struktur n bentuk kota

Post on 30-Jun-2015

2.605 Views

Category:

Documents

52 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

STRUKTUR TATA RUANG DAN BENTUK KOTA

Nany Yuliastuti

Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa mampu menjelaskan peran struktur ruang kota dalam pembentukan kota

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan fisik terkait pembentukan kota

URBANISASI

Pengertian Sempit

PerpindahanPenduduk

dari desa ke kota

Pengertian Luas

TRANSFORMASI

Fisik: Perdesaan Perkotaan

Sosial: Tradisonal Modern

Ekoƿ

CBD

Inner City

Outer City

URBAN

PHERIPHERY

SKEMA URBAN - PHERIPHERY

Alasan Tumbuhnya Kota

• Competitive Advantage

– Perbedaan Ketersediaan Sumber Daya• Kota Pertambangan, Kota Pertanian

– Perbedaan Akses • Kota di sekitar Sungai, Pesisir

• Place Utility

Urban GrowthBiasanya Dilihat Dari : Built up area Bersifat angka (statistik) Bersifat lebih dari pada sekedar luas area Pertumbuhan dipengaruhi oleh comparative

advantages, baik alamiah (topografi, SDA,historis, dsb) maupun buatan (jaringan infrastruktur, fasilitas sosial, dsb)

Pertumbuhan (Growth)

• Makin tingginya jumlah penduduk intensitas kegiatan sosial, ekonomi naik

• Kepadatan bangunan tinggi

• Keterbatasan lahan vs Highrise building

Perkembangan Kota

• Makin besar Kebutuhan Akan Ruang built up area makin luas

• Akuisisi, Invasi ke arah pinggiran urban fringe over bounded city

• Kota selalu dinamis perubahan bentuk dan Struktur Kota

Pemekaran Kota – 1( Bintarto, 1977 )

PelabuhanEkspor - impor

Inti kota

Selaput inti kota

Pemekaran Inti kota

Pegunungan

Hinterlandsubur

Pemekaran Kota – 2( Bintarto, 1977 )

Kota perdagangan

Pusat rekreasi

Pegunungan

Inti kota

Selaput inti kota

Pemekaran Inti kota

Laut

Kota industriPegunungan

Pemekaran Kota – 3( Bintarto, 1977 )

Inti kota

Selaput inti kota

Pemekaran Inti kota

Pegunungan

Kota besarKota besar

PelabuhanEkspor - impor

Perkebunan

Airport

Daerahindustri

Daerahrekreasi

Apa yang dimaksud dengan ….

• Bentuk Kota?• Struktur Kota?

• Unsur pembentuk struktur tata ruang kota dapat pula dipahami secara persepsional seperti yang dikemukakan oleh Kevin Lynch yang menyatakan sifat suatu objek fisik yang menyebabkan kemungkinan besar membuat citra (image) yang kuat pada setiap orang. Menurutnya, ada lima unsur dalam gambaran mengenai kota: Path, Edge, District, Node, dan Landmark

Contoh Bentuk Kota

RIBBON TYPE

OCTOPUSS -- GURITA

KIPAS

Contoh Struktur Kota

KONSENTRIS

SEKTORAL

MULTIPLE NUCLEI

• Secara konsepsional, unsur-unsur pembentuk struktur tara ruang kota telah dikemukakan oleh banyak pakar. Menurut Doxiadis, perkotaan atau permukiman kota merupakan totalitas lingkungan yang terbentuk oleh 5 unsur,– Alam (Nature), – Individu manusia (Antropos), – Masyarakat (Society), – Ruang kehidupan (Shells), dan – Jaringan (Network).

• Kus Hadinoto (1970-an) mengadaptasinya menjadi 5 unsur pokok, yaitu : – Wisma, tempat tinggal (perumahan); – Karya: tempat bekerja (kegiatan usaha); – Marga, jaringan pergerakan, jalan; – Suka, tempat rekreasi/hiburan; dan – Penyempurna, prasarana – sarana.

• Dalam perspektif yang berbeda, menurut Patrick Geddes, karakteristik permukiman sebagai suatu kawasan memiliki unsur:– Place (tempat tinggal); – Work (tempat kerja); – Folk (tempat bermasyarakat).

Ecological schema for ChicagoSource: Burgess, 1925

• Tinjauan terhadap struktur tata ruang internal kota dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain– pendekatan ekologikal, – pendekatan ekonomi, – pendekatan morfologi kota, dan – pendekatan sistem kegiatan.

Pendekatan ekologikal

• meninjau kota sebagai suatu objek studi di mana di dalamnya terdapat masyarakat yang kompleks, telah mengalami proses interrelasi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Produknya adalah pola keteraturan penggunaan lahan kota.

• Dalam pendekatan ini terdapat tiga teori utama, yaitu: Teori Konsentrik, Teori Sektoral, dan Teori Pusat Jamak

Pendekatan ekonomi

• terhadap struktur tata ruang kota didasarkan pada pemahaman bahwa nilai lahan, rent dan cost mempunyai kaitan yang erat dengan pola penggunaan lahan. Jalur dan simpul transportasi mempunyai peranan besar terhadap perkembangan kota. Dalam pendekatan ini, teori yang dapat menjelaskan perbedaan dalam pola penggunaan lahan adalah Teori Sewa Lahan dan Teori Nilai Lahan.

Pendekatan morfologi kota

• memfokuskan perhatian pada bentuk-bentuk fisik kawasan perkotaan yang tercermin dari jenis penggunaan lahan, sistem jaringan jalan, dan blok-blok bangunan, townscape, urban sprawl, dan pola jaringan jalan sebagai indikator morfologi kota. Berdasarkan pendekatan ini, secara garis besar adalah ekspresi keruangan kota, yang dapat dilihat dari pola fisik atau susunan elemen fisik kota seperti bangunan dan lingkungan, sehingga bentuk kota dapat dibedakan antara bentuk kota yang kompak dan bentuk kota yang tidak kompak.

pendekatan terhadap struktur tata ruang kota

• penting karena terkait dengan implikasinya dalam perencanaan tata ruang kota. Perencanaan tata ruang kota dalam hal ini dapat dipandang sebagai intervensi terhadap wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang yang berkembang secara alamiah berdasarkan kecenderungan.

• Dengan landasan pemahaman terhadap bentuk dan struktur tata kota inilah produk perencanaan tata ruang kota, dalam hal ini struktur dan pola pemanfaatan ruang kota sesuai yang dinginkan, dapat dirumuskan.

Concentric Zone Theory( Burgess)

Kota meluas secara merata dari suatu inti asli atau central bussiness district (CBD), sehingga tumbuh zona yang masing-masing sejajar secara simultan dan mencerminkan penggunaan lahan yang berbeda 1

23

4

5

6

1. CBD

2. Industri ringan3. Pemukiman kecil4. Pemukiman besar5. Daerah industri6. Daerah commuter

MODEL KONSENTRIS ‘BURGESS’( Homby & Jones, 1991 )

CBDCBD

FACTORY ZONE

ZONE IN TRANSITION

ZONE OF WORKING

CLASS HOMES

RESIDENTIAL ZONE

COMMUTERS ZONE

Sector Theory( Homer Hoyt)

Pengelompokan tata guna lahan menyebar dari pusat ke arah luar berupa sektor (wedges) akibat dari kondisi geografis dan mengikuti jaringan transportasi.

Pada setiap sektor dimungkinkan tata guna lahan yang bercampur (mixed use)

1. CBD

2. Industri ringan3. Pemukiman kecil4. Pemukiman besar5. Daerah industri6. Daerah commuter

2

2

3

54

3

5

1

MODEL SEKTOR ‘HOYT’( Hornby & Jones, 1991 )

WHOLESALE LIGHT MANUFACTURING

LOW CLASS RESIDENTIAL

MEDIUM CLASS RESIDENTIAL

HIGH CLASS RESIDENTIAL

CBDCBD

Multiple Nuclei Theory( Harris Ullman)

Pertumbuhan kota yang bermula dari suatu pusat (inti) menjadi kompleks oleh munculnya kutub-kutub pertumbuhan baru.

Di sekeliling pusat-pusat (nucleus) baru itu akan mengelompok tata guna lahan yang berhubungan secara fungsional

1. CBD

2. Industri ringan3. Pemukiman kecil4. Pemukiman besar5. Daerah industri6. Daerah commuter

4

1

3

2

3

35

4

6

MODEL INTI GANDA ‘HARRIS & ULLMAN’( Yeates, 1990)

MEDIUM CLASS RESIDENTIAL

HIGH CLASS RESIDENTIAL

OUTLYING BUSINESS DISTRICK

INDUSTRIALSUBURB

WHOLESALE LIGHT

MANUFACTURING

LOW CLASS RESIDENTIAL

HEAVY MANUFACTURING RESIDENTIAL

SUBURB

CBD

Implikasi terhadap Konsumsi Ruang Kota dan Wilayah

• MARKET DRIVEN– Investasi sering dibentuk oleh Trend Pasar– Demand masyarakat lebih menentukan jenis konsumsi

ruang dipengaruhi cara, gaya dan kualitas hidupnya

• Multiplier Effect– Dari Sektor basis yang berkembang– Akibat Upaya Dekonsentrasi planologis

Peran Struktur Tata Ruang

• Sebagai titik pusat pertumbuhan baru inisiasi pertumbuhan kota

• Sebagai kawasan pendukung industri, pendidikan, perdagangan dan jasa

• Sebagai pengarah jaringan infrastruktur

Menciptakan Struktur Ruang Kota

Kriteria Bentuk dan Struktur Ruang Kota

• Eropa Bentuk Kota Kompak efisiensi perjalanan, investasi jaringan infrastruktur terpadu

• Indonesia permukiman kampung dengan pekarangan, diantara lahan pertanian, hutan, sungai permukiman organik rawan urban sprawl???

• Struktur Ruang Mapan tidak berubah dalam jangka pendekatau dapat diprediksi dalam jangka panjang

• Bentuk KotaSesuai bentukan alam (topografis, morfologi

berwawasan lingkungan, respon lansekap)Sesuai pertumbuhan karakteristik sosial dan

ekonomiMengakomodasi kegiatan penduduk dg

efisien

Urban Spatial Structure

37

THE MONOCENTRIC CITY

Traditional urban spatial structure model describing the form & organization of western cities with the concept of the one dominant central business districtt

Urban spatial structurelanjutan…..

38

SECTORAL URBAN GROWTH

A prevalent explanation of the evolution of the monocentric city during & after the industrial revolution with its accompanying urban growth

39

SUBURBAN

EXPANSION

METRO TOWN

URBAN MULTI NUCLEATION

The scattering of business & other economic activity about the metropolitan area of middle 20th century cities, and formation of major & minor business centers

SUBURBANIZATION

The phenomenal population & economic growth & physical expansion of cities after the 2nd world war has been viewed mainly as characterized by strong trend toward

Urban spatial structurelanjutan…..

Evolusi Perubahan Struktur Ruang dan Pembentukan Kota

• Upaya Urban Renewal• Resettlement• Alih Fungsi Penggunaan Lahan Permukiman

menjadi non permukiman dan sebaliknya• Perubahan jaringan infrastruktur• Desentralisasi• Dekonsentrasi Planologis, dll

Permasalahan dan Tantangan Keberlanjutan

• Pembentukan kota yang efisien urban sprawl kota kompak?

• Mendidik masyarakat mengarah pada pembangunan berkelanjutan

• Bagaimana pelibatan aktor pengembang, pengambil kebijakan, konsumen dalam membentuk struktur ruang dan pembentukan kota yg berkelanjutan

top related