sinergi perencanaan pembangunan kabupaten dan desa
Post on 01-Oct-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
*
1
• RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
• RPJMD dijabarkan kedalam Renstra PD dan diterjemahkan kedalam RKPD;
• RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah jangka menengah yang dilaksanakan melalui Renstra PD;
• Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala daerah ditentukan oleh keberhasilan pencapaian Renstra PD;
• Seluruh program selama lima tahun seluruh Renstra memedomani program prioritas dalam RPJMD;
• RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;
• Renja SKPD menerjemahkan program prioritas (RKPD) kedalam kegiatan prioritas;
• RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;
• Realisasi (triwulan) DPA-SKPD menjadi dasar pengendalian (hasil) RKPD dan Renja SKPD.
ARSITEKTUR
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD Renstra
PD
Renja PD
RKPD
KUA PPA
Rancangan APBD RKA-SKPD
RPJPD
APBD DPA-SKPD 2
Siklus Perencanaan
3
VISI PEMBANGUNAN
“GERAKAN MEMBANGUN
KOTAWARINGIN BARAT
MENUJU KEJAYAAN DENGAN
KERJA NYATA DAN IKHLAS”
Maju pembangunan IPTEK dan
INFRASTRUKTUR yang representatif;
Masyarakat yang bermoral punya KETAKWAAN
pada Tuhan yang Maha Esa
Kemberagaman Masyarakat yang HARMONIS
Interaksi dan Pergaulan yang LANGGENG
Keberadaan Hidup yang AMAN
Kehidupan Masyarakat SEJAHTERA, cukup pangan,
sandang dan papan;
4
0
1 0
2
0
3
0
4 0
5
0
6
MISI MISI
MISI
MISI MISI
MISI
Memperkuat tata
pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis
dan transparan
KELEMBAGAAN
Melestarikan situs
budaya, kesenian lokal
dan masyarakat lainnya
guna meningkatkan
kunjungan wisata
LOCALITY VALUE
Mewujudkan kondisi
masyarakat yang aman,
tenteram dan dinamis
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
Meningkatkan kualitas hidup
manusia melalui pendidikan,
kesehatan dan olahraga
LAYANAN DASAR (SDM)
Mendorong penguatan
kemandirian ekonomi yang
berbasis pada pertanian arti
luas, kelautan, industri serta
pengelolaan potensi daerah
dan sumber energi melalui
infrastruktur memperhatikan
lingkungan hidup
KEMANDIRIAN EKONOMI
Meningkatkan kualitas
kehidupan beragama dan
bermasyarakat
KEBERDAYAAN
MASYARAKAT
MISI PEMBANGUNAN
NURANI
IKHLAS
Filosofi Pembangunan Kotawaringin Barat NURANI – IKLHLAS
Semangat Pencapaian Visi
“Gerakan Membangun
Kotawaringin Barat Menuju Kejayaan
Dengan Kerja Nyata Dan IKHLAS”
Misi 2 dan 3 • Layanan Dasar dajn
• Kemandirian Ekonomi
Misi 4 • Kualitas Hidup Beragama
• Kualitas Hidup
Bermasyarakat
Misi 1 dan 6 • Kelembagaan Pemerintah
• Dekat dengan Masyarakat
• Mengunggulkan nilai
Localitas
Misi 5 • Kesejahteraan sosial
dasar
• Kesibukan yang positif
IPTEK & INFRASTRUKT
UR
KETAKWAAN
HARMONIS & LANGGENG
AMAN & SEJAHTERA
NASIONALIS UNGGUL
RELIGIUS
AMANAH NYATA
INSPIRATIF NURANI
6
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
SASARAN
PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Membangun Sistem Kelola Pemerintahan Yang Integratif Dan Inovatif Melalui Optimalisasi
Penerapan Teknologi Informasi (E-governance) Dan
Reformasi Birokrasi;
Preservasi Nilai, Situs Budaya Dan Kearifan Lokal Melalui Pengelolaan Even Kepariwisataan Dan Penguatan Modal Sosial Yang Berwawasan Kebangsaan, Berwawasan Lingkungan Dan
Berbudaya;
Sasaran:S.1.T.1S.2.T.1S.3.T.1S.4.T.1
Sasaran:S.5.T.2S.6.T.2S.7.T.2
S.12.T.4S.13.T.4S.14.T.4S.15.T.5S.16.T.5S.17.T.5S.18.T.6
Sasaran:S.8.T.3S.9.T.3
S.11.T.3
Sasaran:S.10.T3
Meningkatkan Kualitas Aksessibilitas Antar Ruang Dengan Konsep Waterfront City Yang Mampu Mengakselerasi
Penguatan Ekonomi Melalui Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur Fisik Dasar Dan Sarana Prasarana Penunjang Dengan Memaksimalkan Kerjasama Dengan Swasta Dan
Antar Daerah;
Membangun Generasi Muda Berkualitas dan Dinamis melalui Komitmen Afirmasi terhadap Akses Pendidikan dan Media Pembelajaran Lainnya yang Berorientasi
pada kreatifitas pengelolaan potensi lokal;
Menciptakan Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi Yang Mandiri Melalui Peningkatan Ekstensifikasi Sektor
Pertanian Terpadu Dan Potensi Unggulan Lainnya
Dengan Memperhatikan Kearifan Lokal Dan Konsep Green Economy;
Arah Kebijakan
7
ARAH KEBIJAKAN
Menciptakan
Kondisi
Aman Guna
Mengoptimal
kan Potensi
Sumber Daya
Menuju
Kotawaringin
Barat yang
Maju.
2017
2018
Pemantapan
Infrastruktur
Untuk
Mengurangi
Disparitas
Antar
Wilayah di
Kotawaringi
n Barat 2019
2020 2021
2022
Percepatan
Reformasi
Birokrasi,
Peningkatan
Kulitas
Penguasaan
IPTEK dan
Pembangunan
Sarana-
Prasarana
Pelayanan
Dasar dan
Infrastruktur
Perekonomian
Berorientasi
Potensi
Unggulan
Daerah
Ekstensivikasi
Pertumbuhan
Sektor Pertanian
dalam Arti Luas,
Industri
Pengolahan
serta
Kepariwisataan
Daerah Melalui
Investment,
Divestment,
Public Privete
Partnership,
Kerjasama Antar
Daerah dan
Penguatan Local
Participation
khususnya di
tingkat Desa
Penguatan
Kontribusi
Sektor
Pertanian
Terpadu,
Industri
Pengolahan,
dan
Kepariwisataa
n terhadap
Pendapatan
Daerah
Stabilisasi
Kemandirian
Perekonomian
Daerah disertai
dengan
Penurunan
Kesenjangan
dan
Peningkatan
IPM
Kotawarngin
Barat
8
Indikator Kinerja Utama
9
Indikator Sasaran
10
11
12
13
14
15
POLA HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH, DUNIA USAHA SWASTA, DAN MASYARAKAT
16
SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
17
18
Pemenuhan SPM : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan dan kawasan permukiman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta sosial
Mendukung visi misi bupati : pariwasata, pertanian arti luas dan infrastruktur
Prioritas 2020
19
SPM SD : ruang kelas, min rombel 28 siswa. Prioritas 2020: ruang kelas 6 lokal, Ruang guru/kantor, WC guru/siswa dan perpustakaan
SPM SMP : laboratorium IPA, ruang kelas, perpustakaan, WC siswa dan guru.
Permasalahan tentang guru terutama guru kelas, guru olah raga dan agama ?
Pendidikan PAUD : fokus TK pembina di tingkat kecamatan untuk Ktw. Lama, dan Aruta.
SMA/SMK : penguatan kemampuan bahasa asing di lokasi destinasi wisata dan membuat produk khas lokal.
SPM Bidang Pendidikan
20
Akses ke sekolah SD dan SMP:
- Kec. Arsel : jalan ke SMP di karang anyar
- Kec. Aruta : siswa SMP di Pandau akses ke Sambi/Panahan
- Kec. Kotawaringin Lama
- Kec. Kumai
- Kec. P. Lada
- Kec. P. Banteng
Insfrastruktur Pendukung Pendidikan
21
1. Bidang pendidikan : Pendidikan SD : Kec. Arsel : 13 ruang kelas rusak berat, 16 SDN belum ada
perpustakaan. 1 WC Guru rusak berat , 13 sekolah tidak punya WC Guru, 2 WC siswa rusak berat, belum ada WC Siswa :
Kec. Aruta: 1 ruang kelas rusak berat, 9 sdn belum ada perpustakaan
Kec Ktw. Lama: 8 ruang kelas rusak berat, 10 sdn belum ada perpustakaan
Kec. Kumai : 16 ruang kelas rusak berat, 6 sdn belum ada perpustakaan
Kec. P Banteng: 14 ruang kelas rusak berat, 2sdn belum ada perpustakaan
Kec. P. Lada: 10 ruang kelas rusak berat, 2 sdn perpustakaan rusak berat
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
22
1. Bidang pendidikan : Pendidikan SMP : Kec. Arsel : 10 ruang kelas rusak berat, 1 perpustakaan rusak
berat, laboraorium Kec. Aruta: - ruang kelas rusak berat, 3 SMPN belum ada
perpustakaan Kec Ktw. Lama: - ruang kelas rusak berat, 2 SMPN belum ada
perpustakaan Kec. Kumai : 3 ruang kelas rusak berat, 6 SMPN belum ada
perpustakaan Kec. P Banteng: 5 ruang kelas rusak berat, 1 SMPN belum ada
perpustakaan Kec. P. Lada: - ruang kelas rusak berat, - SMPN perpustakaan
rusak berat
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
23
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 4. Pelayanan kesehatan balita 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 9. Pelayanan kesehatan penderita DM 10. Pelayanan kesehatan penderita orang dengan gangguan
jiwa berat (OGJB) 11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkolosis 12. Pelayanan kesehatan orang resiko terinfeksi virus HIV
SPM Bidang Kesehatan
24
2. Bidang kesehatan 2017 :
Kec. Arsel : kasus kematian ibu melahirkan 2 org (2017) , kasus TB 240 orang,
Kec. Kumai : kasus kematian ibu melahirkan 1 org , balita gizi buruk 1 kasus, kasus TB 83 org,.
Kec. P. Lada: kasus kematian ibu melahirkan 1 org , kasus TB 46 org
Kec. P Banteng: 1 kasus balita gizi buruk, kasus TB 63 org
Kec. Aruta: kasus TB 12 org
Kec Ktw. Lama: kasus TB 28 org,
Kasus HIV AIDS se Kobar th 2017 : 18 org
Kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat 2017 : 193 kasus
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
25
2. Bidang kesehatan 2018: Kec. Arsel : kasus TB 174 orang, kasus HIV aids 118 org Kec. Kumai : kasus hipertensi ( s.d. Okt) 676 org, kasus DM (s.d. Okt 2018
),331 org kasus gangguan jiwa berat berat/ODGJ 65 org, kasus TB 102 org, kasus HIV aids 56 org
Kec. P. Lada: kasus hipertensi (s.d. Okt) 793 org, kasus DM (s.d. Okt 2018 ) 324 org, kasus gangguan jiwa berat berat/ODGJ 15 org, kasus TB 36 org, kasus HIV aids 48 org
Kec. P Banteng: kasus hipertensi kasus hipertensi ( s.d. Okt) 1.551 org, kasus DM (s.d. Okt 2018 ) 412 org, kasus gangguan jiwa berat berat/ODGJ 34 org, kasus TB 63 org, kasus HIV aids 25 org
Kec. Aruta: kasus hipertensi (s.d. Okt) 353 org, kasus DM (s.d. Okt 2018 ),60 org, kasus gangguan jiwa berat -, kasus TB 29 org, kasus HIV aids 7 org
Kec Ktw. Lama: kasus hipertensi (s.d. Okt) 904 org, kasus DM (s.d. Okt 2018 ) 219 org, kasus gangguan jiwa berat berat/ODGJ (2018) 17 org, kasus TB 30 org, kasus HIV aids 16 org
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
26
Pada tahun 2018 ada 8 SPM yang sudah terprogramkan. Di Dinkes 2019 hanya 5 SPM yang terprogramkan (SPM 1, 2, 3, 4, 5, 11 dan 12). Di RS ?
Alokasi dana untuk kegiatan SPM yang sudah ada 2019 (?) Alokasi per Kecamatan di kaitkan dengan data ibu hamil, ibu
melahirkan, balita, penderita DM, hipertensi, TB, ODGJ Kegiatan utk penanganan HIV dan TB belum teranggarkan sejak
tahun 2017 s.d. 2019 Arahan program/kegiatan : sesuai kasus dimasing-masing
kecamatan/wilayah puskesmas (pencegahan dan penanganan) Kondisi sarana prasarana ? Kondisi petugas (Aruta) regulasi insentif daerah terpencil
(tenaga pendidikan dan kesehatan) ? SDM kesehatan di destinasi wisata perlu dibekali kemampuan
bahasa asing/inggris dan peningkatan kompetensinya .
SPM Kesehatan
27
1. Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar diluar panti sosial
2. Rehabilitasi sosial dasar anak terlantar diluar panti sosial
3. Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar diluar panti sosial
4. Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis diluar panti sosial
5. Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana daerah kab/kota
SPM Bidang Sosial
28
Tahun 2018/2019 ada 4 spm yang sudah tertangani yaitu SPM 1,2, 4 dan 5
Jumlah pendanaan untuk penanganan SPM tahun 2019 ?
Apakah kebutuhan dana sudah mencukupi dan sesuai standar (per orang, per hari).
Program yg mendukung program nasional (penanggulangan kemiskinan).
Dukungan Program pusat relatif besar, sementara dana pendamping dari daerah relatif kecil.
Analisis Penanganan SPM
29
3. Bidang Sosial :
Kec. Arsel : jml PMKS, upaya penanganan PMKS
Kec. Kumai : jml PMKS, upaya penanganan PMKS
Kec. P. Lada: jml PMKS, upaya penanganan PMKS
Kec. P Banteng: jml PMKS, upaya penanganan PMKS Kec. Aruta: jml PMKS, upaya penanganan PMKS
Kec Ktw. Lama: jml PMKS, upaya penanganan PMKS
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
30
Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari (kegiatan pamsimas yg lalu dan sekarang kondisi seperti apa, masih adakah desa yg masih kesulitan air minum)
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik (kajian /masterplan pengolahan air limbah domestik khususnya kota pangkaln bun dan kumai)
SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
31
4. Bidang Pekerjaan umum dan tata ruang : Kec. Arsel : desa/kelurahan yg mengalami kekeringan, cakupan
pelayanan air bersih, cakupan layanan pengolahan air limbah Kec. Kumai : desa/kelurahan yg mengalami kekeringan, cakupan
pelayanan air bersih, cakupan layanan pengolahan air limbah Kec. P. Lada: desa/kelurahan yg mengalami kekeringan, kondisi
jalan (nasional, prop, kab), cakupan sanitasi, cakupan air bersih Kec. P Banteng: desa/kelurahan yg mengalami kekeringan
cakupan pelayanan air bersih, cakupan layanan pengolahan air limbah
Kec. Aruta: desa/kelurahan yg mengalami kekeringan, cakupan pelayanan air bersih, cakupan layanan pengolahan air limbah
Kec Ktw. Lama: desa/kelurahan yg mengalami kekeringan, cakupan pelayanan air bersih, cakupan layanan pengolahan air limbah
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
32
Jalan penghubung antar ibukota kecamatan (pangkalan banteng – pangkut)
Jalan poros (ibukota kecamatan- desa terutama aruta), pemeliharaan hasil konsorsium)
Jalan dari sumber mukti-tempayung atau kondang-rungun-lalang
Jembatan umpang Jalan natai baru-pangkalan bungur Kadipi atas - makarti jaya Pangkalan tiga- pangkalan banteng Jalan s kapitan ke smpn 5 kumai Jalan ke sma 1 pangkalan lada Jalan ke smk 1 pangkalan lada
Prioritas Penanganan Jalan
33
Drainase dalam kota : jl antasari (depan BRI), Jl diponegoro (BPS), Dekat bundaran korindo, depan masjid al mukarom jalan iskandar, depan nakertrans-kejaksaaan, depan bappeda, Dinas PMD, Jl Pakunegara
Kec. Aruta (Pangkut) dan Ktw. Lama (Rungun)
Parit pengendali di dekat rumah bupati
Pemeliharaan parit pengendali banjir
Abrasi di Keraya, Sebuai
Embung : Amin jaya, Pangkalan banteng, Danau Asam, Pangkut (sekitar terminal)
Normalisasi sungai pasir panjang
Penanganan Banjir/SDA
34
2019 dari Pamsimas : Sebuai, Sebuai Barat, Kerabu, Pandau, Sambi, Kadipi atas, Kondang, Lalang, KBB,
Jaringan pipa air bersih : konfirmasi ke PDAM dan Dinas PUPR
Air Bersih
35
Masterplan air limbah domestik Pangkalan bun dan Kumai.
Lokus prioritas bantaran sungai dan komunal
Air Limbah Domestik
36
Pembangunan JTM pangkalan banteng ke pangkut (41 km)
Pembangunan JTM sungai pulau ke sei bedaun
PLTS Komunal di Teluk Pulai
Kelistrikan
37
Area blank spot : Sungai bakau, teluk bogam, keraya, sebuai, sebuai timur
Kecamatan aruta
Telekomunikasi
38
Suport anggaran untuk operasional truck
Lokasi TPS di Pangkalan bun dan Kumai
Rencana lokasi TPA setiap kecamatan
Sosialisasi ke masyarakat penengakan aturan
Persampahan
39
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana kabupaten/kota (lokasi bencana ? Berapa korbannya per kecamatan)
Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah
SPM Bidang Perumahan Rakyat
40
5. Bidang Perumahan dan kawasan permukiman :
Kec. Arsel : luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Kec. Kumai : luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Kec. P. Lada: luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Kec. P Banteng: luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Kec. Aruta: luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Kec Ktw. Lama: luas kawasan kumuh, rumah tidak layak huni
Permasalahan pembangunan sesuai prioritas Pemenuhan SPM
41
1. Pelayanan ketentraman dan ketertiban umum (satpol)
2. Pelayanan informasi rawan bencana (BPBD)
3. Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana (BPBD)
4. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana (BPBD)
5. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban (BPBD)
SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
42
Destinasi unggulan pariwisata wilayah Arsel (Kumpai batu atas, agrowisata kopi, jeruk, ternak kelinci…..): Akses : jalan sudah baik, belum ada transportasi
umum ke lokasi, komunikasi ? Akomodasi : kuliner ada, penginapan berada di p
bun, mungkinkah dibuat home stay di KBA Atraksi : wisata agro, bisa ditambahkan atraksi
budaya dan event tetap pada bulan tertentu Aktivitas : petik buah ….., pembuatan cinderamata
? Amenitis : dispar merencanakan pembangunan
sarpras untuk out bond
Permasalahan pembangunan yg menghambat pencapaian visi misi
43
Destinasi unggulan pariwisata wilayah Pangkalan lada (Agrowisata pangkalan tiga) : akses, akomodasi, atraksi, aktivitas, amenitis
Permasalahan pembangunan yg menghambat pencapaian visi misi
47
Tanaman pangan : cetak sawah 27.000 ha, jagung, swasembada pangan 4000-12000 ha. Peta rawan pangan, home industri pangan, stock buffer
Perkebunan : replanting kelapa sawit dana pihak ketiga, pengembangan kopi, pengembangan aren.
Hortikultura : bawang merah, cabai, buah naga, semangka
Peternakan : integrasi sawit sapi, diversifikasi ternak, IB, bantuan bibit ternak
Perikanan : Keramba Jaring Apung, tepung ikan
Prioritas Bidang Pertanian
49
62
-Top-Down Planning - Vertical Accountability
-Sentralistis
- Bottom–Up Planning - Horizontal Accountability
- Desentralistis
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN PEMERINTAHAN DAERAH
REFORMASI
Transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan
Proses Anggaran Daerah
Anggaran Tradisional
• Berorientasi pada output/hasil kerja • Value for money (3E)
Proses Perencanaan
63
APA PERUBAHAN PALING MENDASAR?
DULU
DAFTAR USULAN - SHOPPING LIST:
•Sebanyak-banyaknya; •Seindah-indahnya; •Tidak Terbatas
SEKARANG
RENCANA KERJA – WORK PLAN
•Input (Sumber daya); •Proses; •Output/Outcome yang
dihasilkan
Perlu data/informasi
yg akurat
Ada Sanksi Pidana (Pasal 34 UU No.
17/2003
FAKTOR2 PENYEBAB KEGAGALAN PERENCANAAN
64
Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: informasinya kurang lengkap, metodologinya belum dikuasai, perencanaannya tidak realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa terlaksana Pengaruh politis terlalu besar sehingga
pertimbanganpertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
KEGAGALAN PERENCANAAN 1
65
Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya. ◦ kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya
perencanaan dengan pelaksanaannya. ◦ aparat pelaksana tidak siap atau tidak
kompeten, ◦ masyarakat tidak punya kesempatan
berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.
KEGAGALAN PERENCANAAN 2
66
Perencanaan didasarkan pada paradigma yang tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan lingkungan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. ◦ Misalnya, orientasi semata-mata pada
pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.
◦ Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.
KEGAGALAN PERENCANAAN 3
67
Perencanaan dibuat terlalu detil dan kaku, shg: ◦ Tidak memungkinkan berkembangnya prakarsa
individu/lokal dan pengembangan kapasitas serta potensi daerah/masyarakat secara penuh.
◦ Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
◦ Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system).
KEGAGALAN PERENCANAAN 4
68
Mendukung pemenuhan SPM
Mendukung pencapaian visi misi bupati
Usulan Desa dan Kegiatan Desa
69
top related