satuan acara penyuluhan asi ekslusif
Post on 27-Oct-2015
483 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF
DI RUANG HCU NEONATUS RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas
Stase Keperawatan Anak
Disusun oleh :
Fendy Jaya Aditya J230135033
Baiq Esti Puji Astuti J230135032
Muamanah J230135035
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
Pokok Bahasan : Pentingnya ASI eksklusif
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian ASI
2. Keuntungan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Masalah dalam menyusui
6. Cara menyimpan ASI yang baik
7. Cara memerah ASI yang benar
Waktu dan Pelaksanaan : Jumat, 10 Mei 2013
Pukul 10.00 WIB
Tempat : Ruangan HCU Neonatus RSUD Dr.Moewardi
Pelaksana : Mahasiswa Program Profesi Ners X UMS
Penyaji :
1. Fendy Jaya Aditya2. Baiq Esti Puji Astuti3. Muamanah
Audiens / sasaran : Ibu pasien neonatus di ruangan HCU Neonatus
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan seluruh
pasien mengetahui pentingnya ASI eksklusif.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh peserta penkes dapat:
1. Menjelaskan kembali pengertian pentingnya ASI eksklusif
2. Menyebutkan keuntungan pemberian ASI
3. Menjelaskan manfaat ASI : bagi bayi dan bagi ibu)
4. Menjelaskan cara pemberian ASI
5. Menyebutkan masalah dalam menyusui
6. Menjelaskan cara menyimpan ASI yang baik
7. Menjelaskan cara memerah ASI yang benar
III. MATERI
1. Pengertian ASI
2. Keuntungan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Masalah dalam menyusui
6. Cara menyimpan ASI yang baik
7. Cara memerah ASI yang benar
IV. PELAKSANAAN
TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan
(3 menit)
1. Memberisalam
2. Mempekenalkan diri
3. Mengkaji pengetahuan seluruh audiens tentang
pentingnya ASI eksklusif
Pemberianmateri
(30 menit)
1. Menjelaskantentang:
a. Pengertian
ASI
b. Keuntungan
pemberian ASI
c. Manfaat ASI
bagi bayi dan bagi ibu
d. Cara
pemberian ASI
e. Masalah
dalam menyusui
f. Cara
menyimpan ASI yang baik
2. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan
pada peserta penkes untuk bertanya.
Penutup
(5 menit)
1. Menyimpulkan seluruh materi yang telah
diberikan
2. Evaluasi dengan tanya jawab.
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
VII. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
: Audiens / Peserta Penkes
VIII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab.
Pertanyaan yang akan diajukan pada audient :
1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu!
2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik!
3. Bagaimana cara memerah ASI yang benar?
IX. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta
Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC, Jakarta.
FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Persis Mary Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 2005, EGC, Jakarta.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan
Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2,
Jakarta
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. PENGERTIAN
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama
bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com,
2005 ). Menurut laporan tahun 2000 WHO, ± 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif
selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman
sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI
eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan
Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka
kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.
B. KEUNTUNGAN MENYUSUI SECARA EKSLUSIF
Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna kekuning-
kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir atau trimester ketiga
kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran.
Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya akan nutrisi
dan antibodi
b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100 ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah da mencapai komposisi ASI biasa/matur sekitar 3-14 hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai “cairan hidup”
f. Kandungan pada kolostrum :
1) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali
dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula. Tugasnya menghancurkan
dinding sel patogen dan melindungi saluran pencernaan bayi.
2) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit
tidak mampu bertahan hidup
3) Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat
besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati
4) Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri sterptococus
(yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)
5) Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.
2. Meningkatkan kecerdasan secara :
a. Asuh ( fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu jaringan
sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan)
Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang perkembangan
kecerdasan anak secara optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama yang terbaik bagi
anaknya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah
berinteraksi dengan lingkunganya kelak.
ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor lingkungan yang optomal untuk
meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan semuakebutuhan awal dari faktor-faktor
lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya. Yang terpenting disini
adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan
mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budu
pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena merasa dilindungi,
akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan emosi yang stabil.
C. MANFAAT ASI BAGI BAYI
1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (seperti
pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding pada
bayi yang cukup bulan)
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
6. Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
7. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi
8. ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
9. ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik
D. MANFAAT ASI BAGI IBU
1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan
setelah kelahiran
2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
3. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan
inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)
4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
5. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya
6. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran
karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/ pematangan
telur sehingga menunda kesuburan
E. CARA PEMBERIAN
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI
2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak
bayi tidak terlalu jauh dari payudara
3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada
siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu. Lengan kiri
bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha
kanan bayi. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam
( aerola mamae ). Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu. Tunggu sampai bayi
membuka mulut lebar-lebar. Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut
sampai daerah berwarna hitam.
4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
b. Dengan menekan dagu bayi kebawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
5. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai
keluar sendawa
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
6. Tanda-tanda menyusui yang benar
a. Bayi cukup tenang
b. Mulut bayi terbuka lebar
c. Bayi menempel betul pada ibu
d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
e. Seluruh areola tertutup mulut bayi
f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
g. Putting susu ibu tidak terasa nyeri
h. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
7. Hal-hal yang perlu diingat
a. Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
b. Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
c. Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi
F. MASALAH DALAM MENYUSUI
1. Asi Kurang.
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula. Penanggulangannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-
putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya. Penanggulangan :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal
ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal
tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa. Penanggulangan :
1) Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
2) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
3) Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk
ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga
disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada payudara. Penanggulangan :
a. Lakukan tehnik menyususi yang benar
b. Menyususi pada payudara yang tidak lecet
c. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi. Penanggulangan :
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotik
f. Lakukan perawatan payudara
6. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-6
bulan. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan
diberikan makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman globalisasi ini dimana
semakin banyak wanita yang sibuk bekerja, maka semakin sedikit waktu yang
dimiliki seorang ibu untuk menyusui bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada bayi
tanpa mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan
menyimpannya sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja oleh
pengganti ibu dalam mengasuh bayi. Namun sekarang ini banyak sekali kesalahan
baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan pemberian ASI sehingga
memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut tips-tips cara penyimpanan ASI
agar tetap aman di konsumsi oleh bayi;
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya
berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi
untuk sekali minum, misalnya 125 ml.
c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu
di simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI
di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke
dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai
beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih,
maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari
pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat
celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat
disimpan antara 3 – 6 bulan.
f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah,
atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut
memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari
pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika
pintu dibuka dan ditutup.
h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI
tersebut diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan
memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk
diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah
komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa
lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan
organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba
listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika
sedang di rumah, susui bayi. (me)
G. CARA MEMERAH ASI YANG BENAR
Tips persiapan sebelum memerah ASI :
1. Buatlah jadwal memerah ASI sekitar 3-4 jam sekali secara teratur untuk menjaga
produksi ASI. Perhatikan waktu yang tepat untuk memeras, yaitu bila payudara sudah
dalam kondisi penuh.
2. Sebelum memerah, sebaiknya Ibu minum segelas air putih, jus buah, susu, sari
kacang hijau, teh atau minuman hangat. Hindari minuman yang dingin. Jangan lupa
konsumsi makan dan sayuran yang cukup.
3. Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk memeras ASI
4. Cuci dengan sabun kedua tangan Mama, pastikan semuanya sudah bersih,.
5. Siapkan gelas kaca bersih yang sudah disterilkan dengan air panas.
6. Kompres payudara dengan handuk kecil atau waslap yang telah direndam air hangat,
secara perlahan.
Selanjutnya Ibu siap memerah ASI untuk mengumpulkan stok ASI bagi buah hati.
Teknik memerah susu dengan tangan sangat mudah dilakukan. Sesuai prosedur
pemerahan ASI dengan tangan atau lebih dikenal dengan teknik Marmet, ada 4 (empat)
langkah yang harus dilakukan :
Langkah pertama dimulai dengan mengurut payudara atau massage:
1. Gunakan 2 jari, yaitu telunjuk dan jari tengah.
2. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara kanan.
3. Bila payudara besar, Mama dapat menggunakan keempat jari.
4. Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan
gerakan spiral ke arah puting susu.
Langkah kedua disebut proses stroke:
1. Tekan-tekanlah secara lembut kedua payudara dengan menggunakan jari-jari tangan,
mulai dari dasar payudara ke arah puting susu dengan garis lurus, kemudian dilanjutkan
secara bertahap ke seluruh bagian payudara.
2. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan sisir yang bergigi lebar dan tumpul,
“sisirlah” payudara secara lembut, dari dasar payudara ke arah puting susu.
Langkah ketiga, proses shake payudara. Condongkan tubuh ke arah depan kemudian
kocok atau goyangkan payudara dengan lembut. Dalam proses ini biarkan daya tarik
bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI. Setelah tiga tahap persiapan tersebut di
atas, selanjutnya proses memerah ASI siap dilakukan :
1. Ambil posisi yang paling nyaman, dan condongkan tubuh Mama ke arah depan
2. Sanggalah payudara Mama dari sebelah bawah dengan salah satu tangan
3. Letakkan ibu jari tangan satunya di sekitar areola (di atas puting) dan telunjuk di
bawah puting sehingga membentuk posisi seolah menjepit puting.
4. Mulailah memijat dengan lembut ke arah dalam, lalu pijat aerola di belakang
puting.
5. Kemudian lakukan gerekan menekan dan melepas beberapa kali sampai ASI
keluar. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian.
6. Tampunglah ASI dalam gelas kaca, kemudian masukkan dalam botol kaca atau
kantong plastik untuk disimpan dalam termos atau lemari es.
Seluruh proses persiapan hingga pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu kurang
lebih 20-30 menit. Mama tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakannya. Tetap rileks
supaya ASI yang dihasilkan cukup banyak dan berkualitas.
top related