seminar bahasa_yemima kurnia f

Post on 30-Jun-2015

776 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN BERBICARA

Yemima K.F.

10410016

7E

Bahasa sebagai alat komonikasi tidak diragukan lagi keampuhannya. Dibandingkan dengan media komunikasi lainnya seperti isyarat, lambang, dan sebagainya, betapa pun canggihnya, tetap bahasa itu memiliki peran yang sangat penting dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis.

Penelitian tentang kesalahan bahasa bidang fonologi.Pelafalan yang sering diucapkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Salah satu hambatan dalam proses komunikasi adalah kurangnya keterampilan berbahasa. Wujud kurangnya keterampilan berbahasa itu antara lain disebabkan oleh kesalahan-kesalahan berbahasa. Kesalahan-kesalahan berbahasa ini menyebabkan gangguan terhadap peristiwa komunikasi.

Kesalahan berbahasa dapat terjadi karena tiga kemungkinan antara lain sebagai berikut:

1. Terpengaruh bahasa yang dikuasai terlebih dahulu,2. Pemakai bahasa kurang memahami  kaidah-kaidah bahasa yang dipakainya,3. Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.

CONTOHG : Selamat pagi anak-anakS : Pagi buk.

G : Bagaimana kabar kalian? Sudah siap belajarkan pastinya.S : Siap buk.

G : Silahkan ketua kelas memimpin doa terlebih dahulu.S : Doa mulai.

G : Sudah sampai pelajaran apa minggu kemarin ?S : Sampe bab II bu.

G : Kalian sudah membuat karangan tentang pengalam pribadi ?S : udah bu.

G : Baik. Kalau begitu siapkan tugasnya di atas meja.S : Kalo blum mbuat gimana bu.

G : Ya sudah yang penting nanti kalian maju untuk menceritakan pengalaman kalian.

Kesalahan berbahasa tidak sama dengan kekeliruan berbahasa. Keduanya memang merupakan pemakaian bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kekeliruan berbahasa tidak terjadi secara sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan, melainkan karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai.

Kesalahan dapat terjadi akibat kebiasaan berbahasa( language habit ) yang salah sehingga terjadi kesalahan berbahasa ( language error ). Kebiasaan berbahasa ini terjadi secara spontan dan biasanya sukar dihilangkan kecuali lingkungan bahasanya diubah misalnya dengan menghilangkan stimulus yang membangkitkan kebiasaan itu. Dan dapat juga terjadi karena perbedaan struktur bahasa ibu dengan bahasa yang digunakannya dalam pergaulan atau komunikasi resmi. Misalnya dengan adanya perbedaan antara bahasa ibu Sunda atau Jawa dengan bahasa Indonesia, maka akan terjadi interferensi dari bahasa kesatu ke bahasa kedua.

1. Perubahan fonem vokal

(1) Ketika berlibur ke rumah kakek, saya menikmati hidangan yang sangat lezat dan pedes.Pada kalimat (1) terdapat kesalahan perubahan fonem pada kata pedes, kata pedes seharusnya pedas. Fonem /a/ dilafalkan menjadi /e/ pada kata pedas.

(2) Saya ingat pesan kakek yang selalu menasehatiku agar menjadi anak yang selalu berusaha dan bekerja keras serta patuh kepada orang tua. Nasehat itu akan selalu aku ingat selalu.Pada kalimat (2) terdapat kesalahan perubahan fonem pada kata nasehat, kata nasehat seharusnya nasihat. Fonem /i/ dilafalkan menjadi /e/ pada kata nasehat tersebut.

PERUBAHAN FONEM KONSONAN

(1) Nenek bilang oralit adalah obat yang mujarap untuk sakit diare

Pada kalimat (1) terdapat perubahan fonem konsonan pada kata mujarap. Kata yang tepat adalah mujarab. Fonem konsonan /b/ dilafalkan menjadi /p/ pada kata mujarap.

(2) Setiap kali menjelang buka puasa, napsu makanku menjadi meningkat.Pada kalimat (2) terdapat perubahan fonem konsonan pada kata napsu. Kata yang tepat adalah nafsu. Fonem konsonan /f/ dilafalkan menjadi /p/ pada kata napsu.

 2. KESALAHAN PELAFALAN KARENA PENGHILANGAN FONEM

a. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem vokal(1) Saya sering disuruh ibu untuk membeli makroni di warung sebelah.Pada kalimat (1) terdapat penghilangan fonem vokal pada kata makroni. Kata yang tepat adalah makaroni. Penghilangan fonem pada kata makroni adalah fonem /a/.

 (2) Ketika melihat cara membuat batik, para buruh itu tampak trampil dalam menyulap kain yang tadinya polos menjadi begitu indah.

Pada kalimat (2) terdapat penghilangan fonem vokal pada kata trampil. Kata yang tepat adalah terampil. Penghilangan fonem pada kata trampil adalah fonem /e/.

b. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem konsonan(1) Tanpa sengaja aku meliat kakak sedang jalan berdua dengan teman prianya di Paragon.Pada kalimat (1) terdapat penghilangan fonem konsonan pada kata meliat. Kata yang tepat adalah melihat. Penghilangan fonem pada kata meliat adalah fonem /h/.

c. Kesalahan pelafalam karena fonem vocal rangkap menjadi fonem tunggal.(1) Aku sangat suka suasana sante di pantePada kalimat di atas terdapat penghilangan fonem vokal rangkap pada kata pante dan sante. Kata yang tepat adalah pantai dan santai. Penghilangan fonem pada kedua kata tersebut adalah fonem /ai/.

d. Kesalahan pelafalan karena penghilangan deret vokal menjadi vokal tunggal.

(1) Kemarin saya sudah surve ke lokasi perkemahan.Pada kalimat di atas terdapat penghilangan vokal menjadi vokal tunggal pada kata surve. Kata yang tepat adalah survei. Penghilangan deret vokal menjadi vokal tunggal pada kata surve adalah fonem /ei/.

e. Kesalahan pelafalan karena penghilangan gugus konsonan.

(1) Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mampu hidup sendirian.Pada kalimat di atas terdapat penghilangan gugus konsonan pada kata mahluk. Kata yang tepat adalah makhluk. Penghilangan gugus konsonan /kh/ menjadi /h/ pada kata mahluk.

3. KESALAHAN PELAFALAN KARENA PENAMBAHAN FONEM

a. Penambahan fonem vokal

(1) Kami ingin menjadi putera dan puteri bangsa yang berprestasiPada kalimat tersebut terdapat kesalahan penambahan fonem pada kata putera dan puteri. Kata yang tepat adalah putra dan putri. Penambahan fonem pada kata putera dan puteri adalah fonem /e/.

b. Penambahan fonem konsonan

(1) Akhirnya motor ini syah menjadi milikku.Pada kalimat itu terdapat kesalahan penambahan fonem pada kata syah. Kata yang tepat adalah sah. Penambahan fonem pada kata maghrib adalah fonem /y/.

Penggunaan mediaVideo tentang aktivitas peserta didik di dalam kelas.

Kelemahan dan kelebihan+ peserta didik mampu mengingat kesalahan yang telah mereka ucapkan dan belajar berbahasa dengan baik- Guru harus lebih sabar dan menjadi pengamat yang baik

SIMPULAN

Dari hasil analisis kesalahan berbahasa dalam percakapan sehari-hari siswa dapat disimpulkan1. kesalahan fonologi tersebut meliputi:

a. perubahan fonem1. Perubahan fonem vokal meliputi fonem /a/, /i/, /o/2. Perubahan fonem konsonan meliputi: /b/ menjadi /p/, /f/ menjadi /p/, /j/ menjadi /y/, /v/ menjadi /f/, /z/ menjadi /j/, /k/ menjadi /’/, /q/ menjadi /k/

 b. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem1. Penghilangan fonem vokal meliputi fonem /a/ , /e/ , /u/.2. Penghilangan konsonan meliputi penghilangan fonem /h/, /k/, /t/.3. Penghilangan fonem vokal rangkap menjadi vokal tunggal yakni /ai/.4. Penghilangan deret vokal menjadi vokal tunggal yakni /ei/, /i/, /h/.

 c. Kesalahan pelafalan karena penambahan fonem1. Penambahan fonem vokal yaitu fonem /e/.2. Penambahan fonem konsonan yaitu /y/.

karena1. belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan2. faktor kompetensi, artinya siswa memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya.3. akibat kebiasaan berbahasa ( language habit ) yang salah sehingga terjadi kesalahan berbahasa ( language error)4.karena perbedaan struktur bahasa ibu dengan bahasa yang digunakannya dalam pergaulan atau komunikasi resmi

SARAN

Agar kesalahan berbahasa tidak semakin fatal, maka ketika kesalahan tersebut telah terjadi dan diketahui, hendaknya segera dilakukan alternatif pembenaran/ralat dan dianalisis dimana letak kesalahan yang terjadi sehingga dapat berbahasa dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia.

TERIMA KASIH

top related