skripsi bety dwi astuti - digilib.uns.ac.id/evaluasi...di sma negeri 3 sukoharjo ... jurusan/program...
Post on 07-Mar-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN AKUNTANSI KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
BETY DWI ASTUTI
K7408071
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Bety Dwi Astuti
NIM : K7408071
Jurusan/Program Studi : P.IPS/Pendidikan Ekonomi-Akuntansi
EVALUASI IMPLEMENTASI
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA
PELAJARAN KETERAMPILAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA
ini benar benar
merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Mei 2012
Yang membuat pernyataan
Bety Dwi Astuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN AKUNTANSI KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh :
BETY DWI ASTUTI
K7408071
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Progran Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRAK
Bety Dwi Astuti. EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo, (2) mengetahui kendala kendala yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah dengan menjabarkan data yang didapat dilapangan, kemudian menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo belum berjalan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran dimana guru masih mengutamakan metode ceramah, belum menggunakan pendekatan multistrategi dan media yang variatif sehingga belum sesuai dengan KTSP. Sedangkan untuk evaluasi hasil belajar, guru tidak pernah melakukan pre-test. (2) Kendala yang dihadapi dalam implementasi KTSP yaitu kurangnya waktu, kemampuan siswa bervariasi, dan fasilitas yang kurang memadai di sekolah.
Kata kunci : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran keterampilan akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRACT
Bety Dwi Astuti. EVALUATION OF IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED CURRICULUM (SBC) ON ACCOUNTING SKILLS SUBJECT CLASS XI IPS IN SMA NEGERI 3 SUKOHARJO YEAR 2011/2012. Research, Faculty of Education and Pedagogy University of Sebelas Maret Surakarta. May 2012.
The purpose of this study are : (1) to know the implementation of School Based Curriculum on the subject of accounting skills in SMA Negeri 3 Sukoharjo, (2) to know the constraints faced in the implementation of School Based Curriculum on the subject of accounting skills in SMA Negeri 3 Sukoharjo.
The research was conducted in SMA Negeri 3 Sukoharjo in the school year 2011/2012 by using a qualitative approach. The subject of this study were teacher and students of class XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed descriptively. Analysis of the data is used to describe the data obtained in the field, and then draw conclusions.
Based on this research, it can be concluded: (1) the implementation of SBC in accounting skills lesson class XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo has not run optimally. This can be seen in the learning process whereas teacher still focus on lecture method, not use multistrategic approach and varied media yet, so that is not suitable with SBC. While the evaluation of learning achievement, the teacher never do pre-test. (2) The constraints faced in implementation of the curriculum is the lack of time, the capability of students is vary, and in adequate school facilities.
Keywords: School Based Curriculum (SBC), learning accounting skills.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
MOTTO
Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan kesalahan, tetapi
jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak
terjadi kesalahan lagi.
Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja,
hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya
dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan
perutnya dengan makanan. (Frederick E. Crane)
. (Anonim)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tanpa kalian aku bukanlah siapa siapa. Terima kasih atas segala doa dan
support yang tiada terputus, kerja keras dan pengorbanan yang tiada henti, dan
kasih sayang yang tidak terbatas.
Terima kasih karena senantiasa memberiku perhatian, semangat, dan
dukungan.
Terima kasih karena sudah menjadi teman dan sahabat selama empat tahun
ini. Suka duka telah kita lewati bersama, kenangan kenangan itu akan selalu
tersimpan dalam hati ku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Segala puji bagi Allah SWT atas segala
berkat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN
KETERAMPILAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 .
Evaluasi kurikulum dalam peningkatan hasil output sekolah adalah suatu
realita yang tak terelakkan lagi karena menjadi salah satu tugas sekolah maupun
praktisi pendidikan. Implementasi KTSP dapat diartikan sebagai aktualisasi
kurikulum operasional dalam bentuk pembelajaran. Penelitian ini berisi
implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Sukoharjo oleh guru yang terdiri dari perencanaan (pengembangan
program dan persiapan mengajar), pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa
terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penullis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. M. Furqon H., M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
4. Prof. Dr. Siswandari, M.Stats, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan
motivasi, pengarahan, dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Ngadiman, M.Si, selaku pembimbing II, yang selalu memberikan
motivasi, pengarahan, dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Elvia Ivada, S.E, M.Si, Ak, selaku pembimbing akademik.
7. Kepala SMA Negeri 3 Sukoharjo, Ibu Sri Soewarsih, M.Pd yang telah
memberikan tempat untuk pengambilan data dalam penelitian.
8. Ibu Ratni Risqotin, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Keterampilan Akuntansi
SMA Negeri 3 Sukoharjo, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam
penelitian.
9. KaFeRoBeLin (Ika, Febri, Rovi, Herlin), sahabat yang selalu memberikan
semangat dan dukungan.
10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN..................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN....................................................................
HALAMAN PENGAJUAN.......................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................
HALAMAN REVISI..................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
HALAMAN ABSTRAK............................................................................
HALAMAN MOTTO.................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................
B. Perumusan Masalah............................................................
C. Tujuan Penelitian................................................................
D. Manfaat Penelitian..............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori........................................................................
B. Penelitian Yang Relevan.....................................................
C. Kerangka Berpikir...............................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.........................................
C. Data dan Sumber Data........................................................
D. Teknik Sampling.................................................................
E. Pengumpulan Data..............................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi
xiii
xv
xvi
xvii
1
5
6
6
8
24
29
31
32
32
32
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
F. Uji Validitas Data...............................................................
G. Analisis Data.......................................................................
H. Prosedur Penelitian.............................................................
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................
B. Deskripsi Hasil Penelitian...................................................
C. Pembahasan........................................................................
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan.........................................................................
B. Implikasi.............................................................................
C. Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
34
35
36
37
43
54
60
61
63
65
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berpikir................................................................................... 30
2. Denah Gedung SMA Negeri 3 Sukoharjo.............................................. 68
3. Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Sukoharjo...................................... 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian yang Relevan.......................................................................... 24
3.1 Waktu Penelitian..................................................................................... 31
4.1 Dewan Guru SMA Negeri 3 Sukoharjo Awal Berdiri............................ 38
4.2 Tenaga Tata Usaha SMA Negeri 3 Sukoharjo........................................ 39
4.3 Pengurus BP3 SMA Negeri 3 Sukoharjo................................................ 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Denah Gedung SMA Negeri 3 Sukoharjo.............................................. 68
2. Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Sukoharjo....................................... 69
3. Fieldnote (Hasil Wawancara)................................................................. 70
4. Lembar Pengamatan Pengelolaan Kelas................................................. 73
5. Program Tahunan (Prota)....................................................................... 74
6. Program Semester (Promes)................................................................... 76
7. Silabus.................................................................................................... 77
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................................... 82
9. Kalender Pendidikan............................................................................. 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan
kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan
pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan
kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan
sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini
mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,
sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Saat ini banyak orang yang mengukur
keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang
baik bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek,
baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik sehingga dalam pengukuran
peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari
kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perlu
adanya proses untuk menjadi negara maju. Salah satu proses penting tersebut
adalah sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu alat pendidik dalam
rangka mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Kurikulum
menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses
pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional
khususnya dan sumber daya manusia umumnya (Oemar Hamalik, 2006: 24).
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting dari sistem pendidikan,
karena kurikulum merupakan alat dan suatu harapan bagi pendidikan yang
dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan yang digunakan
sebagai pedoman untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan dan mencapai mutu pendidikan yang sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan
akan membawa dampak yang besar terhadap tercapainya pendidikan nasional
bahkan mampu untuk bersaing secara internasional.
Karena kurikulum dibuat secara sentralistik, setiap satuan pendidikan
diharuskan untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang disusun oleh
pemerintah pusat. Dalam hal ini, setiap sekolah tinggal menjabarkan kurikulum
tersebut di sekolah masing-masing, dan biasanya yang banyak berkepentingan
adalah guru. Tugas guru dalam kurikulum yang sentralistik ini adalah
menjabarkan kurikulum yang dibuat oleh pusat (BSNP) ke dalam satuan pelajaran
sesuai dengan mata pelajaran masing masing. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang sampai saat ini diberlakukan bagi
seluruh anak bangsa di Indonesia.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan revisi dan
pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum
2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lahir karena Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) masih sarat dengan beban belajar dari pemerintah
pusat. Dalam hal ini Depdiknas masih dipandang terlalu intervensi dalam
pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, beban siswa mulai berkurang dan
tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru, dan komite sekolah) diberikan
kewenangan untuk mengembangkan kurikulum, seperti membuat indikator,
silabus, dan beberapa komponen kurikulum lainnya. Kebijakan yang terus
berubah-ubah mulai dari kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), sampai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dengan perencanaan yang matang yang konon disiapkan untuk para lulusan
terampil dan cerdas. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ini didasarkan pada Permendiknas No. 23/2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, dan
Permendiknas No.22/2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Implementasi KTSP dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum
operasional dalam bentuk pembelajaran. Dalam garis besarnya implementasi
KTSP mencakup empat kegiatan pokok, yaitu : pengembangan strategi
implementasi, pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bagusnya suatu kurikulum maka
aktualisasinya sangat ditentukan oleh profesionalisme guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana
membuat siswa dan guru lebih aktif dalam pembelajaran. Selain murid harus aktif
dalam kegiatan pembelajaran, guru juga harus aktif dalam memancing kreatifitas
anak didiknya sehingga dialog dua arah antara siswa dengan guru dapat terjadi
dengan dinamis. Era kemajuan informasi dan teknologi merupakan salah satu
alasan dilaksanakannya KTSP. Dengan adanya KTSP ini diharapkan baik siswa
maupun guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi tersebut.
Guru diharapkan dapat menggunakan multimedia dalam pembelajaran dan siswa
dapat mengakses internet untuk mencari sumber sumber belajar baru sehingga
tidak terpaku pada buku saja. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan
salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,
tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. KTSP sebagai inovasi terbaru dalam
rangka peningkatan kualitas kurikulum tidaklah mudah untuk diterapkan secara
universal dan instan.
Tugas utama guru dalam KTSP adalah menjabarkan, menganalisis,
mengembangkan indikator, dan menyesuaikan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar (SKKD) dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik,
situasi dan kondisi sekolah serta kondisi dan kebutuhan daerah. Akan tetapi pada
kenyataannya masih saja dijumpai kelemahan dan kekuranganya dalam
penyelenggarakan pendidikan, baik ditingkat dasar, menengah, maupun dijenjang
pendidikan tinggi. Salah satu kekurangan dan kelemahan yang mendasar tampak
pada implementasi kurikulum, yang notabenenya fungsi dan peran ini berada di
pundak para guru (praktisi pendidikan). Salah satu diantaranya adalah masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya,
penyusunannya maupun prakteknya di lapangan. Hal ini mengindikasikan bahwa
kemampuan dan keterampilan guru dalam mengimplementasikan kurikulum
dianggap belum mengembirakan dan masih perlu ditingkatkan, agar mereka dapat
mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai implementator kurikulum yang
baik. Maka dari itu harus dilakukan evaluasi untuk proses refleksi dari bagian
pelaksanaan kurikulum.
Demi mendukung keterlaksanaan kebijakan pemerintah dan membantu
sekolah dalam pembangunan operasional kurikulum, Menteri Pendidikan
Nasional mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada semua Gubernur dan
Bupati / Walikota untuk membentuk tim sosialisasi dan evaluasi. Maka disinilah
dipandang perlu evaluator baik evaluator internal maupun eksternal sebagai salah
satu alat dan kajian sesuai dengan Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2006 dengan melakukan pendampingan sekaligus melakukan evaluasi dan
monitoring terhadap pelaksanaan operasional KTSP yang sekarang diterapkan
semua satuan pendidikan.
SMA Negeri 3 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah favorit yang ada
di Kabupaten Sukoharjo. Di Kabupaten Sukoharjo, dalam menjalankan proses
pembelajaran berbasis satuan pendidikan, semua sekolah baik swasta maupun
negeri, tingkat SD sampai SMA sudah menerapkan KTSP tanpa kecuali SMA
Negeri 3 Sukoharjo. Untuk memenuhi karakteristik KTSP, SMA Negeri 3
Sukoharjo memasukkan mata pelajaran Keterampilan Akuntansi sebagai mata
pelajaran baru. Dengan adanya mata pelajaran Keterampilan Akuntansi ini
sekolah mengharapkan siswa-siswa dapat memiliki kemampuan akuntansi yang
setara dengan siswa SMK sehingga dapat bersaing di dunia kerja nantinya.
Evaluasi kurikulum dalam peningkatan hasil output sekolah adalah suatu
realita yang tak terelakkan lagi karena menjadi salah satu tugas sekolah maupun
praktisi pendidikan. Mata pelajaran Keterampilan Akuntansi di SMA Negeri 3
Sukoharjo yang tergolong mata pelajaran baru dalam proses pelaksanaannya juga
harus dievaluasi. Mata Pelajaran Keterampilan Akuntansi adalah mata pelajaran
yang membutuhkan kasabaran, kecermatan, serta ketelitian. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
observasi langsung yang dilakukan penulis, dalam proses belajar pada mata
pelajaran tersebut masih dijumpai sistem belajar konvensional yang dalam
pelaksanaannya belum sepenuhnya seperti yang diharapkan pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Keadaan ini terlihat jelas pada proses belajar
mengajar dimana masih berpusat pada guru, pembelajaran yang monoton
sehingga keterlibatan siswa relatif rendah, serta pada media yang masih terbatas
untuk belajar mengajar. Dalam hal media, pembelajaran KTSP mengisyaratkan
untuk menggunakan multimedia. Namun pada kenyataannya guru masih enggan
dan tidak termotivasi untuk menggunakan multimedia sebagai media
pembelajaran.
Dalam implementasi mencakup tiga hal yaitu perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Perencanaan berkaitan dengan perumusan kompetensi dasar dan
memperkirakan cara pembentukan kompetensi dasar tersebut. Perencanaan
dituangkan dalam program pembelajaran yang berkaitan dengan bagaimana
proses pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Pelaksanaan adalah proses yang memberikan kepastian bahwa program
pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta prasarana
yang diperlukan sehingga dapat membentuk kompetensi yang diinginkan.
Sementara evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai agar sesuai
dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk dapat melaksanakan
ketiga hal tersebut guru harus menetapkan bahan ajar dan strategi pembelajaran
yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Merujuk pada latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik dan penelitian
Evaluasi Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Mata Pelajaran Keterampilan Akuntansi Kelas XI
IPS Di SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3
Sukoharjo?
2. Kendala apa yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran keterampilan akuntansi di
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 3
Sukoharjo.
2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi
Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran keterampilan
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b. Sebagai bahan referensi peneliti yang lain yang akan meneliti
permasalahan yang berhubungan dengan KTSP.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMA Negeri 3 Sukoharjo
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan
program pendidikan dalam bidang kurikulum serta dapat diaplikasikan
dalam kegiatan pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan.
b. Manfaat Praktis bagi Guru
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan acuan untuk
mempersiapkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pembelajaran siswa, sekaligus sebagai bahan evaluasi dan masukan
dalam pengembangan di masa yang akan datang.
c. Manfaat Praktis bagi Penulis
Sebagai acuan dalam menjalankan tugas kependidikan khususnya di
bidang kurikulum bila telah terjun dalam lembaga pendidikan sebagai
tenaga pendidik di masa yang akan datang, serta upaya untuk mencari
jawaban yang selama ini menjadi perhatian peneliti dalam
mengimplementasikan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan pengembangan mutu sumberdaya guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung dalam definisi tersebut
menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,
bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya
proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada
penilaian. Penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan
bagian dari lingkup tersebut.
Menurut Benyamin Bloom, evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti
yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada tidaknya perubahan
dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik (Adi, 2003:1).
Sedangkan menurut Worthern dan Sanders, evaluasi adalah proses pengumpulan
informasi untuk membantu pengambil keputusan dan di dalamnya terdapat
perbedaan mengenai siapa yang dimaksudkan dalam pengambil keputusan
(Hasan, 2008 : 33). Definisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan
Evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan
alternatif (Hasan, 2008:35)
Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Kegiatan
evaluasi merupakan proses sistematis yang mengandung unsur subyektifitas untuk
menentukan kebaikan dan kelemahan suatu program. Evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan
hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu,
melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
berlangsung dan pada akhir program setelah program itu selesai. Maka dari
beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu
pemeriksaan terhadap pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan dan yang
akan digunakan untuk meramalkan, memperhitungkan, dan mengendalikan
pelaksanaan program ke depannya agar jauh lebih baik.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Hakikat Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa latin dengan kata dasarnya adalah
yang secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Jadi,
semula berarti a running course, or racce corse, especially a
chariot race course rarti jalur pacu, lapangan tersebut ada garis start dan
batas finish dan secara tradisional kurikulum disajikan seperti itu (ibarat jalan bagi
kebanyakan orang). Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan
bahwa bahan ajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan
kapan diakhiri, dan bagaimana cara menguasai bahan agar dapat mencapai
kelulusan (Sagala, 2009 : 141).
Kurikulum memiliki pengertian yang cukup kompleks, dan sudah banyak
didefinisikan oleh para pakar. Esensinya, kurikulum membicarakan proses
penyelenggaraan pendidikan sekolah, berupa acuan, rencana, norma-norma yang
dapat dipakai sebagai pegangan. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan
kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau harus dipelajari oleh
siswa. Secara umum struktur kurikulum mempunyai empat komponen utama,
yaitu tujuan, materi/bahan (organisasi isi), proses belajar mengajar, dan evaluasi.
Dalam arti sempit kurikulum ditafsirkan sebagai materi pelajaran, sedangkan
menurut pengertian yang luas, kurikulum dikatakan sebagai keseluruhan program
lembaga pendidikan (sekolah/universitas).
Sementara menurut Johnson, kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-
hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa. Mac Donald mengemukakan
bahwa kurikulum merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar (Sukmadinata,1995:5). Menurut
Grayson, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Kurikulum merupakan
suatu dokumen tertulis yang digunakan oleh para guru dalam rangka
mengembangkan strategi strategi pengajaran untuk kelompok peserta didik
tertentu yang ada pada sekolah dan tingkatan tertentu (Sagala, 2009: 141). Dalam
Undang Undang Nom
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu . Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu program
terencana sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran yang berisi mengenai
pengaturan penyelenggaraan KBM, bahan ajar, tujuan pembelajaran untuk
menvapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah,
karakteristik sekolah / daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik peserta didik. KTSP adalah sebuah konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas
tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Mulyasa
(2009 : 20) menyatakan bahwa Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang
efektif, produktif, dan berprestasi serta memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses
belajar mengajar di sekolah.
Selain itu, KTSP juga merupakan kurikulum yang merefleksikan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sehingga dapat meningkatkan ptensi peserta
didik secara utuh. Oleh karena itu kurikulum tersebut mengharapkan proses
pembelajaran di sekolah berorientasi pada penguasaan kompetensi-kompetensi
yang telah ditentukan secara integratif. KTSP adalah kurikulum yang
dikembangkan dengan prinsip mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
(berisi prinsip-prinsip pokok, bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan
zaman) dan pengembangannya melalui proses akreditasi yang memungkinkan
mata pelajaran dimodifikasi.
Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan. Dalam Mulyasa (2009 : 24),
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dilandasi oleh undang-undang dan
peraturan pemerintah sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
3) Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4) Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5) Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan 23.
Dengan adanya penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan masing-
masing.
c. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mulyasa (2009) menyatakan,
untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan serta partisipatif dalam pengembangan
(hal 22).
Secara khusus tujuan mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah untuk:
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulun, mengelola dan memperdayakan
sumberdaya yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
3) Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.
d. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP menekankan pada kemampuan yang harus dicapai, dan dimiliki
oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kemampuan lulusan yang harus
dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal apa yang harus
dicapai lulusan. Standar kompetensi lulusan merupakan modal utama untuk
bersaing di tingkat regional maupun global, karena persaingan sumber daya
manusia. Karateristik kurikulum ini adalah:
1) hasil belajar dinyatakan dengan kemampuan atau kompetensi yang dapat
didemonstrasikan atau ditampilkan.
2) semua peserta didik harus mencapai ketuntasan belajar, yaitu menguasai
semua kompetensi dasar.
3) kecepatan belajar peserta didik tidak sama.
4) penilaian menggunakan acuan kriteria
5) ada program remedial, pengayaan, dan percepatan.
6) tenaga pengajar atau atau pendidik merancang pengalaman belajar peserta
didik.
7) tenaga pengajar sebagai fasilitator
8) pembelajaran mencakup aspek afektif yang terintegrasi dalam semua
bidang studi.
Sebagai sebuah konsep, sekaligus sebagai sebuah program, KTSP
memiliki karateristik sebagai berikut:
1) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Individual maupun Klasikal. Dalam KTSP
peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk
pribadi yang terampil dan mandiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman.
3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainya yang
memenuhi unsur edukatif.
5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kunandar (2009 : 138)
e. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam Mulyasa (2009 : 151) Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi pesert didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antar substansi.
3) Tanggap terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum harus memperhatikan dan mempertimbangkan pengembangan
integritas pribadi, kecerdasan spiritual, keterampilan berpikir (thinking
skill), kreatifitas sosial, kemampuan akademik, dan keterampilan
vokasional.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, informal
dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,
nasional, dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan global, nasional, dan lokal harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan perkembangan era
globalisasi dengan tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
f. Kerangka Dasar Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang tertuang dalam standar isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai
berikut :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; yang dilaksanakan
melalui kegiatan agama. kewarganegaraan,kepribadian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika jasmani, olah raga dan kesehatan.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; yang
dilaksanakan melalui kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, serta pendidikan jasmani.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; yang
dilaksanakan melalui kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi
informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.
4) Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan melalui kegiatan
bahasa, seni, dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan; yang
dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olah raga. pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
g. Komponen KTSP
Dalam garis besarnya KTSP memiliki enam komponen penting sebagai
berikut :
1) Visi dan Misi
Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu
mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal
sekolah. Kekuatan-kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok.
Pertama, kekuatan yang berhubungan dengan apa yang sedang
berlangsung di luar sekolah. Kedua, kekuatan yang berhubungan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
klien pendidikan yaitu latar belakang sosial, aspirasi keuangan, sumber-
sumber masyarakat dan karakteristik lingkungan.
2) Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Dalam mengembangkan KTSP, satuan pendidikan harus menyusun
program peningkatan mutu yang mencakup: tujuan, sasaran, dan target
yang akan dicapai untuk program jangka pendek maupun program jangka
panjang (strategis). Pendidikan menengah yang termasuk
SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan : Meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3) Menyusun Kalender Pendidikan
Dalam rangka pengembangan KTSP setiap satuan pendidikan harus
menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantun dalam standar
isi.
4) Struktur Muatan KTSP
Struktur KTSP memuat: mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan
pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan,
dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
5) Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Dalam KTSP, Silabus merupakan bagian dari kurikulum
tingkat satuan pendidikan sebagai penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar, alokasi
waktu serta sumber belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
6) RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan penjabaran lebih lanjut sari
silabus dan merupakan komponen penting dari kurikulum tingkt satuan
pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara
profesional.
h. Pembelajaran Berbasis KTSP
Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses
penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas pembelajaran
sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan (Mulyasa, 2009 : 246).
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) , sedikitnya
harus memperhatikan tujuh prinsip sebagai berikut : Pertama pelaksanaan
kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekpresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan
menyenangkan. Kedua, kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar
belajar, yaitu : (a) belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Ketiga,
pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Keempat, kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik
dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung
tuladha (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun
semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Kelima,
kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Keenam, kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal. Ketujuh, kurikulum yang mencakup
seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antar kelas, dan jenis serta jenjang pendidikan.
Ketujuh prinsip di atas harus diperhatikan oleh para pelaksana kurikulum
(guru) dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik menyangkut perencanaan,
pelaksanaan, maupun evaluasi.
i. Kondisi Pembelajaran yang mendukung Dalam Pelaksanaan KTSP
Dalam proses belajar mengajar akan melibatkan banyak pihak, dalam hal
ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, serta staf yang ada dalam satu sekolah,
sehingga pelaksanaan KTSP bisa optimal. Mulyasa (2007 : 154) mengungkapkan
beberapa hal yang berkaitan dengan hal ini antara lain :
1) Menciptakan Suasana yang Kondusif
Ilkim yang kondusif untuk belajar harus ditunjang oleh berbagai fasilitas
belajar yang menyenangkan, seperti laboratorium, pengaturan lingkungan,
penampilan dan sikap guru, dan sebagainya yang sesuai dengan kemampuan
dan perkembangan peserta didik. Dengan iklim yang menyenangkan akan
membangkitkan semangat dan menumbuhkan kreatifitas siswa.
2) Menyiapkan Sumber Belajar
Sumber belajar yang mendukung terlaksananya KTSP adalah antara lain
laboratorium, perpustakaan, serta tenaga pengelola yang profesional. Sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
belajar yang ada harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dipelihara
dengan sebaik-baiknya. Selain itu kreatifitas guru dan siswa harus senantiasa
ditingkatkan untuk menciptakan dan mengembangkan sumber-sumber belajar
yang akan sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
3) Membina Disiplin
Membina disiplin bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan
diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin serta
berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi kegiatan
pembelajaran sehingga mereka menaati segala peraturan yang ditetapkan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan guru harus mampu berperan
sebagai fasilitator. Oleh karena itu, menurut Mulyasa Guru harus mampu
memahami bahwa setiap peserta didik adalah individu-individu yang
mempunyai perbedaan sehingga dalam pembelajaran harus berusaha
melakukan hal-hal sebagai berikut :a) Mengurangi metode ceramah; b)
Memberikan tugas yang berbeda bagi peserta didik; c) Mengelompokkan
peserta didik berdasarkan kemampuannya serta disesuaikan dengan mata
pelajaran; d) Memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran; e)
Menghubungi spesialis bila ada peserta didik yang mengalami kelainan; f)
Menggunakan prosedur yang bervariasi dalam membuat penilaian dan
laporan; g) Memahami bahwa peserta didik tidak berkembang dengan
kecepatan yang sama; h) Mengembangkan situasi belajar yang
memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuan masing-masing pada
setiap pelajaran; i) Mengusahakan keterlibatan peserta didik dalam berbagai
kegiatan pembelajaran (2006:163).
Selain kesembilan hal diatas, menurut Mulyasa agar pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat berjalan dan berkembang secara
efektif, seorang guru harus memiliki hal-hal sebagai berikut :a) Menguasai
dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi lain
dengan baik; b) Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar
sebagai profesi; c) Memahami peserta didik, pengalaman dan kemampuan,
dan prestasinya; d) Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dan membentuk kompetensi peserta didik; e) Mengeliminasi bahan-bahan
yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan
pembentukan kompetensi; f) Mengikuti perkembangan pengetahuan
mutakhir; g) Menyiapkan proses pembelajaran; h)Mendorong peserta didik
untuk memperoleh hasil yang lebih baik; i) Menghubungkan pengalaman
yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan (2006 : 164).
Peran guru dalam pembelajar berpusat pada siswa bergeser dari semula
sebagai pengajar menjadi fasilitator. Fasilitator adalah orang yang
memberikan fasilitas. Dalam hal ini adalah memfasilitasi proses pembelajaran
siswa. Guru menjadi mitra pembelajaran yang berfungsi sebagai pendamping
bagi siswa.
3. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Keterampilan Akuntansi di SMA
Pengertian keterampilan konteks pembelajaran mata pelajaran
Keterampilan di sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat
dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar. Dalam hal ini, pembelajaran
Keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah
perilaku siswa menjadi cekat, cepat dan tepat melalui pelajaran kerajinan dan
teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan
dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.
Pada dasarnya dalam definisi akuntansi sendiri sudah mengandung makna
keterampilan. Menurut AICPA, akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat,
mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan
dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian
kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang serta menafsirkan
segalah hasilnya. Sedangkan pengertian akuntasi menurut Paul Grady dalam
Syamrilaode Akuntansi merupakan pokok pengetahuan yang berkaitan dengan
prosedur yang sistematis dalam pembuktian, pencatatan, pengklasifikasian,
penafsiran, dan memasok informasi yang tepat dan dapat dipercaya mengenai
transaksi dan kejadian kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang
yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dan pelaksanaan kesatuan bisnis beserta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
laporannya yang harus ada untuk memenuhi keperluan perusahaan dan
(2010 : 2).
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi
sebenarnya sudah termasuk suatu pelajaran keterampilan, namun jika dikaitkan
dalam konteks pembelajaran, keterampilan akuntansi merupakan mata pelajaran
yang diberikan kepada peserta didik agar mereka lebih cakap dan terampil dalam
praktik akuntansi sehingga dapat dimanfaatkan dalam bermasyarakat.
4. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam implementasi suatu kurikulum tidak bisa dilepaskan dengan peran
serta pendidik/guru. Kemampuan seorang guru dalam mengajar sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru merupakan faktor penting yang
besar pengaruhnya dan bahkan sangat menetukan berhasil tidaknya peserta didik
dalam belajar. Dalam KTSP guru berperan sebagai fasilitator dalam belajar
mengajar di sekolah. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan adalah
suatu proses realisasi rencana yang terdapat pada dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan adanya perubahan kurikulum 2004 ke kurikulum 2006 (KTSP)
mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi ke pendidikan
sebagai proses. Saat ini sudah bukan masanya lagi pembelajaran berpusat pada
guru (teacher center) melainkan pembelajaran harus sebanyak mungkin
melibatkan peserta didik (students center), agar mereka mampu bereksplorasi
untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi, dan kebenaran
secara ilmiah. Sehubungan untuk menyukseskan implementasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan guru harus mampu menjadi fasilitator dan mitra belajar bagi
peserta didiknya. Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada
peserta didik, tetapi harus dilatih menjadi fasilitator yang bertugas memberikan
kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik agar mereka dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani
mengemukakan pendapat secara terbuka. Hal tersebut merupakan modal dasar
peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia siap beradaptasi
menghadapi berbagai kemungkinan dan memasuki era globalisasi yang penuh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
tantangan. Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan
pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga
memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Keberhasilan implementasi kurikulum di sekolah sangat ditentukan oleh
guru karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan apabila guru tidak
melaksanakan tugas dengan baik maka hasil implementasi kurikulum tidak
memuaskan. Secara garis besarnya implementasi kurikulum mencakup tiga
kekuatan pokok yaitu :
a. Pengembangan Program. Pengembangan program kurikulum mencakup
pengembangan program tahunan, program semester, program modul (pokok
bahasan), program mingguan dan harian, program pengayaan dan remidial,
serta program bimbingan dan konseling.
b. Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi
perubahan ke arah yang lebih baik.
c. Evaluasi Hasil Belajar. Evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum
menganut prinsip berkelanjutan dan komperhensif guna mendukung upaya
memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri.
Evaluasi dapat dilakukan dengan kuis, penilaian kelas, tes kemampuan dasar,
ulangan harian, ulangan blok, tugas individu dan kelompok.
Kesimpulannya implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tidak hanya terkait dengan kelengkapan guru dalam hal membuat
dokumen-dokumen KTSP seperti RPP dan silabus tetapi juga dalam pelaksanaan
di dalam kelas yaitu saat proses belajar mengajar.
5. Evaluasi Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan
baik kebijaksanaan pendidikan pada umumnya maupun pada pengambilan
keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh
para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan
pengembangan model kurikulum yang digunakan. Menurut Hasan (2008),
evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai
suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti
dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.
Pada tingkat yang sangat informal evaluasi kurikulum berbentuk
perkiraan, dugaan atau pendapat tentang perubahan-perubahan yang telah dicapai
oleh program sekolah. Pada tingkat yang lebih formal evaluasi kurikulum meliputi
pengumpulan data dan pencatatan data, sedangkan pada tingkat yang sangat
formal berbentuk pengukuran berbagai bentuk pengajuan ke arah tujuan yang
telah ditentukan. Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat
luas . Program evaluasi kurikulum bukan hanya mengevaluasi hasil belajar siswa
dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurilulum,
kemampuan dan unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana,
fasilitas dan sumber-sumber belajar, dan lain-lain.
Mengenai evaluasi implementasi kurikulum, Cai (in press) dalam
penelitiannya mengemukakan :
One of the ideas about the implemented curriculum acknowledges that what teachers teach may or may not be conssistent with what is intended in the curriculum. The implemented curriculum then can be evaluated in term of what teachers actually do in the classroom with respect to the curriculum. Evaluating the implemented curriculum includes examining the congruity between the instruction to students and the goals (also called fidelity of implementation) (hlm 7).
Unsur penting KTSP seperti pengembangan ide kurikulum, dokumen
kurikulum, silabus, proses dan hasil belajar adalah ruang lingkup evaluasi
kurikulum pada jenjang ini. Dalam pengembangan dokumen kurikulum
pengembangan tujuan yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, konten, proses, dan evaluasi adalah ruang lingkup kajian kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Evaluasi implementasi KTSP mencakup sejauh mana
pelaksanaan kurikulum dalam kelas dan dalam segi dokumentasinya.
Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum termasuk memeriksa kesesuaian antara
instruksi kepada siswa dan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B.
Pen
elit
ian
Yan
g R
elev
an
Tab
el 2
.1 P
enel
itia
n ya
ng r
elev
an
No
Pen
elit
i Ju
dul d
an T
ahun
H
asil
P
ersa
maa
n P
erbe
daan
1.
Y
unita
W
ahyu
ning
tyas
Pe
nera
pan
Eva
luas
i H
asil
Bel
ajar
Ber
dasa
rkan
KT
SP
Pada
M
ata
Pela
jara
n E
kono
mi
Di
SMA
Neg
eri
1 M
ojos
ari-
Moj
oker
to,
tahu
n 20
08
Pene
rapa
n E
valu
asi
hasi
l be
laja
r K
urik
ulum
T
ingk
at
Satu
an
Pend
idik
an
pada
m
ata
pela
jara
n ek
onom
i di
SM
A
Neg
eri
1 M
ojos
ari
dapa
t be
rjal
an
cuku
p ba
ik
dan
lanc
ar.
Hal
in
i da
pat
dilih
at d
ari
nila
i ya
ng
dipe
role
h pa
da s
aat
mel
akuk
an p
re t
est
dan
post
te
s ya
ng
men
gala
mi
peni
ngka
tan
untu
k ha
sil
bela
jar
sisw
a.
Penc
apai
an
kent
utas
an
hasi
l be
laja
r si
swa
sete
lah
dite
rapk
an
eval
uasi
ha
sil
bela
jar
seca
ra k
lasi
kal s
ebes
ar 8
3,36
%.
Ked
uany
a m
enel
iti
tent
ang
KT
SP
dan
mer
upak
an
pene
litia
n de
skri
ptif
kual
itatif
Foku
s da
lam
pe
neli
tian
ini
adal
ah
pene
rapa
n ev
alua
si
hasi
l be
laja
r se
men
tara
pe
nelit
ian
yang
di
laku
kan
penu
lis
foku
s te
rhad
ap
impl
emen
tasi
K
TSP
ya
itu
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n da
n ev
alua
si/ti
ndak
lanj
ut.
2.
Ant
o Su
ryo
Prib
adi
Impl
ikas
i Pe
nera
pan
Kur
ikul
um T
ingk
at S
atua
n Pe
ndid
ikan
B
agi
Gur
u Il
mu
Peng
etah
uan
Sosi
al
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a N
eger
i D
i K
ota
Sura
kart
a, ta
hun
2008
Tin
gkat
kes
iapa
n gu
ru I
PS d
alam
m
ener
apka
n K
TSP
mas
ih r
enda
h.
Sela
in
kare
na
sosi
alis
asi
yang
ku
rang
, ju
ga
dise
babk
an
kura
ngny
a da
ya
duku
ng
peny
edia
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
untu
k m
elak
sana
kan
KT
SP,
pem
aham
an t
erha
dap
KT
SP p
ada
Men
eliti
tent
ang
KT
SP
Pene
litia
n te
rseb
ut
berf
okus
pad
a ba
gaim
ana
kesi
apan
gur
u IP
S da
lam
pe
laks
anaa
n K
TSP
se
men
tara
pen
eliti
an k
ali
ini
terk
ait
deng
an
baga
iman
a pe
laks
anaa
n K
TSP
itu
send
iri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
guru
IPS
SM
P N
eger
i 1 S
urak
arta
ad
alah
se
dang
, da
lam
m
elak
sana
kan
KT
SP,
jeni
s ke
ndal
a ya
ng m
asih
dih
adap
i pa
ra
guru
IP
S SM
P N
eger
i ko
ta
Sura
kart
a ad
alah
pe
rmas
alah
an
kete
rpad
uan
IPS
dan
kura
ngny
a ke
ters
edia
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
pem
bela
jara
n.
3.
Mus
tika
Sari
E
valu
asi
Pela
ksan
aan
Kur
ikul
um T
ingk
at S
atua
n Pe
ndid
ikan
(K
TSP
) pa
da
Mat
a Pe
laja
ran
Mat
emat
ika
Kel
as V
di M
I M
ifta
hul
Hud
a M
alan
g,
tahu
n 20
11
Kua
litas
pe
nyus
unan
R
PP
terg
olon
g cu
kup
deng
an
pros
enta
se
58,8
%.
Dal
am
men
yusu
n R
PP,
rum
usan
tu
juan
pe
mbe
laja
ran
mas
ih
belu
m
men
ggun
akan
ka
ta
kerj
a op
eras
iona
l, su
mbe
r pe
mbe
laja
ran
belu
m
men
erap
kan
tekn
olog
i in
form
asi
dan
kom
unik
asi,
dan
guru
bel
um m
enyu
sun
RPP
sec
ara
terp
adu.
Kua
litas
im
plem
enta
si
terg
olon
g ba
ik d
enga
n pr
osen
tase
se
besa
r 72
,1%
. K
uali
tas
eval
uasi
pe
mbe
laja
ran
terg
olon
g ba
ik
deng
an p
rose
ntas
e se
besa
r 77
,7%
. B
erka
itan
deng
an
eval
uasi
pe
mbe
laja
ran,
gu
ru
belu
m
men
yam
paik
an
peni
laia
n se
suai
si
labu
s.
Men
eliti
te
ntan
g ev
alua
si
pela
ksan
aan
KT
SP
Pene
litia
n in
i di
laks
anak
an
deng
an
tuju
an u
ntuk
men
geta
hui
kual
itas
peny
usun
an
RPP
, ku
alita
s im
plem
enta
si
RP
P,
dan
kual
itas
eval
uasi
pe
mbe
laja
ran
pada
mat
a pe
laja
ran
Mat
emat
ika
kela
s V
se
suai
de
ngan
K
TSP
di
M
I M
ifta
hul
Hud
a,se
men
tara
pe
nelit
ian
yang
di
laku
kan
penu
lis
berk
aita
n de
ngan
pe
renc
anaa
n,pe
laks
anaa
n da
n ev
alua
si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.
Mal
iki I
dan
L
amid
jan
H
Soes
arno
Eva
luas
i Pe
laks
anaa
n K
urik
ulum
Tin
gkat
Sat
uan
Pend
idik
an
(KT
SP)
: Su
atu
Pene
litia
n E
valu
asi
berd
asar
C
ount
enan
ce
Mod
el
men
gena
i K
TSP
Pa
da
Mua
tan
Lok
al
Bah
asa
Man
dari
n di
SM
A
Muh
amm
adiy
ah
2 Su
raba
ya 2
009/
2010
Pela
ksan
aan
oper
asio
nal
KT
SP d
i SM
A M
uham
mad
iyah
2 S
urab
aya
dian
ggap
ind
epen
den
dan
sang
at
baik
. K
emam
puan
gu
ru
mat
a pe
laja
ran
mua
tan
loka
l ba
hasa
M
anda
rin
kela
s X
da
lam
m
enja
bark
an a
tau
men
gem
bagk
an
sila
bus
ke R
PP d
ilaku
kan
seca
ra
man
diri
.
Mem
baha
s m
enge
nai
eval
uasi
pe
laks
anaa
n K
TSP
Met
ode
pene
litia
n m
engg
unak
an
Cou
nten
ance
M
odel
, se
men
tara
pe
nelit
ian
yang
di
laku
kan
penu
lis
men
ggun
akan
m
etod
e de
skri
ptif
kua
litat
if.
5.
Mum
u K
omar
o K
ompe
tens
i :
Waw
asan
K
epen
didi
kan,
A
kade
mik
, da
n Pe
ngem
bang
an P
rofe
si
Gur
u Pa
da
Eva
luas
i Im
plem
enta
si
KT
SP
di
SMK
, tah
un 2
009
Kom
pete
nsi
waw
asan
ke
pend
idik
an
diba
ndin
gkan
de
ngan
ra
mbu
-ram
bu
tunt
utan
ku
riku
lum
ya
ng
terd
apat
pa
da
doku
men
K
TSP
di
SM
K,
dipe
role
h ke
terc
apai
an
50,9
7 %
, ko
mpe
tens
i ak
adem
ik
keilm
uan
dan
kete
ram
pila
n di
pero
leh
kete
rcap
aian
58
,3
%,
seda
ngka
n ko
mpe
tens
i pe
ngem
bang
an
prof
esi
dipe
role
h ke
terc
apai
an
38,0
7 %
.
Men
eliti
te
ntan
g im
plem
enta
si K
TSP
Pe
nelit
ian
ters
ebut
di
foku
skan
pa
da
kom
pete
nsi
guru
, se
dang
kan
pene
litia
n ya
ng
dila
kuka
n sa
at
ini
difo
kusk
an
pada
im
plem
enta
si K
TSP
dan
do
kum
en K
TS
P.
6.
Suna
rto
Hal
im
Unt
ung
Eva
luas
i Im
plem
enta
si
KT
SP
pada
A
spek
K
ompe
tens
i Pe
ngel
olaa
n Pe
mbe
laja
ran
di
SMK
, ta
hun
2008
Ren
cana
pe
laks
anaa
n pe
mbe
laja
ran
(RPP
) ya
ng d
ibua
t ke
lom
pok
guru
di
band
ingk
an
deng
an
ram
bu-r
ambu
pe
tunj
uk
peny
usun
an
RPP
ya
ng
terd
apat
Mem
baha
s m
enge
nai
eval
uasi
im
plem
enta
si
KT
SP
Titi
k be
rat
pene
litia
n te
rseb
ut
adal
ah
dala
m
peng
elol
aan
pem
bela
-
ja
ran
yaitu
RPP
, Se
dang
kan
pene
litia
n
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pada
do
kum
en
KT
SP,
dipe
role
h ke
terc
apai
an
33%
di
band
ingk
an
stan
dar
aspe
k pe
renc
anaa
n pe
mbe
laja
ran
men
urut
K
TSP
di
SM
K.
Pela
ksan
aan
pem
bela
jara
n di
pero
leh
kete
rcap
aian
52
,371
%.
Seda
ngka
n
Peng
elol
aan
pem
bela
jara
n se
cara
ut
uh
dipe
role
h ke
terc
apai
an 6
0,17
.5%
.
yang
di
laku
kan
saat
in
i te
rkai
t de
ngan
pe
renc
anaa
n,
pela
ksan
aan
pem
bela
ja-
ran,
dan
eva
luas
i
7.
Ria
n A
nugr
ah
Putr
i E
valu
asi
Pene
rapa
n K
urik
ulum
Tin
gkat
Sat
uan
Pend
idik
an
(KT
SP)
pada
M
ata
Pela
jara
n Il
mu
Peng
etah
uan
Sosi
al
(IPS
) T
erpa
du d
i SM
P N
eger
i 2
Arj
asa
Kab
upat
en
Situ
bond
o,ta
hun
2008
Ber
dasa
rkan
ha
sil
pene
litia
n in
i da
pat
disi
mpu
lkan
bahw
a pe
nera
pan
Kur
ikul
um
Tin
gkat
Sa
tuan
Pen
didi
kan
Bad
an S
tand
ar
Nas
iona
l Pe
ndid
ikan
(K
TSP
B
SN
P) p
ada
Kur
ikul
um T
ingk
at
Satu
an P
endi
dika
n (K
TS
P) p
ada
mat
a pe
laja
ran
Ilm
u Pe
nget
ahua
n So
sial
(I
PS)
terp
adu
di
Seko
lah
Men
enga
h P
erta
ma
Neg
eri
2 A
rjas
a ka
bupa
ten
Situ
bond
o pa
da
doku
men
tasi
tu
juan
pe
ndid
ikan
tin
gkat
sa
tuan
pe
ndid
ikan
, st
rukt
ur
dan
mua
tan,
da
n pe
ngem
bang
an
sila
bus
dan
RPP
su
dah
terl
aksa
na
deng
an
baik
na
mun
K
eada
an
ini
pada
ke
nyat
aann
ya
tidak
di
duku
ng
mel
alui
impl
emen
tasi
sec
ara
nyat
a
Men
eliti
pe
laks
anaa
n K
TSP
Pe
rbed
aan
terl
etak
pa
da
foku
s pe
nelit
ian
dim
ana
pene
liti
terd
ahul
u m
enfo
kusk
an
pada
do
kum
en
KT
SP,
sem
enta
ra
pene
liti
saat
in
i sed
ang
men
eliti
buk
an
hany
a da
ri
doku
men
te
tapi
ju
ga
pros
es
pela
ksan
aany
a di
kel
as.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pada
sa
at
pros
es
pem
bela
jara
n.
Seda
ngka
n un
tuk
kale
nder
pe
ndid
ikan
su
dah
mem
enuh
i st
anda
r ya
ng
tela
h di
tent
utak
an
oleh
BSN
P.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada
masalah penelitian yang digambarkan dengan skema secara holostik dan
sistematik. Mendeskripsikan Paradigma penelitian yang disesuaikan dengan
permasalahan penelitian, sehingga memperjelas alur pemikiran penulis atau
peneliti dalam melakukan penelitian.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 Tentang Kurikulum yang menyebutkan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini yang
kemudian menjadi dasar dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tersebut diperinci dengan
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP No 19
Tahun 2005 bagian keempat mengatur mengenai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditetapkan sebagai
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan
dibawah pembinaan dan pengawasan dinas pendidikan. Dokumen KTSP meliputi
tujuan satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar,
ketuntasan belajar, standar kompetensi lulusan, silabus, dan RPP. Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada pendekatan proses dan
bukan pemaksaan pencapaian materi, akan tetapi pendalaman materi melalui
proses. Implementasi kurikulum meliputi tiga hal pokok yaitu pengembangan
program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Keterampilan akuntansi merupakan pelajaran yang memfokuskan siswa
untuk mengerjakan latihan soal akuntansi (praktik akuntansi). Maka dari itu guru
mata pelajaran keterampilan akuntansi dituntut untuk dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat agar siswa antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Namun kenyataannya masih banyak ditemui ketidakmaksimalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
guru dalam mengimplementasikan KTSP. Salah satu bentuk ketidakmaksimalan
tersebut adalah dalam hal media pembelajaran dan peran guru dalam
pembelajaran belum bisa memandirikan siswa dalam belajar disetiap materi
pokok pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan pada mata pelajaran keterampilan
akuntansi agar nantinya dijadikan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam kerangka berpikir sebagai berikut :
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS dan diperjelas dengan
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Sistem Standar Nasional
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dokumen KTSP : tujuan satuan pendidikan, Struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, ketuntasan belajar, standar kompetensi lulusan, silabus, dan RPP.
Implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Kendala : Media Pembelajaran Guru Fasilitas Siswa
Evaluasi Implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi
Gambar 1. Kerangka Berpikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 3 Sukoharjo yang tepatnya
berada di Jalan Jendral Sudirman 197 Sukoharjo, 57521.
Peneliti mengambil lokasi di SMA Negeri 3 Sukoharjo dengan alasan sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi belum
optimal.
b. Di SMA Negeri 3 Sukoharjo fasilitas-fasilitas pendukung KTSP masih
terbatas.
c. SMA Negeri 3 Sukoharjo telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
d. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian terjangkau.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan rencana waktu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan Periode Januari Mei 2012
Januari Februari Maret April Mei
1. Pengajuan Proposal
2. Penyusunan Instrumen
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Penyusunan Laporan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah evaluasi kualitatif yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui efektifitas pencapaian tujuan, hasil, atau dampak suatu
kegiatan atau program dan juga mengenai proses pelaksanaan suatu kebijakan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen yang
menentukan tinggi rendahnya kualitas dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana
peneliti mengkaji pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata
pelajaran keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
C. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang diperlukan untuk
mendukung jalannya penelitian dan hasil yang diharapkan, yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informan melalui
wawancara dan pengamatan. Dalam penelitian ini informan yang diwawancarai
sebagai sumber data disesuaikan dengan variabel penelitian. Informan dalam
penelitian ini adalah Guru Mata Pelajaran Keterampilan Akuntansi kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Sukoharjo.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau arsip yang ada
di kantor atau instansi yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam
penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain : letak, luas, sejarah
berdirinya sekolah dan sarana prasarana serta fasilitasnya. Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari SMA Negeri 3 Sukoharjo.
D. Teknik Sampling
Sampling berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data
yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling merupakan suatu bentuk
khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling berdasarkan pada ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri
atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan. Pengambilan sampel didasarkan atas
berbagai pertimbangan tertentu, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih
informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara operasional yang ditempuh
penulis untuk memperoleh data yang diperlukan. Berhasil tidaknya suatu
penelitian bergantung pada data yang objektif. Oleh karena itu, sangat perlu
diperhatikan teknik pengumpulan data.
1. Wawancara
Teknik Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya, baik dalam bentuk tulisan
ataupun lisan. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam yakni
wawancara yang dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended, dan
mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak
secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang
banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian
informasinya secara lebih jauh dan mendalam. Wawancara mendalam dapat
dilakukan pada waktu konteks yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data
yang rinci, jujur, dan mendalam.
Teknik ini untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana proses
perencanaan, penerapan dan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada mata pelajaran keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
2. Observasi
Teknik Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian. Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dalam kegiatan observasi langsung penulis melakukan pengamatan terhadap
implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran
keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo, teknik ini juga di gunakan
untuk mendapatkan informasi tentang sekolah, baik letak geografis, sarana
prasarana dan lain-lain yang di miliki SMA Negeri 3 Sukoharjo.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis
(diurai), dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh.
Data dokumen yang dugunakan pada penelitian ini adalah silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran keterampilan akuntansi dan
data kondisi SMA Negeri 3 Sukoharjo.
F. Uji Validitas Data
Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna
sebagai hasil penelitian. Dalam penelitian ini digunakan teknik Triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat
multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak
hanya satu cara pandang. Dalam triangulasi mengarahkan peneliti agar di dalam
mengumpulkan data ia wajib menggunakan beragam sumber yang tersedia.
Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali
dari beberapa sumber yang berbeda.
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
dengan sumber. Menurut Patton (2005), Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Lexi,
2007 : 330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi;
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membansingkan keadaan
persperktif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
G. Analisis Data
Setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka tugas
selanjutnya adalah membaca dan menelaah data. Analisis data ini merupakan
kerja penting dalam sebuah penelitian, karena hanya dengan melalui analisis data
peneliti dapat mendeskripsikan, mengambil kesimpulan dan membuktikan sebuah
teori atau hipotesis. Data yang telah terkumpul di klarifikasikan kemudian di
analisis secara deskriptif kualitatif yang pada akhirnya di tarik kesimpulan sebagai
akhir proses penelitian ini.
Adapun dalam proses analisa data, penulis menggunakan metode
Hubermen dan Miells, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari
fieldnote. Reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data
yang diperoleh di lapangan. Dalam menyusun ringkasan peneliti membuat coding,
memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan dan menulis memo.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dan pengambilan tindakan
dapat dilakukan.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti ari
berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan,
pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat,
dan berbagai proposisi. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-
benar bisa dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya makna data harus diuji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
validitasnya supaya simpulan peneliyian menjadi lebik kokoh dan lebih bisa
dipercaya.
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Penyusunan Proposal Penelitian
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pembuatan penyusunan proposal
penelitian yang digunakan untuk mencari ijin penelitian. Hal-hal yang dilakukan
dalam pengerjaan proposal ini antara lain : memilih lokasi, waktu penelitian, dan
menyusun proposal penelitian.
2. Tahap Penyusunan Instrumen Penelitian
Pada tahap ini dilakukan pembuatan instrumen atau daftar pertanyaan yang
digunakan untuk penelitian dilapangan guna memperoleh data yang diperlukan.
Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan daftar wawancara.
3. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan observasi langsung ke
lapangan dengan dibantu pedoman wawancara yang telah dipersiapkan.
4. Tahap Analisis Data
Tahap analisis data adalah kegiatan menganalisis data dan mengorganisir
data yang diperoleh. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif,
analisis dilakukan setelah data diperoleh melalui observasi langsung dan
wawancara dengan guru Ketrampilan Akuntansi kelas XI SMA Negeri 3
Sukoharjo.
5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan. Kegiatan
yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyusun laporan penelitian, melakukan
konsultasi, melakukan perbaikan, menyusun laporan akhir dan mengadakan
penggandaan hasil penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Sekolah
Pada tahun 1988/1989 lahirlah kebijakan dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan Sekolah
Dasar. Peningkatan pendidikan ini untuk memenuhi tuntutan peningkatan
pendidikan lulusan Sekolah Pendidikan Guru dipandang perlu, ditingkatkan, agar
lulusan Sekolah Dasar nanti mutunya meningkat, sebagai akibat guru yang
ditingkatkan mutunya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 0342/U/1989 yang menjelaskan perubahan tenaga mengajar di
Sekolah Dasar dari Sekolah Pendidikan Guru dan Sekolah Guru Olahraga
ditingkatkan menjadi DII, sekaligus mengatur Alih Fungsi Sekolah Pendidikan
Guru dan Sekolah Guru Olahraga menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas lain
Maksud dan tujuan Alih Fungsi Sekolah Pendidikan Guru dan Sekolah
Guru Olahraga, adalah mengalihkan fungsi di atas ke jenis Lembaga Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas yang lain dalam penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Alih Fungsi bertujuan memberikan kesempatan alih fungsi Sekolah
Pendidikan Guru dan Sekolah Guru Olahraga menyelengggarakan kegiatan
belajar mengajar ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas lain.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 0342/U/1989 tanggal 5 juli 1989, Sekolah Pendidikan Guru
Negeri Sukoharjo dialih fungsikan menjadi Sekolah Menegah Atas Negeri 3
Sukoharjo. Sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan
Indonesia, untuk Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran
1989/1990 menerima siswa kelas I, pendaftaran siswa di laksanakan oleh panitia
penerimaan siswa baru dengan susunan sebagai berikut:
1. Drs Sd. Soenarjo : Kepala Sekolah (Penanggung Jawab)
2. Drs. Sukarno : Ketua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Soejanto, BA : Sekretaris I
4. Drs. Bambang Eko Sarwono : Sekretaris II
5. Marcus Widhi Prasetyo, BA : Bendahara
6. Drs. Sudarsono : Seksi Pendaftaran
7. Dra. Lis Purwaningsih : Seksi Pendaftaran Ulang
8. Soetarno : Seksi Penegas
9. Sriyantha, BA : Seksi Penegas
10. Drs. Sunarsanta, BA : Seksi Penegas
Hari masuk sekolah pertama di awali pada tanggal, 17 Juli 1989 dengan
upacara pembukaan penataran P4. Penataran P4 berlangsung pada tanggal 17 Juli
1989 sampai dengan 22 Juli 1989. Senin 24 Juli 1989 siswa mulai kegiatan KBM.
Tenaga yang mendukung kegiatan sekolah pada waktu itu adalah tenaga Sekolah
Pendidikan Guru Negeri Sukoharjo, rincianya sebagai berikut:
Drs. Sd. Soenarjo sebagai Kepala Sekolah. Dewan Guru SMA Negeri 3
Sukoharjo pada waktu terdiri sebanyak 20 orang, yang terdiri:
Tabel 4.1
No Nama Mata Pelajaran
1 Drs. Sunarsanta, BA Sejarah Nasional dan Dunia
2 Drs. Sunario BP
3 Suradi, BA Seni Lukis
4 Yati, BSc Ilmu Fisika
5 Ijoso, BA Ilmu Ekonomi
6 Drs. Suroto Bahasa Indonesia
7 Drs. Edy Joko PMP dan PSPB
8 Drs. Sukarna Olahraga
9 Sri sabandiah, BA Ilmu Biologi
10 Haryanti Ilmu Kimia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
11 Surachman, BA Seni Musik
12 Bibit Sujarwo, BA BP
13 Sidi Purnomo, BA Bahasa Inggris
14 Siti Rochimatun, BA Ilmu Ekonomi
15 Siti Rokhanah, BA Keterampilan
16 Marcus Widi Prasetyo, BA Matematika
17 Suratman, BA Agama Islam
18 Sutarso, BA Agama Kristen
19 Drs. Hadi Wiryono Sejarah Nasional dan Dunia
Tabel 4.2 Tenaga Tata Usaha terdiri dari:
No Nama Jabatan
1 Sulastri Kaur Taus
2 Susilah, BA Tata Usaha
3 Sri Murwani Tata Usaha
4 Drs. Purwadi Tata Usaha
5 Trimo Tata Usaha
6 Suroso Tata Usaha
7 Sri Harsini Tata Usaha
8 Sutarno b Tata Usaha
9 Suhartini Tata Usaha
10 Sukimin Tata Usaha
11 Sutarno a Tata Usaha
12 Masinah Tata Usaha
13 Sumanto Tata Usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tenaga Tata Usaha Tidak Tetap terdiri dari:
1. Slamet
2. Soesanto
3. Hartoyo
Pengurus BP3 SMA Negeri 3 Sukoharjo sebagai berikut :
PERIODE 1991/1992
No Nama Jabatan
1 Misgiman Ketua
2 Hadikusnanto Wakil Ketua
3 Sriyono Sekretaris
4 Sri Suwito Bendahara
5 Sunardjo Anggota
Surat Keputusan Pendirian SMA Negeri 3 Sukoharjo Sekolah Menengah
Atas Negeri 3 Sukoharjo berdiri atas:
Pertama: Surat Edaran Dirjen Dikdasmen tanggal 27 Desember 1988
nomor: 11555/C/I/1988, tentang Persiapan Alih Fungsi SPG/SGO/SGPLB.
Kedua: Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tanggal 5 Juni 1989 nomor: 0342/U/1989, tentang Alih Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru dan Sekolah Guru Olah Raga menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas lain. Ketiga: Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tanggal 15 Juli 1991 nomor: 0462/0/1991, Surat Keputusan itu
ditandatangani oleh Bapak Bambang Triantoro a.n b Sekretaris Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Luas tanah SMA Negeri 3 Sukoharjo adalah 23.561 m2. Dari luas tanah
tersebut di bangun beberapa bangunan untuk menunjang kegiatan di SMAN 3
Sukoharjo seluas 3.891 m2 yang terdiri dari ruang kelas 21 buah, tata laksana 1
buah, kantor guru dan kepala sekolah 1 buah, perpustakaan 1 buah, laboratorium
IPA1 buah, keterampilan 1 buah, observasi demonstrasi 1 buah, workshop 1 buah,
Tabel 4.3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
gudang 1 buah, kesenian 1 buah, mushola 1 buah, asrama staff 4 buah, asrama
siswa 1 buah, kantin 1 buah, tempat sepeda siswa 1 buah, tempat sepeda staff 1
buah, kamar mandi 10 buah, WC 19 buah, lapangan basket 1 buah.
2. Denah Gedung Sekolah
SMAN 3 Sukoharjo terletak di jantung kota Sukoharjo. Beralamatkan di
Jalan Jenderal Sudirman No. 197 Sukoharjo. Tepatnya, di sebelah utara,
berbatasan dengan Kantor Bupati Sukoharjo, sebelah selatan berbatasan dengan
Pengadilan Negeri Sukoharjo, serta sebelah timur berbatasan dengan Universitas
Veteran Bangun Nusantara. Karena terletak di sepanjang jalan raya Solo-
Wonogiri, SMAN 3 Sukoharjo mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Sehingga
memudahkan siswa, guru atau pihak yang berkepentingan untuk mengunjungi
SMAN 3 Sukoharjo.
Dari sejarah sekolah yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya, diketahui
bahwa gedung SMA Negeri 3 Sukoharjo menempati tanah seluas 23.561 m2
dimana pada saat itu luas bangunannya 3.891 m2. Dimana pada saat itu terdiri 21
kelas. Luas bangunan SMA Negeri 3 Sukoharjo sekarang tentunya telah
mengalami penambahan, dimana sekarang SMA Negeri 3 Sukoharjo mempunyai
30 kelas, 4 laboratorium IPA, 2 laboratorium komputer, 1 laboratorium bahasa,
dan masih banyak bangunan-bangunan baru lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam denah gedung sekolah SMA Negeri 3 Sukoharjo, yang disajikan di
dalam lampiran.
3. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur Organisasi Sekolah SMAN 3 Sukoharjo, disajikan di dalam
lampiran.
4. Fasilitas
a. Laboratorium
SMA Negeri 3 Sukoharjo memiliki 5 laboratorium yaitu Laboratorium
Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Komputer dan
Laboratorium Bahasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Ruang Kelas
Proses belajar mengajar siswa berlangsung dengan lancar yang di dukung
sistem interaksi yang nyaman. Kenyamanan ruang kelas dapat ditinjau dari ukuran
kelasnya, yaitu : 7 X 8 m2, dimana di dalamnya rata-rata terdiri dari 40 siswa.
Ditengah kelas, dimana tepat membagi dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan,
terdapat dua kipas angin untuk menunjang kenyamanan siswa didalamnya.
Disamping itu masing-masing kelas mempunyai jendela dan ventilasi yang besar,
yang membuat penerangan dan sirkulasi udara menjadi baik. Penerangan tentunya
juga ditunjang dengan beberapa lampu yang penempatannya diatur sedemikian
rupa, yang bisa digunakan ketika dibutuhkan. Sarana prasarana yang tersedia
berupa whiteboard, board marker, penghapus, serta penggaris.
c. Alat Alat Pelajaran yang Tersedia
Alat-alat pelajaran yang tersedia di SMAN 3 Sukoharjo antara lain; untuk
masing-masing kelas terdapat white board, board marker, dan penghapus, untuk
masing-masing laboratorium IPA tersedia white board, board marker, dan
penghapus, LCD, dan tentunya tersedia alat-alat peraga serta alat-alat praktikum
yang sesuai dengan mata pelajaran masing-masing laboratorium. SMAN 3
Sukoharjo mempunyai dua LCD yang bisa dibawa ke dalam kelas untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
d. Fasilitas Lain
Fasilitas lain yang disediakan SMA Negeri 3 Sukoharjo untuk
mendukung proses pembelajaran adalah fasilitas hotspot yang bisa digunakan
siswa ataupun guru untuk mencari materi materi pelajaran dari internet. Ada
juga perpustakaan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mencari buku buku
pelajaran ataupun bacaan lain. SMA Negeri 3 Sukoharjo juga memiliki ruang
audio visual dimana dalam ruangan tersebut sudah disediakan LCD sehingga bila
guru ingin mengajar dengan menggunakan LCD tanpa repot membawa ke kelas
dapat memakai ruang audio visual. Selain itu ada ruang musik yang biasa
digunakan untuk praktik mata pelajaran seni musik, lapangan olahraga (basket
dan lompat jauh), dan UKS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA
Negeri 3 Sukoharjo
Pelaksanaan atau implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang tercantum dalam kurikulum di SMA Negeri 3 Sukoharjo yaitu
sebagai berikut :
a. Tujuan Kurikulum dan Visi Misi Sekolah
Tujuan kurikulum SMA Negeri 3 Sukoharjo adalah mewujudkan tujuan
pendidikan menengah nasional yaitu meningkatkan kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Visi : Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi, pelopor dalam IPTEK, teladan
dalam imtaq dan profesional dalam pelayanan.
Misi :
1) Menumbuhkembangkan wawasan dan semangat keunggulan
2) Menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar yang efektif
3) Mewujudkan peningkatan kualitas lulusan
4) Meningkatkan efektifitas kegiatan ekstrakurikuler
5) Mendorong dan membantu siswa dalam proses pengembangan diri
6) Membentuk generasi yang bertaqwa, mandiri, memiliki sikap gotong
royong, kekeluargaan dan cinta tabah air
7) Membentuk genarasi yang cerdas, terampil, kreatif, berdedikasi dan cinta
almamater
8) Meningkatkan semangat dan prestasi kerja yang dilandasi dengan
kekeluargaan dan keteladanan
9) Mewujudkan penerapan teknologi informasi sebagai media pembelajaran
dan tetap berpijak pada budaya bangsa
10) Menciptakan keselarasan, keseimbangan emosi dan intelektual dalam
mewujudkan situasi yang kondusif terhadap terwujudnya tujuan pendidikan
nasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
11) Menciptakan profesionalisme pelayanan dalam rangka mewujudkan sekolah
tujuan
b. Struktur dan Muatan Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam setiap kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Struktur kurikulum SMA Negeri 3 Sukoharjo meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas-kelas di SMA Negeri 3 Sukoharjo dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh
peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri
dari program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), program Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), dan program Bahasa (BHS).
c. Beban Belajar
SMA Negeri 3 Sukoharjo melaksanakan pembelajaran menggunakan
sistem paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas
sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran.
d. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah nilai batas minimal yang
ditetapkan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu
kompetensi mengacu ke indikator dalam setiap kompetensi dasar (KD) setiap
mata pelajaran. Penilaian ini dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah
pembelajaran berlangsung.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap indikator dalam suatu
kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran di setiap tingkat kelas dinyatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
dalam bentuk nilai kuantitatif berkisar antara 0 100. KKM ini ditetapkan pada
awal tahun pelajaran oleh forum MGMP SMA Negeri 3 Sukoharjo. Dalam
menentukan KKM menggunakan pertimbangan tingkat kemampuan rata rata
peserta didik (intake), kompleksitas indikator, dan kemampuan sumber daya
pendukung.
e. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Penentuan kelulusan disesuaikan dengan ketentuan dalam PP 19/2005
Pasal 72 ayat (1) dan ayat (2), berikut :
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah :
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian alkhir untuk setiap mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan
c) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
d) lulus ujian nasional
2) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
f. Silabus
Pengembangan silabus dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA Negeri 3
Sukoharjo dengan memperhatikan hasil Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) Kabupaten berkaitan dengan implementasi Permen No. 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (2) dan Pasal 20.
Pengembangan silabus ini mengacu pada prinsip prinsip pengembangan yaitu :
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel,
serta menyeluruh. Dengan demikian silabus yang dikembangkan harus mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
menjawab : Apa kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, Bagaimana cara
mencapainya dan Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya.
g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. RPP merupakan garis garis rencana pembelajaran yang di buat dan
dikembangkan oleh guru mata pelajaran dan menjadi landasan awal guru dalam
membelajarkan siswa di kelas.
2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Mata
Pelajaran Keterampilan Akuntansi
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan. Adapun Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 3 Sukoharjo pada mata pelajaran
keterampilan akuntansi sebagaimana berikut:
Keterampilan akuntansi merupakan mata pelajaran yang bisa dibilang baru
di SMA Negeri 3 Sukoharjo. Mata pelajaran keterampilan akuntansi mulai
diselanggarakan dua tahun lalu tepatnya pada tahun 2010 silam. Meskipun
tergolong baru mata pelajaran keterampilan akuntansi tidak jauh berbeda dengan
mata pelajaran ekonomi akuntansi. Materi yang diajarkan dalam keterampilan
akuntansi sebenarnya sama dengan ekonomi akuntansi hanya saja yang
membedakan adalah dalam keterampilan akuntasi siswa lebih sering diajarkan
untuk mengerjakan latihan latihan soal sementara ekonomi akuntansi lebih ke
pada teorinya.
Tujuan dari pembelajaran keterampilan akuntansi ini adalah untuk
membuat siswa lebih memahami dan terampil dalam akuntansi. Sesuai yang
tercantum dalam kurikulum SMA Negeri 3 Sukoharjo, beban belajar untuk mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
pelajaran keterampilan akuntansi adalah dua jam pelajaran setiap minggu dimana
setiap satu jam pelajaran waktunya 45 menit. Untuk nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) atau lebih dikenal dengan batas tuntas mata pelajaran
keterampilan akuntansi yaitu 70 (tujuh puluh).
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Mata Pelajaran
Keterampilan Akuntansi oleh guru dapat terlihat pada proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Dalam wawancara Ibu Risqotin selaku pengampu mata
pelajaran keterampilan akuntansi menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran,
sebelum mengajar harus membuat perencanaan lebih dulu, dari perencanaan
kemudian diimplementasikan atau dilaksanakan di kelas dan selanjutnya
melakukan evaluasi.
a. Implementasi KTSP pada Perencanaan Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
Berdasarkan hasil wawancara dalam perencanaan pembelajaran yang
dipersiapkan guru untuk mengajar meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes),
program pengayaan dan remedial serta buku-buku referensi. Promes, prota,
program pengayaan dan remedial merupakan bagian program pengembangan
yang dilakukan oleh guru. Sementara silabus dan RPP merupakan bagian dari
persiapan guru sebelum mengajar.
1) Pengembangan Program
Seperti yang telah dijelaskan dimuka dalam persiapan pembelajaran yang
sesuai dengan KTSP maka yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo adalah
melakukan pengembangan program yaitu penyusunan program tahunan,
program semester, program pengayaan dan remedial.
Program Tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu
satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) yang telah ditetapkan. Prota ini dikembangkan oleh guru mata
pelajaran keterampilan akuntansi sebelum tahun ajaran baru karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program program berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
seperti program semester, program pengayaan dan remedial. Program tahunan
yang disusun oleh guru mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Sukoharjo diantaranya memuat standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa setelah mempelajari pokok
bahasan tertentu, alokasi waktu serta keterangan.
Program semester adalah program yang berisikan garis garis besar
mengenai hal hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan
dimana program semester diarahkan untuk menjawab minggu ke berapa atau
kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu.. Program semester
yang disusun oleh guru mata pekajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS
berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu
yang direncanakan, dan keterangan keterangan.
Program pengayaan dan remedial. Program pengayaan diberikan kepada
siswa yang Program pengayaan diberikan kepada siswa dengan prestasi
belajar yang baik agar mempertahankan kecepatan belajarnya. Sedangkan
program remedial diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Seperti diketahui dalam KTSP ada batas ketuntasan nilai minimal, untuk itu
bagi siswa yang nilainya kurang dari batas tuntas tersebut harus mengikuti
remidi. Hal ini seperti yang disampaikan guru mata pelajaran keterampilan
akuntansi SMA Negeri 3 Sukoharjo Ibu Risqotin bahwa batas tuntas untuk
mapel keterampilan akuntansi adalah 70, bagi siswa yang nilainya kurang dari
itu maka diberikan remidial sampai siswa tersebut tuntas.
Penyusunan program tahunan dan program semester oleh guru
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo didasarkan
pada kalender akademik yang berlaku.
2) Penyusunan Persiapan Mengajar
Silabus dan RPP merupakan dokumen yang disusun guru untuk persiapan
mengajar. Untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan
penjabaran dari silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam wawancara guru menjelaskan
bahwa penyusunan silabus mata pelajaran keterampilan akuntansi didasarkan
pada kurikulum yang berlaku dan disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Guru diberikan kewenangan penuh untuk menentukan bahan ajar. Sedangkan
RPP merupakan perencanaan jangka pendek yang dibuat oleh guru untuk
diimplementasikan dalam proses pembelajaran. RPP disusun agar proses
pembelajaran di kelas berlangsung dengan baik dan berhasil. Dengan adanya
RPP maka dapat memberikan arahan kepada guru dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.
Ibu Risqotin selaku guru keterampilan akuntansi menambahkan dokumen
tersebut sebagai pegangan guru untuk mengajar Tanpa adanya perencanaan yang
jelas kan guru juga bingung mau ngajar apa, masak siswa mau dikasih materi
yang gampange sak-
pegangan kan kalau mau jalan juga sudah enak karena ada petunjuknya itu tadi
Dari penjelasan di atas dapat menunjukkan bahwa pembelajaran
keterampilan akuntansi di SMA Negeri 3 Sukoharjo : 1) telah menyusun
pengembangan program yaitu prota dan promes serta menyusun silabus dan RPP
untuk persiapan pembelajaran di kelas. 2) Silabus dan RPP yang disusun guru
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo didasarkan pada
kurikulum yang berlaku dan karakteristik siswa.
b. Implementasi KTSP pada Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
Pelaksanaan proses pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
Dalam proses pembelajaran guru berintegrasi dengan siswa dalam upaya
menyampaikan materi pembelajaran. Tugas guru yang paling utama dalam proses
pembelajaran berbasis KTSP adalah sebagai fasilitator dimana guru berfungsi
sebagai pendamping siswa dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan, penuh semangat, tidak cemas, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
berani mengemukakan pendapat secara terbuka sehingga siswa menjadi tertarik
dan termotivasi dalam belajar.
Berikut adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Risqotin
selaku guru mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3
Sukoharjo. Rangkaian kegiatan pembelajaran tersebut meliputi :
1) Kegiatan Awal (Pembukaan)
Dalam kegiatan awal atau pembukaan, guru melakukan apersepsi. Tidak
lupa guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan baik dan jelas. Selain itu karena materi keterampilan akuntansi
berkelanjutan guru selalu menghubungkan materi pelajaran sekarang dengan
pelajaran terdahulu dengan jelas pula.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
Berikut adalah hasil observasi atau pengamatan kegiatan yang dilakukan
pada proses pembelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3
Sukoharjo :
a) Metode dan Strategi Pembelajaran
Dalam menjelaskan materi guru menggunakan metode ceramah dan
demonstrasi. Menurut guru mata pelajaran keterampilan akuntansi metode
pembelajaran ceramah dan demonstrasi adalah metode yang paling cocok
untuk menjelaskan materi akuntansi. Dengan metode tersebut guru merasa
siswa akan mudah memahami apa yang dimaksudkan oleh guru.
b) Keaktifan Siswa
Saat guru menjelaskan sebagian ada siswa yang memang memperhatikan
namun ada pula yang tidak memperhatikan. Ada siswa yang tampak
antusias dan ada pula yang tampak bosan saat mengikuti pelajaran. Dalam
wawancara guru g antusias
dan aktif ya yang itu-itu saja yang lain lebih banyak diam, biasanya yang
tidak antusias itu . Saat proses
pembelajaran berlangsung partisipasi siswa bisa dikatakan kurang (rendah)
atau pasif. Hal ini bisa dilihat ketika guru bertanya banyak yang tidak
menjawab. Saat disuruh untuk mengerjakan latihan soal ada beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
siswa yang kelihatan malas dalam mengerjakan meskipun ada pula yang
tampak bersemangat untuk mengerjakan. Namun ketika guru meminta
siswa yang sudah selesai untuk mengerjakan di depan tidak ada yang mau
untuk maju. Dengan sedikit melakukan pemaksaan guru menunjuk siswa
untuk maju mengerjakan.
c) Sumber Belajar
Dalam proses pembelajaran keterampilan akuntansi guru menggunakan
berbagai sumber belajar, antara lain : buku pegangan dari berbagai
penerbit, Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk buku pegangan guru tidak
mewajibkan siswa untuk memiliki tapi untuk LKS siswa diwajibkan untuk
memilikinya.
d) Media Pembelajaran
Demi mendukung terlaksananya proses pembelajaran peran media
pembelajaran sangatlah penting. Media pembelajaran yang digunakan guru
keterampilan akuntansi adalah buku pegangan dan Lembar Kerja Siswa
(LKS). Guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran lain selain
buku dan LKS.
3) Kegiatan Penutup
Untuk kegiatan penutup, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
dan tidak sempat menyimpulkan materi yang telah dijelaskan karena waktu yang
terbatas. Meskipun guru tidak menyimpulkan materi yang dipelajari guru
memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari minggu depan dan
tidak lupa untuk mengerjakan PRnya.
Dari uraian hasil observasi tersebut terlihat bahwa : a) guru melakukan
apersepsi di awal kegiatan pembelajaran, b) guru masih menggunakan metode
pembelajaran lama yaitu ceramah, c) keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran bisa dibilang kurang atau rendah, d) guru hanya menggunakan buku
dan LKS sebagai sumber belajar dan belum menggunakan media pembelajaran
multimedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c. Implementasi KTSP Pada Evaluasi Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
Evaluasi pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya evaluasi pembelajaran dapat diketahui apakah
tujuan pembelajaran tercapai atau tidak dan mengetahui kemajuan prestasi peserta
didik. Sistem evaluasi yang digunakan SMA Negeri 3 Sukoharjo adalah dengan
ketuntasan belajar atau batas tuntas minimal dimana ditetapkan penilaian acuan
patokan pada setiap kompetensi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS, untuk evaluasi pembelajaran guru
menggunakan tes tertulis mengerjakan kasus dan tugas tugas sebagai penilaian.
Penilaian dilakukan guru melaui tes tertulis yang dilakukan dengan ulangan
harian, ada juga penilaian ulangan tengah semester dan penilaian ujian akhir
semester.
1) Ulangan Harian
Ulangan harian adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa untuk
kompetensi dasar tertentu. Ulangan harian dilakukan ketika pembahasan
suatu kompetensi dasar telah selesai. Siswa dikatakan kompeten jika telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi siswa yang nilainya
tidak atau belum mencapai kriteria ketuntasan minimal tersebut maka guru
meberikan kesempatan kepada siswa yang belum tuntas tersebut untuk
mengikuti kegiatan remidial. Untuk nilai batas tuntas (KKM) mata pelajaran
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo adalah 70.
Siswa yang nilai ulangan hariannya kurang dari 70 maka harus mengikuti
remidial. Guru menetapkan siswa bisa mengikuti kegiatan remidial maksimal
dua kali. Jika setelah mengikuti dua kali remidi tersebut siswa masih belum
tuntas maka guru akan memberikan tugas untuk melengkapi nilai.
2) Ulangan Tengah Semester (UTS)
Ulangan tengah semester dilakukan setelah pembelajaran mencapai standar
kompetensi tertentu. Ulangan tengah semester dilaksanakan satu kali dalam
setiap semester pada pertengahan semester. Untuk pelaksanaan UTS, sekolah
menyediakan waktu kepada guru untuk melaksanakan UTS. UTS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dilaksanakan pada jam pelajaran mata pelajaran yang bersangkutan sehingga
tidak mengurangi waktu belajar mata pelajaran lain.
3) Ulangan Akhir Semester (UAS)
Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan alat untuk mengukur kemampuan
siswa untuk beberapa kompetensi dasar dalam satu semester. Materi UAS
terdiri dari seluruh kompetensi dasar dalam satu semester. UAS biasanya
dilaksanakan setiap akhir semester dan terjadwal.
Selain ulangan harian, UTS, dan UAS guru masih memberikan tugas tugas
mengerjakan latihan soal sebagai evaluasi. Tugas digunakan untuk menambah
nilai siswa.
3. Kendala Implementasi KTSP Dalam Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo
Dalam implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi
kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Sukoharjo tidak begitu saja dapat diterapkan
dengan baik tanpa ditemukannya kendala kendala. Kendala kendala tersebut
terletak pada pelaksanaan pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
guru mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3
Sukoharjo Ibu Risqotin sebagai berikut :
Kendalanya itu satu waktunya kurang. Dalam seminggu keterampilan akuntansi dijatah dua jam pelajaran padahal materi yang dipelajari kan banyak dan harus tuntas sehingga jam pelajarannya kurang. Keterampilan akuntansi itu kan harusnya lebih banyak mengerjakan latihan latihan soal namun kadang untuk menerangkan materi saja kadang kita sudah menghabiskan banyak waktu.
Ibu Risqotin juga menambahkan kendala dalam impelentasi KTSP itu
terdapat pada siswanya. anak tidak merata daya serapnya, yang pinter ya pinter
padahal kan kita menyampaikannya sama Keaktifan siswa yang tidak merata
juga menjadi kendala guru. Menurut beliau sangat susah untuk mengubah karakter
siswa, yang pendiam ditanyai apa saja pasti cuma diam saja, yang aktif pasti,
antusias untuk bertanya, dan yang sukanya bercanda tidak memperhatikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Selain itu kendala yang dihadapi seperti yang diungkapkan ibu Risqotin
berikut ini :
Seolah-olah anak itu dipaksakan haruse kan tuntas tapi biasanya, ini secara keseluruhan ya seperti memanjakan anak. Seharusnya tuntas kan betul betul tuntas jadi kendalanya itu kurang terbukalah. di SMA kalau menurut aturan kan nanti efeknya banyak kalau tidak tuntas harusnya kan tidak naik tapi kalau banyak yang tidak naik kan otomatis membebani pemerintah jadi seolah olah itu ada sedikit paksaan.
Kendala lain yang dihadapi oleh guru dalam hal penggunaan metode
pembelajaran bervariatif. Berdasarkan hasil wawancara menurut beliau metode
pembelajaran yang cocok untuk keterampilan akuntansi adalah ceramah dan
demonstrasi. Guru kurang termotivasi untuk menggunakan pendekatan
pembelajaran lain.
Disamping itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, kendala
lain yang dihadapi untuk implementasi KTSP ini adalah kurangnya fasilitas atau
sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Hal ini dapat dilihat dari LCD yang
dimiliki sekolah yang bisa dibawa dikelas hanya dua buah padahal SMA Negeri 3
Sukoharjo memiliki lebih dari 20 kelas. Meskipun belum tentu guru
membutuhkan LCD pada waktu yang bersamaan tapi paling tidak seharusnya
sekolah memiliki lebih dari 2 LCD yang bisa dibawa ke kelas.
C. Pembahasan
Setelah melihat dari hasil penelitian diatas, maka dari hasil tersebut akan
dibahas seperti berikut sebagai bentuk evaluasi implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Mata Pelajaran Keterampilan Akuntansi kelas XI IPS :
1. Implementasi KTSP Pada Perencanaan Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
a. Pengembangan Program
Dalam KTSP guru diberi kewenangan untuk menyusun dan
mengembangkan program. Pengembangan program tersebut antara lain :
1) Program Tahunan (Prota). Prota merupakan program yang dikembangkan
oleh setiap guru mata pelajaran sebagai pedoman bagi program program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
berikutnya seperti program semester, program mingguan, program hari atau
program pembelajaran setiap pokok bahasan.
2) Program Semester (Promes). Promes merupakan program yang berisikan
garis garis besar mengenai hal hal yang hendak dicapai dalam semester
tersebut dan dijabarkan dari program tahunan.
3) Program Pengayaan dan Remedial. Program pengayaan diberikan kepada
siswa dengan prestasi belajar yang baik agar mempertahankan kecepatan
belajarnya. Sedangkan program remidial diberikan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Dengan pengembangan program yang dilakukan oleh guru keterampilan
akuntansi yang berupa penyusunan program tahunan, program semester, program
pengayaan dan remidial membuktikan bahwa implementasi KTSP untuk
perencanaan pengembangan program sudah dilakukan dengan baik oleh guru.
Dalam KTSP, program tahunan dan program semester masuk dalam komponen
KTSP kalender pendidikan. Penyusunan prota dan promes merupakan bentuk
upaya guru untuk mengimplementasikan KTSP dalam proses pembelajaran. Dasar
penyusunan prota dan promes yang dilakukan yang dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan aturan dalam KTSP yaitu kalender akadmenik tahun bersangkutan.
Sementara untuk program pengayaan dan remedial sudah sesuai dengan konsep
KTSP yaitu berdasarkan konsep ketuntasan belajar. Sesuai dengan BSNP kriteria
ideal ketuntasan untuk masing masing indikator 75%. Penentuan KKM yang
dilakukan oleh guru juga sudah sesuai dengan konsep KTSP yaitu dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata rata peserta didik dan kompleksitas
kompetensi.
b. Penyusunan Persiapan Mengajar (Penyusunan Silabus dan RPP)
Silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau
kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari oleh
siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk
mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dalam prinsip pengembangan silabus berbasis KTSP dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada
atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Silabus disusun secara
mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya. Dalam
mengembangan silabus, guru mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Sukoharjo sudah sesuai dengan prinsip tersebut. Hal ini dapat
diketahui dari hasil wawancara bahwa guru dalam menyusun silabus dasarnya
adalah kurikulum yang berlaku dan disesuaikan dengan katakteristik siswa. Selain
itu pengembangan silabus yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan konsep
KTSP dimana silabus berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar, kegiatan
pembelajaran, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
Dalam hal penyusunan RPP, guru keterampilan akuntansi sudah sesuai
dengan konsep KTSP. Hal ini dapat dilihat dari RPP yang disusun oleh guru,
komponen komponen yang terdapat dalam RPP sudah sesuai dengan yang di
arahkan dalam KTSP yaitu RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, materi/isi,
strategi dan metode pembelajaran, media dan sumber belajar serta evaluasi.
2. Implementasi KTSP pada Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
a. Metode dan Strategi Pembelajaran.
Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru keterampilan
akuntansi adalah metode ceramah dan demonstrasi. Dengan demikian
pemilihan metode tersebut belum sesuai dengan konsep KTSP. Dalam konsep
KTSP, peran guru adalah sebagai fasilitator dimana guru harus mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan, penuh semangat, tidak cemas, dan
berani mengemukakan pendapat secara terbuka. Untuk dapat menciptakan
suasana tersebut, dalam KTSP guru dianjurkan untuk mengurangi metode
ceramah. Meskipun dalam KTSP mengarahkan guru mengurangi metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
ceramah namun guru keterampilan akuntansi masih menggunakan metode
ceramah sebagai metode pembelajaran. Padahal dalam KTSP menuntut setiap
sekolah terutama guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan
materi. Selain itu guru juga belum bisa menciptakan susasana belajar yang
menyenangkan karena masih banyak siswa yang terlihat bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini bisa terjadi mungkin karena siswa
yang tidak menyukai mata pelajaran ataukah kurang suka dengan gaya guru
dalam mengajar.
b. Keaktifan Siswa
Dalam konsep KTSP pembelajaran dilakukan dengan berpusat pada siswa.
Oleh karena itu keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
sangat dianjurkan dalam KTSP. Namun selama proses pembelajaran
berlangsung, peneliti melihat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
masih rendah sehingga belum sesuai dengan konsep KTSP. Dengan konsep
ini kriteria keberhasilan proses pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana
siswa telah menguasai materi pembelajaran akan tetapi diukur dari sejauh
mana siswa telah melakukan proses belajar. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran tidak hanya dilihat dari kehadiran siswa saat KBM tetapi juga
partisipasi siswa saat KBM berlangsung, misalnya bertanya, menyampaikan
pendapat, dan membentuk kelompok-kelompok belajar. Namun hal ini belum
terlihat saat KBM berlangsung sehingga keterlibatan siswa belum sepenuhnya
sesuai dengan KTSP.
c. Sumber belajar
Sumber belajar yang sesuai dengan KTSP adalah sumber belajar yang
variatif. Dalam hal ini guru keterampilan akuntansi menggunakan sumber
belajar buku pegangan/paket dan LKS. Dengan demikian penggunaan sumber
belajar belum sesuai dengan KTSP karena guru hanya menggunakan buku
dan LKS. Guru seharusnya bisa memanfaatkan fasilitas fasilitas yang
tersedia di sekolah seperti internet dan perpustakaan misalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Penggunaan Media Pembelajaran
Guru keterampilan akuntansi dalam proses pembelajaran keterampilan
akuntansi menggunakan media pembelajaran yang tidak variatif. Hal ini dapat
dilihat karena guru hanya menggunakan buku dan LKS sebagai media
pembelajaran. Paling tidak guru seharusnya menggunakan worksheet saat
ulangan harian ataupun evaluasi lain yang jawabannya membutuhkan tabel-
tabel akuntansi yang banyak. Dengan demikian penggunaan media
pembelajaran belum sesuai dengan konsep KTSP. KTSP menganjurkan agar
guru menggunakan media pembelajaran yang variatif dan memanfaatkan
multimedia. Namun guru enggan atau kuramg termotivasi untuk
menggunakan multimedia, dalam hal ini LCD atau powerpoint misalnya yang
merupakan multimedia yang paling mudah untuk digunakan dikelas.
Keengganan ini dikarenakan guru masih belum terlalu terampil dalam
mengoperasikan komputer ataupun powerpoint dan merasa menggunakan
powerpoint itu sulit dan merepotkan.
3. Implementasi KTSP pada Evaluasi Pembelajaran Keterampilan
Akuntansi
Evaluasi yang digunakan guru keterampilan akuntansi adalah tes tertulis
yang terdiri dari ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir
semester. Dalam evaluasi guru sudah menetapkan sistem belajar tuntas yaitu
siswa dianggap tuntas jika telah mampu menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan yaitu memperoleh nilai yang sudah ditetapkan dalam KKM. Bagi siswa
yang nilainya kurang dari KKM berarti dinyatakan tidak tuntas dan dapat
mengikuti program remidi. Sedangkan bagi siswa yang telah tuntas dapat
mengikuti program pengayaan untuk dapat mempertahankan prestasinya. Dengan
demikian evaluasi yang dilakukan guru keterampilan akuntansi belum sesuai
dengan konsep KTSP karena tidak melakukan pre test dan post test saat
pembelajaran. Dalam KTSP dianjurkan diadakannya pre test dan post test di awal
dan akhir proses pembelajaran untuk mengukur kemampuan siswa. Dalam
evaluasi guru juga tidak menyediakan media seperti worksheet yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
mempermudah siswa untuk menyelesaikan soal tepat waktu. Saat ulangan siswa
masih harus membuat tabel sendiri yang cukup memakan banyak waktu sehingga
tidak dapat meyelesaikan soal tepat pada waktunya.
4. Kendala Kendala yang Dihadapi dalam Implementasi KTSP pada
Pembelajaran Keterampilan Akuntansi
Dari hasil deskripsi dan analisis data dapat diketahui kendala kendala
yang dihadapi guru dalam implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan
akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo antara lain :
a. Kurangnya waktu yang tersedia untuk mata pelajaran keterampilan akuntansi
membuat guru sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Kemampuan siswa yang bervariasi dan keaktifan siswa yang tidak merata.
c. Adanya pemaksaan untuk menuntaskan siswa. Kriteria ketuntasan yang
ditetapkan KTSP membuat guru melakukan tindakan yang bisa dibilang
memaksa. Siswa yang sudah mengikuti remidi dua kali dan tetap tidak bisa
tuntas memaksa guru untuk memberikan tugas tambahan untuk melengkapi
nilai yang kurang agar siswa tersebut tuntas.
d. Guru kurang termotivasi untuk menggunakan multimedia dan pendekatan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
e. Fasilitas yang disediakan sekolah kurang sehingga belum bisa memenuhi
kebutuhan guru.
5. Upaya yang Dilakukan SMA Negeri 3 Sukoharjo dalam Mencapai
Tujuan KTSP
Diatas penulis telah menjelaskan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 3 Sukoharjo dalam rangka mencapai tujuan
pertama KTSP yaitu meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia. Pada bagian ini penulis akan
menjelaskan upaya yang dilakukan SMA Negeri 3 Sukoharjo dalam mencapai
tujuan kedua dan ketiga KTSP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59.a
Tujuan kedua Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut
sekolah (kepala sekolah) telah melibatkan berbagai komponen sekolah yaitu guru,
karyawan, komite sekolah, siswa, dan masyarakat dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. SMA Negeri 3 Sukoharjo
telah memiliki tim untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum. Meskipun
demikian tim kurikulum tidak bekerja sendiri, kepala sekolah dan guru selalu
dilibatkan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kemajuan sekolah. Tidak
hanya itu, untuk memutuskan suatu kebijakan baru di sekolah, kepala sekolah
melakukan rapat dan musyawarah dengan guru, karyawan dan komite sekolah.
Pelaksanaan rapat tersebut dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Rapat internal merupakan rapat / pertemuan yang hanya melibatkan
kepala sekolah, guru, dan karyawan SMA Negeri 3 Sukoharjo. Dalam rapat
internal biasanya membahas hal hal yang berkaitan dengan kondisi internal
sekolah. Misalnya mengatur jadwal pelajaran atau jam mengajar guru, dalam
memutuskan hal ini rapat hanya diikuti oleh kepala sekolah dan guru. Ketika
sekolah akan mengadakan Ulangan Tengah Semester ataupun Ulangan Akhir
semester, kepala sekolah dengan guru akan mengadakan pertemuan untuk
mengambil keputusan berkaitan dengan kepanitiaan dan langkah langkah
ataupun skema pelaksanaannya. Untuk kegiatan yang berkaitan dengan siswa,
sekolah melibatkan siswa untuk mengambil keputusan dalam hal ini perwakilan
siswa adalah OSIS. Sementara untuk rapat eksternal biasanya sekolah melibatkan
komite sekolah atau wali murid. Dalam rapat atau pertemuan ini yang dibahas
biasanya yang berkaitan dengan siswa dan orang tua harus mengetahuinya.
Misalnya mengenai pelaksanaan ujian nasional, pembangunan dan pengembangan
sekolah, dan lain-lain.
Tujuan ketiga adalah meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Dalam hal ini sekolah
secara mandiri berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah tidak
bersaing dengan satuan pendidikan lain namun menjalin hubungan yang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59.b
dengan satuan pendidikan lain. Untuk meningkatkan kompetensi ataupun kualitas
pendidikan sekolah berusaha memberikan pelayanan yang baik bagi siswa
siswanya. Pelayanan tersebut selain berupa pembelajaran yang berlangsung di
kelas, sekolah berusaha menyediakan fasilitas yang cukup untuk para siswanya.
Fasilitas tersebut antara lain fasilitas hotspot (internet), perpustakaan,
laboratorium, dan lain lain. Fasilitas tersebut tidak hanya sebagai simbol saja,
namun saat ini guru sudah semakin gencar untuk memaksimalkan fasilitas yang
disediakan sekolah. Disamping fasilitas, untuk meningkatkan kompetensi kualitas
pendidikan, sekolah mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
diikuti oleh siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka. Hal ini menunjukkan
bahwa untuk meningkatkan kompetensi kualitas pendidikan tidak hanya melalui
bidang akademik tapi juga non akademik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran keterampilan akuntansi kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Sukoharjo belum berjalan secara baik dan optimal karena masih
ada beberapa hal yang belum sesuai dengan prinsip yang ditetapkan dalam KTSP
dan guru masih menemukan kendala saat mengimplementasikan KTSP. Berikut
adalah rincian kesimpulannya :
1. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Mata
Pelajaran Keterampilan Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo :
a. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada
Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Akuntansi di kelas XI IPS SMA
Negeri 3 Sukoharjo sudah sesuai dengan konsep KTSP. Dalam menyusun
pengembangan program yaitu prota, promes, serta program pengayaan dan
remidi guru telah disesuaikan dengan kalender tahun akademik yang
berlaku. Sementara untuk penyusunan persiapan mengajar yaitu silabus
dan RPP sudah sesuai dengan konsep KTSP karena didasarkan pada
kurikulum yang berlaku dan karakteristik peserta didik.
b. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Akuntansi di kelas XI IPS SMA
Negeri 3 Sukoharjo belum dilaksanakan secara optimal dan belum sesuai
dengan konsep KTSP. Dalam mengajar guru belum menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia serta partisipasi siswa tergolong
masih rendah. Hal ini dikarenakan guru kurang ada motivasi untuk
mengubah gaya mengajarnya dan keengganan guru untuk menggunakan
multimedia seperti LCD atau powerpoint saat pembelajaran sehingga
siswa cenderung bosan. Alasannya, guru merasa metode yang
digunakannya selama ini sudah efektif dan keengganan guru menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
media karena guru masih belum terlalu terampil dalam mengoperasikan
komputer ataupun powerpoint dan merasa menggunakan powerpoint itu
sulit dan merepotkan.
c. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Akuntansi di kelas XI IPS SMA
Negeri 3 Sukoharjo belum sepenuhnya sesuai dengan konsep KTSP karena
guru tidak melakukan pre test atau kuis saat pembelajaran berlangsung.
Namun dengan diberlakukannya pembelajaran tuntas dan dilakukan
program pengayaan dan remidi hal ini sudah sesuai dengan konsep KTSP.
2. Kendala kendala yang dihadapi dalam implementasi KTSP pada
Pembelajaran Keterampilan Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 3
Sukoharjo yaitu :
a. Kurangnya waktu yang tersedia untuk mata pelajaran keterampilan
akuntansi membuat guru sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Kemampuan siswa yang bervariasi dan keaktifan siswa yang tidak merata.
c. Adanya pemaksaan untuk menuntaskan siswa. Kriteria ketuntasan yang
ditetapkan KTSP membuat guru melakukan tindakan yang bisa dibilang
memaksa. Siswa yang sudah mengikuti remidi dua kali dan tetap tidak bisa
tuntas memaksa guru untuk memberikan tugas tambahan untuk
melengkapi nilai yang kurang agar siswa tersebut tuntas.
d. Guru kurang termotivasi untuk menggunakan multimedia dan pendekatan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
e. Fasilitas yang disediakan sekolah kurang sehingga belum bisa memenuhi
kebutuhan guru.
B. Implikasi
Dari hasil kesimpulan diatas maka dapat dikaji implikasi teoretis dan
implikasi praktis yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Implikasi Teoretis
Dalam proses pembelajaran kurikulum terdahulu guru merupakan satu
satunya sumber belajar dimana sering disebut dengan pembelajaran yang berpusat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
pada guru. Namun dijaman yang sudah modern ini pembelajaran yang berpusat
pada guru seharusnya sudah ditinggalkan. Oleh sebab itu, pemerintah, dalam hal
ini Kemendiknas membuat kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP dijelaskan bahwa guru merupakan fasilitator
dimana tugas guru adalah pendamping siswa saat proses pembelajaran
berlangsung. Guru bukan lagi satu satunya sumber belajar melainkan menjadi
salah satu sumber belajar bagi siswa. Prinsip pembelajaran KTSP mengharuskan
guru untuk dapat mengkondisikan kelas menjadi tempat yang nyaman dan
menciptakan suasana yang nyaman pula saat pembelajaran. Selain itu dalam
KTSP juga menuntut guru untuk menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, mengurangi metode
ceramah dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Tujuan yang ingin dicapai KTSP adalah agar siswa dapat belajar mandiri
dan tujuan dalam proses pembelajaran yaitu tuntas dalam setiap kompetensi dasar
(KD) dapat tercapai dan guru dapat meningkatkan kemampuannnya dalam
mengembangkan metode pembelajaran yang bervariatif. Namun hasil penelitian
tentang implementasi KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi di kelas
XI SMA Negeri 3 Sukoharjo menunjukkan bahwa guru belum menerapkan
prinsip prinsip tersebut dalam proses pembelajaran. Guru kurang termotivasi
untuk menerapkan prinsip pembelajaran yang ditetapkan dalam KTSP. Hal ini
menyebabkan implementasi KTSP dalam pembelajaran keterampilan akuntansi
belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat dapat
meningkatkan kreatifitasnya dalam pembelajaran dan melibatkan seluruh
komponen pendidikan yaitu kepala sekolah dan siswa agar pelaksanaan KTSP
dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang ditetapkan dalam KTSP itu sendiri.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian yang diselenggarakan di sekolah ini telah memberikan
gambaran yang konkrit mengenai implementasi KTSP pada mata pelajaran
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negri 3 Sukoharjo. Implementasi
KTSP belum berjalan dengan baik karena guru kurang termotivasi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
melaksanakan pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan dalam KTSP. Dengan
adanya temuan ini, membuat pihak sekolah yakni kepala sekolah mengetahui
bahwa pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran keterampilan akuntansi belum
berjalan dengan optimal. Kepala sekolah dapat memberikan tindak lanjut bagi
guru yang belum baik dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru dan
saat pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini guru mengetahui bahwa
pembelajaran yang selama ini diterapkan belum sesuai dengan apa yang
dimaksudkan dalam KTSP. Maka dari itu, guru akan merubah sikap dan berusaha
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperdalam lagi
pemahaman tentang KTSP agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih
baik.
C. Saran
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran
keterampilan akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo yang sesuai
dengan prinsip dan konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka
peneliti menyarankan agar dalam pelaksanaan KTSP lebih ditingkatkan lagi
sehingga kualitas pembelajaran akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan prinsip
yang ditetapkan dalam KTSP. Berikut adalah saran yang diberikan penulis kepada
kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan implementasi KTSP :
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas pembelajaran yang lebih
lengkap sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kreatifitas guru dalam
mengajar.
b. Sekolah hendaknya memberikan penghargaan kepada guru yang sudah
menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dapat memotivasi guru lain
untuk bekerja lebih keras lagi dan mengajar sesuai dengan tanggung
jawabnya.
c. Sekolah hendaknya memberikan pelatihan bagi guru terkait dengan
penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran.
d. Sekolah seharusnya mengikutsertakan atau melibatkan guru dalam
workshop ataupun seminar tentang pembelajaran inovatif sehingga dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
menambah pengetahuan dan wawasan guru mengenai berbagai
pembelajaran inovatif sehingga dapat diterapkan di kelas.
2. Bagi guru keterampilan akuntansi kelas XI IPS
a. Guru hendaknya meningkatkan kualitas kinerjanya dengan berpijak pada
tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik.
b. Guru hendaknya mau melakukan perubahan sikap dengan mau merubah
gaya mengajar dan mau menggunakan media (LCD/powerpoint). Merubah
gaya mengajar dapat dilakukan dengan banyak membaca dan mencari tahu
tentang berbagai jenis pendekatan pembelajaran inovatif. Sementara untuk
penggunaan multimedia guru dapat belajar dengan mengikuti kursus atau
pelatihan untuk mengoperasikan komputer.
c. Guru hendaknya menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran
bagi peserta didik yang mengalami kesulitan
top related