puisi wasil
Post on 14-Sep-2015
213 Views
Preview:
DESCRIPTION
puisi wasil
TRANSCRIPT
45 HELAI UBAN DAN KERUTAN
45 bukan sederet angkaSebuah perjalanan masaMenuju gerbang sajaBuktinya kian nyataKerutan di dahi dan pelupuk mataMengingatkan begitu banyak deritaHelayan uban menyadarkanBahwa engkau kian menuaLangkahmu yang dulu gemitaKini terpincang karena peristiwaTubuh yang tak mengenal lelahBerteman dengan jarum insulinMeski tubuh itu kian ringkihKau tetap tertawaMelihat aku tumbuh dwasaBersabarlah ayahAkan aku biarkan engkau bersandarSeperti aku bersandar padamuAyaaaaahAku rindu tertawamuDiatas gerobak tuaSaat kembali menuju sebuah tempatYang di sebut rumah
top related