red camarade - gagasan media promosi kesehatan
Post on 30-May-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 1/8
Media Promosi KesehatanGagasan Baru Media Promosi Kesehatan
Eko Teguh Pribadi
Dalam dua hingga tiga bulan terakhir sering kali konsentrasi saya dipaksa
untuk memberikan perhatian lebih terhadap salah satu komponen utama dalam
disiplin Ilmu Promosi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Komponen ini adalah
media, atau saya sendiri selalu mengganggapnya sebagai senjata utama “Milisi
Promosi dan Edukasi Kesehatan” yang tugas utamanya adalah bergerilya masuk
ke jantung masyarakat dan meledakkan bom informasi kesehatan. Bila media
adalah senjata, provider adalah milisi, maka tentu saja yang menjadi amunisi
adalah pesan informasi kesehatan.
Ayah saya almarhum adalah seorang pejuang dalam arti harfiah. Sering kalibeliau katakan pada saya “secanggih apapun suatu senjata, setajam apapun
peluru yang berada didalamnya, dan semahir apapun manusia yang
menggunakannya, tidak akan mematikan bila tidak tepat pada sasaran” dan saya
baru bisa memaknai kalimat ini setelah beranjak dewasa.
Secara umum kita mengenal dua bentuk media yang berkembang yaitu
media cetak dan media elektronik. Beberapa syarat media yang efektif dan
efisien seperti kita ketahui haruslah informatif dan komunikatif, menarik, mudah
dipahami, sederhana dan tidak bertele-tele, mampu memberikan rangsangan,
ekonomis, berkesinambungan, serta tepat sasaran. Banyak ahli media kesehatan
berusaha untuk menciptakan suatu bentuk media promosi dan edukasi
kesehatan yang memenuhi kriteria di atas. Berbagai upaya dilakukan mulai dari
modifikasi media konvensional, penggunaan tehnologi canggih, hingga inovasi
media-media baru. Saya sendiri bukan pengamat perkembangan media yang
baik, namun tidak ada salahnya bila dengan berlagak sedikit professional untuk
mengupas satu-persatu jenis dan bentuk dari media yang ada dan berkembang
di Indonesia.
1. Leaflet
Merupakan bentuk media visual yang paling umum digunakan oleh provider
dalam upaya memberikan informasi dan pengetahuan kesehatan pada
masyarakat. Media ini mampu mencover banyak informasi dan pengetahuan
kesehatan dalam format penyajiannya. Biaya pembuatan yang relatif murah
serta tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga dalam penyampaian dan
penyebarannya. Fleksibel, dalam artian masyarakat sasaran dapat membawa,
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 2/8
menyimpan, dan mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya kapanpun
dan dimanapun tanpa harus memiliki ketrampilan atau penggunaan perkakas
khusus.
Namun menurut saya penggunaan leaflet masih memiliki keterbatasan dalam
pencapaian sasarannya, karena leaflet biasa diedarkan hanya terbatas pada
satu kelompok sasaran pada momen dan tempat tertentu. Misalnya leaflet
tentang KIA, sasarannya adalah ibu hamil dan menyusui, diberikan pada saat
acara Posyandu yang biasa dilaksanakan di Puskesmas dalam periode
tertentu. Yang menjadi pertanyaan bagaimana bila terdapat sasaran potensial
yang bukan peserta aktif Posyandu, atau sasaran berada diluar jangkauan
Posyandu. Apakah frekwensi pelaksanaan Posyandu yang biasa dilaksanakan 1
bulan sekali mampu mengakomodir tujuan dari pendidikan dan promosi
kesehatan. Apakah ada jaminan masyarakat sasaran mau untuk sekedar
membaca isi leaflet. Bagaimana dengan kelompok sasaran lain seperti remaja
misalnya. Jarang sekali kelompok ini memperoleh leaflet yang berisi informasi
kesehatan spesifik sesuai dengan porsinya. Seperti yang kita tahu media
informasi kesehatan jenis ini jarang sekali masuk ke lingkungan sekolah,
fakultas, atau lingkungan lain dimana remaja sering berada.
2. Koran dan Tabloid
Pemanfaatan media jenis ini jarang dilakukan. Walaupun media ini memilikikenggulan di mana terdapat jaminan untuk tebit setiap hari atau minimal
setiap minggu sehingga bila dimanfaatkan secara optimal hasilnya akan lebih
baik, paling tidak dalam pengertian frekwentif.
Namun masih dijumpai adanya kendala untuk pemanfaatan media jenis ini.
Salah satunya adalah biaya pemanfaatan space media yang relatif tinggi. Dan
seandainya permasalahan biaya ini dapat diatasi dan terdapat jaminan media
ini akan memuat informasi kesehatan setiap hari, saya masih tetap pesimis
akan efektifitasnya. Kita sadar tidak semua lapisan masyarakat secara
continue mengkonsumsi koran dan tabloid, biaya berlangganan yang cukup
mahal serta budaya baca yang masih rendah menjadi alasan utama
kelemahan media ini. Rasanya tidak perlu terlalu serius berupaya untuk lebih
memanfaatkan media ini, paling tidak selama dua hal di atas masih belum
mendapat jawaban.
3. Radio dan Televisi
Dalam banyak hal televisi terlihat lebih menjanjikan dari pada radio terutama
untuk pemanfaatannya sebagai saluran informasi dan pendidikan kesehatan.
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 3/8
Televisi sebagai media audio visual tentu saja jauh lebih informatif dan lebih
menarik dalam penyampaian pesan pada pemirsanya dari pada penggunaan
radio. Tentu saja sasaran yang dapat dijangkau oleh media ini dapat lebih luas
dan beragam dibanding 2 media sebelumnya. Pemanfaatan media televisi
sebagai saluran pendidikan dan promosi kesehatan akhir-akhir inipun jauh
lebih besar dari pada tahun-tahun sebelumnya, terutama dengan maraknya
berbagai penyakit infeksi.
Namun sangat disayangkan frekwensi tayang iklan layanan kesehatan
masyarakat pada media ini sangat kurang, dan tentu saja lagi-lagi adalah
masalah biaya. Lebih dari ini saya rasa pemanfaatan media televisi walaupun
dapat menjangkau berbagai kalangan dan kelompok masyarakat namun masih
memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya adalah iklan layanan kesehatan
jarang sekali ditayangkan pada jam prime time (18.00 - 21.00 WIB). Untuk
kelompok usia aktif seperti remaja ada kecenderungan menghabiskan waktu di
luar rumah dari pada duduk di depan televisi mulai sore hingga malam hari,
sementara sepanjang pagi hingga siang hari tentu saja mereka lebih banyak
menghabiskan waktunya berada di lingkungan sekolah atau kampus. Mungkin
sasaran yang paling banyak dicapai oleh media televisi adalah kelompok ibu-
ibu rumah tangga, sementara untuk pria dan wanita karier jarang memiliki
waktu untuk menonton televisi kecuali untuk menyaksikan acara-acarafavoritnya.
4. Internet
Media yang satu ini terbilang cukup baru bila dibanding 3 media sebelumnya.
Pemanfaatan media internet sebagai saluran informasi pendidikan dan
pelayanan kesehatan belakangan ini banyak dikembangkan. Media ini cukup
baik bila sasarannya adalah kelompok terdidik yang dalam kesehariannya
memang akrab dengan computer. Informasi kesehatan yang dapat diakses
oleh pengguna tidak sekedar informasi di tingkat Nasional saja tetapi juga
informasi kesehatan yang berasal dari belahan dunia lain. Meskipun demikian
seorang pengguna internet harus mengakses situs tertentu untuk bisa
mendapatkan informasi kesehatan. Sementara kemampuan masyarakat untuk
mengakses internet dan menggunakan perangkat computer di Negara ini tidak
terlalu tinggi. Terdapat data yang menunjukkan bahwa pengguna aktif
tehnologi internet di Indonesia masih di bawah 18 persen dari total jumlah
penduduk. Ketidak mampuan internet untuk menjangkau semua lapisan
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 4/8
masyarakat menjadikan media yang satu ini bukan pilihan terbaik dalam
pemanfaatannya sebagai media promosi dan pendidikan kesehatan.
Walaupun banyak media lain yang belum disebutkan, namun ke empat
media di atas cukup mewakili gambaran saluran promosi dan pendidikan
kesehatan yang ada di Indonesia. Point terpenting yang menjadi perhatian saya
pada beberapa media di atas adalah jangkauan sasaran, pembiayaan, dan
frekwensi dari pesan kesehatan itu sendiri. Sementara untuk aspek desain,
kemasan, dan isi dari informasi saat ini memang belum menjadi perhatian saya.
Bukan karena enggan memberikan perhatian tapi rasanya sudah terlalu banyak
pakar media kesehatan yang lebih expert untuk berkonsentrasi pada hal ini.
Karena perhatian lebih saya fokuskan pada aspek pencapaian sasaran,
biaya, dan frekwensi informasi, maka gagasan tentang penggunaan media
alternatif yang terpikirkan juga tak lepas dari ke tiga aspek ini.
Semuanya berawal dari kejengkelan akan bunyi “beep” pada ponsel saya.
Mengapa tiap kali nada SMS ponsel saya berbunyi yang masuk adalah pesan
iklan dari operator layanan. Ini membuat saya berfikir bagaimana bila para
praktisi media kesehatan tanah air mulai melirik penggunaan tehnologi seluler
sebagai alternatif penyampaian informasi kesehatan pada masyarakat, dengan
pemanfaatan fasilitas Short text Messaging Service (SMS) untuk penyampaian
pesan. Perhatikan saja berapa jumlah SMS yang masuk pada ponsel anda tiaphari, yang ternyata hanya berisi pesan tentang pendaftaran quis via SMS,
informasi konser music, atau iklan nada sambung pribadi. Bagaimana bila pesan
seperti ini digantikan dengan pesan singkat informasi kesehatan.
Ada beberapa pertimbangan atas gagasan alternatif SMS sebagai saluran
dan media informasi kesehatan, diantaranya adalah :
• Sasaran
Perlu diketahui bahwa masyarakat pengguna ponsel di Negara ini telah
mencapai angka 120 juta user atau sekitar 45 persen dari total jumlah
penduduk Indonesia, dan jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Bila diasumsikan bahwa tiap keluarga berisi 4 orang anggota keluarga,
maka bisa dikatakan terdapat paling tidak 2 ponsel dalam satu keluarga.
Dengan penggunaan media SMS ada jaminan bahwa pesan atau informasi
pasti akan sampai pada masyarakat sasaran atau minimal pesan akan terbaca
oleh sasaran, karena setiap orang pasti akan membasa pesan SMS yang
mampir ke ponselnya. Sasaran yang dicapai bisa lebih merata pada tiap
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 5/8
lapisan dan kelompok umur, sementara coverage area tehnologi ponsel inipun
cukup luas dengan banyaknya operator jaringan yang mampu menjangkau
seluruh pelosok tanah air.
Seorang yang cermat dan sedikit kritis mungkin akan bertanya, karena
sasarannya tidak dapat dipilih, tidak spesifik, dan cenderung acak bagaimana
kita bisa memberikan suatu informasi spesifik pada kelompok masyarakat
spesifik. Misalnya saja informasi KIA yang sebenarnya ditujukan untuk
kelompok ibu hamil dan menyusui, namun pesan ini bisa saja justru sampai
pada kakek berusia 65 tahun atau anak SD yang bahkan belum menginjak
masa puber.
Untuk pertanyaan seperti ini saya katakan bahwa ini sebenarnya bukan suatu
kelemahan namun justru adalah suatu hal yang positif. Mungkin benar bahwa
informasi spesifik untuk kelompok spesifik jauh lebih berguna karena informasi
tersebut bersinggungan langsung dengan kondisi yang dihadapi oleh kelompok
tersebut. Namun saya selalu meyakini bahwa informasi kesehatan seharusnya
bisa diakses dan diketahui oleh semua lapisan dan kelompok masyarakat. Jadi
walaupun pesan dan informasi kesehatan via SMS sampai pada kelompok
masyarakat yang sebenarnya tidak memiliki korelasi langsung dengan isi
pesan sehingga mungkin saja mereka merasa bahwa pesan tersebut tidak
terlalu berguna untuknya, tetapi minimal mereka bisa mengetahui pesantersebut, dan sewaktu-waktu bisa mereka sampaikan pada mereka yang
memang membutuhkan informasi tersebut. Karena bagi saya target dari
pendidikan dan promosi kesehatan bukan hanya menjadikan masyarakat lebih
paham tentang permasalahan kesehatan tapi juga untuk menjadikan mereka
sebagai agen-agen pembawa informasi kesehatan yang pada gilirannya akan
turut menyebarkan informasi tersebut pada masyarakat lainnya. Jadi saya rasa
bukanlah hal yang buruk bila suatu saat anda jumpai seorang anak SD berusia
9 tahun sibuk mengingatkan tantenya akan manfaat pemberian ASI esklusif
pada bayi yang baru saja dilahirkannya.
• Pembiayaan
Yang saya tahu bahwa tehnologi telefon genggam memanfaatkan open
sources sistem dengan bandwich frekwention, tentu saja berbeda dengan
telefon rumah yang masih memanfaatkan kabel tembaga sebagai
penghubung. Jadi berapapun jumlah pengguna jasa suatu operator layanan
jaringan, tidak akan terjadi pembengkakan biaya significant karena pihak
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 6/8
operator hanya menyediakan satu frekwensi yang dapat mengcover
berapapun jumlah pengguna frekwensi dan selama apapun frekwensi tersebut
digunakan secara aktif oleh pelanggan. Atau bisa saya katakan constant cost
at any use. Bila pihak operator setiap hari mengirimkan 1 hingga 3 pesan
terhadap seluruh pelanggannya sekalipun, bisa dipastikan tidak akan terjadi
lonjakan pembiayaan yang cukup berarti. Pembiayaan yang besar hanya
terjadi bila dilakukan perluasan jaringan frekensi, karena ini artinya harus
membangun tower pemancar dan struktur pendukung lainnya. Jadi bisa saya
katakan bahwa biaya media yang satu ini terhitung relatif murah bila
dibandingkan dengan 4 media yang saya sebutkan sebelumnya. Coba saja
cermati bagaimana mungkin terjadi perang harga antar operator yang bahkan
menawarkan pada pelanggannya tarif telefon Rp. 600 rupiah untuk ngobrol
sampai puas, jika tidak ada variabel konstan dan tidak memakan banyak biaya
dalam penggunaan layanannya.
• Pesan
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa pesan singkat SMS 160 karakter
tidak memiliki ruang yang cukup untuk menampung informasi dengan
penjelasan yang panjang. Saya rasa disinilah letak tantangannya, bagaimana
seorang provider kesehatan dituntut mampu mendesain sebuah pesan singkat
sederhana yang informatif. Bukankah salah satu syarat media efektif adalahkesederhanaan pesan.
Saya paham ada beberapa informasi kesehatan yang mensyaratkan adanya
penjelasan panjang dan tidak mungkin ditampung seluruhnya dalam media
SMS. Saya harap kita tidak terlalu kaku mengartikan dan memaknai kata
pesan. Karena pesan yang nantinya ditampung pada media SMS ini bukan
hanya pesan siap konsumsi, tapi juga berupa pesan mentah. Yang dimaksud
pesan mentah adalah bentuk pesan yang memberikan informasi pada
penerimanya tentang saluran apa saja yang dapat diakses untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam dan komprehensif mengenai suatu hal. Misalnya
saja pesan tentang Kesehatan Reproduksi, karena informasi tentang Kesehatan
Reproduksi ini terlalu panjang untuk masuk dalam satu SMS, kita dapat
menggantinya dengan informasi mengenai alamat situs BKKBN, alamat
lembaga dan instansi Negara atau LSM yang menangani masalah Kesehatan
Reproduksi, atau saluran-saluran lain yang dapat diakses masyarakat. Pada
akhirnya masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan saja,
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 7/8
tetapi juga mendapatkan informasi tentang saluran informasi kesehatan
masyarakat.
• Frekwensi Informasi
Dengan penggunaan fasilitas SMS melalui media ponsel diharapkan frekwensi
penyampaian pesan dan informasi kesehatan bisa lebih tinggi. Bila dalam satu
hari operator layanan jaringan bisa mengirimkan 1 hingga 3 iklan komersial
pada seluruh pengguna jasanya, saya rasa tidak terlalu berlebihan bila
minimal 3 hari sekali operator jaringan tersebut juga mengirimkan pesan
singkat informasi kesehatan masyarakat pada pelanggannya.
Lantas bagaimana ide tentang pemanfaatan fasilitas SMS dengan media
ponsel ini bisa diimplementasikan secara nyata. Tentu saja saya tidak akan
memberikan ide bila saya sendiri tidak yakin akan implementasinya dan
bagaimana cara mengimplementasikannya.
Hal pertama yang harus dilakukan membangun kerjasama antara
Departemen Kesehatan dengan Departemen Komunikasi dan Informasi RI yang
kebetulan Bos besarnya adalah Rektor Perguruan Tinggi Negeri tetangga dekat
UNAIR. Dari hasil kerjasama ini diharapkan mampu melahirkan kebijakan
setingkat Peraturan Pemerintah dan sebaiknya jangan Keputusan Menteri (saya
memiliki pertimbangan khusus untuk hal ini) yang mengatur regulasi dan
kewajiban tiap operator jaringan ponsel untuk bekerja sama dengan instansiterkait dalam memuat dan mengirimkan pesan singkat informasi kesehatan pada
para pengguna layanannya. Dan yang lebih penting lagi bahwa informasi ini tidak
akan terbatas pada informasi kesehatan saja tetapi juga informasi layanan di
bidang lain, misalnya saja sosialisasi kebijakan dan program pemerintah, pesan
pendidikan dan penyadaran politik untuk rakyat, serta banyak informasi lain yang
tidak bisa saya sebutkan secara tuntas.
Saya sadar mungkin masih banyak kelemahan dan kendala yang belum
mampu saya tangkap dalam penggunaan fasilitas SMS dengan media ponsel
sebagai saluran alternatif media informasi pendidikan dan promosi kesehatan.
Namun apapun itu saya yakin bahwa sisi manfaatnya jauh lebih banyak dari sisi
lemahnya, juga tentunya media ini akan lebih memperkaya ragam media
konvensional yang digunakan saat ini. Saya rasa ini layak untuk dicoba.
8/14/2019 Red Camarade - Gagasan Media Promosi Kesehatan
http://slidepdf.com/reader/full/red-camarade-gagasan-media-promosi-kesehatan 8/8
By :
Eko Teguh Pribadi, 2008
red_camarade@yahoo.co.id
031 71440055 or 081 75124748
top related