strategi penganggaran kegiatan tim terpadu dan...
Post on 25-Oct-2019
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGANGGARAN KEGIATAN TIM
TERPADU DAN RENCANA AKSI PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
TAHUN 2015
KEUANGAN
DAEARAH
semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai kebutuhan dan
penyelenggaraan pemerintah
daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam
rangka Mewujudkan Pelayanan
Kepada Masyarakat
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA
APBD
PERENCANAAN PENGANGGARAN
RPJMD RKPD KUA & PPAS
APBD
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
RPJMD RKPD
KUA PPAS
Nota Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
PEDUM APBD
o/ MDN
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-
GU, SPM-TU dan SPM-LS
oleh Kepala SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
• Bendahara penerimaan
wajib menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum
daerah selambat-
lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
• LRA
• Neraca
• Lap. Arus Kas
• CaLK
Raperda PJ Pel
APBD
Disusun dan disajikan Sesuai
SAP
Persetujuan
Bersama (KDH +
DPRD)
Evaluasi o/ Gubernur/MDN 15
hari
7 hari
penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel
APBD
setelah 3 hari
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
DPRD melakukan
pengawasan
bukan
pemeriksaan
A P B D
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
STRUKTUR APBD
PAD
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hsl Pengelolaan Keyaan
yg Dipisahkan
Lain –lain PAD yg Sah
DANA PERIMBANGAN
DBH
DAU
DAK
LAIN 2 PD YG SAH
Hibah
Bantuan Keuangan
Dana Darurat
Dana Penyesuain
Belanja Tdk Langsung
B. Pegawai
B. Bunga
B. Subsidi
B. Hibah
B. Bantuan Sosial
B. Bagi Hasil
B. Bantuan Keuangan
B. Tidak Terduga
Belanja Langsung
B. Pegawai
B. Barang & Jasa
B. Modal
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA
Pencairan d. cadangan
Penj yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman
Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
Penerimaan piutang
Penerimaan Pembiayaan
Pembentukan dana
cadangan
Penyertaan modal
Pembayaran hutang
Pemberian pinjaman
TIM TERPADU TINGKAT
NASIONAL;
TIM TERPADU TINGKAT
PROVINSI;DAN
TIM TERPADU TINGKAT
KABUPATEN/KOTA.
Pelaksanaan koordinasi
penanganan konflik dibentuk
TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
Tugas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi
• menyusun Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial tingkat Provinsi;
• mengoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi penanganan konflik dalam skala Provinsi;
• memberikan informasi kepada publik tentang terjadinya konflik dan upaya penanganannya;
• melakukan upaya pencegahan melalui sistem peringatan dini;
• merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik;dan
• membantu upaya penanganan pengungsi dan pemulihan pascakonflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Tugas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Kab/Kota
• menyusun Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial tingkat Kabupaten/Kota;
• mengoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi penanganan konflik dalam skala Kabupaten/Kota;
• memberikan informasi kepada publik tentang terjadinya konflik dan upaya penanganannya;
• melakukan upaya pencegahan melalui sistem peringatan dini;
• merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik; dan
• membantu upaya penanganan pengungsi dan pemulihan pascakonflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
KOORDINASI PELAKSANAAN PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
Kegiatan Rencana Aksi Terpadu Penanganan
Konflik Sosial
Pencegahan Konflik
Penghentian Konflik
Pemulihan Pascakonflik.
Penanganan
Konflik
Pencegahan
Pemulihan
Pascakonflik
SKPD Kesbangpol /
Teknis Lainnya
Belanja Langsung
Program
Kegiatan
PENGANGGARAN DANA
PENANGANAN KONFLIK
APBD
Belanja Tdk Langsung
BTT
BUD→SKPD
Penanganan
Konflik
Penghentian
Konflik
Rekonsiliasi
Pascakonflik
Tata Cara Pelaksanaan, Penatausahaan, dan
Pertanggungjawaban Belanja Keadaan Konflik
(1) KEPALA
DAERAH
PPKD
(BUD)
Menyusun RKB
RKB
Belanja Tuidak Terduga
(3)
(4)
(5)
(6)
( 2) (6)
(8)
(3)
Pasal 80 Ayat (2) PP No 2 Thn 2015
SKPD Kesbangpol paling lambat 1 hari
mengajukan RKB Penghentian Konflik &
Rekonsiliasi Pasca Konflik pada BUD/PPKD
BUD mencairkan dana paling lambat 1 hari
kerja terhitung sejak diterimanya RKB
pencairan dana mekanisme TU
kepala SKPD Kesbangpol bertanggungjawab
secara fisik dan keuangan kepada PPKD
dengan melampirkan bukti-bukti pengeluaran
yang sah dan lengkap
KEPALA
KESBANGPOL
BENDAHARA KESBANGPOL
(7)
Penetapan
status keadaan
konflik dan
kegiatan yang
akan didanai
dari belanja
tidak terduga
Pertanggung-
jawaban
(8)
RKA-SKPD APBD DPA
RKA-SKPD PERKADA
PERUBAHAN PENJABARAN APBD
DPA
1. Sebelum Penetapan APBD
2. Setelah Penetapan APBD
ALOKASI ANGGARAN PASCA KONFLIK DALAM APBD
1. Menggunakan BTT → Pergeseran ke Belanja Prog dan
Kegiatan SKPD Terkait
2. Menggunakan dana hasil rasionalisasi/penjadwalan ulang
program dan kegiatan yg krg prioritas
Belanja Tidak Terduga yang akan digunakan untuk mendanai tanggap darurat,
penanggulangan bencana alam dan/atau bencana sosial serta kebutuhan mendesak
lainnya, seperti penanganan konflik sosial sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2012 dan penanganan gangguan keamanan dalam negeri sesuai amanat Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 2014, dilakukan dengan cara:
a. Kepala Daerah menetapkan kegiatan yang akan didanai dari belanja tidak terduga
dengan keputusan kepala daerah dan diberitahukan kepada DPRD paling lama 1 (satu)
bulan terhitung sejak keputusan dimaksud ditetapkan;
b. Atas dasar keputusan kepala daerah tersebut, pimpinan instansi/lembaga yang akan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan mengajukan usulan kebutuhan;
c. Kepala Daerah dapat mengambil kebijakan percepatan pencairan dana belanja tidak
terduga untuk mendanai penanganan tanggap darurat yang mekanisme pemberian dan
pertanggungjawabannya diatur dengan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud
Pasal 134 ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011; dan
d. Kegiatan lain diluar tanggap darurat yang didanai melalui belanja tidak terduga
dilakukan dengan pergeseran anggaran dari belanja tidak terduga ke belanja SKPD
berkenaan dan/atau belanja PPKD.
PERMENDAGRI NO 52 TAHUN 2015
TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2016
S E K I A N
dan
TERIMA KASIH
top related