sinkronisasi kompetensi
Post on 10-Feb-2018
316 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
1/10
II. SINKRONISASI DAN ORGANISASI STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN
KOMPETENSI DASAR (KD)
A. Pendahuluan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai diberlakukan
secara resmi pada tahun 2010 dikembangkan dengan model pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi, sehingga kurikulumnya disebut dengan
kurikulum berbasis kompetensi. Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi,
diantaranya yaitu materi dikembangkan berdasarkan sejumlah kompetensi
yang harus dikuasai oleh lulusan, dilaksanakan dengan menerapkan mastery
learning, serta keberhasilan belajar peserta didik diukur berdasar standar
kompetensi tertentu (Blank, 1992). Hal ini sesuai dengan UUSPN 2003 BAB
X Pasal 36 yang menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi-kompetensi yang hendak dipelajari peserta didik diatur di dalam
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, mencakup lingkup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi
lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk di
dalam Standar Isi adalah Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran pada
setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan
menengah. SK dan KD yang terkait dengan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah SK dan KD untuk kelompok mata pelajaran Normatif dan
Adaptif.
KTSP SMK, khususnya untuk materi kejuruan dikembangkan mengacu
kepada Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (Keputusan
Dirjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas Nomor 251/C/Kep/MN/2008). Di
dalam spektrum, SK-KD dikelompokkan menjadi SK-KD Dasar Kompetensi
Kejuruan dan SK-KD Kompetensi Kejuruan. Kedua kelompok SK-KD
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi di dunia kerja. Secara keseluruhan, SK-KD yang hendak
dipelajari peserta didik di SMK, terdiri dari SK-KD kelompok mata pelajaran
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
2/10
Normatif, Adaptif dan Produktif. SK-KD mata pelajaran Normatif dan Adaptif
ada di dalam Standar Isi dan SK-KD mata pelajaran kejuruan ada di dalam
Spkektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan.
Di dalam implementasi KTSP SMK, materi pembelajaran diturunkan dari SK
dan KD sebagaimana dijelaskan di atas. Dengan demikian, materi
pembelajarannyapun diorganisasi dalam bentuk mata pelajaran-mata
pelajaran yang terpisah. Hal ini membawa pengaruh kepada guru dalam
merancang pembelajaran. Guru menyusun rancangan pembelajaran terfokus
pada mata pelajaran yang diampunya saja. Sehingga kurikulum menjadi
berpusat pada mata pelajaran. Mata pelajarannya yang sebenarnya terkait
dengan mata pelajaran lain menjadi kurang diperhatikan. Kondisi tersebutmenimbulkan proses pembelajaran kurang efektif dan menuntut peserta didik
untuk mensintesa dari keseluruhan mata pelajaran yang dipelajari sesuai
dengan kapasitasnya. Bagi peserta didik dengan kapasitas yang terbatas,
hal ini sulit dilakukkan. Akibatnya, materi pembelajaran yang dipelajari akan
lebih bermanfaat untuk pengembangan dan pelestarian keilmuan saja (focus
pada mata pelajaran) dari pada pembekalan kemampuan untuk bekerja
sesuai dengan bidangnya.
Selain itu, bila mencermati SK-KD, baik yang ada dalam Standar Isi ataupun
yang ada dalam Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah kejuruan, maka
kemungkinan masih ada ketidaksesuaian diantara keduanya. Secara desain,
seharusnya SK-KD mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif tersebut
saling terkait dan mendukung untuk mencapai satu tujuan, yaitu tujuan
pendidikan SMK. Hal ini terjadi karena didalam proses pengembangannya
tidak dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif mengacu kepadabidang keahlian yang dikembangkan dan tujuan SMK. Pengembangan SK
dan KD lebih kepada pengembangan keilmuan yang diorganisasi dalam
bentuk mata pelajaran.
Berdasarkan kondisi sebagaimana dijelaskan di atas, maka perlu adanya
upaya-upaya mengefektif proses pembelajaran agar diperoleh hasil
pembelajaran yang memberikan manfaat bagi kehidupan peserta didik
dikemudian hari. Berbagai upaya yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
3/10
melakukan sinkronisasi SK dan KD antara mata pelajaran Normatif, Adaptif
dan Produktif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian diantara
kompetensi-kompetensi tersebut, kecukupan kebutuhan kompetensi-
kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik, mengidentifikasi SK dan KD
yang diperlukan namun belum ada dan untuk memastikan bahwa
kompetensi-kompetensi tersebut benar-benar kompetensi yang perlu
dipelajari peserta didik sehingga mendapat bekal cukup untuk terjun ke dunia
kerja. Upaya berikutnya adalah melakukan organisasi materi pembelajaran
dengan tidak mengadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran,
namun saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan yang lain.
B. Sinkronisasi SK dan KDSinkronisasi berasal dari kata sinkron, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai serentak, terjadi ata u berlaku pada waktu yang
sama. Sinkronisasi berarti perihal menyinkronkan, penyerentakan, dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing. Dijelaskan lebih operasional dalam
Synchronized Methods, bahwa sinkronisasi adalah proses (kegiatan)
pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.
Dalam konteks pengembangan kurikulum SMK, sinkronisasi kurikulum SMK
merupakan suatu kegiatan bersama antara penyusun/pengembangan
kurikulum dengan dunia usaha/dunia 3rocedur/dunia kerja (du/di/dk) sebagai
pengguna lululusan atau institusi pasangan. Dalam hal ini yang berlaku
sebagai penyusun/pengembang kurikulum adalah sekolah atau kelompok
sekolah dengan kompetensi keahlian yang sama. Sedangkan pihak
pengguna lulusan/institusi pasangan atau du/di/dk bertindak sebagai
pengkaji tingkat relevansi ruang lingkup kompetensi yang dirumuskan oleh
sekolah/kelompok sekolah dengan ruang lingkup kompetensi yang
dibutuhkan oleh pihak du/di atau dunia kerja. Dari hasil kegiatan sinkronisasi
kurikulum ini diharapkan memperoleh kurikulum yang memilki relevansi tinggi
dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna lulusan
atau institusi pasangan (Maman Suratman, SPd, 2012).
Sinkronisasi SK dan KD kelompok mata pelajaran Normatif, Adaptif dan
Produktif lebih dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian SK dan KD
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
4/10
tersebut ketika dibelajarkan kepada peserta didik dalam waktu yang
bersamaan. Kesesuaian, kecukupan dan kebutuhan kompetensi tersebut
dalam mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, yaitu lulusan siap
bekerja adalah sangat penting. Dalam pengembangan kurikulum SMK, SK
dan KD kelompok mata pelajaran Normatif dimaksudkan untuk membekali
peserta didik menjadi 4roced yang berakhlak dan bermatrabat. SK dan KD
kelompok mata pelajaran Adaptif, disamping untuk mengembangkan
intelektual peserta didik juga untuk memberikan dasar teori bagi
pengembangan bidang keahlian yang akan digelutinya. Sinkronisasi SK dan
KD perlu dilakukan agar dapat berjalan secara bersamaan dengan prinsip
saling mendukung dan memperkuat (sinergi mutualistik), baik secara
independen, hirarki atau 4rocedural dalam menghasilkan lulusan yang
bermutu.
Gambar: Jenis SK dan KD
Sinkronisasi dalam lingkup pengaturan penyajian bahan pembelajaran dapat
dilakukan dengan prinsip yang sama, yaitu pengaturan penyajian SK dan KDdari berbagai mata pelajaran dalam waktu yang pas/tepat, sesuai dengan
perannya, baik sebagai SK-KD yang bersifat independen, hirarki atau
prosedural. Pengaturan dalam penyajian bahan pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan efektifitas hasil pembelajaran, hal ini sesuai dengan
pendapat Nasution (1982), yaitu bila pengembang kurikulum memahami
bagaimana proses belajar seharusnya berlangsung, maka kurikulum dapat
disusun dan disajikan dengan jalan yang seefektif-efektifnya.
SK DAN KD
KTSP
SK DAN KD
NORMATIF
SK DAN KD
PRODUKTIF
SK DAN KD
ADAPTIF
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
5/10
Gambar: Hubungan SK dan KD
Sinkronisai SK dan KD antara mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menyiapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK-KD)
kelompok mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif
2. Menyandingkan SK-KD normatif dengan SK-KD produktif dan SK-KD
adaptif dengan SK-KD produktif
3. Mencermati dan memahami setiap SK-KD yang terkandung dalam matapelajaran kelompok Normatif, Adaptif dan Produktif. melakukan analisis:
kesesuaian, kecukupan, dan keterkaitan yang saling mendukung antara
mata pelajaran normati-produktif dan adaptif-produktif.
4. Identifikasi SK-KD yang perlu ditambahkan agar penguasaan
kompetensi produktif dapat efektif.
5. Merekap seluruh SK-KD untuk setiap mata pelajaran yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai hasil dari proses sinkronisasi
SK-KD.
Guna memudahkan proses sinkronisasi SK-KD mata pelajaran Normatif,
Adaptif dan Produktif, maka dapat digunakan format sebagai berikut. Format
dapat diadaptasi/modifikasi sesuai kebutuhan.
SK-KD
NORMA-
TIF
SK-KD
ADAPTIF
SK-KD
PRODUK-
TIF
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
6/10
Format 1. Analisis kesesuaian SK-KD Adaptif-Produktif
No.
SK-KDADAPTIF (Matematika/Fisika/
Kimia/Biologi)*
SK-KDPRODUKTIF
(Dasar Kejuruan/Kejuruan)*
Alasan TidakSesuai danAlternatif solusinyaSK KD SK KD
*) Coret yang tidak perlu.
Format 2. Analisis Kecukupan SK-KD Adaptif-Produktif
No.
SK-KD
ADAPTIF (Matematika/Fisika/Kimia/Biologi)*
SK-KD
PRODUKTIF(Dasar Kejuruan/Kejuruan)*
SK-KD yangperlu
ditambahkanSK KD SK KD
*) Coret yang tidak perlu.
Format 3. Identifikasi SK-KD Adaptif yang mendukung SK-KD Produktif
No.
SK-KDADAPTIF (Matematika/Fisika/
Kimia/Biologi)*
SK-KDPRODUKTIF
(Dasar Kejuruan/Kejuruan)*
BentukKeterkaitan/
dukunganlangsungSK KD SK KD
*) Coret yang tidak perlu.
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
7/10
Format 4. Daftar SK-KD Adaptif Hasil Sinkronisasi
Mata Pelajaran :
Kompetensi Keahlian :
No. SK KD
Untuk sinkronisasi mata pelajaran normatif dengan mata pelajaran produktif
dapat digunakan format yang sama, cukup dengan menggati nama mata
pelajarannya.
C. Organisasi SK dan KD
Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun dan
disampaikan kepada peserta didik. Bentuk kurikulum menentukan bahan
pembelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada peserta didik serta
bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai.
Dikenal bentuk-bentuk kurikulum, yaitu a) Separate Subject Curriculum (mata
pelajaran yang terpisah-pisah), b) Correlated Curriculum (menghubungkan
antara mata pelajaran satu dengan yang lain), dan c) Integrated Curriculum
(menghilangkan batas-batas mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran
dalam bentuk unit). Masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan.
KTSP sesuai dengan karakternya, lebih mengarah pada pola correlated
curriculum , yaitu adanya hubungan insidental antara dua mata pelajaran atau
lebih. Misalnya, materi pembelajaran pada mata pelajaran dasar kejuruan
dapat disinggung dalam mata pelajaran biologi, kimia, fisika atau sebaliknya.
Hubungan yang lebih erat dapat terjadi ketika suatu pokok masalah
diperbincangkan dalam berbagai mata pelajaran, misalnya pada kompetensi
keahlian pengolahan hasil pertanian masalah optik dibahas pada mata
pelajaran fisika dan pengawasan mutu. Setiap mata pelajaran diberikan pada
jam-jam tertentu (berdiri sendiri), namun memberi sumbangan masing-
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
8/10
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
9/10
Kegiatan organisasi SK-KD mata pelajaran kejuruan dapat dilakukan dengan
cara mengkopi SK-KD mata pelajaran kejuruan. Memotong/menggunting
setiap kotak SK dan Kotak KD. Usahakan agar SK-KD tersebut tidakterpisah. Kelompokkan SK dan KD yang sejenis secara keilmuan dengan
cara menempelkan pada kertas koran. Selanjutnya, urutkan secara sekuen
sehingga mudah untuk dipelajari.
-
7/22/2019 Sinkronisasi kompetensi
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Beauchamp, George A. 1975. Curriculum Theory . Illinois: The Kagg Press.
Blank, W. E. 1992 . Handbook For Developing Competency-Based Training Programs .Englewood Cliffs-New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Nasution, S. 1982. Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.
National Centre for Competency Based Training. (1993), Developing Competency Based:Training Materials . Canberra: National Centre for Competency Based Training.
Oliva, Peter F. (1992). Development the Curriculum . New York: Harper Collins Publisher.
Sukmadinata, Nana S. (1997). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik . Bandung:Remaja Rosdakarya.
top related