rpp koloid tm 1.docx
Post on 01-Jan-2016
133 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 SURAKARTA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : XI /II
POKOK MATERI : SISTEM KOLOID
BAHAN / MATERIAL SUB : IDENTIFIKASI SISTEM KOLOID DAN
PEMBUATAN KOLOID
PERTEMUAN KE : 1
ALOKASI WAKTU : 1 X 45 MENIT
STANDAR KOMPETENSI : 5.MENJELASKAN SISTEM DAN SIFAT KOLOID
SERTA PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
KOMPETENSI DASAR : 5.1 MEMBUAT BERBAGAI SISTEM KOLOID
DENGAN BAHAN-BAHAN YANG ADA DI
SEKITARNYA.
5.2 MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT KOLOID
DAN PENERAPANNYA DALAMKEHIDUPAN
SEHARI-HARI.
I. INDIKATOR :
A. Kognitif
1 . produk
Siswa dapat membedakan antara campuran (larutan,koloid dan suspensi)
Siswa dapat menjelaskan pengertian koloid
Siswa dapat menjelaskan macam-macam cara pembuatan koloid
2 . proses
Membedakan suspensi , koloid , atau solusi.
Menjelaskan pengertian koloid
Menjelaskan macam-macam cara pembuatan koloid
B. Afektif
1 . karakter
Ingin Tahu
Bertanggung jawab
Kreatif
2 . Keterampilan sosial
Menghargai pendapat orang lain
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. . Kognitif
1 . produk
Siswa dapat membedakan antara campuran (larutan,koloid dan suspensi)
Siswa dapat menjelaskan pengertian koloid
2 . proses
Siswa dapat membedakan antara campuran (larutan,koloid dan suspensi)
Siswa dapat menjelaskan pengertian koloid
Siswa dapat menjelaskan macam-macam cara pembuatan koloid
B. Afektif
1 . karakter
Ingin Tahu
Bertanggung jawab
Keyakinan
2 . keterampilan sosial
Menghargai pendapat orang lain
III. MATERI PEMBELAJARAN
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid
berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Nama koloid di berikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861,istilah ini berasal
dari bahasa yunani,yaitu ’kolla’ dan ”oid”.Kolla berarti lem,sedangkan oid bearti seperti.
Jadi, sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium
dispersi atau fasa pendispersi.
- Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus)
- Medium dispersi bersifat kontinu.
Campuran dibedakan menjadi tiga, yakni larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.
Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi:
Larutan
(dispersi molekul)
Koloid
(dispersi koloid)
Suspensi
(dispersi kasar)
Contoh: larutan gula Contoh larutan susu dengan
air
Contoh : campuran
tepung terigu dengan air
homogen,tak dapat di
bedakan walaupun
menggunakan mikroskop
ultra
semua partikelnya
berdimensi(panjang,lebar,a
tau tebal)kurang dari 1nm
secara mikroskopis
bersifat homogen
tetapai heterogen jika
diamati dengan
mikroskop ultra
partikelnya
berdimensi antara
heterogen
salah satu atau
semua dimensi
partikelnya lebih
besar dari 100nm
dua fase
tidak stabil
satu fase
stabil
tidak dapat di saring
1nm sampai 100nm
dua fase
pada umumnya stabil
tidak dapat
disaringkecuali
dengan penyaring
ultra
dapat disaring
Apabila kita campurkan gula dengan air,ternyata gula larut dan diperoleh
larutan gula.di dalam larutan ,zat terlarut tersebut dalam bentuk partikel yang sangat
kecil,sehingga tidak dapat di debedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan
mikroskop ultra.larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase
(homogen).ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1nm .larutan bersifat stabil (tidak
memisah)dan tidak dapat disaring.
Jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak
larut.walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memisah
(mengalami sedimentasi). Campuran ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen,
tidak kontinu,sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih
besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.
Contoh lain adalah ika kita campurkan susu instan dengan air,ternyata susu
”larut”tetapi ’larutan’ itu tudak bening melainkan keruh.jika didiamkan campuran itu
tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil
penyaringan tetap keruh).
Secara miskropkopis campuran ini tidak homogen.akan teapi jika tidak
diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel
lemak susu yang tersebar didalam air.campuran seperti ini disebut koloid.ukuran
partikel koloid berkisar antar 1nm-100nm.jadi koloid tergolong campuran heterogen
dan merupakan sistem dua fase.
Bagaimana sistem koloid dibuat? Sistem koloid dapat dibuat dengan dua
metode, yaitu dengan metode mengelompokkan (agregasi) partikel larutan sejati dan
atau menghaluskan bahan kasar kemudian mendispersikan ke dalam medium
pendispersi. Metode pertama disebut kondensasi dan yang kedua disebut dispersi.
1. Pembuatan Koloid dengan Metode Dispersi
Beberapa metode praktis yang biasa digunakan untuk membuat koloid yang
tergolong cara dispersi adalah cara mekanik, cara peptisasi, homogenisasi, dan
cara busur listrik redig.
a. Pembuatan Koloid dengan Cara Mekanik
Zat-zat yang berukuran besar dapat direduksi menjadi partikel berukuran
koloid melalui penggilingan, pengadukan, penumbukan, dan penggerusan.
Zat-zat yang sudah berukuran koloid selanjutnya didispersikan ke dalam
medium pendispersi.
Contohnya:-Pengilingan kacang kedelai pada pembuatan tahu dan kecap.
Pembuatan cat di industri, caranya bahan cat digiling kemudian didispersikan
ke dalam medium pendispersi, seperti air.
b. Pembuatan Koloid dengan Busur Listrik Bredig
Arus listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui dua buah elektrode logam
(bahan terdispersi). Kemudian, kedua elektrode itu dicelupkan ke dalam air
hingga kedua ujung elektrode itu hampir bersentuhan agar terjadi loncatan
bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan bahan elektrode
teruapkan membentuk atom-atomnya dan larut di dalam medium pendispersi
membentuk sol. Logam-logam yang dapat membentuk sol dengan cara ini
adalah platina, emas, dan perak.
c. Pembuatan Koloid dengan Cara Peptisasi
Dispersi koloid dapat juga diperoleh dari suspensi kasar dengan cara
memecah partikel-partikel suspensi secara kimia. Kemudian, menambahkan
ion-ion sejenis yang dapat diadsorpsi oleh partikel-partikel koloid sampai
koloid menjadi stabil. Koagulasi agregat-agregat yang telah membentuk
partikel-partikel berukuran koloid dapat dihambat karena adanya ion-ion
yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid. Contohnya, tanah
lempung pecah menjadi partikel-partikel berukuran koloid jika ditambah
NaOH dan akan menjadi koloid jika didispersikan ke dalam air. Partikel-
partikel silikat dari tanah lempung akan mengadsorpsi ion-ion OH– dan
terbentuk koloid bermuatan negatif yang stabil. Cara ini biasa digunakan
pada
a) sol Al(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan HCl encer (sedikit) pada
endapan Al(OH)3 yang baru dibuat,
b)sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan FeCl3 pada endapan
Fe(OH)3,
c) sol NiS dapat dibuat dengan cara menambahkan H2S pada endapan NiS.
d. Pembuatan Koloid dengan Cara Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
penghomogen sampai berukuran koloid.
2. Pembuatan Koloid dengan Metode Kondensasi
Ion-ion atau molekul yang berukuran sangat kecil (berukuran larutan sejati)
diperbesar menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan
sejati diubah menjadi dispersi koloid. Pembentukan kabut dan awan di udara
merupakan contoh pembentukan aerosol cair melalui kondensasi molekul-
molekul air membentuk kerumunan (cluster). Proses kondensasi ini didasarkan
atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi
rangkap, dan pergantian pelarut.
a. Reaksi Redoks
Contoh:
a) Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H2S dengan
larutan SO2 .
Persamaan reaksinya:
2H2S(g) + SO2(aq) →2H2O(l) + 3S(s)
sol belerang
b) Pembuatan sol emas dari larutan AuCl3 dengan larutan encer formalin
(HCHO).
Persamaan reaksinya:
2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l) → 2Au(s) + 6HCl(aq) +
3HCOOH(aq)
sol emas
b. Reaksi Hidrolisis
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3 dengan penguraian garam FeCl3
Persamaan reaksinya adalah: mengunakan air mendidih.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3HCl( aq)
sol Fe(OH)3
c. Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contoh:
a) Pembuatan sol As2S3, dibuat dengan mengalirkan gas H2S dan asam
arsenit (H3AsO3) yang encer.
Persamaan reaksinya:
2H3AsO3(aq) + 3H2S(g) → As2S3(s) + 6H2O(l)
sol As2S3
b) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer.
Persamaan reaksinya:
AgNO3(aq) + NaC1(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
Sol AgCl
d. Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol
ditambah dengan air. Persamaan reaksinya:
S(aq) + alkohol + air → S(s)
larutan S
3. Koloid Asosiasi
Contoh : sabun, detergen
Molekul sabun( Natrium Stearat ) terdiri dari :
Kepala atau bagian polar bersifat hidrofilik.
Ekor atau nonpolar bersifat hidrofobik.
Struktur Molekul Sabun :
1 2
Kotoran terangkat
Molekul deterjen menempel
IV. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
Metode Belajar : Pembelajaran kooperatif
Model Pembelajaran : Demonstasi
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Aktifitas Alokasi
Waktu
Karakter
A. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Memancing rasa ingin tahu siswa dengan
pertanyaan yang berhubungan tentang
campuran
3 menit Ingin Tahu
b. Orientasi 2 menit Bekerja
OCH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+
No Aktifitas Alokasi
Waktu
Karakter
Dengan belajar materi ini siswa dapat
mengklasifikasikan campuran yang ada di
lingkungan ke dalam suspensi , koloid , dan
larutan
Keras
c. Motivasi
Dengan memahami materi ini siswa dapat
mengetahui manfaat dalam kehidupan
3 minutes Kreatif
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru memperagakan demonstrasi
berbagai campuran, dengan
beberapa siswa. Kemudian
memancing siswa untuk
berpendapat dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang berpusat
ke dalam topik ini.
b. Guru menjelaskan tentang macam-
macam cara pembuatan koloid
15 minutes Ingin tahu
Elaborasi
Membimbing siswa untuk
mengetahui suspensi, koloid, atau
larutan dan tahu bagaimana
10 minutes Kreatif
No Aktifitas Alokasi
Waktu
Karakter
membedakan dari suspensi , koloid,
atau larutan
Membimbing siswa mengetahui
macam-macam cara pembuatan
koloid
Konfirmasi
Siswa mengerjakan beberapa pemecahan
masalah10 minutes
Berpikir
kreatif
C. Kegiatan Final
Membantu siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
2 minutes
Kreatif
Disipline
Memberikan pekerjaan rumah untuk
meningkatkan kemampuan siswa (Membuat
cerita kimia tentang koloid dalam kehidupan
sehari-hari)
Tanggung
jawab
VI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
A. Media Pembelajaran :
Papan tulis
Spidol
Slide Power point
B. Sumber Belajar :
Muchtaridi , dkk.2007.ChemistrySenior SMA kelas XI . Jakarta : Yudhistira
Parning , 2006 , Kimia untuk SMA Kelas B XI 2B . Jakarta : Yudhistira .
Auditan 20-38
Purba , Michael . 2010. Kimia untuk SMA Kelas B XI 2B . Jakarta : Erlangga
Bakti Mulyani , dkk . 2009. Kimia untuk SMA / MA Kelas B XI .
Jakarta :Depdiknas.
VII. LAMPIRAN
A. Prosedur demonstrasi
B. Slide Power point
Mengetahui
Guru Pembimbing
Dr.rer.nat. Sri Mulyani, M.Si.
NIP. 196509161991032009
Surakarta, Oktober 2013
Guru PPL Mata pelajaran Kimia
Amalina Devi
NIM. K3310006
Lampiran A
PROSEDUR DEMONSTRASI
I. Judul : Membedakan Campuran
II. Tujuan : Siswa dapat membedakan campuran dengan tes organoleptik
III. Alat dan Bahan :
A. Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Gelas Beaker 3
2 Pengaduk 1
B. Bahan
No Nama Alat Jumlah
1 Air 750 mL
2 Gula pasir 10 gr
3 Bubuk susu 10 gr
4 Pasir 15 gr
IV. Prosedur dan Observasi
No Perlakuan Observasi
1 Namai setiap gelas beaker dengan
A, B, C
2 Masukkan air pada setiap gelas
beaker masing-masing 250 mL
3 Tambahkan gula pada gelas A
4 Tambahkan susu bubuk pada gelas
B
5 Tambahkan pasir ke gelas C
6 Aduk hingga terdapat perubahan
V. Analisis
VI. Kesimpulan
top related