sindrom nefrotik

Post on 02-Jan-2016

30 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

URINARIA

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN pada GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

dengan SINDROM NEFROTIK

OLEHKELOMPOK VII

ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

•Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme tubuh.

•Fungsi:1) Meregulasi volume darah dan tekanan darah 2) Meregulasi konsentrasi plasma dan

mengontrol kuantitas kehilangan ion-ion ke dalam urine, serta menjaga batas ion kalsium dengan menyintesis kalsitrol.

3) Mengontribusi stabiliasasi PH darah 4) Menghemat pengeluaran nutrisi 5) Membantu organ hati dalam mendetoksikasi

racun

Susunan sistem perkemihan

GinjalUreterVesika UrinariaUretra

KONSEP PENYAKIT SINDROM NEFROTIK

1. DEFINISI

Sindrom nefrotik adalah suatu kumpulan gejala gangguan klinis, meliputi proteinuria masif > 3,5 gr/hr, hipoalbuminemia, edema, hiperlipidemia. Manifestasi dari keempat kondisi tersebut yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permeabilitas glomerulus (Muttaqin, 2011).

Sindrom nefrotik terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. Biasanya berupa oliguria dengan urin berwarna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat. Pada dwasa terlihat adalah edema pada kaki dan genitalia (Mansjoer, 2001).

2. ETIOLOGI

Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Primer, berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal

2) Sekunder, akibat infeksi, penggunaan obat, dan penyakit sistemik lain.

MANIFESTASI KLINIS

Gejala utama yang ditemukan adalah:1) Proteinuria > 3,5 gr/hr pada dewasa atau

0,05 g/kg BB/hr pada anak-anak2) Hipoalbuminemia < 30 gr/l3) Edema generalisata. Edema terutama jelas

pada kaki, namun dapat ditemukan edema muka, asites, dan efusi pleura

4) Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia

5) Hiperkoagulabilitas, yang akan meningkatkan risiko trombosis vena dan arteri

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1) Pemeriksaan urin dan darah2) Diperiksa fungsi ginjal dan hematuria..3) Biopsi ginjal

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN pada

SINDROM NEFROTIK

1. PENGKAJIAN1. IDENTITAS

Umur: lebih banyak pada anak-anak terutama pada usia pra-sekolah (3-6 th)

Jenis kelamin : anak laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan anak perempuan dengan rasio 2:1

2. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan utama: kaki edema, wajah sembab,

kelemahan fisik, perut membesar (adanya acites). Riwayat kesehatan sekarang Riwayat kesehatan dahulu Riwayat kesehatan keluarga : Kaji adanya penyakit

keturunan dalam keluarga seperti DM yang memicu timbulnya manifestasi klinis sindrom nefrotik.

3. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL

•Pola nutrisi dan metabolisme•Pola eliminasi•Pola istirahat tidur•Pola mekanisme koping•Pola persepsi diri dan konsep diri4. PEMERIKSAAN FISIK•Keadaan umum: klien lemah dan terlihat

sakit berat•Kesadaran: biasanya compos mentis•TTV : sering tidak didapatkan adanya

perubahan.

5. Pengkajian DiagnostikUrinalisis didapatkan hematuria secara mikroskopik secara umum, terutama albumin. Keadaaan ini juga terjadi akibat meningkatnya permeabilitas membran glomerulus.

2. Diagnosa Keperawatan

1) Aktual/risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan volume urine, retensi cairan dan natrium.

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tdiak adekuat efek sekunder dari anoreksia, mual, muntah.

3) Gangguan Activity Daily Living (ADL) berhubungan dengan edema ekstremitas, kelemahan fisik secara umum.

4) Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, ancaman, kondisi sakit, dan perubahan kesehatan.

Dx. 1Tujuan: tidak terjadi kelebihan volume cairan sistemikKriteria hasil:• Penurunan keluhan sesak nafas, edema ekstremitas

berkurang• Produksi urine > 600 ml/hrIntervensi

1. Kaji adanya edema ekstremitas2. Istirahatkan/tirah baring klien pada saat edema masih terjadi3. Kaji tekanan darah4. Ukur intake dan output5. Timbang berat badan6. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker

sesuai dengan indikasi7. Berikan diet tanpa garam8. Berikan diet tinggi protein tinggi kalori9. Berikan diuretik10. Pantau data laboratorium elektrolit kalium

top related