review jurnal human resources for health
Post on 17-Jan-2016
19 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Nama Kelompok
AN-NISA ATIYA MENO MARGOMGOMNATASYA CHAIRUNNISARAHMA SYAHIDINARIZKY G PUTRIWEATY MEGA
Manajemen SDM
Review Jurnal Human Resources For Health
Pengantar
Peningkatan hasil kesehatan sangat ditentukan oleh akses
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Aksesibilitas pelayanan kesehatan adalah multidimensi konsep yang
mengacu pada:-Geografis ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas tidak merata-Ekonomi (keterjangkauan)-Organisasi dan budaya (akseptabilitas) faktor yang dapat memfasilitasi atau menghambat penggunaan jasa.
Ketidakseimbangan Geografi
Bekerja di daerah perkotaan lebih
bergengsi daripada pedesaan.
Jika terjadi kelebihan tenaga kerja di daerah
perkotaan, tidak mendorong untuk
terjadinya pergerakan tenaga kesehatan ke daerah pedesaan,
dan profesional mulai meninggalkan pekerjaan untuk kesempatan kerja
di luar negeri.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan daerah kerja
Ekonomi. Profesional Kepribadian
Faktor pendidikan
Faktor Sosial
Serta gaya hidup yang
terkait
Pendekatan untuk memahami ketidakseimbangan geografisPendekatan utama terhadap ketidakseimbangan geografis: Ekonomi
Ketidakseimbangan muncul terjadi ketika ada ketidakseimbangan penawaran dan permintaan diberikan wilayah geografis
NormatifNorma acuan dapat didefinisikan oleh organisasi profesi, kebijakan pemerintah, atau hanya dengan menggunakan suatu wilayah tertentu sebagai pembanding
Penentu variasi dalam distribusi geografis
Variasi dipengaruhi oleh faktor :Pribadi
profesional, organisasi, ekonomi, politik,
dan budaya.
Faktor yang diidentifikasi sebagai kontribusi untuk
keseimbangan tenaga kesehatan yaitu
ketidakseimbangan desa-kota, memadainya sistem
pendidikan kedokteran dan kesehatan, migrasi, publik-to-
swasta, brain drain, dan pembayaran yang tidak
memadai.
Faktor Individu
Hal ini mencakup:
Latar belakang sosial Etnis Usia
Gender Kecenderungan
perempuan mengikuti daerah
kerja suami
Latar belakang pendidikan
Keyakinan, dll
Lingkungan Organisasi
Remunerasi
Retensi• Di Indonesia, masih kurangnya upaya untuk
menyebarkan petugas ke fasilitas yang baru dan mempertahankan mereka sehingga mengakibatkan kelebihan beban kerja di daerah pedesaan
Health care and educational system determinants
Education and training processes
• Domino effects
Health Care System
HRH policy formulation process
Instutional Environment
Decentralization and civil service reform
Sociocultural environment
Lingkungan yang lebih luas mencakup : ekonomi, politik, sosial dan parameter sejarah suatu negara, pemerintah, kelompok sosial dan individu yang beroperasi.
Nilai yang ditempatkan oleh masyarakat
Ketidakseimbangan gender
Emigrasi
Push Factors
• Remunerasi yg rendah• beban kerja• infrastruktur yg tidak
memadai• Situasi politik• kejahatan
Pull Factors
• Pendidikan yg lebih baik
• Kualitas hidup yg lebih baik
• Pendapatan yg lebih baik
Emigrasi
Kerugian• Kapasitas daerah pinggiran semakin memburuk (termasuk menarik & mempertahankan nakes)
• Mengalami financial loss akibat investasi yang tidak berbuah
Emigrasi
Keuntungan • Adanya pertambahan kapasitas pengetahuan (ilmu,
pengalaman, teknologi) dari migran yg dibawa kembali
• Pendapatan migran mempengaruhi pendapatan suatu negara
• Pendistribusian nakes ke wilayah pinggiran (contoh: kebijakan US dokter asing harus melayani di daerah pinggiran, dan dokter kuba melayani di afrika selatan
Strategi Menghadapi Ketidakseimbangan Distribusi Geografis Nakes
Reformasi Sistem Pendidikan• Penekanan pada perubahan hospital based community oriented
preventive & curative care• Pemberian subsidi kepada pelajar dari daerah yg sulit
mendapatkan nakes• Kewajiban pengabdian di daerah pinggiran setelah mengikuti
pendidikan/pelatihan nakes
Pemanfaatan tenaga kesehatan komunitas (kader)• Sebagai pelayanan preventif, pelayanan kuratif dasar, dan
jembatan antara komunitas dan pelayanan kesehatan nasional
Measures To Address Geographical
Educational reforms
Use of community
health workers and
new cadres of health
workers
Rural recruitment and training
Integration of training,
education and service
New educational
tools
Rural recruitment and training
Regional medical school yang fokus dalam merekrut
rural student sehingga dapat meningkatkan
distribusi tenaga kesehatan di rural
area
Contoh: Thailand
US, Jefferson Medical College
Masalah: Susah melewati
ujian yang kompetitif dan
tuntutan pendidikan
Sebagian besar rural students berasal dari
keluarga yang berkecukupan (better-off local
families)
Integration of training, education and service (1)
Adanya suatu tanggung jawab dari institusi pendidikan dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat dan
membangun hubungan dengan stakeholder yang
ada
Pendekatan baru: Community-based
education Integration of primary health care and public
health Multiprofessional
education Problem-based learning
Integration of training, education and service (2)
• The Network: Towards Unity for
Health (TFUH) • Global association of institusi for
edua=cating health professional • Pendidikan yang edukatif,
penelitian, dan pengabdian untuk improvement dan maintenance kesehatan masyarakat
• Di Amerika Latin ada program
UNI yang mempromosikan kerjasama antara universitas, pelayanan kesehatan, dan masyarakat.
Integration of training, education and service (3)
Tujuan program tersebut untuk mempromosikan perubahan yang bersamaan di universitas, pelayanan kesehatan, dan masyarakat
Meliputi: • Process of education,
interdisciplinary approach, and real-life experience
• Health services >> effective, integrated, and oriented to the real need
• Strengthening citizenship and popular participation
• Democratic, flexible, &relevant relationship between institutions involved in the provision of health care
New educational tools Dengan teknologi:
◦Virtual universities◦Professional association◦International standard of certification ◦Telehealth/ telemedicine
Regulatory and administrative measures
Kontrak selama beberapa tahun untuk
pengabdian masyarakat atau bayar denda (terutama oleh
pemerintah)
Meninggikan biaya kuliah
Di Indonesia, mendapat gelar setelah
melaksanakan pengabdian masy
x
Di Amerika Latin, new graduates harus
internship di rural area
Namun, belum tentu berhasil. Karena bisa
saja:
Menghindar dari medical education
Untuk perempuan, tidak bisa
menerima di tempat terpencil
Atau memilih kerja di luar
negeri
Financial and professional incentives
Gaji lebih tinggi jika di rural area
Multiple incentives (health insurance, vacation time, accomodation,etc)
Di Bahrain, boleh membuka praktek sendiri. Ada +/-
Di Quebec, Canada incentive dinaikkan 15-25% atau diturunkan 30%
Di Indonesia, gaji lebih tinggi, jaminan menjadi PNS. Tapi tujuan jadi berbeda
Better National Policies and International Agreements
Quebec, Kanada
• Mengendalikan pertumbuhan dan memodifikasi struktur tenaga kerja medis• Mengendalikan jumlah peserta sekolah
kedokteran• Mendefinisikan kuota untuk spesialisasi
sesuai kebutuhan daerah
Brasil
• Memberikan akses terhadap layanan dasar di daerah miskin dan terpencil
• Menyebarkan “Tim Kesehatan Kelurga” yg telah dilatih ke seluruh wilayah
Thailand
• Meningkatkan moral dokter pedesaan dan mendorong mereka untuk tinggal di daerah pedesaan• Membuat program-program inovatif untuk
mendukung dokter pedesaan• Penghargaan tahunan yang diberikan kepada
dokter terbaik di lokasi palng terpencil dan “best rural doctor of the year”
• Beberapa dokter menerima kehormatan master dan gelar Ph.D dari universitas.
• Pada tingkat nasional, dokter di pedesaan telah diakui sebagai “the model Thai of the year”
Better National Policies and International Agreements
Better National Policies and International Agreements
Indonesia
• Dalam meningkatkan kualitas kesehatan juga dibutuhkan penyebaran tenaga kesehatan berkualitas secara merata
• Dalam hal ini, kerjasama internasional dapat dilaksanakan dalam pendidikan tenaga kesehatan, pendayagunaan tenaga kesehatan, serta pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan.
Sumber: rencana pengembangan tenaga kesehatan tahun 2011 - 2025
Penentu utama keberhasilan
• Durasi waktu dalam agenda prioritas nasional
• Jangka panjang komitmen politik
• Integrasi usaha dengan multisektoral
• Kemampuan untuk mendamaikan harapan yang berbeda
Faktor kegagalan
• Kurangnya sumber daya• Kurangnya pemahaman
tentang konteks budaya• Resistensi dari kelompok
profesional atau sosial
Factors affecting success/failures of strategies dealing with geographical distribution of HRH
Policy MessagesDistribusi geografis dari tenaga kesehatan
mengacu pada alokasi spasial mereka
Distribusi dikatakan seimbang
• Bila sesuai dengan norma seperti; Rasio penduduk/personil, atau indikator yang lebih canggih kebutuhan terkait
Distribusi yang tidak seimbang
• Dapat menimbulkan masalah ekuitas, efisiensi, dan efektivitas pelayanan.
Policy Messages◦Distribusi geografis tidak hanya dapat diselesaikan
secara isolasi
Sebuah studi yang dilakukan di kalangan
pekerja kesehatan pedesaan di Vietnam
mengidentifikasi faktor motivasi dan
mengecilkan untuk kinerja petugas
kesehatan, yang mencakup baik
keuangan dan non-keuangan insentif.
• Faktor motivasi termasuk apresiasi oleh para manajer dan masyarakat, pendapatan dan stabilitas kerja, sedangkan faktor yang mengecilkan hati sebagian besar terkait dengan gaji rendah dan kondisi kerja yang sulit. Studi-studi ini menunjukkan bahwa kebijakan yang berorientasi untuk mempromosikan motivasi pekerja perlu disejajarkan dengan individu, organisasi dan reformasi tujuan
Policy Messages
Strategi yang termasuk upaya untuk meningkatkan penerimaan sosial dan pengakuan kesehatan pedesaan profesional sering lebih sukses.
Studi Evaluasi dianggap penting untuk memahami keterkaitan antara faktor-faktor penentu ketidakseimbangan geografis dan strategi untuk memperbaiki mereka.
top related