sistem pernafasan suara paru
Post on 10-Aug-2015
48 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTEM PERNAFASAN SUARA PARU-PARU
Sistem pernafasan dapat dikategoikan menjadi 2 saluran yaitu:
1. saluran atas
2. saluran bawah
Saluran pernafasan atas terdiri dari hidung, paranasal sinus, pharynx, dan larynx. Fungsi dari saluran
ini adalah untuk menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara sebelum mencapai unit pertukaran
gas. Saluran bawah pernafasan dimulai dari trachea, bronchus utama kanan yang terbagi menjadi 3 lobar
atau bagian paru (atas, tengah dan bawah), bronchus kiri yang terbagi menjadi 2 lobar, bronchioli, dan
berakhir di alveoli, dimana terjadi pertukaran gas.
Suara paru-paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernafasan
selama proses pernafasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari saluran udara yang lebih lebar ke
saluran udara yang lebih sempit atau sebaliknya. Pada saat inspirasi, udara mengalir dari saluran udara yang
lebih luas ke saluran udara yang lebih sempit sehingga turbulensi yang terjadi lebih kuat sedangkan pada
saat ekspirasi terjadi sebaliknya. Ini menyebabkan pada saat inspirasi suara yang terdengar lebih keras.
Secara umum suara paru-paru dibagi menjadi 2 :
1. suara normal atau suara dasar paru
2. suara abnormal dan suara tambahan.
Suara-suara tersebut dibagi dalam beberapa kategori berdasar pitch, intensitas, lokasi serta rasio
inspirasi dan ekspirasi
Perubahan yang dapat terjadi pada suara paru
1. Suara pernafasan melemah atau menghilang
Keadaan suara paru seperti ini dapat ditemukan akibat adanya penebalan dinding dada, penurunan
aliran udara pada satu segmen paru akibat adanya hiperinflasi atau terpisahnya paru dengan dinding dada
akibat ada cairan atau udara pada rongga pleura.
2. Suara pernafasan mengeras
Apabila terjadi perubahan pada massa jaringan paru mengakibatkan hantaran suara menjadi lebih
baik, sehingga suara paru yang didengar lebih jelas, adakalanya kita dapat mendengar seperti suara trakheal
pada lapangan paru tertentu. Keadaan seperti ini dapat ditemukan pada konsolidasi massa paru, misalnya
pada pneumoni, atelektase, oedem paru, fibrosis jaringan paru yang luas.
Suara dasar paru
Suara dasar paru secara tradisional digolongkan menjadi 4 yaitu suara trakeal, bronkial,
bronkovesikuler,dan vesikuler.
a. Suara trakheal
mempunyai ciri suara dengan frekuensi tinggi, kasar, disertai dengan masa istirahat(pause) antara
fase inspirasi dan ekspirasi, dengan komponen ekspirasi terdengar sedikit lebih lama. Suara nafas trakeal
dapat ditemukan dengan menempelkan membran diafragma pada bagian lateral leher atau pada fossa
suprasternal. Sumber bunyinya adalah turbulensi aliran cepat pintu glottis.
b. Suara nafas bronkial
mempunyai bunyi yang juga sama kasar, frekuensi tinggi,dengan fase inspirasi sama dengan fase
ekspirasi. Suara ini terdapat pada saluran nafas dengandiameter 4 mm atau lebih, misalnya pada bronkus
utama. Suara nafas bronkial dapat didengarkan pada daerah antara kedua scapula.
c. Suara nafas bronkovesikuler
sedikit berbeda dari suara trakeobronkial, terdengar lebih distal dari jalan nafas. Bunyinya kurang
keras, lebih halus, frekuensi lebih rendah dibanding suara bronkial, tetapi dengan komponen inspirasi dan
ekspirasi yang masih sama panjang. Bunyi nafas ini pada orang normal dapat didengar pada segitiga
auskultasi (area di bagian posteriorrongga dada yang dibatasi oleh m. trapezius, m. latissimus dorsi, dan m.
rhomboideus mayor) dan lobus otot kanan paru). lebih distal, dengan karakteristiknya halus, lemah, dengan
fase inspirasi merupakan bagian yang dominan, sedangkan fase ekspirasi hanya terdengar sepertiganya.
d. Suara vesikuler
berasal dari jalan nafas lobar dan segmental, ditransmisikan melalui parenkim paru normal. Bila
terdapat konsolidasi atau atelektasis pada saluran nafas distal, maka suara yang normalnya vesikuler, akan
menjadi suara bronkovesikuler atau trakeobronkial. Ini terjadi karen apenghantaran udara yang bertambah
karena adanya pemadatan pada jaringan paru. Ada pula yang berpendapat hal ini terjadi karena suara
vesikuler yang menurun pada daerah auskultasi,sehingga yang masih terdengar adalah suara dari bronkus
(suara bronkial).
Suara Tambahan Paru
Suara tambahan paru adalah bising paru yang berasal dari alat respirasi dan dinding dada yang tidak
dijumpai pada paru normal.
a. Krepitasi pada emphycema subkuitis
Bila terjadi penumpukkan udara pada subkuitis, bila kulit ditekan akan terdengar suara gemericik
halus seperti suara rambut diremas.
b. Gesekan pleura
Suara ini dapat terjadi bila dinding pleura tidak licin lagi sebagai akibat proses radang, bunyi suara
gesekan pleura ini mirip seperti gesekan jari tangan. Gesekan pleura dapat terdengar baik pada saat inspirasi
maupun pada saat ekspirasi.
c. Krepitasi
Suara ini timbul akibat alveoli yang mengempis tiba-tiba terbuka disaat inspirasi. Suara halus sekali
dan biasanya terdengar pada saat akhir inspirasi.
d. Ronkhi
Ronkhi adalah suara yang terjadi akibat penyumbatan pada bronkhus. Ronkhi dibagi menjadi 2
bagian berdasarkan massa yang menyumbatnya, bila massa yang menyumbatnya mudah dipindahkan pada
saat batuk disebut sebagai ronkhi basah, bila sumbatan tersebut sulit untuk dipindahkan disebut sebagai
ronkhi kering. Baik ronkhi kering maupun ronkhi basah dapat terdengar jelas pada saat inspirasi, namun bisa
juga didengar pada saat ekspirasi. Berdasarkan lumen bronkhus yang tersumbat, maka ronkhi dapat juga
dibedakan atas gelembung kecil, sedang dan besar. Suara yang terdengar mirip seperti suara gelembung air
ditimbulkan yang ditiup memakai pipa sedotan minuman, gemericik suara yang terjadi tergantung pada
diameter sedotan yang dipergunakan.
e. Wheezing (mengi)
Adalah bising paru yang terjadi akibat konstriksi / spasma dari bronkhus, bukan oleh penyumbatan
seperti pada ronkhi, sehingga refleks batuk tidak dapat menghilangkannya. Suara wheezing ini mirip suara
suitan dengan intensitas suara yang tinggi dan nyaring. Auskultasi pada trakhea sangat baik untuk
mendengarkan wheezing.
f. Bising paru kombinasi
Bising ini merupakan gabungan dari beberapa macam suara tambahan. Bila kombinasi antara
vesikular dengan bronkhial terjadi, bila bising vesikular lebih menonjol maka bising kombinasi tersebut
dinamakan dengan vesikobronkhial.
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/bunyi-nafas/
top related