satuan acara pendidikan kesehatan brain gym revisi 1
Post on 07-Feb-2016
102 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
”BRAIN GYM (SENAM OTAK)”
Disusun Oleh :
Adi Prihantoro J230135045
Arie Haryo Utomo J230135064
Eko Jati Nugroho J230135054
Isniyanto J230135043
Jupriansyah J230135042
Nabila Khoirunisa J230135063
Putri Nurvita R J230135044
Santi aspriani J230135065
Taufiq Nur Hidayah J230135055
Yan Salvianto J230135075
PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
Pokok Bahasan : Brain Gym (Senam Otak)
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Senam Otak
2. Tujuan senam otak.
3. Manfaat senam otak
4. Prosedur Senam Otak
Waktu dan Pelaksanaan : Kamis, 26 juli 2014
Pukul : 08.30 – selesai
Tempat : Aula Panti Wredha Dharma Bhakti
Pelaksanaan : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Audiens/Sasaran : Lansia Panti Wredha Dharma Bhakti kota surakarta
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan senam otak selama 45 menit para
lansia Panti Wredha dapat menerapkan Senam Otak sebagai kegiatan
olahraga rutin.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai mengikuti senam otak selama 1 x 45 menit, para Lansia
Panti Wisma 5, mampu :
1. Mengikuti senam otak dengan lancar sampai selesai
2. Memahami konsep senam otak untuk lansia
3. Mendemonstrasikan senam otak
III. Materi
1. Pengertian Brain Gym (Senam Otak)
2. Tujuan Brain Gym (Senam Otak)
3. Manfaat Brain Gym (Senam Otak)
4. Prosedur Brain Gym (Senam Otak)
IV. Pelaksanaan
TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan
(5 menit )
Memberi salam.
Memperkenalkan diri.
Mengkaji pengetahuan seluruh audiens
(Lansia) yang hadir di Aula tentang dimensia
dan Brain Gym
Pemberian materi
(45 menit )
1. Menjelaskan tentang :
Pengertian Brain Gym (Senam Otak)
Tujuan Brain Gym (Senam Otak)
Manfaat Brain Gym (Senam Otak)
Prosedur Brain Gym (Senam Otak)
2. Melakukan demonstrasi Senam otak
3. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan
pada audiens untuk bertanya.
4. Evaluasi gerakan yang sudah diajarkan.
Penutup
(5 menit )
Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan.
V. Metode
Ceramah
Demonstrasi
Tanya Jawab
VI. Media
Makalah
Powerpoint
VII. KRITERIA EVALUASI
Tahap Evaluasi Indikator KeberhasilanStruktur Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan
masalah keperawatan. Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum penyuluhan
dimulai. Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya
lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan yaitu berupa poster, leaflet.
Proses 100% Peserta berada ditempat sesuai waktu yang telah ditentukan
100% peserta tetap mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai.
50% Peserta kooperatif dan aktif dalam penyuluhan dengan memperhatikan materi yang disampaikan dan bertanya pada penyuluh mengenai hal-hal yang belum dimengerti
Hasil Peserta dapat menjelaskan pengertian Brain Gym (Senam Otak)
Peserta bisa menjelaskan tujuan Brain Gym (Senam Otak)
Peserta bisa menjelaskan manfaat Brain Gym (Senam Otak)
Peserta bisa mendemonstrasikan Brain Gym (Senam Otak)
PENDAHULUAN
Senam otak atau brain gym diciptakan oleh Dr. Paul Dennison dan Gail E.
Dennison pada tahun 1970. Awalnya senam ini dibuat untuk sebagai metode
untuk membantu anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam perkembangannya gerakan-gerakan senam otak tidak hanya mampu
menjadi solusi bagi orang-orang yang sulit belajar, tetapi juga meningkatkan
fungsi otak, fungsi tubuh, dan aplikasi kinesiology.
Aplikasi kinesiology merupakan aplikasi/penerapan gerakan-gerakan
tubuh yang mempunyai manfaat tertentu. Misalnya pemulihan dan pencegahan
gejala penyakit tertentu. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran
menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan
akademik.
Brain gym ini bisa dilakukan oleh segala umur yaitu anak – anak , lansia,
dewasa maupun remaja. Brain gym atau olahraga otak sama pentingnya seperti
olahraga tubuh. Selama ini orang lebih memelihara kebugaran fisik dibandingkan
otak. Padahal otak merupakan pusat dari kontrol segala aktivitas manusia. Otak
juga memerlukan latihan untuk menjaga kualitas kesehatan otak yaitu salah
satunya mencegah adanya gangguan dalam intelegensi dan daya ingat. Brain gym
banyak digunakan sebagai metode pelatihan pada anak untuk meningkatkan daya
ingat dalam belajar. Pada anak-anak dalam masa pertumbuhan bisa memberikan
efek yang baik dalam perkembangan otak dan tumbuh kembangnya.
Selama ini hanya timbul persepsi bahwa otaklah yang mengendalikan
semua bagian tubuh. Namun, justru dengan bergerak juga memberikan efek
stimulan terhadap pertumbuhan saraf. Beberapa penelitian pun membuktikan
bahwa dengan melakukan olahraga rutin akan menstimulasi perkembangan otak
menurut Henry Remanly, instruktur brain gym yang mendapat lisensi dari
International Kinesiology College, California, AS.
Lampiran materi
BRAIN GYM (Senam Otak)
A. DEFINISI
Terapi Brain Gym atau senam otak bertujuan untuk memicu otak agar
tidak kehilangan daya ingatnya. Senam otak adalah senam ringan yang
dilakukan dengan gerakan menyilang, agar terjadi harmonisasi dan
optimalisasi kinerja otak kanan dan otak kiri, (Budhi, 2010). Sedangkan Brain
gym menurut Dennison (2008) adalah program pelatihan otak yang
dikembangkan oleh Paul E. Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970.
Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-
anak dan orang dewasa.
Menurut Dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO., Brain gym tidak saja akan
memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga gerakan-gerakan
yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal. Pada Brain
gym akan didapatkan kebugaran otak yang ditandai dengan aliran darah
menuju otak lancar atau pasokan Volume O2 maksimal memadai. Volume
O2 maksimal merupakan kemampuan pengambilan oksigen oleh jantung dan
paru-paru, sehingga aliran darah ke semua jaringan tubuh termasuk otak lebih
banyak dan mempengaruhi otak untuk bekerja maksimal.
Paul Dennison, pelopor dalam bidang penelitian otak terapan menemukan
bahwa urutan tertentu dari gerakan-gerakan lengan dan kaki akan
memberikan sinyal pada otak untuk menyeimbangkan kegiatan-kegiatan
belahan otak kanan dan kiri, membantu menguatkan integrasi dan komunikasi
diantara keduanya. Gerakan-gerakan sederhana latihan senam otak (brain
gym) dapat menyeimbangkan kembali fungsi-fungsi otak dan dapat mengisi
ulang tenaga. (Barbara Prashnig, 2012).
Brain gym dapat dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia). Pada umumnya,
lansia mengalami penurunan kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah
yang membuat lansia mudah sakit, tidak kreatif, tidak bisa bekerja lagi dan
mundurnya fungsi intelektual berupa mudah lupa atau sampai pada
kemunduran yang ditandai dengan kepikunan. Meski demikian, penurunan ini
bisa diperbaiki dengan brain gym. Brain gym dapat mengaktifkan otak pada
tiga dimensi, yakni lateralitas-komunikasi, pemfokusan-pemahaman dan
pemusatan-pengaturan. Brain gym tidak saja akan memperlancar aliran darah
dan oksigen ke otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja
dan berfungsinya otak secara optimal. Pada Brain gym akan didapatkan
kebugaran otak yang ditandai dengan aliran darah menuju otak lancar atau
pasokan Volume O2 maksima memadai. Volume O2 maksimal merupakan
kemampuan pengambilan oksigen oleh jantung dan paru-paru, sehingga aliran
darah ke semua jaringan tubuh termasuk otak lebih banyak dan
mempengaruhi otak untuk bekerja maksimal. Dengan melakukan brain gym
kualitas hidup lansia pun akan semakin meningkat (Ag Masykur & Fathani,
2008).
B. TUJUAN
1. Menurunkan proses kepikunan / Mencegah
2. Meningkatkan koordinasi otak dengan tubuh
3. Meningkatkan kewaspadaan dan perhatian
4. Meningkatkan kebugaran fisik
5. Mengkatkan kemampuan pernapasan, kelenturan, keseimbangan, panca
indera dan emosional.
C. MANFAAT
Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan kemampuan
belajar, Brain Gym dapat memberikan beberapa manfaat yaitu berupa:
1. Stress emosional berkurang dan pikiran lebih jernih;
2. Hubungan antar manusia lebih relaks dan senang;
3. Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat;
4. Orang menjadi lebih bersemangat, dan lebih kreatif
5. Orang merasa lebih sehat dan bahagia
6. Semangat bekerja meningkat.
Sedangkan menurut Fanny (2009), banyak manfaat yang bisa diperoleh
dengan melakukan Brain Gym. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan
melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus
pada otak. Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah yang dapat
meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,
persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah, dan kreativitas),
menyelaraskan kemampuan beraktivitas dan berfikir pada saat yang
bersamaan, meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol
emosi dan logika, mengoptimalkan fungsi kinerja panca indera, menjaga
kelenturan dan keseimbangan tubuh, meningkatkan daya ingat dan
pengulangan kembali terhadap huruf/angka (dalam waktu 10 minggu),
meningkatkan ketajaman pendengaran dan penglihatan, mengurangi
kesalahan membaca, memori, dan kemampuan komperhensif pada kelompok
dengan gangguan bahasa, hingga mampu meningkatkan respon terhadap
rangsangan visual.
D. INDIKASI
Brain gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Brain gym dapat dilakukan pada anak-anak usia sekolah yang mengalami
kesulitan dalam menghapal angka/numerik/matematika. Brain gym ini juga
dapat dilakukan pada lansia yang mengalami penurunan daya ingat atau
demensia, juga pada lansia yang mengalami penyakit Alzheimer.
E. PERSIAPAN PELAKSANAAN
1. Brain gym dapat digabung atau dilakukan dengan musik yang
menyenangkan, berirama tenang atau disukai lansia, sehingga membuat
lansia lebih rileks.
2. Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak
3. Gunakan baju yang nyaman untuk bergerak.
4. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka minum air putih
sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.
5. Penyaji harus menguasai materi sehingga dalam memberikan pelatihan
kepada lansia dapat berjalan dengan lancar.
6. Mempersilakan semua lansia duduk dalam lingkaran sehingga mereka
bisa saling berhadapan, diatas lantai, atau kursi. Kemudian, penyaji
mendemonstrasikan Brain Gym (senam otak).
F. GERAKAN SENAM OTAK (BRAIN GYM)
1. Dimensi Lateralis, Beberapa contoh gerakan Dimensi lateralitas:
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Gambar 1. Gerakan Silang (Cross Crawl)
Cara melakukan gerakan :Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Fungsinya :a. Meningkatkan koordinasi kiri/kananb. Memperbaiki pernafasan dan staminac. Memperbaiki koordinasi dan kesadaran
tentang ruang dan gerak.d. Memperbaiki pendengaran dan
penglihatan.
Gambar 2. 8 Tidur (Lazy 8)
Cara melakukan gerakan :Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.
Fungsinya :a. Melepaskan ketegangan mata, tengkuk,
dan bahu pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi
b. Meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan koordinasi.
Gambar 3. Coretan Ganda (Double doodle)
Cara melakukan gerakan :Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti : lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan.
Fungsinya :a. Kesadaran akan kiri dan kanan.b. Memperbaiki penglihatan periferc. Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta
keterampilan khusus tangan dan mata.d. Memperbaiki kemampuan olahraga dan
keterampilan gerakan.
2. Dimensi Pemfokusan, Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemfokusan :
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian embuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi gerakan dengan
Gambar 4. Burung Hantu (The Owl)
tangan kiri.
Fungsinya :a. Melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu
yang timbul karena stress.b. Menyeimbangkan otot leher dan tengkuk
(Mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong ke depan)
c. Menegakkan kepala (Membantu mengurangi kebiasaan memiringkan kepala atau bersandar pada siku
Gambar 5. Mengaktifkan Tangan(The Active Arm)
Cara melakukan gerakan :Luruskan satu tangan ke atas, tangan yang lain ke samping kuping memegang tangan yang ke atas. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan keempat jurusan (depan, belakang, dalam dan luar), sementara tangan yang satu menahan dorongan tsb.
Fungsinya :a. Peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa
fokus berlebihanb. Pernafasan lebih lancar dan sikap lebih
santaic. Peningkatan energi pada tangan dan jari
Cara melakukan gerakan :Cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan kaki, betis dan belakang lutut, satu persatu, sambil pelan-pelan kaki dilambaikan atau digerakkan ke atas dan ke bawah.
Fungsinya :a. Sikap tubuh yang lebih tegak dan relaksb. Lutut tidak kaku lagic. Kemampuan berkomunikasi dan memberi
respon meningkat
Gambar 6. Lambaian Kaki(The Footflex)
Gambar 7. Luncuran Gravitasi(The Gravitational glider)
Cara melakukan gerakan :Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki.
Fungsinya :a. Merelakskan daerah pinggang, pinggul
dan sekitarnya.b. Tubuh atas dan bawah bergerak sebagai
satu kesatuan
Gambar 8. Pasang kuda-Kuda(Grounder)
Cara melakukan gerakan :Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
Fungsinya :a. Keseimbangan dan kestabilan lebih besarb. Konsentrasi dan perhatian meningkatc. Sikap lebih mantap dan relaks
3. Dimensi Pemusatan, Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemusatan :
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Gambar 9. Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan dan menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari berat badan per hari.
Fungsinya :a. Konsentrasi meningkat (mengurangi
kelelahan mental)b. Melepaskan stres, meningkatkan
konsentrasi dan keterampilan sosial.c. Kemampuan bergerak dan berpartisipasi
meningkat.d. Koordinasi mental dan fisik meningkat
(Mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan perubahan neurologis)
Gambar 10. Pasang Telinga(The Tinking Cap)
Cara melakukan gerakan :Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x.
Fungsinya :a. Energi dan nafas lebih baikb. Otot wajah, lidah dan rahang relaks.c. Fokus perhatian meningkatd. Keseimbangan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Ayinosa. 2009. Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh dari
http://book.store.co.id/2009. Diakses tanggal 23 Juni 2014.
Cecilia Freeman & Gail Dennison. 1998. . I Am The Child (Akulah Anak Itu).
Jakarta : Grasindo
Dennison, P. E., and Dennison, G.E. 2002. Brain Gym. Jakarta: PT. Grasindo.
______. 2004. Brain Gym (Senam Otak). Jakarta: PT. Grasindo.
______. 2004. Edu-K for Kids. Jakarta: PT. Grasindo.
Dennison, P., Gail, E. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta :
Gramedia
Dennison, Paul E & Dennison, Gail E. 2006. Brain Gym (Senam Otak) Buku
Panduan Lengkap. Terjemahan Bene Ridianto PS. Jakarta: Grasindo
Dennison, Paul. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia
Faisal, Amir. 2008. Menyiapkan Anak Menjadi Juara. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Hardywinoto, dr, SKM dan Setiabudi T, dr, Phd, Panduan gerontologi, Jakarta,
Gramedia, 2005.
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL.. 2, NO. 1, JUNI 2009
Nugroho W, SKM, Keperawatan Gerontik, Jakarta: EGC, 2000
Paul E.D & Gaul E.D. 2006. Brain Gym And Me. Jakarta : PT. Grasindo
Prashnig, Barbara. 2012. The Power of Learning Styles. Network Continuum
Education
Purwanto, dkk. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) dalam mengatasi
Kecemasan dan Stres Pada Anak Sekolah. Fakultas Psikologi : Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Saleh , Arman Yurisaldi dkk. 2007. Hanacaraka: Untuk Senam Otak, Kreativitas,
dan Rehabilitasi Saraf : Menguak Misteri Hanacaraka Dari Sisi Ilmiah.
Jakarta : Ref Publisher
Wardoyo Y, dr, SKM, Menua Yang sehat, Jakarta : Talenta Media, 2006
top related