sudah amankah makanan yang kita santap ?

Post on 04-Jul-2015

198 Views

Category:

Spiritual

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Slide Seminar Kesihatan Mingguan Tajuk : Sudah amankah makanan yang kita santap ? Sub info:davidsyahputra... SEDIA OLEH: K.Lee

TRANSCRIPT

L/O/G/O

• Puluhan bakteri, virus, parasit, dan

protozoa mengancam untuk meracuni

makanan.

• Makanan bisa jadi

tercemar bakteri

berbahaya. Misalnya

makanan disimpan

dalam toples atau

wadah yang tidak

ditutup rapat. Atau

sayuran mentah seperti

lalapan tidak dicuci

bersih terlebih dulu.

• Penyebab lain, daging dibiarkan pada

temperatur ruangan selama beberapa

waktu meski sudah dimasak dapat

mengundang bakteri.

• Jika pengolahan makanan dilakukan

secara cepat, kemungkinan besar faktor

higienis kurang diperhatikan.

• Bisa jadi wadah untuk memotong daging

mentah dan daging matang dilakukan di

papan pemotong yang sama.

• Meski makan di luar

menarik, tapi harus

tetap berhati-hati.

Beberapa rumah

makan tidak

menjaga

kebersihan dapur

sehingga menjadi

sarang bibit penyakit.

• Ataupun beberapa

rumah makan

menghidangkan

makanan di atas

meja untuk waktu

yang lama tanpa

disimpan dalam

lemari es atau

wadah penyimpanan

yang rapat.

• Atau yang sering

terjadi, makanan

sisa kemarin

dihidangkan

kembali pada

hari berikutnya.

• Beberapa zat kimia

atau obat diberikan

kepada ternak atau

tumbuhan. Misalnya

beberapa hewan diberi

antibiotik agar kebal

terhadap penyakit,

ataupun hormon agar

ternak tumbuh lebih

cepat.

• Bakteri-bakteri pada ternak ini menjadi lebih

kebal, sehingga ketika dikonsumsi

manusia, kuman-kuman penyebab penyakit

pada manusia lama-kelamaan akan kebal

terhadap antibiotik.

• Demikian juga dengan pestisida pada

tanaman. Makanan bisa tercemar oleh sisa-

sisa pestisida atau zat-zat yang berbahaya

atau beracun.

• Ini merupakan metode

yang paling praktis,

yaitu cuci

tangan sebelum makan.

Selalu mencuci tangan

dengan sabun atau

membersihkan dengan

anti-septik setiap kali

Anda akan makan atau

menyentuh makanan.

• Ini merupakan metode

yang paling

praktis, yaitu cuci

tangan sebelum makan.

Selalu mencuci tangan

dengan sabun atau

membersihkan dengan

anti-septik setiap kali

Anda akan makan atau

menyentuh makanan.

• Selalu cuci semua peralatan masak seperti

talenan, pisau, meja dapur, parutan dengan

sabun dan bisa juga dengan air panas

setelah menyiapkan setiap hidangan.

• Hal ini lebih penting jika setelah mengolah

daging sapi, daging ayam, atau makanan

laut yang masih mentah dengan peralatan

tersebut.

• Meski buah dan sayur bisa dimakan

langsung, namun selalu cuci buah dan sayur

dengan air hangat untuk membersihkannya

dari serangga dan sisa pestisida.

• Jika sayuran dan buah-

buahan yang tidak perlu

dikupas akan dimakan

mentah atau tanpa

dimasak, sikat bahan-

bahan makanan ini dengan

sikat sayuran untuk

membuang kotoran

maupun residu pestisida

yang menempel.

• Sayuran berdaun, seperti

bayam, kangkung, dan

slada, harus dicuci bersih dan

dipastikan tidak mengandung

pasir dan tanah. Bahkan langkah

terbaik adalah

menguliti, mengupas, dan

merebus sehingga

membersihkan bahan makanan.

Misalnya sewaktu mengolah

selada dan kol, buanglah

daunnya yang paling luar.

• Masak semua jenis daging hingga

matang benar. Ini termasuk

daging ikan dan daging ayam

dengan tujuan membunuh

organisme-organisme yang

berbahaya. Daging sapi dan ayam

yang beku dari lemari es harus

dicairkan sama sekali sebelum

dimasak, sehingga panas dapat

menembus sampai bagian

tengahnya.

• Dalam daging bisa terdapat

cacing pita termasuk dalam

ikan dan kerang. Cacing pita

biasa menyerang hati atau

paru-paru. Panasi bagian

dalam daging hingga lebih

dari 70-80 derajat

Celsius, meskipun

sebentar, hampir semua

bakteri, virus, dan parasit

akan mati.

• Jika ingin memanaskan

kembali makanan

hendaknya dilakukan

hingga suhu 75 derajat

Celsius atau hingga

makanan menjadi

panas dan

mengeluarkan uap.

• Misalnya, hindari makan

daging ayam yang bagian

dalamnya masih berwarna

merah muda atau telur

yang tidak matang benar.

Karena berisiko tinggi

masih mengandung

organisme berbahaya

seperti bakteri, virus dan

parasit.

• Pisahkan letak bahan

makanan saat membawa

atau menyimpannya.

Pisahkan daging dan

makanan laut dari bahan

makanan lain. Misalnya

pisahkan kantong plastik

belanja Anda antara

daging dengan bahan

makanan lainnya, apalagi

saat menyimpan di kulkas.

• Hindari menaruh makanan

yang sudah matang pada

piring yang sebelumnya

digunakan untuk tempat

daging yang masih

mentah, kecuali piring itu

telah dicuci secara

menyeluruh dengan sabun

atau air panas.

• Setelah makanan selesai dimasak, segeralah

makan, khususnya di daerah panas karena

bakteri yang berbahaya dapat berkembang biak

dengan cepat.

• Tips untuk menyiapkan

makanan jauh sebelum

waktu makan adalah

dengan mendinginkan

makanan tersebut dalam

lemari es setelah masak

dan hangatkan kembali

dengan baik sebelum

dihidangkan.

• Kebersihan dapur harus

selalu dijaga. Perhatikan

alat-alat memasak dan

area memasak. Misalnya

hindari menggunakan

alas kaki dari luar rumah

di area dapur maupun

mengizinkan hewan

peliharaan berada di area

dapur.

• Kulkas dapat menghambat

pertumbuhan bakteri yang

berbahaya, dengan

temperaturnya 4 derajat

Celsius. Sedangkan di

bagian freezer (beku) harus

bertemperatur minus 17

derajat Celsius. Segera

simpan makanan yang

mudah rusak di kulkas

selambat-lambatnya dua jam

setelah dibeli.

• Mungkin Anda lupa

kapan terakhir kali telur

yang berada di kulkas

dibeli. Jika Anda ragu

apakah makanan

tersebut sudah rusak

atau tidak, buanglah

makanan yang

meragukan tersebut

daripada terkena

penyakit.

• Sewaktu makan di luar rumah, Anda perlu selalu

berhati-hati. Kira-kira hingga 80 persen kasus

penyakit yang terbawa oleh makanan berasal

karena membeli atau memakan makanan yang

dimasak dan dibeli di luar rumah.

34

top related