strategi programming radio merdeka fm surabaya …. gresia... · viii abstrak penelitian strategi...
Post on 03-Feb-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
STRATEGI PROGRAMMING RADIO MERDEKA FM SURABAYA
DALAM MENGOPTIMALKAN TARGET AUDIENS
SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya
“Almamater Wartawan Surabaya” untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
GRESIA ZUMARDA MARTHATIANA
NPM : 15010071
KEKHUSUSAN : BROADCASTING
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI
ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA
2019
-
viii
ABSTRAK
Penelitian Strategi Programming Radio Merdeka FM Surabaya dalam
Mengoptimalkan Target Audiens. Merdeka FM merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang kepenyiaraan, dan mengacu pada format siaran Soft Adult
Contemporary yaitu untuk kaum dewasa muda dengan rentang usia 24 hingga
35 tahun. Permasalahan yang dialami oleh Merdeka FM adalah menurunnya
jumlah pendengar Merdeka FM sehingga menyebabkan tidak tercapainya
target yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif yang menggunakan wawancara semi-terstruktur sebagai metode
pengumpulan data. Peneliti menggunakan metode membercheck untuk
mengetahui sebarapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data. Dalam fenomena ini sangat berkaitan dengan teori
komunikasi massa McCombs dan Shaw bahwa media massa memiliki
kekuatan dalam mempengaruhi dan membentuk persepsi masyarakat namun
bagaimanapun semuanya kembali lagi kepada individu mereka yang memiliki
kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka terima.
Dari data yang telah didapat direduksi dan dianalisis menggunakan
konsep Compability, Habit Formation, Control of Audience Flow,
Conservation of Program Resources dan Breadth of Appeal yang
diperkenalkan oleh Sydney W. Head sebagai acuan untuk mengupas strategi
programming radio Merdeka FM Surabaya dalam mengoptimalkan target
audiens. Compability atau kesesuaian mencakup program siaran yang ada di
Merdeka FM sudah sesuai dengan situasi dan kondisi kegiatan sehari-hari
pendengar. Selanjutnya Habit Formation atau membangun kebiasaan
mencakup proses program yang ada di Merdeka FM belum bisa mendengarkan
dan membangun kebiasaan yang menjadi kesukaan pendengar. Selanjutnya
Control of Audience Flow atau mengatur alur pendengar mencakup kestabilan
pendengar Merdeka FM dapat memaksimalkan jumlah pendengarnya dan
meminimalisir pendengar untuk berpindah ke stasiun radio yang lain dengan
cara membuat program siaran yang serupa dengan radio lain namun tetap
dengan pengemasan yang berbeda. Kemudian Conservation of Program
Resources atau pemeliharaan sumber daya program mencakup pengemasan
ulang materi konten program siar Merdeka FM agar tidak monoton bagi
pendengar serta Breadth of Appeal atau daya tarik yang luas yakni penyajian
program siaran Merdeka FM yang sudah sesuai dengan kebutuhan pendengar
dengan memberikan gimmick-gimmick untuk memberikan. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa, strategi programming radio Merdeka FM sudah cukup
baik namun masih perlu pembenahan lagi dalam perencanaan program siaran
dan pemilihan acara yang disajikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pendengar.
Kata kunci: Strategi Programming, Merdeka FM, Optimalisasi
-
i
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……………………………………………………….………. i
Persetujuan Pembimbing Skripsi…………………………………………….ii
Pengesahan Tim Penguji Skripsi…………………………………………….iii
Pernyataan Orisinalitas……………………………………………………….iv
Motto……………………………………………………………………….......v
Kata Pengantar……………………………………………………….…….....vi
Abstrak…………………...………………………………………………..…..viii
Daftar Isi………………………………………………………………….……ix
Daftar Tabel………………………………………………………………..….xii
Daftar Gambar……………………………………………………………..…xiii
Daftar Lampiran……………………………………………………………....xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………...……………………………….……………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………….…………......7
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian…......................................................8
1.3.1 Tujuan Penelitian……………………………………………..8
1.3.2 Manfaat Penelitian……………………………………………9
1.4 Kajian Pustaka………………………………………………………9
1.4.1 Komunikasi Massa…………………………………………....9
1.4.2 Media Radio…………………………………………………12
1.4.2.1 Radio Siaran…………………………………………13
1.4.2.2 Karakteristik dan Fungsi Radio Siaran…...................14
1.4.3 Format Radio Siaran…………………………………………17
1.4.4 Strategi……………………………………………………….19
1.4.4.1 Tahapan Strategi………………………………………19
1.4.5 Programming Radio……………………………….………..20
1.4.6 Straregi Programming Radio……………………………......24
-
ii
1.4.7 Pengertian Optimalisasi…………………………………….25
1.5 Kerangka Berfikir…………………………………………………27
1.6 Metode Penelitian…………………………………………………28
1.6.1 Metode Riset……………………………………………….28
1.6.2 Jenis Dan Sumber Data….....................................................28
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data dan Pencatatan Data..................29
1.6.3.1 Wawancara...............................................................29
1.6.3.2 Dokumentasi............................................................30
1.6.4 Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data……..................31
1.6.5 Pemeriksaan Keabsahan Data...…………………………....32
1.6.5.1 Uji Kredibilitas...………………………………....32
1.6.5.2 Pengujian Transferability…....................................34
1.6.5.3 Pengujian Dependability…....................................34
1.6.5.4 Pengujian Confirmability.......................................34
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2.1 Sejarah Berdirinya Radio………………………………………..36
2.2 Tujuan dan Maksud Pendirian Radio Merdeka FM......................37
2.3 Visi dan Misi Radio Merdeka FM.................................................37
2.4 Logo Radio Merdeka FM..............................................................38
2.5 Legalitas Radio Merdeka FM.......................................................39
2.6 Struktur Organisasi Merdeka FM……………………………….40
2.7 Format Siaran Radio Merdeka FM...............................................41
2.8 Segmentasi, Targetting, Positioning…………………………….42
2.9 Tarif Iklan…………………………………………………….....44
2.10 Program On Air Radio Merdeka FM..........................................44
2.11 Program Off Air Radio Merdeka FM………………………….47
-
iii
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Sajian Data ................................................................................ 50
3.1.1 Profile Subyek Penelitian..................................................50
3.1.2 Strategi Pemrograman yang digunakan Radio Merdeka FM untuk
Menarik Minat Pendengar.................................................................53
3.1.3 Strategi Programming Kesesuaian (Compability) Radio Merdeka FM
..........................................................................................................56
3.1.4 Strategi Programming Membangun Kebiasaan (Habit Formation)
Radio Merdeka FM...........................................................................59
3.1.5 Strategi Programming Mengatur Alur Pendengar (Control of
Audience Flow) Radio Merdeka FM................................................61
3.1.6 Strategi Programming Pemeliharaan Sumber Daya Program
(Consevation of Program Resources) Radio Merdeka FM............63
3.1.7 Strategi Programming Daya Tarik yang Luas (Breadth of Appeal)
Radio Merdeka FM..........................................................................65
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................68
4.2 Saran...........................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA………......................................................................70
-
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Format stasiun radio siaran .............................................................. 17
-
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Radio Merdeka FM…………………………………….38
-
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A ............................................................................................... A-1
Lampiran B ................................................................................................ B-1
Lampiran C................................................................................................. C-1
Lampiran D Wawancara dengan Program Director Merdeka
FM...............................................................................................................D-1
Lampiran E Wawancara dengan Penyiar Merdeka FM..............................E-1
Lampiran F Wawancara dengan Pendengar Merdeka FM..........................F-1
Lampiran G Wawancara dengan Pendengar Merdeka FM.........................G-1
Lampiran H Wawancara dengan Station Manager Merdeka FM………...H-1
Lampiran I Surat Pernyataan Informan…..……………………………….I-1
Lampiran J Dokumentasi Penelitian………………………………………J-1
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radio adalah salah satu industri media elektronik yang masih eksis di
masyarakat Indonesia. Meskipun banyak media elektronik baru yang
berkembang pesat seperti televisi dan internet, akan tetapi keberadaan media
radio masih diakui dan terus mengalami perkembangan. Nielsen Radio
Audiens Measurment melakukan survei dalam penetrasi media, radio masih
terbilang cukup baik dengan persentase 38% pada kuartal ketiga di tahun
2016. Angka penetrasi tersebut menunjukkan jika media radio masih
didengarkan oleh sekitar 20 juta orang konsumen di Indonesia. Kontribusi
pendengar radio didominasi oleh Millenials sebesar 38%, Generasi X 28%
dan Generasi Z sebanyak 19% . Radio bersifat personal, artinya pendengar
radio bisa mendengarkan radio kapan saja dan dimana saja. Selain itu,
informasi yang diberikan radio dinilai lebih ringkas dan efisien. Karena radio
memberikan berita secara proporsional tanpa dilebih-lebihkan seperti media
lainnya.
Radio berkembang dengan pesat mulai dari jenis radio pemerintahan,
semi pemerintah hingga swasta. Saat ini, radio yang banyak digemari
masyarakat yaitu radio swasta yang memenuhi kebutuhan mereka dengan
segmentasi yang sesuai dengan sasaran umur radio tersebut. Perkembangan
radio khususnya di Surabaya dinilai juga sangat pesat. Jumlah radio di
Surabaya mencapai 48 stasiun radio baik dari frekuensi AM ataupun FM.
-
2
Dengan banyaknya stasiun radio yang tumbuh di Surabaya maka akan
semakin ketat pula persaingan media radio dalam mempertahankan
eksistensinya. Persaingan radio tidak hanya terjadi antar stasiun radio
melainkan juga bersaing ketat dengan media internet. Banyaknya media radio
di Surabaya juga dapat menunjukkan adanya peluang yang besar dalam sektor
bisnis informasi di Kota Surabaya. Mengingat potensi yang dimiliki oleh Kota
Surabaya juga sangat besar. Menurut Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional
Indonesia Surabaya juga memiliki potensi penduduk yang baik, sebesar
31,4% penduduk di kota Surabaya berada di usia programtif. Oleh karena
itulah Kota Surabaya menjadi kota yang dijadikan pasar dalam penjualan
program maupun sebagai pendengar. Melihat potensi masyarakat Surabaya
dapat menjadi sasaran peluang untuk keberlangsungan perusahaan radio
dalam pengembangan industri media elektronik, perusahaan dapat bersaing
ditengah-tengah pesatnya pertumbuhan radio diperlukan adanya strategi
programming yang baik dalam mengoptimalkan target audiens. Strategi
programming di dalam industri penyiaran radio harus kreatif dalam
menggarap program-program acaranya, jika program yang disuguhkan tidak
menarik, sebuah stasiun radio pasti akan kehilangan pendengar dan ujungnya
tidak mendatangkan iklan hingga akhirnya radio itu tidak akan bisa
melanjutkan kegiatan penyiaran lagi.
Strategi programming merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk membuat program-program baru yang dikemas sedemikian
rupa untuk menarik audiens, karena sejatinya program-program tersebutlah
yang mereka jual. Pada profil anggota PRSSNI Jawa Timur sebagian besar
media radio di Surabaya merujuk pada anak muda sebagai segmentasi
-
3
pendengar utamanya seperti radio Gen FM, Prambors, EBS, Istara FM dan
sebagainya. Sementara media radio lain memilih memiliki segmentasi pekerja
dengan jenis yang berbeda yaitu Suara Surabaya, Colors FM, Delta FM,
Hardrock FM dan lain-lain. Ada pula radio-radio yang memiliki segmentasi
pada masyarakat muslim seperti radio Suara Muslim, radio Suara Akbar
Surabaya, dan sebagainya. Beberapa stasiun radio di Surabaya yang cukup
popular diantaranya, radio Suara Surabaya, radio PAS FM, radio Istara FM,
radio EBS, dan Radio Suzana. Radio Suara Surabaya dinilai sebagai media
radio yang paling popular di Surabaya. Mayoritas pendengar radio ini adalah
masyarakat Surabaya menengah keatas untuk memantau kemacetan yang
terjadi di ruas jalan Surabaya, dan laporan peristiwa yang dapat diantisipasi.
Mayoritas pendengar radio SS ini berusia antara 30 tahun hingga 70 tahun.
Radio PAS FM banyak diminati oleh pebisnis karena radio ini memantau
berita-berita ekonomi dan kurs valuta asing, selain itu di radio ini juga
diselingi dengan pendapat-pendapat kritis mengenai politik dan ekonomi.
Mayoritas pendengar radio PAS FM berusia 30 sampai 55 tahun. Radio Istara
dan radio EBS memiliki segmentasi pendengar yang hampir sama yaitu pada
segmentasi remaja berusia 15 hingga 25 tahun. Sedangkan radio Suzana
adalah stasiun radio yang berbeda dibandingkan stasiun radio lainnya yang
ada di Surabaya. Dapat dikatakan jika mayoritas pendengar radio Suzana
adalah warga Surabaya mayoritas menengah kebawah. Radio ini lebih sering
menggunakan dialeg Surabaya sebagai hiburan bagi pendengarnya. Hal ini
dikarenakan pendengar radio Suzana adalah masyarakat yang berada di
kawasan pinggiran Surabaya (infosurabaya).
-
4
Melihat ketatnya persaingan dalam industri media elektronik radio di
Kota Surabaya, isu kualitas atau mutu program jadi semakin mengemuka,
karena kualitas atau mutu dipandang sebagai syarat penting untuk
memenangkan persaingan dalam memperebutkan audiens atau pendengar.
Oleh karena itu perusahaan radio baik pemerintah maupun swasta perlu
melakukan strategi programming agar dapat bersaing dengan kompetitor
kompetitor radio lain, berusaha untuk mengembangkan program, menjaga
pemeliharaan mutu siaran dengan menarget kelompok pendengar yang lebih
banyak. Dengan berorientasi pada strategi-strategi tertentu, dengan strategi
programming akan menjadi lebih efektif dan efisien karena target pendengar
menjadi lebih jelas dan spesifik. Hal ini kemudian dituangkan dalam strategi
programming (penyusunan acara) yang akan memberikan arahan bagi stasiun
radio untuk memenuhui kebutuhan target pendengar terhadap jenis program
tertentu yang akan diinginkan. Program acara menjadi salah satu aspek yang
dapat menentukan keberhasilan sebuah radio untuk mendatangkan banyak
pendengar.
Menurut Darwanto (1997) program adalah komposisi dari beberapa
acara yang diatur atau disusun dengan pola mozaik untuk waktu yang sesuai,
sasaran atau audiens beserta kondisi objektifnya, dan program tersebut harus
diselenggarakan secara konsikuen dan teratur serta harus baik untuk disiarkan
kepada masyarakat atau publik. Dengan kata lain programa adalah komposisi
berbagai program cara disusun sedemikian rupa layaknya mozaik, dengan
pertimbangan tertentu sehingga mampu menarik ketertarikan audiens.
Program itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu paket produksi yang
memiliki nama atau judul cerita dan credit title serta diproduksi oleh lembaga
-
5
tertentu atau kelompok-kelompok professional (misalnya rumah-rumah
produksi, jaringan radio sindikator). Sebagai sebuah paket, sebuah program
biasanya menyangkut jenis content, cara penyajian, hingga penyusunan acara
di dalamnya. Program dihasilkan dari proses produksi program yang
berpedoman pada programming yang disusun oleh pengelola stasiun dalam
aktifitas programming.
Dalam kondisi ini tingginya persaingan antar stasiun radio dalam
memperebutkan audiens, Budi Sayoga (1997:10,27) mengemukakan bahwa
program adalah strategi dan program siaran adalah taktik bagi sebuah
lembaga siaran. Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang cermat
mengenai sebuah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dalam konteks
penyiaran, strategi adalah bentuk perencanaan dan pelangsungan dari
penyelenggaraan siaran secara holistik, yang mencakup makna penjadwalan
dan penayangan acara dari suatu stasiun radio.
Merdeka FM merupakan salah satu radio lama yang ada di Surabaya,
namun Merdeka FM telah melakukan re-branding diakhir tahun 2017.
Sebagai media dengan konsep baru tentunya Merdeka FM memiliki strategi
programming yang baik untuk tetap eksis dalam persaingan bisnis media
radio. Strategi programming ini tentunya bermanfaat untuk mengoptimalkan
target audiens, karena semakin banyak audiens yang mendengarkan radio
tersebut, semakin banyak pula perusahaan yang memasang iklan atau adlibs
yang juga berfungsi sebagai penguatan dana dan sumber daya perusahaan
Merdeka FM. Bila sebagian besar radio yang ada lebih mengutamakan remaja
atau anak muda sebagai sasaran audiens, tidak dengan Merdeka FM .
Merdeka FM menempatkan pekerja dalam rentang usia 24-35 tahun sebagai
-
6
sasaran audiens. Merdeka FM menempatkan pekerja kantor laki-laki dan
perempuan, atau eksekutif muda sebagai audiens utama. Dalam membentuk
sebuah program, Merdeka FM juga sangat berhati-hati agar tidak tercampur
dengan konten-konten yang tidak sesuai dengan pendengarnya seperti
dangdut dan sebagainya. Merdeka FM mengedepankan lagu-lagu 90an untuk
diputar kembali namun tidak meninggalkan lagu-lagu terbaru. Telah
dijelaskan sebelumnya jika beberapa media radio juga memiliki segmentasi
yang sama dengan Merdeka FM Surabaya yaitu pada rentang usia 24 hingga
35 tahun. Namun, dalam penentuan kebijakan dan pengemasan program tetap
berbeda.
Beratnya kompetisi lokal mengharuskan Merdeka FM menyiapkan diri
untuk melakukan strategi mulai dari menata kelembagaan atau ekspansi
usaha. Tentunya dalam menyiapkan strategi programming pihak Merdeka FM
harus menyiapkannya dengan matang agar efektif dalam membidik audiens.
Berkaitan dengan hal membidik audiens, menurut Nielsen Radio Audiens
Measurment bahwa pendengar Merdeka FM mulai mengalami penurunan
yang signifikan, dari akumulasi total 6 jam perhari menjadi 3 jam perhari,
selain itu untuk saat ini menurut riset juga mengatakan bahwa pendengar
Merdeka FM bertahan untuk mendengarkan Merdeka FM ketika on air hanya
sekitar 3 menit saja. Oleh karena itu Merdeka FM bersama Tim Instereo
Consultant Jakarta berusaha merombak format, segmentasi hingga strategi
programmingnya dengan program-program baru mulai dari program
weekdays hingga weekend serta pengemasan program yang fresh yang belum
ada di radio kota Surabaya yang memiliki segmentasi hampir sama dengan
Merdeka FM. Inilah alasan mengapa peneliti ingin mengetahui strategi
-
7
programming radio Merdeka FM Surabaya dalam mengoptimalkan target
audiens. Dengan diketahuinya strategi programming radio Merdeka FM
Surabaya dalam mengoptimalkan target audiens, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi stasiun radio lain untuk
mempertahankan eksistensinya.
Berbagai telaah studi yang pernah dilakukan para peneliti terdahulu
tentang strategi programming, peneliti menemukan persamaan diantarannya
dengan penelitian yang dilakukan oleh Frayuda Ukivia dengan judul “Strategi
Komunikasi 92,9 FM Solo Radio dalam Mendapatkan Perhatian Pendengar.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan
strategi komunikasi program Manahan Solo Radio dalam mendapatkan
perhatian pendengar. Analisis data penelitian menggunakan tahapan
pengumpulan informasi, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Penelitian ini menggunakan strategi komunikasi Fajar (2009)
yakni, (1) mengenal sasaran komunikasi, (2) menyusun pesan komunikasi, (3)
menetapkan metode. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa strategi
komunikasi Radio Solo Radio dalam program Manahan meliputi (1)
mengenal sasaran komunikasi dengan mengadopsi program terdahulu serta
dengan berusaha mengetahui kondisi khalayak masyarakat Kota Solo
khususnya para remaja yang sangat intens terhadap perkembangan informasi,
(2) menyusun pesan komunikasi sehingga pesan tersebut mampu
membangkitkan perhatian pendengar, dan (3) menetapkan metode yang terdiri
dari mempersiapkan tema yang terbaik, mempersiapkan materi yang terbaik,
dan mempersiapkan kemampuan atau kompentensi penyiar.
-
8
Penelitian skripsi oleh Jessyca Sarah yang berjudul “Strategi Program
Radio Siaran ESOA dalam Mempertahankan Pendengar di Elshaddai FM”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Progammer, Produsen,
Penyiar di program ESOA untuk mempertahankan pendengar di Elshaddai
FM dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Radio ini
hanya mengudara dilingkup gereja saja. Namun untuk tetap mewujudkan
tujuan yang ingin dicapai yakni mempertahankan pendengar, Elshaddai FM
melakukan strategi program radio yang sesuai dengan kebutuhan
pendengarnya dalam hal konsep, konten dan penempatan air time. Dalam
penelitian ini juga ditemukan bahwa untuk mempertahankan pendengar,
Elshaddai FM juga menggunakan rundown, program dan gaya penyiar yang
menarik agar dapat terus mempertahankan pendengar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan penelitian ini adalah bagaimana strategi programming radio
Merdeka FM Surabaya dalam mengoptimalkan target audiens ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi programming radio Merdeka
FM Surabaya dalam mengoptimalkan target audiens.
-
9
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pada kajian Ilmu Komunikasi, tentang strategi
programming radio dalam mengoptimalkan target audiens.
2. Secara Praktis : penelitian ini memberikan konstruksi tentang strategi
programming radio dalam upaya mengembangkan perusahaan media
dan menghadapi persaingan.
1.4 Kajian Pustaka
1.4.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris yaitu, mass
communication, disingkat dari mass media communication (komunikasi
media massa). Komunikasi massa merupakan sebuah proses di mana
organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara
luas. Dimana khalayak tersebut bersifat heterogen, tersebar, dan anonim.
Pesan yang disampaikan diterima oleh khalayak secara serentak (Ardianto
Erdinaya, 2004:31).
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa
atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah
kumpulan orangorang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak
mempunyai struktur tertentu. Menurut Gerbner (1967), seorang ahli
komunkasi, “Mass communication is the technologically and institutionally
based production and distribution of the most broadly shared continuous flow
of messages in industrial societies” (Rakhmat, 2003: 188).
-
10
Komunikasi massa salah satu bentuk komunikasi yang sering
digunakan dalam penelitian. Mengutip dari Morissan M.A. dalam buku
Manajemen Media Penyiaran menyatakan bahwa studi komunikasi secara
umum membatasi dua hal pokok, yaitu pertama studi komunikasi yang
melihat peran media massa terhadap masyarakat luas beserta institusi-
institusinya. Hal ini menggambarkan keterkaitan antara media dengan
berbagai institusi lain seperti politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Kedua adalah melihat hubungan antara media dan audiensnya, baik secara
berkelompok maupun individual. Teori ini menekankan pada efek individu
dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan media.
Salah satu bentuk konkret dari komunikasi massa adalah suatu proses
penyampaian pesan melalui media massa. Menurut McCombs dan Shaw
dalam teori Komunikasi Massa Agenda Setting bahwa media massa memiliki
kekuatan dalam mempengaruhi dan membentuk persepsi masyarakat, namun
bagaimanapun semuanya kembali lagi kepada individu mereka yang memiliki
kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka terima. Fungsi dari
komunikasi massa dijelaskan Sean MacBride dan dikutip oleh Widjaja di
dalam karyanya yang berjudul Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (2002)
yakni :
1. Fungsi informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,
penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, yang dibutuhkan
masyarakat agar mengerti kondisi internasional, lingkungan, dan
orang lain.
2. Fungsi sosialisasi: penyediaan sumber ilmu pengetahuan kepada
masyarakat.
-
11
3. Fungsi motivasisi: menjelaskan tujuan informasi kepada
masyarakat dan mendorong masyarakat untuk bertindak sebagai
masyarakat yang efektif dan sadar akan fungsi sosialnya.
4. Fungsi diskusi atau perdebatan: menyediakan ruang segmen untuk
saling tukar-menukar fakta yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah dengan bukti nyang relevan.
5. Fungsi pendidikan dan kebudayaan: penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan hasil kebudayaan untuk perkembangan
intelektual, kemahiran keterampilan, pembentukan watak serta
melestarikan warisan budaya bangsa.
6. Fungsi hiburan: penyebarluasan sinyal. simbol, suara dan citra
(image) dari drama, tari, kesenian, kesustraan, musik, komedi,
olahraga, permainan dan sebagainya untuk kesenangan dan
rekreasi kelompok ataupun individu.
7. Fungsi integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok dan
individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan
mereka agar dapat saling kenal dan mengerti, menghargai
pandangan orang lain.
Dari fungsi-fungsi komunikasi massa diatas dapat disederhanakan
menjadi empat fungsi, (Effendi, 1992) yaitu :
Menyampaikan Informasi (To Inform)
Mendidik (To Educate)
Menghibur (To Entertain)
Mempengaruhi (To Influence)
-
12
1.4.2 Media Radio
Sumber utama dalam komunikasi media massa adalah lembaga atau
organisasi. Yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi adalah badan atau
perusahaan yang mempublikasikan pesan-pesan (program acara) kepada
masyarakat yang dapat disebut sebagai alat komunikasi massa atau yang biasa
disebut dengan media massa dengan kecepatan yang relative tinggi
(Morisson, 2011). Berhubungan dengan media massa, radio merupakan salah
satu didalamnya. Radio adalah sebuah media utama informasi, hiburan dan
pendidikan massal yang sangat popular. Secara umum, radio siaran
merupakan salah satu jenis media massa, sarana atau saluran komunikasi
massa seperti halnya surat kabar, majalah atau televisi.
Menurut Stanley R. Alten, radio was the birth of broadcasting (radio
adalah anak pertama dunia penyiaran). Radio adalah suara dan suara
merupakan modal utama terpaan radio ke khalayak dan stimulasi yang
dikorelasikan oleh khalayak kepadanya. Secara psikologis suara adalah
sensasi yang terpersepsikan kedalam kemasan auditif. Suara adalah efek
gesekan dari sejumlah molekul yang dinamis antara molekul itu dengan
lingkungannya.Suara dari penyiar memiliki komponen visual yang bisa
menciptakan gambar dalam benak pendengar (Masduki 2004).
Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), murah, bisa
dibawa dan didengarkan dimanapun. Radio berfungsi sebagai media ekspresi,
komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan
terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang hanya bisa
didengar, radio menstimulasi banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan
-
13
suara penyiar atau informasi faktual melalui telinga pendengarnya. Siaran
radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara
atau theatre of mind. Radio juga identik dengan musik atau lagu sehingga
dijadikan media utama dalam mendengarkan musik atau lagu. Hal inilah yang
menjadikan radio tidak kalah bersaing dengan media elektronik yang lain
(Masduki, 2004) .
1.4.2.1 Radio Siaran
Radio merupakan suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa
suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender)
dengan antene pemancar, tanpa perangkat kabel, melalui gelombang
elektromagnetik, kemudian diterima oleh antene penerima, pada pesawat
penerima (a receiver), yang mengubah sinyal suara menjadi berupa suara
kembali (Wibowo, 2012).
Radio adalah suara. Suara merupakan modal utama terpaan radio ke
khalayak, suara juga menjadi karakteristik radio yang membedakannya
dengan media penyiaran lainnya. Radio merupakan alat komunikasi massa
yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi, suatu pemancar radio
yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa – apa pada audiens
atau pendengar kalau gelombang – gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang
berarti, entah itu berupa sinyal, kata – kata terucapkan maupun nada – nada,
atau sesuatu yang berirama.Radio terlahir dari kebutuhan informasi publik.
Dalam hal ini radio memiliki beban tuntutan publik sebagai saluran informasi
dalam hubungan sosial, yang lebih berkecenderungan mengembangkan dan
memajukan kebudayaan (Masduki, 2004).
-
14
1.4.2.2 Karakteristik dan Fungsi Radio Siaran
Radio siaran sebagai media massa memiliki karateristik unik.
Penyampaian pesan yang dikemas dalam suatu program radio mempunyai
gaya tersendiri meliputi bahasa (kata-kata lisan), dan efek suara yang menjadi
identitas sebuah stasiun radio dalam menyajikan perogramnya untuk memikat
pendengar. Bahasa atau kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam
menyampaikan pesannya disebut juga dengan “gaya radio” atau radio style .
Gaya radio siaran dapat timbul karena dua faktor yaitu sifat radio siaran dan
sifat pendengar radio. Sifat radio siaran, gaya radio secara karakteristiknya
mencakup (Effendy 1992) :
a. Imajinatif : karena radio siaran hanya bisa didengar, maka
pendengar hanya bisa membayangkan suaranya tanpa
mengetahui sosoknya seperti apa. Imajinasi pendengar bisa
beragam persepsinya. Oleh karenanya radio dapat
menciptakan theatre of mind. Pendengar bisa terhanyut
perasaanya saat ia mendengarkan drama radio yang
disiarkan.
b. Auditori : Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa
dikonsumsi oleh telinga yang kemampuanya cukup
terbatas. Untuk itu pesan radio siaran harus jelas, singkat
dan sepintas.
c. Akrab : Media radio siaran adalah intim, karena penyiar
menyampaikan pesannya secara personal/individu,
walaupun radio itu didengarkan oleh orang banyak. Sapaan
penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar
-
15
secara seorang diri, menjadikan si penyiar seakan – akan
berada di sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi “teman”
di kala seorang sedang sedih ataupun gembira.
d. Gaya Percakapan : bahasa yang digunakan bukan tulisan,
tapi gaya obrolan sehari – hari. Tak heran juga banyak
pameo atau bahasa – bahasa percakapan yang unik muncul
dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar menjadi
sesuatu yang nge-trend.
Sedangkan sifat pendengar radio itu meliputi ; kesukaan, kegemaran,
kebiasaan, minat, serta keinginannya. Untuk itu ciri-cirinya dapat dirinci
sebagai berikut :
a. Heterogen (beragam) : pendengar radio sangat beragam.
Namun, agar sasaran menjadi lebih fokus maka dibuatlah
pembatasan sasaran berdasarkan faktor : demografis (usia,
pendidikan, jenis kelamin), letak geografis (perkotaan,
pedesaa, pesisir), Psikografis (kesukaan, kebiasaan, hobi,
gaya hidup). Hal tersebut dimaksudkan, agar program yang
disajikan dapat dipahami oleh sasaran yang dituju dan pesan
– pesan programnya memuat hal-hal yang berkaitan dengan
minat dan keinginanya.
b. Personal (pribadi) : penyampaian pesan atau bahasa lisan
radio siaran melalui penyiar bersifat personal (pribadi) sesuai
dengan situasi dan kondisi pendengar ketika ia
mendengarkan siaran radio.
-
16
c. Aktif : khalayak semakin aktif terlibat dalam menanggapi
proses penyampaian komunikasi melalui telepon genggam
yang dimiliki oleh masing-masing khalayak.
d. Selektif (pemilih) : khalayak radio siaran atau pendengar
memilih program yang mereka suka untuk memenuhi
kebutuhannya dikarenakan oleh kondisi psikis serta
lingkungan sosialnya.
Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya
mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapkan oleh Effendy (1992) bahwa
radio siaran mempunyai 4 fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Penerangan: sebagai media penerangan, radio dianggap
mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya
dilengkapi unsur radio. Radio siaran dapat menjalankannya dalam
bentuk siaran berita, wawancara, reportase langsung, talkshow, dll
2. Fungsi Pendidikan: sebagai media pendidikan, radio siaran
merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan
kepada khalayak secara meluas.
3. Fungsi Hiburan: dalam fungsi ini, alokasi waktu siaran juga dapat
diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa musik maupun drama
radio.
4. Sarana Propaganda: hal ini dapat terlihat dengan banyaknya
pemasang iklan yang memilih radio siaran sebagai sarana
pemasang iklannya.
-
17
1.4.3 Format Radio Siaran
Zaman terus berubah dan berkembang, begitu juga dengan
format stasiun radio yang kini menjadi salah satu identitas sebuah
stasiun radio. Selain itu, format juga menjadikan suatu radio diakui
eksistensinya dan memiliki pendengar yang khas.
Menurut Pringle Star McCavitt “the programming of most
stations is dominated by one principle content element or sound,
known as format” (program sebagian besar stasiun radio didominasi
oleh satu elemen isi atau suara yang utama yang dikenal dengan
format). Format stasiun dimaksudkan sebagai pola atau bentuk dalam
ciri tertentu yang mendominasi siarannya (Masduki 2004) .
Format siaran secara garis besar dapat dibagi menjadi Format
Berita, Format Musik dan Format Khusus. Berikut adalah format-
format radio secara detail :
Tabel I.1 Format stasiun radio siaran
No Format Kategori Format Deskripsi
1. News Berita Informasi Format penyajian siarannya
dominan berita dan program-
program interview.
2. Talk / bincang-
bincang
Informasi Format yang memfokuskan
mengenai topik atau isu-isu
aktual untuk diperbincangkan.
-
18
3. Adult
temporary
Musik Format ini berisi lagu – lagu
yang dikhususkan kepada
pendengar dewasa dengan
kisaran usia 25 tahun hingga
45 tahun, yang diselingi info
politik, ekonomi, dan budaya.
4. Album orienter
rock
Musik Format didasarkan dari
album-album bergenre rock.
5. Top 40 Musik Format yang dikhususkan
untuk pendengar muda
dengan rentang usia 12
sampai 21 tahun. Kriteria
lagunya pop terbaru atau new
entry yang terdafatar dalam
40 tangga lagu.
6. Dangdut Musik Format musiknya full dangdut
dan melayu.
7. Pop Indonesia Musik Materi siarannya mengenai
lagu-lagu pop indonesia.
-
19
8. Humor Khusus Materi siarannya cenderung
humor dan mengandung unsur
lucu.
(sumber : Masduki. “Menjadi broadcaster Profesional” Hal. 138 -139. 2004)
1.4.4 Strategi
Strategi diartikan sebagai usaha yang dilakukan demi mencapai
suatu tujuan. Strategi menurut Effendy (2007) adalah perencanaan
untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu cara atau taktik
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
1.4.4.1 Tahapan Strategi
Dalam melakukan strategi, ada beberapa tahapan yang perlu
diketahui. Menurut Fred R. David dalam bukunya Manajemen Strategi
dan Konsep, secara garis besar strategi ada tiga tahap yaitu :
a. Perumusan Strategi
Didalam merumuskan strategi ada beberapa hal yang harus
dilakukan yaitu pengembangan tujuan mengenai peluang dan
ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara
-
20
internal, menerapkan suatu objektivitas serta menghasilkan strategi
alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang akan
digunakan, langkah berikutnya adalah menerapkan strategi
tersebut. Dalam tahap penerapan strategi sangat membutuhkan
komitmen dan kerjasama.
Penerapan atau implementasi strategi bertumpu pada alokasi
dan pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui
penempatan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan
yang dijakankan bersama budaya perusahaan organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena dapat mengukur
strategi mana yang akan dilaksanakan kembali untuk mencapai
suatu keberhasilan oleh sebuah organisasi dan evaluasi untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai.
1.4.5 Programming Radio
Programa adalah komposisi dari beberapa acara yang diatur
atau disusun dengan pola mozaik untuk waktu yang sesuai, sasaran
atau audien beserta kondisi objektifnya dan program tersebut
diselenggarakan secara konsekuen dan teratur serta harus baik untuk
disiarkan kepada khalayak (Darwanto 1997).
-
21
Programa itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu paket
produksi yang memiliki nama atau judul cerita (credit title) serta
diproduksi oleh lembaga tertentu, (sebagai contoh radio siaran) atau
kelompok-kelompok profesional (house production). Di dalam sebuah
program menyangkut jenis konten, cara eksekusi program (penyajian)
hingga pilihan announcer didalamnya.
Persaingan media terutama dalam industri radio semakin ketat.
Baik radio milik negara, perseorangan hingga radio komunitas pun
saling berebut pendengar dan pengiklan. Strategi sendiri dapat
diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai sebuah kegiatan
untuk mencapai suatu sasaran khusus. Dalam konteks dunia penyiaran,
strategi merupakan bentuk perencanaan dan pelangsungan dari
penyelenggaraan siaran yang mencakup makna penjadwalan dan
penayangan acara dari suatu stasiun radio.
Budi Sayoga menyatakan bahwa programa adalah strategi dan
program siaran adalah taktik bagi sebuah lembaga siaran. Dalam hal
ini, strategi dituangkan dalam program siaran sebuah stasiun radio dan
program siaran berupa taktik yaitu metode atau cara yang digunakan
untuk merealisasikan target yang direncanakan dalam strategi tersebut.
Jadi wujud nyata dari taktik itu adalah program siaran yang telah on
air di sebuah stasiun radio dengan jam siar masing-masing yang dapat
dinikmati oleh pendengar. Programming ini dinilai sangat penting
untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah program dalam
meraih audiens dalam jumlah besar.
-
22
Perencanaan program merupakan langkah programmer dalam
melakukan pemilihan program dan menempatkan program-program
yang terpilih untuk menarik target audiens. Jika salah dalam
penempatan program, maka sebaik dan sebagus apapun program serta
eksekusi yang dilakukan, maka hasil programming secara keseluruhan
tidak akan berhasil dan kemudian dilanjutkan pada penjadwalan
program. Langkah ini adalah implementasi siaran. Penjadwalan adalah
kunci sukses aktivitas programming, karena meskipun acara telah
disusun dan dikemas dengan baik namun pemilihan waktunya tidak
tepat dan tidak sesuai dengan audiens yang ditarget maka semua akan
sia-sia.
Programmer harus cerdas dalam memilih dan menata setiap
bagian waktu siaran untuk mendapatkan audiens sesuai dengan target.
Jika audiens yang menjadi sasaran adalah remaja, maka jangan
memutar acara tersebut selama jam sekolah atau terlalu larut malam.
Jika audiens adalah laki-laki dan perempuan semua umur, maka perlu
dipertimbangkan untuk meletakkan acara tersebut pada jam tayang
utama (prime time).
Dalam penataan acara akan berhadapan dengan elemen
pendukung seperti musik, kata-kata, identitas stasiun, gaya siaran dan
penjadwalan acara sesuai dengan segmen waktu yang telah
direncanakan (J.B Wahyudi : 1994)
Menurut Dian Ekawati dalam studi kasus program “ichigo”
Radio Swaragama Jogja bahwa bagi beberapa stasiun radio, jadwal
-
23
ditentukan berdasarkan penyiar mana yang cocok untuk suatu acara di
waktu tertentu. Siapa yang paling cocok membangkitkan mood di pagi
hari, siang hari dan malam hari. Umumnya programmer menggunakan
waktu yang berbeda-beda dalam membuat penjadwalan program. Ada
empat periode waktu dalam siaran yaitu :
a. Morning Drive (06.00-10.00)
Waktu siaran ini diidentifikasi mampu merekrut
banyak pendengar karena memungkinkan di pagi hari
mereka membutuhkan banyak informasi aktual dan
hiburan dalam perjalanan sebelum beraktifitas.
b. Daytime (10.00-15.00)
Di waktu ini pendengar menghabiskan waktu
makan siangnya saat mereka istirahat.
c. Evening Drive (15.00-17.00)
Pendengar di jam ini diprediksi 2/3
dibandingkan dengan jumlah pendengar pagi hari.
Hal ini disebabkan tidak semua pendengar berada
dirumah bahkan mungkin sebagian masih harus
bekerja. Namun juga ada beberapa pendengar yang
telah pulang bekerja.
d. Evening and Late Night (19.00-tengah malam)
Waktu ini sangat panjang sehingga programmer
memanfaatkannya untuk mengemas program yang
menarik partisipasi dari pendengar.
-
24
1.4.6 Strategi Programming Radio
Aktivitas programming memerlukan strategi dan taktik. Strategi
Programming berguna untuk menetapkan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai visi, misi dan tujuan stasiun radio. Strategi
Programming yang dikemukakan Sydney W. Head dalam Susan
Eastman Tyler (2012) meliputi lima elemen program, yaitu:
1. Kesesuaian (Compability)
Radio siaran harus membuat program-program acara yang
sesuai dengan kegiatan sehari-hari pendengar yang berbeda-beda
dalam setiap waktu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
menjadwalkan program acara yang berbeda jenis dan isinya untuk
menyesuaikan situasi dan kondisi yang dialami pendengar.
2. Membangun Kebiasaan (Habit Formation)
Radio siaran harus dapat membangun kebiasaan mendengarkan
target pendengarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menyiarkan program acara serupa acara Live setiap harinya (strip
programming), untuk memperbanyak jumlah perolehan pendengar.
Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan
berdampak pada lamanya pemasang iklan untuk melakukan
promosi. Selain itu dapat juga berfungsi sebagai acuan dalam
merencanakan program-program acara baru yang akan dibuat.
3. Mengatur alur pendengar (Control of Audience Flow)
Berusaha untuk memaksimalkan jumlah pendengar yang
mendengarkan dan meminimalisir jumlah pendengar yang
-
25
berpindah gelombang ke radio siaran lain. Dapat dilakukan dengan
metode countering (menyajikan program acara yang berbeda
dengan radio siaran lain) atau menggunakan metode blunting
(menyajikan program acara serupa atau mirip dengan radio siaran
lain).
4. Pemeliharaan Sumber Daya Program (Conservation of Program
resources)
Dikarenakan jam siarnya yang terus menerus sepanjang hari,
maka ketersediaan materi dan sumber daya lainnya yang
mendukung program harus benar-benar diperhitungkan. Berbagai
upaya harus dilakukan agar materi yang terbatas dapat digunakan
sebagai bahan siaran sepanjang hari, misalnya dengan mengemas
ulang suatu materi dengan menggunakan pendekatan dan
penyajian yang berbeda.
5. Daya tarik yang Luas (Bredth of Appeal)
Radio siaran harus memperhatikan perbedaan minat dan
kesukaan dari para pendengarnya. Sehingga harus diupayakan
program-program acara yang menarik, serta dapat mengakomodir
minat dan kesukaan pendengar.
1.4.7 Pengertian Optimalisasi
Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan
keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai
-
26
harapan secara efektif dan efisien. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Depdikbud : 1995 : 628) optimalisasi berasal dari kata
optimal yang berarti terbaik, tertinggi. Optimalisasi banyak juga
diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Menurut beberapa ahli
pengertian optimalisasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a) Menurut Winardi (1999) Optimalisasi adalah ukuran yang
menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang
dari sudut usaha, Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan
kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang diinginkan
atau dikehendaki.
b) Singiresu S Rao, John Wiley dan Sons (2009) Optimalisasi
juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan
keadaan yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari
suatu fungsi.
Penjelasan di atas diketahui bahwa optimalisasi hanya dapat
diwujudkan apabila dalam pewujudannya secara efektif dan efisien.
Senantiasa tujuan diarahkan untuk mencapai hasil secara efektif dan
efisien agar optimal.
-
27
1.5 Kerangka Berpikir
Radio Merdeka
Surabaya
Meneliti Strategi Programming Radio Merdeka FM dalam
Mengoptimalkan Target Audiens
Studi Kualitatif
Strategi Programming menurut
Sydney W. Head
- Kesesuaian (Compabilty)
- Membangun Kebiasaan (Habit Formation)
- Mengatur Alur Pendengar (Control of Audience Flow)
- Pemeliharaan Sumber Daya Program (Conservation of Program
Resource)
- Daya tarik yang luas (Breadth of Appeal)
Analisis
Kesimpulan
Teori Komunikasi Massa menurut McCombs dan Shaw :
1. Media massa memiliki kekuatan dalam mempengaruhi dan
membentuk persepsi masyarakat.
2. Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih apa yang
ingin mereka terima
-
28
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Riset
Menurut Sugiyono (2014) Metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif guna memperoleh hasil penelitian yang
diinginkan. Penelitian ini akan dilakukan secara deskriptif melalui proses
wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini metode penelitian yang
digunakan sangat berhubungan dengan penelitian yang sedang dikaji oleh
peneliti yakni Strategi Programming Radio Merdeka FM dalam
Mengoptimalkan Target Audiens. Agar dapat mengetahui bagaimana strategi
programming yang dilakukan oleh Merdeka FM, peneliti menggunakan
teknik wawancara untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan akurat
serta diperkuat dengan adanya dokumentasi sebagai bukti hasil yang konkret.
Sehingga hasil dari penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui
bagaimana strategi programming radio Merdeka FM Surabaya dalam
mengoptimalkan target audiensnya.
1.6.2 Jenis dan Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti
langsung dari sumbernya. Sumber data utama pada penelitian ini
diperoleh dengan cara indepth interview. Peneliti akan melakukan
wawancara secara mendalam (indepth interview) dengan narasumber
yaitu mereka yang terlibat dalam perencanaan program acara yang
akan disiarkan di Merdeka FM. Sementara penentuan narasumber
-
29
dalam penelitian ini menggunakan purposive, yaitu teknik
pengambilan sumber data yang didasarkan dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono:2014). Adapun yang menjadi narasumber dalam
penelitian ini yakni Widiyoko selaku Station Manager Merdeka FM
dan Rara Adin selaku Program Director Merdeka FM. Selain itu
peneliti juga melakukan wawancana mendalam dengan penyiar prime
time sore yaitu Riki Kurniawan serta pendengar setia Merdeka FM
yang selalu melakukan interaksi dan telefon interaktif yakni Richard
Tjaharyanto dan Doni Prastito. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pemahaman programming Merdeka FM dalam mengoptimalkan target
audiens.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari buku,
jurnal, karya ilmiah seperti skripsi, dan lain sebagainya. Selain itu,
untuk melengkapi data dalam menyelesaikan penelitian ini , peneliti
juga mengikutsertakan data yang bersumber dari internet (cyber).
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data dan Pencatatan Data
1.6.3.1 Wawancara
Menurut Sugiyono (2014:137) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan ingin mengetahui informasi
dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya kecil.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur sebagai
teknik pengumpulan data. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
-
30
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2014).
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan Widiyoko
selaku Station Manager Merdeka FM dan Rara Adin selaku Program
Director Merdeka FM yang dapat memberikan informasi bagaimana Strategi
Programming Merdeka FM dalam mengoptimalkan target audiensnya.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu penyiar prime time
yaitu Riki Kurniawan yang membawakan program GAS (Good Afternoon
Surabaya). Pemilihan wawancara mendalam dengan penyiar ini dapat
memberikan informasi mengenai eksekusi programming dari program siar
Merdeka FM. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan
pendengar Merdeka FM yaitu Richard Tjaharyanto dan Doni Prastito untuk
memberikan informasi tambahan mengenai pendapat mereka seputar
programming Merdeka FM yang telah berlangsung.
1.6.3.2 Dokumentasi
Peneliti ini menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan
data yang terdiri dari transcript dan foto. Dokumentasi merupakan
perlengkapan dari penggunaan metode wawancara, yaitu catatan peristiwa
yang sudah berlalu lewat gambar, foto, cerita atau biografi. Hasil penelitian
akan lebih kredibel bila didukung oleh foto atau karya yang telah ada
(Sugiyono, 2017 : 240)
-
31
1.6.4 Teknik Analisis dan Interpretasi Data
Menurut Sugiyono (2014) hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti. Pada penelitian kualitatif keabsahan data meliputi
uji, validitas internal, validitas eksternal, reabilitas, dan objektivitas
(Sugiyono,2014). Penelitian ini menggunakan cara pengujian member check.
Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (Sugiyono,
2014). Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan
narasumber.
Pelaksanan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai, atau setelah mendapatkan suatu kesimpulan atau
suatu temuan kemudian setelah data atau temuan atau kesimpulan tersebut
disepakati oleh bersama, maka para pemberi data diminta untuk
menandatangani untuk dijadikan bukti bahwa peneliti telah melaksanakan
member check (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini turut digunakan
member check yang diperuntukkan untuk mengkonfirmasi setiap pernyataan
dan jawaban yang telah diberikan oleh narasumber dalam penelitian yang
kemudian dirangkum dan dikonfirmasi benar bahwa pernyataan yang ditulis
sesuai dengan informasi yang telah diberikan oleh narasumber.
Menurut Sugiyono (2014), suatu penelitian yang reliabel adalah
apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian
tersebut. Uji reliabilitas penelitian ini dengan melakukan penelitian secara
sungguh-sungguh menggunakan teknik pengumpulan wawancara semi-
-
32
terstruktur sebagai sumber data sehingga saat auditor mengaudit laporan
penelitian data yang diperoleh hasilnya reliabel.
1.6.5 Pemeriksaan Keabsahan Data
1.6.5.1 Uji Kredibilitas
Dalam bukunya, Sugiyono (2012) menjelaskan uji kredibilitas data
atau kepercayaan terhadap sata hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan
dengan :
a. Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti kembali ke lapangan
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan
ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin
terbentuk, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada
informasi di sembunyikan lagi (Sugiyono, 2012). Berapa lama
perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat tergantung pada
kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Dalam perpanjangan
pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, difokuskan
pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang
dieroleh setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar, beratti
kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.
b. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
-
33
sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu
salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan
maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati. Dengan melakukan hal ini, dapat
meningkatkan kredibilitas data (Sugiyono, 2012) .
c. Mengadakan member check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para
pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel
atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan
berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila
perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya dan
harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai atau setelah mendapat suatu temuan atau
kesimpulan. Setelah data disepakati bersama, maka para pemberi data
diminta untuk menandatangani supaya lebih otentik. Selain itu juga
sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan member check
(Sugiyono, 2012).
-
34
1.6.5.2 Pengujian Transferability
Tranferabilty merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kuantitatif. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif
sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian yang telah
didapat, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian
yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian pembaca
menjadi jelas atas hasil penelitian yang telah didapat sehingga dapat
memutuskan dapat atau tidaknya hasil penelitian diaplikasikan ditempat lain
(Sugiyono, 2012). Sanafiah faisal (salam Sugiyono, 2012) menjelaskan bahwa
bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian
jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan
(transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.
1.6.5.3 Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses-proses penelitian oleh auditor
yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas
peneliti dalam melakukan penelitian. Sanafiah Faisal menyatakan jika peneliti
tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangan”, maka
dependabilitas penelitiannya patut diragukan (dalam Sugiono, 2012).
1.6.5.4 Pengujian Confirmability
Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji conformabilty mirip dengan uji
-
35
dependability sehingga pengujiannya dapat dikatakan dilakukan secara
bersamaan.
-
36
BAB II
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2.1 Sejarah Berdirinya Radio Merdeka FM
Radio Merdeka merupakan salah satu radio di Surabaya yang
memutarkan lagu-lagu era 90-an. Radio ini didirikan oleh Bapak Bambang
selaku owner Merdeka FM pada tahun 2014 tepatnya pada tanggal 20
Februari 2014. Nama Merdeka sendiri diambil dari nama istri Bapak
Bambang (pemilik Merdeka FM) yaitu Ibu Mery, sehingga pengambilan
ujung nama “Mer” berasal dari Mery dan akhirnya secara resmi sebutan di
udara telah disetujui dan disepakati dengan sebutan “Merdeka FM” .
Pada tahun 2015, Merdeka FM meluncurkan website yang
memungkinkan pendengarnya untuk menikmati siaran radio secara streaming.
Selang 3 tahun setelah berdiri, Merdeka FM melakukan re-branding secara
keseluruhan baik dari segmentasi, program, penyiar hingga tampilan
websitenya. Pada tahun-tahun sebelumnya format siaran Merdeka FM
mengacu pada format Adult Contemporary (AC) yaitu untuk kaum muda dan
dewasa dengan rentang usia 25 hingga 50 tahun, namun diakhir tahun 2017
tepatnya di akhir bulan Desember hingga sekarang, Merdeka FM berganti
format siaran menjadi Soft Adult Contemporary yaitu untuk kaum dewasa
muda dengan rentang usia 24 hingga 35 tahun.
-
37
2.2 Tujuan dan Maksud Pendirian Radio Merdeka FM
Merdeka FM merupakan salah satu radio swasta di Surabaya. Merdeka
FM ingin memberikan sesuatu yang lain, yang fresh kepada pendengarnya
terutama yang ada di wilayah Surabaya, setelah beberapa radio lain yang
mempunyai segmen yang sama dengan Merdeka FM belum memberikan
sesuatu yang baru itu. Akhirnya setelah disepakati Merdeka FM berganti
format pada akhir tahun 2017, terealisasilah format baru Merdeka FM pada
awal tahun tepatnya pada bulan Februari 2018 hingga Merdeka FM berhasil
mengungguli radio-radio pada segmen yang sama karena keberhasilannya
mentorehkan sebuah prestasi sebagai radio dewasa muda no.1 usia dewasa
muda 24 hingga 35 tahun di wave 1 2018 di Surabaya berdasarkan hasil
survey radio yang dikeluarkan oleh badan riset internasional bulan April 2018
lalu. Merdeka FM juga konsisten terhadap siaran yang disiarkan yakni sesuai
dengan standar yang telah ditentukan berdasarkan format radio, informasi dan
musik, serta menyampaikan berita atau informasi yang mempunyai karakter
ringan dan informatif.
2.3 Visi dan Misi Radio Merdeka FM
a. Visi Radio Merdeka FM
Merdeka FM sebagai media yang mempunyai format baru,
mempunyai visi dan misi yang baru pula, yakni visinya adalah
“Menjadi Radio Dewasa Muda no.1 di Surabaya”.
-
38
b. Misi Radio Merdeka FM
Misi radio Merdeka FM adalah manjadi pilihan radio dengan
nuansa yang baru bagi warga Surabaya, yaitu :
1. Memberikan jaminan musik dengan memainkan musik paling
hits dan populer dari tahun 90-an hingga musik hits terkini.
2. Menghadirkan berita atau informasi yang mempunyai karakter
ringan dan informatif.
2.4 Logo Radio Merdeka FM
Gambar II.1
Logo Radio Merdeka FM
Sumber : www.merdekafm.com
http://www.merdekafm.com/
-
39
2.5 Legalitas Radio Merdeka FM
a. Nama Perusahaan : PT. RADIO MERDEKA LOKATAMA
b. Nama Stasiun : Merdeka FM
c. Alamat Kantor : Jl. Walikota Mustajab No. 62 Surabaya
d. Alamat Studio : Jl. Walikota Mustajab No. 62 Surabaya
e. Frekuensi : 106,7 FM
f. Telepon : 031-5350100
g. Fax : 031-5310111
h. Website : www.merdekafm.com
i. E-mail : marketing@suzananet.com
j. Izin Stasiun Radio : 01175061-000SU / 19972014
k. Izin Penyelenggaraan Penyiaran : 1182 Tahun 2016
l. Twitter dan Instagram : @merdekafm
m. Facebook : Merdeka FM
mailto:marketing@suzananet.com
-
40
2.6 Struktur Organisasi Radio Merdeka FM
DIREKTUR
Marwan Samiadji
GM PD
Widiyoko J
GM FINANCE
Suci Retno
GM MARKETING &
BISNIS
Agus Prayitno
MANAGER
MARKETING
Yuniar Astrina
PROGRAM
DIRECTOR
Rara Adin
ADMIN
FINANCE
Mei Yuneni
PRODUSER
Dea K. Charity
MD
Yahya Chusna
PRODUKSI
Arif Ramon
DESIGN & VIDEO
Pahlevi Tessa
PROMOTION &
MARKETING
- Rudy
- Maria
ANNOUNCER
-
41
2.7 Format Siaran Radio Merdeka FM
a. Tagline Radio
Radio Merdeka FM mempunyai tagline, yaitu Merdeka FM adalah
radio yang dominan memutarkan lagu-lagu era 90-an yang sing along
“Musik Terbaik 90-an Hingga Kini” .
b. Format Siaran
Radio Merdeka FM berisi berita atau informasi dengan
mengedepankan serta memperkuat informasi yang mempunyai
karakter ringan dan informatif. Merdeka FM juga sebagai sarana
hiburan untuk dewasa muda yang diperkuat oleh karakter penyiarnya
yaitu pada program prime time pagi WUC (Wake up Call) dan prime
time sore GAS (Good Afternoon Surabaya). Sedangkan untuk iklan
Adlibs dan Spot, Merdeka FM menggunakan iklan Adlibs dan Spot
Niaga, Iklan Layanan Masyarakat (ILM), iklan dari KPU jika ada
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota pemerintah yang
lainnya. Contoh iklan ajang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019
mendatang.
c. Format Musik
Sajian musik yang tersaji di Merdeka FM terdiri dari lagu-lagu
era 90-an baik dari mancanegara maupun lokal (Indonesia) dengan
prosentase 40% Indonesia dan 60% Barat.
-
42
2.8 Segmentasi, Targetting dan Positioning
a) Segmentasi Radio Merdeka FM
Merdeka FM dalam menentukan segmentasi pendengarnya
dengan melakukan seleksi pasar (audiens) yang heterogen menjadi
lebih homogen. Setelah melakukan seleksi, Merdeka FM terus
berusaha membuat program-program siaran yang digemari dan sesuai
dengan kesukaan audiens dengan cara terlebih dahulu mempelajari
karakter audiens dan melakukan riset berbagai program dari radio-
radio lain yang mempunyai segmentasi hampir sama dengan Merdeka
FM yaitu Dewasa Muda dengan range usia 24 hingga 35 tahun
sehingga Merdeka FM membuat program yang sesuai dengan karakter
audiens.
Dalam menentukan segmentasi, Merdeka FM menggunakan
segmentasi psikografis, yaitu menentukan segmentasi berdasarkan
gaya hidup dan kepribadian audiens karena gaya hidup sangat
mempengaruhi aktivitas audiens dalam menentukan pilihan konsumsi
media.
b) Targetting Radio Merdeka FM
Dengan melihat penentuan segmentasi Merdeka FM berdasarkan
segmentasi psikografis yaitu penentuan audiens berdasarkan gaya
hidup dan kepribadian, Merdeka FM menargetkan audiens nya pada
keluarga millennial dengan 1-2 anak, Eksekutif Muda dan Pengusaha.
-
43
c) Positioning Radio Merdeka FM
Positioning Merdeka FM melihat kondisi masyarakat Surabaya
yang membutuhkan media penyiaran khususnya radio yang
memberikan hiburan, informasi, serta program yang fresh untuk
audiens. Merdeka FM menggunakan tagline “Musik Terbaik 90-an
Hingga Kini” yang menunjukkan Merdeka FM merupakan stasiun
radio yang memberikan sajian musik terbaik 90-an hingga terkini.
Merdeka FM membuat program-program siarannya dengan
mengkhususkan memutarkan lagu-lagu terbaik 90-an di akhir siaran
yang bernama Top 90’s pada program prime time pagi Wake up Call.
Selain itu juga memutarkan “Ten Hits In a Row” yaitu 10 lagu hits 90-
an pada jam pertama siaran pada program The Hits. Terakhir,
Merdeka FM juga membuat program khusus weekend selama 4 jam
non-stop memutarkan lagu-lagu terbaik 90-an pada hari Minggu yang
bernama “Sound Of 90’s” .
Dengan berbagai macam program tersebut, Merdeka FM juga
menambahkan News Update dan Traffic Info disetiap satu jam sekali
agar audiens tetap mengetahui informasi terupdate baik dalam negeri
maupun luar negeri serta mengetahui info lalu lintas yang ada di
Surabaya dan sekitarnya. Sehingga Merdeka FM tidak tertinggal
dengan radio-radio lain yang menjadi kompetitifnya yang memiliki
segmentasi hampir serupa yakni Delta FM, Colours FM dan HardRock
FM Surabaya.
-
44
2.9 Tarif Iklan atau Sponsor Rate
SPOT
a) Reguler Time : 60 detik : Rp. 540.000 ,-
b) Prime Time : 60 detik : Rp. 575.000 ,-
ADLIBS
a) Reguler Time : 60 detik : Rp. 590.000 ,-
b) Prime Time : 60 detik : Rp. 625.000 ,-
2.10 Program On-Air Radio Merdeka FM
PROGRAM WEEKDAYS
1. PRIME TIME PAGI : WAKE UP CALL (06.00 - 10.00)
Penyiar : Jivat Rosidi – Kiki Purwita
Program yang Kawan Merdeka dibawakan oleh 2 orang penyiar ini
dijamin bisa jadi moodbooster Kawan Merdeka untuk memulai hari.
Banyak info menarik, lagu pilihan, dan feature Legent (Ladies and
Gentlement) Challenge (Gender War) yang bisa menghibur Kawan
Merdeka. Di jam 9 sampai 10 pagi juga ada segmen 90’s at 9, dalam 1
jam akan memutarkan lagu-lagu 90an terbaik dengan info dibalik lagu
atau penyanyi tersebut.
Detail Feature Legent (Ladies and Gentlement) Challenge :
Penyiar membuka pendaftaran bagi Kawan Merdeka yang mau ikutan
Legent Challenge dan menelepon Kawan Merdeka yang sudah
-
45
mendaftar, dengan beda jenis kelamin (gender) untuk diadu menjawab
pertanyaan sesuai dengan gender knowledge mereka.
Penyiar Pria diwakili oleh Kawan Merdeka Pria dan Penyiar Wanita
diwakili oleh Kawan Merdeka Perempuan untuk menjawab masing-
masing 3 pertanyaan.
Contoh pertanyaan: Penyiar Pria bertanya ke Kawan Merdeka Wanita,
“Apa nama jenis topi Pria yang sering dipakai oleh Rapper?” atau
Penyiar Wanita bertanya ke Kawan Merdeka Pria, “Apa nama alat
makeup yang berfungsi untuk membuat pipi merah merona?”.
Setiap hari dipilih gender mana yang keluar sebagai pemenang.
Gender yang kalah akan dikasih hukuman diakhir minggu. Misal: Jika
penyiar wanita kalah, hukumannya adalah cuci kendaraan penyiar
pria. Atau jika penyiar pria kalah, maka hukumannya harus
membersihkan rumah penyiar perempuan.
2. REGULER TIME : THE HITS (10.00 – 13.00)
Penyiar : Keykey Keyrina
Program ini didedikasikan khusus untuk memanjakan Kawan Merdeka
dengan Lagu-lagu Pilihan Terbaik. Program The Hits dimulai dengan
Ten Hits In A Row, yaitu memutarkan 10 lagu pilihan terbaik tanpa
jeda iklan.
3. REGULER TIME : MITING (MUSIK DAN INFO
TERINGAN) (13.00 – 16.00)
Penyiar : Deli Aldiano
Program ini menemani Kawan Merdeka saat break makan siang
dengan info-info menarik seputar kantor, showbiz, dan lain-lain.
-
46
4. PRIME TIME SORE : GOOD AFTERNOON SURABAYA
(16.00 – 20.00)
Penyiar : Indra Adiguna – Riki Jovano
Good Afternoon Surabaya (GAS) akan menemani perjalanan pulang
kantor Kawan Merdeka dengan penuh canda. Kawan merdeka juga
disuguhkan dengan informasi menarik dan terupdate seputar Kota
Surabaya. Tidak hanya seputar Kota Surabaya saja, di program ini
Kawan Merdeka juga diberikan informasi yang lagi viral yang terjadi
di Indonesia yang dikemas secara ringan dan menghibur.
5. REGULER TIME : NIGHT AFTER NIGHT (20.00 – 24.00)
Penyiar : Dundhe Yuwono
Waktunya Kawan Merdeka melepas lelah setelah seharian bekerja.
Night After Night akan menemani anda dengan topik ringan, info unik
seputar lifestyle, kesehatan dan lain-lain.
PROGRAM WEEKEND
6. WISH ON WEEKEND (06.00 – 10.00)
Penyiar : Rizal Ferdian
Mengawali weekend Kawan Merdeka dengan berbagai macam info
seputar tempat liburan, kuliner dan lain-lain seputar weekend.
7. MUSIC TO MADNESS (10.00 – 14.00)
Penyiar : Gresia Zumarda
Di Music To Madness, Kawan Merdeka bisa mendapatkan info
terbaru, baik dari dunia musik serta film dan juga showbiz.
8. SOUNDS OF 90’S (khusus hari Minggu) (14.00 – 18.00)
-
47
Penyiar : Indra Adiguna
Memanjakan Kawan Merdeka selama 4 jam penuh dengan lagu-lagu
tahun 90an dan info-info menarik dibalik lagu dan musisi era tahun
90an.
Disetiap program weekdays, baik primetime maupun regular time
selalu ada talkset Merdeka News Update disetiap pergantian jam.
Merdeka News Update meliputi current news local atau internasional,
news update showbiz dan news update sport. Untuk per satu jam
sekali, disetiap program weekdays maupun weekend juga ada Merdeka
Traffic Info yang diberikan kepada Kawan Merdeka yakni seputar lalu
lintas di Surabaya dan sekitarnya.
2.11 Program Off Air Merdeka FM
Banyak strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar
mampu menembus target yang diinginkan, salah satunya adalah Radio
Merdeka FM. Selain mempunyai program-program siar untuk
mengoptimalkan target audiensnya, Merdeka FM juga melakukan
strategi Off Air Activity yaitu program diluar on air radio sebagai
penunjang daya minat audiens untuk mengoptimalkan target audiens
Merdeka FM. Beberapa kegiatan off air yang telah berhasil dilakukan
oleh Merdeka FM yaitu seperti :
a) Merdeka “PHD Office Attack”
Yaitu kegiatan Merdeka yang bekerjasama dengan PHD (Pizza
Hut Delivery) untuk mengenalkan menu terbaru PHD yang
-
48
diberikan secara gratis ke kantor-kantor yang telah dipilih oleh
Tim Merdeka.
b) Merdeka “PHD Goes to Campus”
Yaitu kegiatan Merdeka yang bekerjasama dengan PHD (Pizza
Hut Delivery) untuk mengenalkan menu terbaru PHD yang
diberikan secara gratis ke kampus-kampus yang telah dipilih
oleh Tim Merdeka. Selain mengenalkan menu terbaru, pada
kegiatan “Merdeka Goes to Campus” ini juga sekaligus
mengadakan seminar dengan mahasiswa-mahasiswi kampus
untuk sharing mengenai “Optimalisasi Gadget pada Generasi
Millenial” yang maksud dan tujuannya adalah bahwasannya
gadget sekarang dapat digunakan apa saja dan dimana saja
untuk mempermudah segala aktivitas kita sekaligus
memperkenalkan bahwa Merdeka FM dan PHD (Pizza Hut
Delivery) dapat di download di App Store maupun Google
Play Store.
c) Merdeka “Ikea Road To Mall”
Yaitu kegiatan Merdeka yang bekerjasama dengan Ikea
perabot rumah tangga asal Swedia di berbagai Mall di
Surabaya seperti Grand City Mall, Plaza Surabaya Mall dan
Ciputra World Mall dengan maksud dan tujuan
memperkenalkan perabot rumah tangga Ikea yang mempunyai
kualitas standar internasional namun dengan harga yang
-
49
terjangkau. Merdeka juga memberikan beberapa challenge foto
bagi pengunjung yang di upload di sosial media Instagram
dengan caption dan hashtag menggunakan nama Merdeka FM
untuk bisa mendapatkan merchandise gratis dari Ikea.
-
50
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Sajian Data
Pada bab ini menjelaskan tentang realitas sosial yang ditemukan
selama penelitian. Kemudian dijelaskan pula langkah-langkah yang ditempuh
di dalam analisis serta hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis.
3.1.1 Profile Subyek Penelitian
A. Informan pertama (Rara Adin)
Rara adin merupakan Program Director dari Merdeka FM .
Perempuan yang kerap di sapa Adin ini lulusan D3 Akuntansi di
UNEJ (Universitas Negeri Jember).
Kecintaannya terhadap dunia broadcasting terlebih lagi pada dunia
radio membuat perempuan kelahiran Denpasar 1 Mei 1989 ini ingin
menghidupkan dan mengembangkan Merdeka FM yang membuatnya
siap memimpin dengan menjadi Program Director ditengah ketatnya
persaingan radio kala itu hingga akhirnya mampu bertahan sampai saat
ini dengan tujuan agar Merdeka FM dapat bersaing dengan radio-radio
lain yang mempunyai segmentasi yang sama di dunia industri radio.
B. Informan kedua (Riki Kurniawan)
Riki Kurniawan merupakan salah satu penyiar di Radio Merdeka
FM dalam program GAS (Good Afternoon Surabaya). Pria
berkacamata yang akrab disapa Riki ini merupakan lulusan SMK
-
51
IPIEMS Surabaya. Walaupun Riki hanya sebatas lulusan SMK jurusan
broadcasting, namun bakatnya di bidang penyiar sudah ada pada
dirinya sejak duduk di kelas 1 SMK dengan menjadi penyiar pelajar di
salah satu radio swasta di Surabaya.
Setelah lulus di bangku SMK, pria kelahiran 4 juni 1994 ini juga
menjadi penyiar di beberapa radio di Surabaya. Hingga saat ini Riki
bekerja di dunia broadcasting terutama pada bidang industri radio,
karena menurutnya tanpa bekerja di bidang tersebut sejak duduk di
kelas 1 SMK. Baginya kerja di dunia radio membuat ia bisa
memberikan informasi kepada khalayak. Sehingga dengan keahlian
dan ilmu yang telah didapat selama di SMK bisa diterapkan dan
diaplikasikan untuk Radio Merdeka FM.
C. Informan ketiga (Richard Tjaharyanto)
Richard Tjaharyanto merupakan salah satu pendengar Merdeka
FM yang hingga saat ini masih setia mendengarkan. Pria lulusan S1
International Bisnis Management Universitas Ciputra Surabaya ini
sangat suka mendengarkan radio di sela-sela pekerjaannya. Baginya
mendengarkan radio merupakan hobinya sedari dulu duduk di SMP
(Sekolah Menengah Pertama) sebagai hiburannya ketika di sekolah.
Pria kelahiran 3 Januari 1994 ini sangat gemar mendengarkan
radio khususnya Merdeka FM, sehingga ia mendapatkan informasi
bahwa Merdeka FM memiliki tema siaran pada saat itu bernama
“Tasty Creation”, dimana para pendengar yang mempunyai bisnis
-
52
startup bisa mempromokan bisnisnya untuk on air bersama penyiarnya
di Merdeka FM.
D. Informan keempat (Doni Prastito)
Doni Prastito adalah salah satu pendengar setia Radio Merdeka
FM hingga saat ini. Pria yang saat ini menempuh pendidikan S2 di
salah satu Universitas Swasta di Surabaya dan bekerja sebagai (LSM)
Local Store Marketing di salah satu restoran Jepang Surabaya ini
seringkali menyempatkan waktunya untuk mendengarkan Merdeka
FM di sela-sela aktivitas pendidikan dan pekerjaannya dengan
melakukan interaksi melalui aplikasi chatting whatsapp dan telefon
interaktif.
Pria kelahiran 3 Mei 1993 ini sedari kecil bercita-cita ingin
menjadi seorang penyiar radio. Namun karena cita-cita atau impian
tersebut harus ia tinggalkan demi membahagiakan kedua orang tuanya,
pria yang kerap disapa Doni ini tetap menyalurkan kecintaannya
terhadap radio dengan menjadi pendengar setia Merdeka FM yang
selalu antusias untuk mengikuti beberapa topik yang Merdeka FM
sajikan. Baginya dengan mendengarkan radio, ia mendapatkan segala
informasi dan wawasan yang luas serta menjadi hiburan disela-sela
kesibukannya.
-
53
F. Informan kelima (Widiyoko Joyo)
Widiyoko Joyo adalah Station Manager Merdeka FM yang
bertanggung jawab atas berlangsungnya program on air dan off air
dalam lima tahun belakangan ini. Pria yang akrab di sapa dengan
panggilan Mas Widi ini adalah seorang ayah dari dua putra dan putrid
kecilnya.
Sosok yang sangat tegas namun tetap kalem ini juga salah satu
mantan penyiar radio di beberapa radio swasta. Mas Widi merupakan
senior dalam dunia kepenyiaran khususnya dalam dunia radio.
Baginya radio merupakan sebuah nyawa yang tak mampu terpisahkan
olehnya.
3.1.2 Strategi Pemrograman yang digunakan Radio Merdeka FM Untuk
Menarik Minat Pendengar
Strategi pemograman di sini merupakan penyusunan menu sajian
Radio yang akan disiarkan oleh Radio Merdeka FM dengan maksud
membentuk karakteristik stasiun Radio Merdeka FM. Media Radio
merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan suara dalam
menarik pendengarnya, bukan hanya suara tapi program-program yang
disiarkan juga akan mempengaruhi ketertarikan pendengar untuk
mendengarkan Radio. Dari hasil pengamatan (observasi) yang telah
dilakukan oleh peneliti di stasiun Radio Merdeka FM, cara yang digunakan
managemen Radio Merdeka FM me-rebranding dan menjadikan Radio
Merdeka FM menjadi radio dewasa muda no 1 di Surabaya . Hal tersebut
-
54
sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan Rara Adin seorang
Program Director Merdeka FM, yang mengatakan bahwa :
“Pertama kali itu, Merdeka FM itu kan rebranding. Nah dari
rebranding itu kita buatlah nama atau segmen yang lebih spesifik yaitu
radio dewasa muda nomer 1 di Surabaya. Yang kita garap ini adalah
lebih ke era tahun 90-an hingga terbaru , akhirnya kita buat program
sesuai dengan tagline dan juga segmen tadi. Akhirnya ada yang
namanya on air prime time pagi, prime time sore sama regular itu.
Kita buat itu dari nol rebrandingnya, dari mulai ada programming,
prosesi on dan off air nya semuanya lengkap”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Radio
Merdeka FM me-rebranding dan menjadikan Radio Merdeka FM menjadi
radio dewasa no 1 di Surabaya. Oleh karena itu radio Merdeka FM
memfokuskan lagu-lagu lebih ke era tahun 90-an hingga terbaru dan
memberikan prosesi on dan off air sesuai jam program yang sudah ditentukan.
Hal yang sama juga disampaikan Riki kurniawan yang merupakan
penyiar Radio Merdeka FM, beliau mengungkapkan bahwa :
“Kalo menurut saya di Merdeka FM antara mungkin implementasi
dari back office dan juga penyiar sejauh ini saya nilainya sih sudah
sejalan ya, sudah se visi.”
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa strategi
yang diterapkan dalam program-program radio Merdeka FM adalah sesuai
dengan strategi programming menurut teori Sydney W. Head yang di
dalamnya mencakup :
1) Kesesuaian (Compability), strategi kesesuaian meliputi kesesuaian
penjadwalan, pemilihan tipe program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan
khalayak pendengar. Radio siaran harus membuat program yang sesuai
-
55
dengan kegiatan sehari-hari pendengarnya, dan selalu berbeda-beda dari
waktu ke waktu. Karena hal itu untuk menyesuaikan kondisi dan kebiasaan
pendengar, perlu dilakukan pemilihan dan penjadwalan yang tepat.
2) Membangun Kebiasaan (Habit Formation), pembentukan kebiasaan di sini
adalah membentuk kebiasaan-kebiasaan mendengarkan yang dihasilkan dari
adanya penjadwalan program acara melalui prediksi yang seksama. Oleh
karena itu, penyajian setiap program acara dilakukan secara rutin dan
selalu menempatkan waktu yang sama pada jangka waktu tertentu. Semakin
lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan semakin
berdampak pula pada pemasangan iklan.
3) Pengontrolan Arus Pendengar (Control of Audience Flow), pengontrolan
arus pendengar dilakukan dalam rangka memaksimalkan pendengar
yang mengalir dari satu program ke program berikutnya. Dan untuk
meminimalkan pendengar mengalihkan saluran ke pihak pesaing. Hal ini
dapat dilakukan dengan menyajikan program yang berbeda dengan radio lain
(Countering), atau menyajikan program acara serupa atau mirip dengan radio
siaran lain (Blunting).
4) Pemeliharaan Sumber Daya Program (Consevation of Program
Resources), pemeliharaan sumber-sumber program ini dimaksudkan agar
program bisa dipakai lagi suatu saat, tapi tentu saja dengan cara
penyajian yang berbeda. Ketersediaan materi dan sumber daya lain sebagai
pendukung program harus benar-benar diperhitungkan karena jam siaran
yang terus menerus sepanjang hari, diantaranya dengan mengemas ulang
materi tersebut dengan pendekatan dan cara penyajian yang berbeda.
-
56
5) Daya Tarik yang Luas (Breadth of Appeal) daya tarik yang luas sangat
penting untuk diperhatikan, karena stasiun-stasiun penyiaran mendapatkan
keuntungan dengan cara semaksimal mungkin untuk menarik perhatian
pendengar dengan mengemas program siaran semenarik mungkin dan sesuai
dengan kebutuhan pendengar. Perbedaan minat dan hal yang disukai
oleh pendengar harus diperhatikan oleh radio siaran, sehingga semuanya
dapat diakomodir dalam program yang disajikan.
3.1.3 Strategi Programming Kesesuaian (Compabillity) Radio Merdeka
FM
Strategi Kesesuaian meliputi kesesuaian penjadwalan, pemilihan tipe
program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan audiens. Radio siaran
harus membuat program yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari
pendengarnya, dan selalu berbeda-beda dari waktu ke waktu karena hal itu
untuk menyesuaikan kondisi dan kebiasaan p
top related