ptpn vii | laporan tahunan 2012
Post on 31-Dec-2016
338 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 1
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 2
Daftar isiTable of Contents
04
10
38
48
60
78
136
194
201
217
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profile PerusahaanCompany Profile
Laporan Komisaris UtamaReport of the Board of Commissioner
Laporan Direktur UtamaReport of the Board of Directors
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusiness & Operations Review
Analisa dan pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Program Kemitraan & Bina LingkunganPartnership And Community Development Program
Laporan KeuanganFinancial Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 3
PT Perkebunan Nusantara VII memiliki Sumber Daya yang mesti dijaga untuk dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang, Untuk bisa mengoptimalkan semuanya, Perseroan menerapkan praktik bisnis berorientasi sosial dengan sama-sama mengutamakan kepentingan baik dari perusahaan maupun dari lingkungan di luar perusahaan atau pemangku kepentingan.
Dengan demikian, perseroan meyakini bisa mendapatkan manfaat utama dari lingkungan sekitar dan di satu sisi lain, perseroan juga dapat memberikan kembali kepada masyarakat. Perseroan telah lama memposisikan Lingkungan sekitar yang dijadikan sebagai bagian dari proses bisnis yang secara aktif ikut berperan serta.
PT Perkebunan Nusantara VII is supported by Resources that has to be preserved
to be utilized by future generations, to optimize all of the resources, the Company
implements social oriented business practice by altogether promoting both
Company’s internal or external interests as well as the stakeholders.
Therefore, the Company is confident will acquire primary benefit from surrounding
environment and, on the other hand, the Company will also provide contribution
to the society. The Company has long placed suurounding community as part of
business process with active participation.
Delivering A Sustainable FutureMewujudkan Masa Depan yang Berkelanjutan
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 4
Penjualan bersih Perusahaan pada tahun
2012 mencapai Rp 4,36triliun,
mengalami penurunan sebesar 11,43% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,04% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 1,534 triliun pada tahun 2011 menjadi
Rp1,535triliun pada tahun 2012. Company’s net sales in 2012 reached Rp 4.36 trillion, a decrease of 11.43% over the previous year. Total equity company in 2012 increased by 0.04% over
the previous year, from Rp 1,534 trillion in 2011 to Rp 1.535 trillion in 2012.
Penjualan BersihNet Sales
Jumlah EkuitasTotal Equity
Ikhtisar UtamaMain Highlight
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 5
Jumlah aset Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 18,69% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6,04 triliun pada tahun 2011 menjadi
Rp 7,17 triliun pada tahun 2012.
Company’s total assets in 2012 increased by 18.69% over the previous year, from Rp 6.04 trillion in 2011 to Rp 7.17 trillion in 2012.
Laba bersih Perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 64,58% dibandingkan tahun sebelumnya,
mencapai Rp99,077miliar.The company’s net profit in 2012 decreased by 64.58% over the previous year, reaching Rp 99.077 billion.
Laba BersihNet Income
Beban usaha Perusahaan pada tahun 2012
sebesar Rp537,81miliar, mengalami peningkatan sebesar 67,14% dibandingkan tahun 2011.
Operating expenses in 2012 amounted to Rp 537.81 billion, an increase of 67.14% compared to 2011.
Beban UsahaOperating Expenses
Jumlah AsetTotal Assets
7,17 triliuntriliun
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 6
Ikhtisar Keuangan dan Operasional 2012Financial and Operational Highlights 2012
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012 Description
POSISI KEUANGAN FIANCIAL POSITION
Aset: Asset:
Jumlah Aset Lancar 1.342.128 1.537.997 1.713.883 1.827.646 2.205.874 Total current asset
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.814.830 2.268.875 3.144.079 4.209.899 4.960.031 Total non-current asset
Jumlah Aset 3.156.958 3.806.872 4.857.962 6.037.546 7.165.905 Total Asset
Liabilitas: Liabilities:
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.082.406 1.048.606 1.136.228 1.556.040 1.768.447 Number of Short-Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 879.579 1.488.580 2.249.926 2.947.455 3.862.768 Number of Long-Term Liabilities
Jumlah Liabilitas 1.961.985 2.537.186 3.386.154 4.503.495 5.631.215 Total number of Liabilities
Ekuitas: Equities :
Jumlah Ekuitas 1.194.973 1.269.686 1.471.808 1.534.051 1.534.690 Total number of equities
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.156.958 3.806.872 4.857.962 6.037.546 7.165.905 Total number of equities and liabilities
Modal Kerja Bersih 259.722 489.390 577.655 271.606 437.427 Net working capital
LABA RUGI KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE INCOME
Penjualan Bersih 3.421.191 2.892.459 3.832.934 4.923.295 4.360.371 Net sales
Laba Kotor 810.010 601.361 860.395 700.238 815.771 Gross profit
Laba Usaha 426.266 322.617 490.569 378.459 277.957 Operating profit
Laba Komprehensif 260.840 150.356 253.244 153.410 54.333 Comprehensive profit
Jumlah saham yang beredar 365.000 365.000 365.000 365.000 1.226.233 Number of shares outstanding
Laba (rugi) komprehensif per saham (dalam Rp)
715 412 694 420 44 Comprehensive Earnings (loss) per share
(in USD)
RASIO KEUANGAN (dalam %) FINANCIAL RATIO (in %)
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROI) 23,13 15,69 18,08 14,61 11,46 Return on Assets ratio (ROI)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE) 27,92 13,43 20,78 11,11 3,67 Return on equities ratio (ROE)
Rasio Lancar 123,99 146,67 150,84 117,45 124,74 Current ratio
Rasio Kewajiban thd Ekuitas (DER) 164,19 199,83 230,07 293,57 366,93 Liabilities to Equity Ratio (DER)
Rasio Kewajiban thd Jumlah Aktiva (DAR) 62,15 66,65 69,70 74,59 78,58 Ratio Liabilities against Number of Assets (DAR)
MARJIN LABA (dalam %) PROFIT MARGIN (in %)
Marjin Laba Kotor 23,68 20,79 22,45 14,22 18,71 Gross profit margin
Marjin Laba Usaha 12,46 11,15 12,80 7,69 6,37 Operating profit margin
Marjin Laba Bersih 7,62 5,20 6,61 3,12 1,25 Net profit margin
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 7
Aset Asset
dalam jutaan rupiahin million rupiah
20082009
2010
201120121.713.883
1.827.6462.205.874
4.209.899
4.960.031
1.537.9971.342.128
1.814.830
2.268.875
3.144.079
jumlah aset lancarTotal Current Assets
jumlah aset tidak lancarTotal Non Current Assets
Penjualan BersihNet Sales
20082009
20102011
2012
4.923.295 4.360.371
3.421.1912.892.459
3.832.934
dalam jutaan rupiahin million rupiah
liabilitas dalam jangka panjangLong term liabilities
liabilitas dalam jangka pendekSort term liabilities
Liabilitas Liabilities
20082009
2010
20112012
1.556.0401.768.447
2.947.455
3.862.768
1.048.6061.082.406
879.579
1.488.580
2.249.926
1.136.228
dalam jutaan rupiahin million rupiah
Penjualan BersihNet Sales
2008
3.421.1912009
2010
2.892.459
3.892.4592011
2012
4.923.295
4.360.371
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 8
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROA)Return on Asset
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROA)Return on Asset
dalam %in %
20082009
20102011
2012
18,08 14,6123,13
15,6911,60
2012
11,602008
23,13
2009
15,692010
2011
18,08
14,61
Laba UsahaIncome
Laba UsahaIncome
dalam jutaan rupiahin million rupiah
20082009
20102011
2012
490.559378.459
426.266322.617
277.957
2012
277,9572008
426.266
2009
322,6172010
2011
490,559
378.459
EquitasEquity
dalam jutaan rupiahin million rupiah
20092008
20102011
2012
1.534.0511.534.690
1.104.073
1.269.686
1.471.808
EquitasEquity
2009
1.269.686
2012
1.534.6902008
1.104.073
2010
1.471.8082011
1.534.051
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 9
Laba KomprehensifLaba Komprhensif
Laba KomprehensifLaba Komprhensif
20082009
20102011
2012
253.244
153.410260.840
150.35654.333
dalam jutaan rupiahin million rupiah
2012
54,333 2008
260.840
2009
150.3562010
2011
253,244
153,410
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
dalam %in %
20082009
20102011
2012
20,78 11,11
83,34
49,84
4,30
2012
4,302009
2008
83,34
23,13
2010
2011
49,84
11,11
Marjin Laba BersihNet Interest Margin
Marjin Laba BersihNet Interest Margin
dalam %in %
20082009
20102011
2012
6,61
3,12
7,62
5,2
1,25
2012
1,252008
7,62
2009
5,22010
2011
6,61
3,12
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 10
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil PerusahaanCompanny Profile
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 11
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 12
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Sekilas PerseroanCompany in Brief
Sejak awal Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya serta sub-sektor perkebunan pada khususnya.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (”Perusahaan”) didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti
yang dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan
Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2- 8335.HT.01.01.TH.96
tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober
1996. Berdasarkan Akta No. 08 tanggal 11 Oktober 2002 dibuat
di hadapan Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H., Notaris di Tangerang,
seluruh Anggaran Dasar Perseroan diubah agar sesuai dengan
Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
berikut Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998, juncto Peraturan
Pemerintah No. 45 tahun 2001. Perubahan tersebut disahkan dan
diserahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat keputusan No. C-20863HT.01.04.TH.2002
tanggal 25 Oktober 2002, serta telah diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 18 Februari 2003,
Tambahan No. 1365/2003. Selanjutnya, berdasarkan Akta No.
34 tanggal 13 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan N. M. Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, seluruh Anggaran
Dasar Perusahaan agar sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan dan
diserahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-55963.AH.01.02.Tahun
2008 tanggal 27 Agustus 2008. Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 9
Agustus 2012 yang dibuat di hadapan N. M. Dipo Nusantara Pua
Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, tentang penambahan modal
disetor dan perubahan anggaran dasar yang disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: AHU-AH.01.10-30450 tanggal 14 Agustus 2012. Berdasarkan
Akta No. 42 tanggal 17 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan N.
M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, tentang
penambahan modal disetor dan perubahan anggaran dasar yang
disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-38492 tanggal 29 Oktober 2012.
Since the beginning of the Company is established to take part in
implementing and supporting government policies and programs in the
fields of economics and national development in general and plantation
sub-sector in particular.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) ("Company" was established
referring to Government Regulation No. 12 of 1996 as stated on
Establishment Date made in presence of Notary Harun Kamil, SH.,
No. 40 dated March 11th, 1996 and has been authorized by Minister
of Law of Republic of Indonesia through Decree No. C2-8335.HT.01.01.
TH.96 dated August 8th, 1996 and had been announced on Republic
of Indonesia State Notes No. 80 dated October 4th, 1996. Referring
to Deeds No. 08 dated October 11th, 2002 made in presence of
Notary Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH in Tangerang, entire Article of
Association was amended to comply with Law No. 1 of 1995 regarding
Limited Company as well as Government Regulation No. 12 of 1998
juncto Government Regulation No. 45 of 2001. The amendment was
authorized and delivered to Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia through Decree No. C - 20863HT.01.04.TH.2002
dated October 25th, 2002, and had been announced on Republic of
Indonesia State Notes No. 14 dated February 18th, 2003, appendix No.
1365/2003. Hereinafter, referring to Deeds No. 34 dated August 13th,
2008 made in presence of Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH
in East Jakarta, entire Article of Association was amended to comply
with Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company. The amendment
was authorized and delivered to Minister of Law and Human Rights
of Republic of Indonesia through Decree No. AHU-55963.AH.01.02
of 2008 dated August 27th, 2008. Referring to Deeds No. 5 dated
August 9th, 2012 made in presence of Notary N.M. Dipo Nusantara
Pua Upa, SH., in East Jakarta, regarding additional paid-in capital
and Article of Association amendment authorized by Ministry of Law
and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-38492
dated October 29th, 2012.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 13
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Nama dan Alamat Penjamin Emisi Name and Address of Underwriters:
1. PT Andalan Artha Advisindo Equity Tower Building Lt.22
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta 1219
2. PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri Lt.28
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia
3. PT Danatama Makmur Sekuritas Menara Global Lt.15, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
4. PT DBS Vickers Sekuritas Plaza Permata Building, Top Floor
Jl M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Indonesia
Konsultan HukumName and Address of Underwriters:
Hanafiah
Ponggawa Bangun
Wali AmanatTrustee
PT Bank NiagaGraha Niaga Lt.20, Jl. Jend. Sudirman Kav.58, Jakarta 12190
Lembaga Pemeringkat EfekSecurities Rating Agency
PT PefindoPanin Tower Senayan City Lt.17
Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270, Indonesia
Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Office
Hendrawinata, Eddy & Siddharta (Kreston International)Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220
NotarisNotary
Imas Fatimah, SHWisma Danamon Aetna Life, Lt.9
Jl. Jend. SudirmanKav. 45-46, Jakarta 12930
Lembaga Dan Profesi Penunjang Pasar ModalInstitution and Capital Market Support
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 14
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil PerusahaanCompany Profile
Nama Perusahaan Company NamePerusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII
Pemegang Saham ShareholdersPemerintah Republik Indonesia 100%Government of Republic of Indonesia of 100%
Alamat Kantor Pusat Central Office AddressJl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung - 35141Provinsi Lampung - Indonesia Telp : 0721-702233 (Hunting) Fax: 0721-702775 Website : http://www.ptpn7.com E-mail : sekretariat@ptpn7.com Kantor Penghubung Liaison OfficeJl. Darmawangsa X Kav. 2 Kebayoran BaruJakarta Selatan - 12150 Indonesia Telp. 021-7237224 Fax. 021-7244140 E-mail : lojkt@ptpn7.com Distrik Bengkulu Bengkulu DistrictJl. Pangeran Natadirja Km. 7 No. 65Bengkulu 38225, Provinsi Bengkulu Telepon : 0736 - 21302 Fax : 0736 - 21302 Distrik Banyuasin Banyuasin District Jl. Kol. H. Barlian Km. 9,5 Palembang 30152,Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 0711 - 411418 Fax : 0711 - 410237 Distrik Muara Enim Muara Enim District Jl. Inovasi, Desa Panangjaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 082881484438 Fax : 073 - 4422100 Distrik Way Sekampung Way Sekampung District Jl. Pramuka No. 11/24, RajabasaBandar Lampung 35144, Provinsi Lampung Telepon : 0721 - 705546 Fax : 0721 - 705546 Distrik Way Seputih Way Seputih District Desa Sinar Banten Kec. Bekri, Lampung TengahProvinsi Lampung Telpon & Fax. 0725-26444
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 15
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Tujuan PerusahaanSesuai Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan yang akan
dicapai selama lima tahun ke depan adalah:
1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis
sektor perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat,
kuat,dan tumbuh berkesinambungan dalam skala usaha yang
ekonomis
2. Menjadi perusahaan yang/berkemampulabaan (profitable),
makmur (wealthy),dan berkelanjutan (sustainable), sehingga
dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan
regional dan nasional.
Anggaran Dasar PerseroanSejak awal Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya serta subsektor perkebunan pada khususnya. Sesuai
dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan
tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agrobisnis
dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saling kuat untuk mendapatkan/
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1. Pengusahaan budidaya tanaman,meliputi pembukaan dan
pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan
dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan
budidaya tanaman tersebut.
2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun
dari pihak lain,menjadi barang setengah jadi dan/atau barang
jadi serta produk turunannya.
3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran
berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan
perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
usaha Perseroan.
4. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agrowisata, Agro
Bisnis, dan Agro Industri
Company GoalsCorrespond to Articles of the Company, the Company’s objectives will be
achieved over the next five years are:
1. Carry out the construction and development sector agribusiness
plantations in accordance with the principles of a healthy company,
strong and sustainable growth in business scale economies
2. Being a company that profitable, affluent (wealthy) and (sustainable),
so that may play a role in the further acceleration of regional and
national development.
Articles of CompanySince the beginning of the Company established to take part in
implementing and supporting government policies and programs in the
fields of economics and national development in general and plantation
sub-sector in particular. In accordance with the Deed of Amendment of
the Articles of Association of the Company, the Company’s intent and
purpose is to do business in the field of agribusiness and agro-industries,
as well as the optimization of the Company’s utilization of resources
to produce goods and / or services of high quality and strong mutual
powerless to get / catch in order to increase the value of the Company’s
profit by applying the principles of limited liability companies. To achieve
the objectives mentioned above, the Company may carry out the following
main business activities:
1. Exploitation includes clearing and cultivation of land preparation,
seeding, planting and maintenance, and harvesting crops and doing
other the activities related to the cultivation cultivation.
2. Production includes the processing plant itself as well as from other
parties into semi-finished goods and finished goods as well as products
or derivatives.
3. Trade marketing activities include organizing a wide range of products
and other trading activities related to the Company’s business
activities.
4. Development activities in Plantation, Agro, Agro Business and Agro
Industry
Tujuan Dan Anggaran Dasar PerseroanCompany’s Objectives and Article of Association
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 16
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Entitas AsosiasiAssociated Entities
PT Bio Industri NusantaraPT Bio Industri Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien
Norman Lubis, S.H. No. 10 -tanggal 10 November 1999, dan telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dalam Surat Keputusan No.
C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal 28 Agustus 2001. PT Bio Industri
Nusantara merupakan perusahaan penghasil pupuk hayati ”Emas”,
pupuk hayati berbahan aktif mikroba pelarut hara dan pemantap
agregat tanah, dan barang-barang sejenis. Kepemilikan Saham PT
Perkebunan Nusantara VII (Persero) di PT Bio Industri Nusantara
adalah sebesar 25% senilai Rp1.925 juta. Dengan pencatatan
berdasarkan metode ekuitas, maka nilai penyertaan PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero) pada PT Bio Industri per 31 Desember 2012
adalah Rp7.198 juta.
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham)Indoham didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Wessendorf
No. 926/1960 tanggal 25 Maret 1960, dan telah terdaftar pada
Pengadilan Hamburg, Jerman, dengan No. HR.B.9116 tanggal 25
April 1960. Bidang usaha Indoham adalah penjualan komoditas PT
Perkebunan Nusantara VII (Persero) di pasar Eropa dan Afrika Utara
berdasarkan pada penawaran yang didapat Indoham setiap hari
dari PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Selain itu, Indoham
bertugas memonitor harga-harga komoditas di pasar internasional
serta ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan MEE (Masyarakat
Ekonomi Eropa) untuk disampaikan ke PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero). Kepemilikan saham PT Perkebunan Nusantara VII
(Persero) di Indoham adalah sebesar 2,4% dari jumlah saham atau
senilai Rp369 juta.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)PT Riset Perkebunan Nusantara dibentuk sesuai dengan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) seluruh PT Perkebunan
Nusantara I sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
dan PT RNI (Persero) dan sesuai dengan surat Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September
2009 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Seluruh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) mengenai
Persetujuan Pendirian Perseoran Terbatas PT Riset Perkebunan
Nusantara serta surat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.
04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal PT Riset Perkebunan
Nusantara. Besarnya penyertaan modal sampai dengan Desember
2012 Rp11.520 juta.
PT Bio Industri NusantaraPT Bio Industri Nusantara was established by notary deed Tien Norman
Lubis, S.H. No. 10 - Tanggal 10 November 1999, approved by Menteri
Kehakiman RI in Surat Keputusan No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal
28 Agustus 2001. PT Bio Industries Nusantara is a fertilizer producer
biological “Gold”, with active biological fertilizer nutrient and microbial
solvent stabilizer soil aggregates and similar goods. Shareholding PT PTPN
VII (Persero) in the Bio Industries PT Nusantara is 25% worth USD 1,925
million. By recording under the equity method, the investment value of
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Bio Industry on December 31,
2012 is USD 7,198 million.
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham)Indoham was established by notary deed Dr. Wessendorf No. 926/1960
tanggal 25 Maret 1960, nad has been registered in Court of Hamburg,
Germany, with No. HR.B.9116 dated April 25th,1960. Indoham Line business
is the sale of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) commodities in the
European and North African markets based on supply Indoham obtained
daily from PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Additionally, Indoham
is charged to monitoring the prices of commodities in the international
markets as well as the provisions issued by the EEC (European Economic
Community) to be submitted to PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Plantation ownership of PT Nusantara VII (Persero) in Indoham is
amounted to 2.4% of the total number of shares or Rp 369 million.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)PT Riset Perkebunan Nusantara formed in accordance with the Decision
of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the entire PT PTPN I to
PTPN XIV PT (Persero) and PT RNI (Persero) and in accordance with the surat
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal
30 September 2009 and in accordance with the Decision of the General
Meeting of Shareholders (AGM) of the entire of PT Perkebunan Nusantara
I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero)
on the agreement of Establishment of a Limited Liability Company PT
Riset Perkebunan Nusantara and letter of PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009 regarding the payment of capital PT
Riset Perkebunan Nusantara. The amount of equity participation up to
USD 11,520 million in December 2012.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 17
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT Riset Perkebunan Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn No. 01 Tanggal 20 Nopember
2010. PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang
bergerak di bidang jasa penelitian, konsultan, konsultan penelitian
ilmiah laboratorium, jasa pelatihan, pengolahan data, riset dan
konsultasi, sertifikasi mutu produk dan hasil uji, survei, konsultan
bidang sumber daya manusia, konsultasi bidang pertanian, jasa
pemberantasan hama, jasa konsultan bidang industri, konsultan
bidang bisnis, manajemen dan administrasi, jasa laboratorium
analisa fisika kimia. PT Riset Perkebunan Nusantara menjalankan
usaha-usaha di bidang pertanian meliputi agroindustri, industri
pertanian, perkebunan tanaman industri, rehabilitasi tanah, dan
reboisasi. Selain itu, PT Riset Perkebunan Nusantara bergerak
dalam bidang perdagangan yang meliputi ekspor impor dan
perdagangan hasil perkebunan, hasil pertanian, peralatan pertanian
dan perkebunan, pupuk organik, pupuk non organik dan penyubur
tanaman, perdagangan hasil industri dan perdagangan peralatan/
suku cadang ukur, survei, laboratorium, dan timbangan khusus,
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara(PT KPB Nusantara)Penyertaan saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang
perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi
Perseroan Terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham PT
Kharisma Pemasaran Bersama sebesar Rp1.000.000,- dilaksanakan
tanggal 21 Januari 2010. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham
No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
penambahan setoran modal sebesar Rp702.487,-. PT Kharisma
Pemasaran Bersama Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris
N.M Dipo Nusantara PUA UPA, S.H. No.4 Tanggal 16 November
2010 dan telah disetujui oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. AHU-60488. AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11
Desember 2010.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah perusahaan yang
melakukan usaha di bidang perdagangan, pemasaran komoditas
agro industri, pengelolaan komoditas agro industri, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya perusahaan meliputi pengelolaan gudang,
fasilitas penimbunan, dan transportasi, optimalisasi pemanfaatan
sumber daya untuk pendidikan dan pelatihan, jasa konsultan di bidang
pemasaran komoditas agro industri, dan pengusahaan sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh perusahaan.
PT Riset Perkebunan Nusantarawas established by notary deed Hasbullah
Abdul Rasyid, S.H, M.Kn No. 01 Tanggal 20 Nopember 2010. PT Nusantara
Plantation Research is a company engaged in the service of research,
consulting, scientific research consulting laboratory, training services,
data processing, research and consulting, product quality certification and
test results, survey, human resources consultant, agricultural consulting,
services eradication of pests, industry consultant, business consultant,
management and administration, chemistry physics analysis laboratory
services. PT Nusantara Plantation Research run businesses in agriculture
include agro, industrial agriculture, industrial tree plantations, land
rehabilitation and reforestation. In addition, PT Nusantara Plantation
Research is engaged in trading which includes import and export trade
of plantation, agriculture, agricultural equipment and farming, organic
fertilizer, inorganic fertilizer and fertilizer plants, industry and trade
of trading equipment / spares measuring, surveying, laboratories and
specialized scales.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara(PT KPB Nusantara)Joint Marketing PT Kharisma Nusantara (PT KPB Nusantara)
Investment in Joint Marketing PT Kharisma Nusantara is in accordance
with the letter of Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/
MBU/2009 tanggal 30 September 2009 about changes in the form of a Joint
Marketing Office PTPN Company Limited. Payments on equity shares of PT
Kharisma Joint Marketing of 1,000,000 held on January 21, 2010. Based
on the decision of Shareholders No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30
Desember 2011 about the capital injection of Rp 702 487, -. PT Kharisma
Joint Marketing Nusantara was established based on Notarial N.M Dipo
Nusantara PUA UPA, SH No.4 Tanggal 16 November 2010 and has been
approved by Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
60488.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 Desember 2010.
PT Kharisma Nusantara Joint Marketing is a company that does business
in trade, marketing of industrial agro commodities, agro commodities
management industry as well as optimizing the utilization of company
resources include warehouse management, facilities hoarding, and
transportation, optimizing the utilization of resources for education and
training, consulting services in the field of agro-industrial and commodity
marketing enterprise infrastructure owned by the company.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 18
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Lini Bisnis PerusahaanBusiness Line (Line of Business Company)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII bergerak di bidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut:Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII engaged in agribusiness plantations with rubber, palm oil, tea, and sugar cane products so as follows:
Kepemilikan SahamSaham PTPN VII (Persero) sepenuhnya 100% dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan belum dilepas kepada publik (belum
diperdagangkan).
ObligasiSejalan dengan perkembangan usahanya, pada tahun 2004,
Perseroan menerbitkan Obligasi Konvensional Seri B senilai Rp
10 Miliar. Pada tanggal 15 September 2005, Perusahaan telah
membeli kembali (buy back) Obligasi Seri B sebesar Rp 4 Miliar.
Obligasi Konvensional Seri B memperoleh pemeringkatan oleh
Pefindo yang dinyatakan dalam surat No. 1616/PEF-Dir/ XII/2010
tanggal 23 Desember 2010 dengan peringkat “idA” (Single A; Stable
Outlook), periode 22 Desember 2010 sampai dengan 26 Maret 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo obligasi sebesar Rp 6 miliar
dan pada tanggal 26 Maret 2011 Obligasi tersebut telah dilunasi.
ShareholdingShare of PTPN VII (Persero) 100% wholly owned by the Government of the
Republic of Indonesia and has not been released to the public (not traded).
BondIn line with the development of its business, in 2004, the Company issued
Bonds Conventional Series B worth Rp 10 billion. On September 15, 2005,
the Company has repurchase (buy back) the Series B bonds amounting
to Rp 4 billion. Conventional Bonds Series B ranking obtained by Pefindo
stated in the letter No. 1616/PEF-Dir / XII/2010 dated December 23, 2010
with a rating of “idA” (Single A; Stable Outlook), the period of December
22, 2010 until March 26, 2011. On December 31, 2010 outstanding bonds
amounting to Rp 6 billion and on March 26, 2011. The bonds have been
repaid.
TehTea
Produk OlahanProcessed products
Mutu I : BOP, BOPF, PF, Dust, BP, BTMutu II : BP-II, BT-II, PF-II, Dust II, Dust III, Dust IV
Mutu I :BOP ,BOPF ,PF ,Dust
,BP ,BT
Mutu II:BP-II ,BT-II ,PF-II ,Dust II
,Dust III ,Dust IV
TebuSugar Cane
Gula
Tetes
Sugar
Molasses
Produk OlahanProcessed products
KaretRubber
SIR 3CV ,SIR 3L ,SIR 3WF,SIR 10,SIR 20RSS I , RSS II ,RSS III ,Cutting A
SIR 3CV ,SIR 3L ,SIR 3WF,SIR
10,SIR 20
RSS I , RSS II ,RSS III ,Cutting A
Produk OlahanProcessed products
Kelapa SawitOil Palm
Minyak Sawit ,Minyak Inti Sawit, Inti Sawit , Bungkil Inti Sawit
Palm Oil, Palm Kernel Oil
Kernel Oil, Kernel Oil Meal
Produk OlahanProcessed products
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 19
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Wilayah OperasionalOperasional Area
2
3
4
6 5
1
1. Head Office 2. Way Sekampung District
Kedaton Business Unit
Bergen Business Unit
Rejosari Business Unit
Way Berulu Business Unit
Way Lima Business Unit
Pematang Kiwah Business Unit
3. Way Seputih DistrictTulung Buyut Business Unit
Bekri Business Unit
Padang Ratu Business Unit
Bungamayang Business Unit
4. Banyuasin DistrictMusilandas Business Unit
Betung Kerawo Business Unit
Betung Business Unit
BentayanBusiness Unit
Tebenan Business Unit
Talang Sawit Business Unit
Cinta Manis Business Unit
5. Muara Enim DistrictBaturaja Business Unit
Beringin Business Unit
Senabing Business Unit
Sungai Niru Business Unit
Sungai Lengi Pabrik Business Unit
Sungai Lengi Tanaman Business Unit
Pagar Alam Business Unit
6. Bengkulu DistrictPadang Pelawi Business Unit
Talopino Business Unit
Ketahun Business Unit
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 20
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Peristiwa Penting Event Highlights
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2012-2013 antara manajemen dan serikat pekerja PTPN VII (Persero)dilaksanakan di Jakarta, disaksikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Myra M. Hanartani.
Partnership Agreement for 2012 – 2013 period between the management and PTPN VII (Persero) workers union held in Jakarta, witnessed by Industrial Relation Relationship and Workers Social Insurance Development of Ministry of Manpower and Transmigration, Republic of Indonesia, Myra M. Hanartani.
Perusahaan menerima pekerja strata pengatur PTPN VII (Persero) sebanyak 103 orang dan membekali dengan kompetensi teknis, kepemimpinan serta diikuti dengan leadership camp.
The Company received PTPN VII (Persero) regulating grade employer amounted to 103 employees and provides them with technical and leadership competencies followed by leadership camp.
Sosialisasi Proses Bisnis dan SOP PTPN VII (Persero) terdiri atas perumusan paradigma baru, the winning formula, kerangka proses manajemen bisnis, the business success model, key performance indicator, roadmap strategic initiative dan mapping key program yang merupakan program tak terpisahkan dari Program Transformasi Bisnis.
PTPN VII Business Process and SOP Socialization consist of new paradigm, the winning formula, business management process framework, the business success model, key performance indicator, strategic initiative road map and key program mapping formulation that being integrated parts of Business Transformation Program.
Pergantian Direksi PTPN VII (Persero) sesuai Surat Keputusan Kementerian BUMN No.SK-92/MBU/ 2012 tanggal 1 Maret 2012
PTPN VII (Persero) Board of Directors replacement referring to Ministry of SOE Decree No.SK-92/MBU/ 2012 dated March 1st, 2012
13 Januari 2012 / January 13, 2012
14 Februari 2012 / February 14, 2012
19 Januari 2012 / January 19, 2012
1 Maret 2012 / March 1, 2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 21
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
HUT PTPN VII yang ke-16 dimeriahkan dengan menggelar berbagai kegiatan sosial serta Gelar Karya UKMK yang berasal dari mitra binaan PKBL BUMN se-wilayah Lampung.
PTPN VII 16th anniversary celebrated by holding several social activities and SME Products Bazaar from PKBL Partners in Lampung region.
PTPN VII melalui program GP3K ikut mensuksekan program Ketahanan Pangan Nasional dengan memanen jagung sebanyak 4.320 ton di Unit Usaha Bekri, Way Berulu dan Kedaton.
PTPN VII through GP3K program participated in succeeding National Food Resilience Program by harvesting 4,320 ton corns at Bekri, Way Berulu and Kedaton Business Units.
Musyawarah Luar Biasa Pergantian Antar Waktu Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII menetapkan Vedy Pudiansyah sebagai Ketua Umum SPPN VII menggantikan Ery Iswadi.
Perkebunan Nusantara VII Workers Union Inter-time Replacement Extraordinary Meeting implemented Vedy Pudiansyah as Chairman of SPPN VII replacing Ery Iswadi.
Serikat Pekerja PTPN VII melakukan aksi damai kepedulian pekerja dalam rangka pengamanan lahan yang diokupasi oleh pihak luar yang berpusat di Lapangan Merdeka Unit Usaha Bungamayang.
PTPN VII Workers Union performed workers awareness peace action to secure occupied land from external party centralized at Merdeka Square, Bungamayang Business Unit.
10 Maret 2012 / March 10, 2012
10 April 2012 / April 10, 2012
16 Maret 2012 / March 16, 2012
1 Mei 2012 May 1, 2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 22
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Peristiwa Penting Event Highlights
Pelaksanaan Pasar Murah oleh Forum Komunikasi BUMN Wilayah Provinsi Lampung kembali dilaksanakan dalam rangka Kegiatan BUMN Peduli dari Kementerian BUMN.
Bazaar event by Lampung Province SOE Communication Forum implemented to present BUMN Peduli activity from Minister of SOE.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN VII dengan Kejaksaan Tinggi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu disaksikan oleh Jamdatun Kejaksaan Agung RI ST Burhanuddin dalam rangka penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara sebagai wujud apresiasi kepada Kejaksaan Republik Indonesia atas kepercayaan terhadap PTPN VII (Persero).
Memorandum of Understanding signing between PTPN VII (Persero) and Lampung, South Sumatera and Bengkulu District Courts witnessed by Jamdatun of Supreme Court of Republic of Indonesia, ST Burhanuddin to handle legal issues on civil and state administration cases as appreciation to Supreme Court of Republic of Indonesia towards PTPN VII (Persero).
Pembentukan Forum Komunikasi disertai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN VII (Persero) dengan tokoh masyarakat sekitar di Unit Usaha Bungamayang yang mewakili Desa Gedungbatin, Sukadanaudik, Napal, Tanahabang, Handuyangratu, Bandaragung, Negara Tulangbawang, Ujungkarang, Ketapang, Sidodadi dan Negarabatin.
Communication Forum establishment followed by Memorandum of Understanding signing between PTPN VII (Persero) and community leaders surrounding Bunga Mayang Business Unit representing Gedungbatin, Sukadanaudik, Napal, Tanahabang, Handuyangratu, Bandaragung, Negara Tulangbawang, Ujungkarang, Ketapang, Sidodadi dan Negarabatin villages.
Pelaksanaan rapat di Kementerian Negara BUMN yang dihadiri oleh Sekretaris Kementerian BUMN (Bpk.Wahyu Hidayat), Deputi Bidang Industri Primer (Bpk.M.Zamkhani), Direksi PTPN VII, Wakil masyarakat Cinta Manis, WALHI, Serikat Petani Indonesia, dan Konsorsium Pembaruan Agraria sebagai kelanjutan rapat mengenai sengketa lahan Unit Usaha Cinta Manis. Dengan tidak terjadinya titik temu dalam rapat tersebut maka warga melakukan tindakan anarkis dengan membakar tanaman tebu dan aset milik perusahaan yang mengakibatkan kerugian material.
Meeting at Ministry of SOE attended by Ministry of SOE Secretary (Wahyu Hidayat), Primary Industry Division Deputy (M. Zamkhani), PTPN VII Board of Directors, Cinta Manis society representative, WALHI, Indonesian Farmers Association and Agricultureal Reformation Consortium as meeting extension regarding Cinta Manis business unit land dispute. Without consensus achieved on respective meeting, the society performed anarchical action by burning sugar cane plants and other company’s assets that cause material loss.
15 Mei 2012 / May 15, 2012
15 Juni 2012 / June 15, 2012
Mei 2012 / May 2012
16 Juli 2012 / July 16, 2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 23
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII (Persero) menggelar peringatan Nuzulul Quran yang dikemas dalam bentuk Tablig Akbar di halaman Masjid Baitunnabat Komplek Perumahan Kantor Pusat PTPN VII Bandar Lampung dengan memberikan santunan kepada sekitar 1.500 anak yatim dan bantuan sarana ibadah.
PTPN VII (Persero) held Nuzulul Quran celebration presented with Tabligh Akbar at Baitunnabat mosque yard at PTPN VII Board of Directors Residential Area, Bandar Lampung, by providing donation to around 1,500 orphans and religious facilities support.
Pelaksanaan Field & Mill Day komoditas sawit dan karet (5-7 November 2012) diikuti oleh seluruh jajaran pekerja pimpinan di wilayah Sumatera Selatan.
Field & Mill Day for palms and rubber commodities implementation (November 5th – 7th, 2012) participated by all Executive Officers employees at South Sumatera area.
PTPN VII (Persero) melaksanakan kegiatan Field & Mill Day komoditas kelapa sawit (2-4 Oktober 2012) dan karet (22-24 Oktober 2012) yang diikuti oleh jajaran pekerja pimpinan di wilayah Lampung dalam upaya pencapaian produksi.
PTPN VII (Persero) held Field & Mill Day activities for palms commodity (October 2nd – 4th, 2012) and Rubber (October 22nd – 24th, 2012) participated by Executive Officers employees at Lampung area to achieve production target.
PTPN VII (Persero) memperoleh 6 (enam) penghargaan Proper Hijau masing-masing untuk Unit Usaha Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Bekri, Bungamayang dan Padangpelawi pada Malam Anugerah Lingkungan Hidup Program Penilaian Kinerja Perusahaan (Proper) 2011-2012 yang diadakan di Jakarta.
PTPN VII (Persero) received six (6) Green Proper award each for Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Bekri, Bungamayang and Padangpelawi business unit at Environment Award Night 2011 – 2012 in Jakarta.
Agustus 2012 / August 2012
November 2012 November 2012
October 2012 / Oktober 2012
3 Desember 2012 / December 3, 2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 24
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Penghargaan dan Sertifikasi Award And Certification
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 25
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
2011-2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 26
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 27
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 28
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PeringkatRank
UU KomoditiCommodity
Hijau KEDA Karet Rubber
WABE Karet Rubber
PEWA Karet Rubber
PAWI Karet Rubber
TEBE Karet Rubber
BAJA Karet Rubber
BEKI Karet Rubber
BUMA Karet Rubber
PALA Karet Rubber
PeringkatRank
UU KomoditiCommodity
Biru TUBU Karet Rubber
MULA Karet Rubber
BERI Karet Rubber
RESA Sawit Oil Palm
SUNI Sawit Oil Palm
SUPA Sawit Oil Palm
BETU Sawit Oil Palm
TASA Sawit Oil Palm
Tidak properNon proper
CIMA
KETA
TAPI
Green
Non proper
Blue
9
Hijau
Tidak Proper
Biru
8
3
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 29
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
NO UU 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 KEDA Biru BlueBiru MinusMinus Blue
Biru Blue Hijau Green Hijau Green Emas Gold
2 WABE - - - Biru Blue Hijau Green Hijau Green
3 PEWA Biru BlueBiru MinusMinus Blue
Biru Blue Biru Blue Hijau Green Hijau Green
4 RESA Biru Blue Biru Blue Biru Blue Biru Blue Biru Blue Hijau Green
5 BEKI Biru Blue Biru Blue Biru Blue Biru Blue Hijau Green Hijau Green
6 TUBU Biru BlueBiru MinusMinus Blue
Biru Blue Biru Blue Biru Blue Hijau Green
7 BUMA Biru Blue Biru Blue Biru Blue Biru Blue Hijau Green Hijau Green
8 CIMA Biru Blue Biru Blue Biru Blue Biru Blue - Biru Blue
9 BETU Biru Blue Biru MinusMinus Blue
Biru Blue Biru Blue Biru Green Biru Blue
10 PAWI Biru Blue Biru Blue Biru Blue Merah Red Hijau Green Hijau Green
Rekapitulasi Peringkat Proper PTPN VII (Persero) Tingkat NasionalPTPN VII National Proper Rating Recapitulation
Peringkat Proper PTPN VII (Persero) Tingkat Nasional 2008 - 2013PTPN VII (Persero) National Proper Rating 2008 - 2013
tidak PROPER
hitam black
merah red
biru blue
hijau green WABE
KEDA
PEWA
RESA
BEKI
TUBU
BUMA
CIMA
BETU
PAWI
201220122011201020092008
emas gold
non PROPER
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 30
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT Perkebunan X (Persero) bermula dari sebuah perusahaan perkebunan milik Belanda yang terletak di Sumatera Selatan dan Lampung. Melalui proses nasionalisasi, perkebunan tersebut diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1957.
PT Perkebunan X (ltd) originated from a Dutch-owned plantation company located in South Sumatra and Lampung. Through the process of nationalization, the estate was taken over by the Government of the Republic of Indonesia in 1957.
Perusahaan ini juga telah berjalan mengikuti berbagai bentuk kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan sebelum akhirnya menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tahun 1980.
The company has also had to follow the various forms of government policy in the reorganization and restructuring of the company before it finally became a Limited Company in 1980.
Penggabungan sejumlah perkebunan ke dalam PTPN VII (Persero) memberikan catatan sejarah tersendiri. Sebelum bergabung menjadi PTPN VII (Persero), PT Perkebunan X (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan dengan wilayah kerja di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
The merger of several palantation to PTPN VII (Persero) has specific record. Before the merger, PT Perkebunan X (ltd) was a state owned enterprise engaged in the work area of agribusiness plantations in Lampung and South Sumatra.
1957 1980
Milestone PerusahaanCompany Milestone
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 31
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Perjalanan sejarah PT Perkebunan XXXI (Persero) baru mulai terukir menyusul kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri gula di luar Jawa pada tahun 1978. Perusahaan perkebunan ini pada awalnya merupakan proyek pengembangan PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 1989 perusahaan ini ditetapkan menjadi badan usaha sendiri dengan nama PT Perkebunan XXXI (Persero) dengan kantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan.
PT Perkebunan XXXI (Persero) course of history just started following etched in the development of government policy in the sugar industry outside of Java in 1978. The plantation company was originally a development project PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) headquartered in Surabaya. In1989 The company is set to be its own entity with name PT Perkebunan XXXI (Persero) headquartered in Palembang, Sumatera Selatan.
Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunan tersebut, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Provinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
On March 11th, 1996, to restructure State Owned Enterprise (SOE) on Plantation sector, referring to Government Regulation No. 12 of 1996 dated February 14th, 1996, the Government performed plantation regional management relocation under Plantation SOE. Regarding respective plantation regional management relocation, PT Perkebunan X (Persero) and PT Perkebunan XXXI (Persero), ex- PT Perkebunan XI (Persero) project in South Sumatera and ex – PT Perkebunan XXIII (Persero) in Bengkulu had been stated dismissed and ever since mergered into new Company under the name of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
1989 1996
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 32
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
VISIVISION
Visi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh, tumbuh serta berkarakter global.Vision of Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII is a rubber-based agribusiness company, palm oil, tea and sugarcane are resilient, growing and global character.
• Tangguh Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha, dan dukungan industri hilir.
• Karakter Global Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.
• ToughCompetitive excellence, through increased productivity, quality, scale economies and support businesses downstream industry.
• Global CharacterHas the characteristics of a world-class company with business processes and performance excellence and produce products of international standard.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 33
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
MISIMISSION
1. Menjalankan usaha perkebunan karet kelapa sawit,teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan.
2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi.4. Membangun tata kelola usaha yang efektif.5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing
guna menumbuh kembangkan perusahaan.
1. Running a business of rubber plantations of oil palm, tea, and sugar cane cultivation using technology and processing effective and environmentally friendly.
2. Develop an integrated industrial enterprises with core business (rubber, palm oil, tea and sugarcane) by using renewable technologies.
3. Developing competency based human resources.4. Developing effective business governance.5. Preserving stakeholders’ interest balance to create competitive advantages to develop the Company.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 34
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Nilai Perusahaan Corporate Value
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dengan Surat Keputusan
Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/20 08 tanggal 19 Desember 2008.
Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya
perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap
sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari,
baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
Dalam tata nilai The Spirit of Change “ProMOSI” perlu dibentuk
adanya suatu komite yang dikenal dengan Komite Implementasi
(merupakan organisasi fasilitator). Adapun sasaran tugas dibentuknya
Komite Implementasi (organisasi fasilitator) The Spirit of Change
“ProMOSI” adalah sebagai berikut :
The Spirit of Change “ProMOSI“ is implemented as PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero) corporate values under Board of Directors Decree
No. 7.6/Kpts/477/20 08 dated December 19th, 2008.
The values become foundation in establishing corporate culture. Respective
values are expected to guide every Company’s people attitude and behavior
in their daily activities, both as employee or individual.
On The Spirit of Change “ProMOSI“ requires certain Committee
acknowledged as Implementation Committee (as facilitator organization).
The objectives of Implementation Committee (facilitator organization)
duties of The Spirit of Change “ProMOSI“ as follows:
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) mempunyai tata nilai yang dikenal dengan The Spirit of Change“ProMOSI”, yang merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) owned corporate values acknowledged as The Spirit of Change“ProMOSI”, as the acronym of five (5) basic values, namely: Productivity, Quality, Organization, Service and Innovation.
• TersosialisasinyamaksuddantujuanpencanangantheSpiritofChange’ProMOSI’kepadaseluruhinsanPerseroan• Terinternalisasinyanilai-nilaiyangterkandungdalamtheSpiritofChange’ProMOSI’padaseluruhinsanPerseroan• TerbentuknyasistemevaluasiimplementasitheSpiritofChange’ProMOSI’,• TerbangunnyakesadaraninsanPerseroanuntukdapatmemberikankontribusidanmengoptimalkanpotensinyaguna
pencapaian tujuan Perseroan.
• ’ProMOSI’SpiritofChangevisionandmissionsocializationtoallCompany’speoplehadbeenperformed• SpiritofChange’ProMOSI’valuesinternalizationtoallCompany’speoplehadbeenperformed• SpiritofChange’ProMOSI’implementationevaluationsystemhadbeenestablished,and• Company’speopleawarenesstoprovidecontributionandoptimizeitspotentialonbehalfofCompany’sobjectiveachievementhad
been established
The Spirit of Change “ProMOSI”(Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi)
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 35
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Melaporkan kemajuan program the Spirit ofChange’ProMOSI’
kepada DireksiReporting the Spirit of
Change ‘ProMOSI’ program progress to the Board of
Directors
Secara tatap muka langsung, penggunaan jaringan
teknologi informasi, dan bentuk-bentuk lain yang
memungkinkanDirectly utilizing information
technology and other possible mechanism
Melakukan sosialisasi the Spirit ofChange’Promosi’melalui
berbagai bentuk kegiatan baik sosialisasi
Peforming the Spirit of Change ‘ProMOSI’ socialization
through several activities and socialization program
Merumuskan sistem evaluasi implementasi the SpiritofChange’ProMOSI’,
Formulationg the Spirit of Change ‘ProMOSI’ implementation
evaluation system
Menyebarluaskan artefak-artefak peningkatan motivasi pekerja untuk menerapkan
the Spirit of Change ’ProMOSI’dalamrangka
pelaksanaan tugas,Disseminating employees
motivation enhancement artefacts to implement the Spirit of Change
‘ProMOSI’ regarding the duties implementation
Merumuskan panduan the Spirit of Change
’ProMOSI’,Formulating the Spirit of
Change ‘ProMOSI’ manual
Tugas pokok Komite Implementasi the Spirit
of Change’ProMOSI’’The Spirit of Change ‘ProMOSI’
Implementation Committee principal duty
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 36
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Direktur ProduksiDirector of Production
Ir. M. Natsir, S.H
Direktur SDM & UmumHR & General Affairs Director
Budi Santoso, SH
Distrik Way SeputihWay Seputih District
Ir. Sunardi, MM
Distrik Way SekampungWay Sekampung District
Ir. Habib Wibowo
UU KEDA UU KEDA
M.Arifin, SP
UU BEGEUU BEGE
Ir.Pratiknyo
UU WABEUU WABE
Ir.Leonardo
UU WALIUU WALI
Ir. DwityaAgung
Prajna Y.
UU RESAUU RESA
Ir.ChristianPriyo P,MM
UU PEWAUU PEWAR. Herry
Darso Subroto,BSc, SP
UU BEKIUU BEKI
Ir. KrisnoMinarno,
MM
UU TUBUUUTUBU
Ir.AmiruddinUmar, S.H
UU PATUUU PATUIr. Vedy
Pudiansyah
UU BUMAUU BUMA
Ir.Sukarnoto,MM
UU RAPI UU RAPI
Ir.BambangRachmadi,
MM
UU MULAUU MULA
Ir. I KetutMulyawan,
MM
UU TEBEUU TEBEIr. Joko
Lelono, SP
UU BETUUU BETUWahyu
Supriatna,SP
Bagian Satuan Pengawasan
Intern7.1
Internal Audit Division Unit
7.1Ir. Sunaryanto
Purwo
Bagian Tanaman 7.2
Plantations Division7.2
Ir. ArmazHariadi, MBA
Bagian Teknik7.3
Technical Division7.3
Mujito, SP
Bagian Pengolahan
7.4Manufacturing
Division7.4
Ir. IrmaKurniawati
Bagian Sumber Daya Manusia
7.5Human Resources
Division 7.5
Ir. Musyafak
Bagian Hukum dan Pertanahan
7.6Legal and Land
Division7.6
Sri NendaSingarimbun, SH
Bagian PKBL danUmum
7.7PKBL and General
Affairs Division7.7
Ir. Yulita RatnaKaryati
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 37
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Keterangan : : Garis Koordinasi
: Garis Lini
Direktur KeuanganFinance Director
Drs. H. Agoes Riyanto
Direktur Pemasaran & Perencanaan Pengembangan
Marketing & Planning Development DirectorIr. Rafel Parasian Sibagariang,M.MA
Distrik Muara EnimMuara Enim District
Ir. Budi Susanto, MM
Distrik BanyuasinBanyuasin District
Ir. Akhmad Afifuddin, MM
Distrik BengkuluBengkulu DistrictIr. Rudi Guntur
UU BETAUU BETAIr. GerrySiagian
UU TASAUU TASA
Ir.Lip Supran
UU CIMAUU CIMA
Asep Jayanti,S.E
UU BERIUU BERIIr. Dedi Ahdiyat
UU BAJAUU BAJA
Ir. Ponirin
UU SUNIUU SUNI
Gusti PutuSudiarba,
S.P
UU SUTAUU SUTA
Ir. Panani
UU SUPAUU SUPA
Ir.Kusnadi,MM
UU SENAUU SENA
Ir. M.SyahrilSaroji
UU PALAUU PALA
Ir. SyukriZuber
UU TAPIUU TAPIIr. Yuli
Hananto
UU PAWIUU PAWIIr. Safip
UU KETAUU KETAIr. Sufri
Gunawan
UU BEKAUU BEKA
Ir. RobertSimanjutak,
MM
RUPSRUPS
Dewan KomisarisBoard of Commissioners 1.Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc2.DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl.Ing.Agr3.Harun Sulkam, SH4.Prof.DR.Ir. M. Saleh S. Ali, MSc5.Prof. DR. H.Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc6.Ir. Razali Ishak
Direktur UtamaPresident Director
Ir. Boyke Budiono, M.B.A
RUPSGMS
Bagian Kepatuhan & Manajemen
Risiko7.8
Compliance & Risk Management Division
7.8Ir. A. A. Putra
Wahyu G, MBA
Bagian Anggaran7.9
Budget Division7.9
Dra. Suleimi
Bagian Akuntansi & Keuangan
7.10Accounting & Finance
Division7.10
Drs. Sapta Yoga, Ak
Bagian Pemasaran7.12
Marketing Division7.12
Ir. Agus Rahmanto
Bagian Logistik 7.11
Logistic Division7.11
Qorry Asmono, SE
BagianPenelitian,
Perencanaan &Pengembangan
7.13Research, Planning & Development Division
7.13Ir. Y. Hadi Nugroho,
M.Sc
Bagian TeknologiInformasi dan
PengembanganSistem
7.14Information
Technology & System Development Division
7.14Budi
Firman, S.St
Bagian SekretariatPerusahaan
7.15Corporate Secretary
Division7.15
SonnySoediastanto, SH
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 38
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Laporan Komisaris UtamaReport of the Board of Commissioner
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.ScKomisaris Utama / President Commissioner
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 39
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Pertumbuhan Ekonomi GlobalPertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 tercatat lebih
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh
adanya berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa
maupun di Amerika Serikat (AS). Perekonomian kawasan Eropa
masih mengalami pertumbuhan yang negatif. Sedangkan untuk
perekonomian AS, meskipun mulai membaik, perekonomian AS
masih rentan terhadap isu keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff).
Dengan memburuknya perekonomian di negara-negara maju, hal
ini menyebabkan melambatnya perekonomian sebagian besar
negara emerging markets seperti Cina dan India. Berdasarkan
kondisi tersebut, ekonomi dunia pada tahun 2012 diperkirakan
tumbuh sebesar 3,3%, lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 3,8%.
Inflasi dunia selama tahun 2012 secara umum mengalami penurunan
sejalan dengan perlambatan perekonomian dunia dan berdampak
pada menurunnya harga komoditas, khususnya komoditas nonmigas.
Penurunan harga banyak terjadi pada komoditas berbasis sumber
daya alam (SDA), termasuk komoditas hasil pertanian. Adapun
komoditas logam dasar dan batubara tercatat mengalami penurunan
harga yang cukup tinggi yang disebabkan oleh perlabatan ekonomi
Cina yang merupakan konsumen terbesar di dunia dari kedua
komoditas tersebut.
Perkembangan Ekonomi IndonesiaPerekonomian tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan yang
cukup tinggi sebesar 6,3%, yang diutama ditopang oleh konsumsi
rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
mengalami peningkatan sebesar 5,4% lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan terutama bersumber dari konsumsi
Global Economic Growth Global economic growth in 2012 was recorded lower compared
with previous period. This was due to several world economic issues,
both in Europe or United States (US). European economic region still
experienced negative growth. While, regarding US economic, though
indicating improvement, US economic still fragile towards fiscal cliff
stimulus restriction. Within worsening developed countries economy,
this encouraged downturn in most emerging markets countries economy,
namely China and India. Referring to respective condition, global economiy
in 2012 was projected will grow at 3.3% lower compared with 2011 that
was 3.8%.
World inflation throughout 2012 generally experienced downturn in
line with global economic slow down and also affected to decreasing
commodity price especially non-oil and gas commodity. Decrease in price
was mostly occurred on Natural Resources based commodity, including
agricultural products commodity. While, basic metal and coal commodity
were recorded experience significant price decrease due to China economic
downturn that being the world largest customers from both commodities.
Indonesian Economic GrowthEconomic condition 2012 still experienced significant growth reached to
6.3%, mostly supported by household consumption and investment sec-
tors. Household consumption growth experienced 5.4% growth .higher
compared with previous year, and mostly acquired from non-food
consumption, especially household supplies, information and
Meskipun kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011, namun pada tahun 2013, perusahaan optimis akan mengalami peningkatan yang lebih baik.
Although performance in 2012 decreased compared to 2011, but in 2013, the company is confident of a better increase. In 2013, the global economy is expected to grow better than the previous year.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 40
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
communication equipment as well as spare parts. Several factors that
supported household consumption solid performance were namely in-
creasing middle class number, stronger customers confident, improving
public buying power, low inflation rate as well as consumer financing
availability
Moreover, investment performance in 2012 also improving reached to
10.7% compared with previous year achievement that was 8.8%. Several
factors supported the investment performance were namely business
player optimism towards Indonesian economic, investment climate
improvement reflecting from Investment Destination Countries Preference
(UNCTAD) survey as well as macro economy stability.
Global economic downturn was also affected to export performance slow
down during 2012. This was due to decreasing demand from Indonesia
primary trading partner countries namely China and India, mostly on
Agricultural commodity namely rubber and industrial commodity such
as chemical products. Thus, due to strong domestic demand, import
performance was remain significant.
Throughout 2012, Rupiah exchange rate experienced depreciation though
the volatility was still controlled on relatively low level. Rupiah depreciation
pressure throughout 2012 was mostly due to global economy uncertainty
as well as weakening current transaction deficit. Following is illustrated
Rupiah exchange rate growth from 2011 to 2012.
On the other hand, inflation rate throughout 2012 was controlled at low
level and placed at inflation rate around 4,5% ± 1%. Inflation in 2012 was
recorded at 4.3% (yoy), mostly supported by stable core inflation, controlled
volatile food inflation and low administered price inflation.
Performance Management Assessment and Achievement Company of the Year 2012 Company’s Management and Performance Achievement 2012 Assessment
Referring to Statements of Income, sales value in 2012 amounted to
Rp4,360,342 million or experienced 11.4% decrease compared with 2011.
This was due to MIS/BIS, sugar and molasses commodities selling price
that was also encouraged decrease in sales revenue for the Company.
Net income in 2012 was recorded amounted to Rp63,592 million or
experienced 58.5% decrease compared with 2011. Decrease in net income
was the impact of decrease in sales revenue and increase in operating
non-makanan, khususnya perlengkapan rumah tangga, peralatan
informasi dan komunikasi, serta suku cadang. Adapun faktor-faktor
yang mendukung solidnya kinerja konsumsi rumah tangga tersebut
antara lain meningkatnya jumlah kelas menengah, menguatnya
keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat, rendahnya
inflasi, dan tersedianya pembiayaan konsumsi.
Di samping itu, kinerja investasi pada tahun 2012 juga terus membaik
mencapai 10,7% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya
sebesar 8,8%. Faktor-faktor yang mendukung peningkatan kinerja
investasi tersebut antara lain optimisme pelaku usaha terhadap
perkonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi yang tercermin
dari survei preferensi negara tujuan investasi (UNCTAD), serta
terjaganya kestabilan makroekonomi.
Melemahnya perekonomian global berdampak pada melambatnya
kinerja ekspor sepanjang tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia
seperti Cina dan India, terutama pada komodititas pertanian seperti
karet dan komoditas industri seperti produk kimia. Namun demikian,
dikarenakan permintaan domestik yang masih kuat, pertumbuhan
impor masih cukup tinggi.
Sepanjang tahun 2012, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi
walaupun volatilitasnya dapat dijaga pada tingkat yang relatif
lebih rendah. Tekanan depresiasi rupiah selama tahun 2012
terutama disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan
melemahnya defisit transaksi berjalan. Berikut ini akan disajikan
grafik perkembangan nilai tukar rupiah dari tahun 2011 hingga
tahun 2012.
Selain itu, inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level
yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%
± 1%. Inflasi pada tahun 2012 tercatat sebesar 4,3% (yoy), terutama
didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang
terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah.
Penilaian Pengelolaan dan Pencapaian Kinerja Perusahaan Tahun 2012Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan, angka penjualan pada
tahun 2012 tercatat sebesar Rp 4.360.342 juta atau menurun
sebesar 11,4% dibandingkan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh
penurunan volume penjualan MIS/BIS, gula, dan tetes. Selain volume
penjualan, faktor penurunan harga jual komoditas seperti karet,
minyak sawit, serta MIS/BIS juga turut menyebabkan penurunan
hasil penjualan perusahaan.
Adapun laba bersih perusahaan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp
63.592 juta atau mengalami penurunan sebesar 58,5% dibandingkan
tahun 2011. Penurunan laba bersih ini merupakan dampak dari
penurunan hasil penjualan dan kenaikan biaya operasi. Selain itu,
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
expense. Thus, increase in other expenses occurred in 2012 compared with
2011 also encouraged decrease in Net income of the Company.
Decreasing Company’s performance also provided impact on Company’s
ability in accumulating internally generated fund. Thus, respective
condition is not appropriate to be placed as the reason for the Company
to stop performing investment activity. Throughout 2012, the Company
continues plantations regeneration acceleration program. Besides
plantations asset improvement, the Board of Commissioners also
encouraged the management to perform machineries and plants capacity
improvement program, as well as improving plantations infrastructure.
Those activities become the realization of corporate values, PROMOSI
(PROductivity, Quality, Organization, Service and Innovation) as corporate
values, has to be placed as paradigm and daily instruments in Corporate
circumstances.
Improvement on corporate fundamental assets, is expected to raise
optimism of the Company to grow higher in 2013. Moreover, in 2013,
global economy is projected to be higher compared with previous year.
Several positive growth at the end of 2012 and beginning of 2013 namely
US agreement regarding budget deficit correction, enhancing global
growth prospect optimism that is better in 2013. Global economic growth
projection that is higher will be followed by increasing trading volume
and commodity price.
Closing On this opportunity, I’d like to express appreciation to employees, Board
of Directors, and Board of Commissioners for their commitment and
dedication, as well as the stakeholders for their trust. On behalf of support
from PTPN VII (Persero) stakeholders’ support, PTPN VII (Persero) is able to
chase business growth as well as expand its coverage, both in previous
year or next future years.
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.ScKomisaris Utama
President Commissioner
kenaikan biaya lain-lain pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011
juga menyebabkan semakin menurunnya laba bersih perusahaan.
Penurunan kinerja perusahaan, juga memberikan dampak pada
kemampuan perusahaan dalam mengakumulasi internally generated
fund. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi
perusahaan untuk berhenti melakukan investasi. Sepanjang tahun
2012, perusahaan terus melanjutkan program akselerasi peremajaan
tanaman. Di samping perbaikan aset tanaman, Dewan Komisaris
juga mendorong manajemen untuk melakukan perbaikan mesin
dan peningkatan kapasitas pabrik, serta memperbaiki infrastruktur
perkebunan. Kegiatan tersebut merupakan pengejawantahan dari
nilai-nilai perusahaan. PROMOSI (PROduktivitas, Mutu,
Perbaikan pada aset fundamental perusahaan, diharapkan dapat
membangkitkan optimisme perusahaan untuk tumbuh lebih
baik di tahun 2013. Apalagi pada tahun 2013, perekonomian
global diperkirakan dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya. Beberapa perkembangan positif di akhir tahun 2012
dan awal tahun 2013 seperti tercapainya kesepakatan AS mengenai
penurunan defisit anggaran, meningkatkan optimisme prospek
pertumbuhan global yang lebih baik di tahun 2013. Perkiraan
pertumbuhan perekonomian global yang lebih tinggi ini selanjutnya
diikuti dengan perkiraan kegiatan volume perdagangan dan harga
komoditas yang meningkat.
PenutupDalam kesempatan ini, saya bermaksud untuk menyampaikan rasa
terima kasih kepada para karyawan, Direksi dan sesama anggota
Komisaris atas komitmen dan kegigihannya, serta kepada para
pemangku kepentingan atas kepercayaannya. Berkat dukungan
seluruh pemangku kepentingan PTPN VII (Persero) dapat mengejar
pertumbuhan usaha dan memperluas jangkauannya, baik di tahun
lalu maupun di tahun-tahun selanjutnya.
Atas nama Dewan Komisaris
On behalf of Board of Commissioners
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 42
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
1 2 3
1 2 3Ir. Razali IshakKomisarisCommissioner
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.ScKomisaris Commissioner
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim,Dipl. Ing. AgrKomisaris Commissioner
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
4 5 6
4 5 6Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.ScKomisaris Commissioner
Harun Sulkam, SHKomisaris Commissioner
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.ScKomisaris Utama President Commissioner
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 44
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.ScKomisaris Utama / President Commissioner
Lahir di Pekanbaru, 14 Mei 1945, Sarjana Akuntansi, Fakultas
Ketatalaksanaan Niaga, Universitas HKBP Nomensen, Medan (1970)
dan Magister Sains pada program studi Magister Manajemen Agribisnis,
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Jogjakarta (2007).
Mengawali karir di bidang perkebunan pada tahun 1971 sebagai
anggota Staf Internal Auditor pada PT PP London Sumatera Indonesia.
Bergabung dengan PN Perkebunan VI sebagai anggota Staf Biro
Efisiensi dan Kontrol (1975). Pada tahun 1996 dipercaya sebagai Direktur
Keuangan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).
Pada tahun 1998 diangkat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan NusantaraXIII (Persero), dan pada tahun 2003 menjabat Direktur Utama pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) hingga Januari 2007. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk periode 2006-2008. Diangkat menjadi Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII pada tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008.
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.ScKomisaris / Commissioner
Lahir di Jakarta, 26 Juni 1946, menjadi Komisaris Perseroan sejak Tanggal 13 Oktober 2008 sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Mendapatkan gelar Sarjana bidang Biometrika dari Institut Pertanian Bogor (1971), Magister Bidang Statistik, University of Minnesota, Amerika Serikat (1977) dan Doktor bidang Statistika Terapan dari Colorado State University (1980). Pernah menjadi Rektor Institut Pertanian Bogor (2002-2007) dan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 2003-2008. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Siak Prima Nusa dan Ketua Dewan Pakar HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
Born in Pekanbaru, May 14, 1945, graduated from School of Accounting, Department of Commerce, University of HKBP Nomensen, Medan (1970) and earned his Magister in Agri-business Science, from Agribusiness Management Magister Program, University of Gajah Mada, Jogjakarta (2007). Initiating his career in plantation in 1971 where he worked as Internal Auditor staffer at PT PP London Sumatera Indonesia. Admitted to PN Perkebunan VI as a staffer at Bureau for Efficiency and Control (1975). Becoming Finance Director of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) in 1996, and President Director at the same company in 1998.
In 2003 he was appointed President Director of PT Perkebunan Nusantara III (Persero), that he held till January 2007. Chief of Association of Indonesia’s Palm Oil Entrepreneurs (GAPKI) for the period of 2006- 2008. Appointed President Commissioner of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII on October 13, 2008 under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP- 187/MBU/2008 dated September 24, 2008.
Born in Jakarta, June 26, 1946. Company’s Commissioner since October 13, 2008 under Decree of Minister of State- owned Enterprises, No.KEP-187/ MBU/2008 dated September 24, 2008.
A graduate of Biometrics, Bogor Agriculture Istitute (1971), Master in Statistics of University of Minnesota, USA (1977) and PhD. in Applied Sciences of Colorado State University (1980). Rector of Bogor Agriculture Institute (2002- 2007) and Commissioner of PT Perkebunan VIII (Persero) from 2003 to 2008. Currently also President Commissioner of PT Siak Prima Nusa, and Head of Board of Experts, Indonesia’s Farmers Association (HKTI).
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.ScKomisaris / Commissioner
Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan, 27 November 1953. Meraih gelar Sarjana (S1) dari Universitas Pertanian Universitas Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) dari University of the Philippines at Los Banos (1980) dan meraih gelar Doktor (Ph.D.) dari Cornell University, Amerika Serikat (1990). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 5 Juni 2003 sampai saat ini, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-217/MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Sebelumnya adalah Dosen Pasca-sarjana UNHAS (1990-sekarang), Ketua Program Diklat TMPP UNHAS (1992-1999), Konsultan SRDP P CIDA (1991), Kepala Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan (PSKMP) UNHAS (1993-1999), Kepala Pusdiklat SESPANAN Bidang TMKP, LAN- RI (1999-2000), Kepala Pusdiklat SESPANAS Bidang Kepemimpinan (2000-2001), Deputi Bidang Diklat SPIMNAS (2001-2002) dan Ketua Program Doktor Pertanian Universitas Hasanudin (2006-sekarang).
Ir. Razali IshakKomisaris / Commissioner
Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 11 November 1953. Menjabat sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak 13 Oktober 2008. sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan memulai karir sebagai karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi pada tahun 1979. Menjabat sebagai Kepala Bagian Tanaman PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah jambi (1996-2001). Dari tahun 2001 sampai 2003 menjabat sebagai Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dan pada tahun 2003 sampai dengan 2007 menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara I (Persero).
Born in Pinrang, South Sulawesi, on November 27, 1953. Graduated from the Department of Agriculture, University of Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) from University of the Philippines at Los Banos (1980) and earned his Ph.D. from Cornell University, USA (1990). Company’s Commissioner since June 5, 2003, under Decree of Minister of State-owned Enterprises No. KEP 217/MBU/2003, dated June 5, 2003 and Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP-/MBU/2008 dated September 24, 2008. Lecturer of Graduate School of UNHAS (1990 - present), Head of TMPP UNHAS Training Center (1992-1999), Consultant of SRDP – CIDA (1991), Head of Center for Development Policies and Management Studies (PSKMP) UNHAS (1993-1999), Head of SESPANAS Training Center for TMKP, LAN-RI (1999-2000), Head of SESPANAS, Leadership Section (2000-2001), Deputy of SPIMNAS Training Center (2001-2002) and Head of Doctoral Program in Agriculture, University of Hasanudin (2006-present).
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam on November 11, 1953. Company’s Commissioner since October 13, 2008 under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP- 187/MBU/2008 dated September 24, 2008. Graduated from the Department of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan and started his career as worker for PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi in 1979. Head of Plant Section, PT Perkebunan Nusantara IV Bah Jambi (1996-2001). He was Director of Production of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) from 2001 to 2003, and President Director of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) from 2003 to 2007.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 46
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. AgrKomisaris / Commissioner
Lahir di Bengkulu pada tanggal 3 Oktober 1958. Menjabat komisaris
Perseroan sejak tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN No.KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September
2008. Meraih gelar Sarjana Agronomi pada Institut Pertanian Bogor
(1981) dan gelar Engineer Agronomi Wilayah Tropis dari ESAT, CNEARC,
Montpellier, Perancis (1991) serta gelar Doktor Sosiologi Pembangunan,
Sejarah dan Kebudayaan dari INA-PG dan EHESS Perancis. Memperoleh
penghargaan yaitu Satya Lencana Karya Satya (2001). Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Direktur Tanaman Semusim, Direktorat
Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian (2001-2005)
dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jendral Departemen Pertanian.
Harun Sulkam, SHKomisaris / Commissioner
Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. Meraih gelar Sarjana Hukum
dari Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 1945, Jogjakarta (1998).
Diangkat pertama kali sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak
tanggal 12 September 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN No. KEP- 101/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 dan
kemudian diangkat kembali dengan SK Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara selaku Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. KEP-209/MBU/2011 tanggal
10 Oktober 2011. Aktif pada Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (1996-
1998), selanjutnya menjadi tenaga profesional pada Kantor Hukum
Profesional HSH (2001-2004) dan Kantor Hukum Profesional H3I sejak
tahun 2004 sampai saat ini.
Born in Bengkulu on October 3, 1958. Company’s commissioner since October 13, 2008, under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP-187/MBU/2008 dated September 24, 2008. A graduate of Agronomy, Bogor Agriculture Institute (1981). Earned his Engineer in Tropical Agronomy from ESAT, CNEARC, Montpellier, France (1991), and PhD. in Sociology of Development, History and Culture from INA-PG and EHESS, France. Received Indonesian Satya Lencana Karya Satya Award (2001). Previously Director of Seasonal Plant, Directorate General of Plantation Production Supervision, Department of Agriculture (2001- 2005) and is currently Secretary General of Department of Agriculture.
Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 1945, Jogjakarta (1998). Diangkat pertama kali sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak tanggal 12 September 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 101/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 dan kemudian diangkat kembali dengan SK Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. KEP-209/MBU/2011 tanggal 10 Oktober 2011. Aktif pada Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (1996-1998), selanjutnya menjadi tenaga profesional pada Kantor Hukum Profesional HSH (2001-2004) dan Kantor Hukum Profesional H3I sejak tahun 2004 sampai saat ini.
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 47
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 48
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Laporan Direktur UtamaReport of the Board of Directors
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWMDirektur Utama / President Director
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 49
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan karunia-Nya, Perseroan dapat melalui tahun 2012
yang penuh dinamika dan tantangan dengan baik. Selanjutnya
pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan secara singkat
Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tahun Buku
2012 yang merupakan bagian dari pertanggung jawaban Direksi
dalam menjalankan fungsi pengelolaan perusahaan.
Kinerja 2012Tahun 2012 realisasi luas areal kebun sendiri adalah 90.674 Ha terdiri
dari tanaman semusim 17.327 Ha dan tanaman tahunan berupa
Karet, Kelapa Sawit, dan teh seluas 73.347 Ha. Realisasi produksi
terhadap RKAP 2012 atas beberapa komoditi yang telah disebutkan
di depan, masing-masing sebagai berikut : karet sebesar 13.921 ton,
TBS sebesar 214.392 ton, teh sebesar 1.915 ton dan tebu sebesar
318.887 ton dan dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami
peningkatan untuk komoditi karet sebesar 2.495 ton dan kelapa
sawit 7.153 ton, namun untuk komoditi Teh dan Tebu dibawah
tahun 2011 masing-masing sebesar 1.198 ton dan tebu 148.873 ton.
Dari sisi pencapaian laba Perusahaan, tahun 2012 merupakan
tahun yang penuh tantangan dan menghasilkan laba perusahaan
yang belum menggembirakan dikarenakan kondisi perekonomian
global yang tertekan. Tercatat pada tahun 2012, angka penjualan
perusahaan sebesar Rp 4,36 Triliun, yang mengalami penurunan
sebesar 11,43% dibandingkan tahun buku 2011. Penurunan penjualan
tahun 2012 ini juga berdampak pada penurunan laba usaha dan
laba bersih perusahaan jika dibandingkan dengan tahun buku 2011.
Dimana Realisasi Laba bersih tahun 2012 mencapai Rp 54,3 milyar
yang berada di bawah RKAP sebesar Rp 256,9 Miliar atau 82,5%
serta jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar Rp 99,1 Miliar atau 64,6%
We’d like to address praise and gratitude to God Almighty for His bless
and grace, the Company is able to overcome challenging and highly
dynamic 2012 appropriately. Hereinafter, on this opportunity, please kindly
allow us to briefly deliver PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Annual
Report Fiscal Year 2012 as part of Board of Directors accountability in
implementing Company’s management function.
Performance 2012In 2012, owned plantation total area realization reached to 90,674 Ha
consists of seasonal plantations such as Rubber, Palms and tea covering
73,347 Ha. Production realization compared with RKAP 2012 on above
mentioned commodities, each as follows: Rubber reached to 13,921 ton,
TBS reached to 214,392 ton, Tea reached to 1,915 ton and Sugarcane
reached to 318,887 ton and compared with 2012 experienced increase in
Rubber commodity reached to 2.495 ton and Palms reached to 7,153 ton,
but regarding Tea and Sugarcane commodities were below achivement
recorded in 2011 that each reached to 1,198 ton and sugarcane 148,873
ton.
From income achievement aspect, 2012 becomes challenging year and
delivered less favorable income achievement due to pressurized global
economic condition. It was recorded in 2012, sales value of the Company
amounted to Rp4.36 trillion, experienced 11.43% decrease compared with
achievement recorded in fiscal year 2011. Decrease in sales in 2012 also
affected decrease in operating profit and net income if compared with
2011. Where net income realization recorded in 2012 amounted to Rp54.3
billion, or Rp256.9 billion or 82.5% below the RKAP and if compared with
realization recorded in 2011 experienced decrease amounted to Rp99.1
billion or 64.6%.
Kami percaya bahwa implementasi Strategi Usaha dan program kerja 2013 hingga tahun-tahun selanjutnya akan menambah nilai yang lebih besar bagi Perseroan serta memberikan yang lebih baik bagi para pemegang saham, saat ini dan di masa yang akan datang.
We believe that the implementation of the business strategy and work program 2013 to subsequent years will add greater value to the Company as well as provide better for shareholders, now and in the future.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 50
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Investasi dan Pengembangan Meskipun pencapaian kinerja perusahaan belum menggembirakan,
namun manajemen tetap mempersiapkan dan memastikan
keberlanjutan usaha perseroan untuk masa-masa yang akan
datang dalam bentuk investasi. Realisasi investasi pada tahun 2012
mencapai sebesar Rp 999,7 Miliar atau 91,6% dari RKAP sebesar Rp
1.091,3 Miliar, dimana Investasi non tanaman tahun 2012 tercapai
sebesar Rp 254,8 Miliar, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar
Rp 52,3 Miliar atau 17%. Hal ini terkait dengan pelaksanaan investasi
didasarkan pada skala prioritas, diutamakan untuk investasi yang
berhubungan langsung dengan produksi. Selain itu Investasi untuk
tanaman yang belum menghasilkan tercatat sebesar Rp 724,2 Miliar
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp 33,8 Miliar atau 4,5%.
Pencapaian tersebut disebabkan tercapainya pengendalian biaya
dalam rangka cost effectiveness dan mengurangi losses terhadap
biaya yang tidak diperlukan.
Oleh karena ketatnya sumber pendanaan sendiri (internal generated
funds) maupun sumber dana dari luar perusahaan (external funds)
dimana pembiayaan investasi lebih difokuskan pada penyelesaian
pembiayaan tanaman belum menghasilkan dan upaya perbaikan
pabrik untuk meningkatkan produktivitas dan menekan losses
maka investasi pengembangan khususnya pengembangan pada
industri hilir tahun 2012 untuk sementara belum menjadi prioritas.
Pengembangan Sumber Daya ManusiaSebagai usaha perkebunan yang melibatkan banyak tenaga kerja,
PTPN VII (Persero) memiliki 13.348 orang pekerja, perusahaan
menyadari akan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang
kompeten untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan tetap memberikan perhatian dalam pengembangan
sumber daya manusia (SDM) perusahaan dalam melaksanakan
berbagai program pengembangan SDM berdasarkan aktivitas dan
assesment center pada tahun 2012.
Kegiatan Assesment Center tahun 2012 sebesar Rp. 3,6 Miliar atau
berada di bawah RKAP sebesar Rp 15 Miliar atau 80,9%. Hal ini
dikarenakan antara lain:
- Kegiatan dilakukan dengan skala prioritas kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi keuangan perusahaan.
- Realisasi biaya Kualifikasi berada dibawah RKAP sebesar Rp 8,1
Miliar atau 79,8%.
- Realisasi biaya Rekrutmen berada dibawah RKAP sebesar Rp 7
Miliar atau 82,2%.
Secara keseluruhan kegiatan-kegiatan pengembangan SDM masih
di bawah RKAP kecuali biaya Pelatihan yang berada di atas RKAP
sebesar Rp 1,4 Miliar atau 37,9% dan biaya Pendidikan S2/D3 berada
di atas RKAP sebesar Rp 54 Juta atau 11,4%.
Investment and DevelopmentAlthough corporate performance achievement was less favorable, the
management still considers as ensures business sustainability in the future
in form of investment. Investment realization in 2012 amounted to Rp999.7
billion or 91.6 compared with RKAP that was amounted to Rp1,091.3
billion, where non-plantations investment in 2012 was realized amounted
to Rp254.8 billion, Rp52.3 billion or 17% below the RKAP 2012. This was
related with investment activity was referring to priority scale, prioritized
for investment that is directly related with production activity. Moreover,
investment for immature plantations was recorded amounting to Rp724.2
billion, Rp33.8 billion or 4.5% below the RKAP 2012. The achievement was
due to cost controlling achievement related with cost effectiveness and
reducing losses on unnecessary cost.
Therefore, tight internal generated funds or external funds where the
investment financing was more focused on Pre-Harvesting Crop financing
settlement as well as plants renovation project to improve productivity and
pressed losses that developmental investment on downstream industry in
2012 was temporarily considered not prioritized.
Human Resources DevelopmentAs Plantation business that involves number of workers, PTPN VII (Persero)
is supported with 13,348 employees, the Company is aware regarding
competent Human Resources significance to enhance corporate
performance. Therefore, the Company continuously provides concern in
developing Human Resources to perform several HR development program
referring to activity and assessment center in 2012.
Assessment Center activity in 2012 amounted to Rp3.6 billion or Rp15
billion or 80.9% below the RKAP. This was due to:
- Certain activities performed with activity priority scale referring to
corporate necessity and financial condition.
- Qualification cost realization was Rp8.1 billion or 79.8% below the
RKAP.
- Recruitment cost realization was Rp7 billion or 82.2% below the RKAP.
Generally, entire HR development activity was still below the RKAP besides
Training cost that exceeding RKAP amounted to Rp1.4 billion or 37.9% and
Master Degree/Diploma Education cost was exceeding RKAP amounted
to Rp54 million or 11.4%.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 51
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Pelaksanaan Pengembangan SDM dan Assesment Center tahun
2012 telah cukup memadai dengan tetap memperhatikan kondisi
keuangan perusahaan. Realisasi biaya tenaga kerja tahun 2012
sebesar Rp 616,3 Miliar atau 24,3% dibawah RKAP sebesar Rp 197,5
Miliar, dan dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar 3,3% atau Rp 19,9 Miliar.
Prospek UsahaDireksi dan Dewan Komisaris terlibat aktif dalam melakukan
tinjauan atas Strategi Usaha tahun 2013 ke depan yang telah
disusun oleh Direksi.
Kami percaya bahwa implementasi Strategi Usaha dan program
kerja 2013 hingga tahun-tahun selanjutnya akan menambah nilai
yang lebih besar bagi Perseroan serta memberikan yang lebih baik
bagi para pemegang saham, saat ini dan di masa yang akan datang.
Dalam rangka menyelesaikan program transformasi bisnis PTPN VII
(Persero), strategi yang diambil oleh perusahaan di tahun 2013 adalah
menyelesaikan tahap akhir fase konsolidasi untuk memasuki tinggal
landas pada tahun 2014. Program transformasi bisnis tersebut telah
dimulai tahun 2009 yang diawali dengan melakukan konsolidasi
dan penataan aset-aset utama perusahaan terutama aset tanaman,
pabrik, SDM dan keuangan. Dalam tahap konsolidasi tersebut, telah
dan akan dilaksanakan Program Replanting tanaman karet dan sawit,
revitalisasi pabrik gula, kelapa sawit, karet dan teh. Konsekuensi dari
program replanting tersebut akan meningkatkan volume pembelian
bahan baku dari plasma/pihak III untuk memenuhi kapasitas pabrik.
Di samping penataan aset utama, juga telah diimplementasikan
values perusahaan ProMOSI (Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis
dan Inovasi) yang diharapkan akan menjadi cikal bakal budaya
perusahaan, selain itu dilakukan juga pengembangan sistem kerja,
revitalisasi organisasi dan pengembangan sistem kerja, revitalisasi
organisasi dan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi.
Untuk mewujudkan Visi perusahaan, Direksi mengambil langkah-
langkah strategis dengan menetapkan kebijakan untuk menunjang
pencapaian sasaran antara lain :
- Investasi tahun 2013 fokus pada upaya peningkatan kinerja
bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dan berorientasi
pada kepentingan jangka panjang.
- Program investasi pengembangan dilakukan sejauh memberikan
peningkatan produksi dan nilai tambah.
- Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan aset dan
kemampu-labaan perusahaan.
- Melaksanakan penataan organisasi sesuai perkembangan usaha.
HR development and Assessment Center implementation in 2012 were
considered adequate by continuously considering corporate financial
condition. Employees expense realization in 2012 amounted to Rp616.3
billion or 24.3% below the RKAP that was Rp197.5 billion and if compared
with 2011 experienced 3.3% increase or Rp19.9 billion.
Business ProcessBoard of Directors and Board of Commissioners actively participated in
performing Business Strategy review in 2013 forward or has been prepared
by the Board of Directors.
We believe that Business Strategy implementation and working program
2013 or years after will enhance higher value for the Company as well as
providing better benefit for the shareholders in present and in the future.
To complete PTPN VII (Persero) business transformation program, several
strategies taken by the Company in 2013 is to complete consolidate
phase final stage to enter take off stage in 2014. Respective business
transformation program has been started in 2009 started by consolidating
and arranging corporate primary assets mostly plantations, plants, HR
and finance assets. Related with respective consolidation, review process
will be performed through Rubber and Palms Replanting Program, sugar,
palms, rubber and tea plants revitalization. Consequences of replanting
program will enhance raw material purchase volume from plasma/third
party to fulfill plant capacity. Besides primary assets arrangement, ProMOSI
(Productivity, Quality, Organization, Service and Innovation) values also
has been implemented and expected will become corporate culture
embryo, working system development, as well as integrated working
system organization revitalization and development, information system
organization revitalization and development.
To realize corporate vision, the Board of Directors performs several
strategic actions by implementing several policies to support objectives
achievement namely:
- Investment in 2013 is focused in enhancing core business performance
(rubber, palms, tea and sugarcane) and oriented to long-term interest.
- Development investment program is performed in scope of providing
production and added-value improvement.
- Maintaining balance between assets growth and company’s
profitability.
- Performing organization arrangement referring to business
development.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 52
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Implementasi GCGDalam menghadapi dinamika usaha yang sangat kompleks,
perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip
tatakelola perusahaan pada setiap aktivitas di seluruh tingkatan
organisasi perusahaan. Dengan menerapkan tata kelola perusahaan
yang baik, perusahaan diharapkan dapat melaksanakan aktivitas
usahanya dengan transparan dan memiliki akuntabilitas.
Saya bergembira bahwa PTPN VII (Persero) telah membuat kemajuan
dalam hal kepatuhan dan pemantauan untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip GCG telah diterapkan sebagaimana mestinya. Selain
itu, implementasi whistle blowing memungkinkan kami untuk
mengambil tindakan yang tepat dan segera dengan risiko yang
dapat diterima.
Kegiatan dan perilaku bisnis Perseroan senantiasa didasarkan atas
tata kelola perusahaan yang disiplin dan manajemen risiko yang
bijaksana dalam berbagai fungsi dan tanggung jawab. Disamping
itu selama beberapa tahun terakhir kami senantiasa melaksanakan
asesmen terhadap implementasi GCG dimana pada tahun 2012 PTPN
VII (Persero) memperoleh skor sebesar 80.018 dengan predikat baik.
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanSebagai wujud kepedulian dan partisipasi perusahaan dalam
pelestarian lingkungan alam serta meningkatkan peran dan makna
di tengah-tengah masyarakat, perusahaan juga turut serta dalam
kegiatan corporate social responsibility (CSR). Perusahaan juga ikut
serta dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN VII (Persero) dituangkan
dalam bentuk Kemitraan yang memberikan bantuan pinjaman
dana pengembangan untuk usaha kecil dan menengah di sekitar
perusahaan, dan program Bina Lingkungan yang menyediakan
bantuan langsung untuk berbagai kegiatan pembangunan fasilitas
dan kegiatan sosial kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan.
Pada tahun 2012, di bidang kemitraan telah disalurkan dana
kemitraan sebesar Rp 19.321.600.000 untuk provinsi Lampung,
Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Di samping itu, melalui program
Bina Lingkungan, pada tahun 2011, telah disalurkan dana sebesar
Rp 5.066.700.000 untuk korban bencana alam, pendidikan dan
pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan
sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestaraian alam,
dan lain-lain.
GCG ImplementationIn implementing business dynamics that is highly complex, the Company
is fully committed to implement corporate governance principles in every
corporate activity at any organization level. Within implementing Good
Corporate Governance, the Company is expected will perform its business
activity transparently and holding accountability.
I am delightful that PTPN VII (Persero) delivered progress regarding
compliance and monitoring to ensure that GCG principles has been
implemented appropriately. Thus, whistle blowing implementation
encourages us to take appropriate and immediate decision within
acceptable risks.
Company’s activity and business behavior are continuously referred to
disciplinary corporate governance and risk management that is polite in
several functions and responsibility. Besides, within the last several years,
we continuously perform assessment towards GCG implementation where
in 2012, PTPN VII (Persero) reached 80.018 with Good predicate.
Corporate Social Responsibility Implementation
As realization of corporate awareness and participation on environment
conservation as well as enhancing roles and meaning among the society,
the Company also participated on Corporate Social Responsibility (CSR)
activity. The Company also participates on Partnership and Environment
Development Program in PTPN VII (Persero) stated on Partnership activity
that provides development fund loan support for small and medium
enterprises surrounding the community and Environment Development
program that provides direct support for several socio-community as well
as environment conservation facilities and activities.
In 2012, on partnership aspect, partnership fund disbursed amounted to
Rp19,321, 600,000 for Lampung, South Sumatera and Bengkulu Provinces.
On the other hand, throughout Environment Development program, in
2011, fund amounted to Rp5,066,700,000 had been disbursed for natural
disaster victim, training and education, public health improvement,
public facilities and infrastructures development, religious facility, natural
conservation and other sectors.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 53
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PenutupMemasuki tahun 2013 yang lebih kompleks, kami ingin menekankan
bahwa PTPN VII (Persero) siap untuk menghadapi tantangan
tersebut, dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada di masa
yang akan datang. Dengan basis keuangan saat ini dan kegiatan
operasi yang beragam, serta organisasi yang solid, kami optimis
masa depan yang cerah akan dapat diraih.
Akhir kata, atas nama Direksi, kami sampaikan terima kasih dan
apresiasi kepada para pemegang saham, mitra usaha dan Dewan
Komisaris, serta seluruh karyawanPTPN VII (Persero), atas dedikasi
dan kepercayaannya.
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWMDirektur Utama
President Directors
Atas nama Dewan Direksi
On behalf of Board of Directors
ClosingWelcoming 2013 that is considered more complex, we’d like to highlight
that PTPN VII (Persero) is ready to overcome respective challenge and
catering future opportunity. Supported with existing financial foundation
as well as varied operational activity, and solid organization, we feel
optimistic that brighter future will be achieved.
Lastly, on behalf of the Board of Directors, we’d lie to express appreciation
and gratitude to the shareholders, business partners and Board of
Commissioners as well as all PTPN VII (Persero) employees for their
dedication and trust.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 54
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil DireksiDirector Profile
1
1 2 3
2
4
Ir. Muhammad Natsir, SHDirektur ProduksiDirector of Production
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWMDirektur Utama President Director
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MADirektur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/Director of Marketing and Development Planning
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
4 5
3
5
Drs. H. Agoes RiyantoDirektur KeuanganDirector of Finance
Budi Santoso, SHDirektur SDM dan UmumDirector of Human Resources and General Affairs
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 56
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil DireksiDirector Profile
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWMDirektur Utama / President Director
Lahir di Jakarta pada tanggal 27 Agustus 1957. Memperolah gelar
Insinyur dari Fakultas Pertanian, Universitas Kristen Satya Wacana
(1982) dan gelar MBA dari University of Colorado at Boulder, USA
(1992). Menyandang predikat Certified Wealth Manager dari Erasmus
University and MM-Universitas Gajah Mada,Jakarta. Pernah bergabung
dengan Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1985 sebagai management
trainee dan sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT UFJ-
BRI Finance (1999-2003). Diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN
VII (Persero) sejak tanggal 6 Juli 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri
Negara BUMN No. KEP-116/MBU/2007 tanggal 4 Juli 2007 dan sesuai
dengan SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret
2012 diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan dan secara resmi
menggantikan Direktur Utama sebelumnya yaitu Drs. Andi Punoko,
Ak. Hingga sekarang masih aktif sebagai anggota Asosiasi Emiten
Indonesia, dan anggota Certified Wealth Manager Association (CWMA).
Ir. Muhammad Natsir, SHDirektur Produksi / Director of Production
Lahir di Teluk Betung (Bandar Lampung), 24 Juli 1958. Memperoleh
gelar Sarjana Pertanian di Universitas Lampung serta Sarjana Hukum
di Palembang. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1984
sebagai Sinder di Pabrik Gula Bungamayang (PTP XXI-XXII) dan
kemudian menjadi Kepala Rayon pada tahun 1990 di Pabrik Gula
Cinta Manis (PTP XXXI). Hingga pada tahun 1996 terjadi perubahan
Perseroan menjadi PTPN VII, diangkat sebagai Kepala Tanaman di
pabrik gula Bungamayang (1997) dan Kepala Tanaman di kebun
karet Unit Usaha Tulungbuyut. Mulai tahun 2001 memegang jabatan
sebagai Manajer hingga tahun 2009, kemudian pada tahun yang sama
diangkat menjadi Manajer Distrik Banyuasin membawahi wilayah
PTPN VII (Persero) di Sumatera Selatan. Dan terhitung tanggal 1 Maret
2012 sesuai SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012
resmi diangkat menjadi Direktur Produksi di Perusahaan Perseroan
PT Perkebunan Nusantara VII. Pada tahun 2004 dan 2005 secara
berturut- turut mendapat penghargaan sebagai Pembina Terbaik
Tenaga Kerja Wanita Se-Sumatera oleh Presiden Republik Indonesia,
serta pada tahun 2006 mendapat penghargaan atas Zero Accident di
Unit Usaha Beringin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.
Born in Jakarta on August 17, 1957. Earned an engineer degree at the Department of Agriculture, Christian University of Satya Wacana (1982) and an MBA from University of Colorado at Boulder, USA (1992). He holds the titleof Certified Wealth Manager of Erasmus University Rotterdam– Magister Management Program of University of Gajah Mada, Jakarta. He joined Bank Rakyat Indonesia in 1985 as management trainee and was once Vice Director of PT UFJ-BRI Finance (1999 – 2003). Assigned as Director of Finance, PTPN VII (Persero) on July 6, 2007, under Decree of Minister of State- owned Enterprise No. KEP-116/MBU/2007 dated July 4, 2007. By virtue of Decree of the Company’s Shareholders No.SK-92/MBU/2012 dated 1 March 2012, he was appointed as President Director of the Company replacing Drs. Andi Punoko, Ak. Currently actively involved as member of Indonesian Underwriters Association and member of Certified Wealth Manager Association (CWMA).
Born in Teluk Betung (Bandar Lampung), on 24 July 1958. He earned his Bachelor or Agriculture of University of Lampung and Bachelor in Law in Palembang. Started his career with the Company in 1984 as Supervisor at Bungamayang Sugar Mill (PTP XXI-XXII) and later Head of Region of Cinta Manis Sugar Mill (PTP XXXI) in 1990. In, 1996, upon the company’s alteration PTPN VII, he was appointed Head of Plants at Bungamayang Sugar Mill (1997) and Head of Plant di at Tulungbuyut Business Unit’s rubber plantation. From 2001 to 2009, he was manager of the business unit, and later in 2009 he was appointed Manager of Banyuasin District supervising South Sumatra’s PTPN VII (Persero)’s area. In 1 March 2012, by virtue of Decree of Shareholders of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No.SK-92/MBU/2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Production, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). In 2004 and 2005 he was awarded title of Best All Sumatra’s Female Workers’ Coach from the President of Republic of Indonesia, and in 2006 received appreciation of Zero Accident for Beringin Business Unit from the Vice President of Republic of Indonesia.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 57
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Budi Santoso, SHDirektur SDM dan Umum / Director of Human Resources and General Affairs
Lahir di Bandung, tanggal 24 Juni 1961, menjadi Direktur SDM
dan Umum sejak tanggal 8 April 2010, sesuai Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN No. KEP-81/MBU/2009 tanggal 7 April
2009. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum,
Universitas Padjadjaran (1985), Bandung. Karir kerja dimulai dengan
bergabung di Perseroan pada tahun 1986 kemudian sejak 1999-2003
menjabat sebagai Kepala Bagian SDM Perseroan, dan pada Mei
2003-2010 menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan. Selama
karirnya di Perseroan, banyak bergerak di bidang perkembangan
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.
Drs. H. Agoes RiyantoDirektur Keuangan / Director of Finance
Lahir di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 27 Agustus 1956, memperoleh
gelar Sarjana Muda pada jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera
Utara dan selanjutnya menyelesaikan studinya sebagai Sarjana Ilmu
Sosial dan Perpustakaan pada universitas yang sama. Karir sebagai
pekerja di PTPN III (Persero) dimulai pada tahun 1981-1990 sebagai
karyawan dan kemudian dari tahun 1991 hingga 2001 menjadi Asisten
di bidang keuangan perusahaan. Setelah itu selama 6 tahun (2001-
2007) menjadi Kepala Urusan di Bagian Keuangan dan Pembiayaan
PTPN III (Persero) hingga pada tahun 2008 diangkat menjadi Kepala
Bagian Keuangan. Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pemegang
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII
No. SK-92/MBU/ 2012 tanggal 1 Maret 2012, resmi diangkat menjadi
Direktur di Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara VII.
Saat ini masih aktif menjabat sebagai Komisaris di PT Environment
Synthetic Wood Nusantara (PT. ESW Nusantara), anak perusahaan
PTPN III (Persero).
Born in Bandung on June 24, 1961. Company’s Director of Human Resources and General Affairs since April 8, 2009, under Decree of Minister of State- owned Enterprise No.KEP-81/ MBU/2009 dated April 7, 2009. Earned his degree in Laws from the Department of Laws, University of Padjajaran, Bandung (1985). Joined the Company in 1986. Prior to his assignment as Director of Human Resources and General Affairs with the Company, he was Corporate Secretary, a position that he held from 2003 to 2010, and prior to that he was Head of Human Resources Section (1999- 2003). During his career with the Company, he was actively involved in the development of its man power and human resources affairs.
Born in Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, on 27 August 1956, and earned his Bachelor in Accounting from University of North Sumatra and further Bachelor in Social Sciences and Library Studies started his career in the same university. He started his career in PTPN III (Persero) in 1981 and from 1991 to 2001 he was the company’s Finance Assistant. He was then a section head in PTPN III (Persero)’s Finance and Financing Department from 2001- 2007 and in 2008 he was appointed Head of Finance Department. In 1 March 2012, by virtue of Decree of PTPN VII (Persero)’s Shareholders, No. SK-92/MBU/ 2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Finance, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII. Currently active as Commissioner of PT EnvironmentSyntheticWoodNusantara (PT. ESW Nusantara), a subsidiary of PTPN III (Persero).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 58
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Profil DireksiDirector Profile
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MADirektur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/Director of Marketing and Development Planning
Lahir di Tarutung (Sumatera Utara), 13 Maret 1958, meraih gelar
Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan
melanjutkan ke jenjang pendidikan Magister Manajemen Agribisnis
UMA Medan pada tahun 2010. Memulai karir sebagai Trainee Asisten
Tanaman di Sei Kabara PTP IV pada tahun 1982 dan kemudian menjadi
Asisten dan Staf di bidang tanaman PTP IV mulai tahun 1984 hingga
1995. Berlanjut pada tahun 1995 hingga 2002 bertugas sebagai Kepala
Urusan Tanaman di PTPN III dan kurang lebih selama 7 tahun (2002-
2009) menjabat sebagai Manajer Kebun di lingkungan PTPN III, hingga
pada pertengahan April 2009 diangkat menjadi Distrik Manajer Tapanuli
Selatan PTPN III. Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. SK-
92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 telah resmi menjadi Direktur di
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII.
Lahir di Tarutung (Sumatera Utara), 13 March 1958, earned his Bachelor in Agriculture from Bogor Institute of Agriculture in 1982 and Magister Management in Agribusiness from UMA Medan in 2010. He started his career as Assistant Trainee for Plant in PTP IV’s Sei Kabara in 1982 and later assistant and staffer in PTP IV Plant Division from 1984 to 1995. He was then Head of Plant Division in PTPN III from 2002 to 2009 where he was also Plantation Manager at PTPN III, and in mid April 2009 he was appointed as District Manager of PTPN III Tapanuli Selatan I. In 1 March 2012, by virtue of Decree of PTPN VII (Persero)’s Shareholders, no No.SK-92/MBU/ 2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Marketing and Development Planning, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 59
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 60
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII (Persero) is committed to provide customers’ satisfaction by preserving
environment as well as occupational health and safety for the emplpoyees, customers, suppliers
and all assets on Company’s circumstances.
PTPN VII (Persero) bertekad selalu memberi kepuasan pelanggan dengan menjaga kelestarian lingkungan serta
melindungi keselamatan dan kesehatan bagi karyawan, pelanggan, pemasok,
dan semua aset yang berada di lingkungan Perseroan.
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusiness & Operations Review
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 61
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 62
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Pengembangan Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia Perseroan dikelola sesuai dengan ruang
lingkup manajemen SDM sejak proses perencanaan, rekrutmen,
pemeliharaan, pengimbalan, pengembangan hingga pensiun.
Manajemen SDM dilakukan secara sinergis oleh Manajemen di
Tingkat Perusahaan, Distrik, Bagian dan Unit Usaha. Di lingkungan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), karyawan disebut sebagai
’Pekerja’.
Profil dan Jumlah Karyawan• Jumlah Karyawan berdasarkan Level Organisasi
No Level Jabatan Jumlah Total Level Position
1 Manajer Distrik Pembina 53 District ManagerSteering Executive
Officers
2 Asman Distrik Penata 113 District Manager
AssistantExecutive officers
3 Staf/Sinder Pengatur 511 Staff Manager
4 Krani Kepala Penyelia Madya 564 Head of Krani Middle Supervisor
5 Mandor Penyelia Pratama 1910 Supervisor Basic Supervisor
6 Juru Juru 1960 Officer Officer
7 Penyadap Pelaksana 8327 Tapper Staff
Jumlah Seluruh 13438 Grand Total
• Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
PTPN VII (Persero) 2011 2012 PTPN VII (Persero)
S-3 1 1 Doctorate
S-2 26 37 Master Degree
S-1 517 602 Bachelor Degree
D-3 117 119 Under Graduate
D-1/D-2 52 44 Diploma
SLTA 4,222 4,136 Senior Highschool
SLTP 1,837 1,803 Junior Highschool
SD 7,031 6,669 Elementary School
Jumlah 13,803 13,411 Total
Human Resource DevelopmentOur workforce is managed in accordance with the scope of human resource
management from the planning process, recruitment, maintenance, wage
system, development until his retirement. Human Resource Management
conducted synergistically by Management at the Enterprise Level, District,
Section and Business Unit. Plantation of PT Nusantara VII (Persero), an
employee is called as a ‘Workers’.
Profile and Number of Employees• Number of Employees by Organizational Level
• Number of Employees by Level of Education
Tinjauan Usaha & OperasionalBusiness & Operations Review
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 63
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
• Range Usia
No urut
UmurAge
GOLONGAN Level Jumlah
SeluruhTotal1A 1B 1C 1D 2A 2B 2C 2D 3A 3B 3C 3D 4A 4B 4C 4D
1 55 6 17 5 3 7 2 6 4 6 4 8 7 6 81
2 50 - 54 88 1,734 258 380 362 510 147 161 53 17 8 43 29 28 12 10 3,840
3 45 - 49 248 1,715 355 375 357 306 127 40 33 9 7 17 14 6 2 3,611
4 40 - 44 462 1,437 323 166 115 58 21 8 7 9 13 12 8 2,639
5 35 - 39 570 908 175 64 41 7 2 8 11 19 19 5 1 1,830
6 30 - 34 548 298 36 23 4 3 7 8 82 11 3 1,023
7 25 - 29 208 6 2 11 2 118 347
8 20 - 24 67 67
Jumlah SeluruhTotal 2,191 6,104 1,166 1,008 884 887 322 229 310 69 50 83 55 43 21 16 13,438
Pelatihan Pekerja yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
Program Pengembangan SDM yang dilaksanakan oleh PTPN VII
(Persero) pada tahun 2012 meliputi kegiatan-kegiatan Kursus
Jabatan, Kursus Pemeriksaan, In House Training, Field & Miil Day, Studi
Banding, Pelatihan Peningkatan Kinerja Pabrik, Pelatihan SMK3/
Hiperkes, Pendidikan D3/S2 dan Seminar/Lokakarya/Workshop.
Pelaksanaan Program Pengembangan SDM tersebut mengacu pada
kebutuhan perusahaan, serta efektivitas dan efisiensi kegiatan.
Data anggaran dan realisasi fisik Program Pengembangan SDM
sebagai berikut:
13,411 13,8032012 2011
• Number of Employees by Level of Education
• Age Range
Worker training has been done by reflecting the equality of opportunity
to all employees
Human resource development programs conducted by PTPN VII (Persero)
in 2012 include the following activities: Course Title, Course Examination,
In House Training, Field & Miil Day, Comparative Study, Plant Performance
Enhancement Training, Training SMK3/Hiperkes, Education D3 / S2 and
Seminar / Workshop / Workshop.
Implementation of the Human Resource Development Program refers to
the company’s needs, as well as the effectiveness and efficiency of activities.
Budget data and the physical realization of Human Resource Development
Program as follows:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 64
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Data Anggaran Dan Realisasi Fisik Program Pengembangan SDMBudget Data And Physical Realization of Human Resource Development Program
No Uraian
RKAP 2012(Orang)
RKAP 2012(Person)
Real Fisiks.d Des’12
Physical Realization until Dec.’12
% terhadapRKAP 2012
% toRKAP 2012
Description
1 Kursus Jabatan 83 16 19,28 Position Course
2 Kursus Pemeriksaan 23 12 52,17 Examination Training
3 In House Training/Pelatihan 835 1.535 186,06 In House Training
4 Field & Mill Day 100 355 355 Field & Mill Day
5 Studi Banding 35 28 80 Benchmarking
6 Peningkatan Kinerja Pabrik 114 165 144,74 Factory Performance Improvement
7 SMK3/Hiperkes 76 29 38,16 SMK3/Hiperkes
8 Pelatihan Purna Karya 881 - - Retirement Course
9 Pendidikan S2 dan D3 7 5 71,43 Education S2 dan D3
10 Seminar/Lokakarya/Workshop: 400 182 45,50 Seminar/Symposium/Workshop:
Total 2.554 2.327 91,11 Total
Program-program tersebut melibatkan pekerja dari berbagai strata,
baik pekerja pada level pimpinan maupun pekerja pelaksana.
Keterlibatan peserta dari unsur pimpinan hingga unsur pelaksana
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No Uraian
RKAP 2012(Orang)
RKAP 2012(Person)
Real Fisiks.d Des’12
Physical Realization until
Dec.’12
% terhadapRKAP 2012
% toRKAP 2012
Description
1 Kursus Jabatan Position Course
- KMPL (Pembina) 4 - - - KMPL (Preceptor)
- KMP (Pembina) 10 1 10.00 - KMP (Preceptor)
- KMPM (Penata) 20 5 25.00 - KMPM (Administrator)
- KMPD (Pengatur) 25 6 24.00 - KMPD (Regulator)
- PCIM (Istri Pembina/Penata) 24 4 16.67 - PCIM (Wives of Preceptor/Administrator)
Jumlah 83 16 19.28 Total
2 Kursus Pemeriksaan Investigation Course
- Pembina 1 1 100.00 - Preceptor
- Penata 8 1 12.50 -Administrator
- Pengatur 11 10 90.91 -Regulator
- Penyelia 3 - - -Supervisor
Jumlah 23 12 52.17 Number
Such programs involve various strata of workers, both employees at the
executive level leaders and workers. The involvement of participants from
the leadership to the executive element can
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 65
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No Uraian
RKAP 2012(Orang)
RKAP 2012(Person)
Real Fisiks.d Des’12
Physical Realization until
Dec.’12
% terhadapRKAP 2012
% toRKAP 2012
Description
3 In House Training/Pelatihan In House Training
- Pembina 50 32 64.00 - Preceptor
- Penata 89 45 50.56 -Administrator
- Pengatur 416 1,370 329.33 -Regulator
- Pekerja Pelaksana (penyelia & juru) 280 88 31.43- Implementer
Employee (supervisor and handyman)
Jumlah 835 1,535 183.83 Total
4 Field & Mill Day Field & Mill Day
- Direksi dan Pembina 15 30 200.00 - Directors and preceptor
- Penata 15 30 200.00 - Administrator
- Pengatur 15 295 1,966.67 - Preceptor
- Penyelia 25 - - - Supervisor
- Pelaksana 30 - - - Implementer
Jumlah 100 355 355.00 Total
5 Studi Banding Study Tour
- Pembina 10 2 20.00 - Preceptor
- Penata 10 6 60.00 - Administrator
- Pengatur 10 20 200.00 - Regulator
- Penyelia 5 - - - Supervisor
Jumlah 35 28 80.00 Total
6 Peningkatan Kinerja Pabrik Factory Performance Improvement
- Pembina 4 11 275.00 - Preceptor
- Penata 7 11 157.14 - Administrator
- Pengatur 58 138 237.93 - Regulator
- Penyelia 23 5 21.74 - Supervisor
- Juru 22 - - - Handyman
Jumlah 114 165 144.74 Total
7 SMK3/Hiperkes SMK3/Hiperkes
- Penata 7 - - Administrator
- Penata 8 1 12.50 - Administrator
- Penyelia dan Juru 61 28 45.90 -Supervisor and handyman
Jumlah 76 29 38.16 Total
8 Pelatihan Purna Karya Retirement course
- Pembina 24 - - - Preceptor
- Penata 56 - - - Administrator
- Pengatur 82 - - - Regulator
- Penyelia 199 - - - Supervisor
- Juru dan Pelaksana 520 - - - Handyman and Implementer
Jumlah 881 - - Total
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 66
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Uraian
RKAP 2012(Orang)
RKAP 2012(Person)
Real Fisiks.d Des’12
Physical Realization until
Dec.’12
% terhadapRKAP 2012
% toRKAP 2012
Description
9 Pendidikan S2 dan D3 Education S2 and D3
- S2 2 2 100.00 - S2
- D3 5 3 60.00 - D3
Jumlah 7 5 71.43 Total
10 Seminar/Lokakarya/Workshop: Seminar/Symposium/Workshop:
- Direksi 40 7 17.50 - Directors
- Kepala Bagian/Manajer UBS/UU 117 62 52.99 - Head od Deprtment/Manager UBS/UU
- Kepala Urusan/Sinder Kepala 79 41 51.90 - Head Affair/Head Sinder
- Gol. IIIA - IIID - Kandir & UU 126 72 57.14 - Gol.IIIA-IIID-Kandir & UU
- Gol. IA - IID - Kandir & UU 38 - - - Gol.IA-IID-Kandir & UU
Jumlah 400 182 45.50 Total
Total 2,554 2,327 91.11 Total
Di samping melaksanakan Program Pengembangan SDM yang
telah tertuang di dalam RKAP, bagian SDM juga melaksanakan kerja
sama dengan Lembaga Pendidikan dalam rangka penerapan Link
& Match antara dunia pendidikan dan dunia usaha melalui kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Penelitian.
Kegiatan kerja sama tersebut pada tahun 2012, khususnya untuk
Kantor Pusat sebagai berikut:
a. Penelitian
Jenjang Pendidikan/Institusi Jumlah Lembaga PendidikanNumber of Institutions
Jml. Siswa / MhsNumber of Students Level of Institutions
D3 1 1 D3
S1 11 16 S1
S2 6 6 S2
S3 3 3 S3
Pusat Penelitian Biologi LIPI 1 13 Research Center for Biologi LIPI
Jumlah 22 39 Total
b. Praktik Kerja
Jenjang Pendidikan/Institusi Jumlah Lembaga PendidikanNumber of Institutions
Jml. Siswa / MhsNumber of Students Level of Institutions
SLTA 8 38 SLTA
D1 1 1 D1
D3 7 33 D3
S1 12 67 S1
Jumlah 28 139 Total
Besides implementing Human Resource Development Program that
has been stated in the CBP, Human Resources Section also conducts
cooperation with the Institute of Education in order to implement the Link
& Match between education and the business world through Employment
Practices (PKL) and Research.
The cooperation activities in 2012, especially for Headquarters as follows:
a. Research
b. Probation
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 67
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Untuk Program Pengembangan SDM tahun 2013 dituangkan dalam
RKAP Pengembangan SDM dengan rincian sebagai berikut:
Program Pengembangan SDM Tahun 2013HR Development Program in 2013
UraianJumlah Total
DescriptionFisikPhysical
BiayaBudget
BIAYA PENDIDIKAN Training expense
Kursus Jabatan Position course
KMPL 3 121,212,000 KMPL
KMP 9 252,000,000 KMP
KMPM 20 428,060,000 KMPM
KMPD 19 342,697,200 KMPD
PCIM 22 182,884,000 PCIM
Kursus Pemeriksaan SPI 38 334,836,000 SPI Examination Course
In House Training 1,027 3,946,622,000 In House Training
Field & Mill Day 116 202,528,000 Field & Mill Day
Study Banding 20 153,565,400 Benchmarking
Peningkatan Kinerja Pabrik 39 1,102,012,000 Factory Performance Improvement
SMK3/Hiperkes 48 284,633,000 SMK3/Hiperkes
Evaluasi Monitoring - 37,731,000 Evaluation Monitoring
Pelatihan Purna Karya 260 573,671,083 Post-employment training
D3 Kebidanan/Paramedis 4 62,616,000 Midwife/Paramedic Diploma
- Buku, EAP Kendaraan, dll. - 421,534,627 - Books, Vehicles EAP, others
Konsultan SDM - 1,920,000,000 HR Consultant
Seminar/Workshop/Lokakarya 296 2,039,596,000 Seminar/Workshop
Jumlah Anggaran Pengembangan SDM 1,921 12,406,198,311 Total Budget of Human Resource Development
Prioritas kegiatan Program Pengembangan SDM tahun 2013 antara
lain Kursus Jabatan, Kursus Pemeriksaan, Workshop yang terkait
dengan pengembangan sistem (Sistem Manajemen Terintegrasi/
SMT, Disticnt Job Profile (DJP), Talent Management, ISO, ERP), Pelatihan
Purnakarya dan Seminar/Lokakarya/Workshop lainnya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektivitas dan efisiensi kegiatan.
For Human Resource Development Program in 2013 set forth in CBP Human
Resource Development with the following details:
Priority activities of Human Resource Development Program in 2013,
among others, Course Title, Course Examination, Workshop associated
with the development of the system (Integrated Management System/
SMT, Distinct Job Profile (DJP), Talent Management, ISO, ERP), Retirement
Training and Seminar / Workshop / Workshop in accordance with the needs
of the company as well as the effectiveness and efficiency of activities.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 68
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Biaya yang telah dikeluarkanAnggaran dan realisasi biaya pengembangan SDM tahun 2012
sebagai berikut:
Anggaran Dan Realisasi Biaya Pengembangan SDM Tahun 2012Budget and actual cost of human resource development in 2012
No Uraian
BiayaRKAP 2012
BudgetRKAP 2012
Real Biaya S.dDesember 2012
Real Budget untilDesember 2012
% ThdRKAP 2012
% toRKAP 2012
Description
1 Kursus Jabatan 1.413.528.000 307.681.350 21,77 Position course
2 Kursus Pemeriksaan 236.106.000 97.256.000 41,19 In House Training
3 In House Training/Pelatihan 3.750.741.667 5.171.667.922 137,88 In House Training/Pelatihan
4 Field & Mill Day 129.800.000 129.547.850 99,81 Field & Mill Day
5 Study Banding 102.500.000 23.208.200 22,64 Benchmarking
6 Peningkatan Kinerja Pabrik 1.494.201.000 796.717.604 53,32 Plants performance improvement
7 SMK3/Hiperkes 785.979.500 2.530.000 0,32Occupational Health and Safety Management
System/Hiperkes8 Evaluasi Monitoring Workshop/IHT 37.617.000 - - Workshop Monitoring Evaluation/IHT
9 Pelatihan Purna Karya 701.091.750 - - Post-employment training
10 Pendidikan S2 dan D3 471.800.000 525.651.852 111,41 Master Degree and Doctoral Decre programe
11 Konsultan SDM 6.076.050.000 1.923.350.916 31,65 HR Consultant
12 Lain-lain 190.000.000 47.360.832 24,93 Others
13 Seminar / Lokakarya 2.674.200.000 581.386.328 21,74 Seminar/Workshop
Jumlah Anggaran Pengembangan 18.063.614.917 9.606.359.328 53,18 Total Development Budget
Anggaran tersebut terhadap total anggaran biaya tenaga kerja
adalah sebesar 4,43 %. Sedangkan realisasi sebesar 1,90 % dari
total biaya tenaga kerja.
Costs incurred Budget and actual cost of human resource development in 2012 as follows:
The budget is the total labor costs budget amounted to 4.43%. While the
realization is 1.90% of the total labor costs.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 69
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 70
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII (Persero) telah melaksanakan Asesmen TI dan
Penyusunan Blueprint dan Roadmap Pengembangan TI. Dalam
dokumen Blueprint dan Roadmap Pengembangan TI tersebut
tergambar secara menyeluruh tentang kondisi TI saat ini, apa dan
bagaimana menyelaraskan penggunaan TI dengan visi, misi, dan
tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat posisi TI
dalam menunjang proses bisnis yang ada dan memberikan arah
perencanaan pemanfaat TI ditahun mendatang.
Sistem Informasi TerintegrasiProgram pengembangan yang dilakukan ditahun 2012 harus
tetap menjaga prioritas dan rencana besar dari master plan TI, di
mana master plan TI ini menjadi acuan dan dasar pengembangan
Sistem Teknologi Informasi PTPN VII (Persero).
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah s is tem yang
mengintegrasikan informasi manajemen di seluruh organisasi,
seperti tanaman, pengolahan, teknik, akuntansi keuangan,
SDM, pemasaran, hubungan pelanggan, dll . Sistem ERP
mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi yang terintegrasi.
Tujuan dari ERP adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antara
semua fungsi bisnis di dalam organisasi dan mengelola hubungan
dengan stakeholder. Pada ERP terdapat sebuah basis data terpusat
dan terkelola yang menyimpan dan mensupply informasi atau data
untuk kegiatan operasional dalam platform yang terintegrasi satu
sama lainnya.
PTPN VII (Persero) has implemented an IT Assessment and Formulation
Development Blueprint and Roadmap IT. In documents Blueprint and
Roadmap Development of IT as a whole is reflected on the condition of
current IT, what and how to align IT with the use of Vision, Mission and
Objectives of the Company. It is intended to look at the position of IT in
supporting existing business processes and providing IT utilization towards
planning next year.
Integrated Information Systems Development programs undertaken in 2012 should keep the priorities
and plans of the IT master plan, the master plan where IT has become
a reference and basis for the development of Information Technology
Systems PTPN VII (Persero).
Enterprise Resource Planning (ERP) is a system that integrates information
management across the organization, such as plants, processing,
engineering, financial accounting, human resources, marketing, customer
relations, etc. ERP systems automate this activity with an integrated
application. The purpose of ERP is to facilitate the flow of information
between all business functions inside the organization and manage
relationships with stakeholders. In the ERP there is a centralized database
and managed that store and supply information or data for operational
activities in the platform are integrated with each other.
Teknologi InformasiInformation Technology
Pengawalan dan pemastian terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi merupakan bagian yang terintegrasi dengan Good Corporate Governance (GCG). Segala aspek yang menyangkut pengembangan dan penggunaan layanan Teknologi Informasi untuk proses bisnis perusahaan harus dijamin dan diselaraskan dengan tujuan perusahaan.
Escort and ensuring the implementation and utilization of information technology systems is an integral part of the Good Corporate Governance (GCG). Aspect everything concerning the development and use of Information Technology services to the company’s business processes must be secured and aligned with corporate objectives.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 71
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Proses Bisnis PTPN VII (Persero) Berbasiskan Sistem ERP
Perkebunan diintegrasikan melalui Data/Informasi yang bersifat
lintas fungsional Organisasi yang mencakup:
• Tanaman/Perkebunan,GeografiInformasiSistem.
• Produksi&QC (Pengolahan),Logistik, Inventory,Teknik,
Manajemen Aset.
• Human Capital Information System, Umum, Klinik/Kesehatan.
• Akuntansi&Keuangan,RKAP.
• Executive Information System/Dashboard.
Dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :
• Mengintegrasikansemuadatasistemoperasionalperusahaan
ke pusat penyimpanan data yang kemudian dapat dengan
mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.
• Menghasilkaninformasiyangreal-time.
• Membantuorganisasidalammengendalikanbisnisyanglebih
baik karena dapat mengendalikan anggaran, mengurangi
tingkat idle stock dan inventori, meningkatkan perputaran stok,
mengurangi cycle time order, meningkatkan produktivitas,
komunikasi lebih baik sehingga berdampak pada peningkatan
benefit (profit) perusahaan.
• Memungkinkanperpaduankegiatanperencanaandanproses
transaksi.
Business Process-Based PTPN VII (Persero)Plantation integrated ERP system
through the data / information that is cross-functional organizations
that included:
• Crops / Plantations, Geography Information System
• Production & QC (Processing), Logistics, Inventory, Engineering, Asset
Management
• Human Capital Information Systems, General, Clinical / Healthcare,
• Accounting & Finance, CBP
• Executif Information System / Dashboard.
With targets to be achieved are:
• Operational systems integrate all data to a central depository
company data can then be easily accessible to all parts requiring
• Generate real-time information
• assist organizations in better control of business because it can control
the budget, reducing the idle stock and inventory levels, increase stock
turnover, reducing order cycle time, increased productivity, better
communication so that the impact on the increase in benefit (profit)
company
• Allows a mix of planning and transaction processing activities
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 72
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Phase Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi/ERP PerkebunanSistem ERP (Enterprises Resource Planning) Perkebunan mulai
dikembangkan secara bertahap yang akan berlangsung dari
tahun 2012 sampai dengan 2014.
Tata Kelola Teknologi InformasiPerusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero) harus memastikan bahwa prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) atau dikenal dengan tata kelola
Perusahaan dapat berjalan dalam aspek bisnis dan pengelolaan
perusahaan pada semua jajaran perusahaan. Aspek kunci dalam
tata kelola perusahaan meliputi responsibilitas, transparansi,
independensi, akuntabilitas, keselarasan, dan kewajaran untuk
mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Secara prinsip tata kelola perusahaan (GCG) yang merupakan
kaidah, norma, ataupun pedoman harus digunakan oleh
pimpinan perusahaan dan para pekerja agar segala tindakan
maupun keputusan strategis yang dilakukan adalah dalam rangka
mendukung kepentingan perusahaan. Seluruh manajemen dan
pekerja perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan pedoman
dan ketentuan yang telah disusun dalam rangka pelaksanaan GCG
sejalan dengan peran serta tanggung jawab yang ditetapkan.
Untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) dalam pengelolaan Teknologi Informasi (TI), maka pada
tahun 2013 akan disusun tata kelola TI (IT Governance) yang
menjadi bagian integral dari Enterprise Governance agar dapat
Phase Development of Integrated Information Systems / ERP Plantation ERP (Enterprises Resource Planning) plantations were developed in stages
that will take place from 2012 through 2014.
Information Technology Governance Limited Liability Company (Persero) PT Plantation Nusantara VII (Persero)
should ensure that the principles of Good Corporate Governance (GCG)
or known to the governance aspects of the Company can be run in a
business and management of the company at all levels of the company.
Key aspects of corporate governance include responsibility, transparency,
independence, accountability, alignment and fairness to achieve business
objectives.
In principle corporate governance (GCG) which is the rule, norm or
guidelines should be used by the company and the workers so that all
actions and strategic decisions are made in order to support the interests
of the company. The entire management and workers company is required
to implement the guidelines and regulations that have been developed in
the framework of the implementation of good corporate governance in
line with the roles and responsibilities assigned.
To apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the
management of Information Technology (IT), then the year 2013 will
be composed of IT governance (IT Governance) is an integral part
of the Enterprise Governance in order to ensure the utilization of IT
Enterprises Resource PlanningEnterprises Resource Planning
Bussines Requirement & Manajemen Risiko ERPBussines Requirement &Manajemen Risiko ERP
Mock-UpMock-Up
Development SystemDevelopment System
Roll-OutRoll-Out
2013(1 bulan)
2012(2 bulan)
2012 - 2013(4 bulan)
2013(6 bulan)
2013(2 bulan)
Pilot ProjectPilot Project
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 73
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
menjamin pemanfaatan dari implementasi TI, hal tersebut juga
selaras dengan implementasi ERP. Tujuan dan visi serta misi
yang diharapkan dari tata kelola TI untuk memberikan nilai
pada perusahaan dan ini merupakan inti dari wilayah yang harus
dikelola dan diimplementasikan seperti yang dalam gambar
sebagai berikut.
IT Governance merupakan salah satu pilar utama dari GCG,
sehingga Tata Kelola TI menghasilkan output yang maksimal
dalam organisasi, membantu proses pengambilan keputusan,
dan membantu proses pemecahan masalah. Prinsip-prinsip
Tata Kelola TI harus dilakukan secara terintegrasi, sebagaimana
fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan secara sistemik
dilaksanakan pada sebuah perusahaan BUMN. Demikian juga
dapat mencerminkan dengan baik suatu proses pengambilan
keputusan dan leadership dalam penyelenggaraan tata kelola TI.
Untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) dalam pengelolaan Teknologi Informasi, maka perlu
disusun Tata Kelola TI yang menjadi bagian dari Enterprise
Governance agar dapat menjamin pemanfaatan implementasi TI.
Tata Kelola TI memperhatikan dua hal, yaitu nilai tambah TI bagi
bisnis dan mitigasi risiko TI. Nilai tambah TI terhadap proses bisnis
didorong oleh penyelarasan strategis TI dan bisnis, sedangkan
untuk mitigasi risiko didorong oleh tanggung jawab kepada
organisasi. Keduanya membutuhkan dukungan dari sumber
daya yang cukup dan terukur untuk menjamin bahwa hasil yang
diharapkan terpenuhi.
implementation, it is also aligned with the ERP implementation. Goals and
vision and mission that is expected from IT governance to deliver value
to the company and this is the core of the territory that must be managed
and implemented as in the following figure.
IT Governance is one of the main pillars of good corporate governance,
so that IT Governance produces maximum output in the organization, to
help the decision making process and help the problem solving process.
IT governance principles should be integrated, as well as management
functions carried out systematically implemented on a state-owned
company. It can also reflect the decision-making process and leadership
in the implementation of IT governance.
To apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the
management of Information Technology, will need to establish IT
Governance that is part of the Enterprise Governance in order to ensure
the utilization of IT implementation. IT governance notice two things:
the value of IT to the business and IT risk mitigation. The added value of
IT to business processes driven by strategic alignment of IT and business,
while for risk mitigation driven by responsibility to the organization. Both
require the support of adequate resources and measured to ensure that
the desired results are met.
Nilai Tambah Bagi BisnisAtas Layanan TI
Added value for Business on IT Services
Penggerak NilaiStakeholder
Stakeholders Value Driver
Pengukuran Kinerja Layanan Sistem TI
IT System Service Performance Assessment
Nilai Tambah Bagi BisnisAtas Layanan TI
Added value for Business on IT Services
ManajemenRisiko
Risk Management
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 74
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Operasional Layanan Teknologi InformasiPengembangan infrastruktur Wide Area Network (WAN) diarahkan
pada peningkatan dukungan terhadap arsitektur sistem informasi
yang telah ditentukan dan perencanaan kebutuhan kapasitas untuk
transaksi aplikasi dari unit usaha maupun kantor distrik ke kantor
Pusat. Pengembangan infrastruktur WAN juga memperhatikan
penyediaan layanan dari kantor pusat ke kantor distrik maupun
kantor unit usaha serta eksistensi data recovery centre untuk backup
data di lokasi selain kantor pusat.
Saat ini untuk mendukung komunikasi data, suara, dan video, seluruh
Unit Usaha telah terhubung dengan jaringan WAN, baik ke Kantor
Distrik maupun ke Kantor Pusat. Teknologi Jaringan WAN yang
digunakan sebelumnya terdiri dari VSAT, Wireless, dan Frame Relay.
Koneksi wireless yang ada saat ini sebagian besar masih memiliki
kapasitas bandwidth yang terbatas (rata-rata 1 ~ 5,5 Mbps) dan di
samping, itu sebagian besar juga masih menggunakan frekuensi 2,4
GHz. Teknologi wireless yang lebih baru (5,8Ghz) telah dimanfaatkan
di beberapa unit usaha untuk meningkatkan response time yang
lebih baik. Koneksi VSAT yang sebelumnya dipakai, sebagian besar
juga masih memiliki kapasitas bandwidth yang sangat terbatas
(96 kbps pada 11 Unit Usaha & 256 kbps pada Distrik Muara Enim).
VSAT yang digunakan saat ini memiliki latency yang sangat panjang
(rata-rata 500ms) sehingga dapat memperlambat proses komunikasi
data suara dan video. Teknologi Frame Relay yang digunakan saat
ini juga memiliki bandwidth yang terbatas (512 kbps) dan memiliki
latency yang panjang (rata-rata 100ms).
Mengingat kebutuhan Jaringan WAN ke depan sangat vital untuk
mendukung Sistem terintegrasi Perkebunan (ERP) dan kebutuhan
Voice serta Video dengan delay transfer data yang rendah, maka
teknologi yang cocok untuk menggantikan teknologi VSAT dan
Frame Relay adalah Teknologi Jaringan Metro Ethernet. Layanan
Mutakhir ini untuk menghubungkan lokasi kantor PTPN VII (Persero)
berbasiskan Ethernet di lokasi Bandar Lampung untuk jaringan
yang bersifat core. Jaringan core ini berarti harus memiliki delay
rendah, kecepatan dan performansi lebih diutamakan dibandingkan
security dan firewall karena sebaiknya security maupun firewall
dipasangkan di sisi akses (lebih dekat ke user) agar lebih mudah
tertangani dan teralokalisir.
Teknologi Metro Ethernet menggunakan teknologi Ethernet
disebabkan pertimbangan:
• TeknologiEthernettelahdigunakansecaraluasdiPlantation
Manufacturing secara umum dalam teknologi LAN.
• Selain itu, teknologi Ethernet saat ini dapatdigunakan
untuk implementasi teknologi WAN karena sesuai dengan
fungsi-fungsi teknis yang umumnya telah dimilikiPTPN VII
(Persero). Kemudian, interface antara dan jaringan yang cukup
sederhana dan juga dapat mendukung layanan data, suara,
dan video sekaligus.
Operations Information Technology Services Infrastructure development Wide Area Network (WAN) aimed at improving
support for information systems architecture that has been defined and
capacity requirements planning application for the transaction of business
units and offices to the district head office. WAN infrastructure development
also pay attention to the provision of services to the district head office and
office units as well as the existence of the data recovery business center to
back up data in locations other than the head office .
This time to support data communications, voice, and video, all business
units have been connected to the WAN network well into the District
Office or to the Office of the Board of Directors. WAN network technology
used previously consisted of VSAT, Wireless, and Frame Relay. Wireless
connection that exists today most still have limited bandwidth capacity
(average 1 ~ 5.5 Mbps) and besides that most also still use the 2.4 GHz
frequency. Newer wireless technology (5.8 GHz) has been used in several
business units to improve the response time the better. VSAT connection
previously used, most also still have a very limited capacity bandwidth
(96 kbps to 11 Business Units and 256 kbps at Muara Enim District). VSAT
is used today has a very long latency (500ms average) so that it can slow
down the process of voice data and video communications. Frame Relay
technology used today has a limited bandwidth (512 kbps) and has a long
latency (100ms average).
Given the need for future WAN network is vital to support the Integrated
Systems Plantation (ERP) and Voice and Video needs with low data transfer
delay, then the technology suitable to replace the VSAT technology and
Frame Relay is a Metro Ethernet Network Technology. These advanced
services to connect PTPN VII (Persero)office locations in location-based
Ethernet network Bandar Lampung to be core. This means the core
network should have low delay, speed and performance takes precedence
over security and firewall for security and firewall should be placed in the
access side (closer to the user) to be more easily handled and teralokalisir.
Metro Ethernet technology using Ethernet technology due consideration:
• Ethernet technology has been used extensively in Plantation M
anufacturing in general in LAN technology.
• Additionally, Ethernet technology can now be used for the
implementation of WAN technologies as appropriate to the technical
functions that are generally owned byPTPN VII (Persero). Later, the
interface between the network and a fairly simple and can also support
data services, voice and video at the same time.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 75
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Secara teknologi, Metro Ethernet tidak hanya di tujukan untuk
menghubungkan dua titik (point to point), namun dapat digunakan
pula untuk hubungan point to multipoint dan multipoint to multipoint.
Sistem Teknologi Informasi yang sudah diterapkan di Kantor Pusat,
Distrik, Unit Usaha meliputi beberapa layanan, antara lain :
Sistem Informasi Manajemen :1. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan.
2. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran.
3. Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang dan Gudang.
4. Sistem Informasi SDM dan Payroll.
Infrastruktur :1. Komputer Desktop dan Notebook.
2. Server.
3. Sistem Keamanan Teknologi Informasi.
4. Email Korporasi.
5. Website Korporasi.
6. Jaringan Wide Area Network (WAN).
7. Jaringan Local Area Network (LAN).
8. Layanan Internet.
9. Layanan Video Conference.
10. Layanan VoIP.
11. Layanan WiFi.
Tata Kelola Teknologi Informasi PTPN VII (Persero)Pengawalan dan pemastian terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan
sistem teknologi informasi merupakan bagian yang terintegrasi
dengan Good Corporate Governance (GCG). Segala aspek yang
menyangkut pengembangan dan penggunaan layanan Teknologi
Informasi untuk proses bisnis perusahaan harus dijamin dan
diselaraskan dengan tujuan perusahaan. Dengan demikian Tata
Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan suatu proses
yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa pemanfaatan
Teknologi Informasi sesuai dan mendukung terhadap tujuan dan
strategi perusahaan. Oleh karena itu, dengan memperhatikan
kebijakan Kementerian BUMN melalui forum IT BUMN, PTPN VII
(Persero) dalam melaksanakan Tata Kelola IT berpedoman pada
draft panduan yang telah disusun oleh pihak Kementerian BUMN.
draft pedoman yang digunakan meliputi:
1. Panduan Tata Kelola IT,
2. Panduan Master Plan Teknologi Informasi.
Technologically, Metro Ethernet is not only intended to connect two points
(point to point), but can be used also for the relationship point to multipoint
and multipoint to multipoint
Information Technology systems that have been implemented at the
Central Office, District, Business Unit includes several services, among
others:
Management Information Systems: 1. Accounting and Financial Information Systems
2. Management Information Systems Marketing
3. Information Systems Inventory and Warehouse Management
4. HR and Payroll Information System
Infrastructure: 1. Desktop and Notebook Computers
2. Server
3. Information Technology Security System
4. Corporate Email
5. Corporate Web Site
6. Network Wide Area Network (WAN)
7. Network Local Area Network (LAN)
8. Internet Services
9. Video Conference Service
10. VoIP Service
11. Wifi Service
Information Technology Governance PTPN VII (Persero) Escort and ensuring the implementation and utilization of information
technology systems is an integral part of the Good Corporate Governance
(GCG). Aspect everything concerning the development and use of
Information Technology services to the company’s business processes must
be secured and aligned with corporate objectives. Thus the Information
Technology Governance (IT Governance) is a process that must be applied
to ensure that the appropriate use of information technology and support
the company’s goals and strategic. Therefore, with regard of the policy
through the Ministry of Enterprise IT forum state, PTPN VII (Persero) in
implementing IT Governance based on the draft guidelines have been
prepared by the Ministry of SOEs. Draft Guidelines used include:
1. IT Governance guide,
2. Free Information Technology Master Plan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 76
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Firewall/Sistem Keamanan Jaringan
Kabel FO
Tower Milik PTPN VII (Persero)
Tower Milik Telkom di Area PTPN VII (Persero)- 8 Unit
Firewall/Network Security Systems
FO cable
The tower owned by PTPN VII (Persero)
Telkom The tower owned at Area PTPN VII (Persero) - Unit 8
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 77
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 78
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Total Current Assets of the Company in 2012 experienced 20.69% increase compared with previous year, that was from Rp1.83 trillion in
2011 to Rp2.21 trillion in 2012. This was due to increase in Cash and Cash Equivalents, other third party receivables – net, inventories – net
and other currents assets each at 38,82%, 94,82%, 21,03%, and 11,84%.
Jumlah aset lancar Perusahaan pada tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 20,69% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp
1,83 Triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 2,21 Triliun pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan kas dan setara kas, piutang lain-lain pihak ketiga-bersih, persediaan-bersih, serta aset
lancar lainnya masing-masing sebesar 38,82%, 94,82%, 21,03%, dan 11,84%.
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 80
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Perekonomian kawasan Eropa masih mengalami pertumbuhan
yang negatif. Sedangkan untuk perekonomian AS, meskipun
mulai membaik, perekonomian AS masih rentah terhadap isu
keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff). Dengan memburuknya
perekonomian di negara-negara maju, hal ini menyebabkan
melambatnya perekonomian sebagian besar negara emerging
markets seperti Cina dan India. Berdasarkan kondisi tersebut,
ekonomi dunia pada tahun 2012 diperkirakan tumbuh sebesar
3,3%, lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 3,8%. Adapun
perbandingan pertumbuhan perekonomian global, negara
berkembang, dan negara maju dapat disajikan seperti grafik di
bawah ini.
Inflasi dunia selama tahun 2012 secara umum mengalami penurunan
sejalan dengan perlambatan perekonomian dunia dan berdampak
pada menurunnya harga komoditas, khususnya komoditas nonmigas.
Penurunan harga banyak terjadi pada komoditas berbasis sumber
daya alam (SDA), termasuk komoditas hasil pertanian. Adapun
komoditas logam dasar dan batu bara tercatat mengalami penurunan
harga yang cukup tinggi yang disebabkan oleh perlabatan ekonomi
Cina yang merupakan konsumen terbesar di dunia dari kedua
komoditas tersebut.
United States economical growth although started to recover has still
susceptible toward fiscal cliff and at the same time Europe economical
growth has shown negative trend. Advanced countries worsen economic
situation has slowed many emerging markets economy such as China and
India. Based on the situation global economy growth 2012 is predicted
3.3% which is lower than 2011 global economic growth 3.8%. Below
is the comparison graphic of global economic growth, developed and
advanced countries.
Parallel with the global economy growth weakening, 2012 world
inflation in general is slowed down resulting the decline of commodities
price especially non-oil and gas, which is agriculture and basic metal
commodities. Metal commodities and coal price has fell down drastically
because Chinese slowed down economy since China is the largest consumer
of those commodities.
Tinjauan Makro Dan IndustriIndustry And Macro Review
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat (AS).
It has been recorded that 2012 global economy growth was decreasing compared with previous year due to global economic problem both in Europe and USA.
Gambar Pertumbuhan Produk Domestik Bruto GlobalGlobal Gross Domestic Product Growth
2009 2010
World
Emerging and developing Economies
Advanced Economies
2011-2
-1
01
2
3
4
6
7
8
5
Sumber: www.imf.orgSource: www.imf.org
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Indonesia’s economy growth 2012 is substantially high 6.3% and basically
supported by household consumption and investment. Household growth
has emerged 5.4% which is above the last year consumption and primarily
comes from non-food consumption, such as household appliances,
information and communication equipments, and spare parts. The
influencing factors of household consumption are the increasing numbers
of middle class, strengthening of consumer’s confidence, recovery of
people’s purchasing potency, low inflation, and the supply for consumption
financing.
Perekonomian Indonesia tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan
yang cukup tinggi sebesar 6,3%, yang utama ditopang oleh konsumsi
rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
mengalami peningkatan sebesar 5,4% lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan terutama bersumber dari konsumsi
nonmakanan, khususnya perlengkapan rumah tangga, peralatan
informasi dan komunikasi, serta suku cadang. Adapun faktor-faktor
yang mendukung solidnya kinerja konsumsi rumah tangga tersebut
antara lain meningkatnya jumlah kelas menengah, menguatnya
keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat, rendahnya
inflasi, dan tersedianya pembiayaan konsumsi.
-2
-1
0
1
2
3
4 6
5
4
3
2
1
0
-1
-3
-2
% yoyUS
Eropa
Jepang
sumber : Bloomberg
jan
- 10
jun
- 10
Nov -
10
Apr -
11
Sep
- 11
Feb
- 12
Jul -
12
Jan
- 10
jun
- 10
Nov -
10
Apr -
11
Sep
-11
Feb
-12
Jul -
12
Australia
UK
Kanada
N.Zealand
skala kiri skala kanan
Grafik Inflasi Negara MajuAdvanced Countries Inflation Graphic
% yoy
Per Nov 2012
Grafik Inflasi IHK Regional AsiaRegion Asia IHK Inflation Graphic
China
Singapura
Korea
Malaysia
Filipina
Indonesia
Thailand
0
4
-4
8
12
16
20
24 7
6
5
4
3
2
1
0
% yoy
sumber : Bloomberg
jan
- 10
Apr -
10Ju
l - 10
Oct -
11
Oct -
10
Jan
- 11
Jan
- 11
Apr -
11
Apr -
11
Jul -
11
Jul -
11
Oct -
11
Oct -
11
Jan-
12
Jan-
12
Jul -
12
Jul -
12
Apr -
12
Apr -
12
Oct -
12
Oct -
12
Jan
-10
Apr
- 10
Jul -
10
skala kiri skala kanan % yoy
Per Des 2012
India
Vietnam
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 82
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Di samping itu, kinerja investasi pada tahun 2012 juga terus membaik
mencapai 10,7% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya
sebesar 8,8%. Faktor-faktor yang mendukung peningkatan kinerja
investasi tersebut antara lain optimisme pelaku usaha terhadap
perkonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi yang tercermin
dari survei preferensi negara tujuan investasi (UNCTAD), serta
terjaganya kestabilan makroekonomi.
Melemahnya perekonomian global berdampak pada melambatnya
kinerja ekspor sepanjang tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia
seperti Cina dan India, terutama pada komodititas pertanian seperti
karet dan komoditas industri seperti produk kimia. Namun demikian,
dikarenakan permintaan domestik yang masih kuat, pertumbuhan
impor masih cukup tinggi.
Sepanjang tahun 2012, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi
walaupun volatilitasnya dapat dijaga pada tingkat yang relatif
lebih rendah. Tekanan depresiasi rupiah selama tahun 2012
terutama disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan
melemahnya defisit transaksi berjalan. Berikut ini akan disajikan
grafik perkembangan nilai tukar rupiah dari tahun 2011 hingga
tahun 2012.
Selain itu, inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level
yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%
± 1%. Inflasi pada tahun 2012 tercatat sebesar 4,3% (yoy), terutama
didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang
terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah.
Besides, 2012 investment performance has improved to 10.7% compared
with last year 8.8% performance. The supporting factors are business
operators’ optimism towards Indonesia’s improved investment atmosphere
reflected by investment destination countries preference survey and also
the macro economy stability.
The global economy weaken has resulted the decreasing export
performance during 2012 as the impact of the decreasing demand from
Indonesia’s trade partners countries such China and India, especially
for agricultural commodities like rubber and industry commodities like
chemical product. Nevertheless, because the strength of domestic demand
import growth is relatively high.
During 2012, rupiah exchange rate is depreciated although its volatility
is maintained in lower rate. Rupiah depreciation pressure during 2012 is
the impact of global economy uncertainty and current transaction deficit
weakening. Below is the graphic of rupiah exchange rate development
from 2011 to 2012.
Furthermore, inflation during 2012 is maintained to low level and kept in
inflation target range 4.5% ± 1%. 2012 inflation is recorded as 4.3% (yoy),
primarily supported by stabile core inflation, controlled volatile food
inflation and low administered inflation.
Grafik Perkembangan Nilai Tukar RupiahRupiah Exchange Rate Development
Feb
- 11
jan
- 11
Mar
- 11
Apr
- 11
Mei
- 11
Mei
- 12
8,700
Jun
- 11
Juni
- 12
8,600
Jul -
11
Juli
- 12
8,500
Aug
- 11
9,6009,700
USD/IDR
Aug
- 12
9048
Sep
- 11
9,500
Sep
- 12
8708
8496
8790
9110
8990
91449400
9570
9594 9658
9445
Oct -
11
9,400
Oct -
12
8,400
Des -
11
9,200
Des -
12
Nov -
11
9,300
Nov -
12
Jan
- 12
9,100
Oct -
12
Feb
- 12
9,000
Mar
- 12
8,900
Apr -
12
8,800
Sumber: www.bi.go.idSource: www.bi.go.id
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Seiring dengan perkembangan positif di akhir tahun 2012 dan akhir
tahun 2013 yang berdampak pada membaiknya perekonomian
global dan perekonomian Indonesia, perusahaan cukup optimis
akan peningkatan kinerja pada tahun 2013. Dengan membaiknya
kondisi perekonomian global, diperkirakan permintaan akan
komoditas akan kembali meningkat dan bisnis komoditas juga
dapat diuntungkan dengan adanya kenaikan harga komoditas
global. Dengan demikian, baik angka penjualan maupun laba
bersih perusahaan akan mengalami peningkatan pada tahun 2013
dibandingkan tahun 2012.
-10
2007 2008 2009 2010 2011 2012
-4
8
14
20
2
Grafik Perkembangan InflasiInflation Development
IHKInflasi Inti Core InflationInflasi Bahan Makanan Bergejolak Volatile inflation FoodstuffInflasi Harga Diatur Pemerintah Administered price inflation
% yoy
5,68
4,302,66
4,40
Parallel with positive trend at then end of 2012 and 2013 which impact is
the global and Indonesia’s economy improvement, the company is optimist
on 2013 performance. It is expected that there will be decreasing demand
on commodities and the commodities trade will gain profit by the global
commodities increasing price. Therefore, it is expected that both sales
figures and net profit will be increased in 2013 compared with last year.
Sumber: www.bi.go.idSource: www.bi.go.id
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 84
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
ArealLength Owned Oil Palm PlantationThe realization of the own plantation extent in 2012 was 90.674 Ha consists
of seasonal crop 17.327 Ha and perennial crop (rubber tree, oil palm, and
tea) 73.347 Ha, with the detailed information as follow:
(Ha)(Ha)
Tinjauan Kinerja Per Segmen UsahaPerformance Per Business Segment Review
ArealLuas Areal Kebun SendiriRealisasi luas areal kebun sendiri tahun 2012 adalah 90.674 Ha
terdiri dari tanaman semusim 17.327 Ha dan tanaman keras (Karet,
Kelapa Sawit, dan Teh) 73.347 Ha, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel areal Tanaman TahunanTable Perennial Crop Areal
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Selisih Difference Persen Persentage
Description1 2 3 1-2 1-3 1/2 1/3
KEBUN SENDIRI OwNED PLANT
Tanaman Menghasilkan : Matured Plant :
- Karet * Produktif 10039 11697 9967 (1,658) 72 85.8 100.7 - Rubber * Productif
* Non Produktif 6174 5152 6246 1,022 (72) 119.8 98.8 * Non Productif
Jumlah 16,213 16,849 16,213 (636) - 96.2 100.0 Total
- K.Sawit * Produktif 25,713 23,661 25,766 2,052 (53) 108.7 99.8 - Oil Palm * Produktif
* Non Produktif - - - - - - * Non Productif
Jumlah 25,713 23,661 25,766 2,052 (53) 108.7 99.8 Total
- Teh * Produktif 1,430 1,430 1,430 - - 100.0 100.0 - Tea * Productif
* Non Produktif - - - - - - - * Non Productif
Jumlah 1,430 1,430 1,430 - - 100.0 100.0 Total
Jumlah TM 43,356 41,940 43,409 1,416 (53) 103.4 99.9 Total TM
Tanaman Belum Menghasilkan: Pre-Harvesting Crop:
- Karet 16,239 12,089 16,291 4,150 (52) 134.3 99.7 - Rubber
- K.Sawit 10,434 10,481 10,668 (47) (234) 99.6 97.8 - Oil Palm
- Teh 8 8 8 - - 100.0 100.0 - Tea
Jumlah TBM 26,681 22,578 26,967 4,103 (286) 118.2 98.9 Total TBM
TB/TU/TK TB/TU/TK
- Karet 3,310 5,756 4,191 (2,446) (881) 57.5 79.0 - Rubber
- K.Sawit - 2,041 (2,041) - - - - Oil Palm
- Teh - - - - - - Tea
Jumlah TB/TU/TK 3,310 7,797 4,191 (4,487) (881) 42.5 79.0 Total TB/TU/TK
Jumlah Kebun Sendiri Number of Plantations Owned
- Karet 35,762 34,694 36,695 1,068 (933) 103.1 97.5 - Rubber
- K.Sawit 36,147 36,183 36,434 (36) (287) 99.9 99.2 - Oil Palm
- Teh 1,438 1,438 1,438 - - 100.0 100.0 - Tea
Jumlah Kebun Sendiri 73,347 72,315 74,567 1,032 (1,220) 101.4 98.4 Number of Plantations Owned
Produktif 67,173 67,163 68,321 10 (1,148) 100.0 98.3 Productif
Non Produktif 6,174 5,152 6,246 1,022 (72) 119.8 98.8 Non Productif
Jumlah 73,347 72,315 74,567 1,032 (1,220) 101.4 98.4 Total
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 85
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Tabel Areal Tanaman Semusim (Tebu )Table Seasonal Crop (Sugar Cane)
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Selisih Difference Persen Precentage
Descriptions1 2 3 1-2 1-3 1/2 1/3
A. Luas KTG (Ditanam) 2011/2012 A. Broad KTG (Planted) 2011/2012
- Tebu Sendiri 17,327 17,123 18,506 204 (1,180) 101.2 93.6 - Sugar Cane Owned
- Tebu Rakyat 7,543 6,624 4,275 918 3,268 113.9 176.4 - Sugar Cane Community
Jumlah 24,869 23,747 22,781 1,122 2,088 104.7 109.2 Total
B. Luas KTG (Ditebang) 2011/2012 B. Broad KTG (harvested) 2011/2012
- Tebu Sendiri 14,966 16,142 18,506 (1,176) (3,540) 92.7 80.9 - Sugar Cane Owned
- Tebu Rakyat 4,439 6,411 4,275 (1,972) 164 69.2 103.8 - Sugar Cane Community
Jumlah 19,405 22,553 22,781 (3,148) (3,376) 86.0 85.2 Jumlah
Tabel Mutasi areal Tanaman TahunanTable. Perennial Crop Areal Mutation
Uraian Real2011
Mutasi Mutation Real2012
Mutasi Mutation RKAP 2012 Descriptions + - +/(-) + - +/(-)
Tanaman Menghasilkan : Matured Plant :
- Karet * Produktif 11,697 (1,658) (1,658) 10,039 (72) (72) 9,967 - Rubber * Productif
* Non Produktif 5,152 1,022 1,022 6,174 72 72 6,246 * Non Productif
Jumlah 16,849 1,022 (1,658) (636) 16,213 72 (72) - 16,213 Total
(Ha)(Ha)
(Ha)(Ha)
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 86
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Uraian Real2011
Mutasi MutationReal2012
Mutasi Mutation RKAP 2012 Descriptions + -
+/(-)+ -
+/(-)
- K.Sawit * Produktif 23,661 2,052 2,052 25,713 53 53 25,766 - Oil Palm * Productif
* Non Produktif - - - - - - - * Non Productif
Jumlah 1,430 - - - 1,430 - - - 1,430 Total
Jumlah TM 41,940 3,074 (1,658) 1,416 43,356 125 (72) 53 43,409 Total TM
Tanaman Belum Menghasilkan:
Pre-Harvesting Crop:
- Karet 12,089 4,193 (43) 4,150 16,239 246 (194) 52 16,291 - Rubber
- K.Sawit 10,481 (47) (47) 10,434 290 (56) 234 10,668 - Oil Palm
- Teh 8 - 8 - - - 8 - Tea
Jumlah TBM 22,578 4,193 (90) 4,103 26,681 536 (250) 286 26,967 Total TBM
Jumlah TB/TU/TK Total TB/TU/TK
- Karet 5,756 (2,446) (2,446) 3,310 998 (117) 881 4,191 - Rubber
- K.Sawit 2,041 (2,041) (2,041) - - - - Oil Palm
- Teh - - - - - - - - - Tea
Jumlah TB/TU/TK 7,797 - (4,487) (4,487) 3,310 998 (117) 881 4,191 Total TB/TU/TK
Jumlah Kebun Sendiri Number of Plantations Owned
- Karet 34,694 5,215 (4,147) 1,068 35,762 1,244 (311) 933 36,695 - Rubber
- K.Sawit 36,183 2,052 (2,088) (36) 36,147 343 (56) 287 36,434 - Oil Palm
- Teh 1,438 - - - 1,438 - - - 1,438 - Tea
Jumlah 72,315 7,267 (6,235) 1,032 73,347 1,587 (367) 1,220 74,567 Total
Penjelasan Selisih Areal Kebun Sendiri
A. Tanaman Menghasilkan1. K a r e t- Realisasi areal TM produktif bertambah 72 Ha adalah areal TM
di UU Keda yang rencana dipuso dapat dialihkan menjadi areal
produktif non potensial.
- Realisasi areal TM nonproduktif berkurang 72 Ha adalah areal
TM di UU Bege untuk bibitan under stump 53 ha, dan 19 hs
compacting areal TU 2012.
2. Kelapa SawitRealisasi tahun 2012 berkurang 53 Ha karena di UU Beta terdapat
areal TM degradasi ke TBM III.
3. TehRealisasi tahun 2012 tercapai 100% dibanding RKAP 2012
4. TebuRealisasi areal tebu ditebang sampai akhir tahun 2012 berkurang
sebesar 3.376 Ha terdiri dari:
Description of Own Plantation Difference Areal
A. Productive Crop1. Rubber Tree- The realization of increasing productive TM 72 Ha was TM areal in UU
Keda which regarded as barren however is conversed as productive
are non-potency.
- The realization of decreasing non-productive 72 Ha was TM areal in
UU Bege for under stump seedling 52 Ha and 19 hs compacting areal
TU 2012.
2. Oil Palm2012 realization was decreased 53 Ha because there was a degradation
of TM areal to TBM III.
3. Tea2012 realization was achieved 100% compared with RKAP 2012
4. Sugar caneFelled sugar cane realization by the end 2012 was decreased 3.376 Ha,
which consists of :
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
a. Tebu Sendiri berkurang 3.540 Ha dikarenakan:
• ArealTebuSendiriberkurang4.022,66Hakarenadibakar
masa di UU Cima 3.906,5 Ha, terserang hama (Buma 16,81
Ha, Cima 53,5 Ha), terbakar sebelum giling (Buma 8,99 Ha,
Cima 35,6 Ha)
• ArealTebuSendiribertambah482,66Haadalahbibitdi
tebang (buma 362,95 Ha dan Cima 119,71 Ha)
b. Tebu Rakyat bertambah 164 Ha pada UU Buma karena petani
mulai berminat kembali menanan tebu.
B. Tanaman Belum Menghasilkan1. K a r e tRealisasi areal TBM dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
52 Ha, disebabkan:
- Areal berkurang 246 Ha adalah selisih ukur TBM 1 karena jalan
dikeluarkan dari areal tanaman (di UU Keda 11 Ha, UU Bege 66
Ha, UU Wali 3 Ha, UU Mula 26 Ha, UU Tebe 16 Ha, UU, dan UU
Pawi 124 Ha).
- Areal bertambah 194 Ha adalah penanaman areal eks TU dalam
penyelesaian di UU.
2. Kelapa SawitRealisasi areal TBM dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
234 Ha, disebabkan:
- Areal berkurang 290 Ha di UU Beka merupakan areal rendahan/
jurang yang tidak layak ditanam 254 dan areal TBM di puso
karena selalu tergenang seluas 36 Ha.
- Areal bertambah 56 Ha adalah penanaman baru di UU Sena 3
Ha dan areal TM degradasi ke TBM III di UU Beta 53 Ha.
3. T e hRealisasi tahun 2012 tercapai 100% dibanding RKAP 2012.
C. Tanaman Baru/Ulang/Konversi 1. K a r e tRealisasi areal TB/TU/TK dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
881 Ha, disebabkan:
- Areal berkurang 998 Ha dikarenakan di UU Keda 72 Ha dialihkan
ke areal non potensial, areal jurang dan jalan yang tidak bisa
ditanami (UU Keda 8 Ha, UU Tubu 98 Ha, UU Sena 19 Ha, dan UU
Pawi 208 Ha) dan di UU Bapu 593 Ha merupakan areal okupasi.
- Areal bertambah 117 Ha adalah compacting TU di UU Beri 25
Ha, UU Bege 10 Ha, dan penanaman areal eks okupasi di UU
Keta 82 Ha.
a. Own sugar cane was decreased 3.540 Ha because:
• Decreased sugar cane own areal 4.022,66 Ha was burnt by mass
people in UU Cima 3.906,5 Ha, pest attack (Buma 16.81 Ha, Cima
53.5 Ha), burnt before grinding (Buma 8.99 Ha, Cima 35.6 Ha).
• Increased sugar cane own areal 482. 66 Ha was felled seedling
(Buma 362.95 Ha and Cima 119.71 Ha)
b. Increased farmer sugar cane 164 Ha at UU Buma because farmer has
started to plant sugar cane.
B. Pre-Harvesting Crop1. Rubber treeTBM realization was decreased 52 Ha compared with RKAP 2012 caused by:
- Decreased areal 256 Ha was the measurement difference of TBM 1
resulted by the exclusion of road from plantation areal (in UU Keda
11 Ha, UU Bege 66 Ha, UU Wali 3 Ha, UU Mula 26 Ha, UU Tebe 16 Ha,
UU, and UU Pawi 124 Ha).
- Increased areal 194 Ha was in completion ex-TU areal planting in UU.
2. Oil palmTBM realization was decreased 234 Ha compared with RKAP 2012 caused
by:
- Decreased areal 290 Ha in UU Beka because the area was considered
as low areal/not proper areal for plantation cliff 254 Ha and barren
areal because water log 36 Ha.
- Increased areal 56 Ha was a new planting in UU Sena 3 ha and
degradation TM areal to TBM III in UU Beta 53 Ha.
3. Tea2012 realization was achieved 100% compared with RKAP 2012
C. New Planting/Re-Planting/Conversion1. Rubber treeRealization TB/TU/TK areal compared with RKAP 2012 was decreased 881
Ha caused by:
- Decreased areal 998 Ha caused by the conversion to non-potency
areal, cliff areal, and unplanted road (UU Keda 8 Ha, UU Tubu 98 Ha,
UU Sena 19 Ha, and UU Pawi 208 Ha) and in UU Bapu 593 Ha was
occupation areal.
- Increased areal 117 Ha was compacting TU in UU Beri 25 Ha, UU Bege
10 Ha, and the planting of ex-occupation areal in UU Keta 82 Ha.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 88
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Luas Areal Kebun PlasmaLuas areal Tanaman Menghasilkan (TM) Kebun Plasma tahun 2012
Kelapa Sawit 23.868 Ha, diuraikan pada tabel berikut:
Tabel Areal Kebun PlasmaTable Plasma Plantation Areal
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Selisih Difference
Descriptions 1 2 3 1-2 1-3
KEBUN PLASMA Plasma Plantation
Tanaman Menghasilkan : Productive Plant :
- K.Sawit 23,868 23,868 23,868 - - - Oil Palm
jJumlah kebun Plasma 23,868 23,868 23,868 - - Total Plasma Plantation
Jumlah Sendiri & Plasma 97,106 98,367 100,176 (1,261) (3,070) Total Owned & Plasma
PengolahanHasil budi daya yang dikembangkan oleh Perseroan diolah lebih
lanjut untuk menghasilkan produk olahan bernilai tinggi untuk
dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Perseroan memiliki Pabrik
Pengolahan kelapa sawit, inti sawit, karet, tebu, dan teh dengan
produk sebagai berikut:
KomoditasComodity
LokasiLocations Produk
Product
KapasitasCapacity
Lampung Sumsel Bengkulu
Kelapa SawitOil Palm
PPKSPPKS
2 4 1 Minyak Sawit & Inti Sawit Palm Oil and Kernel Oil
261 ton/ jam 261 ton/ hours
PPISPPIS
1 1 - Minyak Inti Sawit & Bungkil Inti Sawit Kernel Palm oil and palm kernel cake
150 ton/ jam 150 ton/ hours
KaretRubber
Pabrik RSSRSS factory
2 1 1 RSS I, RSS II, RSS III, Cutt. A RSS I, RSS II, RSS III, Cutt. A
35 ton KK/ hari 35 ton KK/ day
Pabrik SIRSIR factory
4 3 1 SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20 SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20
260 ton KK/ hari 260 ton KK/ day
Teh Tea
Pabrik Teh Tea factory
- 1 - BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT, FLUFF BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT, FLUFF
80 ton pucuk segar/hari 80 ton fresh Leaf/day
GulaSugar
Pabrik GulaSugar factory
1 1 - Gula & Tetes Sugar and Molasses
12.500 TCD 12.500 TCD
TOTAL 10 11 3 TOTAL
Plasma Plantation Length Areal The length of Productive Crop (TM/Tanaman Menghasilkan) Plasma
Plantation year 2012 for oil palm 23.868 Ha will be described as follow:
(Ha)(Ha)
ProcessingCultivation product developed by the Company was first processed to
produce high value product to be marketed in the country and abroad.
The company owns oil palm, Palm Kernel Oil, rubber, sugar cane and tea
factory processing factory which produces these products:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
The realization of rubber sales 2012 was 63.241 ton, under RKAP 2012
was18.643 ton or 22.77% compared with rubber sales volume realization
2011 was decline 1.681 ton or 2,59%. The rubber sales volume under RKAP
related to production achievement 2012 was 83% (67.963 ton) and the
unsold was 4.651 (addition to supply).
KARET Rubber
Volume PenjualanSelling Price
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Descriptions 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Karet: Rubber:
~ Ekspor 37,544 39.148 49.130 103,5% 82,5% ~ Export
~ Lokal 25.697 25.774 32.754 99,7% 78,5% ~ Local
Jumlah 63.241 64.922 81.884 102,0% 80,9% Total
Realisasi volume penjualan karet tahun 2012 sebesar 63.241 ton,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 18.643 ton atau 22,77%
dan dibanding dengan realisasi volume penjualan karet tahun 2011
menurun sebesar 1.681 ton atau 2,59%. Volume penjualan Karet di
bawah RKAP terkait dengan pencapaian produksi tahun 2012 sebesar
83% (67.963 ton) dan belum terjual sebesar 4.651 (menambah stok).
ExportImport
49.13032.754
EksporImpor
Export
Import
Ekspor
Impor 49.13032.754
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 90
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Harga JualSelling Price
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Karet: Rubber:
~ USD 344,79 476,25 416,85 67,1% 76,6% ~ USD
~ Ekspor 32.248 39.314 36.683 76,0% 81,5% ~ Export
~ Lokal 29.141 39.382 36.683 74,0% 79,4% ~ Local
Rata-rata 30.985 39.341 36.683 75,2% 80,7% Median
Realisasi harga jual rata-rata tahun 2012 sebesar Rp29.595/kg, berada
di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp7.088/kg atau 19,3% dan
dibanding dengan realisasi harga jual Karet tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar Rp9.746/kg atau 24,8%. Hal ini disebabkan:
• Kemerosotanhargakaretiniterkaitbelummembaiknyakrisis
ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, kondisi perekonomian
di sebagian negara yang belum pulih tersebut memengaruhi
permintaan ban dari Cina. Oleh karena itu, Cina mengurangi
pembelian karet alam.
• Kesepakatannegaraprodusenkaretutamadiduniayaitu
Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam skema pengurangan
volume ekspor (Agree Export Tonnage Scheme/AETS) yang sudah
dilaksanakan sejak awal Oktober 2012, belum memperlihatkan
hasil positif, hal ini turut dipengaruhi oleh keputusan Vietnam
(negara produsen karet terbesar ke-3 di dunia) yang enggan
bergabung dalam ITRC (International Tripartite Rubber Council)
sehingga menimbulkan kekhawatiran akan tidak stabilnya harga
karet dalam jangka waktu yang panjang.
• MusimhujanyangmulaiturundiIndonesia,menyebabkan
kadar air dari getah karet yang dihasilkan oleh petani menjadi
tinggi dan membuat kualitas dari karet yang dihasilkan menjadi
rendah, hal ini dimanfaatkan oleh spekulan yang menyebabkan
anjloknya harga karet alam.
Hasil PenjualanSales Figures
Uraian REAL 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Karet: Rubber:
~ USD (000) 129.446 186.439 194.836 69,4% 66,4% ~ USD
~ Ekspor (juta) 1.210.722 1.539.071 1.802.232 78,7% 67,2% ~ Export (milion)
~ Lokal (juta) 748.827 1.015.035 1.201.530 73,8% 62,3% ~ Local (milion)
Jumlah 1.959.549 2.554.106 3.003.762 76,7% 65,2% Total
The realization of the average selling price 2012 was Rp 29.595/kg, under
RKAP 2012 was Rp 7.088/kg or 19,3% and compared with the realization
selling price 2011 was decreased Rp 9.746/kg or 24,8% caused by:
• The decreasing price of rubber was influenced by the economic crisis
in US and Europe, the economic situation of those countries were not
improved yet and it influenced tire demand from China, therefore
China decreased its rubber purchasing.
• The agreement of primary world rubber producer, Thailand, Malaysia
and Indonesia in decreasing export volume scheme (Agree Export
Tonnage Scheme/AETS) which has been applied since October 2012
has not showed positive result which also affected by decision made
by Vietnam (third bigger world rubber producer) to not joining ITRC
(International Tripartite Rubber Council). Vietnam’s decision made a
concern on the instability of rubber price in long term.
• Rainy season in Indonesia causing in high water content in latex
produced by farmer. The situation used then by speculator, which
result is the drastic decreasing natural rubber price.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 91
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
The realization of the rubber sales figures 2012 was Rp 1.959,6 billion,
under RKAP 2012 was Rp 1.044,2 billion or 34.8% and compared with the
realization rubber sales figures 2011 was decreased Rp 594.6 billion or
23.3% caused by:
• Rubber sales volume under RKAP 2012 was 18.643 ton or Rp. 683.9
billion caused by production achievement only 83% (67.963 ton) and
the unsold was 4.651 ton (addition to supply).
• In the other part, selling price under RKAP was Rp. 5.698/Kg resulting
in sales figures under RKAP was Rp. 360.3 billion.
Realisasi hasil penjualan Karet tahun 2012 sebesar Rp1.959,6 miliar,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.044,2 miliar atau
34,8% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan karet tahun
2011 mengalami penurunan sebesar Rp594,6 miliar atau 23,3%.
Hal ini disebabkan:
• VolumepenjualandibawahRKAPsejumlah18.643tonsenilai
Rp683,9 miliar. Hal ini disebabkan pencapaian produksi hanya
sebesar 83% (67.963 ton) dan belum terjual sebesar 4.651 ton
(menambah stok).
• Disisi lainhargajualdibawahRKAPsebesarRp5.698/Kg
mengakibatkan penjualan di bawah RKAP sebesar Rp360,3
miliar.
Bokar dan Produksi JadiRubber Processing Material and Refined Product
No Uraian
Realisasi Realisation RKAP
2012
% Thn 2012 thdp% 2012 to Description
2008 2009 2010 2011 2012 Th 2011 RKAP 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=7:6) (10=7:8) (2)
(1) TOTALPTPN VII (Persero)TOTAL BOKAR SIR : - SENDIRI - PIHAK KE III
32,645 21,216
33,939 20,364
28,812 30,314
20,948 44,548
20,655 47,316
22,906 58,979
98.6 106.2
90.2 80.2
TOTALPTPN VII (Persero)TOTAL BOKAR SIR :
- Owned - Third Party
TOTAL 53,860 54,303 59,126 65,496 67,971 81,885 103.8 83.0 TOTAL
2. HASIL OLAH SIR HG : - SIR 3CV - SIR 3L - SIR 3WF - EX. SAMPEL SIR
679 10,776
634 19
485 11,471
542 11
340 10,298
634 27
97
8,232 408
24
- 7,027
519 57
- 9,815
521 -
- 85.4
127.2 238.1
- 71.6 99.6
-
PRODUCTIONS SIR HG : - SIR 3CV
- SIR 3L - SIR 3WF
- EX. SAMPEL SIR
JUMLAH SIR3L/3WF 12,108 12,509 11,298 8,761 7,602 10,336 86.8 73.6 TOTAL SIR3L/3WF
3. HASIL OLAH SIR LG : - SIR 10 - SIR 20 - B R
- 36,154
-
- 33,012
-
- 42,883
-
- 50,499
8
- 53,697
21
- 64,430
-
- 106.3 268.3
- 83.3
-
PRODUCTIONS SIR LG : - SIR 10 - SIR 20
- B R
JUMLAH LG 36,154 33,012 42,883 50,507 53,718 64,430 106.4 83.4 TOTAL LG
4 TOTAL OLAH SIR 48,262 45,521 54,181 59,268 61,320 74,766 103.5 82.0 TOTAL PRODUCTION SIR
5 HASIL OLAH RSS : - RSS I - RSS II - RSS III - CUTTING.A - OFF GRAGE
6,176 78 51
116 -
5,074
93 49 68
2
5,080
67 51 73
-
4,665
59 49 71
-
5,238 59 47 89
5
6,765
138 67
148 -
112.3 99.8 95.7
125.0 -
77.4 43.0 70.6 60.3
-
PRODUCTIONS RSS : - RSS I
- RSS II - RSS III
- CUTTING.A - OFF GRAGE
JUMLAH 6,420 5,285 5,271 4,845 5,439 7,118 112.3 76.4 TOTAL
6 TOTAL PTPN VII (Persero) 54,682 50,806 59,452 64,113 66,759 81,884 104.1 81.5 TOTALPTPN VII (Persero)
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 92
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Produksi karet tahun 2012 secara total tercapai 81,5% terhadap RKAP
dimana untuk produksi SIR HG tercapai 73,6% terhadap RKAP, SIR
LG tercapai 83,4% terhadap RKAP dan RSS tercapai 76,4% terhadap
RKAP. Pencapaian ini dipengaruhi oleh pencapaian bahan baku
dari kebun sendiri maupun dari pembelian. Untuk bahan baku
dari kebun sendiri tercapai 90% terhadap RKAP dan bahan baku
pembelian tercapai 80% terhadap RKAP.
Kendala 2012 :1. SIR HG :
• Pasokanlateksdarikebunsendirihanya90,2%.
• ProduksilateksdariUUTubudislabkanuntukmengoptimalkan
PPKR LG.
2. RSS :
• ProduksiRSSdiUnitUsahaKedaton,Tulungbuyut,Musilandas,
dan Ketahun secara total hanya mencapai 76,4% terhadap
RKAP yang disebabkan bahan baku lateks yang dapat diolah
menjadi RSS tidak mencukupi akibat terjadinya prakoagulasi.
3. SIR LG :
• PPKRTubumulaiberoperasimingguke-3Februari2012
sehingga target produksi tidak tercapai.
• JumlahpembelianBOKARhanyatercapai80,2%terhadap
RKAP.
Upaya 2012 :1. SIR HG, RSS dan LG :
• Mengoptimalkankapasitasdenganpeningkatanproduksi
latek/bokar sendiri maupun pembelian.
• Mengoptimalkankapasitasdenganmengalihkanproduksi
lateks untuk dislabkan sebagai bahan baku PPKR LG.
• Meningkatkanmutuproduksi.
Harapan 2013 :1. Produksi SIR HG, RSS maupun SIR LG dapat tercapai 100% dari
RKAP.
2. Tidak ada komplain/ klaim mutu dari konsumen.
3. Pengadaan bahan baku baik untuk HG maupun LG dapat
tercapai sesuai RKAP.
Total rubber production 2012 was 81.5% to RKAP in which SIR HG
production was 73.6% to RKAP. SIR LG was 83.4% to RKAP and RSS was
76.4% to RKAP. The achievement was influenced by the fulfillment of raw
materials from own plantation and purchasing. The raw materials from
own plantation were 90% fulfilled to RKAP and the purchasing was *0%
to RKAP.
Problems 20121. SIR HG:
• Latex supply from own plantation was only 90.2%
• Latex production from UU Tubu was designed to slab to optimize
PPKR LG
2. RSS:• RSS total production in Production Unit Kedaton, Tulangbuyut,
Musilandas and Ketahun was only 76.4% to RKAP caused by latex
raw material obtained to be processed as RSS was not adequate
due to procoagulation.
3. SIR LG:• PPKR Tubu started to operate at third week of February 2012 hence
the production target was not achieved.
• The purchasing figure of rubber processing material was only 80.2%
to RKAP.
Effort 2012:1. SIR HG, RSS and LG
• Capacity optimizing by increasing own latex or rubber processing
material or through purchasing.
• Capacity optimizing by conversing latex production to slab as
material for PPKR LG.
• Enhancing the quality of product.
Expectation 20131. SIR, HG, RSS and SIR LG production will be achieved 100% to RKAP.
2. No complain or quality claim from consumers.
3. The fulfillment of raw material for HG and LG will be achieved
according to RKAP.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 93
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
2008 2009 2010 2011 2012
Hasil Olah SIR LGHasil Olah SIR LG
-SIR 20- BR
36.154 33.01242.883
50.499 53.697
8 21
2008 2009 2010 2011 2012
Hasil Olah SIR HGTotal Production SIR HG
SIR 3CVSIR 3 L
SIR 3 WFEX. SAMPLE SIR
679485 340
97
8,232
634 542 634 408 51924 5719 11 27
10.776 11.471
10.2987,027
2008 2009 2010 2011 2012
Hasil Olah RSSTotal Production RSS
RSS IRSS II
RSS IIICutting A
OFF Grage
6176 5.074 5.0804.665
5.238
78 93 67 59 59 4789
549 7151 7349 68
251
116
2008 2009 2010 2011 2012
Total Bokar SIRTotal Production SIR
SendiriOwned
Pihak Ke IIIThird Party
32.645 33.93928.812
20.948 20.65521.216 20.364 30.314
44.548 47.316
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 94
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
KELAPA SAWITOil Palm
Volume PenjualanSales Volume
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Percent
Description1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Minyak sawit 197.736 194.135 262.691 101,9% 75,3% Oil Palm
Inti sawit 1.000 - 5.168 - 19,3% Palm Kernel
Minyak inti sawit 13.761 15.118 21.789 91,0% 63,2% Palm Kernel Oil
Bungkil inti sawit 24.040 24.402 27.496 98,5% 87,4% Bungkil Palm Kernel
Oil Palm
Oil Palm
Palm Kernel
Palm Kernel
262.691262.691
5.1685.168
Minyak Sawit
Minyak Sawit
Inti Sawit
Inti Sawit
Bungkil Palm KernelBungkil Palm Kernel
Palm Kernel Oil
Palm Kernel Oil
27.496 27.496
21.789
21.789Bungkil Inti Sawit
Bungkil Inti Sawit
Minyak Inti Sawit
Minyak Inti Sawit
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 95
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Realisasi volume penjualan minyak sawit tahun 2012 sebesar 197.736
ton, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 64.954 ton atau
24,7% dan di banding realisasi volume penjualan minyak sawit
tahun 2011 mengalami peningkatan 3.601 ton atau 1,9%. Volume
penjualan minyak sawit di bawah RKAP terutama di sebabkan
pencapaian produksi hanya sebesar 77,4% (203.266 ton) dan belum
terjual sebesar 3.255 ton (menambah stok).
Volume penjualan inti sawit di bawah RKAP tahun 2012 dikarenakan
produksi IS diolah dan yang dijual sebesar 1.000 ton di bulan
Desember 2012. minyak inti sawit tahun 2012 sebesar 13.761 ton,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 8.028 ton atau 36,8%
dan dibanding realisasi volume penjualan minyak inti sawit tahun
2011 mengalami penurunan 1.357 ton atau 9%. Volume penjualan
Bungkil Inti Sawit tahun 2012 sebesar 24.040 ton, berada di bawah
RKAP tahun 2012 sebesar 3.456 ton atau 12,6% dan dibanding
realisasi volume penjualan bungkil inti sawit tahun 2011 mengalami
penurunan 362 ton atau 1,5%.
Harga JualSelling Price
Uraian Real 2012 Real 2011 Rkap 2012 Persen Precentage
Description1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Minyak Sawit 6,645 7,125 7,350 93.3 90.4 Oil Palm
Inti Sawit 2,175 - 3,069 - 70.9 Palm Kernel
Minyak Inti Sawit 7,273 9,763 8,287 74.5 87.8 Palm Kernel Oil
Bungkil Inti Sawit 659 554 450 119.0 146.4 Bungkil Palm Kernel
Realisasi harga jual rata-rata minyak sawit tahun 2012 sebesar Rp6.645/kg, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp705/kg atau 9,6% dan dibanding dengan realisasi harga jual minyak sawit tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp480/kg atau 6,7%. Hal ini disebabkan:
• Selaindipicuolehcadanganyangberlebih,rendahnyahargaCPO
disebabkan belum adanya solusi jurang fiskal Amerika Serikat (AS)
dan perbaikan ekonomi global, ditambah lagi dengan produksi
CPO yang naik, saat cadangan CPO Indonesia dan Malaysia, selaku
produsen terbesar, masih menumpuk.
• MerosotnyahargaCPOmerupakanimbasdarihargaMinyak
Sawit di New York yang tertekan akibat stok Minyak Sawit di
AS meningkat.
• KebijakanPemerintahPrancisberupakenaikanpajakimpor
Crude Palm Oil (CPO) menjadi 300% guna menekan laju import
CPO turut memberi andil pada menurunnya harga CPO.
The realization sales volume palm oil 2012 was 197.763 ton under RKAP
2012 as 64.954 ton or 24.7% compared with sales volume 2011 was
increasing 3.601 ton or 1,9%. Sales volume palm oil under RKAP was
basically caused by production achievement was only 77.4% (203.266
ton) and the unsold 3.255 (addition to supply).
The Palm Kernel Oil sales volume under RKAP 2012 caused by IS production
was processed and sold 1.000 ton in December 2012. Crude palm oil in
2012 was 13.761 ton under RKAP 2012 as 8.028 ton or 36.8% compared
with crude palm oil sales volume 2012 was decreased 1.357 ton or 9%.
Palm kernel cake sales volume 2012 was 24.040 ton under RKAP 2012 as
3.456 ton or 12.6% and compared with palm kernel cake sales volume
realization 2011 was decreased 362 ton or 1.5%.
The realization of average selling price palm oil 2012 was Rp. 6.645/Kg
under RKAP 2012 as Rp. 705/Kg or 9.6% and compared with palm oil selling
price 2011 was decreased Rp. 470/Kg or 6.7% due to:
• Not only triggered by excessive supply, the CPO price decreasing was
also influenced by US unsolved fiscal gap and the global economy
improvement. Furthermore, at the time that CPO price started to
increase there was an excessive supply at Indonesia’s and Malaysia’s
side as the biggest producers.
• The decreasing of CPO price was due to the decreasing price of palm
oil in New York caused by the increasing US palm oil supply.
• The French government regulation in term of the increasing tax for
crude palm oil (CPO) 300% in order to suspend CPO import was also
affecting the CPO price to decrease.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 96
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
The realization of palm oil sales figure 2012 was Rp. 1.432,1 billion under
RKAP 2012 as Rp. 707,5 billion and compared with realization palm oil
sales figure 2011 was decreasing up to Rp. 112.3 billion or 7.3% due to:
• Palm oil, Palm Kernel Oil and crude palm oil/palm kernel cake selling
volume under RKAP each 64.954 ton worth Rp. 477.4 billion, 4.168 to
worth Rp. 12.8 billion and, 11.350 ton worth Rp. 44.4 billion caused
by the palm oil product achievement was only 77.4% (203.266 ton)
and the unsold was 3.543 (addition to supply).
• Palm oil selling price under RKAP Rp. 705/Kg resulted sales figure under
RKAP Rp. 139.5 billion.
Hasil PenjualanSales Figure
Uraian Real 2012 Real 2011 Rkap 2012 Persen
Description1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Minyak Sawit 1.313.896 1.383.260 1.930.779 95,0% 68,1% Palm Oil
Inti Sawit 2.175 - 15.861 - 13,7% Palm Kernel
Minyak Inti Sawit 100.084 147.600 180.567 67,8% 55,4% Palm Kernel Oil
Bungkil Inti Sawit 15.936 13.518 12.373 117,7% 128,6% Bungkil Palm Kernel
Realisasi hasil penjualan kelapa sawit tahun 2012 sebesar Rp1.432,1
miliar, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp707,5 miliar
atau 33,1% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan kelapa
sawit tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp112,3 miliar
atau 7,3%. Hal ini disebabkan:
• Volumepenjualanminyaksawit,intisawit,danminyakintisawit/
bungkil inti sawit di bawah RKAP masing-masing sejumlah 64.954
ton senilai Rp477,4 miliar, 4.168 ton senilai Rp12,8 miliar dan
11.350 ton atau senilai 44,4 miliar. Hal ini disebabkan pencapaian
produksi minyak sawit hanya sebesar 77,4% (203.266 ton) dan
belum terjual sebesar 3.543 ton (menambah stok).
• HargajualminyaksawitdibawahRKAPsebesarRp705/Kg
mengakibatkan nilai penjualan di bawah RKAP sebesar Rp139,5
miliar.
ProduksiProduction
No Uraian
Realisasi Realisation RKAP
2012
% Thn 2012 thdp% 2012 to Description
2008 2009 2010 2011 2012 Th 2011 RKAP 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=7:6) (10=7:8) (2)
2
K. SAWIT a. TBS diolah Sendiri Plasma Pihak 3
472,310 -
331,478
436,043 264,098
62,127
402,445 203,529
99,646
467,792 314,733 110,103
431,701 326,064 221,021
528,207 419,838 242,905
92.3 103.6 200.7
81.7 77.7 91.0
Oil Palm a. TBS be processed
Owned Plasma
Third Party
Total Pembelian 331,478 326,225 303,175 424,836 547,084 662,743 128.8 82.5 Total Purchases
Total Seluruh 803,788 762,268 705,620 892,628 978,785 1,190,950 109.7 82.2 Grand Total
b. Minyak Sawit Sendiri Plasma Pihak 3
104,561 -
67,324
94,573 55,031 12,544
87,932 42,818 20,660
105,629
67,577 22,907
93,876 65,693 43,700
119,897 90,260 52,535
88.9 97.2
190.8
78.3 72.8 83.2
b. Oil Palm Owned
Plasma Third Party
Total Pembelian 67,324 67,575 63,478 90,484 109,393 142,795 120.9 76.6 Total Purchases
Jumlah 171,885 162,148 151,409 196,113 203,270 262,692 103.6 77.4 Total
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Problems affecting target 2012:1. Oil palm production 2012 increased 109.7% compared with product
achievement 2011 and only fulfilled 82.2% to 2012 RKAP target. As
the result the palm oil production decreased to 77.4% to 2012 RKAP
target.
2. The decreasing of processed TBS was affected by TBS itself was only
fulfilled 81.7% and purchased TBS was only fulfilled 82.5% to 2012
RKAP target.
3. Palm oil yield 2012 was decreasing to 94.5% compared with 2011 and
only fulfilled 94.2 2012 RKAP target.
The improvement was to enhance harvest quality (NSP min 85.0%)
and reducing factory losses (maximum palm oil total losses 1.65%)
by improving raw material, factory performance including machine/
equipment quality.
4. IS yield 2012 was increased to 101.1% to 2011 and fulfilled 101.2% to
2012 RKAP target.
5. Crude palm oil and palm kernel cake production was only fulfilled
91.7% and 99.1% compared with 2011 production, and crude palm
oil and palm kernel cake production was fulfilled only 63.9% and
88.2% to RKAP 2012 parallel to TBS supply and achieved Palm Kernel
Oil production.
No UraianRealisasi
Realisation RKAP 2012
% Thn 2012 thdp% 2012 to Description
2008 2009 2010 2011 2012 Th 2011 RKAP 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=7:6) (10=7:8) (2)
Total Pembelian 16,197 14,654 14,938 20,863 26,776 31,527 128.3 84.9 Total Purchases
Jumlah 37,750 38,021 33,740 42,815 47,452 57,047 110.8 83.2 Total
d. Rendemen MS Sendiri Plasma Pihak 3
22.14 #DIV/0!
20.31
21.69 20.84 20.19
21.85 21.04 20.73
22.58 21.47 20.80
21.75 20.15 19.77
22.70 21.50 21.63
96.3 93.8 95.0
95.8 93.7 91.4
d. Extraction MSOwned
Plasma Third Party
Total Pembelian 20.31 20.71 20.94 21.30 20.00 21.55 93.9 92.8 Total Purchases
e. Rendemen IS Sendiri Plasma Pihak 3
4.56 #DIV/0!
4.89
5.36 4.46 4.63
4.67 5.15 4.47
4.69 5.17 4.16
4.79 5.03 4.69
4.83 4.78 4.71
102.1
97.2 112.9
99.1 105.2
99.5
e.Extraction ISOwned
Plasma Third Party
Total Pembelian 4.89 4.49 4.93 4.91 4.89 4.76 99.7 102.9 Total Purchases
Jumlah 4.70 4.99 4.78 4.80 4.85 4.79 101.1 101.2 Total
IS diolah Minyak Inti Sawit Rendemen MIS Bungkil Inti Sawit Rendemen BIS
25,030 10,232
40.88 17,248
68.91
33,494 12,553
37.48 19,274
57.55
32,903 11,963
36.36 18,842
57.27
42,549 15,202
35.73 24,481
57.54
41,114 13,933
33.89 24,255
59.00
51,879 21,789
42.00 27,496
53.00
96.6 91.7 94.8 99.1
102.5
79.3 63.9 80.7 88.2
111.3
IS mixed Oil Kernel
Extraction MIS Bungkil Oil Kernel
Extraction BIS
Kendala tidak tercapainya target tahun 2012:1. Produksi kelapa sawit di tahun 2012 mengalami kenaikan 109,7%
dibanding perolehan produksi pada tahun 2011 dan hanya
tercapai 82,2% terhadap target RKAP 2012, hal ini berakibat
pada penurunan produksi minyak sawit hanya mencapai 77,4%
terhadap target RKAP 2012.
2. Penurunan produksi TBS diolah dipengaruhi oleh TBS sendiri
hanya tercapai 81,7% dan TBS pembelian hanya tercapai 82,5%
terhadap target RKAP 2012.
3. Rendemen minyak sawit tahun 2012 megalami penurunan
hanya tercapai 94,5% dibandingkan tahun 2011 dan hanya
tercapai 94,2% terhadap target RKAP 2012.
Hal ini masih dapat ditingkatkan dengan peningkatan mutu
panen (NSP min. 85,0%) dan penekanan losses pabrik (total
losses minyak sawit maks. 1,65%) dengan cara perbaikan mutu
bahan baku maupun kinerja pabrik, mencakup mesin/peralatan
dan SOP Pengolahan.
4. Rendemen IS di tahun 2012 mengalami kenaikan 101,1% terhadap
tahun 2011 dan tercapai 101,2% terhadap target RKAP 2012.
5. Produksi minyak inti sawit dan bungkil inti sawit hanya tercapai
91,7% dan 99,1% dibanding perolehan produksi pada tahun
2011, dan terhadap RKAP 2012 produksi minyak inti sawit dan
bungkil inti sawit hanya tercapai 63,9% dan 88,2%. Hal ini seiring
dengan pasokan TBS dan produksi inti sawit yang dicapai.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 98
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Upaya pencapaian yang telah dilakukan:1. Mengoptimalkan pembelian bahan baku terutama pada saat
panen rendah untuk mengatasi idle kapasitas.
2. Menekan jam stagnasi pabrik dengan mengoptimalkan program
maintanance pabrik berdasarkan data hasil pencatatan dan
evaluasi yang dilaksanakan secara terprogram dan terpadu.
3. Assement kapasitas pada masing-masing mesin/alat untuk
sikronisasi kapasitas alat dan jumlah material yang diolah.
Optimalisasi steam balance dan power balance, rekondisi/
penggantian mesin-mesin & instalasi pabrik yang sudah
tidak efektif, penertipan SOP pada proses pengolahan dan
melaksanakan pengawalan kinerja proses.
4. Memperketat pengawasan mutu panen sesuai syarat kematangan
TBS dengan cara :
a. Melaksanakan sortasi di TPH dan Loading Ramp.
b. Melakukan pengembalian TBS yang tidak memenuhi syarat
mutu olah (TBS mentah, tankos, dan berondolan busuk.)
c. Membrondolkan TBS di areal atau kebun yang rata-rata
berat tandannya < 5,00 Kg.
d. Melaksanakan analisa MPD untuk mengetahui faktor penentu
tinggi rendahnya minyak dan inti sawit yang diperoleh.
5. Konsisten dalam menjalankan proses pengolahan sesuai SOP
dan memperbaiki losses minyak (≤ 1,65%) dan inti sawit ( ≤
0,60%) dengan melaksanakan kontrol/ pengawasan secara
menyeluruh dan berkesinambungan pada setiap stasiun untuk
pengendalian proses
Harapan tahun 2013:1. Peningkatan produksi TBS sehingga target TBS yang diolah
tercapai dan berdampak pada perolehan produksi minyak
sawit,inti sawit, minyak inti sawit dan bungkil inti sawit.
2. Peningkatan pasokan TBS Pihak ke-3 dengan menetapkan
mekanisme pengadaan bahan baku dengan berpedoman pada
perolehan margin positif.
3. Mutu panen TBS sesuai syarat kematangan TBS (sesuai surat
Direksi No. 7.3/7/010/2007 tanggal 30 April 2007, perihal
Koreksi Penjelasan Pedoman Premi Produksi Kelapa Sawit)
sebagai berikut:
- Fraksi 00+0 : 0%
- Fraksi 1,2,3 : Min. 89%
- Fraksi 4 : 11%
- Fraksi 5 : 0%
- Brondolan : min.12,50%
4. Tidak ada TBS menginap atau tertinggal di lapangan lebih dari
1 hari panen.
5. Tercapainya performance pabrik, sehingga angka stagnasi tidak
ada dan losses dapat berada di bawah norma dengan program
maintenance yang berjalan terpadu dan terprogram.
6. ALB Minyak Sawit produksi maksimum 4,00% dan kadar kotoran
dan inti sawit produksi maksimum 13,00%
Improvement efforts conducted:1. Optimizing raw material purchasing especially during low harvest to
overcome idle capacity.
2. Reducing factory stagnant hour by optimizing factory maintenance
program based on recording data and evaluation conducted
3. Assessment capacity to each machine/equipment to synchronize
the capacity and the numbers of processed material. Optimizing the
balance steam and power balance, machines and ineffective factory
installation recondition/replacement, strengthening SOP effectively
and process performance supervision.
4. Strengthening harvest quality supervision according to TPS ripeness
by:
a. Categorizing at polling point place and loading ramp
b. Returning back the unqualified TBS for processing (raw TBS, empty
cluster and rotten clump)
c. TBS Clumping at the areal or plantation which cluster has average
weight < 5.00 kg.
d. MPD analysis to understand affecting factors of oil rate and palm
oil kernel obtained.
5. SOP based processing performance consistency and reducing oil
losses (≤ 1.65%) and oil kernel (≤ 0,60%) by conducting comprehensive
and continually control/supervision in every station for processing
maintenance.
2013 Expectation1. Increasing TBS production to reach processed TBS target resulting in
fulfilled palm oil, Palm Kernel Oil, crude palm oil and oil palm cake
production.
2. TBS Supply growth by implementing raw material procurement
mechanism by referring to positive margin acquisition.
3. TBS harvest quality fulfill TBS ripeness requirement (according to Surat
Direksi No. 7.3/7/010/2007, tanggal 30 April 2007 on the correction
of the description of premium of oil palm production guideline) as
follows:
- Fraction 00+0 : 0%
- Fraction 1,2,3 : Min. 89%
- Fraction 4 : 11%
- Fraction 5 : 0%
- Clump : min.12,50%
4. There is not any left/overnight TBS on the areal more than 1 day
harvest.
5. The fulfillment of factory performance by having stagnant number
and losses under norm performed by comprehensive and programmed
maintenance.
6. The maximum ALB oil palm is 4.00% and maximum filth rate and Palm
Kernel Oil product is 13.00%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
2008 2009 2010 2011 2012
Sendiri OwnedPlasma plasmaPihak ke-3 Third Party
TBS diolah FFB Processed
Sendiri OwnedPlasma plasmaPihak ke-3 Third Party
2008 2009 2010 2011 2012
TBS diolah FFB Processed
Sendiri OwnedPlasma plasmaPihak ke-3 Third Party
Sendiri OwnedPlasma plasmaPihak ke-3 Third Party
2008 2009 2010 2011 2012
Inti Sawit Inti Sawit
2008 2009 2010 2011 2012
4,80
4,20
4,40
4,60
5,40
5,20
5,004,80
4,00
Rendemen IS Rendemen IS
4,56
4,894,70
5,36
4,634,46
4,99
4,67
4,47
5,15 5,17
4,78 4,69
4,16
4,69
5,034,85
4,79
Bungkil Inti sawit Bungkil Oil Kernel
2008 2009 2010 2011 2012
18.842
42.549
15.202
24.481
11.963
32.903
19.274
12.553
17.248
33.494
25.030
10.232
5.000
10.000
30.000
15.000
35.000
20.000
40.000
25.000
45.00041.114
13.933
24.255
IS diolah IS mixedMinyak Inti Sawit Palm Kernel OilBungkil Inti sawit Bungkil Palm Kernel Oil
2008 2009 2010 2011 2012
36,36
57,54
38,89
57,27
10,00
20,00
30,00
70,00
60,00
50,0040,00
35,73
-
59,0057,55
68,91
37,4840,88
Rendemen MIS Extraction MISRendemen BIS Rendemen BIS
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 100
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
TEHTea
Volume PenjualanSales Volume
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Teh: Tea:
~ Ekspor 1.199 866 1.126 138,4% 106,5% ~ Export
~ Lokal 3.208 3.192 3.378 100,5% 95,0% ~ Local
Jumlah 4.407 4.058 4.504 108,6% 97,8% Total
Realisasi volume penjualan Teh tahun 2012 sebesar 4.407 ton,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 97 ton atau 2,2% dan
dibanding dengan realisasi volume penjualan Teh tahun 2011
mengalami kenaikan 349 ton atau 8,6%.
(dalam Ton)(in Tons)
The realization of tea sales volume 2012 was 4.407 ton under RKAP 2012 as
97 ton or 2.2% and compared with the realization tea sales volume 2011
is increasing 349 ton or 8.6%.
ExportImport
1.1263.378
EksporImpor
Export
Import
Ekspor
Impor
1.1263.378
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Realisasi volume penjualan teh ekspor tahun 2012 sebesar 1.199
ton, berada di atas RKAP tahun 2012 sebesar 73 ton atau 6,5% dan
dibanding dengan realisasi volume penjualan teh ekspor tahun 2011
mengalami kenaikan 332 ton atau 38,4%. Realisasi volume penjualan
teh lokal tahun 2012 sebesar 3.208 ton, berada di bawah RKAP tahun
2012 sebesar 170 ton atau 5% dan dibanding dengan realisasi volume
penjualan teh ekspor tahun 2011 mengalami kenaikan 16 ton atau 0,5%.
Harga JualSelling Price
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Teh: Tea:
~ USD 167,53 182,77 207,19 91,7% 80,9% ~ USD
~ Rupiah 15.606 16.098 18.398 96,9% 84,8% ~ Rupiah
~ Lokal 13.921 12.955 15.131 107,5% 92,0% ~ Local
Jumlah 14.379 13.626 15.948 105,5% 90,2% Total
Realisasi harga jual rata-rata teh tahun 2012 sebesar Rp14.379/kg, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.569/kg atau 9,8% dan dibanding dengan realisasi harga jual teh tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp753/kg atau 5,5%.
Intensitas hujan yang cukup tinggi secara tidak langsung
menyuburkan perkebunan teh yang dikelola oleh petani, kondisi
ini menyebabkan berlimpahnya panen teh dari petani, sehingga
stock teh membanjiri pasar, di sisi lain permintaan tidak mengalami
kenaikan yang signifikan, sehingga stock teh yang tersedia tidak
terserap oleh pelaku pasar dan menyebabkan harga jual menjadi
turun.
Hasil PenjualanSales Figures
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Teh: Tea:
~ USD (000) 2.008 1.583 2.139 126,8% 93,9% ~ USD (000)
~ Rupiah (juta) 18.707 13.945 18.827 134,1% 99,4% ~ Rupiah (million)
~ Lokal 44.658 41.349 53.003 108,0% 84,3% ~ Local
Jumlah 63.365 55.294 71.830 114,6% 88,2% Jumlah
The realization of export tea sales volume 2012 was 1.199 ton under RKAP
20112 as 73 ton or 6.5% and compared with last year export sales volume is
increasing 332 ton or 384%. The realization of local tea sales volume 2012
was 3.208 ton under 2012 RKAP as 170 ton or 5% and compared with last
year sales volume realization is increasing 16 ton or 0.5%.
(dalam Rp/kg)(in Rp/kg)
The realization of tea average selling price 2012 was Rp. 14. 379/Kg under
2012 RKAP as Rp. 1.569/Kg or 9.8% and compared with last year realization
is increasing Rp. 753/kg or 5.5%.
High intensity rain indirectly helped to fertilize tea plantation managed by
farmer resulting in high rate harvest. Tea over supply flooded the market
but on the other side there was not any significant increasing demand on
tea. The market could not be able to absorb the over supplied tea resulting
in decreasing price.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 102
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
The realization of tea sales figure 2012 was Rp. 63.4 billion under RKAP
2012 as Rp. 8.5 billion and compared with last year is increasing Rp. 8.1
billion or 14.6% due to:
• The sales volume under RKAP was 97 ton worth Rp. 1.5 billion.
• Tea selling price under RKAP was Rp. 1.569/Kg resulting in selling under
RKAP Rp.6.9 billion.
ProductionThe production achievement 2012 under RKAP was only fulfilled 91% and
under the achievement of last year production or only 95.4%. Below is the
table describing tea production based on quality.
Realisasi hasil penjualan teh tahun 2012 sebesar Rp63,4 miliar,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp8,5 miliar atau
11,8% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan teh tahun
2011 mengalami kenaikan sebesar Rp8,1 miliar atau 14,6%. Hal ini
disebabkan:
• VolumepenjualandibawahRKAPsejumlah97tonatausenilai
Rp1,5 miliar.
• HargajualtehdibawahRKAPsebesarRp1.569/Kgmengakibatkan
penjualan di bawah RKAP sebesar Rp6,9 miliar.
ProduksiPencapaian produksi tahun 2012 di bawah RKAP hanya tercapai
91% dan berada di bawah capaian produksi tahun 2011 hanya
95,4%. Berikut merupakan tabel produksi teh berdasarkan mutu.
No Uraian
Realisasi Realisation RKAP
2012
% Thn 2012 thdp% 2012 to Description
2008 2009 2010 2011 2012 Th 2011 RKAP 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=7:6) (10=7:8) (2)
2
Pucuk segar Rendemen Mutu produksi : Mutu I : BOP BOPF PF DUST BP BT
13,560 22.6
349 322 359 396
59 291
14,878 21.9
318 255 311 384
39 368
17,810 21.5
371 352 339 380
58 437
19,570 21.9
456 476 466 354
63 552
18,372 22.3
328 449 413 388
38 680
20,287 22.2
450 450 360 450
68 699
93.9 101.6
72.0 94.4 88.7
109.6 61.0
123.2
90.6 100.5
72.9 99.8
114.7 86.2 56.7 97.3
fresh Leaf Extraction
production quality quality I : BOP
BOPF PF
DUST BP BT
Jumlah mutu I 1,776 1,675 1,938 2,366 2,297 2,478 97.1 92.7 Total Quality I
Mutu II : BP II BT II PF II DUST II DUST III DUST IV FANN FANN II FANN III
57 256 138 148
97 78
- 164 131
36 250 177 214
93 80
- 195 163
48 231 234 257 117 106
- 212 262
49 228 229 209 114 114
- 198 274
31 172 260 213 125
99 -
425 24
90 317 248 202 134 134
- 270 180
64.2 75.7
113.3 101.9 108.8
86.3
214.4 8.7
34.5 54.5
104.9 105.9
93.2 73.8
157.1 13.3
quality II : BP II BT II PF II
DUST II DUST III DUST IV
FANN FANN II
FANN III
Jumlah mutu II 1,070 1,207 1,467 1,416 1,349 1,574 95.2 85.7 Total Quality II
BM FLUFF BOHEA POWDER RMIT
89 133
- - -
181 194
- - -
218 203
- - -
306 205
- - -
171 152
- 66 63
225 227
- - -
55.8 73.9
- - -
75.9 66.8
- - -
BM FLUFF
BOHEA POWDER
RMIT
Jumlah mutu III 221 375 421 511 451 452 88.2 99.7 Total Quality III
Jumlah PTPN VII (Persero)
3,067 3,258 3,826 4,294 4,097 4,504 95.4 91.0 TotalPTPN VII
(Persero)
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Problem 2012:• At the first three months IV there was decreasing on fresh shoot
caused by quality improvement on picking quality by picking rotation
changing.
Effort taken 2012:• Optimizing factory capacity up to 80% fresh shoot/day.
• Increasing fresh shoot production by keeping shoot quality.
Expectation 2013:• Dried tea production fulfills RKAP
Kendala 2012 :• PadatriwulanIVterjadipenurunanproduksipucuksegaryang
disebabkan adanya perbaikan pada mutu petikan di tanaman
dengan melakukan perubahan rotasi pemetikan.
Upaya 2012 :• Mengoptimalkankapasitasolahpabrik80tonpucuksegar/
hari.
• Meningkatkanproduksipucuksegardengantetapmenjaga
mutu pucuk.
Harapan 2013 :• ProduksitehkeringdapattercapaisesuaiRKAP.
Produksi TehPTPN VII (Persero)Tea production ofPTPN VII (Persero)
3.8673.250 3.826
4.294 4.097
2008 2009 2010 2011 2012
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 104
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
TEBUSugar cane
Volume PenjualanSales Volume
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Gula 90.322 94.518 126.512 95,6% 71,39% Sugar
Tetes 71.578 73.825 65.653 97,0% 109,02% molasses
Realisasi volume penjualan gula tahun 2012 sebesar 90.322 ton,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 36.190 ton atau 28,6%
dan dibanding dengan realisasi volume penjualan gula tahun 2011
mengalami penurunan 4.196 ton atau 4,4%. Hal ini sejalan dengan
produksi gula tahun 2012 hanya mencapai 71,3% (90.219 ton).
The realization of sugar sales volume 2012 was 90.322 ton under RKAP
2012 as 36.190 ton or 28.6 compared with last year sugar sales volume is
decreasing 4.196 ton or 4.4%. This is parallel with sugar production 2012
which only 71.3% (90.219 ton).
Sugarmolasses
126.51365.653GulaTetes molasses
Sugar
Tetes
Gula
65.653126.513
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 105
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Harga JualSelling Price
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Gula 9.275 7.642 7.600 121,4% 122,0% Sugar Cane
Tetes 9.45 6.40 792
Harga jual rata-rata gula tahun 2012 sebesar Rp9.275/kg, berada di
atas RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.675/kg atau 22% dan dibanding
dengan realisasi harga jual gula tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar Rp 1.633/kg atau 21,4%. Hal ini dikarenakan:
Meningkatnya kebutuhan akan gula pada perayaan Hari Raya Natal
dan tahun baru menyebabakan harga gula menjadi tinggi. hal
ini disebabkan kelangkaan pasokan gula secara nasional, terkait
berakhirnya musim giling tebu di berbagai daerah penghasil tebu
di dalam negeri menyebabkan aksi spekulasi yang mengakibatkan
naiknya harga jual di pasar lokal.
Hasil PenjualanSales Figures
Uraian Real 2012 Real 2011 RKAP 2012 Persen Precentage
Description 1 2 3 4 = 1/2 5 = 1/3
Gula 837.714 722.273 961.497 116,0% 87,1% Sugar Cane
Tetes 67.652 47.244 51.997 143,2% 130,1% molasses
Jumlah 905.366 769.517 1.013.494 117,7% 89,3% Total
Realisasi hasil penjualan gula tahun 2012 sebesar Rp905,4 miliar,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp108,1 miliar atau
10,7% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar Rp135,8 miliar atau 17,7%. Hal ini
disebabkan:
• VolumepenjualandibawahRKAPsejumlah36.190tonatau
senilai Rp275 miliar.
• HargajualguladiatasRKAPsebesarRp1.675/Kgmengakibatkan
penjualan di atas RKAP sebesar Rp 151,3 miliar.
Sugar average selling price 2012 was Rp. 9.275/Kg under RKAP 2012 as
Rp. 1.675 Kg or 22% compared with last year realization is increasing Rp.
1.633/Kg or 21.4% due to:
The increasing demand on sugar for Christmas and New Year celebration
resulting in sugar price increasing due to national sugar scarcity. The
situation was triggered by the termination of sugar cane grinding season
in many sugar cane region producers. The scarcity was triggered by the
action taken by speculators which resulting in sugar prices increasing at
local market.
The realization of sugar sales figures was Rp.905.4 billion under RKAP 2012
as Rp.108.1 billion or 10.7% and compared with last year sales figures is
increasing Rp.135.8 billion or 17.7% due to:
- Sales volume under RKAP was 36.190 ton or Rp.275 billion.
- Sugar selling price under RKAP was Rp.1.675/Kg resulting in selling
above RKAP Rp.151.3 billion.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 106
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Uraian
Realisasi Realisation RKAP
2012
% Thn 2012 thdp% 2012 to
Description2008 2009 2010 2011 2012 Th 2011
RKAP 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=7:6) (10=7:8) (2)
1 Tebu digiling :
-TS -TR -TRB -WATU-BEKI
1.197.451 691.618 370.199
- -
1.010.966 486.442 184.046 - -
1.145.331 564.091 271.075 - -
1.002.249 399.700 213.089 - -
958.150 321.662 168.215 18.138 -
1.222.681 277.383
262.001 22.985 -
95,60 80,48 78,94 - -
78,36 115,96
64,20 78,91
-
-TS -TR
-TRB -WATU
-BEKI
Total 2.259.268 1.681.454 1.980.497 1.615.037 1.466.165 1.785.050 90,78 82,14 Total
2 Rendemen : Extraction :
-TS -TR -TRB -WATU-BEKI
7,55 7,01 7,32
- -
7,76 7,44 7,43
- -
6,71 6,69 6,31 - -
6,78 7,22 6,37
- -
7,21 7,38 7,25 7,04
-
8,02 7,72 7,76 8,19
-
106,39 102,31 113,78
- -
89,85 95,65 93,40 85,94
-
-TS -TR
-TRB -WATU
-BEKI
Total 7,35 7,63 6,65 6,83 7,25 7,94 106,12 91,31
3 Produksi Gula : Sugar Production :
-Milik Sendiri-Milik Petani -Milik KUT/TRB
132.780 33.424 127
103.525 25.084 64
05.538 26.405 119
90.414 20.173 125
90.219 16.219 168
126.513 15.480
174
99,78 80,40 134,66
71,31 104,78 96,67
- Owned- Owned by Farmers
- Owned by KUT/TRB
Total 166.330 128.673 132.062 110.711 106.606 142.167 96,29 74,99 Total
4 Produksi Tetes : Molasses Production :
-Milik Sendiri-Milik Petani -Milik KUT/TRB
72.681 17.281 -
67.292 12.161 -
83.273 14.102 -
68.092 9.993 -
71.471 8.042 -
64.467 6.935 -
104,96 80,48
-
110,86 115,96
-
- Owned- Owned by Farmers
- Owned by KUT/TRB
Total 89.961 79.453 97.376 78.084 79.513 71.402 101,83 111,36 Total
5 Kapasitas Giling : Milling capacity:
-Inklusif-Eksklusif
9.332 10.869
9.435 10.817
8.552 11.211
9.116 11.444
8.489 11.274
10.603 11.567
93,12 98,52
80,06 97,47
-Inclusive-Eksklusive
6 Jam Stagnasi: Break Hour:
-Luar Pabrik-Dalam Pabrik
1.197 808
701 418
1.975 1.103
925 826
1.361 640
385 308
147,16 77,45
353,62 207,82
- Outside factory- In factory
Total Total
7 Residu % Tebu 0,13 0,15 0,41 0,19 0,17 0,10 92,23 170,89 % Sugar Cane residue
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 107
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Kendala tidak tercapainya target tahun 2012: 1. Tebu giling TS hanya tercapai 95,60 % dibandingkan tahun
2011 dan 78,36 % terhadap RKAP Th. 2012, sedangkan untuk
TR pencapaian terhadap Th. 2011 dan RKAP Th. 2012 masing-
masing sebesar 80,48 % dan 115,96 %, hal ini disebabkan oleh:
• Kapasitasgilingtidaktercapai,dikarenakanpadaperiode
awal terjadi kerusakan di Stasiun Mill.
• Kerusuhan/BlokadeMassadiUUCimayangberakibatpada
produksi tebu yang tidak bisa digiling pada lahan seluas
4.053,17 Ha.
2. Produktivitas TS hanya mencapai 65,58 Ton/Ha atau 97 % RKAP
dan 106 % tahun 2011, yang disebabkan oleh :
• TidakadanyahujanmulaiBulanJuli2012sehinggasuhu
udara meningkat.
• Terjadikematiantebu:1,2-1,7BatangperMetersehingga
terjadi penurunan bobot 12 - 17 %, khusunya tebu yang
ditebang mulai Bulan Agustus 2012.
3. Rendemen TS lebih rendah dibanding TR dan TRB dikarenakan:
• Komposisi luas TR dan TRB sebagianberadadiUU
Bungamayang.
• Jamberhentidalampabrikmasihrelatiftinggi,yaitu207,82
% RKAP.
• KomposisiTebuBakardenganretensitinggiakibatkerusuhan
yang mencapai > 40 % di UU Cima.
• Komposisikemasakanvarietastidaknormatifkarena
kerusuhan massa.
Problem in achieving 2012 targets:1. Grinded sugar cane was only fulfilled 95.60% compared with 2011
and 78.36% to RKAP 2012, in other hand TR achievement to 2012 and
RKAP 2012 were 80.48% and 115.96% due to:
• Grinding capacity was not fulfilled due to the Mill Station damage
in the beginning period.
• Riot/Mass blockade in UU Cima which resulting in damage on sugar
cane production which cannot be grinded on areal 4.053 Ha.
2. TS productivity can only fulfill 65.85 ton/Ha or 97% RKAP and 106%
year 2012 due to:
• There was not any rain started at July 2012 which resulting higher
temperature.
• The sugar cane was withered: 1.2-1.7 stem per meter causing the
reduction of weight 12-17%, especially sugar cane felled started
in August 2012.
3. TS extraction was lower than TR and TBR due to:
• A half of TR and TRB length composition was located in UU
Bungamayang.
• Factory stopping hour was relatively high which was 207.82% RKAP.
• Burnt sugar cane composition high retention caused by mob was
>40% in UU Cima
• Variety ripeness composition was not normative caused by mob.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 108
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Evaluation of yield fulfillment (off farm term):Factory extraction was fulfilled only 91.00%, 8.22% of RKAP could only
fulfilled 7.58% due to on farm and off farm factors. Off farm factors
(factory):
• Factory efficiency reduction, the overall recovery of target 82.2% in
RKAP only fulfilled 81.458%.
• Technical efficiency (HPG) and Processing efficiency (BHR) achievement,
BHR was achieved 85.76% of RKAP 85.96% or 99.77% of RKAP. HPG was
achieved 95.01 of RKAP 95.63% or 99.35% of RKAP.
• Boiling house recovery could not achieve RKAP target due to losses in
factory went beyond minimuml benchmark required by RKAP. Losses
include:
- % Pol Blotong UU BUma in RKAP maximum 1.50%, the realization
was 1.67%.
- Maximum HK droplet RKAP 33.0%, the realization was 34.60%
Stagnant hour 2012:
Achievement effort:• Conducting evaluation toward stagnant hour happened at grinding
year 2012 and at maintenance season the improvement is focused to
equipments as primary cause of stagnant hour with the expectation
that it will not recur anymore.
• Re-measurement of steam balance to optimize boilers operated. In
2013 the operated boiler will 3 units (Buma) and 2 units (Cima), and
there will be 1 standby boiler each.
Evaluasi pencapaian rendemen (dari sisi off farm): Rendemen pabrik hanya tercapai 91,00 %, yaitu dari 8,22 % di RKAP
hanya bisa dicapai 7,58 %, yang disebabkan oleh faktor ON FARM
maupun OFF FARM. Faktor dari OFF FARM (Pabrik) :
• Penurunanefisiensipabrik,yaituOverall Recovery dari sasaran
82,2 % di RKAP, hanya tercapai 81,48 %.
• PencapaianEfisisensiTeknik(HPG)danEfisiensiPengolahan
(BHR), BHR tercapai 85,76 % dari RKAP sebesar 85,96 % atau
99,77 % RKAP. Sementara Efisiensi Teknik (HPG) tercapai 95,01
% dari RKAP sebesar 95,63 % atau 99,35 % RKAP.
• Boiling House Recovery (BHR) tidak bisa tercapai sesuai sasaran
RKAP dikarenakan, losses yang terjadi di pabrik melampaui
batas minimal yang disyaratkan dalam RKAP, losses tersebut
meliputi:
- % Pol Blotong UU Buma dalam RKAP maksimal 1,50 %,
realisasinya mencapai 1,67 %.
- HK Tetes dari RKAP maksimal 33,0 %, realisasinya masih
34,60 %.
Jam stagnasi tahun 2012:
Upaya pencapaian yang telah dilakukan: • Melakukanevaluasijamstagansiyangtelahterjadipadagiling
tahun 2012, dan pada saat musim maintenance perbaikan
difokuskan pada alat-alat yang penyebab utama stagnasi tahun
2012 yang lalu, dengan harapan tidak akan terulang kembali
pada tahun 2013 mendatang.
• Melakukanperhitungankembalisteam balance sehingga bisa
mengoptimalkan jumlah Boiler yang dioperasikan, pada tahun
2013 mendatang akan dioperasikan 3 Unit (Buma) dan 2 Unit
(Cima), ada masing-masing 1 (satu) unit boiler standby.
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
-
Akhir
70016
7063.5
7032.0
3.9
701224
708113
70435.
PRM 4.5
702-
7091.2
705-
PTT
Bungamayang
Akhir
Jam
Berh
enti,
Jam
700
19
706-
70342
38.
701
64
70862.
704-
PRM 1.0
702
1.5
709-
705-
PTT
80.00
60.00
40.00
20.00
-
Cinta Manis
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 109
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Harapan tahun 2013: 1. Zero Stagnasi, sehingga Kapasitas Inklusif sesuai sasaran RKAP
bisa tercapai.
2. Zero Residu, sehingga tidak ada pemakaian bahan bakar selain
ampas (pemakaian residu maksimal = 0,1 % tebu.)
3. Uap % Tebu bisa tercapai < 0,5 dengan adanya program
pengawalan operasional boiler dan water treatment.
Expectation 2013:1 Zero stagnancy to achieve inclusive capacity according to RKAP target.
2. Zero residue in order to eliminate other fuel except residue (maximum
residue usage = 0.1 % sugar cane.
3. Achieved steam % sugar cane < 0.5 due to supervision boiler
operational and water treatment program.
Mei AJam TI Luar 8.00Rendemen 7.19
Mei B-
7.89
Jun A2.007.49
Jun B-
6.96
Jul A7.757.58
Jul B41.757.74
Agu A2.007.97
Sep A63.008.04
Sep B14.008.49
Okt A-
7.45
Okt B-
6.16
Grafik Jam Berhenti Pabrik dan Rendemen UU BUMA th 2012Graph of Frequency Factory Stop and Extraction UU BUMA 2012
60.00 8.50
50.008.00
40.00 7.50
30.007.00
20.006.50
10.006.00
5.505.00
70.00 9.00
Mei A Mei B Jun A Jun B Jul A Jul B Agu A Sep A
Grafik Jam Berhenti Luar Pabrik dan Rendemen UU CIMA th 2012Graph of Frequency Factory Stop and Extraction UU CIMA 2012
Jam TI Luar 49.00Rendemen 6.20
8.256.12
32.255.99
-6.34
6.256.83
11.756.08
32.006.38
79.757.22
60.0050.00 6.50
40.0030.00
6.00
20.00 5.5010.00
5.00
70.00 7.0080.0090.00 7.50
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 110
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Review
AsetAsset
Uraian Real. Per. 31-12-2012
Real. Per. 31-12-2011
Naik/ (Turun) (%)Increase/Descrease Description
1 2 3 (2-3):3
ASET LANCAR Current Asset
Kas dan setara kas 560.741 403.941 38,82% Cash and Cash Equivalents
Piutang usaha pihak ketiga 17.982 24.041 -25,20% Trade Receivables Third Party
Piutang lain-lain pihak ketiga-bersih 73.701 37.831 94,82% Nett Trade Receivables Third Party
Persediaan - bersih 1.145.640 946.559 21,03% Inventories - net
Uang muka pajak 372.060 383.310 -2,93% Prepaid Taxes
Aset lancar lainnya 35.750 31.964 11,84% Other Current asset
Jumlah aset lancar 2.205.874 1.827.646 20,69% Total Current Asset
ASET TIDAK LANCAR Non Current Asset
Piutang kepada pihak-pihak berelasi 16.495 37.977 -56,57% Receivables to Related Party
Investasi pada perusahaan asosiasi 7.198 7.175 0,32% Investments to Company Associates
Investasi jangka panjang lainnya 12.890 1.419 808,39% Other Long Term Investments
Properti investasi 19.181 - - Investments Property
Aset tanaman perkebunan: Plantation Assets:
~ Tanaman telah menghasilkan, bersih 1.226.160 943.237 29,99% ~ Net Plantation Matured
~ Tanaman belum menghasilkan 2.165.223 1.740.410 24,41% ~ Pre-Harvesting Crop
Aset tetap-bersih 1.506.729 1.386.178 8,70% Net fixed Asset
Aset tidak lancar lainnya 6.156 93.503 -93,42% Other Non Current Asset
Jumlah aset tidak lancar 4.960.031 4.209.899 17,82% Total Non Current Asset
JUMLAH ASET 7.165.905 6.037.546 18,69% Total Asset
Kinerja keuangan dari kegiatan usaha PTPN VII (Persero) sepanjang tahun 2012 akan dipaparkan secara rinci pada pembahasan berikut ini, dengan menyertakan pula beberapa catatan mengenai kejadian-kejadian material yang berpengaruh pada kinerja keuanganPTPN VII (Persero).
PTPN VII (Persero) business unit financial performance 2012 will be described in detail. The description will also discuss some notes on material events affecting PTPN VII (Persero) financial performance.
(dalam Juta Rupiah)(in million Rupiah)
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 111
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Aset LancarJumlah aset lancar Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 20,69% dibandingkan tahun sebelumnya,
yaitu dari Rp1,83 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp2,21 triliun
pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kas dan
setara kas, piutang lain-lain pihak ketiga-bersih, persediaan-bersih,
serta aset lancar lainnya masing-masing sebesar 38,82%, 94,81%,
21,03%, dan 11,84%. Berikut ini akan dibahas lebih rinci setiap
komponen dari aset lancar ini.
- Kas dan Setara KasKas dan setara kas perusahaan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 38,82% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
dari Rp403,94 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp560,74 miliar pada
tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan yang meningkat
sebesar 39,64% dibandingkan tahun sebelumnya.
- Piutang Usaha Piutang usaha Perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 25,21% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp24,04
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp17,98 miliar pada tahun 2012.
Peningkatan piutang usaha ini disebabkan oleh semakin banyaknya
piutang yang diberikan oleh Perusahaan. Manajemen Perusahaan
berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha pada tanggal
31 Desember 2012 akan tertagih, sehingga tidak perlu dibentuk
penyisihan piutang ragu-ragu.
- Piutang Lain-lainPiutang lain-lain pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
94,81% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp37,83
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp73,70 miliar pada tahun 2012.
Current Asset Company’s total assets 2012 increased to 20.69% compared with last
year, from Rp.1.88 trillion in 2011 up to Rp. 2.21 trillion in 2011 due to the
increasing of cash and cash equivalent, third party net credit, net supply,
and other current assets worth 38.82%, 94.81%, 21.03%, and 11.84 %.
Below is the detail description of each current assents component.
- Cash and Cash EquivalentCompany’s cash and cash equivalents 2012 was increasing up to 38.82%
compared with last year, from Rp. 403.94 billion in 2011 to Rp.560.74 billion
in 2012 due to the increasing of net cash flow profited from increasing
financing activity 36.64% compared with previous year.
- Trade ReceivablesCompany’s trade receivables in 2012 decreased 25.21% compared to last
year, from Rp.24.04 billion in 2011 to Rp.17.98 billion in 2012 due to the
increasing account credit given by company. The company management
was sure that all account credit balance is collectible by 31st December
2012 so there is not any need to form doubtful account.
- Other Receivables Other receivable in 2012 was increasing to 94.81% compared with last
year from Rp.37.83 billion to Rp.73.70 billion in 2012.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 112
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Peningkatan piutang lain-lain ini terutama disebabkan oleh
peningkatan piutang tebu rakyat sebesar 290,73%, pinjaman
pegawai sebesar 61,63%, piutang proyek kemitraan sebesar 489,24%,
piutang penjualan tandan buah segar dan bibit sebesar 17828,85%.
Berikut ini merupakan rincian piutang lain-lain Perusahaan pada
tahun 2011 dan 2012.
Piutang lain-lainOther Receivables
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)increase/(decrease) Description
Piutang tebu rakyat 3.036 777 290,73% People sugar cane Receivable
Pinjaman pegawai 14.338 8.871 61,63% Employee Loan
Piutang proyek kemitraan 22.992 3.902 489,24% Pratnership receivable
Piutang penjualan tandan buah segar dan bibit 9.323 52 17828,85% Sales of Fresh Fruit Bunch receivable
Piutang kerja sama olah (KSO) 122 2.561 -95,24% KSO receivable
Piutang pendapatan klaim dan asuransi 2.205 - - Insurance receivable
Lainnya 25.902 25.616 1,12% Other
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu (4.217) (3.948) 6,81% Deduction Allowance for Doubtful receivable
Jumlah 73.701 37.831 94,82% Total Currents Asset
Piutang tebu rakyat merupakan pinjaman yang diberikan kepada
petani tebu yang digunakan sebagai modal kerja untuk budidaya
tanaman tebu. Adapun piutang proyek kemitraan kelapa sawit
merupakan bagian lancar atas pinjaman yang diberikan kepada
petani sebagai modal untuk budi daya tanaman kelapa sawit.
Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani kepada Perusahaan.
- PersediaanPersediaan perusahaan terbagi menjadi tiga macam, yaitu
persediaan hasil jadi, persediaan barang gudang, dan persediaan
tanaman semusim. Persediaan hasil jadi perusahaan pada tahun
2012 mengalami peningkatan sebesar 21,03% dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu dari Rp946,56 miliar pada tahun 2011 menjadi
Rp1,15 triliun pada tahun 2012. Peningkatan persediaan hasil jadi
dikarenakan meningkatnya persediaan barang jadi dan tanaman
semusim masing-masing sebesar 67,41% dan 18,86% dibandingkan
tahun sebelumnya. Adapun perbandingan persediaan Perusahaan
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Due to the increasing of farmer sugar cane credit 290.73%, employer
loan 61.63%, partnership project credit 489.24%, Fresh Fruit Bunch and
seedling sales 17828.85%. Below is the detailed description of company’s
other credit 2011 and 2013.
Farmer sugar cane credit was loan given to sugar cane farmer to be used
as working capital for sugar cane cultivation. Partnership project credit
oil palm was a part of current flow on loan given to farmer as the capital
to cultivate oil palm. The repayment of this loan will be accepted in term
of farmer oil palm Fresh Fruit Bunch(TBS) to company.
- Supply Company’s supply is categorized into three, final result supply, warehouse
supply and seasonal crop supply. Company’s final result supply 2012 was
increasing to 21.03% compared to previous year that is Rp.945.56 billion
to Rp.1.15 billion in 2012. The increasing of final result supply due to the
increasing of finished goods and seasonal crop supply each 67.41% and
18.86% compared with last year. The comparison of company’s supply is
described detailed in the table below.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 113
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PersediaanSupply
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)increase/(decrease) Description
Persediaan barang jadi: Inventories of finished goods
~ Karet 191.027 113.845 67,80% ~ Rubber
~ Minyak sawit & inti sawit 31.515 6.947 353,65% ~ Oil Palm & palm kernel
~ Teh 10.943 14.986 -26,98% ~ Tea
~ Gula dan tetes 5.221 6.812 -23,36% ~ Sugar dan molasses
Jumlah 238.706 142.589 67,41% Total
Persediaan barang gudang: Stock Wharehouse:
~ Pupuk dan bahan kimia 134.053 148.143 -9,51% ~ fertilizer and Chemical
~ Suku cadang 396 929 -57,37% ~ Sparepart
~ Bahan bakar dan pelumas 13.709 13.113 4,55% ~ Pelumas and Fuel
Lainnya 21.831 21.796 0,16% Other
Jumlah 169.989 183.980 -7,60% Total
Tanaman semusim: Perennial Crops:
~ Beban pembibitan tebu 30.389 31.127 -2,37% ~ Sugar Cane Expense nursery
~ Beban pemupukan dan pemeliharaan 583.995 489.325 19,35% ~Fertilizer and Maintenance Expense
Beban penggarapan tanah 122.561 99.537 23,13% Farmer Expense
Jumlah 736.945 619.989 18,86% Total
Jumlah Persediaan 1.145.640 946.559 21,03% Total Stock
- Aset Lancar LainnyaAset lancar lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp35,75
miliar, mengalami peningkatan sebesar 11,84% dibandingkan
tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya
pengembangan sapi pada tahun 2012 senilai Rp9,28 miliar pada
tahun 2012. Penugasan pelaksanaan program integrasi sapi – sawit
dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan jenis sapi
Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan adalah berdasarkan surat
Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret
dan Surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor S-240/
MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penugasan Pelaksanaan
Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam rangka mendukung
Program Swasembada Daging Nasional.
- Other Current AssentsOther current assets 2012 were Rp.35.75 billion was increasing 11.84%
compared with last year. The increasing was due to cow integration
program in 2012 worth Rp.9.28 billion. The assignment of the integration
of Bali/Brahmin cow-oil palm program targeted with 10.000 cows in 2012
in Way Kanan Regency was initiated by Surat Menteri Pertanian Nomor 88/
TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret and Surat Kementerian Badan Usaha
Milik Negara Nomor: S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 regarding the
assignment of the implication of the integration of cow-oil palm in order
to support national self-sufficiency in meat program.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 114
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Berikut ini merupakan rincian aset lancar lain yang dimiliki
Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)increase/(decrease) Description
Pengembangan sapi 9.279 - - Cow Farming
Uang muka pada pemasok 4.433 3.972 11,61% Advances Payment to Suplier
Sewa dibayar di muka 12 746 -98,39% Advances Payment to Rent
Uang muka santunan hari tua - 3.705 -100,00% Pension
Lainnya 22.026 23.541 -6,44% Other
Jumlah 35.750 31.964 11,84% Total
Aset Tidak LancarJumlah aset tidak lancar Perusahaan pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp4,96 triliun, mengalami peningkatan sebesar 17,82%
dibandingkan tahun 2011 yang bernilai Rp4,21 triliun. Hal ini
terutama disebabkan oleh peningkatan investasi jangka panjang
sebesar 808,39%, munculnya properti investasi sebesar Rp19,18
miliar pada tahun 2012, aset tanaman perkebunan sebesar 26,37%,
serta aset tetap bersih sebesar 8,70% dibandingkan tahun 2011.
- Aset Tanaman Perkebunana. Tanaman Menghasilkan
Tanaman menghasilkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 29,99% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari
Rp943,24 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1,23 triliun pada
tahun 2012. Peningkatan tanaman menghasilkan ini disebabkan
oleh peningkatan karet dan kelapa sawit masing-masing sebesar
21,08% dan 38,77%. Berikut ini merupakan tanaman menghasilkan
yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)Increase/Decrease Description
Karet 501.214 413.968 21,08% Rubber
Kelapa Sawit 702.598 506.312 38,77% Oil Palm
Teh 22.347 22.957 -2,66% Tea
Jumlah 1.226.160 943.237 29,99% Jumlah
b. Tanaman Belum menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa
sawit, karet, dan teh milik Perusahaan (lahan perkebunan inti)
seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas
pemeliharaan lainnya, dan beban keuangan dari pinjaman yang
berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal
perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui
sebagai tanaman menghasilkan.
Below is the detailed description of company’s other current assets 2011
and 2012.
Non-Current Assets Company’s 2012 other non-current assets Rp.4.96 trillion was increasing
as much as 17.82% compared with last year Rp.4.21 trillion due to the
increasing in long term investment Rp.808.39%, the investment property
Rp. 19.18 billion in 2012, plantation crop asset Rp.26.37%, and net asset
8.70% compared with last year.
- Plantation Crop Asseta. Productive CropProductive crop in 2012 was increasing 29.99% compared with last
year from Rp.943.24 in 2011 up to 1.23 trillion in 2012. This is due to
the increasing in rubber and oil palm 21.08% and 38.77%. Below is the
company’s productive crop in 2011 and 2012.
b. Pre-Harvesting CropThe abiding crop is the cost issued by company to develop oil palm, tea and
rubber company’s land (plantation primary land) for land clearing, seedling
planting, fertilizing, and other maintenance activities, also the financial
charge from loan related to plant development until the area developed
is gaining profit and acknowledged as productive crop.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 115
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Tanaman belum menghasilkan pada tahun 2012 mencapai Rp2,17
triliun, mengalami peningkatan sebesar 24,41% dibandingkan
tahun 2011.
- Aset TetapAset tetap Perusahaan terdiri dari tanah; bangunan; mesin dan
instalasi pabrik; jalan, jembatan, dan saluran; peralatan angkut;
peralatan pertanian; serta peralatan lainnya yang merupakan
pemilikan langsung dan aset sewa pembiayaan. Pada tahun 2012,
aset tetap Perusahaan adalah sebesar Rp1,51 triliun, mengalami
peningkatan sebesar 8,70% dibandingkan tahun 2011 yang
berjumlah Rp1,39 triliun.
- Aset Tidak Lancar LainnyaPada tahun 2012, aset tidak lancar lainnya yang dimiliki Perusahaan
mengalami penurunan sebesar 93,42% dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu dari Rp93,50 miliar pada tahun 2011 menjadi
Rp6,16 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh
menurunnya beban kebun tebu bibit (KTB) dan aset lainnya
masing-masing sebesar 39,10% dan 70,19% dibandingkan tahun
sebelumnya serta tidak adanya beban ditangguhkan hak atas tanah
dan piutang kemitraan kelapa sawit pada tahun 2012. Berikut ini
merupakan tabel perbandingan aset tidak lancar lainnya yang
dimiliki Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)Increase/Decrease Description
Beban kebun tebu bibit (KTB) 5.307 8.714 -39,10% Sugarcane Seeds Plantations Expense
Aset lainnya 848 2.845 -70,19% Other Assets
Beban ditangguhkan hak atas tanah - 87.117 -100,00% Accrued expense on land
Piutang kemitraan kelapa sawit - 8.854 -100,00% Palms partnership receivables
6.156 107.531 -94,28%
Dikurangi: Deduced::
Akumulasi amortisasi beban ditangguhkan atas tanah
- (14.028) -100,00%Accrued expense on land amortization
accumulation
Jumlah 6.156 93.503 -93,42% Total
Beban ditangguhkan hak atas tanah termasuk Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan diamortisasi selama umur
hak atas tanah tersebut. Adapun beban kebun tebu bibit (KTB)
merupakan beban tangguhan dalam rangka persiapan pembibitan
yang akan menjadi beban kebun tebu giling (KTG) dalam 2 (dua)
tahun mendatang.
The abiding crop 2012 was Rp.2.17 trillion and was increasing 24.41%
compared with last year.
- Current AssetCompany’s current asset consist of land, building, machines and factory
installation, road, bridge and canal, transport equipment, farming
equipment, and other equipment which are direct ownership and finance
lease asset. In 2012 company’s current asset was Rp.1.51 trillion increased
8.70% compared with last year Rp.1.39 trillion.
- Other Non-current AssetCompany’s other non-current in 2012 was decreasing 93.42% compared
with last year Rp.93.50 billion in 2012 to Rp.6.16 billion in 2012. This is
due to the decreasing of sugar cane seedling farm charge (KTB) and other
assets 39.10% and 70.19% compared with last year and there was not any
rights suspended charge on land and oil palm partnership credit in 2012.
Below is the comparison table of other non-current owned by company
in 2011 and 2012.
Rights suspended charge on land included rights fees for acquisition on
land and building (BPHTB) and mortgage during the owning rights on
those lands. The oil palm seedling charge was suspended charge during
preparation of seedling which was planned to grinding sugar cane charge
(KTG) in next two years.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 116
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Liabilitas
UraianReal. Per. 31-12-
2012Real. Per. 31-12-
2011Naik/ (Turun)(%)
Increase/Decrease Description
1 2 3 (2-3):3 1
LIABILITAS Liability
LIABILITAS JANGKA PENDEK Short term Liabilities
Pinjaman jangka pendek 713.685 125.854 467,07% Short term Loan
Utang usaha 690.173 602.063 14,63% Account Payble
Utang pajak 17.347 15.115 14,77% Taxes Payble
Biaya yang masih harus dibayar 136.310 108.673 25,43% Payble
Uang muka dari pelanggan 20.881 162.634 -87,16% Advent Payment from Customer
Bagian pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Current Maturity of longterm Liabilities
~ Utang bank 95.000 428.928 -77,85% ~ Bank Payble
~ Liabilitas sewa pembiayaan 20.040 13.066 53,38% ~ Funding Rent Liabilities
~ Surat utang jangka menengah - 1.000 -100,00% ~ Medium Term Notes
Liabilitas lancar lainnya 75.010 98.707 -24,01% Other Current Liabilities
Jumlah liabilitas jangka pendek 1.768.447 1.556.040 13,65% Total Long term Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Long term Liabilities
Utang kepada pihak-pihak berelasi 31.878 10.306 209,31% Related Party Debt
Pinjaman jangka panjang 3.303.436 2.396.239 37,86% Long Term Loan
Liabilitas sewa pembiayaan 59.507 49.106 21,18% Funding Rent Liabilities
Surat utang jangka menengah 452.000 451.506 0,11% Medium Term Notes
Liabilitas imbalan kerja karyawan - 33.020 -100,00% Cost of Employee benefits
Liabilitas pajak tangguhan 15.947 7.277 119,14% LiabilitiesDeffered Tax
Jumlah liabilitas jangka panjang 3.862.768 2.947.455 31,05% Total Long term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 5.631.215 4.503.495 25,04% TOTAL LIABILITIES
Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 13,65% dibandingkan tahun sebelumnya,
yaitu dari Rp1,56 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,77 triliun pada
tahun 2012. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini disebabkan oleh
meningkatnya pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pajak,
biaya yang masih harus dibayar, serta liabilitas sewa pembiayaan
masing-masing sebesar 467,07%, 14,63%, 14,77%, 25,43%, dan 53,38%.
- Pinjaman Jangka Pendek Pada tahun 2012, pinjaman jangka pendek mencapai Rp713,69
miliar, mengalami peningkatan sebesar 467,07% dibandingkan
tahun 2011. Pinjaman jangka pendek yang dimiliki Perusahaan ini
terbagi menjadi 2, yaitu Kredit Modal Kerja dan Kredit Ketahanan
Pangan dan Energi Tebu Rakyat. Kredit Modal Kerja pada tahun
2012 mengalami peningkatan sebesar 439,83% dibandingkan tahun
sebelumnya, sedangkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu
Rakyat baru dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 ini.
Liability
Short Term Liability Company’s short term liability 2012 was increasing to 13.65% compared
with last year, Rp.1.56 trillion in 2011 to Rp.1.77 trillion in 2012. This is due
to the increasing of short term loan, account debt, tax debt, fees to be
paid, and liability of rent charge, each 467.07%, 14.63%, 14.77%, 25.43%,
and 53.38%.
- Short Term Loan In 2012, short term loan was Rp.713.69 billion, increased 467.07%
compared with 2011. Company’s short loan term consist of Working Capital
Loan which increased 439.83% compared with last year and Farmer’s
Oil Palm Food and Energy Security Loan which has just been released by
company in 2012.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 117
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
- Utang UsahaUtang usaha Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp690,17
miliar, mengalami peningkatan 14,63% dibandingkan tahun
2011. Peningkatan utang usaha ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya utang kepada pemasok yang timbul dari pembelian
pupuk dan barang-barang umum lainnya.
- Liabilitas Lancar LainnyaLiabilitas lancar lainnya yang dimiliki Perusahaan pada tahun
2012 mengalami penurunan sebesar 24,01% dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu dari Rp98,71 miliar pada tahun 2011 menjadi
Rp75,01 miliar pada tahun 2012. Penurunan liabilitas lancar lainnya
ini disebabkan oleh penurunan pembelian TBS, bahan olah karet
(Bokar), dan tebu dari pihak ketiga sebesar 50,55%, penurunan
pengobatan karyawan sebesar 63,02%, dan tidak adanya KKP PKBL
PT Bukit Asam (Persero) pada tahun 2012. Berikut ini merupakan
tabel perbandingan rincian liabilitas lainnya yang dimiliki Perusahaan
pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian 2012 2011Naik/(Turun)
increase/descrease Description
Pembelian TBS, bahan olah karet (Bokar), dan tebu dari pihak ketiga
16.529 33.425 -50,55% Furchase TBS, Bokar, and sugar cane third party
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 22.838 12.172 87,63% Koperasi Karyawan Ruwa Jurai
Utang PT LPP Agro Multi Prima Jasa 1.814 - - PT LPP Agro Multi Prima Jasa Payble
Utang jaminan dari kontraktor dan kompensasi lahan 9.045 7.510 20,44%Assurance Debt from vendor and land
compensation
Pengobatan karyawan 2.537 6.860 -63,02% Medical Expenses
Penebangan dan pengangkutan 5.006 3.399 47,28% Harvesting and transportasion
Utang bagi hasil 1.529 1.312 16,54% Sharing profit payble
Titipan koperasi dan karyawan 5.227 1.178 343,72% Deposit & Entrusted NMoney of Employee
KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero) - 24.065 -100,00% KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero)
Lainnya 10.484 8.787 19,31% Other
Jumlah 75.010 98.707 -24,01% Total
Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 31,05% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
dari Rp2,95 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,86 triliun pada tahun
2012. Peningkatan liabilitas jangka panjang ini terutama disebabkan
oleh meningkatnya utang kepada pihak berelasi sebesar 209,31%,
pinjaman jangka panjang sebesar 37,86%, liabilitas sewa pembiayaan
sebesar 21,18%, dan liabilitas pajak tangguhan sebesar 119,14%.
- Account PaybleCompany’s account payble in 2012 was Rp.690.17 billion increased to
14.63% compared with last year due to the increasing debt to supplier
resulted by fertilizer purchasing and other common goods.
- Other Current Liability Other current liability owned by company in 2012 was decreasing to
24.01% compared with last year, Rp. 98.71 billion in 2011 to Rp.75.01
billion in 2012. This was due to the decreasing of TBS purchasing, rubber
processing material (bokar), and sugar cane from third party 50.55%, the
decreasing of employer medical treatment charge 63.02%, and there was
not any KKP PKBL PT Bukit Asam ltd in 2012. Below is the comparison of the
detailed other liability owned ny company in 2011 and 2013.
Long Term Liability Company’s long term liability in 2012 was increasing to 31.05% compared
with last year, from Rp.2.95 trillion to Rp.3.86 trillion in 2012. This is due to
the increasing debt to related party 209.31%, long term loan 37.86%, rent
financing charge liability 21.18% and liability of suspended tax 119.14%.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 118
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
- Pinjaman Jangka PanjangPinjaman jangka panjang Perusahaan pada tahun 2012 merupakan
utang bank yang terdiri dari kredit investasi serta utang kepada
pemerintah Republik Indonesia. Pinjaman jangka panjang
Perusahaan pada tanggal 2012 mengalami peningkatan sebesar
37,86% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2,40 triliun
pada tahun 2011 menjadi Rp3,30 triliun pada tahun 2012. Peningkatan
ini disebabkan oleh peningkatan kredit investasi kepada bank dan
utang kepada pemerintah Republik Indonesia.
- Liabilitas Sewa PembiayaanLiabilitas sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan pada tahun
2012 adalah sebesar Rp59,51 miliar, mengalami peningkatan sebesar
21,18% dibandingkan tahun 2011. Perusahaan melakukan transaksi
sewa pembiayaan dengan PT BRI Syariah untuk pembelian alat
berat di Unit Usaha Bunga Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri,
Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Baturaja, Distrik Banyuasin, Way
Sekampung, Way Seputih, dan Muara Enim.
Pembayaran sewa minimum atas liabilitas sewa pembiayaan
tersebut terbagi menjadi pembayaran tidak lebih dari 1 tahun,
antara 1 tahun sampai 4 tahun, dan lebih dari 4 tahun.
EkuitasJumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 0,04% dibandingkan tahun sebelumya, yaitu dari Rp1,534
triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,535 triliun pada tahun 2012.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal
saham sebesar 235,95% dibandingkan tahun 2011.
Uraian Real. Per. 31-12-2012
Real. Per. 31-12-2011
Naik/ (Turun) (%)increase/descrease Description
EKUITAS Equity
Modal saham 1.226.223 365.000 235,95% Share Capital
Tambahan modal disetor - 10.203 -100,00% Increase of paid-up capital
Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali 8.889 8.889 0,00%Diference transaction between Non under
common shareholder
Saldo laba: Retained Earnings:
~ Ditentukan penggunaannya 245.245 996.549 -75,39% ~ Appropriated
~ Belum ditentukan penggunaannya 54.333 153.410 -64,58% ~ Unappropriated
Jumlah Ekuitas 1.534.690 1.534.051 0,04% Total Equity
- Modal SahamPemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 adalah sebagai berikut.
- Long Term LoanCompany’s long term loan in 2012 was bank loan consist of investment
loan and loan to the government of Republic of Indonesia. The long term
loan in 2012 was increased to 37.86% compared with last year, from Rp.2.40
trillion to Rp.3.30 trillion in 2012. This is due to the increasing investment
loan to bank and to the government of Republic of Indonesia.
- Liability of Finance LeasesFinance leases owned by company in 2012 was Rp.59.51 billion, increased
to 21.18% compared with 2011. The company conducted finance lease
to PT. BRI Syariah to purchase heavy duty machine in business unit Bnga
Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri,, Pematang Kiwah, Padang Pelawi,
Baturaja, Distrik Banyuasin, Way Sekampung, Way Seputih, and Muara
Enim.
The payment on minimum lease on finance lease liability consist of 1 year
payment, between 1 to 4 year payment, and more than 4 year payment.
Equity The company’s equity figure in 2012 was increasing to 0.04% compared
with last year Rp.1.534 trillion in 2011 to Rp.1.535 trillion in 2012. This is due
to the increasing share capital 235.9% compared with last year.
- Share Capital The owner of share capital in December 31st, 2011 and 2012 is as follow:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 119
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)increase/descrease Description
Negara Republik Indonesia 1.226.233 365.000 235,95% the Republic of Indonesia
- Tambahan Modal DisetorBerdasarkan Akta notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa ,S.H.,MKn
nomor 42 pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan Notaris pengganti
Yulianti Irawati S.H. , tentang Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham, disetujui untuk menempatkan saham yang masih dalam
simpanan sejumlah Rp861.223.000 Akta ini telah didaftarkan ke
Kemenkunham pada tanggal 29 Oktober 2012 sesuai dengan surat
dari Kemenkunham No : AHU-AH.01.10-38492.
Laporan Laba Rugi
Uraian Real. Per. 31-12-2012
Real. Per. 31-12-2011
Naik/ (Turun) (%)increase/descrease Description
1 2 3 (2-3):3 1
Penjualan bersih 4.360.371 4.923.295 -11,43% Net Sales
Beban pokok penjualan (3.544.599) (4.223.057) -16,07% Cost of Goods Sold
Laba kotor 815.771 700.238 16,50% Gross Profit
Beban Usaha (537.814) (321.779) 67,14% Operating Expenses
Laba operasi 277.957 378.459 -26,56% Operational income
Jumlah beban lain-lain, bersih (215.512) (166.283) 29,61% Total Other Expenses, Net
Laba sebelum bagian laba perusahaan asosiasi 62.445 212.176 -70,57%Income before income attributable for
associated companies
Laba sebelum pajak penghasilan badan 63.002 213.720 -70,52% Income before income tax expense
Laba bersih 54.333 153.410 -64,58% Income for the year
Total laba komprehensif 54.333 153.410 -64,58% Total comprehensive income
Penjualan BersihPenjualan bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp4,36
triliun, mengalami penurunan sebesar 11,43% dibandingkan tahun
2011. Rincian berdasarkan kelompok komoditi adalah sebagai berikut.
Uraian 2012 2011 Naik/(Turun)increase/descrease Description
Komoditi Commodity
Hasil Tanaman Keras: Perennial crop:
~ Karet 1.959.549 2.554.106 -23,28% ~ Rubber
~ Kelapa sawit 1.432.090 1.544.378 -7,27% ~ Palm Oil
~ Teh 63.365 55.294 14,60% ~ Tea
Jumlah 3.455.005 4.153.777 -16,82% Total
- Additional Paid-in Capital Based on notarial deed N.M Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., MKn No. 42,
Oktober 17th, 2012 with replacement Notary Yulianti Irawati S.H., on the
Statement of Share Holder Decision, it was agreed to place deposited share
Rp. Rp 861.223.000. The deed was registered to Kemenkumham in October
29th, 2012 based on Surat Kemenkumham No: AHU-AH.01.10-38492.
Income Statement
Net Sales Company’s net sales 2012 was Rp.4.36 trillion decreased 11.43% compared
with last year. The detailed description based on commodities group is
as follow:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 120
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Below is the sales comparison graphic based on geographic areal in 2011
and 2012.
Selling Expenses 2012 selling expenses were increasing to 5.92% compared with last year
Rp.54.50 billion. This is due to the increasing transport expense Rp.1.50
billion, warehouse expense Rp.2.86 billion, and production analysis
expense Rp.1.29 billion. Below is company’s selling expenses component
in 2011 and 2012.
General and Administrative ExpensesGeneral and administrative expenses in 2012 was Rp.483.32 billion,
increased 78.79% compared with last year. This is due to the increasing
expenses on salary, wage, employee service reward and other allowance,
transport expense, security expense, depreciation expense and mortgage,
URAIAN 2012 2011 Naik/(Turun)increase/descrease Description
Hasil Tanaman Semusim: Annual crops result
Gula dan tetes 905.366 769.518 17,65% Sugar and Molasses
Jumlah 4.360.371 4.923.295 -11,43% Jumlah
Adapun perbandingan penjualan menurut daerah geografis pada
tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat seperti diagram di bawah ini.
Beban PenjualanBeban penjualan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
5,92% dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar Rp54,50 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban
pengangkutan sebesar Rp1,50 miliar, beban pergudangan sebesar
Rp2,86 miliar, dan beban analisa produksi sebesar Rp1,20 miliar.
Berikut ini merupakan perbandingan komponen beban penjualan
Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
URAIAN 2012 2011 Naik/(Turun)Increase/(decrease)
DESCRIPTION
Beban pengangkutan 34.161 32.661 4,59% Transportation Expense
Beban kantor pemasaran bersama 9.929 11.474 -13,47% Joint marketing office expense
Beban pergudangan 3.790 933 306,22% Warehouse expense
Beban instalansi pemompaan 650 283 129,68% Pumping installation expense
Beban analisa produksi 1.407 208 576,44% Production analysis expense
Beban lainnya 4.558 5.893 -22,65% Other expenses
Jumlah 54.496 51.452 5,92% Total
Beban Administrasi dan UmumBeban administrasi dan umum pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp483,32 miliar, mengalami peningkatan sebesar 78,79%
dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh peningkatan beban beban gaji, upah, imbalan masa kerja
karyawan, dan tunjangan lainnya, beban perjalanan, beban
keamanan, beban pemeliharaan dan perbaikan, beban listrik dan
Penjualan Tahun 2012Sales in 2012
ExportDomestic
28%72%EksporDomestik
ExportDomestic
32%68%EksporDomestik
Penjualan Tahun 2011Sales in 2011
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 121
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
air, beban asuransi, beban penyusutan dan amortisasi, beban pajak
bumi dan bangunan, beban pendidikan dan latihan, beban lainnya
serta munculnya biaya penanggulangan limbah pada tahun 2012.
Laba OperasiLaba operasi Perusahaan pada tahun 2012 mencapai Rp277,96 miliar,
mengalammi penurunan sebesar 26,56% dibandingkan tahun 2011.
Penurunan laba operasi ini terutama disebabkan oleh penurunan
penjualan bersih dan peningkatan beban usaha pada tahun 2012.
Laba BersihLaba bersih yang diperoleh Perusahaan mencapai Rp54,33 miliar,
mengalani penurunan sebesar 64,58% dibandingkan tahun 2011.
Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan oleh menurunnya
laba operasi sebesar 26,56% dibandingkan tahun 2011 sebagaimana
dijelasakan pada bagian sebelumnya dan peningkatan beban
lain-lain pada tahun 2012.
Laba Per SahamLaba per saham pada tahun 2012 adalah sebsar Rp44, mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar Rp420. Penurunan
ini disebabkan oleh menurunnya laba bersih dan meningkatnya
jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun 2012.
URAIAN 2012 2011 DESCRIPTION
Laba bersih 54.333 153.410 Net Income
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 1.226 365 Total average weighted shares
Laba per saham (dalam Rp) 44 420 Earnings per share (in Rp)
Laporan Arus Kas
URAIAN
Real. Per. 31-12-2012
Realization as of 31 - 12 - 2012
Real. Per. 31-12-2011
Realization as of 31 - 12 - 2012
Naik/ (Turun) (%)Increase/(Decrease)
%DESCRIPTION
1 2 3 (2-3):3 1
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi (59.365) 156.078 -138,04% Cash Flows from Operating Activity
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(939.277) (1.160.150) -19,04% Cash Flows from Investing Activity
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.149.380 823.108 39,64% Cash Flows from Financing Activity
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
150.737 (180.963) -183,30%Increase/(Decrease) Cash and Cash
Equivalents - Net
Pengaruh selisih kurs 6.063 5.365 13,01% Currency Mismatch Impact
Kas dan setara kas awal tahun 403.941 579.539 -30,30%Cash and Cash Equivalents at the Beginning
of the Year
Kas dan setara kas akhir tahun 560.741 403.941 38,82% Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
tax on land and building expense, training and education expense, other
expenses and also the expense of countermeasures waste in 2012.
Operating ProfitCompany’s operating profit in 2012 was Rp.277.96 billion decreased 26.56%
compared with 2011. This was due to the decreasing of net selling profit
and the increasing of operating expenses in 2012.
Net Profit Company’s net profit was Rp.54.33 billion decreased to 64.58% compared
with last year. The decreasing was due to the decreasing of operating
profit 26.56% compared with 2011 as described in previous part and the
decreasing of other expenses in 2012.
Per Share Profit Per share profit in 2012 was Rp.44 decreased, compared with 2011 Rp.420
due to the decreasing of net profit and the increasing of weighted share
average figures in 2012.
Cash Flow Statement
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 122
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
a. Arus Kas dari Aktivitas OperasiPada tahun 2012, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
perusahaan mengalami penurunan sebesar 138,04%, yaitu dari
Rp156,08 miliar pada tahun 2011 menjadi (Rp5 9,37 miliar) pada
tahun 2012. Penurunan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi ini disebabkan oleh penurunan penerimaan kas dari
pelanggan sebesar 12,76% dan pembayaran bunga sebesar 26,73%
dibandingkan tahun 2011.
b. Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPada tahun 2012, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
perusahaan mengalami penurunan sebesar 19,04%, yaitu dari Rp1,16
triliun pada tahun 2011 menjadi Rp939,28 miliar pada tahun 2012.
Penurunan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ini
disebabkan penurunan pembayaran untuk penambahan tanaman
belum menghasilkan dan penambahan aset tetap dan hak guna
usaha masing-masing sebesar 12,43% dan 29,88% dibandingkan
tahun 2011.
c. Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPada tahun 2012, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
perusahaan mengalami peningkatan sebesar 39,64%, yaitu dari
Rp823,11 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1,15 triliun pada tahun
2012. Peningkatan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
ini terutama disebabkan oleh penurunan pada pembayaran
pinjaman jangka pendek sebesar 91,80%, penurunan pembayaran
pinjaman jangka panjang dan menengah sebesar 80,44%, penuruan
pembayaran dividen sebesar 39,42%, penurunan pembayaran
PKBL sebesar 49,52% dibandingkan tahun 2011. Selain itu, tidak
adanya pembayaran obligasi pada tahun 2012 juga menyebabkan
peningkatan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
pada tahun tersebut.
URAIAN 2011 2012 DESCRIPTION
Profitabilitas: Profitability
~ Marjin Laba Kotor 14,22% 18,71% Gross profit margin
~ Marjin Laba Usaha 7,69% 6,37% Operating income margin
~ Marjin Laba Bersih 3,12% 1,25% Net income margin
Rentabilitas: Rentability
~ Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROI) 14,61% 11,46% Return on Assets (ROA)
~ Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE) 11,11% 3,67% Return on Equities (ROE)
Likuiditas: Liquidity
~ Rasio Lancar 117,45% 124,74% Current Ratio
Solvabilitas: Solvability
~Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas (DER) 293,57% 366,93% Debt to Equity Ratio (DER)
~ Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva (DAR) 74,59% 78,58% Debt to Assets Ratio (DAR)
a. Cash Flow from Operation ActivitiesIn 2012 operation activities cash flow was decreasing 138.04% from
Rp.158.08 billion in 2011 to Rp.59.37 billion in 2012 due to the decreasing
income from customer 12.76% and interest payment 26.73% compared
with last year.
b. Cash Flow from Investment ActivitiesIn 2012 net cash flow for company investment activities was decreasing
19.04% from Rp.1.16 trillion in 2011 to Rp.939.28 billion in 2012 due to the
decreasing payment for abiding crop addition and the addition of fixed
asset, and time share rights, each 12.43% and 29.88% compared with 2011.
c. Cash Flow from Financing ActivitiesIn 2012 company’s cash flow from financing activities increased 39.64%
from Rp.823.11 billion in 2011 to Rp.1.15 trillion in 2012. This is due to the
decreasing of short term loan payment 91.80%, long and mid term loan
payment 80.44%, dividend payment 39.42%, PKBL payment 49.52%.
Besides, there was not any obligation payment in 2012 resulting in the
increasing of cash flow from financing activities in 2012. Thus, not only
bonds payment in 2012 that also encouraged net cash flows increase also
obtained fro financing activities in current year.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 123
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
ProfitabilitasProfitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan Perusahaan
menggunakan aset dan mengatur operasionalnya secara efisien
sehingga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas
perusahaan dapat diukur dengan menghitung marjin laba kotor,
marjin laba usaha, dan marjin laba bersih. Marjin laba kotor
Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar 18,71%, meningkat
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 14,22%. Selain itu, marjin
laba usaha dan marjin laba bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah
masing-masing sebesar 6,37% dan 1,25%, menurun dibandingkan
dengan tahun 2011, yaitu masing-masing sebesar 7,69% dan 3,12%.
Ketiga rasio ini menunjukkan profitabilitas Perusahaan pada tahun
2012 yang menurun dibandingkan dengan tahun 2011 yang terutama
disebabkan oleh menurunnya hasil penjualan, meningkatnya
beban usaha serta beban lain-lain pada tahun 2012.
RentabilitasRasio rentabilitas memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas
pengeleolaan Perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia.
Rentabilitas Perusahaan dapat ditunjukkan dengan rasio imbal
hasil terhadap aktiva (ROI) dan rasio imbal hasil terhadap ekuitas
(ROE) . ROI dan ROE Perusahaan pada tahun 2012 masing-masing
adalah sebesar 11,46% dan 3,67%, menurun dari tahun 2011, yaitu
sebesar 14,61% dan 11,11%. Penurunan ini terutama disebabkan
oleh menurunnya laba bersih pada tahun 2012, meningkatnya
jumlah aset dan jumlah ekuitas pada tahun 2012 dibandingkan
tahun sebelumnya.
LikuiditasLikuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas
lancarnya. Untuk mengukur likuiditas Perusahaan, digunakan rasio
lancar yang dihitung dengan membandingkan aset lancar dan
utang jangka pendek. Rasio lancar pada tahun 2012 adalah 124,74%,
meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 117,45%.
Meningkatnya rasio lancar pada tahun 2012 dibandingkan tahun
sebelumnya menunjukkan likuiditas Perusahaan yang semakin baik.
Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan seluruh
liabilitas dengan total ekuitas dan total aset. Perbandingan antara
liabilitas dengan total ekuitas (DER) perusahaan pada tahun 2012
adalah sebesar 366,93%, meningkat dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar 293,57%. Selain itu, perbandingan antara liabilitas
dengan jumlah aktiva (DAR) Perusahaan pada tahun 2012 adalah
sebesar 78,58%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 74,59%. Perbandingan kedua besaran rasio tersebut
menyiratkan bahwa perusahaan masih memiliki kemampuan yang
cukup baik dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Profitability Profitability measures company capacity to use assets and maintenance
its operation efficiently to gain profit. Company profitability is measured
by calculating gross margin profit, operating profit margin, and net
margin profit. Company gross margin profit in 2012 was 18.72% increased
compared to 2011 as Rp.14.22%. Company operating profit margin and
net margin profit in 2012 were 6.37% and 1.25% decreased compared
with last year, 7.69% and 3.12%. These three ratios showed company
profitability in 2012 was decreasing due to the decreasing of sales figures
and the increasing of operating expenses and other expenses in 2012.
RentabilityRentability ratio shows the description of company management effective
rate by the company ability to gain net profit by using supplied sources.
Company rentability shows by using balance revenues to asset ratio (ROI)
and balance revenues to equity ratio (ROE). Company’s ROI and ROE in 2012
were decreasing from 11.46% and 3.67% in 2011 to 14.61% and 11.11% in
2012 due to the decreasing of net profit in 2012, the increasing numbers
of asset and equity in 2012 compared with last year.
Liquidity Liquidity is company ability to fulfill its current liability by using current
ratio calculated by comparing current asset and short term loan. Current
ratio in 2012 was 124.74% increased compared with 2011 as 117.45%. This
showed that company liquidity in 2012 was better than last year.
Solvability Solvability is company ability to fulfill all its liabilities. This is measured
by comparing all its liabilities with total equity and total assets. The
comparison of company liabilities and total equities (DER) in 2012
was 366.93% increased compared than 2011 as 293.57%. Besides, the
comparison between company liabilities with asset figures (DAR) in 2011
was 74.59%. The comparison those two ratios showed that company has
average ability to fulfill its entire obligations.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 124
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
KolektibilitasKolektibilitas perusahaan cukup baik yang ditunjukkan dengan
angka perputaran piutang niaga adalah 2 hari, sehingga rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi menjadi kas/setara
kas adalah 2 hari.
Struktur Modal Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur ModalStruktur modal perusahaan terdiri atas modal dasar dan modal
disetor yang berasal dari kapitalisaasi cadangan umum dan dari
konversi piutang negara. Adapun rasio pinjaman terhadap ekuitas
perusahaan cukup tinggi, yaitu 366,93%, yang mana juga mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar 293,57%.
Hal ini menunjukkan kemampuan permodalan perusahaan lebih
didominasi oleh utang daripada ekuitas.
InvestasiInvestasi pada tahun 2012 terealisasi sebesar Rp1,03 trilun atau 94,4%
dari RKAP sebesar Rp1,09 triliun dengan rincian sebagai berikut:
U r a i a n Real 2012Real 2012
Real 2011Real 2011
RKAP 2012RKAP 2012
PersenPercent
Description
1 2 3 4 2/3 2/4 1
1.Non Tanaman Non-plantations
- Tanah & HGU 3,147 55,858 73,980 5.6 4.3 Land & Land Use Right
- Bangunan Perumahan 613 2,343 1,338 26.2 45.8 Housing Building
- Bangunan Perusahaan 5,524 46,078 8,347 12.0 66.2 Office Building
- Mesin dan Instalasi 207,390 236,397 202,253 87.7 102.5 Machineries and Installation
- Jalan, Jembatan & Sal. air 21,873 37,956 8,495 57.6 257.5 Road, Bridge and Water Channel
- Alat Pengangkutan 1,881 15,289 264 12.3 713.9 Transportation Vehicle
- Alat Pertanian & Inv. kecil 11,348 14,261 8,909 79.6 127.4 Farming equipment & minor investment
- Inventaris Lain 3,045 10,440 29,669 29.2 10.3 Other inventories
Jumlah Non Tanaman 254,821 418,622 333,254 60.9 76.5 Total non-plantations
2.Tanaman Blm Menghasilkan 724,253 793,234 758,084 91.3 95.5 Immature plants
3.Investasi Dlm Penyelesaian 20,589 48,919 - 42.1 - Investment under settlement process
Total Investasi 999,663 1,260,775 1,091,338 79.3 91.6 Total Investment
Investasi nontanaman tahun 2012 tercapai sebesar Rp231,2 miliar,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp75,9 miliar atau 24,7%.
Hal ini terkait dengan pelaksanaan investasi didasarkan pada skala
prioritas, diutamakan untuk investasi yang berhubungan langsung
dengan produksi. Pelaksanaan investasi juga disesuaikan dengan
kondisi keuangan Perusahaan.
Collectability Company collectability was quite good showed by turn over rate liabilities
was 2 days thus the average time to cash/equal to cash converse was 2 days.
Capital Structure And Capital Structure PolicyCompany capital structure consists of authorized capital and paid
in capital derived from general supply capitalization and state claim
conversion. The ratio of loan towards company equity was quite high
366.9% increased compared to 2011 as 293.57%. This showed that the
company capital ability was dominated by loan rather than equity.
Investment 2012 realized investment was Rp.1.03 trillion or 94.4% of RKAP as Rp.1.09
trillion. Below is the description of investment.
Non-crop investment in 2012 was Rp.231.2 under RKAP 2012 as Rp.75.9
billion. This is due to investment implementation based on priority, it
was considered primary to invest in directly related to production. The
investment was also considering company financial condition.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 125
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Kebijakan DividenBerdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun
2012 dan 2011, perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2011
dan 2010, untuk tujuan sebagai berikut:
• Deklarasidividenkaskepadapemegangsaham(PemerintahRI).
• Pembentukancadanganumum.
Jumlah dividen yang diumumkan dan telah disetor ke kas negara
pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel Pembayaran DividenTabel Pembayaran Dividen
NO URAIAN
Tahunyear DESCRIPTION
2011 2012
1 Dividen Terhutang (hasil RUPS tahun buku berjalan) 46,023 *) Dividend liabilities (current year GMS decision)
2 Realisasi Pembayaran Dividen **) 75,973 46,023 Dividend payout realization **)
Jumlah Pembayaran Dividen 75,973 46,023 Total dividend distribution
Catatan: *) = RUPS TB 2012 belum dilaksanakan **) = Berdasarkan RUPS Tahun Buku sebelumnya
Kejadian Luar Biasa Dan Informasi Material Lainnya
Untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi, maka berdasarkan
akta Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal
14 Februari 1996) yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil,
S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disetujui oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Sejak tanggal
tersebut beberapa BUMN Perkebunan dinyatakan sebagai
perusahaan baru walaupun substansinya masih meneruskan
usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya
(jumlah saham dan saldo laba). Selisih bersih aset dan liabilitas
sebesar Rp384.091.543.000 yang timbul dari pelaksanaan realokasi
tersebut, setelah mempertimbangkan jumlah yang digunakan
sebagai setoran modal saham sebesar Rp365.000.000.000, diakui
sebagai komponen ekuitas dengan judul “Selisih Nilai Transaksi
Antar Entitas Sepengendali” sebesar Rp19.091.543.000.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/
KMK.06/2011 tahun 2011, selisih transaksi antar entitas sepengendali
senilai Rp10.202.627.000 telah dikonversi sebagai tambahan modal
disetor sehingga saldo selisih transaksi antar entitas sepengendali
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar sebesar
Rp8.888.916.000.
Dividend Policy Based on share holder general meeting decision in 2012 and 2011, the
company allocated net profit in 2011 and 2010 to:
• Cash dividend declaration to share holder (Republik Indonesia
government).
• The formation of general supply.
The dividend figures declared and had been paid in to state cash in 2012
compared to 2011 is as follow:
Extraordinary Activities And Other Material InformationIn order to support the re-structure activity, based on the decree of
Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari
1996) conducted before Notary Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11
Maret 1996 and agreed by Menteri Kehakiman Republik Indonesia in
surat keputusan NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996,
it was declared that BUMN Perkebunan is a new company. However,
the company is still substantially continuing its previous business with
changes in its equities structure (share figures and profit balance). The
net assets and liabilities difference worth Rp.384.091.543.000 appeared
from the relocation after the consideration of used figures as paid in
capital Rp.365.000.000.000 was acknowledged as equity component
under title “Difference in Value between Entities Under Common Control”
as Rp.19.091.543.000.
Based on Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/KMK.06/2011 tahun
2011 the difference in value between entities under common control
as Rp10.202.627.000 had been conversed as additional paid in capital
hence the difference in value between entities under common control per
December 31st 2012 and 2011 was Rp8.888.916.000.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 126
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan/Laba Kotor Perusahaan
Perubahan nilai penjualan perusahaan ditentukan oleh dua hal, yaitu
perubahan harga jual dan perubahan volume penjualan. Perubahan
harga pada setiap komoditas pada tahun 2012 berdampak pada
hasil penjualan dan laba bersih perusahaan tahun 2012. Berikut
ini akan disajikan analisis varian laba kotor realisasi tahun 2012
dibandingkan dengan RKAP tahun 2012.
Uraian HargaPrice
Volume Volume
JumlahTotal
Description
Harga Pokok Penjualan karna volume Cost of goods sold on volume
Penurunan volume produksi Karet sebesar Rp 29,231 x (18,643) Ton = Rp (544,961) Decrease in rubber production volume amount
Penurunan volume produksi Minyak Sawit sebesar Rp 5,141 x (64,954) Ton = Rp (333,933) Decrease in palm production volume amount
Penurunan kuantum produksi Inti Sawit sebesar Rp 2,306 x (4,168) Ton = Rp (9,610) Decrease in palm kernel production quantum amount
Penurunan kuantum produksi MIS/BIS sebesar Rp 2,609 x (11,350) Ton = Rp (29,613) Decrease in MIS/BIS production quantum amount
Penurunan kuantum produksi Teh sebesar Rp 11,753 x (97) Ton = Rp (1,143) Decrease in tea production quantum amount
Penurunan kuantum produksi Gula sebesar Rp 6,467 x (36,190) Ton = Rp (234,049) Decrease in sugar production quantum amount
Kenaikan kuantum produksi Tetes sebesar Rp 673 x 5,925 Ton = Rp 3,986 Increase in molasses production quantum amount
Penurunan HPP karena volume penjualan Rp (1,149,323) Decrease in Cost of goods sold on sales volume
Harga Pokok Penjualan karna biaya Cost of goods sold on expense
Penurunan harga pokok Penjualan - Karet sebesar Rp (4,124) x 63,241 Ton = Rp (260,834) Decrease in cost of goods sold amount - rubber
Kenaikan harga pokok Penjualan - Minyak Sawit sebesar
Rp 372 x 197,736 Ton = Rp 73,637 Increase in cost of goods sold amount - palm oil
Penurunan harga pokok Penjualan - Inti Sawit sebesar Rp (1.614) x 1,000 Ton = Rp (1.614) Decrease in cost of goods sold amount - palm kernel
Penurunan harga pokok Penjualan -MIS/BIS sebesar Rp (263) x 37,435 Ton = Rp (9,963) Decrease in cost of goods sold amount - MIS/BIS
Kenaikan harga pokok Penjualan -Teh sebesar Rp 880 x 4,407 Ton = Rp 3,876 Increase in cost of goods sold amount - tea
Kenaikan harga pokok Penjualan - Gula sebesar Rp 905 x 90,322 Ton = Rp 81,782 Increase in cost of goods sold amount - sugar
Kenaikan harga pokok Penjualan - Tetes sebesar Rp 100 x 71,578 Ton = Rp 7,149 Increase in cost of goods sold amount - molasses
Penurunan HPP karena biaya Rp (105,966) Decrease in cost of goods sold on expense
Penurunan HPP Rp (1,255,289) Decrease in cost of goods sold
Penurunan laba kotor Rp (613,006) Decrease in gross profit
The Effect Of Price Change To Sales/Company Gross Profit
The company price value changing affected by the change in selling
price and sales volume. Price change in each commodity in 2012 affected
company sales figure and net profit. Below is the description of variant
analysis of 2012 realization of gross profit compared with RKAP 2012.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 127
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Uraian HargaPrice
Volume Volume
JumlahTotal
Description
Harga Pokok Penjualan karna volume Cost of goods sold on volume
- Penurunan biaya penjualan Rp (22,892) - Decrease in selling expense
- Penurunan bi. Adm. dan umum & Penystn Rp (146,304) - Decrease in administrative and general affairs & depreciation expense
- Kenaikan Rp (10,207) - Increase
- Kenaikan Pendapatan lain-lain Rp (88,499) - Increase in other income
- Penurunan biaya lainnya Rp (2,149) - Decrease in other expense
Jumlah penurunan biaya Rp (249,637) Total decrease in expense
Total penurunan laba rugi sebelum pajak Rp (363,368) Total income for the year
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
a. Pelunasan Surat Utang Jangka Menengah (MTN) Pada tanggal 09 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi Surat
Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar Rp300 miliar.
b. Perubahan Susunan Direksi Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/
MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 untuk menguatkan Keputusan
Pemegang Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012,
tentang pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan
direksi sebagai berikut :
Direktur Utama : Boyke Budiono
Direktur Produksi : M. Natsir
Direktur Keuangan : Agoes Riyanto
Direktur Pemasaran dan Renbang : Rafel P. Sibagariang
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Budi Santoso
c. Penyelesaian Klaim Kebakaran Unit Usaha Cinta Manis Berdasarkan surat dari PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari
2013 No. 069BN/T/II/2013, mengenai penyelesaian klaim kebakaran
Unit Usaha Cinta Manis, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) akan
mendapatkan ganti rugi atas biaya kerugian/kerusakan bangunan
dan inventaris, stock dan alat berat sebesar Rp2,20 miliar.
Imformation and Material Facts occurring
after the Accounting Reporting Date
a. The Payment of Mid-term Loan Letter (MTN)In January 9th 2013 the company has paid Mid-term Loan Letter worth
Rp.300 billion.
b. The Alternation of Direction BoardSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/
MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 in order to Keputusan Pemegang
Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 on the
appointment and termination of Directors of BUMN, the direction boards
is as follow:
President: Boyke Budiono
Director of Production: M. Natsir
Director of Finance: Agoes Riyanto
Directoe of Marketing and Research and Development: Rafel P. Sibagariang
Director of Human Resources and General Affairs: Budi Santoso
c. The Fixation Claim on Burning of Business Unit Cinta Manis Based on letter of PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari 2013
No. 069BN/T/II/2013, the fixation claim on burning of business unit Cinta
Manis, PT. Perkebunan Nusantara VII (ltd) will receive compensation on
damage/loss cost on building and inventories, supply and heavy duty
machines worth Rp.2.20 billion.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 128
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan
pihak- pihak berelasi sebagai berikut
no Pihak - pihak BerelasiRelated Party
Sifat HubunganRelationship Type
Transaksi Transaction
1PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara I
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapatSumatera area sports week event budget participation, medical treatment cost bill and meeting expense participation
2PT Perkebunan Nusantara IIPT Perkebunan Nusantara II
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapatSumatera area sports week event budget participation, medical treatment cost bill and meeting expense participation
3PT Perkebunan Nusantara IIIPT Perkebunan Nusantara III
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapatMedical treatment cost bill and meeting expense participation
4PT Perkebunan Nusantara IVPT Perkebunan Nusantara IV
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya pengobatanMedical treatment cost bill
5PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara V
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapatMedical treatment cost bill and meeting expense participation
6PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VI
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapatSumatera area sports week event budget participation, medical treatment cost bill and meeting expense participation
7PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VII
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan atas penjualan bibit karetRubber seeds selling bill
8PT Perkebunan Nusantara IXPT Perkebunan Nusantara IX
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya rapatMeeting expense bill
9PT Perkebunan Nusantara XPT Perkebunan Nusantara X
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya pengobatanMedical treatment cost bill
10PT Perkebunan Nusantara XIPT Perkebunan Nusantara XI
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya pengobatanMedical treatment cost bill
11PT Perkebunan Nusantara XIIPT Perkebunan Nusantara XII
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya Sawit Nusantara Award 2009Nusantara Award 2009 Palm expense bill
12PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIII
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Tagihan biaya Karet dan Teh Nusantara Award 2009Nusantara Award 2009 Tea and Rubber expense bill
13PT Perkebunan Nusantara XIVPT Perkebunan Nusantara XIV
Pemilikan oleh pemerintah RIRepublic of Indonesia Government Ownership
Pinjaman modal kerja dan Tagihan biaya pengobatanWorking capital loan and medical treatment cost bill
The character of relationship and transaction materialized with affiliated
party is described in detail as follow:
Transaksi Dengan Pihak AfiliasiTransaction With Affiliated Party
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 129
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
no Pihak - pihak BerelasiRelated Party
Sifat HubunganRelationship Type
Transaksi Transaction
14Lembaga Pendidikan dan Pelatihan YogyakartaYogyakarta Training and Education Center
AsosiasiAssociation
Biaya pendidikan dan training karyawanEmployees training and education expense
15Badan Musyawarah Direksi (BMD) PTPNPTPN Directors Advisory Agency (BMD
AsosiasiAssociation
Iuran dan perumusan PKB indukHolding Company Collective Labor Agreement contribution and preparation
16
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)Indonesian Sugar Plantations Research Center (P3GI)
AsosiasiAssociation
Biaya pengawalan produksi gulaSugar plant assistance expense
17Dana Pensiun Perkebunan Pusat JakartaJakarta Plantations Center Pension Fund
AsosiasiAssociation
Kekurangan iuran dana pensiun Pension fund contribution inadequacy
18Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) MedanMedan Palms Research Center
AsosiasiAssociation
Pembelian bibit kelapa sawit dan biaya analisa daunPalms seeds purchase and leaves analysis expense
19Lembaga Penelitian Perkebunan IndonesiaIndonesian Plantations Research Center
AsosiasiAssociation
Biaya penelitian tanaman dan biaya pendidikan dan pelatihan karyawanPlantations research and employees education & training expenses
20Lembaga Penelitian Sembawa PalembangSembawa Palembang Research Center
AsosiasiAssociation
Biaya rekomendasi pemupukanFertilizing recommendation expense
21Balai Penelitian RISPA MedanRISPA Medan Research Agency
AsosiasiAssociation
Rekomendasi dan penelitian kelapa sawitPalms recommendation and research
22Kantor Pemasaran bersama PT Perkebunan NusantaraPT Perkebunan Nusanara Joint Marketing Office
AsosiasiAssociation
Biaya pengurusan dokumen ekspor,andil biaya pameran dan iuran KPBExport document preparation expense, exhibition cost participation and KPB contribution
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 130
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Komitmen Dan PerikatanCommitment And Contingency
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki
komitmen dan perikatan sebagai berikut:
a. Perusahaan memiliki fasilitas pembukaan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk yang dapat diperpanjang dengan jumlah
maksimum sebesar Rp150.000.000.000. Fasilitas ini dijaminkan
dengan jaminan yang sama dengan fasilitas kredit investasi
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pada tanggal
31 Desember 2012 SKBDN yang dibuka (outstanding) adalah
sebesar Rp nihil (2011: Rp56.218.089.000).
b. Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan bersama seluruh
PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia
mengadakan perjanjian keagenan pemasaran gula kristal
putih (GKP) dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) RI sesuai
dengan keputusan Meneg BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal
13 November 2008. Berdasarkan perjanjian tersebut telah
disepakati bahwa Bulog ditunjuk sebagai agen pemasaran
GKP yang bertujuan untuk membangun jaringan distribusi
GKP yang efisien dari produsen sampai kepada konsumen.
Bulog akan mengenakan jasa keagenan sebesar 1,25% dari
nilai penjualan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal
31 Desember 2010 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
bersama. Selama tahun 2010, Perusahaan telah membayar
sebesar Rp7.987.934.000 (2009: Rp8.344.877.000) untuk jasa
keagenan tersebut. Selama tahun 2012, Perusahaan tidak
memperpanjang kerja sama dengan PT Bulog.
c. Berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009
tanggal 18 Februari 2009 perihal “Rencana Pelaksanaan Lelang
Fisik Crude Palm Oil (CPO) melalui PT Bursa Berjangka Jakarta (“PT
BBJ”), pada bulan Juli 2009, Perusahaan telah menjadi anggota
dari PT BBJ sehingga produk CPO Perusahaan dipasarkan secara
online oleh PT BBJ. Biaya transaksi yang dikenakan oleh PT BBJ
sebesar Rp1 (Rupiah penuh) per satu kilogram CPO Perusahaan
yang terjual melalui PT BBJ. Pada tahun 2012 jumlah CPO yang
dijual melalui PT BBJ sebesar nihil kg (2011: nihil kg).
Per December 31st, 2012 and 2011 the company has commitment and
engagement as follow:
a. The company had the facility to file Domestic Documented Letter of
Credit (SKBDN) from PT. Bank Negara Indonesia Persero (ltd) which
can be extended up to Rp.150.000.000.000. The facility was warranted
by the same warranty of the investment credit facility from PT. Bank
Negara Indonesia Persero (ltd). Per December 31st, the outstanding
SKBDN was Rp.zero. (2011: Rp 56.218.089.000).
b. Per November 25th, 2008 the whole company of PT. Perkebunan
Nusantara and Pt. rajawali Cintra Nusantara agreed to conduct an
agreement on white crystal sugar distribution agency together with
Badan Urusan Logistik (Bulog) RI based on the decision of Meneg
BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal 13 November 2008. Based on the
decision, it was agreed that Bulog was appointed as GKP distribution
agent with the objective was establishing an effective GKP distribution
network from producer to consumers. Bulog would charge for agency
service as 1.25% from sales figures. The agreement was prevailed until
December 31st, 2010 and could be extended by mutual agreement.
During 2012, the company had paid Rp7.987.934.000 (2009:
Rp8.344.877.000) for the agency service. During 2012, the company
terminated the mutual agreement with PT. Bulog.
c. Based on Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009 tanggal
18 Februari 2009 on “The Implementation of Crude Palm Oil (CPO)
Material Auction Planning” on July 2009, company had became a
member of PT. BBJ thus company’s CPO product would be marketed
on line by PT. BBJ. The transaction fee charged by PT. BBJ was Rp.1
(nominal rupiah) per a kilogram CPO. In 2012 the CPO marketed by
PT.BBJ was zero kg (2011: zero kg).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 131
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap PerusahaanRegulations Changes and Their Effects on PTPN VII (Persero) Performance
Berdasarkan surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012
tanggal 21 Maret dan surat Kementerian Badan Usaha Milik
Negara Nomor : S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal
Penugasan Pelaksanaan Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam
rangka mendukung Program Swasembada Daging Nasional maka
Perusahaan diberikan penugasan melaksanakan program integrasi
sapi – sawit dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan
jenis sapi Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan.
Proses pembangunan kandang sapi dan usaha peternakan akan
dilakukan secara bertahap. Tahun 2012 investasi yang telah dilakukan
di Unit Bekri adalah pembangunan kandang dengan kapasitas
300 ekor, pembangunan catle yard, loading ramp sapi, pembelian
timbangan individu sapi, mesin-mesin pakan, renovasi gudang
pakan, dan pengadaan sarana pendukung peternakan sapi seperti
genset, pompa dan instalasi air, dan lain-lain. Sedangkan investasi
yang telah dilakukan di Unit Bungamayang adalah pembangunan
kandang dengan kapasitas 320 ekor, bunker silase, bangunan pabrik
pakan, parit gajah, pagar, pembelian mesin-mesin pakan, pompa
dan instalasi air, dan pembangunan pos satpam dan ruang timbang.
Perkembangan program ini akan dilanjutkan di tahun 2013 untuk
meningkatkan kapasitas menjadi 620 ekor di Unit Bekri dan 1.820
ekor di Bungamayang, sehingga diharapkan akan tercapai program
pemeliharaan 10.000 ekor sapi.
Based on Surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal
21 Maret and surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor
: S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 on “The Appointment of the
Implementation of the Integration of Cow-Oil Palm to Support National
Meat Self-sufficiency Program” the company was appointed to implement
the integration program of cow-oil palm targeted with 10.000 cows in 2012
from Bali/Brahmin type in Way Kanan Regency.
The cowshed and cow farming was built gradually. In 2012 the
investment conducted in Unit Bekri was 300 capacity cowshed, cattle yard
establishment, cow loading ramp, cow individual weight and feeding
machines purchasing, food warehouse renovation, electricity generating
machine, water pump and installation procurement and other. The
investment conducted in Unit Bungamayang was 320 capacity cowshed
establishment, silage bunker, food factory building, elephant ditch, feeding
machines purchasing, water pump and installation, and the security post
and weighting place establishment.
The program will be continued to 2013 to enhance the capacity up to 620
cows in Unit bekri and 1.820 cows in Bungamasyang, it is to be expected
that the program target of 10.000 cows will be fulfilled.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 132
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan
Perusahaan sebagai berikut:
i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: 1. PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
Asing.
2. PSAK 13 (Revisi 2011), Investasi Property.
3. PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap.
4. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purna Karya.
5. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.
6. PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman.
7. PSAK 28 (Revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi Kerugian.
8. PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa.
9. PSAK 33(Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan
Umum.
10. PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi.
11. PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
12. PSAK 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
13. PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan.
14. PSAK 50 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Penyajian.
15. PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran berbasis Saham.
16. PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
17. PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham.
18. PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
19. PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah.
20. PSAK 62, Kontrak Asuransi.
21. PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi.
22. PSAK 64, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral.
23. ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Negeri.
The Indonesia Association of Accountant has published revision of
the Financial Standard of Accounting (PSAK) and the Interpretation of
Financial Standard of Accounting (ISAK) as follow:
i. to be applied for financial statement up to or after January 1st, 2012:1. PSAK (Revision 2010), The Effect of Foreign Exchange Rate Fluctuation
2. PSAK 13 (Revision 2011), Investment on Property
3. PSAK 16 (Revision 2011), Current Assets
4. PSAK 18 (Revision 2010), The Accounting and Statement of Retiring
Benefit Program
5. PSAK 24 (Revision 2010), Employee Benefits
6. PSAK 26 (Revision 2011), Loan Cost
7. PSAK 28 (Revision 2011), Damage Insurance Contract Insurance
8. PSAK 30 (Revision 2011), Leases
9. PSAK 33 (Revision 2011), the Activity of Land Stripping and
Environment Management on General Mining
10. PSAK 34 (Revision 2010), Construction Contract
11. PSAK 36 (Revision 2011), Life Insurance Contract Accounting
12. PSAK 45 (Revision 2010), Financial Statement of Non-Profit Entity
13. PSAK 46 (Revision 2010), Income Tax
14. PSAK 50 (Revision 2011), Financial Instrument: Description
15. PSAK 53 (Revision 2010), Share-Basis Payment
16. PSAK 55 (Revision 2011), Financial Instrument: Acknowledgment and
Measurement
17. PSAK 56 (Revision 2011), Profit per Share
18. PSAK 60, Financial Instrument: Disclosure
19. PSAK 61, Government Grant Accounting and Government Aid
Disclosure
20. PSAK 62, Insurance Contract
21. PSAK 63, Financial Statement in Hyperinflation Economy
22. PSAK 64, Natural Resources Exploration and Evaluation
23. ISAK 13, Domestic Investment Hedging
Pengaruh Konvergensi Perubahan PSAKThe Effect Of Convergency Of PSAK Amendment
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 133
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan
Perusahaan sebagai berikut:
i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: (lanjutan) 24. ISAK 15, Batas Aset Imbalam Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Iteraksinya.
25. ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa.
26. ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik
Dengan Aktifitas Operasi.
27. ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam
PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi.
28. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak
Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya.
29. ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan.
30. ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif.
31. ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang
Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.
32. ISAK 25, Hak Atas Tanah.
33. ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
ii. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: 1. PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
2. ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate.
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan
standar revisi ini terhadap laporan keuangan.
The Indonesia Association of Accountant has published revision of
the Financial Standard of Accounting (PSAK) and the Interpretation of
Financial Standard of Accounting (ISAK) which affected to company
financial statement as follow:
i. to be applied for financial statement up to or after January 1st, 2012 (by sequence from previous):24. ISAK 15, The Limit of Defined Benefit Assets and Interaction
25. ISAK 16, Service Concession Agreement
26. ISAK 18, Government Aid-Non-Specific Relation with Operation
Activities.
27. ISAK 19, The Implementation of Restatement Approach in PSAK 63:
Financial Statement in Hyperinflation Economy
28. ISAK 20, Income Tax-Amendment of Entity Tax Status or Share Holder
29. ISAK 22, Service Concession Agreement: Disclosure
30. ISAK 23, Operation Lease-Incentives
31. ISAK 24, Evaluation on Substance of Transactions involving the Legal
Form of a Lease
32. ISAK 25, Rights on land
33. ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivative
ii. Prevailed to financial statement which period started of or after Januari 1st, 2013: 1. PSAK 38 (Revisi 2012), Business Combination of Entities under Common
Control
2. ISAK 21, Real Estate Construction Agreement
The company still has not been able to decide the effect of the implication
of the revised standard to company’s financial statement.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 134
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Program Pengembangan Usaha Peternakan, Pakan Ternak & Pupuk OrganikProgram pengembangan usaha peternakan ini merupakan
kelanjutan dari program yang sama di tahun sebelumnya. Pada tahun
ini telah dilakukan pembangunan kandang dan fasilitasnya untuk
kapasitas 300 ekor berlokasi di Unit Usaha Bekri dan kapasitas 320
ekor di Unit Usaha Bungamayang. Kandang sapi di Unit Usaha Bekri
telah mulai digunakan pada tahun ini untuk usaha penggemukan
sapi, sedangkan di Unit Usaha Bungamayang akan mulai digunakan
pada tahun 2013. Selain menghasilkan produk berupa sapi siap
potong, usaha ini juga menghasilkan produk berupa pupuk organik
dan pakan ternak konsentrat. Sebagai bisnis baru yang berbeda
dari bisnis inti perusahaan, maka pengembangan dilakukan secara
bertahap dan selanjutnya akan dibentuk anak perusahaan pada
tahun 2013 untuk menangani usaha ini. Dengan melimpahnya
sumber bahan pakan, yang sebagian besar bersumber dari produk
samping perusahaan dan produk samping pertanian di wilayah
Lampung, usaha ini memiliki prospek yang cukup tinggi untuk
dapat berkembang dan melalui pengelolaan secara profesional
usaha ini diharapkan akan berkembang lebih cepat dengan personil
yang fokus di bidang usaha peternakan.
Proyek Kebun Kemitraan Kelapa Sawit Rawapitu 2012Pembangunan Proyek Kebun Kemitraan Kelapa Sawit di Desa
Mulyodadi/ Batang Hari seluas 665 Ha (Sertifikat) dengan hasil ukur
626,60 Ha dan Planted Area seluas 570,33 Ha. Program pembangunan
ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 33/Permentan/
OT.140/7/2006 tanggal 26 juni 2006 tentang pengembangan
perkebunan melalui Program Revitalisasi Perkebunan.
Proyek Pengembangan Tanaman Tebu Way Tulang Bawang (PPTT Watu)PPTT WATU merupakan perluasan areal dalam rangka revitalisasi
Pabrik Gula PTPN VII (Persero), dalam memenuhi skala ekonomis
kapasitas pabrik. Luas areal Kebun Tebu Giling (KTG) 2012/2013
saat ini 475,5 Ha dengan jumlah tebu 30.044 Ton.
Development Program For Business Of Farming, Animal Feed And Organic FertilizersDevelopment program for farming business is a continuation from the
same program held in the previous year. In this year, stalls and facilities
for 300 cows located in Bekri business unit have been built, while in
Bungamayang business unit, the stalls and facilities are built for 320 cows.
The cow stalls in Bekri business unit are starting to be used in this year for
cow fattening business, while the stalls in Bungamayang business unit will
start to be used in 2013. Beside producing cows preapared to be turned
into beef, this business also produces organic fertilizers and concentrated
animal feed. As a new business that is different with the company core
business, its development is done gradually, and then in 2013, branch(es)
will be built to handle this business. With the abundant source of animal
feed that mostly sources from company by product and farm by product
in Lampung region, this business has quite high prospect to develop
further. Besides, through profesional management, it is expected that
this business managed by personnel focusing in farming business will
develop more rapidly.
Partnership of 2012 RAWAPITU palm oil plantation project The construction project of palm oil plantation in Mulyodadi/ Batang Hari
village of 665 acre of land (Sertificate) with measurement result of 626,60
acre and 570,33 acre of Planted Area. This construction Program is in line
with regulation of agriculture minister No. 33/Permentan/OT.140/7/2006
dated 26 juni 2006 concerning plantation development through program
of plantation revitalization.
Development project of sugarcane plant in Way Tulang Bawang (PPTT Watu)PPTT WATU is an areal expansion in term of revitalizing the sugar factory
(pabrik gula) of PTPN VII (Persero), in order to fulfill economic scale of
factory capacity. The area of cane sugar miling (Kebun Tebu Giling (KTG)),
now, is 475,5 acre with amount of sugarcane as much as 30.044 tons.
Program Pengembangan & Prospek 2013Development Program and Prospects 2013
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 135
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Perusahaan memandang bahwa pertumbuhan usaha di Tahun 2013
akan lebih meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya,
oleh sebab itu PTPN VII menyusun langkah-langkah dan startegi
yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian dan kinerja
perusahaan terakhir, serta analisa internal dan eksternal perusahaan.
Didalam pandangan atas prospek tersebut strategi yang diambil
oleh perusahaan adalah strategi pertumbuhan, yang dimulai
dengan melakukan konsolidasi asset-asset utama perusahaan,
terutama asset Tanaman, Pabrik, SDM, Keuangan dan Sistem.
Dalam tahap konsolidasi tersebut, telah dan akan dilaksanakan
Program Replanting, revitalisasi pabrik Kelapa Sawit, Karet dan Teh.
Konsekuensi dari replanting tersebut akan meningkatkan volume
pembelian bahan baku dari plasma/pihak III untuk memenuhi
kapasitas pabrik.
Untuk mewujudkan Visi perusahaan, kami mengambil langkah-
langkah strategis dengan menetapkan kebijakan untuk menunjang
pencapaian sasaran antara lain :
- Investasi tahun 2013 fokus pada upaya peningkatan kinerja
bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dan berorientasi
pada kepentingan jangka panjang.
- Program investasi pengembangan dilakukan sejauh memberikan
peningkatan produksi dan nilai tambah.
- Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan aset dan
kemampu-labaan perusahaan.
- Melaksanakan penataan organisasi sesuai perkembangan
usaha.
Adapun sasaran laba perusahaan diharapkan mulai Tahun 2013
diupayakan terjadi keseimbangan pertumbuhan asset dan laba
perusahaan sehingga nantinya dapat memberikan pertumbuhan
perusahaan yang berkelanjutan (sustainable growth).
Company considers that the growth of business in the year 2013 will be
increased compared to the previous year, therefore PTPN VII formulate
measures and strategies that are tailored to the economic conditions and
the recent performance of the company, as well as internal and external
analysis of the company. In the view of the prospects of the strategies
adopted by the company’s growth strategy, which began with the
consolidation of the company’s key assets, especially assets Plant, Plant,
Human Resources, Finance and Systems. In the consolidation phase, has
been and will be implemented replanting program, revitalization of plant
oil palm, rubber and tea. The consequences of such replanting will increase
the volume of purchases of raw materials from plasma / third parties to
meet the plant’s capacity.
To realize the vision of the company, we take strategic steps to establish a
policy to support the achievement of objectives, among others:
- Investments in 2013 to focus on improving the performance of the
core business (rubber, palm oil, tea and sugar cane) and oriented to
the long-term interests.
- Program development investments made so far give increased
production and added value.
- Maintaining a balance between asset growth and profitable company.
- Implement appropriate organizational structuring business
development.
The company’s profit target is expected to begin in 2013 sought a balance
asset growth and corporate profits so that they can provide a sustainable
company growth (sustainable growth).
Tinjauan Prospek 2013Business Prospects in 2013
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 136
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PTPN VII will be continuously committed to enhance Good Corporate Governance (GCG) effectiveness. PTPN VII GCG score refers to BPKP
assessment score that is increasing annually and being the evident that the Company is highly concern with clean, transparent and responsible
business activity establishment.
PTPN VII Akan terus berupaya meningkatkan efektivitas dalam Good Corporate Governance
(GCG). Nilai GCG PTPN VII berdasarkan nilai asesmen BPKP terus meningkat setiap tahun dan merupakan
salah satu bukti bahwa Perseroan sangat memperhatikan upaya menciptakan kegiatan usaha
yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 137
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 138
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Prinsip dan Komitmen Tata Kelola Perusahaan Principles and Commitment of Corporate Governance
PTPN VII (Persero) mengedepankan pengelolaan Perusahaan yang senantiasa merujuk pada penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance – GCG). Pelaksanaan praktik GCG di Perusahaan merupakan perwujudan dari prinsip mendasar yang didorong oleh dua aspek utama yaitu dorongan etika (ethical driven) dan dorongan peraturan (regulatory driven).
PTPN VII (Persero) prioritizes Company management that always refers to the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG - GCG). The implementation of GCG practices embodies a fundamental principle driven by two main aspects: ethics and regulatory.
Dorongan etika merupakan komitmen yang dimiliki oleh setiap
insan PTPN VII (Persero) dalam menjalankan kegiatan usaha dan
operasional Perusahaan yang senantiasa mengutamakan kepentingan
segenap pemangku kepentingan. Sedangkan dorongan peraturan
merupakan pedoman bagi Perusahaan untuk senantiasa patuh
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku guna
menjamin kualitas dan keandalan dalam setiap layanan yang diberikan
termasuk menghindari segala bentuk tindakan yang bertentangan
dengan etika atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain didasarkan pada dua dorongan tersebut, penerapan GCG
di PTPN VII (Persero) juga sesuai dengan prinsip utama GCG
yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibillity), professional (professional), dan
kewajaran (fairness). Sebagai bentuk komitmen PTPN VII (Persero)
dalam mengedepankan kualitas pelaksanaan GCG, keseluruhan
prinsip tersebut tercermin dalam kelengkapan GCG Perusahaan
meliputi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code), Pedoman
Perilaku (Code of Conduct), Pedoman Pelaksanaan Tugas Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual), Piagam Komite Audit (Audit
Committee Charter), dan Pedoman Standar Operasional Perusahaan
(Standard Operationg Procedure - SOP).
Landasan Pelaksanaan GCG dan tujuan Penerapan GCGDorongan etika yang menjadi prinsip penerapan GCG bersumber dari
tata nilai Perusahaan yaitu ProMOSI (Produktivitas, Mutu, Organisasi,
Servis, dan Inovasi) sehingga seluruh upaya yang didasarkan untuk
memenuhi tata nilai tersebut dicapai melalui penerapan GCG secara
optimal dalam kegiatan usaha dan operasional Perusahaan. Di sisi lain,
sebagai Badan Usaha Milik Negera (BUMN), PTPN VII (Persero) juga
senantiasa merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) bagi BUMN pada tahun 2011.
Kepatuhan terhadap peraturan tersebut merupakan perwujudan
komitmen Perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional
yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara etis maupun legal.
The ethical impulse is the commitment owned by every member of
PTPN VII in the conduct of business activities and operations of the
Company that always put common interests of all stakeholders. While
the regulatory impulse is a guideline for the Company to continue to
comply with laws and regulations to ensure quality and reliability in
every service provided including avoiding any actions that contradict
with the ethics or regulations.
In addition to those main aspects, the implementation of GCG at
PTPN VII is also in accordance with the main principles of corporate
governance, mainly transparency, accountability, responsibility,
professionalism, and fairness. As a commitment of PTPN VII in
advancing the quality of corporate governance, all of the principles are
reflected in the overall completeness of the GCG company including
Code of GCG, Code of Conduct, Board Manual, Audit Committee
Charter), and the Company’s Standard Operation Procedure - SOP..
The foundations of GCG Implementation and its purposesEthical impetus that becomes the principle of the implementation of good
corporate governance principles derives from the values of the Company,
mainly productivity, Quality, Organization, Services and Innovation; so that
the entire effort to meet those company’s values can be achieved through
the optimal implementation of corporate governance in the Company’s
business and operational activities. On the other hand, as the state owned
enterprise (SOEs), PTPN VII always refers to the ministry regulation on State
Owned enterprises number: PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for SOEs in 2011.
Compliance with this regulation is the embodiment of our commitment
to operational conducts that can be accounted both ethically and legally.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 139
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Pengelolaan Perusahaan yang sesuai dengan kaidah GCG tersebut
ditujukan untuk mewujudkan tujuan perusahaan menjadi Perusahaan
agribisnis yang tangguh serta berkarakter global serta memiliki daya
saing prima dengan kontribusi nyata dari dukungan dan kepercayaan
segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang
diperoleh melalui pengelolaan Perusahaan secara profesional
dan akuntabel. Secara jangka panjang, penerapan GCG diarahkan
untuk meningkatkan kualitas pelaporan serta pertanggungjawaban
Perusahaan untuk memenuhi kaidah bisnis terbaik internasional
serta kriteria Perusahaan yang sehat.
Komitmen ini sesungguhnya mengandung makna bahwa penerapan
prinsip-prinsip GCG juga didorong oleh kesadaran yang dalam
bahwa implementasi GCG sangat penting untuk kelangsungan
usaha perusahaan. Hal tersebut diyakini akan dapat meningkatkan
reputasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara
VII sebagai perusahaan yang terpercaya dan dapat meningkatkan
nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja yang pada
akhirnya akan mengantarkan Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan dengan daya saing
dan keunggulan kompetitif di dunia usaha secara global, sesuai visi
dan misinya. Indikator dan parameter penerapan GCG pada BUMN
menggunakan S-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dengan 43
indikator dan 153 parameter.
Management of the Company which is in accordance with the rules of
the corporate governance is aimed at realizing the company’s goals to
be a strong agribusiness company as well as global in character and
have a endured competitive edge with real contribution of supports and
confidence of all Shareholders and Stakeholders obtained through the
Company’s professional and accountable management. For the long term,
the implementation of GCG is proposed to improve the quality of reporting
and accountability of the Company to meet the best international business
rules and criteria of a healthy company.
This commitment is actually implies that the application of the principles
of good corporate governance is also supported by the deep consciousness
that the implementation of GCG is very essential for the survival of the
company. That is believed to enhance the reputation of the Company
(Persero) PT PTPN VII as a trusted company and to increase the value of the
company in the form of performance improvements that will ultimately
make PT PTPN VII able to become the company that has competitiveness
and excellence in the global business world, according to its vision and
mission. The indicators and parameters of GCG in state refers using the GCG
S-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 with 43 indicators and 153 parameters.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 140
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Program Implementasi GCG 2012GCG Implementation Program 2012
Penilaian GCG tahun 2011 mengacu kepada Surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 sedangkan untuk tahun 2012 mengacu kepada Surat SK- 16/S-MBU/2012. Pada parameter tahun 2012 terdapat penambahan 210 parameter/sub parameter menjadi 1.030 parameter/sub. Jika diukur dari total skor dibandingkan tahun 2011 terdapat penurunan karena jumlah indikator tersebut. Akan tetapi dari penambahan parameter tersebut, PTPN VII (persero) mampu meningkatkan capaian indikator pelaksanaan GCG.GCG Assessment in 2012 refers to Ministry of SOE Secretary Decree No. S-168/MBU/2008 dated June 27th, 2008 while for 2012 was referring to Decree SK- 16/S-MBU/2012. On 2012 indicators, there were 210 additional indicators/sub-indicators into 1,030 indicators/sub-indicators. If assessed from total score compared with 2011, there was decrease in number of indicators. Thus, from respective additional indicators, PTPN VII (Persero) succeeded in enhancing GCG implementation assessment indicators achievement.
Kondisi ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam
penerapan prinsip-prinsip GCG jika dibandingkan dengan penerapan
prinsip-prinsip GCG untuk periode-periode sebelumnya. Namun,
untuk menjaga konsistensi pelaksanaan GCG dan untuk memperbaiki
sejumlah beberapa parameter yang belum mencapai skor maksimal,
pada tahun 2010 telah dilakukan pendampingan (asistensi) untuk
penyempurnaan Soft Structure. Pada program kerja tahun 2012
akan diadakan sosialisasi kembali GCG di Unit Usaha, Distrik, dan
Kantor Direksi.
Assessment GCGDalam rangka mengevaluasi penerapan tata kelola perusahaan
dan memberikan gambaran kondisi aktual penerapan GCG serta
memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh masukan
untuk penyempurnaan dan pengembangan Good Corporate
Governance dimasa yang akan datang, PTPN VII (Persero) secara
rutin melaksanakan penilaian (assessment) tata kelola perusahaan,
diantaranya dengan menggunakan metode penilaian dari Badan
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Hasil yang telah dicapai untuk Assessment penerapan tata kelola
perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 80.018 relatif terjaga stabil
dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya.
Penilaian tahun 2011 mengacu kepada Surat Sekretaris Kementerian
BUMN Nomor: S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 dan penilaian
tahun 2012 mengacu kepada Surat Keputusan Sekretaris Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK- 16/S-MBU/2012 tanggal 6
Juni 2012. Diantara dua surat tersebut terdapat penambahan
jumlah parameter dari 210 parameter/sub parameter menjadi 1.030
parameter/sub parameter/sub sub parameter. Pemenuhan kriteria
pelaksnaan GCG tahun 2012 Jika dibandingkan dengan tahun
2011 terjadi peningkatan, tetapi pencapaian skor total menurun
disebabkan oleh berubahnya parameter tersebut.
This indicates that there has been an increase in the application of
corporate governance principles when compared with the application
of corporate governance principles for the previous period. However,
to maintain the consistency of the implementation of good corporate
governance and to improve the number of parameters that have not
reached the maximum score, in the year 2010 there has been assistance
for improvement of Soft Structure. In the work programs in 2012 there will
be re-socialization of GCG at Business Unit and the Office of the District
and Board of Directors.
Assessment of GCGIn term of evaluating implementation of corporate governance and
picturing actual condition of GCG implementation, also monitoring
consistency of GCG implementation and obtaining input for perfection
and development of Good Corporate Governance in the future, PTPN VII
(Persero) routinely assess corporate governance, one of which is by using
assessment methode from Financial examiners adn development agency
(BadanPemeriksaKeuangandan Pembangunan (BPKP))
The result that has been achieved for Assessment of corporate govern-
ment implementation in 2012 is 80.018 and relatively stable compared
to achievement in the previous year. .
Assessment year 2011 refers to Letter of secretary of BUMN ministry Number:
S-168/MBU/2008 dated 27 June 2008 and assessment year 2012 refers to
Decision letter of secretary of BUMN ministry number: SK- 16/S-MBU/2012
Date June 6, 2013. Between the two letters, there are additional parameter
numbers from 210 parameter/sub parameter becomes 1.030 parameter/
sub parameter/ sub sub parameter. Compared to year 2011, fulfillment of
GCG implementation criteria year 2012 increases, but achievement of total
score decrases because of the parameter changes.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 141
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Consistency GCG ImplementationPTPN VII (Persero) is committed to implementing and maintaining
the practice of Good Corporate Governance (GCG) with good quality
and high standards. GCG implementation is intended as part of the
corporate culture, supported by the company’s values embodied in the
transformation process of the company’s Business which began in 2010.
During the year 2012, the company updated the internal regulations in
accordance with the rules of GCG, legislation, and implementation of the
provisions of GCG, as follows:
- Code of Conduct
- Guidelines for the Procurement of Goods and Services
- Working Procedure of the Board of Directors and Board of
Commissioners (Board of Manual)
- The preparation of financial statements adhering to the internal
rules in the form of the SE and SI, external rules in the form of a book
GAAP ( Guidelines of Standardized Accounting Principles) and IFAS
(Interpretation of Financial Accounting Standards), as well as state-
owned plantation Accounting Handbook, which is based on IFRS
(International Financial Reporting Standard).
- The company always pays attention to aspects of compliance; it is
shown by the establishment of a Risk Management Committee to
become one of the organs of the Board of Commissioners, as well as
Compliance & Risk Management which is located in the company’s
management structure.
The application of the internal control system is implemented in an orderly
manner by the Internal Control division.
No. Aspek Pengujian / Indikator/Parameter Bobot (a)weight
Capaian Tahun 2012Achievement 2012
Aspect Of Assessment / Indicator/ParameterSkorScore
% Capaian% Achievement
PenjelasanDescription
1.Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7.000 5.118 73 Cukup BaikVery good
Commitment toward implementation of GCG continuously
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9.000 8.101 90 Sangat Baikexcellent
Stockholers and RUPS/Capital owner
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35.000 30.243 86 Sangat Baikexcellent
Board of commissioners/ board of supervisors
4. Direksi 35.000 29.729 85 Baikgood
Board of directors
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9.000 6.827 76 Baikgood
Information Disclosure and Transparency
6. Aspek Lainnya 0.000 0.000 Other Aspects
SKOR KESELURUHAN 80.018 Baik Total Score
Konsistensi Implementasi GCGPTPN VII (Persero) berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga
praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) dengan kualitas
dan standar yang tinggi. Pelaksanaan GCG ditujukan sebagai
bagian dari budaya perusahaan, dengan didukung oleh nilai-nilai
perusahaan yang termaktub di dalam Proses Transformasi Bisnis
perusahaan yang dimulai sejak tahun 2010 lalu.
Selama tahun 2012, perusahaan telah melakukan pemutakhiran
peraturan internal sesuai kaidah GCG, peraturan perundangan,
dan melaksanakan ketentuan GCG, sebagai berikut :
• Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
• Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa.
• Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board of
Manual).
• Penyusunan Laporan Keuangan berpegang kepada aturan
internal berupa SE dan SI, begitu pun aturan eksternal berupa
buku PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) dan
ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan), serta buku
Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, yang berbasis pada
IFRS (International Financial Reporting Standard).
• Perusahaan selalu memperhatikan aspek kepatuhan, hal
tersebut ditunjukkan dengan dibentuknya Komite Manajemen
Risiko menjadi salah satu organ Dewan Komisaris, serta Bagian
Kepatuhan & Manajemen Risiko yang berada di dalam struktur
manajemen perusahaan.
Aplikasi sistem pengendalian internal dilaksanakan secara tertib
oleh Bagian Satuan Pengawas Intern.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 142
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Struktur dan Hubungan Tata KelolaGovernance Structure And Relationship
Mekanisme dan struktur GCG di Perusahaan didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan undang-undang tersebut, struktur dan hubungan tata kelola Perusahaan terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab masing – masing sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mechanism and structure of GCG at the company are based on the Law of the Republic of Indonesia No.. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. Under this law, the structure and relations of the company’s governance consist of a Board of commissioners and directors that have the authority and responsibility of each in accordance with the Articles of Association as well as the laws and regulations.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, struktur tata kelola
PTPN VII (Persero) terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organ-organ
GCG lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian
risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan
organ pendukung lainnya.
Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan institusi atau
lembaga bagi Pemegang Saham untuk mengadakan pertemuan
serta mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan
kepemilikan saham di Perusahaan. Sebagai Organ Perusahaan,
RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan
baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan,
RUPS memiliki kewenangan untuk meliputi pengangkatan dan
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan
Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan,
menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik,
serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas yang
diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi ataupun manajemen,
dan karyawan Perusahaan.
Pelaksanaan dan Agenda RUPSSelama tahun 2012, Perusahaan melaksanakan 3 (tiga) kali RUPS
berupa 2 (dua) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) RUPS Luar Biasa.
Rincian agenda pembahasan dan keputusan RUPS selama tahun
2012, sebagai berikut:
• 14Januari2012tentangPengesahanRKAP2012olehDewan
Komisaris dengan agenda:
a. RKAP Tahun 2012.
b. RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012.
c. KPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen.
d. Pembahasan hal strategis lain.
Under these provisions, the governance structure of PTPN VII consists of
the General Meeting of Shareholders (AGM), the Board of commissioners
and directors are assisted by other organs of GCG such as committees, risk
control mechanisms and internal audit system as well as the Corporate
Secretary and other supporting organs.
General Meeting Of ShareholdersGeneral Meeting of Shareholders (AGM) is an institution to hold a
shareholders’ meeting and take important decisions relating to ownership
of shares in the Company. As an organ Company, GMS has the highest
authority which is not delegated either to the Board of Commissioners
and Board of Directors. Based on the Company’s Articles of Association
and legislation, GMS has the authority to appoint and dismiss members
of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate the
performance of the Board of Commissioners and Board of Directors,
approve the amendment, approve the annual report, set the allocation
of profit, appoint a public accountant, and determine the amount and
type of compensation and amenities given to the Board of Commissioners,
Directors or the management and employees of the Company.
Implementation and Agenda of AGMDuring 2012, the Company executed AGM three times, namely two Annual
General Meeting and one extraordinary General Meeting. The details of
AGM agenda and decisions during 2012 as mentioned below:
• January 14th, 2012 regarding RKAP 2012 authorization by Board of
Commissioners with several agenda, as follows:
a. RKAP 2012
b. Partnership and Environment Development Program Annual
Budget Plan 2012
c. KPI stated on Management Contract
d. Other strategic aspects discussion
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 143
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• 11Juni2012tentangRapatRUPSLaporanTahunanTahun2011
oleh Kementerian BUMN dengan agenda :
Agenda:
a. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
Keuangan Perseroan serta Laporan Tahunan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
b. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku
2011
c. Penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris atas
kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 dan tantiem atas kinerja
tahun 2011.
d. Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan
audit umum atas Laporan Keuangan Perseroan dan PKBL
untuk Tahun Buku 2012.
e. Penetapan Kembali Modal Saham Disetor dan Cadangan
Umum.
• 17Juli2012tentangRUPSLuarBiasatentangPerubahan
Anggaran Dasar
Agenda:
a. Perubahan Anggaran Dasar Terkait Dengan
b. Perubahan Modal Ditempatka/Disetor.
• June 11th, 2012 regarding GMS Annual Report Fiscal Year 2011 by
Ministry of SOE with several agenda, as follows:
a. Approval of the Annual Report and Financial Statements of the
Company and the Ratification of the Annual Report of Partnership
and Community Development (CSR).
b. Decision to use use Net Income for the Fiscal Year 2011
c. Decision of the income of the Boards of commissioners and directors on
performance of the company for the Financial Year 2012 and annual
bonus based on performance in 2011.
d. Decision of Public Accounting Firm to conduct a general audit of the
Financial Statements of the Company and Partnership for Fiscal Year
2012.
e. Re-decision of Share Capital which is Paid back and General Reserves.
• July 17th, 2012 regarding Extraordinary GMS regarding Article of
Association amendment with several agenda, as follows:
a. Article of Association amendment related with;
b. Subscribed/Paid-in CapitalBoard Of Commissioners
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 144
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Dewan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan
bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa
perusahaan melaksanakan GCG. Saat ini Dewan Komisaris Perseroan
berjumlah 6 (enam) orang. Dewan Komisaris melakukan rapat
rutin sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. Rapat Komisaris
juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Rapat
Komisaris bisa menghadirkan Direksi untuk meminta penjelasan
lebih lanjut atas permasalahan yang dibahas dalam rapat Komisaris
tersebut. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan
tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris,
Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko.
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris• Melaksanakan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-
117/M MBU/2002 mengenai Penerapan PraktIk Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
• Melaksanakan Anggaran Dasar yang berlaku, yaitu ikut
mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP),
Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) serta
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), dan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
• Dewan komisaris juga bertugas menanggapi laporan Direksi,
menerima,dan memeriksa laporan serta menandatanganinya,
dan menetapkan sistim kerja beserta tugas, dan tanggung
jawab Komisaris, Komite, dan Sekretaris Komite.
• Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab dalam
melakukan pengawasan pengelolaan Perseroan, serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris mewakili
kepentingan Pemegang Saham, dan bertanggung jawab pada
Rapat Umum Pemegang Saham.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris• Komisaris berhak menerima remunerasi, fasilitas ,dan
tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.
• Komisaris berhak untuk minta penjelasan Direksi sehubungan
dengan masalah pengelolaan Perusahaan dan tepat waktu
sesuai ketentuan yang berlaku.
• Komisaris berhak menerima laporan Direksi secara berkala
sehubungan dengan program pengembangan sumber daya
manusia, manajemen risiko, laporan kerja informasi, dan
teknologi, serta perkembangan bidang lainnya yang berkaitan
dengan keberhasilan Perusahaan.
Board Of CommissionersThe Board of Commissioners is the company’s organ that’s comprehensively
in charge of overseeing and providing advice to the Board of Directors
as well as ensuring that the company implements GCG. Currently the
Board of Commissioners consists of six people, including elements of
an independent commissioner. The Board of Commissioners regularly
holds meeting at least once a month. Commissioners meetings can also
be held at any time if necessary. Commissioners meeting can invite the
board of directors to ask for further clarification on problems discussed in
the meeting of the Commissioners. Commissioner’s duty as primus inter
pares is to coordinate the activities of the Board of Commissioners. In the
performance of its duties, the Board is assisted by the Secretary of the Board
of Commissioners, the Audit Committee and Risk Management Committee.
Duties and Obligations of Board of Commissioners• Implementing Decree of the Minister of State Owned Enterprises No..
KEP-117 / M MBU/2002 on the Implementation of Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises (SOEs).
• Implementing statutes of the company namely getting involved
in supervising the implementation of the Long Term Plan (CPR),
the company Work Plan and Budget (CBP) and the provisions of
the company’s statutes and the General Meeting of Shareholders
(AGM) and the applicable laws and regulations.
• The Board of Commissioners also tasked to respond to reports
of Directors, to receive and investigate reports and sign them,
and set the work system and the duties and responsibilities for
Commissioners, Committee and Secretary of the Committee.
• Board of Commissioners is responsible for supervising the
management of the Company, as well as providing advice to the
Board of Directors. Board of Commissioners represents the interests
of shareholders and is responsible for the General Meeting of
Shareholders.
Rights and Authorities of the Board of Commissioners• Commissioners are entitled to receive remuneration, allowances
and other facilities including compensation after retirement in
accordance with the provisions stipulated in the General Meeting
of Shareholders
• Commissioners are entitled to ask for an explanation of Directors in
connection with the management of the Company and punctuality
in accordance with prevailing regulations.
• Board of Commissioners has the right to receive periodic reports
with respect to human resource development programs, risk
management, work report, and information technology as well
as other fields related to the Company’s success.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 145
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Komposisi dan Independensi Dewan KomisarisBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia (BUMN RI) No.KEP-187/MBU/2008 tgl
24 September 2008 dan KEP-209/MBU/2011 tgl 10 Oktober 2011,
sebagai berikut :
Komisaris Utama : Akmaluddin Hasibuan
Komisaris : M. Saleh S. Ali
Komisaris : Hasanuddin Ibrahim
Komisaris : Harun Sulkam
Komisaris : Ahmad Anshori Mattjik
Komisaris : Razali Ishak
Berdasarkan rincian komposisi tersebut, seluruh anggota Dewan
Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
serta telah menyampaikan hubungan kepemilikan saham maupun
jabatan lain dalam Perusahaan atau Perusahaan lainnya. Untuk
menjamin tercapainya independensi dalam menjalankan tugasnya,
Dewan Komisaris mendorong terciptanya iklim dan lingkungan
kerja yang objektif dan menempatkan kewajaran di antara beragam
kepentingan serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest).
Rapat Dewan KomisarisSebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Dewan Komisaris
menyelenggarakan 17 kali rapat termasuk 7 (tujuh) kali rapat
internal Dewan Komisaris dan 10 (sepuluh) kali rapat gabungan
bersama Direksi ataupun Komite. Rincian kehadiran anggota
Dewan Komisaris dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
Agenda Rapat Jumlah PenyelenggaraanFrequency Meeting Agenda
Rapat Komisaris 7 x Commissioners meeting
Rapat Gabungan 10 x Joint Meeting
Rapat InternalRapat Internal
No. NamaName Jabatan Position Jumlah Rapat
Frequency of MeetingKehadiranAttendance
%%
1. Akmaluddin Hasibuan Komisaris Utama Main Commissioner 6 6 100%
2. Hasanauddin Ibrahim Anggota Komisaris Commissioner member 6 5 83%
3. Harun Sulkam Anggota Komisaris Commissioner member 6 4 67%
4. M Saleh S Ali Anggota Komisaris Commissioner member 6 5 83%
5. H Ahmad Anshori Mattjik Anggota Komisaris Commissioner member 6 6 100%
6. Razali Ishak Anggota Komisaris Commissioner member 6 6 100%
The Composition and independence of the Board of CommissionersReferring to the Ministerial Decree No. SOE ..... and the composition of the
Board of Commissioners on December 31, 2012 and 2011 by the Minister
of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia (RI SOEs) No.. KEP-
187/MBU/2011 dated 24 September 2011, it’s decided as the following:
Main Commissioner : Akmaluddin Hasibuan
Commissioner : M. Saleh S. Ali
Commissioner : Hasanuddin Ibrahim
Commissioner : Aaron Sulkam
Commissioner : Ahmad Anshori Mattjik
Commissioner : Razali Ishak
Based on the aforementioned details of the composition, All members of
the Board of Commissioners do not have a family connection up to the
second degree along with a fellow member of the Board of Commissioners
and / or the Board of Directors and have delivered a shareholding
relationship as well as other positions in the Company or other companies.
To ensure the achievement of independence in carrying out its duties,
the Board of Commissioners supports to create a work atmosphere and
environment objectively and put fairness among diverse interests and
always be free of conflicts of interest.
Board of Commissioners MeetingAs one form of task implementations, the Board held 17 meetings; those
include seven internal meetings of the Board of Commissioners and ten
joint meetings with the Board of Directors or the Committee. Details of the
presence of members of the Board of Commissioners at a meeting for the
year 2012 are mentioned below:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 146
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi dan ManajemenJoint Meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors and Management
No. Agenda
Rencana Tahun 2012Plans for 2012 Realisasi Tahun 2012
Implemented in 2012%% Agenda
PelaksanaanImplementation
FrekuensiFrequency
1 Pembahasan RKAP dan RJPAwal Triwulan IV
Early Fourth Quarter2 Kalitwice
2 Kalitwice
100% Discussion of CBP and CPR
2Pembahasan Laporan Manajemen (bulanan, triwuln, tahunan, semester)
Setiap BulanMonth
12 Kali12 times
12 Kali12 times
100%Discussion about Management Reports
(monthly, triwuln, annual, semester)
3 Pembahasan Kebijakan dan Masalah KhususSetiap Semester
Every Semester2 Kalitwice
2 Kalitwice
100% Discussion of Policy and certain Issues
Jumlah Keseluruhan16 Kali
16 times16 Kali
16 times100% Total number
Rapat Dekom dengan Pemegang SahamMeeting Between The bord of commissioners and shareholders
No. Agenda
Rencana Tahun 2012Rencana Tahun 2012
Realisasi Tahun 2012
Implemented in 2012
%% Agenda
PelaksanaanImplementation
FrekuensiFrequency
1Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan atau RJP
Triwulan IVFourth Quarter
2 Kali Twice
2 KaliTwice
100%The discussion in the framework of
ratification or CPR and CBP
2Pembahasan Lm rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan IFirst Quarter
2 Kali Twice
2 KaliTwice
100%Discussion for validating Annual Report
(Audited)
3Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semester I
Triwulan IIIThird Quarter
1 Kali Once
1 KaliTwice
100%Discussion of evaluation on the
Company’s Management Reports in the first semester
Jumlah Keseluruhan 5 Kali /5 times 5 Kali / 5 times 100% Total number
Kunjungan KerjaWorking Visit
No. Agenda
Rencana Tahun 2012Plans for 2012
Realisasi Tahun 2012
Implemented in 2012
%%
AgendaPelaksanaan
ImplementationFrekuensiFrequency
1Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan atau RJP
Triwulan IVFourth quarter
2 KaliTwice
2 KaliTwice
100%The discussion in the framework of
ratification or CPR CBP
2Pembahasan Lm rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan IFirst quarter
2 KaliTwice
2 KaliTwice
100%Discussion for validating Annual Report
(Audited)
3Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semester I
Triwulan IIIThird quarter
1 KaliOnce
1 KaliTwice
100%Discussion of evaluation of the
Company's Management Reports in the first semester
Jumlah Keseluruhan 5 Kali 5 times 5 Kali 5 times 100% Total number
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 147
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Pelatihan Dewan KomisarisPada tahun 2012, program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Dewan Komisaris tidak ada, namun Dewan komisaris
menjadi narasumber pada pelatihan internal yaitu field and mill day.
Assesment Kinerja Dewan Komisaris Sebagai bentuk pengendalian terhadap kualitas kinerja Dewan
Komisaris, selama tahun 2012 Perusahaan telah melaksanakan
evaluasi kinerja Dewan Komisaris berdasarkan KPI dengan rincian
sebagai berikut:
No Kegiatan Uraian
Rencana Tahun 2012Plans for 2012
Realisasi PelaksanaanImplemented
Realisation Details Activities Pelaksanaan
ImplementationFrekuensiFrequency
SkorScore
Tahun 2012Year 2012
SkorScore
1 Rapat internal1.Evaluasi kebijakan, laporan manjamen, dan masalah khusus
Setiap bulanEach month
12 kali12 times
1011 kali
11 times9,2
1.Policy evaluation, management report, and certain problems
Internal meeting
2. Evaluasi usulan mengenai KAP
Akhir triwulan IIIThe eand of third
quarter
1 kaliOnce
31 kaliOnce
32.Evaluation of
proposals on KAP
3.Evaluasi RKAP dan RJP
Akhir triwulan IVThe end of fourth
quarter
2 kaliTwice
72 kaliTwice
73.evaluation on CBP
and CPR
Jumlah Rapat Internal 15 kali15 times
2014 kali
14 times18,7 The number of internal meeting
2Rapat dengan Direksi dan Manajemen
1. Pembahasan RKAP dan RJP
Akhir triwulan IVThe end of fourth
quarter
2 kaliTwice
102 kaliTwice
101. Discussion about CBP
and CPR
Meeting with the Board of
Directors and Management
2. Pembahasan laporan manajemen (bulanan, triwulanan, semester, tahunan)
Setiap bulanEach month
12 kali12 times
1012 kali
12 times10
2. Discussion about Management Reports
(monthly, triwuln, annual, semester)
3. Pembahasan kebijakan dan masalah khusus
Setiap semesterEach semester
2 kaliTwice
52 kaliTwice
53. Discussion about policies and certain
issues
Jumlah Rapat dengan Direksi dan Manajemen 16 25 16 25
The total number of meeting with the board of commissioners and
management
3
Rapat dan konsultasi dengan Pemegang Saham
1. Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan/atau RJP
Triwulan IVFourth quarter
2 kaliTwice
102 kaliTwice
101.The Discussion about
the ratification of CBP and / or CPR
Meetings and consultations
with Shareholders
2. Pembahasan dalam rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan IFirst quarter
2 kaliTwice
102 kaliTwice
10
2.The discussion about the ratification of
the Annual Report (Audited)
Training for Board of CommissionersIn 2012, there wasn’t any training program to improve the competence
of the Board of Commissioners, but they became speakers in an internal
training, namely field and mill day.
Performance Assessment for Board of Commissioners As a form of control over the quality of the performance of the Board
of Commissioners, during 2012 the Company carried out performance
evaluation of the Board of Commissioners with the following details:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 148
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Kegiatan Uraian
Rencana Tahun 2012Rencana Tahun 2012
Realisasi PelaksanaanRealisasi Pelaksanaan
Uraian KegiatanPelaksanaanPelaksanaan
FrekuensiFrekuensi
SkorSkor
Tahun 2012Tahun 2012
SkorSkor
3. Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semeseter I
Triwulan IIIThird quarter
1 kaliOnce
51 kaliOnce
5
3. Discussion of evaluation on
the Company’s Management Reports
in the first semester
Jumlah rapat dengan Pemegang Saham
4 kali 4 times
25 5 kali5 times
25 The total number of meeting with shareholders
4 Kunjungan Kerja
1. Untuk pemahaman bisnis dilakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat dan unit usaha yang dipandang perlu, terbagi dalam:
- Kunker bidang produksi, - Kunker bidang SDM,- Kunker bidang Pemasaran dan Renbang,- Kunker bidang keuangan,
2 kali dalam sebulan
Twice a month
24 kali24 times
12 kali12 times
4 kali 4 times4 kali
4 times
4 kali4 times
4 23 kali23 times
13 kali13 times
4 kali 4 times4 kali
4 times
4 kali4 times
3,8 1. For understanding the business, some work visits were conducted to
the Office of the Board of Directors and the
business units when they were necessary.
They are divided into: Work visit on the
field of production, human resources,
Marketing, planning and development and
finance
Work visit
2.Laporan Kunker 24 kali 24 times
4 23 kali 24 times
3,8 2. Work visit reports
3. Untuk meningkatkan kompetensi, dilakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk menghadiri seminar atau studi banding usaha perkebunan dan/atau manajemen
6 bulananEvery 6 months
2 kaliTwice
22 kaliTwice
2
3. To increase competency, some
official trips abroad to attend seminars
or study tours on the plantation business and
/ or management
Jumlah kunjungan kerja
26 kali 10 25 kali25 times
9,6 The totalnumber of work visit
5 Masukan saran (nasihat) kepada Direksi
Saran lisan yang tertuang dalam notulen rapat atau saran tertulis
12 saran12
suggestions
20 17 saran17
suggestions
20 Some suggestions and advices for the Board of
Directors
spoken and written
suggestions stated in the
minutes of the meeting
Jumlah skor 100 98,7 The total score
Kebijakan Remunerasi untuk KomisarisRemunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero) didasarkan pada kebijakan remunerasi yaitu
anggota Dewan Komisaris mendapat gaji bulanan dan tunjangan
Remuneration Policy for CommissionersRemuneration for the Board of Commissioners of PT Plantation Nusantara
VII is based on the remuneration policy; the members of the Board of
Commissioners receive a monthly salary and certain allowances and
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 149
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
tertentu serta tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan
uang penghargaan diberikan kepadaKomisaris di saat mengakhiri
masa jabatannya sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan untuk
semua BUMN. Remunerasi yang diberikan kepada Komisaris sesuai
dengan ketentuan RUPS sebagai berikut:
1. Penghasilan
a. Komisaris Utama : 40 % x Gaji Direktur Utama
b. Komisaris : 36 % x gaji Direktur Utama
2. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), fasilitas pengobatan dan
perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku di perusahaan.
3. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada Komisaris
diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS
dengan komposisi sebagai berikut:
a. Komisaris Utama : 40 % x Tantiem Direktur Utama
b. Komisaris : 36 % x Tantiem Direktur Utama
4. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan
Komisaris berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikut
sertaan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung
oleh perusahaan,
Besaran serta rincian remunerasi Dewan Komisaris tahun 2012
berdasarkan PER – 07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 serta
KEP – 11/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011, sebagai berikut:
Kebijakan Remunerasi untuk KomisarisRemuneration Policy for Commissioners
NamaName
JabatanPosition
HonorariumSalary
Komposisi Honorarium
The composition
TransportTransportation
allowance
Komposisi Transport
The composition
KomunikasiCommunication
allowance
Komposisi Komunikasi
The composition
TotalTotal
Akmaluddin Hasibuan, Drs, M.Sc
Komisaris UtamaMain Commissioner
30,660,400
40%xGaji Dirut40%x The President Director’s Salary
6,132,08020%xHonor
20%xsalary1,533,020
5%xHonor5%xsalary
38,325,500
A. Anshori Mattjik, H, Dr,Prof
Anggota KomisarisCommissioner member
27,594,360
36%xGaji Dirut36%x The President Director’s Salary
5,518,87220%xHonor
20%xsalary1,379,718
5%xHonor5%xsalary
34,492,950
Harun Sulkam, SH Anggota KomisarisCommissioner member
27,594,360
36%xGaji Dirut36%x The President Director’s Salary
5,518,87220%xHonor
20%xsalary1,379,718
5%xHonor5%xsalary
34,492,950
Hasanuddin Ibrahim, Dr,Ir,Sp.I
Anggota KomisarisCommissioner member
27,594,360
36%xGaji Dirut36%x The President Director’s Salary
5,518,87220%xHonor
20%xsalary1,379,718
5%xHonor5%xsalary
34,492,950
bonuses as determined by the GMS, and cash awards are also given to the
Commissioners when their terms end in accordance with the provisions
of the Minister of Finance for all SOEs. Remuneration given to the
Commissioner is in accordance with the provisions of the GMS as follows:
1. income
a. Main Commissioner: 40% x The President Director’s Salary
b. Commissioner: 36% x The President Director’s salary
2. Official Travel costs (BPD), medical facilities and health care
tailored to the recent provisions of the company
3. When the Company makes a profit, commissioners get bonuses
as determined by the General Meeting of Shareholders with the
following composition:
a. Main Commissioner: 40% x The President Director’s bonuses
b. Commissioner: 36% x The President Director’s bonuse
4. Compensation after retirement is awarded when each
Commissioner’s tenure ends; it is given in the form of the insurance
program where the fee is paid by the company
Scale and details of the remuneration of the Board of Commissioners in
2012 based on PER - 07/MBU/2010 date december 27, 2010 and KEP - 11/
D1.MBU/2011 date july 28, 2011, as follows:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 150
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
NamaName
JabatanPosition
HonorariumSalary
Komposisi Honorarium
The composition
TransportTransportation
allowance
Komposisi Transport
The composition
KomunikasiCommunication
allowance
Komposisi Komunikasi
The composition
TotalTotal
M. Saleh Ali, Prof,Dr,Ir,M.Sc.
Anggota KomisarisCommissioner member
27,594,360
36%xGaji Dirut40%x The President Director’s Salary
5,518,87220%xHonor20%xsalary
1,379,7185%xHonor5%xsalary
34,492,950
Razali Ishak, IrAnggota KomisarisCommissioner member
27,594,360
36%xGaji Dirut40%x The President Director’s Salary
5,518,87220%xHonor20%xsalary
1,379,7185%xHonor5%xsalary
34,492,950
Teddy PoernamaSekretaris DekomCommissioner member
11,497,650
15%xGaji Dirut40%x The President Director’s Salary
2,299,53020%xHonor20%xsalary
574,8835%xHonor5%xsalary
14,372,063
Imbalan Jangka Panjang bagi Dewan Komisaris adalah dengan mengikutsertakan Dekom dalam Asuransi Purna JabatanLong-term benefits for the Board of Commissioners is to secure them in Full pension Insurance
Dengan besaran Premi 25% dari Gaji dan dibayarkan per tahunanwith 25% premium from the total amount of salary paid annually
Direksi Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab
secara kolegial atas aktivitas pengelolaan Perusahaan meliputi
perencanaan dan pelaksanaan berbagai rencana strategis di seluruh
unit kerja dan direktorat. Kewenangan dan tugas masing-masing
anggota Direksi telah didelegasikan sesuai dengan kemampuan
serta keahlian masing-masing anggota Direksi, di mana setiap
anggota Direksi dapat mengambil keputusan sesuai dengan
pembagian tugas dan kewenangan tersebut, namun pelaksanaan
tugas secara keseluruhan tetap menjadi tanggung jawab bersama
seluruh anggota Direksi. Direktur Utama merupakan primus inter
pares yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan
Direksi serta mengatur mekanisme pengelolaan Perusahaan
dengan unsur manajemen lainnya, termasuk pihak auditor dan
Sekretaris Perusahaan.
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Anggota Direksi Pembagian ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab anggota
DireksiPTPN VII (Persero), sebagai berikut:
Direktur UtamaDirektur Utama mempunyai tugas memimpin, merencanakan,
mengoordinir, melaksanakan dan mengawasi tugas para Direktur
agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur,
terarah, terkendali, dan terpadu.
Direksi The Board of Directors is the company’s organ that is collegially responsible
for the management of the Company’s activities including the planning
and implementation of strategic plans in all units and directorates.
Authority and duties of each member of the Board of Directors has been
delegated in accordance with the abilities and expertise of each member
of the Board of Directors in which each member of the Board of Directors
can take decisions in accordance with the duties and authority, but the
implementation of the overall task remains a shared responsibility of all
members of the Board of Directors. President Director is a primus inter pares
who is responsible for coordinating the activities of the Board of Directors
and Company management mechanism to regulate other management
elements, including the auditors and the Company Secretary.
Scope of Work and Responsibilities of Board Members
Division of the scope of work and responsibilities of the members of PTPN
VII Directors are below:
President DirectorPresident Director has a duty to lead, plan, coordinate, implement and
monitor work of the Directors in order to achieve the implementation of
the company’s operations in a regularly arranged, directed, controlled
and integrated way.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 151
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Direktur Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
umum perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar,
RUPS, dan Keputusan/petunjuk lainnya yang diberikan oleh Menteri
Negara BUMN. Direktur Utama disamping merupakan pemimpin
umum dari perusahaan, berkewajiban untuk membimbing,
mengoordinir semua aktivitas dari Direktur.
Selain itu berkewajiban pula untuk mengelola seluruh kegiatan
operasional sehingga dapat mencapai tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan oleh RUPS. Kebijakan lainnya yang berkaitan dengan
investasi baru, kebijakan keuangan dan rekrutmen serta mutasi
Kepala Urusan/Sinder Kepala ke atas (2 level di bawah Direksi)
ditangani secara langsung oleh Direktur Utama.
Direktur ProduksiDirektur Produksi bertanggungjawab atas:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut
produksi dan investasi yang telah diputuskan oleh Direktur
Utama baik tanaman maupun nontanaman.
b. Segala aktivitas yang menyangkut pengolahan dan
bidang teknik sehingga menghasilkan mutu dan kualitas
sebagaimana yang diharapkan.
c. Kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian-bagian yang
terkait dengan aktivitas produksi termasuk unit usaha plasma.
d. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya, baik investasi maupun
eksploitasi termasuk pengendalian harga pokok.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan UmumDirektur SDM dan Umum bertanggung jawab atas:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pada seluruh kegiatan pembinaan SDM yang
meliputi personalia, hubungan antar kerja, kesejahteraan
pekerja, pendidikan latihan, Kesehatan, dan Keselematan
Kerja (K3), dan hal-hal yang menyangkut bidang umum
seperti keamanan, hubungan masyarakat (humas), hukum
dan pertanahan.
b. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan
pengusaha kecil, dan koperasi serta mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan unit usaha di daerah pengembangan
dalam hal penyiapan lahan, dan aspek legal.
c. Segala aktivitas di Unit Usaha Plasma yang berkaitan dengan
pembinaan petani peserta.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian-bagian
yang terkait dengan SDM, dan Umum.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama.
The President Director is responsible for the implementation of the general
policies of the company as set out in the statutes, the General Meeting of
Shareholders, and Decision / other instructions given by the Minister of
State Owned Enterprises. Besides being general leader of the company,
he is obliged to guide and coordinate all the activities of the Directors.
In addition, he is also obliged to manage all operational activities in order
to achieve the goals / targets set by the AGM. Other policies relating to
new investment, finance and recruitment policies and mutation of head
of Affairs (2 levels below the Board of Directors) are handled directly by
the President Director.
Director of ProductionDirector of Production is responsible for:
a. Planning, organizing, implementing and controlling the
production-related activities and investment that have been
decided by the President Director of both crop and non-crop.
b. All activities related to processing and engineering to produce good
quality products as expected.
c. Work throughout the District, Business Unit and divisionss
associated with production activities, including business unit of
plasma.
d. Matters relating to costs, both investment and exploitation,
including the cost of control.
e. Execution of other tasks given by the President Director.
Director of Human Resources (HR) and General AffairsDirector of Human Resources and general affairs is responsible for:
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities on
human resource development, including personnel, labor relations,
employee welfare, educational training, health and safety of (K3),
and matters relating to common areas such as security, public
relations (PR) , law and land.
b. Planning, organizing, implementing and monitoring development
activities related to small businesses and koperasi and coordinate
the implementation of activities in the area of business unit
development in terms of land preparation and legal aspects.
c. All activities in Business Unit of Plasma related to development of
farmer participants.
d. Work areas throughout the District, Business Unit and parts related
to Human Resources and General affairs.
e. Execution of other tasks given by the President Director.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 152
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Direktur KeuanganDirektur Keuangan bertanggungjawab atas:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut
keuangan yang berlaku umum.
b. Pengelolaan sumber dana dan penggunaan dana yang
mendorong peningkatan produktivitas dan pengendalian
harga pokok penjualan.
c. Kelancaran sistem informasi keuangan, dan nonkeuangan
yang tepat waktu, akurat dan tepat guna.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha, dan Bagian-bagian
yang terkait dengan bidang keuangan.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama.
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan (Renbang)Direktur Pemasaran dan Renbang bertanggung jawab atas:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pada seluruh kegiatan pengkajian, perencanaan
,dan pengembangan usaha dan pemasaran yang meliputi
penentuan harga jual, stok, produksi, distribusi/penyaluran
barang, pengembangan produk, dan promosi sehingga
mencapai sasaran yang diinginkan.
b. Mengumpulkan informasi, menganalisa (analisa pasar,) dan
melakukan pengembangan pasar.
c. Mengendalikan biaya penjualan seefisien mungkin dan
mendapatkan harga jual yang menguntungkan perusahaan.
d. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pengadaan barang, stok barang gudang dan
jasa keperluan proses produksi serta pengendalian harga
pembelian sehingga dicapai harga yang wajar.
e. Pengkajian, perencanaan, dan pengembangan usaha dan/
atau produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar.
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama.
Komposisi dan Independesi DireksiBerdasarkan surat keputusan Nomor: SK-81/MBU/2009 tanggal
7 April 2009 dan SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, tentang
pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan direksi
mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama : Boyke Budiono
Direktur Produksi : M. Natsir
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
: Budi Santoso
Direktur Keuangan : Agoes Riyanto
Direktur Pemasaran & Perencanaan Pengembangan
: Rafel Parasian Sibagariang
Director of FinanceDirector of Finance is responsible for:
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities
related to financial concerns which are generally applied.
b. Management of funding sources and uses of funds that support
increased productivity and control of base cost of sale.
c. Smooth system operation of financial and non-financial
information that is timely, accurate, and appropriate.
d. Work areas throughout the District, Business Unit and parts related
to finance.
e. Execution of other tasks given by the President Director.
Director of Marketing and Development Planning
Director of Marketing and Development Planning is responsible for:
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities
on assessment activities, planning and business development and
marketing, including sale pricing, stock, production, distribution /
delivery of goods, product development and promotion in order to
achieve the desired goals.
b. Gathering information, analyzing (market analysis) and developing
the market.
c. Controlling cost of sales as efficiently as possible and getting a
favorable selling price for the company.
d. Planning, organizing, implementing and supervising procurement,
warehouse inventory and services needed production process as
well as controlling the purchasing price so that the reasonable
purchase price can be achieved
e. Assessment, planning and business development and / or new
products according to market needs.
f. Execution of other tasks given by the President Director.
Composition and independence of the Board of DirectorsBased on the decree No.: SK-81/MBU/2009 dated April 7, 2009 and SK-
92/MBU/2012 dated March 1, 2012, concerning the appointment and
dismissal of Directors of SOEs, the composition of directors had been
changed as follows:
President Director : Boyke Budiono
Director of Production : M. Natsir
Director of Human Resources and General affair : Budi Santoso
Director of Finance : Agoes Riyanto
Director of Marketing & Development Planning : Rafel Parasian
Sibagariang
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 153
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Based on the aforementioned composition, all members of the Board of
Directors do not have a family connection up to the second degree with
a fellow member of the Board of Commissioners and / or the Board of
Directors and have delivered a shareholding relationship as well as other
positions in the Company or other companies. To ensure the achievement
of independence in carrying out their duties, the Board of Directors support
to create an atmosphere and work environment objectively and put
fairness among diverse interests and always be free of conflicts of interest.
As the embodiment of the independence of the Board of Directors, here
are the details of shareholding and positions of the Board members since
December 2012:
Berdasarkan rincian komposisi tersebut, seluruh anggota Direksi
tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta
telah menyampaikan hubungan kepemilikan saham maupun jabatan
lain dalam Perusahaan atau Perusahaan lainnya. Untuk menjamin
tercapainya independensi dalam menjalankan tugasnya, Direksi
mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang objektif
dan menempatkan kewajaran di antara beragam kepentingan
serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan (conflict
of interest). Sebagai perwujudan independensi Direksi, rincian
kepemilikan saham serta jabatan anggota Direksi per Desember
2012, sebagai berikut:
Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan Komisaris PTPN VII (Persero)Share Ownership by Directors and Board of Commissioners of PTPN VII (Persero)
No NamaName
JabatanPosition
Kepemilikan Saham diPTPN VII (Persero)Share Ownership atPTPN VII
(Persero)
Kepemilikan saham di Perusahaan Lainnya
Share Ownership in other companies
KeteranganDetails
AdaYes
TidakNo
AdaYes
TidakNo
1 Boyke BudionoDirektur UtamaPresident Director
- x √ -
PT Bank Rakyat Indonesia sebanyak 8.000 lembar8.000 pieces at PT Bank Rakyat Indonesia
2 M NatsirDirektur ProduksiDirector of Production
- x - x
3 Budi Santoso
Direktur SDM & UmumDirector of Human Resources and General affair Director of Human Resources and General affair
- x - x
4 Agoes RiyantoDirektur KeuanganFinance Director
- x - x
5 Rafel Parasian Sibagariang
Direktur Pemasaran & Renbang Direktur Pemasaran & Renbang
- x √ -
Biccon Agro Makmur (Jambi). Sebanyak 49.000 lembar49.000 pieces Biccon Agro Makmur (Jambi).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 154
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Meetings of DirectorsAs one form of implementation of tasks, the Board of Directors’ organized
meetings 23 times in 2012. Here are the details of attendance of the
members of the Board of Directors meeting for the year 2012:
Hubungan Keluarga Direksi dan Dewan Komisaris dengan Dewan Komisaris, Antar Direksi dan Pemegang Saham.Family Relationship of Directors and Board of CommissionersWith the Board of Commissioners, Directors and Shareholders.
No NamaName Jabatan
Dewan KomisarisBord of Commissioners
DireksiBord of Directors
Pemegang Saham Pemegang Saham
PositionYa
YesTidak
NoYa
YesTidak
NoYa
YesTidak
No
DIREKSI DIRECTORS
1 Boyke Budiono Direktur Utama - √ - √ - √ President Directors
2 M. Natsir Direktur Produksi - √ - √ - √ Director of Productions
3 Budi SantosoDirektur SDM dan Umum - √ - √ - √
Director of Human Resources and General
affair
4 Agoes Riyanto Direktur Keuangan - √ - √ - √ Finance Director
5Rafel Parasian Sibagariang
Direktur Pemasaran dan Renbang - √ - √ - √ Director of Marketing &
Development Planning
DewanKomisaris
The Board Of Commissioners
1.Akmaluddin Hasibuan
Komisaris Utama - √ - √ - √ Managing Commissioner
2. Hasanuddin Ibrahim Anggota Komisaris - √ - √ - √ Commissioner
3. Harun Sulkam Anggota Komisaris - √ - √ - √ Commissioner
4. M Saleh S Ali Anggota Komisaris - √ - √ - √ Commissioner
5.Ahmad Anshori Mattjik
Anggota Komisaris - √ - √ - √ Commissioner
6. Razali Ishak Anggota Komisaris - √ - √ - √ Commissioner
Rapat DireksiSebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Direksi menyelenggarakan
23 kali rapat selama tahun 2012. Rincian kehadiran anggota Direksi
dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
NamaName
JabatanPosition
Number of meetingJumlah Rapat
Number of attendancePresentase Kehadiran
Boyke BudionoDirektur UtamaPresident Director
23 100%
M. NatsirDirektur ProduksiDirector of Production
21 90%
Budi SantosoDirektur SDM & UmumDirector of Human Resources and General affair
21 90%
Agoes RiyantoDirektur KeuanganFinance Director
23 100%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 155
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
NamaName
JabatanPosition
Number of meetingJumlah Rapat
Number of attendancePresentase Kehadiran
Rafael Parasian SibagariangDIrektur Pemasaran & Perencanaan KeuanganDirector of Marketing & Development Planning
23 100%
1Senin, 05 Maret 2012Monday, March 05, 2012
√ √ √ √ √
- Sekretariat- SDM & Umum- Produksi- Pencapaian RKAP- Keuangan- Pengembangan Usaha
- Secretariat- HR & General affairs- Production- Achievement of RKAP- Finance- Business Development
2Selasa, 06 Maret 2012Tuesday, March 06, 2012
√ √ √ √ √
- Pembagian Tugas Direksi- Program Akselerasi dan Transformasi- Pencapaian RKAP- Business Plan
- Distribution of Duties of Directors- Acceleration and Transformation Program- Achievement of RKAP- Business Plan
3Selasa, 13 Maret 2012Tuesday, March 13, 2012
√ √ √ √ √ - Persiapan Rapat Gabungan - Preparation of Joint Meeting
4Selasa, 20 Maret 2012Tuesday, March 20, 2012
√ √ √ √ √
- Pembelian bahan baku- Peningkatan kinerja tanaman- Persiapan giling- Struktur organisasi- Permasalahan umum- Kendaraan dinas- Pasar Murah BUMN- Keuangan- RJP- GCG- IT
- Purchase of raw materials- Improvement of plant performance- Preparation of milling- Structure of the organization- Common problems- office vehicles - Cheap Market of SOEs- Finance- CPR- GCG- IT
5Selasa, 27 Maret 2012Tuesday, March 27, 2012
√ √ √ √ √
- Kendaraan Dinas- Pasar Murah BUMN- Tindak lanjut rapat direksi- Pengadaan bahan baku- SDM-Pedoman Surat Menyurat- Kegiatan direksi- Organisasi- RKO- Produksi- RJP- Pengadaan Alat Berat & Kendaraan Dumo Truck- Proyek Pengembangan Usaha Peternakan Sapi
- Vehicle Dinas- Cheap Market SOE- Follow-up meeting of directors- Procurement of raw materials- HR- Mailing Guidelines- Activities of directors- Organization- RKO- Production- RJP- Procurement of Heavy Equipment & Dumo Truck Vehicle - Project of Cattle Ranch Enterprise Development
6Selasa, 3 April 2012Tuesday, April 3, 2012
√ √ √ √ √
- Pengembangan ERP- Persediaan Pupuk- Spin Off Peltek- Pengadaan Karung gula- Dewan kehormatan pimpinan (DKP)- Penyempurnaan pedoman surat-menyurat- Kesepakatan mewakili Direksi- Proyek Pengembangan Usaha Peternakan Sapi- Lap Rencana kerjasama Pengelolaan Lahan dengan Inhutani- Lap Pengembangan Sengketa Lahan dengan BBM- Lap Perkembangan sengketa dengan Agri Andalas
- Expansion of ERP- Preparing fertilizer - Spin Off Peltek- Procurement of sugar sacks- Council of leadership honor (MCP)- Completion of correspondence guidelines- The agreement to represent the Board of Directors- Project of Cattle Ranch Enterprise Development - reports of Inhutani cooperation with land management- reports of field Expansion dispute with BBM- reports of further conflicts with Agri Andalas
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 156
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No PelaksanaanImplementation
Kehadiran Direksi*Attendance of Directors* Agenda Agenda
1 2 3 4 5
7 Selasa, 10 April 2012 √ √ - √ √
- Reprofiling pinjaman- Biaya Investasi- Laporan Bidang Keuangan- PHDP dan Peningkatan Kinerja SDM- Rencana Kerjasama Penanaman Jagung- Pemanfaatan Lahan UU Bekri- Kemanan Kebun- Areal rendahan- Rencana sosialisasi pelimpahan wewenang pengadaan barang dan jasa- Notulen rapat evaluasi program kemitraan Rawa Pitu dan kesepakatan pencairan kredit- Program PKBL- Rencana pembayaran gaji melalui rekening Bank- Afdeling Kalianda- Kontrak NCT untuk tebang tebu-Blueprint Komoditi- Penyampaian agenda rapat- Penyampaian informasi mutasi pekerja pimpinan
- Reprofiling loan- Cost of Investment- Financial reports- PhDP and HR Performance Improvement- Cooperation Plan for Planting Corn- Using land of UU Bekri - Garden Security- Low Areal - socialization plans of delegation of procurement authority- Minutes of meeting for Pitu Swamp partnership program evaluation and credit distribution agreement- Partnership Program- Plan for payment of salaries through bank accounts- Afdeling Kalianda- NCT Contract of cane harvesting- Blueprint of Commodity- Reporting of the meeting agenda- Informing mutation of workers’ leaders
8 Selasa, 17 April 2012 √ √ √ √ √
- Monitoring Tingak Lanjut Risalah Rapat dan Agenda Rapat- Kompensasi pekerja yang menjalani MBT (Masa Bebas Tugas)- PHDP- RJP 2012-2017- Program Pengembangan Sapi- KPI- Laporan Direktur SDM- Pelaksanaan Program PKBL- Rencana Presentasi oleh LPP Jogja dan Tower Watson- Roadmap SDM- Pengisian Standar Formasi- Pembayaran Pembelian Bahan Baku- Pembayaran Gaji- Pembelian Bahan Baku- Cash Opname- OSC CPO- Kewenangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemeliharaan TM- Penetapan Klon- Penelitian Tanah - Penambahan Bahan Organik- Rawa Pitu
- Monitoring follow-up Minutes and Agenda of Meeting Meeting- Workers’ compensation which is undergoing MBT (Duty-Free Period)- PhDP- CPR 2012-2017- Cattle Development Program- KPI- Report of Director of Human Resources- Implementation PKBL Program- Plan Presentation by LPP Jogja and Tower Watson- Roadmap of HR- Charging Standard Formation- Payment of Purchase of Raw Materials- Payment of Wages- Purchase of Raw Materials- Cash Opname- OSC CPO- Authority of Procurement of Goods and Conservation Services of TM- Setting Clones- Land Research- Addition of Organic Materials- Rawa Pitu
9 Selasa, 24 April 2012 √ √ √ √ √
- Akselerasi Transformasi Bisnis- Fokus Pencapaian targer RKAP 2012 dan Penyusunan RJP 2012-2017- Program Jangka Panjang : Pengambangan pupuk organik, penyertaan pada pabrik ban, pengembangan energi biogas, Property Development.
- Accelerating Business Transformation- Focusing Target Achievement of RKAP 2012 and Preparation of CPR2012-2017- Long-Term Program: developing organic fertilizer, investments in tire factory, biogas energy development, Property Development.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 157
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No PelaksanaanImplementation
Kehadiran Direksi*Attendance of Directors* Agenda Agenda
1 2 3 4 5
10 Selasa, 28 Agust 2012 √ √ √ √ √
- Direktorat Pemasaran & Renbang : Relokasi UU Pewa, Diversifikasi produk karet, AMDAL Tubu dikonsultasikan ke KLH- Direktur Utama : Organisasi (Pemisahan Kebun dan Pabrik), Transaksi pemakaian kredit agar dilaporkan kepada DK- Direktorat SDM & Umum : Pedoman Outsourcing, Hasil pemetaan Indepth Interview dipresentasikan LPP- Direktorat Produksi : Pembelian bahan baku.
- D- Directorate of Marketing & Development Planning: Relocation of UU Pewa, diversification of rubber products, EIA Body consulted to KLH- President Director: Organizations (Separation between Vineyard and Winery), the use of credit transactions to be reported to the Security Council- Directorate of Human Resources & General affairs: Guidelines for Outsourcing, mapping results of Indepth Interview presented by LPP - Directorate of Production: Purchases of raw materials.
- Lain-lain : Presentasi Dapenbun (PhDP, Kenaikan Manfaat Pensiun
- Other: Presentation Dapenbun/ Gardening Retirement Funds (PhDP, Increase of Retirement Benefits)
11 Selasa, 03 Sept 2012 √ √ √ √ √ - Penghapusbukuan Aset Lahan (Distrik Way Sekampung)
- Removal of Land Assets book (District of Way Sekampung)
12 Selasa, 04 Sept 2012 √ √ √ √ √
- Direktorat Produksi : Angkutan Produksi, Penegasan Kode Etik, Pembelian Bibit, Tindak Lanjut Dekom, Pengamanan Produksi, Impor Raw Sugar- Direktorat Keuangan : Ketahanan Pangan Jagung, Pembangunan Kota Baru Lampung
- Directorate of Production: Production Transportation, Confirmation Code, Seeds Purchase, Following Up The bord of commissioners, Production security, Raw Sugar import- Directorate of Finance: Maize Food Security, Development of Kota Baru Lampung
13 Selasa, 11 Sept 2012 √ √ √ √ √ - Direktorat Keuangan : Rapat RKAP 2013- Lain-lain : Sosialisasi Hasil Legal Audit
-Directorate of Finance: Meeting of RKAP 2013- Others: Socialization of Legal Audit Results
14 Selasa, 18 Sept 2012 √ √ √ √ √- Direktorat SDM & Umum : Karya Bakti TNI, Field Day Mill Day, Evaluasi Organisasi- Direktorat Keuangan : Capaian
- Directorate of Human Resources & General affairs: Karya Bakti TNI, Field Day Mill Day, Organization Evaluation- Directorate of Finance: Profit Achievements and Reprofilling Fee - Directorate of Marketing & Development Planning: KPKU, The bord of commissioners visit, Rating SOEs, Health Insurance, BUKD, Raw Sugar, Agribusiness Development.
15 Selasa, 25 Sept 2012 √ √ √ √ √- Penataan Struktur Seluruh Distrik, Unit Usaha dan Kandir sesuai pemetaan sesuai profil Unit Usaha
- Arranging the whole structure of the District, Business Unit and Kandir based on mapping and Business Unit profile
16 Selasa, 02 Okt 2012 √ √ √ √ √ - Field Day & Mill Day - Field Day & Mill Day
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 158
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No PelaksanaanImplementation
Kehadiran Direksi*Attendance of Directors* Agenda Agenda
1 2 3 4 5
19 Selasa, 23 Okt 2012 √ - - √ √
- Impor Raw Sugar- Penyertaan Modal Anak Perusahaan- Pembayaran Kontrak- Reprofilling- Stock Produksi- Penilaian Aset- Kerjasama Penelitian Bioetanol- Lahan Pendopo (UU Suta
- Import of Raw Sugar- Subsidiary Equity- Payment Contract- Reprofilling- Stock Production- Asset Valuation- Bioethanol Research Cooperation- Hall Land (UU Suta)
20 Senin, 02 Nov 2012 √ √ √ √ √ - Penyelesaian UU Cinta Manis - Finishing UU Cinta Manis
21 Senin, 06 Nov 2012 √ √ √ √ √- Field Day & Mill Day - Persiapan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI
- Field Day & Mill Day - Preparation of work visit Commission VI, Indonesian legistilative assembly
22 Selasa, 13 Nov 2012 √ √ √ √ √ - Rapat Penyatuan Visi Bersama menuju Indonesia Maju 2030
- Meeting for Vision Integration towards Indonesia in 2030
23 Selasa, 27 Nov 2012 √ √ √ √ √ - Field Day & Mill Day serta kunjungan Dekom
- Field Day & Mill Day and The bord of commissioners visit
Jumlah Total Rapat: 23 23 21 21 23 23
Keterangan :1 : Direktur Utama2 : Direktur Produksi3 : Direktur SDM & Umum4 : Direktur Keuangan5 : Direktur Pemasaran & Renbang
Pelatihan DireksiProgram pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
antara lain meliputi workshop, seminar, konferensi, dan dialog,
dengan rincian sebagai berikut:
No NamaName
Jenis KegiatanActivity
Tanggal PelasanaanDate
Tempat PelaksanaanPlace
1 Ir. Boyke Budiono, MBA
Workshop Evaluasi OrganisasiWorkshop of Organisation evaluation
20 Mar 201220 March 2012
Bandar Lampung
2 Ir. M. Natsir, SH
3 Budi Santoso, SH
4 Drs.H.Agoes Riyanto
5 Ir. Rafel P. Sibagariang
6 Ir.Boyke Budiono, M.B.AKonferensi Nasional Karet (KNK) 2012Rubber National Conference (KNK) 2012
19 s.d 20 Sep 2012September 19 until
September 20, 2012Yogyakarta7 Ir.M.Natsir, SH
8 Ir.Rafel P Sibagariang, M.MA
9 Ir. M. Natsir, SHSeminar Akselerasi Pengemb. Industri HilirSeminar of Accelerating Development of Downstream Industry
10 Ir. M Natsir, S.HSeminar NasionalNational Seminar
25 Apr 2012April 25, 2012
Palembang
11 Ir.M.Natsir, SHDialog Kebijakan KaretDialogue about policies on rubber
16 Jul 2012July 16, 2012
Hotel Bidakara Jakarta
Note :1 : President Director2 : Director of Production3 : Director of Human Resources and General affair4 : Director of Finance5 : Director of Marketing & Development Planning
Training for DirectorsThere are training programs in order to improve the competence of the
Board of Directors including workshops, seminars, conferences and
dialogues, with the following details:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 159
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No NamaName
Jenis KegiatanActivity
Tanggal PelasanaanDate
Tempat PelaksanaanPlace
12 Budi Santoso, SHDiskusi Peluang,Tantangan & Strategi Pengelolaan BUMNDiscussion about Opportunities, Challenges & Strategies Management of SOEs
13 Budi Santoso S.HDiskusi IKA FH UNPADDiscussion of IKA, FH UNPAD
26 Apr 2012April 26, 2012
Jakarta
14 Drs.H.Agoes RiyantoSeminar Penyelesaian Piutang Macet di BUMN dan BUMDSeminar on finding solution for bad credit in SOEs and local government enterprises
10 Okt 2012Oct 10, 2012
Hotel Sari San Pasific Jakarta
15 Drs.H.Agoes Riyanto
- Workshop Transfer of Knowledge Pembangunan- Sistem Informasi PNBP online (SIMPONI)
- Workshop of Knowledge Transfer on development - Information System of online PNBP (SIMPONI)
03 Des 2012Dec 03, 2012
Hotel Borobudur Jakarta
Kebijakan Remunerasi DireksiBerdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER – 07/MBU/2010 dan
KEP – 11/D1.MBU/2011, rincian remunerasi Direksi PTPN VII (Persero)
pada tahun 2012, sebagai berikut:
NamaName
JabatanPosition
GajiSalary
Komposisi GajiComposition
RepresentsiRepresentation
TotalTotal
Boyke Budiono, Ir,MBADirektur UtamaPresident Director
76,651,000 100% 3,000,000 79,651,000
Agoes Riyanto, H, DrsDirektur KeuanganDirector of finance
68,985,900 90% 3,000,000 71,985,900
Budi Santoso, SHDirektur SDM dan UmumDirector of Human Resources & General affairs
68,985,900 90% 3,000,000 71,985,900
M. Natsir, Ir, SHDirektur ProduksiDirector of Productionn
68,985,900 90% 3,000,000 71,985,900
Rafel Parasian Sibagarian, Ir, M.MA
Direktur Pemasaran dan RenbangDirector of Marketing & Development Planning
68,985,900 90% 3,000,000 71,985,900
Note:Imbalan Jangka Panjang bagi Direksi adalah dengan mengikutsertakan
Direksi dalam Asuransi Purna Jabatan dengan besaran Premi 25%
dari Gaji dan dibayarkan tahunan.
Komite AuditPembentukan Komite Audit PTPN VII (Persero) Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per 05/MBU/2006 tanggal
20 Desember 2006 pasal 12 ayat (2), Undang-Undang Republik
Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran
Dasar PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), dan Surat Keputusan
Remuneration policy for DirectorsBased on Minister of SOEs Regulation No. PER - 07/MBU/2010 and KEP - 11/
D1.MBU/2011, here are the details of the remuneration of the Board of
Directors at PTPN VII in 2012:
Note:Long-term benefits for the Board of Directors is to get retirement Insurance
by paying 25% of their salary as the premium and it will be payed annually
Audit CommitteeEstablishment of Audit Committee of PTPN VII (Persero) Regulation of
Minister of State Owned Enterprises No.. Per 05/MBU/2006 dated December
20, 2006 Article 12 act (2), Law of the Republic of Indonesia No.. 40 of 2007
on Limited Liability Companies, the statutes of Association of PT Plantation
Nusantara VII (Persero) and the Decree of the Board of Commissioners
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 160
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara VII No. Kep 314/ DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota
Komite Audit PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), No. Kep-01/
DK.VII/01/2010 bulan Januari 2010 dan No. Kep-175/DK.VII/05/2010
tanggal 29 Mei 2010 tentang pengangkatan anggota Komite Audit.
Komposisi dan Independensi Komite AuditAnggota Komite Audit PTPN VII (Persero) tidak berasal dari karyawan
PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai benturan kepentingan,
bukan pelanggan dan bukan supplier PTPN VII Persero). Komisaris
mengangkat dan memberhentikan Ketua/Anggota Komite melalui
Surat Keputusan Komisaris dan disampaikan pada Kementerian
BUMN selaku pemegang saham. Dalam melaksanakan tugas-
tugas Komite Audit, Dewan Komisaris telah melengkapi personil
Komite Audit sebagai berikut:
Ketua Komite : Razali Ishak
Anggota : Herry Suheri Widuro Adi Pradono
Herry Suheri Dilahirkan di Ciamis, 7 November 1952. Menjabat sebagai Komite
Audit Komisaris Urusan Kinerja Produksi sejak 2010. Ia mendapat
gelar Sarjana Pertanian di Uniersitas Palembang pada tahun 1999
dan gelar Magister di Sekolah Tinggi Manajemen Labora pada
tahun 2000.
Ia memulai karier sebagai mandor besar dan Assisten Afdeling
pada tahun 1976-1986 di PTP X. Selanjutnya menjadi Kepala Urusan
Proteksi Bagian Tanaman dan menjadi Asisten Kepala Tanaman
Kebun pada tahun 1990. Ia juga sempat magang Manager Kebun
(1992-1993) dan magang Kepala Bagian Pengembangan Proyek (1994)
di PTPN VII (Persero). Di tahun 1994-2001 menjadi Manajer Kebun
dan Pabrik di PTPN VII (Persero) dan Kepala Bagian Tanaman dari
2001 sampai 2004. Menjadi seorang Distrik Manajer di tahun 2004
selama 4 tahun hingga akhirnya menjadi Komite Audit Komisaris
Urusan Kinerja Produksi diPTPN VII (Persero).
Beliau juga aktif di beberapa pelatihan. Pelatihan pertamanya dimulai
di Pekan Perlindungan Tanaman Perkebunan Budi Daya Karet di
tahun 1987. Ia juga pernah mengikuti kusus Manajemen Perkebunan
Menengah di LPP medan (1992), kursus Manajemen Keuangan untuk
Staf NonKeuangan di LPP Yogya (1994), dan kursus Manajemen
Perkebunan Lanjut (2000). Mengikuti seminar Pengelolaan Penyakit
Kering alur Sadap, Jamur Akar Putih, Peningkatan Kualitas & Produksi
Lateks Tanaman Karet (2006), Workshop Pemantapan Revitalisasi
Sektor Perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat
Perkebunan (2007), Seminar Penerapan Compentency Based
Human Resource Management (2007), dan International Rubber
Conference & Exhition (2007).
of the Company (Persero) PT Nusantara Plantation No. VII. Kep 314 /
DK.VII/09/2008 dated September 1, 2008 concerning Termination and
Appointment of Chairman and Members of the Audit Committee of PT
Nusantara VII (Persero), No.. Kep-01/DK.VII/01/2010 in January 2010
and no. Kep-175/DK.VII/05/2010 dated May 29, 2010 concerning the
appointment of members of the Audit Committee.
Composition and Independence of Audit Committee Audit Committee members of PTPN VII (Persero) do not come from
Employees of PTPN VII (Persero) and do not have a conflict of interest,
not customers and not the suppliers of PTPN VII. Commissioners appoint
and remove the Chairman / Members of the Committee by Commissioner
Decree and it’s conveyed to the Ministry of Enterprise as a shareholder. In
carrying out the duties of the Audit Committee, the Board Audit Committee
has completed the following personnel:
Committee Chair : Razali Ishak
Members : Herry Suheri
Adi Widuro Pradono
Born in Ciamis, November 7th, 1952. Serving as Board of Commissioners
Audit Committee for Production Performance Affairs since 2012. He was
awarded Bachelor Degree of Agriculture from Universitas Palembang
in 1999 and Master Degree from Labora Management College in 2000.
He started his career as Senior Supervisor and Afdeling Assistant in 1976
- 1986 at PTP X. Hereinafter, he served as Head of Plantations Division
Protection Bureau and Head of Plantations Division Assistant in 1990. He
also participated on internship at Plantation Manager (1992 - 1993) and
Head of Project Development Division (1994) at PTPN VII. In 1994- 2001,
he was appointed as Plantation and Plant Manager in PTPN VII and Head
of Plantations Division in 2001 and 2004. Serving as District Manager in
2004 within four years that later was appointed as Board of Commissioners
Audit Committee Production Performance Division in PTPN VII.
He also actively participated on several trainings. His first training was
started at Rubber Cultivation Plantation Protection Week in 1987. He also
participated on Middle Plantation Management course at LPP, Medan
(1992), Finance Management Course for Non-finance Staff at LPP, Yogya
(1994) and Advance Plantation Management course (2000). Participating
on several seminars, namely Tapping Pattern Dried Bug Management,
Rigidoporus Microporus, Rubber Plantation Latex Quality & Production
Improvement (2006), Plantation Sector Revitalization Consolidation to
improve Plantation Community Welfare Workshop (2007), Competency
Based Human Resources Management Implementation Seminar (2007)
and International Rubber & Conference Exhibition (2007).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 161
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Widuro Adi PradonoDilahirkan di Sidoarjo, 13 April 1979. Meraih gelar Sarjana Jurusan
Akuntansi di STIE YKPN pada tahun 2005.
Memulai karier sebagai Ketua Lapangan Wilayah Yogyakarta dan
Jawa Tengah untuk Proyek Iklan Televisi Produk Obat Nyamuk
Bakar Garuda di tahun 2003. Di tahun 2006, ia menjabat sebagai
Auditor di KAP Drs Abdul Muntalib & Co selama satu tahun dan di
tahun selanjutnya menjadi Audior di KAP Eddy Prakarsa Permana
& Siddharta. Pria yang sempat menjadi pengajar di SD Budi Mulia
2 (2002-2003) ini menjabat sebagai Akuntan di RSM AAJ Associates
sejak 2008.
Beliau juga aktif di bebepara pelatihan, di antaranya Seminar Hearing
Draft Rancangan Undang-undang Akuntan Publik (2005), Seminar
Nasional Perpajakan ” Arah Perubahan RUU Perpajakan” (2005),
dan Seminar Nasional ”Mewujudkan Good Corporate Governance
melalui Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (2006).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit Perseroan bertugas membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan peran pengawasan di Perseroan, terutama
dalam hal:
1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang
dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan
pengelolaan perusahaan.
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, termasuk kepatuhan Perseroan terhadap undang
-undang dan peraturan yang berlaku.
3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh perseroan.
4. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap
peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
bisnis perseroan.
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh
Auditor Internal.
6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi oleh perseroan serta pelaksanaan manajemen
resiko oleh Direksi.
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
Born in Sidoarjo on April 13th, 1979. Awarded Bacelor Degree of Accounting
from STIE YKPN in 2005.
Started his career as Yogyakarta and Central Java Field Officer for Garuda
Burned Mosquito Spray Products TV Commercial Project in 2003. In 2006,
he served as Auditor at Drs. Abdul Muntalib & Co Public Accountant Office
during one year and on the next year, served as Auditor at Eddy Prakarsa
Permana & Siddharta Public Accountant Office. He also served as Teacher
at SD Budi Mulia 2 (2003 - 2003) and currently serves as Accounting at RSM
AAJ Associates since 2008.
He also actively participated on several trainings, namely Public
Accountant Legal Draft Hearing Seminar (2005), Taxation National
Seminar “Taxation Legal Draft Amendment Direction (2005) and
“Establishing Good Corporate Governance through Republic of Indonesia
Law No. 5 of 1999 regarding Monopoly and Unfair Business Competition
Restriction” National Seminar (2006).
Duties and Responsibilities of Audit CommitteeAudit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the
role of control in the Company, particularly in terms of:
1. Ensuring the effectiveness of the internal control system which can
reduce the chance of deviation in company management
2. Identifying issues that require the attention of the Board of
Commissioners, including the Company’s compliance to the
applicable regulations and
3. Reviewing the financial information that will be issued by the
company
4. Reviewing the company’s compliance with laws and regulations
in the field of capital markets and other legislations related to the
company’s business
5. Reviewing the implementation of the examination by an Internal
Auditor
6. Reporting various risks faced by the company and the implementation
of risk management to the Board of Commissioners
7. Carrying out other tasks given by the Board of Commissioners
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 162
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Rapat Komite AuditSebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Komite Audit
menyelenggarakan 19 rapat termasuk rapat internal Komite Audit,
dan rapat gabungan bersama Dewan Komisaris, Internal Audit atau
unit kerja terkait lainnya. Rincian kehadiran anggota Komite Audit
dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
NamaName
JabatanPosition
Jumlah RapatThe number of meetings
Jumlah KehadiranThe number of attendance
Razali IshakKetua
Chairman19 kali
19 times100%
Herry SuheriAnggotaMember
19 kali19 times
100%
Widuro Adi PradonoAnggotaMember
19 kali19 times
100%
Agenda Rapat Komite Audit
No TanggalDate
KegiatanEvents
Hasil yang dicapaiAchieved results
112 Januari 2012
January 12, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero) dalam rangka pengesahan RKAP 2012 PTPN VII (Persero) sesuai kewenangan Dekom didasarkan KEP Men BUMN no KEP :236/MBU/ 2011 tanggal 15 November 2011. Accompanying the Board of Commissioners Board of Commissioners in the joint meeting between the commissioners and the Board of Directors of PTPN VII (Persero) in order legalize RKAP 2012 of PTPN VII (Persero) according to the authority of The bord of commissioners based on the regulation of SOE no KEP Men: 236/MBU / 2011 dated November 15, 2013.
Laporan Risalah rapatReports of Meeting minutes
218 Januari 2012
18 January 18, 2012Mengikuti Rapat Dewan Komisaris.Attending a meeting with the board of commissioners .
Laporan Risalah rapat. Reports of Meeting minutes
310 Pebr. 2011
Pebruary 10,. 2011Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a meeting with the board of commissioners
Laporan risalah rapat Reports of Meeting minutes
415 Maret 2012
March 15, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom. dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending a joint meeting of work between The bord of commissioners and the board of commissioners of PTP N VII ( Persero )
Laporan risalah rapat.Reports of Meeting minutes
526 Maret 2012
March 26, 2012
Rapat pembahasan laporan Auditor KAP Hendrawinata Gani & Hidayat. ( Grant Thornton )tahun 2011.Attending a meeting about the reports of KAP Auditor Hendrawinata Gani & Hidayat.( Grant Thornton ) 2011
Risalah rapat dengan KAP.Meeting minutes with KAP.
61 April 2012
April 1, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dekom.Attending a work meeting with The bord of commissioners.
Laporan pemeriksaan disampaikan kepada DekomInvestigation Reports conveyed to The bord of commissioners
730 April 2012
April 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTPN VII ( Persero ). Attending a joint meeting between the bord of commissioners and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapatMeeting minutes
824 Mei 2012
May 24, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTPN VII ( Persero ). Attending a joint meeting between the bord of commissioners and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
96 Juni 2012
June 6, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan.Attending a work meeting and joint meeting with the board of commissioners
Risalah rapatMeeting minutes
Audit Committee meetingsAs a form of task implementations, the Audit Committee held .... meetings,
including internal meetings and joint meetings together with the Board
of Commissioners, Internal Audit or other related units. Details of Audit
Committee’s attendance at the meetings during 2012 are mentioned here:
Audit Committee Meeting Agenda
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 163
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No TanggalDate
KegiatanEvents
Hasil yang dicapaiAchieved results
1013 Juli 2012
July 13, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi PTP N VII.Attending a joint meeting between the board of directors and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Laporan Risalah rapat .Reports of Meeting minutes
1127 Juli 2012
July 27, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris.Attending a meeting of the board of commissioners.
Risalah rapatMeeting minutes
121 Agustus 2012
August 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTP N VII.Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII (Persero) ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
1330 Oktober 2012
October 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom Dengan Direksi PTPN VII ( Persero ) .Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah Rapat gabunganJoint Meeting minutes
148 November 2012
November 8, 2012Rapat Pembahasan RKAP 2013. Attending a meeting about RKAP 2013
Laporan rapat Meeting Report
1514 Nopember 2012
November 14, 2012
Mengikuti rapat Dekom tentang Buku Manual GCG yang disampaikan oleh Tim BPKP LampungAttending a meeting of the board of commissioners about Book Manual of GCG conveyed by BPKP Lampung team
Risalah rapat DekomMeeting minutes of The bord of commissioners
167 Desember 2012December 7,2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris.Attending a meeting of the board of commissioners
Laporan Risalah rapatReports of Meeting minutess
1713 Desember 2012
December 13, 2012
Mengikuti Rapat Gabungan antara Dekom dengan Direksi.Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat disampaikan kepada Dekom.Meeting minutes conveyed to The bord of commissioners.
1817 Desember 2012
December 17, 2012
Rapat komite Audit dengan Direksi N7, KAP untuk membahas jadwal rencana audit tahun buku 2012.Attending a meeting of Audit Committee with directors of N7, KAP to discuss schedule plans of audit for the fiscal year 2012
Risalah rapatMeeting minutes
1921 Desember 2012
December 21, 2012Mengikuti Rapat pembahasan RJPP 2012 - 2017Attending a meeting about RJPP 2012 – 2017
Risalah rapat.Meeting minutes
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2012Selama tahun 2012 sesuai dengan penugasan Dewan Komisaris ,
Komite Audit telah melaksanakan tugas tugasnya sebagai berikut :
1. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat dan mengikuti rapat
Dewan Komisaris.
2. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat gabungan antara
Dewan Komisaris dengan Direksi PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero) dan mengikuti rapat gabungan.
3. Mendampingi dewan komisaris/ketua komite audit dalam
rangka menyusun Program Kerja dan Rencana Anggaran
Dewan Komisaris tahun 2012 ke PTP Nusantara VII (Persero).
4. Mendampingi Dewan Komisaris dalam melaksanakan
kunjungan pengawasan ke Perseroan berserta unit usaha.
5. Melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap tanaman
menghasilkan karet yang akan di tanam ulang tahun 2012.
6. Melakukan analisa dan evaluasi atas Laporan Manajemen
Bulanan, Triwulanan dan Tahunan serta laporan- laporan lain
yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Reports Of Audit Committee’s Duty Implementation In 2012During 2012 in accordance with the assignment of the Board of
Commissioners, the Audit Committee has carried out his duties as follows:
1. Preparing evaluation for meeting materials and attending the
meeting of the Board of Commissioners
2. Preparing evaluation for joint meeting materials between the Board
of Commissioners and the Board of Directors of PT. Plantation
Nusantara VII (Persero) and participating in the joint meeting.
3. Accompanying the board of commissioners / Chairman of the
Audit Committee in order to construct the Work Programme and
Budget Plan of Board of Commissioners in 2012 to PTP Nusantara
VII (Persero)
4. Accompanying the Board of Commissioners in carrying out
monitoring visits to the Company along with the business unit.
5. Conducting an examination on the fixed assets of Plant which
Produces Rubber planned to replant in 2012.
6. Performing analysis and evaluation on the Monthly, Quarterly and
Annual Management Reports, and other reports that require the
attention of the Board of Commissioners
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 164
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
7. Melakukan Analisa dan evaluasi terhadap Rencana Kerja Dan
Anggaran Perusahaan ( RKAP ) Tahun 2012.
8. Membantu menyiapkan bahan Field and Mill day Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan mengikuti kegiatan
tersebut.
9. Melakukan pemeriksaan.
10. Mengikuti rapat pembahasan program pemeriksaan Auditor
Eksternal ( KAP ) atas pemeriksaan Laporan Keuangan PTP
Nusantara VII (Persero) yang berakhir Tahun buku 2012.
11. Membahas RKAP 2013
Rincian kegiatan selama tahun 2012 sebagai berikut :
No TanggalDate
KegiatanActivities
Hasil yang dicapaiAchieved results
1
12 Januari 2012January 12,
2012
Mendampingi Dewan Komisaris rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero) dalam rangka pengesahan RKAP 2012 PTPN VII (Persero) sesuai kewenangan Dekom didasarkan KEP Men BUMN no KEP :236/MBU/ 2011 tanggal 15 November 2011.Accompanying the Board of Commissioners Board of Commissioners in the joint meeting between the commissioners and the Board of Directors of PTPN VII (Persero) in order legalize RKAP 2012 of PTPN VII (Persero) according to the authority of The bord of commissioners based on the regulation of SOE no KEP Men: 236/MBU / 2011 dated November 15, 2011.
Laporan Risalah rapatReports of Meeting minutes
212 Januari 2012
January 12, 2012
Mendampingi Komisaris Utama dalam rangka Konsultasi Direktur Pemasaran dan Renbag PTPN VII (Persero) mengenai pendirian Pabrik Pakan Ternak, Kompos, dan Peternakan Sapi.Accompanying the main Commissioner in order to consult to the Marketing & Planning Development Director of PTPN VII (Persero) on the establishment of Feed Mill, Organic fertilizer and Cattle.
Laporan dibuat Direktur Pemasaran dan Renbag.Reports made by Marketing & Planning Development Director
318 Januari 2012
January 18, 2012Mengikuti Rapat Dewan Komisaris.Attendinf a meeting with the board of commissioners
Laporan Risalah rapat. Reports of Meeting minutes
419 Januari 2012
January 19, 2012
Mendampingi Kunjungan kerja ( Kunker ) Dekom ke PTPN VII (Persero) dalam rangka pembuakaan Probis dan SOP.accompanying commissioners for work visit in order to open Probis and SOP
Laporan kunjunganVisit reports
525/1 – 28/1 2012
Melakukan pemeriksaan ulang (Cross Chek) pengajuan atas rencana penghapusbukuan aset tanaman Menghasilkan karet tua,piutang, dan persediaan barang gudang.Cross Checking submission of the plan to close books on plant asset that produces old rubber, warehouse goods, receivables and Inventories
Laporan pemeriksaan ulang ( cross check ) Cross check reports
6 1/2 – 3/2 2012
Melanjutkan pemeriksaan Ulang (Cross Chek) pengajuan atas rencana penghapusbukuan aset tanaman Menghasilkan karet tua,piutang dan persediaan barang gudang.Cross Checking submission of the plan to close books on plant asset that produces old rubber, warehouse goods, receivables and Inventories
Laporan pemeriksaan ulang ( Cross Chek ). Cross Check reports
710 Pebruari 2011
February 10, 2011Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris.Attending a work meeting with the board of commissioners
Laporan risalah rapatReports of Meeting minutes
87-10 Pebruari 2012
February 7-10,2012
Mendampingi kunjungan kerja Komisaris ke Distrik M, Enin, dan Banyuasin unit usaha Beri, Suli, Sena, dan CimaAccomapanying work visit of the commissioners to District of M, Enin dan Banyuasin, business unit of Beri, Suli, Sena dan Cima
Laporan Kunker Work visit reports
921 - 22 Pebruari 2012
February 21 – 22, 2012Mendampingi Kunjungan kerja ( Kunker ) Dekom ke Distrik Way Sekampung dan D.Way Seputih.Accompanying work visit of commissonersto District of Way Sekampung and D.Way Seputih
Laporan Kunker Work visit reports
10 29/2-1/3 2012Mendampingi kunjungan Dewan Komisaris ke Distrik Banyuasin UU,Beka,Beta, dan Betu.Accompaning Commissioners’ visit to District of Banyuasin UU,Beka,Beta dan Betu
Laporan kunjunganVisit report
7. Performing analysis and evaluation on the Company’s Work Plan
and Budget (CBP) in 2012
8. Helping to prepare materials of Mill and Field day of PT. Plantation
Nusantara VII (Persero) and participate in the event
9. Carrying out examination
10. Attending a meeting about an External Auditor examination
program (KAP) on the examination of financial statements of PTP
Nusantara VII (Persero) which its fiscal year ended in 2012
11. Discussing RKAP for 2013
The details of activitis during 2012 are explained below :
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 165
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No TanggalDate
KegiatanActivities
Hasil yang dicapaiAchieved results
115 Maret 2012
March 5, 2012Mengikuti acara serah terima Direksi.Attending a handover ceremony of the directors
1210 Maret 2012
March 10,2012
Mengikuti acara Hari Ulang tahunPTPN VII (Persero).Attending the anniversary of of PTPN VII (Persero)
1315 Maret 2012
March 15, 2012Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom. dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending a joint meeting between commissoners and directors of PTP N VII ( Persero )
Laporan risalah rapat.Reports of Meeting minutes
1426 Maret 2012
March 26, 2012
Rapat pembahasan laporan Auditor KAP Hendrawinata Gani & Hidayat ( Grant Thornton ) tahun 2011. Attending a meeting about the reports of KAP Auditor Hendrawinata Gani & Hidayat.( Grant Thornton ) 2011
Risalah rapat dengan KAP.Meeting minutes with KAP
151 April 2012
April 1, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dekom.Attending Work meeting with the board of commissioners
Laporan pemeriksaan disampaikan kepada DekomInvestigation reports conveyed to the board of commissioners
1612 April 2012
April 12, 2012
Mendampingi Komisaris melakukan pertemuan dengan Direktur Umum dan SDMPTPN VII (Persero).Accompanying commissioners to meet The President Director and HR of PTPN VII (Persero)
1718-20 April 2012
April 18-20, 2012Mendampingi Dekom Kunker Distrik Bengkulu UU Pawi, Tapi, dan Keta.Accompanying commissioners for work visit to District of Bengkulu UU Pawi, Tapi and Keta
Laporan Kunker Work visit reports
1823 – 25 April 2012
April 23 – 25, 2012Evaluasi Pabrik UU Beki.Evaluation of UU Beki factory
Laporan EvaluasiEvaluation reports
1926 April 2012
April 26, 2012Mendampingi Dekom Kunjungan kerja ( Kunker ) Distrik Seputih UU Buma.Accompanyng commissioners for work visit to Distrik Seputih UU Buma
Risalah rapat Meeting minutes
2030 April 2012
April 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTP N VII ( Persero ).Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapatMeeting minutes
2124 Mei 2012
May 24, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
226 Juni 2012
June 6, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan.Attending joint meeting and work meeting of commisoners
Risalah rapatMeeting minutes
2313 – 15 Juni2012
June 13 – 15, 2012
Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Banyuasin UU Beka, Beta, dan Betu.Accompanyng commissioners for work visit to District of Banyuasin UU Beka, Beta and Betu.
Laporan Kunker Work visit reports
2428- 29 Juni 2012
June 28- 29, 2012Kunjungan kerja Komite Audit untuk Evaluasi UU Buma .Work visit of Audit committee for evaluating UU Buma .
Laporan disampaikan kepada Dewan KomisarisReport conveyed to the board of commissioners
253 - 5 Juli 2012
July 3 – 5, 2012Mendampingi Komisaris untuk Evalusi UU Rapi dan Eks PT ADP.Accompanying commissioners for evaluating UU Rapi and Eks PT ADP.
Laporan KunjunganVisit report
2613 Juli 2012
July 13, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi PTP N VII.Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Laporan Risalah rapat .Meeting minutes reports
2714 Juli 2012
July 14, 2012Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Way Seputih UU Patu. Accompanying commissioners for work visit to District of Way Seputih UU Patu
Laporan Kunker Work visit report
2827 Juli 2012
July 27, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris.Attending work meeting with commissioners
Risalah rapatMeeting minutes
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 166
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No TanggalDate
KegiatanActivities
Hasil yang dicapaiAchieved results
291 Agustus 2012August 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero).Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapatMeeting minutes
302 Agustus 2012August 2, 2012
Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Muara Enim, UU Suli.Accompanyng commissioners for work visit to District of Muara Enim, UU Suli
Laporan KunjunganVisit report
3116 – 18 Agustus 2012 August 16-18-2012
Melakukan evaluasi produksi sebagai tindak lanjut temuan Dekom.Evaluating production as a follow-up findings by commissioners
Laporan EvaluasiEvaluation report
3229-30 Agustus 2012August 29-30, 2012
Melakukan evaluasi produksi sebagai tindak lanjut temuan Dekom.Evaluating production as a follow-up findings by commissioners
Laporan EvaluasiEvaluation report
336 - 10 September
September 6-10, 2012Mendampingi Kunker Dekom ke UU Beki, Resa, dan UU Bege Afd. Kalianda.Accompanyng commissioners for work visit to UU Beki, Resa dan UU Bege Afd. Kalianda
Laporan Kunker DekomReport of Commissioners’ Work visit
341- 3 Oktober 2012October 1-3, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi kelapa sawit.Accompanyng commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill dayReports of Field day and Mill day
3521- 24 Oktober 2012
October 21-24, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi kelapa sawit.Accompanyng commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill dayReports of Field day and Mill day
3630 Oktober 2012October 30,2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom Dengan Direksi PTP N VII ( Persero ).Attending Joint work meeting between Commissioners and directors of PTP N VII ( Persero )
Risalah Rapat gabunganJoint Meeting minutes
375-7 November 2012
November 5-7, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi Kelapa Sawit.Accompanying commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill dayReports of Field day and Mill day
388 November 2012
November 8, 2012 Rapat Pembahasan RKAP 2013.Attending a meeting on RKAP 2013
Laporan rapat Meeting reports
3914 Nopember 2012
November 14, 2012
Mengikuti rapat Dekom tentang Buku Manual GCG yang disampaikan oleh Tim BPKP Lampung.Attending a meeting with commissioners about manual book of GCG conveyed by BPKP Lampung team
Risalah rapat DekomMeeting minutes of the board of commissioners
4026-28 Nopember 2012
November 26-28, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi karet .Accompanying commissioners for work visit in Filed day and Mill day on rubber commodities
Laporan Field day dan Mill dayReports of Field day and Mill day
417 Desember 2012
December 7, 2012Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris.Attending a work meeting with the board of commissioners
Laporan Risalah rapatMeeting minutes reports
4210-12 Desember 2012
December 10-12, 2012Evaluasi Pengadaan Barang dan jasa.Evaluating Goods and services procurement
Laporan evaluasiEvaluation reports
4313 Desember 2012
December 13, 2012Mengikuti Rapat Gabungan antara Dekom dengan Direksi.Attending Joint work meeting between Commissioners and directors of PTP N VII ( Persero )
Risalah rapat disampaikan kepada Dekom.Meeting minutes conveyed to the bord of commissioners
4417 Desember 2012
December 17, 2012
Rapat komite Audit dengan Direksi N7, KAP untuk membahas jadwal rencana audit tahun buku 2012.Attending a meeting of Audit committee with directors of N7, KAP to discuss plan schedules for financial year 2012.
Risalah rapat Meeting minutes
4521 Desember 2012 December 21, 2012
Mengikuti Rapat pembahasan RJPP 2012 - 2017.Attending the meeting of RJPP 2012 – 2017
Risalah rapat Meeting minutes
4622 Desember 2012
December 22, 2012Mendampingi Kunker Dekom ke UU Resa.Accompanying commissioners for work visit to UU Resa
Laporan KunjunganVisit report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 167
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris
No:KEP-08/ DK.VII/02/2012 tanggal 27 Februari 2012 dengan tugas
dan wewenang untuk melakukaan pengelolaan risiko Perusahaan
secara menyeluruh.
Komposisi dan Independensi Komite Manajemen Risiko
Anggota Komite Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) tidak
berasal dari Karyawan PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai
benturan kepentingan, bukan pelanggan dan bukan supplier
PTPN VII Persero). Komisaris mengangkat dan memberhentikan
Ketua/Anggota Komite melalui Surat Keputusan Komisaris dan
disampaikan pada Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
Dalam melaksanakan tugas-tugas Komite Manajemen Risiko,
Dewan Komisaris telah melengkapi personil Komite Manajemen
Risiko sebagai berikut:
Ketua : M.Saleh S. Ali
Anggota : Roni P. Sitorus
P. Ronnie SitorusDilahirkan di Porsea, 20 Desember 1950. Mendapat gelar Sarjana
di Sekolah Tingga Ekonomi Mahardika Surabaya di tahun 1986, di
mana di tahun 1979 sempat mengenyam pendidikan Ajun Akuntan
PAAP FE Unair Surabaya.
Perjalanan kariernya dimulai menjadi Forex drilling Coy of Indonesia
di tahun 1971 dan Parker drilling coy of Indonesia Inc di tahun
1972. Beliau bergabung di lingkungan PTPN sejak tahun 1975.
Bermula menjadi Staf Inspeksi PN/PTP Wilayah IV Surabaya di tahun
1979-1987 kemudian menjadi staf SPI PTP XXI-XXII di tahun 1987
selama 3 tahun. Ia juga sempat memengang beberapa posisi, di
antaranya Kepala Urusan SPI PTP XXXI (1990-1996), Kepala Urusan
VerifikasiPTPN VII (Persero) (1996-1997), dan menjadi Kepala Urusan
SPIPTPN VII (Persero) (2004-2006).
Beliau memperoleh gelar Qualified Internal Auditor (QIA) pada
Institut Pendidikan Pelatihan Audit dan Manajemen (IPPAM)
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPAI) di tahun 2006, ini juga
pernah mengikuti beberapa pelatihan. Yaitu seminar ABC Sistem
Peranannya dalam Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja
Manajemen (1994); Lokakarya Perencanaan Strategis Perusahaan
LMUI dan Lokakarya Nasional, Aplikasi dan Implikasi Prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan BUMN/BUMD (1994);
Lokakarya Analisa Laporan Keuangan untuk Penilaian Kinerja
Perusahaan (1997); Seminar The Role Internal Auditing Inpreventing
and Detecting Corruption (2004); dan Seminar Nasional FKSPI (2006).
Risk Management CommitteeThe Risk Management Committee was established by Decree of the board
of commissioners No. BOC: KEP-08 / DK.VII/02/2012 dated February 27,
2012 with the duty and authority to run overall risk management of the
company.
Composition and independence of the Risk Management CommitteeMembers of the Risk Management Committee of PTPN VII (Persero) do not
from Employees of PTPN VII (Persero) and do not have a conflict of interest,
not customers and not the suppliers of PTPN VII. Commissioners appoint
and remove the Chairman / Members of the Committee by Commissioner
Decree and inform it to the Ministry of State Owned Enterprises as a
shareholder. In carrying out the tasks of the Risk Management, the BOC
personnel have completed the Risk Management Committee as follows:
Chief : M.Saleh S. Ali
Member : Roni P. Sitorus
P. Ronnie SitorusBorn in Porsea on December 20th, 1950. Awarded Bachelor Degree from
Mahardika Surabaya Economy College in 1986, and in 1979 continued his
study at PAAP FE Accounting Ajun, Unair Surabaya.
His career history was started as Forex Drilling Coy of Indonesia in 1971
and Parker Drilling Coy of Indonesia Inc. in 1972. He was joined with PTPN
since 1975. Started as PN/PTP Regional IV Inspection Staff, Surabaya
in 1979 - 1987 later served as PTP XXI - XXII Internal Audit Staff in 1987
within three years. He was also appointed on several positions namely
Head of Internal Audit Division at PTP XXXI (1990 - 1996), Head of PTPN
VII Verification Bureau (1996- 1997) and Head of Internal Audit Division
at PTPN VII (2004 -2006).
He was awarded Qualified Internal Auditor (QIA) Certification from Audit
and Management Training and Education Center (IPPAM), Internal Audit
Education Foundation (YPAI) in 1996, and participated on several training,
namely ABC and its role system in enhancing Management Performance
Effectiveness and Efficiency (1994), LMUI Corporate Strategic Planning
Workshop and Goods and Procurement Application and Implication
Procedure on SOE/ROE Company National Workshop (1994), Financial
Statement Analysis Workshop for Corporate Performance Assessment
(1997), The Role Internal Auditing in Preventing and Detecting Corruption
Seminar (2004) and FKSPI National Seminar (2006).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 168
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko Perusahaan melalui pertemuan secara
berkala maupun cara lainnya untuk membahas progres dari
tahapan-tahapan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
2. Melakukan review atas penilaian risiko oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko terhadap rencana investasi perusahaan yang
material.
3. Melakukan pengawasan atas kegiatan Satuan Kerja Manajemen
Risiko dalam memantau pelaksanaan mitigasi resiko oleh unit-
unit kerja terkait.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi Komite
Manajemen Risiko oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan review tahunan atas
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang diajukan oleh
Direksi.
6. Melakukan penelaahan atas informasi risiko dan manajemen risiko
perusahaan dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan,
melalui proses:
a. Diskusi bersama dengan manajemen
b. Review atas draft dari laporan yang akan dipublikasikan
7. Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting pada unit-
unit di lingkungan perusahaan, sesuai kebutuhan.
8. Komite Manajemen Risiko harus menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat kerahasiaan maksimal,
terbatas pada anggota Komite Manajemen Risiko dan anggota
Dewan Komisaris
9. Melakukan self-evaluation dan self improvement terhadap
efektivitas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko.
Sekretaris Perusahaan Peran Sekretaris Perusahaan pada PTPN VII (Persero) menjadi peran
yang sangat utama pada penyampaian informasi kepada masyarakat.
Peran tersebut melekat pada bagian Sekretariat Perusahaan
yang independenbaik di perusahaan maupun kepada unit usaha
yang lain. Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
langsung kepada Direksi sehingga hal ini memungkinkan Sekretaris
Perusahaan bertindak mewakili Perusahaan dalam berhubungan
dengan pihak luar dan bertugas untuk mengelola informasi yang
berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas perusahaan
Profil Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) saat ini dijabat oleh Sonny
Soediastanto, S.H. menggantikan sekretaris perusahaan yang
sebelumnya yaitu Budi Santoso, S.H. yang telah menjadi Direktur
SDM & Umum PTPN VII (Persero). Mengawali karir sebagai karyawan
Tjiwi Kimia pada tahun 1984 selama 1 tahun, dan kemudian di
bidang perkebunan pada tahun 1985 di PTP XXII sebagai calon
Duties and Responsibilities of Risk Management Committee1. Conducting a review and providing recommendations on the
effectiveness of risk management undertaken by Corporate Risk
Management Unit through regular meetings and other ways to discuss
the progress of the stages of the duties and responsibilities performed
by the Risk Management Unit.
2. Reviewing the risk assessment by the Risk Management Unit of the
company’ on material investment plans.
3. Supervising over the activities of the Risk Management Unit in
monitoring the implementation of risk mitigation by related work units.
4. Supervising over the implementation of the recommendations of the
Risk Management Committee by Risk management units.
5. Performing analysis and evaluation on the proposed Plans of Activities
and Budget (CBP) and the annual review of the Company’s Long-Term
Plan (RJPP) proposed by the Board of Directors.
6. Reviewing risk information and risk management of the company in
reports that will be published through the process:
a. Discussion with management
b. Review the draft of a report to be published
7. Discussing important risks at units in the neighborhood of the
company as needed.
8. The Risk Management Committee must submit a report of
implementation of special duties with high confidentiality at maximum
level, limited to the members of the Risk Management Committee and
member of the Board of Commissioners
9. Performing self-evaluation and self-improvement of the effectiveness
of the implementation of the Risk Management Committee.
Corporate SecretaryThe role of the Corporate Secretary at the PTPN VII (Persero) becomes a very
major role in delivering information to society. Such role of the Secretariat
is attached to the company’s independent secretariat unit in both company
and other business units. In addition, the Company Secretary is directly
responsible to the Board of Directors so that it enables Company Secretary
to take action on behalf of the Company in dealing with outsiders and
duties to manage the information related to the policies and activities
of the company
Profile of Corporate SecretaryThe Corporate Secretary of PTPN VII (Persero) currently is Sonny
Soediastanto, SH who replaces the previous company secretary, Budi
Santoso, SH who has become the Director of Human Resources & General
Affair of PTPN VII (Persero). He began his career as an employee of Tjiwi
Chemistry in 1984 for 1 year, and then in the plantation in 1985 at PTP XXII
he became a prospective employee. After 3 months for work probation,
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 169
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
pegawai trainee. Setelah menjalani 3 bulan masa percobaan,
diangkat menjadi anggota staf Kantor PG Bunga Mayang di PTPN
XXXI hingga kemudian dipercaya untuk menjadi anggota staf Kantor
Pusat PTPN XXXI. Setelah adanya penggabungan PTPN X, PTPN
XXXI, dan PTPNXXII menjadiPTPN VII (Persero) beliau dipercaya
untuk menjabat sebagai Tim Khusus Pembebasan Lahan pada
tahun1990. Dengan selesainya tugas pembebasan tersebut, beliau
diangkat sebagai Kepala Urusan Bagian Umum pada tahun 1996, dan
sempat menjabat sebagai Kepala Urusan Hukum Agraria pada tahun
1999. Pada tahun 2000, setelah adanya proses inpassing dengan
penyesuaian golongan, beliau dipercaya menjadi Kepala Urusan
Umum, Sosial, & Keamanan pada Bagian Umum. Kemudian pada
tahun 2001 bagian Sekretariat Perusahaan terbentuk dan dengan
adanya urusan Hubungan Masyarakat pada bagian tersebut, beliau
diangkat menjadi Kepala Urusan Hubungan Masyarakat. Humas
dan untuk mengisi kekosongan jabatan Sekretaris Perusahaan yang
telah diangkat sebagai Direktur SDM & Umum, maka beliau diangkat
sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 7.6/KPTS/242/2010.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan1. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan
masyarakat.
2. Melaksanakan fungsi manajemen pada bidang tugas
kesekretariatan.
3. Bertindak sebagai pengelola dan penyedia informasi bagi
Perusahaan berkaitan dengan pasar modal (Investor Relations)
dan penerapan Tata Kelola Perusahaan.
4. Mewujudkan penyediaan informasi berbasis web dengan
menggunakan aplikasi terintegrasi.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan
kegiatan sebagai berikut :
No Waktu Pelaksanaanwaktu Pelaksanan
TempatPlace Uraian Agenda Detail of Agenda
103 Januari 2012
January 03, 2012JakartaJakarta
Rapat Pembahasan Final RKAP 2012 Final Discussion meeting of RKAP 2012
214 Januari 2012
January 14, 2012JakartaJakarta
- Pengesahan RKAP 2012 oleh Dewan Komisaris :a. RKAP Tahun 2012.b. RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012.c. KPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen.d. Pembahasan hal strategis lain.
- Penandatanganan PKB untuk periode tahun 2012-2013, antara manajemen PTPN VII (Persero) dengan SPPN VII (Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara).
- Ratification of RKAP 2012 by the Board of Commissioners:a) CBP in 2012.b) RKA of Partnership and Community Development Program in 2012.c) KPI set out in the Contract Management.d) Discussion of other strategic matters.- The signing of the CBA for the period 2012-2013, between management PTPN VII (Persero) and SPPN VII (Nusantara Plantation Workers’ Union).
he was appointed as staff of Bunga Mayang PG Office at PTPN XXXI until
then he was believed to be a staff member of the Office of the Board of
Directors PTPN XXXI. After the merger of X PTP, PTP XXXI and PTPXXII
that later became PTPN VII, he was appointed to serve as a Special Land
Acquisition Team in 1990. With the completion of the task of liberation,
he was appointed Chief of the General Affairs Section in 1996, and served
as Head of the Agrarian Law in 1999. In 2000, after the advent of passing
process with class adaptation, he was believed to be Chief of General Affair,
Social & security in general Section. Then in 2001, the Industrial Secretariat
was formed and with the course of the Community Relations section, he
became the Chief of Community Relations, Public relations department. To
fill the vacant position of the company Secretary who previously appointed
as Director of Human Resources & General Affair, he was appointed as
Company Secretary of PTPN VII (Persero) on the Board of Directors Decree
No. 7.6/KPTS/242/2010.
Duties and Responsibilities of Corporate Secretary1. Carrying out activities related to the public relations function
2. Carrying out the functions of management in the field of secretarial
duties
3. Acting as a manager and provider of information to the Company
relating to the capital market (Investor Relations), and Corporate
Governance
4. Realizing the provision of web-based information by using integrated
application
Task Implementation Of Corporate SecretaryDuring 2012, the Company Secretary carried out the following activities:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 170
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Waktu Pelaksanaanwaktu Pelaksanan
TempatPlace Uraian Agenda Detail of Agenda
317 Januari 2012
January 17, 2012
Kantor Kementerian BUMN, Jakarta
SOEs Ministry office , Jakarta
Rapat pembahasan rencana IPO PTPN VII (Persero) plan Discussion meeting of IPO PTPN VII (Persero)
419 Januari 2012
January 19, 2012
Kantor BPK, JakartaFinancial Investigation Bureau Office, Jakarta
Rapat dengan BPK, penjelasan tentang laporan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK-RI.
Meeting with BPK (Financial Investigation Bureau), an explanation of the follow-up monitoring report on the results of BPK-RI.
502 Februari 2012
February 02, 2012JakartaJakarta
Seminar Forum Komunikasi Investasi BUMN dengan pokok bahasan :
Seminar of Communications Forum on SOE Investment with the subject:- “SOE as a driver of Indonesia’s economy”.- Strategic Projects of SOEs by Restructuring & Strategic Planning devision.
607 Februari 2012
February 07, 2012
Kantor Kementerian BUMN, Jakarta
SOEs Ministry office , Jakarta
Rapat Pembahasan IPO PTPN VII (Persero) bersama Deputi Bidang Restrukturisasi & Perencanaan Strategis BUMN.
Discussion Meeting on IPO PTPN VII (Persero) with Deputy of Restructuring & Strategic Planning of SOE
711 Februari 2012
February 11, 2012JakartaJakarta
Penandatanganan dengan Notaris N.M Dipo Nusantara PUA UPA, SH.Berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII kepada Menteri Hukum dan HAM.
Notary Signing with NM Dipo Nusantara,UPA PUA, SH. Related to the extension of the working term of members of the Board of Directors of Company of PT Gardening Nusantara VII to the Minister of Justice and Human Rights.
816 Februari 2012
February 16, 2012
Kantor DPR RI, JakartaIndonesian legistilative
assembly , Jakarta
RDP dengan Komisi VI DPR RIAgenda penjaringan masukan dalam rangka Panja Kelapa Sawit dan Karet.
RDP with Commission VI of the House of RepresentativesAgenda of getting inputs for working committee of oil palm and rubber.
903 Maret 2012March 03, 2012
Kementerian BUMN, Jakarta
SOEs Ministry office, Jakarta
Rapat koordinasi membahas perubahan anggatan dasar perusahaan.
Coordination meeting to discuss changes to the company’s statutes.
1001 Mei 2012
May 01, 2012Jakarta
Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris)Agenda :
- Evaluasi Program Kerja Direksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).- Pembahasan mengenai usulan persetujuan beberapa hal strategis korporasi.
Joint Meeting (Board of Directors and Board of Commissioners)agenda:- Work Program Evaluation of Directors of Plantation Nusantara VII (Persero).Discussion on the proposal to approve on corporate strategic matters.
1104 Mei 2012
May 04, 2012
Kementerian BUMN, Jakarta
SOEs Ministry office, Jakarta
Rapat penjelasan perubahan anggaran dasar dan penyampaian Keputusan Pemegang Saham tentang perubahan anggaran dasar masing-masing BUMN.
Explanation meeting on charter changes and presentation of Shareholders’ Decision on charter change in each SOE.
1211 Mei 2012
May 11, 2012Kantor LO, JakartaLO office, Jakarta
- Rapat Konsultan TIEvaluasi Penawaran dan Beauty Contest Konsultan TI untuk pelaksanaan pengadaan jasa konsultan TI pengembangan sistem informasi terintegrasi / ERP perusahaan.
- Rapat Pra RUPS.
- Meeting with IT ConsultantEvaluation of Bids and Beauty Contest of IT Consultants for the procurement of IT consulting services and integrated information systems development / ERP company.- Pre-AGM Meeting
1315 Mei 2012
May 11, 2012Jakarta
Rapat Pendahuluan & Pra RUPSPersiapan teknis penyelenggaraan RUPS Luar Biasa Terkait Perubahan Anggaran Dasar.
Introduction Meetings & Pre AGM Preparing technical maintenance Extraordinary AGM on Statute Changes.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 171
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No Waktu Pelaksanaanwaktu Pelaksanan
TempatPlace
Uraian Agenda Detail of Agenda
1425 Mei 2012
May 25, 2012Jakarta
Rapat Gabungan (Direksi dengan Dewan Komisaris)Membahas persiapan rapat RUPS Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011, serta progres report permalahan perusahaan.
Joint Meeting (Board of Directors with the Board of Commissioners)meeting to discuss the preparation of AGM on Annual Financial Statements of 2011, as well as progress reports of company problems..
1529 Mei 2012
May 29, 2012UU Cima
Rapat Koordinasi di UU Cintamanis berkaitan dengan penanganan permasalahan sosial.
Coordination Meeting in UU Cintamanis concerning the handling of social problems.
1611 Juni 2012
June 11, 2012
JakartaSurabaya
- Rapat RUPS Laporan Tahunan Tahun 2011- Acara Forum Humas BUMN.
Dalam rangka Rapat Tahunan FH BUMN, mendiskusikan tentang peran strategis humas berkaitan dengan citra perusahaan dalam menangani media, melalui pendekatan Teknologi Informasi, dan media sosial internet.
- AGM Meeting of Annual Report of 2011- Public Relations Forum Event of SOEsfor FH SOE Annual Meeting, to discuss the strategic roles of public relations related to the image of the company in dealing with the media, through the approach of Information Technology and Internet social media.
1721 Juni 2012
June 21, 2012Palembang
Sosialisasi peraturan menteri BUMN :- Peraturan Menteri BUMN No. PER.01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan konsep parameter pengukuran GCG.
- Peraturan Menteri BUMN No.PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
Socialization on laws and regulations of SOE s Minister :- Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No.. PER.01/MBU/2011 in applying Good Corporate Governance (GCG) in SOE and concept of measurement parameters of GCG - Regulation of the Minister of SOEs No.PER-03/MBU/2012 on Guidelines for Appointment of Members of the Board of Directors and Member of the Board of Commissioners of state-owned Subsidiary.
1803 Juli 2012
July 03, 2012Kantor RNI, JakartaRNI office, Jakarta
Rapat dengan RNI untuk penyamaan format RDP untuk rapat dengan Panja Gula DPR RI.
Meeting with RNI for RDP equation format for a meeting with Sugar Committee from the House of Representatives
1911 Juli 2012
July 11, 2012Palembang Acara MoU dengan Pangdam
Signing memorandum of understanding with Commander of Indonesian Army
2017 Juli 2012
July 17, 2012Jakarta
- Rapat dengan Kuasa HukumPTPN VII (Persero)Rencana Perubahan Anggaran Dasar terkait dengan Perubahan Modal Ditempatkan/disetor.- Rapat di Kementerian BUMNPenyerahan keputusan pencabutan terhadap keputusan perubahan Anggaran Dasar penyesuaian dengan SK-164/MBU/2012.
- Meetings with Attorney ofPTPN VII (Persero)Planning for amendments related to Capital changes Issued / paid.- Meeting at the Ministry ofSOESubmission of the revocation decision on adjustments decision over statutes to the amendment SK-164/MBU/2012.
2120 Juli 2012
July 20, 2012Palembang
Koordinasi dengan Media perihal kasus sosial yang terjadi di UU Cintamanis.
Coordination with social media regarding cases that occurred in UU Cintamanis.
2228 Juli 2012
July 28, 2012UU Suli
Safari Ramadhan, melaksanakan program perusahaan menjalin komunikasi intens dengan unit Kerja perusahaan.
Safari Ramadhan, implementing company programs to establish communication with the intense work unit of the company.
2331 Juli 2012
July 31, 2012
Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta
Agriculture ministry office, Jakarta
Sosialisasi Permen ESDM bersama Direktur Utama.Menindaklanjuti PP No.15 Tahun 2012 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak khususnya pelarangan penggunaan Jenis BBM Tertentu berupa minyak solar
Socialization of Minister Regulation of EMR wit the President Director, explained in minister regulation of ESDM No.12 ,2012 No.15 Year 2012, on forbidding Consumption of particular in form of diesel oil fuel
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 172
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Waktu Pelaksanaanwaktu Pelaksanan
TempatPlace
Uraian Agenda Detail of Agenda
2404 Agustus 2012August 04 2012
Palembang
Pertemuan dengan DPD RI Pembahasan dengan Pansus Konflik Agraria dan Sumberdaya Alam DPD RI terkait konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Meeting with Indonesian Regional Representatives Council (DPD) Discussions with the Special Committee on Agricultural and Natural Resource of DPD related to agrarian Conflict that occurred in Ogan Ilir regency in South Sumatra.
2508 Agustus 2012August 08, 2012
UU KetahunSafari Ramadhan, melaksanakan program perusahaan menjalin komunikasi intens dengan Unit Kerja perusahaan.
Safari Ramadhan, implementing company programs to establish communication with the intense work unit of the company
2610 Agustus 2012August 10, 2012
JakartaRapat membahas tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Meeting to discuss about changing the Articles of Association of the Company.
2706 Sept 2012Sept 06, 2012
Palembang
Sosialisasi Program Privatisasi BUMN.- Kebijakan privatisasi BUMN.- Lesson Learned Privatisasi BUMN dari Perspektif Regulacy Maker.- Lesson Learned Privatisasi BUMN dari perspektif independent oleh pengamat ekonomi.- Tinjauan aspek legal atas privatisasi BUMN.
Socialization of SOE Privatization Program- Privatization policy of SOE- Lesson Learned from the Privatization Regulacy Maker’s Perspective- Lesson Learned from the Privatization from independent perspective by economists.- Overview of the legal aspects of the privatization of state enterprises.
2816 Sept. 2012Sept 16. 2012
PalembangPertemuan Teknis Pekerjaan Karya BaktiDalam rangka pelaksanaan Pekerjaan Karya Bakti Kodam Sriwijaya Palembang di UU Cinta Manis.
Technical meeting of karya baktiIn order to implement Karya bakti of Kodam Sriwijaya Palembang in UU Cinta manis.
2904 Oktober 2012October 04, 2012
Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta
Industrial ministry office ,Jakarta
Jakarta
- Presentasi Penjurian Primaniarta Award, penghargaan di bidang komoditas impor nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.- PORSENI BUMN 2012, mendampingi timPTPN VII (Persero) dalam agenda Kementerian BUMN, dalam rangka menjalin komunikasi dan interkasi antar BUMN.
- Presentation to judge Primaniarta Award, an award in the field of national import commodities held by the Ministry of Industry.- PORSENI BUMN 2012, accompanyingPTPN VII (Persero) team on the agenda of Ministry of SOE, in order to establish communication and interaction between SOEs.
3011 Oktober 2012October 11, 2012
Jakarta- Rapat BOD di Kantor LO Jakarta.- Penugasan SDM untuk mengikuti seminar.
- BOD meeting in LO office, Jakarta.- Deployment of human resources member for a seminar.
3118 Oktober 2012October 18, 2012
Kementerian BUMN, Jakarta
SOEs Ministry office, Jakarta
Rapat KoordinasiPembahasan bersama perwakilan BUMN yang berada pada wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bali, terkait rencana kunjungan kerja Komisi VI DPR RI pada Reses Masa Persidangan I Tahun 2012-2013.
Coordination MeetingsDiscussion with delegation of SOE situated in North Sulawesi Province, South Sumatra Province and Bali Province, concerning work visit plans of House of Representatives Commission VI at recess time, 2012-2013.
3231 Oktober 2012October 31, 2012
Tangerang
Kantor LO, JakartaLO office, Jakarta
- Sosialisasi Pengembangan Kewirausahaan Nasional dalam rangka Peningkatan Industri dan Perdagangan bersama Menko Bidang Perekonomian.- Persiapan Rapat Gabungan dengan Kabag Tanaman, Kabag Anggaran, dan Kabag Akuntansi & Keuangan.- Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris)Agenda :1. Evaluasi Realisasi kinerja s/d September 20122. Proyeksi Pencapaian Kinerja s/d akhir tahun 2012.3. Kebijakan RKAP 2013.
- Socialization of National Entrepreneurship Development in order to increase Industry and Trade with Minister for Economic Affairs.
- Preparation of Joint Meeting with Head of Plant, Head of Budget and Accounting & Finance division.
- Joint Meeting (Board of Directors and Board of Commissioners)
Agenda:1. evaluations on Implementation
performance until September 20122. Performance Achievement projection until
the end of 2012.3. RKAP policy in 2013
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 173
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
No Waktu Pelaksanaanwaktu Pelaksanan
TempatPlace Uraian Agenda Detail of Agenda
3308 November 2012
Nov 08, 2012
Kantor LPP, Yogya.LPP office, Yogya.
Palembang
- Diskusi Panel Holding BUMN PerkebunanUntuk menyamakan persepsi dan pemahaman holding BUMN Perkebunan- Kunker Komisi VI DPR RIPertemuan dengan jajaran Direksi PTPN I, II, III, IV, V, VI, VII, PT Pertani, PT SHS, dan PT Pusri Palembang.
- Holding Panel Discussion with SOE of plantation for the same perception and understanding
- Work Visit of Representatives Commission VI Meeting with the Board of Directors of PTPN I, II, III, IV, V, VI, VII, PT Pertani, PT SHS, and PT Pusri Palembang.
3415 November 2012
Nov 15, 2012Kantor LO, JakartaLO office, Jakarta
Presentasi Draft Board Manual oleh BPKP Provinsi Lampung
Presentation of Draft Board Manual by BPKP Lampung province
3501 Desember 2012
Dec 01, 2012Jakarta
Pembahasan RKAP 2013 Discussion on RKAP 2013
3620 Des 2012Dec 20, 2012
Jakarta
Sosialisasi SMS Gateway.SMS Gateway merupakan teknologi informasi yang akan diaplikasikan untuk mengakomodasi penyampaian informasi perusahaan kepada insan perusahaan.
Socialization of SMS Gateway.SMS Gateway is an information technology that will be applied to accommodate the delivery of information to employees of companies.
Unit Audit InternalPT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam aktivitasnya
membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian Satuan
Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang objektif
dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah
dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru
sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan.
SPI (Satuan Pengawasan Intern) merupakan Unit Audit Internal
yang dalam aktivitasnya diketuai oleh Kepala Bagian. Kepala Satuan
Pengawasan Intern diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
dengan persetujuan Dewan Komisaris. sesuai SK Direksi No. 7.6/
Kpts/529/2012 tanggal 28 September 2012 terhitung mulai tanggal
1 Oktober 2012 Kepala Bagian SPI di jabat oleh Ir. Sunaryanto Purwo
yang membawahi 15 (lima belas) orang Auditor Internal.
Profesi seorang Auditor Internal dalam meningkatkan kompetensinya
dibekali dengan Pendidikan dan Latihan (Diklat) khusus Auditor yang
diselenggarakan oleh PPA&K dengan tahapan Diklat antara lain:
- Dasar Dasar Audit.
- Audit Operasional.
- Komunikasi dan Psikologi Audit.
- Audit Kecurangan.
- Pengelolaan Tugas Tugas Audit.
- Pengukuhan /Sertifikasi gelar PIA (Profesional Internal Auditor)
Dalam Struktur Organisasi atau Kedudukan Unit Audit Internal
berada langsung di bawah Direktur Utama, sedangkan uraian
tugasnya meliputi:
Internal Audit UnitIn its activities, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) formed a unit of
Internal Audit called Internal Audit Unit, IAU (Satuan Pengawasan Intern).
IAU is an objective and independent supervisor, and designed to provide
added value in improving the performance with respect to the principles of
good corporate governance in a new paradigm as an evaluator, catalyst,
and consultant.
IAU (Internal Audit Unit) is an Internal Audit Unit which chaired by the
Head of Department. The Head of Internal Audit Unit shall be appointed
and dismissed by the President Director with the approval of the
Board of Commissioners in accordance with Directors’ decree . No. 7.6/
Kpts/529/2012 dated September 28, 2012 started from October 1, 2012,
the Head of IAU is chaired by Ir. Sunaryanto Purwo who oversees 15 (fifteen)
Internal Auditors.
Internal Auditors in improving their competence are provided with
education and special training for Auditors hosted by PPA & K :
- Audit Basics
- Operational Audit
- Communication and Psychology Audit
- Fraud Audit
- Task management of Audit
- Certification degree of PIA (Professional Internal Auditor)
According to Organization Structure, Internal Audit Unit is directly under
the President Director, with the following job descriptions:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 174
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
- Melakukan pemeriksaan operasional perusahaan bidang Tanaman,
bidang Pengolahan dan Teknik serta bidang Administrasi
Keuangan, SDM, dan Umum.
- Melakukan penelaahan sistem pengendalian internal perusahaan.
- Memberikan rekomendasi dalam upaya peningkatan efektivitas
pencapaian strategi bisnis perusahaan dan memiliki wewenang
memberikan rekomendasi hasil-hasil pemeriksaan
Berikut adalah strutur organisasi SPIPT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Piagam Audit CharterInternal Audit Charter adalah piagam/ dokumen formal yang
merupakan pengakuan eksistensi dan komitmen Direksi PT
Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang meliputi kedudukan SPI
sebagai Organisasi Internal Audit, ruang lingkup tugas, tanggung
jawab pelaporan, wewenang dan peranan, serta standar profesi
auditor internal. Internal Audit Charter disusun untuk menjadi pedoman
bagi para Auditor Internal agar dapat melaksanakan tugas secara
optimal, serta diketahui oleh Auditee/ pihak-pihak lain yang terkait
- Performing field inspection of Plant operations, Manufacturing and
Engineering and fields and Financial Administration, HR and general
affairs.
- Reviewing the company’s internal control system.
- Providing recommendations in an effort to increase the effectiveness
of the achievement of the company’s business strategy and owning the
authority to provide recommendations for audits results.
Here is the organization structure of IAU at PT PTPN VII (Persero)
Audit Charter Internal Audit Charter is a charter / formal document which is the
recognition of the existence and the commitment of the Board of Directors
of PT. Plantation Nusantara VII (Persero) which includes the position
of Internal Audit unit (IAU) as an organization, with scopes of duties,
report responsibilities, authorities and roles, as well as the internal audit
profession standards. Internal Audit Charter is drafted to serve as guidelines
for the Internal Auditor in order to carry out the tasks optimally, and known
by the audited people / other related parties in order to create mutual
Kaur Pengws. Op Bidang Tek & Pengol
Head Spv. Op Tech & Maintc. DivSupomo. ST
Kaur Pengws. Op Bidang TanamanHead Spv. Op Plant DivIr. Ani Purwati, PIA
Krani KepalaHead of Clerk
Warjono
KraniClerk
Evayani
AgendarisAgenda Clerk
Bernandino M. Marcos
Kaur Pengws. Op Adm, Keu & SDMHead Spv. Op Adm. Financ & HR. Div
M. Syafii Ritonga, SE
Staf Urusan :Affairs Staff:
1. Ir. Ali Fukri2. Rahmadi3. Yosep Hidayat4. M. Zein Shousan, SP
Staf Urusan :Affairs Staff:
1. Sutan IS. Nasution, ST2. Agus Suroto, ST3. Heru Gustian, ST
RUPSRUPS
KEPALA BAGIANHead of Department
Ir. H. Sunaryanto Purwo
Staf Urusan :Affairs Staff:
1. Woro Yudha M. SE.2. Rosaria Indah H, SE3.Yohanes P. Siagian, SE.4. Adi Gunawan W, SE
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 175
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
agar dapat saling tercipta pengertian dan kerjasama yang baik dalam
mewujudkan Visi dan Misi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Dengan berpedoman kepada Internal Audit Charter, SPI diharapkan
dapat menghasilkan suatu laporan audit yang mencapai standard
dan kualitas tertentu untuk mendukung aktivitas perusahaan.
Profil Kepala Bagian SPISatuan Pengawasan Internal (SPI) dipimpin oleh Ir. H. Musyafak
mulai tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan tahun 2012, yang
sebelumnya menjabat sebagai Manajer Unit Usaha Bungamayang.
Ir. H. Musyafak, kemudian digantikan oleh Sunaryanto Purwo.
Sunaryanto Purwo
Lahir di Surabaya, tanggal 21 Desember 1957, meraih gelar S-1 dari
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Memulai karier sebagai
Asisten Tanaman di beberapa Unit Usaha antara lain di Unit Usaha
Bekri tahun 1983-1986 dan Unit Usaha Bergen tahun 1986-1990,
kemudian di tahun 1990-1992 dimutasikan sebagai Staf Bagian
Tanaman di Kantor Pusat. Tahun 1992-1994 diangkat sebagai Pjs.
Asisten Kepala Tanaman di Unit Usaha Beringin, lalu dimutasikan
ke Bagian Tanaman di kantor Pusat sebagai Kepala Urusan Adms.
& Investasi tahun 1994-1997. Pada tahun 1997-1999 diangkat
sebagai Pjs. Manajer di Unit Usaha Way Lima kemudian beliau
dimutasikan sebagai Manajer Unit Usaha di beberapa Unit Usaha
yakni Unit Usaha Rejosari tahun 2001-2003, Unit Usaha Bentayan
tahun 2003 -2004. Tahun 2004-2012 dimutasikan sebagai Kepala
Bagian Tanaman dan terhitung sejak bulan Oktober 2012 menjabat
sebagai Kepala bagian SPI.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal• Membantu Direksi dalam pencapaian tujuan dankelangsungan
perusahaan yang tertuang dalam RKAP.
• Bertindak sebagai pengawas/pengendalian internal yang
bertugas melakukan Audit Operasional dan berperan
sebagai evaluator, katalisator dan konsultan, serta memberi
rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti.
• Melakukan review (monitoring) atas rencana tindak lanjut
auditee untuk memastikan bahwa rekomendasi telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
• Pada saat menjalankan tugas-tugas Audit Operasional di
lingkungan Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern (SPI)
berpedoman pada Internal Audit Charter (IAC) sesuai SK
Direksi No. 7.14/
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN RI No. PER-01/
MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada BUMN pasal 28 butir 3, Kepala Satuan
Pengawasan Intern diangkat/diberhentikan oleh Direktur Utama
dengan Persetujuan Dewan Komisaris, namun sampai dengan saat
ini pengangkatan/ pemberhentian Kepala Satuan Pengawasan
Internal dilaksanakan oleh Direktur Utama tanpa persetujuan
tertulis dari Dewan Komisaris. Uraian pelaksanaan tugas dan
understanding and good cooperation in realizing the vision and mission
of PT. Plantation Nusantara VII (Persero). With reference to the Internal
Audit Charter, IAU is expected to generate an audit report that reaches
a certain standard and quality to support the activities of the company.
Head of Internal Audit Division
Internal Audit Division is supervised by Ir. H. Musyafak since August 15th,
2011 until 2012 that previously served as Bungamayang Business Unit
Manager. Ir. H. Musyafak was later replaced by Sunaryanto Puwo.
Sunaryanto Purwo
Born in Surabaya on December 21st, 1957, awarded Bachelor Degree from
Agriculture Faculuty, Universitas Brawijaya. Started his career as Plantation
Assistant in several Business Units namely Bekri Business Unit in 1983 - 1986
and Bergen Business Unit in 1986 - 1990, hereinafter in 1990 - 1992 was
mutated as Plantation Division Staff at Head Office. In 1992 0 1994 was
appointed as Act. Head of Plantation Division Assistant at Beringin Business
Unit, and later mutated to Plantation Division at Head Office as Head of
Administratives and Investment Division in 1994 - 1997. In 1997 - 1999
was appointed as Act. Manager at Way Lima Business Unit and was later
mutated as Manager at several business units namely Rejosari Business
Unit in 2001 - 2003, Bentayan Business Unit in 2003 - 2004. In 2004 - 2012
was mutated as Head of Plantation Division and since October 2012 served
as Head of Internal Audit Division.
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit• To assist the Board of Directors in achieving the set goals and
continuity of the company.
• To acts as a supervisor / to charge of internal controls and Operational
Audit role as evaluator, consultant and catalyst and to provide
recommendations that can be followed up.
• To conduct a review (monitoring) on the auditee action plan to ensure
that the recommendations have been implemented effectively and
efficiently.
• While performing duties within the Company Operational Audit,
Internal Audit Unit (IAU) based on the Internal Audit Charter (IAC) in
accordance with Director’s Decree No. 7:14 /
Based on the Minister of State of State-Owned Enterprises’Decree
No.PER-01/MBU/2011datedAugust 1, 2011 on the Implementation of
Good Corporate Governance in SOEs Article28, paragraph 3, the Head of
Internal Audit is appointed/dismissed by the President with the approval
of Board of Commissioners. But, until today the appointment/dismissal of
the Head of Unit Internal Audit has been conducted by the Director without
the written consent of the Board of Commissioners. Description of Duties
Implementation and Responsibilities of Internal Audit. Unit Internal Audit
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 176
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
tanggung jawab Unit Audit Internal Satuan Pengawasan Intern
adalah organ independen yang merupakan bagian dari struktur
pengendalian internal Perusahaan yang berfungsi menguji dan
mengevaluasi keandalan dan efektivitas sistem pengendalian
Perusahaan secara keseluruhan.
Peran Satuan Pengawasan Intern adalah membantu manajemen
dalam mencapai sasaran perusahaan. Untuk itu, Satuan Pengawasan
Intern memberikan bantuan berupa analisis, penilaian, rekomendasi,
konsultasi, dan informasi mengenai aktivitas Unit Operasional
melalui Direktur Utama, dengan tujuan:
• Menjaga ketaatan terhadap system dan prosedur yang berlaku.
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya.
• Manjaga keamanan asset perusahaan dari pemborosan,
pencurian, dan kehilangan.
• Menjaga ketepatan pembukuan/pelaporan, perhitungan/
kalkulasi biaya, analisis ratio setiap Unit Usaha/Bagian/Distrik
sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku.
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang
melibatkan Dewan Komisaris, Manajemen, dan Personil lain,
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga tujuan berikut ini:
• Efektivitas dan efisiensi operasi,
• Keandalan pelaporan keuangan,
• Kepatuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Auditor Intern SPI dalam melakukan evaluasi atas efektivitas
sistem pengendalian intern berpedoman pada Internal Audit
Charter (IAC) sesuai Surat Keputusan Direksi No. 7.14/Kpts/002/2011
tanggal 03 Januari 2011 sehingga diperoleh hasil audit yang dapat
dipertanggungjawabkan serta memberikan rekomendasi yang dapat
ditindaklanjuti sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahan.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian InternSistem Pengendalian Intern telah berjalan secara efektif dan
menyeluruh selaras dengan 5 (lima) unsur Sistem Pengendalian Intern
yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations
of the Treadway Commission (COSO), yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian
• Integritas dan nilai-nilai etis yang dijaga dan ditunjukkan
oleh Manajemen dan Pekerjanya, dengan adanya kode etik
perilaku perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi No. 7.6/
Kpts/335/2003 tanggal 08 Oktober 2003.
• Komitmen Manajemen terhadap kompetensi pekerja telah
berjalan, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/
Kpts/236/2006 tanggal 01 Juni 2006 tentang Pedoman Pembinaan
Karier Pekerja PTPN VII (Persero), Direksi memiliki daftar rencana
pekerja yang kompeten untuk menduduki jabatan.
is an independent organ that is part of the Company’s internal control
structure that serves to test and to evaluate the reliability and effectiveness
of the system of control of the Company as a whole.
Role of Internal Audit is to assist management in achieving corporate
goals. Therefore, Internal Audit provides assistance in the form of analysis,
assessment, recommendation, consultation and information about the
activities through the Operating Unit Director, with the aim of:
• Maintain adherence to systems and procedures.
• Improve the efficiency and cost effectiveness.
• Maintain the security of company assets, theft and loss.
• Maintain accuracy of accounting/reporting, calculations/costing,
ratio analysis of eachBusiness Unit/Section/District accordance with
the applicable accounting policies.
Internal Control SystemsSystem of internal controlis a process that involves the Board of
Commissioners, management, and other personnel, designed toprovide
reasonable assurance of achieving the following three objectives:
• Effectiveness and efficiency of operations,
• Reliability of financial reporting,
• the Compliance on applicable law and regulation.
SPI Internal Auditors in the evaluation of the effectiveness of internal
control system based on the Internal Audit Charter (IAC) according
to Directors Decree No.7.14/Kpts/002/2011 dated January 3, 2011, in
order to obtain results which can be accounted for audits and provide
recommendations that can be followed. Consequently, it can improve the
performance of the company.
Evaluation of the Effectiveness of Internal Control SystemInternal Control System has been running effectively and thoroughly in
tune with 5(five) elements of Internal Control System developed by the
Committee of Sponsoring Organizations of the Tread way Commission
(COSO), namely:
a. Environmental Control
• Integrity and ethical values maintained and demonstrated by
management and the Workers, with the company’s code of conduct
in accordance with Directors Decree No.7.6 / Kpts/335/2003 dated
October 8, 2003.
• Management commitment to worker competency has been running,
this is in accordance with Directors Decree No.7.6/Kpts/236/2006
dated June 1, 2006 on Guidelines for Career Development Worker
PTPN VII (Persero), the Directors have a list of competent workers
plan to hold a position.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 177
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• Filosofi dan gaya operasi Manajemen dengan budaya
perusahaan, menganut tata nilai “ProMOSI”
• Struktur Organisasi yang telah memadai dengan kebijakan dan
praktik sumber daya manusia yang baik melalui sistem SDM yang
terintegrasi dan cara pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab dalam keseluruhan organisasi, sesuai Surat Keputusan
Direksi No. 7.6/Kpts/519/2010 tanggal 30 November 2010.
• Hubungan yang kondusif dengan pihak pemerintah, badan
legislatif dan stakeholders lainnya, dalam mendukung
pengendalian manajemen yang sehat.
b. Penilaian Risiko
Perusahaan telah menerapkan Kebijakan Manajemen Risiko, sesuai
Surat Keputusan Direksi No. 7.14/Kpts/009/2011 tanggal 01 Maret
2011, dan aplikasinya sebagai berikut :
• Sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan
pendekatan audit berbasis risiko, terutama bidang alat dan
proses di pabrik. Laporan triwulan secara rutin disusun dan
dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit.
• Asesmen risiko bidang tanaman telah dilaksanakan pada setiap
komoditi, dan dilanjutkan bidang administrasi keuangan,
penyusunan laporan oleh setiap distrik dan disampaikan ke
Bagian SPI untuk selanjutnya disusun laporan agregat tingkat
perusahaan.
• Asesmen risiko tahun 2011 telah dilaksanakan oleh masing-
masing bagian di Kantor Pusat, Bagian SPI melakukan kajian
dan evaluasi terhadap laporan agregat risiko setiap bagian
tersebut. Untuk hal-hal lain yang terkait dengan program
kerja Manajemen Risiko di PTPN VII (Persero), bagian SPI
bertekad untuk mengawal implementasi manajemen risiko
di PTPN VII (Persero) dan terus berupaya untuk melaksanakan
seluruh rangkaian proses manajemen risiko di bagian, unit
usaha dan distrik.
c. Kegiatan Pengendalian
• PTPN VII (Persero) telah menyusun buku Program Trasnformasi
Bisnis (PTB) yang merupakan panduan strategik dan panduan
operasional bagi setiap pekerja dan unsur pimpinan yang
dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 7.6/SI/001/2010
tanggal 01 Februari 2010.
• Direksi menyusun dan menyerahkan Rencana Jangka Panjang
(RJP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
kepada Komisaris, untuk mendapatkan persetujuan, Direksi
membuat Rencana Kerja Operasional (RKO) setiap tiga bulan
sekali (triwulan), Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan
operasional dan standar operasional baku untuk menjalankan
rencana-rencana aksi guna menerapkan strategi perusahaan.
Direksi mengidentifikasi peluang bisnis dengan menyampaikan
usulan yang tertuang dalam risalah rapat.
• Management philosophy and operating style with the corporate
culture, adhere to the values of “promotion”
• The organizational structure has been adequated with the policies
and practices of human resources either through integrated HR
system and the delegation of authority and responsibility within
the overall organization, the Directors Decree No. 7.6/Kpts/519/2010
dated 30 November 2010.
• Favorable relations with the government, the board of legislator and
other stakeholders, in support of sound management control.
b. Risk assessment
The companyhas implemented a Risk Management Policy, based on the
Directors Decree. No.7.14/Kpts/009/2011datedMarch 1, 2011, and the
application as follows:
• By theend of December 2011was carried out risk-based audit
approach, especially in the field of plant equipment and process.
Quarterly reports regularly compiled and reported to the Board of
Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee.
• Assessment of the risk of crop fields have been carried out on
each commodity, and continued to the financial administration,
preparation of reports by each district and submitted to the
Department of SPI and prepared for aggregates reports of the next
level of the company.
• Assessment of risk in 2011was implemented by each Section in the
Office of the Board of Directors, SPI Section conducts a study and
evaluation on the report of the aggregate risk for each section.
For other matters relating toRisk Management program at PTPN
VII (Persero), SPI determined to oversee the implementation of risk
management in PTPN VII (Persero) and continually strive to carry out
the whole process of risk management in Section, Business Unit and
District.
c. Control Activities
• PTPN VII (Persero) has compiled a Trasnformasi Business Program
book (PTB), the guiding strategi that can do operational guidance
to each employee and leadership elements which is set forth in
Directors Decree No.7.6/SI/001/2010 dated February 1, 2010.
• Board of Directors prepares and submits the Long Term Plan (CPR)
and the Work Plan and Budget (CBP) to the Commissioner, for
approval, the Board of Directors makes Operational Plan (RKO)
once every three months (quarterly), the Board of Directors sets
operational policies and operational standards for running the
action plansto implement the company’s strategy. Directors identify
business opportunities with a proposalcontained the suggestions of
the meeting treatise.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 178
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
• Direksi menetapkan Sistem Pengukuran Kinerja perusahaan,
dengan indikator kinerja yang mengukur capaian strategi
yang telah ditetapkan. Direksi menetapkan indikator kinerja
sampai tingkat Unit Usaha.
• Direksi melakukan analisis terhadap capaian kinerja perusahaan
dan mengambil keputusan melalui analisis yang memadai.
• Perusahaan telah menerapkan program peningkatan mutu
produk dan pelayanan secara berkelanjutan dalam Sistem
Manajemen Mutu (SMM), misal pembaharuan setiap tahun
dokumen ISO 9001 tahun 2000.
• Direksi melaporkan pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja
secara tertulis kepada Komisaris melalui Laporan Manajemen.
• Dalam pelaksanaan kegiatan
• Operasional, semua tercatat dengan akurat, dilakukan review
evaluasi pertanggung jawaban dan laporan manajemen yang
terdokumentasikan secara baik.
d. Informasi dan Komunikasi
• Direksi telah membuat laporan berkala yang memuat
pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
laporan berkala meliputi LM bulanan, laporan triwulan, dan
laporan tahunan.
• Direksi menyampaikan informasi yang relevan kepada
stakeholders lainnya antara lain laporan semester dan laporan
tahunan.
• Direksi mendapatkan laporan berkala meliputi, LM bulanan,
laporan triwulan, dan laporan tahunan dari Unit Usaha.
• Dilaksanakannya rapat Direksi dengan Komisaris dan Direksi
dengan Unit Usaha.
• Informasi dicatat dan dikomunikasikan kepada manajemen
dan pihak lain dalam unit organisasi yang membutuhkannya.
e. Pemantauan
• Pemantauan dalam pengendalian manajemen telah menilai
kualitas kinerja dari waktu ke waktu melalui Laporan Manajemen
(LM), evaluasi kinerja triwulan melalui RKO dan SPMK.
• Telah dilakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan
audit yang diatur dalam Surat Instruksi No. 7.1/ SI/01/2010
tanggal 24 Agustus 2010 perihal monitoring Rencana Tindak
Lanjut temuan pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern,
pemantauan juga dilakukan terhadap tindak lanjut penegasan
hasil temuan kunjungan Direksi dan juga monitoring mitigasi
risiko melalui audit berbasis risiko.
• Board of Directors establishes corporate performance measurement
system, with performance indicators that measure outcomes
predetermined strategy. Directors establish performance indicators
until business unitlevel.
• Board of Directors conducts an analysis of the company’s
performance achievements and made decisions through
appropriate analyzes.
• The Company has implemented a quality improvement program for
sustainable products and services in Quality Management Systems
(QMS), e.g update of ISO 9001 documents per year in 2000.
• Board of Directors reports the implementation of Performance
Management System in writing to the Commissioner through the
Management Report.
• In the implementation of activities Operations, all recorded
accurately, conducted a review of evaluation and accountability of
management reports documented properly.
d. Information and Communication
• Board of Directors has made periodic reports containing the
implementation of the Work Planand Budget (CBP), a monthly news
letter covering LM, quarterly reports and annual reports.
• Directors convey information relevant to other stakeholders such as
the report of the semester and annual reports.
• Directors receive regular reports covering monthly report, quarterly
reports and annual reports of the Business Unit.
• Implementation of Board of Directors meeting with theCommissioner
and the Board of Directors by Business Unit.
• Information is recorded and communicated to management and
others within organizational units that need it.
e. Monitoring
• Monitoring the management control has been assessing the quality
of performance over time via the Report Management (LM), quarterly
performance evaluation through RKO and SPMK.
• It has been monitoring the follow-up audit findings which is set out
in the Letter of Instruction No.7.1/SI/01/2010 dated August 24, 2010
concerning monitoring inspection findings Follow-up Plan of Internal
Audit. Monitoring was also conducted to follow-up confirmation
of the findings of the Board of Directors and also monitoring visits
mitigating riskt hrough a risk-based audit.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 179
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Akuntan PerseroanBerikut adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan
Keuangan Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir :
TahunYear
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Fee AuditFee Audit
2012KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston InternationalKAP Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston International
Rp675.000.000,- (termasuk PPN)
2011(KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta(KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta
Rp685.000.000,- (termasuk PPN)
2010
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat (member firm of Grant Thronton)Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat(member firm of Grant Thronton)
Rp685.000.000,- (termasuk PPN)
Corporate AccountanHere is Public Accounting Office that conducted the audit of Public
Accounting Firm for the latest 3 years:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 180
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Pengendalian RisikoRisk Management
Manajemen Risiko adalah upaya mengelola risiko secara efektif agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan dampak risiko seminimal mungkin. Manajemen Risiko Korporasi di PTPN VII (Persero) diatur dalam suatu Kebijakan Manajemen Risiko yang dituangkan di dalam Surat Keputusan Direksi No. 7.15/Kpts/009/2011 tanggal 01 Maret 2011 dan disempurnakan dengan SK Direksi nomor 7.8/Kpts/017/2012 tanggal 01 November 2012.
Risk management is an effort to manage risk effectively so that the determined goals may be achieved with very minimal risk. Corporation risk management in PTPN VII (Persero) is regulated in a risk management policy written in decree of board of directors No. 7.15/Kpts/009/2011 dated 01 Maret 2011 and perfected with decree of board of directors number 7.8/Kpts/017/2012 dated 01 November 2012.
Efektivitas Sistem Manajemen risiko diukur oleh beberapa unsur sebagai berikut1. Kesadaran, yaitu mengukur tingkat kesadaran para pemangku
kepentingan internal, baik terhadap risiko dan manajemen
risiko secara umum maupun penerapan manajemen risiko
yang sedang dilangsungkan.
2. Reputasi, yaitu mengukur pandangan (serta penerimaan)
para pemangku kepentingan internal terhadap penerapan
Manajemen Risiko.
3. Budaya, yaitu mengukur sejauhmana budaya sadar risiko
telah mengakar yang melatarbelakangi pelaksanaan praktik
Manajemen Risiko.
4. Keahlian, yaitu mengukur tingkat kompetensi para pemangku
kepentingan internal di bidang Manajemen Risiko guna
menunjang penerapan manajemen risiko
5. Kepercayaan, yaitu mengukur sejauhmana tingkat kepercayaan
para pemangku kepentingan internal terhadap hasil dari
penerapan Manajemen Risiko.
6. Sumber Daya, yaitu mengukur sumber daya (khususnya SDM)
perusahaan yang tersedia secara memadai guna menunjang
penerapan manajemen risiko.
7. Penerapan, yaitu mengukur seberapa jauh praktik Manajemen
Risiko serta pemeliharaan basis data / informasi manajemen
risiko perusahaan telah didukung dengan proses otomatisasi
berbasis teknologi informasi.
8. Proses, yaitu mengukur seberapa jauh praktik Manajemen Risiko
telah dilaksanakan dengan berbasis pada suatu metodologi
yang dirujuk oleh praktik terbaik penerapan Manajemen Risiko.
Hasil pengukuran 8 unsur terhadap efektivitas Sistem Manajemen
Risiko disimpulkan bahwa secara umum Sistem Manajemen Risiko
di PTPN VII (Persero) cukup berjalan dengan efektif dan masih
terus dikembangkan, sesuai road map Manajemen Risiko PTPN VII
(Persero). Hal ini di tandai dengan beberapa hal berikut :
• Kesadaranpemilikrisiko,untukmelakukanswaasesmenrisiko.
Effectivity of risk management system is measured by following factors:1. Awareness, which is measuring awareness level of internal
stakeholders, both toward risk and risik managemnet in general and
implementation of risk management that is being done.
2. Reputation, which is measuring perspective (and acceptance) internal
stakeholders toward implementation of risk management.
3. Culture, which is measuring how far culture of risk aware has roooted
so that it can become the background of implementation for risk
management practice
4. Skill, which is measuring competency level of internal stakeholders in
risk management field to support implementation of risk management.
5. Trust, which is measuring how high trust level of internal stakeholders
toward result of risk management implementation.
6. Resource, which is measuring resources (especially human resources)
of company that are available sufficiently to support implementation
of risk management.
7. Implementation, which is measuring how far risk management
practice and maintenance of data basis/ information of company
risk management have been supported by automation process based
information technology.
8. Process, which is measuring how far risk management practice has
been implemented based on a methodology referred by best practice
of risk management
Based on the measurement result of 8 (eight) factors above toward
effectivity of risk management system, it can be concluded that generally
management risk system in PTPN VII (Persero) runs quite effectively and
still needs to be developed, based on road map of PTPN VII (Persero) risk
management. It is marked with several following matters:
• Awareness of risk owner to do self risk assessment.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 181
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• Budayasadarrisikocukupmelekatpadapemilikrisiko,halini
ditandai dengan upaya melakukan kajian risiko dalam setiap
kegiatan operasional.
• ParapemangkukepentingandibidangManajemenRisikosudah
mampu melakukan kajian risiko secara mendalam, seperti
penggunaan analisis risiko secara semi kuantitatif.
• Sumberdayayangtersediacukupmemadai,haliniditandai
dengan pembentukan Bagian Kepatuhan dan Manajemen
Risiko di Kantor Pusat dan penetapan Agen Manajemen Risiko
di setiap Distrik/Bagian/Unit Usaha.
Berbagai Risiko-Risiko yang dihadapi Perusahaan antara lainPada tahun 2012 telah melaksanakan Swa Risk Assessment di Unit Usaha,
Distrik dan Bagian Kantor Pusat PTPN VII (Persero) antara lain meliputi:
1. Risiko Operasionala. Risiko Bidang Teknik dan Pengolahan
Hasil swa asesmen risiko bidang teknik dan pengolahan teridentifikasi
adanya risiko persaingan pembelian bahan baku dengan pabrik-pabrik
swasta sejenis. Ketatnya persaingan tersebut menuntut perusahaan
untuk mampu melakukan mitigasi risiko yang efektif sehingga sasaran
yang diharapkan dapat tercapai dengan dampak seminimal mungkin.
Sehubungan hal tersebut Sumber Daya yang ada di perusahaan
perlu dioptimalkan, baik kompetensi personel, kemampuan finansial,
perluasan jaringan dan unsur penunjang lainnya.
Mitigasi risiko : Melakukan optimalisasi kompetensi personel
yang menangani pembelian bahan baku, pembentukan Komite
Pengadaan Bahan Baku di Kantor Pusat, mengupayakan kemampuan
finansial di bidang keuangan, memperluas jaringan pemasok di
lingkungan Unit Usaha/Distrik, dan sebagainya.
b. Risiko Bidang Tanaman
Hasil swa asesmen risiko bidang tanaman teridentifikasi adanya
risiko antara lain : Risiko Serangan Hama, risiko ini dapat terjadi
pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) maupun pada Tanaman
Menghasilkan (TM), antara lain: ancaman serangan babi hutan,
monyet, ulat, belalang, dan penggerek.
Mitigasi Risiko : Upaya mendeteksi hama pada waktu yang lebih
dini (Early Warning System) mutlak harus dilaksanakan. Selain
akan memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian,
keuntungan deteksi dini juga bertujuan agar tidak terjadi ledakan
serangan yang tidak terkendali/terduga. Secara otomatis, biaya
pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih rendah
daripada pengendalian serangan hama yang sudah menyebar luas.
2. Risiko Keuangana. Fluktuasi nilai tukar mata uang
Merupakan risiko yang teridentifikasi pada bidang keuangan. Harga
jual ekspor dan biaya produksi.
• Culture of risk aware is moderately attached by risk owner, it
is characterized by having an effort to do risk analysis in every
operational activity.
• All stakeholders in risk management field have been able to do risk
analysis deeply , such as the use of risk analysis semi quantitatively.
• Available resources are quite sufficient, it is characterized by forming
Division of obedience and risk management in headquarter and
determining risk management agent in every district/business unit.
Various risks faced by companies are:
In 2012 has carried out the Risk Self Assessment in Business Unit, District
and Head office of PTPN VII (Persero) as follows:
1. Operational Riska. Risk in technical and processing field Self-assessment results in engineering and processing risks identified the
risk of competition with the purchase of raw materials similar private
factories. The intense competition requires companies to be able to perform
effective risk mitigation so that the target is expected to be achieved with
minimal impact. In relation to the existing resources in the enterprise need
to be optimized, both personnel competency, financial capability, network
expansion and other supporting elements.
Risk mitigation: Optimizing personnel competency handling raw
material purchase, forming Committee for raw material procurement
in headquarter, improve financial ability in finance field, extend supplier
network in business unit environment, and so on.
b. Risk in plant fieldResult of self Risk assessment in plant field identifies that there are risks,
some of which are: Risk of pest attacks, this risk may happen not only to not
yet Pre-Harvesting Crop (Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)) but also
to producing plants (Tanaman Menghasilkan (TM)), for example:threat of
attacks from wild boars, monkeys, caterpillars, grasshoppers, and borers.
Risk mitigation: Effort to detect pest earlier (Early Warning System) must
be done. It will ease the precaution and control action. Besides, it also aims
to prevent unexpected/ uncontrolled bomb attacks. Automatically, it can
be ensured that control cost through early warning system is lower that
control cost for pest attacks spreading widely.
2. Financial Riska. Fluctuation of currency exchange rates
Is a risk identified in finance. Export selling price and cost production.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 182
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Perusahaan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap harga di
pasar internasional untuk bahan baku yang harus diimpor, seperti
pupuk dan bahan serta peralatan lainnya. Kondisi perubahan
perekonomian dunia, regional dan nasional sangat berpengaruh
terhadap nilai tukar Rupiah yang pada akhirnya risiko yang harus
dihadapi Perusahaan.
Dampak menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan
mengakibatkan penurunan pendapatan bagi Perusahaan meski
harga bahan baku yang diimpor oleh Perusahaan tidak langsung
mengalami penurunan. Namun apabila nilai tukar Rupiah terdepresiasi
terhadap Dollar AS, harga bahan baku impor tersebut langsung naik
sejalan dengan depresiasinya nilai tukar Rupiah walaupun di sisi lain
melemahnya nilai tukar tersebut akan menimbulkan penambahan
pendapatan dari penjualan ekspor. Kondisi Rupiah yang fluktuatif
dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara signifikan,
baik secara positif maupun negatif.
Mitigasi risiko : Saat ini perusahaan menerima risiko tersebut,
namun demikian kebijakan penjualan komoditi di pasar domestik
sejauh ini dapat membantu pendapatan perusahaan.
b. Risiko Fluktuasi Harga Jual Komoditas
Harga komoditas utama Perusahaan seperti kelapa sawit, karet,
gula dan teh banyak ditentukan oleh mekanisme pasar internasional,
baik pasar spot maupun pasar forward, pasar komoditas tersebut
sangat sensitif terhadap tingkat produksi dan perubahan ekonomi
dunia. Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan di
tingkat dunia akan mempengaruhi harga jual. Penurunan akibat
mekanisme pasar ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
dan keuntungan Perusahaan.
Mitigasi risiko : Saat ini perusahaan menerima risiko tersebut.
3. Risiko StrategisRisiko Usaha
CPO sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak
goreng. Minyak goreng itu sendiri dapat disubstitusi oleh minyak
nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Produk substitusi yang biaya produksinya lebih tinggi dari pada biaya
produksi CPO itu kebanyakan diupayakan oleh negara-negara maju.
Negara-negara produsen minyak nabati sebagai pesaing CPO sering
melakukan kampanye yang mendiskreditkan minyak sawit melalui
isu kesehatan seperti kandungan kolestrol tinggi, Minyak sawit tidak
ramah lingkungan. Kampanye seperti ini dalam jangka panjang
dapat membentuk citra negatif bagi konsumen tentang penggunaan
minyak nabati yang berbahan baku CPO. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan pergeseran konsumsi dari minyak sawit ke minyak
nabati lainnya yang pada gilirannya bisa memperngaruhi tingkat
pendapatan dan keuntungan Perusahaan. Di bidang karet, produk
karet sintetis merupakan pesaing karet alam, namun masing-masing
mempunyai keunggulan dan kelemahan, yang dalam banyak hal
The company is influenced by Rupiah exchange rate toward price in
international market for raw materials that have to be imported, such
as fertilizer and materials and other equipments. Economic changing
condition of world, regional and national that really influence Rupiah
exchange rate finally becomes a risk that has to be faced by the company
The result of strengthening Rupiah exchange rate toward US dollar will
decrease the company revenue although raw materials price imported by
the company is indirectly decreasing. However, if Rupiah exchange rate
is depreciated toward US dollar, price of the imported raw materials will
increase in line with the depreciation of Rupiah exchange rate although,
on the other hand, the weakening of the exchange rate will increase the
company revenue from export selling. The Rupiah fluctuative condition
may influence financial performance of the company significantly, both
in negative and positive ways
Risk mitigation: In the present, the company accepts the risk, however,
so far, policy of commodity selling in domestic market can increase the
company revenue.
b.Risk Fluctuation of Commodity selling pricePrice of company main commodity such as palm oil, rubber, sugar and
tea are very much determined by international market mechanism, both
spot market and forward market, the commodity market is very sensitive
toward production level and changes of world economy. The imbalance
between demand and supply in world level will influence selling price.
Decreasing caused by this market mechanism may influence the company
revenue and profit level
Risk mitigation: In the present, the company accepts the risk
3. Strategic riskBusiness RiskCPO mostly used as raw materials for cooking oil. The cooking oil itself may
be substituted by other vegetable oils such as soybean oil and sunflower
oil. Substitution products that have higher cost compared to CPO cost
production are mostly developed by developed countries. Countries
producing vegetable oils as CPO competitors often hold campaign that
discredit palm oil through health issue, such as high cholesterol, and
non-friendly environment. In long term, this kind of campaign may create
negative image in customer mind concerning the use of vegetable oil with
CPO raw materials. That condition may shift consumption from palm oil to
other vegetable oils that in turn may influences the company revenue and
profit leve CPO raw materials. That condition may shift consumption from
palm oil to other vegetable oils that in turn may influences the company
revenue and profit level. In rubber field, the product of synthetic rubber is
a competitor for natural rubber, but each type has its own strengths and
weaknesses, that in many ways are complementing one another. For sugar
commodity, domestic production is far from sufficient to fulfill its own needs
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 183
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
saling melengkapi. Untuk komoditas gula, produksi dalam negeri
masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehingga
secara teoritis produksi dalam negeri akan mudah terserap. Namun,
kebijakan Pemerintah yang mengizinkan impor gula pada saat
perusahaan gula di dalam negeri sedang berproduksi, ditambah
dengan maraknya perdagangan gula ilegal, telah menimbulkan
persaingan tidak sehat dan akan mempengaruhi mekanisme
permintaan dan pasokan.
Mitigasi risiko :
• Melaluikegiatanyangpositifgunameyakinkankonsumendan
dapat mengangkat citra perusahaan
• Meningkatkanproduktivitasdankualitasproduksehingga
menjadi komoditi yang mempunyai nilai jual yang pantas dan
dapat bersaing dengan produk impor.
• Memperluasjaringanbisnisbaikdomestikmaupunluarnegeri.
4. Risiko Eksternalitasa. Risiko Cuaca Ekstrem dan Risiko Gangguan Lahan.
Hal ini berdampak terhadap pencapaian produksi dan produktivitas
tanaman.
Mitigasi risiko : Untuk cuaca ekstrem, khususnya bidang tanaman,
melalui pembuatan dan pemanfaatan embung, perbaikan struktur
tanah melalui aplikasi pupuk organik dan eks. Pengolahan (solid,
tandan kosong, abu bolier). Untuk gangguan lahan, perusahaan
menjalin kerja sama dengan aparat keamanan serta meningkatkan
hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat sekitar melalui
pola Corporate Social Responsibility (CSR)
b. Risiko Bencana Alam
Bencana alam yang membawa kerugian bagi Perusahaan antara
lain terjadinya bencana kebakaran pada tanaman tebu, bencana
kebakaran di Pabrik.
Mitiasi risiko : Bencana kebakaran di lahan tebu, melalui penyiapan
tanki air di setiap rayon, persiapan perangkat pemadam kebakaran,
kesiapan personel, patroli rutin oleh petugas Pemadam Kebakaran
Unit Usaha. Untuk Kebakaran di Pabrik, perusahaan mengalihkan
risiko ke pihak lain (asuransi).
Upaya untuk Mengelola Risiko tersebut ditindak lanjuti dengan :
a. Melaksanakan assessment risiko terhadap setiap sasaran proses
bisnis sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP), dan membuat rencana mitigasi atau
pengendalian risiko yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Operasional (RKO).
b. Melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa
risiko-risiko yang ada sudah dikelola dengan baik, antara lain
dengan pendekatan audit berbasis risiko oleh Bagian SPI.
so that, theoritically, domestic products will be easily absorbed. However,
government policy that permits sugar import while domestic company is
providing the same product as well, not to mention the illegal sugar trading
happening nowadays, both factors will cause unfair competition and will
affect demand and supply mechanism.
Risk mitigation:
• Make use of positive activities in order to convince customers and
elevate the company image
• Improve productivity and product quality so that it may become a
commodity that has appropriate selling price and it is qualified to
compete with imported product.
• Extend business network in domectic or abroad.
4.Risk of externality
a. Risk of extreme weather and risk of land areas disturbances. It impacts
on product achievement and plant productivity.
Risk mitigation: For extreme weather, especially plant field, through
building and making use of firstborn(embung), repairing land structure
through application of fertilizers and for example. Processing (solid, empty
cluster, bolier ash). For land areas disturbances, the company cooperates
with security officers and improve better relationship with society around
neighbourhood through pattern of Corporate Social Responsibility (CSR)
b. Risk of natural disaster
Disaster that brings loss to the company, some of which are fire on
sugarcane plants, and fire in the factory..
Risk mitigation: Fire in land areas of sugarcane can be prevented by
providing water tank in every area, prepare fire extinguisher equipment,
personnel readyness, routine patrol done by business unit firefighter. To
handle fire in the factory, the company transfers risk to another party
(insurance)..
Effort to manage the risk is followed up by :
a. Conducting risk assessment toward every business process target as it
is recorded in Work plan of company budget (Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP)), and make mitigation plan or risk control written
in operational work plan (Rencana Kerja Operasional (RKO)).
b. Monitoring and evaluating in order to ensure that the existing risks
have been managed well by audit approach based risk by SPI division.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 184
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Etika Bisnis & Etika KerjaBusiness Ethics and Ethics Code
Dalam mengembangkan bisnis perusahaan, PTPN VII mengedepankan perilaku dan sikap yang berlandaskan pada etika dan nilai-nilai moral yang terangkum dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja PTPN VII.
In developing our business, PTPN VII promoting behaviors and attitudes that are based on ethical and moral values are summarized in Business Ethics and Ethics Code of PTPN VII.
Kode Etik Perusahaan (Kewajiban)Memuat pedoman perilaku berkenaan dengan pengamanan
harta benda perusahaan, kerahasiaan informasi, keterbukaan
informasi, kepemilikan informasi dan intangible asset, kesehatan
dan keselamatan kerja, dan kesempatan kerja yang sama, yang
merupakan kewajiban dan harus ditaati oleh pengurus perusahaan
dan pekerja PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
1. Pengamanan Harta Benda PerusahaanHarta benda perusahaan adalah segala aset berupa aset bergerak,
tidak bergerak, dana, uang atau yang disetarakan dengan uang,
serta informasi maupun dokumen milik perusahaan.
Pengurus perusahaan dan pekerja harus sama-sama menyadari
kontribusi jasa yang telah diterima bersama keluarga masing-masing
dari perusahaan, maka sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab
bersama untuk menjaga dan memelihara harta benda perusahaan,
dengan cara :
1) Pengurus perusahaan dan pekerja harus menjaga dan
mengamankan aset perusahaan dan dokumen dari
kemungkinan kerusakan, kehilangan/pencurian, perampokan,
kebakaran dan tindakan manipulasi, kecurangan, maupun
penyalahgunaan.
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak menggunakan harta
benda perusahaan untuk kepentingan dan atau aktivitas politik
atau pihak ketiga lainnya.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak menggunakan aset dan
fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
4) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang memprovokasi,
menyuruh, atau ikut bersama pihak lain dengan niat /maksud
menguasai atau memiliki sebagian atau seluruhnya aset
perusahaan.
5) Pengurus perusahaan dan pekerja menjaga dan memelihara
dokumen dan aset perusahaan dari kemungkinan kerusakan.
Code Of Conduct (Liability)Contains the code of conduct with regard to security of property
companies, confidentiality of information, disclosure of information,
ownership information and intangible assets, health and safety, and equal
employment opportunity, which is an obligation and must be adhered to
by the Company’s management and plantation workers of PT Nusantara
VII (Persero ).
1. Securing of Company’s PropertyProperty of the company in the form of an asset is any moving asset, not
moving asset, money, money or equivalent to money and information and
documents belonging to the company.
Company’s management and employees must contribute equally aware
services that have been received with the family of each of the companies,
it is only logical to be a shared responsibility to maintain and preserve the
property of the company, by this following way :
1) The Company’s Management and employees must safeguard and
secure the company’s assets and documents of the possibility of
damage, loss / theft, burglary, fire and acts of manipulation, fraud or
abuse.
2) The Company’s Management and employees do not use company
property for the benefit and or political activity or any other third party.
3) Board Perusahaandan assets and employees are not using company
facilities for personal interests and family.
4) The Company’s Management and employees are prohibited
provoking, encouraging or participating with other parties with the
intent / purpose of controlling or owning part or all of its assets.
5) The Company’s Management and employees maintain and preserve
documents and assets from possible damage.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 185
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
2. Kerahasiaan InformasiInformasi adalah aset penting perusahaan yang harus dijaga dan
dipelihara bersama sehingga tidak jatuh kepada pihak-pihak yang
tidak berkepentingan, dengan cara:
1) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak membocorkan data
dan informasi mengenai aset perusahaan kepada Mass Media,
lembaga swadaya masyarakat, publik lainnya, kecuali karena
sudah ditugaskan atau mendapat izin.
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak membocorkan rahasia
perusahaan yang menyangkut keuangan,strategi bisnis,
kepegawaian, teknologi yang dimiliki, produktivitas, dan
data lainnya yang dapat merugikan perusahaan, baik secara
langsung maupun tidak langsung,atau yang dapat membuat
citra perusahaan menjadi buruk.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak dibenarkan
menggunakan data dan informasi perusahaan untuk
kepentingan politik.
4) Pengurus perusahaan dan pekerja harus memastikan bahwa
kerahasiaan informasi perusahaan tetap terjaga sampai tiba
saatnya untuk diungkapkan kepada publik yang berkepentingan.
5) Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan perusahaan,
auditor eksternal, auditor internal, dan Komite Audit, serta
komite lainnya jika ada, harus merahasiakan informasi sewaktu
melaksanakan tugasnya.
6) Informasi, yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/atau ketentuan perusahaan merupakan informasi
rahasia yang berkenaan dengan perusahaan, harus dirahasiakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan/atau ketentuan perusahaan
7) Pengurus perusahaan dan pekerja yang akan pensiun/berhenti
harus menyerahkan data/dokumen yang terkait rahasia
perusahaan kepada pihak perusahaan untuk diamankan.
3. Keterbukaan InformasiPerusahaan wajib mengungkapkan informasi penting dalam
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BUMN sesuai dengan
peraturan perundang-undangan secara tepat waktu, akurat, jelas
,dan objektif, sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 dan
Peraturan Menteri BUMN Nomor 01 tahun 2011.
4. Kepemilikan Informasi dan Intangible AssetInformasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi,
dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan
dan/atau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang
harus dituangkan dalam perjanjian. Kategori sebagai intangible
assetadalah aset perusahaan tanpa wujud fisik yang dapat
teridentifikasi dan mempunyai nilai (nonmoneter).
2. The protection of InformationInformation is a critical corporate asset that must be protected and kept
together so it does not fall to those who are not interested, by the way:
1) the Company’s Management and workers not to divulge the data
and information concerning the company’s assets to the Mass Media,
NGOs, other public, but because it has been assigned or licensed.
2) The Company’s Management and employees not to divulge
information concerning the company’s finance, business strategy,
staffing, owned technology, productivity and other data that can be
detrimental to the company, either directly or indirectly, or which may
create a bad image of the company.
3) the Company’s Management and employees are not allowed to use
the data and company information for political purposes.
4) the Company’s Management and employees must ensure that the
confidentiality of company awake until it was time to be disclosed to
the interested public.
5) Unless required under the provisions of the laws, statutes and / or
regulations of the company, external auditors, internal auditors,
and the Audit Committee, and other committees if any, must keep
confidential information while carrying out their duties.
6) information, which is based on the laws and regulations and / or
the provision of a company’s confidential information regarding
the company, should be kept confidential in accordance with the
provisions of laws and regulations and / or provisions of the company
7) Management of Companies and workers would retire / stop must
submit the data / confidential company documents related to the
company for safekeeping.
3. Unprotected Information/ disclose information The company must disclose important information in the Annual Report
and theFinancial Statements in accordance with statelaws and regulations
in a timely,accurate, clear and objective, according to the Law No.14
of 2008 and theRegulation of the Minister of State-Owned Enterprises
No.01 in 2011.
4. Information and Intangible AssetInformation and all intangible assets, including research, technology,
and intellectual property rights earned by the assignment and/or at the
expense of the company belong to the company which shall be set forth
in the agreement. Asset category is as intangible assets without physical
form that can be identified and has a value(non-monetary).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 186
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
5. Kesehatan dan Keselamatan KerjaSelalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta
menyadari bahwa pengelolaan keselamatan kerja yang prima
serta tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja
sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang. Oleh karenanya
pengurus perusahaan dan pekerja senantiasa mengambil tindakan
yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan di tempat
kerja dan memelihara kebersihan lingkungan kerja, dengan cara :
1) Memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas perusahaan,
memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak melakukan tindakan-
tindakan yang dapat merusak lingkungan dan harus sama-sama
bertanggung jawab menciptakan lingkungan tempat kerja
yang tertata harmonis dan selalu bersih, tidak hanya secara
lahiriah, tetapi juga secara batin yaitu sikap tulus dan jujur
yang dapat membedakan mana yang baik dengan mana yang
buruk, yang benar dengan yang salah, serta yang halal dengan
yang haram.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja sama-sama bertanggung
jawab terhadap kondisi kantor, lokasi kerja, alat produksi, atau
fasilitas lain serta mematuhi peraturan yang berlaku berkenaan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada lingkungannya
masing-masing.
4) Dalam pembukaan lahan baru, pengurus perusahaan dan
pekerja mengacu kepada peraturan perundangan mengenai
lingkungan hidup.
5) Khusus untuk unit yang mengelola pabrik, bengkel, dan pusat
kesehatan/balai pengobatan harus mengacu kepada sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
6. Kesempatan Kerja Yang SamaKaryawan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan,
karena tanpa karyawan perusahaan tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, Direksi atau pejabat yang berwenang
senantiasa menawarkan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
pekerja untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan dan
kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara :
1) Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan
pelatihan, menetapkan jenjang karier, serta menentukan
persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang
etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai
seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh
peraturan perundang-undangan.
2) Berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar
Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak
mempekerjakan anak di bawah umur dalam setiap proses bisnis.
5. Occupational Head and Safety the health and safety at work must be realized by the management.
The management of safety must be excellence and responsible for the
cleanliness of the working environment. It is very important for long
term success. Therefore, the Company’s management and workers
always take appropriate measures to avoid the occurrence of accidents
in the workplace and to maintain cleanliness of work environment, by
this following way:
1) Ensure that the assets and business location as well as the Company’s
facilities, meet the regulations regarding health and safety and
environmental protection.
2) the Company’s Management and the worker does not perform actions
that can damage the environment and should be equally responsible
for creating a workplace environment that is always clean and orderly
harmony, not only outwardly, but inwardly are sincere and honest
attitude that can distinguish where the good with the bad, right from
wrong, and that with the haram halal.
3) The Company’s Management and employees are equally responsible
for the condition of the office, work location, means of production
or other facilities as well as comply with regulations relating to
occupational safety and health in their respective communities.
4) In the opening of the new land, the Company’s management and
employees referred to the laws and regulations regarding the
environment.
5) For units that manage factories, workshops and health centers /
clinics should refer to the system of occupational safety and health
management.
6. Equal Employment OpportunitiesEmployees are also one of the most important assets for the company,
because without employees a company can not function properly.
Therefore, the Board of Directors or an authorized officer always offer the
widest possible opportunity to the workers to level up their achievement
and quality that has been set, by this following way:
1) Hiring, determining the salary, training, establishing a career path,
as well as determing other work requirements, regardless of ethnic
background, religion, gender, age, disability, that belongs to a
person, or other special circumstances that are protected by laws and
invitation.
2) Commit to the Government’s program Nine-Year Compulsory
Education and Child Protection by not employing minors in any
business process.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 187
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
3) Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk
tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat
perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang
kebudayaan seseorang.
4) Memberikan penghargaan atas prestasi hasil kerja individu atau
kerja sama tim yang menciptakan sinergi demi kepentingan
perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Kode Etik Perusahaan (Larangan)Dalam mengembangkan bisnis Perusahaan,PTPN VII (Persero)
mengedepankan perilaku dan sikap yang berlandaskan pada etika
dan nilai-nilai moral yang terangkum dalam Etika Bisnis dan Etika
KerjaPTPN VII (Persero).
1. Benturan KepentinganS e m u a p e n g u r u s p e r u s a h a a n d a n p e k e r j a h a r u s
menghindari benturan kepentingan (conflict of interest). Benturan
kepentingan adalah keadaan di mana terdapat konflik antara
kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis
pribadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
serta pekerja. Benturan kepentingan pribadi dan keluarga dengan
kepentingan perusahaan yang dihindari adalah sebagai berikut:
1) Khusus untuk Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan
rangkap sebagai Anggota Direksi BUMN/BUMD lain, Badan Usaha
Milik Swasta, atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, pengurus perusahaan partai
politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau jabatan lain yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
2) Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan
keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai
dengan derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping.
3) Khusus untuk Anggota Direksi dilarang memangku jabatan
sebagai Anggota Direksi pada BUMN/BUMD, Badan Usaha
Milik Swasta, Anggota Dewan Komisaris pada Badan Usaha
Milik Negara, Jabatan Struktural dan Fungsional pada Instansi/
Lembaga Pemerintah Pusat/ Daerah atau jabatan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengurus
Perusahaan partai politik dan/atau calon/anggota legislatif
dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau
jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
4) Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga
sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena
perkawinan.
3) Provide a work environment free from all forms of stress (abuse)
that may arise as a result of differences in temperament, personal
circumstances, and one’s cultural background.
4) Give awards for individual work performance or creating teamwork
synergies in the interest of the company in accordance with the policies
established by the company.
Company Code Of Conduct (Bans)To create the code of conduct which is relating to the conflict of interest,
political activities, banquets, gifts, souvenirs, donations, and misconduct.
This code of conduct is a prohibition for all the Company’s management
and workers of PTN Nusantara VII (Persero).
1. Conflict of InterestAll of the Company’s management and employees must avoid conflicts of
interest (conflict of interest). Conflict of interest is a situation where there
is a conflict between the economic interests of the company with the
personal economic interests of shareholders, the Board of Commissioners
and Board of Directors as well as workers. The conflict of interest between
company and private’s interest or family’s interest which must be avoided
are as follows:
1) Special to the Board of Commissioners may not assume another
position as Board Member state / other public enterprises, Private
Owned Enterprises or any other office in accordance with the
provisions of laws and regulations, the Company’s management of
political parties and / or candidates / legislators and / or prospective
Head of Region / Deputy Head, and / or position which may give rise
to a conflict of interest.
2) Between the members of the Board of Commissioners and the Board
of Commissioners to the Board of Directors should not be related by
blood or by marriage relationship to the 3rd degree (third), both in a
straight line to the side.
3) Special for Board Members are prohibited from taking office as
Member of the Board of Directors at the state / local enterprises,
Private Companies, Member of the Board of Commissioners on State-
Owned Enterprises, Position in Structural and Functional / Institutions
Central Government / Local or other positions in accordance with the
provisions of legislation, the Company’s management of political
parties and / or candidates / legislators and / or prospective Regional
Head / Deputy Head, and / or position which may give rise to a conflict
of interest.
4) Between the members of the Board of Directors and the members of
the Board of Directors with members of the Board of Commissioners
may not have family ties to the third degree, both vertically and
horizontally, including relationships arising by marriage.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 188
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
5) Pengurus perusahaan dan pekerja harus menghindari posisi
atau situasi yang memungkinkan terjadinya atau berpotensi
menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan
perusahaan.
6) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk menanamkan
modal/investasi atau ikatan bisnis dengan pihak lainnya yang
mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan baik langsung
maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Untuk memastikan bahwa setiap pengambilan keputusan dilakukan
secara objektif dalam perusahaan maka semua pengurus perusahaan
dan pekerja diwajibkan untuk mengungkapkan kepada Dewan
Kehormatan atas semua kepentingannya pada pihak lain, yang
mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan dan diminta tidak
terlibat dalam pengambilan keputusan yang akan menimbulkan
benturan kepentingan.
2. Kegiatan PolitikKegiatan yang berkaitan dengan politik, pengurus perusahaan
dan pekerja dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Perusahaan tidak berafiliasi ke partai politik manapun di seluruh
dunia.
2) Perusahaan tidak memperkenankan dana, fasilitas, dan sumber
daya perusahaan disumbangkan kepada partai atau kandidat
partai maupun non partai.
3) Setiap pengurus Perusahaan dan pekerja sebagai pribadi tidak
dihalangi untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
4) Keputusan yang diambil oleh seorang pengurus perusahaan atau
pekerja untuk memberikan kontribusi dalam bentuk waktu,
uang, atau sumber daya personalnya bagi kampanye atau
aktivitas politik merupakan konsekuensi dan risiko bagi yang
bersangkutan.
3. Jamuan BisnisSemua pengurus Perusahaan dan pekerja dalam melaksanakan
kegiatan yang berkaitan dengan jamuan bisnis adalah sebagai
berikut:
1) Dap at mener ima at au memb er ik an jamuan bisnis
atau entertainment untuk menjalin kerjasama dengan calon/
pelanggan, supplier , dan mitra bisnis, tetapi dilakukan di
tempat-tempat terhormat dan tidak menimbulkan citra negatif.
2) T i d a k d i p e r k e n a n k a n m e n e r i m a j a m u a n b i s n i s
atau entertainment jika tidak dapat mempertahankan
objektivitas dan profesionalismenya. Karena itu, harus dapat
menilai sendiri bahwa jamuan bisnis atau entertainment tersebut
tidak akan menimbulkan suatu kewajiban baginya sehingga
mengikuti kemauan si pemberi jamuan yang dapat menimbulkan
konflik kepentingan.
5) The Company’s Management and employees must avoid situations
that allow the position or the occurrence or potential conflict of interest
with the interests of the company.
6) The Company’s Management and employees are prohibited from
investing / investments or business ties with other parties that have
a business relationship with the company either directly or indirectly,
that may give rise to a conflict of interest.
To ensure that any decision made by the company’s objective in all of the
Company’s management and employees are required to disclose to the
Board of Honor for all the interest in the other party, who has a business
relationship with the company and asked not to be involved in the decisions
that will lead to conflict of interest.
2. Politic acticities The poltic activities for Company’s management and workers is limited
by the following items:
1) The company is not affiliated to any political party in the world.
2) The Company does not allow the funds, facilities and resources of the
company is donated tothe party or parties and non-party candidates.
3) Each of the Company’s management and employees as individuals
are not prevented to channel their political aspirations.
4) The decisions taken by theCompany’s management or employees
to contribute in the form of time, money or personal resources for
campaign or political activity is a consequence and risk for those
concerned.
3. BusinessMealsAll of the Company’s management and employees in carrying out activities
related to the business dinner is as follows:
1. May receive or give a business dinner or entertainment to engage with
candidates/customers, suppliers and businesspartners, but it must be
done in respectable places and must not cause a negative image.
2. Not allowed to accept business meals or entertainment if it can not
maintain objectivity and professionalism. Therefore, they should be
able to judge for themselves that the business meal or entertainment
is not going to lead to an obligation for him to follow the will of the
banquets giver that can lead to conflicts of interest.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 189
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
4. Hadiah, Donasi,Cendera Mata, dan SumbanganSemua pengurus perusahaan dan pekerja dalam memandang hal
yang berkaitan dengan hadiah, cendera mata, dan sumbangan
adalah sebagai berikut:
1) Pengurus Perusahaan dan pekerja dilarang untuk menerima
baik langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga
dari pelanggan/rekanan atau seorang pejabat pemerintah
dan pihak lain untuk memengaruhi atau sebagai imbalan atas
apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, kecuali
dilaporkan ke KPK sesuai peraturan perundang-undangan.
2) Perusahaan dapat memberikan kepada tiap pelanggan/mitra/
stakeholder dalam rangka menjaga hubungan baik sesuai
dengan kebijakan perusahaan maksimal Rp1.000.000,00
selama 1 (satu) tahun kalender.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja maupun anggota
keluarganya yang langsung maupun tidak langsung dilarang
menerima uang atau yang disetarakan, hadiah atau pemberian
dengan bentuk dan nilai tertentu dimana diketahui atau patut
diduga pemberian tersebut diberikan dalam kaitannya dengan
pekerjaan atau jabatan orang yang bersangkutan.
4) Perusahaan dapat memberikan uang atau yang disetarakan
dalam batas kewajaran/ kepatutan untuk amal atau tujuan
sosial seperti:
a. Perkawinan pengurus perusahaan/pekerja atau putra/
putrinya.
b. Khitanan putra/putri pengurus perusahaan atau pekerja.
c. Sumbangan pada saat pengurus Perusahaan dan pekerja
atau suami/istri, orang tua/mertua, putra/putri mendapat
musibah.
Dengan ketentuan hadiah atau pemberian dengan bentuk
dan nilai tertentu tersebut masing-masing atau seluruhnya
selama 1 (satu) tahun kalender bernilai tidak lebih dari
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
5) Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal,
kegiatan keagamaan dan tujuan sosial lainnya dalam batas
yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Perbuatan TercelaSemua pengurus perusahaan dan pekerja dalam memandang hal
yang berkaitan dengan perbuatan tercela adalah sebagai berikut :
1) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang menawarkan,
menerima atau mengarahkan orang lain melakukan penyuapan
dalam cara dan bentuk untuk kepentingan apapun yang
diyakini dan dianggap dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
4. Gifts, Donations, souvenirsand CharityAll of the Company’s management and workers’ view of matters in relating
to gifts, souvenirs, and donations are as follows:
1) the Company’s Management and employees are prohibited from
receiving, directly or indirectly,anything of value from customer/
partner or a government official and others as a reward for what he has
done and other measures, but reported to the Commission according
to laws and invitation.
2) The company can provide to each customer/partners/stakeholders in
order to maintain good relations in accordance with company policy
maximum of 1,000,000, 00for 1(one) calendar year.
3) The Company’s Management and employees or family members
who are prohibited from directly or indirectly receiving money or the
equivalent, or giving gifts by the specific values which are known or
suspected as a provision given in relation to employment or occupation
the person concerned.
4) The Company may give money within the limits of reasonableness/
Appropriateness for charitable or social purposes such as:
a. Marriage of the Company’s management/workeror son/daughter.
b. Circumcision son/daughter of the Company’s management or
employees.
c. Donation at the time of the Company’s management and workers
or husband/wife, parent /in-law, son/daughter gets disaster.
The value of presents or gifts and any other, in one calendar year
is no more than Rp1.000.000, 00 (one million dollars).
5) Giving donations can only be made for charitable purposes, religious
activities and other social goals within the limited bugdet based on
their financial capabilities and the applicable regulation.
5. Reprehensible actionsAll of the Company’s management and workers in view of matters relating
to misconduct are as follows:
1) The Company’s Management and employees are prohibited from
offering, receiving or directing others to commit bribery and any how
for any purpose that is believed and thought to give rise to a conflict
of interest.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 190
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak memanfaatkan posisi
dan wewenangnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang
diyakini dapat digolongkan sebagai Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
3) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang menggunakan,
menyuruh menggunakan atau menjadi penjual maupun
perantara penjualan narkotika dan obat-obat terlarang,
minuman keras, dan komoditas sejenis.
4) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma-
norma agama, dan etika kesusilaan.
Penyebaran dan Penegakan Code of Conduct- Penyempurnaan Pedoman Perilaku (code of conduct) disahkan
melalui SK Direksi No. 7.15/Kpts/03/2013 menggantikan SK Direksi
No. 7.6/Kpts/335/2003 tentang Kode Etik Perilaku Perusahaan.
- Sejak diterapkannya Kode Etik Perilaku Perusahaan sampai
adanya penyempurnaan pada tahun 2013 tersebut, telah
dilaksanakan penegakan atas aturan tersebut yang berbentuk:
a. Sosialisasi visual melalui penyebaran lembar SK Direksi
tentang Code of Conduct.
b. Pembuatan poster dan booklet berisi butir Code of Conduct
di seluruh unit kerja.
c. Memasukkan muatan kode etik (code of conduct) ke dalam
buku agenda tahunan pekerja.
Evaluasi Efektifitas Pelaksanaan code of conduct.- Evaluasi terhadap aturan lama tentang Kode Etik Perilaku
Perusahaan (SK Direksi No. 7.6/Kpts/335/2003) telah
dilaksanakan oleh PBPK Provinsi Lampung tahun 2012.
- Hasil evaluasi tersebut kemudian menelurkan Pedoman
Perilaku (code of conduct) yang baru disahkan melalui SK
Direksi No. 7.15/Kpts/03/2013, sebagai penyempurnaan atas
aturan yang lama.
Budaya Perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) mempunyai tata
nilai yang dikenal dengan The Spirit of Change“ProMOSI”, yang
merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas,
Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi.
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT
Perkebunan Nusantara VII (Persero) dengan Surat Keputusan Direksi
Nomor: 7.6/Kpts/477/20 08 tanggal 19 Desember 2008.
Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya
perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap
sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik
sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
2) The Company’s Management and employees do not take advantage of
the position and authority to take action that is believed to beclassified
as corruption, collusion and nepotism.
3) The Company’s Management and employees are prohibited from
using, asking other to use or sell and beeing seller of narcotics, drugs,
alcohol, and similar commodities.
4) The Company’s Management and employees are prohibited from
doing acts contrary to the religious norms of decency and ethics.
Distribution and Enforcement of Code of Conduct- Completion of the Code of Conduct (Code of Conduct) was passed
through Directors Decree No... 7.15/Kpts/03/2013 replaces Directors
Decree No..7.6/Kpts/335/2003 of the Code of Conduct.
- Since the implementation of the Code of Conduct to the completion
in 2013, there have been Carried out on the enforcement of the rules
as follows:
a. Socialization through the spread sheet visual Board of Directors’
SK of the Code of Conduct.
b. Posters and booklets granular Code of Conduct in all units.
c. Enter the code of ethics charge (code of conduct) to the worker’s
annual agenda book.
The evaluation of the effectiveness implementation of code of conduct- Evaluation of the old rules of the Code of Corporate Conduct (Board No.
SK. 7.6/Kpts/335/2003) has been implemented by the PBPK Lampung
Province in 2012
- The results of the evaluation are then spawned the Code of Conduct
(Code of Conduct) that recently passed throughDirectors Decree No.
7.15/Kpts/03/2013, as an improvement over the old rules.
Corporate culturePerkebunan PT Nusantara VII (Persero) has a set of values known as
The Spirit of Change “promotion”, which is an abbreviation of 5 (five)
basic values, namely: Productivity, Quality, Organization, Service and
Innovation.
The Spirit of Change becomes a set of values of PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero) with the Decree of the Board Number: 7.6/Kpts/477/20 08
dated December 19, 2008.
This set of values can build up the basic culture of PT Perkebunan Nusantara
VII as the foundation for the company.
Hopefully, by this value all worker can behave properly and they has good
attitudes and behavior in everyday activities.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 191
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
ProduktivitasProduktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber
daya yang dimiliki dan dikelola Perseroan secara transparan,
akuntabel, adil, dan bertanggung jawab, untuk mencapai hasil
optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan cara
Sigap, Maju, Antusias, Rajin, dan Terampil (SMART ).
MutuMutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan
kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai
perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang
teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
OrganisasiOrganisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran,
dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta
menjunjung tinggi etos kerja dan nilai-nilai kekeluargaan.
ServisServis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan
perseroan secara berkesinambungan.
InovasiInovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan
dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangkan
proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tambah.
Semangat perubahan tersebut dirumuskan dengan memperhatikan
aspek-aspek dominan sesuai dengan jenis, karakteristik, lingkungan
,serta proses bisnis, dan digali dari nilai-nilai yang berasal dari
budaya insani perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Pelaporan PelanggaranWhistle Blowing System (WBS) merupakan sistem pelaporan atas
pelanggaran terkait praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) serta
perilaku tidak etis lainnya.
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran di atur dalam Surat
Keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/335/2003 tanggal 8 Oktober 2003
tentang Kode Etik Perilaku Perusahaan, yang mengatur hal-hal sbb:
• Baik pimpinan maupun pekerja wajib melaporkan kepada
atasan atau Satuan Pengawasan Intern atau pihak yang
berwenang diperusahaan apabila mengetahui adanya
pelanggaran terhadap Kode Etik Prilaku.
• Laporan dan nama Pimpinan/Pekerja dijamin kerahasiaannya
dan tidak mempengaruhi posisi, jabatan, maupun kariernya.
ProductivityProductivity is the effort to optimize the use of resources owned and
managed by the Company in a transparent, accountable, fair and
responsible, to achieve optimum results all objectives of the Company are
held by Spry, Forward, Enthusiastic, Diligent and Empowered (SMART).
QualityQuality is understood as a physical and spiritual attitude to produce the
best performance to stakeholders as the embodiment of self-glory.
Quality is marked by sticking to the quality of working and its an effort to
capture market share and maintain viability of the company.
OrganizationOrganization implies conscious of the position, role and responsibilities in
a dynamic system is upheld the work ethic and family value.
ServiceService is defined a call to provide the best service to stake holders for
sustainable growth of the Company.
InnovationInnovation is a creative act in its efforts to continuous improvement and
refinement to develop work processes and products in order to create
added value. The spirit of change is formulated by taking into account
the dominant aspects in accordance with the type, characteristics,
environment and business processes, and excavated from the values
derived from human culture of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Whistle Blowing System (WBS)Whistle Blowing System (WBS) is a reporting system for violations related
to the practice of corruption, collusion, nepotism (KKN) and other unethical
behavior.
Whistle Blowing System Mechanism The alleged violation of reporting mechanism is provided in Directors
Decree No.7.6/Kpts/335/2003 dated October 8, 2003 on the Code of Conduct,
which set things as follows:
• Both leaders and employees are required to report to the supervisor
or Internal Audit or the company if the authorities aware of any
violation of the Code of Conduct.
• Reports and name of Chairman / Worker guaranteed confidentiality
and does not affect the position, job, or career.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 192
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
• Pelanggaran atas ketentuan Kode Etik Perilaku ini termasuk
kategori pelanggaran yang dapat berakibat pengenaan hukuman
disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan yang
memungkinkan terjadinya pemutusan hubungan kerja kepada
yang bersangkutan sesuai dengan tingkat pelanggaran disiplin
yang dilakukan.
• Sanksi bagi anggota Pimpinan, diatur dalam Anggaran Dasar
Perusahaan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Perkara Dan Praktik Pengelolaan yang Kurang Memuaskan
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Klaim Tanah Oleh Warga 17 Desa Terhadap Kebun Tebu Usaha
Cinta Manis
Provokasi sejumlah pihak tertentu memberikan informasi/data
yang keliru, antara lain bahwa pembebasan lahan Unit Usaha Cinta
Manis yang dilakukan oleh Panitia Pembebasan Tanah Daerah
Tingkat II Ogan Komering Ilir pada periode tahun 1982, tidak sesuai
dengan ketentuan hukum memicu terjadinya kasus pertanahan
antara PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis dengan sejumlah
warga 17 desa sekitar dan hal ini bermuara menjadi konflik sosial,
selain itu juga dilatarbelakangi euforia reformasi dengan sasaran
landreform dengan pola/aksi menguasai lahan pemerintah/BUMN
untuk selanjutnya dibagi-bagikan kepada masyarakat.
DPRD Provinsi Sumatera Selatan, pemerintah Kabupaten dan
Provinsi telah menjelaskan hal ini tidak dapat dipenuhi, namun
masyarakat masih tetap bersikeras untuk menuntut pengembalian
lahan dengan datang ke Kementerian BUMN menyampaikan
tuntutannya. Namun, jawaban Kementerian BUMN atas tuntutan
mereka tidak sesuai harapan sehingga ketika kembali dari Jakarta
masyarakat melakukan aksi anarkis dengan membakar tanaman
tebu milik PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis.
Upaya penyelesaian dilakukan dengan mengadakan pertemuan
intensif dengan warga yang dimediasi oleh Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan, DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Polda Sumatera
Selatan, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, DPRD Ogan Ilir, dan Polres
Ogan Ilir dan konflik tersebut disepakati penyelesaiannya melalui
program kemitraan usaha antara Unit Usaha Cinta Manis dengan
masyarakat desa sekitar.
Menindaklanjuti hal tersebut, PTPN VII (Persero) dengan bantuan
Tim Universitas Sriwijaya (UNSRI) telah melakukan pemetaan
di desa sekitar Unit Usaha Cinta Manis untuk pelaksanaan pola
kemitraan usaha sebagai wujud Program Kepedulian PTPN VII
(Persero) kepada masyarakat.
• Any violation of the provisions of this Code of Conduct’s violations,
including categories of penalties that could result in the imposition
of discipline as set forth in the Company’s Regulations that allows the
termination of employment to the person concerned in accordance
with the level of disciplinary offenses committed.
• Penalties for Leadership members, stipulated in the Articles of
Association and regulations applicable legislation.
Case And Less Satisfactory Of Management Practice
The urgent case which is being faced by the Company, its subsidiaries,
directors and / or board members who served on the annual reporting
period.
Land acquisition by 17 Villages Society on Cinta Manis Business Unit
Sugarcane Plantations
Provocation from certain parties provided inaccurate information/data,
namely that Cinta Manis Business Unit land acquisition performed by
Ogan Komering Ilir Level II Regional Land Acquisition Committee in 1982
period, was violating legal procedure that triggered land conflict between
PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business Unit with society from 17 Villages
surrounding the Company and led to social conflict, besides, respective
conflict was also encouraged by reformation euphoria aiming to realize
land reform indicated by Public/SOE land acquisition to be later handed
to the society.
South Sumatera Regional Legislative Council, Regent Government and
Provincial Government had explained that the aspiration was not able
to be fulfilled, but the society insisted to claim land acquisition by visiting
Ministry of SOE to deliver their aspiration. Thus, Ministry of SOE’s answer
regarding their aspiration was also below expectation that, going back
home from Jakarta, the society performed anarchic action by burning
sugar cane plantations owned by PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business
Unit.
Settlement initiative was carried by performing intensive meeting with
the society mediated by South Sumatera Provincial Government, South
Sumatera Regional Legislative Council, South Sumatera Regional Police
Forces, Ogan Ilir Regent Government, Ogan Ilir Regional Legislative Council
that the conflict was settled throughout business partnership program
between Cinta Manis Business Unit with surrounding village communities.
Following-up respective program, PTPN VII (Persero) supported with
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Supporting Team had performed mapping
on several villages surrounding Cinta Manis Business Unit.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 193
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Konsisi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis saat ini telah
kondusif, namun disadari masih terdapat upaya-upaya yang
dapat menghambat penyelesaian dengan warga namun dapat
diatasi melalui pendekatan kepada tokoh masyarakat dan untuk
penyelesaian kemitraan usaha terus dilanjutkan pada tahun 2013.
Perlindungan KonsumenSebagai wujud nyata perlindungan pelanggan, PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero) mendirikan pusat perlindungan pelanggan
serta menetapkan standar penanganan keluhan pelanggan sebagai
berikut :
• ApabilaadaproduksiyanghasilujimutunyaataupelayananDO
yang tidak sesuai maka bagian pemasaran Kantor Pusat akan
menginformasikan kepada unit usaha melalui surat atau E- Mail.
• Surat/E-Mailyangditerimaunitusahasetelahdiberilembar
disposisi diteruskan kepada Manajer, kemudian Manajer
memerintahkan kepada bagian terkait untuk menelusuri
penyebab keluhan pelanggan
• Bagianterkaitmenelusuri penyebabkeluhanpelanggan,
penelusuran sesuai dengan keluhan pelanggan.
• Setelahpenelusurandilakukandanpenyebabkeluhanpelanggan
diketahui, Sinder terkait melaporkan kepada Manajer.
• Manajermempelajarilaporanyangdisampaikandanmembahas
hasil temuan penyebab keluhan pelanggan bersama bagian
terkait kemudian membuat rumusan tindakan perbaikan dan
pencegahannya.
• Setelahdibahasmakamanajermenginformasikanhasiltemuan
penyebab keluhan pelanggan dan tindak lanjut perbaikan yang
telah dilakukan kepada bagian pemasaran dan atau pengolahan
Kantor Pusat.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Unit Usaha
mengirimkan formulir kepuasan pelanggan ke bagian pemasaran
Kantor Pusat minimal satu kali dalam setahun, Parameter tingkat
kepuasan pelanggan yang di ukur meliputi :
1. Kualitas / Mutu Produk
2. Kemasan / Packing
3. Ketepatan waktu penyiapan /pengiriman produk
4. Ketepatan waktu penyampaian data
PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business Unit condition has been favorable
recently though still aware about several activities that may constraint
settlement process with surrounding community but succeeded to
be overcame through approach to community leader and business
partnership program settlement is continued in 2013.
Customer ProtectionAs a tangible protection of customers, PT Nusantara Plantation VII (Persero)
established refuge centers handling customer complaints and customer
sets the standard as follows:
• If there is production or service quality test results that do not fit the
DO marketing directors office will inform the business unit by mail
or E-Mail.
• Mail / E-Mail received after a given business unit disposition sheet
forwarded to the manager, then the manager instructed the relevant
sections to explore the causes of customer complaints.
• Related sections explore the causes of customer complaints, according
to tracking customer complaints.
• Once the search is done and the causes of customer complaints known,
Sinder related report to the Manager.
• Managers studying the report submitted and discuss the findings of
the causes of customer complaints with the relevant sections and then
to formulate a corrective action and prevention.
• Having discussed the findings inform the manager of the causes
of customer complaints and the improvements it has made to the
marketing department and the Board of Directors or the processing
office.
To determine the level of customer satisfaction, Business Unit Kedaton is
submitting customer satisfaction to the marketing director’s office at least
once in a year. The Parameters level of customer satisfaction is including:
1. Quality/Product Quality
2. Packaging/Packing
3. Timeliness of preparation/delivery of products
4. Timeliness of the data
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 194
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Corporate Social Responsibility to the Community surrounding the Company also becomes consideration through funding support by the Company, due to PTPN VII will consider that without the stakeholders
and surrounding community, the Company will not grow.
Tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitar Perusahaan juga terus menjadi perhatian,
baik melalui program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) maupun program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang didanai perseroan, karena PTPN VII sangat menyadari bahwa tanpa
stakeholder, dan masyarakat di sekitarnya, perseroan tidak akan berkembang.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 195
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 196
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Sources of funding for this program are taken from the profits of the
company, which showed a rising trend in the last five years. Program
implemented ‘PTPN 7 Care Program’, in accordance with the Master Plan
has been prepared Partnership for 5 years from the year 2009 to 2013
Details of the cost allocated by PT Nusantara Plantation VII (Persero) to
organize CSR through the CSR activities during the year 2012, as follows:
PTPN VII (Persero) holds high commitment in implementing Corporate
Social Responsibility (CSR) activity, CSR becomes part of PTPN VII (Persero)
strategy as Good Corporate Citizen in implementing business and being
part of Corporate Long Term Plan in realizing sustainable development
PTPN VII (Persero) also applies CSR in the field of Health and SMK3 during
the year 2012, which is based on the establishment of the Social Security
Health Self-management for:
- Permanent Workers Gol. IA-IVD and incest (family).
Aktivitas & Biaya CSRAktivitas & Biaya CSR
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility) diwujudkan dalam Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Program PKBL ini mencakup aktivitas yang terkait dengan core business dan aktivitas yang sama sekali tidak terkait.
Corporate Social Responsibility (Corporate Social Responsibility) embodied in the Partnership and Community Development Program (CSR). The CSR program includes activities related to the core business and activities entirely unrelated.
Sumber pendanaan untuk program ini diambil dari sebagian
laba perusahaan, yang menunjukkan tren meningkat dalam
kurun waktu lima tahun terakhir. Program dilaksanakan ‘Program
PTPN 7 Peduli’, sesuai dengan Master Plan PKBL yang telah disusun
selama 5 tahun ke depan dari tahun 2009 - 2013
Rincian biaya yang dialokasikan oleh PT Perkebunan Nusantara
VII (Persero) untuk menyelenggarakan kegiatan CSR melalui PKBL
selama tahun 2012, sebagai berikut:
Bidang Biaya Cost Sector
Bencana Alam Rp.13.650.000,- Natural Disaster
Pendidikan & Pelatihan Rp.1.180.660.146,- Education&Training
Peningkatan Kesehatan Rp.1.114.853.268,- Health Improvement
Sarana Umum Rp.1.100.161.375,- Public Facilities
Sarana Ibadah Rp.353.782.700,- Worship facility
Pelestarian Alam Rp.1.303.588.500,- Nature Conservation
BUMN Peduli Rp. 2.561.009.304,- BUMN care
PTPN VII (Persero) memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan
kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial
Responsibility/CSR), CSR merupakan bagian dari strategi PTPN VII
(Persero) sebagai warga perusahaan yang baik dalam menjalankan
bisnis, dan merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan
dalam mencapai perkembangan berkelanjutan (sustainability
development).
PTPN VII (Persero) juga menerapkan CSR di bidang kesehatan
dan SMK3 selama tahun 2012, yang didasarkan pada penetapan
Swakelola Jaminan Sosial Kesehatan bagi:
- Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan batih (keluarga).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 197
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
- Pensiunan Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan isteri (tidak termasuk
anak).
- Pekerja Tidak Tetap : Kampanye dan batih (keluarga), PKWT (
hanya bagi ybs ).
Pelaksanaan kegiatan CSR Kesehatan dan SMK3 tersebut
direalisasikan melalui kegiatan, sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas pelayanan berobat rawat jalan berupa
Klinik Unit Usaha, Distrik, dan di Kantor Pusat.
No UraianUraian
Kantor PusatKantor Pusat
DistrikDistrik
Unit UsahaUnit Usaha
TotalTotal
1 Wilayah LampungLampung Area
1 klinik1clinic
- 11 klinik1clinic
11 klinik1clinic
2 Wilayah SumselSumsel Area
- 1 klinik1clinic
13 klinik1clinic
14 klinik1clinic
3 Wilayah BengkuluBengkulu Area
- 1 klinik1clinic
3 klinik1clinic
4 klinik1clinic
Jumlah Total 1 klinik/clinic 2 klinik/ clinic 27 klinik/ clinic 29 klinik/ clinic
b. Menyediakan tenaga kesehatan (Dokter Umum Perawat, Bidan,
dan Analis Kesehatan) dengan status Pekerja Tetap.
c. Menunjuk dokter honor penuh waktu dan part timer di Distrik
dan Unit Usaha untuk peningkatan mutu/kwalitas pelayanan
berobat.
d. Menunjuk RS dengan perjanjian kerjasama pelayanan berobat
rawat jalan dan rawat inap.
e. Melaksanakan tes kesehatan bagi calon pekerja tetap.
f. Melaksanakan program Medical Check Up bagi Pekerja Tetap
setiap 2 (dua) tahun.
g. Tenaga Kerja Bidang Kesehatan.
- Stay Retired Workers Gol. IA-IV D and wives (not includingchildren)
- Workers Not Fixed: Campaign and incest (family), PKWT(only for
concerned).
Implementation of CSR activities and SMK3 Healt his realized through the
activities, as follows:
a. Provides out patient treatment services facilities by District and Central
Clinical Business Units,
b. Providing health workers (General Practitioners Nurses, Midwives and
Health Analyst) with the status of Permanent Workers.
c. Appoint a full-time physician fees and part-time staff in the District
and the Business Unit for quality improvement / quality of treatment
services.
d. Pointing RS with service agreement outpatient treatment and
hospitalization.
e. Carry out health tests for prospective employees remain.
f. Implement programs Medical Check Up for Workers Remain every 2
(two) years.
g. Health Work force
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 198
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
No Uraian Pekerja TetapPermanent Employer
Honor TetapPermanent Honor
Honor Paruh WaktuHonor Paruh waktu Honor Part Timer
1 Dokter Perusahaan - 1 orang - Dokter Perusahaan
2 Dokter Distrik/Unit Usaha - - 20 org Dokter Distrik/Unit Usaha
3 Perawat 38 orang - - Perawat
4 Bidan 15 orang - - Bidan
5 Analis 2 orang - - Analis
h. Program Keluarga berencana :
• MelaksanakanprogramKeluargaBerencanasesuaiprogram
pemerintah.
• Tahun2012PTPNVII(Persero)diwakiliUnitUsahaRejosari
Kab. Lampung Selatan mendapat penilaian dan penghargaan.
sebagai Juara I KLB Perusahaan Tingkat Nasional .
• JumlahAkseptorKeluargaBerencanaterdiridari:
No PUS AkseptorAcceptor
%% PUS
1 11.523 org 9.725 org 84,39 11.523 org
i. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
• MemenuhiAlatPelindungDiribagiPekerja.
• MenyediakanAlatPemadamKebakaran.
• Memberika extravoeding terhadap pekerja sesuai ketentuan.
• Melakukanpengujianlingkungan/tempatkerjasecaraperiodik
oleh Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• MengkutipenilaianZeroAccidentdariKementerianTenaga
Kerja dan Transmigrasi RI.
• Tahun2012 – 2013UnitUsaha di PTPNVII (Persero)
memperoleh Zero Accident Award terdiri dari :
No Uraian Zero Accident Award SMK3 Award Uraian
A Wilayah Lampung 1. Kantor Pusat 2. UU Pewa3. UU Tubu4. UU Buma
- Lampung Area
B Wilayah Sumsel 1.UU Betu2.UU Mula3.UU Beri
- South Sumatra Area
C Wilayah Bengkulu 1. UU Pawi2. UU Tapi
- Bengkulu Area
h. Family planning programs:
• To implement an appropriate family planning program of
government programs are.
• In 2012, PTPN VII (Persero) representedby District Rejosari Business
Unit. South Lampung was graded and awarded as the Winner of
National Company outbreaks.
• The number of family planning acceptors consist of:
i. Occupational Safety and Health Program:
• Meets personal protective equipment for workers.
• Provide fire extinguishers.
• Give extravoeding to workers
• Conduct environmental testing/workplace periodically by the
Center of Occupational Health and Safety.
• Zero Accidentretrace the assessment of the Ministry of Manpower
and Transmigration.
• In 2012 - 2013Business Unit atPTPNVII (Persero) to obtain Zero
Accident Award consists of:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 199
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• Kasuskecelakaankerjatahun2012sebanyak19kasus,dengan
perincian sebagai berikut :
No UraianDescription
Fatal / MeninggalFatal / Death
Berat / OpnameHeavy/ Inpatient
SedangMedium
RinganLight
1 Kecelakaan KerjaOccupational accident
- - 3 kasus3 cases
16 kasus16 cases
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan CSR Kesehatan dan SMK3
tersebut, PTPN VII (Persero) mengalami dampak keuangan dari
kegiatan tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian RKAPRKAP
Realisasi Biaya PengobatanRealization of Medical Expenses Description
1 2011 Rp. 43.205.693.000,- Rp. 51.157.680.744,- 2011
2 2012 Rp. 48.858.911.000 Rp. 47.178.666.254,- 2012
Aktivitas CSR untuk Karyawan dengan Kegiatan SMK 3PTPN VII (Persero)
1. Memenuhi alat pelindung bagi pekerja.
2. Melaksanakan reksa uji (pemeriksaan dan pengujian) secara
terjadwal pada Bejana Tekan di PPKS dan Pabrik Gula, lift dan
penangkal petir.
3. Melaksanakan pengujian lingkungan tempat kerja di Unit
Usaha bekerjasama dengan UPTD K3 meliputi iklim, kebisingan,
pencahayaan, debu dan tes audiometri.
4. Secara terjadwal melakukan isi ulang Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan simulasi penanggulangan kebakaran.
5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan prakerja terhadap calon
pekerja tetap.
6. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala/medical check
up setiap 2 (dua) tahun.
7. Memberikan extrafooding terhadap pekerja.
8. Mengikuti program Zero Accident setiap tahun
9. Telah dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) di setiap Unit Usaha
10. Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi SIO (Surat Izin Operator)
bagi operator boiler dan alat berat.
• The case of work accidents in 2012 were 19 cases, with the following
details:
Based on CSR and SMK3 activities, PTPN VII (Persero) experiencing financial
impact of these activities, with the following details:
CSR activities for employess with activity of SMK 3PTPN VII (Persero)
1. Provide safety equipment for workers
2. Conduct mutual test (checking and testing) schedully on laver press
in PPKS and sugar factory, lift and lightning rod.
3. Conduct testing of workplace environment in work unit by cooperating
with UPTD K3 including aspects of climate, noise, lighting, dust and
audiometri test.
4. Refill lightweight fire extinguisher (AlatPemadamApiRingan (APAR))
and simulation of fire fighting
5. Conduct pre-work medical check up toward candidates of permanent
employees
6. Conduct medical check up regularly every 2 years
7. Give extrafooding toward employees
8. Follow program of Zero Accident every year
9. Form Trustees committee for health and safety work (Panitia Pembina
KeselamatandanKesehatanKerja (P2K3)) in every work unit
10. Conduct training and sertification of operator license (SIO (SuratIzin
Operator)) for boiler and heavy equipment operator danalatberat.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 200
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Rencana Program CSR Kesehatan Dan Smk3 2013
Sebagai realisasi komitmen PTPN VII (Persero) terhadap keberlanjutan
usaha dan operasional sekaligus sebagai dedikasi terhadap seluruh
pemangku kepentingan, Perusahaan telah menetapkan rencana
pelaksanaan program CSR Kesehatan dan SMK3 untuk diterapkan
tahun 2013, yaitu:
1. Menyusun TOR rencana alih daya pengelolaan Sistim Asuransi
Kesehatan PTPN VII (Persero) bagi :
a) Direksi dan batih.
b) Komisaris dan batih.
c) Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan batih (keluarga).
d) Pensiunan Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan isteri (tidak
termasuk anak).
e) Pekerja Tidak Tepa antara lain : Kampanye dan batih
(keluarga), PKWT ( hanya bagi ybs ).
2. Membuat ketentuan peraturan jaminan sosial kesehatan PTPN
VII (Persero) menyesuaikan dengan peraturan Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2013.
3. Melakukan kerja sama dengan konsultan untuk penerapan
SMK3 atau OHSAS di PTPN VII (Persero) sesuai dengan ketentuan
PP Nomor :50 Tahun 2012.
CSR Planning Programs For Health And Smk3 2013
As commitment realization of PTPN VII toward continuation of both
business and operational as a part of dedication toward all stakeholders,
the company has set CSR planning programs for health and SMK3 to be
implemented in 2013, which are::
1. Plan outsourcing management for system of healthsocial security
from individual management into health insurance system for:
a) Board of directors and nuclear
b) Board of commissioners and nuclear
c) Permanent employees category IA – IVD and nuclear (family)
d) Pensioner of Permanent category Gol. IA – IVD and wife
(exclude children)
e) Non-permanent employees, some of which are: Campaign and
nuclear (family), PKWT ( only for the employees).
2. Revise provision of health social security (PTPN VII (Persero) by
adjusting it to constitution number 40 year 2004 concerning system
of national social security and government rules number 12 year 2013
concerning health guarantee.
3. C o n d u c t s y s t e m o f h e a l t h a n d s a f e t y w o r k
(SistemKeselamatandanKesehatanKerja (SMK3)) or OHSAS in
accordance with constitution number 13 year 2013 concerning
employment and PP Number :50 year 2012concerning
implementation of SMK3
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 201
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Program Kemitraan dan Bina LingkunganPartnership And Community Development Program
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
(PKBL) perusahaan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April
2007. Kegiatan PKBL mencakup aktivitas yang terkait dengan core
business maupun yang sama sekali tidak terkait, sedangkan sumber
dana diambilkan dari bagian laba perusahaan setelah pajak tahun
sebelumnya.
Kebijakan dan strategi Perusahaan dalam melaksanakan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yaitu :
1. Program Kemitraan1.1. Kebijakan
• ProgramKemitraandifokuskanpadapemberianpinjamanmodal
kerja/pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan
sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian,
Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun
kelompok (Pola Clustering).
• Fokuspadapolacluster-clusterUKMterutamadiSektor
Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan.
• PembentukanDesa-DesaBinaandisekitarUnitUsaha,sehingga
akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.
• PemetaanKebutuhanStake Holder
• ProgramSinergiBUMNdalamhalkerjasamapenyaluranProgram
Kemitraan untuk Petani TR.
Implementation of the Partnership and Community Development Program
(PKBL) of the Company refers to the State Minister of BUMN (State-Owned
Enterprises) No. PER-05/MBU/2007 April 27, 2007. PKBL activities include
activities related to the core business and are not at all related, while the
funding is from the company's after-tax profit in the previous year.
Company’s policies and strategies in implementing the Partnership and
Community Development Program are:
1.Partnership program1.1. Policy
• The Partnership Program is focused on providing working capital
loan / empowerment of small businesses, particularly in the
industrial sector activities, Trade, Fisheries, Agriculture, Plantation,
Animal Husbandry, and other business services either individually
or in groups (Clustering Pattern).
• Focus on the pattern of SMEs clusters especially in Agriculture,
Livestock, Fisheries and Agriculture.
• he establishment of Patronage Villages around the Business Unit,
so it will be a social fence for Business Unit.
• Need Mapping of the Stake Holders.
• ”Program Sinergi BUMN” (SOEs Synergy Program) in terms of the
distribution Partnership Program for TR Farmers.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 202
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
1.2. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah :
• StrategiassessmentkelayakancalonmitraStrategi ini merupakan
langkah penting untuk seleksi bagi UMKM yang belum Bankable
agar dapat memperoleh bantuan modal dari perusahaan.
Strategi ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
memperoleh jumlah mitra UMKM yang layak dibantu guna
mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. Bagi UMKM
yang dengan bantuan modal mampu berkembang diharapkan
dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
• Strategiassessmentkelayakannilaimodal
Strategi ini merupakan aktivitas seleksi untuk mempertimbangkan
besaran nilai modal yang layak diberikan guna mendorong
percepatan kemajuan usaha mitra binaan.
Pemberian besaran modal bantuan yang tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan justru tidak akan efektif dan berbalik menjadi beban
bagi mitra binaan
• StrategiPembinaanMitra.
Strategi ini menjadi penting karena terkait dengan perubahan
sikap dan prilaku mitra usaha menuju prilaku bisnis yang etis
dan professional. Peningkatan Hard dan Soft Competence
merupakan aktivitas yang merupakan disiplin mitra binaan untuk
mempertanggungjawabkan secara sadar kewajibannya, karena
mereka paham kewajiban tersebut akan berarti membantu UMKM
lain untuk memperoleh tambahan permodalan.
1.2.Strategy
The strategies to achieve those objectives are:
• This strategy is an important step for selection for SME that have
not bankable in order to obtain financial aid from the company.
This strategy provides an opportunity for the company to gain a decent
number of SME partners assisted in order to maintain and develop its
business. The SME with the capital assistance which can grow is expected
to create new jobs for the community.
• Assessment Strategies for the feasibility of capital value
This strategy is a screening exercise to consider the value of capital that
deserves to accelerate the progress of the partner’s business.
The amount of capital that does not conform with the assistance needed
it will not be effective and turned to be a burden for the trained partners
• Partner Development Strategy
This strategy is important because it is associated with changes in attitudes
and behavior business partners towards business attitudes, ethically and
professionally. The enhancement of Hard and Soft Competence is an
activity of partners discipline to account for their obligations consciously,
because their understanding toward the obligations will mean helping
other SMEs to obtain additional capital.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 203
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
1.3. Program Pembinaan.
Program kemitraan selain memberikan bantuan dalam bentuk
pinjaman dana modal kerja, juga memberikan pembinaan dalam
bentuk :
• Kunjungankemitrabinaan,dilakukanminimalsetahunsekali
• Pendidikandanpelatihan,bagimitrabinaanbaru
• Lokakarya dan Studi Banding, bagimitra binaan yang
menunjukan kinerja baik
• Promosimelaluipameran/expo
• Publikasi
• PendampinganbagiMitraBinaanyangbertujuanmemberikan
informasi tentang kebutuhan pasar sehingga Mitra Binaan
dapat meningkatkan/mengembangkan produk yang dihasilkan
dengan harapan nantinya akan mampu meningkatkan akses
pasar maupun nilai jual produk yang dihasilkan.
2. Program Bina Lingkungan 2.1. Kebijakan
• ProgramBinaLingkungandifokuskandalambentukprogram
pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan dan pelestarian
lingkungan.
• Tumbuhnyasentra-sentraDesaHortikultura
• Pembentukandesa-desabinaandisekitarUnitUsaha.
2.2. Strategi Bina Lingkungan
Di tingkat bina lingkungan, untuk mencapai tingkatan pemberdayaan
masyarakat (community empowerment), maka strategi yang
diterapkan :
• StrategiCorporateGivingdenganmotivasiuntukbantuan
amal.
• StrategiCorporatePhilanthropydenganmotivasiuntukbantuan
kemanusiaan.
• Strategi Corporate Community Relation umumnya
dilatarbelakangi untuk membangun citra perusahaan.
• Strategi Corporate Community Development untuk
pemberdayaan masyarakat (empowering). Ini adalah strategi
yang paling kompleks dan menantang, karena proses
pelaksanaan tidak gampang, membutuhkan waktu lama,
dan memerlukan kesabaran dan daya tahan. Stakeholders harus
disiapkan sikap dan mentalnya untuk proses pemberdayaan,
yaitu sikap mental etis dan professional. Pemberdayaan harus
mengasah sisi-sisi technical/hard skill nya, dan yang lebih berat
adalah memberdayakan sisi soft-skills (attitude= sikap mental).
Implementasi dari pelaksanaan kebijakan dan strategi tersebut
di atas, dirangkum dalam tujuh program utama “PTPN 7 PEDULI”
yaitu sebagai berikut:
1.3. Program Pembinaan.
Besides providing assistance in the form of working capital loans, the
partnership program also provides guidance in the form of:
• Visits to the foster partners, carried out at least once a year.
• Education and training for new foster partners
• Workshops and Comparative Studies, for partners who showed good
performance.
• romotion through the exhibition / expo.
• Publication.
• Assistancy for the Foster Partners that aims to provide information
about the needs of the market so that the Partners can improve /
develop their products that will be produced with the hope to improve
their market access and the sale value of the products.
2.Community Development Program2.1. Policy
• Community Development Program is focused in the form of
educational / training program, health improvement and
environmental preservation.
• The growth of centers of Horticultural Village.
• Establishment of foster villages around the Business Unit.
2.2.Community Development Strategy
At the level of community development, to achieve the level of
empowerment (community empowerment), the strategies adopted are:
• Corporate Giving Strategy with the motivation for charity.
• Corporate Philanthropy Strategy with motivation for humanitarian
aids.
• Corporate Community Relation Strategy generally motivated to build
the company’s image.
• Corporate Community Development Strategy for community
empowering. This is the most complex and challenging strategy,
because the implementation process is not easy, time-consuming, and
requires patience and endurance. The Stakeholders should be prepared
for their mental attitude and the empowerment process, namely the
ethical and professional attitude. The empowerment must sharpen
their technical sides / hard skills, and the heavier side is empowering
their soft skills (attitude = mental ethic).
Implementation from respective policies and strategies, is summarized on
seven “PTPN 7 Peduli” main program, as follows:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 204
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
1. PTPN 7 PEDULI KEMITRAAN, merupakan kepedulian perusahaan
dalam upaya terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat.
Untuk Program Kemitraan diberikan kepada Usaha Kecil yang
memiliki kriteria antara lain :
a. Usaha Kecil / Usaha Mikro (pedagang di pasar tradisional)
b. Usaha Kecil yang telah berstruktur dengan baik.
c. Koperasi, Koperasi Karyawan / KPN
d. Jenis Usaha yang mempunyai sifat berkesinambungan dan
mempunyai prospek untuk dikembangkan serta mampu
merebut pasar.
e. Usaha kecil dibidang Agribisnis dan Agroindustri (perkebunan,
pertanian, peternakan, perikanan, dll)
f. Usaha kecil unggulan daerah (kerajinan, makanan, hasil
bumi).
g. Usaha yang mempunyai kontribusi terhadap pendapatan
daerah / nasional.
h. Usaha yang berada disekitar wilayah kerja PTPN VII (Unit
Usaha/Distrik/Kantor Pusat).
i. Usaha Kecil dalam bentuk cluster antara lain pertanian,
industri keripik, gerabah, perkebunan.
Selain kriteria tersebut, maka usaha kecil yang dibina tetap
berpedoman kepada syarat-syarat yang telah ditetapkan
ditambah syarat-syarat lain yang sifatnya bukan menghambat
pemberian pinjaman, tetapi bertujuan untuk lebih mengamankan
pengembalian pinjaman yang diberikan, sehingga tidak menambah
jumlah pinjaman macet.
1. PTPN PARTNERSHIP PTPN 7 CARES, an effort to create awareness of the
company in the economic growth of the people.Partnership Program
is awarded to SMEs, which have the following criteria:
a. Small / Micro Business (traders in traditional markets)
b. Small businesses that have been structured well.
c. Cooperatives, Employee Cooperative / KPN.
d. Types of Business that are sustainable and have the prospect to
be developed and be able to seize the market.
e. Small businesses in the field of Agribusiness and Agro-industry
(farming, agriculture, animal husbandry, fisheries, etc)
f. Prime Small businesses in the region (crafts, food, agricultural
products).
g. Businesses that have contributed to the revenue of regional /
national.
h. Businesses that are around the working area of PTPN VII (Business
Unit / District / Head Office).
i. Small businesses in the form of clusters such as agriculture,
industrial chips, pottery, plantation.
Besides those criteria, the small businesses that fostered still refer to the
conditions set plus other terms that are not inhibiting lending, but those
aims to further secure the repayment of loans, so it does not increase the
amount of non-performing loans.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 205
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
Kecil PTPN VII (Persero) tahun 2012 sebesar Rp. 15.897.445.702,-,
masing-masing sebesar Rp.13.501.500.000,- untuk 1996 Mitra
Binaan terbagi atas 1930 Mitra Binaan UKM dengan nilai sebesar
Rp.13.375.500.000,- dan 66 Mitra Binaan Kelompok Usaha Mikro
sebesar Rp.126.000.000,-, sedangkan untuk dana pembinaan/
hibah sebesar Rp.2.395.945.702,-. Dana tersebut didistribusikan ke
sektor-sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan,
pertanian, perkebunan dan jasa lainnya.
Adapun distribusi penyaluran dana tiap sektor tahun 2012 sebagai
berikut :
- Sektor Industri Rp. 523.500.000,- (49 Mitra Binaan)
- Sektor Perdagangan Rp. 1.839.000.000,- (211 Mitra Binaan)
- Sektor Pertanian Rp. 9.437.000.000,- (1564 Mitra Binaan)
- Sektor Perkebunan Rp. 60.000.000,- (6 Mitra Binaan)
- Sektor Perikanan Rp. 94.500.000,- (24 Mitra Binaan)
- Sektor Peternakan Rp. 603.000.000,- (75 Mitra Binaan)
- Sektor Jasa Rp. 549.500.000,- (64 Mitra Binaan)
- Sektor lainnya Rp 375.000.000,- (3 Mitra Binaan) Rp.13.501.500.000, - 1996 Mitra Binaan
Disamping bantuan dalam bentuk pinjaman lunak, Mitra Binaan
juga menerima pembinaan melalui program-program pendidikan/
pelatihan, pemagangan/ pendampingan dan promosi/ pameran.
Kegiatan tahun 2012 yang dilaksanakan antara lain pembinaan dalam
bentuk pendidikan/pelatihan peningkatan produktivitas Mitra, Diklat
Manajemen Usaha Kecil, mengikutsertakan Mitra Binaan dalam
kegiatan promosi/pameran, program pengkajian/penelitian dan
pendampingan Mitra Binaan dalam rangka meningkatkan nilai produk
yang dihasilkan sehingga mampu memenuhi permintaan pasar.
Sedangkan Program Bina Lingkungan merupakan suatu program
kepedulian PTPN VII (Persero) terhadap permberdayaan kondisi
sosial lingkungan masyarakat yang berdomisili di Desa sekitar Unit
Usaha/Distrik/Kantor Pusat PTPN VII (Persero).
Dana Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah Usaha PTP
VII (Persero) dalam bentuk bantuan :
a. Bantuan korban bencana alam;
b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
c. Bantuan peningkatan kesehatan;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;
e. Bantuan sarana ibadah;
f. Bantuan pelestarian alam;
The Loan disbursement for SOE Partnership Program with the PTPN
VII (Persero)Small Business in 2012 amounted to Rp. 15,897,445,702, -,
respectively Rp.13.501.500.000, - for 1996 Partners, consisting of 1930
SMEs Partners in the amount Rp.13.375.500.000, - and 66 Foster Partner
Group for Micro Businesses Rp.126.000.000 , -, while for the development
fund / grant Rp.2.395.945.702, -. The funds are distributed to the sectors
of industry, services, trade, animal husbandry, fisheries, agriculture,
plantation and other services.
The distribution of funds for each sector in 2012 is as follows:
- Industrial Sector Rp. 523.500.000,- ( 49 Foster Partners)
- Trade Sector Rp. 1.839.000.000,- ( 211 Foster Partners)
- Agriculture Sector Rp. 9.437.000.000,- (1564 Foster Partners)
- Plantation Sector Rp. 60.000.000,- ( 6 Foster Partners)
- Fisheries Sector Rp. 94.500.000,- ( 24 Foster Partners)
- Husbandry Sector Rp. 603.000.000,- ( 75 Foster Partners)
- Service Sector Rp. 549.500.000,- ( 64 Foster Partners)
- Other sectors Rp 375.000.000,- ( 3 Foster Partners)
Rp.13.501.500.000,- 1996 Foster Partners
Besides the assistance in the form of soft loans, the Foster Partners also
receive coaching through educational / training programs, apprenticeship
/ mentoring and promotion / exhibition. The activities carried out in 2012
were coachings, such as education / training to increase the productivity
of the Partners, Management Training, Small Business, engage Partners
in promotional events / exhibitions, assessment / research program and
assisting Partners in order to increase the value of the products to meet
the demand market.
While, the Community Development Program is an awareness program
of PTPN VII (Persero) to the empowerment of social conditions in the
communities that live around the village of Business Unit / District / Head
Office of PTPN VII (Persero).
The Community Development Program funds are used for purposes that
benefit the community in the areas of PTPN VII (Persero) Business in the
form of aids:
a. Victim aids of natural disasters;
b. Educational and / or training assistance;
c. Health improvement assistance;
d. nfrastructure development and / or public facilities aids;
e. Places of worship assistance;
f. Nature Conservation assistance;
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 206
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Penyaluran dana Program Bina Lingkungan PTPN VII (Persero)
tahun 2012 sejumlah Rp. 7.627.705.293,- meliputi penyaluran dana
Program BUMN Pembina sebesar Rp.5.066.695.989,- dan BUMN
Peduli sebesar Rp.2.561.009.304,-.
Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina sebesar
Rp.5.066.695.989,- dilaksanakan untuk pemberian bantuan Korban
Bencana Alam Rp.13.650.000,-, Pendidikan/Pelatihan sejumlah
Rp.1.180.660.146,-, Peningkatan Kesehatan Masyarakat sejumlah
Rp.1.114.853.268,- Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum
sejumlah Rp.1.100.161.375,- bantuan sarana ibadah Rp.353.782.700,-
dan Pelestarian Alam sejumlah Rp.1.303.588.500,-
Adapun distribusi penyaluran berdasarkan bentuk bantuan sebagai
berikut :
2. PTPN VII PEDULI BENCANA ALAM, merupakan wujud kepedulian
perusahaan kepada korban musibah bencana alam, dimana pada
tahun 2012 disalurkan senilai Rp. 13.650.000,- berupa bantuan
tanggap darurat bagi masyarakat yang terkena bencana banjir
di 5 Desa yang berada di Kec. Kedondong, Pesawaran, bencana
angin puting beliung di Bandar Lampung dan bencana kebakaran
di Desa Negeri Agung, Way Kanan.
3. PTPN 7 PEDULI PENDIDIKAN, merupakan wujud kepedulian
perusahaan dalam peningkatan kualitas pendidikan, dimana
pada tahun 2012 sampai dengan triwulan IV disalurkan senilai
Rp. 1.180.660.146,- antara lain:
The Community Development Program fund distribution of PTPN
VII (Persero) in 2012 amounted to Rp. 7627705293, - including SOE
Trustees Program funds Rp.5.066.695.989, - and “BUMN Peduli” program
Rp.2.561.009.304.
The disbursement of SOE Trustees Community Development Program
was Rp.5.066.695.989, - conducted for Natural Disaster Victim assistance
Rp.13.650.000, -, Education / Training Rp.1.180.660.146, -, Public Health
Improvement Rp.1.114. 853 268, - Public Infrastructure Development
Rp.1.100.161.375, - Religious facilities Rp.353.782.700, - and Nature
Conservation Rp.1.303.588.500, -
The distribution of aids based on their type is as follows:
2. PTPN VII NATURAL DISASTER CARE, it is a form of corporate responsibility
for the victims of natural disasters, which was in 2012 disbursed Rp.
13.65 million, - in the form of emergency aids to people affected by
floods in five villages located in Kedondong, Pesawaran district, cyclones
in Bandar Lampung and fire disasters in Negeri Agung village, Way
Kanan.
3. PTPN 7 EDUCATION CARE, it is a form of corporate responsibility in
improving the quality of education, which was in 2012 until the fourth
quarter channeled Rp. 1180660146, - including:•
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 207
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• BantuankegiatanPelatihanMembatikdanKewirausahaanyang
diikuti oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak Putus Sekolah
yang berada disekitar Wilayah Kota Bandar Lampung, wilayah
Unit Usaha Way Lima dan Unit Usaha Way Berulu sejumlah ±
50 Orang.
Pelaksanaan kegiatan Pelatihan bekerjasama dengan LKP Batik
Siger Yayasan Sari Teladan, Bandar Lampung, IKI PTPN VII (Persero)
Pusat, IKI Wilayah Distrik Way Sekampung, yang bertujuan untuk
menjaring calon-calon wirausaha baik secara sendiri maupun
berkelompok dan pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat, dengan jumlah dana pelaksanaan kegiatan sejumlah
Rp.66.500.000,-.
• BantuankegiatanPelatihanIkatCelup(TieDye)yangdiikuti
oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak Putus Sekolah yang
berada disekitar Wilayah Kota Bandar Lampung, wilayah Unit
Usaha Tulung Buyut dan Unit Usaha Bungamayang sejumlah
± 40 Orang, bekerjasama dengan Rumah Trampil Mandiri, IKI
PTPN VII (Persero) Pusat, IKI Wilayah Distrik Way Seputih, yang
bertujuan untuk menjaring calon-calon wirausaha baik secara
sendiri maupun berkelompok dan pada akhirnya mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan jumlah dana
pelaksanaan kegiatan sejumlah Rp.99.255.000,-.
• Bantuandalamkegiatanpelatihananakputussekolahdan
bantuan alat usaha bidang Perbengkelan dan Menjahit yang
dilaksanakan di wilayah Distrik Bengkulu, yang diikuti peserta
dari Unit Usaha Padang Pelawi, Unit Usaha Talo Pino, Unit Usaha
Ketahun dan Distrik Bengkulu, dengan jumlah peserta masing-
masing 35 Orang untuk bidang Perbengkelan dan 20 Orang
untuk bidang ketrampilan Menjahit, selama 36 Hari bertempat
di Balai Latihan Kerja Provinsi Bengkulu.
• Batik and Entrepreneurship Training Assistance which was followed by
Household Mothers and Out of School Children who were around the
area of Bandar Lampung, Way Lima and Way Berulu Business Unit as
many as ± 50 people.
The implementation of training activities in cooperation with LKP
Batik Sari Teladan Foundation, Bandar Lampung, Central IKI PTPN VII
(Persero), Regional IKI Way Sekampung District, which aims to capture
the entrepreneurial candidates either individually or in groups and
thereby increasing the income of the people, with the amount of funding
Rp.66.500.000, -.
• Tie Dye Training Assistance that was followed by Household Mothers
and Out of School Children who were around the area of Bandar
Lampung, Tulung Buyut and Bungamayang Business Unit as many as
± 40 people, in cooperation with Rumah Trampil Mandiri (Independent
Skilled House), Central IKI PTPN VII (Persero), Regional IKI Way Seputih
District, which aims to capture the entrepreneurial candidates either
individually or in groups, and in turn can improve people’s income, the
amount of funding was Rp.99.255.000, -.
• The school dropout children training assistance and the aids of tools
in Tailoring and Repair Shop which were carried out in the region of
Bengkulu District, which was attended by participants from Padang
Pelawi Business Unit, Talo Pino Business Unit, Ketahun Business Unit and
Bengkulu District, with the number of participants 35 People in Repair
Shop training and 20 for Tailoring. This 36 Day Training was located in
the Balai Latihan Kerja (Work Training Center) Bengkulu province.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 208
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, dengan jumlah dana
kegiatan sebesar Rp.437.008.307,-.
Tujuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan bidang perbengkelan dan menjahit,
yang pada akhirnya mampu berdikari dan berwirausaha sendiri, dan
merupakan bagian dari upaya PTPN VII (Persero) dalam menjaring
Mitra-Mitra baru.
• Bantuandalamkegiatanlombaketrampilandanketangkasan
Pramuka antar Gugus Depan tingkat SLTP se-Wilayah Kota
Bandar Lampung, yang diikuti oleh 32 Gugus Depan atau ±
1.000 siswa tingkat SLTP.
Adapun cabang kegiatan yang dilombakan yaitu Lomba
Ketrampilan PBB, Lomba Pionering, Lomba Lagu Pramuka,
dengan jumlah dana kegiatan tersebut sejumlah Rp.124.176.896,-.
Tujuan kegiatan lomba tersebut antara lain mengasah ketrampilan
siswa-siswi dalam kegiatan Pramuka, memotivasi siswa-siswi
untuk berperan serta membangun generasi muda yang disiplin,
berjiwa ksatria dan trampil serta bertanggung jawab, membentuk
jiwa kepemimpinan yang mandiri dan berkepribadian yang
tegar dalam situasi apapun, serta mendorong perkembangan
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan karakter dan
kreativitas Generasi Muda.
• Bantuandalamprogrampeningkatankualitaspendidikan
dan keimanan masyarakat melalui kegiatan tabligh akbar
yang dirangkaikan dengan pemberian santunan anak yatim
piatu yang berada disekitar Kota Bandar Lampung sejumlah
Rp.120.674.150,-.
• Bantuankelengkapansaranabelajarberupaperalatankomputer
yang diserahkan kepada lima Panti Asuhan yang berada di sekitar
Kota Bandar Lampung, yang merupakan hasil karya siswa/siswa
SMK Negeri 2 Bandar Lampung sejumlah Rp.25.500.000,-.
• Bantuandalamkegiatanlombakaryatulisyangdiikutioleh
Pelajar, Mahasiwa, Jurnalis dan Umum, yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembang-kan kemampuan/potensi
dalam bidang karya tulis sejumlah Rp.35.000.000,-.
• Bantuandalamprogrampelatihanguru-guruPAUDyang
bertujuan untuk meningkatkan mutu, menambah wawasan
dan pengetahuan tentang kegiatan pendidikan Anak Usia
Dini, yang diikuti Guru-Guru PAUD yang berada di sekitar Unit
Usaha/Distrik/Kantor Pusat sejumlah Rp.19.195.000,-.
The implementation of these activities was in collaboration with the
Department of Manpower and Transmigration of Bengkulu province, the
budget Rp.437.008.307, -.
Purpose of the training is expected to increase the knowledge and skills
in Tailoring and Repair Shop, which in turn the participants have their
own self-sufficient and self-employed, and as part of an effort of PTPN VII
(Persero) in recruiting new Partners.
• Assistance in skill and agility competitions amoung junior high school
Scouts troughout Bandar Lampung, followed by 32 schools or ± 1.000
junior high students.
While, the activities which were contested in the event are drilling Skills
Competition, Pionering Competition, Scout Song Contest, with the
amount of funding Rp.124.176.896, ,-.
The objectives of the contest are to hone the student skills in Scouts, to
motivate the students to participate in building a disciplined, spirited,
skilled and responsible youth, to form an independent leadership
skills and strong personality in any situation, as well as encourage the
development of the Scout Movement as a forum for character and
creativity building for Younger Generation.
• The assistance in improving the quality of education programs and
community faith through Tabligh Akbar (great preaching) followed
by the provision of charity for the orphans who were around the city
of Bandar Lampung with the budget Rp.120.674.150,-.
• Aids for the learnign insfrastructures in the form of computers submitted
to five orphanages located around the city of Bandar Lampung, which
were the work of students of State SMK (Vocational Shcool) 2 Bandar
Lampung amounted Rp.25.500.000, -.
• Assistance in writing competition which was followed by the School and
university student, Journalists and the Public, which aims to improve
and develops the ability / potential in writing skilss with Rp.35.000.000,
-.
• Assistance in early childhood teacher training which aims to improve
the quality, broad mindedness and knowledge in early childhood
education, which followed by the early childhood Teachers who are
around the Business Unit / District / Office of the Directors of with the
budget of Rp.19.195.000,-.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 209
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• BantuandalamkegiatanWorkshopNasional”Mendongeng/
Bercerita” yang diikuti oleh Para Pendidik/Guru PAUD (TK,
KB, TPA & TPS) yang berada disekitar Kota Bandar Lampung,
kerjasama PTPN VII (Persero) dengan Lembaga Bunga Bangsa
Bandar Lampung sejumlah Rp.5.000.000,-
• BantuandalamprogramGerakanNasionalOrangTuaAsuh
(GNOTA) Provinsi Lampung yang diperuntukkan bagi anak usia
sekolah kurang mampu yang berada di sekitar Kab. Lampung
Selatan, Lampung Timur dan Kota Bandar Lampung sejumlah
Rp.20.000.000,-.
• Bantuankelengkapansaranapendidikanberupaalatmusik
yang diperuntukkan bagi penyandang cacat netra binaan UPTD
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Tuna Netra
Provinsi Lampung Rp.4.750.000,-.
• Bantuankelengkapansaranapendidikanberupabukudanalat
tulis sekolah sejumlah 3.000 Paket yang diberikan kepada anak
kurang mampu di sekitar Kota Bandar Lampung, dirangkaikan
dengan acara buka puasa bersama yang diselenggarakan
bersama BEM Universitas Saburai, Bandar Lampung dan Ragom
Lampung Institute sejumlah Rp.15.000.000,-.
• Bantuandalamkegiatan”BaliInternationalChoir”yangdiikuti
oleh Paduan Suara Mahasiswa, Universitas Lampung, yang
bertujuan memperkenalkan seni budaya Lampung, dengan
hasil kejuaraan yang diraih mendapatkan penghargaan berupa
medali emas sejumlah Rp.20.000.000,-.
• Bantuandalamprogrampeningkatankualitaspendidikan
masyarakat melalui kegiatan workshop, pelatihan dan lain-lain
yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggil, dll.
4. PTPN 7 PEDULI KESEHATAN, merupakan wujud kepedulian
perusahaan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,
dimana pada tahun 2012 sampai dengan triwulan IV disalurkan
senilai Rp.1.114.853.268,- antara lain:
• Bantuan dalam kegiatan pelayanan kesehatan berupa
pengobatan umum dan pemeriksaan golongan darah gratis
bagi masyarakat yang berada di wilayah Kec. Bekri, Lampung
Tengah yang diikuti 706 Orang dan Kec. Tanjung Bintang,
Lampung Selatan sejumlah 842 Orang.
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Yayasan
Hilal Ahmar Lampung, dengan dana yang digunakan dalam
program tersebut sejumlah ± Rp.150.000.000,-
• Assistance for the “ Storytelling” National Workshop followed by
Educators / early childhood Teachers (kindergarten, Play Group, TPA &
TPS) which are located around in Bandar Lampung, in cooperation with
PTPN VII (Persero) and the Bunga Bangsa Institute Bandar Lampung
with Rp. 5.000.000,-
• Assistance in the National Foster Parents Movement (GNOTA) program
in Lampung province intended for school-age children who are from less
fortunate family around South Lampung, East Lampung and Bandar
Lampung with Rp.20.000.000,-.
• Assistance for the completeness of educational facilities in the form of
musical instruments that cater for people with visual disability guided
by UPTD Social Rehabilitation and Visual disability Services Lampung
Province Rp.4.750,-.
• Assistance for educational resources in the form of books and school
stationeries as many as 3,000 packages given to underprivileged
children around the city of Bandar Lampung, followed with Iftar, held
in cooperation with BEM (Student Executive Board) Saburai University,
Bandar Lampung and Ragom Lampung Institute with Rp.15,000. 000,-.
• Assistance in the “Bali International Choir” which was followed by the
Student Choir, University of Lampung, which aims to introduce the
cultural arts of Lampung, with the gold medal award with the budget
Rp.20.000.000, -.
• Assistance in improving the quality of public education programs
through workshops, trainings and others organized by the Tinggil
College, etc.
4. PTPN 7 HEALTH CARE, it is a form of corporate responsibility in an
effort to improve public health, which in 2012 until the fourth quarter
channeled Rp.1.114.853.268, - the program is as follows:
• Assistance in the activities of health services in the form of free general
medical treatments and blood type checkup for people residing in
the Bekri district, Central Lampung, followed 706 people and Tanjung
Bintang district, South Lampung with 842 people.
The implementation of these activities was in collaboration with the
Hilal Ahmar Foundation Lampung, with the funds used in the program
± Rp.150.000.000, -.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 210
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Pada kesempatan tersebut untuk menunjang pola hidup bersih
dan sehat, setiap peserta pengobatan gratis diberikan sabun,
pasta gigi dan sikat gigi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan
dapat menciptakan masyarakat yang sehat.
• Pemberianbantuandalamrangkamembantukebutuhan/
ketersediaan darah dalam kegiatan donor darah yang
dilaksanakan di Wilayah Distrik Way Sekampung, Distrik Way
Seputih, Distrik Muara Enim, Distrik Banyuasin, Distrik Bengkulu
dan Kantor Pusat bekerja sama dengan PMI setempat dengan
jumlah pendonor ± 785 pendonor dan dana untuk kegiatan
tersebut sejumlah Rp.61.290.000,-
• Pemberianbantuandalamrangkamembantukebutuhan
masyarakat berupa paket sembako yang diserahkan kepada
2 panti asuhan yang berada di sekitar Kota Bandar Lampung
Rp.10.000.000,-.
• Pemberitanbantuandalamprogrampeningkatanpelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten
Way Kanan berupa satu unit Mobil Ambulance senilai
Rp.232.475.000,-.
• Pemberitanbantuandalamprogrampeningkatanpelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten
Tulang Bawang satu unit Mobil Ambulance masing-masing satu
unit senilai Rp.232.475.000,-
• BantuanperlengkapansaranaPosyanduberupatimbangan
Dacin yang diserahkan kepada Posyandu yang berada di desa
sekitar Unit Usaha PTPN VII (Persero) sejumlah 52 Set dengan
nilai Rp.36.4000.000,-
• Pemberitanbantuandalamkegiatansosialisasipencegahan/
penanggulangan penyakit dalam yang diselenggarakan oleh
P3RI yang diikuti oleh masyarakat sekitar Kec. Kedaton, Bandar
Lampung sejumlah Rp.8.500.000,-.
• Pemberianmakanantambahanuntukanaksekolah(PMT-AS)
yang diperuntukkan bagi ± 200 Murid Sekolah Dasar yang
berada disekitar Unit Usaha/Distrik/Kantor Pusat atau ± 6.600
Anak, dengan waktu pelaksanaan ± selama 4 bulan sejumlah
± Rp. 285.220.000,-
Diharapkan melalui program tersebut dapat memberikan
pembelajaran/ pengenalan kepada murid-murid tentang
aneka makanan/jajanan pasar yang dikonsumsi sehingga dapat
meningkatkan gizi anak dan pada akhirnya diharapkan dapat
berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak didik/murid di
Sekolah tersebut.
On the occasion, to support a clean and healthy lifestyle, each participant
was given free treatment soap, toothpaste and toothbrushes. These
activities are expected to create a healthy society.
• Donation to assist the needs / availability of blood in blood donation
activities conducted in Way Sekampung District, Way Seputih District,
Muara Enim District, Banyuasin District, Bengkulu District and the Office
of the Board of Directors in collaboration with the local Red Cross by the
number of donors ± 785 and the fund needed for these activities was
Rp.61.290.000 number, -
• Pemberian bantuan dalam rangka membantu kebutuhan masyarakat
berupa paket sembako yang diserahkan kepada 2 panti asuhan yang
berada di sekitar Kota Bandar Lampung Rp.10.000.000,-.
• Assistance in the health care program for people who are in Way Kanan
regency one unit of Ambulance, worth Rp.232.475.000,-
• Assistance in the health care program for people who are in Tulang
Bawang regency one Ambulance unit, worth Rp.232.475.000,-
• Assistance in the form of Posyandu (IHC) equipments in the form of
scales submitted to the IHC in the villages around the PTPN VII (Persero)
Business Unit as many as 52 sets worth Rp.36.4000.000,-
• Aids in the socialization of disease prevention / reduction organized
by P3RI followed by people around Kedaton district, Bandar Lampung
with the budget of Rp.8.500.000,-.
• Provision of supplementary food for school children (PMT-AS) which
is applied to ± 200 elementary school students which were around
the Business Unit / District / Office of the Board of Directors or ± 6.600
children, the execution time was 4 months, worth ± Rp. 285 220 000,-
Hopefully, this program can provide learning / introduction to students
on a variety of foods / snacks consumed so as to improve the child
nutrition and ultimately expected to affect the level of intelligence of
the students / pupils in the school.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 211
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• Pemberitanbantuandalamprogrampeningkatankesehatan
masyarakat yang diberikan kepada masyarakat kaum duafa,
fakir, miskin/tidak mampu bekerjasama dengan Pemerintah
Provinsi Lampung Rp.15.000.000,-.
• Dllpemberianbantuandalamprogrampeningkatankesehatan
masyarakat.
5. PTPN 7 PEDULI PEMBANGUNAN, merupakan kepedulian
perusahaan dalam upaya meningkatkan kondisi sarana dan
prasarana umum, dimana pada tahun 2012 sampai dengan
triwulan IV telah disalurkan senilai Rp.1.041.535.375,- antara
lain:
• Bantuankelengkapansaranabelajarmengajarberupameubeler
yang diberikan kepada SMP Negeri 2 Bandar Lampung sejumlah
200.000.000,-.
• BantuanpemasanganpavingblockdiareaPusatOlahRaga
Masyarakat di Way Halim, Kec. Kedaton, Bandar Lampung seluas
264 m2 ± Rp.21.000.000,-
• Bantuanpembuatan/perbaikanjalandiKampungSinarBanten,
Kec. Bekri Kabupaten Lampung Tengah sepanjang 500 M2 senilai
Rp.100.000.000,-.
• BantuanperbaikanjalanKampungKuripan,HaduyangRatu,
Padang Ratu dan Kampung Riau Priangan, Kab. Lampung
Tengah senilai Rp,97.000.000,-, dan perbaikan Balai Kampung
Padang Ratu senilai Rp.3.000.000,-.
• Bantuandalamrangkamendukungprogramkebersihandan
kesehatan lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat
wilayah Kabupaten Lampung Selatan berupa satu unit Dump
Truck Sampah sebesar Rp. 273.000.000,-.
• Bantuandalamrangkamendukungprogramkebersihandan
kesehatan lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat
wilayah Kabupaten Lampung Utara berupa satu unit Dump
Truck Sampah sebesar Rp. 273.000.000,-.
• BantuanperbaikanjalanantaraKetapangsampaidengan
jembatan Way Tulung Mas di Kec, Sungkai Selatan, Bungamayang
± Rp. 7.500.000,-
• BantuanuntukperbaikanjembatanDesaBandarKasihdan
Kampung Sumber Rejeki, Kec. Negeri Agung, Kab. Way Kanan
yang dilaksanakan oleh Unit Usaha Tulung Buyut senilai ± Rp.
11.250.000,-.
• BantuanpembuatansatutitiksumurbordiDesaBandarAgung,
Kec. Sungkai Utara oleh Unit Usaha Bungamayang senilai Rp.
19.485.000,-.
• Aids in community health improvement program given to the low
income community, indigent/poor in cooperation with the Lampung
Provincial Government, worth Rp.15.000.000,-.
• And other aids in the public health improvement programs.
5. PTPN 7 DEVELOPMENT CARE, it is a concern for the company in an
effort to improve the condition of public facilities and infrastructures,
which in 2012 until the fourth quarter has been channeled worth
Rp.1.041.535.375. The details are as follows:
• Aids for teaching and learning facilities in the form of furniture, provided
to State Junior High School 2 Bandar Lampung as much as 200.000.000,-
• Assistance in the installation of paving block in Community Sports
Centre area in Way Halim, Kedaton district, Bandar Lampung as wide
as 264 m2 with ± Rp.21.000.000,-
• Aids for the manufacture / repair of roads in Kampung Sinar Banten,
Bekri district, Central Lampung regency as wide as 500 M2, worth Rp
100,000,000,-.
• Aids for the Kampung Kuripan road, Haduyang Ratu, Padang Ratu and
Kampung Riau Priangan, Central Lampung regency, worth Rp., 97.
000.000, -, and the reparation of Kampung Padang Ratu Hall, worth
Rp.3.000.000,-.
• Assistance in order to support hygiene and environmental health
program intended for the community of South Lampung regency in
the form of one unit of Trash Dump Truck, worth Rp. 273 000 000,-.
• Assistance in order to support hygiene and environmental health
program intended for the community of North Lampung regency in
the form of one unit of Trash Dump Truck, worth Rp. 273 000 000,-.
• Assistance to repair road between Ketapang and Way Tulung Mas bridge
in South Sungkai district, Bungamayang ± Rp. 7.500.000,-
• Assistant to repair Bandar Kasih and Sumber Rejeki bridge, Negeri Agung
district, Way Kanan regency undertaken by Tulung Buyut Business Units
worth ±Rp. 11.250.000,-.
• Aids in making a drilled well in Bandar Agung village, North Sungkai
district, by Bungamayang Business Unit Rp. 19,485,000, -..
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 212
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
• BantuanpembuatanpagarsekolahSDNegeri1Manunggal
Makmur, Kec. Rambang Dangku, Kab. Muara Enim yang
dilaksanakan oleh Unit Usaha Sungai Niru.
• BantuanPembangunanMCKdiDusunVISimpangGarduDesa
Teluk Kijing III, Kec. Lais, Kab. Musi Banyuasin oleh Unit Usaha
Betung dan pembangunan MCK di Desa Keban, Muara Enim
oleh Unit Usaha Senabing senilai Rp. 35.800.000,-.
6. PTPN 7 PEDULI KEAGAMAAN, merupakan wujud kepedulian
perusahaan dalam upaya meningkatkan sarana prasarana
ibadah, dimana pada tahun 2012 sampai dengan Triwulan IV
disalurkan senilai Rp. 353.782.700,- berupa bantuan perbaikan
sarana Ibadah (Masjid) dalam rangka Safari Ramadhan yang
diperuntukkan bagi Masjid/Musholla yang berada di sekitar
Unit Usaha/Distrik/ Kantor Pusat yaitu :
- Unit Usaha/Distrik Wilayah Lampung = 58 Masjid/Musholla
- Unit Usaha/Distrik Wilayah Sumsel = 64 Masjid /Mushola
- Unit Usaha/Distrik Wilayah Bengkulu = 6 Masjid/Mushola
Bantuan dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah
dan keimanan masyarakat.
7. PTPN 7 PEDULI PELESTARIAN ALAM, Merupakan kepedulian
perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan, dimana
pada tahun 2012 sampai dengan Triwulan IV disalurkan senilai
Rp.1.303.588.500,- antara lain:
• Bantuanbibitpohonsirsaksejumlah3.000batangyang
diperuntukkan bagi masyarakat di Desa Margodadi, Kec.
Ambarawa, Pringsewu bekerjasama dengan Mahasiswa IAIN
Raden Intan Lampung, dan bantuan bibit pohon kayu-kayuan
yang diperuntukkan masyarkat di wilayah Kab. Lampung Timur
bekerjasama dengan Dinas Kehutanan, Kab. Lampung Timur
sejumlah -3.000 batang, serta bantuan bibit pohon kayu-kayuan
sejumlah 300 batang yang diperuntukan dalam acara Pendakian
Gunung Tanggamus IV yang dilaksanakan oleh Mahasiswa
Pencinta Alam, Fakultas Ekonomi, UNILA.
• Bantuanpembuatanterumbukarangbuatanyangdilaksanakan
oleh Klub Selam Anemon, FMIPA UNILA dalam acara Reef Check
dan Coral Rehabilitation.
• PenanamanMangrovediPulauPahawang,Kec.PadangCermin,
Kab. Pesawaran sejumlah 2.000 batang yang dilaksanakan
bersama Komunitas Kopi Manis Lampung.
• PenanamanMangrovediPantaiTelukKilauanLampung,sejumlah
1.000 batang yang dilaksanakan dalam acara camping day dan
bersih pantai oleh Mahasiswa Pencinta Alam Mitra Lampung.
• Aids for school fence of State Elementary School 1 Manunggal Makmur,
Rambang Dangku district, Muara Enim regency, conducted by Sungai
Niru Business Unit.
• Assistance for toilet in Dusun VI Simpang Gardu, Teluk Kijing III village,
Lais district, Musi Banyuasin regency by by Betung Business Unit and
the construction of toilet in Keban Village, Muara Enim by Senabing
Business Unit Rp. 35.800.000,-.
6. PTPN 7 RELIGIOUSITY CARE, it is a form of corporate responsibility in
an effort to improve the infrastructure of worship, which in 2012 until
the fourth quarter channeled Rp. 353 782 700, - that is an assistance
to repair places of Worship (mosques) in the Safari Ramadhan event
for Mosques / Mushallas which are located around the Business Unit /
District / Head Office, namely :
- Business Unit / Lampung District = 58 Mosques / Mushallas
- Business Unit / South Sumatra District = 64 Mosques / Mushallas
- Business Unit / Bengkulu District = 6 Mosques / Mushallas
The assistance is aimed at improving the quality of worship and
communities faith.
7. PTPN 7 NATURE CONSERVATION CARE, the company’s concern is the
preservation of the environment, which in 2012 until the fourth quarter
was channeled budget worth Rp.1.303.588.500, - namely:
• Aids of the soursop tree seedlings as many as 3.000, for people
in Margodadi village, Ambarawa district, Pringsewu regency in
collaboration with the Students of IAIN (State Islamic Institute) Raden
Intan Lampung, and timber tree seedlings for the people in East
Lampung regency in cooperation with the East Lampung Forest Service,
as many as 3.000 trees, and 300 timber tree seedlings intended to Mount
Tanggamus IV Climbing event held by the Nature Lover Students, Faculty
of Economics, UNILA (Lampung Islamic University).
• Aids fro the creation of artificial reefs conducted by Anemone Diving
Club, Science Faculty UNILA in the event of Reef Check and Coral
Rehabilitation.
• Mangrove Planting in Pahawang Island, Padang Cermin district,
Pesawaran regency as many as 2,000 treess held together with Kopi
Manis Community Lampung.
• Planting Mangroves in the Teluk Kilauan Coast Lampung, as many as
1,000 held in camping day event and beach clean by Nature Lovers
Students Mitra Lampung.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 213
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
• ProgramPenanaman/sulamMangrovesejumlah3.000Batang
di Desa Karyatani, Kec. Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
• PenanamanPohonPenghijauandisekitarwilayahkerjaPTPN
VII (Persero) masing-masing sejumlah ± 4.500 batang atau total
sejumlah 157.000 batang dengan lokasi penanaman, sebagai
berikut :
- Wilayah Kota Bandar LampungPenanaman pohon di sekitar wilayah Distrik Way Sekampung
bersama masyarakat Kel. Rajabasa, Kel. Rajabasa Jaya, Kel. Rajabasa
Raya dan Kelurahan Gedung Meneng.
- Wilayah Kab. PesawaranPenanaman Pohon di sekitar wilayah Unit Usaha Way Lima yaitu
Desa Cipadang, Desa Way Harong, Desa Pesawaran, Tempel Rejo,
Desa Tangkit Serdang.
Penanaman Pohon di sekitar wilayah Unit Usaha Way Berulu yaitu
Desa Sukaraja dan Desa Bogorejo.
- Wilayah Kab. Lampung SelatanPenanaman Pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Pematang Kiwah,
yaitu di Desa sekitar Kec. Natar, Lampung Selatan.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Rejosari yaitu
Desa Rejosari dan Desa Negara Ratu, Kec. Natar, Lampung Selatan.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Kedaton yaitu
Desa Way Galih, Kec. Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Bergen yaitu Desa
Kertosari, Wonodadi, Wawasan, Kec. Tanjung Sari, Desa Sidomulyo,
Kec. Kalianda, Lampung Selatan.
- Wilayah Kab. Lampung TengahPenanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Bekri dilaksanakan
bekerjasama dengan Kecamatan Bekri, di wilayah Desa Kedatuan,
Kesumajaya, Kesumadadi dan Binjai Ngagung.
Penanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Padang Ratu
dilaksanakan bekerjasama dengan Kecamatan Padang Ratu,
diwilayah Desa Karangsari, Padang Ratu, Haduyang Ratu. Kuripan.
- Wilayah Kab. Lampung UtaraPenanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Bungamayang
dilaksanakan bekerjasama dengan masyarakat desa sekitar.
• Planting / embroidery Mangrove Program as many as 3,000 trees in
Karyatani village, Labuhan Maringgai, East Lampung.
• Reforestation Tree Planting around the working area of PTPN VII
(Persero) amounting ± 4,500 trees per area with the total number of
157,000 trees, with the planting location as follows:
- Bandar Lampung AreasPlanting trees around Way Sekampung District with the people of
Rajabasa, Rajabasa Jaya, Rajabasa Raya and Meneng village.
- Pesawaran Regency
Planting Trees around the Way Lima Business Unit, namely Cipadang
Village, Way Harong Village, Pesawaran Village, Tempel Rejo Village,
Tangkit Serdang Village.
Planting trees around the area of the Way Berulu Business Unit, Sukaraja
and Bogorejo Village.
- South Lampung Regency
Planting trees around Pematang Kiwah Business Unit, that is in the villages
around Natar district, South Lampung.
Planting trees in the area around the Rejosari Business Unit, that is in
Rejosari Village and Negara Ratu Village, Natar district, South Lampung.
Planting trees in the area around the Kedaton Business, that is in Way Galih
village, Tanjung Bintang district, South Lampung.
Planting trees in the area around the Bergen Business Unit, that is in
Kertosari, Wonodadi, Wawasan-Tanjung Sari district, Sidomulyo village-
Kalianda district, South Lampung.
- Central Lampung Regency
Planting trees around the Bekri Business Unit carried out in collaboration
with the Bekri District, in the Kedatuan Village, Kesumajaya, Kesumadadi
and Binjai Ngagung.
Planting trees around the Padang Ratu Business Unit carried out in
collaboration with Padang Ratu district, in Karangsari village, Padang
Ratu, Haduyang Ratu. Kuripan
- North Lampung Regency
Planting trees around the Bungamayang Business Unit carried out in
collaboration with the communities in surrounding villages.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 214
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
- Wilayah Kab. Way KananPenanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Tulung Buyut
dilaksanakan bekerjasama dengan masyarakat sekitar.
- Wilayah Kab. Tulang BawangPenanaman pohon disekitar wilayah proyek pengembangan Way
Tulang Bawang yaitu Kampung Lingai, Kampung Bujung Dewa,
Kampung Pagar Jaya dan Gunung Sari, Kec. Tulang Bawang.
Penanaman pohon disekitar wilayah proyek pengembangan Rawa
Pitu yaitu Desa Mulyodadi dan Desa Batanghari, Kec. Rawapitu.
• PenanamanKelengkengsejumlah2.000batangberikutpupuk
yang dialokasikan di Kabupaten Lampung Tengah, masing-
masing 1000 batang di sekitar Unit Usaha Bekri dan Unit Usaha
Padang Ratu, sbb :
- Wilayah sekitar UU. BekriPenanaman pohon Kelengkeng dilaksanakan sejumlah 1.000
batang yang diberikan kepada Kelompok Tani/masyarakat yang
berada di Desa Goras Jaya, Desa Kesumadadi, Desa Bangunsari,
Desa Kesumajaya dan Desa Sinar Banten.
- Wilayah sekitar UU. PATUPenanaman pohon Kelengkeng dilaksanakan sejumlah 1.000
batang yang diberikan kepada Kelompok Tani/masyarakat yang
berada di Desa Tanjung Harapan, Desa Negara Bumi Udik, Desa
Gunung Raya, Desa Haduyang Ratu, Desa Kuripan, Desa Padang
Ratu, Desa Karang Sari, Kec. Padang Ratu.
- Penanaman pohon disekitar wilayah Distrik Banyuasin dan
Unit Usaha Musi Landas dilaksanakan berkerjasama dengan
masyarakat.
- Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Tebenan yaitu Desa
Rimba Asam Desa Sukamulya, Desa Purwosari, Desa Teluk
Kijing III bekerjasama dengan Kecamatan Betung.
- Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Betung Krawo yaitu
Desa Sri Kembang, Kec. Betung, Desa Bukit dan Desa Lubuk
Karet, Kec. Betung.
- Wilayah Kab. Ogan IlirPenanaman pohon disekitar Unit Usaha Cinta Manis dilaksanakan
bersama masyarakat sekitar.
- Wilayah Kab. Muara EnimPenanaman pohon disekitar wilayah Distrik Muara Enim bekerja sama
dengan masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Muara Enim.
- Way Kanan Regency
Planting trees around the Tulung Buyut Business Unit carried out in
collaboration with the surrounding community.
- Tulang Bawang Regency
Planting trees around the area of Way Tulang Bawang development
project, namely Kampung Lingai, Kampung Bujung Dewa, Kampung Pagar
Jaya and Gunung Sari, Tulang Bawang district.
Planting trees around the area of Rawa Pitu development project, that is
Mulyodadi Village and Batanghari Village, Rawapitu District..
• Longan Planting as many as 2,000 trees along with fertilizer allocated
in Central Lampung regency, 1000 trees each in Bekri Business Unit and
Padang Ratu Business Unit, namely:
- Bekri Business Unit
Longan tree planting was carried out as many as 1,000, which were given
to farmer groups / communities in Goras Jaya Village, Kesumadadi Village,
Bangunsari Village, the Kesumajaya Village and Sinar Banten Village.
- Padang Patu Business Unit
Longan tree planting was carried out as many as 1,000, which were given to
farmer groups / communities residing in Tanjung Harapan Village, Negara
Bumi Udik Village, Gunung Raya Village, Haduyang Ratu Village, Kuripan
Village, Padang Ratu Village, Karang Sari Village, Padang Ratu District.
- Planting trees around Banyuasin District and Musi Landas Business Unit
is conducted in collaboration with the community.
- Planting trees around the Tebenan Business Unit, that is in Rimba Asam
Village, Sukamulya Village, Purwosari Village, Teluk Kijing III Village in
collaboration with Betung District.
- Planting trees around the Krawo Betung Business Unit, that is in Sri
Kembang Village, Betung district, Bukit Village and Lubuk Karet Village,
Betung district..
- Ogan Ilir Regency
Planting trees around the Cinta Manis Business Unit was performed with
the surrounding community.
- Muara Enim Regency
Planting trees around the area of Muara Enim District was in colaboration
with the people who are in Muara Enim district.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 215
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usah SULA, yaitu Desa
Tanjung Raman, Desa Muara Gula dalam, Muara Gula luar, Desa
Pinang Belarik, Ujan Mas Lama, Ujan Mas Baru, Guci, Desa Ulak
Bandung, SDN 4, SMP/sma, Desa Kepur, Muara Harapan, Desa
Harapan Jaya, Desa Saka Jaya Desa Panang Jaya.
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Sungai Niru bersama
masyarakat Kec. Rambang Dangku dan Kec. Muara Enim.
Penanaman Pohon disekitar Unit Usaha Beringin bersama
masyarakat Desa Sumber Mulia, Kec. Lubai, Muara Enim.
- Wilayah Kab. LahatPenanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Senabing yaitu
Desa Mekartijaya, Giri mulya dan Desa Ulak Mas.
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Pagar Alam bersama
masyarakat Desa Gunung Dempo, Kec. Pagar Alam, Kota Pagar Alam.
- Wilayah BengkuluPenanaman pohon disekitar wilayah Bengkulu dilaksanakan bersama
masyarakat di wilayah Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Padang Pelawi dilaksanakan
bersama masyarakat Kec. Manna.
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Ketahun dilaksanakan
bersama masyarakat Kec. Ketahun.
Penanaman pohon disekitar Unit Usah Talopino dilaksanakan
bersama masyarakat Kec. Ilir Talo, Kab. Seluma.
Kegiatan BUMN PeduliProgram BUMN Peduli yaitu Program yang pelaksanaannya
dikoordinir Kementerian BUMN, pada tahun 2012 PTPN VII (Persero)
melaksanakan penyaluran dana untuk kegiatan BUMN Peduli
sebesar Rp.2.561.009.304,- yaitu :
1. Program Pasar Murah BUMN Peduli tahun 2012 dengan nilai
sebesar Rp.500.000.000,- yang pelaksanaannya dikoordinir
oleh PT BRI (Persero) Tbk.
2. Program BUMN Peduli Sarana Prasarana Umum Rumah Layak
Huni tahun 2012 dengan nilai sebesar Rp.1. 000.000.000,- yang
pelaksanaannya dikoordinir oleh PT Hutama Karya (Persero).
3. Program BUMN Peduli Pelestarian Alam tahun 2012 dengan
nilai sebesar Rp.1.061.009.304,- yang pelaksanaannya dikoordinir
oleh PT Perhutani (Persero).
Planting trees around the SULA Business Unit area, namely Tanjung Raman
Village, Muara Gula Dalam Village, Muara Gula Luar Village, Pinang
Belarik Ujan Mas Lama Village, Ujan Mas Baru Village, Guci, Ulak Bandung
Village, SDN (State Elemenary School) 4, Junior / Senior High School, Kepur
Village, Muara Harapan Village, Harapan Jaya Village, Saka Jaya Village,
Panang Jaya Village
Planting trees around the Sungai Niru Business Unit with the people of
Rambang Dangku District and Muara Enim District.
Planting trees around the Beringin Business Unit with the poeple of Sumber
Mulia Village, Lubai district, Muara Enim.
- Lahat Regency
Planting trees around the Senabing Business Unit, that is in Mekartijaya
Village, Giri mulya and Ulak Mas Village.
Planting trees around the Senabing Pagar Alam Business Unit together with
the villagers of Gunung Dempo Village, Pagar Alam district, Pagar Alam city.
- Bengkulu Province
Planting trees in Bengkulu is held with the community in Gading Cempaka
District, Bengkulu city.
Planting trees around the Padang Pelawi Business Unit together with the
people of Manna District.
Planting trees around the Ketahun Business Unit together with the
community of. Ketahun District.
Planting trees around the Talopino Business Unit in colaboration with the
people of Ilir Talo District, Seluma regency.
BUMN Peduli (Soe Care) ProgramThe “BUMN Peduli” program is a program that its implementation is
coordinated by the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises). In 2012,
PTPN VII (Persero) channeled funds to implement the program as much
as Rp.2.561.009.304, namely:
1. BUMN Economical Market program in 2012 with the budget
Rp.500.000.000, whose implementation is coordinated by PT BRI
(Persero) Tbk.
2. “BUMN Peduli” Program for Eligible Home General Infrastructure in 2012
with Rp.1. 000 000 000, whose implementation was coordinated by PT.
HUTAMA Karya (Persero).
3. “BUMN Peduli” Program for Conservation of Nature in 2012 with
Rp.1.061.009.304, whose implementation was coordinated by PT.
Perhutani (Persero).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 216
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Laporan Pertanggung Jawaban Direksi dan KomisarisAccountability Report Board of Directors and Commissioners
KOMISARISCommissioner
DIREKTURDirektur
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWMDirektur Utama / President Director
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.ScKomisaris Utama / President Commissioner
Ir. Muhammad Natsir, SHDirektur Produksi / Director of Production
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. AgrKomisaris / Commissioner
Ir. Razali IshakKomisaris / Commissioner
Budi Santoso, SHDirektur SDM dan Umum
/Director of Human Resources and General Affairs
Drs. H. Agoes RiyantoDirektur Keuangan / Director of Finance
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MADirektur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan
/Director of Marketing and Development Planning
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.ScKomisaris / Commissioner
Harun Sulkam, SHKomisaris / Commissioner
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.ScKomisaris / Commissioner
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 217
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis page intentionally left blank
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 218
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor IndependenPT Perkebunan Nusantara VII (Persero)31 Desember 2012 dan 2011
Financial Statements and Independent Auditors’ ReportPlantations PT Nusantara VII (Persero)December 31, 2012 and 2011
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 219
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 220
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Laporan Auditor Independen
Direksi dan Pemegang Saham PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan surat kami nomor: AUP 001/03/ISS/II/2013 dan nomor: AUP 002/03/ISS/II/2013 tanggal 5 Maret 2012.
Drs. Iskariman Supardjo No. Ijin AP.0336 5 Maret 2013
No. 006/03/ISS/III/2013
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 221
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1
Catatan 2012 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,3 560.741.406 403.941.416 Piutang usaha pihak ketiga 2d,4 17.981.550 24.041.209 Piutang lain-lain pihak ketiga - bersih 2d,5 73.700.636 37.831.435 Persediaan – bersih 2e,6 1.145.639.936 946.558.504 Uang muka pajak 2i,7a 372.060.430 383.310.305 Aset lancar lainnya 8 35.750.195 31.963.614
Jumlah aset lancar 2.205.874.153 1.827.646.483
ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak – pihak berelasi 2p,9,36a 16.494.723 37.977.353 Investasi pada perusahaan asosiasi 2f,10 7.197.873 7.175.451 Investasi jangka panjang lainnya 2f,11 12.889.890 1.418.753 Properti Investasi 2x, 14 19.180.593 - Aset tanaman perkebunan Tanaman telah menghasilkan, bersih 2g,12a 1.226.159.782 943.236.875 Tanaman belum menghasilkan 2g,12b 2.165.223.035 1.740.409.729 Aset tetap – bersih 2h,13 1.506.728.699 1.386.178.351 Aset tidak lancar lainnya 2o,15 6.155.908 93.502.928
Jumlah aset tidak lancar 4.960.030.503 4.209.899.440
JUMLAH ASET 7.165.904.656 6.037.545.923
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 222
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2
Catatan 2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek 16 713.684.608 125.854.221 Utang usaha 17 690.173.475 602.062.729 Utang pajak 2i, 7b 17.347.357 15.114.929 Biaya yang masih harus dibayar 18 136.309.933 108.673.216 Uang muka dari pelanggan 19 20.881.469 162.633.870 Bagian pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 22 95.000.000 428.928.418 Liabilitas sewa pembiayaan 22 20.040.438 13.065.936 Surat utang jangka menengah 23 - 1.000.000 Liabilitas lancar lainnya 20 75.009.955 98.707.166
Jumlah liabilitas jangka pendek 1.768.447.235 1.556.040.485
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak – pihak berelasi 2p,21,36b 31.877.524 10.306.098 Pinjaman jangka panjang 22 3.303.436.478 2.396.238.526 Liabilitas sewa pembiayaan 23 59.506.567 49.106.482 Surat utang jangka menengah 24 452.000.000 451.506.031 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2q,25 - 33.020.162 Liabilitas pajak tangguhan 2i, 7d 15.947.025 7.277.403
Jumlah liabilitas jangka panjang 3.862.767.594 2.947.454.702
JUMLAH LIABILITAS 5.631.214.829 4.503.495.187
EKUITAS Modal saham: Modal dasar – 4.900.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor-1.226.223 saham 26 1.226.223.000 365.000.000 Tambahan modal disetor 27 - 10.202.627 Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali 2v,28 8.888.916 8.888.916 Saldo laba: Ditentukan penggunaannya 29 245.245.317 996.549.189 Belum ditentukan penggunaannya 29 54.332.594 153.410.004
JUMLAH EKUITAS 1.534.689.827 1.534.050.736
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.165.904.656 6.037.545.923
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 223
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
3
Catatan 2012 2011
Penjualan bersih 2n,30 4.360.370.854 4.923.295.074 Beban pokok penjualan 2n,31 (3.544.599.396 ) (4.223.057.039 )
Laba kotor 815.771.458 700.238.035 Beban Usaha Beban penjualan 2n,32 (54.496.006 ) (51.451.709 ) Beban umum dan administrasi 2n,33 (483.318.034 ) (270.326.832 )
Laba operasi 277.957.418 378.459.494 Penghasilan/(Beban) lain-lain Penjualan non-komoditi 2n 50.488.475 49.460.254 Penghasilan bunga 2n 3.404.694 3.051.483 Pendapatan pelepasan HGU 13 44.927.856 - Beban keuangan 2o, 34 (233.870.057 ) (203.295.538 ) Beban kerugian tanaman Cima 31 (50.295.567 ) - Rugi penghapusan aset tanaman menghasilkan 12a (4.658.778 ) (694.726 ) Rugi penghapusan aset tetap 13 (2.413.720 ) (3.223.228 ) Rugi selisih kurs, bersih 2b 6.063.349 3.814.899 Beban pajak (6.001.286 ) (10.688.913 ) Beban piutang tak tertagih 2d,4,5 (268.861 ) (1.148.124 ) Pendapatan/(beban) lainnya, bersih (22.888.153) (3.559.408 )
Jumlah beban lain-lain, bersih (215.512.048 ) (166.283.301 )
Laba sebelum bagian laba perusahaan asosiasi 62.445.370 212.176.193 Bagian laba entitas asosiasi 556.846 1.543.349
Laba sebelum pajak penghasilan badan 63.002.216 213.719.542 Penghasilan/(beban) pajak penghasilan badan Pajak kini 2i,7f - (36.541.484 ) Pajak tangguhan 2i,7f (8.669.622 ) (23.768.054 )
Laba bersih 54.332.594 153.410.004 Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak - -
Total Laba Komprehensif 54.332.594 153.410.004
Laba bersih per saham 44 420
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 224
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT P
ER
KEB
UN
AN
NU
SAN
TAR
A V
II (P
ERSE
RO
) LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
Unt
uk ta
hun
yang
ber
akhi
r pa
da
tang
gal 3
1 D
esem
ber
2012
dan
201
1 (D
isaj
ikan
dal
am r
ibua
n R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
lain
)
Cat
atan
ata
s lap
oran
keu
anga
n m
erup
akan
bag
ian
yang
tid
ak te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an
4
Cat
atan
Mod
al
Saha
m
Tam
baha
n m
odal
di
seto
r
Se
lisih
nila
i tr
ansa
ksi a
ntar
en
titas
se
peng
enda
li
Sa
ldo
Lab
a
Jum
lah
ekui
tas
D
itent
ukan
pe
nggu
naan
nya
B
elum
dite
ntuk
an
peng
guna
anny
a
Sald
o pe
r 1 Ja
nuar
i 201
1
365.
000.
000
-
19
.091
.543
83
4.47
3.11
4
253.
243.
869
1.47
1.80
8.52
6
D
ivid
en
29
-
-
-
-
(75.
973.
160 )
(7
5.97
3.16
0 )
Laba
ber
sih
perio
de b
erja
lan
-
-
-
-
15
3.41
0.00
4 15
3.41
0.00
4 Ta
mba
han
mod
al d
iset
or
27
-
10.2
02.6
27
(1
0.20
2.62
7 )
-
-
-
Peng
guna
an la
in d
ari s
aldo
laba
ber
dasa
rkan
-
-
-
-
-
-
Su
rat P
enge
saha
n da
ri pe
mili
k m
odal
29
-
-
-
-
(1
5.19
4.63
4 )
(15.
194.
634 )
Pe
ngal
ihan
sald
o la
ba
-
-
-
16
2.07
6.07
5
(162
.076
.075
)
Sa
ldo
per 3
1 D
esem
ber 2
011
36
5.00
0.00
0
10.2
02.6
27
8.88
8.91
6
996.
549.
189
15
3.41
0.00
4 1.
534.
050.
736
D
ivid
en
29
-
-
-
-
(46.
023.
001 )
(4
6.02
3.00
1 )
Laba
ber
sih
perio
de b
erja
lan
-
-
-
-
54
.332
594.
54
.332
594
Tam
baha
n m
odal
dis
etor
27
-
85
1.02
0.37
3
-
(851
.020
.373
) -
-
Pe
nggu
naan
lain
dar
i sal
do la
ba b
erda
sark
an
-
-
-
-
(7
.670
.500
) (7
.670
.500
)
Sura
t Pen
gesa
han
dari
pem
ilik
mod
al
29
-
-
-
996.
549.
189
-
-
Pe
ngal
ihan
sald
o la
ba
-
-
-
(9
9.71
6.50
2 )
-
Rek
lasi
fikas
i
861.
223.
000
(8
61.2
23.0
00 )
-
-
-
-
Sa
ldo
per 3
1 D
esem
ber 2
012
1.
226.
223.
000
-
8.
888.
916
245.
245.
318
54
.332
.595
1.
534.
689.
829
20
12
20
11
Div
iden
per
saha
m (R
upia
h pe
nuh)
37.5
32
208.
146
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 225
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
5
2012 2011
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan 4.386.308.561 5.027.672.338 Pembayaran kas kepada: Pemasok (3.306.293.629 ) (3.612.298.844 ) Direksi dan karyawan (707.425.807 ) (881.332.188 )
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 372.589.125 534.041.306
Penerimaan bunga 3.404.694 3.051.483 Pembayaran pajak penghasilan (66.716.423 ) (87.934.831 ) Pembayaran bunga (366.135.795 ) (288.900.134 ) Pembayaran tantiem (2.507.000 ) (4.179.522 )
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi (59.365.399 ) 156.078.302
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi 1.008.925 921.586 Pembayaran untuk penambahan tanaman belum menghasilkan (632.944.886 ) (722.764.968 ) Pembayaran untuk penambahan aset tetap dan hak guna usaha (307.341.506 ) (438.306.416 )
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (939.277.467 ) (1.160.149.798 )
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari pinjaman jangka pendek 330.928.880 389.042.265 Penerimaan dari pinjaman jangka panjang dan menengah 1.000.000.000 1.351.230.925 Pembayaran pinjaman jangka pendek (23.481.748 ) (286.476.466 ) Pembayaran obligasi (6.000.000 ) Pembayaran pinjaman jangka panjang dan menengah (104.374.125 ) (533.520.500 ) Pembayaran dividen (46.023.001 ) (75.973.160 ) Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (7.670.500 ) (15.194.632 )
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.149.379.506 823.108.432
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 150.736.640 (180.963.064 )
Pengaruh selisih kurs 6.063.350 5.365.370
Kas dan setara kas awal tahun (catatan 3) 403.941.416 579.539.110
Kas dan setara kas akhir tahun (catatan 3) 560.741.406 403.941.416
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui kapitalisasi
bunga
163.018.076
98.945.487
Konversi tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan
339.703.603
185.985.532
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 226
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6
1. UMUM
a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober 1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 34 tanggal 13 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan N.M.Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disahkan dan diserahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-55963.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008.
Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunan tersebut, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Propinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Propinsi Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Sesuai dengan Pasal 3 – Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi: a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan,
pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi;
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata dan agro bisnis; dan e. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok di atas.
Perusahaan memiliki areal perkebunan yang tersebar di Propinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Propinsi Lampung. Saat ini Perusahaan menguasai tanah seluas 131.069 Ha, termasuk yang meliputi kelapa sawit, karet, teh, dan tebu dan menghasilkan produk minyak kelapa sawit, inti sawit, karet, gula dan teh.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 227
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1. UMUM (Lanjutan)
a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan (Lanjutan)
Jumlah areal perkebunan yang telah mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang terdiri dari 21.182 Ha berlokasi di Propinsi Sumatera Selatan, 9.807,52 Ha di Propinsi Bengkulu dan 42.709,77 Ha di Propinsi Lampung. HGU tersebut akan berakhir pada periode antara tahun 2011 – 2040. Perusahaan memiliki 12 (dua belas) pabrik pengolahan karet dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 295 ton karet kering per hari, 7 (tujuh) pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 261 ton tandan buah segar (“TBS”) per jam, 2 (dua) pabrik pengolahan inti sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 100 ton inti sawit per hari, 2 (dua) pabrik gula dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 12.500 ton tebu per hari dan 1 (satu) buat pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 80 ton pucuk daun segar per hari.
b. Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki masing-masing sejumlah 13.438 karyawan dan 13.803 karyawan (tidak diaudit). Susunan Dewan komisaris pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (“BUMN RI”) No. KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Akmaluddin Hasibuan Komisaris : M. Saleh Ali Komisaris : Hasanuddin Ibrahim Komisaris : Harun Sulkam Komisaris : H. Anshori Mattjik Komisaris : Razali Ishak Susunan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-134/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 No. KEP-41/MBU/2007 tanggal 4 April 2007, dan No. KEP-116/MBU/2007 tanggal 4 Juli 2007, No. KEP-81/MBU/2009, yang dituangkan dalam Akta No. 13 – Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 23 April 2009, Nomor : SK – 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 adalah sebagai berikut: 2012 2011
Direktur Utama : Boyke Budiono Andi Punoko Direktur Produksi : M. Natsir Mardjan Ustha Direktur Keuangan : Agoes Riyanto Boyke Budiono Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Budi Santoso Budi Santoso Direktur Pemasaran dan Renbang : Rafel P. Sibagariang Gatot Bintoro
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 228
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
1. UMUM (Lanjutan)
b. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan)
Remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya, dan tunjangan lainnya masing-masing sejumlah Rp4.124.162; Rp 1.659.309; Rp 367.595 dan Rp 1.590.601 (2011: Rp3.727.587; Rp2.766.302; Rp346.200 dan Rp758.013). Sedangkan remunerasi yang diberikan kepada Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dalam bentuk honorarium, bonus dan tunjangan hari raya masing-masing sejumlah Rp 3.289.446; Rp 847.690; Rp 225.162 (2011: Rp2.061.922; Rp 1.413.220; dan Rp 476.078).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini: a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu prinsip akuntansi yang mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta peraturan pemerintah lainnya yang berlaku dalam penyajian laporan keuangan perusahaan perkebunan. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, disajikan sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akuntansi biaya perolehan historis, dan dasar pengukuran dijelaskan secara lebih jauh pada kebijakan akuntansi berikut
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan Perusahaan, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 229
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1 Rp Rp
1 USD 9.670 9.068 c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya.
d. Penyisihan piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
e. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, PSAK No. 14 (Revisi 2008) mengenai “Persediaan” menggantikan PSAK No. 14 (1994). Penerapan revisi ini tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan tahun 2012.
Persediaan termasuk tanaman perkebunan semusim, yaitu tanaman yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam. Akun tanaman semusim merupakan akumulasi beban-beban yang berhubungan dengan pengadaan lahan, pemupukan, dan bibit hingga panen. Sedangkan beban-beban yang berhubungan dengan pengadaan dan perawatan bibit tanaman semusim yang belum siap untuk berproduksi dicatat sebagai aset lain-lain.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi untuk persediaan yang dikonversi melalui proses produksi sendiri dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 230
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. Investasi
Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu badan usaha yang dimiliki Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara di badan usaha tersebut, atau Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan, namun tidak mengendalikan badan usaha tersebut.
Investasi Perusahaan dengan kepemilikan saham antara 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, saldo penyertaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan adalah harga perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
Investasi jangka panjang lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan investasi untuk dimiliki oleh Perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi ini dapat berbentuk: a) Kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan
dan nilai bersih yang dapat direalisasi; dan b) Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersihnya.
g. Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan diklasifikasi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu tanaman produksi dan persediaan. Tanaman produksi dibedakan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam diklasifikasikan sebagai persediaan.
Tanaman belum menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar harga perolehannya, meliputi: a) Biaya langsung seperti biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan,
dan pemeliharaan termasuk biaya tenaga kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut; dan b) Kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman yang digunakan untuk mengembangkan tanaman
selama tanaman tersebut belum menghasilkan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 231
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g. Tanaman Perkebunan (lanjutan) Tanaman telah menghasilkan
Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 3 (tiga) tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 (tiga) kilogram atau lebih;
b. Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 5 (lima) tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat disadap dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi; dan
c. Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 3 (tiga) tahun dan 60% daun dari jumlah seluruh pohon per blok telah dapat dipetik.
Penyusutan tanaman telah menghasilkan dimulai sejak dipindahkan dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai berikut:
Jenis aset tanaman Metode Tarif penyusutan
per tahun
Tanaman telah menghasilkan – karet Garis lurus 4% Tanaman telah menghasilkan – kelapa sawit Garis lurus 4% Tanaman telah menghasilkan – teh Garis lurus 2%
h. Aset Tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar nilai perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset tetap siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Penyusutan diakui dengan metode garis lurus. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Jenis aset Metode Tarif
penyusutan per tahun
Bangunan Garis lurus 5% - 6,6% Mesin dan instalasi pabrik Garis lurus 12,50% Jalan, jembatan, dan saluran Garis lurus 6,25% Peralatan angkut Garis lurus 20% Peralatan kebun Garis lurus 20% Peralatan kantor Garis lurus 10% - 20%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 232
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h. Aset Tetap (lanjutan)
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun setiap tahun buku untuk memastikan nilai residu, manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Penyusutan dari suatu aset tersebut tersedia untuk digunakan, yaitu ketika aset tersebut berada di lokasi dan kondisi membutuhkan aset tersebut untuk dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan manajemen. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan dalam operasional perusahaan kecuali jika aset tersebut telah habis disusutkan. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap” dan ISAK 25, ”Hak Atas Tanah”. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), ”Properti Investasi”. Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal ariff s tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (”HGU”), Hak Guna Bangunan (”HGB”) dan Hak Pakai (”HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun ”Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25 tersebut, seluruh saldo beban tangguhan neto atas perolehan pertama HGU, HGB, HP tersebut direklasifikasi ke akun ”Aset Tetap – Tanah” pada laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya sejak tanggal tersebut. Sedangkan biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal ariff s tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun ”Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria. Semua beban pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprenhensif pada saat terjadinya. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif.
i. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan badan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan. Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak yang terutama berhubungan dengan beban penyusutan dan amortisasi. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 233
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat Perusahaan telah, secara signifikan, memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Di samping itu, tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan arus penerimaan pendapatan dari penjualan dan biaya-biaya sehubungan dengan penjualan tersebut serta kemungkinan terjadinya pengembalian barang.
K Liabilitas Diestimasi
Liabilitas diestimasi harus diakui apabila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan (probable) penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
l. Penurunan nilai aset
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya penurunan nilai aset apabila terjadi perubahan kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan oleh nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Kerugian penurunan nilai aset diakui apabila nilai tercatat aset atau unit yang menghasilkan kas melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Nilai tercatat aset yang rugi penurunan nilainya telah diakui harus dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, hanya jika terjadi perubahan dalam taksiran yang digunakan untuk menentukan nilai aset yang dapat diperoleh kembali sejak saat terakhir kali rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai aset dapat dipulihkan hanya jika nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat aset yang seharusnya diakui, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, seandainya pada tahun sebelumnya tidak ada pengakuan rugi penurunan nilai atas aset tersebut.
m. Biaya ditangguhkan
Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, termasuk biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal ariff s tanah (Hak Guna Usaha) yang diamortisasi sepanjang umur hukum ariff s tanah tersebut. Beban tangguhan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
n. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan hak kepemilikan barang berpindah ke pelanggan berdasarkan perjanjian atau syarat penjualan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis)
o. Beban keuangan
Biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aset tetap dan tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi sampai saat pembangunan aset tetap telah selesai dan siap untuk digunakan atau saat tanaman mulai menghasilkan. Biaya pinjaman ini mencakup beban bunga, rugi selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 234
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p. Transaksi pada pihak – pihak berelasi Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak – Pihak Berelasi”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi pihak-pihak berelasi, kecuali untuk transaksi antar Perkebunan Nusantara atau asosiasi yang dibentuk oleh Perkebunan Nusantara dimana perlakuan transaksinya ditentukan oleh Perkebunan Nusantara.
q. Imbalan jasa masa kerja karyawan i. Imbalan jasa masa kerja karyawan
Imbalan jasa masa kerja diakui berdasarkan jumlah imbalan yang lebih tinggi antara Peraturan Perusahaan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara Perusahaan dan karyawan, Perusahaan memberikan imbalan jasa masa kerja pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 – 56 tahun sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun (MPP), cuti panjang, dan penghargaan masa kerja. Kecuali untuk pensiun, imbalan tersebut tidak didanai.
Estimasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan sehubungan dengan program imbalan pasti jasa masa kerja adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aktiva program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuarial independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial dengan kenyataan (experience adjustment) sejumlah yang lebih besar antara 10% dari liabilitas imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi, kecuali bila perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang periode vesting.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 235
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q. Imbalan jasa masa kerja karyawan
ii. Tantiem
Perusahaan membuat penyisihan atas tantiem berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS.
iii. Bonus
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi Direksi Perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana untuk keputusan atas besaran bonus tersebut disahkan oleh RUPS
r. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Aset Keuangan Aset keuangan terdiri dari kas dan instrumen keuangan lainnya. Aset keuangan, selain instrumen lindung nilai, diklasifikasikan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda oleh manajemen pada awal pengakuannya, tergantung pada tujuan perolehan investasi tersebut. Pengklasifikasian aset keuangan dievaluasi kembali pada setiap tanggal pelaporan pada tanggal di mana pilihan klasifikasi atau perlakuan akuntansi tersedia, sesuai dengan yang dipersyaratkan pada standar akuntansi yang berlaku. Pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan. Seluruh aset keuangan yang tidak diklasifikasikan pada nilai wajar dalam laporan laba rugi komprehensif awalnya diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif awalnya diakui pada nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 236
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang non derivatif dengan aset keuangan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikutip di pasar aktif. Mereka muncul ketika entitas menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak berniat perdagangan piutang. Mereka termasuk dalam aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Aset keuangan Perusahaan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai kas dan setara kas, dan piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan posisi keuangan. Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas, giro dan jangka pendek, investasi likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dan yang memiliki risiko signifikan dari perubahan nilai. Piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Seluruh pendapatan dan pengeluaran, termasuk kerugian penurunan nilai, yang berkaitan dengan aset keuangan yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan sebagai pendapatan bunga dan beban bunga di laporan laba rugi komprehensif. Bunga, pendapatan dividen, dan arus kas lainnya yang berasal dari pemilikan aset keuangan diakui pada laba rugi komprehensif pada saat diperoleh, tanpa melihat bagaimana nilai tercatat aset keuangan tersebut ditentukan. Penghentian pengakuan aset keuangan terjadi ketika hak untuk menerima arus kas dari instrumen keuangan berakhir atau ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan telah dialihkan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari pembayaran yang diterima harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menilai bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menguji penurunan nilai secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan terdapat kerugian penurunan nilai atau masih terdapat, tidak disertakan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 237
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai (Lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif (SBE) awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan terdiri dari pinjaman jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, dan pinjaman bank, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan diakui ketika Perusahaan terlibat sebagai pihak dalam perjanjian kontraktual suatu instrumen. Seluruh beban yang berkaitan dengan bunga diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman jangka pendek dan pinjaman bank diperoleh untuk mendukung kebutuhan pendanaan dan operasi jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya diakui sejumlah yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan hanya jika liabilitas tersebut berakhir melalui pelepasan, pembatalan atau kadaluwarsa.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 238
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s. Penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapat Umum Pemegang Saham
Sebelum tahun 2009, penggunaan saldo laba ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) meliputi pembagian dividen dan penyisihan atas cadangan umum namun tidak termasuk untuk dana program kemitraan dan bina lingkungan (“PKBL”). Sejak tahun 2009, penggunaan saldo laba berdasarkan RUPS meliputi pembagian dividen, PKBL, dan penyisihan atas cadagan umum. Realisasi PKBL sesuai dengan keputusan RUPS tahun buku 2011 Perusahaan sebesar Rp7.670.500 dicatat sebagai pengurang saldo laba dalam laporan perubahan ekuitas tahun 2012 (2011 : Rp15.194.634).
t. Informasi segmen
Informasi segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Suatu segmen usaha adalah suatu unit usaha yang dapat dibedakan dan menyediakan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Informasi segmen dibuat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan.
u. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
v. Restrukturisasi entitas sepengendali
Sesuai dengan PSAK No. 28, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang diterapkan oleh Perusahaan sejak tanggal 11 Maret 1996, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrument kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012
Pada tahun 2012, Perusahaan menerapkan untuk pertama kalinya standar akuntansi revisi berikut yang wajib diterapkan untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: i. PSAK 10 (Revisi 2009): Pengaruh perubahan mata uang asing ii. PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap iii. PSAK 24 (Revisi 2010): Imbalan Kerja iv. PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman v. PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa vi. PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan vii. PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian viii. PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ix. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan x. ISAK 25: Hak Tanah
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 239
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan) Berikut adalah pengaruh penerapan standar akuntansi baru tersebut terhadap laporan keuangan.
i. PSAK 10 (Revisi 2009): Pengaruh Perubahan Mata Uang Asing. PSAK 10 mensyaratkan
entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan mengukur hasil operasi dan posisi keuangan dalam mata uang tersebut. Selain itu, PSAK ini juga menjelaskan bagaimana membukukan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan kedalam mata uang penyajian.
ii. PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap. PSAK 16 menjelaskan bahwa suatu entitas
menerapkan prinsip-prinsip dalam standar ariff s ini untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau mempertahankan: (a) aset biologis dan (b) hak tambang dan cadangan mineral seperti minyak, gas bumi, and sumber daya non-generative sejenis. Ruang lingkup standar ariff s ini meliputi: (1) suatu aset yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan dimasa depan sebagai ariff s investasi; (2) perlakuan akuntansi untuk aset tetap yang dimiliki untuk dijual; dan (3) pengakuan aset tetap dari hibah pemerintah.
iii. PSAK 24 (Revisi 2010): Imbalan Kerja. PSAK 24 memberikan pedoman untuk
perhitungan dan pengungkapan tambahan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (seperti: cuti tahunan, cuti sakit) dan jangka panjang imbalan kerja (seperti: jangka panjang cuti manfaat dan imbalan pasca kerja medis).
Standar ini memberikan pilihan untuk pengakuan keuntungan atau kerugian ariff s selain menggunakan pendekatan koridor 10%, yang mengakui secara langsung keuntungan atau kerugian ariff s dalam periode terjadinya dan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya. Revisi standar ini mengarushkan perusahaan untuk menyajikan pengungkapan tambahan (Catatan 13). Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian ariff s dalam pendapatan komprehensif lainnya. Karena terdapat ketentuan transisi atas standar revisi ini, perubahan dalam kebijakan akuntnasi ini diperlakukan secara prospektif.
iv. PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman. PSAK 26 menjelaskan bahwa biaya pinjaman, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap biaya yang dikeluarkan atas aset kualifikasian. Semua biaya pinjaman lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 240
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan)
v. PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa. Berdasarkan PSAK 30, jika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, entitas harus menilaisetiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Hasil penilaian terpisah yang dilakukan oleh Perusahaan harus mempertimbangkan rasio antara umur ekonomi sewa dengan masing-masing elemen yang dinilai serta faktor-faktor lain yang relevan, setiap elemen mungkin menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.
vi. PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan. PSAK 46 mengatur perlakuan akuntansi untuk
pajak penghasilan terhadap konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan di masa depan / (penyelesaian) jumlah tercatat aset (kewajiban) yang diakui dalam posisi laporan keuangan, dan transaksi dan peristiwa lainnya pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Di samping itu, Perusahaan juga mencatat bunga dan denda atas kurang/lebih bayar pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari penghasilan (beban) pajak kini dalam laporan laba rugi komprehensif.
vii. PSAK 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian. PSAK 50 berisi persyaratan
penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Penerapan persyaratan pengungkapan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, atas aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas ; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap instrumen tersebut.
viii. PSAK 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 55
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item non-keuangan. PSAK, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
ix. PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan. PSAK 60 memperkenalkan
pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. Hal ini membutuhkan pengungkapan luas tentang pentingnya instrumen keuangan dalam posisi keuangan dan kinerja suatu entitas, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan spesifik minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas terhadap risiko pasar.
Ini juga mensyaratkan pengungkapan yang berhubungan dengan pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan pentingnya input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arah yang lebih atas bentuk pengungkapan kuantitatif tentang pengukuran nilai wajar dan mensyaratkan informasi yang harus diungkapkan dalam format tabel kecuali format lain lebih tepat.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 241
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan)
x. ISAK 25 : Hak Atas Tanah. Dalam ISAK 25, biaya perolehan ariff s tanah dalam bentuk hak pengolahan, hak guna usaha, hak guna bangunan diakui sebagai aset tetap. Biaya adalah biaya langsung terkait dengan memperoleh ariff s tanah, termasuk biaya pengurusan legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh. ariff s tanah dalam bentuk hak pengolahan, hak guna usaha,dan hak guna bangunan tidak disusutkan, kecuali ada bukti yang menunjukkan bahwa perpanjangan atau pembaharuan tanah cenderung atau pasti tidak diperoleh. Biaya perpanjangan atau pembaruan ariff s tanah secara legal diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi selama umur ariff s tanah atau umur ekonomis mana yang lebih pendek.
Perusahaan menetapkan bahwa adopsi standar-standar baru dan revisi ini tidak material mempengaruhi laporan keuangannya. Selain itu, Perusahaan telah mengungkapkan informasi mengenai penyajian laporan keuangan dan pengungkapan yang terkait. Penerapan standar baru berikut, standar dan interpretasi revisian tidak memiliki dampak yang signifikan atau tidak relevan dengan laporan keuangan Perusahaan. PSAK 13 (Revisi 2011): Properti Investasi PSAK 18 (Revisi 2010): Akuntasi Pelaporan Program Manfaat Purna Karya PSAK 28 (Revisi 2010): Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 33 (Revisi 2010): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah and Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010): Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2010): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2010): Pelaporan Keuangan – Entitas Nirlaba PSAK 53 (Revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham PSAK 56: Laba per saham PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan atas bantuan Pemerintah PSAK 62: Kontrak Asuransi PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Kondisi Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18: Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Specific terhadap Aktivitas Operasi ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan
Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20: Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan ISAK 23: Sewa Operasi – Insentif ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa ISAK 26: Penilaian Derivatif Melekat
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 242
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Properti Investasi
Properti Investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Perusahaan untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha normal. Properti Investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termaasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan Properti Investasi.
Selanjutnya, Properti Investasi diukur berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian Properti Investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan Properti Investasi. Nilai wajar Properti Investasi ditentukan berdasarkan acuan harga pasar untuk properti sejenis.
Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Properti Investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika Properti Investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan tersebut.
Transfer ke Properti Investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak laina atau selesainya pembangunan atau pengembangan.
Untuk transfer dari Properti Investasi ke aset yang digunakan dalam operasi, Perusahaan
menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan menjadi Properti Investasi, Perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 243
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas diasuransikan terhadap risiko kerugian atas pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp 58.645.000 (2011 : 54.255.000).
2012 2011
Kas 356.334 1.925.685 Kas di bank Rekening Rupiah:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 234.221.083 59.102.553 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 152.159.692 52.712.574 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 102.869.069 83.775.558 PT Bank Agroniaga Tbk 10.356.774 820.979 PT Bank Perkreditan Rakyat Agroloka 2.887.699 3.331.757 PT Bank Rakyat Indonesia - Syariah 2.430.948 1.714.698 PT Bank lampung 26.595 442.631 PT Bank Sumatera selatan 5.509 500.619 PT Bank Bengkulu 4.739 72.466 PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.721 587.721 PT Bank Bukopin Tbk - 104.232 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 178.039 Indonesia Eximbank - 66.992
504.964.829 203.410.819
Rekening Dolar Amerika Serikat:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012: US$ 5.186.828 ; 2011: US$ 4.523.521) 50.156.631 41.023.812 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2012: US$ 534.334; 2011: US$ 587.454) 5.167.006 5.327.621 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2012: US$ 9.990; 2011: Nihil) 96.606 5.327.621 PT Bank Bukopin Tbk (2012: Nihil; 2011: US$ 383) - 3.479
55.420.243 46.354.912
Deposito berjangka kurang dari tiga bulan: Rekening rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 100.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 50.000.000 PT Bank Perkreditan Rakyat Agroloka - 2.250.000
- 152.250.000
560.741.406 403.941.416
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 244
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah kurang dari tiga bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 4%-10%.
4. PIUTANG USAHA
2012 2011
Pihak ketiga:
PT Sinar Alam Permai 7.445.460 - Lanesboroght Investment Pte. Ltd 3.494.659 - Vitra Commodoties Pte. Ltd 2.423.501 22.858.523 New Continent Enterprise Pte 1.130.866 - Chudickson Trading Pte. Ltd 1.079.050 - PT Sedap Harum 978.060 - PT Aman Jaya Perdana 384.864 - Kong Wooi Tea Merchants 202.567 - PT Suruchi Indonesia 203.341 - PT Trijasa Prima International 191.732 - PT Paduan Bakti 145.500 - PT Orbit Perkasa Satria 143.757 - PT Unilever Indonesia Ltd - 596.651 PT Sariwangi AEA - 239.462 Kong Wooi Tea Merchants - 212.603 PT Top Tea - 104.990 Lainnya (dibawah Rp50.000) 158.193 28.980
17.981.550 24.041.209 Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - -
17.981.550 24.041.209
Rincian piutang usaha berdasarkan umur (bulan) adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Sampai dengan 3 bulan 15.133.593 24.041.209 3 bulan – 6 bulan 2.847.957 - 6 bulan – 1 tahun - - Lebih dari 1 tahun - -
17.981.550 24.041.209
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 245
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut:
2012 2011
Dalam Dolar Amerika Serikat (2012: US$ 886.762 2011: US$70.303) 8.574.988 636.580 Dalam Rupiah 9.406.562 23.404.629
17.981.550 24.041.209
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 akan tertagih, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang usaha dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang (Catatan 23).
5. PIUTANG LAIN-LAIN
2012 2011
Piutang tebu rakyat 3.036.430 777.271 Pinjaman pegawai 14.337.550 8.871.115 Piutang proyek kemitraan 22.992.169 3.901.687 Piutang penjualan tandan buah segar dan bibit 9.322.923 52.132 Piutang kerja sama olah (KSO) 122.024 2.561.440 Piutang pendapatan klaim asuransi 2.204.564 - Lainnya 25.902.046 25.615.999
77.917.706 41.779.644 Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu (4.217.070 ) (3.948.209 )
73.700.636 37.831.435
Piutang Pendapatan Klaim Asuransi Merupakan pendapatan klaim dari asuransi Jasa Tania atas ganti rugi peristiwa kebakaran (huru hara) yang terjadi di Unit Usaha Cinta Manis (Catatan 41c). Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2012 2011
Saldo awal 3.948.209 2.800.085 Penambahan selama tahun berjalan 268.861 1.148.124 Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - -
4.217.070 3.948.209
Piutang tebu rakyat merupakan pinjaman yang diberikan kepada petani tebu yang digunakan sebagai modal kerja untuk budidaya tanaman tebu. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk tebu pada saat dipanen.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 246
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
5. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Piutang proyek kemitraan kelapa sawit merupakan bagian lancar atas pinjaman yang diberikan kepada petani sebagai modal untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani kepada Perusahaan. Pembayaran atas piutang kemitraan akan mulai diterima Perusahaan pada tahun kelima dan akan dicicil oleh petani selama 60 (enam puluh) bulan. Piutang Kerja Sama Olah (KSO) merupakan piutang atas jasa pengolahan kelapa sawit milik pihak ketiga. Dalam kerjasama tersebut, pihak ketiga menitipkan TBS kepada Perusahaan untuk diolah, dengan membayar jasa pengolahan per kilogram TBS sesuai dengan tarif yang disepakati. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kerugian atas kemungkinan piutang lain-lain tak tertagih.
6. PERSEDIAAN 2012 2011
Persediaan barang jadi
Karet 191.026.824 113.844.817 Minyak sawit dan inti sawit 31.514.982 6.946.677 Teh 10.942.918 14.985.544 Gula dan tetes 5.220.851 6.812.052
238.705.575 142.589.090
Persediaan barang gudang:
Pupuk dan bahan kimia 134.053.024 148.142.860 Suku cadang 395.915 928.510 Bahan bakar dan pelumas 13.709.417 13.112.816 Lainnya 21.830.783 21.795.843
169.989.139 183.980.029
Tanaman semusim:
Beban pembibitan tebu 30.389.123 31.127.040 Beban pemupukan dan pemeliharaan 583.995.480 489.325.081 Beban penggarapan tanah 122.560.619 99.537.264
736.945.222 619.989.385
Jumlah persediaan 1.145.639.936 946.558.504
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 247
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Seluruh persediaan, kecuali tanaman semusim, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 642.406.996 dan Rp 616.568.637. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan, mengingat persediaan Perusahaan ditempatkan di beberapa lokasi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian dalam waktu bersamaan untuk beberapa lokasi adalah sangat kecil. Persediaan dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang (Catatan 23).
7. PERPAJAKAN
a. Uang muka pajak
2012 2011
Pajak penghasilan badan 186.098.484 262.765.205 Klaim atas penagihan pajak 80.789.700 80.789.700 Pajak pertambahan nilai 105.172.246 39.755.400
372.060.430 383.310.305
Pajak penghasilan badan Saldo lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012 2011
Pajak penghasilan badan – tahun 2012 76.417.791 - Pajak penghasilan badan – tahun 2011 48.060.079 48.060.079 Pajak penghasilan badan – tahun 2010 - 75.997.279 Pajak penghasilan badan – tahun 2009 - 77.087.233 Pajak penghasilan badan – tahun 2008 61.620.614 61.620.614
186.098.484 262.765.205
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 248
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
7. PERPAJAKAN
a. Uang muka pajak (lanjutan)
Klaim atas penagihan pajak Sampai dengan 31 Desember 2012, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang masih dalam proses penyelesaian dengan rincian sebagai berikut:
Catatan Tahun Keterangan fiskal Jenis Surat Jumlah
Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro 40c 2001- 2003 SKPKB 45.850.662 Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro 40c 2001- 2003 STP 5.304.079 Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro 40c 2001- 2003 STP 51.668.471 Pajak Pertambahan Nilai 40d 2008 SKPKB 94.331.089 Pajak Pertambahan Nilai 40d 2008 STP 5.518.273 Pajak Pertambahan Nilai 40d 2008 STP 12.342.848 Pajak Penghasilan Pasal 21 40e 2008 SKPKB 12.387.634 Pajak Penghasilan Pasal 21 40e 2008 SKDJP (8.466.692 ) Pajak Penghasilan Badan 40f 2008 SKPLB (48.115.480 ) Pajak Penghasilan Badan 40g 2009 SKPLB (76.965.552 ) Pajak Pertambahan Nilai 40g 2009 STP 2.482.649 Atas keputusan-keputusan tersebut, Perusahaan telah telah membayar secara tunai tagihan pajak PPN dan PPh 21 sebagai berikut: 2012 2011
Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 65.475.320 65.475.320 Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro 17.233.249 17.233.249 Pajak penghasilan pasal 21 12.387.634 12.387.634
95.096.203 95.096.203 Dikurangi: telah dibebankan ditahun 2010 (14.306.503 ) (14.306.503 )
80.789.700 80.789.700
Seluruh tagihan pajak telah dibayar oleh Perusahaan baik melalui pembayaran tunai maupun kompensasi dari kelebihan bayar pajak badan tahun 2008 dan 2009 serta pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008. Sampai dengan 31 Desember 2012, Perusahaan belum menyetujui keputusan-keputusan tersebut.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 249
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
7. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak
2012 2011
Pajak penghasilan pasal 21 5.112.313 6.085.721 Pajak penghasilan pasal 23 618.895 1.979.078 Pajak penghasilan pasal 25 6.368.149 7.050.130 PPh 4 ayat 2 final 5.248.000 -
17.347.357 15.114.929
c. Pajak penghasilan badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 2011
Laba sebelum pajak penghasilan 63.002.216 213.719.542 Beda tetap Kesejahteraan karyawan 23.385.314 19.880.688 Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (3.404.694 ) (3.050.982 ) Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (1.196.983 ) - Pendapatan pelepasan HGU (52.480.000 ) - Beban pajak dan lain-lain 5.372.635 10.688.910
34.678.488 241.238.158 Beda temporer Penyusutan aset tetap dan aset tanaman telah menghasilkan (22.376.030 ) (16.623.051 ) Biaya imbalan jasa masa kerja (33.020.162 ) (41.821.098 ) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi (22.421 ) (1.543.349 ) Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai - (465.943 ) Pengurangan biaya piutang ragu-ragu 268.861 1.148.124 Biaya gaji yang dikapitalisir dalam aset tanaman belum menghasilkan (39.768.031 ) (36.037.053 ) Transaksi pembiayan aset tetap (1.695.053 ) 270.146
Penghasilan (rugi) kena pajak (61.934.348 ) 146.165.934
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 250
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
7. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak penghasilan badan (Lanjutan0
2012 2011
Penghasilan (rugi) kena pajak (61.934.348 ) 146.165.934
Pajak penghasilan badan tahun berjalan dengan ariff yang berlaku - 36.541.484 Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 76.417.791 84.601.563 Pasal 22 - - Pasal 23 - -
76.417.791 84.601.563
Lebih bayar pajak penghasilan badan (76.417.791 ) (48.060.079 )
d. Pajak penghasilan tangguhan
Perhitungan jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2012 Penghasilan (beban) pajak tangguhan 31 Des 2011 pada laporan laba
rugi komprehensif 31 Des 2012
Aset pajak tangguhan: Aset tanaman belum menghasilkan (16.590.756 ) (9.942.008 ) (26.532.764 ) Aset tetap 1.797.588 (5.594.008 ) (3.796.420 ) Penyertaan jangka panjang (1.793.863 ) (5.605 ) (1.799.468 ) Transaksi sewa pembiayaan aset tetap 67.536 (423.763 ) (356.227 ) Rugi fiskal - 15.483.587 15.483.587 Penyisihan piutang ragu-ragu 987.052 67.215 1.054.267 Cadangan imbalan jasa masa kerja 8.255.040 (8.255.040 ) -
Jumlah (7.277.403 ) (8.669.622 ) (15.947.025 )
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 251
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
7. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak penghasilan tangguhan (Lanjutan)
2011 Penghasilan (beban) pajak tangguhan
31 Des 2010 pada laporan laba rugi komprehensif
31 Des 2011
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: Aset tanaman belum menghasilkan (7.581.493 ) (9.009.263 ) (16.590.756 ) Aset tetap 5.953.348 (4.155.760 ) 1.797.588 Penyertaan jangka panjang (1.408.026 ) (385.837 ) (1.793.863 ) Transaksi sewa pembiayaan aset tetap 67.536 67.536 Penyisihan piutang ragu-ragu 700.021 287.031 987.052 Cadangan imbalan jasa masa kerja 18.710.315 (10.455.275 ) 8.255.040 Penyisihan penurunan nilai persediaan 116.486 (116.486 ) -
Jumlah 16.490.651 (23.768.054 ) (7.277.403 )
e. Rekonsiliasi antara jumlah beban (penghasilan) pajak dan jumlah yang dihitung dengan
menggunakan ariff pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2012 2011
Laba sebelum pajak penghasilan 63.002.216 213.719.542
Pajak pada tarif yang berlaku 15.750.554 53.429.885 Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan
/(penghasilan yang dikenakan pajak final): Jasa giro yang dikenakan pajak final (851.173 ) (762.748 ) Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (299.246 ) - Pendapatan pelepasan HGU (13.120.000 ) - Lain-lain 7.189.487 7.642.401
8.669.622 60.309.538
8.669.622 60.309.538
f. Penghasilan (beban) pajak 2012 2011
Pajak kini - (36.541.484 ) Pajak tangguhan (8.669.622 ) (23.768.054 )
(8.669.622 ) (60.309.538 )
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 252
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
8. ASET LANCAR LAINNYA 2012 2011
Pengembangan sapi 9.279.480 - Uang muka pada pemasok 4.432.793 3.972.010 Sewa dibayar dimuka 11.743 745.924 Uang muka santunan hari tua - 3.704.575 Lainnya 22.026.179 23.541.105
35.750.195 31.963.614
Pengembangan Sapi Berdasarkan surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret dan surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor : S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penugasan Pelaksanaan Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam rangka mendukung Program Swasembada Daging Nasional maka Perusahaan diberikan penugasan melaksanakan program integrasi sapi – sawit dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan jenis sapi Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan.
9. PIUTANG PIHAK – PIHAK BERELASI
2012 2011
PT Perkebunan Nusantara I 286.317 286.317 PT Perkebunan Nusantara II 638.262 594.232 PT Perkebunan Nusantara IV 11.550 - PT Perkebunan Nusantara VI 5.257 38.947 PT Perkebunan Nusantara IX 4.179 - PT Perkebunan Nusantara XIII 100.413 100.000 PT Perkebunan Nusantara XIV 15.290.585 15.290.585 Dana Pensiun Perkebunan - 21.508.655
16.336.563 37.818.736 Perusahaan asosiasi: PT Rajawali Nusantara Indonesia 91.534 110.989 Lain-lain (dibawah Rp100 juta) 66.626 47.628
16.494.723 37.977.353 Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - -
16.494.723 37.977.353
Penjelasan dari transaksi terkait piutang di atas lihat Catatan 36a dan 36c.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 253
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Tahun 2012 Jumlah Penambahan/ Bagian Jumlah Persentase penyertaan (pengurangan) laba/(rugi) Penyertaan kepemilikan awal tahun penyertaan bersih Dividen akhir tahun
PT Bio Industri Nusantara 25% 7.175.451 - 1.031.347 (1.008.925 ) 7.197.873 Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan - - - - -
7.175.451 - 1.031.347 (1.008.925 ) 7.197.873
Tahun 2011
Jumlah Penambahan/ Bagian Jumlah Persentase penyertaan (pengurangan) laba/(rugi) Penyertaan kepemilikan awal tahun penyertaan bersih Dividen akhir tahun
PT Bio Industri Nusantara 25% 5.632.102 - 2.464.935 (921.586 ) 7.175.451 Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan - - - - -
5.632.102 - 2.464.935 (921.586 ) 7.175.451
Perusahaan memiliki 1.925 saham atau 25% dari seluruh saham PT Bio Industri Nusantara senilai Rp1.000/per saham. PT Bio Industri bergerak dalam bidang usaha pupuk.
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA
Tahun 2012
Jumlah Jumlah Persentase penyertaan penyertaan kepemilikan awal tahun Penambahan Pengurangan akhir tahun
Nilai penyertaan: Indoham 2,4% 368.753 - - 368.753 PT Kharisma Pemasaran Bersama 6,7% 1.000.000 702 - 1.000.702 PT Riset Perkebunan Nusantara 11% 50.000 11.470.435 11.520.435
1.418.753 11.471.137 - 12.889.890 Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan - - - -
1.418.753 11.471.137 - 12.889.890
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 254
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA (Lanjutan) Tahun 2011
Jumlah Jumlah Persentase penyertaan Penyertaan kepemilikan awal tahun Penambahan Pengurangan akhir tahun
Nilai penyertaan: Indoham 2,4% 368.753 - - 368.753 PT Kharisma Pemasaran Bersama 6,7% 1.000.000 - - 1.000.000 PT Riset Perkebunan Nusantara 6,7% 50.000 - 50.000
1.418.753 - - 1.418.753 Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan - - - -
1.418.753 - - 1.418.753
Penyertaan saham pada Hamburg Indonesische Import Gesellschaft mbH (“Indoham”) adalah sesuai dengan surat eks-BKU PNP No. 871.WK.BK/A/U/175 tanggal 14 April 1975 dan No. 1554/ASS.PP/A/U/78 tanggal 30 Agustus 1978 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tangal 6 Agustus 1997 di Departemen Pertanian, Jakarta. Penyertaan saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham seluruh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) mengenai Persetujuan Pendirian Perseroan Terbatas PT Riset Perkebunan Nusantara serta surat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal PT Riset Perkebunan Nusantara. Pada tahun 2012 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah melakukan penyetoran modal sebesar Rp 11.470.435 sesuai Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 22 Juli 2011.
Penyertaan saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi Perseroan Terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham PT Kharisma Pemasaran Bersama sebesar Rp1.000.000 dilaksanakan tanggal 21 Januari 2010. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang penambahan setoran modal sebesar Rp 702.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 255
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN
a. Tanaman telah menghasilkan
2012 Saldo Saldo 31 Des 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2012
Nilai perolehan tanaman: Karet 513.257.917 - (13.674.695 ) 114.009.740 613.592.962 Kelapa sawit 641.082.401 - - 225.693.863 866.776.264 Teh 30.496.970 - - - 30.496.970
1.184.837.288 - (13.674.695 ) 339.703.603 1.510.866.196
Akumulasi penyusutan: Karet 99.290.336 22.542.790 (9.454.256 ) - 112.378.870 Kelapa sawit 134.770.339 29.407.530 - - 164.177.869 Teh 7.539.738 609.937 - - 8.149.675
241.600.413 52.560.257 (9.454.256 ) - 284.706.414
943.236.875 1.226.159.782
2011
Saldo Saldo 31 Des 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2011
Nilai perolehan tanaman: Karet 440.788.124 - (18.015.206 ) 90.484.999 513.257.917 Kelapa sawit 551.208.484 - (5.626.616 ) 95.500.533 641.082.401 Teh 30.496.970 - - - 30.496.970
1.022.493.578 - (23.641.822 ) 185.985.532 1.184.837.288
Akumulasi penyusutan: Karet 93.708.258 19.994.639 (13.744.119 ) (668.442 ) 99.290.336 Kelapa sawit 118.016.299 20.997.703 (4.762.968 ) 519.305 134.770.339 Teh 6.780.661 609.940 - 149.137 7.539.738
218.505.218 41.602.282 (18.507.087 ) - 241.600.413
803.988.360 943.236.875
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 256
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)
a. Tanaman telah menghasilkan (lanjutan)
Pengurangan tanaman telah menghasilkan termasuk penghapusan untuk dilakukan penanaman kembali (replanting) dan pengalihan sebagian lahan kepada Pemerintah Provinsi Lampung . Total nilai rugi penghapusan tanaman menghasilkan sebesar Rp 4.658.778 (2011: Rp 694.726).
b. Tanaman belum menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan teh milik Perusahaan (lahan perkebunan inti) seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas pemeliharaan lainnya dan beban keuangan dari pinjaman yang berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui sebagai tanaman menghasilkan (Catatan 2g). Pada periode tahun berjalan terjadi penghapusan tanaman belum menghasilkan seluas 29 Ha di Unit Usaha Kedaton sebesar Rp 2.304.144 (2011 : Rp nihil), disebabkan adanya pelepasan lahan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Perincian saldo biaya pengembangan lahan tersebut adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Saldo awal 1.694.286.160 1.087.037.284 Reklasifikasi 10.176.211 - Tambahan biaya pengembangan 601.306.228 694.288.921 Penghapusan (2.304.144 ) - Kapitalisasi beban keuangan (Catatan 33) 163.018.076 98.945.487
2.466.482.531 1.880.271.692 Dikurangi: Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan (339.703.603 ) (185.985.532 )
2.126.778.928 1.694.286.160 Ditambah: Pembibitan 38.444.107 46.123.569
2.165.223.035 1.740.409.729
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 257
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
13. ASET TETAP
Pemilikan langsung 2 0 1 2
Saldo Saldo 31 Des 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2012
Nilai perolehan: Tanah 107.140.186 2.720.544 - 55.767.849 165.628.579 Bangunan 301.998.940 4.074.821 (1.456.541 ) 2.373.472 306.990.692 Mesin dan instalasi pabrik 1.643.426.343 187.472.748 (1.135.481 ) 19.916.999 1.849.680.609 Jalan, jembatan dan saluran 230.697.650 17.323.004 - 4.782.393 252.803.047 Peralatan angkut 97.119.703 1.881.068 (866.401 ) - 98.134.370 Peralatan pertanian 183.133.527 11.397.239 (64.564 ) 29.700 194.495.902 Peralatan lainnya 72.318.528 3.652.667 - 19.460 75.990.655
2.635.834.877 228.522.091 (3.522.987 ) 82.889.873 2.943.723.854 Bangunan dan prasarana dalam pembangunan 50.723.424 52.154.295 (868.351 ) (56.766.435 ) 45.242.933
Jumlah nilai perolehan 2.686.558.301 280.676.386 (4.391.338 ) 26.123.438 2.988.966.787
Akumulasi penyusutan: Bangunan 168.217.590 10.743.684 (177.034 ) - 178.784.240 Mesin dan instalasi pabrik 889.290.672 142.466.394 (869.619 ) - 1.030.887.447 Jalan, jembatan dan saluran 68.532.230 13.119.342 - - 81.651.572 Peralatan angkut 57.487.200 10.672.429 (866.401 ) - 67.293.228 Peralatan pertanian 137.243.442 17.150.774 (64.564 ) 29.700 154.359.352 Peralatan lainnya 41.950.781 8.752.773 - (29.700 ) 50.673.854
1.362.721.915 202.905.396 (1.977.618 ) - 1.563.649.693
1.323.836.386 1.425.317.094
2 0 1 2 2 0 1 1
Pemilikan langsung
Biaya perolehan 2.988.966.787 2.686.558.301 Akumulasi penyusutan (1.563.649.693 ) (1.362.721.915 )
Nilai buku pemilikan langsung 1.425.317.094 1.323.836.386
Aset sewa pembiayaan
Biaya perolehan 100.202.191 65.329.680 Akumulasi penyusutan (18.790.586 ) (2.987.715 )
Nilai buku pemilikan langsung 81.411.605 62.341.965
Jumlah Aset Tetap
Biaya perolehan 3.089.168.978 2.751.887.981 Akumulasi penyusutan (1.582.440.279 ) (1.365.709.630 )
Jumlah nilai buku 1.506.728.699 1.386.178.351
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 258
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
13. ASET TETAP (lanjutan) Pemilikan langsung
2 0 1 1
Saldo Saldo 31 Des 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2011
Nilai perolehan: Tanah 78.680.243 14.371.964 - 14.087.979 107.140.186 Bangunan 253.577.883 47.310.333 - 1.110.724 301.998.940 Mesin dan instalasi pabrik 1.411.000.844 221.006.955 (4.324.770 ) 15.743.314 1.643.426.343 Jalan, jembatan dan saluran 192.741.304 33.524.914 (3.000 ) 4.434.432 230.697.650 Peralatan angkut 81.830.962 15.971.031 (682.290 ) - 97.119.703 Peralatan pertanian 168.892.626 14.315.480 (19.880 ) - 183.188.226 Peralatan lainnya 62.120.254 10.447.131 (303.556 ) - 72.263.829
2.248.844.116 356.947.808 (5.333.496 ) 35.376.449 2.635.834.877 Bangunan dan prasaran dalam pembangunan 39.653.400 69.314.445 (140.410 ) (58.104.011 ) 50.723.424
Jumlah nilai perolehan 2.288.497.516 426.262.253 (5.473.906 ) (22.727.562 ) 2.686.558.301
Akumulasi penyusutan: Bangunan 159.325.519 8.892.071 - - 168.217.590 Mesin dan instalasi pabrik 771.454.934 119.465.665 (1.629.927 ) - 889.290.672 Jalan, jembatan dan saluran 57.562.143 10.970.087 - - 68.532.230 Peralatan angkut 50.374.216 7.418.910 (305.926 ) - 57.487.200 Peralatan pertanian 154.585.093 14.683.958 (19.880 ) (32.005.729 ) 137.243.442 Peralatan lainnya 3.539.973 6.700.024 (294.945 ) 32.005.729 41.950.781
1.196.841.878 168.130.715 (2.250.678 ) - 1.362.721.915
1.091.655.638 1.323.836.386
Aset sewa pembiayaan 2012
Mesin instalasi Alat angkut Jumlah
Nilai perolehan: Saldo 31 Desember 2011 - 65.329.680 65.329.680 Penambahan 12.335.085 22.537.426 34.872.511 Pengurangan - - - Reklasifikasi - - -
Saldo 31 Desember 2012 12.335.085 87.867.106 100.202.191
Akumulasi penyusutan: Saldo 31 Desember 2011 2.987.715 2.987.715 Penambahan 623.568 15.179.303 15.802.871 Pengurangan - - - Reklasifikasi - - -
Saldo 31 Desember 2012 623.568 18.167.018 18.790.586
11.711.517 69.700.088
11.711.517 69.700.088 81.411.605
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 259
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
13. ASET TETAP (lanjutan)
Aset sewa pembiayaan 2011
Alat angkut Jumlah
Nilai perolehan: Saldo 31 Desember 2010 - - Penambahan 65.329.680 65.329.680 Pengurangan - - Reklasifikasi - -
Saldo 31 Desember 2011 65.329.680 65.329.680
Akumulasi penyusutan: Saldo 31 Desember 2010 - - Penambahan 2.987.715 2.987.715 Pengurangan - - Reklasifikasi - -
Saldo 31 Desember 2011 2.987.715 2.987.715
62.341.965 62.341.965
Tanah yang digunakan untuk operasi Perusahaan termasuk tanah untuk tanaman telah menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan, pada tanggal laporan posisi keuangan dikuasai oleh Perusahaan dan manajemen berkeyakinan bahwa penguasaan tersebut akan terus berlanjut. Tahun 2012 Perusahaan melakukan pelepasan sebagian lahan HGU kepada Pemerintah Provinsi Lampung seluas 170 Ha. Dan mendapatkan ganti rugi dengan nilai bersih sebesar Rp 47.232.000 yang dicatat dalam Pendapatan Lain-lain.
Penyusutan aset tetap, amortisasi tanaman telah menghasilkan dan beban tangguhan hak atas tanah yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Penyusutan/amortisasi
Aset tetap 218.708.267 171.118.430 Beban tangguhan hak atas tanah (Catatan 14) - 2.570.729 Tanaman telah menghasilkan (Catatan 12a) 52.560.257 41.602.281
271.268.524 215.291.440
Dibebankan ke akun:
Beban pokok penjualan 262.691.261 212.325.967 Biaya umum dan administrasi 8.577.263 2.965.473
271.268.524 215.291.440
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 260
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
13. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan sebesar Rp 1.975.841.574 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 2.033.406.961) cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan, mengingat aset tetap Perusahaan terletak di beberapa lokasi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian dalam waktu yang bersamaan untuk beberapa lokasi adalah sangat kecil. Bangunan dan prasarana dalam pembangunan terdiri dari pembangunan sarana dan prasarana sebesar Rp 21.073.080 (2011: Rp 20.994.991), tanaman ulang Rp nihil (2011: Rp 26.760.158) serta beban-beban pengurusan tanah dan lahan sebesar Rp 24.169.853 (2011: Rp 2.968.275). Sebagian tanah dan beberapa bangunan tertentu dijadikan jaminan untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 15) dan pinjaman jangka panjang (Catatan 21).
14. PROPERTI INVESTASI Rincian dari Properti Investasi adalah :
2 0 1 2
Saldo Saldo 31 Des 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2012
Nilai perolehan: Tanah - - - 19.180.593 19.180.593
Jumlah Nilai Perolehan - - - 19.180.593 19.180.593
Nilai Buku Bersih - 19.180.593
2 0 1 1 Saldo Saldo 31 Des 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Des 2011
Nilai perolehan: Tanah - - - - -
Jumlah Nilai Perolehan - - - - -
Nilai Buku Bersih - -
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 261
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
15. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
2 0 1 2 2 0 1 1
Beban kebun tebu bibit (KTB) 5.307.421 8.714.352 Aset lainnya 848.487 2.845.275 Beban ditangguhkan hak atas tanah - 87.116.545 Piutang kemitraan kelapa sawit (Catatan 5) - 8.854.468
6.155.908 107.530.640 Dikurangi: Akumulasi amortisasi beban ditangguhkan atas tanah - (14.027.712 )
6.155.908 93.502.928
Beban ditangguhkan hak atas tanah termasuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan diamortisasi selama umur hak atas tanah tersebut. Amortisasi atas beban tangguhan hak atas tanah selama tahun 2012 adalah sebesar Rp nihil dikarenakan adanya ketentuan ISAK 25 “Hak Atas Tanah” (2011: Rp 2.570.729). Beban kebun tebu bibit (KTB) merupakan beban tangguhan dalam rangka persiapan pembibitan yang akan menjadi beban kebun tebu giling (KTG) dalam 2 (dua) tahun mendatang.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 262
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2 0 1 2 2 0 1 1
Kredit Modal Kerja Kredit sindikasi 600.000.000 - PT Bank Agroniaga Tbk 50.000.000 - LPEI (Indonesia Eximbank) 29.393.517 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 125.854.221
679.393.517 125.854.221
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.008.958 - Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (2.352.972 ) - PT Bank Agroniaga Tbk 18.810.248 - Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (3.505.687 ) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17.523.423 - Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani (5.192.879 ) -
34.291.091 -
713.684.608 125.854.221
Kredit Modal Kerja Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk Revolving Credit Facility, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 600.000.000 dengan rincian sebagai berikut: 2 0 1 2
LPEI ( Indonesia Eximbank) 214.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 171.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 129.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 86.000.000
600.000.000
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 263
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) Kredit Sindikasi (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa : 1. Seluruh agunan yang telah dijaminkan kepada masing-masing kreditur berikut jaminan
tambahan lainnya akan dilakukan roya dan dipasang kembali hak tanggungan peringkat I minimal 100% dari limit kredit secara paripassu antara kreditur dan didudukkan dalam perjanjian bagi hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Piutang dan persediaan dilakukan roya dan diikat secara fidusia dan didaftarkan di lembaga fidusia minimal Rp 900.000.000 yang dibagi secara paripassu antara para kreditur dan didudukkan dalam perjanjian pembagian hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2013. PT Bank Agroniaga Tbk Pinjaman dari PT Bank Agroniaga Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 9% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa tanah dengan sertifikat HGU No 8/Banyuasin Kel Betung dan Teluk Kijang,Kec Betung,Kab Banyuasin,Prop Sumatera Selatan, Sebagaimana diuraikan dalam surat ukur No 8/Banyuasin/2009 tanggal 12 Agustus 2009 seluas 2.107,08 ha. Atas Jaminan tersebut telah terpasang Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sesuai dengan SHT NO 213/2011 tanggal 10 Agustus 2011 sebesar Rp 62.500.000. Di tahun 2012 pinjaman ini adalah sebesar Rp 50.000.000 (2011 : nihil). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2013.
LPEI (Indonesia Eximbank) Pinjaman dari Bank Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) merupakan fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet,kelapa sawit,gula dan teh dengan dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp. 200.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,00 % per tahun yang direview setiap saat dan dibayarkankan setiap tanggal 25 setiap bulannya.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 264
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) LPEI (Indonesia Eximbank) (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit modal kerja, berupa: 1. Tanah perkebunan kelapa sawit seluas 4.984,41 Ha dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS)
kapasitas 25 ton/jam serta bangunan perumahan, sarana prasarana perkebunan yang terletak di Desa Rejosari, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, Lampung. SHGU No.16/ Rejosari an. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 260 Milyar dan tambahan nilai Hak Tanggungan peringkat II sebesar IDR 50 Milyar.
2. Pabrik pengolahan Karet Unit Usaha Beringin, yang terletak di Jl. Raya Prabumulih – Baturaja
Km 52 Desa Karang Agung, Kec. Rambang Lubai, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan. SHGU No.5 seluas 45,743 Ha. Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 16 Milyar.
3. Pabrik pengolahan Karet Unit Usaha Baturaja, yang terletak di Jl. Poros Trans Unit II-IV,
Desa Lekis Rejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. SHGB No. 01/ Lekis Rejo, seluas 24,30 Ha. Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 11 Milyar.
Pinjaman dari Indonesia Eximbank merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun yang ditinjau setiap 3 (tiga) bulan dan dibayarkan setiap tanggal 25 setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan kebun karet seluas 5.580,22 Ha dan pabrik karet di Unit Usaha Tulung Buyut yang terletak di Desa Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Propinsi Lampung, beserta sarana pelengkap, alat berat, kendaraan, tanah cadangan, bibit karet, mesin, dan peralatan dengan total nilai jaminan sebesar Rp 137.397.000. Perpanjangan kredit terakhir dengan dengan surat No. BS.0229/MDI/12/2010, jangka waktu pinjaman dua (2) tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2012 dan diperpanjang dengan surat No. PBD/SP3/65/2012 dengan jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2013 dengan bunga 9% per tahun (2011 : nihil), pada tahun 2012 pinjaman tersebut sebesar Rp 29.393.517 (2011: nihil).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 265
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility, dengan batas maksimum sebesar Rp150.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan atau menjamin pembelian pupuk atau bahan baku dan sarana produksi di lingkup unit usaha Perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa: 1. Tanah seluas 41.414 m2 dan gedung dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”)
No. 211 tanggal 29 Desember 1983, No. 203 tanggal 4 Mei 1983, dan No. 193 tanggal 5 Februari 1993, beserta bangunan di atasnya berlokasi di Kecamatan Talang Kelapa, Palembang dengan nilai jaminan sebesar Rp10.000.000;
2. Tanah seluas 1.056.250 m2 dengan SHGB No. 2 tanggal 3 Oktober 1995 dengan nilai jaminan sebesar Rp137.500.000 berlokasi di Desa Negara Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Utara;
3. Tanah seluas 38.191.292 m2 dengan SHGU No 21 tanggal 24 Oktober 1995 dengan total nilai jaminan sebesar Rp11.000.000 berlokasi di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Lampung Utara;
4. Tanah seluas 4.272,8 Ha berikut kebun kelapa sawit, pabrik pengolahan, kantor, gudang dan
mess yang berlokasi di Desa Sinar Banten Bekri, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Selatan dengan nilai jaminan sebesar Rp100.000.000;
5. Tanah seluas 3.055,71 Ha berikut kebun karet, pabrik, pengolahan karet, kantor, gudang, mess berlokasi di Desa Air Batu Musi Landas, Kabupaten Muba Sumatera Selatan dengan nilai taksasi Rp 46.706.503, Persediaan dan bahan baku (antara lain pupuk, bahan kimia) dan barang jadi dengan nilai jaminan sebesar Rp 275.000.000.
Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2012 dan perusahaan telah melunasi
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 266
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBB.BB I/PKS.001A/2012 untuk MTT 2012/2013. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 9.008.958 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 2.352.972. PT Bank Agroniaga Tbk
Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Agro Tbk No. BA/Sp-14/Dir.04/V/2012. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 18.810.248 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 3.505.687. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. 222- DIR/PRG/2012 untuk MTT 2012/2013. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Kredit modal kerja ini diberikan kepada petani di lingkungan pabrik gula Bunga Mayang di kabupaten Lampung Utara dan pabrik gula Cinta Manis si Kayuagung. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 17.523.423 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 5.192.879.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 267
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
17. UTANG USAHA
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok dalam mata uang Rupiah yang timbul dari pembelian dengan rincian sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Pupuk 282.162.529 204.702.410 Konstruksi 83.464.095 154.313.214 Bahan bakar minyak 10.931.029 11.337.664 Kimia 7.847.877 9.337.614 Umum 305.767.945 222.371.827
690.173.475 602.062.729
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2 0 1 2 2 0 1 1
Bonus 41.031.422 36.591.858 Gaji 49.130.901 31.965.617 Biaya pengadaan aset 4.639.273 1.768.130 Bunga pinjaman 14.216.466 9.898.664 Biaya SDM 3.195.700 6.857.057 Biaya angkutan produksi 2.271.394 1.300.893 Tantiem 1.503.157 4.609.666 Biaya pakaian kerja 2.603.089 993.504 Jasa professional 613.636 685.000 Biaya tanaman ulang 1.004.091 6.369.138 Lainnya 16.100.804 7.633.689
136.309.933 108.673.216
Berkaitan dengan tahun buku 2012, manajemen telah mengestimasi jumlah bonus sebesar 1 (satu) bulan gaji karyawan (2011: satu bulan gaji karyawan) .
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 268
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
19. UANG MUKA DARI PELANGGAN
2 0 1 2 2 0 1 1
Karet
Wilson Global Trade Pte. Ltd. 8.567.581 23.050.404 PT Jaya Tropical 3.175.257 9.672.621 Tong Teik Pte. Ltd. 1.789.434 21.768.897 Indotama 186.610 - CV Dramaga 87.434 - Rezeki 59.997 - New Continent Entreprise - 56.457.827 Lanesborough Investment Pte. Ltd - 4.390.401 Chudickson Trading (Co) Pte. Ltd - 2.542.439 Lainnya (dibawah Rp50.000) 49.236 194.192
13.915.549 118.076.781
Teh
Sariwangi 737.371 - Sedap Harum 481.840 - PT Unilever Indonesia 254.897 - PT Indoma 234.364 254.126 KPB Jakarta 224.476 - Koi Woo Fong Tea 209.365 - Lipton tea ltd 190.634 - Prihatin Sadeli 74.685 - PT Van Rees Indonesia - 63.953 Lainnya (dibawah Rp50.000) 105.900 907.139
2.513.532 1.225.218
Kelapa sawit:
CV Aman Jaya 3.267.329 42.895.551 PT Bina Karya Prima 340.982 340.982 Palm Mandiri 243.069 - Palm Mas Asri 173.922 43.533 CV Kuali Mas 165.000 - Iskandar 63.750 - Robby 63.000 - PT Cisadane Raya 51.805 51.805 Lainnya (dibawah Rp50.000) 83.531 -
4.452.388 43.331.871
20.881.469 162.633.870
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 269
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
19. UANG MUKA DARI PELANGGAN (Lanjutan)
Rincian uang muka dari pelanggan berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Dalam Dolar Amerika Serikat US$ 1.665 (2011: US$ 10.690) 16.103.490 97.064.247 Dalam Rupiah 4.777.979 65.569.623
20.881.469 162.633.870
20. LIABILITAS LANCAR LAINNYA
2 0 1 2 2 0 1 1 Pembelian TBS, bahan olah karet (Bokar), dan tebu dari pihak ketiga 16.529.334 33.424.595 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 22.837.661 12.171.930 Utang PT LPP Agro Multi Prima Jasa 1.814.038 Uang jaminan dari kontraktor dan kompensasi lahan 9.045.114 7.509.539 Pengobatan karyawan 2.536.647 6.860.151 Penebangan dan pengangkutan 5.006.496 3.398.761 Utang bagi hasil 1.529.029 1.311.985 Titipan koperasi dan karyawan 5.227.391 1.178.193 KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero) - 24.065.461 Lainnya 10.484.245 8.786.551
75.009.955 98.707.166
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 270
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50
21. UTANG KEPADA PIHAK – PIHAK BERELASI
2 0 1 2 2 0 1 1
Perusahaan afiliasi
PT Perkebunan Nusantara III 17.299 3.011 PT Perkebunan Nusantara IV - 2.570 PT Perkebunan Nusantara V 395.153 262.474 PT Perkebunan Nusantara VIII 266.442 141.098 PT Perkebunan Nusantara IX - 12.979 PT Perkebunan Nusantara X 1.723.900 1.411.662 PT Perkebunan Nusantara XI 398.552 393.540 PT Perkebunan Nusantara XII 37.474 54.589 PT Perkebunan Nusantara XIII 40.990 - Dana Pensiun Perkebunan 9.600.986 -
12.480.796 2.281.923
Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta 5.752.388 1.907.761 Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara 10.390.235 4.623.087 Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan 582.140 - Pusat Penelitian Karet Sungai Putih 134.394 522.862 Lembaga Penelitian Sembawa Palembang 324.336 310.322 Lainnya (dibawah Rp200 juta) 2.213.235 660.143
19.396.728 8.024.175
31.877.524 10.306.098
Penjelasan dari transaksi sehubungan dengan utang di atas lihat catatan 36b dan 36c.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 271
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG
2 0 1 2 2 0 1 1
Utang bank: Kredit Modal Kerja
LPEI (Indonesia Eximbank) - 175.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 40.771.141 PT Bank Agroniaga - 30.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 22.181.904
- 267.953.045
Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi 3.407.440.913 -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.209.425.914 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 748.814.041 LPEI (Indonesia Eximbank) - 348.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 229.570.530 PT Bank Agroniaga Tbk - 23.481.748
3.407.440.913 2.559.292.233 Dikurangi: Biaya pinjaman (14.431.511 ) (8.280.000 ) Ditambah: Amortisasi biaya provisi 313.050 1.087.640
3.393.322.452 2.552.099.873
Utang Pemerintah Republik Indonesia
Pemerintah RI – Rehabilitasi PIR 5.114.026 5.114.026
3.398.436.478 2.825.166.944 Dikurangi: Bagian lancar (95.000.000 ) (428.928.418 )
3.303.436.478 2.396.238.526
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 272
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Modal Kerja LPEI (Indonesia Eximbank) Pinjaman dari Indonesia Eximbank merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun yang ditinjau setiap 3 (tiga) bulan dan dibayarkan setiap tanggal 25 setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan kebun karet seluas 5.580,22 Ha dan pabrik karet di Unit Usaha Tulung Buyut yang terletak di Desa Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Propinsi Lampung, beserta sarana pelengkap, alat berat, kendaraan, tanah cadangan, bibit karet, mesin, dan peralatan dengan total nilai jaminan sebesar Rp 137.397.000. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. BS.0229/MDI/12/2010, jangka waktu pinjaman dua (2) tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2012 dan diperpanjang dengan surat No. PBD/SP3/65/2012 dengan jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2013 dengan bunga 9% per tahun (2011 : nihil), pada tahun 2012 pinjaman tersebut sebesar Rp 29.393.517 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp100.000.000 yang digunakan untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS) bahan dasar CPO, tebu dan Bahan Olah Karet dari Petani Plasma dan pihak ketiga. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 10,5% per tahun (2011: 11% per tahun). Terhitung mulai Oktober 2012 sebesar 9,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa: 1. Tanah seluas 3.819,13 Ha dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 21 berlokasi di
Desa Gunung Katun, Kabupaten Lampung dengan nilai agunan sebesar Rp3.000.000; 2. Tanah dengan SHGU No. 7/SK.S (8 Desa) seluas 6.657,60 Ha yang berlaku hingga
31 Desember 2012 dengan nilai agunan sebesar Rp23.000.000; 3. SHGU No. 10 tanggal 31 Desember 2019 seluas 895 Ha berlokasi di Desa Kota Napal,
Kabupaten Lampung Utara dengan nilai agunan sebesar Rp3.000.000. 4. SHGB No.2 tertanggal 3 Oktober 2025 berlokasi di Desa Negara Tulang Bawang, Kabupaten
Lampung Utara seluas 105,63 Ha, bangunan pabrik dan emplasmen dalam lingkungan pabrik gula Bunga Mayang, sarana dan prasarana pada pabrik gula Bunga Mayang, mesin dan peralatan pabrik dengan total nilai agunan sebesar Rp270.000.000;
5. Kendaraan dan alat berat pada pabrik gula Bunga Mayang dengan nilai agunan sebesar Rp42.000.000.
6. Bagian dari proyek investasi seperti: pompa air, peralatan litbang, mesin dan peralatan pabrik dengan total nilai agunan sebesar Rp321.000.000.
Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. R.11.256-ADK/DKR/07/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012 dan telah dilunasi oleh Perusahaan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 273
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) PT Bank Agroniaga Tbk
Pinjaman dari PT Bank Agroniaga Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp50.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 11,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa tanah seluas 4.984,41 Ha dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (“SHGU”) No. 16/Rejosari, beserta bangunan di atasnya berlokasi di Lampung Selatan – Propinsi Lampung. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No 01/Dir.01-OL/V/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2012 dan telah dilunasi oleh Perusahaan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp200.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% (2011: 10% per tahun. Terhitung mulai Oktober 2012 sebesar 9% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: 1. Persediaan barang dan piutang dagang yang diikat secara fidusia, masing-masing dengan nilai
pengikatan sebesar Rp153.000.000 dan Rp8.123.000 atau nilai keduanya setara dengan 80,56% dari limit kredit;
2. Tanah dan bangunan seluas 3.774,3 Ha dengan sertifikas hak guna usaha (“SHGU”) No. 3/Bergen, 1.544,14 Ha dengan SHGU No. 4/Way Berulu dan 3.252,9 Ha dengan SHGU No. 2/KD yang ketiganya berlokasi di Lampung Selatan – Propinsi Lampung yang telah diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp59.359.000, dan;
3. Terdapat penambahan jaminan di perjanjian perpanjangan tahun 2009 yaitu SHGU No. 32/Sindang Sari dan SHGU No. 01 terletak di Kecamatan Tanjung Batu/Inderalaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan.
Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. CBG.AGB/SPPK/D4.021/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2012 dan diperpanjang dengan surat No. CBG.AGB/SPPK/093/2012 dengan jangka waktu 1 tahun yang akan jatuh tempo tanggal 7 Agustus 2013 namun perusahaan pada tahun 2012 telah melunasi pinjaman tersebut.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 274
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi Pada tahun 2012, berdasarkan surat persetujuan pada tanggal 18 Oktober 2012, Bank Mandiri No: CBG.AGB/SPPK/147/2012, BNI No: BIN/2.3/103/R, Bank BRI No: 1069-MND/NDD/10/2012, Indonesia Eximbank No: PBD/SP3/68/2012 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit secara sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan LPEI ( Indonesia Eximbank), dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai agen fasilitas, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai agen penampungan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai agen penjamin. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalan 3 (tiga) tranche dengan jumlah fasilitas maksimum sebagai berikut: PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank)
Jumlah
Tranche A 1.237.176.914 833.690.000 312.574.000 404.000.000 2.787.440.914 Tranche B 210.000.000 210.000.000 210.000.000 70.000.000 700.000.000 Tranche C 135.600.000 135.600.000 135.600.000 45.200.000 452.000.000
1.582.776.914 1.179.290.000 658.174.000 519.200.000 3.939.440.914
Fasilitas tranche A digunakan untuk pelunasan kredit investasi dan kredit modal kerja dari fasilitas kredit lama. Fasilitas tranche B digunakan untuk pembiayaan kembali atas investasi tanaman dan non tanaman untuk kebun eksisting serta pembiayaan tanaman dan non tanaman berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2012 sedangkan fasilitas tranche C digunakan untuk membiayai pelunasan Medium Term Notes (MTN) yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 dan 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga 9,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan kreditur. Jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas tranche A dan tranche B telah dicairkan seluruhnya di tahun 2012, sedangkan fasilitas tranche C dicairkan sesuai dengan jadwal pelunasan Medium Term Notes (MTN). Pinjaman ini dijamin dengan:
1. Agunan Fixed Aset
Seluruh agunan yang telah dijaminkan kepada masing-masing kreditur berikut jaminan tambahan lainnya akan dilakukan roya dan dipasang kembali Hak Tanggungan Peringkat I (pertama) minimal 100% dari limit Kredit secara paripassu antara para kreditur dan didudukkan dalam Perjanjian Pembagian Hasil Jaminan yang pengikatnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Agunan Non Fixed Asset (Piutang dan Persediaan) Piutang dan persediaan dilakukan roya dan diikat secara fidusia dan didaftarkan di Lembaga Fidusia minimal sebesar Rp 900.000.000 yang dibagi secara paripassu antara Para Kreditur dan didudukkan dalam Perjanjian Pembagian Hasil Jaminan yang pengikatnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 275
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Current Ratio minimum1 kali. - Rasio Debt Service Coverage minimum 1 kali. - Rasio utang terhadap ekuitas maksimum 4 kali Perjanjian kredit tersebut juga tidak memperkenankan Perusahaan untuk: - - Memindahtangankan barang jaminan. - Bertindak sebagai penjamin utang. - Menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain. - Memperoleh pinjaman dari kreditur lain. Saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank)
Jumlah
Tranche A 1.203.888.937 811.258.403 304.163.759 393.129.815 2.712.440.914 Tranche B 208.500.000 208.500.000 208.500.000 69.500.000 695.000.000
1.412.388.937 1.019.758.403 512.663.759 462.629.815 3.407.440.914
Dikurangi: Bagian lancar Tranche A 39.945.572 ) 26.917.916 10.092.289 13.044.223 90.000.000 Tranche B 1.500.000 ) 1.500.000 1.500.000 500.000 5.000.000
41.445.572 28.417.916 11.592.289 13.544.223 95.000.000
Tranche A 1.163.943.365 784.340.487 294.071.470 380.085.592 2.622.440.914 Tranche B 207.000.000 207.000.000 207.000.000 69.000.000 690.000.000
1.370.943.365 991.340.487 501.071.470 449.085.592 3.312.440.914
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 276
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Kredit Investasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk a. Fasilitas kredit investasi dengan batas maksimum sebesar Rp500.000.000 yang akan
digunakan untuk investasi tanaman karet dan kelapa sawit berdasarkan surat persetujuan dari PT Bank Mandiri (Perserso) Tbk No. CBG.PSP/SPPK/028/2008 tanggal 23 Desember 2008. Pinjaman ini juga dapat digunakan untuk investasi non-tanaman serta perlunasan Obligasi Seri A dan syariah Mudharabah sebesar Rp290.000.000
Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang sebesar 13,25% per tahun dan dijamin dengan agunan berupa tanah SHGU No. 4/Way Berulu, SHGU No. 3/Bergen, SHGU No. 1/Betung Krawo, SHGU No. 8/Ketahun, SHGU No. 4/Padang Pelawi, SHGU No. 1/Betung Krawo, SHGU No. 41, 41, 52 dan 54, SHGU No. 0006/Talo Pino. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan mulai tahun 2009 dan akan berakhir pada tanggal 23 Desember 2015. Keseluruhan kredit sudah dicairkan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp Nihil (2011: Rp Rp320.000.000) dengan tingkat bunga 9% per tahun (2011 : 10,05 % per tahun ), pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 110%, Debt to Equity Ratio maksimal 250% dan Debt Service Coverage Ratio minimal 120%, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain.
b. Fasilitas Kredit Investasi (KI) merupakan pinjaman non revolving diselenggarakan
berdasarkan surat persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Np. CBG.AGB/SPPK/030/2011 tanggal 24 Maret 2011, dengan batas maksimum Rp. 600.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai replanting pemeliharaan TBM kelapa sawit dan karet tahun anggaran 2011. Pinjaman ini terbagi dalam Trance A dengan limit Rp 400.000.000 dan Trance B dengan limit Rp. 200.000.000 dan seluruh pinjaman tersebut telah dicairkan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan seluruh obyek yang dibiayai dengan fasilitas KI, atas tanah SHGU dan yang dalam proses SHGU berikut tanaman, pabrik, bangunan dan sarana / prasarana lain yang berdiri diatasnya yang menjadi agunan kredit PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan mulai tahun 2011 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9% per tahun (2011 : 10 % per tahun). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp. Nihil (2011: 600.000.000).Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 105%, Leverage maksimal 300% dan DSCR minimal 110% dan cover bade maksimal 70%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain. Selain itu Perusahaan juga tidak boleh menerima pinjaman dari bank/kreditur lain, melakukan penggantian pemegang saham, penggantian direksi dan dewan komisaris tanpa adanya persetujuan tertulis dari Bank.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 277
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Kredit Investasi (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) c. Fasilitas Kredit Investasi (KI) merupakan kredit non revolving dengan batas maksimum
Rp200.000.000 yang digunakan untuk membiayai investasi/capex sesuai dengan RUPS RKAP tahun 2011 berdasarkan surat perjanjian dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.AGB/SPPK/138/2011 tanggal 13 Desember 2011. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan sejak penandatanganan kredit. Jangka waktu kredit ini adalah 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 31 Desember 2021, seluruh plafon sudah dicairkan pada tahun 2011. Pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa aset tetap unit usaha Pabrik Gula Cinta Manis terdiri dari bangunan pabrik, mesin dan peralatan pabrik kantor. Gudang, rumah, sarana dan prasaranan pabrik dan tanah, SHGU No.1 seluas 6.512,42 Ha a.n PTPN VII, yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Illir, Sumatera Selatan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp Nihil (2011: Rp 200.000.000) dengan tingkat bunga 9% per tahun (2011 : 10 % per tahun). Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 100%, Leverage maksimal 300% dan DSCR minimal 100% dan cover bade maksimal 70%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari: a. Fasilitas kredit investasi nomor 03.004 yang diperoleh tanggal 14 Maret 2003 sebesar
Rp32.500.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% (2011: 10,25%) per tahun. Pinjaman ini digunakan sebagai pendanaan tambahan untuk pemeliharaan dan pembangunan serta peremajaan bangunan pabrik kelapa sawit, karet, teh dan gula. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 13 Maret 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp 1.015.625).
b. Fasilitas kredit yang merupakan tambahan fasilitas pinjaman di atas sesuai dengan Perjanjian
Kredit nomor 05.049 tanggal 16 September 2005, untuk pendanaan investasi tanaman dengan batas maksimum kredit sebesar Rp68.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun), serta fasilitas kredit nomor 05.050 tanggal 16 September 2005 untuk pendanaan investasi non-tanaman dengan batas maksimum kredit sebesar Rp57.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun). Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman, yaitu untuk fasilitas kredit investasi tanaman akan berakhir pada tanggal 15 September 2018 dengan masa tenggang (grace period) selama 36 bulan dan untuk fasilitas kredit non-tanaman akan berakhir pada 15 September 2014 dengan masa tenggang (grace period) selama 12 bulan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp62.010.000). Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 278
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
58
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Kredit Investasi (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
c. Fasilitas kredit investasi nomor 54 yang diperoleh tanggal 30 Oktober 2009 dengan jumlah maksimum sebesar Rp450.000.000 terdiri dari Rp380.000.000 pinjaman pokok dan Rp70.000.000 pinjaman IDC dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun). Pinjaman ini digunakan sebagai pendanaan tambahan untuk pembiayaan investasi penanaman ulang tanaman perkebunan (non-tebu) dan non-tanaman (infrastructure) di lingkup unit-unit usaha. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 29 Oktober 2019. Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
d. Fasilitas Kredit Investasi, sesuai dengan persetujuan dari Bank Mandiri no. KPD/2.4/695/R
tanggal 23 Desember 2011 digunakan sebagai reimburssement atas pembiayaan investasi rutin (tanaman dan non tanaman) serta pengembangan yang telah dilakukan pada tahun 2010. Jumlah maksimum Rp250.000.000. Tingkat suku bunga pada tahun 2012 dan 2011 adalah 9.5%. Pinjaman dibayar setiap tanggal 25 setiap bulannya. Aflopend kredit, jangka waktu 9 (sembilan) tahun dengan grace period 2 (dua) tahun terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit. Jatuh tempo 28 Desember 2020.
Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012.
Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) a. Fasilitas Kredit Investasi (KI), sesuai dengan surat Persetujuan Prinsip Pemberian Fasilitas
PT. Perkebunan Nusantara VII (Pesero) dari Indonesia Eximbank No. 0157/MDI/06/2010 tanggal 24 Juni 2010 dan diperbaharui dengan perjanjian kredit No. BS.0229/MDI/12/2010 tanggal 1 Desember 2010. Fasilitas ini memiliki plafon sebesar Rp350.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai investasi tanaman dan non tanaman tahun 2010 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang akan berakhir pada tahun 2017 dengan masa tenggang (grace period) selama 4 tahun.
Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012. Sehingga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011 : 348.000.000).
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 279
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Kredit Investasi (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk a. Fasilitas kredit investasi dengan surat perjanjian yang dibuat dihadapan Notaris Yatty Sriyati
Sudahiwiraatmaja, S.H., M.M., M.Hum dengan akta Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 15 Februari 2008 dengan batas maksimum sebesar Rp324.652.145 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp283.097.700 dan kapitalisasi bunga (KIDC) sebesar Rp41.554.445 yang digunakan untuk proyek revitalisasi Pabrik Gula Bunga Mayang. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2018. Perjanjian telah diubah melalui addendum No. R.II 181-ADK/DKR/06/2009 sehingga batas maksimum kredit menjadi Rp408.763.000 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp310.682.000 dan KIDC sebesar Rp98.082.000 dengan tingkat bunga 10,5%.
Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012. Sehingga saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp nihil (2011: Rp 229.570.530).
PT Bank Agroniaga Tbk (“Bank Agro”)
Pinjaman dari Bank Agro merupakan fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan tebu rakyat (KKP-TR) yang diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dengan Bank Agro Jakarta No. 79/KTR/01/2008 tanggal 10 Maret 2008. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali olegh kelompok tani penerima fasilitas kredit ini dengan tingkat bunga sebesar 13%-16% per tahun. Kredit investasi ini diberikan kepada petani di wilayah kerja Pabrik Gula Bunga Mayang dalam rangka pembiayaan pengembangan budi daya tanaman tebu. Kelompok tani memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk menarik dan memindahbukukan dana pinjaman dari rekening Perusahaan kepada kelompok tani yang memperoleh fasilitas kredit tersebut. Jangka waktu pinjaman ini adalah sampai dengan pinjaman pokok dan bunga atas nama kelompok mitra binaan pabrik gula yang bersangkutan lunas. Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan Perusahaan (corporate guarantee). Dalam perjanjian ini tidak terdapat persyaratan pemabatasan tindakan perusahaan (negative covenant).
Berdasarkan persetujuan kredit KKP-E TR Musim Tanam Tahun (MTT) 2010/2011 No. Tref: 13/OL-Krd/KRA/VI/2011 tanggal 24 Juni 2011 oleh Bank Agroniaga Tbk, dilakukan pencairan atas kredit KKP-E TR MTT 2010/2011 sebesar Rp nihil (2011: Rp 23.481.747.500) dengan suku bunga 12,25% dimana 6% dibebankan kepada petani dan 6,25% disubsidi oleh pemerintah.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 280
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Kredit Investasi (lanjutan)
Pemerintah RI – Rehabilitasi PIR Pinjaman dari Pemerintah RI untuk rehabilitasi PIR (Perkebunan Inti Rakyat) merupakan biaya rehabilitasi tanaman proyek PIR yang rusak sebelum dikonversikan menjadi milik petani peserta proyek PIR. Berdasarkan Surat Ketetapan Menteri Keuangan No. S1544/MK.013/1987 tanggal 8 Desember 1987, 50% dari total biaya rehabilitasi menjadi beban Perusahaan dan sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Perjanjian pinjaman dengan Pemerintah RI ini tidak memiliki ketentuan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan (negative covenant). Perusahaan telah mengajukan usulan beberapa kali, termasuk melalui Surat Direksi No. 7.9/A/159/2002 tanggal 26 Juli 2002 agar pinjaman tersebut dapat dikonversikan menjadi Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Perusahaan. Namun, sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, usulan tersebut belum mendapatkan tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan.
23. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT BRI Syariah untuk pembelian alat berat di Unit Usaha Bunga Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri, Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Baturaja, Distrik Banyuasin, Way Sekampung, Way Seputih, dan Muara Enim. Pembayaran sewa minimum atas liabilitas sewa pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Tidak lebih dari 1 tahun 27.977.454 19.527.080 Antara 1 tahun sampai 4 tahun 67.220.827 49.565.745 Lebih dari 4 tahun 2.618.706 10.401.826
97.816.987 79.494.651 Dikurangi: Biaya sewa pembiayaan di masa datang (18.269.982 ) (17.322.233 )
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan 79.547.005 62.172.418
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan dirinci sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Tidak lebih dari 1 tahun 20.040.438 13.065.936
Antara 1 tahun sampai 4 tahun 56.964.053 39.197.808 Lebih dari 4 tahun 2.542.514 9.908.674
59.506.567 49.106.482
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan 79.547.005 62.172.418
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 281
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
61
24. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH
2 0 1 2 2 0 1 1
Pokok pinjaman 451.521.263 453.000.000 Dikurangi: Beban penerbitan surat utang jangka menengah (478.737 ) (530.000 )
451.042.526 452.470.000 Ditambah: Amortisasi penerbitan surat utang jangka menengah 957.474 36.031
452.000.000 452.506.031 Dikurangi: bagian lancar - (1.000.000 )
452.000.000 451.506.031
Tanggal 8 Juli 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk Sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp152.000.000 yang terdiri dari MTN seri A sebesar Rp50.000.000 dan seri B sebesar Rp102.000.000. Jangka waktu MTN seri A dan seri B masing-masing selama 3 tahun dan 4 tahun terhitung sejak tanggal penerbitan dan dikenakan bunga sebesar 10,4% per tahun. MTN tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1603/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. MTN Seri A sebesar Rp50.000.000 akan jatuh tempo pada 8 Juli 2013 dan MTN Seri B sebesar Rp102.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2014. Tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk Sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp 300.000.000. MTN tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Jangka waktu MTN adalah 380 hari dan dikenakan bunga sebesar 9,3% Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dan berakhir pada tanggal 12 Januari 2012 yang merupakan tanggal pelunasan pokok MTN. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1604/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Pada tanggal 28 Desember 2011, Perusahaan telah membayar MTN ini sebesar Rp299.000.000, dengan adanya pelunasan ini, Perusahaan menerbitkan sertifikat jumbo atas MTN dengan nilai Rp1.000.000 dengan tingkat bunga 8,3% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2012 yang merupakan tanggal pelunasan pokok MTN.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 282
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
62
24. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan) Pada tanggal 28 Desember 2011, perusahaan telah menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes - “MTN”) dalam bentuk sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sejumlah Rp300.000.000. MTN tersebut telah didaftarkan secara elektronik di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan Nomor 714/STF/02/2011. Jangka waktu MTN adalah 380 hari dihitung sejak tanggal penerbitan dan dikenakan bunga sebesar 9,30% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dan jatuh tempo pada tanggal 11 Januari 2013 yang merupakan tanggal pelunasan Pokok MTN. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1602/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Beban yang berhubungan dengan penerbitan MTN meliputi biaya penjaminan MTN, biaya konsultan, dan beban lainnya dicatat sebagai pengurang pokok pinjaman dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif.
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Estimasi liabilitas imbalan jasa masa kerja karyawan setelah dikurangi nilai wajar aset dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
i. Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun (182.022.901 ) (161.659.683 ) ii. Liabilitas imbalan kerja lainnya 168.100.972 194.679.845
Liabilitas (kekayaan) (13.921.929 ) 33.020.162
Beban imbalan jasa masa kerja karyawan telah dialokasikan ke dalam beban tanaman dan beban usaha Perusahaan sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Beban manfaat pensiun 8.588.265 3.262.076 Beban imbalan kerja lainnya 77.356.439 84.680.207
85.944.704 87.942.283
Dibebankan ke akun: 2 0 1 2 2 0 1 1
Tanaman belum menghasilkan 36.239.457 36.862.580 Beban usaha 49.705.247 51.079.703
85.944.704 87.942.283
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 283
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
i. Imbalan pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji terakhir dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dapenbun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999. Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan, masing-masing sebesar 6% dan 4,94% dari gaji dasar tahunan karyawan, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan. Aset dana pensiun terutama terdiri atas deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang berbentuk saham, tanah dan bangunan. Penilaian aktuarial dilakukan setiap tahun. Nilai wajar aset dan liabilitas aktuarial berdasarkan laporan aktuaris PT Binaputera Jaga Hikmah tanggal 27 Februari 2012 dengan laporan No. 170/PSAK-BJH/II-2012 (2010: 11 Maret 2011) adalah sebagai berikut:
a. Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun:
2 0 1 2 2 0 1 1
Nilai kini liabilitas manfaat pensiun 499.578.342 404.878.761 Nilai wajar aset bersih (392.181.502 ) (376.056.435 )
Posisi pendanaan 107.396.840 28.822.326 Kerugian aktuarial yang belum diakui (289.419.741 ) (190.482.009 )
(182.022.901 ) (161.659.683 )
b. Beban manfaat pensiun yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif:
2 0 1 2 2 0 1 1
Biaya jasa kini 9.660.547 6.605.902 Biaya bunga 21.458.574 17.744.075 Hasil investasi (37.605.644 ) (30.511.279 ) Amortisasi kerugian actuarial 15.074.787 9.423.378
8.588.264 3.262.076
c. Rekonsiliasi perubahan selama periode berjalan atas liabilitas/(kekayaan) bersih yang
diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Saldo awal (161.659.683 ) (112.259.863 ) Beban manfaat pension 8.588.265 3.262.076 Iuran perusahaan (28.951.482 ) (52.661.896 )
(182.022.900 ) (161.659.683 )
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 284
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
64
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) i. Imbalan pensiun (Lanjutan)
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan liabilitas beban pensiun adalah sebagai berikut: Tingkat bunga aktuarial 5,3% 6% Tingkat pengembalian hasil investasi 10% 10% Tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun 2,5% 2,5% Usia normal pensiun 55 – 56 tahun 55 – 56 tahun Biaya penyelenggaraan 10% 10% Maksimum manfaat pensiun 70% 70%
ii. Imbalan jasa masa kerja lainnya
Tabel-tabel berikut meringkas unsur biaya imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun, dan cuti panjang yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan Perusahaan untuk liabilitas imbalan jasa masa kerja berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah seperti termuat dalam laporannya bertanggal 21 Februari 2013 dengan laporan 067/PSAK–BJH/III-2013 (2011: 27 Februari 2012) a. Liabilitas imbalan jasa masa kerja:
2 0 1 2 2 0 1 1
Nilai kini liabilitas 680.453.861 552.948.593 Kerugian aktuarial yang belum diakui (499.183.941 ) (342.466.010 ) Biaya jasa lalu yang belum diakui –
non vested
(13.168.948 )
(15.802.738
)
168.100.972 194.679.845
b. Biaya imbalan jasa masa kerja: 2 0 1 2 2 0 1 1
Biaya jasa kini 25.762.390 24.200.880 Biaya bunga 16.972.108 26.921.798 Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui 2.633.790 2.633.790 Kerugian actuarial 31.988.151 30.923.739
77.356.439 84.680.207
c. Perubahan liabilitas imbalan jasa masa kerja selama tahun berjalan
2 0 1 2 2 0 1 1
Saldo awal 194.679.845 187.101.123 Beban imbalan kerja 77.356.439 84.680.207 Pembayaran imbalan kerja (103.935.312 ) (77.101.485 )
168.100.972 194.679.845
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 285
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65
26. MODAL SAHAM
Pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Negara Republik Indonesia 1.226.233.000 365.000.000
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Berdasarkan Akta notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa ,S.H.,MKn nomor 42 pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan Notaris pengganti Yulianti Irawati S.H. , tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham, disetujui untuk menempatkan saham yang masih dalam simpanan sejumlah Rp 861.223.000 Akta ini telah didaftarkan ke Kemenkunham pada tanggal 29 Oktober 2012 sesuai dengan surat dari Kemenkunham No : AHU-AH.01.10-38492.
28. SELISIH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS SEPENGENDALI
Untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi, maka berdasarkan akta Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996) yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Sejak tanggal tersebut beberapa BUMN Perkebunan dinyatakan sebagai perusahaan baru walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya (jumlah saham dan saldo laba). Selisih bersih aset dan liabilitas sebesar Rp384.091.543 yang timbul dari pelaksanaan realokasi tersebut, setelah mempertimbangkan jumlah yang digunakan sebagai setoran modal saham sebesar Rp365.000.000, diakui sebagai komponen ekuitas dengan judul “Selisih Nilai Transaksi Antar Entitas Sepengendali” sebesar Rp19.091.543. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/KMK.06/2011 tahun 2011, selisih transaksi antar entitas sepengendali senilai Rp10.202.627 telah dikonversi sebagai tambahan modal disetor (Catatan 28) sehingga saldo selisih transaksi antar entitas sepengendali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar sebesar Rp8.888.916
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 286
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
66
29. PEMBAGIAN LABA Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tahun 2011 dan 2010, masing-masing diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2012 dan 13 Juni 2011, Perusahaan telah mengalokasikan laba bersih untuk tujuan sebagai berikut: a. Pembayaran dividen kepada pemegang saham:
Periode Jumlah (Rp) Rp per saham
Deklarasi pada tahun 2012 untuk laba tahun 2011 46.023.001 37 Deklarasi pada tahun 2011 untuk laba tahun 2010 75.973.160 208
b. Pembentukan cadangan umum:
2 0 1 2 2 0 1 1
Cadangan umum 99.716.502 162.076.075
Sesuai dengan akta pendirian Perusahaan pada hal 30, bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan umum ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal yang ditempatkan, hanya dapat digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perusahaan. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 20% tersebut, maka RUPS dapat memutuskan menggunakan kelebihan tersebut bagi keperluan Perusahaan.
c. Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) bersumber dari alokasi laba bersih tahun sebelumnya dengan besaran sebagai berikut: 2 0 1 2 2 0 1 1
Dana program kemitraan 3.068.200 7.597.317 Dana bina lingkungan 4.602.300 7.597.317
7.670.500 15.194.634
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 287
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
67
30. PENJUALAN a) Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok komoditi adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Komoditi Hasil tanaman keras Karet 1.959.549.444 2.554.105.504 Kelapa sawit 1.432.090.479 1.544.378.056 Teh 63.364.605 55.293.776
3.455.004.528 4.153.777.336 Hasil tanaman semusim Gula dan tetes 905.366.326 769.517.738
4.360.370.854 4.923.295.074
b) Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Domestik 3.130.942.171 3.370.279.304 Ekspor 1.229.428.682 1.553.015.770
4.360.370.854 4.923.295.074
c) Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari penjualan per komoditi
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Kelapa sawit 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Pembeli
PT Aman Jaya Perdana 482.558.490 500.278.476 34% 33% PT Sinar Alam Permai 267.651.550 280.109.035 19% 19% PT Indokarya Internusa 245.410.100 210.716.490 17% 14% PT Bina Karya Prima 189.045.432 - 13% - PT Palm Mas Asri - 179.796.828 - 12%
1.184.665.572 1.170.900.829 83% 78%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 288
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
68
30. PENJUALAN (Lanjutan)
c. Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari penjualan per komoditi Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Karet
Gula dan tetes
Teh
2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Pembeli
New Continent Enterprises Pte. 429.702.071 - 22% - PT Bitung Gunasejahtera 390.219.645 - 20% - Wilson Global Trade Pte. Ltd 248.917.747 - 13% - Tong Teik Pte. Ltd 235.806.150 - 12% - PT Wilson Trading Perkasa. 234.242.302 583.119.608 12% 23% Vitra Commodities Pte. Ltd - 627.648.844 - 25%
1.538.887.915 1.210.768.452 79% 48%
2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Pembeli
CV Hasil Karya Wijaya 361.307.955 561.233.182 40% 75% CV. Medan Sakti 214.540.682 - 24% - PT Duo Gemini Sakti 122.690.909 - 14% - CV Sumber Hidup 111.092.727 - 12% - PT Aman Jaya Perdana - 76.263.146 - 10%
809.632.273 637.496.328 89% 85%
2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Pembeli
PT Trijasa Prima Sejati 12.000.067 9.624.863 19% 18% CV Rajawali 9.779.735 12.975.617 15% 24% PT Unilever 9.130.423 - 14% - CV Swadaya Makmur 7.896.880 - 12% - PT Sariwangi A.E.A - 7.881.450 - 15%
38.807.105 30.481.930 61% 57%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 289
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
69
31. BEBAN POKOK PENJUALAN
Terjadinya kebakaran pada Unit Usaha Cinta Manis tanggal 17 dan 18 Juli 2012 perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 50.295.567 atas biaya tanaman yang sebelumnya dibukukan di harga pokok produksi gula dan tetes tahun 2012. Biaya kerugian tersebut merupakan biaya yang dibukukan sebagai biaya kerugian lain-lain.
Pemasok-pemasok utama dari pembelian yang dilakukan oleh Perusahaan selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2 0 1 2 2 0 1 1
Tanaman keras: Bahan baku yang digunakan 2.533.525.150 3.008.768.977 Beban penyusutan dan amortisasi 142.633.418 116.599.678 Beban upah dan lain-lain 244.935.090 283.483.954
Beban pokok produksi 2.921.093.658 3.408.852.609 Saldo barang jadi awal tahun 135.777.038 110.164.906 Saldo barang jadi akhir tahun (233.484.723 ) (135.777.038 )
Beban pokok penjualan tanaman keras 2.823.385.973 3.383.240.477
Tanaman semusim: Bahan baku yang digunakan 443.925.350 519.239.805 Beban penyusutan dan amortisasi 120.057.843 95.726.290 Beban upah dan lain-lain 155.639.029 198.153.356
Beban pokok produksi 719.622.222 813.119.451 Saldo barang jadi awal tahun 6.812.052 33.509.163 Saldo barang jadi akhir tahun (5.220.851 ) (6.812.052 )
Beban pokok penjualan tanaman semusim 721.213.423 839.816.562
Total beban pokok penjualan 3.544.595.396 4.223.057.039
2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Pemasok
PT Mega Eltra 107.451.354 55.840.964 3,07% 1,56% PT Sinar Citra Abadi 98.515.616 73.038.315 2,81% 2,04% PT Darma Dwi Jaya 86.383.270 - 2,47% - PT Karya Bersama SA 55.412.265 - 1,58% - Koperasi Ruwa Jurai 54.572.369 24.136.533 1,56% 0,67% PT Trada Trading Indonesia 54.117.158 - 1,55% - PT Gitamas Lestarindo 53.368.185 - 1,52% - PT Betha Tri Adi 52.773.592 42.547.327 1,51% 1,19% PT Galatta Lestarindo 50.475.988 - 1,44% - PT Saraswanti AM 37.693.632 50.465.320 1,08% 1,41%
650.763.429 246.028.459 18,59% 7,09%
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 290
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
70
32. BEBAN PENJUALAN
33. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
34. BEBAN KEUANGAN
2 0 1 2 2 0 1 1
Beban pengangkutan 34.161.235 32.660.640 Beban kantor pemasaran bersama 9.929.317 11.474.427 Beban pergudangan 3.790.168 932.762 Beban instalasi pemompaan 650.474 282.841 Beban analisa produksi 1.407.227 207.795 Beban lainnya 4.557.585 5.893.244
54.496.006 51.451.709
2 0 1 2 2 0 1 1
Beban gaji, upah, imbalan masa kerja karyawan dan tunjangan lainnya 229.451.501 143.839.805 Beban jasa produksi 41.031.422 40.996.889 Beban perjalanan 47.159.034 24.709.516 Beban keamanan 31.532.259 4.049.944 Beban pemeliharaan dan perbaikan 27.547.196 9.646.152 Beban listrik dan air 19.354.955 2.930.924 Biaya penanggulangan limbah 12.437.794 - Beban asuransi 8.874.563 647.814 Beban penyusutan dan amortisasi 8.577.264 2.965.474 Beban pajak bumi dan bangunan 7.725.740 358.426 Beban konsultan 6.411.733 6.966.340 Tantiem 1.503.157 4.162.125 Beban iuran keanggotaan dan sumbangan 1.112.402 1.652.445 Beban pendidikan dan pelatihan 13.170.346 8.556.990 Beban hubungan masyarakat dan social 3.431.879 6.723.186 Beban lainnya 23.996.789 12.120.802
483.318.034 270.326.832
2 0 1 2 2 0 1 1
Jumlah beban bunga 396.888.133 302.241.025 Beban bunga dikapitalisasi: Tanaman belum menghasilkan (163.018.076 ) (98.945.487 )
233.870.057 203.295.538
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 291
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
71
35. LABA PER SAHAM
36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI a. Piutang kepada pihak – pihak berelasi
Persentase terhadap jumlah aset 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Perusahaan Afiliasi
PT Perkebunan Nusantara I 286.317 286.317 0,004 0,005 PT Perkebunan Nusantara II 638.262 594.232 0,009 0,010 PT Perkebunan Nusantara IV 11.550 - 0,000 - PT Perkebunan Nusantara V - - - - PT Perkebunan Nusantara VI 5.257 38.947 0,000 - PT Perkebunan Nusantara VIII - - - - PT Perkebunan Nusantara IX 4.179 - 0,000 - PT Perkebunan Nusantara XII - - - - PT Perkebunan Nusantara XIII 100.413 100.000 0,001 0,002 PT Perkebunan Nusantara XIV 15.290.585 15.290.585 0,213 0,253 Dana Pensiun Perkebunan - 21.508.655 - 0,356
16.336.563 37.818.736 0,227 0,626
Perusahaan asosiasi PT Rajawali Nusantara Indonesia 91.534 110.989 0,001 0,002 Lain-lain (dibawah Rp100 juta) 66.626 47.628 0,002 0,001
16.494.723 37.977.353 0,230 0,629
Piutang kepada Perusahaan afiliasi PT Perkebunan tidak dikenakan bunga dan belum ditentukan saat pelunasannya. Piutang ini berasal dari andil biaya tim pengembangan industri kelapa sawit, beban yang berkaitan dengan aktivitas rapat, pembebanan biaya bibit tebu dan pengobatan karyawan perusahaan afiliasi.
2 0 1 2 2 0 1 1
Laba bersih 54.332.594 153.410.004 Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 1.226.223 365.000
44 420
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 292
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
72
36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Utang kepada pihak – pihak berelasi
Persentase terhadap jumlah aset 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 1
Perusahaan Afiliasi
PT Perkebunan Nusantara III 17.299 3.011 0,000 0,000 PT Perkebunan Nusantara IV - 2.570 - 0,000 PT Perkebunan Nusantara V 395.153 262.474 0,006 0,004 PT Perkebunan Nusantara VIII 266.442 141.098 0,004 0,002 PT Perkebunan Nusantara IX - 12.979 - 0,000 PT Perkebunan Nusantara X 1.723.900 1.411.662 0,024 0,023 PT Perkebunan Nusantara XI 398.552 393.540 0,006 0,007 PT Perkebunan Nusantara XII 34.474 54.589 0,000 0,001 PT Perkebunan Nusantara XIII 40.990 - 0,001 - Dana Pensiun Perkebunan 9.600.986 - 0,134 -
12.477.796 2.281.923 0,175 0,041 Perusahaan asosiasi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta 7.566.426 1.907.761 0,105 0,032 Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara 10.390.235 4.623.087 0,145 0,077 Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan 582.140 - 0,008 - Pusat Penelitian Karet
Sungai Putih 134.394 522.862 0,002 0,009 Balai Penelitian Sembawa Palembang 324.336 310.322 0,005 0,005 Lainnya 402.197 660.143 0,006 0,011
19.399.728 8.024.175 0,271 0,134
31.877.524 10.306.098 0,446 0,175
Utang kepada perusahaan afiliasi merupakan utang yang timbul dari penggantian beban pengobatan, beban aktivitas rapat dan transportasi. Utang kepada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (“PPKS”), Medan merupakan tagihan atas jasa yang diberikan untuk pengembangan kelapa sawit dan dari aktivitas pembelian kecambah kelapa sawit. Utang kepada Pusat Penelitian Karet Sungai Putih adalah tagihan atas jasa yang diberikan untuk pengembangan karet dan dari aktivitas pembelian bibit karet. Utang kepada Kantor Pemasaran Bersama merupakan tagihan atas biaya administrasi pengurusan dokumen ekspor dan iuran pemasaran terpadu serta andil biaya pameran produk perkebunan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 293
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
73
36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
c. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak- pihak berelasi sebagai berikut
No Pihak – pihak berelasi Sifat hubungan Transaksi
1 PT Perkebunan Nusantara I Pemilikan oleh Pemerintah RI
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat
2 PT Perkebunan Nusantara II Pemilikan oleh Pemerintah RI
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat
3 PT Perkebunan Nusantara III Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat
4 PT Perkebunan Nusantara IV Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya pengobatan
5 PT Perkebunan Nusantara V Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat
6 PT Perkebunan Nusantara VI Pemilikan oleh Pemerintah RI
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat
7 PT Perkebunan Nusantara VII Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan atas penjualan bibit karet
8 PT Perkebunan Nusantara IX Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya rapat
9 PT Perkebunan Nusantara X Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya pengobatan
10 PT Perkebunan Nusantara XI Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya pengobatan
11 PT Perkebunan Nusantara XII Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya Sawit Nusantara Award 2009
12 PT Perkebunan Nusantara XIII Pemilikan oleh Pemerintah RI
Tagihan biaya karet dan teh Nusantara Award 2009
13 PT Perkebunan Nusantara XIV Pemilikan oleh Pemerintah RI
Pinjaman modal kerja dan tagiah biaya pengobatan
14 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta
Asosiasi Biaya pendidikan dan training karyawan
15 Badan Musyarawah Direksi (BMD) PTPN
Asosiasi Iuran dan perumusan PKB induk
16 Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)
Asosiasi Biaya pengawalan produksi gula
17 Dana Pensiun Perkebunan Pusat Jakarta
Asosiasi Kekurangan iuran dana pensiun
18 Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan
Asosiasi Pembelian bibit kelapa sawit dan biaya analisa daun
19 Lembaga Penelitian Perkebunan Indonesia
Asosiasi Biaya penelitian tanaman dan biaya pendidikan dan pelatihan karyawan
20 Lembaga Penelitian Sembawa Palembang
Asosiasi Biaya rekomendasi pemupukan
21 Balai Penelitian RISPA Medan Asosiasi Rekomendasi dan penelitian kelapa sawit 22 Kantor Pemasaran Bersama
PT Perkebunan Nusantara Asosiasi Biaya pengurusan dokumen ekspor, andil biaya
pameran dan iuran KPB
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 294
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
74
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
38. INFORMASI SEGMEN OPERASI
2 0 1 2
Kelapa Sawit Karet Gula dan tetes Teh Jumlah
Penjualan bersih 1.432.090.478. 1.959.549.444 905.366.326 63.364.606 4.360.370.854 Beban pokok penjualan (1.179.944.196 ) (1.587.774.565 ) (721.213.423 ) (55.667.212 ) (3.544.599.396 )
252.146.282 371.774.879 184.152.903 7.697.394 815.771.458
2 0 1 1
Kelapa Sawit Karet Gula dan tetes Teh Jumlah
Penjualan bersih 1.544..056 2.554.105.506 769.517.736 55.293.776 4.923.295.074 Beban pokok penjualan (1.258.910.518 ) (2.073.365.116 ) (839.816.563 ) (50.964.842 ) (4.223.057.039 )
285.467.538 480.740.390 (70.298.827 ) 4.328.934 700.238.035
Mata uang
Jumlah
Setara Rupiah
Per 31 Desember 2012
Aset:
Kas dan setara kas USD 5.731 55.420.243 Piutang usaha USD 887 8.574.988
Liabilitas: Uang muka penjualan USD (1.665 ) (16.103.490 )
4.953 47.891.741 )
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 295
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
75
38. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
39. KOMITMEN DAN PERIKATAN
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki komitmen dan perikatan sebagai berikut:
a. Perusahaan memiliki fasilitas pembukaan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan yang sama dengan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2012 SKBDN yang dibuka (outstanding) adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp 56.218.089).
b. Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan bersama seluruh PT Perkebunan Nusantara
dan PT Rajawali Nusantara Indonesia mengadakan perjanjian keagenan pemasaran gula kristal putih (GKP) dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) RI sesuai dengan keputusan Meneg BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal 13 November 2008. Berdasarkan perjanjian tersebut telah disepakati bahwa Bulog ditunjuk sebagai agen pemasaran GKP yang bertujuan untuk membangun jaringan distribusi GKP yang efisien dari produsen sampai kepada konsumen. Bulog akan mengenakan jasa keagenan sebesar 1,25% dari nilai penjualan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama. Selama tahun 2010, Perusahaan telah membayar sebesar Rp7.987.934 (2009: Rp8.344.877) untuk jasa keagenan tersebut
Selama tahun 2012, Perusahaan tidak memperpanjang kerja sama dengan PT Bulog
c. Berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009 tanggal 18 Februari 2009 perihal “Rencana Pelaksanaan Lelang Fisik Crude Palm Oil (CPO) melalui PT Bursa Berjangka Jakarta (“PT BBJ”), pada bulan Juli 2009, Perusahaan telah menjadi anggota dari PT BBJ sehingga produk CPO Perusahaan dipasarkan secara online oleh PT BBJ. Biaya transaksi yang dikenakan oleh PT BBJ sebesar Rp1 (Rupiah penuh) per satu kilogram CPO Perusahaan yang terjual melalui PT BBJ. Pada tahun 2012 jumlah CPO yang dijual melalui PT BBJ sebesar nihil kg (2011: nihil kg).
2 0 1 2 2 0 1 1
Domestik 3.130.942.171 3.370.279.304 Ekspor 1.229.428.682 1.553.015.770
4.360.370.854 4.923.295.074 Dikurangi: Beban pokok penjualan (3.544.599.396 ) (4.223.057.039 )
815.771.458 700.238.035
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 296
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
76
40. KEWAJIBAN BERSYARAT
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki komitmen dan perikatan bersyarat sebagai berikut:
a. Perusahaan telah menguasai areal lahan tanah seluas 131.069 Ha setelah pengukuran kembali. Pada tanggal 31 Desember 2012 dari jumlah tersebut terdapat 7.199,28 ha (tahun 2011 seluas 7.802,76 ha) areal tanah yang dipersengketakan oleh masyarakat yang meliputi 5.910,28 ha ( 2011 : 5.958,28 ha) telah terdaftar di pengadilan dan 1.289 ha ( 2011 : 1.844,48 ha) belum terdaftar di pengadilan. Perusahaan telah melakukan upaya-upaya penyelesaian, baik melalui koordinasi/pendekatan dengan pihak Pemerintah Daerah, Pengadilan, dan pihak Kepolisian serta tokoh-tokoh informal setempat, maupun penyelesaian melalui jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk meminimalisir terjadinya okupasi/klaim lahan. Perusahaan terus berupaya megurus sertifikat Hak Guna Usaha (HGU)/Hak Guna Bangunan(HGB)/Hak Pakai(HP) kepada instansi yang berwenang. Terhadap jumlah kerugian dari seluruh tanah lahan yang dipersengketakan oleh masyarakat tidak dapat diestimasi, sedangkan jumlah tuntutan masyarakat yang masuk dalam perkara di pengadilan untuk lahan seluas 5.910,28 Ha. Perusahaan tidak membuat penyisihan terhadap kemungkinan rugi atas tuntutan masyarakat tersebut.
b. Melalui surat No. 7.7/H/58/2006 tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan telah mensomasi
Direksi PT Bumi Madu Mandiri sehubungan dengan kegiatan pembayaran atas lahan seluas 4.650 Ha yang berada di areal unit usaha Bunga Mayang. Selanjutnya melalui surat No. 7.7/D/128/2006 tanggal 28 September 2006, Perusahaan telah mengajukan permohonan bantuan Kejaksaan Tinggi Lampung untuk penyelesaian masalah tersebut di atas, dan melalui surat kuasa khusus No. 7.7/SKK/01/2007 tanggal 10 Januari 2007, Manajemen telah memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung untuk menangani masalah tersebut. Dukungan yang diperoleh perusahaan terhadap upaya penyelesaian kasus ini antara lain dari Kementerian Negara BUMN kepada Jaksa Agung RI melalui surat No. S-137/MBU/2008 tanggal 18 Februari 2009. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memperoleh dukungan dari DPRD Propinsi Lampung melalui surat kepada Gubernur Lampung No. 590/110/13.01/2009 tanggal 3 Februari 2009 yang menyatakan memberi dukungan kepada Gubernur Lampung untuk membatalkan Surat Keputusan Bupati Way Kanan No. 141/B/103/01/WK/HK/2006 tanggal 13 September 2006 tentang Izin Lokasi Kepada PT Bumi Madu Mandiri karena tidak memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria No. 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan surat Gubernur Lampung kepada Bupati Way Kanan No. 525/2086/1/2009 tanggal 1 Mei 2009 untuk diambil langkah tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan upaya proses pengalihan lahan yang dikuasai PT Bumi Madu Mandiri tersebut. Pada tanggal 10 November 2009, BPN RI melalui Surat Nomor: 4652/16.1-100/XI/2009 menyatakan bahwa permohonan pengukuran atas lahan seluas 4.650 Ha oleh PT Bumi Madu Mandiri belum dapat ditindaklanjuti jika permasalahan atas lahan tersebut antara PTPN VII (Persero) dengan PT Bumi Madu Mandiri.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 297
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
77
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) b. (lanjutan) Atas penolakan yang dilakukan oleh BPN RI terhadap permohonan pengukuran
lahan seluas 4.650 Ha, PT Bumi madu Mandiri mengajukan Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dengan Register Perkara Nomor: 18/G/2009/PTUN.JKT kepada BPN RI selaku Tergugat yang disidangkan di PTUN Jakarta dengan pemanggilan kepada PTPN VII (Persero) untuk memberikan keterangan di dalam persidangan. Untuk kepentingan tersebut PTPN VII (Persero) mengambil sikap untuk dapat mengambil peran dalam perkara tersebut sebagai pihak Tergugat II Intervensi dan untuk itu memohon bantuan kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui Surat Nomor: 7.7/D/32/2010 tanggal 9 April 2010 untuk menjadi kuasa hukum PTPN VII (Persero) selaku pihak Intervenient. Dalam perkembangan persidangan tersebut, Majelis Hakim dalam amar putusannya Nomor: 18/G/2010/PTUN.JKT tanggal 19 Juli 2010 menolak gugatan Pihak Penggugat dan memberikan putusan yang menguntungkan posisi PTPN VII (Persero) dalam artian BPN RI tetap tidak akan melakukan pengukuran lahan seluas 4.650 Ha hingga tercapainya penyelesaian lahan tersebut. Terhadap putusan PTUN tersebut, pada tanggal 23 September 2010 PT Bumi Madu Mandiri mengajukan banding dan PTPN VII (Persero) juga mengajukan kontra memori banding pada tanggal 4 Oktober 2010. Kemudian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam amar putusannya Nomor: 219/B/2010/PT.TUN.JKT tertanggal 14 Desember 2010 mengabulkan gugatan pembanding (PT Bumi Madu Mandiri) dan memberikan putusan yang merugikan posisi PTPN VII (Persero), dimana BPN diwajibkan untuk menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang pada pokoknya proses permohonan pengukuran dalam rangka permohonan HGU yang dimohon Penggugat dapat dilanjutkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku Terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tersebut, maka pada tanggal 25 Februari 2011 PTPN VII (Persero) mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun Majelis Hakim Mahkamah Agung RI dalam amar putusannya Nomor: 158 K/TUN/2011 tertanggal 15 Juni 2011 menolak Kasasi dari Pemohon Kasasi (PTPN VII (Persero). Menindaklanjuti penolakan Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, maka PTPN VII (Persero) terus melakukan upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PK), dan untuk keperluan tersebut dimaksud PTPN VII (Persero) berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung RI selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN) sebagaimana Surat Kuasa Khusus Direksi Nomor: 77/SKK/03/2012 tanggal 2012. Pada tanggal 13 April 2012, Jaksa Pengacara Negara (JPN) telah mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 158 K/TUN/2011 tanggal 15 Juni 2011 juncto Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 219/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 21 Desember 2010 juncto Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara nomor: 18/G/2010/PTUN.JKT tanggal 19 Juli 2010. Disamping itu Jaksa Pengacara Negara (JPN) Kejaksaan Agung RI selaku Kuasa Hukum dari PTPN VII (Persero) menyampaikan Surat Nomor: B.190/G/Gtn.2/04/2012 tanggal 13 April 2012 kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI perihal Permohonan untuk tidak melakukan pengukuran di atas lahan seluas 4.650 Ha tersebut karena sedang dilakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK). Menyusul Surat Jaksa Pengacara Negara (JPN) tersebut di atas, PTPN VII (Persero) melalui Surat Nomor: 7.7/C/29/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penyerobotan Lahan PTPN VII (Persero) oleh PT Bumi Madu Mandiri kepada Kepala BPN RI, menyampaikan agar BPN RI dapat meninjau kembali kebijakan pengukuran yang mengarah pada proses HGU lahan seluas 4.650 Ha karena dapat berimplikasi pada hilangnya asset Negara dengan cara-cara yang tidak dibenarkan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 298
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
78
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan)
Langkah lain yang ditempuh yaitu: a. Kejaksaan Agung RI/Jaksa Pengacara Negara (JPN) selaku kuasa hukum PTPN VII
(Persero) memohon Penundaan Eksekusi Putusan karena masih dalam proses Peninjauan Kembali (PK). (Surat kepada Ketua PTUN Jakarta No. B-498/G/Gtn.3/12/2012 tanggal 20 Desember 2012 perihal Permohonan Penundaan Eksekusi Putusan Nomor: 18/G/2010/PTUN-JKT).
b. Kejaksaan Agung RI/ Jaksa Pengacara Negara menegaskan kepada BPN RI tentang penghentian proses perolehan HGU PT BMM terhadap lahan 4.650 Ha (Surat Kejaksaan Agung RI kepada BPN RI No. B-499/G/Gtn.3/12/2012 tanggal 20 Desember 2012).
Hingga saat ini PTPN VII (Persero) masih menunggu proses putusan Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung RI dan terus berkoordinasi dengan Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam melakukan upaya-upaya hukum mempertahankan asset negara lahan seluas +/- 4.650 Ha. Adapun upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka penyelesaian sengketa lahan lainnya antara lain: Pemberian ganti rugi lahan sesuai dengan kesepakatan bersama pemilik lahan yang
diketahui oleh Panitia/Tim Wasdal Pemerintah Daerah setempat. Pembangunan kebun dengan pola kemitraan, dengan pengadaan bibit dan bantuan
pembukaan lahan. Melakukan musyawarah dengan masyarakat penuntut lahan melalui mediasi tokoh
masyarakat, pihak keamanan, maupun pemerintah kabupaten setempat. Penyelesaian masalah lahan melalui jalur hukum di pengadilan dengan advokasi Jaksa
Pengacara Negara (JPN) ataupun Pengacara Umum.
Perusahaan tengah mematangkan langkah-langkah untuk pengajuan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Perusahaan tidak membuat penyisihan atas kemungkinan terjadinya kerugian dari masalah tersebut.
c. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat
Jenderal Pajak No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp45.850.662 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak tahun-tahun sebelumnya. Dirjen Pajak meminta agar Perusahaan membayar tunggakan tersebut sebelum dikeluarkan surat sita. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut karena mereka berpendapat bahwa Perusahaan telah memenuhi liabilitas pajaknya dengan pembayaran pajak melalui KPP Bandar Lampung, sehingga tidak terdapat liabilitas sebesar Rp45.850.662 yang harus diakui dalam laporan keuangan tahun 2009. Sesuai dengan risalah rapat yang diadakan tanggal 4 Februari 2009, antara Perusahaan dengan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP Bandar Lampung, KPP Metro Lampung, KPP BUMN, dan Kementerian BUMN, Perusahaan akan mengajukan usulan kepada Menteri Negara BUMN dan Menteri Keuangan agar seluruh tunggakan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar pajak sebesar Rp45.850.662 tersebut berikut denda bunganya dapat ditanggung oleh pemerintah.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 299
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
79
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan)
Perusahaan sudah membayar sebesar Rp1.241.778 ke kantor pajak sebesar denda utang PPN terhadap jasa penggilingan pada tanggal 8 April 2009, sehingga saldo pajak kurang bayar pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp44.608.844.
c. (Lanjutan) Menteri Negara BUMN mengajukan usulan utang PPN PTPN VII (Persero) eks KPP Metro untuk ditanggung Pemerintah yaitu melalui surat No. S-464/MBU/2009 tanggal 7 Juli 2009. Namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 belum ada tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 29 Januari 2010, Menteri Negara BUMN mengajukan kembali permohonan pembebasan terhadap PPN Jasa Giling PTPN VII melalui surat No S-69/MBU/2010 kepada menteri keuangan dan belum mendapatkan tanggapan dan respon dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 3 Mei 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. 0006/109/01/051/10 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp5.304.097. Sehingga tagihan pajak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp49.912.963 dan telah di net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp48.115.481 dan sisanya di net off dengan kelebihan pajak penghasilan badan tahun 2009.
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima Surat Tagihan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. 0001-0008/109/03/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp51.668.471. Atas tunggakan Perusahaan telah melakukan pembayaran tunai sebesar Rp17.233.249 dan sisanya senilai Rp34.435.222 oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp25.968.529 dan kelebihan bayar pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008 Rp8.466.692 Atas tagihan-tagihan pajak tersebut pada tanggal 12 Maret 2012, Perusahaan telah melakukan gugatan terhadap KPP BUMN sehubungan dengan penerbitan SKP yang menurut Perusahaan dilakukan tanpa dasar. Sampai dengan akhir tahun 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masih memproses gugatan kepada Dirjen Pajak/KPP BUMN atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/Surat tagihan Pajak Utang PPN exs KPP Metro yang diajukan oleh Perusahaan
d. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan kurang bayar dari
Direktorat Jenderal Pajak No. 00117 – 00128/207/08/051/10 tanggal 26 April 2010 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp94.331.089 atas pajak pertambahan nilai tahun 2008 kemudian perusahaan menerima surat tagihan pajak terkait PPN Januari sampai dengan Desember 2008 (Pasal 14(4)) sebesar Rp5.518.273. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-Undang PPN. Pada bulan Juli, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB PPN Barang dan Jasa, keberatan ini ditolak karena tidak memenuhi persyarata formal sehingga pada bulan September 2010, Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan SKPKB atas barang dan jasa dengan alasan penerbitan SKPKB tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan. Tanggal 31 Desember 2010 dan 6 Januari 2011, Dirjen Pajak Kanwil DJP Wajib Pajak Besar menerbitkan surat keputusan yang menolak permohonan pembatalan. Atas surat penolakan ini, pada bulan Januari 2011, Perusahaan mengajukan gugatan kepada pengadilan pajak.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 300
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
80
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) d (Lanjutan) Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktur
Jenderal Pajak No. 00028-00039/109/08/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak atas bunga keterlambatan pembayaran pajak pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp12.342.848, Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar tunggakan sebesar Rp65.475.320 dan telah mengakui beban pajak sebesar Rp14.306.504. Sisa tunggakan sebesar Rp46.716.890 oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2009. Pada bulan Februari dan Maret 2012, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Pengadilan sesuai keputusan No. 36865-36869, 36710-36715 dan 36476/PP/M.XV/99/2012 yang menolak gugatan Perusahaan.
e. Pada tanggal 10 Mei 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat
Jenderal Pajak No. 00001/201/08/323/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak penghasilan PPh 21 sebesar Rp12.387.634 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2008. Atas SKPKB ini Perusahaan telah mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton melalui surat No. 7.9/A/177/2010 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 7 Juli 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan keputusan No. Kep-478/WJP.28/2011 yang menyatakan bahwa menerima sebagian keberatan wajib pajak dengan rincian sebagai berikut:
Semula Menjadi Selisih
Pokok 9.384.571 4.030.427 5.354.144 Sanksi 3.003.063 1.289.736 1.713.327
Total 12.387.634 5.320.163 7.067.471
Perusahaan telah menerima pengembalian pokok dan bunga atas kelebihan bayar tagihan pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp8.466.692, dan pengembalian tersebut di net off dengan tagihan-tagihan pajak perusahaan. Atas keputusan ini Perusahaan melakukan banding dengan surat No. 7.10/A/203/2010 tanggal 4 Oktober 2011. Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding tersebut.
f. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat
Jenderal Pajak No. 00030/406/08/051/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp48.115.481 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2008. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp61.620.614. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan SKPLB atas pajak penghasilan wajib pajak badan dengan alasan penerbitan SKPLB tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan melalui surat No. 7.9/A/201/2010 tanggal 8 September 2010.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 301
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
81
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan)
Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding tersebut.
g. Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/406/09/051/11 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp76.965.552 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2009. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp77.087.233. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat permohonan keberatan melalui surat No No. 710/A/115/2011 tanggal 9 Juni 2011
Perusahaan juga meneriman surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00080/107/09/05/11 tanggal 7 April 2011 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak atas pajak pertambahan nilai tahun 2009 sebesar Rp 2.482.247. Tunggakan ini oleh DJP di net off dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2009.
Pada tanggal 9 Juni 2011, sesuai surat No. 7.10/A/115/2011 Perusahaan mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPh Badan No. 00017/406/09/051/11. Pada tanggal 31 Januari 2012 Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan dari Dirjen Pajak Nomor: KEP-70/WPJ.19/2012 yang menolak keberatan yang diajukan oleh Perusahaan. Sampai dengan akhir tahun 2012, Pengadilan Pajak masih memproses Banding tersebut.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 302
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
82
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pelunasan Surat Utang Jangka Menengah (MTN)
Pada tanggal 09 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi Surat Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar Rp 300.000.000.
b. Perubahan Susunan Direksi
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 untuk menguatkan Keputusan Pemegang Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, tentang pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan direksi sebagai berikut : Direktur Utama : Boyke Budiono Direktur Produksi : M. Natsir Direktur Keuangan : Agoes Riyanto Direktur Pemasaran dan Renbang : Rafel P. Sibagariang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Budi Santoso
c. Penyelesaian Klaim Kebakaran Unit Usaha Cinta Manis Berdasarkan surat dari PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari 2013 No. 069BN/T/II/2013, mengenai penyelesaian klaim kebakaran Unit Usaha Cinta Manis, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) akan mendapatkan ganti rugi atas biaya kerugian/kerusakan bangunan dan inventaris, stock dan alat berat sebesar Rp 2.204.564
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 303
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
83
42. STANDAR AKUNTANSI BARU
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut: i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
1. PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK 13 (Revisi 2011), Investasi Property 3. PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap 4. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya 5. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 6. PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman 7. PSAK 28 (Revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi Kerugian 8. PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa 9. PSAK 33(Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum 10. PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi 11. PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 12. PSAK 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba 13. PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan 14. PSAK 50 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Penyajian 15. PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran berbasis Saham 16. PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 17. PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham 18. PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan 19. PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah 20. PSAK 62, Kontrak Asuransi 21. PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi 22. PSAK 64, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral 23. ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Negeri
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 304
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
84
42. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut: i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
(lanjutan)
24. ISAK 15, Batas Aset Imbalam Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Iteraksinya 25. ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa 26. ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktifitas Operasi 27. ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan
Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi 28. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para
Pemegang Sahamnya 29. ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 30. ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif 31. ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk
Legal Sewa 32. ISAK 25, Hak Atas Tanah 33. ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ii. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:
1. PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 2. ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan standar revisi ini terhadap laporan keuangan.
43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang lain-lain serta kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 305
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
85
43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan. Tidak terdapat pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan investasi. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Perusahaan yang memiliki risiko suku bunga, berdasarkan periode jatuh temponya masing-masing:
Jumlah 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun >5 tahun
Per tanggal 31 Desember 2012 Pinjaman bank jangka pendek 713.684.608 713.684.608 - - - Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 95.000.000 95.000.000 - - - Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 3.317.554.940 - 90.000.000 845.000.000 2.368.436.478 Kewajiban sewa pembiayaan 79.547.005 20.040.438 40.080.876 19.425.691 -Surat hutang jangka menengah 452.000.000 350.000.000 102.00.000 - -
Per tanggal 31 Desember 2011 Pinjaman bank jangka pendek 125.854.221 125.854.221 - - - Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 428.928.418 428.928.418 - - - Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2.396.238.526 - 195.478.000 880.309.120 1.320.451.406 Kewajiban sewa pembiayaan 62.172.418 13.065.936 24.527.953 24.578.529 -
Risiko mata uang Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 306
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
86
43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko harga komoditas Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, di mana marjin laba atas penjualan minyak kelapa sawit tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional. Pada saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas. Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Pada tanggal laporan posisi keuangan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan. Perusahaan tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Risiko Likuiditas Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan actual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 307
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
87
44. INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang lancar lain-lain, utang lancar usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta pinjaman bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. 31 Desember 2012
Pinjaman yang Liabilitas pada diberikan dan biaya perolehan piutang diamortisasi Jumlah
Aset
Aset lancar Kas dan setara kas 560.741.406 - 560.741.406 Piutang usaha 17.981.550 - 17.981.550 Piutang lain-lain 73.700.636 - 73.700.636 -
Aset tidak lancar Piutang kepada pihak – pihak berelasi 16.494.723 - 16.494.723
668.918.315 - 668.918.315
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek - 713.684.608 713.684.608 Utang usaha dan lain-lain - 690.173.474 690.173.474 Biaya yang masih harus dibayar - 136.309.933 136.309.933 Uang muka dari pelanggan - 20.881.469 20.881.469 Liabilitas lancar lainnya - 75.009.955 75.009.955 Pinjaman jangka panjang yang 115.040.438 115.040.438 jatuh tempo dalam waktu satu tahun -
Liabilitas jangka pendek (dilanjutkan) - 1.751.099.877 1.751.099.877
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 308
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
88
44. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2012 Pinjaman yang Liabilitas pada diberikan dan biaya perolehan piutang diamortisasi Jumlah
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek (lanjutan) - 1.751.099.877 1.751.099.877
Liabilitas jangka panjang
Utang kepada pihak – pihak berelasi - 31.877.524 31.877.524 Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - 3.303.436.478 3.303.436.478 Liabilitas sewa pembiayaan - 59.506.567 59.506.567 Surat utang jangka menengah - 452.000.000 452.000.000
- 5.597.920.446 5.597.920.446
31 Desember 2011
Pinjaman yang Liabilitas pada diberikan dan biaya perolehan piutang diamortisasi Jumlah
Aset Aset lancar
Kas dan setara kas 403.941.416 - 403.941.416 Piutang usaha 24.041.209 - 24.041.209 Piutang lain-lain 37.831.435 - 37.831.435
Aset tidak lancar Piutang kepada pihak – pihak berelasi 37.977.353 - 37.977.353
503.791.413 - 503.791.413
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 309
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
89
44. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2011 Pinjaman yang Liabilitas pada diberikan dan biaya perolehan piutang diamortisasi Jumlah
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek - 125.854.221 125.854.221 Utang usaha dan lain-lain - 602.062.729 602.062.729 Biaya yang masih harus dibayar - 108.673.216 108.673.216 Uang muka dari pelanggan - 162.633.870 162.633.870 Liabilitas lancar lainnya - 98.707.166 98.707.166 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - 442.994.354 442.994.354
Liabilitas jangka panjang
Utang kepada pihak – pihak berelasi - 10.306.098 10.306.098 Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - 2.396.238.526 2.396.238.526 Obligasi - 49.106.482 49.106.482 Surat utang jangka menengah - 451.506.031 451.506.031
- 4.448.082.693 4.448.082.693
45. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 pada tanggal 05 Maret 2013 dan 26 Maret 2012, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 310
Ikhtisar UtamaMain Highlights
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Fungsional & OperasionalBusines & Operational Review
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis page intentionally left blank
PTPN VII | Laporan Tahunan 2012 311
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan AuditAudited Report
top related