pt catur sentosa adiprana tbk - csahome.comcsahome.com/file/csap prospektus bilingual.pdf ·...
Post on 06-Mar-2019
288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROSP
EKTUS JADWAL
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 31 Maret 2016 Tanggal Distribusi HMETD 8 Juni 2016Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK 26 Mei 2016 Tanggal Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD di BEI 9 Juni 2016Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak HMETD 7 Juni 2016 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD 9 s/d 15 Juni 2016Tanggal Terakhir Perdagangan Dengan HMETD (Cum) Periode Pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD 13 s/d 17 Juni 2016- Pasar Reguler dan Negosiasi 2 Juni 2016 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Tambahan Saham 17 Juni 2016- Pasar Tunai 7 Juni 2016 Tanggal Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham 20 Juni 2016Tanggal Awal Perdagangan Tanpa HMETD (Ex) Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham 22 Juni 2016- Pasar Reguler dan Negosiasi 3 Juni 2016- Pasar Tunai 8 Juni 2016
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL–HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK (“Perseroan”)Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan Barang-Barang KonsumsiBerkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia
Kantor Pusat:Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622, Fax. (021) 566-9445Website: www.csahome.comEmail: corsec@csahome.com
Kantor Cabang :42 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi bahan kimia, 15 area distribusi FMCG, 21 gerai Mitra10,
dan 10 gerai Atria Furniture yang tersebar di seluruh Indonesia PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
(“PMHMETD I”)Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) atau sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah).Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, serta memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan (a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi. (b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32%, berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
RENCANA PENERBITAN SAHAM BARU DALAM PMHMETD I INI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPSLB PADA TANGGAL 31 MARET 2016. PERSEROAN TELAH MENGAJUKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PMHMETD I KEPADA OJK DENGAN SURAT NO. 082/OJK/IV/2016 PADA TANGGAL 6 APRIL 2016, PELAKSANAAN PMHMETD I SETELAH MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, DALAM HAL PERNYATAAN PENDAFTARAN INI TIDAK MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PMHMETD I, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PMHMETD I INI.
HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 9 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN 15 JUNI 2016. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 9 JUNI 2016. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 15 JUNI 2016 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 40,00% (EMPAT PULUH PERSEN).
RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I DAPAT TERJADI AKIBAT TIDAK LIKUIDNYA PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK – FAKTOR RISIKO LAINNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PMHMETD I INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENETAPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2016PROSP
EKTUS
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (selanjutnya disebut “PMHMETD I”) kepada OJK up. Kepala Eksekutif Pasar Modal (selanjutnya disebut “OJK”) di Jakarta dengan surat No. 082/OJK/IV/2016 tanggal 6 April 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang diatur dengan Peraturan No. 32/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 32/2015”) dan Peraturan No. 33/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 33/2015”).
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan PMHMETD I ini, setiap Pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan Terbuka
Sehubungan dengan PMHMETD I ini, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PMHMETD I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
PMHMETD I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA DAPAT MENGAKIBATKAN INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN PUBLIK.
i
DAFTAR ISI
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ................................................................................................... iii
RINGKASAN ...........................................................................................................................................x
I PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD I) ................................................................................................................................1
II RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I .............................................................8
III PERNYATAAN UTANG ...............................................................................................................10
IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ....................................................................................25
V ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...............................................................28A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL ...........................28B ANALISIS KINERJA KEUANGAN ........................................................................................29C TINJAUAN KEUANGAN ......................................................................................................31D MANAJEMEN MODAL .........................................................................................................37E RASIO KEUANGAN .............................................................................................................38F MANAJEMEN RISIKO .........................................................................................................38G. KEBIJAKAN AKUNTANSI ....................................................................................................40
VI RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ................................................................42
VII KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...................45
VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...............................................46 1 RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ......................................................................................46 2 DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ............................................47 3 PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ................................................50 4 MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ............................................................51 5 SUMBER DAYA MANUSIA...................................................................................................58 6 STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ...........................................................................59 7 KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ................................................................................................................................59 8 STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ......................................61 9 KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ........................................................................62 10 HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK ....................79 11 PERUSAHAAN DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN PERSEROAN .................81 12 ASURANSI ..........................................................................................................................81 13 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) ...................................................................81 14 TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI ............................83
ii
15 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA .....................................84 16 KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP ........................................................................126 17 PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK ........129
IX KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN .................................................................130
X EKUITAS ...................................................................................................................................135
XI KEBIJAKAN DIVIDEN ...............................................................................................................137
XII PERPAJAKAN ...........................................................................................................................138
XIII LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .....................................................141
XIV TATA CARA PEMESANAN SAHAM ..........................................................................................144
XV PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU .................................................................................................................151
XVI INFORMASI TAMBAHAN ..........................................................................................................152
iii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
Afiliasi : Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka I UUPM, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris
dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan atau Entitas Anak
: Berarti perusahaan dimana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas Anak. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan adalah PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS), PT Catur Sentosa Berhasil (CSB), PT Catur Sentosa Anugerah (CSAN), PT Satya Galang Kemika (SGK), PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKS), PT Eleganza Tile Indonesia (ETI), PT Catur Hasil Sentosa (CHS), PT Catur Logamindo Sentosa (CLS), PT Caturadiluhur Sentosa (CALS), PT Caturaditya Sentosa (CAS), PT Mitra Hasil Sentosa (MHS), PT HCG Indonesia (HCG), PT Catur Karda Sentosa (CKS), dan PT Mitra Bali Indah (MBI).
Anggota Bursa : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 2 UUPM.
BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam PMHMETD I yang ditunjuk oleh Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta.
Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam atau Bapepam dan LK) untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Per tanggal 31 Desember 2012, fungsi-fungsi Bapepam-LK telah beralih ke Otoritas Jasa Keuangan.
iv
BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya dimana efek dicatatkan.
DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham yang merupakan daftar yang disusun oleh Biro Administrasi Efek yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI dan pemegang saham yang sahamnya dalam bentuk warkat dan tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI.
DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing masing Penjamin Emisi Efek.
Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 UUPM.
Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu:a. atas dasar lewatnya waktu, yakni:
i. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau
ii. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
b. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.
Entitas Asosiasi : Berarti suatu perusahaan di mana salah satu Entitas Anak memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yangjumlah kepemilikan sahamnya antara 20% hingga 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method) yang laporan keuangannya tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perseroan, yang per tanggal Prospektus ini tidak terdapat Entitas Anak yang memenuhi kriteria yang dimaksud.
FPPS Tambahan : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan, dalam rangka PMHMETD I, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh 1(satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I.
FMCG : Berarti Fast Moving Consumer Goods
Grup Usaha Perseroan : berarti Perseroan beserta dengan Entitas Anaknya, yaitu CMSS, CSB, CSAN, SGK, KKS, ETI, CHS, CLS, CALS, CAS, MHS, HCG, CKS, dan MBI.
v
Harga Pelaksanaan : Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PMHMETD I untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu) saham baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
HMETD : Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yaitu suatu hak yang dapat dialihkan yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
Kegiatan Usaha Grup : Berarti kegiatan usaha utama grup Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi.
KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Kemenkumham : Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Masyarakat : Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.
Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No, 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
vi
Pemegang Saham : Berarti pemegang saham Perseroan yang sahamnya diadministrasikan dalam DPS Perseroan.
Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I)
: Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian.
Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penambahan Modal Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Periode Perdagangan : Berarti periode dimana pemegang saham dan/atau pemegang HMETD dapat menjual atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka PMHMETD I, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta pembetulannya.
Perseroan : Berarti badan hukum yang akan melakukan PMHMETD I yang dalam hal ini adalah PT Catur Sarana Adiprana Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat, didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-undang Negara Republik Indonesia.
Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
POJK No.32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 374.
POJK No.33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 375.
POJK No.30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 305.
POJK No.32/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 307.
vii
POJK No.33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 308.
POJK No.55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 406.
POJK No.56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 407.
Prospektus : Berarti dokumen yang memuat rincian Informasi atau Fakta Material mengenai HMETD dan informasi dan/atau keterangan yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh Perusahaan Terbuka, sebagaimana diatur pada POJK No. 33/2015.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening, berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahan efek dan/atau Bank Kustodian.
Rp : Berarti Rupiah, mata uang sah negara Republik Indonesia.
RUPST : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
Saham Baru : Berarti Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).
Saham Lama : Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.
Segmen Distribusi : Berarti segmen bisnis yang dimiliki oleh perseroan yang bergerak pada bidang distribusi barang material bangunan (building materials) melalui CKS, CAS, CALS, CLS, CHS, HCG, dan ETI; produk kimia melalui KKS dan SGK; serta produk-produk konsumen (consumer goods) melalui CSAN.
Segmen Modern Retail : Berarti segmen bisnis yang dimiliki oleh perseroan yang bergerak pada bidang ritel bahan bangunan dengan konsep modern. Segmen modern retail menyediakan produk-produk yang dikategorikan ke dalam building materials & home improvement dengan merk dagang Mitra10 melelaui CMSS, MBI, dan MHS; serta kategori produk furnitur dengan merk dagang Atria melalui CSB.
viii
Sertifikat HMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan.
SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.
SKU : Berarti Stock Keeping Unit, yaitu kode unik yang diberikan pada setiap item barang yang dibeli maupun dijual oleh Perseroan.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar Perdana yang harus disetor oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Emisi.
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
: Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang pesanannya tidak dapat dipenuhi dalam hal suatu pemesanan Saham Yang Ditawarkan ditolak sebagian atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan Penambahan Modal paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.
Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM
: Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
USD : Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah yang berlaku di negara Amerika Serikat.
UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat dalam Tambahan No.4756 Lembaran Negara Republik Indonesia No.106 Tahun 2007, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya.
UUWDP : Berarti Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan.
ix
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN DALAM GRUP USAHA PERSEROAN
CSAP : PT Catur Adiprana Sentosa Tbk (Perseroan)
CMSS : PT Catur Mitra Sejati Sentosa
CSB : PT Catur Sentosa Berhasil
CSAN : PT Catur Sentosa Anugerah
SGK : PT Satya Galang Kemika
KKS : PT Kusuma Kemindo Sentosa
ETI : PT Eleganza Tile Indonesia
CHS : PT Catur Hasil Sentosa
CLS : PT Catur Logamindo Sentosa
CALS : PT Caturadiluhur Sentosa
CAS : PT Caturaditya Sentosa
MHS : PT Mitra Hasil Sentosa
HCG : PT HCG Indonesia
CKS : PT Catur Karda Sentosa
MBI : PT Mitra Bali Indah
x
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007 sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 tertanggal 3 Juli 2015 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
2. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,322. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,003. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,944. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,355. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 -
xi
3. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
Jenis Penawaran : HMETDJumlah Saham Baru yang akan Diterbitkan
: Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa atau sebanyak-banyaknya sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I
Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) per sahamHarga Pelaksanaan : Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap sahamTotal nilai PMHMETD I : Sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus
sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah)
Rasio Konversi : 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETDDilusi Kepemilikan : 40,00% (empat puluh persen).Periode Perdagangan HMETD : 9 s/d 15 Juni 2016 Periode Pelaksanaan HMETD : 9 s/d 15 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa : 9 Juni 2016Pencatatan : BEI
Keterangan:1. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan
POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
2. PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32% berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil bagian untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham.
3. NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
4. Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan (a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi. (b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
xii
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHEMTD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka stuktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut:
Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD I
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 31,322. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 21,003. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 119.280.000 11.928.000.000 2,944. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 14.110.600 1.411.060.000 0,355. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.798.902.840 179.890.284.000 44,38Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 4.053.052.920 405.305.292.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 1.946.947.080 194.694.708.000 -
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD IJumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 36,262. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 24,313. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 85.200.000 8.520.000.000 2,434. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 10.079.000 1.007.900.000 0,295. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.284.930.600 128.493.060.000 36,70Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 3.500.969.080 350.096.908.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 2.499.030.920 249.903.092.000 -
Pemegang Saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (Dilusi) dalam jumlah yang cukup material yakni maksimum sebesar 40,00% (empat puluh persen).
4. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PMHMETD I
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD I akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement (Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Sekitar 20% akan digunakan untuk membiayai belanja modal Perseroan berupa penambahan gudang di beberapa propinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi, dan modal kerja Perseroan yaitu pembelian persediaan barang.
xiii
Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi afiliasi dan benturan kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.
5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal 29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian), sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
(dalam ribuan Rupiah kecuali ditentukan lain)
KeteranganPer 31 Desember
2015 2014Jumlah Aset 3.522.572.851 3.308.566.503Jumlah Liabilitas 2.669.053.867 2.488.384.751Jumlah Ekuitas 853.518.984 820.181.752Penjualan 7.117.833.073 6.997.923.351Laba Kotor 979.155.839 931.738.567Total Laba Tahun Berjalan 43.021.915 121.820.477Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 49.062.421 121.937.578Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek (x) 1,09 1,13Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset (%) 1,22 3,68Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas (%) 5,04 14,85Laba Tahun Berjalan terhadap Total Penjualan (%) 0,60 1,74Total Liabilitas terhadap Total Aset (x) 0,76 0,75Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x) 3,13 3,03Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Aset (x) 0,28 0,24Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (x) 1,17 0,98
Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini, Laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja, dapat dilihat selengkapnya melalui website Perseroan dan/atau website Bursa Efek Indonesia
6. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
A. RISIKO DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHA1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak2. Risiko Piutang Dagang3. Risiko Persaingan Usaha4. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha
Perseroan5. Risiko Teknologi6. Risiko Keuangan7. Risiko Katastropik
xiv
B. RISIKO UMUM1. Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan2. Risiko Daya Beli Masyarakat3. Risiko Kondisi Pasar Properti4. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing5. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku6. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah7. Risiko Hukum
Manajemen Peseroan menyatakan bahwa semua Risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing Risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus. Penjelasan atas risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.
7. KEBIJAKAN DIVIDEN
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.
Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan.
Ringkasan kebijakan dividen Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini.
8. PERPAJAKAN
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Saham diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII pada Prospektus ini.
9. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD I Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka PMHMETD I PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 17 tanggal 4 April 2016, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Para Pemegang Saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 7 Juni 2016 berhak untuk menerima HMETD dengan rasio setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru. Pemegang HMETD dapat melaksanakan haknya untuk membeli saham selama Periode Pelaksanaan yakni tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016 dengan membayar Harga Pelaksanaan setiap saham Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD baik untuk saham yang dittitpkan dalam penitipan kolektif KSEI maupun pemegang saham warkat.
Keterangan selengkapnya mengenai tata cara pemesanan saham dapat dilihat pada Bab XIV dalam Prospektus ini.
1
I. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD I)
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007 sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK (“Perseroan”)
Kegiatan Usaha:Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan
Barang-Barang Konsumsi
Berkedudukan di Jakarta Barat , Indonesia
Kantor Pusat:Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622 Fax. (021) 566-9445
Website: www.csahome.comEmail: corsec@csahome.com
Kantor Cabang :42 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi bahan kimia, 15 area distribusi FMCG,
21 gerai Mitra10, dan 10 gerai Atria Furniture yang tersebar diseluruh Indonesia.
2
KETERANGAN TENTANG PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 pada tanggal 31 Maret 2016 dengan keputusan sebagaimana termuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 176 tanggal 31 Maret 2016, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan melalui surat kabar Bisnis Indonesia terbitan tanggal 4 April 2016, situs web Bursa Efek Indonesia, dan situs web Perseroan pada tanggal 4 April 2016, sebagai berikut :
1) Menyetujui Penambahan Modal Perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam rangka Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (“PMHMETD I) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, termasuk :
a. menyetujui dan merubah ketentuan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka PMHMETD I;
b. memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk:
i. melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengeluaran saham baru dalam rangka PMHMETD I;
ii. menetapkan jumlah saham yang dikeluarkan, dan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dalam rangka PMHMETD I setelah pelaksanaan PMHMETD I selesai;
iii. melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I, tanpa ada suatu tindakanpun yang dikecualikan, kesemuanya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal;
iv. menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk merubah dan/atau menyusun kembali ketentuan Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan atau Pasal 4 anggaran dasar Perseroan secara keseluruhan sesuai keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak/pejabat yang berwenang termasuk notaris, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang, untuk memperoleh persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan anggaran dasar Perseroan dalam keputusan Rapat ini, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Perseroan akan mencatatkan saham baru yang berasal dari PMHMETD I di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama atau 40,00% (empat puluh persen) dari Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I.
3
KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), atau sebanyak-banyaknya sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I, dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah).
Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Saham Baru ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham Baru memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi.
(b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
Dalam PMHMETD I tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan No. POJK.31/POJK.04/2015 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.
PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32% berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil bagian untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
4
NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:
1. Penerima HMETD Yang Berhak
Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 7 Juni 2016 sampai dengan penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, berhak untuk membeli saham Baru dengan ketentuan bahwa pemegang 5 (lima) Saham Lama mempunyai 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PMHMETD I ini dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
2. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 7 Juni 2016, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
3. PerdaganganSertifikatBuktiHMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya baik di dalam maupun di luar BEI selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD sesuai dengan Peraturan No. POJK.31/POJK.04/2015, yaitu mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya.
HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.
5
4. BentukDariSertifikatBuktiHMETD
Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:
(a) Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.
(b) Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.
5. PermohonanPemecahanSertifikatBuktiHMETD
Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016.
6. Nilai Teoritis HMETD
Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai Teoritis HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.
Asumsi:Harga pasar satu saham : Rp aHarga saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I : Rp rJumlah saham yang beredar sebelum PMHMETD I : AJumlah saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I : RJumlah saham yang beredar sesudah PMHMETD I : A + RNilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD :
(Rp a x A) + (Rp r x R) = Rp X(A + R)
Maka nilai HMETD adalah = Rp X – Rp r
7. PenggunaanSertifikatBuktiHMETD
Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.
6
8. Pecahan HMETD
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
9. Lain-lain
Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD.
KINERJA SAHAM HISTORIS PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
No Periode Harga Tertinggi Harga Terendah Volume Perdagangan1 April 2015 605 510 215.504.300 2 Mei 2015 540 500 188.992.200 3 Juni 2015 505 410 231.593.300 4 Juli 2015 416 320 255.636.300 5 Agustus 2015 397 330 383.601.900 6 September 2015 426 368 289.109.300 7 Oktober 2015 372 343 194.241.400 8 Nopember 2015 373 340 206.954.600 9 Desember 2015 406 362 220.832.900 10 Januari 2016 398 366 201.568.800 11 Februari 2016 426 380 250.480.400 12 Maret 2016 434 410 224.298.800
STUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,322. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,003. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,944. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,355. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 -
7
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD IJumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 31,322. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 21,003. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 119.280.000 11.928.000.000 2,944. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 14.110.600 1.411.060.000 0,355. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.798.902.840 179.890.284.000 44,38Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 4.053.052.920 405.305.292.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 1.946.947.080 194.694.708.000 -
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD IJumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 36,262. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 24,313. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 85.200.000 8.520.000.000 2,434. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 10.079.000 1.007.900.000 0,295. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.284.930.600 128.493.060.000 36,70Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 3.500.969.080 350.096.908.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 2.499.030.920 249.903.092.000 -
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu maksimum sebesar 40,00% (empat puluh persen).
DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PMHMETD I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DI LUAR YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I INI.
8
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD I, akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement (Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Sekitar 20% akan digunakan untuk membiayai belanja modal Perseroan berupa penambahan gudang di beberapa propinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi, dan modal kerja Perseroan yaitu pembelian persediaan barang.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penyertaan pada Entitas Anak yaitu CMSS, sebagai bentuk komitmen Perseroan sebagai pemegang saham utama pada CMSS untuk mengembangkan bisnis CMSS yang diyakini memiliki potensi yang baik di masa yang akan datang. Selain itu, penyertaan modal dalam bentuk ekuitas dianggap memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan dengan bentuk pembiayaan lain yang akan memberikan tekanan pada profitabilitas CMSS. adalah distributor atau sub-distributor, agen dan pemasok dari produk-produk bahan bangunan.
Persentase kepemilikan Perseroan pada CMSS sesudah penyertaan akan berubah menjadi 99,88%, dengan asumsi pemegang saham lainnya yaitu Eny Sukamto tidak menambah penyertaan modalnya pada CMSS, sehingga struktur kepemilikan CMSS setelah penyertaan menjadi sebagai berikut:
Sebelum Penyertaan Modal Setelah Penyertaan ModalNilai Nominal Rp100 per saham Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 5.000.000.000 500.000.000.000 - 10.000.000.000 1.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 1.993.000.000 199.300.000.000 99,65 5.993.000.000 599.300.000.000 99,882. Eny Sukamto 7.000.000 700.000.000 0,35 7.000.000 700.000.000 0,12
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,00 6.000.000.000 600.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.530.500.000 353.000.000.000 - 4.000.000.000 400.000.000.000
Apabila jumlah dana hasil PMHMETD I ini tidak dapat mencukupi seluruh rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement yang dilakukan melalui CMSS, maka baik Perseroan maupun CMSS akan mengusahakan untuk memperoleh pembiayaan dari pihak lembaga pembiayaan atau perbankan, dan/atau menerbitkan surat utang berjangka, dan/atau obligasi dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan PMHMETD I yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan penyertaan pada CMSS akan berdampak pada perbaikan rasio total liabilitas terhadap ekuitas baik pada Perseroan maupun CMSS. Dengan demikian, baik Perseroan maupun CMSS akan mengalami peningkatan dalam kemampuan untuk memperoleh pembiayaan tersebut diatas. Namun, sebagai akibat dari perolehan pembiayaan tersebut, Perseroan dan CMSS akan mengalami kenaikan pada beban bunga yang terukur, dimana Manajemen berkeyakinan bahwa kenaikan beban bunga tersebut dapat dikompensasi dengan kenaikan pendapatan.
9
Sejalan dengan kebijakan Perseroan, apabila Perseroan belum merealisasikan seluruh dana hasil PMHMETD I tersebut, maka Perseroan dapat menempatkan dana tersebut pada bank dalam bentuk deposito atau giro, dan/atau investasi sementara lainnya.
Biaya-biaya sehubungan dengan PMHMETD I ini, yang merupakan persentase dari seluruh penerimaan kotor hasil PMHMETD I dengan total sebesar 0,31% dari nilai PMHMETD I, dengan asumsi seluruh saham yang ditawarkan pada PMHMETD I ini dibeli oleh para pemegang saham, terdiri dari:a. Biaya Konsultan Hukum sekitar 0,08%b. Biaya Kantor Akuntan Publik sekitar 0,10%c. Biaya Notaris sekitar 0,02%d. Biaya Biro Administrasi Efek sekitar 0,03%e. Biaya percetakan dan Pernyataan Pendaftaran ke OK melalui SIPO sebesar sekitar 0,07%
Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi afiliasi dan benturan kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPST Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan secara periodik sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal.
Perseroan akan menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil PMHMETD I telah direalisasikan atau penempatan dana yang tersisa jika belum direalisasikan dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015, serta mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana PMHMETD I telah direalisasikan. Pelaksanaan penggunaan dana hasil PMHMETD ini akan mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PMHMETD I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PMHMETD I bersamaan dengan mata acara RUPS kepada OJK; dan (ii) memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan POJK No. 30/POJK.04/2015.
Adapun aksi korporasi terakhir yang dilakukan Perseroan adalah Penambahan Modal Perdana Saham pada tahun 2007 yakni penawaran sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,- (dua ratus Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp120.000.000.000,-(seratus dua puluh miliar Rupiah). Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut telah digunakan seluruhnya sebagaimana laporan Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 016/Corsec-Bapepam/VII/2008 tanggal 10 juli 2008 perihal Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
10
III. PERNYATAAN UTANG
Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor indpenden telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp2.669.053.867 ribu yang terdiri dari (A) Liabilitas Jangka Pendek Rp2.345.213.308 ribu dan (B) Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp323.840.559 ribu, dengan perincian sebagai berilkut:
1. LIABILITAS JANGKA PENDEK
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahUtang bank jangka pendek
dan pinjaman lainnya - neto 783.213.212Utang usaha
Pihak ketiga 1.039.682.903 Pihak-pihak berelasi 397.390.594Utang lain-lain 51.275.556Utang pajak 3.379.732Beban akrual 32.683.195Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun:
Utang bank dan pinjaman lainnya - neto 36.424.066Utang sewa pembiayaan 1.164.050
Total Liabilitas Jangka Pendek 2.345.213.308
2. LIABILITAS JANGKA PANJANG
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Utang bank dan pinjaman lainnya - neto 179.944.084Utang sewa pembiayaan 612.222
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 143.284.253Total Liabilitas Jangka panjang 323.840.559TOTAL LIABILITAS 2.669.053.867
3. UTANG USAHA
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahPihak Ketiga
RupiahPT ICI Paint Indonesia 125.069.350PT Mowilex Indonesia 97.273.228PT Propan Raya 64.463.875PT American Standard Indonesia 43.558.109PT Cipta Mortar Utama 34.106.849PT Satya Langgeng Sentosa 25.229.868
11
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan Jumlah
Foshan Happy House Buiding Materials Co., Ltd. 24.331.049PT Dwi Mitra Nuansa Satria 22.218.673PT Knauf Gypsum Indonesia 21.718.401PT Ace Oldfields 21.465.119PT Niro Ceramic Sales Indonesia 21.083.607PT Mulia Industrindo Tbk 20.387.903PT Nipsea Raya 17.248.470PT Puri Kemenangan Jaya 15.769.153Lain-lain (masing-masing dibawah Rp15.000.000) 443.670.045
Dolar Amerika SerikatMitsui & Co. Ltd. (USD1.929.234 pada tahun 2015) 26.613.776Lanxess Pte. Ltd. (USD319.292 pada tahun 2015) 4.404.633Resin Chemical (USD247.010 pada tahun 2015) 3.407.503Lain-lain (USD545.045 pada tahun 2015, masing-masing dibawah Rp3.000.000) 7.518.900
Euro EropaLain-lain (EUR9.581) 144.392
Total - pihak ketiga 1.039.682.903
Pihak BerelasiRupiahPT Primagraha Keramindo 397.390.594
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan 2015
Pihak KetigaBelum jatuh tempo 662.429.720Jatuh tempo
1 - 30 hari 198.722.94231 - 60 hari 110.419.60161 - 90 hari 29.704.931Lebih dari 90 hari 38.405.709
Total - pihak ketiga 1.039.682.903
Pihak BerelasiBelum jatuh tempo 284.580.982Jatuh tempo
1 - 30 hari 67.967.88531 - 60 hari 26.843.82561 - 90 hari 5.181.050Lebih dari 90 hari 12.816.852
Total - pihak berelasi 397.390.594
12
4. UTANG PAJAK
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan 2015Perseroan
Pajak PenghasilanPasal 21 333.918Pasal 23 145.062
Entitas AnakPajak Penghasilan
Pasal 21 509.734Pasal 23 160.202Pasal 4 (2) 1.349.768Pasal 25 691.334Pasal 26 142.226Pasal 15 40.000Pasal 29 7.488
Total 3.379.732
5. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahRupiahTime Loan
PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp802.934 pada tahun 2015 500.697.066
Kredit rekening koranPT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp22.500 pada tahun 2015 52.834.579PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.795.178PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp12.500 pada tahun 2015 1.795.337PT Bank Danamon Indonesia Tbk - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp14.583 pada tahun 2015 50.430Pinjaman Akseptasi
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp0 pada tahun 2015 66.765.206
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp 75.000 55.925.000
Dolar Amerika SerikatTrust receipts
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk(USD2.156.612 pada tahun 2015) 29.750.469
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk(USD2.034.032 pada tahun 2015) 28.059.467
PT Bank Permata Tbk(USD1.104.535 pada tahun 2015) 15.221.786
Kredit Modal Kerja (KMK)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD1.998.566 pada tahun 2015) 27.570.217
Pinjaman LainnyaPT Dipo Star Finance 748.477
Total utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto 783.213.212
13
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
a. Time Loan
1. Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) 1 dan 2 yang digunakan untuk: (1) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari bank sindikasi (tranche B) dan (2) pembelian barang konsumsi dari PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp205.000.000 ribu dan Rp30.000.000 ribu. Jatuh tempo kedua TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Pagu fasilitas kredit TL 2 telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir menjadi sebesar Rp307.000.000 ribu yang diaktakan dalam akta notaris Arnasya A. Pattinama, S.H. No. 10 tanggal 10 Juli 2015. Pagu fasilitas kredit TL 2 tersebut, termasuk pagu fasilitas kredit rekening koran untuk keperluan pendanaan distributor kepada PT Frisian Flag Indonesia sebesar Rp17.970.000 ribu. Pinjaman TL dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit TL 1 dan 2 yang belum digunakan masing-masing sebesar Rp7.000.000 ribu dan Rp90.500.000 ribu.
2. Pada tanggal 12 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., CMSS memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 ribu, yang digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari PT Bank UOB Indonesia. Jatuh tempo TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Pagu kredit TL telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir menjadi sebesar Rp125.000.000 ribu yang diaktakan dalam akta notaris Arnasya A. Pattinama, S.H. No. 11 tanggal 10 Juli 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CMSS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas TL yang belum digunakan adalah sebesar Rp68.000.000 ribu.
3. Pada tahun 2013, CSAN memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000 ribu, yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi. Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang dibuat pada tanggal 1 September 2015 mengenai peningkatan pagu kredit untuk CSAN menjadi sebesar Rp30.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perseroan dan CMSS, dan Budyanto Totong, Darmawan Putra Totong, Totong Kurniawan, Lily Suryana Setiawan dan Janty (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan yang dimiliki Perseroan; dan (iii) jaminan korporasi yang dikeluarkan oleh CMSS; (iv) perlengkapan toko CSAN dan hak sewa bangunan CSAN. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Jatuh tempo hutang TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas Time Loan sudah digunakan.
14
b. Kredit Rekening Koran dan Akseptasi
1. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp8.000.000 ribu dan Rp5.000.000 ribu yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Fasilitas rekening koran tersebut telah mengalami peningkatan pagu kredit menjadi sebesar Rp17.000.000 ribu, sedangkan fasilitas akseptasi sudah tidak tersedia lagi. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 9 Mei 2016. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan yang dimiliki oleh CALS dan tanah berikut bangunan dan gudang yang dimiliki oleh Budyanto Totong dan Simonardi S. (pihak-pihak berelasi). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CALS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp1.466.751 ribu.
2. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp10.500.000 ribu, yang telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir menjadi sebesar Rp17.970.000 ribu yang tergabung dengan pagu kredit TL 2, yang digunakan untuk pendanaan distributor kepada PT Frisian Flag Indonesia. Jangka waktu kredit ini adalah sama dengan jangka waktu kredit TL 2 serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga yang sama dengan pinjaman TL 2. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp14.072.649 ribu.
3. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp18.000.000 ribu yang digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan, dan fasilitas bank garansi (Catatan 30h) sampai dengan 11 Juni 2016. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS, dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan, CMSS, dan CSAN (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp4.244.630 ribu.
4. Pada bulan Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan MBI. Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang dibuat pada tanggal 10 Juli 2015 mengenai peningkatan pagu kredit untuk CMSS menjadi sebesar Rp36.000.000 ribu dan memperpanjang jatuh tempo pinjaman rekening koran milik CMSS sampai dengan tanggal 11 Juni 2016, sedangkan jatuh tempo pinjaman rekening koran milik MBI tidak diperpanjang lagi pada tanggal 31 Desember 2013 dan tidak ada saldo terhutang dari pinjaman ini karena telah dilunasi seluruhnya pada tanggal jatuh temponya.
15
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perseroan dan CMSS, dan Budyanto Totong, Darmawan Putra Totong, Totong Kurniawan, Janty dan Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan milik Perseroan, CMSS, dan CSAN; dan (iii) jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas nama Perseroan.
Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp23.218.916 ribu.
5. Pada tanggal 27 Juli 2012, berdasarkan akta notaris No. 30 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., CSAN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp3.000.000 ribu yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi. Pada tahun 2013, fasilitas kredit ditingkatkan menjadi Rp17.000.000 ribu. Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit rekening koran berubah menjadi Rp10.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perseroan dan CMSS, dan Budyanto Totong, Darmawan Putra Totong, Totong Kurniawan, Lily Suryana Setiawan dan Janty (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan yang dimiliki Perseroan; dan (iii) jaminan korporasi yang dikeluarkan oleh CMSS. Jatuh tempo pinjaman kredit rekening koran adalah tanggal 11 Juni 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp3.109.975 ribu.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”)
a. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 ribu dan Rp20.000.000 ribu. Dalam perubahan terakhir tanggal 27 Juni 2011, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit baru berupa pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000 ribu, sehingga total fasilitas kredit akseptasi menjadi sebesar Rp60.000.000 ribu.
Jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2016.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan antara 10,5% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta dijamin dengan beberapa bidang tanah berikut bangunan di atasnya yang dimiliki oleh Perseroan dan dengan piutang usaha dan persediaan barang dagang milik Perseroan.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran dan fasilitas pinjaman akseptasi yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp9.937.166 ribu dan Rp4.000.000 ribu.
16
b. Pada tahun 2013, CAS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000 ribu. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 30 Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan di kawasan industri Pulo Gadung atas nama CAS, dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan adalah sebesar Rp5.000.000 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CAS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
c. Pada tanggal 22 Maret 2013, KKS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp15.550.000 ribu dan USD10.000.000. Pada tahun 2015, pagu fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt berubah masing-masing menjadi Rp8.000.000 ribu dan USD6.000.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut adalah pada tanggal 22 Maret 2016. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah milik Budyanto Totong, piutang usaha dan persediaan barang dagangan milik KKS. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 untuk pinjaman rekening koran dan trust receipt berkisar 6% sampai dengan 6,5% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio ke\uangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt yang masih belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp6.254.997 ribu dan USD3.965.968.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000 ribu, USD2.000.000 dan USD4.000.000. Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 20 April 2016. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah berikut bangunan di atasnya milik Perseroan, piutang usaha dan persediaan barang dagang milik KKS. Pinjaman dikenakan bunga tahunan sebesar 12% untuk pinjaman kredit rekening koran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berkisar antara 7% sampai dengan 8% untuk fasilitas KMK valas dan trust receipt masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt yang belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp1.204.822 ribu, USD1.434 dan USD1.843.388.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perseroan mendapat fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000 ribu yang digunakan sebagai modal kerja. Pada tahun 2012, Perseroan dan Danamon setuju untuk mengubah fasilitas kredit berjangka menjadi fasilitas kredit rekening koran, sehingga total pagu fasilitas kredit rekening koran menjadi Rp10.000.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas rekening koran ini adalah tanggal 13 Agustus 2013, yang kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 13 Agustus 2016 dengan persetujuan Danamon. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang
17
usaha dan tanah milik Perseroan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,5% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp9.934.987 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Bank Permata Tbk (“Permata”)
a. Pada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu dan USD2.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 24 April 2016. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik KKS dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13,75% dan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,5% untuk pinjaman kredit rekening koran masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan sebesar 6,5% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt yang belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp1.000.000 ribu dan USD1.225.515.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Pada tahun 2013, SGK memperoleh fasilitas trust receipt dengan pagu kredit sebesar USD3.000.000. Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit trust receipt berubah menjadi USD2.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 24 Maret 2016. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik SGK, dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 6,5% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas trust receipt yang belum digunakan adalah sebesar USD1.669.950.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, SGK diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
a. Pada tanggal 1 Februari 2012, Perseroan mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000 ribu yang digunakan sebagai pembayaran kepada PT ICI Paint Indonesia, pemasok. Pada tahun 2014, pagu kredit fasilitas pinjaman akseptasi ditingkatkan menjadi Rp80.000.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah tanggal 28 Februari 2016. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik Perseroan (Catatan 6 dan 9) dan pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,01% dan berkisar antara 10,65% sampai dengan 11,70% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas akseptasi yang belum digunakan sebesar Rp19.066.545 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Pada tanggal 15 Juli 2013, ETI mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000 ribu yang digunakan sebagai pembayaran kepada pemasok. Pada tahun 2013, pagu kredit ditingkatkan sementara menjadi Rp7.500.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah 90 hari setelah pembayaran bank kepada supplier. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang
18
usaha dan persediaan milik ETI dan pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 11,7% sampai dengan 12,01% dan antara 10,65% sampai dengan 11,7% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas akseptasi yang belum digunakan adalah sebesar Rp1.668.249 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Dipo Star Finance
a. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp7.927.725 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan Desember 2016.
Pada tahun 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp5.716.950 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan September 2015.
b. Pada tanggal 23 Mei 2014, CMSS memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp301.000 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan April 2015.
6. UTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA
(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahRupiah
PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp2.273.777 pada tahun 2015 201.223.860
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp69.240 pada tahun 2015 7.298.926
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp 44.424 pada tahun 2015 6.473.374
PT Bank Jasa Jakarta 352.230
Pinjaman LainnyaPT BCA Finance 1.019.760
Total 216.368.150
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank jangka panjangPT Bank Central Asia Tbk 32.042.988PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.946.407PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 659.050PT Bank Jasa Jakarta 207.088
Pinjaman lainnyaPT BCA Finance 568.533
Total 36.424.066
Bagian jangka panjang 179.944.084
19
BCA
a. Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik Perseroan:
Tanggal Akta Notaris No. Fasilitas
KreditJatuh Tempo
Pagu Kredit(Rp ribu)
Tujuan Penggunaan
Pembayarancicilan
selama tahun2015
(Rp ribu)
Saldo utangpada tanggal31 Desember
2015(Rp ribu)
Saldo utangpada tanggal31 Desember
2014(Rp ribu)
22 Juli 2010
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
13 Kredit investasi (KI) 1
Cicilan bulanansampai dengan
bulan Juni 2017
19.875.000 Pembangunan gudang
Perusahaan di Padang,
Kediri danPangkalpinang
3.400.434 5.100.652 8.501.086
KI 2 Cicilan bulanansampai denganbulan
Desember2016
3.719.000 Pelunasan pinjaman
Perusahaan dari
PT Bank Rabobank
International Indonesia
538.461 538.462 1.076.923
8 Agustus2011
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
5 KI 4 Cicilantriwulanan
sampai dengan
tahun 2018
10.000.000 Pembangunan kantor
dan gudang diBanjarmasin
1.600.000 4.400.000 6.000.000
KI 5 Cicilantriwulanan
sampai dengan
tahun 2014
16.000.000 Pelunasan pinjaman dari
PT Bank MaybankSyariah
Indonesia
- - Dilunasi pada tanggal jatuh
temponya
15 Maret2012
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
9 KI 6 Cicilantriwulanan
sampai denganbulan Maret2020
130.000.000 Pembelian gudang yang terletak di Jl. Daan Mogot
Raya Km. 14, Jakarta Barat
- - Dilunasi pada tahun 2014
27 Juli 2012
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
22 KI 7 Cicilantriwulanan
sampai dengan
bulan Mei 2021
17.000.000 Pembangunan kantor
dan gudang diPontianak
2.348.596 13.036.516 14.843.111
6 November
2013
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
8 KI 8 Cicilantriwulanan
sampai dengan
bulan Mei 2022
10.500.000 Pembangunan kantor
dan gudang di Tegal
694.724 9.426.518 4.233.898
10 Juli 2015
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
10 KI 9 Cicilantriwulanan
sampai denganbulan
September2023
36.000.000 Pembelian tanah dan
pembangunan gedung diNarogong,
Bekasi
- 16.280.000 -
Total 8.582.215 48.782.148 34.655.018
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk fasilitas KI 9 yaitu sampai dengan 18 bulan sejak penandatanganan akad kredit.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran BCA.
20
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik CMSS:
Tanggal Akta Notaris No. Fasilitas
KreditJatuh Tempo
Pagu Kredit(Rp ribu)
Tujuan Penggunaan
Pembayarancicilanselama tahun2015
(Rp ribu)
Saldo utangpada tanggal
31 Desember
2015(Rp ribu)
Saldo utangpada tanggal31 Desember
2014(Rp ribu)
12 Juli 2010
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
14 KI 2 Cicilan bulanansampai denganbulan Maret2014
5.300.000 Pelunasan pinjaman
CMSS dariPT Bank UOB
Indonesia
- - Dilunasi pada tanggal jatuh
temponya
KI 3 Cicilan bulanansampai denganbulan
September2015
8.500.000 Pelunasan pinjaman
CMSS dariPT Bank UOB
Indonesia
1.233.871 - 1.233.871
27 Juli 2012
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
28 KI 4 Cicilan triwulanan
sampai denganbulan
September2018
26.000.000 Pembukaan 2 toko baru
4.160.000 11.440.000 15.600.000
6 November
2013
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
9 KI 5 Cicilan triwulanan
sampai denganbulan
November2019
14.000.000 Renovasi toko di Gatsu
- Bali
2.240.000 8.960.000 11.200.000
6 November
2013
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
9
Telah diubah dengan No. 35
KI 6 8 tahun sejak
penarikanpertama
20.000.000 Pembangunan toko
Belum digunakan
Belum digunakan
Belum digunakan
29 September
2014
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
35 KI 7 8 tahun sejak
penarikanpertama
74.000.000 Pembelian tanah dan
pembangunan toko di
Pamulang
1.254.336 35.121.414 36.375.750
10 Juli 2015
Arnasya A.Pattinama,
S.H.
11 KI 8 8 tahun sejak
penarikan pertama
128.000.000 Pembelian tanah dan
pembangunan toko di
Kalimalang
- 84.383.200 -
KI 9 8 tahun sejak
penarikan pertama
40.000.000 Pembelian tanah dan
pembangunan toko di
Cikarang
Belumdigunakan
Belumdigunakan
Belumdigunakan
Total 8.888.207 139.904.614 64.409.621
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk KI 6 yang belum digunakan sebesar Rp20.000.000 ribu dan KI 9 sebesar Rp40.000.000 ribu dimana BCA memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran.
21
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CMSS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
c. Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp8.000.000 ribu. Pada tahun 2013 pagu kredit berubah menjadi Rp19.840.000 ribu. Pada tahun 2014, pagu kredit menjadi Rp17.000.000 ribu Jatuh tempo pinjaman ini adalah 9 Desember 2017. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di Palembang. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik Budyanto Totong dan Simonardi S. (pihak-pihak yang berelasi) serta piutang usaha dan persediaan barang milik CALS. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo hutang CALS masing-masing adalah sebesar Rp14.810.875 ribu dan Rp16.028.343 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp1.217.468 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CALS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Danamon
Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit Open Account Financing Buyer (OAF) dan kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 ribu dan 18.658.000 ribu yang digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13 Agustus 2011. Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perseroan dan Danamon setuju untuk mengubah OAF menjadi fasilitas kredit rekening koran (PRK) dan kredit berjangka (KB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000 ribu.
Fasilitas KAB terutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 22 Juli 2018. Selama 2011, Perseroan melakukan 3 penarikan tambahan dari fasilitas KAB, pada bulan Maret, Mei dan Juli masing-masing sebesar Rp4.000.000 ribu, Rp4.000.000 ribu dan Rp4.311.870 ribu yang akan dicicil dalam cicilan bulanan dimulai sejak bulan Maret, Mei dan Juli 2013 sampai dengan bulan Maret, Mei dan Juli 2018.
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik Perseroan. Pinjaman rekening koran dan KAB tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,5% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang fasilitas KAB masing-masing sebesar Rp6.517.798 ribu dan Rp9.367.476 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp2.849.678 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perseroan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Ekonomi
a. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp7.225.000 ribu yang digunakan untuk keperluan pembangunan gudang di Bandung. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui utang tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tujuh tahun sampai dengan tanggal 28 September 2023. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang sebesar Rp6.863.751 ribu. Perseroan belum melakukan pembayaran cicilan selama tahun 2015.
22
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perseroan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 ribu yang digunakan untuk keperluan take over hutang bank dari PT Bank Rabobank International Indonesia. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,00% dan berkisar antara 10,50% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 26 Oktober 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp504.415 ribu dan Rp1.113.560 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp609.145 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Bank Jasa Jakarta
a. Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp619.500 ribu. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,59% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 11 November 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp59.734 ribu dan Rp282.007 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp222.273 ribu.
b. Pada tahun 2014, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp717.640. Pada tahun 2015, pagu fasilitas kredit angsuran berubah menjadi Rp442.820 ribu. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 7,12% sampai dengan 8,23% dan sebesar 12% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan November 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang sebesar Rp292.496 ribu dan Rp429.097 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp136.601 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT BCA Finance
a. Pada tanggal 28 Desember 2012, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp551.600 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 3,65% pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 28 November 2015. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp168.544 ribu.
Pada tanggal 14 Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp862.400 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan
23
tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,44% pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 14 Februari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp335.378 ribu dan Rp622.844 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp287.466 ribu.
b. Pada tahun 2014, CMSS memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp843.200 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,44% masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan bulan Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp339.356 ribu dan Rp620.422 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp281.066 ribu.
c. Pada tahun 2015, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp408.100 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 4,69% pada tahun 2015. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 1 Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang sebesar Rp345.026 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp63.074 ribu.
7. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
a. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh Perseroan dari PT Hewlett Packard Indonesia, sehubungan dengan perolehan peralatan kantor dengan total harga perolehan sebesar Rp1.950.720 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2015 nilai buku neto dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp975.360 ribu.
b. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh CMSS dan ETI dari PT Dipo Star Finance and PT Toyota Astra Financial Service, sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan total harga perolehan sebesar Rp563.373 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai buku neto dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp1.677.136 ribu.
8. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Grup memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.
Tabel berikut menyajikan ringkasan komponen beban imbalan kerja yang dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan jumlah yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen.
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
2015Tingkat diskonto 9,20%Tingkat kenaikan upah tahunan 10%Tingkat kematian TMI - III - 2011Usia pensiun 55 tahun
24
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)2015
Nilai kini liabilitas imbalan kerja (131.954.319)Biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested) 6.567.434Kerugian aktuarial yang belum diakui (29.950.667)Keuntungan (kerugian) yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya 12.053.299Liabilitas imbalan kerja (143.284.253)
KEWAJIBAN KARENA KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan tidak memiliki kewajiban karena komitmen dan kontijensi.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR TELAH DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN. SELAIN INFORMASI TERSEBUT DI ATAS, PERSEROAN TIDAK MEMPUNYAI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN YANG MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.
SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS AKTIVA DAN LIABILITAS SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, MANAJEMEN PERSEROAN MEMILIKI KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN KESELURUHAN LIABILITAS.
SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN YANG DILAKUKAN PERSEROAN, ENTITAS ANAK PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK SEHINGGA TIDAK ADA PENCABUTAN DARI PEMBATASAN-PEMBATASAN TERSEBUT.
25
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting dalam Bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Bab “Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen”, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait yang dapat diunduh melalui website Perseroan (www.csahome.com) atau website IDX (www.idx.co.id), dan informasi keuangan lainnya yang tercantum dalam Prospektus ini.
Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang seluruhnya dinyatakan dalam mata uang Rupiah, serta disajikan sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia.
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal 29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian), sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ASETASET LANCARKas dan setara kas 63.048.142 51.121.154 Investasi jangka pendek 8.696.261 11.241.805 Piutang usaha
Pihak ketiga - neto 941.928.121 1.069.934.803 Pihak-pihak berelasi 6.211.861 6.362.361
Piutang lain-lain neto 93.376.480 63.113.593 Persediaan - neto 1.351.860.483 1.242.866.582 Biaya dibayar dimuka 34.595.301 32.987.220 Pajak dibayar dimuka 15.088.360 9.027.573 Aset lancar lainnya 39.520.027 55.121.361 TOTAL ASET LANCAR 2.554.325.036 2.541.776.452
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - neto 778.838.532 641.768.554 Aset pajak tangguhan - neto 55.589.054 47.786.164 Sewa jangka panjang dibayar di muka - setelah
dikurangi bagian yang akan menjadi beban dalam satu tahun 20.192.559 41.129.088
Estimasi tagihan pajak penghasilan 45.229.024 21.848.866 Piutang dari pihak berelasi 1.575.000 1.575.000 Aset keuangan tidak lancar lainnya 3.425.000 3.425.000 Aset tidak lancar lainnya 63.398.646 9.257.379 TOTAL ASET TIDAK LANCAR 968.247.815 766.790.051
TOTAL ASET 3.522.572.851 3.308.566.503
26
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya -
neto 783.213.212 678.961.050 Utang usaha
Pihak ketiga 1.039.682.903 1.090.452.528 Pihak-pihak berelasi 397.390.594 372.846.558
Utang lain-lain 51.275.556 48.096.504 Utang pajak 3.379.732 4.801.418 Beban akrual 32.683.195 31.837.802 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun :Utang bank dan pinjaman lainnya - neto 36.424.066 23.073.000Utang sewa pembiayaan 1.164.050 1.730.390
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.345.213.308 2.251.799.250
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun :
Utang bank dan pinjaman lainnya – neto 179.944.084 103.060.567Utang sewa pembiayaan 612.222 1.570.615
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 143.284.253 131.954.319 TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 323.840.559 236.585.501 TOTAL LIABILITAS 2.669.053.867 2.488.384.751
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk:Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah
penuh) per lembarModal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.895.037.800 saham 289.503.780 289.503.780
Tambahan modal disetor - neto 51.882.619 51.882.619 Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak (232.495) (232.495) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 1.600.000 1.400.000
Belum ditentukan penggunaanya 419.474.119 384.828.148 Pendapatan komprehensif lainnya 3.933.336 6.932.804 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk 766.161.359 734.314.856 Kepentingan Nonpengendali 87.357.625 85.866.896 TOTAL EKUITAS 853.518.984 820.181.752 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.522.572.851 3.308.566.503
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
PENJUALANPenjualan barang beli putus 7.085.529.167 6.969.008.373 Penjualan konsinyasi 198.988.334 174.916.195 Total 7.284.517.501 7.143.924.568 Beban pokok penjualan konsinyasi (166.684.428) (146.001.217) NETO 7.117.833.073 6.997.923.351 BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG BELI
PUTUS 6.138.677.234 6.066.184.784
27
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
LABA KOTOR 979.155.839 931.738.567
Beban penjualan (631.754.042) (563.294.978) Beban umum dan administrasi (260.375.865) (230.153.275) Pendapatan usaha lain-lain 78.165.515 115.826.300 Beban usaha lain-lain (10.131.725) (2.883.548)LABA USAHA 155.059.722 251.233.066
Pendapatan bunga 1.261.400 1.419.170 Beban keuangan (103.830.546) (102.052.992) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 52.490.576 150.599.244 BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO (9.468.661) (28.778.767) LABA TAHUN BERJALAN 43.021.915 121.820.477
PENGHASILAN KOMPREHESIF LAINPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja 12.053.299 (384.311)Efek pajak terkait (3.013.325) 96.078
Neto 9.039.974 (288.233)Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya:
Laba (rugi) yang belum terealisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual (2.999.468) 405.334
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 49.062.421 121.937.578
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik Entitas Induk 40.618.322 111.552.315Kepentingan Nonpengendali 2.403.593 10.268.162Total 43.021.915 121.820.477
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :Pemilik Entitas Induk 46.321.692 111.777.582Kepentingan Nonpengendali 2.740.729 10.159.996Total 49.062.421 121.937.578Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam jumlah penuh) 14 39
RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014Laba Tahun Berjalan / Total Penjualan* (%) 0,59 1,71Laba Tahun Berjalan / Total Ekuitas (%) 5,04 14,85Laba Tahun Berjalan / Total Aset (%) 1,22 3,68Penjualan / Total Aset* (x) 2,07 2,16Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Lancar (x) 1,09 1,13Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang
terhadap Total Ekuitas (x)1,17 0,99
Total Liabilitas tehadap Total Aset (x) 0,76 0,75*Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
28
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Laporan keuangan Perseroan tertanggal 29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian). Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
Pembahasan di bawah ini berisi prediksi kinerja ke depan dan mencerminkan pandangan Perseroan pada saat ini sehubungan dengan kejadian-kejadian di masa yang akan datang dan kinerja keuangan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda secara materiil dari yang diantisipasi dalam pernyataan-pernyataan untuk masa yang akan datang ini sebagai akibat dari faktor-faktor tertentu seperti yang dimaksud dalam Bab VI Faktor Risiko dan bagian lain dalam Prospektus ini.
Sesuai dengan PSAK di Indonesia, informasi tertentu untuk tahun yang ditetapkan bukan merupakan suatu acuan untuk kinerja keuangan Perseroan dan tidak bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menyesuaikan seluruh hal-hal yang terdapat di laporan keuangan Perseroan atau acuan kinerja lainnya, acuan likuiditas atau acuan lainnya yang sesuai dengan PSAK di Indonesia.
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL
Dibawah ini faktor-faktor utama yang telah mempengaruhi kinerja operasional Perseroan pada periode yang diungkapkan antara lain:
1. Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar
Perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah di bidang infrastruktur diharapkan dapat memberikan stimulus pada perekonomian tahun 2016. Konsumsi swasta relatif stabil walaupun terdapat indikasi penurunan tabungan dan pendapatan. Sebaliknya, pertumbuhan ekspor masih mengalami tantangan signifikan yang dipimpin oleh penurunan nilai ekspor barang hasil tambang secara global. Pada Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan bertumbuh sebesar 5%-6% dimana inflasi diperkirakan akan berada pada 4±1% (data Bank Indonesia per Februari 2016). Pada kuartal pertama 2016, nilai tukar rupiah juga terbukti menjadi salah satu mata uang terkuat secara global, dimana hal tersebut dibuktikan dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari Rp13.795 pada akhir tahun 2015 menjadi Rp13.276 pada 31 Maret 2016. Dengan adanya indikasi kuat dari Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi domestik tersebut, serta potensi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat peningkatan stabilitas nilai tukar rupiah, maka Perseroan menilai perlu untuk melakukan perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement, melalui brand Mitra10, baik untuk pembukaan gerai baru, relokasi dan renovasi serta fasilitas pergudangan.
2. Perilaku Konsumen
Sebagian produk yang dijual oleh Perseroan adalah bahan bangunan dan Home Improvement yang antara lain berupa produk cat dan keramik yang merupakan materi bahan bangunan yang tingkat perubahannya tidak signifikan, sehubungan dengan hal tersebut Perseroan telah mengupayakan pemilihan produk dilakukan sesuai dengan tren baik warna maupun design yang sesuai dengan selera konsumen serta design yang mutakhir. Perseroan menyadari mempertahankan keragaman produk yang ditawarkan oleh Perseroan, akan mempertahankan loyalitas konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut kebijakan Perseroan untuk menjalin kerjasama dengan para pemasok dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen di gerai-gerai milik Perseroan.
29
3. Informasi Segmen
Perseroan menggunakan informasi keuangan untuk melakukan evaluasi kinerja segmen dalam rangka penentuan alokasi sumber daya yang dimiliki Perseroan. Segmen Usaha terdiri dari kegiatan usaha Distribusi dan Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, dalam hal ini kegiatan distribusi mencapai penjualan sebesar 70% dari total penjualan Perseroan yang terdiri dari distribusi bahan bangunan dan cat, distribusi produk kimia, dan distribusi FMCG. Sedangkan untuk Ritel Modern Bahan Bangunan dilakukan melalui Mitra10, dan Ritel Modern furnishing melalui gerai Atria Furniture mencapai 30% dari total penjualan Perseroan. Menurut segmentasi Geografis, wilayah pemasaran Perseroan meliputi Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dimana kontribusi penjualan sebagian besar berasal dari penjualan di wilayah Jawa dan Bali yang tercatat 84% dari total penjualan Perseroan.
Selain itu, dengan seluruh inisiatif yang telah dilakukan Perseroan seperti memperkuat sistem teknologi informasi, mengoptimalkan jaringan gerai, meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan sumber daya manusia dan memanfaatkan potensi maupun dukungan dari pemegang saham serta mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan, Perseroan akan tetap fokus untuk mengembangkan dan meningkatkan kegiatan usaha melalui Entitas Anaknya.
B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN
Aset
a. Aset Lancar
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ASET LANCARKas dan setara kas 63.048.142 51.121.154Investasi jangka pendek 8.696.261 11.241.805Piutang usaha
Pihak ketiga - neto 941.928.121 1.069.934.803Pihak - pihak berelasi 6.211.861 6.362.361
Piutang lain-lain neto 93.376.480 63.113.593Persediaan - neto 1.351.860.483 1.242.866.582Biaya dibayar dimuka 34.595.301 32.987.220Pajak dibayar dimuka 15.088.360 9.027.573Aset lancar lainnya 39.520.027 55.121.361TOTAL ASET LANCAR 2.554.325.036 2.541.776.452
Total Aset Lancar untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.554,32 miliar, meningkat sebesar 0,49% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.541,78 miliar, hal tersebut disebabkan oleh naiknya Kas dan Setara Kas, Piutang Lain-Lain Neto, dan Persediaan Neto secara signifikan, masing-masing sebesar Rp12 miliar atau 23%, Rp30 miliar atau 48% dan Rp109 miliar atau 9%.
30
b. Aset Tidak Lancar
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ASET TIDAK LANCARAset tetap - neto 778.838.532 641.768.554 Aset pajak tangguhan - neto 55.589.054 47.786.164 Sewa jangka panjang dibayar dimuka – setelah
dikurangi bagian yang akan menjadi beban dalam satu tahun 20.192.559 41.129.088
Estimasi tagihan pajak penghasilan 45.229.024 21.848.866 Piutang dari pihak berelasi 1.575.000 1.575.000 Aset keuangan tidak lancar lainnya 3.425.000 3.425.000 Aset tidak lancar lainnya 63.398.646 9.257.379 TOTAL ASET TIDAK LANCAR 968.247.815 766.790.051
Total aset tidak lancar untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp968,25 miliar, meningkat sebesar 26,27% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp766,79 miliar, Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya Aset Tetap - Neto sebesar Rp137 miliar dari Rp642 miliar pada akhir tahun 2014 menjadi Rp779 miliar pada akhir tahun 2015. Kenaikan ini karena adanya pembelian Aset Tetap berupa tanah dan bangunan untuk Mitra10 sebesar Rp112,33 miliar. Selain itu, kenaikan aset tidak lancar juga terjadi akibat adanya kenaikan signifikan pada aset tidak lancar lainnya sebesar Rp54,14 miliar yang sebagian besar peningkatannya (Rp42,32 miliar) disebabkan oleh kenaikan Sewa Jangka Panjang untuk pembukaan gerai baru Mitra10, dimana pada tahun 2015 gerai baru tersebut masih belum beroperasi.
c. Total Aset
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014Aset Lancar 2.554.325.036 2.541.776.452 Aset Tetap - neto 778.838.532 641.768.554 Aset Tidak Lancar Lainnya 189.409.283 125.021.497 TOTAL ASET 3.522.572.851 3.308.566.503
Total aset untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp3.522,57 miliar, meningkat sebesar 6,47% bilamana dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp3.308,57 miliar.
Liabilitas(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek 2.345.213.308 2.251.799.250 Liabilitas Jangka Panjang 323.840.559 236.585.501 TOTAL LIABILITAS 2.669.053.867 2.488.384.751
a. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.345,21 miliar meningkat sebesar 4,15% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.251,80 miliar. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya utang bank jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan.
31
b. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp323,84 miliar, meningkat sebesar Rp87,2 miliar atau sebesar 36,88% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat Rp236,59 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan utang bank dan pinjaman lainnya dalam rangka pembelian aset tetap Perseroan.
c. Total Liabilitas
Total liabilitas untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.699,05 miliar, meningkat sebesar 7,26% bilamana dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.488,38 miliar, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang terutama pada utang bank.
Ekuitas
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas IndukModal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh)
Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.895.037.800 saham 289.503.780 289.503.780
Tambahan modal disetor - neto 51.882.619 51.882.619 Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak (232.495) (232.495) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 1.600.000 1.400.000
Belum ditentukan penggunaanya 419.474.119 384.828.148 Pendapatan komprehensif lainnya 3.933.336 6.932.804 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk766.161.359 734.314.856
Kepentingan Nonpengendali 87.357.625 85.866.896 TOTAL EKUITAS 853.518.984 820.181.752
Total ekuitas untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp853,52 miliar, meningkat sebesar 4,06% jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp820,18 miliar, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan saldo laba sebesar 9,02% dari Rp386,23 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp421,07 miliar pada tahun 2015.
C. TINJAUAN KEUANGAN
Sepanjang tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan cukup baik didukung oleh strategi pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dan landasan keuangan maupun organisasi yang semakin kokoh. Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 43,02 miliar, menurun 64,68% dibandingkan tahun sebelumnya yang besarnya Rp 121,82 miliar, hal ini disebabkan oleh perlambatan perekonomian dimana pertumbuhan penjualan 2% pada tahun 2015. Disamping itu pada tahun 2014, perseroan membukukan hasil laba atas penjualan atas Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar.
Dengan peningkatan profitabilitas tersebut, Perseroan mencatat tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets/ROA) sebesar 1,22% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity/ROE) sebesar 5,04%.
32
a. Laporan Laba Rugi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
PENJUALAN 7.117.833.073 6.997.923.351 Beban pokok penjualan 6.138.677.234 6.066.184.784LABA KOTOR 979.155.839 931.738.567Beban penjualan (631.754.042) (563.294.978)Beban umum dan administrasi (260.375.865) (230.153.275)Pendapatan usaha lain-lain 78.165.515 115.826.300 Beban usaha lain-lain (10.131.725) (2.883.548) LABA USAHA 155.059.722 251.233.066 Pendapatan bunga 1.261.400 1.419.170Beban keuangan (103.830.546) (102.052.992)LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 52.490.576 150.599.244Beban pajak penghasilan - neto (9.468.661) (28.778.767)LABA TAHUN BERJALAN 43.021.915 121.820.477
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) actuarial atas liabilitas imbalan kerja 12.053.299 (384.311)
Efek pajak terkait (3.013.325) 96.078Neto 9.039.974 (288.233)
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya:Laba (rugi) yang belum terealisasi dan pemilikan
surat berharga tersedia untuk dijual (2.999.468) (405.334)TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 49.062.421 121.937.578
Penjualan(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
PENJUALANPenjualan barang beli putus 7.085.529.167 6.969.008.373 Penjualan konsinyasi 198.988.334 174.916.195 TOTAL PENJUALAN 7.284.517.501 7.143.924.568Beban penjualan konsinyasi (166.684.428) (146.001.217)PENJUALAN NETO 7.117.833.073 6.997.923.351
Sepanjang tahun 2015, total penjualan mencapai Rp7.284,52 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp7.143,92 miliar dengan demikian memiliki peningkatan sebesar 1,97%. Penjualan tersebut terdiri dari (a) Penjualan barang Beli Putus sebesar Rp7.085,53 miliar di tahun 2015 yang meningkat sebesar 1,67% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp6.969,01 miliar, (b) Penjualan barang konsinyasi pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp198,99 miliar dengan demikian meningkat sebesar 13,76% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp174,92 miliar, dengan beban penjualan pokok konsinyasi sebesar Rp166,68 di tahun 2015 dan sebesar Rp146,00 miliar di tahun 2014. Dengan demikian Penjualan Neto pada tahun 2015 mencapai sebesar Rp7.117,83 miliar dan sebesar Rp6.997,92 miliar pada tahun 2014.
33
Beban Pokok Penjualan
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
BEBAN POKOK PENJUALANPersediaan barang dagangan awal 1.261.128.038 1.106.112.597Pembelian neto 6.416.269.835 6.367.201.442Barang dagangan tersedia untuk dijual 7.677.397.873 7.473.314.039Persediaan barang dagangan akhir (1.372.036.211) (1.261.128.038)TOTAL 6.305.361.662 6.212.186.001
Beban pokok penjualan yang merupakan persediaan barang dagangan pembelian pada awal periode dikurangi dengan barang dagangan tersedia untuk dijual pada akhir periode tersedia untuk dijual pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp6.305,36 miliar, dan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp6.212,19 miliar yang terdiri dari:
(a) Beban pokok penjualan konsinyasi sebesar Rp166,68 miliar pada tahun 2015 dan sebesar Rp146,00 miliar pada tahun 2014 dengan demikian meningkat sebesar Rp20,68 miliar atau sebesar 14,16%.
(b) Beban pokok penjualan barang beli putus sebesar Rp 6.138,68 pada tahun 2015 dan sebesar Rp6.066,18 miliar dengan demikian meningkat sebesar Rp72,5 miliar atau sebesar 1,2%.
Peningkatan beban pokok penjualan dikarenakan adanya peningkatan Penjualan sebesar 1,97% dan adanya rekalasifikasi atas pendapatan lainnya berupa Distribution support fee ke dalam beban pokok penjualan barang.
Beban Penjualan, Beban Umum dan Beban Administrasi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
BEBAN PENJUALANGaji dan tunjangan 263.250.104 240.880.456Sewa 78.535.769 64.087.469Pengangkutan dan asuransi 71.503.412 62.336.543Iklan dan promosi 49.713.199 41.818.348Penyusutan 44.283.280 41.335.441Listrik, air dan telepon 28.287.130 26.268.317Keamanan dan kebersihan 18.185.512 14.899.405Perjalanan dinas 15.757.797 14.445.327Biaya konsultasi 14.373.715 9.113.782Perbaikan dan pemeliharaan 11.227.531 12.325.964Perlengkapan kantor 5.865.096 5.305.648Asuransi 5.613.054 3.336.071Pajak dan perizinan 5.552.359 5.657.141Pencadangan penurunan nilai piutang usaha 4.118.090 3.030.575Cadangan barang rusak 4.040.967 4.845.266Biaya pembungkus 3.201.010 3.679.096Alat tulis dan cetakan 2.237.381 2.321.258Selisih opname 2.032.533 788.633Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.200.000) 3.976.103 6.820.238TOTAL BEBAN PENJUALAN 631.754.042 563.294.978
34
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER2015 2014
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASIGaji dan tunjangan 176.074.571 146.406.856Administrasi bank 19.847.907 17.179.061Penyusutan 11.148.732 10.946.257Perjalanan dinas 11.049.956 10.435.849Sewa 9.870.909 11.645.195Listrik, air dan telepon 7.129.557 8.657.651Jasa profesional 7.069.555 6.158.775Pajak dan perizinan 4.382.655 3.998.477Perlengkapan kantor 2.916.312 2.816.524Perbaikan dan pemeliharaan 2.585.480 2.723.107Keamanan dan kebersihan 1.956.060 1.668.110Alat tulis dan cetakan 1.462.263 1.747.744Amortisasi 1.408.882 1.656.471Asuransi 1.217.728 810.167Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.200.000) 2.255.298 3.303.031TOTAL BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 260.375.865 230.153.275TOTAL BEBAN USAHA 892.129.907 793.448.253
Beban Penjualan, Beban Umum dan Beban Administrasi Pada tahun 2015 beban penjualan, beban umum dan beban administrasi Perseroan sebesar Rp892,13 miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp793,45 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 12,44%. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan meningkatnya biaya gaji dan tunjangan sebesar Rp52 miliar atau sebesar 13,44% dibandingkan dengan tahun 2014, yang dipicu oleh kenaikan UMR (Upah Minimum Regional).
Beban KeuanganPada tahun 2015 beban keuangan Perseroan sebesar Rp103,83 miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp102,05 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 1,74%. Kenaikan tersebut dikarenakan meningkatnya Utang bank untuk kebutuhan modal kerja Perseroan dan juga naiknya Utang bank jangka panjang atas pembelian Aset Tetap Perseroan dan Entitas Anak.
Laba KotorPada tahun 2015 laba kotor Perseroan sebesar Rp979,16 miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp931,74 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 5,09%. Kenaikan tersebut dikarenakan pertumbuhan total penjualan Perseroan sebesar 1,97% pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014, dan juga terdapat reklasifikasi atas Pendapatan Lainya yaitu Distributor Support Fee yang pada tahun-tahun sebelumnya terdapat pada akun ini dan pada tahun 2015 di dalam akun Beban Pokok Barang Beli Putus.
Laba UsahaLaba Usaha tahun 2015 sebesar Rp155,06 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp251,23 miliar dengan demikian terjadi penurunan sebesar 38,28%. Penurunan tersebut dikarenakan terdapatnya peningkatan beban penjualan dari Rp563,29 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar Rp631,75 miliar di tahun 2015, terutama adanya peningkatan Biaya Gaji dan Tunjangan sebesar 13,44% pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.
Laba Tahun BerjalanLaba Tahun Berjalan yang di atribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp40,62 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp111,55 miliar. Penurunan laba tahun berjalan yang di atribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tersebut terjadi karena perlambatan ekonomi sehingga Penjualan Perseroan hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2% dan beban penjualan perusahaan yang meningkat relatif signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 ditopang oleh Laba atas Penjualan Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar.
35
Likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditas untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. Sumber likuiditas Perseroan yang berasal dari internal diantaranya adalah pembayaran dari konsumen dan piutang, sementara sumber likuiditas Perseroan yang berasal dari eksternal salah satunya adalah berasal dari pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang. Perseroan berpendapat bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki modal kerja yang cukup, yang berasal dari hasil kegiatan usaha Perseroan maupun pinjaman dari kreditur. Bilamana dibutuhkan modal kerja tambahan, Perseroan dapat menempuh langkah-langkah seperti menambah pinjaman dari kreditur atau melakukan penambahan modal.
Aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan yang telah dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015 memberi dampak pada peningkatan saldo kas dan setara kas Perseroan. Posisi kas Perseroan pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 63,05 miliar, posisi ini naik dibandingkan dengan yang tercatat di tahun 2014 sebesar Rp 51,12 miliar. Kenaikan paling besar adalah pada arus kas kegiatan pendanaan, yaitu kenaikan utang bank jangka panjang Perseroan.
Selama menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan relatif memiliki kemampuan yang cukup untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya, namun untuk mencukupi kebutuhan belanja modal di masa yang akan datang, Perseroan membutuhkan kas tambahan yang sebagian akan didapatkan dari aktivitas pendanaan seperti penambahan modal dari pemegang saham atau pinjaman dari kreditur.
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KASTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014Kas Neto yang diperoleh dari aktivitas operasional 92.580.497 118.696.829Kas Neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi (259.580.162) 33.485,352Kas Neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas Pendanaan 178.926.653 (158.295.993)KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS 11.926.988 (6.113.812)KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 51.121.154 57.234.966KAS SETARA KAS AKHIR TAHUN 63.048.142 51.121.154
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONALTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 7.243.783.287 7.003.672.029Penerimaan dari pendapatan bunga 1.261.400 1.419.170Pengeluaran kas kepada:
Pemasok dan untuk beban operasi (6.666.151.711) (6.371.846.398)Karyawan (328.059.295) (358.896.658)
Pembayaran untuk:Beban bunga (104.182.472) (102.570.178)Pajak (54.070.712) (53.081.136)
KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI AKTIVITAS OPERASI 92.580.497 118.696.829
36
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASITAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 4.655.717 197.374.427Penerimaan dividen 82.688 110.251Perolehan aset tetap (192.268.521) (113.397.833)Pembayaran untuk aset tidak lancar lainnya (56.091.073) (3.600.845)Pembayaran sewa jangka panjang (15.958.973) (45.890.068)Penerimaan dari investasi jangka pendek pada saat
jatuh tempo - 464.420Penambahan piutang dari pihak berelasi - (1.575.000)KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI (DIGU-
NAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI (259.580.162) 33.485.352
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPerolehan dari:
Utang bank jangka pendek 2.522.073.824 2.190.218.382Utang bank jangka panjang 118.809.304 55.701.856Setoran modal kepentingan nonpengendali pada
Entitas Anak 500.000 2.550.000Pembayaran untuk:
Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya (2.417.736.856) (2.249.091.729)Utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya (26.969.697) (139.547.143)Utang sewa pembiayaan (1.524.733) (2.486.170)
Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan (14.475.189) (14.475.189)Pembayaran dividen kas kepada kepentingan non-
pengendali oleh Entitas Anak (1.750.000) (1.166.000)KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI (DIGU-
NAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN 178.926.653 (158.295.993)
Arus Kas dari Aktivitas Operasional Pada tahun 2015 arus kas Perseroan yang berasal dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp92,58 miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp118,70 miliar, dengan demikian terjadi penurunan sebesar 22,00%. Penurunan tersebut terutama dikarenakan meningkatnya pembelian persediaan barang dagang.
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPada tahun 2015 arus kas Perseroan yang dikeluarkan melalui aktivitas investasi adalah sebesar Rp259,58 miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat arus kas masuk sebesar Rp33,48 miliar. Pada tahun 2014, arus kas yang masuk terutama disebabkan oleh adanya penjualan aset tetap berupa satu bidang tanah yang dinilai tidak produktif bagi Perseroan. Sementara itu, pada tahun 2015, arus kas keluar terutama disebabkan oleh peningkatan nilai perolehan aset tetap Perseroan sebesar Rp192,27 miliar atau meningkat sebesar 69,55% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp113,40 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPada tahun 2015 arus kas Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp178,93 miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat arus kas keluar sebesar Rp158,29 miliar. Pada tahun 2015, arus kas masuk dari aktivitas pendanaan terutama disebabkan oleh perolehan kas yang berasal dari utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan, pada tahun 2014 arus kas keluar terutama disebabkan oleh pembayaran utang bank jangka pendek dan jangka panjang.
37
Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Distribusi Retail Eliminasi TotalPenjualan Neto 5.130.459.194 2.049.549.957 (62.176.078) 7.117.833.073Laba Kotor 566.453.828 415.577.603 (2.875.592) 979.155.839Laba Tahun Berjalan 43.021.915Aset Segmen 3.051.763.569 1.178.049.066 (707.239.784) 3.522.572.851Liabilitas Segmen 2.016.334.229 769.716.271 (116.996.633) 2.669.053.867
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
Distribusi Retail Eliminasi TotalPenjualan Neto 5.250.180.752 1.816.031.669 (68.289.070) 6.997.923.351Laba Kotor 517.508.784 319.607.185 94.622.598 931.738.567Laba Tahun Berjalan 121.820.477Aset Segmen 2.953.646.740 909.344.709 (554.424.946) 3.308.566.503Liabilitas Segmen 1.978.075.887 559.914.668 (49.605.804) 2.488.384.751
b. SegmenGeografis
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 2014Jawa dan Bali 5.980.194.753 5.980.120.234Sumatera 720.809.820 567.756.301Sulawesi 222.282.174 228.781.853Kalimantan 194.546.326 221.264.963Total 7.117.833.073 6.997.923.351
Pada tahun 2015, kontribusi terbesar pada total penjualan Perseroan berasal dari segmen Distribusi, yaitu sebesar 70% dari total penjualan Perseroan, sedangkan segmen Ritel Modern menyumbang sebesar 30%. Sedangkan menurut segmentasi Geografis, kontribusi terbesar berasal dari total penjualan di wilayah Jawa dan Bali yang tercatat 84% dari total penjualan Perseroan.
D. MANAJEMEN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perseroan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat pemodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2015. Selain itu Perseroan juga dipersyaratkan oleh ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktul permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham, atau menerbitkan saham baru.
Perusahaan mengisi modal dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitas (DER), dengan membagi liabilitas berbunga dengan ekuitas. Kebijakan Perseroan adalah menjaga DER dalam kisaran dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap
38
pendanaan pada biaya yang rasional. Perseroan menyertakan dalam liabilitas berbunga, utang bank jangka pendek dan liabilitas jangka panjang (termasuk utang bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan). Yang dikelola sebagai modal oleh manajemen adalah modal saham, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
E. RASIO KEUANGAN
KETERANGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014Laba Tahun Berjalan / Total Penjualan* (%) 0,59 1,71Laba Tahun Berjalan / Total Ekuitas (%) 5,04 14,85Laba Tahun Berjalan / Total Aset (%) 1,22 3,68Penjualan / Total Aset (x) 2,07 2,16Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Lancar (x) 1,09 1,13Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang
terhadap Total Ekuitas (x)1,17 0,99
Total Liabilitas tehadap Total Aset (x) 0,76 0,75*Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
Laba periode berjalan terhadap total aset (ROA) Perseroan mengalami penurunan dari 3,68% pada tahun 2014 menjadi 1,22% pada tahun 2015. Sementara itu, Laba periode berjalan terhadap total ekuitas (ROE) Perseroan naik dari 14,85% pada tahun 2014 menjadi 5,04% pada tahun 2015. Penurunan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh menurunnya Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2015 sebesar 64% dibandingkan dengan tahun 2014. Penurunan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2015 tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan yang rendah sekitar 2% dan total beban usaha naik sekitar 12,44% hal ini karena perlambatan ekonomi. Pada tahun 2015, terjadi penurunan pada rasio laba periode berjalan terhadap total penjualan dari 1,71% pada tahun 2014 menjadi 0,59% pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan Penjualan Perseroan yang hanya tumbuh 2% serta meningkatnya beban biaya Perseroan sebesar 21%. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat Laba atas Pejualan Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar yang dapat menopang profitabilitas Perseroan pada tahun tersebut.
F. MANAJEMEN RISIKO
Pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi Perseroan agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan mengelola risiko, Perseroan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) untuk selanjutnya dapat memberi nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya, serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.
Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak
Risiko ini timbul dari faktor eksternal seperti keputusan dari manajemen prinsipal. Perseroan selalu memperhatikan seluruh kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerja, dan menjaga keberlangsungan kontrak tersebut dengan prinsipal, pelanggan, maupun penyewa. Selalu mengkomunikasikan segala keberlangsungan bisnis dengan semua pihak dengan tujuan saling menguntungkan.
Risiko Piutang Dagang
Risiko ini timbul jika pelanggan kesulitan dalam membayar tagihan piutangnya yang telah jatuh tempo ke Perseroan. Untuk mengatasinya, diterapkan computerized blocking overdue system untuk pelanggan yang piutangnya telah jatuh tempo, pengontrolan yang lebih seksama dalam pemberian kredit dengan mempertimbangkan historical pola pembayaran dan kondisi finansial pelanggan, dan juga menerapkan tingkatan otorisasi yang jelas.
39
Risiko Persaingan Usaha
Perseroan selalu berupaya secara proaktif mencermati peta persaingan yang sedang berlangsung, yaitu dengan membentuk tim survey yang berfungsi untuk mengikuti perkembangan bisnis yang terjadi di lingkup industri Perseroan.
Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha Perseroan
Perseroan berupaya untuk memperhatikan setiap peraturan perundang-undangan, baik peraturan yang saat ini sedang berlaku atau yang akan ada di kemudian hari, yang berkaitan dengan kelangsungan kegiatan usaha Perseroan. Sehingga jika ada kemungkinan munculnya peraturan perundang-undangan yang akan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan, maka Perseroan memiliki waktu yang cukup untuk menyusun strategi yang efektif dalam menyesuaikan perizinan yang diperlukan agar Perseroan tetap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan.
Risiko Teknologi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan didukung oleh sistem teknologi yang memadai, terupdate, dan dikelola oleh operator yang fungsional. Demi mempertahankan/meningkatkan efisiensi dalam mengelola kegiatan operasionalnya, Perseroan secara berkala memantau kebutuhan akan sistem teknologi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan bisnisnya.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Perseroan menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Perseroan yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.
Perseroan melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Di samping itu, Perseroan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mengurangi utang banknya.
Risiko likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. Perseroan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus memperhatikan kondisi pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk utang bank dan pinjaman dan penerbitan saham di pasar modal.
Risiko katastropik
Dalam keadaan bencana alam, kebakaran ataupun kebanjiran, Perseroan telah memiliki SOP yang baku termasuk menyediakan alat bantu juga alat pemadam kebakaran, koordinasi dengan lingkungan sehingga dapat memperkecil resiko yang lebih besar. Perseroan telah mengasuransikan seluruh aset termasuk properti bisnisnya serta persediaan barangnya.
Risiko perubahan kurs valuta asing
Mata uang pelaporan Perseroan adalah Rupiah. Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan dan pembelian barang impor dalam mata uang dolar Amerika Serikat atau harga yang dapat dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan mempunyai kebijakan lindung nilai, dan memiliki opsi untuk menggunakannya bila dianggap perlu oleh manajemen. Perseroan berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang dapat ditimbulkan dari perubahan kurs valuta asing tidak memberi dampak yang material, karena saat ini Perseroan hanya memiliki sedikit paparan terhadap risiko perubahan kurs valuta asing.
40
Risiko hukum
Perseroan memiliki SDM yang kompeten pada divisi hukum, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kelemahan perikatan, kesalahan/kelalaian dalam membuat kontrak/perjanjian. Dalam kondisi dimana diperlukan pihak ketiga untuk memberikan saran, Perseroan menggunakan jasa Konsultan Hukum yang memadai.
G. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013).
Perseroan telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24, “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari International Accounting Standard (“IAS”) 19, dimana PSAK 24 menetapkan untuk menghapuskan “corridor approach” dan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja menjadi antara lain sebagai berikut:1. Keuntungan dan kerugian aktuarial saat ini diharuskan untuk diakui dalam pendapatan komprehensif
lainnya dan dikeluarkan secara permanen dari laba atau rugi.2. Keuntungan yang diharapkan atas plan assets tidak lagi diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan
yang diharapkan digantikan dengan mengakui pendapatan bunga (atau beban) atas program manfaat pasti bersih (atau liabilitas) dalam laba atau rugi, yang dihitung menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.
3. Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan tidak bisa lagi ditangguhkan dan diakui periode mendatang. Semua biaya jasa lalu akan diakui lebih awal ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika Perseroan mengakui biaya restrukturisasi atau biaya pemutusan terkait.
Perubahan kebijakan akuntansi tersebut dibuat agar aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam posisi laporan keuangan konsolidasian untuk menggambarkan nilai penuh dari defisit atau surplus program.
Perubahan tersebut memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja, sehingga Perseroan dapat mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial secara langsung seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.
Dampak kuantitatif dari perubahan tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan adalah pada tanggal 31 Desember 2014, terdapat penyesuaian kembali pada akun-akun sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)31 Desember 2014 31 Desember 2014
(disajikan kembali)Aset pajak tangguhan-neto 48.137.262 47.786.164Total aset tidak lancar 767.141.149 766.790.051TOTAL ASET 3.308.917.601 3.308.566.503Utang lain-lain 48.347.186 48.096.504Total liabilitas jangka pendek 2.252.049.932 2.251.799.250Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 133.358.710 131.954.319Total liabilitas jangka panjang 237.989.892 236.585.501TOTAL LIABILITAS 2.490.039.824 2.488.384.751saldo laba belum ditentukan penggunaannya 383.716.217 384.828.148Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 733.202.925 734.314.856Kepentingan nonpengendali 85.674.852 85.866.896TOTAL EKUITAS 818.877.777 820.181.752Beban umum dan administrasi (239.661.371) (230.153.275)Laba usaha 241.724.970 251.223.066Beban pajak penghasilan neto (26.401.743) (28.778.767)Laba tahun berjalan 114.689.405 121.820.477
41
(dalam ribuan Rupiah)31 Desember 2014 31 Desember 2014
(disajikan kembali)PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja - (384.311)Efek pajak terkait - 96.078Neto - (288.233)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 115.094.739 121.937.578Laba tahun bejalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 104.616.805 111.552.315Kepentingan nonpengendali 10.072.600 10.268.162TOTAL 114.689.405 121.820.477
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 105.022.139 111.777.582Kepentingan nonpengendali 10.072.600 10.159.996TOTAL 115.094.739 121.937.578
42
VI. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan usahanya Perseroan sebagaimana perbankan secara umum dihadapkan pada risiko yang mempengaruhi hasil usaha maupun kelangsungan usaha apabila risiko tersebut tidak dikelola dengan baik. Risiko yang menurut Perseroan mempengaruhi kegiatan usahanya adalah sebagai berikut:
A. RISIKO DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak
Pemutusan kontrak oleh prinsipal sebagai akibat dari beberapa faktor eksternal seperti, keputusan dari manajemen prinsipal untuk mendistribusikan produknya sendiri. Apabila pemutusan kontrak tersebut terjadi dan Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber baru persediaan produk-produk yang didistribusikan atau dijual oleh Perseroan, maka hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan dalam menyediakan produk-produk tersebut kepada pelanggan. Sebagai akibat dari tidak lengkapnya persediaan Perseroan maka Perseroan tidak dapat melakukan penjualan terhadap produk yang tidak tersedia tersebut yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan Perseroan. 2. Risiko Piutang Dagang
Risiko pembayaran timbul jika pelanggan mengalami kesulitan dalam membayar produk-produk yang telah diterima oleh pelanggan. Risiko ini dapat terjadi apabila kelayakan pelanggan dan piutang tidak dikelola dengan baik. Apabila ketidak lancaran pembayaran dialami dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak pada arus kas Perseroan yang dapat mengakibatkan terjadinya ketidakmampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada para pemasok, kreditur dan karyawan.
3. Risiko Persaingan Usaha
Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menjalankan kegiatan usaha sejenis. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati persaingan akan mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya penjualan produk Perseroan. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.
4. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha Perseroan
Terdapat risiko kegagalan memenuhi peraturan perundang-undangan terkait kegiatan usaha Perseroan, yang berkaitan dengan perizinan lokasi dan usaha yang berakibat ditutupnya gerai atau gudang Perseroan. Hal tersebut mungkin saja akan mengakibatkan penurunan kinerja Perseroan dan daya saing Perseroan yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.
5. Risiko Teknologi
Sistem teknologi yang tidak diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan dan tidak ditangani oleh operator yang handal, memiliki risiko terjadinya kemungkinan penurunan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada profitabilitas Perseroan.
43
6. Risiko Keuangan
a. Risiko Tingkat Suku BungaPerseroan memiliki liabilitas utang bank dengan tingkat suku bunga mengambang, oleh karenanya bilamana terjadi fluktuasi tingkat suku bunga akan berdampak terhadap likuiditas dan beban Perseroan sehingga akan mengakibatkan penurunan terhadap laba Perseroan.
b. Risiko KreditSebagian dari penjualan produk Perseroan dilakukan dengan pemberian kredit kepada pelanggan, dimana apabila pelanggan melakukan wanprestasi dengan jumlah yang signifikan maka akan berdampak pada likuiditas Perseroan dan mengakibatkan penurunan laba Perseroan.
c. Risiko LikuiditasKecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit untuk mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo. Bilamana Perseroan tidak mengelola dengan baik maka akan menghaapi risiko likuiditas yang dapat berdampak pada operasional Perseroan yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kinerja Perseroan.
7. Risiko Katastropik
Risiko Katastropik adalah risiko yang dihadapi oleh Perseroan, baik karena terjadinya bencana alam yang mengakibatkan kerusakan atau musnahnya gerai-gerai dan fasilitas pergudangan Perseroan. Meskipun aset-aset tersebut telah ditutup dengan polis asuransi, namun bila terjadi kebakaran yang memusnahkan bangunan dan/atau persediaan milik Perseroan, maka Perseroan akan kehilangan atau kekurangan pendapatan, dan arus kas Perseroan yang disebabkan karena turunnya penjualan produk-produk yang dijual oleh Perseroan.
B. RISIKO UMUM
1. Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan
Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan kondisi politik, sosial dan keamanan yang tidak stabil, kondisi tersebut merupakan faktor diluar kendali Perseroan. Kondisi dalam negeri selama ini dihadapkan pada gangguan seperti aksi mogok kerja, kerusuhan buruh, kerusuhan massa, ketidakstabilan politik, konflik antar suku dan ancaman terorisme. Hal tersebut menyebabkan ketidakpastian yang akan memberi dampak negatif terhadap kinerja Perseroan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan penurunan pendapatan Perseroan dan meningkatnya biaya operasi Perseroan. Dampak penurunan tersebut akan mengakibatkan penurunan yang signifikan terhadap laba bersih Perseroan.
2. Risiko Daya Beli Masyarakat
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga perbankan terutama pada suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang akan menyebabkan meningkatnya angsuran yang harus dibayar oleh konsumen, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan daya beli konsumen dan dapat berdampak pada menurunnya permintaan pembelian atau perbaikan rumah. Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia secara makro dan mikro pada umumnya akan juga berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat akan mengurangi pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.
3. Risiko Kondisi Pasar Properti
Pertumbuhan perekonomian yang menyebabkan meningkatnya pasar properti Indonesia saat ini tidak dapat dijamin keberlanjutan pada tingkat yang sama. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tren musiman (cyclical) perekonomian Indonesia dan indikator-indikator makro ekonomi Indonesia yang diluar kendali Perseroan. Hal-hal tersebut dapat berakibat pada menurunnya kegiatan pengembangan properti di Indonesia dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan
44
Perseroan, mengingat bahwa kegiatan utama Perseroan dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar properti secara signifikan.
4. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing
Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman dan pembelian produk impor dalam mata uang dollar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama dollar Amerika Serikat). Apabila terjadi fluktuasi nilai tukar yang signifikan maka akan berdampak pada penurunan likuiditas dan laba Perseroan.
5. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
Pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan harus memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku baik perizinan lokasi kegiatan usaha termasuk peruntukan gerai maupun pergudangan, izin keramaian. Bilamana Perseroan dan Entitas Anak tidak mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, maka akan menghadapi risiko ditutupnya tempat usaha yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kelangsungan usaha Perseroan.
6. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu mungkin dapat mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha Perseroan. Apabila Perseroan tidak dapat memenuhinya, maka akan berpengaruh langsung terhadap kelangsungan usaha Perseroan.
7. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan yang tidak sempurna. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko hukum, antara lain adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga atas transaksi yang dilakukan dan kesalahan/kelalaian dalam membuat kontrak/perjanjian. Risiko ini selain akan berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasional, juga akan menyebabkan membesarnya biaya operasional yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada keuntungan Perseroan.
SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DIMULAI DARI RISIKO UTAMA PEREROAN.
45
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Terdapat kejadian penting yang material dan relevan yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini setelah Laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian), yang telah ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685). Kejadian penting tersebut adalah mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dimana susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Achmad WidjajaKomisaris : Kenneth Ng Shih YekKomisaris : Srililanti KurniawanKomisaris Independen : Henny Ratnasari DewiKomisaris Independen : Justinus Aditya Sidharta
DireksiDirektur Utama : Budyanto TotongWakil Direktur Utama : Antonius TanDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa Direktur : Andy TotongDirektur Independen : Aurelia Mulyono
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas mulai efektif terhitung sejak tanggal 31 Maret 2016, berdasarkan hasil keputusan RUPSLB sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 176 tertanggal 31 Maret 2016, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MS.i., Notaris di Jakarta.
46
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No.S-608/BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham, yang telah ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp200 (dua ratus Rupiah), di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007.
Anggaran dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penambahan Modal Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal empat belas Mei dua ribu delapan (14-5-2008), nomor Kep-179/BL/2008, berdasarkan:
- Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.9 tertanggal 1 Juli 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-75583.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 20 Oktober 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0098184.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 11 Desember 2008; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.45 tanggal 5 Juni 2009, Tambahan No.15013;
- Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.186 tertanggal 25 Mei 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-41979.AH.01.02 tertanggal 25 Agustus 2010 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0064013.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Agustus 2010, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 14 Februari 2012, Tambahan No. 781, mengatur mengenai maksud dan tujuan Perseroan;
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 tertanggal 3 Juli 2015 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan Perseroan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
47
2. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh ijin-ijin yang dikeluarkan oleh instansi-instansi yang berwenang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan dengan rincian sebagai berikut:
Atas Nama Perseroan
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar Perusahaan 09.02.1.46.00092 29 Mei 2012 Kepala Suku Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat
14 Juni 2016
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar
00784-03/B/P/1.824.271 3 Desember 2012 Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta
3 Desember 2017
Atas Nama CMSS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar Perusahaan 30.03.1.46.12304 9 November 2012 Kepala Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu, Kabupaten Tangerang
9 November 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
503/02373-BP2T/30-03/PB/XI/2012
9 November 2012 Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tangerang
5 (lima) tahun
Atas Nama CSB
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar Perusahaan 09.02.1.46.44954 9 Oktober 2013 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat
19 November 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
00745-03/PB /1.824.271 23 Oktober 2012 Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah, Dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
5 (lima) tahun
Atas Nama CSAN
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar Perusahaan 09.02.1.46.43209 27 April 2012 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan, Kota Administrasi Jakarta Barat
27 April 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
03929-03/PM/1.824.271 26 April 2012 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat
26 April 2017
48
Atas Nama SGK
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan09.02.1.46.20532 3 Juli 2015 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan, Kota Administrasi Jakarta Barat
16 Juni 2020 J
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
1256/24.1.1/31,73/1.824.271/2015
22 Mei 2015 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat
5 (lima) tahun
Atas Nama KKS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan09.02.1.46.18763 4 Januari 2015 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan, Kota Administrasi Jakarta Barat
18 Februari 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
1256/24.1.1/31,73/1.824.271/2015
22 Mei 2015 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat
18 Februari 2017
Atas Nama ETI
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan09.02.1.46.39400 3 Desember 2015 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat
1 Desember 2020
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
2885/24.1.1/31.73/1.824.271/2015
18 November 2015 Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Provinsi DKI Jakarta
18 November 2020
3 Angka Pengenal Importir – Umum (API-U)
090404728-P 9 Januari 2013 Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
5 (lima) tahun
Atas Nama CHS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan070115101597 10 Desember 2012 Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung
10 Desember 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
44/510/5/PB/XII/2004 10 Desember 2012 Walikota Bandar Lampung
5 (lima) Tahun
49
Atas Nama CLS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan120114600419 19 Oktober 2012 Kepala Dinas
Perijinan, Kabupaten Bantul
11 Mei 2017
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
3232/DP/009/X/2012 19 Oktober 2012 Kepala Dinas Perijinan Terpadu Kabupaten Bantul
5 (lima) Tahun
Atas Nama CALS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1. Tanda Daftar
Perusahaan060615101715 26 Juni 2015 Kepala Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu, Kota Palembang
2 Agustus 2020
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
503/SIUP.M/1806/KPPT/2012
16 Mei 2012 Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang
5 (lima) Tahun
Atas Nama CAS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan09.04.1.46.16257 14 Desember 2012 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Timur
31 Juli 2016
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
47790/24.1.0/31.75.00.000/1.824.271/2016
21 Desember 2015 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Timur
25 November 2020
Atas Nama HCG
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi Masa Berlaku1 Tanda Daftar
Perusahaan09.03.1.46.76205 22 Februari 2012 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan
7 Mei 2017
2 Surat Persetujuan Penanaman Modal
1338/I/PMA/2006 13 Desember 2006
3 Angka Pengenal Importir – Umum (API-U)
090512086-P 2 April 2012 Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
5 (lima) tahun
50
Atas Nama MBI
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi1. Tanda Daftar Perusahaan 13.01.1.51.15550 29 Januari 2009 Pemerintah Kota Surabaya
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
503/45504/436.5.9/2007 30 Juli 2007 Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perdagangan, Perindustrian
Atas Nama MHS
No Ijin No. Ijin Tanggal Diterbitkan Instansi1. Tanda Daftar Perusahaan 07.01.6.46.04266 5 April 2015 Kepala Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah
510.2.4/00008/30.16/III.27.2/IV/2016
5 April 2016 Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung
3. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Struktur permodalan Perseroan tidak mengalami perubahan sejak Perseroan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008 sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan yaitu:
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.181 tanggal 21 September 2007, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00110.HT.01.04.TH.2007 tanggal 2 Oktober 2007 dan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana diterima dan dicatat pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan No.C-UM.HT.01.10-362 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.9 tertanggal 1 Juli 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-75583.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 20 Oktober 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0098184.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008, struktur permodalan Perseroan sebagai berikut:
PermodalanNilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000Modal Ditempatkan 2.895.037.800 289.503.780.000Modal Disetor 2.895.037.800 289.503.780.000Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000
Susunan pemegang saham dengan struktur permodalan di atas berdasarkan Daftar Pemegang Saham dengan kepemilikan sebesar 5% atau Lebih tertanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,322. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,003. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,944. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,355. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 -
51
4. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 176 tertanggal 31 Maret 2016, yang dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 177 tanggal 31 Maret 2016 keduanya dibuat oleh dan dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta diterima pemberitahuan tersebut dengan No. AHU-AH.01.03-0036694 tanggal 1 April 2016 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041390.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 April 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat pada saat prospektus ini ditebitkan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Achmad WidjajaKomisaris : Kenneth Ng Shih YekKomisaris : Srililanti KurniawanKomisaris IndependenKomisaris Independen
::
Henny Ratnasari DewiJustinus Aditya Sidharta
Direksi
Direktur Utama : Budyanto TotongWakil Direktur Utama : Antonius TanDirektur Keuangan : Dra. Tjia Tjhin HwaDirektur Penjualan dan Pemasaran : Andy TotongDirektur Independen / Direktur Sumber Daya Manusia : Aurelia Mulyono
Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Achmad WidjajaKomisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan tahun 1959. Mendapat gelar Master of Business Admnistration (MBA) dari IEU – Belgium University pada tahun 1993. Menjabat sebagai Chairman di Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) pada tahun 2004-2012 dan Chairman di Ceramics Industry Club of ASEAN countries (CICA) pada tahun 2005-2007. Menjabat sebagai Secretary General di Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) pada tahun 2010-2012. Sejak tahun 2006, menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Usaha Kemitraan Mandiri. Saat ini menjabat sebagai Vice Chairman of Committee Standardization & Quality Products di KADIN Indonesia, Chairman di PT Industri Gula Nusantara, dan Executive Director di Ibris Holding Pte. Ltd. Singapore sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat beberapa posisi, antara lain: Advisory Board Members di ASAKI, Chairman di Coordinator Gas Industry KADIN Indonesia, Secretary General di Asosiasi Gula Indonesia, dan Executive Committee Chairman di Indonesian Gas Society (IGS).
52
Kenneth Ng Shih YekKomisaris Independen
Warga Negara Malaysia, lahir di Selangor pada tahun 1969. Meraih gelar Cum Laude dari King’s College University, London pada tahun 1990 dengan titel Bachelor of Science dengan jurusan Biotechnology. Dengan titel Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants of England & Wales, London (1993), memulai karirnya sebagai auditor di Ernst & Young, London. Kemudian berlanjut sebagai Investment Analyst di UMBC Securities, Kuala Lumpur (1994-1995), dan sebagai Senior Investment Analyst di WorldSec Securities Malaysia (1995-1996). Pada tahun 1996-2003 menjabat sebagai Director of Equity Research dan pada tahun 2003-2005 menjabat sebagai Director of Equity Sales di Macquarie Securities Bangkok, Thailand. Di NT Asset Thailand menjabat sebagai Principal, Chief Executive and Investment Officer (2005-2015), dan pada tahun 2014 mendapat sertifikasi dari Director Certification Program dari Thai Institute of Directors. Saat ini menjabat sebagai Independent Director and Audit & Remuneration Committee member at Aapico Hitech Pcl, Bangkok sejak tahun 2008.
Srililanti Kurniawan Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Akademi Pariwisata St. Mary di Jakarta pada tahun 1992. Memulai karier sebagai Tour Leader di Vata Tour Jakarta (1993-1994). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sales Project Supervisor di Perseroan sejak 1994 dan sejak 1997 dipromosikan sebagai Sales Manager di PT Catur Mitra Sejati Sentosa (1997 – 2002). Setelah sempat berhenti beberapa tahun, Beliau ditunjuk sebagai Komisaris di Perseroan sejak 2009.
Henny Ratnasari DewiKomisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1973. Mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) dari California State University, Fullerton, USA tahun 1996 dan Magister Hukum (MH) dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta tahun 2004. Mengawali karir sebagai Ass. Marketing Director di PT Gunawan Dianjaya Steel (1997-1998), Berwiraswasta (1998-2002) dan menjabat sebagai Asisten Notaris di Kantor Notaris DR. Irawan Soerodjo, SH, MSi (2002-sekarang). Menjabat sebagai Komisaris Independen pada Perseroan sejak 2010. *) Efektif setelah mendapat persetujuan OJK.
Justinus Aditya SidhartaKomisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Malang pada tahun 1967. Lulus sebagai Sarjana Ekonomi Akunting di Universitas Tarumanegara pada tahun 1990. Certified Public Accountant dan Certified Tax Consultant. Memulai karirnya dengan Drs Johan, Malonda & Rekan CPA Firm sebagai junior auditor (1988-1992), Group Head (1992-1995), Group Head Coordinator (1995-1997), dan akhirnya sebagai Deputy Managing Partner di Johan Malonda Astika & Rekan CPA Firm – Baker Tilly International (1998-2010). Sejak tahun 2011, menjabat sebagai Managing Partner di Justinus A Sidharta CPA Firm & KKP Sidharta.
53
DIREKSI
Budyanto Totong Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di SMAK I di Jakarta pada tahun 1971. Memulai karir di “Toko Tjat Sentosa” (1970-1983). Menjadi Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak 1983. Saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Institute Kasih Peduli Masyarakat Indonesia sejak 2004 dan Ketua Yayasan Pelayanan Gelombang Kesembuhan sejak 2007. Mendapatkan penghargaan sebagai Services Enterpreuner of The Year 2007 dari Ernst & Young pada tanggal 28 Nopember 2007.
ANTONIUS TANWakil Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1967. Mendapatkan gelar Sarjana Marketing Management dari Universitas Atmajaya, Jakarta tahun 1994 dan BSMR Certification of Risk Management sebagai Financial Planner Associate, Jakarta tahun 2003. Sebelumnya bekerja di PT Glorier Book Distribution (1983-1986), Entertainment Industry (1986-1994), Bank Assurance Department Financial Advisor dengan posisi terakhir sebagai Head-Retail Assurance di AIG Lippo (1994-2003), Marketing Director di Mega Life (2004-2006), Vice President-Consumer Banking di Standard Chartered Bank (2006-2009), Senior Vice President-Consumer Banking di PT Bank Permata Tbk (2009-2012). Saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak Agustus 2012.
Dra. Tjia Tjhin Hwa Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang pada tahun 1955. Mendapat gelar Doctoranda dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1982. Memulai karier di PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific (1983-1987) sebagai Finance Manager. Bergabung dengan Perseroan sebagai Corporate Finance Manager (1987-1997). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1997. Beberapa jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain adalah sebagai Komisaris di PT Catur Karda Sentosa sejak 2003, Komisaris di PT Catur Aditya Sentosa sejak 2007, Komisaris di PT HCG Indonesia sejak 2007, dan Komisaris di PT Catur Shaw Brother sejak 2009.
Andy TotongDirektur Penjualan dan Pemasaran
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1979. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik Industri dan Riset Operasional dan Diploma Administrasi Bisnis dari University of California, Berkeley tahun 2002. Memulai karir di PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) sebagai Marketing Manager (2003-2008), Merchandise and Marketing Director (2008-2009), dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) sejak 2009.
54
Aurelia MulyonoDirektur Independen / Direktur Sumber Daya Manusia
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tahun 1967. Lulus sebagai Sarjana Akunting di Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1991. Memulai karir di PT Masterindo Jaya Abadi sebagai Head of Accounting Unit (1991-1992), dan berlanjut dengan beberapa posisi manajerial di PT Bank Bali Tbk (1992-2002). Pada tahun 2002-2006, menjabat sebagai Head of Treasury Risk Control & Support di PT Bank Permata Tbk, dan kemudian berlanjut di PT Bank Mayora sebagai Risk Monitoring Committee (2007-2008). Pada tahun 2008-2014, menduduki posisi Vice President di PT Bank Permata Tbk di beberapa departemen: Head Network Operational Risk, Head CRES Development & Business Strategy, Head Network Operational Risk, Head OR Reporting Analysis & Development. Pada tahun 2014, bergabung dengan Perseroan sebagai Associate Director of Human Resources. Saat ini menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak 2015.
Jumlah remunerasi yang telah diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp14.691.160 ribu, Rp14.586.151 ribu, dan Rp11.380.830 ribu masing-masing pada tahun 2015, 2014 dan 2013 yang merupakan imbalan jangka pendek.
Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 023/HR-CORP/BT/XII/2010 tanggal 3 Desember 2010, Perseroan telah menunjuk Corporate Secretary Perseroan sebagai berikut::
Nama : Idrus Hermawan WidjajakusumaRiwayat Pendidikan : Bachelor of Science di Business Administration dari The Ohio State University,
Columbus, Ohio USA pada tahun 1992
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No.1-A tanggal 20 Januari 2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, yaitu sebagai berikut:
• Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlakudi bidang Pasar Modal.
• Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :- keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web
Emiten atau Perusahaan Publik;- penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;- penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;- penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan- pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
• Sebagai penghubung (liaison officer) antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan lainnya.
• Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor, dan fungsi kesekretariatan perusahaan termasuk Biro Direksi dan Dewan Komisaris serta pengelolaan hubungan/pelayanan informasi kepada para pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.
55
Komite-Komite di Bawah Dewan KomisarisDalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite sebagai berikut:
Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit dan menunjuk Ketua beserta anggota-anggotanya berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 4 Mei 2016.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2015, dimana isi dari Piagam Komite Audit tersebut telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Piagam tersebut memuat antara lain, tugas dan tanggung jawab Komite Audit, etika kerja, waktu kerja dan ketentuan Rapat.
Ketua Komite dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) anggota independen yang masing-masing memiliki keahlian dibidang keuangan dan akuntansi. Pengangkatan Komite Audit telah dilaporkan kepada OJK melalui surat tertanggal 28 Oktober 2009.
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
JABATAN NAMA KETERANGANKetua Justinus Aditya
SidhartaSelaku Komisaris Independen Perseroan, menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2015• Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akunting dari Universitas Tarumanagara pada tahun
1990• Memiliki gelar Certified Public Accountant dan Certified Tax Consultant• Memiliki pengalaman dalam bidang akutansi, keuangan dan audit selama lebih dari
25 tahun antara lain pernah bekerja di Johan Malonda Astika & Rekan CPA Firm – Baker Tilly International sebagai Deputy Managing Partner pada tahun 1998-2010 dan Managing Partner di Justinus A Sidharta CPA Firm & KKP Sidharta sejak tahun 2011
Anggota Fitria Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Memiliki pengalaman di bidang Akuntasi, Keuangan, dan Audit lebih dari 25 tahun.
Anggota Suhardi Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya. Memiliki pengalaman di bidang Akuntansi dan Perpajakan lebih dari 20 tahun.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
Pengendalian Intern :Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit baik internal maupun eksternal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
Internal Audit :a. Mengkaji kecukupan dari fungsi Audit Internal, termasuk jumlah auditornya, rencana kerja tahunan
dan pekerjaan yang telah dilaksanakan;b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Audit Intern;c. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Audit Intern
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;d. Memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam pemilihan Kepala Auditor
Internal.
Eksternal Audit :a. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Ekstemal Auditor, mengenai
kesesuaian pelaksanaan audit oleh akuntan publik dengan standar audit yang berlaku:b. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan eksternal
audit guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;
56
c. Mengkaji kompetensi dan independensi dari Auditor Eksternal dan juga merekomendasikan Auditor Eksternal kepada Dewan Komisaris yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
Good Corporate Governance :Mengkaji kecukupan dan efektifitas dari Pengendalian Internal Perseroan secara menyeluruh termasuk kepatuhan terhadap kebijakan Good Corporate Governance (GCG), serta peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
Laporan Keuangan :Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, laporan tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;
Pengaduan :Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan;
Komite Nominasi dan Remunerasi
Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 6 Januari 2016 tentang Fungsi Nominasi dan Remunerasi Perseroan, maka fungsi Nominasi dan Remunerasi dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATAN
Henny Ratnasari Dewi Ketua merangkap anggota
Komisaris Independen Perseroan Tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan, dan dapat diangkat kembali berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perseroan (Pasal 4 POJK No.34).
Srililanti Kurniawan Anggota Komisaris Perseroan
Agustinus Sigit Bintoro Anggota Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
Fungsi dalam Nominasia. Menyusun komposisi dan kebijakan dalam hal nominasi dan/atau bagi anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris;b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan
kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dand. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Fungsi untuk Remunerasia. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur, kebijakan dan besaran
atas Remunerasi.b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang
diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
Piagam Audit Intern
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan ditetapkan berdasarkan Surat Persetujuan Komisaris tertanggal 28 Oktober 2009 tentang ”Piagam Unit Audit Internal (“Internal Audit Charter”) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk”, dimana isi dari Piagam Unit Audit Internal tersebut masih sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini pada pasar modal yaitu Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
57
Piagam Audit lntern ini dimaksudkan sebagai pedoman standar yang memuat ukuran minimal tentang fungsi Audit lntern serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit Intern. Piagam Audit lntern ini ditujukan pula untuk terciptanya kesamaan pemahaman dan landasan mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dan komitmen dari semua pihak yang terkait.
Hal-hal yang diatur dalam Piagam Audit Internal adalah visi dan misi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), struktur dan kedudukan Satuan Kerja Audit Intern dalam Perseroan, ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan SKAI, wewenang fungsi tugas dan tanggungjawab SKAI, pernyataan dukungan dan independensi SKAI, tanggung jawab auditee, kode etik dan persyaratan auditor intern, pertanggungjawaban dan pelaporan hasil audit, tindak lanjut hasil audit.
Satuan Kerja Audit Intern dipimpin oleh Eko Yanto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Triasakti dan Magister Manajemen dari Lembaga Pendidikan Manajemen PPM. Memiliki Gelar Profesi Akuntan dari Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak). Kepala Satuan Kerja Audit Intern dibantu oleh sepuluh staf audit.
Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercaya dan tanggap (Strategic Bussiness Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara:a. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada
proses bisnis bank melalui kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif; b. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan
kegiatan Perusahaan;c. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance);d. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal agar dapat
memberi nilai tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan Perusahaan yang sehat dan mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya dapat terpenuhi.
Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Intern adalah sebagai berikut :
Tugas Satuan Kerja Audit Interna. Menyusun Perencanaan Audit Tahunanb. Melaksanakan audit di semua jajaran Manajemen Lini Perusahaan antara lain Kantor Pusat, Kantor
Cabang, secara independen, obyektif dan profesional. c. Melakukan penilaian, evaluasi dan konsultasi secara independen dan obyektif kepada manajemen
atas praktek manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan proses tata kelola usaha yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional bisnis secara keseluruhan.
d. Melakukan Special Audit dan Fraud Audit baik yang ditugaskan oleh Komisaris, Direktur Utama atau atas permintaan Manajemen Lini lainnya, maupun yang merupakan inisiatif dari Audit Intern berdasarkan pertimbangan-pertimbangan profesional.
e. Menjadi liaison officer bagi pihak eksternal Perusahaan dalam kaitannya dengan fungsi Audit Intern.f. Ikut mewujudkan tata kelola usaha dan tumbuhnya budaya risiko dan pengendalian di Perusahaan. Wewenang Satuan Kerja Audit Interna. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai,
asset dan kekayaan atau kepemilikan Perusahaan yang berkaitan dengan penugasan auditnya. b. Menguji, memeriksa dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan
serta kewenangan akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen Perusahaan, misalnya transaksi harian, catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen) serta sumber daya manusia.
c. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil oleh Auditee.
d. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dalam kaitan dengan obyek audit.
e. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Intern serta ruang lingkup pekerjaan audit sesuai dengan perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern.
58
f. Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Intern dalam rekrutmen/seleksi, promosi, rotasi dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous improvement).
Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek audit, audit intern telah mengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit).
Kepala Satuan Kerja Audit Internal
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 077/SK-CORP/CSA/IX/2009 tanggal 28 Oktober 2009 tentang Pengangkatan Corporate Internal Audit Manager Perseroan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut:
• Terhitung mulai tanggal 28 Oktober 2009 menempatkan Sdr Eko Yanto sebagai Corporate Internal Audit Manager Perseroan.
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal 28 Oktober 2009.
5. SUMBER DAYA MANUSIA
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang manajerial
Jenjang 2015 2014Direksi 18 13Manajer 180 181Supervisor 547 515Staf 6.344 6.616Total 7.089 7.325
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang pendidikan
Jenjang 2015 2014Pasca Sarjana 20 13Sarjana 971 870Diploma 398 361SLTA/Sederajat 5.220 5.470SLTP/Sederajat 480 611Total 7.089 7.325
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan kelompok usia
Jenjang 2015 2014<30 Tahun 2.491 2.21830-39 Tahun 3.285 3.24940-49 Tahun 967 1.43750-55 Tahun 271 345>55 Tahun 75 76Total 7.089 7.325
59
6. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Pengembangan Bisnis,Analisis dan Perencanaan
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan &Legal
Internal Audit
Direktur KeuanganDirektur Operasional UnitUsaha
Direktur Penjualan danPemasaran
Direktur Sumber DayaManusia
KomersialLogistik
Rantai PasokanTeknologi Informasi
AkuntansiKeuanganPerpajakan
Pengelolaan SDMGA & HR Operation
Pengelolaan Tempat danFasilitas
Pengembangan Organisai
7. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
A. PT. BUANATATA ADISENTOSA (“BUANATATA”)
Riwayat Singkat
BUANATATA didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 51 tanggal 7 Nopember 1994, yang dibuat di hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-17.536.HT.01.01.TH.94 tanggal 30 Nopember 1994, dan telah didaftarkan dalam buku register pendaftaran di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 145/1995 pada tanggal 18 Januari 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 28 Februari 1995, Tambahan No. 1986.
Anggaran Dasar BUANATATA telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 110 tanggal 12 September 2008, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-99567.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008, telah didaftarkan dalam
60
Daftar Perseroan No. AHU-0125284.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.38 tanggal 12 Mei 2009, Tambahan No. 12781 (“Akta 110/2008”).
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BUANATATA adalah bergerak dalam bidang perdagangan.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Buanatata Sentosa No. 226 tanggal 12 April 2013, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notars di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dengan No. AHU-AH.01.10-24288 tanggal 17 Juni 2013 didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU-0056972.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013, susunan anggota Direksi dan Komisaris BUANATATA adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur : Budyanto Totong
Dewan KomisarisKomisaris utama : Totong KurniawanKomisaris : Darmawan Putra Totong Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta 110/2008 struktur permodalan dan susunan pemegang saham BUANATATA adalah:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 60.000.000 60.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Budyanto Totong 25.265.604 25.265.604.000 51,002. Darmawan Putra Totong 12.137.398 12.137.398.000 24,503. Totong Kurniawan 12.137.398 12.137.398.000 24,50
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 49.540.400 49.540.500.000 100,00Saham Dalam Portepel 10.459.600 10.459.600.000,00 -
B. NT Asian Discovery Master Fund
NT ASIAN adalah perusahan yang didirikan berdasarakan hukum Negara Cayman Island dengan Amended and Restated Memorandum And Articles of Association of NT Asian Discovery Master Fund dengan Certificate of Incorporation Cayman Island tertanggal 22 September 2005.
PERMODALAN
Berdasarkan Certificate of Incumbency tercatat Modal Dasar NT Asian Discovery Master Fund adalah USD 50,000 dimana tercatat dalam Registrasi Member adalah NT Asian Discovery Fund sebanyak 1 saham dengan nilai nominal USD 1.00.
61
PENGURUSAN
Berdasarkan Certificate of Incumbency tercatat bahwa Direksi NT Asian Discovery Master Fund adalah:
James Edward Hughes-HalletJohn ThompsonMarayart TeeratomornSusan Veronica Rippingall
8. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Budyanto Totong
NT ASIAN DISCOVERYMASTER FUND
Lain-lain - Publik(masing-masing dibawah 5%)
51,00%
21,00%
99,00% 99,00% 99,00%
99,65%
99,70%
51,00%
90,00%
70,00%
65,00%
60,00%
55,00%
51,00%
51,00%
51,00%
31,32% 47,68%
24,50% 24,50%
Darmawan Putra Totong
PT BuanatataAdisentosa
Totong Kurniawan
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk(Perseroan)
Distribution Modern Retail
Building Materials &Home ImprovementBuilding Materials Chemicals FMCG
PT Catur KardaSentosa
PT Satya GalangKemika
PT CaturSentosa
AnugerahPT Catur Mitra Sejati Sentosa
PT Catur Sentosa Berhasil
PT Mitra BaliIndah
PT Mitra HasilSentosa
PT KusumaKemindo Sentosa
PT CaturadityaSentosa
PT HCGIndonesia
PT Catur HasilSentosa
PT Eleganza TileIndonesia
PT CaturadiluhurSentosa
PT Catur Logamindo
Sentosa
HomeFurnishings
62
Pemegang Saham Pengendali (Ultimate Shareholder) Perseroan adalah Budyanto Totong dan keluarganya, sedangkan Pemegang Saham Pengendali NT Asian Discovery Master Fund adalah NT Asian Discovery Fund.
9. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK
Entitas Anak dengan kepemilikan langsung
No NamaEntitas Anak
KegiatanUsaha
Tahun Awal
Operasi Komersial
Tahun Awal Investasi
Perseroan pada Entitas Anak
StatusOperasional
Total Aset(Rp.
Miliar)
Persentase Kepemilikan
1 PT Catur Mitra Sejati Sentosa(Mitra10)
Distributor atau sub-distributor, agen dan pemasok dari produk-produk bahan bangunan
1997 1997 Telah beroperasi komersial dengan jaringan 21 Gerai
1.063,74 99,65 %
2 PT Catur Sentosa Berhasil (dahulu PT Catur Shaw Brother)
Perdagangan besar dan impor furniture dari kayu dan souvenir
2009 2009 Telah beroperasi komersial dengan jaringan 10 Gerai
118,05 99,00 %
3 PT Catur Sentosa Anugerah
DistributorBarang konsumen (P&G, Frisian Flag, dll)
2012 2012 Telah beroperasi komersial di 15 lokasi
129,51 99,00 %
4 PT Satya Galang Kemika
Distributor bahan-bahan kimia
1997 1997 Telah beroperasi komersial dengan 4 kantor cabang
15,91 60,00 %
5 PT Kusuma Kemindo Santosa
Distributor bahan-bahan kimia
1990 1996 Telah beroperasi komersial dengan 4 kantor cabang
178,80 51,00 %
6 PT Eleganza Tile Indonesia
Distributor bahan bangunan produk keramik dengan merek Eleganza
2010 2010 Telah beroperasi komersial dengan 48 kantor cabang
53,98 51,00 %
7 PT Catur Hasil Sentosa
Distributor bahan bangunan di Lampung
1997 1997 Telah beroperasi komersial dengan 48 kantor cabang
66,59 55,00 %
8 PT Catur Logamindo Sentosa
Distributor bahan bangunan di Yogyakarta
1997 1997 Telah beroperasi komersial dengan 48 kantor cabang
54,06 70,00 %
9 PT Caturadiluhur Sentosa
Distributor bahan bangunan di Palembang, Jambi, dan Bengkulu
1995 1995 Telah beroperasi komersial dengan 48 kantor cabang
138,90 51,00 %
10 PT Caturaditya Sentosa
Distributor bahan bangunan dengan merek Mulia, Amstard, Kaisar & TOA
1995 1996 Telah beroperasi komersial dengan 48 kantor cabang
71,28 90,00 %
11 PT Catur Karda Sentosa
Distributor bahan bangunan di Medan
1995 1995 Tidak beroperasi 3,40 99,00%
12 PT HCG Indonesia
Distributor produk saniter
2007 2007 Tidak beroperasi 5,33 65,00 %
Entitas Anak dengan kepemilikan tidak langsung melalui CMSS
No Nama Kepemilkan Melalui CMSS
KegiatanUsaha
Tahun dimulainya investasi
StatusOperasional
Total AsetRp. Miliar
Persentase Kepemilikan
Efektif1 PT Mitra Bali
Indah (MBI)Dimiliki CMSS dengan pemilikan sebesar 99,70% pada tahun 2015 dan 2014.
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan
2001 Tidak beroperasi
31,10 99,35%
2 PT Mitra Hasil Sentosa (MHS)
Dimiliki CMSS dengan pemilikan sebesar 51,00% pada tahun 2015 dan 2014
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan
2014 Belum beroperasi
- 50,82%
63
KETERANGAN ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN LANGSUNG
A. PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“CMSS”)
Riwayat Singkat
CMSS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 37 tertanggal 7 Januari 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C2-10.430.HT.01.01.Th.97 tertanggal 6 Oktober 1997, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 817/BH.09.02/XI/1997 pada tanggal 20 Nopember 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 5 Januari 1999, Tambahan No. 111.
Anggaran dasar CMSS telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa No.5 tertanggal 01 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-52642.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 09 Oktober 2012; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0089307.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 09 Oktober 2012, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tangerang pada tanggal 9 November 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 30,03,1,46,12304 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.44 tanggal 31 Mei 2013, Tambahan No.59464.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CMSS:
Alamat : Jl. Boulevard Gading Serpong Mitra10 Summarecon Serpong, Desa Curugsangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang
Telepon : 021 - 5420 4999Facsimile : 021 - 5421 7375 / 383
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CMSS adalah distributor atau sub-distributor, agen dan pemasok dari produk-produk bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CMSS pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa No.42 tertanggal 06 Juli 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 07 Oktober 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-25373, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0072804.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 07 Oktober 2010, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 5.000.000.000 500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 1.993.000.000 199.300.000.000 99,652. Eny Sukamto 7.000.000 700.000.000 0,35
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.530.500.000 353.000.000.000 -
64
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa No.84 tertanggal 13 November 2014, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 14 November 2014 dengan No.AHU-41310.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0118904.40.80.2014 Tanggal 14 November 2014, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CMSS adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Andy TotongDirektur : Indra Gunawan
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Cosmas BatubaraWakil Komisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Eny Sukamto
B. PT Catur Sentosa Berhasil (“CSB”)
Riwayat Singkat
CSB didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Catur Shaw Brother No.2 tertanggal 5 Januari 2009, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-18642.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 6 Mei 2009; didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0023842.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 9 Oktober 2013 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.44954 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 tanggal 7 Juli 2009, Tambahan No.3740.
Anggaran dasar CSB telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Berhasil No.179 tertanggal 26 Oktober 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 November 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0980341, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3579908.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 Nopember 2015 (“Akta179/2015”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CSB:
Alamat : Jl. Lingkar Luar Barat No. 108 - House of Blessing Lantai 2, Kembangan, Jakarta Barat
Telepon : 021 - 5800 757Facsimile : 021 - 5800 758
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CSB adalah terutama meliputi distribusi dan importir furniture.
65
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CSB pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta179/215, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 128.700.000 128.700.000.000 99,002. Erline Totong 1.300.000 1.300.000.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 130.000.000 130.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 70.000.000 70.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Berhasil No.46 tertanggal 5 Juli 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 22 Oktober 2012 dengan No.AHU-AH.01.10-37543, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0091631.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 22 Oktober 2012, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.100 tanggal 13 Desember 2013, Tambahan No.9451/L, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CSB adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Erline Totong Direktur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Cosmas Batubara Komisaris : Budyanto Totong
C. PT Catur Sentosa Anugrah (“CSAN”)
Riwayat Singkat
CSAN didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Anugerah No.49 tertanggal 5 April 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-19346.AH.01.01.Tahun 2012 tertanggal 16 April 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0032233.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 27 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.43209 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 3 Mei 2013, Tambahan No.26339.
Anggaran dasar CSAN telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Anugerah No.156 tertanggal 16 Desember 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-0949159.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 30 Desember 2015, dicatat dan diterimaoleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU-AH.01.03-0992472, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3600061.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 27 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.43209; (“Akta 156/2015”).
66
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CSAN:
Alamat : Jl.Daan Mogot KM 14, Cengkareng, Jakarta BaratTelepon : 021 - 6197 255Facsimile : 021 - 6190 009
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CSAN adalah menjalankan kegiatan usaha Perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CSAN pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta156/2015, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 49.500 49.500.000.000 99,002. Budyanto Totong 500 500.000.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000 50.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 500.000 50.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.113 tertanggal 17 Oktober 2012, dibuat dihadapan Bastian Harijanto,S.H.,M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah dicatat dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU-AH.01.10-40765 tertanggal 20 November 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0099493.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 20 November 2012, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CSAN adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Oey Tanto SugihartoDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan KomisarisKomisaris : Budyanto totong
D. PT Satya Galang Kemika (“SGK”)
Riwayat Singkat
SGK didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 264 tanggal 25 Juli 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20076 HT.01.01-TH.99 tanggal 15 Desember 1999, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 0589/BH.09.02/VI/2000 tanggal 16 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 3 Nopember 2000, Tambahan No.6688 (“Akta Pendirian”).
Anggaran dasar SK telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang Kemika No.41 tertanggal 7 Juli 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-89908.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 26 November 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0114078.
67
AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 26 November 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 3 Juli 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.20532 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No.6457 (“Akta 198/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor SGK:
Alamat : Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta BaratTelepon : 021 - 5694 2212, 021 - 5600 692Facsimile : 021 - 5656 239
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha SGK adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi barang kimia dan farmasi untuk keperluan rumah tangga.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Prospektus ini tidak terdapat perubahan struktur permodalan SGK yaitu berdasarkan Akta Pendirian SGK, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 3.000 3.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 600 600.000.000 60,002. Drs. Kiki Rusmin Sadrach 200 200.000.000 20,003. Boedhy Harsono 100 100.000.000 10,004. The Lience 100 100.000.000 10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 1.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 2.000 2.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang Kemika No.285 tertanggal 26 Februari 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 4 April 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-12164, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0029435.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris SGK adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Kiki Rusmin SadrachDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Sri Lanty Totong
E. PT Kesuma Kemindo Sentosa (“KKS”)
Riwayat Singkat
KKS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 78 tanggal 9 Nopember 1990 juncto Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 64 tanggal 16 September 1991, keduanya dibuat di hadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman
68
Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C2.1076. HT.01.01-Th.92 tertanggal 4 Februari 1992, didaftarkan dalam buku daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 704/1992 dan No. 705/1992, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.71 tanggal 4 September 1992, Tambahan No. 4319.
Anggaran dasar KKS telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Kusuma Kemindo Sentosa No.42 tertanggal 07 Juli 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-59526.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 05 September 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0080674.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 05 September 2008; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 4 Januari 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.18763 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009 Tambahan No.3071 (“Akta 42/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor KKS
Alamat : Jl. Green Ville Maisonet Blok FA No. 12-A ,Duri Kelapa, Jakarta Barat Telepon : 021 - 565 3736Facsimile : 021 - 566 9443
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha KKS adalah menjalankan kegiatan usaha distributor, pedagang eksportir dan importir bahan-bahan kimia untuk pertanian dan industri.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Laporan Pemeriksaan Hukum ini, tidak terdapat perubahan struktur permodalan KKS. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham KKS terakhir sejak Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 adalah berdasarkan Akta Berita Acara No. 28 tanggal 11 Juni 1996, dibuat di hadapan Betty Supartini, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dimumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 11 Juni 1996, Tambahan No. 5318 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 270 tanggal 30 Juni 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 5.000.000 5.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 1.122.000 1.122.000.000 51,002. PT Budi Lestari Sentosa 198.000 198.000.000 9,003. Boedhy Harsono 220.000 220.000.000 10,004. The Lience 220.000 220.000.000 10,005. Agus Totong 110.000 110.000.000 5,006. Sri Lanty Totong 110.000 110.000.000 5,007. Kiki Rusmin Sadrach 220.000 220.000.000 10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.200.000 2.200.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 2.800.000 2.800.000.000 -
69
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Kusuma Kemindo Sentosa No.284 tertanggal 26 Februari 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 03 April 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-12004 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0028979.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 03 April 2013Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang Kemika No.285 tertanggal 26 Februari 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris KKS adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Kiki Rusmin SadrachDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Sri Lanty Totong
F. PT Eleganza Tile Indonesia (“ETI”)
Riwayat Singkat
ETI didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Eleganza Tile Indonesia No.236 tertanggal 30 Agustus 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-50432.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0077563.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 3 Desember 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.39400 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.21 tanggal 13 Maret 2012, Tambahan No.9454 (“Akta Pendirian ETI”).
Anggaran dasar ETI telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Eleganza Tile Indonesia No.34 tertanggal 11 Agustus 2014, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan No. AHU-05550.40.21.2014, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0086359.40.80.2014 tanggal 27 Agustus 2014 didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 3 Desember 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.39400, dan dilakukan pembayaran biaya pengumumannya dalam Berita Negara RI sebagaimana ternyata pada Setoran Tunai Bank BNI tertanggal 11 Agustus 2014 (“Akta 34/2014”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor ETI:
Alamat : Jl. Daan Mogot Raya No.35 A-B,Tanjung Duren Utara, Jakarta BaratTelepon : 021 - 5666 360, 021 - 5674 518Facsimile : 021 - 5682 081, 021 - 5694 3472
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha ETI adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
70
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan kepemilikan saham ETI pada saat prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta 34/2014 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 40.000 40.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 12.750 12.750.000.000 51,002. Budyanto Totong 3.000 3.000.000.000 12,003. Miauw Khin 8.000 8.000.000.000 32,004. Sariakin 1.250 1.250.000.000 5,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 25.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 15.000 15.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan PT Eleganza Tile Indonesia No.13 tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No. AHU-AH.01.03-0925046 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493512.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris ETI adalah sebagai berikut:
Direktur : Sariakin
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Lim Pit Fan
G. PT Catur Hasil Sentosa (“CHS”)
Riwayat Singkat
CHS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 122 tanggal 10 Juli 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2791.HT.01.01.Th.98 tanggal 30 Maret 1998, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 137/BH.09.01/VI/1999 tanggal 11 Juni 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1999, Tambahan No. 5542.
Anggaran dasar CHS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Hasil Sentosa Nomor 248 tertanggal 20 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-18708.AH.01.02 Tahun 2009 tertanggal 6 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0023923.AH.01.09.Tahun 2009 Tanggal 06 Mei 2009, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung pada tanggal 10 Desember 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.070115101597 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 31 Juli 2009 Nomor 61, tambahan nomor 20166 (“Akta No.248/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CHS
Alamat : Jl. Ki Agus Anang Ketapang, No. 28, Bandar LampungTelepon : 0721 - 32057Facsimile : 0721 - 32058
71
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CHS adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CHS pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta No. 248/2008, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 3.000 3.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 550 550.000.000 55,002. PT Mitra Indra Anugrah 450 450.500.000 45,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 1.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 2.000 2.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.10 tanggal 01 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan nomor AHU-AH.01.03-0925008, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-3493475.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan anggota Direksi dan Komisaris CHS adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur : Lalu Irwan Nurhadi
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Hadi Wijaya
H. PT Catur Logamindo Sentosa (“CLS”)
Riwayat Singkat
CLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.98 tanggal 11 Maret 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C-2-3500 HT.01.01-TH.98 tertanggal 13 April 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Yogyakarta pada tanggal 13 Juni 1998 di bawah No.40/BH/12-05/VI/98, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.72 tanggal 7 September 1999, Tambahan No. 5558 (“Akta Pendirian”).
Anggaran dasar CLS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Logamindo Sentosa No.172 tertanggal 16 Juni 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-37406.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 05 Agustus 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0049468.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 05 Agustus 2009; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Dinas Perijinan, Kabupaten Bantul pada tanggal 19 Oktober 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.120114600419, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.89 tanggal 06 November 2009 Tambahan No. 26694 (“Akta 172/2009”).
72
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CLS
Alamat : Jl. Ringroad Timur, Pranti Banguntapan Bantul, YogyakartaTelepon : 021 - 566 8801Facsimile : 021 - 566 9445
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CLS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Laporan Pemeriksaan Hukum ini, tidak terdapat perubahan struktur permodalan CLS. Struktur permodalan terakhir sejak Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 adalah berdasarkan Akta Pendirian CLS, yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 5.000 5.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 1.050 1.050.000.000 70,002. Soelianto 195 195.000.000 13,003. Jenny Meilany 255 255.000.000 17,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.500 1.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 3.500 3.500.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Logamindo Sentosa No.12 tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0925044 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493510.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CLS adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Lalu Irwan NurhadiDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Soelianto
I. PT Caturadiluhur Sentosa (“CALS”)
Riwayat Singkat
CALS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.82 tertanggal 19 April 1995, dibuat di hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C2-10.874.HT.01.01.TH.95 tertanggal 30 Agustus 1995, didaftarkan dalam buku daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang pada tanggal 13 Nopember 1995 di bawah No.124/1995/PT, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4 tanggal 12 Januari 1996, Tambahan No. 578.
73
Anggaran dasar CALS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Caturadiluhur Sentosa No.3 tertanggal 01 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-50960.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 01 Oktober 2012; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0086327.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 01 Oktober 2012, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, Kota Palembang pada tanggal 26 Juni 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.060615101715, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.43. tanggal 28 Mei 2013, Tambahan No.57892; (“Akta 3/2012”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CALS:
Alamat : Jl. Tembusan Terminal RT 012/ RW 005, Kel. Talang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Palembang
Telepon : 0711 - 5645 727Facsimile : 0711 - 5645 730
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CALS adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CALS adalah berdasarkan Akta 3/2012 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000 20.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 5.100 5.100.000.000 51,002. Simonardi Setiawan 4.900 4.900.000.000 49,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 10.000 10.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Caturadiluhur Sentosa No.81 tertanggal 06 Maret 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 24 Maret 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0018666, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0034588.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 24 Maret 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CALS adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Lalu Irwan NurhadiDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Simonardi Setiawan
74
J. PT Catur Aditya Sentosa (“CAS”)
Riwayat Singkat
CAS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 49 tanggal 26 Juni 1993, dibuat di hadapan Helena Kuntoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1811.HT.01.01.TH.94 tanggal 3 Februari 1994, dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 527/1994 tanggal 21 Maret 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 17 Juni 1994, Tambahan No. 3380.
Anggaran dasar CAS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Caturaditya Sentosa No.199 tertanggal 13 Agustus 2008, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-8694.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 17 November 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0110060.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 November 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Timur pada tanggal 14 Desember 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.04.1.46.16257, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 2009, Tambahan No. 12339 (“Akta 199/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CAS
Alamat : Jl. Rawa Sumur II Blok BB No.7, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta TimurTelepon : 021 - 4682 6456Facsimile : 021 - 4682 6455
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CAS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CALS adalah berdasarkan Akta 199/2008 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 5.000 5.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 2.700 2.700.000.000 90,002. Hadi Purnama Widjaja 150 1.500.000.000 5,003. Budyanto Totong 150 1.500.000.000 5,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000 3.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 2.000 2.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Caturaditya Sentosa No.9 tertanggal 1 April 2015 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0924992 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493458.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CAS adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Lalu Irwan Nurhadi Direktur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
75
Dewan KomisarisKomisaris : Budyanto Totong
K. PT HCG Indonesia (“HCG”)
Riwayat Singkat
HCG didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT HCG Indonesia No. 155 tanggal 22 Januari 2007, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03854 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 April 2007, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat pada tanggal 7 Mei 2007 di bawah No.679/BH.09.02/V/2007, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 31 Mei 2007, Tambahan No.5411.
Anggaran dasar HCG telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.120 tertanggal 11 November 2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-02101.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 13 Januari 2012; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003373.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 13 Januari 2012; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32 tanggal 19 April 2013, Tambahan No.9219..
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor HCG:
Alamat : Jl. Sultan Iskandar Muda No. 7D, Arteri Pondok Indah, Jakarta SelatanTelepon : 021 - 7268 769, 021 - 7279 7506Facsimile : 021 - 7257 392
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha HCG adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi dan impor peralatan kebersihan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan HCG pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.198 tertanggal 13 Agustus 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-34913.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 24 Juli 2009; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0045924.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp9.075 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.500.000 13.612.500.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 780.000 7.078.500.000 65,002. Hocheng Philippines Corporation 420.000 3.811.500.000 35,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.200.000 10.890.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 70.000.000 70.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.102 tertanggal 13 Mei 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Juli 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-28607 dan
76
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0066616.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 12 Juli 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris HCG adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama : Antonius TanDirektur : Indra GunawanDirektur : Chen Shian Hsien
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Andy TotongKomisaris : Dra. Tjia Tjhin HwaKomisaris : Chiu Pai ChunKomisaris : Chiu Yuan Ye
L. PT Catur Karda Sentosa (“CKS”)
Riwayat Singkat
CKS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 62 tanggal 17 Maret 1995, yang dibuat di hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C2-8747 HT.01.01.TH.95 tanggal 19 Juli 1995, dan telah didaftarkan dalam register pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam di bawah No.03.0922/1995 tanggal 10 Oktober 1995 (“Akta Pendirian”)
Anggaran dasar CKS terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Karda Sentosa No.4 tertanggal 1 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-62771.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0106357.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.46 tanggal 7 Juni 2013, Tambahan No.69635.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CKS
Alamat : Jl. P. Ternate No. 2 KM I Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli SerdangTelepon : 061 - 685 1010Facsimile : 061 - 685 1543
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CKS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CKS adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Karda Sentosa No.200 tertanggal 13 Agustus 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-94613.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0119550.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.47 tanggal 12 Juni 2008, Tambahan No.15613 yaitu sebagai berikut:
77
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 2.000 2.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 990 990.000.000 99,002. Budyanto Totong 10 10.000.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 1.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 1.000 1.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Karda Sentosa No.11 tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0925025, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493491.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris SGK adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Lalu Irwan NurhadiDirektur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan KomisarisKomisaris : Budyanto Totong
KETERANGAN ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG MELALUI CMSS
A. PT Mitra Hasil Sentosa (“MHS”)
Riwayat Singkat
MHS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitra Hasil Sentosa No.208 tertanggal 29 Agustus 2014, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-24506.40.10. 2014 tertanggal 12 September 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0092730.40.80.2014 tanggal 12 September 2014, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung pada tanggal 5 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.07.01.6.46.04266 (“Akta Pendirian MHS”).
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha MHS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham MHS adalah berdasarkan Akta Pendirian yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 70.000 70.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. CMSS 9.180 9.180.000.000 51,002. Hadi Wijaya 8.820 8.820.000.000 49,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 18.000 18.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 52.000 52.000.000.000 -
78
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pendirian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris MHS adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Andy Totong Direktur : Cipta Wijaya
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto Totong Komisaris : Hadi Wijaya
B. PT Mitra Bali Indah (“MBI”)
Riwayat Singkat
MBI didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitra Bali Indah No. 69 tanggal 20 Juni 2001, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-04948 HT.01.01.TH.2001 tanggal 6 Agustus 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Denpasar di bawah No. 0068/BH.22.09/III/2002 tanggal 20 Maret 2003, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 2003, Tambahan No. 7447.(“Akta Pendirian MBI”).
Anggaran dasar MBI terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Circulair Resolution PT Mitra Bali Indah Nomor 155 tanggal 26 Agustus 2008 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H. Notaris di Jakarta, yang telah di setujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan dengan Nomor AHU-83925.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 11 November 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0107119.AH.01.09.Tahun 2008 Tanggal 11 November 2008.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor MBI
Alamat : Jl. Kedungdoro 62-64, Surabaya 60261Telepon : 031 - 5328 262Facsimile : 031 - 5470 090
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha MBI adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham MBI adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT MITRA BALI INDAH No.202 tertanggal 28 Desember 2007, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-10439.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 03 Maret 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0015445.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 03 Maret 2008, telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan AHU-AH.01.10-5600 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0017244.AH.01.09 Tahun 2008 Tanggal 10 Maret 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.43 tanggal 29 Mei 2009, Tambahan No.14200 dan Akta Pernyatan Keputusan Circuler Resoution PT Mitra Bali Indah No. 35 tanggal 12 Desember 2008 yang telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-AH.01.10-01224 tanggal 9 Maret 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0007154.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 9 Maret 2009 yaitu sebagai berikut:
79
Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.000.000.000 100.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. CMSS 349.000.000 34.900.000.000 99,712. Budyanto Totong 1.000.000 100.000.000 0,29
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 350.000.000 35.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 650.000.000 65.000.000.000 -
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pendirian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris MBI adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur Utama : Andy Totong
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budyanto TotongKomisaris : Eny Sukamto
10. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK
Hubungan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
Nama Dewan Komisaris / Direksi CSAP BUANATATA NTASIAAchmad Widjaja KU - -Kenneth Ng Shih Yek K - -Srililanti Kurniawan K - -Henny Ratnasari Dewi KI - -Justinus Aditya Sidharta KI - -Budyanto Totong DU D -Antonius Tan WDU - -Dra. Tjia Tjhin Hwa D - -Andy Totong D - -Aurelia Mulyono DI - -Totong Kurniawan - KU -Darmawan Putra Totong - K -James Edward Hughes-Hallet - - DJohn Thompson - - DMarayart Teeratomorn - - DSusan Veronica Rippingall - - D
80
Hubungan dengan Entitas Anak
Nama Dewan
Komisaris / Direksi
CSAP CMSS CSB CSAN SGK KKS ETI CHS CLS CALS CAS MHS HCG CKS MBI
Achmad Widjaja KU - - - - - - - - - - - - - -
Kenneth Ng Shih Yek
K - - - - - - - - - - - - - -
Srililanti Kurniawan K - - - - - - - - - - - - - -
Henny Ratnasari Dewi
KI - - - - - - - - - - - - - -
Justinus Aditya Sidharta
KI - - - - - - - - - - - - - -
Budyanto Totong DU WKU K K KU KU KU KU KU KU K KU KU K KU
Antonius Tan WDU - - - - - - - - - - - DU - -
Dra. Tjia Tjhin Hwa D - D D D D - - D D D - K D -
Andy Totong D DU - - - - - - - - - DU K D
Aurelia Mulyono DI - - - - - - - - - - - - - -
Indra Gunawan - D - - - - - - - - - - D - -
Cosmas Batubara - KU KU - - - - - - - - - - - -
Eny Sukamto - K - - - - - - - - - - - - K
Erline Totong - - DU - - - - - - - - - - - -
Oey Tanto Sugiharto - - - DU - - - - - - - - - - -
Kiki Rusmin Sadrach
- - - - DU DU - - - - - - - - -
Sri Lanty Totong - - - - K K - - - - - - - - -
Sariakin - - - - - - D - - - - - - - -Lim Pit Fan - - - - - - K - - - - - - - -Lalu Irwan Nurhadi - - - - - - - D DU DU DU - - DU -
Hadi Wijaya - - - - - - - K - - - K - - -
Soelianto - - - - - - - - K - - - - - -Simonardi Setiawan - - - - - - - - - K - - - - -
Cipta Wijaya - - - - - - - - - - - D - - -
Chen Shian Hsien
- - - - - - - - - - - - D - -
Chiu Pai Chun - - - - - - - - - - - - K - -
Chiu Yuan Ye - - - - - - - - - - - - K - -
* KU = Komisaris Utama, WKU = Wakil Komisaris Utama, K = Komisaris, KI = Komisaris Independen, DU = Direktur Utama, WDU = Wakil Direktur Utama, D = Direktur, DI = Direktur Independen.
81
11. PERUSAHAAN DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN PERSEROAN
Nama Perusahaan Hubungan dengan Perseroan Sifat Saldo AkunPT Masadjaya Indomakmur Pihak berelasi lainnya Penjualan barang dagangPT Kreasi Sentosa Abadi Pihak berelasi lainnya Penjualan barang dagangPT Caturkarda Depo Bangunan Pihak berelasi lainnya Penjualan barang dagangPT Mega Depo Indonesia Pihak berelasi lainnya Penjualan barang dagangPT Primagraha Keramindo Pihak berelasi lainnya Pembelian barang dagangHocheng Philippines Corporation Pihak berelasi lainnya PinjamanPT Buanatata Adisentosa Pemegang Saham Sewa
12. ASURANSI
Perseroan dan Entitas Anak telah mengasuransikan seluruh asset tetapnya termasuk bangunan dari kerusakan dan musibah umum. Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi Perseroan telah memadai untuk melindungi asset tetap Perseroan yang material dan dipertanggungkan.
13. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
Merek yang dimiliki atas nama Perseroan:
Sertifikat Merek dengan nomor IDM000255829 dengan tanggal pendaftaran merek : 1 Juli 2010 atas:Merek : CSA Catur Sentosa AdipramaWarna : Merah,hitam dasar putihArti : Merupakan nama PerusahaanKelas Jasa : NCL9 19
Merek yang sedang diajukan perpanjangan oleh Perseroan:
Permohonan perpanjangan pendaftaran merek berdasarkan Permohonan Perpanjangan Pendaftaran Merek atas sertifikat dengan nomor :IDM000022959, tanggal penerimaan permohonan : 5 Agustus 2003 pada tanggal masuk 21 Februari 2015,dengan perincian:Etiket Merek : SevillaWarna : Biru,dan PutihArti : Suatu PenamaanKelas Jasa : 11
Selain merek di atas, Perseroan telah mengajukan pendaftaran merek-merek sebagai berikut:
1. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 14 Agustus 2015, dengan perincian:Etiket Merek : JinghuaWarna : Biru,Hitam,PutihArti : Jinghua = Suatu PenamaanKelas Jasa : 36
2. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 18 April 2012, dengan perincian :Etiket Merek : Happy HouseWarna : Hijau,Hitam dan PutihArti : Happy = Bahagia , House = RumahKelas Jasa : 19
3. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 16 Oktober 2014, dengan perincian :Etiket Merek : EsserWarna : Hitam dan PutihArti : Esser = Suatu PenamaanKelas Jasa : 19
82
4. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:Etiket Merek : EsserWarna : Hitam dan PutihArti : Esser = Suatu PenamaanKelas Jasa : 06
5. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:Etiket Merek : EsserWarna : Hitam dan PutihArti : Esser = Suatu Penamaan Kelas Jasa : 16
6. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:Etiket Merek : EsserWarna : Hitam dan PutihArti : Esser = Suatu PenamaanKelas Jasa : 21
7. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:Etiket Merek : EsserWarna : Hitam dan PutihArti : Esser = Suatu PenamaanKelas Jasa : 11
8. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:Etiket Merek : VolkWarna : Orange,Hitam,PutihArti : Volk = Suatu PenamaanKelas Jasa : 11
9. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 06 November 2012,dengan perincian:Etiket Merek : VolkWarna : Kuning, Hitam dan PutihArti : Volk = Suatu PenamaanKelas Jasa : 11
10. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 16 Desember 2015,dengan perincian:Etiket Merek : SevillaWarna : Biru, Hitam dan PutihArti : Suatu PenamaanKelas Jasa : 11
11. Permintaan Pendaftaran Merek dengan nomor D002016002691 dengan tanggal permintaan pendaftaran 04 Februari 2016Merek : LuftenWarna : Biru,Hitam dan PutihArti : merupakan nama Kelas Jasa : 11
12. Permintaan Pendaftaran Merek dengan nomor D002016003943 dengan tanggal permintaan pendaftaran tanggal 26 Januari 2016
Merek : Terra CerraWarna : Hitam,putihArti : suatu penamaanKelas Jasa : 19
83
Merek Yang dimiliki atas nama CMSS
1. Sertifikat Merek yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tanggal 4 Agustus 2006, mengenai telah didaftarkannya dalam Daftar Umum Merek sebagai berikut :
Nama pemilik : PT CMSS Sejati Sentosa Contoh merek : Mitra10Uraian warna : Biru, Kuning, Merah, PutihNomor pendaftaran : IDM000083030Tanggal pendaftaran : 4 Agustus 2006Kelas : 35Jangka waktu pendaftaran : Sepuluh tahun terhitung sejak tanggal 6 Februari 2007
2. Surat Permintaan Pendaftaran Merek tertanggal 21 September 2006, yang diterima tanggal 21 September dengan No Agenda JOO-2006 031261, yang menerangkan mengenai permintaan pendaftaran merek Mitra10 Express, Supermarket Bahan Bangunan, dengan warna biru-kuning-putih-orange, untuk kelas barang/jasa 35.
14. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI
No Nama Perjanjian Pihak Keterangan Singkat Jangka waktu1 Perjanjian Sewa Menyewa tanggal
1 Juli 2009 juncto Addendum Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Juli 2016
Perseroan dengan CMSS (Entitas Anak)
Perseroan menyewakan tanah dan Bangunan milik Perseroan di Jl. Cut Nyak Dien 7 Kalimalang kepada CMSS dengan harga sewa sebesar Rp1.002.000.000 (satu miliar dia juta Rupiah)
Hingga 30 Juli 2016
2 Perjanjian Pengalihan Sewa No. 143A/I.GI/CMSS/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011
MBI dengan CMSS
MBI mengalihkan hak sewa atas tanah dan bangunan kepada CMSS, yang berlokasi di Jl. Menganti Wiyung Karangan, Perumahan Royal Residence, Surabaya.
Sejak 1 Januari 2012 hingga 27
Juli 2026
3 Perjanjian Hutang Piutang tanggal 16 Maret 2015
Perseroan dengan CSAN (Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CSAN maksimum sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) dengan Bunga sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
16 Maret 2016
4 Perjanjian Hutang Piutang tanggal 26 Desember 2013 junctis Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 28 Desember 2014 dan Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 28 Desember 2015
Perseroan dengan CSB (Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CB maksimum sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar Rupiah) dengan Bunga sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
Hingga 25 Desember 2016
5 Perjanjian Hutang Piutang tanggal 24 Desember 2014 jo Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 30 Desember 2015
Perseroan dengan CMSS (Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CMSS maksimum sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar Rupiah) dengan Bunga sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
Hingga 30 Desember 2016
6 Perjanjian Hutang Piutang tanggal 15 Juni 2008 junctis Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 3 Juni 2008, Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 23 Maret 2009, Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 1 Oktober 2012, Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 31 Desember 2014 dan Addendum Perjanjian hutang Piutang tanggal 31 Desember 2015
Perseroan dengan CMSS (Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CMSS maksimum sebesar Rp120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan Bunga tingkat suku Bunga Perbankan yang berlaku tiap bulan.
Hingga 30 Desember 2016
84
Perjanjian-perjanjian yang dibuat sehubungan dengan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan afiliasi tersebut di atas merupakan perjanjian yang memiliki syarat dan kondisi yang wajar (arm’s length).
15. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan beberapa Entitas Anak mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak ketiga yaitu sebagai berikut:
A. Perjanjian Distributor
Perjanjian Distributor yang diadakan Perseroan dengan :
No. Nama Perjanjian Pihak Keterangan Singkat Jangka waktu
1 Perjanjian Distributor Tanggal 2 April 2014
PT ICI Paints Indonesia (“ICIPI”)
ICIPI menunjuk Perseroan untuk menjual dan memasarkan produk-produk ICIPI yang diproduksi dan/atau dipasarkan oleh ICIPI dari waktu ke waktu dengan merek dagang/patent sendiri dana tau berdasarkan lisensi,berupa cat untuk rumah tangga, untuk komersial dan penggunaan pribadi, termasuk tetapi tidak terbatas pada segala macam cat,pengkilap,pewarna,tinta,pengencer,campuran-campuran,pikmen dan damar,lattices dan produk-produk lainnya
Hingga 1 April 2016 Catatan: Hingga saat ini hubungan antara ICIPI dan Perseroan masih berlangsung.
2 Perjanjian Kerjasama Distributor tanggal 1 April 2014
PT Panasonic Gobel Eco Solution
(“PESGSID”)
PESGSID menunjuk Perseroan sebagai distributor resmi di wilayah (sebagaimana ditentukan selanjutnya) untuk penjualan, distribusi dan penyediaan layanan purna jual bagi produk Flasimo
Tidak diatur jangka waktu
3 Perjanjian Distribusi No.001/COMET.MOU/11/15 tertanggal 18 November 2015
PT Comtech Metalindo Terpadu
(“COMET”)
COMET dengan ini menunjuk Perseroan menjadi Distributor untuk produk Zigzag.
Tidak diatur jangka waktu
4 Perjanjian tertanggal 1 Juni 2015
PT Stanley Black & Decker
(“SBD”)
Menunjuk Perseroan sebagai Distributor produk SBD Tidak diatur jangka waktu
5 Nota Kesepahaman No.001/MOU/SAA-CSA/September-2015
PT Sumber Anugerah Avirama
(Avirama)
Avirama selaku importir Pidilite Industries Limited India menunjuk Persreoan selaku Distributor untuk produk Pidilite.
16 September 2017
6 Perjanjian Distributor tertanggal 17 Februari 2014
Lin Shih Chi Lin Shih Chi adalah produsen yang memproduksi Closet dengan merk Global dan menunjuk Perseroan sebagai Distributor tunggal di wilayah Indonesia..
17 Februari 2017
7 Perjanjian Kerjasama dengan Distributor tertanggal 1 Juni 2013
PT Cipta Mortar Utama (“CMU”)
CMU adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual Produk Semen Instan dengan Merek Dagang Mortar Utama. CMU menunjuk Perseroan selaku Distributor untuk produk semen instan Mortar Utama.
31 Juni 2016
8 Perjanjian Distributor Nomor 24/LD/II/2014 tertanggal 1 Februari 2014 juncto Perubahan (Amandemen) I Perjanjian Distributor Nomor : 30/LD/II/2015 Tertanggal 2 Februari 2015
PT Propan Raya I.C.C (“Propan”)
Propan menunjuk Perseroan sebagai Distributor untuk barang Propan yaitu: wood finish (berupa Acrilic Laquer, ML Laquer, NC Laquer, wood stain, thinner, Aqua wood filler, Poitur, Vernis), Non wood finish (berupa ultraproof, primtop, propan stone care dan cat batu candi)
31 Januari 2016 Catatan: Hingga saat ini hubungan antara Propan dan Perseroan masih berlangsung
85
No. Nama Perjanjian Pihak Keterangan Singkat Jangka waktu
9, Akta Perjanjian Penunjukan Sebagai Sub Distributor tertanggal 1 Januari 2004 junctis Akta Perubahan Perjanjian Penunjukan sebagai Sub-Distributor No.54 tertanggal 13 Desember 2011 dibuat dihadapan Mishardi Wilamarta SH,M.Kn. Notaris di Jakarta dan Akta Perubahan Perjanjian Penunjukan sebagai Sub-Distributor tertanggal 14 Oktober 2014 No.75 dibuat dihadapan dibuat dihadapan Hasan Halim, S.H. Pengganti dari Mishardi Wilamarta SH,M.Kn. Notaris di Jakarta
PT Primagraha Kemindo
menunjuk Perseroan sebagai sub-distributor untuk memasarkan,menjual dan mendistribusikan keramik lantai yang di produksi oleh PT Arwana Citramulia Tbk,berkedudukan di Jakarta Barat dan PT Sinar Karya Duta Abadi, berkedudukan di Jakarta Barat
1 Desember 2016
10. Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Keramik) No UJPC001/PPPW/MI-K/XI/98 Tanggal 1 Januari 1999 yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir Addendum Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Keramik ) No. UJPC001/PPPW/MI-K/XI/98 (add 11) tanggal 1 Januari 2015
PT Mulia Industrindo Tbk
Penunjukan sebagai penyalur wilayah dari produk Keramik dengan Merek Dagang Accura
1 Januari 2017
11 Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Glass Block) No BDGC001/PPPW/MI-GB/VIII Tanggal 1 Januari 1999 yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Addendum Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Glass Block) No. BDGC001/PPPW/MI-GB/VIII/2000 tanggal 01 Agustus 2013
PT Mulia Industrindo Tbk
PT Mulia Industrindo Tbk adalah merupakan sole distributor/penyalur tunggal dari produk-produk yang dihasilkan oleh anak perusahaannya yaitu PT Muliaglass.PT Mulia Industrindo Tbk menunjuk Perseroan selaku penyalur wilayah dari produk Glass Blok PT Muliaglass
1 Agustus 2016
12 Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Float) SBYC001/PPPW/MI-F/XI/98 Tanggal 1 November 1998 yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Addendum Perjanjian Penunjukan Penyalur Wilayah (Divisi Float) No SBYC001/PPPW/MI-F/XI/98 tanggal 1 Nopember 2014
PT Mulia Industrindo Tbk
PT Mulia Industrindo Tbk adalah merupakan sole distributor/penyalur tunggal dari produk-produk yang dihasilkan oleh anak perusahaannya yaitu PT Muliaglass.PT Mulia Industrindo Tbk menunjuk Perseroan selaku penyalur wilayah dari produk kaca lembaran PT Muliaglass
1 November 2016
B. Kredit Yang Diperoleh Perseroan
B1. Bank HSBC
Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/ Corporate Facility Agreement No.JAK/120091/U/120112 tertanggal 01 February 2012 Junctis :
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement No.JAK/130271/U/130204 tertanggal 19 April 2013
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement No.JAK/140155/U/131218 tertanggal 21 Februari 2014
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement No.JAK/140675/U/140610 tertanggal 17 Juli 2014
- Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement No.JAK/150869/U/150831 tertanggal 28 September 2015;
86
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement No. JAK/160345/U/160209 tertanggal 30 Maret 2016 yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited selaku (“Bank”)b. Perseroan, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit : Limit Gabungan : Rp80.000.000.000
Sub limit dalam fasilitas ini adalah :
1. Pembiayaan Suplier 1 : Rp80.000.000.000
Fasilitas ini diberikan untuk membiayai kewajiban pembayaran Debitur kepada supliernya (yang disetujui oleh Bank) , yaitu PT ICI Paints Indonesia (“ICI”), yang pencairan pinjamannya dapat dilakukan oleh ICI sesuai dengan Perjanjian ini dan Surat Perintah dan Kuasa yang telah disetujui oleh Bank dan ditandatangani oleh ICI dan Debitur .
Jangka waktu pembiayaan : maksimal 45 hari setelah tanggal penarikan
2. Pembiayaan Suplier 2 : Rp30.000.000.000
Fasilitas ini diberikan untuk membiayai kewajiban pembayaran Debitur kepada supliernya (yang disetujui oleh Bank) selain dari ICI
Jangka waktu pembiayaan : maksimal 60 hari setelah tanggal penarikan
3. Fasilitas Impor
Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk memfasilitasi pembelian barang dagangan yang terkait dengan kegiatan usaha inti dari Debitur. Impor barang modal tidak serta merta tercakup dalam fasilitas ini dan permintaan atas hal tersebut harus diajukan kepada Bank
Sub limit dari fasilitas ini adalah :
- Fasilitas kredit berdokumen : USD1.000.000- Fasilitas Kredit berdokumen dengan Pembayaran Tertunda
:USD1.000.000- Pinjaman Impor : USD1.000.000
Jaminan : Jaminan Fidusia atas Persediaan Barang senilai IDR24.000.000.000Jaminan Fidusia atas Piutang senilai IDR72.000.000.000
Jangka Waktu : Sampai dengan 28 Februari 2017. Pembatasan : 1. Debitur tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu,
persetujuan mana tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar :- Menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan
modal atau kekayaan atau kepada pemegang saham dan/atau direksi dari Debitur lebih dari 30 % dari Laba Bersih setelah Pajak.
Catatan: Bank HSBC telah memberikan persetujuan pencabutan pembatasan tersebut di atas berdasarkan Surat Bank HSBC Ref. No. 126/CMB-LLC/IV/2016 tertanggal 9 Mei 2016.
87
2. Debitur akan memberikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank 2(dua) minggu sebelum melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :- Membuat,menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan
atas aktiva tidak bergerak,gadai,hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas property,aktiva atau pendapatan dari Debitur, baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari;
- Membuat,mengadakan atau mengizinkan/menyetujui suatu hutang ataupun kewajiban apapun (termasuk kegiatan pembiayaan untuk penyediaan barang modal (leasing) atau berdasarkan pemberian jaminan ) kecuali untuk a) hutang yang timbul berdasarkan pada perjanjian ini dan (b) hutang dagang dan/atau perjanjian sewa-menyewa bangunan untuk kantor dan/atau gudang atau kendaraan untuk kegiatan usaha operasional Debitur; atau
- Memberikan suatu investasi/pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktek bisnis sehari-hari
Kewajiban- : 1. Mensubordinasi seluruh pinjaman pemegang saham yang saat ini ada kewajiban atau akan ditanggung di kemudian hari terhadap fasilitas yang diberikan
oleh Bank.2. Wajib untuk menatausahakan rekening operasional pada Bank3. Harus mempertahankan statusnya sebagai perusahaan terbuka4. Harus memastikan bahwa keluarga Totong tetap sebagai pemegang
saham mayoritas utama. Apabila terdapat perubahan susunan,maka Debitur memberi pemberitahuan kepada Bank
Rasio Finansial : Setiap Debitur akan menjaga :- Rasio Lancar pada minimal 1 kali - Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 1,8 kali- EBITDA terhadap Bunga pada minimal 1,5 kali
Domisili Hukum : Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saldo Terutang (per 3 Mei 2016) : Rp79.747.094.600
B2. PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 51 tanggal 13 Agustus 2010, dibuat di hadapan Sulistyaningsih, SH Notaris di Jakarta. Junctis :- Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/242/0811
tanggal 11 Agustus 2011;- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan terhdapat Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/003/0918
tanggal 1 Agustus 2012;- Persetujuan Pengalihan Fasilitas Kredit No.B 02061-/HK-MTR/1012 tanggal 29 Oktober 2012;- Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PP/365/1112 tanggal 1 November 2012;- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/016/20813
tanggal 30 Juli 2013;- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/081/0814
tanggal 13 Agustus 2014;- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor : PPWKP/127/0815
tanggal 25 Agustus 2015;- Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PP/318/1115 tanggal 19 November 2015.
88
(“Perjanjian Kredit Danamon”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk selaku (“Bank”) b. Perseroan selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : a. Kredit Rekening Koran : Rp10.000.000.000 (Sepuluh Milyar)b. Kredit Angsuran Berjangka : Rp18.658.000.000 (Delapan Belas Milyar
Enam Ratus Lima Puluh Delapan Juta Rupiah)
Tujuan Penggunaan : Kredit Rekening Koran : Modal Kerja Kredit Angsuran Berjangka : Investasi
Jangka Waktu : Kredit Rekening Koran : sampai dengan tanggal 13 Agustus 2016 Kredit Angsuran Berjangka : sampai dengan 13 Agustus 2018
Jaminan : - Account Receivable dengan nilai penjaminan Rp15.000.000.000- Tanah dan Bangunan yang terletak di Kawasan Industri Candi VIII/c,
Banbankerep ngaliyan Semarang Jawa Tengah, berdasarkan SHGB No. 710 atas nama Debitur. APHT sebesar Rp21.655.000.000 (Tetap)
Bunga : Kredit Rekening Koran: 10% (Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar)
Kredit Angsuran Berjangka: 10% (Tingkat suku bunga akan ditinjau kembali oleh Bank setiap saat dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar)
Hal-hal yang diwajibkan : - Menjalankan usahanya secara layak dan efisien serta sesuai dengan
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku;- Menggunakan Fasilitas Kredit semata-mata untuk keperluan sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian ini;- Senantiasa memberikan ijin kepada Bank atau petugas-petugas yang diberi
kuasa oleh Bank untuk:a. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap buku-buku, catatan-catatan
dan administrasi Debitur serta memeriksa keadaan barang-barang jaminan.
b. Melakukan peninjauan ke dalam proyek,bangunan-bangunan lain dari kantor-kantor yang digunakan Debitur dan
c. Menempatkan karyawan-karyawannya dan/atau kuasanya dalam perusahaan Debitur guna ikut mengawasi pengelolaan perusahaan tersebut,apabila dianggap perlu oleh Bank.
- Mengizinkan karyawan-karyawan Bank atau kuasanya atau perusahaan penilai sebagaimana akan ditetapkan oleh Bank dan akan ditetapkan oleh Bank dan akan diberitahukan kepada Debitur untuk melakukan collateral inspection untuk jaminan tanah dan/atau bangunan (fixed asset) minimal 1 (satu) kali setiap tahun dan untuk jaminan lainnya (non fixed asset) minimal 1 (satu) kali setiap 6 (enam) bulan dengan biaya yang ditanggung oleh Debitur.
- Melakukan pembukuan mengenai keuangan perusahaan dan membuat catatan-catatan yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan Debitur yang sesungguhnya serta hasil pengoperasian perusahaan Debitur yang sesuai sengan prinsip-prinsip pembuktian yang diterima secara umum atau sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia yang mencerminkan kewajaran dan dilaksanakan secara konsisten.
- Memberikan pada Bank segala informasi/keterangan/data-data (termasuk tetapi tidak terbatas pada laporan keuangan Debitur):a. Segala sesuatu sehubungan dengan keuangan dan usaha Debitur;
89
b. Bilamana terjadi perubahan dalam sifat atau lingkup usaha Debitur dan/atau bilamana terjadi suatu peristiwa atau keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan usaha atau keuangan Debitur,setiap waktu, baik diminta maupun tidak diminta oleh Bank;
c. Bilamana terjadi perubahan dalam anggaran dasar beserta persetujuan dan/atau pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
- Memperoleh, mempertahankan, memperpanjang, atau memperbaharui apabila sudah habis jangka waktunya semua izin usaha dan izin-izin lainnya termasuk namun tidak terbatas pada izin mengenai AMDAL yang harus dimiliki oleh Debitur dalam rangka menjalankan usahanya dan menyerahkan fotocopy dari izin-izin tersebut kepada Bank serta menyimpan sebaik-baiknya surat-surat izin dan persetujuan-persetujuan yang telah diperolehnya dari pihak yang berwenang dan apabila ternyata dikemudian hari diperlukan surat-surat izin dan persetujuan-persetujuan yang baru,Debitur wajib segera mengurus dan meperolehnya;
- Membayar pajak-pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah,bea materai,biaya-biaya dan semua tagihan-tagihan yang wajib dibayar oleh Bank Indonesia atau instansi pemerintah lainya yang mengatur mengenai Ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dalam hal pemberian Fasilitas Kredit kepada Debitur menurut Perjanjian ini atau group Debitur (termasuk afiliasi,anak perusahaan atau pihak terkait) dalam perjanjian-perjanjian lain yang ada pada Bank ternyata melampaui BMPK.
- Debitur wajib menjaga agar kolektibilitas Debitur pada setiap Kreditur dari Debitur (termasuk pada Bank) adalah tetap pada kolektibilitas 1 (satu) aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
- Menyerahkan pada Bank :a. Laporan Keuangan Tahunan (Audited) segera diminta oleh
Bank,selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak tanggal laporan.
b. Laporan Keuangan Triwulan (House Figures),termasuk neraca dan perhitungan laba-rugi,setelah diminta oleh Bank,selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal laporan,yang ditandatangani oleh pengurus Debitur
c. Laporan Keuangan Tahunan yang merupakan lampiran Surat Pemberitahuan Tahunan Atas Pajak Penghasilan (SPT-PPh) yang bertanda terima dari kantor Pelayanan Pajak Setempat, selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak tanggal laporan.
d. Daftar Tagihan-tagihan (piutang) Debitur dengan disertai aging scheduke setiap triwulan,selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal periode laporan tersebut dan ditandatangani oleh pengurus perusahaan Debitur.
e. Daftar Barang Dagangan (Inventory) Debitur setiap triwulan,selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal periode laporan dan ditandatangani oleh pengurus perusahaan Debitur.
Hal-hal yang : - Menjual atau dengan cara lain mengalihkan atau menyewakan/menyerahkan dilarang pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/asset Debitur,baik barang-
barang bergerak maupun tidak bergerak milik Debitur,kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari.
- Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Debitur kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagaimana termaktub dalam perjanjian jaminan
- Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari.
90
- Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha
- Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari,
- Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti yang sedang dijalankan saat ini
- Merubah susunan pengurus, susunan para pemegang saham dan nilai saham Debitur (kecuali untuk perusahaan terbuka – go public)
- Mengumumkan dan membagikan deviden saham Debitur (kecuali untuk perusahaan terbuka -Go Public)
- Melakukan merger (penggabungan),konsolidasi (peleburan) dan akuisisi (pengambilalihan)
- Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para Pemegang Saham Debitur baik berupa jumlah pokok,bunga dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.
Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.
Saldo Terutang : - Kredit Rekening Koran : Rp9.696.744.026(per 3 Mei 2016) - Kredit Angsuran Berjangka : Rp5.546.715.124
B3. PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk
Akta Perjanjian Kredit Nomor 166 tertanggal 28 Juni 2006 yang buat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Notaris di Jakarta, junctis :
- Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 144 tertanggal 18 Desember 2006 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Notaris di Jakarta.
- Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 47 tertanggal 7 September 2006 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
- Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 269 tertanggal 30 April 2007 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
- Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 281 tertanggal 28 Juli 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta.
- Perubahan (penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 026/1/13-KMK tertanggal 15 Januari 2013.
Sebagaimana ditegaskan dalam Fasilitas Perbankan -Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas nomor Ref: 905-000188/September/2015 tertanggal 21 September 2015.
(“Perjanjian Kredit Bank Ekonomi”), yang mengatur hal-hal sebagai berikut :
Para Pihak : a. PT Bank Ekonomi selaku (“Bank”)b. Perseroan selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : - Fasilitas Pinjaman Rekening Koran : Rp10.000.000.000,00 (Sepuluh Miliar Rupiah)
- Fasilitas Aksep : Rp60.000.000.000,00 (enam puluh Miliar Rupiah) - Fasilitas Bank Garansi (BG) Line 1, sebesar 13.500.000.000,00 (tiga belas
miliar lima ratus juta Rupiah)- Fasilitas BG 2/GTE (Fasilitas) : setinggi-tingginya Rp10.000.000.000,(Sepuluh
miliar Rupiah)
91
Tujuan : a. Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) 2 untuk modal kerja DebiturPenggunaan b. Fasilitas Pinjaman Bank Garansi (BG) Line untuk menjamin kewajiban
Debitur kepada orang atau pihak lain (atau disebut juga Pihak Penerima Jaminan) dengan ketentuan bahwa jumlah yang dijamin tidak melebihi jumlah fasilitas Bank Garansi Line yang ditetapkan dalam akta.
Jangka Waktu : 30 Juni 2016
Jaminan : Hak Tanggungan atas tanah :
a. 12 Bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik atas nama Lily Suryana Setiawan
b. 1 bidang tanah atas nama PT Catur Adtya Sentosa dengan SHGB No.434/Jatinegara, luas 5.000m2
c. 3 Tiga bidang tanah terletak di Mrgahayu Utara Cikarang atas nama Perseroan dengan:- SHGB No. 107/Margahayu Utara, seluas 1.240m2- SHGB No. 108/Margahayu Utara, seluas 3.850 m2- SHGB No. 109/Margahayu Utara, seluas 490 m2
d. 3 bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik terletak di Jawa Timure. 4 bidang tanah terletak di Blimbing, Malang atas nama Perseroan dengan:
- SHGB No. 205/Blimbing, luas 859 m2- SHGB No. 206/Blimbing, luas 298 M2- SHGB No. 207/blimbing, luas 371 m2- SHGB No. 208/Blimbing, luas 2.210 m2
f. 2 bidang tanah terletak di Tanjung Duren Utara, atas nama Perseroan dengan:- SHGB No. 797/Tanjung Duren, luas 90 m2- SHGB No. 105/Tanjung Duren, luas 178 M2
g. Tanah Dengan SHGB No. 5394/Jaka Sampurna seluas 5.995 m2 terletak di Bekasi Selatan atas nama Perseroan.
Persediaan Barang Dagangan milik Perseroan sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fiduisa tanggal 3 Agustus 2006 no. W7-005405 HT.06.TH.2006/STD
Saldo Terutang : - Pinjaman Rekening Koran: Rp9.808.208.862(per 3 Mei 2016) - Fasilitas Aksep: Rp56.000.000.000
Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Investasi) No. 304/IX/15-KI tanggal 15 September 2015 yang pada pokoknya mengatur:
Para Pihak : PT Bank Ekonomi RaharjaTbk (“Bank”)Perseroan (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : Fasilitas Term Loan Grace Period atau disebut Fasilitas TLG/LIC dengan jumlah Pokok Fasilitas Rp. 7.225.000.000 (tujuh miliar dua ratus dua puluh lima juta Rupiah)
Tujuan : Pembangunan gudang baru sebagai pengganti gudang lama di BandungPenggunaan
Jangka waktu : 96 (sembilan puluh enam) bulan terhitung sejak 23 September 2015 sampai Fasilitas dengan 23 September 2023
Bunga : BLR-1% (sebelas persen pertahun)
92
Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Barat.Sengketa
Saldo Terutang : Rp7.225.000.000(per 3 Mei 2016)
B4. PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 16 Juni 2008 yang buat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta, junctis :
- Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 025/add-KCK/2010 tanggal 4 Februari 2010.- Akta Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 22 Juli 2010 dibuat dihadapan Arnasya
A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No. 5 tanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No. 158A/Add-KCK/2011 tanggal 11 Agustus 2011. - Akta Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No. 9 tanggal 15 Maret 2012 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Perubahan Kedelapan No. 113/ADD-KCK/2013 tanggal 1 Mei 2013.- Akta Perubahan Kesembilan Atas Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 24 September 2013 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Akta Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 6 September 2013 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 132/ADD-KCK/2014 tanggal 21 Mei 2014. - Akta Perubahan Kedua Belas Atas Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 29 September 2014 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Akta Perubahan Ketiga Belas Atas Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 10 Juli 2015 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.- Perubahan Keempat Belas No. 002/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016.
(selanjutnya disebut “Perjanjian Kredit”), yang mengatur hal-hal sebagai berikut :
Para Pihak : PT Bank Central Asia Tbk selaku (“Bank”) Perseroan selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : - Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi : Rp18.000.000.000,00 (delapan belas Miliar Rupiah)
- Fasilitas Bank Garansi dalam jumlah pokok tidak melebihi : Rp45.000.000.000,00 (Empat Puluh lima Miliar Rupiah)
- Fasilitas Kredit Multi yang terdiri dari L/C berupa Sight, Usance L/C dan Usance Payable At Sight (UPAS) dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 5,000,000.00 (lima juta Dollar Amerika Serikat) dengan ketentuan: a) dapat diterbitkan dalam mata uang yang tersedia di Bank (multicurrency) dan b) jangka waktu akseptasi Usance/UPAS maksimal adalah 4 (empat) bulan
- Fasilitas Time Loan Revolving I dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp205.000.000.000,(dua ratus lima miliar Rupiah)
- Fasilitas Time Loan Revolving II dalam dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp307.000.000.000,00 (tiga ratus tujuh miliar Rupiah) dengan ketentuan dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Bank Garansi dengan jumlah Pokok tidak melebihi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah) dan dapat dialihkan menjadi fasilitas kredit local Distributor Financing. Pengalihan fasilitas Time Loan Revolving II akan mengurangi jumlah pokok pemberian fasulitas Time Loan Revolving II sejumlah nilai yang dialihkan.
93
- Fasilitas Kredit Investasi I dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp19.875.000.000,00 (Sembilan belas miliar delapan ratus tujuh puluh lima juta Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi II dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp3.719.000.000,00 (tiga miliar tujuh ratus Sembilan belas juta juta Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi IV dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp10.000.000.000,00 (Sepuluh miliar Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi VII dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp17.000.000.000,00 (tujuh belas miliar Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi VIII dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp10.500.000.000,00 (sepuluh miliar lima ratus juta Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi IX dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp36.000.000.000,00 (tiga puluh enam miliar Rupiah)
(selanjutnya disebut fasilitas Kredit Investasi I, II, IV, VII, VIII dan IX secara
bersama-sama adalah Fasilitas Kredit Investasi).
Tujuan Penggunaan : Pada pokoknya untuk: a. Membiayai modal kerja Debitur untuk Fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran) b. Menjamin transaksi pembelian yang dilakukan Debitur untuk Fasilitas
Bank Garansi c. Membiayai impor barang d. Membiayai modal kerja Debitur dan mengambil alih utang Debitur
berdasarkan Perjanjoan Pemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi berdasarkan Akta No. 17 tanggal 11 Juni 2008 untuk Fasilitas Time Loan Revolving II
e. Membiayai pembelian barang f. Membiayai pembangunan gudang di Padang, Kediri dan Pangkl Pinang
untuk fasilitas kredit investasi I g. Mengambilalih hutang Debitur pada PT Bank Rabobank Indonesia untuk
Fasilitas Kredit Investasi II h. Membiayai pembangunan kantor cabang dan gudang di Banjarmasin
untuk fasilitas Kredit Investasi IV i. Membiayai pembangunan kantor cabang dan gudang di Pontianak untuk
fasilitas kredit investasi VII j. Membiayai pembangunan gudang dan kantor cabang di
Jl, Munjungagung, Tegal untuk fasilitas Kredit Investasi VIII k. Membiayai pembangunan kantor dan gudang di Jalan Raya Narogong,
Bekasi.
Batas Waktu Penarikan/ a. fasilitas Kredit Lokal (rekening Koran) terhitung sejak tangga 10 JuliPenggunaan Fasilitas 2015 sampai dengan 11 Juni 2016Kredit : b. fasilitas Bank Garansi sejak tanggal 19 Juli 2015 sampai dengan 11 Juni
2016 c. Fasilitas Kredit Multi sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan tanggal
11 Juni 2016 d. Fasilitas Time Loan Revolving sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan
11 Juni 2016 e. Fasilitas Kredit Investasi I, II, IV telah berakhir f. Fasilitas Kredit Investasi VII sejak tanggal 27 Juli 2012 sampai dengan
27 Juli 2015 g. Fasilitas Kredit Investasi VIII sejak tangga 24 September 2014 sampai
dengan 24 September 2015 h. Fasilitas Kredit IX sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan 10 Januari
2017.
94
Jaminan : Tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan yaitu: 1. 2 bidang tanah terletak di jl. Margomulyo Industri III Blok H-20 Surabaya a. SHGB No. 180/Greges, luas 9.615 m2 b. SHGB No. 180/Greges, luas 960 m2 2. 5 bidang tanah di Jl, Kapuk Muara Kamal IX/6, Penjaringan Jakarta
Utara, dengan: a. SHGB No.315/Kamal Muara, luas 400 m 2 b. SHGB No.316/Kamal Muara, luas 1.296m2 c. SHGB No.317/Kamal Muara, luas 4.780m2 d. SHGB No.318/Kamal Muara, luas 600m2 e. SHGB No.319/Kamal Muara, luas 4.780m2 3. 1 bidang tanah di Jl, Daan Mogot No. 234, Kebun Jeruk Jakarta Barat,
dengan SHGB No.6893/Duri Kepa, luas 990 m 2 4. 1 bidang tanah di Jl, Daan Mogot KM.12 No. 12, Cengkareng Jakarta
Barat, dengan SHGB No.1746/Cengkareng Timur, luas 1.848 m2 5. 1 bidang tanah di Jl, Raya Serang KM.4,5Banten dengan SHGB No.130/
Drangong, luas 3.520 m2 6. 1 bidang tanah di Jl,Suryopranoto No.9 Jakarta Pusat dengan SHGB
No.3811/Petojo Utara, luas 73 m2 7. 1 bidang tanah di Jl,Percetakan Negara No.C.36-A Jakarta Pusat
dengan SHGB No.630 /RawaSari, luas 5.200 m2 8. 1 bidang tanah di Jl, Raya Bypass Lama Km 9 Parak Laweh Padang
dengan SHGB No.573/Parak-Lawas Pulau Ale Nau XX, luas 2.177 m2 9. 1 bidang tanah di Jl, Raya Bypass Lama Km 9 Parak Laweh Padang
dengan SHGB No.574/Parak-Lawas Pulau Ale Nau XX, luas 2.064 m2 10. 1 bidang tanah di Jl, Koba Dul Bangka Belitung dengan SHGB No.716/
DUL, luas 1.860 m2 11. 1 bidang tanah di Jl, Koba Dul Bangka Belitung dengan SHGB No.717/
DUL, luas 6.805 m2 12. 1 bidang tanah di Jl, Mauni Bangsal, Kediri dengan SHGB No.08/
Bangsal, luas 8.082 m2 13. 1 bidang tanah di Jl, Siak II Pekan Baru dengan SHGB No.822/Umban
Sari, luas 5.099 m2 14. 1 bidang tanah di Jl, Daan Mogot No. 33 D Jakarta Barat dengan SHGB
No.3589/Tanjung Duren Utara, luas 94 m2 15. 5 bidang tanah di Jl, Pucang Anom, Surabaya, dengan: a. SHGB No.41/Kertajaya, luas 141 m 2 b. SHGB No.44 /Kertajaya, luas 146m2 c. SHGB No.45 /Kertajaya, luas 154m2 d. SHGB No.47/Kertajaya, luas 145m2 c. SHGB No.46/Kertajaya, luas 140m2 15. 5 bidang tanah di Jl, Pucang Anom, Surabaya, dengan: a. SHGB No.41/Kertajaya, luas 141 m 2 b. SHGB No.44 /Kertajaya, luas 146m2 16. 2 bidang tanah di Jl, Raya Kemang KM 12.9 Bogor, dengan: a. SHGB No.26/Kemang, luas 3.175 m 2 b. SHGB No.27 /Kemang, luas 4.000m2 17. 2 bidang tanah di Jl, Mangga Ubi No. 26 SEB Kapuk, dengan: a. SHGB No.3459/Kapuk, luas 2.75o m 2 b. SHGB No.3640/Kapuk, luas 2.750m2 18. 1 bidang tanah di Jl, Paniki BAwah Manado, dengan: a. SHGB No.1330/Paniki Bawah, luas 14.955m 2 19. 3 bidang tanah di Jl, Gubernur Subarjo Kalimantan Tengah, dengan: a. SHGB No.00001/Tatah Pamingkih Tengah, luas 4.042m 2 b. SHGB No.00002/Tatah Pamingkih Tengah, luas 7.457m 2 c. SHGB No.00003/Tatah Pamingkih Tengah, luas 2.038m 2
95
20. 3 bidang tanah di Jl, Adi Sucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, dengan: a. SHGB No.505/Arah Limbung, luas 5.770m 2 b. SHGB No.506/Arah Limbung, luas 10.680m 2 c. SHGB No.507/Arah Limbung, luas 6.490m 2 21. 1 bidang tanah di Jl, Raya Solo-Sragen K.7.8 Karanganyar, Jawa
Tengah, dengan: a. SHGB No.45/Jetis, luas 10.865m 2 22. 2 bidang tanah di Jl, Munjungagung, dengan: a. SHGB No.12/Munjungagung, luas 3.635m 2 b. SHGB No.13/Munjungagung, luas m2 23. 1 bidang tanah di Jl, Narogong Raya Km 12 Cikiwul, Bantar Gebang,
dengan: a. SHGB No.81/Cikiwul, luas 13.964m 2
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Catur Mitra Sejati Sentosa yaitu
1. 4 bidang tanah di Jl, Dukuh 1, Bali dengan: a. SHGB No.326/Padangsambilan Kaja, luas 520 m2 b. SHGB No.327/Padangsambilan Kaja, luas 200 m 2 c. SHGB No.328/Padangsambilan Kaja, luas 510 m 2 d. SHGB No.329/Padangsambilan Kaja, luas 200 m 2 2. 3 bidang tanah di Jl, Siliwangi Raya No. 39 Tangerang dengan: a. SHGB No.09783/Pamulang, luas 2.000 m2 b. SHGB No.09784/Pamulang, luas 1.800 m 2 c. SHGB No.09785/Pamulang, luas 4.770 m 2 3. 11 bidang tanah di Jl, Raya Kalimalang Jaka Sampurna Bekasi dengan: a. SHGB No.6992/Jakasampurna, luas 1.615 m2 b. SHGB No.6993/Jakasampurna, luas 690 m 2 c. SHGB No.6997/Jakasampurna, luas 340 m 2 d. SHGB No.6995/Jakasampurna, luas 98 m2 e. SHGB No.7000/Jakasampurna, luas 132m 2 f. SHGB No.6994/Jakasampurna, luas 550m 2 g. SHGB No.7002/Jakasampurna, luas 1.240 m2 h. SHGB No.6999/Jakasampurna, luas 520 m 2 i. SHGB No.6996/Jakasampurna, luas 550m 2 j. SHGB No.6998/Jakasampurna, luas 2.500 m2 k. SHGB No.7001/Jakasampurna, luas 657m 2
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Mitra Bali Indah yaitu Tanah dengan Sertifikat Hak guna Bangunan No. 305/Padangsambian Kaja Bali dengan luas 2.300 m2
Kewajiban : Kewajiban Perseroan kepada Bank pada pokoknya adalah: a. memberitahukan secara tertulis tentang adanya perkara yang
menyangkut Perseroan baik perdata, tata usaha Negara, tuntutan pajak, penyidikan maupunperkara pidana yang dapat mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan Perseroan.
b. Mempertahankan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang telah atau akan dimiliki oleh Debitur.
c. Menyampaikan kepada Bank: (i) Laporan keuangan tahunan yang telah dikonsolidasikan yang telah diaudit oleh KAP terdaftar yang disetujui Bank dalam bentuk Long Form Audit Report selambatnya 120 hari setelah tanggal penutupan buku; (ii) laporan keuangan tahunan (neraca dan perhitungan rugi laba) internal Perseroan yang wajib disampaikan selambatnya 120 hari setelah tanggal penutupan tahun buku; (iii) laporan keuangan triwulanan Perseroan dan Laporankeuangan triwulanan yang
96
wajib disampaikan selambatnya 30 hari setelah akhir periode tiap-tiap laporan.
d. Daftar [ersediaan barang setiap 3 (tiga) bulan sekali e. Daftar tagihan dan aging sechedule tagihan setiap 3 (tiga) bulan sekali f. Mempertahankan: (i) Intereset Bearing Debt (excluding shareholder
loan) to (equity plus shareholder loan) ratio tidak lebih dari 1 kali; (ii) EBITDA tidak kurang dari 1,5 kali; (iii) Current ratio berarti perbandingan antara aktiva lancer dan kewajiban yang harus segera dibayar tidak kurang dari 1 kali;
g. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank sebelum melaksanakan pembagian Deviden kepada pemegang saham dengan besaran deviden yang dibagikan tidak lebih dari 20% dari laba bersih.
h. Mempertahankan kepemilikan saham Bapak Budyanto Totong dan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung minimal sebesar 51%.
Hal-Hal Yang Tidak : Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Bank tidak dapat melakukan:Boleh Dilakukan a. memperoleh pinjaman baru/kredit baru dari pihak lain dan/atauPerseroan mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan
dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak lain.
b. Meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada afiliasinya kecuali kepada PT Catur Mitra Sejati Sentosa dan PT Mitra Bali Indah diluar kegiatan usaha sehari-hari.
c. Melakukan transaksi dengans eseorang atau suatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
e. Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
f. Mengubah satus kelembagaan dan anggaran dasar Perseroan; g. Melepaskan hak kekayaan intelektual atas Mitra 10 dan Mitra 10 Express h. Membagikan deviden kepada pemegang saham apabila rasio keuangan
Perseroan tidak terpenuhi atau membagikan deviden kepada pemegang saham lebih dari 20% dari laba bersih berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahun sebelumnya.
Catatan: Bank telah memberikan persetujuan pencabutan pembatasan terkait pembagian dividen berdasarkan Surat Bank BCA Nomor: 30249/GBK/2016 tertanggal 11 Mei 2016.
Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Barat.Sengketa
Saldo Terutang : Fasilitas Kredit Lokal: Rp10.803.129.247(per 3 Mei 2016) Fasilitas Time Loan Revolving I: Rp202.500.000.000 Fasilitas Time Loan Revolving II: Rp260.000.000.000 Fasilitas Kredit Investasi I: Rp4.250.543.183 Fasilitas Kredit Investasi II: Rp403.846.145 Fasilitas Kredit Investasi IV: Rp4.000.000.000 Fasilitas Kredit Investasi VII: Rp12.443.946.667 Fasilitas Kredit Investasi VIII: Rp9.063.959.987 Fasilitas Kredit Investasi IX: Rp21.372.893.432
97
C. Kredit Yang Diperoleh CMSS
PT Bank Central Asia Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.15 tertanggal 11 Juni 2008, dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta Junctis:- Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No:026/Add-KCK/2010 tanggal 4 Februari 2010;- Akta Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit No.14 tanggal 22 Juli 2010 dibuat dihadapan Arnasya
A.Pattinama S.H., Notaris di Jakarta; - Akta Perjanjian Kredit No.6 tanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H.,
Notaris di Jakarta;- Perubahan Keempat Perjanjian Kredit No.058/Add-KCK/2012 tanggal 15 Maret 2012;- Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 27 Juli 2012, dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;- Perubahan Keenam Perjanjian Kredit No. 005/ADD-KCK/2013 tanggal 14 Januari 2013;- Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit No.15 tanggal 24 September 2013 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;- Akta Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian Kredit no. 9 tanggal 6 Nopember 2013 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;- Akta Perubahan Kesembilan tas Perjanjian Kredit no. 35 tanggal 29 September 2014 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;- Akta Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 10 Juli 2015 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;- Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 003/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016
yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) CMSS (“Debitor”)
Fasilitas Kredit : - Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) sebesar Rp36.000.000.000,00 - Fasilitas Time Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp125.000.000.000,00, dengan ketentuan: • dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Letter of Credit (L/C)
berupa Sight, Usance, dan Usance Payable At Sight (UPAS) sebesar ekuivalen USD 2,000,000.00 (dua juta Dollar Amerika Serikat) yang dapat diterbitkan dalam semua mata uang yang tersedia di BCA (multicurrency);
• Jangka waktu akseptasi Usance/UPAS/LC yang merupakan sublimit dari fasilitas Time Loan Revolving maksimal 4 (empat) bulan;
• Dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Forex Line (Forward) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar ekuivalen USD 2,000,000.00 (dua juta Dollar Amerika Serikat);
- Fasilitas Kredit Investasi III dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp8.500.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi IV dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp26.000.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi V dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp14.000.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi VII dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp74.000.000.000,00;
- Fasilitas Kredit Investasi VIII dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp128.000.000.000,00;
- Fasilitas Kredit Investasi IX dengan jumlah pokok tidak melebihi R40.000.000.000,00
- Fasilitas Bank Garansi sampai jumlah pokok tidak melebihi Rp8.000.000.000,00 yang dapat disediakan dalam semua
98
mata uang yang tersedia di BCA (multicurrency) dengan ketentuan: jumlah pokok fasilitas Bank Garansi yang digunakan untuk kepentingan Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor dan Pengolahan Data Keuangan (Bapeksta Keuangan) dan/atau Bea Cukai sebagai Penerima Jaminan dengan maksimal jangka waktu Bank garansi 18 (delapan belas) bulan, tidak melebihi Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah);
- Fasilitas Kredit Multi, yang terdiri dari Letter of Credit Omnibus L/C (Sight, Usance dan UPAS L/C) sebesar USD 8,000,000.00 yang dapat diterbitkan dalam semua mata uang yang tersedia di BCA (multicurrency)
Bunga dan Provisi : - Atas setiap pinjaman uang yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit, Debotor wajib membayar bunga sebesar:
a. 10,75% per tahun, yang dihitung dari Utang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran);
b. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Time Loan Revolving yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor untuk fasilitas Time Loan Revolving;
c. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi III yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk fasilitas Kredit Investasi III;
d. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi IV yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk fasilitas Kredit Investasi IV;
e. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi V yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk fasilitas Kredit Investasi V;
f. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi VI yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk fasilitas Kredit Investasi VI;
g. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasiliras Kredit Investasi VII yang telah ditarik dan belum dibayar oleh Debitur untuk fasilitas Kredit Investasi VII.
- Perhitungan bunga dilakukan secara harian atas dasar pembagi tetap
360 hari dalam setahun dan wajib dibayar lunas kepada BCA pada Tanggal Pembayaran Bunga, yaitu:
a. Setiap tanggal 1 setiap bulan, untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran);
b. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan dari fasilitas Time Loan Revolving pada tiap-tiap bulan untuk fasilitas Time Loan Revolving;
c. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan dari fasilitas Kredit Investasi III pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi II pada tiap-tiap bulan;
d. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit Investasi IV pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi IV;
e. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit Investasi V pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi V;
f. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit Investasi VI pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi VI;
g. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit Investasi VII pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi VII;
99
- Pembayaran bunga tersebut dapat dilakukan dengan cara mendebet rekening Debitor yang ada pada BCA atau dengan cara lain yang disepakati oleh para pihak, dengan ketentuan bahwa:
a. Tanggal Pembayaran Bunga tidak boleh melampaui tanggal saat Fasilitas Kredit wajib dibayar lunas; dan
b. Jumlah bunga yang wajib dibayar oleh Debitor kepada BCA akan dihitung sejak tanggal timbulnya jumlah bunga yang terutang tersebut seluruhnya oleh Debitor kepada BCA.
Kewajiban Debitor : - Menggunakan Fasilitas Kredit yang diberikan BCA hanya untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.3 Perjanjian Kredit;
- Mentaati semua undang-undang, peraturan pemerintah, kebijakan pemerintah, petunjuk atau instruksi dari pemerintah yang berlaku terhadap debitor;
- Segera memberitahukan kepada BCA secara tertulis tentang adanya setiap perkara yang menyangkut Debitor, baik perdata, tata usaha negara, tuntutan pajak, penyidikan maupun perkara pidana yang akan mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan debitor;
- Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit serta pelaksanaan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit meskipun Fasilitas Kredit tidak dipergunakan dan/atau Perjanjian Kredit dibatalkan;
- Memberikan segala keterangan yang diminta oleh BCA yang berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit dan Agunan.
- Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual antara lain hak cipta, paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Debitor;
- Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akutansi yang umum diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara terus menerus untuk mencerminkan secara wajar keadaan kekayaan, keuangan serta hasil usaha Debitor;
- Mengijinkan BCA ataupun pihak yang ditunjuk oleh BCA pada setiap waktu untuk memeiksa kegiatan, pembukuan dan catatan-catatan lainnya yang dibuat oleh Debitor;
- Menyampaikan kepada BCA dalam bentuk dan dengan rincian yang dapat diterima oleh BCA:
■ Laporan keuangan tahunan (neraca dan perhitungan rugi laba) Debitor yang telah dikonsolidasi oleh yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang disetujui oleh BCA dalam bentuk Long Form Audited Report yang wajib disampaikan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal penutupan tahun buku;
■ Laporan keuangan triwulanan konsolidasi & parent only (in house) Debitor berikut rinciannya yang wajib disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir periode dari tiap-tiap laporan.
- Memberikan prioritas terlebih dahulu atas laba usaha yang diterima Debitor untuk membayar kewajiban Debitor yang jatuh waktu kepada BCA;
- Menyalurkan sebagian besar dari transaksi/hasil usaha Debitor melalui rekening BCA;
- Memberitahukan secara tertulis kepada BCA paling lambat 5 Hari Kerja setelah tanggal terjadinya perubahan susunan pengurus dan pemegang saham.
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai independen (independent appraisal) yang sesuai dengan daftar BCA atas seluruh agunan (tanah & bangunan, tanah kosong,
100
ataupun apartemen) minimal tiap 2 tahun sekali. Kecuali apabila tingkat kolektibilitas Debitor menurun menjadi kurang lancar, diragukan atau macet, maka penilaian oleh independent appraisal harus dilakukan tiap 6 bulan sekali.
- Menjaga, mempertahankan dan memelihara kondisi keuangan Debitor yang tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi triwulanan (kuartalan) sebagai berikut:
■ Interest Bearing Debt (excluding shareholder loan) to (equity plus shareholder loan) Ratio berarti rasio perbandingan antara pinjaman yang dikenakan beban bunga (tidak termasuk utang pemegang saham) tidak lebih dari 1 kali
■ EBITDA to (Installment plus Interest) Ratio berarti rasio perbandingan antara laba sebelum dikurangi beban bunga, pajak depresiasi dan amortisasi terhadap (angsuran pinjaman ditambah beban bunga pinjaman) tidak dikurang dari 1,5 kali;
■ Current RATIO, berarti rasio perbandingan antara aktiva lancer dan kewajiban yang harus segera dibayar tidak kurang dari 1 kali.
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai independen yang sesuai dengan daftar BCA atas Agunan berupa tanah dan bangunan serta perlengkapan toko yang dibiayai oleh fasilitas Kredit Investasi IV, selambat-lambatnya 2 bulan setelah pembangunan bangunan di atas tanah tersebut selesai dilakukan atau setelah pembelian.
Hal-hal yang tidak : Selama debitor belum membayar lunas utang atau batas waktu penarikanboleh dilakukan dan/atau penggunaan fasilitas kredit belum berakhir, Debitor tidak
diperkenankan untuk melakukan hal-hal berikut di bawah ini, tanpoa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA:
- memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain lebih dari Rp5.000.000.000,00 baik sekaligus maupun secara akumulatif dimana jumlah tersebut tidak termasuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam benruk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Debitor kepada pihak lain.
- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya di luar kegiatan usaha sehari-hari;
- Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
- Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
- Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari hari;
- Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilahlihan atau pembubaran;
- Mengubah status kelembagaan dan anggaran Dasae Debitor; - Melepaskan hak kekayaan intelektual “Mitra 10” dan “Mitra 10
Express”
Jaminan : A. 14 Bidang tanah dengan Sertifikat Hak guna Bangunan sebagai berikut: - seluas 1,615 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
No. 6992/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
101
- seluas 690m2 dengan SHGB No. 6993/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 340m2 dengan SHGB No. 6997/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 98m2 dengan SHGB No. 6995/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 132m2 dengan SHGB No. 7000/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 550m2 dengan SHGB No. 6994/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 1.240m2 dengan SHGB No. 7002/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 520m2 dengan SHGB No. 699/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 550m2 dengan SHGB No. 6996/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 2.500m2 dengan SHGB No. 6998/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 657m2 dengan SHGB No. 7001/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 328m2 dengan SHGB No. 5856/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 1.530m2 dengan SHGB No. 5860/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
- seluas 611m2 dengan SHGB No. 5858/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
Setempat dikenal sebagai Jalan Raya/Kp. Dua, terdaftar atas nama CMSS.
B. Jaminan Perusahaan dari CMSS sebagaimana diuraikan dalam Akta Perjanjian Jaminan Perusahaan dan Garansi No. 39 tanggal 11 Juni 2008 dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama,S.H., Notaris di Jakarta.
C. Persediaan Barang milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan: - Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 23 Oktober 2008 No. W7-013450
HT.04.06.TH.2008/STD; - Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 24 November 2011 No. W7-
050157 AH.05.01.TH.2011/STD;
D. Tagihan/Piutang milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan: - Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 23 Oktober 2008 No. W7-013451
HT.04.06.TH.2008/STD;
102
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 24 Oktober 2011 No. W7-050158 AH.05.01.TH.2011/STD;
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 19 September 2012 No. W7-036868 AH.05.01.TH.2012/STD;
E. Perlengkapan Toko milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan: - Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 11 Oktober 2013 No. W12.187357
AH.05.01.Tahun 2013;
F. Cessie Hak Sewa Bangunan Seluruh hak, manfaat, tuntutan-tuntutan menurut hokum, yang dapat dilaksanakan CMSS terhadap gedung Mitra 10 yang berlokasi di:
- Jl. Kyai Haji Soleh Iskandar dan Jalan Raya Baru Kemang, RT 008, RW 09, Bogor, Jawa Barat
- Pusat Perbelanjaan di Jl. Sultan Hamengkubuwono XI KM.25 Cakung.
- Jl. Cibarusah Raya No. 68, RT 010, Rukun Warga 02, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang, Bekasi.
Domisili Hukum : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta
Saldo Terutang : - Fasilitas Kredit Lokal: Rp11.506.738.710(per 3 Mei 2016) - Fasilitas Time Loan Revolving: Rp100.000.000.000 - Fasilitas Kredit Investasi IV: Rp10.400.000.000 - Fasilitas Kredit Investasi V: Rp8.400.000.000 - Fasilitas Kredit Investasi VII: Rp32.612.741.379 - Fasilitas Kredit Investasi VIII: Rp84.383.200.000
D. Kredit Yang Diperoleh CSAN
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.30 tanggal 27 Juli 2012, dibuat di hadapan Arnasya A.Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta; junctis:
1. Akta Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit Nomor 14 tanggal 28 Mei 2013;2. Akta Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit Nomor 16 tanggal 24 September 2013;3. Akta Perubahan Ketiga atas Perjanjian Kredit Nomor 10 tanggal 6 Nopember 2013;4. Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit Nomor 36 tanggal 29 September 2014;5. Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit Nomor 7 tanggal 4 September 2015;6. Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit Nomor 001/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016.
(“Perjanjian Kredit BCA”)
mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Para Pihak : a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) selaku Kreditur; dan b. Catur Sentosa Anugerah selaku Debitur.
2. Fasilitas Kredit : - Fasilitas Kredit Lokal: tidak melibihi Rp10.000.000.000 (Sepuluh miliar Rupiah)
- Fasilitas Bank Garansi : tidak melebihi Rp70.000.000.000 (Tujuh puluh miliar Rupiah)
- Fasilitas Time Loan Revolving: tidak melebihi Rp30.000.000.000 (Tiga puluh miliar Rupiah)
103
4. Jangka Waktu : - Fasilitas Kredit Lokal: sejak tanggal 4 September 2015 sampai dengan tanggal 11 Juni 2016
- Fasilitas Bank Garansi: sejak tanggal 4 September 2015 sampai dengan tanggal 11 Juni 2016
- Fasilitas Time Loan Revolving : sejak tanggal 4 September 2015 sampai dengan tanggal 11 Juni 2016
5. Tujuan Fasilitas : a. Membiayai modal kerja Debitor untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran)
b. Menjamin pembayaran dan/atau performance Debitor kepada pihak ketiga untuk fasilitas Bank Garansi
6. Jaminan : Fidusia Tagihan dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia No. W-036867 AH.05.01.Th2012/STD tanggal 19 September 2012 jo. Sertifikat Jaminan Fidusia No. W10.244091.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 11 September 2013.
7. Provisi : - 0,25 % per tahun untuk Fasilitas kredit local (Rekening Koran) - 0,75 % per tahun, untuk fasilitas bank garansi - 0,25 % per tahun untuk fasilitas Time Loan Revolving
8. Kewajiban : Debitur wajib untuk: Perseroan - Menggunakan Fasilitas Kredit yang diberikan BCA hanya untuk keperluan
sebagaimana dimaksud dengan tujuan penggunaan Fasilitas Kredit; - Mentaati semua undang-undang,peraturan pemerintah,kebijakan
pemerintah,petunjuk atau instruksi dari pemerintah yang berlaku terhadap Debitur;
- Segera memberitahukan kepada Bank secara tertulis tentang adanya setiap perkara yang menyangkut Debitur,baik perdata,tata usaha negara,tuntutan pajak,penyidikan maupun perkara pidana yang akan mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan Debitur;
- Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit serta pelaksanaan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit meskipun Fasilitas Kredit tidak dipergunakan dan/atau Perjanjian Kredit dibatalkan;
- Memberikan segala keterangan yang diminta oleh Bank yang berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit dan Agunan;
- Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual,antara lain hak cipta, paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Debitur.
- Membentuk dan memelihara system pembukuan,administrasi dan pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara wajar keadaan kekayaan,keuangan serta hasil usaha Debitur.
- Mengijinkan Bank ataupun pihak yang ditunjuk oleh Bank pada setiap waktu untuk memeriksa kegiatan,pembukuan dan catatan-catatan lainnya yang dibuat oleh Debitur;
- Menyampaikan kepada Bank dalam bentuk dan dengan rincian yang dapat diterima oleh Bank:1. Laporan keuangan tahunan (neraca dan perhitungan rugi laba) yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang disetujui oleh Bank dalam bentuk long form audited report yang wajib disampaikan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tanggal penutupan tahun buku;
2. Laporan keuangan tahunan parent only (neraca dan perhitungan rugi laba) selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tanggal penutupan tahun buku;
104
3. Laporan keuangan triwulanan konsolidasi dan parent only (in house) Debitur berikut rinciannya yang wajib disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir periode tiap-tiap laporan;
- Memberikan prioritas terlebih dahulu atas laba usaha yang diterima Debitur untuk membayar kewajiban Debitur yang jatuh waktu kepada Bank;
- Memusatkan aktivitas keuangan Debitur melalui rekening Debitur di Bank;
- Memberitahukan secara tertulis kepada Bank paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal terjadinya perubahan susunan Direksi,Dewan Komisaris dan pemegang saham;
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai independen yangs esuai dengan daftar Bank atas seluruh Agunan yang berupa tanah dan bangunan, tanah kosong maupun apartemen, minimal setiap 2 (dua) tahun sekali, kecuali apabila tingkat kolektibilitas Debitur menurun menjadi kurang lancer,diragukan atau macet,maka penilaian oleh penilai independen harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.
- Menjaga,mempertahankan dan memelihara kondisi keuangan Debitur berdasarkan laporan keuangan tahunan konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang disetujui oleh Bank
- Menyerahkan kepada Bank fotokopi kontrak antara Debitur dan masing-masing principal paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal penandatanganan setiap kontrak baru atau perpanjangan atau perubahan kontrak.
9. Pembatasan : Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu Tindakan apabila: Perseroan a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain lebih dari
(“Negative Rp5.000.000.000,00 baik sekaligus maupun secara akumulatif dimana Covenant”) jumlah tersebut tidak termasuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor
dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain;
b. meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari;
c. melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda beda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru kecuali usaha yang telah berjalan dan pembukaan cabang baru;
e. menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
f. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
g. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar.
10. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan tidak mengurangi hak BCA untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia.
11. Saldo Terutang : - Fasilitas Kredit Lokal: Rp9.172.330.775 (per 3 Mei 2016) - Fasilitas Time Loan Revolving: Rp30.000.000.000
105
E. Kredit Yang Diperoleh CAS
E1. PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk A. Perjanjian Kredit No. 558 A/VI/12-KMK tanggal 14 Juni 2012 Junctis :
- Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 26 Agustus 2013 - Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 15 Agustus 2014- Fasilitas Perbankan – Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 21 September 2015; yang
mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (“Bank”) b. Perseroan, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit : Pinjaman rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah).Tujuan penggunaan kredit adalah untuk modal kerja.
Jaminan : tanah CAS seluas 5.000 m2, berlokasi di Desa Jatinegara, dengan Sertifikat HGB No.424.Jatinegara yang dibebani dengan Hak Tanggunan berdasarkan Sertifikat Hak Tanggunan No. 2886/2012 tanggal 9 Juli 2012. Tanah tersebut dibebani dengan Hak Tanggungan sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah).
Jangka Waktu : Sampai dengan 30 Juni 2016 Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan
melakukan hal-hal sebagai berikut: - bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga; - menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun
juga, barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank untuk fasilitas ini;
- menarik dana melampaui plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank;
- Merubah kepemilikan saham Perseroan hingga kurang dari 51% yang ada pada Debitur.
Kewajiban- : 1. Mempergunakan kredit yang diberikuan Bank hanya untuk modal kerja;kewajiban 2. Mendahulukan pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun yang
terhutang berdasaran akta ini dri pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun juga wajib dibayar oleh Debitur terhadap siapapun.
3. Membayar semua kewajiban pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan pemerintah menurut sebagaimana mestinya;
4. Wajib meningkatkan aktifitas keuangannya di Bank baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai persentase loan yang diberikan Bank terhadap total seluruh pinjaman Bank.
5. Mengijinkan paegawai atau wakil Bank pada waktu yang layak (sebagaimana ditetapkan oleh Bank dengan pemberitahuan kepada Debitur) untuk masuk dalam bangunan-bangunan yang dijaminkan kepada Bank dan memeriksa keadaan bangunan-bangunan tersebut;
6. Menyerahkan keada Bank fotocopi setiap pembaharuan ijin usaha berikut: a) Laporan Keuangan tahuanan yang telah diaudit oleh Bank Indonesia selambatnya dalam jangka waktu 180 hari dari saat penutupan tahun neraca, b) laporan keuangan tahunan interen perusahaan (semi-annual) yang telah ditandatangani oleh pengurus perusahaan setiap 3 (tiga) bulan sekali selambatnya dalam jangka waktu maksimal 120 (seratus dua puluh) hari sejak tanggal laporan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan diberi stempel perusahaan dari Debitur.
106
7. Memberitahukan kepada Bank dengan segera tiap-tiap kejadian yang mempunyai pengaruh buruk kepada usaha Debitur atau menyebabkan keterlambatan Debitur untuk membayar bunga atau hutang pokok dari fasilitas ini.
8. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank bilamana Debitur meminjam atau uang kepada pihak ketiga siapapun, selain yang bertalian dengan usaha sehari-hari dari Debitur;
9. Melakukan penilaian terhadap semua jaminan yang diserahkan kepada Bank melalui external appraiser (penilai independen) maksimal 3 (tiga) bulan setelah penandatangan perjanjian ini;
10. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank bila mana Debitur merubah bentuk dan/atau status hokum perusahaan, susunan pemeng saham atau susunan managemen yang ada saat ini.
11. Debitur wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank untuk setiap bagian deviden.
Domisili Hukum : Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
E2. Perjanjian Kredit dengan PT BANK INTERNATIONAL INDONESIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 02 tanggal 2 Februari 2011, dibuat di hadapan Kelaswara Chandrakirana, SH, Notaris di Jakarta. Junctis :- Perubahan Perjanjian Kredit No. 0039/PrbPK/SCBC Juanda/2012 tanggal 15 Februari 2012;- Perpanjangan Perjanjian Kredit No. 0178/PpjPK/CDU/2013 tanggal 2 Februari 2013;- Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 28 tanggal 24 Januari 2014 dibuat dihadapan Kelaswara
Chandrakirana, SH, Notaris di Jakarta ;- Perubahan Perjanjian Kredit No. 0052/PrbPK/CDU.3/2015 tanggal 30 Januari 2015 (“Perjanjian
Kredit BII”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank International Indonesia Tbk selaku (“Bank”) b. CAS selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) 1 Lama sampai dengan jumlah setinggi-tingginya: Rp6.000.000.000,- (Enam Milyar Rupiah)
b. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran 1 Tambahan sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) [PRK 1 Lama dan PRK 1 Tambahan selanjutnya disebut “Fasilitas PRK 1”]
c. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) 2 sampai dengan junlah setinggi-tingginya sebesar Rp2.700.000.000,- (dua miliar tujuh ratus juta Rupiah) [selanjutnya disebut “Fasilitas PRK2”]
Tujuan : - Fasilitas PRK 1 akan digunakan untuk membiayai pembelian keramik dari Penggunaan PT Mulia Industrindo Tbk - Fasilitas PRK 2 akan digunakan untuk membiayai pembelian Glass Block
dari PT Mulia Industrindo Tbk
Jangka Waktu : Fasilitas PRK 1 : sampai dengan tanggal 27 Januari 2017 Fasilitas PRK 2 : sampai dengan 27 Januari 2017 Agustus 2018
Jaminan : - Deposito-deposito atas nama CAS selurunya sejumlah Rp3.425.000.000,- (tiga miliar empat ratus dua puluh lima juta Rupiah);
- Inventory atas nama CAS sebesar Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar Rupiah); dan
- Piutang Dagang/ Account Receivables atas nama CAS sebesar Rp2.775.000.000,- (dua miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta Rupiah).
107
Bunga : Atas Fasilitas Lredit yang ditarik, Debitur berkewajiban membayar bunga Bank dengan suku bunga masing-masing 11,50% (sebelas koma lima puluh persen). Per tahun.
Hal-hal yang : - Transaksi keuangan Debitur wajib dialihkan dan aktif di Bank minimal 50% diwajibkan khusus untuk transaksi dengan Principal. - Debitur wakib memberikan setiap informasi yang diminta oleh Bank dan
memberikan ijin setiap saat kepada Bank untuk melakukan kunjungan terhadap kegiatan usaha Debitur baik dikantor maupun di lapangan.
- Menjaga seluruh ijin operasi tetap betrlaku. - Memberikan laporan atas segala kejadian yang dapat mempengaruhi kondisi
keuangan dan kelangsungan usaha Debitur, namun tidak tak terbatas pada perisatiwa kebakaran, kecelakaan kerja dan mogok kerja.
- Debitur wajib menyelesaikan setiap sengketa dengan Perseroan Terbatas PT Mulia Industrindo Tbk, antara lain namun tidak terbatas pada hal-hal yang terkait dengan transaksi pembelian produk, kualitas barang, collection list, mekanisme dan/atau nilai tagihan transaksi antara PT Mulia Insutsrindo Tbk dan Debitur dan akan membebaskan Bank dari segala tanggung jawab, tuntutan hokum, klaim, gugatan atau permintaan ganti rugi apapun dari pihak manapun yang mungkin timbul dikemudian hari sehubungan dengan sengketa tersebut.
- Menyerahkan laporan account receivable setiap 6 (enam) bulanan sesuai format Bank dan internal appraisal melakukan random sampling atas persediaan.
- Jaminan harus diasuransikan dengan Banker’s clause.
Hal-hal yang : Tanpa persetujuan tertulis dari Bank, Debitur dilarang untuk:dilarang - Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda perubahan
anggaran dasar terutama tentang perubahan usaha utamanya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan Komisaris.
- Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau reordanisasi yang mengubah struktur manajemen atau saham Debitur.
- Manyatakan atau meminta dinyatakjan pailit/bankrut - Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur
berdasarkan perjanjian ini kepada pihak lain. - Mengagunkan kepada pihak lain jaminan yang telah diserahkan kepada
Bank - Melakukan pembayaran dalam bentuk apapun terhadap pinjaman-pinjaman
pemegang saham tersebut beserta bunganya sebelum seluruh fasilitas pinjaman di Bank dilunasi
- Melakukan tindakan yang melanggar peraturan pemerintah. - Melakukan penambahan kredit dari Bank lembaga keuangan lain tanpa
persetujuan Bank.
Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.
F. Kredit Yang Diperoleh CHS
PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 9 September 2003 dibuat dihadapan Insan Wijaya, S.H., Notaris di Bandar Lampung Junctis :
- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2004;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2005;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 8 September 2006;
108
- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2007;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2008;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2009;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2010;- Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 28 Juni 2011;- Perjanjian Fasilitas Perbankan (kredit Modal Kerja) No. 340A/X/12-KMK tanggal 29 Oktober 2012;- Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 26 Agustus 2013;- Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan (Fasilitas Modal Kerja) No. 512/IX/13-KMK tanggal
3 September 2013;- Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 15 Agustus 2014;- Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 21 September 2015 yang
mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (“Bank”) b. CHS, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit : - Pinjaman rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah).Tujuan penggunaan kredit adalah untuk modal kerja.
- Fasilitas Bank Garansi sampai dengan sejumlah Rp2.000.000.000,- (dua miliar Rupiah)
Bunga : 11% (sebelas persen) Jaminan : Tanah CHS seluas 6.213 m2, berlokasi Propinsi Lampung, Kota Bandar Lampung,
Kelurahan Ketapang, dengan Sertifikat HGB No.8, yang dibebani dengan Hak Tanggunan berdasarkan Sertifikat Hak Tanggunan No. 05883/2013 tanggal 16 Oktober 2013. Tanah tersebut dibebani dengan Hak Tanggungan sebesar Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta Rupiah).
Jangka Waktu : Sampai dengan 30 Juni 2016 Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan melakukan
hal-hal sebagai berikut: - Meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga siapapun,
selain yang bettalian dengan usaha sehari-hari dari Debitur; - Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga; - Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun juga,
barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank untuk fasilitas ini;
- Menarik dana melampaui plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank.
Kewajiban- : 1. Mempergunakan kredit yang diberikan Bank hanya untuk modal kerja;kewajiban 2. Mendahulukan pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun yang
terhutang berdasaran akta ini dri pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun juga wajib dibayar oleh Debitur terhadap siapapun.
3. Membayar semua kewajiban pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan pemerintah menurut sebagaimana mestinya;
4. Menjaga perputaran rekening Debitur di Bank secara Aktif. 5. Mengijinkan paegawai atau wakil Bank pada waktu yang layak (sebagaimana
ditetapkan oleh Bank dengan pemberitahuan kepada Debitur) untuk masuk dalam bangunan-bangunan yang dijaminkan kepada Bank dan memeriksa keadaan bangunan-bangunan tersebut;
6. Menyerahkan keada Bank fotocopi setiap pembaharuan ijin usaha. 7. Memberitahukan kepada Bank dengan segera tiap-tiap kejadian yang
mempunyai pengaruh buruk kepada usaha Debitur atau menyebabkan keterlambatan Debitur untuk membayar bunga atau hutang pokok dari fasilitas ini.
109
Domisili Hukum : Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang.
G. Kredit Yang Diperoleh ETI
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANK CORPORATION LIMITED Cabang Jakarta (“HSBC”) Perjanjian Pemberian Fasilitas-Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/130609/U/130628 tanggal 15 Juli 2013 Junctis :- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140156/U/131218
tanggal 21 Februari 2014;- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140204/U/140214
tanggal 11 Maret 2014;- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140676/U/140610
tanggal 17 Juli 2014;- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No.JAK/160346/U/160209
tertanggal 30 Maret 2016 yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. HSBC (“Bank”) b. ETI selaku Debitur.
Fasilitas Kredit : Fasilitas Limit Gabungan dalam jumlah Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) dengan sublimit:
- Fasilitas Impor :a. Fasilitas Kredit berdokumen dalam jumlah USD 500,000.00 (lima ratus
ribu Dollar Amerika Serikat). Bunga periode transit akan dibebankan secara harian sebesar 5,1% per tahun dibawah Best Lending Rate. Jangka waktu Wesel adalah pada saat dokumen ditunjukan.
b. Fasilitas Kredit berdokumen Tertunda dalam jumlah USD 500,000.00 (lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Jangka waktu wesel: maksimal 90 (Sembilan puluh hari) dari ditunjukannya dokumen secara lengkap.
- Pinjaman Impor dalam jumlah USD 500,000.00 (lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Jangka waktu pinjaman adalah maksimal 90 hari dari tanggal jatuh tempo wesel yang terkait. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 5,1% pertahun dibawah Best Lending Rate. Jangka waktu pinjaman: maksimal 90 (Sembilan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait.
- Pembiayaan Supplier dalam jumlah sebesar Rp15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) yang digunakan oleh Debitur untuk membiayai kewajiban pembayar kepada Qimgyuan Ouya Ceramic Co. Ltd dan Ouya Ceramic Ltd. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar:a. dalam mata uang IDR: 3% per tahun di bawah Best Lending Rate.b. dalam mata uang USD: 5,1% per tahun dibawah Best Lending Rate.
Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dollar Amerika serikat senilai USD 1.250.000,00
Total jangka waktu penggunaan dalam Fasilitas Impor tidak dalam melebihi 90 hari.
- Fasilitas Bank Garansi sejumlah Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).
Jangka waktu (termasuk periode klaim) maksimal 4 bulan.
- Fasilitas Treasury, dengan limit paparan terhadap risiko sejumlah USD 50,000 (lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat)
110
Jaminan : Jaminan Fidusia atas persediaan barang dalam jumlah Rp14.508.000.000,- (empat belas miliar lima ratus delapan juta Rupiah) berdasarkan sertifikat Jaminan Fidusia No. 10.231522,AH.05.01 Tahun 2013 jo. W10.00174229.AH.05.02 Tahun 2014.
Jaminan Fidusia atas Piutang senilai Rp7.812.000.000,- (tujuh miliar delapan ratus dua belas juta Rupiah) berdasarkan sertifikat Jaminan Fidusia No. W10.231519.AH.05.01.Tahun 2013 jo.W.10.00174235.AH.05.02 Tahun 2014.
Jangka Waktu : 27 Februari 2017Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan melakukan
hal-hal sebagai berikut: - Menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal
atau kekayaan kepada pemegang saham dan/atau direksi dari Debitur melebihi 30% dari Laba Bersih setelah Pajak.
Debitur akan memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Bank sebelum melakukan:
- Membuat, mengadakan atau mengijinkan/menyetujui suatu hutang ataupun kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk: a) hutang yang timbul berdasarkan pada Perjanjin ini dan b) hutang dagang yang timbul dalam praktek bisnis sehari-hari, c) kewajiban sewa melebihi Rp1.000.000.000 per transaksi.
- Membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas aktiva tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas property, aktiva atau pendapayan dari Debitur, kecuali aktiva yang dijaminkan untuk kewajiban sewa seperti yang telah diketahui Bank.
- Debitur diwajinkan untuk memastikan bahwa Perseroan akan selalu menjaga kepemilikan saham mayoritas pada Debitur.
Domisili Hukum : Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saldo Terutang (per 3 Mei 2016) : Fasilitas Kredit berdokumen: Rp5.374.589.747
H. Kredit Yang Diperoleh KKS
H1. Bank Ekonomi Raharja Tbk
Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi) Nomor : 173/III/13-KMK-KI tanggal 22 Maret 2013 Juncto Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 505/VIII/13-KMK tertanggal 29 Agustus 2013 oleh antara : Para Pihak : PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“ Bank”)
KKS (“Debitur”)
Fasilitas Kredit Fasilitas Combine Limit - DC Line sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam
Juta Dollar Amerika Serikat) - DPC Line sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam
Juta Dollar Amerika Serikat)- CIL sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam Juta
Dollar Amerika Serikat)- LAE sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam Juta
Dollar Amerika Serikat)
111
- GTE sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 2.000.000,- (Dua Juta Dollar Amerika Serikat)
- SBDC (one off) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 4.000.000 (Empat Juta Dollar Amerika Serikat)
- Term Loan (LIC) dalam jumlah setinggi tingginya Rp. 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta Rupiah)
Fasilitas Modal : Rp8.000.000.000,- (Delapan Miliar Rupiah)Kerja Tujuan : Modal Kerja Penggunaan - Bunga OD : 11 %Bunga - Denda Cerukan : 48 %
- Provisi : 0,25 %- Issuance Fee GTE : 0,75 % - Biaya Administrasi : Rp1.000.000 (satu Juta Rupiah) untuk masing-masing
fasilitas pinjaman.- Biaya-biaya lainnya sesuai ketetapan Bank dan kesepakatan kedua belah
pihak.
Besarnya bunga, denda dan biaya-biaya sebagaimana dimaksud diatas, dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan ketetapan Bank, perubahan mana akan diberitahukan kepada Debitur dan mengikat Debitur.
Jagka Waktu Sampai tanggal 30 Juni 2016
Kewajiban- Selama masih terdapat kewajiban Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian,kewajiban Debitur wajib dan akan mewajibkan Penjamin melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembukuan.a. Debitur dana tau Penjamin Perseroan :
- Wajib mengadministrasikan keuangannya sesuai dengan Standar Akutansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan diterapkan /digunakan secara terus menerus dan selaras dengan pembuatan pembukuan untuk tahun buku- tahun buku sebelumnya serta pembukuan tersebut senantiasa mencerminkan secara wajar keadaan keuangan,kekayaan dan hasil usaha Perseroan.
- Atas Permintaan Bank akan menyerahkan kepada Bank secara lengkap, benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya laporan keuangan (minimal neraca dan laporan rugi laba) tahunan Debitur yang telah disahkan oleh akuntan public dan laporan keuangan semesteran Debitur yang telah disahkan Direksi Debitur, berturut-turut dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan dan 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya periode laporan keuangan, atau pada waktu lainnya sebagaimana ditentukan dalam Pemberian Fasilitas dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku di Bank dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
b. Debitur dana tau Penjamin perorangan Wajib menyerahkan laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
2. Pembayaran Debitur wajib melakukan pembayaran, pelunasan, pada saat atau sebelum
jatuh tempo tagihan-tagihan pembayaran kepada lembaga/instansi pemerintah dan berhubungan dengan usaha Debitur sehari-hari, sebelum tertunggak, gagal bayar, atau mempercepat pembayaran sepanjang hal tersebut dimungkinkan, termasuk semua hutang yang ada dan pajak-pajak, kecuali hutang yang sedang dalam proses peninjauan berdasarkan itikad baik.
112
3. Apabila dianggap perlu oleh Bank, mengizinkan pegawai-pegawai atau wakil-wakil Bank pada waktu (waktu) yang layak (sebagaimana akan ditetapkan oleh Bank) untuk memeriksa kekayaan dan usaha Debitur dana atau Penjamin dan memeriksa/mengaudit pembukuan, data-data dalam computer,catatan-catatan dana atau admninistrasi Debitur dana tau Penjamin dana tau membuat Salinan-salinan atau photo copy.
Jaminan Untuk menjamin pembayaran kembali Fasilitas (-fasilitas) kredit (hutang) Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian dengan lunas dan penuh, dengan ini Debitur dan/atau Pemilik Jaminan dan/atau Penjamin memberikan Jaminan kepada Bank yang bentuk dan jumlahnya dapat diterima oleh Bank, yang akan diikat secara tersendiri dalam Perjanjian (-perjanjian) Jaminan yang dibuat antara Pemilik Jaminan dana tau Penjamin dan Bank, dimana Perjanjian Jaminan tersebut merupakan suatu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan Perjanjian.
- Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor : W10.128833.AH.05.01 Tahun 2013 untuk obyek jaminan fidusia berupa semua dan setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta klaim-klaim yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dapat dijalankan oleh KKS terhadap sekarang telah dan/atau dikemudian hari akan dibuat oleh KKS dengan pihak ketiga manapun juga, sampai jumlah setinggi-tingginya Rp56.738.195.786,44
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 6726/2013 (Hak Milik 06106/KemiriMuka, atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar Situasi tanggal 12 Desember 2003 Nomor 642/Kemiri Muka/2003.
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 9971/2013 (HGB 753/JURUMUDI, atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007,Nomor 72/Jurumudi/2007 seluas 1296 m2)
- Setifikat Hak Tanggungan Nomor 3804/2013 (HGB 749/Jurumudi sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor 68/Jurumudi/2007 dengan luas 704 m2)
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3859/2013 (HGB 750/Jurumudi sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor 69/Jurumudi/2007 dengan luas 604 m2)
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3861/2013 (HGB 751/Jurumudi sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor 70/Jurumudi/2007 dengan luas 806m2)
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3860/2013 (HGB 753/Jurumudi sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 No. 72/Jurumudi/2007 dengan luas 1.296 m2)
- Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3806/2013 (HGB 752/Jurumudi sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor 71/Jurumudi/2007 dengan luas 860m2)
Pembatasan Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Ban, apabila akan melakukan tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat mempengaruhi kewajiban pembayaran Debitur kepada Bank, yaitu :
- Bertindak sebagai penjamin terhadap utang pihak lain ;- Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha diluar kegiatan usahanya sehari-hari;- Meminjam-pakaikan, menyewakan, menjaminkan lagi, menjual, mengalihkan
atau melepaskan barang(-barang) jaminan dengan cara apapun kepada pihak lain dengan mengindahkan ketentuan pasal 4 ayat 2
- Memberikan/menerima pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada/dari pihak lain kecuali dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang kegiatan usahanya sehari-hari;
113
- Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar Debitur kepada Bank;
- Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terhutang kepada Bank;
- Khusus untuk Debitur atau Penjamin Perseroan berlaku pula ketentuan sebagai berikut :1. Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan atau
peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari asset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk perubahan usaha lainnya;
2. Melakukan pembelian atau mengakuisisi atau menanggung kewajiban dari setiap atau seluruh asset atau usaha orang lain, firma, atau perusahaan, yang berbeda dengan kegiatan usaha normal dari Debitur
3. Menjual, menyewakan, mengalihkan, atau dengan kata lain melepaskan asset yang dimiliki dimana hal tersebut secara material akan mengubah kegiatan usaha sehari-hari dari Debitur.
4. Menjadi bertanggung jawab atau tetap bertanggung jawab dengan cara apapun atas segala hutang, kecuali (i) hutang yang dibuat berdasarkan Perjanjian ini, (ii)hutang yang telah ada dan diketahui oleh Bank, tetapi tidak termasuk perubahan apapun atasnya.
5. Mengubah susunan dan jumlah kepemilikan pemegang saham perseroan tertutup dana tau pemegang saham pengendali perusahaan terbuka (Kecuali BUMN)
6. Membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Debitur dan atau Penjamin;
Catatan: Bank telah memberikan persetujuan untuk mengesampingkan
pembatasan tersebut di atas untuk jangka waktu 1 (satu) tahun hingga tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan surat No.13/LK/IV/2016 tertanggal 20 April 2016.
7. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang telah dana tau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Debitur dana tau Penjamin kepada Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya baik berapa jumlah pokok, bunga, bunga denda dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.
- Menyesuaikan anggaran dasar Debitur dana tau Penjamin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku namun termasuk dan tidak terbatas pada ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 termasuk perubahan, tambahan, pembaruan atau penggantinya yang dari waktu ke waktu dibuat terhadap undang-undang tersebut,berikut peraturan pelaksanaanya.
- Asuransi. Atas biaya Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya, Debitur dan/
atau Penjamin wajib mengasuransikan jiwa Debitur dana tau Penjamin dana tau Barang Jaminan, maupun harta kekayaan Debitur dana tau Penjamin dengan jenis, nilai serta pada perusahaan asuransi yang ditetapkan Bank, dengan Bank sebagai satu-satunya pihak yang berhak menerima ganti rugi dan apabila Debitur dana tau Penjamin tidak mengasuransikan jiwa Debitur dana tau Penjamin dana tau Barang Jaminan, maka Bank berhak (namun tidak wajib) dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur dana tau Penjamin untuk mengasuransikan atau menyuruh mengasuransikan jiwa Debitur dana tau Penjamin dan Barang Jaminan termasuk tetapi tidak terbatas pada perpanjangan dan perubahannya atas beban biaya yang ditanggung dan wajib dibayar oleh Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya.
114
- Pemberian Kuasa Debitur memberi hak dan kuasa penuh kepada Bank untuk
memblokir,mendebet dan mencairkan dana Debitur pada Bank, baik yang sudah maupun belum jatuh tempo, untuk selanjutnya Debitur dengan ini memberikan kuasa kepada Bank untuk menggunakan dana terebut untuk membayar kewajiban pembayaran Debitur berdasarkan Perjanjian atau Perjanjian lain yang terkait dengan Perjanjian, termasuk namun tidak terbatas untuk membayar setoran jaminan , pokok Pinjaman, bunga, denda, biaya atau jumlah lain yang terhutang dan wajib dibayar oleh Debitur kepada Bank.
- Ketentuan Didalam Perjanjian Debitur akan mematuhi dan memperhatikan setiap syarat dan ketentuan
yang ada di dalam perjanjian.
Domisili Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Saldo Terutang : - Fasilitas Combine Limit: Rp23.892.564.338(per 3 Mei 2016) - Fasilitas Modal Kerja: Rp7.888.765.698 - Fasilitas Term Loan: Rp285.902.421
H2. PT Bank Permata Tbk
Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor SKU/13/1226/AMD/MM tanggal 10 Juli 2013, junctis :- Perubahan Kelima Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor KK/13/AMD/MM tanggal
10 Juli 2013- Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor KK/14/1207/ADD/MM tanggal
24 Juni 2014- Perubahan dan Pernyataan Kembali Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan
Nomor : KK/15/1401/AMD/MM tanggal 10 Juli 2015- Perubahan Keenam Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor : KK/15/1402/AMD/MM
tertanggal 10 Juli 2015.
dengan uraian sebagai berikut :
Para Pihak : PT Bank Permata Tbk (“ Bank”)KKS (“Debitur”)
Fasilitas Kredit : Fasilitas Rekening Koran/Overdraft : Rp 1.000.000.000,-
Fasilitas Post Import Financing : USD 2.000.000,- ; untuk ketentuan penggunaan Fasilitas Bank Garansi sebesar USD 1.000.000,- dapat ditarik dalam IDR
Tujuan : Modal KerjaPenggunaan : - Bunga OD : 13,75%Bunga - Bunga PIF : 7,00 % (USD per Tahun dan Floating) : 13,75 %(IDR, Floating)
Jagka Waktu : Sampai tanggal 24 April 2016Catatan:KKS sedang dalam proses mengajukan perpanjangan perjanjian berdasarkan Surat Permohonan Perpanjangan Kredit No.55/IV/FIN/16 tertanggal 28 April 2016 yang ditujukan kepada PT Bank Permata Tbk.
Kewajiban- : - Wajib mengadministrasikan keuangannya menurut prinsip akutansi yang kewajiban berlaku secara konsisten dan setiap perubahan atas hal tersebut harus
diberitahukan kepada Bank 7 hari kerja sebelumnya.
115
- Wajib memberikan barang jaminan kepada Bank sesuai persyaratan dari Bank
- Memberikan izin kepada pegawai atau wakil bank untuk memeriksa kekayaan
Jaminan : - Jaminan Tagihan/Piutang sebesar Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah)
- Jaminan Inventory/Persediaan Barang yang terletak di gudang jalan Abdul Rahman Saleh 20,Jurumudi,Tangerang dengan nilai penjaminan sebesar Rp25.000.000.000 (Dua puluh Milyar Rupiah)
- Jaminan perorangan atas nama Kiki R Sandrach sebesar pinjaman pokok ditambah bunga dan biaya-biaya lainnya
- Jaminan Deposito bernilai 10 % dari nilai setiap L/C
Pembatasan : Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis dari Bank,apabila akan melakukan tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat mempengaruhi kewajiban pembayaran Nasabah kepada Bank yaitu :- Bertindak sebagai penjamin terhadap hutang pihak lain, kecuali hutang
dagang yang dibuat dlam rangka menjalankan usaha sehari-hari;- Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha diluar kegiatan usahanya sehari-hari;- Menjaminkan,mengalihkan, menyewakan, menyerahkan kepada pihak lain
atas Barang Jaminan;- Memberikan pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada pihak lain kecuali
pinjaman dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang kegiatan usahannya sehari-hari;
- Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar Nasabah kepada Bank;
- Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terhutung kepada Bank
- Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan/atau peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari asset atau saham dari perusahaan lain
Domisili : Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Saldo Terutang : - Fasilitas Rekening Koran/Overdraft: Rp980.927.676(per 3 Mei 2016) - Fasilitas Post Import Financing: Rp12.311.591.909
H3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan (Letter of (L/C) Sight / Unsance) No.CRO.RCO.JKG/075/PK-NCL/2010 yang diaktakan dengan Akta No. 127 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Irawan Soerodjo, SH, Msi., Notaris di Jakarta yang telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhit dengan Addendum VII tertanggal 20 April 2015, yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)Perseroan (“Debitur”)
Plafond : Plafond Non Cash Loan kepada Debitur tidak melebihi plafond sebesar USD 3.000.000 (tiga juta Dollar Amerika)
Fasilitas Trust Receipt kepada Debitur tidak melebihi plafond sebesar Rp. 41.100.000.000,- (empat puluh satu miliar seratus juta Rupiah)
Jangka Waktu : Sampai dengan 21 April 2016
116
Jaminan : - Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Stock dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010n sebesar Rp30.000.000.000,00
Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit 13 Januari 1995 a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko di komplek pertokoan Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa, Kel.Tanjung Duren, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/Sukajadi tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa 1 unit rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo Carita, Desa Sukajadi, Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal terbit 29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di Komplek ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan, Kec.Sawah Besar, Jakarta Pusat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit 6 Januari 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan di Jl. Imam Bonjol No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates, Kab.Jember, Jatim.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan III sebesar Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit 3 Mei 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami Kel.Parangloe, Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor Barat, Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770- Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan nilai
hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
117
Atas- SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1822/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan
Dan akan ditingkatkan HT II dengan nilai pengikatan sebesar Rp6.500.000.000
Negative Covenants Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Bank, maka Debitur tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk di dalamnya
pemegang saham, direktur dan atau komisaris, permodalan dan nilai saham.2. Memindahtangankan barang agunan/agunan.3. Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjamin harta kekayaan
perusahaan kepada pihak lain.4. Membagikan deviden.5. Melunasi hutang perusahaan kepada pemegang saham.6. Mengambil bagian modal/ekuitas untuk kepentingan di luar usaha dan
kepentingan pribadi.7. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain.8. Sesuai Perjanjian Kredit/Addendum Perjanian Kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidak ada perubahan serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan syarat di atas.
Hukum yang : Hukum Indonesiaberlaku
Saldo Terutang : Rp18.853.255.000(per 3 Mei 2016) Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury No.CRO.JKB/145/PTL/2011 tanggal 21 April 2010 yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Addendum V tertanggal 20 April 2016, yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”) Perseroan (“Debitur”)
Limit Transaksi : USD500.000
Jangka Waktu : Sampai dengan 20 April 2017
Hukum yang : Hukum Indonesiaberlaku
Perjanjian Kredit Modal Kerja No.CRO.RCO.JGK/074/PK-KMK/2010 yang diaktakan dengan Akta No. 126 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo,SH., Msi. Notaris di Jakarta tanggal 21 April 2010 yang terakhir diubah dengan Addendum VII Perjanjian Kredit Modal Kerja tertanggal 20 April 2016 yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)Perseroan (“Debitur”)
Limit : USD1.500.000
118
Jangka Waktu : Sampai dengan 20 April 2017
Jaminan : - Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Stock dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010n sebesar Rp30.000.000.000,00
Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit 13 Januari 1995 a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko di komplek pertokoan Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa, Kel.Tanjung Duren, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/Sukajadi tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa 1 unit rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo Carita, Desa Sukajadi, Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal terbit 29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di Komplek ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan, Kec.Sawah Besar, Jakarta Pusat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit 6 Januari 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan di Jl. Imam Bonjol No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates, Kab.Jember, Jatim.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan III sebesar Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit 3 Mei 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami Kel.Parangloe, Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor Barat, Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147
119
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770
- Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan nilai hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
Atas- SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1182/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No. 1654/Curug Mekar a.n. Perseroan
Hal-Hal yang : Debitur berjanji dan karenanya mengikatkan diri kepada Bank, maka selama wajib dilakukan fasilitas kredit belum dinyatakan lunas oleh Bank, Debitur berjanji danoleh Debitur menyanggupi untuk melaksanakan/memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Menyampaikan laporan keuangan unaudited setiap triwulan yang disertai dengan penjelasannya dan paling lambat telah diterima Bank 60 hari sejak akhir periode laporan dan laporan keuangan audited tahunan oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank paling lambat diterima Bank 180 hari setelah akhir periode laporan. Khusus untuk laoran keuangan 2015 audited 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank selain Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo dan Rekan.
b. Menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan penggunaan kredit.c. Melaksanakan penilaian seluruh agunan minimal setiap 24 bulan atau
sesuai kebutuhan Bank yang di laksanakan oleh Bank atau perusahaan penilai rekanan Bank atas beban biaya Debitur hasilnya direview oleh Bank. Apabila terdapat penurunan nilai agunan dimaksud.
d. Melaksanakan pendaftaran ulang agunan persediaan dan piutang kepada kantor pendaftaran fiducia mninimal setiap 6 bulan sekali sesuai kebutuhan Bank.
e. Mengijinkan Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank, untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan Debitur, termasuk dalam kaitannya dengan pemeriksaan agunan dan obyek yang dibiayai, atas beban Debitur.
f. Apabila fasilitas Kredit masih diperlukan, maka surat permohonan perpanjangan jangka waktu Kredit harus sudah diajukan sebelum masa laku kredit berakhir.
g. Memenuhi standar Bank, termasuk tapi tidak terbatasdiantaranya bahwa pada setiap saat Debitur harus mempertahankan kolektibilitas kredit pada posisi lancer (sesuai peraturan Bank Indonesia)
h. Melakukan perpanjangan legalitas usaha yang akan jatuh tempo dan menyerahkan perpanjangan legalitas yang telah diperpanjang kepada Bank pada kesempatan pertama
i. Melakukan perpanjangan asuransi dari perusahaan asuransi rekanan Bank minimal coasuransi rekanan Bank dan menyerahkan polis asuransi yang telah diperpanjang untuk seluruh agunan yang insurable kepada Bank pada kesempatan pertama
j. Menggunakan fasilitas kredit modal kerja dan trust recipe sesuai kebutuhan dan baki debet harus tercover oleh 70% dari total persediaan barang dan piutang dagang
k. Menyerahkan laporan aktivitas usaha setiap triwulan yang terdiri dari laporan realisasi penjualan, pembelian, stock dan piutang
120
l. Menyerahkan copy surat pemberitahuan pajak pajak terutang pajak bumi dan bangunan tahun terakhir atas agunan fixed aset tanah dan bangunan yang menjadi agunan di bank
m. Selalu menjaga debt service ratio >1 dan current ratio diatas 100%n. Sesuai perjanjian kredit/addendum perjanjian kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidakmada perubahan serta tidak bertentangan dengan ketentuan syarat di atas.
Hukum yang : Hukum Indonesiaberlaku
Saldo Terutang : Rp26.389.064.144(per 3 Mei 2016)
Perjanjian Kredit Modal Kerja Perjanjian Kredit Modal Kerja No.CRO.RCO.JGK/076/PK-KMK/2010 yang diaktakan dengan Akta No. 128 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Addendum VII (ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal tertanggal 20 April 2016 yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)Perseroan (“Debitur”)
Fasilitas : Kredit Modal Kerja Rp.5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)
Jangka Waktu : Sampai dengan 20 April 2017
Jaminan : Berupa:- Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Stock dengan nilai agunan Rp. 68.964.315.546,59 dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010n sebesar Rp30.000.000.000,00Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit 13 Januari 1995 a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko di komplek pertokoan Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa, Kel.Tanjung Duren, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/Sukajadi tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa 1 unit rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo Carita, Desa Sukajadi, Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal terbit 29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di Komplek ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan, Kec.Sawah Besar, Jakarta Pusat.
121
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit 6 Januari 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan di Jl. Imam Bonjol No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates, Kab.Jember, Jatim.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan III sebesar Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit 3 Mei 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami Kel.Parangloe, Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor Barat, Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990 - Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770- Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan
nilai hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
Atas- SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1182/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan - SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan- SHGB No. 1654/Curug Mekar a.n Perseroan
Hal-Hal yang : Debitur berjanji dan karenanya mengikatkan diri kepada Bank, maka selama wajib dilakukan fasilitas kredit belum dinyatakan lunas oleh Bank, Debitur berjanji danoleh Debitur menyanggupi untuk melaksanakan/memenuhi hal-hal sebagai berikut:
- Menyampaikan laporan keuangan unaudited setiap triwulan yang disertai dengan penjelasannya dan paling lambat telah diterima Bank 60 hari sejak akhir periode laporan dan laporan keuangan audited tahunan oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank paling lambat diterima Bank 180 hari setelah akhir periode laporan. Khusus untuk laoran keuangan 2015 audited 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank selain Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo dan Rekan.
- Menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan penggunaan kredit.- Melaksanakan penilaian seluruh agunan minimal setiap 24 bulan atau
sesuai kebutuhan Bank yang di laksanakan oleh Bank atau perusahaan penilai rekanan Bank atas beban biaya Debitur hasilnya direview oleh Bank. Apabila terdapat penurunan nilai agunan dimaksud.
122
- Melaksanakan pendaftaran ulang agunan persediaan dan piutang kepada kantor pendaftaran fiducia mninimal setiap 6 bulan sekali sesuai kebutuhan Bank.
- Mengijinkan Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank, untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan Debitur, termasuk dalam kaitannya dengan pemeriksaan agunan dan obyek yang dibiayai, atas beban Debitur.
- Apabila fasilitas Kredit masih diperlukan, maka surat permohonan perpanjangan jangka waktu Kredit harus sudah diajukan sebelum masa laku kredit berakhir.
- Memenuhi standar Bank, termasuk tapi tidak terbatasdiantaranya bahwa pada setiap saat Debitur harus mempertahankan kolektibilitas kredit pada posisi lancar (sesuai peraturan Bank Indonesia)
- Melakukan perpanjangan legalitas usaha yang akan jatuh tempo dan menyerahkan perpanjangan legalitas yang telah diperpanjang kepada Bank pada kesempatan pertama
- Melakukan perpanjangan asuransi dari perusahaan asuransi rekanan Bank minimal coasuransi rekanan Bank dan menyerahkan polis asuransi yang telah diperpanjang untuk seluruh agunan yang insurable kepada Bank pada kesempatan pertama
- Menggunakan fasilitas kredit modal kerja dan trust recipe sesuai kebutuhan dan baki debet harus tercover oleh 70% dari total persediaan barang dan piutang dagang
- Menyerahkan laporan aktivitas usaha setiap triwulan yang terdiri dari laporan realisasi penjualan, pembelian, stock dan piutang
- Menyerahkan copy surat pemberitahuan pajak pajak terutang pajak bumi dan bangunan tahun terakhir atas agunan fixed aset tanah dan bangunan yang menjadi agunan di bank
- Selalu menjaga debt service ratio >1 dan current ratio diatas 100%- Sesuai perjanjian kredit/addendum perjanjian kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidakmada perubahan serta tidak bertentangan dengan ketentuan syarat di atas.
Hukum yang : Hukum Indonesiaberlaku
Saldo Terutang : Rp4.995.308.000(per 3 Mei 2016)
I. Kredit Yang Diperoleh CLS
PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.34 tertanggal 6 Juli 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta junctis:- Perjanjian Penyediaan Fasilitas Perbankan No.015/IV/12 tertanggal 23 April 2012; - Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Modal Kerja) No.015/IV/12-KMK tertanggal 23 April 2012;- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 26 Agustus 2013;- Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.514/IX/13-KMK tertanggal 3 September 2013;- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 15 Agustus 2014;- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 21 September 2015; yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Bank”)CLS (‘Debitur”)
123
Fasilitas : Fasilitas Pinjaman Rekening KoranPlafon : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah)Tujuan : Modal Kerja
Fasilitas Bank GaransiPlafon : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah)Tujuan : Menjamin pembayaran ke supplier (PT Satya
Langgeng Sentosa)
Bunga : 11 % per tahunJatuh Tempo : 30 Juni 2016
Jaminan : Hak Tanggungan Peringkat IV atas HGB No.00602/Banguntapan
Pembatasan : Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, apabila Debitur akan melakukan tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat mempengaruhi kewajiban pembayaran Debitur kepada Bank yaitu:1. Bertindak sebagai penjamin terhadap utang pihak lain;2. Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha di luar kegiatan usahanya sehari-hari;3. Meminjampakaikan, menyewakan, menjaminkan lagi, menjual, mengalihkan
atau melepaskan barang(-barang) jaminan dengan cara apapun kepada pihak lain;
4. Memberikan/menerima pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada/dari pihak lain kecuali dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang kegiatan usahanya sehari-hari;
5. Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar Debitur kepada Bank;
6. Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terutang kepada Bank;
7. Khusus untuk Debitur dan atau Penjamin perseroan berlaku pula ketentuan sebagai berikut:a. Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan atau
peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari aset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk perubahan usaha lainnya;
b. Melakukan pembelian atau mengakuisisi atau menanggung kewajiban dari setiap atau seluruh aset atau usaha orang lain, firma, atau perusahaan, yang berbeda, dengan kegiatan usaha normal dari Debitur;
c. Menjual, menyewakan, mengalihkan, atau dengan kata lain melepaskan aset yang dimiliki di mana hal tersebut secara material akan mengubah kegiatan usaha sehari-hari dari Debitur;
d. Menjadi bertanggung jawab atau tetap bertanggung jawab dengan cara apapun atas segala hutang, kecuali (i) hutang yang dibuat berdasarkan Perjanjian (ii) hutang yang telah ada dan diketahui oleh Bank, tetapi tidak termasuk perubahan apapun atasnya;
e. Mengubah susunan dan jumlah kepemilikan pemegang saham perseroan tertutup dan atau pemegang saham pengendali perusahaan terbuka (kecuali BUMN);
f. Membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Debitur dan atau Penjamin;
124
g. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang telah ada dan atau di kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Debitur dan atau Penjamin kepada Debitur dan atau Penjamin sesuai relevansinya baik berupa jumlah pokok, bunga, bunga denda dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.
Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Yogyakarta
J. Kredit Yang Diperoleh CALS
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.8 tanggal 9 Desember 2010, dibuat di hadapan Arnasya A.Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta; junctis:
- Akta Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit Nomor 031/Add-KCK/2012 tanggal 2 Februari 2012;
- Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit Nomor 01 tanggal 03 April 2012;- Akta Perubahan Ketiga atas Perjanjian Kredit Nomor 004/ADD-KCK/2013 tanggal 14 Januari 2013;- Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit Nomor 141/ADD-KCK/2013 tanggal 18 Juni 2013;- Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit Nomor 2 tanggal 6 Nopember 2013;- Akta Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit Nomor 2 tanggal 6 Maret 2015;- Perubahan ketujuh atas Perjanian Kredit No.112/ADD-KCK/2016 tanggal 27 April 2016.
(“Perjanjian Kredit BCA”) mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) selaku Kreditur; dan b. CALS selaku Debitur.
Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit Lokal : tidak melibihi Rp17.000.000.000,00 (Tujuh belas miliar Rupiah)
Fasilitas Kredit Investasi : Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah)
Fasilitas Kredit Investasi 2 : Rp14.280.000.000,00 (empat belas miliar dua ratus delapan puluh juta Rupiah)
Fasilitas Bank Garansi : tidak melebihi Rp4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah)
Jangka Waktu : Fasilitas Kredit Lokal : sampai tanggal 9 Maret 2017.
Fasilitas Bank Garansi : sampai tanggal 9 Maret 2017.
Tujuan Fasilitas : a. Membiayai modal kerja Debitor untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran)
b. Menjamin pembayaran dan/atau performance Debitor kepada pihak ketiga untuk fasilitas Bank Garansi
Jaminan : - Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik Nomor : 8430/Talang Kelapa terletak dalam Propinsi Sumatera Selatan,Kota Palembang,Kecamatan Sukarami,Kelurahan Talang Kelapa
125
- Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 11822/Talang Kelapa terletak dalam Propinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang, Kecamatan Alang-Alang Lebar.
- Semua Stok Barang berupa keramik lantai, keramik dinding,cat dan lain-lain; yang dimiliki olehpemberi agunan,baik sekarang maupun di kemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di bangunan-bangunan, gudang-gudang milik Debitor, dan/atau disimpan dimanapun juga,sebagaimana ternyata dalam Daftar Persediaan Barang tanggal 9 Desember 2010
- Segala hak,hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan menurut hukum yang dapat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang yang sekarang atau di kemudian hari ada, atau dimiliki, ataupun yang menjadi hak pemberi Agunan terhadap pihak manapun juga;tagihan-tagihan dan piutang tersebut akan dimuat dalam suatu daftar tersendiri yang akan diserahkan oleh pemberi Agunan dan diterima oleh BCA, daftar tersebut berikut segenap perubahan dana tau pembaharuannya merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit
Suku Bunga : 10,75% per tahun untuk Fasilitas kredit local (Rekening Koran)
0,75% per tahun, untuk fasilitas bank garansi
10,75% per tahun untuk fasilitas Time Loan Revolving.
Pembatasan Tindakan (“Negative Covenant”)
: Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu apabila:a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain atau mengikatkan
diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain;
b. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari;
c Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda beda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru kecuali usaha yang telah berjalan dan pembukaan cabang baru;
e. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
f. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
g. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta para Pemegang Saham.
Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Palembang
Saldo Terutang (per 3 Mei 2016)
: Fasilitas Kredit Lokal: Rp16.473.413.425Fasilitas Kredit Investasi 1: Rp2.222.222.222Fasilitas Kredit Investasi 2: Rp11.460.028.692
126
16. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP
Berikut adalah Aset Tetap berupa bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan dan Entitas Anak sebagai berikut:
Atas nama Perseroan
No.
SertifikatHak Guna Bangunan
(HGB)
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 6895 990 17 Agustus 2018 Daan Mogot 234 (dijaminkan di BCA)2 HGB 105 178 30 November 2033 Daan Mogot 35 A-B (dijaminkan di B.Ekonomi)3 HGB 797 90 26 September 2036 Daan Mogot 35 (dijaminkan di B. Ekonomi)4 HGB 3589 94 22 Desember 2021 Daan Mogot 33 D (dijaminkan di BCA)5 HGB 318
HGB 317HGB 315HGB 316HGB 319
6004.780
4001.2964.780
22 Maret 202822 Maret 202822 Maret 202822 Maret 202822 Maret 2028
Kapuk Muara Kamal IX/6 (dijaminkan di BCA)(Note : ada rencana pelebaran jalan sebesar 38 m2)
6 HGB 1746 1.848 16 Juli 2028 KM 12/12 (dijaminkan di BCA)7 HGB 3459
HGB 34602.7502.750
11 Agustus 202411 Agustus 2024
Mg.Ubi No. 26 (dijaminkan di BCA)
8 HGB 1811 76 18 Juli 2028 Mangga Dua F4/16 (dijaminkan di B.Mandiri - KKS)9 HGB 3811 73 28 Oktober 2034 Harmoni A/9 (dijaminkan di BCA)
10 HGB 5394 5.995 21 September 2029 Jl. KH Noer Ali (d/h. Jl.Cut Nyak Dien 7 Kalimalang)(dijaminkan di B. Ekonomi)
11 HGB 109HGB 108HGB 107
4903.8501.240
24 September 202524 September 202524 September 2025
Kopo Jaya III/18, Bandung(dijaminkan di B. Ekonomi)
12 HGB 91 (ex. 140)HGB 92 (ex. 180)
9.615960
11 Februari 20339 Desember 2024
Jl. Margomulyo H 20, Surabaya(dijaminkan di BCA)
13 HGB 41HGB 44HGB 45HGB 46HGB 47
141146154140145
24 September 202624 September 202624 September 202624 September 202624 September 2026
Jl. Pucang Anom Timur 17Surabaya (dijaminkan di BCA)
14 HGB 267HGB 95
1.2602.160
27 September 201827 September 2018
Madukoro Blok A/32, Semarang
15 HGB 130 3.520 24 September 2027 Serang Raya, Cilegon(dijaminkan di BCA)
16 HGB 275HGB 276HGB 277
1.020816
1.020
5 Januari 20265 Januari 20265 Januari 2026
Jl. Margomulyo DD No. 2,3,3ASurabaya (dijaminkan di B. Ekonomi)
17 HGB 29 540 22 Januari 2036 Carita bay-Jl. Halmahera I(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
18 HGB 205HGB 206HGB 207HGB 208
859298371
2.210
24 September 202924 September 202924 September 202924 September 2029
Jl. Tenaga Baru IV/14 Malang(dijaminkan di B. Ekonomi)
19 HGB 1330 14.955 21 September 2029 Jl. Manado Mapanget, Manado (dijaminkan di BCA)20 HGB 2224 4.130 Januari 2020 Jl. Imam Bonjol No. 12, Jember
(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
127
No.
SertifikatHak Guna Bangunan
(HGB)
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
21 HGB 1366HGB 1343HGB 1367HGB 1342HGB 1384HGB 1386HGB 1176HGB 1182HGB 1654
51512732375
301377
3380392605800
19 September 203019 September 203019 September 203019 September 203019 September 203019 September 203019 September 203019 September 203019 September 2030
Jl. Auto Ring Road, Bogor(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
22 HGB 20001HGB 20002HGB 20631
3.003 5.000 7.186
5 Maret 20305 Maret 2030
9 Februari 2033
Jl. Ir. Sutami, Makassar(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)Jl. Ir. Sutami, Makassar
23 HGB 2451 123 24 September 2024 Jl. Candraloka B2/03 Perum. Telaga Kahuripan, Bogor
24 HGB 3013HGB 3312HGB 3311HGB 3014
2416612572
2.463
30 Maret 202330 Maret 202330 Maret 202330 Maret 2023
Daan Mogot Prima II/19-20
25 HGB 574HGB 573
2.064 2.177
18 Agustus 203818 Agustus 2038
Jl. By Pass - Padang (dijaminkan di BCA)
26 HGB 08 8.082 10 Januari 2029 Jl. Mauni - Kediri(dijaminkan di BCA)
27 HGB 716HGB 717HGB 805HGB 823
1.860 6.805
715178
8 Maret 20408 Maret 204025 Juni 2043
23 Januari 2034
Jl. Koba, Bangka(dijaminkan di BCA)Jl. Koba, BangkaJl. Koba, Bangka (tnh girik)
28 HGB 710HGB 766
11.325 1.200
16 Mei 202316 Mei 2023
Kawasan Industri Candi 8 C (dijaminkan di B. Danamon)tidak dijaminkan di Danamon
29 HGB 822 5.099 26 Agustus 2040 Jl. Siak II - Pekan Baru (dijaminkan di BCA)30 HGB 26
HGB 273.175 4.000
8 Februari 20408 Februari 2040
Jl. Raya Kemang - Bogor (dijaminkan di BCA)
31 HGB 00001HGB 00002
HGB 00003
4.042 7.457
2.038
8 Februari 20408 Februari 2040
8 Februari 2040
Jl. Gubernur Soebarjo (By Pass Lingkar Selatan) Km 8 Banjarmasin(dijaminkan di BCA)
32 HGB 45 10.865 5 Februari 2041 Jl. Jedes Cangkromo - Solo (dijaminkan di BCA)33 HGB 505
HGB 506HGB 507
5.77010.680
6.490
14 Desember 204114 Desember 204114 Desember 2041
Jl. Adisucipto, Pontianak(dijaminkan di BCA)
34 HGB 17HGB 12HGB 14HGB 13HGB 15HGB 16
2.0153.6352.4551.0251.3451.586
24 September 204224 September 204224 September 204224 September 204224 September 204224 September 2042
Jl. Raya Munjugagung, Tegal(dijaminkan di BCA)
35 HGB 04 6.838 18 April 2033 Jl. Ahmad Yani, Lombok36 HGB 223
HGB 2229.0794.384
27 Juni 20437 Maret 2043
Desa Ajung, Jember
37 HGB 71HGB 149
3.2113.105
17 Desember 204417 Desember 2044
Jl. Air Ketekok, Belitung
38 HGB 1747 7.995 19 Januari 2045 Jl. Mahir Mahar, Palangkaraya39 HGB 81 13.964 29 September 2030 Jl. Raya Narogong (Desa Cikiwul)
(dijaminkan di BCA)
128
Atas nama CKS
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 24HGB 40
2.70910.883
24 September 202524 September 2025
Jl. Ternate 2 Kawasan Industri MedanJl. Ternate 2 Kawasan Industri Medan
Atas nama CALS
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 02401 24.084 28 Januari 2018 Jl. RE Martadinata, Bengkulu
Atas nama CAS
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 424 5.000 2 Februari 2028 Jl. Rawa Sumur II/BB 7 Kawasan Industri Pulogadung(dijaminkan di B.Ekonomi untuk kepentingan CSA)
2 HGB 783 220 6 Februari 2033 Taman Modern Blok G3
Atas nama CLS
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 00602 4.632 7 Juni 2022 Jl. Ring Road Timur, Bantul(dijaminkan di B.Ekonomi)
Atas nama CHS
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 8 6.213 3 Februari 2032 Jl. Ki Agus Anang 28(dijaminkan di B.Ekonomi)
Atas nama MBI
No.SertifikatHak Guna Bangunan
Luas Tanah(m2)
Tanggal AkhirMasa Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 305 2.300 16 Desember 2039 Jl. Gatot Subroto, Denpasar
129
Atas nama KKS
No. SertifikatHGB Luas (m2) Tanggal Akhir Masa Berlaku Lokasi
1 5304 120 5 Agustus 2012 (expired)
Green Maisonette FA/12
2 749 704 23 April 2017 Gudang di Tangerang3 750 604 23 April 2017 Gudang di Tangerang4 751 806 23 April 2017 Gudang di Tangerang5 752 860 23 April 2017 Gudang di Tangerang6 753 1.296 23 April 2017 Gudang di Tangerang
Atas nama CMSS
No. SERTIFIKAT HGB Luas (m2) Tanggal Akhir Masa
Berlaku Hak Lokasi
1 HGB 630 5.200 28 April 2026 Jl. Percetakan Negara C-362 HGB 6828 3.452 8 Oktober 2032 Jl. Alternatif Raya Cibubur (Jl.Lingkungan)3 HGB 6827 3.452 8 Oktober 2032 Jl. Alternatif Raya Cibubur (Jl.Lingkungan)4 HGB 968 7.446 17 September 2040 Lingkar Ring Road Utara, Yogyakarta5 HGB 305 2.300 16 Desember 2039 Jl. Gatot Subroto, Dps 6 HGB 327 200 13 September 2042 Jl. Gatot Subroto Barat 405, Dps (utk parkir)7 HGB 329 200 13 September 20428 HGB 326 520 27 Agustus 2042 9 HGB 328 510 13 September 2042
10 HGB 09784 1.725 14 Oktober 2044 Jl. Siliwangi - Pamulang11 HGB 09785 4.699 14 Oktober 2044 12 HGB 09783 1.942 14 Oktober 2044 13 HGB 6992 1.615 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna14 HGB 6993 690 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna15 HGB 6997 340 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna16 HGB 6995 98 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna17 HGB 7000 132 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna18 HGB 6994 550 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna19 HGB 7002 1.240 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna20 HGB 6999 520 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna21 HGB 6998 1.796 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna22 HGB 6996 414 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna23 HGB 7001 437 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna24 HGB 5856 328 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna25 HGB 5858 611 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna26 HGB 5860 1.530 6 Agustus 2045 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
17. PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK
Pada saat Prospektus ini diterbitkan tidak terdapat gugatan ataupun perkara hukum yang dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi Perseroan, serta Komisaris dan Direksi Entitas Anak yang sedang berjalan atau telah diputus oleh Lembaga Peradilan dan/atau Badan Arbitrase atau potensi perkara yang ditujukan kepada Perseroan dan/atau Entitas Anak, yang memiliki pengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha, harta kekayaan dan rencana Penambahan Modal Dengan HMETD I ini, baik dalam perkara pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, hubungan industrial, tata usaha negara maupun kepailitan di muka badan peradilan di Indonesia.
130
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. UMUM
Potensi Pertumbuhan yang Kuat
Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2016 diperkirakan akan menjadi dorongan positif bagi industri properti secara umum, walaupun diperkirakan pertumbuhan yang masih relatif stagnan. Prediksi bisnis property berjalan lebih cerah dibandingkan tahun 2015 seiring membaiknya perekonomian global dan nasional serta pembenahan kebijakan di dalam negeri. Pengerjaan proyek infastruktur yang sedang dipacu oleh Pemerintah melalui alokasi APBN untuk kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat lebih dari Rp100 triliun, merupakan alokasi yang jauh lebih besar dibandingkan kementerian lainnya. Dalam jangka panjang kenaikan suku bunga, ditambah kemudahan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dalam bentuk keringan perizinan akan mendorong masuknya investasi di Indonesia.
Tahun 2016 dengan prediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 52% maka diharapkan sektor properti akan bertumbuh dengan lebih baik, walaupun secara makro ada factor ekternal yang perlu diwaspadai yakni kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi China yang akan menyebabkan fluktuasi pasar financial.
Peningkatan bisnis Perseroan diarahkan pada pengembangan bisnis Ritel modern bahan bangunan yang menjadi fokus usaha. Penetrasi pasar Ritel Modern yang dilakukan melalui Mitra10 merupakan rencana pengembangan bisnis Perseroan. Untuk mendukung pengembangan tersebut, direncanakan penambahan jumlah outlet, fasilitas armada serta fasilitas pergudangan yang diperlukan. Arahan kebijakan pengembangan Perseroan tersebut sejalan dengan tingginya kebutuhan rumah dan rutinitas kegiatan renovasi rumah yang sudah ada sangat berpeluang untuk mendongkrak prospek usaha Perseroan kedepan baik dari segmen distribusi maupun segmen ritel modern-nya.
Tim Manajemen yang Berpengalaman
Perseroan memiliki tim manajemen yang berpengalaman luas di industri terkait di Indonesia. Sebagian besar tim manajemen senior Perseroan telah memiliki pengalaman rata-rata lebih dari 20 tahun sehingga memiliki kemampuan untuk memberikan arahan strategis dan melaksanakan inisiatif di distribusi dan ritel modern yang menjadi fokus utama Perseroan.
2. KEGIATAN USAHA
Perseroan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1983 sebagai distributor bahan bangunan, sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Sehubungan dengan hal tersebut saat ini Perseroan melalui Entitas Anaknya telah berkembang menjadi :• Distribusi Bahan Bangunan dengan 42 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia• Distribusi produk kimia dengan 4 kantor cabang• Distribusi barang konsumer yang tersebar di 15 area• Ritel Modern bahan bangunan dan home improvent melalui 21 gerai Mitra10• Ritel Modern Furnishing melalui 10 gerai Atria Furniture
Kegiatan usaha Perseroan didukung oleh 800 principal, 200.000 pelanggan ritel atau toko tradisional dan juga diperkuat lebih dari 600 armada serta pergudangan dengan luas + 200.000 m2.
131
No Segmen Penjualan Untuk Tahun Buku 2015(dalam Rp. Miliar)
% dari Total Pen-jualan
1 Segmen Distribusi 5.130,46 702 Segmen Ritel Modern 2.216,23 30
Eliminasi 62,17 -Total Penjualan* 7.284,52 100
* Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
Segmen Distribusi
Kegiatan usaha segmen distribusi dilakukan oleh Perseroan beserta Entitas Anak Perseroan yaitu:• PT Catur Aditya Sentosa• PT Catur Logamindo Santosa • PT Catur Hasil Sentosa• PT Catur Adiluhur Sentosa• PT Eleganza Tile Indonesia• PT Kusuma Kemindo Sentosa • PT Satya Galang Kemika• PT Catur Sentosa Anugerah
Saat ini dipasok lebih dari 19.300 SKU yang merupakan jalinan kepercayaan lebih dari 157 prinsipal, yang melayani lebih dari 482.400 pelanggan ritel atau toko tradisional, dan diperkuat oleh lebih dari 515 armada serta gudang seluar lebih dari 166.700 m2.
Adapun 15 prinsipal Utama untuk segmen distribusi antara lain :1. PT Primaraga Keramindo untuk produk keramik2. PT ICI Paint Indonesia untuk produk cat3. PT Mulia industrindo Tbk untuk produk Keramik, Glass & Glass block4. PT Mowilex Indonesia dengan produk cat5. PT Propan Raya ICC untuk wood Finishing, propan CPC dan ANS6. Mitsui & co, Ltd untuk produk Titanium, Dioxida, Denka, Cholroprene Evaflex EV7. Sun Plan Development ltd untuk produk Sodium Alginate, Sodium Sulphide Flake Yellow dan White
Oil Grade A No. 158. Zhucheng Xingmao Corn S. Co. Ltd untuk corn starch, Maltodextrin DE 10-159. Gujarat Ambuja Export ltd untuk corn starch ex india10. Lanxess Pte. Ltd untuk Chromosal, Primal, Preventol, Retingan, Tanigan11. Procter & Gamble Home Product Indonesia “P&G” untuk consumer goods products12. PT Frisian Flag Indonesia untuk produk milk 13. PT Nutrifood Indonesia untuk produk merek Nutrisari14. PT Cakrawala Mega Indah (Univenus) untuk produk tissue15. PT Tiga Pilar Sejahtera untuk telur, mie instant dan snacks
Segmen Ritel Modern
Kegiatan usaha segmen ritel modern dilakukan oleh Entitas Anak Perseroan yaitu:• PT Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)• PT Catur Sentosa Berhasil (Atria Furniture)
Saat ini dipasok oleh lebih dari 77.000 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama lebih dari 700 prinsipal, dan diperkuat oleh lebih dari 140 armada serta memiliki gudang seluas lebih dari 49.000 m2
Adapun 5 prinsipal utama untuk segmen ritel modern antara lain :1. Foshen Sincere Ceramics Co. Ltd untuk produk granit2. PT ICI Paint Indonesia untuk produk cat3. PT Satya Langgeng Sentosa untuk produk keramik4. PT Dwimitra Nuansa Satria untuk produk keramik5. PT Niro Ceramic Sales Indonesia untuk produk granit
132
Entitas Anak milik Perseroan yang bergerak di bidang ritel modern furnishing, yaitu PT Catur Sentosa Berhasil (“CSB”) dengan mengusung brand Atria Furniture, didirikan dengan tujuan untuk bersinergi dengan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“CMSS”) yang mengusung brand Mitra10, yaitu agar CSB dengan CMSS dapat membentuk one stop shopping bagi kebutuhan pelanggan akan bahan bangunan dan Home Improvement. Perseroan berpandangan bahwa proses renovasi atau pembangunan unit properti baru (rumah atau gedung) seringkali bersamaan dengan pembelian perabotan atau furniture yang akan melengkapi fungsi dari properti tersebut. Melihat hal ini, terdapat potensi untuk mengembangkan bisnis furniture sebagai lini usaha baru dalam rangka diversifikasi produk dengan target pasar yang sama.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki ketergantungan kontrak dengan pelanggan, namun memiliki perjanjian-perjanjian untuk segmen distribusi dengan beberapa prinsipal utama diantaranya mengatur hal-hal seperti target penjualan, harga dan area distribusi, yang semuanya itu dilakukan dengan koordinasi antara Perseroan dan pihak prinsipal.
Dalam rangka pengendalian mutu dalam layanan jasa dan produk yang diberikan, Perseroan menjaga mutu pelayanannya dengan menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku pada Perseroan.
Pada Segmen Distribusi, Perseroan menerima pesanan barang dari pelanggan, lalu Perseroan akan menjalankan proses pengiriman barang yang diminta kepada pelanggan dalam waktu paling lambat 2x24 jam sejak pesanan diterima. Selain itu, Perseroan juga mengedukasi karyawan secara berkala mengenai cara untuk menangani produk dengan baik, dimulai dari pengambilan barang di gudang sampai dengan penyerahan barang tersebut di tempat pelanggan.
Sedangkan pada Segmen Ritel Modern, Perseroan menjaga mutu layanannya kepada pelanggan dengan cara memperhatikan tingkat Persediaan yang wajar, tidak berlebihan yang dapat menyebabkan overstock, dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan Persediaan barang agar dapat memenuhi seluruh atau sebagian besar permintaan pelanggan, selain itu, Perseroan juga mengedukasi karyawan secara berkala mengenai pengetahuan produk yang memadai, sehingga dapat dengan cepat menanggapi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Untuk menjaga kondisi Persediaan barang agar tetap baik, Perseroan telah mengembangkan dan menerapkan sistem pengelolaan gudang (Warehouse Management System) yang baik sehingga tingkat Persediaan dapat dikontrol secara rutin dan dapat menjaga mutu barang yang akan dibeli oleh pelanggan.
TIDAK TERDAPAT KECENDERUNGAN, KETIDAK PASTIAN, PERMINTAAN, KOMITMEN, ATAU PERISTIWA YANG DAPAT DIKETAHUI YANG DAPAT MEMPENGARUHI SECARA SIGNIFIKAN PENJUALAN BERSIH ATAU PENDAPATAN USAHA, PENDAPATAN DARI OPERASI BERJALAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS ATAU SUMBER MODAL, ATAU PERISTIWA YANG AKAN MENYEBABKAN INFORMASI KEUANGAN YANG DILAPORKAN TIDAK DAPAT DIJADIKAN INDIKASI ATAS HASIL OPERASI ATAU KONDISI KEUANGAN DIMASA YANG AKAN DATANG.
3. PROSPEK USAHA
Perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah diharapkan memberikan stimulus pada perekonomian tahun 2016. Konsumsi swasta relatif tabil walaupun terdapat indikasi penurunan tabungan dan pendapatan, demikian pula pertumbuhan ekspor masih tertahan akibat permintaan global yang masih lemah dan harga komoditas yang turun. Pada Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 5,2% y-o-y sedangkan inflasi diperkirakan akan berada pada 3,5%. (data Bank Indonesia www.bi.go.id). Dengan adanya indikasi stabilitas ekonomi domestik yang terjaga yang ditandai dengan beberapa indikator ekonomi utama tersebut. Maka Perseroan perlu untuk melakukan rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement, melalui brand Mitra10, baik untuk pembukaan gerai baru, relokasi dan renovasi serta fasilitas pergudangan.
Perseroan berkeyakinan bahwa penggunaan dana yang direncanakan untuk perluasan usaha di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement (Mitra10) akan berdampak pada peningkatan pendapatan Perseroan secara konsolidasi, dimana marjin pendapatan dari segmen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan marjin pendapatan dari segmen Distribusi secara historis. Dengan peningkatan
133
modal melalui PMHMETD I, diharapkan Perseroan dapat membukukan profitibalitas yang lebih baik dengan efisiensi biaya bunga.
Selain itu, Perseroan juga dapat memperluas pangsa pasar, memperkuat bargaining power terhadap para prinsipal serta dapat menciptakan entry barrier bagi perusahaan asing yang bergerak di bidang sejenis yang berniat untuk ekspansi di Indonesia.
4. PANGSA PASAR PERSEROAN
Perseroan selalu fokus pada 2 segmen usaha yaitu segmen distribusi dan segmen ritel, saat ini segmen distribusi masih menguasai penjualan sebesar 70% di tahun 2015, akan tetapi dalam pertumbuhannya terlihat segmen ritel modern memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dengan pertumbuhan sebesar 13 % untuk tahun 2015, dan sebesar 19% di tahun 2014 dibanding dengan tahun sebelumnya.
Secara umum segmen distribusi (bahan bangunan, kimia dan FMCG) telah mencapai penjualan sebesar Rp5,13 triliun atau sebesar 70% dari total penjualan Perseroan, dengan demikian masih menjadi segmen usaha yang menyumbang penjualan terbesar di Perseroan. Keunggulan lain yang sangat penting bagi Perseroan adalah kerjasama dengan para pemasok serta jalinan kerjasama dengan toko tradisional yang mejadi rekan kerja Perseroan dalam pelaksanaan distribusi bahan bangunan dengan penjualan dan pembayaran piutang yang relatif stabil.
Selanjutnya melihat pertumbuhan penjualan ritel modern yang cukup menjanjikan dari tahun ke tahun, Perseroan masih melihat potensi pasar yang cukup menjanjikan, dimana penjualan ritel modern yang terkait dengan bahan bangunan dan home improvement Perseroan melalui Mitra10 termasuk salah satu pemain terbesar dengan rekor jumlah toko paling banyak dan paling luas di Indonesia, sehingga pada tahun 2015 Mitra10 tercatat pada Rekor Bisnis Award. Sedangkan untuk home furnishing bilamana dibandingkan dengan para pesaing yang telah memulai terlebih dahulu penjualan Perseroan relatif masih lebih kecil, akan tetapi dengan sinergi dengan Mitra10 sebagai One Stop Shop / One Stop Solution, Perseroan berkeyakinan akan mampu bertumbuh dalam pasar yang masih cukup besar di Indonesia.
5. CAKUPAN PEMASARAN
Pemasaran distribusi bahan bangunan mencakup 42 cabang atau gudang distribusi (Luas total 139.000m2) di 40 kota besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah produk yang ditangani 15.000 SKU. Total pelanggan yang merupakan toko bangunan tradisional sebanyak + 35.000 secara nasional. Dan dilayani oleh 400 truk untuk pengiriman ke toko bangunan tradisional.
Pemasaran untuk distibusi kimia mencakup 4 kota besar di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya dengan total luas gudang 8.000m2 dengan 1.100 SKU yang difasilitasi oleh 15 truk untuk distribusi ke + 3.200 pelanggannya.
Sedangkan untuk distribusi Consumer Goods mencakup 15 Area pemasaran yaitu di Jabodetabekser, Bandung, dan Bali dengan total fasilitas gudang seluas 22.000m2 dengan total 2.600 SKU, 100 truk, untuk dikirimkan ke + 95.000 pelanggan.
Pemasaran ritel moderen Mitra10 dilakukan melalui 21 tokonya (43.500 m2) yang tersebar di Jabotabek, Batam, Medan, Palembang, Surabaya dan Denpasar. Toko toko ini difasilitasi oleh 6 disrtibution warehouse/gudang dengan total 35.900 m2 untuk menampung + 65.000 SKU. Member yang tercatat saat ini + 450.000 member.
Sedangkan Atria melakukan pemasarannya melalui 10 showroom-nya (14.800 m2), dimana 7 showroom berada di dalam toko Mitra10, dan 3 showroom berdiri sendiri/ diluar Mitra10. Showroom ini difasilitasi 2 gudang distribusi seluas 11.000 m2 dengan total 7.500 SKU dan 23 truk untuk pengiriman. Total member showroom saat ini + 1.000 m2.
134
Penjualan Perseroan terkonsentrasi terbesar di Jawa dan Bali sebesar 84%, Sumatera 10%, Kalimantan 3%, dan Sulawesi 3%.
Perseroan memandang perluasan wilayah pemasaran masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan properti, pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akan mendorong pertumbuhan wilayah pemukiman baru di Indoensia.
6. PERSAINGAN USAHA
Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menjalankan kegiatan usaha sejenis. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati persaingan akan mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya penjualan produk Perseroan. Oleh karenanya Perseroan melaksanakan konsolidasi dengan memperkuat Sales Task Force daan meningkatkan Service Level kepada pelanggannya, serta mengarahkan pertumbuhan ke lokasi potential yang belum menjadi perhatian para pesaing. Perseroan memiliki keunggulan dalam bentuk integrasi dari pendistribusian bahan bangunan dengan retail modern bahan bangunan dan home improvement melalui Mitra10 sekaligus kelengkapan produk home furnishing melalui showroom Atria yang dikemudian hari akan diarahkan pada lokasi yang berdampingan sehingga memberikan kemudahan bagi pelangan sekaligus akan mendorong penjualan yang terpadu.
7. STRATEGI PERSEROAN
Perseroan telah memulai kegiatan konsolidasi internal baik dari sisi sumber daya manusia, strategi bisnis maupun pengembangan jaringan. Perseroan telah mempersiapkan diri dengan beberapa rencana kerja untuk menghadapi perkembangan pasar dan persaingan usaha yang semakin ketat antara lain sebagai berikut :a) Penerapan strategi secara konsisten sesuai dengan misi, misi dan nilai Perseroan.b) Penambahan cabang, toko dan showroom baru dilokasi yang strategis untuk memperluas jaringan
segmen ritel modernc) Mengembangkan program-program stategi pemasaran yang agresif, menarik dan sesuai dengan
kondisi pasar dalam rangka meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pembeli pelanggan.d) Penambahan prinsipak baru dan keanekaragaman dan kelengkapan produk yang menarik, inovatif
dan sesuai dengan kondisi pasar, selain itu Perseroan akan tetap mempertahankan kerjasama distribusi yang telah terjalin selama ini dengan peningkatan standar mutu pelayanan
e) Program pelatihan sumber daya manusia untuk mendukung rencana pengembangan Perseroanf) Pembangunan dan perbaikan saranadan fasilitas gedung perkantoran, pergudangan, cabang,
toko, showroom serta peremajaan armada, fasilitas operasional dan infrastuktur lainnya.g) Integrasi sistem manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional
Perseroanh) Memanfaatkan keungulan teknologi informasi di semua aspek Perseroani) Melakukan efisiensi biaya operasionalj) Pengelolaan Modal kerja dengan manajemen kas yang sehat.
Dengan melaksanakan rencana kerja sebagaimana tersebut diatas, Perseroan yakin strategi usaha tersebut akan mendukung peningakatan kinerja Perseroan dimasa yang akan datang.
135
X. EKUITAS
Tabel berikut ini menyajikan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan untuk masing-masing periode di bawah ini. Posisi Ekuitas Perseoran pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan.
Laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian). Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
(disajikan dalam ribuan Rupiah keculai ditetentukan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 2014EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
IndukModal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.895.037.800 saham 289.503.780 289.503.780
Tambahan modal disetor - neto 51.882.619 51.882.619 Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak (232.495) (232.495) Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 1.600.000 1.400.000
Belum ditentukan penggunaanya 419.474.119 384.828.148 Pendapatan komprehensif lainnya 3.933.336 6.932.804 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk 766.161.359 734.314.856 Kepentingan Nonpengendali 87.357.625 85.866.896 TOTAL EKUITAS 853.518.984 820.181.752 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.522.572.851 3.308.566.503
Catatan : Tidak ada perubahan struktur permodalan Perseroan setelah tanggal laporan keuangan.
Setelah PMHMETD I dengan jumlah saham sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah) dan diasumsikan bahwa pada tanggal 15 Juni 2016, seluruh pemegang saham telah mengambil seluruh saham yang ditawarkan secara proporsional maka posisi jumlah modal ditempatkan dan disetor pada tanggal penjatahan yakni tanggal 20 Juni 2016 menjadi sejumlah 4.053.052.920 (empat miliar lima puluh tiga juta lima puluh dua ribu sembilan ratus dua puluh) saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Dengan demikian jumlah saham modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan menjadi sebesar Rp405.305.292.000,- (empat ratus lima miliar tiga ratus lima juta dua ratus sembilan puluh dua ribu Rupiah).
136
Berikut ini adalah tabel proforma ekuitas pada tanggal penjatahan yakni tanggal 20 Juni 2016 apabila PMHMETD I dilaksanakan dan seluruh HMETD telah selesai dilaksanakan pada tanggal akhir periode pelaksanaan yakni tanggal 15 Juni 2016 dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham :
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan Modal saham
Tambahan modal
disetor- neto
Selisih transaksi
perubahan ekuitas entitas anak
Saldo laba telah
ditentukan penggunaannya
Saldo laba belum
ditentukan pengunaannya
Pendapatan komprehensif
lainnyaNeto Kepentingan
NonpengendaliTotal
Ekuitas
Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 289.503.780 51.882.619 (232.495) 1.600.000 419.474.119
3.933.336 766.161.359 87.357.625 853.518.984
Perubahan Ekuitas seandainya PMHMETD I sejumlah 1.158.015.120 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham 115.801.512 376.354.914 - - -
-
492.156.426 - 492.156.426
Proforma ekuitas untuk memasukkan penyesuaian pembayaran dividen tahun 2015 - - - - - - (7.237.595) - (7.237.595)
Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 setelah PMHMETD I dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100 setiap saham 405.305.292 428.237.533 (236.495) 1.600.000 419.474.119 3.933.336 1.251.080.190 87.357.625 1.338.437.815
137
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, pembagian dividen harus disetujui oleh para pemegang saham dalam RUPST.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.
Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan memiliki kemampuan atau akan membayar dividen atau keduanya pada masa yang akan datang. Apabila diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan seperti dalam hal Perseroan membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usaha atau pemenuhan kecukupan modal atau akuisisi bisnis baru.
Perseroan hanya akan membayar dividen dari laba bersih berdasarkan hukum di Indonesia dan akan membayarkan dividen secara tunai, jika ada, dalam mata uang Rupiah.
Berikut merupakan keterangan Pembayaran Dividen dari tahun buku 2011 sampai dengan tahun buku 2015.
(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan31 Desember
2015 2014 2013 2012 2011Dividen Tunai 14.475.189 14.475.189 10.132.632 13.027.670 5.790.076Persentase 33,65% 11,88% 13,30% 20,60% 7,60%Laba Periode Tahun Berjalan 43.021.915 121.820.477 75.880.191 63.072.180 75.303.824Saldo Laba 421.074.119 386.228.148 294.974.601 233.960.343 189.623.315
Perseroan tidak memiliki pembatasan (negative covenants) sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.
138
XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian keuntungan yang diterima atau diperoleh Perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan dengan syarat:
1. dividen berasal dari cadangan laba ditahan; dan2. bagi Perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak
Badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terhutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima per seribu) dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana.
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai pasal 17 Undang-undang No. 36 tahun 2008.
4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.
Peraturan Pemerintah atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga berlaku untuk Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Sesuai dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri maka penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri dikenai pajak penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.
139
Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham wajib pajak dalam negeri selain dari pihak-pihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari wajib pajak luar negeri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai pasal 23 Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 Undang-undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23 ini merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terutang oleh pemegang saham wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
Dividen yang dibayar atau terutang kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai pari (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang P3B, dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.
Agar WPLN tersebut dapat menerapkan tarif sesuai ketentuan P3B, maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Perubahan atas Peraturan DJP No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, WPLN diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (“SKD”)/ Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding, yaitu:
i. Form-DGT 1 untuk selain WPLN yang tercantum di nomor 2 di bawah ini.ii. Form-DGT 2 untuk WPLN bank; WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui
Kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen; dan WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negera mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia.
iii. Form SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B dapat digunakan dalam hal pejabat yang berwenang di negara mitra P3B tidak berkenan menandatangani Form-DGT 1/ Form-DGT 2. Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris dan harus memenuhi persyaratan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) PER-24/PJ/2010. Form-DGT 1/ Form DGT-2 cukup ditandatangani WPLN penerima penghasilan yang merupakan lampiran Form SKD negara mitra P3B.
Di samping persyaratan Form DGT-1 atau Form DGT-2 atau Form SKD negara mitra P3B, sesuai dengan Peraturan DJP No. PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Perubahan Peraturan DJP No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, WPLN penerima dividen wajib memenuhi persyaratan beneficial owner, yaitu sebagai berikut:
i. Pendirian perusahaan atau pengaturan struktur/skema transaksi tidak semata-mata ditujukan untuk pemanfaatan P3B; dan
ii. Kegiatan usaha dikelola oleh manajemen sendiri yang mempunyai kewenangan yang cukup untuk menjalankan transaksi; dan
iii. Perusahaan mempunyai pegawai; daniv. Mempunyai kegiatan atau usaha aktif; danv. Penghasilan yang bersumber dari Indonesia terutang pajak di negara penerimanya; danvi. Tidak menggunakan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari total penghasilannya untuk memenuhi
kewajiban kepada pihak lain dalam bentuk, seperti: bunga, royalti, atau imbalan lainnya, tidak termasuk pemberian imbalan kepada karyawan yang diberikan secara wajar dalam hubungan pekerjaan dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan oleh WPLN dalam menjalankan usahanya dan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham.
140
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000, dokumen sehubungan dengan penjualan saham terhutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar Rp6.000 untuk transaksi di atas Rp1.000.000 dan sebesar Rp3.000 untuk transaksi dibawah Rp1.000.000. Bea meterai ini terhutang pada saat dokumen dipergunakan.
Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan pajak penghasilan badan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia berdasarkan prinsip self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kewajiban Perpajakan Perseroan
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
Per 31 Desember 2015, Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan seluruh kewajiban pajaknya.
CALON PEMESAN HMETD DALAM PMHMETD I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN HMETD YANG DIPEROLEH MELALUI PMHMETD I INI.
141
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penambahan Modal ini adalah sebagai berikut:
Konsultan Hukum : Irma & Solomon Law Firm
Alamat : Gedung Sequise Center, Lt.1 Jl. Jenderal Sudirman No.71 Jakarta 12190Telp. : (+62) (21) 5290 3957Fax. : (+62) (21) 5290 3958
Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar ModalNomor Keanggotaan : 201131 Atas nama Mathilda Irma Untadi S.H. : 2006009 Atas nama Sihar Solomon Siahaan S.H.No. STTD : No. 383/PM/STTD-KH/2001 Atas nama Mathilda
Irma Untadi S.H. No. 564/PM/STTD-KH/2005 Atas nama Sihar
Solomon Siahaan S.H. Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal
Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 074/SK-Corp/CSA/III/2016 tanggal 30 Maret 2016.
Tugas Pokok:Menyusun Laporan Pemeriksaan dan Pendapat Dari Segi Hukum yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk pengunaan dananya, termasuk pemeriksaan apakah terdapat pembatasan dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang merugikan kepentingan pemegang saham publik.
Akuntan Publik : KAP Purwantono, Sungkoro & Surja(the Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited)
Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53Jakarta 12190Telp. : (62-21) 5289 5000 Fax. : (62-21) 5289 4600
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan IndonesiaNo. Institut Akuntan : Registrasi Akuntan Publik No. AP.0699 atas nama Roy Iman Wirahardja.No. STTD : 16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 7 November 2006
atas nama Benyanto SuhermanPedoman Kerja : Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 082/SK-Corp/CSA/IV/2016 tanggal 4 April 2016.
142
Tugas Pokok:Melakukan penelaahan (review) terhadap bagian-bagian prospektus lengkap dan prospektus ringkas dan membuat comfort letter berdasarkan hasil audit terhadap laporan keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah disampaikan ke OJK.
Notaris : Notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.
Alamat : Komplek Ketapang Indah Blok B2/4-5 Jl. KH. Zainal Arifin No. 2 Jakarta 11140Telp. : (62) (21) 630 1511Fax. : (62) (21) 633 7851Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia, No. Anggota 060.2.021.150152No. STTD : 31/STTD-N/PM/1996 tanggal 4 Juli 1996Pedoman Kerja : Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris juncto Undang-Undang nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 30 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.
Tugas PokokRuang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PMHMETD I ini antara lain adalah Membuat akta-akta perjanjian dan membuat Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sehubungan dengan PMHMETD I ini sesuai dengan Saham sehubungan dengan PMHMETD I ini sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No.073/SK-Corp/CSA/III/2016 tanggal 30 Maret 2016.
143
Biro Administrasi Efek (BAE)
: PT Datindo Entrycom
Alamat : Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 – IndonesiaNo. Telp : +62 21 5709009No. Fax : +62 21 5709026No. STTD : Kep 16/PM/1991 tanggal 19 April 1995.Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI)Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan
Tugas Pokok:Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PMHMETD I ini, sesuai Peraturan Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) untuk pelaksanaan RUPS yang menyetujui rencana PMHMETD I, menerbitkan DPS yang berhak atas HMETD, mendistribusikan Sertifikat Bukti HMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam Penitipan Kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam Penitipan Kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pendistribusian Formulir Konfirmasi Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pembelian saham kepada Pemesan serta menyusun laporan PMHMETD I sesuai peraturan yang berlaku.Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No.081/SK-Corp/IV/2016 tanggal 4 April 2016.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam PMHMETD I Perseroan dengan ini menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam UUPM.
144
XIV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD I Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka PMHMETD I PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 17 tanggal 4 April 2016, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham:
1. Pemesan Yang Berhak
Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
Apabila terdapat pecahan atas Saham Hasil Pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.
Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD, atau daftar pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI.
Pemesan dapat terdiri atas perorangan, WNI dan/atau WNA dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha, baik Indonesia atau Asing, sebagaimana diatur dalam UUPM.
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 7 Juni 2016.
2. DistribusiSertifikatBuktiHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 8 Juni 2016. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE, yaitu PT Datindo Entrycom dengan alamat Puri Datindo, Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta, dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
145
Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari kerja dan jam kerja mulai tanggal 8 Juni 2016 dengan membawa:
a) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.
b) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
3. Prosedur Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD
Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016.
A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif
1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;
2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka:
a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST;
b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada hari Bursa berikutnya.
3. Pada hari yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut:
a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD;
b. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.
4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.
5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru tersebut kepada Perseroan dan BAE.
146
B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif
1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor BAE.
2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD;c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan
melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas (”KITAS”)); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD;
d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/Paspor/KITAS);
e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:• Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek atas Saham Baru dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;
• Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.
3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.
4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham (”SKS”), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif.
Pemesanan Saham Tambahan
Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan.
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk
mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;
c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;
e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.
147
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);
b. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;
c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/ Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada BAE dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan
dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 14 Juni 2015 dalam keadaan tersedia (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.
4. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan
Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 20 juni 2016 dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi;
b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan;
Perseroan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran pelaksanaan HMETD dengan berpedoman pada POJK No. 32/2015, yaitu dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan berakhir.
5. Persyaratan PembayaranBagi Para PemegangSertifikat Bukti HMETD (di luar PenitipanKolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PMHMETD I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:
Bank Central Asia Cabang Daan MogotNo. Rekening : 1983010281
Atas Nama : PT Catur Sentosa Adiprana
148
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.
Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 17 Juni 2016. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PMHMETD I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap di tandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui pemegang rekening KSEI.
7. Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham.
Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain :a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-
syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus.
b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.
8. Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada 22 Juni 2016. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 tidak akan disertai bunga.
Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata harian Rupiah Perseroan yaitu sekitar 0,03% per hari, yang diperhitungkan sejak tanggal 22 Juni 2016, kecuali bila keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeure (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan), atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan.
149
Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:
PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.
9. Penyerahan Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek
Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.
Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan tersedia untuk diambil SKS-nya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 (dua) hari bursa setelah tanggal penjatahan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin - Jumat, pukul 09.00 – 15.00 WIB) yang dimulai tanggal 13 Juni 2016 sampai dengan 17 Juni 2016. Sedangkan SKS hasil penjatahan saham dapat diambil mulai tanggal 22 Juni 2016. Pengambilan dilakukan di kantor BAE dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:a. Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan);b. Fotokopi Anggaran Dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan Direksi/Dewan Komisaris
atau pengurus yang masih berlaku;c. Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermaterai
Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
d. Asli bukti tanda terima pemesanan saham.
10. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi.
(b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
150
11. PendaftaranSertifikatBuktiHMETD
Pendaftaran dilakukan sendiri atau dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen tersebut di bawah ini melalui:
PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
dengan membawa:a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkapb. Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bankc. Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi
badan hukum/lembaga)d. Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang
memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan).
Waktu pendaftaran : Tanggal : 9 Juni 2016 s/d 15 Juni 2016 Pukul : 09.00 - 16.00 WIB
e. FPPS tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham tambahan).
151
XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, FPPS Tambahan dan Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD akan tersedia dan dapat diambil langsung oleh pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di:
PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35, Jakarta 10220Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
Apabila sampai dengan tanggal 15 Juni 2016 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juni 2016 belum mengambil Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD dan tidak menghubungi PT Datindo Entrycom sebagai BAE Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Datindo Entrycom ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.
152
XVI. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang saham menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PMHMETD I ini, para pemegang saham dipersilakan untuk menghubungi Corporate Secretary Perseroan pada alamat atau nomor telepon/fax atau e-mail di bawah ini:
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Kantor Pusat:Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622 Fax. (021) 566-9445
Website: www.csahome.comE-mail: corsec@csahome.com
top related