racun
Post on 05-Dec-2015
223 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RACUN
• Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek-efek yang merusak dari zat-zat kimia dan fisika pada semua sistem kehidupan• Toksisitas adalah kemampuan suatu zat kimia untuk menyebabkan
cidera.
Zat-Zat Kimia Spesifik
• Polutan udara1. Karbon monoksida (52%)2. Sulfur Oksida (18%)3. Hidrokarbon (12%)4. Bahan partikel (10%)5. Nitrogen oksida (6%)
Karbon Monoksida
• Gas tidak berasa, berbau, tidak mengiritasi• Mekanisme kerja: CO + hemoglobin→ karboksihemoglobin →
mengganggu disosiasi oksigen → transpor oksigen kejaringan ↓• Otak dan jantung paling banyak terpengaruh
• Efek klinik:1. Gangguan psikomotor2. Sakit kepala dan rasa tegang di temporal3. Konfusi dan visus ↓4. Takikardi, sinkop, koma5. Koma dalam, kejang, syok
Sulfur Dioksida (SO2)
• Suatu gas yg tdk berwarna, terbentuk dari bahan bakar fosil• Mekanisme kerja: 1. pd membran basah (SO2 membentuk asam sulfur)→ iritasi berat
pada mata, mukosa dan kulit2. Inhalasi SO2 → kontriksi bronkial, tonus otot polos dan reflek
simpatis berubah
• Efek klinik:1. Sedang: iritasi mata, hidung, tenggorokan, refleks bronkokontriksi2. Berat: edema paru
Nitrogen Dioksida (NO2)
• NO2 suatu iritan yang dapat menyebabkan edema paru• Mekanisme kerja: sel-sel alveoli tipe 1 teraktivasi (bila NO2>50
ppm→edema paru, baik dengan lesi subakut maupiun kronik. >100 ppm → kematian)
• Efek klinik:1. Iritasi mata dan hidung2. Batuk dg produksi sputum mukoid3. Sesak napas4. Nyeri dada5. Edema paru
Pelarut
1. Hibdrokarbon alifatik terhalogenasi• Digunakan dalam industri (zat pembersih)• Efek: depresi SSP, gangguan hati, ginjal, jantung dan ingatan• Golongan: karbon tetraklorid, kloroform, triklorotilen, metil
kloroform
Hidrokarbon Aromatik(BENZEN)
• Efek akut: depresi SSP, kematian• >3000 ppm: euforia, mual, lokomotor, koma, vertigo, sakit kepala• Efek kronik: kerusakan sumsum tulang, anemia aplastik, leukopeni,
pansitopeni, trombositopeni
Insektisida
1. Insektisida Hidrokarbon Berklorinasi:efek utama: perangsangan SSP, kejang
2. Insektisida organofosfatakumulasi asetilkolin, neurotoksik (polineuropati disertai paralisis dan degenerasi akson)
3. Insektisida karbamat4. Isektisida botani
Herbisida
• Herbisida klorofenoksi (teratogenik)• Herbisida bipiridil
efek: iritasi saluran cerna (hematemesis dan tinja berdarah), gawat pernapasan, edema perdarahan paru kongestif, gangguan hati, ginjal dan otot jantung.
KELATOR DAN KERACUNAN LOGAM
BERAT
KELATOR
• Suatu antidotum untuk keracunan logam berat• Efisiensi ditentukan oleh jumlah ligan yang berikatan dengan logam
berat• Semakin besar jumlah ligan, kompleks ikatan logam-kelator semakin
stabil.
BIDENTAT
1. Dimerkaprol/succinner• Indikasi: efektif untk keracunan arsen dan merkuri, baik juga untuk
timah hitam dan kadmium• Diberikan IM dan diekresi dlm ginjal• E.S: hipertensi dan bradikardi, sakit kepala, mual-muntah, lakrimasi,
salivasi, parestesi
2. Penisilamin• Indikasi: keracunan tembaga, terapi tambahan pada pengobatan
keracunan timah hitam dan pencegahan akumulasi tembaga (penyakit wilson), merkuri, arsen dan rematoid artritis berat
• E.S: nefrotoksik, insufisiensi ginjal, anemia aplastik, LSE, anemia hemolitik
POLIDENTAT
1. Dinatrium kalsium edetat (EDTA)• Indikasi: keracunan logam hitam• E.S: nefrotoksik2. Trientin • Indikasi: keracunan tembaga, pengobatan penyakit wilson (deg.hepatolentikuler)3. Deferoksamin • Indikasi: paling baik pd keracunan besi• Diberi scr IV dan IM• E.S: syok hipotensif (pemberian IV), koagulapati berat, ggn hati, ggl ginjal, infark
usus
TOKSIKOLOGI LOGAM BERAT
1. TIMAH HITAM• Jalur absorpsi: saluran cerna, pernapasan, kulit (minor)• Distribusi: tulang, gigi, rambut, darah, hati dan ginjal• Organ target: jaringan hematopoetik dan hati, SSP, ginjal,
sambungan neuromuskuler• Gejala: Anemia mikrositik hipokromik, wristdrop, ggl ginjal,
hipertensi, infertil• Terapi: EDTA (IV), Succiner (oral)
2. Arsen • Jalur absorpsi: sal.pencernaan, kulit, penapasan• Distribusi: sel darah merah, hati, paru, ginjal, sal.cerna, limfa, otot,
kulit, rambut, tulang• Organ target: permeabilitas vaskuler↑→vasodilatasi dan kolaps
vaskuler
a) Keracunan arsen anorganik akut dan subakut• Gejala: Mual-muntah, nyeri abdomen, iritasi kulit, laringitis,
bronkitis, gastroenteritis, muntah dapat berat, diare spt tinja cucian air beras, dehidrasi, syok, kematian
• Terapi: bilas lambung, rehidrasi, dimerkarprol/4 jam IM
b) Keracunan arsen anorganik kronis• Gejala: perforasi septum nasal, iritasi kulit, neuropati sensorik,
depresi sumsum tulang, infiltrasi lemak pada hati, kerusakan ginjalc) Keracunan arsen organik• Gejala: lesi serebrald) Keracunan gas arsin• Zat hemolitik paling kuat→hemoglobinuria→GGA
3. Merkuri• Jalur absorpsi: sal.napas, sal.cerna, kulit• Distribusi: SSP, ginjal, darah, otak• Organ target: SSP, ginjal, sal.cerna• Gejala akut: nyeri dada, napas pendek, rasa logam pada lidah, mual-
muntah, ginggivitis, gastroenteritis, tremor berat• Gejala kronik: insufisiensi ginjal, ginggivitis, tremor, ggn fungsi
serebral, penyakit wilson• Terapi: dimerkaprol, succiner
top related