referat pedofilia

Post on 07-Dec-2014

143 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

REFERAT pedofilia

TRANSCRIPT

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA

PEDOFILIA

Jemmy Aresandy Dito Fadilla Bernadetta Christy

Pembimbing:

dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

PENDAHULUAN

• Gangguan preferensi seksual adalah gangguan arah

tujuan seksual

• Parafilia (paraphilia) diambil dari akar bahasa Yunani para,

yang artinya "pada sisi lain", dan philos artinya "mencintai"

• Pada gangguan ini, cara utama untuk mendapatkan

rangsangan dan kepuasan seksual adalah dengan obyek

lain atau dengan cara lain dari yang umumnya dianggap

biasa

• Dapat melakukan tindakan heteroseksual, tetapi hal ini

bagi dia tidak begitu memuaskan, tidak begitu disukai

• Parafilia banyak terjadi pada laki-laki walaupun mungkin

dapat terjadi pada wanita

• Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau

kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, lingkungan

pergaulan, trauma dan kelainan genetika.

PPDGJ III

PEDOFILIA

Definisi

• Kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual yang melibatkan anak di bawah umur (berumur 13 tahun atau lebih muda (anak pre-pubertas))

• Anak-anak yang terlibat dalam pedofilia, 2 – 3 diantaranya dalam aktivitas seksual tersebut bersifat koperatif terhadap orang dewasa yang sama maupun bukan

• Sejumlah aktivitas seks yang dilakukan oleh orang dengan pedofilia sangat bervariasi, mulai dari menelanjangi anak, memamerkan tubuh mereka pada anak, melakukan masturbasi dengan anak, dan bersenggama dengan anak

• Orang dengan pedofilia seringkali merasionalisasikan dan beralasan bahwa perilaku mereka merupakan hal yang sifatnya mendidik, dan anak- anak tersebut juga mendapat kepuasan seksual, atau anak-anak itu sendiri yang menggoda

• Seringkali orang dengan pedofilia sebelumnya melakukan pendekatan terhadap anak, seperti melibatkan diri dengan wanita yang memiliki anak-anak, menyediakan rumah yang terbuka pada anak-anak, sesama orang pedofilia bertukar anak ataupun penculikan anak dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan, kesetiaan, maupun kasih sayang anak tersebut, sehingga anak tersebut dapat menjamin rahasia.

PREVALENSI

• Di antara kasus parafilia yang dikenali, pedofilia adalah jauh lebih sering dibandingkan dengan yang lainnya

• Pedofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki

ETIOLOGI

• Penyebab dari pedofilia belum diketahui secara pasti

• Pedofilia seringkali menandakan ketidakmampuan

berhubungan dengan sesama dewasa

• Jadi bisa dikatakan sebagai suatu kompensasi dari

penyaluran nafsu seksual yang tidak dapat disalurkan

pada orang dewasa

• Kebanyakan penderita pedofilia menjadi korban

pelecehan seksual pada masa kanak-kanak.

DIAGNOSIS

• Berdasarkan DSM-IV, seseorang dikatakan sebagai penderita pedofilia bila :

A. Selama waktu sekurangnya 6 bulan, terdapat khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa aktivitas seksual dengan anak pre-pubertas atau anak-anak (biasanya berusia 13 tahun atau kurang).

B. Khayalan, dorongan seksual atau perilaku menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

C. Orang sekurangnya berusia 16 tahun dan sekurangnya berusia 5 tahun lebih tua dari anak-anak yang menjadi korban.

Pedoman Diagnostik Pedofilia berdasarkan PPGDJ – III :

• Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya prapubertas

atau awal masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan.

• Pedofilia jarang pada perempuan

• Preferensi tersebut harus berulang dan menetap

• Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai preferensi partner

seksual dewasa, tetapi karena mengalami frustasi yang kronis

untuk mencapai hubungan seksual yang diharapkan, maka

kebiasaannya beralih pada anak – anak sebagai pengganti.

KLASIFIKASI

Pedofilia dapat diklasifikasikan ke dalam 5 tipe, yaitu :

1. Pedofilia yang menetap

Orang dengan pedofilia tipe ini, menganggap dirinya terjebak pada lingkungan anak. Mereka jarang bergaul dengan sesama usianya, dan memiliki hubungan yang lebih baik terhadap anak.

2. Pedofilia yang sifatnya regresi

Tidak tertarik pada anak lelaki, biasanya bersifat heteroseks dan lebih suka pada anak perempuan berumur 8 atau 9 tahun. Beberapa di antara mereka mengeluhkan adanya kecemasan maupun ketegangan dalam perkawinan mereka dan hal ini yang menyebabkan timbulnya impuls pedofilia. Mereka menganggap anak sebagai pengganti orang dewasa, dan menjalin hubungan layaknya sesama dewasa, dan awalnya bersifat tiba-tiba dan tidak direncanakan.

3. Pedofilia seks lawan jenis

• Pria dengan pedofilia yang melibatkan anak perempuan, secara tipik didiagnosa sebagai pedofilia regresi. Pedofilia lawan jenis umumnya mereka menjadi teman anak perempuan tersebut, dan kemudian secara bertahap melibatkan anak tersebut dalam hubungan seksual, dan sifatnya tidak memaksa. Seringkali mereka mencumbu si anak atau meminta anak mencumbunya, dan mungkin melakukan stimulasi oral, jarang bersetubuh.

4. Pedofilia sesama jenis.

• Orang dengan pedofilia jenis ini lebih suka berhubungan seks dengan anak laki-laki ataupun anak perempuan dibanding orang dewasa. Anak-anak tersebut berumur antara 10 – 12 tahun. Aktivitas seksnya berupa masturbasi dengan cara stimulasi oral oleh anak-anak tersebut, dan berhubungan lewat anus.

5. Pedofilia wanita• Meskipun pedofilia lebih banyak oleh laki-laki, tetapi

juga dilakukan oleh wanita, meskipun jarang dilaporkan. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perasaan keibuan pada wanita. Dan anak laki-laki tidak menganggap hal ini sebagai sesuatu yang sifatnya negatif, karenanya insidennya kurang dilaporkan. Biasanya melibatkan anak berumur 12 tahun atau lebih muda.

DIAGNOSIS BANDING

• retardasi mental• intoksikasi alkohol• skizoprenia• ekshibisionisme

TERAPI

Non Medikamentosa

1. Psikoterapi

2. Terapi seks

3. Terapi perilaku

4. Sosioterapi

Medikamentosa

PROGNOSIS

• Prognosis baik jika pasien memiliki riwayat koitus

di samping pedofilia

• Jika pasien memiliki motivasi tinggi untuk berubah

• Jika pasien datang berobat sendiri, bukannya

dikirim oleh badan hukum

top related