remaja akhir

Post on 30-Sep-2015

4 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

remaja aakhir

TRANSCRIPT

Remaja Akhir A. Pengertian Menurut Marat (2006) di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan adolescence yang berasal dari kata dalam bahasa Latin adolescere (kata bendanya adolescentia, yang artinya remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Sarwono (2003) mengemukakan remaja adalah individu yang berkembang pada saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual, individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menuju dewasa, dan individu yang mengalami peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi menjadi suatu kemandirian. Bangsa primitif demikian pula orang-orang zaman purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (dalam Hurlock, 1999). Perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang terjadi di masa remaja berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai kepada kemandirian.

B. Batasan Remaja Rentang usia individu sebagai remaja berbeda-beda. Menurut papalia et al. (2004), individu pada masa remaja berusia antara 11 tahun sampai dengan 20 tahun. Sedangkan, Sarwono (2003) mengemukakan bahwa usia remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 19 tahun, namun definisi remaja untuk masyarakat Indonesia adalah individu yang berusia antara 11 tahun sampai dengan 20 tahun. Dan menurut Dirgagunarsa dan Dirgagunarsa (2000), usia remaja yakni antara 12 tahun sampai dengan 21 tahun. Papalia (2008) membagi masa remaja menjadi 2 bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal berlangsung kira-kira dari 11 tahun atau 12 tahun sampai 14 tahun. Masa remaja akhir berlangsung kira-kira 15 tahun sampai 20 tahun. Minat pada karir, pacaran, dan eksplorasi identitas seringkali lebih nyata dalam masa remaja akhir ketimbang dalam masa remaja awal. Gunarsa & Gunarsa (2006) mengatakan remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa, masa remaja akhir berusia sekitar 17 tahun 6 bulan-22 tahun. Menurut Hurlock (1991) remaja artinya tumbuh atau tumbuh mencapai kematangan, remaja akhir menurut Hurlock pada wanita 17-21 tahun dan pria 17 tahun 6 bulan-21 tahun. Santrock (2003) mengungkapkan masa remaja akhir (late adolescence) menunjuk pada kira-kira setelah usia 15 tahun. Marat (2006) dan Monks, dkk (2002) menyimpulkan bahwa remaja akhir berusia antara 18-21 tahun. Kurun waktu masa remaja menurut Witherington (dalam Rumini dan Sundari, 2004) late adolescence berusia antara 15-18 tahun. Masa remaja akhir menurut Mappiare (1982) berusia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun.

C. Perkembangan Remaja Perubahan-perubahan pada remaja berlangsung secara terus-menerus dan ditandai oleh adanya perubahan dalam aspek biologis, kognitif, psikologis, sosial serta moral dan spiritual (Geldard & Geldard, 2000). Perubahan biologis meliputi perubahan fisiologis, perubahan hormon dan perilaku seksual, serta perubahan emosional akibat adanya perubahan biologis dan perubahan hormon seksual. Perubahan kognitif meliputi peningkatan abstrak, kecenderungan egosentris untuk menjadi pusat perhatian, dan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Perubahan psikologis meliputi pembentukan identitas baru, perubahan fungsi identitas diri, awal proses inviduasi, pemahaman pengalaman baru dalam hidup, penghayatan etnis dan upaya penyesuaian diri. Perubahan sosial mencakup upaya pemenuhan peran sosial, pemenuhan harapan orang tua dan teman sebaya, serta usaha menjalani peran remaja sesuai dengan lingkungannya. Pada periode ini juga berlangsung perubahan moral dan spiritual, dan biasanya muncul dorongan untuk mulai berafiliasi dengan kepercayaan tertentu (Geldard & Geldard, 2000). Perubahan biologis dan sosial memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi terjadi pada kepribadian remaja: (1) terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan (2) tercapainya identitas peran, kurang lebih dengan cara menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan, dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut dari remaja. (Santrock, 2003).

D. Perkembangan Biologis Menurut Papalia (2001), perubahan fisik yang terjadi pada remaja adalah terjadinya adolescent growth spurt. Adolescent growth spurtadalah peningkatan secara tajam pada tinggi dan berat badan yang diikuti kematangan seksual. Hal ini terjadi karena masa puber yang dimulai peningkatan produksi hormon seksual.Menurut Sarlito (dalam Yunita, 2002) menyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja merupakan gejala primer, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik fisik tersebut.Hurlock (1999) membagi perubahan fisik pada remaja menjadi 2 (dua) jenis perubahan, yaitu perubahan eksternal dan perubahan internal. Perubahan eksternal meliputi perubahan tinggi, berat, proporsi tubuh, organ seks dan ciri-ciri seks sekunder. Perubahan internal meliputi perubahan di sistem pencernaan, system peredaran darah, system pernapasan, system endokrin dan jaringan tubuh. E. Perkembangan Kognitif Masa remaja berada pada tahap ke-empat dari teori perkembangan kognitif Piaget dan yang terakhir, yaitu tahap operasional formal. Pada tahap ini, remaja individu lebih melampaui pengalaman konkrit dan berpikir dalam istilah yang abstrak, remaja menciptakan bayangan situasi ideal (dalam Santrock, 2007). Remaja mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun rencana pemecahan masalah dan secara sistematis menguji cara-cara pemecahan yang dipikirkannya. Jenis proses pemecahan ini diberi nama penalaran hipotetikal-deduktif (hypothetical-deducative reasoning). Penalaran hipotetikal-deduktif ialah kemampuan kognitif untuk mengembangan hipotesis, atau memperkirakan cara memecahkan masalah. Remaja melakukan deduksi secara sistematis, atau menyipulkan cara melakukan persamaan tersebut (dalam Santrock, 2003).

F. Perkembangan Emosional Hurlock (1999) menyatakan bahwa keadaan emosi remaja berada pada periode badai dan tekanan (storm and stress) yaitu suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Adapun meningginya emosi terutama karena para remaja berada di bawah tekanan social dan menghadapi kondisi dan harapan baru. Keadaan ini menyebabkan remaja mengalami kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Tidak semua remaja mengalami storm dan stress. Namun sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru (dalam Hurlock, 1999). Meskipun emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak terkendali dan tampaknya irasional, tetapi pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional (dalam Hurlock, 1999).Perbedaan pola emosi remaja dan anak-anak terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajat, dan khususnya pada pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengritik orang-orang yang menyebabkan amarah (dalam Hurlock, 1999).Remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak meledakkan emosinya di harapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima, individu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional (dalam Hurlock, 1999).Bila remaja ingin mencapai kematangan emosi, ia harus belajar mengenai katarsis emosi untuk menyalurkan emosinya. Adapun cara yang dilakukan adalah latihan fisik yang berat, bermain atau bekerja, tertawa atau menangis. Akhirnya, remaja yang emosinya matang memberikan reaksi emosional yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain (dalam Hurlock, 1999).

top related