ptmf

Post on 24-Oct-2015

12 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

fluida

TRANSCRIPT

BAB IV

INSTALASI DAN PERAWATAN

A. Pemasangan Pompa dan Pipa Lokasi Tambang

a. Pemasangan Pompa

Pada pemasangan pompa untuk instalasi air ini menggunakan

pompa berukuran biasa mengingat jumlah air yang terdapat pada

bekas galian yang tidak terlalu banyak. Pemasangan pompa haruslah

berada lebih dekat dengan sisi hisap daripada sisi buang, hal ini

dilakukan agar pompa tidak menghisap air terlalu jauh yang dapat

berakibat cepat rusaknya pompa. Pemasangan pompa hruslah berada

pada posisi yang stabil dan aman serta terlindung adari hujan agar

pompa tidak cepat mengalami korosi(berkarat).

b. Pemasangan Jaringan Pipa

Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri

atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan

mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yang

diminta pada setiap proyek.

Jenis pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Jenis pipa tanpa sambungan (Pembuatan pipa tanpa sambungan)

2. Jenis pipa dengan sambungan (Pembuatan pipa dengan

pengelasan)

Adapun bahan-bahan pipa secara umum adalah :

1. Carbon Steel

2. Carbon Moly

3. Galvenees

4. Ferro Nikel

5. Stainless Steel

6. PVC

7. Chrome Moly

1

Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar

yang terdaftar dalam simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih sebelumnya.

Komponen perpipaan perpipaan yang dimaksud di sini meliputi, yaitu :

1. Pipes (pipa-pipa)

2. Flanges (flens-flens)

3. Fittings (sambungan)

4. Valves (katup-katup)

5. Bolting (baut-baut)

6. Gasket

7. Special Items (bagian khusus)

Pemasangan pipa diatas tanah dapat dilakukan pada rak pipa (pipe

rack) diatas penyangga-penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada

pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan yaitu yang

meliputi pipa kolom dan vessel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa

kompresor, dan pipa utilitas.

Jenis material yang umum digunakan antara lain adalah :

Carbon steel piping (pipa baja Karbon)

Pipa ini banyak digunakan karena mudah dipasang, tapi untuk melindungi karat

dari luar biasanya dilapas dengan bahan anti karat. Bahan anti karat ini lebih baik

menggunkanan pelapis plastik seperti scotch kote atau plicoflex, karena lebih

tahan daripada pelapis dari aspal atau residu

Cast Iron Water Pipe (besi tuang pipa air)

Digunakan untuk pembuangan air dengan tekanan tertentu

Concrete pipe (pipa beton)

Digunakan untuk pembuangan kotoran air dengan ukuran 24’’ atau lebih

Concrete Lined steel pipe (pipa baja dilapisi semen)

Pipa ini digunakan untuk pembuangan kotoran cairan yang korosif serta

mempunyai tekanan diatas kemampuan pipa besi tuang

Duriron Pipe

Pipa ini digunakan untuk pembuangan cairan dengan tingkat korosi yang tinggi.

Pipa ini sangat getas seperti gelas, sehingga harus hati-hati dalam pengangkutan

dan pemasangan.

2

c. Perawatan Instalasi

Perawatan terhadap instalasi air ini haruslah dilakukan secara

rutin dan berkala, hal dilakukan agar dapat terus menjaga daya kerja

instalasi ini agar dapat terus bekerja lebih lama daripada instalasi yang

tanpa perawatan. Dalam hal ini kita juga dapat lebih menghemat biaya

pengeluaran.

d. Perawatan Berkala

Pompa yang digunakan untuk mengeluarkan atau menghisap

air asam tambang atau Sumb harus diperiksa kondisinya pompanya

Apakah masih dalam kondisi yang bagus ? serta harus dilakukan

perawatan secara berkala, meluputi pembersihan tadah isap dan pipa

isap, pemeriksaan kondisi operasi, serta kinerja pompanya.

Pemakaian pompa secara terus-menerus perlu di imbangi

dengan maintence yang berkala, agar kinerja pompa dan pipa dapat

maksimal. Pengecekan terhadap hamparan pipa perlu dilakukan,

sehingga kita dapat mengetahui apakah terdapat kebocoran tau hal-

hal lain yang menyebabkan terhambatnya kinerja pompa.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan agar kinerja pompa

dapat maksimal antara lain :

1. Operasikan pompa mendekati titik efisiensi terbaiknya (BEP)

2. Pastikan NPSH yang cukup pada lokasi pemasangan

3. Modifikasi sistim pompa dan kehilangan pompa untuk

meminimalkan penyumbatan.

4. Pastikan ketersediaan instrumen dasar pada pompa seperti

pengukur tekanan, pengukur aliran

5. Sesuaikan terhadap variasi beban dengan menggunakan

penggerak kecepatan yang bervariasi atau pengendali

berurutan dari unit yang banyak.

6. Hindari pengoperasian lebih dari satu pompa untuk

penggunaan yang sama

7. Gunakan pompa pendorong/booster untuk beban kecil yang

memerlukan tekanan yang lebih tinggi

3

8. Untuk memperbaiki kinerja alat penukar panas, kurangi

perbedaan suhu antara saluran masuk dan keluar daripada

meningkatkan debit aliran

9. Perbaiki sil dan paking untuk meminimalkan kehilangan air

oleh tetesan

10. Seimbangkan sistim untuk meminimalkan aliran dan

menurunkan permintaan daya pompa

11. Hindari head pemompaan dengan penggunaan pengembalian

jatuh bebas (gravitasi), dan gunakan efek sifon

12. Lakukan keseimbangan air untuk meminimalkan pemakaian

air, dengan demikian mengoptimumkan pengoperasian pompa

13. Hindari pensirkulasian ulang air pendingin dalam Genset

Diesel, kompresor udara, sistim pendinginan, pompa air umpan

menara pendingin, pompa kondensor dan pompa proses

14. Pada operasi banyak pompa, padukan secara hati-hati operasi

pompa untuk menghindarkan penyumbatan saluran

15. Ganti pompa yang sudah tua dengan pompa yang efisien

energinya

16. Perbaiki efisiensi pompa yang ukurannya berlebih, pasang

penggerak kecepatan yang bervariasi, turunkan ukuran/ganti

impeler, atau ganti dengan pompa yang lebih kecil

17. Optimalkan jumlah tahap dalam pompa multi-tahap jika

terdapat keuntungan pada tekanan keluar.

18. Kurangi tahanan sistim dengan cara pengkajian penurunan

tekanan dan optimalisasi ukuran pipa

19. Periksa secara teratur getarannya untuk memperkirakan

kerusakan pada bantalan, kesalahan penggabungan,

ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi dll.

Untuk perawatan secara berkala sebaiknya dilakukan setiap 1-2minggu sekali.

Jadi pada saat perawatan berkala dilakukan pengecekan secara menyeluruh mulai

4

dari pipa pembuangan, kolam pengendapan sampai dengan pompa. Sehingga

kinerja instalasi pipa pembuangan tersebut dapat bekerja dengan maksimal.

e. Perawatan Inspeksi

Untuk perawatan inpeksi pompa agar pompa tersebut dapat bekerja

secara optimal kita harus memperhatikan hal –hal atau prosedur pemeriksaan

adalah sebgai berikut :

1. Pemeriksaan tanda isap dan pipa isap

Jika pada pembangunan instalasi ada benda asing, kotoran dan sampah yang

masuk ke dalam pipa atau tadah isap, maka pompa akan mengalami

gangguan yang serius. Karena itu pompa harus diperiksa sebelum diuji coba

dan benda-benda yang dapat mengganggu dan merusak harus disingkirkan.

2. Pemeriksaan sistem listrik

Ketepatan kapasitas pemutus sirkit, harga preset rele arus lebih, dan ukuran

serta sambungan kabel harus diyakinkan. Untuk motor, terutama motor

benam, tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya

sesuai dengan jaminan paberiknya.

3. Pemeriksaan kelurusan

Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa karena menimbulkan

keausan yang cepat pada bantalan serta getaran yang besar pada mesin.

Sehingga akan menyebabkan kinerja pompa akan terhambat.

4. Pemeriksaan minyak pelumas bantalan

Gemuk dan minyak untuk bantalan harus diperiksa kebersihannya dan

jumlahnya.

5. Pemeriksaan dengan memutar poros

Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan.

6. Pemeriksaan pipa alat pembantu

Semua katup pada sistem pipa pembantu seperti pipapendingin, pip[a perapat

untuk perapat mekanis, dan pipa pengimbang, harus terbuka penuh. Jumlah

dan tekanan air pendingin dan air pelumas harus sesuai dengan persyaratan

yang ditetapkan.

5

7. Pemeriksaan katup

Katup yang dipasang ditengah-tengah pipa isap (pada sistem isapan dengan

dorongan) harus dipastikan dalam kondisi terbuka penuh.

8. Memancing

Pompa harus dipancing dengan mengisi penuh pompa dan pipa isap dengan

zat cair.

9. Pemanasan/pendinginan awal

Untuk pompa bertemperatus tinggi (atau pompabertemperatur rendah), zat

cair dengan temperatur tinggi (rendah) harus secara berangsur-angsur

dimasukan ke dalam pompa untuk pemanasan (atau pendinginan) awal

sebelum pompa dijalankan.

10. Pemeriksaan arah putaran

Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu

melepas kopling atau sabuk yang menghubungkan pompa dengan motor

penggerak. Motor di hidupkan sendiri dan diperiksa putarannya.

11. Penanganan katup keluar pada waktu seri

Katup pada pipa keluar harus dalam keadaan trbuka penuh atau tertutup

penuh, tergantung pada jenis pompa yang digunakan.

Perhitungan Head Losses

Dengan perhitungan head losses adalah sebagai berikut:

Diketahui :

f belokan = 0,3

f katup = 0,08

D1 = 0,0762 m

D2 = 0,0508 m

L1 = 27 m

L2 = 57 m

Z 1 = 17 m

Z 2 = 25 m

g = 9,81 m/s

V1 = 1,33 m/s

6

V2 = 2,99 m/s

P/γ : diasumsikan = 0

Diketahui :

Viskositas (ϑ ) = 300 = 0,802 x 10-6

V1 = 1,33 m/s

V2 = 2,99 m/s

D1 = 0,0762 m = sisi isap

D2 = 0,0508 m = sisi buang

Ditanya : Re1 dan Re2...?

f1 dan f2...?

= 126366,584 (Jenis Aliran Turbulen)

= 0,0167

Jadi nilai dari f gesekan dengan f saringan adalah sama, yaitu 0,0167

= 189391,521 (Jenis Aliran Turbulen)

7

Re1=V 1 .D1

ϑ

Re1=1,33×0 , 07620 ,000000802

f 1=0 ,316Re

10 ,25

f 1=0 ,316

126366 ,5840 ,25

Re2=V 2 .D2

ϑ

Re2=2 ,99×0 , 05080 ,000000802

f 2=0 ,316Re

20 ,25

f 2=0 ,316

189391 , 5210 , 25

= 0,0151

Jadi nilai dari f gesekan adalah 0,0151

Ditanya : Head Losses pompa...?

Jawab :

1. Mayor Losses

a. Sisi isap

Hf gesekan =

=

= 0,533

b. Sisi buang

Hf gesekan =

=

= 7,72

∑Hf mayor losses = 0,533 + 7,72 = 8,253

2. Minor Losses

a. Sisi isap

Hl saringan =

=

= 0,001505 x 1 = 0,0015

Hl belokan =

8

f 1×L1

D1

×v

12

2×g

0 ,0167×270 ,0762

× 1 , 332

2×9 ,81

f 2×L2

D2

×v

22

2×g

0 ,0151×570 , 0508

× 2 , 992

2×9 , 81

f 1×v

12

2×g

0 ,0167× 1, 332

2×9 ,81

fbelokan×v

12

2×g

= 0,3 x 1,332

2 X 9,81

= 0,02704 x 1 = 0,027

Hl katup =

=

= 0,007212 x 1 = 0,00721

∑Hl sisi hisap = 0,001505 + 0,02704 + 0,00721

= 0,0357

b. Sisi buang

Hl katup =

=

= 0,0364 x 1 = 0,0364

Hl belokan =

=

= 0,136 x 7 = 0,957

∑Hl sisi buang = 0,0364 + 0,957 = 0,993

∑Hl minor losses = ∑Hl sisi hisap + ∑Hl sisi buang

= 0,0357+ 0,993

= 1,029

Total ∑HL = ∑Hf mayor losses + ∑Hl minor losses

= 8,254 + 1,029

= 9,283

9

fkatup×v

12

2×g

0 ,08× 1 , 332

2×9 , 81

fkatup×v

22

2×g

0 ,08× 2 , 992

2×9 , 81

fbelokan×v

22

2×g

0,3× 2 , 992

2×9 ,81

Dengan menggunakan persamaan Bernoulli:

H =

= 1,198

Kesimpulan: Dalam pemilihan pompa harus diperhatikan spesifikasi pompa

yang memiliki head losses lebih besar dari 1,198 agar air dapat

dipompa ke luar dari Sump.

B. Gambar Rancangan Instalasi Pompa dan Pipa

Keterangan :

1. = Fluida 4. = Sambungan Pipa Lurus

2. = Saringan 5. = Katup

3. = Sambungan Pipa 900 6. = Pompa

10

H=P1−P2

γ+Z1−Z2+

V12−V

22

2 g+Σ HL

0+17−25+ 1 ,33−2 , 992×9 , 81

+9 ,283

top related