rencana strategis - kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/revisi renstra...
Post on 27-Nov-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNLOGI PERTANIAN
SULAWESI BARAT 2015-2019
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
2018
EDISI REVISI 1
ii
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Barat
disusun berdasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Pertanian Tahun 2015-
2019. Renstra BPTP Sulawesi Barat tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dan
implementasi Renstra Balitbangtan. Renstra ini juga dimaksudkan sebagai Rencana Aksi
kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi yang
menjabarkan dinamika lingkungan strategis dan isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran
kegiatan pengkajian inovasi pertanian untuk lima tahun ke depan.
Resntra ini dapat dijadikan dasar penyusunan dan pengajuan anggaran kinerja serta dasar
bagi suatu kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi. Renstra
ini dapat menjadi dasar evaluasi kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi
Barat tahun 2015-2019.
Dalam upaya pencapaian sasaran strategis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Sulawesi Barat, Dokumen ini dapat memberikan gambaran pencapaian sasaran strategis
tahunan secara jelas, terarah dan terukur dan bisa menjadi acuan evaluasi kinerja Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Barat
Mamuju, 30 Januari 2018
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat
Dr. Ir.Nurdiah Husnah, M.Si NIP.19680720 199403 2 001
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 13
II. KONDISI UMUM ............................................................................................ 15
2.1. Organisasi ............................................................................................. 15
2.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-prasarana, dan Anggaran) ...................... 17
2.3. Potensi dan tantangan ............................................................................ 19
III. KINERJA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN 2010-2014 DAN KINERJA YANG DIHARAPKAN 2015-2019 ............................................................................... 22
3.1. Capaian Kinerja 2010-2014. .................................................................... 22
3.2. Kinerja yang Diharapkan 2015-2019 ........................................................ 40
IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN ................................................................. 42 4.1. Visi ........................................................................................................ 42 4.2. Misi ........................................................................................................ 42 4.3. Tujuan ................................................................................................... 42 4.4. Tata Nilai ............................................................................................... 43 4.5 Sasaran Kegiatan .................................................................................... 43 4.6. Keterkaiatan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ............................................. 43
V. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...................................................................... 44 5.1. Arah Kebijakan ...................................................................................... 44 5.2. Strategi ................................................................................................. 44 5.3. Langkah Operasional.............................................................................. 46
VI. STANDAR DAN TARGET KINERJA .................................................................... 47
VI.PENUTUP ......................................................................................................... 24
13
I. PENDAHULUAN
Inovasi pertanian merupakan komponen kunci dalam pembangunan pertanian, terutama
dalam menghadapi kondisi sumberdaya yang semakin terbatas serta perubahan iklim global.
Dinamika tersebut, ditambah dengan perubahan lingkungan strategis serta respon terhadap
perubahan strategi pembangunan pertanian nasional, menuntut ketersediaan inovasi pertanian
yang semakin meningkat. Dengan demikian BB Pengkajiansebagai institusi yang mendapatkan
tugas untuk melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian, memiliki ruang
yang besar untuk berkiprah dalam mendukung pembangunan pertanian.
Merespon tantangan di atas, serta memperhatikan tumbuh kembangnya institusi BPTP
Sulawesi Barat, diperlukan arahan untuk lebih memfokuskan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi, khususnya pada periode tahun
2015-2019. Penyesuaian dan penajaman Rencana Strategis BPTP Sulawesi Barat 2015-2019
yang merupakan perwujudan dari visi, misi, program dan kegiatan BPTP Sulawesi Barat dalam
kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik lokasi sangat diperlukan untuk
sebagai dokumen perencanaan pengkajian dan diseminasi teknologi dan inovasi pertanian
spesifik lokasi.
Penajaman dan penyesuaian Renstra 2015-2019 ini juga merespon dinamika kebijakan
dan prioritas program Balitbangtan dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka
Menengah 2015-2019 Kementan, maka pembangunan pertanian diarahkan untuk dapat
menjamin ketahanan pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional.
Sesuai dengan semangat reformasi dan perubahan birokrasi, setiap UK/UPT dituntut
untuk memiliki standar performance sesuai standar mutu dalam pelayanan terhadap
masyarakat, mempunyai konsistensi dan komitmen terhadap mutu manajemen dalam
pelaksanaan tupoksi dan fungsi organisasi dengan baik.Lebih lanjut, Renstra diarahkan demi
terlaksananya pemanfaatan sumberdaya spesifik wilayahyang berbasis inovasidengan kualitas
produk pertanian yang optimal dan bernilai tambah, serta bermuara pada tercapainya
kesejahteraan petani. Struktur rencana strategis ini, secara komprehensif dijabarkan dalam visi,
misi, strategi utama, tujuan, sasaran dan program serta indikator kinerja utama.
Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Sulawesi Barat dibentuk berdasarkan Surat
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian No. 334/TU.210/I.10/3
/2008 tanggal 5 Maret 2008 perihal penataan Satuan Kerja Pengkajian dan Teknologi Pertanian
14
(Satker PTP) yang pada tahun 2011 berubah status menjadi Loka Pengkajian Teknologi
Pertanian (LPTP) berdasarkan surat Peraturan Mentri Pertanian
No.66/Permentan/OT.140/10/2011 tgl 12 Oktober 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
LPTP. Tahun 2017 Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) dinaikkan statusnya menjadi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), berdasarkan Permentan No.
19/Permentan/OT.020/5/2017 dan diberi tugas melaksanakan pengkajian teknologi pertanian
spesifik lokasi dan diseminasi teknologi hasil pengkajian. Keberadaan BPTP ini membuka
peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi maju untuk mendukung pembangunan
pertanian di Propinsi Sulawesi Barat, sesuai dengan kebijakan, kondisi sumberdaya alam dan
sumberdaya riset, sosial ekonomi pertanian dan budaya masyarakat setempat
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir BPTP telah menunjukkan kiprah nyatanya
dalam menghasilkan inovasi pertanian untuk menjawab kebutuhan pengguna. Tidak hanya
model-model inovasi teknologi dan pengembangan kelembagaan, namun juga strategi
kebijakan dan penyusunan panduan operasional berbagai kegiatan.
Dokumen Renstra BPTP Sulawesi Barat ini merupakan dokumen perencanaan yang
berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan langkah operasional pengkajian
dan diseminasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang akan dilaksanakan BPTP
Sulawesi Barat selama lima tahun ke depan (2015-2019). Dokumen ini disusun berdasarkan
analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis
terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan perkembangan IPTEK dalam lima tahun ke
depan. Dokumen Renstra ini juga merupakan acuan dan arahan dalam merencanakan dan
melaksanakan pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi periode
2015-2019 secara meyeluruh, terintegrasi, dan sinergis baik internal Balitbangtan maupun
dengan stakeholder di wilayah.
15
II. KONDISI UMUM
2.1. Organisasi
Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 19/Permentan/ OT.020/5/2017 tanggal 22 Mei
2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Balai
Pengajian Teknlogi Pertanian yang disebut BPTP adalah unit pelaksana teknis dibidang
pengkajian pertanian yang berada di bawah dan tanggung jawab Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.
BPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sedangkan fungsi BPTP adalah :
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan
pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi;
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi;
4. Pelaksanaan pengembangan teknolgi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan
materi penyuluhan.
5. Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan
hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi.
6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi tepat
guna spesifik lokasi;
7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP
16
Struktur Organisasi
BPTP Sulawesi Barat merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang secara struktural adalah
salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
(BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan secara
fungsional dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional
peneliti dan jabatan fungsional penyuluh. Kedua jabatan fungsional tersebut tergabung dalam
satu Kelompok Pengkaji (Kelji). Urusan Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi
kepegawaian, dan keuangan serta perlengkapan dan rumah tangga Balai. Petugas Kerjasama
dan Pelayanan Pengkajian bertugas dalam penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi,
diseminasi hasil penelitian dan pengkajian (litkaji), sarana laboratorium. Dalam tugasnya Kepala
Balai dibantu Tim Program dalam persiapan, penyusunan dan perumusan program litkaji. Tim
Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh KSPP dan urusan
Tata Usaha. Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Barat dapat dilihat pada gambar berikut
(Gambar 1).
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat
17
2.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-prasarana, dan Anggaran)
Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia yang dimiliki BPTP Sulawesi Barat dari tahun 2015-2018
mengalami penurunan dan kenaikan jumlah pegawai (tabel 1 dan 2) yang terdiri dari jabatan
struktural dan funsional umum, dan Jabatan fungsional tertentu (fungsional peneliti,
penyuluh,pustakawan dan litkayasa).
Tabel 1. Keragaan Jabatan Struktural Dan Fungsional Umum
No Jabatan
2015 2016 2017 2018
1 Kepala Loka/ Balai 1 1 1 1
2 Kepala Urusan Tata Usaha / Kasubbag TU 1 1 1 1
3 Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayan Pengkajian - - 1 1
4 Penghimpun dan Pengelola Data - - - -
5 Bendahara Pengeluaran 1 1 1 1
6 Bendahara Penerima 1 1 1 1
7 Pengadministrasi dan Penyaji Data 1 1 1 1
8 Petugas Perpustakaan 1 1 1 1
9 Pengelola Lahan Praktek 2 2 2 2
10 Penyusun Rencana Kegaiatan dan Anggran 1 - - -
11 Penyusun Laporan 2 2 1 1
12 Penyusun Bahan Kerjasama 1 1 1 1
13 Pengadministrasi Umum - - - -
14 Pramu Gudang 1 1 1 1
15 Koordinator Administrasi Rumah Tangga 1 1 1 1
16 Pramu Pameran dan Peragaan 1 - - -
17 Pengelola Laboratorium 1 2 1 1
18 Penata Usaha Dokumen 4 1 1 1
19 Caraka 1 - -
20 Oprator Mesin 1 - -
Total 22 16 15 15
18
Tabel 2. Keragaan Jabatan Fungsional Tertentu
No Jabatan Tahun
2015 2016 2017 2018
1 Peneliti Ahli Utama 1 1 1 1
2 Penaliti Ahli Madya 1 1 1 1
3 Peneliti Ahli Muda 1 1 - -
4 Peneliti Ahli Pertama 1 2 2 2
5 Calon Peneliti Ahli Pertma - 2 1 2
6 Penyuluh Pertanian Ahli Muda - 1 1 1
7 Penyuluh Pertanian Ahli Pertama 1 - - -
8 Calon Penyuluh Ahli Pertama - 1 1 2
9 Calon Teknisi Litkayasa Pemula - 2 1 1
10 Teknisi Litkayasa Pemula - - 1 1
11 Pustakawan Muda - - - 1
Total 5 11 9 12
Sarana dan Prasarana
Keragaan sarana dan prasarana BPTP Sulawesi Barat dapat dilihat pada tabel 3, BPTP Sulawesi
Barat memilik lahan Perkantoran seluas 441,6 M2
merupakan hibah dari pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat, 1 unit gedung kantor dan 1 unit laboratorim disiminasi, Lahan Kebun Percobaan
(KP) dan Rumah Dinas. Asset yang dikelola BPTP Sulawesi Barat saat ini adalah sebagai berikut
(Tabel 3)
Tabel 3. Keragaan sarana dan prasarana di LPTP Sulawesi Barat per 31 Agustus 2018
No Jabatan Keterangan
1 Lahan Perkantoran 441,6 M2
2 Kebun Percobaan 15 ha
3 Rumah Dinas 3 Unit
4 Gedung Aula dan Lab. Diseminasi 300 M2
5 Kendaraan Roda 4 7 unit
6 Kendaraan Roda 2 15 Unit
7 Kendaraan Roda 3 1 Unit
19
Anggaran
Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan
pengembangan Satker BPTP Sulawesi Barat dari tahun 2015-2019 memeperoleh dukungan
dana yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM) dan Rupiah Khusus (RK)
Adapun anggaran belanja BPTP Sulawesi Barat dari Tahun 2015-2018 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. Keragaan Anggaran Belanja dari Tahun 2015-2018
No Jenis Belanja Tahun
2015 2016 2017 2018
1 Belanja Pegawai 1.650.840.000 1.850.151.000 2.073.525.000 2.152.449.000
2 Belanja Barang 3.804.651.000 4.833.894.000 4.450.770.000 7.776.430.000
3 Belanja Modal 884.000.000 183.125.000 3.331.000.000 5.211.443.00
Total Pagu 6.339.491.000 6.867.170.000 9.855.295.000 15.140.322.000
Total Realisasi 6.199.990.293 6.280.063.028 9.431.065.395 8.595.417.053
Presentase Realisasi (97,80%) (91,45) (95,70) (56,77)
2.3. Potensi dan Tantangan
Potensi
Dalam pelaksanaan konsep pembangunan pertanian nasional telah disadari bahwa wilayah
Republik Indonesia memilki sumberdaya pertanian yang beragam antar wilayah sehingga
tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam melakukan eksplorasi terhadap sumberdaya
pertanian juga berbeda. Perbedaan tersebut membawa konsekuensi terhadap adanya tuntutan
terhadap hasil-hasil penelitian dan pengkajian yang lebih spesifik pula dalam menyokong
pembangunan pertanian di daerah. Peran lembaga penelitian/pengkajian pertanian secara
khusus di daerah menjadi lebih penting dan memiliki posisi yang sangat strategis. Peran
lembaga penelitian dan pengkajian pertanian di daerah yang diperlukan secara umum antara
lain:1) menghasilkan teknologi pertanian spesifik lokasi, 2) memberi masukan kepada
pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan pertanian, 3) mempercepat
diseminasi teknologi kepatani atau pengguna, dan 4) membangun partisipasi aktif petani.
Sulawesi Barat yang masuk dalam Kawasan Timur Indonesia adalah Propinsi ke -33 yang
terbentuk pada tahun 2004 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2004, dan dalam
20
perkembangannya telah menjadi 6 kabupaten yaitu Mamuju, Majene, Polewali Mandar,
Mamasa, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Provinsi Sulawesi Barat memiliki luas wilayah
16.937,16 kilometer persegi yang meliputi 6 kabupaten. Sektor pertanian merupakan sektor
utama penyokong perekonomian provinsi Sulawesi Barat. Terhadap 9 (Sembilan) sektor yang
ada (Pertanian, Industri pengolahan, Perdagangan, Lembaga keuangan, Jasa-jasa, Angkutan
dan komuniskasi, Konstruksi, Pertambangan/galian, dan Listrik/gas/air), sektor pertanian
memberikan kontribusi terbesar yaitu 49,79%.
Salah satu permasalah pengembangan komoitas pertanian di Sulawesi Barat adalah rendahnya
akses terhadap teknologi. Permasalahan tersebut berdampak terhdap rendahnya produksi dan
produktivitas pertanian dan pendapatan petani serta pelaku pertanian lainnya.Terbentuknya
Provinsi Sulawesi Barat memberi ruang bagi Litbang Pertanian untuk berkontribusi langsung
dalam mendukung pembangunan Pertaniandi Sulawesi Barat. Badan Penelitian dan
pengembangan Pertanian telah banyak menghasilkan teknologi yang memungkinkan
tercapainya peningkatan produksi pertanian dan pencapaian swasembada pangan, ekspor
pertanian, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan
Laju pembangunan pertanian yang semakin dinamis dan tuntutan percepatan diseminasi karena
perubahan lingkungan strategis Kementerian Pertanian, memerlukan model pembangunan
pertanian yang tepat dan dapat meningkatkan pendapataan dan kesejahteraan petani. Badan
Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan inovasi teknologi dalam berbagai bidang. Upaya
perlu dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi oleh masyarakat pengguna
khususnya petani.
Perubahan pola kebijakan dan perubahan peta politik nasional yang telah melahirkan undang-
undang tentang otonomi daerah yaitu UU No. 22 Tahun 1999 yang diubah dengan UU No. 32
Tahun 2004, yang memberikan kewenangan yang lebih luas terhadap daerah berdampak pula
terhadap perumusan kebijakan pembangunan dari top down menjadi bottom up yang
desentralistik termasuk pembangunan sektor pertanian. Perubahan pola kebijakan tersebut
membawa konsekuensi terhadap adanya tuntutan terhadap hasil-hasil penelitian dan
pengkajian yang lebih spesifik pula dalam menyokong pembangunan pertanian di daerah. Peran
21
lembaga penelitian/pengkajian pertanian secara khusus di daerah menjadi lebih penting dan
memiliki posisi yang sangat strategis. Peran lembaga penelitian dan pengkajian pertanian di
daerah yang diperlukan secara umum antara lain: 1) menghasilkan teknologi pertanian spesifik
lokasi, 2) memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan
pembangunan pertanian, 3) mempercepat diseminasi teknologi kepatani atau pengguna, dan 4)
membangun partisipasi aktif petani.
Peran strategis Badan Litbang Pertanian yang diterjemahkan dalam tugas dan fungsi BPTP
Sulawesi Barat sebagai lembaga penelitian dan Pengkajian di Sulawesi Barat telah dilaksanakan
sejak berdirinya tahun 2011. Kinerjanya terus ditingkatkan terutama dalam perakitan dan
penyediaan teknologi pertanian spesifik lokasi serta pemberian dukungan dan rekomendasi
kebijakan pengembangan pertanian di Sulawesi Barat.
22
III. KINERJA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN 2010-2014 DAN KINERJA YANG DIHARAPKAN 2015-2019
3.1. Capaian Kinerja 2010-2014.
Produk dan Informasi Hasil Penelitian
Produk dan informasi hasil penelitian LPTP Sulawesi Barat mulai sejak terbentuknya
LPTP Sulawesi Barat sampai tahun 2014 adalah Peta Zona Agro Ekology (AEZ) skala 1:50.000
Kab. Majene, Peta Agroecology Zone (AEZ) untuk pewilayahan komoditas pertanian Kabupaten
Mamasa, Paket teknologi sayuran dataran rendah di Kabupaten Mamuju, Model Pembangunan
perdesaan melalui inovasi (m-P3MI), Paket teknologi tanaman padi dan kedelai di lahan sawah,
model akselerasi pembangunan pertanian ramah lingkunga lestari (m-P2RLL) di Kabupaten
Mamuju, integrasi ternak kambing dengan Kakao, Teknologi Pengolahan Ubi Kayu Menjadi
Pangan lokal Jepa, Model tanaman pangan lestari (MKRPL), model Laboratorium lapang
Inovasi Pertanian dan Informasi tentang sumberdaya genetik di Sulawesi Barat.
Gambar 2. Peta Zona Agro Ekology (AEZ) skala 1:50.000 Kab. Majene
23
Gambar 3. Peta Agroecology Zone (AEZ) untuk pewilayahan komoditas pertanian
Kabupaten Mamasa
Gambar 4. Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Sulawesi barat
24
Gambar 5. Pengkajian Peningkatan
Produktivitas Sayuran di Kabupaten Mamuju
Gambar 6. Kegiatan m-P3MI di Kabupaten
mamuju
Gambar 7. Kegiatan m-KRPL di SD Inpres
Salakuyu I Kabupaten Mamuju
Gambar 8. Temu lapang dan Panen Raya
Kegiatan UPBS di Kabupaten Mamuju
Gambar 9. Pembuatan Pupuk Urine kambing
kegiatan Pendmpingan Gernas Kakao
Gambar 10.Temu Lapang dan Panen raya
Damfarm PTT kedelai di Kab. Mamuju Utara
25
Publikasi
Kegiatan Pengembangan Informasi, Komunikasi dan Diseminasi Teknologi Pertanian bertujuan
mendapatkan mengelola dan mengembangkan berbagai bentuk media informasi, komunikasi
dan diseminasi dengan: penyusunan dan penerbitan media informasi tercetak
(leaflet/brosur/poster), (2) pengembangan jaringan Wesbsite, (3) partisipasi dalam seminar
ekspose/Visualisasteknologi/informasi pertanian/kegiatan penyuluhan, dan pengelolaan
perpustakaan.
LPTP Sulawesi Barat Mengelola Website yang selama tahun 2013 melakukan updating
sebanyak 50 kali dan mendapat peringkat ke-18 dari 33 propinsi.Pada tahun 2012-2013 LPTP
Sulawesi Barat bekerja sama dengan TVRI Sulawesi Barat melakukan diseminasi hasil kajian
yang dilakukan oleh LPTP Sulawesi barat selama tahun 2013 berupa: Penerapan Jajar Legowo
2:1, Temu Lapang Dempfarm PTT Kedelai, Bimimbingan Teknologi Penangkar Benih,
Pembuatan Pupuk cair dari Urine Kambing, Pelatihan teknologi pemliharan Tanaman Kakao
pada kegiatan introduksi klon-klon unggul kakao. Dan pada tahun 2014 LPTP Sulawesi barat
Bekerja sama dengan RRI Sulawesi Barat.
Tabel 4. Hasil Cetakan Bahan Publikasi Berupa Poster, Leaflet, Banner LPTP Sulbar
Tahun 2010-2014 NO BAHAN PUBLIKASI TAHUN
PEMBUATAN/PERCETAKAN
1. Leaflet/Brosur:
1. Perawatan kebun kakao
2. Pentingnya pohon pelindung untuk tanaman
kakao 3. Rehabilitas tanaman kakao dengan teknik
sambung samping 4. Penyakit busuk buah kakao
5. Penyakit kangker batang
Buku:
1. PTT Padi sawah Diskripsi VUB Padi
2. Panduan pelaksanaan SL-PTT Padi dan jagung
2010
26
NO BAHAN PUBLIKASI TAHUN
PEMBUATAN/PERCETAKAN
2. Leaflet/Brosur:
1. Pengendalian hama tikus terpadu
2. Sistem bubu perangkap tikus 3. Kompos jerami
4. Pemupukan padi sawah dengan metode soid test kit
Buku:
1. Diskripsi Varietas Padi 2. Pedoman Umum PTT Padi sawah
3. Pengenalan dan pengendalian terpadu penyakit tungro
2011
3. Leaflet:
1. VUB Spesifik lokasi Sulawesi Barat 2. Kalender tanam terpadu
3. Pemanfaatan limbah kulit kakao menjadi pakan ternak kambing
Buklet:
1. Jajar legowo 2. Informasi kalender tanam per kecamatan
3. Petunjuk teknis integrasi tanaman kakao dengan ternak kambing
4. Petunjuk teknis budidaya tomat ramah
lingkungan 5. Petunjuk teknis budidaya cabai merah ramah
lingkungan
2012
3 Poster:
1. Teknologi Dasar PTT padi
2. Teknologi Pengairan Basah-kering (AWD) pada padi sawah dan manfaatnya,
3. Teknologi Pengomposan Jerami Padi dan Manfaatnya,
4. Teknologi Penggunaan bibit muda dan
Manfaatnya, 5. Hama dan Penyakit tanaman padi dan
Pengendalianya, 6. Cara mengakses Website kalender Tanam
Terpadu melaluli Internet
7. Stop Membakar Jerami 8. Teknik Produksi Benih Unggul Padi, ,
9. Sukses dengan benih unggul padi Bersertifikat Buku :
1. Juknis Kalendar Tanaman Terpadu, 2. Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi,
3. Sistim Tanam Legowo,
VCD/DVD Vidio:
1. Penerapan Jajar Legowo 2:1,
2. Temu Lapang Dempfarm PTT Kedelai,
2013
27
3. Bimimbingan Teknologi Penangkar Benih,
4. Pembuatan Pupuk cair dari Urine Kambing, 5. Pelatihan teknologi pemliharan Tanaman
Kakao
4. Banner:
1. Komponen Teknologi spesifik lokasi 2. Teknologi Spesifik lokasi Sulawesi Barat
3. Sistem integrasi kakao dan kambing 4. Model pertanian ramah lingkungan
5. Diseminasi Model Integrasi kakao dan ternak
kambing di Sulawesi Barat 6. Petunjuk teknis pengolahan jepa
7. Succses Story KRPL Sulbar Buklet:
1. Rekomendasi teknologi spesifik lokasi
tanaman pangan 2. Pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan
AEZ kabupaten Mamuju 3. Petunjuk teknis model pertanian ramah
lingkungan melalui integrasi kakao dan kambing
4. Petunjuk teknis teknologi pengolahan jepa
Leaflet:
1. Teknologi budidaya bawang merah
2. Fermentasi kakao 3. Teknologi Pengolahan jepa
2014
Gambar 11. Penyampaian Publikasi Melalui Radio Gambar 12. Kegiatan Ekspose Peternakan di
Sulawesi Selatan
28
Gambar 13. Open House Agro Inovasi LPTP Sulawesi
Barat
Gambar 14. Taman Agro Inovasi di Area Kantor
Gambar 15. Mengikuti Acara Pameran PPSL di
Bogor
Gambar 16. Display Teknologi di Ruang Lobby
Gambar 17.Mengikuti Acara PENAS di Malang Gambar 18. Temu Aplikasi Teknologi
29
Gambar 19. Mengikuti Pameran dalam Rangka Ultah Prov. Sulawesi Barat
Gambar 20. Tampilan Website LPTP Sulawesi Barat
30
Diseminasi Teknologi Hasil Penelitian
Berbagai kegiatan Penelitian dan Pengkajian serta Diseminasi telah dilaksanakan di Provinsi
Sulawesi Barat, adapun Kegiatan Penelitian/Pengkajian dan Diseminasi di provinsi Sulawesi
Barat dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 5. Kegiatan Diseminasi dan Pengkajian LPTP Sulbar dari Tahun 2011-2014 Di Prov . Sulawesi Barat
NO KEGIATAN TAHUN PELAKSANAAN
A. Kegiatan Diseminasi Teknologi dan Pendampingan
1. Gelar Teknologi Sambung Samping Kakao 2009
2. Visitor Plot Klon-klon Unggul Kakao Toleran Terhadap VSD 2009
3. Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
(SLPTT) Padi
2010-2014
4. Pendampingan Gernas kakao 2010-2012
5. Percepatan Diseminasi dan Adopsi Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI)
2011-2014
6. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL)
Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
2011-2013
2013-2014
7. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) 2008-2014
8. Penyediaan dan Perbanyakan Benih Sumber VUB Padi di
Sulawesi Barat (UPBS)
2011-2014
9. Demfarm Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai di
Sulawesi Barat
2013-2014
10. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu (KATAM) di Propinsi Sulawesi Barat
2013-2014
11. Siaran Televisi 2012-2013
12. Siaran Radio 2014
11. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian
Berdasarkan AEZ pada Skala 1:50.000 Kab. Majene Provinsi
Sulawesi Barat
2013
B Kegiatan Pengkajian Spesifik Lokasi
1. Pengkajian Model Pengembangan Sistem Pengendalian Hama
Penggerek Buah Kakao Berbasis Komunitas
2012
2. Peningkatan Produktivitas Kakao Melalui Introduksi Klon-Klon
Unggul Dan Teknologi Produksi Berwawasan Lingkungan
2012-2014
3. Pengkajian Peningkatan Produktivitas Tanaman Sayuran Dataran Rendah Melalui Uji Adaptasi Varietas Unggul
2012
31
Dan Teknologi Produksi Yang Berwawasan Lingkungan
4. Kajian Teknologi Pascapanen Mendukung Olahan Pangan
Lokal di Sulawesi Barat
2013-2014
6. AEZ mendukung pengembangan kakao 2014
7. Kajian Teknologi Budi Daya Bawang Merah 2014
8. Model Akselerasi Pembangunan Pertanian Ramah lingkungan
lestari (M-AP2RL)
2014
Gambar 21 Pengolahan ubi kayu menjadi jepa aneka rasa diKabupaten Majene
Gambar 22. Kajian Klon-Klon Unggul Sulawesi Barat
Gambar 23. Produksi Benih Padi kegiatan
UPBS LPTP Sulawesi Barat
Gambar 24. Temu Usaha Kakao Mendukung
pengembangan kakao di Sulawesi Barat
32
Gambar 25. Temu lapang dan Panen Raya Kegiatan SL-PTT padi di Sulawesi Barat
Kerjasama Pengembangan Teknologi
Beberapa kegiatan kerjasama telah dijalin antara LPTP Sulawesi Barat dengan Dinas/Instansi
Kabupaten dan Provinsi Kabupaten Mamuju baik sebagai Narasumber maupun sebagai Tenaga
Ahli. Untuk kedepannya kegiatan kerjasama dapat dioptimalkan jika pembentukan BPTP
Sulawesi Barat telah diwujudkan. Beberapa kegiatan Pengkajian yang dikerjasamakan dengan
Badan Litbang Pertanian seperti disajikan pada Tabel 10 di bawah ini.
Tabel 6. Kegiatan Kerjasama LPTP Sulawesi Barat di Sulawesi Barat
No Judul Kegiatan Instansi Mitra Tahun
Pelaksanaan
Sumber
Dana
1. Kajian Pola Faktor penentu distribusi
penerapan inovasi pertanian spesifik
lokasi di propensi di Sul-Bar
Kab. Mamuju 2011 Kemenristek
2. Peningkatan mutu biji kakao melalui
system integrasi kambing-kakao
Kab. Mamuju 2012 Kemenristek
3. Kajian kelembagaan mendukung peningkatan mutu hasil dan
pendapatan petani kakao
Kab. Mamuju dan Polman
2012 Kemenristek
33
4. Model Pengembangan Pertanian
Perdesaan Melalui Inovasi (m-P3MI) Berbasis Peningkatan Lahan Sawah
Tadah Hujan di Sulawesi Barat
Kab. Mamuju 2013-2014 SMARTD
5. Pengkajian Model Pengendalian Hama
Penggerek Buah Kakako Disulawesi Barat
Kab. Mamuju 2014 SMARTD
6. Identifikasi Kebutuhan Teknologi Tanaman Pangan Spesifik Lokasi Di
Sulawesi Barat
Kab. Mamuju 2014 SMARTD
Gambar 26. Temu Lapang dan panen Raya pada Kegiatan m-P3MI Sawah Tadah Hujan
Gamabar 27. Kajia Model Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakako Disulawesi Barat
34
Gambar 28 Worksop Indentifikasi Kebutuhan Teknologi Unggulan dan Kebutuhan Teknolgi Spesifik Lokasi di Sulawesi Barat
Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan dengan Undang-undang No 25 tahun 2009.
Penyelenggaraan pelayanan publik juga harus memenuhi beberapa prinsip pelayanan
sebagaimana yang disebutkan dalam Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 (Ratminto dan Winarsih,
2007:22) yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik harus memenuhi
beberapa prinsip sebagai berikut sederhana, kejelasan, Kepastian waktu, Akurasi, Keamanan,
tanggung jawab, Kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisplinan,
kesopanan dan keramahan, kenyamanan, .
Hasil survey interen LPTP Sulawesi Barat sebanyak 14 poin menghasilkan nilai sebagai berikut,
Prosedur Pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan pelaksanaan pelayanan, Kedisiplinan
pelaksanaan Pelayanan, Tanggung jawab pelaksana Pelayanan, Kemampuan pelaksana
pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan
pelaksana, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan,
kenyamanan lingkungan, keamanan pelayanan, dari kesemua unsure pelayanan dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik di LPTP Sulawesi barat memiliki jumlah nilai sebesar 2.97.
(Tabe.7). Berdasarkan criteria penilaian (Tabel 8)
35
Tabel 7. Nilai Pendapat Responden Publik LPTP Sulbar
No pendapat responden Nilai
unsur
Bobot NPR
terimbang
NRR per
Unsur
IKM Unit
Pelayanan
1 Prosedur Pelayanan 3.36 0.071 0.24 5.96
2 Persaratan pelayanan 3.14 0.071 0.22 5.58
3 Kejelasan pelaksanaan pelayanan 3.14 0.071 0.22 5.58
4
Kedisiplinan pelaksanaan
pelayanan 3.29 0.071 0.23 5.83
5 Tanggung jawab pelaksanaan pelayanan 3.29 0.071 0.23 5.83
6 Kemampuan pelaksanaan pelayanan 3.43 0.071 0.24 6.09
7 Kecepatan pelayanan 3.64 0.071 0.26 6.47
8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3.36 0.071 0.24 5.96
9
Kesopanan dan keramahan
pelaksanan 3.71 0.071 0.26 6.59
10 Kewajaran biaya pelayanan 0.21 0.071 0.02 0.38
11 Kepastian biaya pelayanan 0.79 0.071 0.06 1.39
12 Kenyamanan lingkungan 3.07 0.071 0.22 5.45
13 Kenyamanan lingkungan 3.57 0.071 0.25 6.34
14 Keamanan pelayanan 3.79 0.071 0.27 6.72
2.97 74.17
Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya disimpulkan sebagai berikut :
a. Nilai IKM : 74.17 b. Mutu layanan B c. Kinerja unit pelayanan Baik.
Tabe 9. Kriteria nilai Persepsi Tentang Indeks Kepuasan masyarakat
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM Nilai Interval Konversi
1 1.00-1.75 25.00-43.75 D Tidak Baik
2 1.76-2.50 43.76-62.50 C Kurang Baik
3 2.51-3.25 62.51-81.25 B Baik
4 3.26-4.00 81.26-100 A Sangat Baik
36
Penghargaan
Penghargaan yang di dapat LPTP Sulawesi Barat semenjak berdirinya kantor Loka Pengkajian
Teknologi Pertanian Sulawesi Barat mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dari Kementan
tentang wilayah bebas dari Korupsi (WBK) dari tahun 2011-2014, sertifikat tentang Peringkat
ke -18 Pengelolaan informasi, inovasi melalui website lingkup Badan Litbang Pertanian.
Gamba 29. Sertifikat dari Kementan Tentang WBK tahun 2011
Gambar 30. Sertifikat dari Kementan Tentang WBK tahun 2012
37
Sertifikat dari Kementan Tentang WBK tahun 2013
Sertifikat dari Kementan Tentang WBK tahun 2014
38
Gamabar 33. Piagam Penghargaan dari Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Rutin LPTP Sulbar
Kegiatan rutin yang dilakukan sejak berdirinya LPTP Sulawesi Barat adalah Rapat, apel pagi,
apel setiap hari besar dan setiap tanggal 17 setiap bulannya, pengajian dan ada kegiatan
lainnya seperti menjalin keakraban.
Gambar 34. Rapat Bulanan LPTP Sulawesi Barat
39
Gambar 35. Pelaksanaan Upacara 17 Agustus di Kantor Gubernur Sulawesi barat
Gambar 36. Pelaksanaan Apel Pagi dan Sore Pegawai LPTP Sulawesi barat
40
3.2. Kinerja yang Diharapkan2015-2019
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad
dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian
kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi; (4) menciptakan tolokukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5)
sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanks
BPTP Sulawesi Barat telah membuat perjanjian kinerja pada tahun 2015-2019 secara
berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.Perjanjian kinerja ini
merupakan tolokukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun. Perjanjian kinerja BPTP
Sulawesi Barat tahun 2015-2019 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun
2015-2019 yang telah ditetapkan.
Tabel 10. Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja BPTP Sulawesi Barat 2015-2017
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Aktivitas Target
2015 2016 2017
01
Tersedianya teknologi
pertanian spesifik lokasi
Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi 5 4 4
02
Terdiseminasikannya
inovasi teknologi
pertanian
bioindustri spesifik lokasi
Jumlah model pengembangan inovasi teknologi pertanian
bioindustri
1 2 2
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna
1 6 5
Jumlah produksi benih sumber
-Padi -Kedelai
12,7 0
6 0
9 21
03
Dihasilkanny
a rumusan rekomendasi
kebijakan
Jumlah rekomendasi kebijakan 1 1 1
41
Tabel 11. Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja BPTP Sulawesi Barat 2018-2019
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Aktivitas Satuan
Target
2018 2019
01
Dimanfaatkannnya
Hasil Kajian dan
Pengembangan
Teknologi Pertanian
Spesifik Lokasi
Jumlah paket teknologi
spesifik lokasi yang
dimanfaatkan (akumulasi
5 tahun terakhir) (paket
teknologi)
Paket Teknologi 9 7
Rasio paket teknologi
spesifik lokasi yang
dihasilkan terhadap
jumlah pengkajian
teknologi spesifik lokasi
yang dilakukan pada
tahun berjalan
Persen 100 100
Jumlah rekomendasi
kebijakan yang dihasilkan
Rekomendasi
Kebijakan 1 1
02
Meningkatnya
kualitas layanan
publik Balai Besar
Pengkajian
Teknologi Pertanian
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) atas
layanan publik Balai
Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Sulawesi
Barat
Nilai IKM 3 3
42
IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merupakan salah satu unit pelaksana teknis Eselon
3 Balitbangtan, yang secara hirarkis merupakan Bussines Unit Balitbangtan melalui koordinasi
BB Pengkajian. Berdasarkan hierarchical strategic plan, maka BPTP Sulawesi Barat menyusun
Visi, Misi, Arah Kebijakan, dan rencana Kegiatan Litkaji, yang selanjutnya dituangkan menjadi
Rencana Operasional. Visi, misi, kebijakan, dan kegiatan BPTP Sulawesi Barat 2015-2019
mengacu pada Visi dan Misi Balitbangtan, yang selanjutnya akan menjadi visi, misi, kebijakan,
strategi, dan program seluruh satuan kerja Badan Litbang Pertanian, termasuk BB Pengkajian.
Memperhatikan hierarchical strategic plan, maka visi dan misi BB Pengkajian adalah:
4.1. Visi
Menjadi Lembaga Pengkajian Penghasil Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi
Sulawesi Barat. Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.
4.2. Misi
1. Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanianSpesifik Lokasi Sulawesi Barat yang
memiliki scientific and impact recognition denganproduktivitas dan efisiensi tinggi
2. Mewujudkan BPTP Sulawesi Barat sebagai Institusi yang mengedepankan transparansi,
profesional ismedan akuntabilitas
4.3. Tujuan
1. Menyediakan teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi yang produktif dan efisien serta
ramah lingkungan yang siap dimanfaatkan oleh stakeholder (pengguna).
2. Mewujudkan akuntabilitas dan profesionalisme dalam pelayanan jasa dan informasi
teknologi spesifik lokasi kepada pengguna.
43
4.4. Tata Nilai
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya BPTP Sulawesi Barat menganut
beberapa tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat seluruh komponen
yang ada di Balitbangtan. Tata nilai tersebut antara lain:
1. BPTP adalah lembaga yang terus berkembang dan merupakan Fast learning organization.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengedepankan prinsipefisiensi dan efektivitas
kerja.
3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai bagiandari upaya mewujudkan
corporate management yang baik.
4. Bekerja secara cerdas, cermat, keras, ikhlas, tuntas dan mawas.
4.5 Sasaran Kegiatan
1. Dimanfatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
2. Meningkatnya kualitas layanan publik BPTP Sulawesi Barat
4.6. Keterkaiatan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Tabel 12 .Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
VISI MISI TUJUAN SASARAN
Menjadi Lembaga Pengkajian Penghasil Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi di Sulawesi Barat Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.
Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian Spesifik Lokasi Sulawesi Barat yang memiliki scientific and impact recognition dengan produktivitas dan efisiensi tinggi
Menyediakan teknologi inovasi pertanian spesifik lokasi yang produktif dan efisien serta ramah lingkungan yang siap dimanfaatkan oleh stakeholder (pengguna).
Dimanfatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
Mengedepankan transparansi, profesional isme dan akuntabilitas kinerja
Menyediakan layanan jasa dan informasi teknologi spesifik lokasi kepada pengguna.
Meningkatnya kualitas layanan publik BPTP Sulawesi Barat
44
V.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
BPTP Sulawesi Barat merupakan salah satu unit eselon tiga di bawah Balitbangtan yang
dikoordinasikan oleh BB Pengkajian, oleh sebab itu arah kebijakan dan strategi BPTP Sulawesi
Barat mengadopsi arah kebijakan Balitbangtan dengan penekanan kepada Tusi BPTP sebagai
penghasil teknologi spesifik lokasi.
5.1. Arah Kebijakan
1. Fokus pada upaya percepatan pemanfaatan hasil penelitian/pengkajian dan pengembangan
spesifik lokasi bagi stakeholders dan pengguna secara luas.
2. Mendorong penciptaan teknologi pertanian spesifik lokasi melalui kegiatan litkaji multi
disiplin dan terpadu sehingga menjadi solusi menyeluruh bagi penyelesaian permasalahan
pembangunan serta memberikan manfaat dan dampak secara ekonomi dan sosial bagi
masyarakat khususnya provinsi Sulawesi Barat.
3. Mendorong pengembangan dan penerapan advance technology spesifik lokasi yang
produktif, efisien dan ramah lingkungan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas
produk pangan dan pertanian.
4. Membangun terciptanya suasana “corporate organization” Balitbangtan yang kondusif bagi
pengembangan potensi dan kapasitas sumberdaya manusia dalam pelaksanaan penelitian
dan pengembangan serta diseminasi hasil penelitian sehingga dijamin akuntabilitasnya.
5. Meningkatkan kerjasama dan sinergi sumberdaya penelitian yang saling menguatkan antara
UK/UPT di lingkup Balitbangtan dan dengan berbagai lembaga riset di dalam dan luar negeri
5.2. Strategi
1. Menumbuhkembangkan pengkajian yang inovatif secara mandiri (in-house) dan
menjalin/memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, serta secara berkala melakukan
evaluasi mandiri (self evaluation) terhadap state of the art dari inovasi yang dikembangkan.
2. Mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi berdaya saing tinggi dalam
meningkatkan kualitas produk pertanian dan pangan dengan berorientasi pada kebutuhan
pasar dan pengguna secara luas.
45
3. Memanfaatkan pengembangan teknologi spesifik lokasi yang telah dilakukan berbagai pihak
termasuk advanced technology dalam mempercepat pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan bagi stakeholders dan pengguna secara luas.
4. Mengembangkan penciptaan teknologi spesifik lokasi berbasis optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya dan kearifan lokal dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya dan
pengembangannya di berbagai lingkungan strategis.
5. Mengembangkan sistem pengkajian, pengembangan, dan penerapan teknologi dan inovasi
pertanian spesifik lokasi dan mengembangkan kegiatan pengkajian melalui konsorsium
dengan berbagai lembaga terkait.
6. Merencanakan kegiatan pengkajian berbasis pada alternatif menyeluruh bagi pemecahan
masalah dan siap diterapkan bagi pengguna akhir dan pengguna antara (eselon satu terkait
lingkup Kementerian Pertanian).
7. Mengembangkan pola pendampingan dan pengawalan teknologi dan inovasi spesifik lokasi
pada program-program strategis Kementerian Pertanian dalam mendorong komoditas
pertanian andalan dan bernilai ekonomi.
8. Mengembangkan pengawalan penerapan teknologi dan inovasi spesifik lokasi bagi
berkembangnya pengelolaan tanaman terpadu yang berkelanjutan.
9. Mengembangkan kajian untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bersifat
antisipatif, responsive bagi pemecahan masalah serta sebagai basis dalam penyusunan
peraturan perundangan tata kerja organisasi/kelembagaan terkait dengan pembangunan
pertanian.
10. Meningkatkan promosi dan mengakselerasi diseminasi hasil penelitian melalui Spektrum
Diseminasi Multi Channel (SDMC) kepada seluruh stakeholderskhususnya di provinsi
Sulawesi Barat dan meningkatkan kapasitas dan sinergi lembaga inovasi (penelitian,
diseminasi, penyuluhan) yang saling menguatkan.
11. Membangun model pembangunan pertanian spesifik lokasi berbasis sumberdaya lokal
dengan melibatkan partisipasi aktif stakeholder
46
5.3. Langkah Operasional
Sebagai implementasi dari arah kebijakan dan strategi, langkah operasional yang diambil
melalui koordinasi BB Pengkajian adalah:
1. Melakukan Koordinasi untuk melakukan kegiatan Pendampingan Upaya-Upaya
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Strategis Mendukung Swasembada
pangan.
2. Melakukan koordinasi untuk melakukan kegiatan Model Pertanian Bioindustri
3. Melakukan koordinasi dalam kegiatan Pendampingan Kawasan Perekebunan dan
Hortikultura
4. Melakukan Koordinasi dalam upaya penyedia benih sumber tanaman pangan dan benih
perkebunan.
47
VI. STANDAR DAN TARGET KINERJA
Program merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi Kementerian
Negara/Lembaga yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon I atau unit
Kementerian Negara/Lembaga yang berisi kegiatan untuk mencapai hasil dengan indikator
kinerja yang terukur. Balitbangtan sebagai instansi pemerintah menjabarkan program sebagai
instrumen kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan, serta
memperoleh alokasi pembiayaanya (anggaran).Untuk mewujudkan pencapaian sasaran
program yang terukur dapat dilakukan dengan pengerahan sumber daya manusia (SDM),
sumber daya material, sumber daya uang (dana/anggaran), atau dengan kombinasi sumber
daya tersebut.Program dapat terdiri satu atau beberapa kegiatan yang dilaksanakan satu atau
beberapa satuan kerja. Dalam istilah perencanaan pada lingkup Kementerian Pertanian pada
eselon 2 atau unit kerja dengan eselon dibawahnya, telah disepakati pada level tersebut
digunakan istilah aktivitas dalam standar kinerja.
Kinerja BPTP dilihat dari pencapaian sasaran kegiatannya, yang diukur dengan Indikator
Kinerja Aktivitas (IKA). BPTP Memiliki empat IKA, yaitu (1) Jumlah paket teknologi spesifik
lokasi yang dimanfaatkan, yang didelegasikan menjadi jumlah jejaring dan/atau kerjasama
pengkajian teknologi pertanian yang terbentuk, serta jumlah paket teknologi spesifik lokasi
yang didiseminasikan, (2) Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah
pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan, (3) Jumlah
rekomendasi kebijakan yang dihasilkan, dan (4) Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan
publik BPTP. Standar dan target kinerja BB Pengkajian disajikan pada tabel berikut.
Tabel. 13 Standar Kinerja BPTP Sulawesi Barat
Kode Sasaran Aktivitas Indikator Kinerja Aktivitas Penanggung
Jawab Metode
cascading
01 Dimanfaatkannnya Hasil Kajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian
Spesifik Lokasi
Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan
(akumulasi 5 tahun terakhir) (paket teknologi)
Kepala BPTP Sulawesi Barat
Lingkup dipersempit
48
Kode Sasaran Aktivitas Indikator Kinerja Aktivitas Penanggung
Jawab Metode
cascading
A Jumlah jejaring dan/atau kerjasama pengkajian teknologi
pertanian yang terbentuk
(akumulasi 5 tahun terakhir) (dokumen kerjasama)
Seksi Kerjasama dan
Pelayanan
Pengkajian BPTP Sulawesi
Barat
B Jumlah paket teknologi spesifik
lokasi yang didiseminasikan
(akumulasi 5 tahun terakhir) (paket teknologi)
Seksi
Kerjasama dan
Pelayanan Pengkajian
BPTP Sulawesi Barat
02 Dimanfaatkannnya
Hasil Kajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Rasio paket teknologi spesifik
lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi
spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan
(%)
Kepala BPTP
Sulawesi Barat
Tidak
didelegasikan
03 Dimanfaatkannnya
Hasil Kajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Jumlah rekomendasi kebijakan
yang dihasilkan (jumlah rekomendasi)
Kepala BPTP
Sulawesi Barat
Tidak
didelegasikan
04 Meningkatnya kualitas layanan publik Balai
Besar Pengkajian
Teknologi Pertanian Barat
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
Barat
Kepala BPTP Sulawesi Barat
Tidak didelegasikan
49
Tabel 14. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Sasaran dan Target Pencapaiannya 2015-2019
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Aktivitas Satuan Target
2015 2016 2017 2018 2019
01
Tersedianya teknologi pertanian
spesifik lokasi
Jumlah Teknologi Spesifik
Lokasi Teknologi 5 4 4 - -
02
Terdiseminasikannya inovasi
teknologi pertanian bioindustri spesifik lokasi
Jumlah model pengembangan
inovasi teknologi pertanian bioindustri
model 1 2 2 - -
Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke pengguna Teknologi 1 6 5 - -
Jumlah produksi benih sumber
-Padi -Kedelai
Ton Ton
12,7 0
6 0
9 21
-
-
03 Dihasilkannya rumusan
rekomendasi kebijakan Jumlah rekomendasi kebijakan Rekomendasi 1 1 1 - -
50
Tabel 15. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Sasaran dan Target Pencapaiannya 2015-2019
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Aktivitas Satuan
Target
2015 2016 2017 2018 2019
01
Dimanfaatkannnya Hasil Kajian
dan Pengembangan Teknologi
Pertanian Spesifik Lokasi
Jumlah paket teknologi
spesifik lokasi yang
dimanfaatkan (akumulasi 5
tahun terakhir) (paket
teknologi)
Paket Teknologi - - - 9 7
Rasio paket teknologi spesifik
lokasi yang dihasilkan
terhadap jumlah pengkajian
teknologi spesifik lokasi yang
dilakukan pada tahun berjalan
Persen - - - 100 100
Jumlah rekomendasi kebijakan
yang dihasilkan
Rekomendasi
Kebijakan - - - 1 1
02
Meningkatnya kualitas layanan
publik Balai Besar Pengkajian
Teknologi Pertanian
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) atas layanan publik
Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Sulawesi
Barat
Nilai IKM - - - 3 3
51
Tabel 16. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Sasaran dan Target Pencapaiannya Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi Pelayanan Pengkajian
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran
Kegiatan (IKSK) Satuan
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Tata usaha
-
Rasio permintaan dan keluhan
(tertulis) yang ditindaklanjuti
terhadap layanan ketatausahaan di lingkup Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi barat
% - - - 100 100
-
Rasio rekomendasi Itjen atas
ketidaksesuaian NSPK (norma, standar, prosedur, kriteria)
ketatausahaan di lingkup Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sulawesi Barat
yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang
diberikan
% - - - 100 100
- Seksi Pelayanan
Pengkajian
-
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama pengkajian
teknologi pertanian yang terbentuk (akumulasi 5 tahun
terakhir)
Dokumen
Kerjasama - - - 5 5
-
Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang
didiseminasikan (akumulasi 5 tahun terakhir)
Paket Teknologi - - - 19 19
52
VII. PENUTUP
Renstra Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat tahun 2015-2019
merupakan penjabaran dan implementasi Renstra Balitbangtan. Renstra ini juga dimaksudkan
sebagai Rencana Aksi kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi inovasi pertanian spesifik
lokasi yang menjabarkan dinamika lingkungan strategis dan isu strategis, visi, misi, tujuan dan
sasaran kegiatan pengkajian inovasi pertanian untuk lima tahun ke depan.
Renstra ini dilengkapi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) serta target pencapaian
sasaran sehingga akuntabilitas kegiatan pengkajian dapat dievaluasi dengan baik. Renstra ini
dapat ditelaah setiap tahunnya sehinga memungkinkan untuk terjadi perubahan atau
penyesuaian, misalnya pada indikator kinerja yang disesuaikan dengan kebijakan dan dinamika
pembangunan pertanian khususnya penelitian/pengkajian. Pada akhirnya, Renstra ini ditujukan
sebagai acuan dalam melaksanakan perencanaan pengkajian teknologi spesifik lokasi di lingkup
BPTP.
top related