psikosomatis 1. a. fibromialgia b. tension headache c
Post on 30-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
PSIKOSOMATIS
1. Seorang perempuan 52 tahun, telah menikah datang ke poliklinik dengan keluhan
sering merasa lelah disertai rasa tidak nyaman di belakang kepala dan leher, serta
kepala tegang hilang timbul sejak 2 tahun lalu. Pinggang sakit, terutama jika hendak
tidur, baru terasa baik setelah diurut, kemudian baru bisa tidur. Saat bangun pagi
pasien masih merasa lelah dan kembali nyeri. Kadang2 pasien terbangun malam hari
dan sulit untuk tidur lagi. Pagi pasien juga merasa letih, teruma karena mengurus
rumah tangga. Keluhan tidak berkurang dengan istitrahat. Keluhan juga muncul jika
dingin, dan berkurang jika sedang jalan2 dengan anak2. Pasien tidak memiliki riwayat
DM dan HT. Diagnosis yang paling tepat ada pasien ini adalah :
A. Fibromialgia
B. Tension headache
C. Cervical syndrome
D. Myofacial syndrome
E. Chronic fatique syndrome
Pembahasan. Pada kasus ini keluhan sering merasa lelah disertai rasa tidak nyaman di
belakang kepala dan leher, serta kepala tegang hilang timbul sejak 2 tahun lalu. Dan
tidak berkurang dengan istirahat. Sesuai dengan kriteria minor Chronic fatique
syndrome
Sumber Papdi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
2.Seorang lelaki berusia 59 tahun, berobat ke puskesmas karena keluhan sering sakit
kepala, tidur terganggu, cepat terbangun. Pasien merasa kesepian di rumah, kawan
jarang yang datang dan anak-anaknya jarang menengok karena tinggal jauh di luar
kota. Pasien seharian hanya di rumah dan malas untuk beraktivitas. Pasien juga
mengeluh kurang nafsu makan, BAK tidak lancar, namun tidak pernah merasa
demam. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan pernah dirawat karena
serangan jantung 5 tahun yang lalu. Oleh dokter puskesmas pasien diberikan obat
Amitriptilin 2 x 25 mg, amlodipin 1 x 10 mg dan parasetamol 3 x 500 mg. Lima hari
setelah berobat, pasien datang kepada saudara karena keluhan BAK semakin tersendat
dan mulut terasa kering.
Masalah pada pasien tersebut di atas adalah:
A. Depresi dan mengalami gejala efek samping dari amlodipin
B. Depresi dan mengalami gejala efek samping dari amitriptilin
C. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping amlodipin
D. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping amitriptilin
E.Gangguan depresi dengan afek depresi & mengalami perburukan gejala pembesaran
prostat jinak
Pembahasan. Pada kasus ini keluhan keluhan sering sakit kepala, tidur terganggu,
cepat terbangun., ini membedakan depresi dan gangguan cemas(anxietas), pada
pasien mengarah ke depresi dan terdapat keluhan BAK semakin tersendat dan mulut
terasa kering. , hal tersebut merupakan efekn samping dari amitriptilin
Sumber Papdi
3 Pasien laki2 49 tahun mengeluh sulit tidur, sudah berobat kemana-mana. Pasien
hampir putus asa karena keluhan sulit tidurnya ini. Sudah pernah mendapatkan
terapi zolpidem, estazolam, serta pernah mendapatkan setralin dan amitriptilin,
namun tidak memberikan hasil memuaskan. Pasien tidak didapatkan kelainan fisik
bermakna. Tatalaksana pasien ini berikutnya yang tepat adalah...
A. Amitriptilan + psikoterapi
B. Zolpidem + psikoterapi
C. Sertralin + psikoterapi
D. Alprazolam + psikoterapi
E. diazepam+ psikoterapi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahasan. Pada kasus ini Pasien mengeluh sulit tidur, sudah berobat kemana-mana.
Pasien hampir putus asa karena keluhan sulit tidurnya ini. Sudah pernah
mendapatkan terapi zolpidem, estazolam, serta pernah mendapatkan ansiolitik
dan anti-depresan, namun tidak memberikan hasil memuaskan sehingga dapat
diberikan aprazolam dan psikoterapi
Sumber Papdi
4.Seorang perempuan 42 tahun, bekerja sebagai guru SMAN, datang ke poliklinik
dengan keluhan mual dan nyeri ulu hati, sering bersendawa, mulas dan sering buang
air besar. Keluhan tersebut dirasakan sejak ayah pasien meninggal 3 bulan yang lalu.
Pasien sudah sering berobat namun keluhan masih hilang timbul. Dua bulan lalu
pasien mendapat kabar bahwa ada muridnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan
motor bertabrakan dengan truk. Sejak saat itu pasien sering merasa cemas dan selalu
menutup mata terutama bila melihat kendaraan besar. Perasaan itu diikuti oleh jantung
berdebar-debar, sesak napas, nyeri dada, berkeringat banyak, pusing dan sakit
kepala. Terkadang merasa tegang pada otot badan. Pasien masih bisa tidur
nyenyak, napsu makan tidak ada perubahan. Pasien selalu merasa lebih waspada
apabila naik motor dan sering merasa khawatir bila anak laki-lakinya berpergian
dengan motor, terutama bila sore hari belum pulang. Gejala ketidakseimbangan
vegetatif pada pasien ini adalah:
A. Hipotoni simpatis
B. Hipotoni simpatis dan hipotoni parasimpatis
C. Hipotoni simpatis dan hipertoni parasimpatis
D. Hipertoni simpatis dan hipotoni parasimpatis
E. Hipertoni simpatis dan hipertoni parasimpatis
Pembahasan. Pada kasus ini terjadi tonus simpatis yang berlebihan ditandai degn
berdebar-debar, sesak napas, nyeri dada, berkeringat banyak, pusing dan sakit
kepala. Terkadang merasa tegang pada otot badan, Terjadi tonus parasimpatis
yang berlebihan ditandai dgn keluhan mual dan nyeri ulu hati, sering
bersendawa, mulas dan sering buang air besar. Sumber Papdi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
5. Seorang perempuan 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala dan
mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien didiagnosis kanker serviks sejak 4 bulan
yang lalu. Sejak saat itu pasien tidak lagi mengikuti kegiatan yang biasanya
dilakukan di lingkungan rumah bahkan tidak memperhatikan penampilannya.
Pasien menyandang DM dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
A. Gangguan Penyesuaian
B. Gangguan cemas
C. Depresi D. Sindrom lelah kronik
E. Sindrom hiperventilasi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahasan. Pada kasus ini terjadi sakit kepala dan mudah lelah sejak 3 bulan yang
lalu. Pasien didiagnosis kanker serviks sejak 4 bulan yang lalu. Sejak saat itu pasien
tidak lagi mengikuti kegiatan yang biasanya dilakukan di lingkungan rumah bahkan tidak memperhatikan penampilannya. Mengarah ke afek depresi
Sumber PPK Papdi
6. Seorang perempuan 69 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan badan terasa
mudah lelah sejak 1 bulan sehingga mengganggu aktifitas sosialnya. Pasien sering
terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali. Kondisi ini timbul sejak suami
pasien meninggal. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung koroner. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 151/93 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit,
frekuensi nafas 14x/menit, suhu 36.2°C, IMT 31 kg/m2 . Pemeriksaan fisik lain dalam
batas normal. Tatalaksanan farmakologis yang tepat pada pasien adalah:
A. Setralin B. Buspiron
C. Zolpidem
D. Alprazolam
E. Amitriptilin
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahasan. Pada kasus ini pasien mudah lelah sejak 1 bulan sehingga mengganggu
aktifitas sosialnya. Pasien sering terbangun di malam hari dan sulit tidur
kembali.memiliki retardasi motorik sehingga antidepresan yg sesuai dengan efek
retardasi minimal adalah setralin
Sumber Papdi
7 Laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan mudah capek, dada terasa berat dan
banyak berkeringat. Sejak 2 tahun yang lalu pasien kuliah di perguruan tinggi swasta
dan sebentar lagi harus menyelesaikan skripsi, disamping itu ada dua mata kuliah
pasien yang belum lulus. Selama ini kuliah yang dijalankan pasien tidak sesuai
dengan keinginan pasien.Pasien merasa tertekan karena tidak bisa mengemukakan hal
tersebut kepada orang tuanya. Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara
dan orang tua pasien sangat berharap agar anaknya menjadi contoh tauladan bagi
adik-adiknya. Status ekonomi orang tua terbilang cukup. PF dan penunjang normal.
Terapi farmakologis yang tepat pada pasien ini adalah :
A. Diazepam
B. Zolpidem
C. Fluoxetine
D. Clobazam
E. Alprazolam
Pembahasan. Pada kasus ini pasien mengeluh capek, dada terasa berat dan banyak
berkeringat. Sejak 2 tahun yang lalu pasien kuliah di perguruan tinggi swasta dan
sebentar lagi harus menyelesaikan skripsi, disamping itu ada dua mata kuliah
pasien yang belum lulus. Selama ini kuliah yang dijalankan pasien tidak sesuai
dengan keinginan pasien.Pasien merasa tertekan karena tidak bisa mengemukakan
hal tersebut kepada orang tuanya. Dari pernyataan tersebut mengarah ke depresi,
pengobatannya diberikan antidepresant, antidepresant yang sesuai pada kasus ini
adalah Fluoxetine
Sumber PPK Papdi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
8.Laki-laki 66 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit tidur sejak 6 bulan
yang lalu. Satu tahun yang lalu pasien pensiun dari pekerjaannya selama 40 tahun.
Semenjak pensiun, pasien lebih banyak beraktivitas di rumah dengan membantu
pekerjaan rumah tangga isteri. Sejak 6 bulan pasien mengeluhkan sulit tidur, napsu
makan menurun, berat badan menurun dan lelah setiap saat. Pasien mengeluh
terkadang sulit berkonsentrasi dan bingung, serta seringkali mudah lupa jika
ditanyakan tentang sesuatu. Pasien sudah sering kali ke dokter dan selalu diberikan
obat tidur. Karena takut ketergantungan obat, pasien tidak pernah mengkonsumsi obat
tidur lagi. Instrumen yang paling tepat digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis pasien ini adalah:
A. AMT (Abreviated Mental Test)
B. GDS (Geriatric Depression Scale) C. CAM (Confussion Asessment Method)
D. MMSE ( Mini Mental State Examination)
E. IADL (Instrumental Activity of Daily Living)
Pembahasan. Pada kasus ini Laki-laki 66 tahun mengarah ke depresi, Instrumen yang
paling tepat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis pasien adalah GDS
Sumber Papdi
9. Seorang laki-laki 68 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan sering terbangun
tengah malam dan sulit tidur kembali, mual, badan lemas dan kepala sering pusing
sejak 1 tahun. Sejak itu pasien merasa malas melakukan pekerjaan sehari-hari.
Pasien sudah pernah ke dokter dan didiagnosis hipertensi. Pasien seorang pensiunan
guru dengan penghasilan pas-pasan, mempunyai 2 orang anak yang telah lulus SMA
tetapi belum bekerja. Pasien merasa rendah diri bila menghadiri acara reuni Bersama
teman-teman sekolahnya. Akhir-akhir ini salah seorang anaknya memaksanakan
untuk dibelikan sepeda motor, sementara pasien tidak mempunyai uang. Setahun
yang lalu tanah pasien digadaikan anaknya tanpa izin dan sampai saat ini
belum bias ditebus. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan tekanan darah 160/90
mmHg. Stressor yang menimbulkan masalah pada pasien adalah:
A. Tanah yang digadaikan B. Anak belum bekerja
C. Penghasilan pas-pasan
D. Pasien pensiunan guru
E. Anak memaksa dibelikan sepeda motor
Pembahsan : laki-laki 68 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan sering terbangun
tengah malam dan sulit tidur kembali, mual, badan lemas dan kepala sering pusing
sejak 1 tahun. Setahun yang lalu tanah pasien digadaikan anaknya tanpa izin
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
dan sampai saat ini belum bias ditebus., jelas stressor pada pasien tsb adalah
tanah yg digadaikan
10. Seorang perempuan 47 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan sering merasa
khawatir dan takut selama kurang lebih 15 tahun. Perasaan tersebut biasanya diikuti
dengan rasa pusing, telapak tangan berkeringat dan jantung berdebar-debar. Hal ini
akan menggangu konsentrasinya dalam pekerjaan rumah tangga. Pasien mengaku
tidak mengetahui pasti mengapa pasien mengalami perasaan ini. Anak pertama pasien
sering mengalami sakit sejak kecil. Pasien sudah berulang kali memeriksanakan diri
ke dokter dengan hasil pemeriksaan darah termasuk fungsi tiroid, jantung dan glukosa
darah normal. Saat ini pasien memiliki seorang suami dan 2 orang anak dengan
kehidupan keluarga yang harmonis. Diagnosa yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Fobia spesifik
B. Ganggugan panik
C. Gangguan cemas menyeluruh D. Gangguan cemas pasca trauma
E. Gangguan campuran cemas depresi
Pembahsan : Perempuan 47 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan sering merasa
khawatir dan takut selama kurang lebih 15 tahun. Perasaan tersebut biasanya diikuti
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
dengan rasa pusing, telapak tangan berkeringat dan jantung berdebar-debar. Hal ini
akan menggangu konsentrasinya dalam pekerjaan rumah tangga. Anak pertama pasien
sering mengalami sakit sejak kecil. Sesuai dgn GAD berdasatkan kriteria GAD
(Generelized Anxiety Disorder) bukan depresi
Sumber PPK PAPDI
11.Laki-laki 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengantuk di siang
hari, sakit kepala di pagi hari, sering mendengkur dan merasa sering lupa. Pada PF TB
150 cm, BB 90 Kg, TD 160/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, LP 120
cm. Pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk pasien ini adalah:
A. Spirometri
B. Polisomnografi
C. Peak Flow Meter
D. Elektroensefalografi
E. Body Phlestismograf
Pembahsan : Pemeriksaan polisomnografi (PSG) adalah tes yang yang digunakan
untuk mendiagnosis gangguan tidur, sehingga pemeriksaan yang tepat untuk pasien
tersebut adalah Polisomnografi
12. Seorang perempuan 42 tahun, pekerjaan asisten rumah tangga dating ke Poliklinik
dengan keluhan nyeri pada kepala, leher, punggung dan paha sejak 3 bulan terakhir.
Pasien sering merasa Lelah saat bekerja, keluhan tidak berkurang jika pasien
beristirahat. Pasien sulit tidur. Pasien juga mengeluh nyeri tenggorokan, pasien akhir2
ini sering lupa. Pasien memiliki suami yang bekerja sebagai supir angkutan umum
dan mengalami penurunan penghasulan setelah adanya ojek online., Pasien memiliki
2 orang anak. Anak pertamanya di SMA kelas XII dan anak kedua di SMP kelas IX.
Pasien sedih memikirkan desakan anak pertamnya yang ingin melanjutkan Pendidikan
ke bangku kuliah, sementara penghasilan pasien dan suaminya dirasa tidak cukup.
Awalnya keluhan berkurang dengan piroxicam, tetapi akhir-akhir dirasakan sudah
tidak berhasil. Pada pemeriksaan fisik TD110/70 N 118 RR 20 T 37,5 C Hasil
laboratorium dalam batas normal. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah:
A. Polimialgia reumatika
B. Sindrom Lelah kronik
C. Reaksi konversi
D. Fibromialgia
E. Polimyositis
Pembahasan. Pada kasus ini keluhan keluhan nyeri pada kepala, leher, punggung dan
paha sejak 3 bulan terakhir. Pasien sering merasa Lelah saat bekerja, keluhan tidak
berkurang jika pasien beristirahat. Pasien sulit tidur Pasien juga mengeluh nyeri
tenggorokan, pasien akhir2 ini sering lupa. Pada pemeriksaan fisik T 37,5 , Sudah
memenuhi 6 kriteria minor dari sindrom lelah kronis
1. mild fever
2. sore throat
3. Myalgia
4. neurophysocological symptom
5. Migratory non inflamatory atralgia
6. Sleep disturbance
Sumber Papdi
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
13. Seorang perempuan 35 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan dada sering
berdebar-debar sejak 6 bulan yang lalu pasien pindah dari Palembang ke Sulawesi
Sejak sebulan yang lalu pasien mengeluh sulit untuk tidur disertai kedinginan dan
sulit buang air besar. Pasien sudah berobat ke dokter tetapi tidak ada perubahan.
Pasien seorang pengusaha industri rumah tangga yang mulai berkembang, mempunyai
banyak cicilan yang harus dibayar dan tidak mempunyai sanak saudara di daerahnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis,
tekanan darah 120/70 mmHg. Keluhan-keluhan di atas menggambarkan adanya:
A. Vagotomi
B. Ataksi vegetative
C. Hipertoni simpatis D. Hiperalgesia visceral
E. Hipertoni parasimpatis
Pembahasan. Pada kasus ini terjadi tonus simpatis yang berlebihan ditandai dengan
dada sering berdebar-debar
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
14. Seorang laki-laki 45 tahun, bekerja sebagai pedagang, Pendidikan SMP, datang ke
Poliklinik dengan keluhan merasa lemas tiba-tiba, berkeingat, gelisah dan tidak
sanggung melakukan kegiatan apa pun. Serangan datangnya tiba-tiba tanpa diketahui
penyebabnya dan tidak diketahui waktunya, lama mencapai 1-2 jam. Dalam 1 minggu
bisa terjadi 4-5 kali. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tidak tahu penyebabnya.
Perasaan pasien tidak menentu. Nafsu makan tidak berubah, tidak ada gangguan tidur,
pasien merasa takut keluhannya membawa kematian. Pasien menikah untuk kedua
kalinya, memiliki 3 orang anak. Pernikahan pertama bercerai setelah menikah 5 tahun,
karena menurut pasien, istrinya bersalah. Pasien memiliki riwayat hepatitis B sejak 4
tahun yang lalu dan tidak diobati. Pasien pernah didiagnosis tuberculosis paru dan
berobat sampai selesai. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80
mmHg. Pemeriksaan lain dalam batas normnal. Diagnosis pasien ini adalah:
A. Depresi
B. Panic disorder C. Gangguan penyesuaian
D. Generalized anciety disorder
E. Gangguan campuran ansietas dan depresi
Gangguan panik (PD)
Onset penyakit bersifat tiba-tiba (episodik) dan mendadak, berat dan berulang-
ulang, munculnya serangan tidak terduga dan bersifat kronik, pasien merasa takut
mati.
muskuloskeletal.
Berlangsung minimal 4 minggu, melibatkan 4 organ, dan sudah terjadi 4 kali
serangan.
Pembahasan. Pada kasus ini terjadi panic disorder ditandai dengan keluhan merasa
lemas tiba-tiba, berkeringat, gelisah dan tidak sanggung melakukan kegiatan apa pun.
Pasien sering merasa gelisah dan sedih tidak tahu penyebabnya. Perasaan pasien tidak
menentu. pasien merasa takut keluhannya membawa kematian. Serangan datangnya
tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya dan tidak diketahui waktunya, lama mencapai
1-2 jam. Dalam 1 minggu bisa terjadi 3-4 kali. Pasien sering merasa gelisah dan sedih
tidak tahu penyebabnya. Dari hal tersebut termasuk dalam criteria Panic disorder
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
15. Seorang perempuan 42 tahun seorang karyawan bank datang dengan keluhan
sering buang air besar encer sejak 2 bulan terakhir. Hal ini dialami pasien setelah
ditegur oleh atasannya karena masalah pekerjaan. Awalnya pasien setiap ditegur oleh
atasannya sering merasa berkeringat dingin, dada berdebar-debar, sakit kepala,
pandangan kabur dan sulit tidur (simpatis) namun sejak 2 bulan terakhir setiap kali
ditegur atasannya pasien buang air besar encer dan hal ini sangat menggangu.
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Kondisi ketidakseimbangan vegetatif
yang ditemukan adalah:
A. Hipertoni Simpatis
D. Amfotoni
B. Hipotoni Simpatis
E. Hipertoni parasimpatis
C. Ataksi Vegetatif
Pembahasan. Pada kasus ini terjadi buang air besar encer sesuai dengan gejala
ataksia vegetatif
Sumber PAPDI
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
16. Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan BAB cair selama
3 hari. Pasien diterapi dengan attapulgite dan keluhan pasien berkurang. Tiga bulan
kemudian, pasien datang kembali dengan keluhan BAB cair dan tidak berhenti sejak 3
minggu terakhir. BAB cair hanya dialami pada pagi hari saat bangun tidur.
Pemeriksaan analisa feses dalam batas normal. Pasien kemudian menjalani
pemeriksaan kolonoskopi dan tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien ternyata 3
bulan yang lalu baru kehilangan pekerjaannya dan sampai sekarang belum
mendapatkan pekerjaan. Dari data yang ada apakah diagnosis yang paling
memungkinkan untuk pasien ini?
A. Depresi berat
B. Gangguan cemas
C. IBS (Irritabe bowel syndrome)
D. Diare osmotik
E. Diare sekretorik
Pembahasan: Pada kasus ini pasien mengeluh BAB cair selama 3 hari. Pasien diterapi
dengan attapulgite dan keluhan pasien berkurang. Tiga bulan kemudian, pasien datang
kembali dengan keluhan BAB cair dan tidak berhenti sejak 3 minggu terakhir. BAB
cair hanya dialami pada pagi hari saat bangun tidur. Pemeriksaan analisa feses dalam
batas normal. Pasien kemudian menjalani pemeriksaan kolonoskopi dan tidak
ditemukan adanya kelainan. Pasien ternyata 3 bulan yang lalu baru kehilangan
pekerjaannya dan sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dari ilustrasi kasus
diatas sesuai dengan pengertian IBS paling tidak 3 hari dlm 1 bulan pada 3 bulan
terakhir
Sumber PPK PAPDI
17. Laki-laki 26 tahun datang ke praktik poliklinik dengan keluhan nyeri seluruh
badan terutama saat baru bangun tidur. Keluhan ini memberat jika pasien terlalu lelah,
mendengar suara keras dan stres. Pasien juga mengeluhkan lelah sepanjang hari dan
susah tidur. Kelainan pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada kedua daerah
oksipital, servikal bawah, trapezius, supra spinatus, iga kedua, epikondilus lateral,
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
gluteal, trokantus mayor. Keluhan diawali akibat pasien belum dapat pekerjaan
setelah lulus kuliah. Pasien merasa tidak berharga karena menganggur dan merasa
rendah diri untuk mengikuti kegiatan reuni sekolahnya. Pemeriksaan fisik TD 120/70
N 88 RR 20 T 36,7 C, Hb 14 WBC 10.000 trombosit 240.000. Diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini adalah:
a. Reumatoid artritis awal
b. Sindrom lelah kronis
c. Sindrom Sjogren
d. Osteoartritis Difus
e. Fibromialgia
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahasan : Pada kasus ini diagnosis yang paling tepat berdasarkan gejala nyeri
seluruh badan terutama saat baru bangun tidur. Keluhan ini memberat jika pasien
terlalu lelah, mendengar suara keras dan stres. Pasien juga mengeluhkan lelah
sepanjang hari dan susah tidur.
Sesuai dengan trias fibromialgia Kelelahan, kekakuan,dan nyeri muskuloskeletal,
berdasarkan lokasi nyeri triger point kedua daerah oksipital, servikal bawah, trapezius,
supra spinatus, iga kedua, epikondilus lateral, gluteal, trokantus mayor, sesuai dengan
kriteria ACR of fibromilagia.
Sumber PAPDI
18. Seorang perempuan 37 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering nyeri
dada sejak 7 bulan yang lalu. Nyeri dada sebelah kanan terasa berat dan tidak
menjalar. Gejala tidak berhubungan dengan aktivitas fisik. Pasien juga mengeluh
sesak napas, menggigil, jantung berdebar, keringat berlebihan, dan mual. Pasien
sudah berobat ke RS sebanyak 4 kali dalam 1 bulan terakhir dengan gejala-gejala
yang sama. Setelah didapatkan hasil treadmill normal, pasien disarankan untuk
melakukan olahraga rutin, tapi pasien tidak melakukannya karena khawatir timbul
serangan jantung yang mengakibatkan kematian. Akhir-akhir ini pasien lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah karena khawatir dia tidak mendapatkan pertolongan
jika dia menderita serangan jantung di luar rumah. Pasien tidak merokok. Ayah pasien
meninggal 1 tahun yang lalu karena serangan jantung pada usia 60 tahun. Pada PF
didapatkan TD 130/80, Nadi 104 kali, RR 24 kali, didapatkan keringan dan tremor di
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
tangan. EKG sinus takikardia. Diagnosis yang paling tepat pada gangguan di atas
adalah:
A. Phobia
B.Coronary Artery disease
C. Gangguan Panic
D. Depresi
E. Gangguan penyesuaian
Gangguan panik (PD)
Onset penyakit bersifat tiba-tiba (episodik) dan mendadak, berat dan berulang-
ulang, munculnya serangan tidak terduga dan bersifat kronik, pasien merasa takut
mati.
gastrointestinal,
muskuloskeletal.
Berlangsung minimal 4 minggu, melibatkan 4 organ, dan sudah terjadi 4 kali
serangan.
19. Laki – laki 47 tahun, pekerjaan bisnisman, mengeluh sering merasa gelisah sejak
5 bulan yang lalu. Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan tidak sanggup
menyelesaikan pekerjaan rutin di kantor. Keluhan ini dirasakan tiba – tiba, lamanya
mencapai 1 – 2 jam. Keluhan bersifat hilang timbul dan pasien merasa nyaman bila
diluar serangan, namun dalam 2 minggu terakhir keluhan menjadi lebih sering. Pasien
sering merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Terkadang pasien
menangis sendiri tanpa penyebab yang jelas. Perasaan pasien tidak menentu. Pasien
mengaku sulit mengawali tidur karena gelisah, tidak ingin bunuh diri tapi takut
keluhan ini memperburuk kondisinya . Selama ini pasien teratur minum obat anti
hipertensi yang dialaminya sejak 4 tahun yang lalu. Saat general check-up didapatkan
penurunan fungsi ginjal ringan. 20 tahun yang lalu pasien pernah didiagnosis sakit
liver namun menolak diperiksa lanjut. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah :
A. Gangguan Depresi
B. Fobia
C. Gangguan Obsesif-Kompulsif
D. Gangguan Cemas Menyeluruh
E. Gangguan Panik
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahsan : Laki – laki 47 tahun, pekerjaan bisnisman, mengeluh sering merasa
gelisah sejak 5 bulan yang lalu. Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan
tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan rutin di kantor. Keluhan ini dirasakan tiba –
tiba, lamanya mencapai 1 – 2 jam. Keluhan bersifat hilang timbul dan pasien merasa
nyaman bila diluar serangan, namun dalam 2 minggu terakhir keluhan menjadi lebih
sering. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu apa penyebabnya.
Terkadang pasien menangis sendiri tanpa penyebab yang jelas. Perasaan pasien tidak
menentu. Pasien mengaku sulit mengawali tidur karena gelisah,Sesuai dgn GAD
berdasatkan kriteria GAD (Generelized Anxiety Disorder) bukan depresi
Sumber PPK PAPDI
20 Pada kasus no.19, setelah dilakukan anamnesa lebih dalam didapatkan bahwa yang
bersangkutan sudah 2 tahun ini bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh orang tua,
yang bersangkutan mengatakan bahwa dia sebenarnya berkeinginan melanjutkan
studinya ke luar negeri, namun tidak diizinkan oleh orang tua, karena tidak ada yang
mengurus perusahaan mereka. Yang bersangkutan sering berpikir masa depannya
akan suram karena bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya, ia pun sering
bertengkar dengan kedua orang tuanya, karena menurut orang tuanya yang
bersangkutan menjalankan perusahaan dengan cara yang tidak benar, sehingga
menimbulakn kerugian bagi perusahaan. Obat pilihan pada pasien ini adalah :
A. Maprotilin
B. Buspiron
C. Alprazolam
D. Sertralin
E. Maklobemid
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Pembahsan :Pada kasus GAD (Generelized Anxiety Disorder)obat pilihan adalah
buspiron
Sumber PPK PAPDI
21. Seorang wanita 65 tahun sejak 2 bulan mengeluh nyeri dada yang tidak menjalar,
tidak berkeringat, hanya terasa berdebar-debar dan sesekali ada keluhan mual dan
muntah. Suami pasien sudah meninggal 10 tahun yang lalu dan setahun ini pasien
tinggal sendiri karena anak tunggalnya sudah berkeluarga. Pasien merasa kesepian
dan takut terjadi sesuatu pada dirinya. Sejak itu keluhan sering berulang terutama
timbul bila pasien merasa sepi atau sendirian. Pasien merasa mudah marah karena hal
sepele, mudah tersinggung sehingga pasien sering menyendiri dan enggan bergaul.
Psikofarmaka yang tepat diberikan untuk keluhan diatas adalah :
A. Alprazolam
B. Fenotiazin
C. Amitriptilin
D. Flouexetine
E. Imipramin
Depresi dengan gejala sulit tidur, agitasi dan ketegangan dipilih obat anti
depresan golongan trisiklik atau tetrasiklik
Depresi dengan gejala retardasi psikomotor seperti rasa lelah, kurang semangat,
hipersomnia dipilih obat anti depresan golongan SSRI, SSRE atau RIMA.
Phytopharmaka seperti Hypericum perforatum dapat diberikan pada kedua
kelompok pasien diatas.
Adanya penyakit medik yang ditemukan bersama-sama atau adanya kontra
pertimbangkan dalam pemilihan obat anti
depresan.
Obat-obat anti depresan yang sering digunakan ialah :
Golongan Trisiklik (TCA).
(Amitryptylin, Imipramin, Amineptin dan opipramol )
Golongan Tetrasiklik.
(Maprotilin, Mianserin dan Amoksipen)
Golongan RIMA (Reversible Inhibitory Monoamine Oxsidase Type-A
( Moklobemide )
Golongan Atipikal ( Trazodone )
Golongan SSRI : Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (Paroksetin, Fluoksetin,
Sertalin,Fluvoksamin )
Pembahasan karena pada kasusu ini terjadi agitasi dan ketegangan dipilih obat anti
depresan golongan trisiklik atau tetrasiklik yakni amitriptilin
22. Pasien wanita, mengeluh sering berdebar2 sejak 6 bulan ini, disertai nyeri dada yg
berpindah2, mual,sering BAB, dan berkeringat. Keluhan ini muncul sejak 6 bulan yg
lalu saat suami pasien ingin menceraikan dirinya, memberat dalam 3 minggu ini sejak
suaminya sering pulang larut malam. Pasien bekerja sebagai guru dan masih dapat
melakukan pekerjaannya dg baik. Dari pemeriksaan fisik,TTV stabil
dan tangan berkeringat. Diagnosis aksis V pasien ini adalah
A. Disabilitas berat
B. Membahayakan orang lain
C. Gejala minimal fungsi secara umum baik
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
D. Gejala tidak ada
E. Gejala dan disabilitas sedang
Pembahsan :Pada kasus mengeluh sering berdebar2 sejak 6 bulan ini, disertai nyeri
dada yg berpindah2, mual,sering BAB, dan berkeringat. Keluhan ini muncul sejak 6
bulan yg lalu saat suami pasien ingin menceraikan dirinya, memberat dalam 3 minggu
ini sejak suaminya sering pulang larut malam. Pasien bekerja sebagai guru dan masih
dapat melakukan pekerjaannya dg baik. Diagnosis aksis V pasien ini adalah Gejala
minimal fungsi secara umum baik
23. Seorang perempuan 55 tahun dating ke Poliklinik dengan keluhan sering sesak
nafas sejak 6 bulan. Pasien memiliki riwayat asma selama 20 tahun. Akhir-akhir ini
keluhan asma sering muncul dan pasien sempat berulang kali masuk RS sehingga
tidak masuk kerja. Keluhan asma dirasa memberat bila pasien sedang emosi, pasien
juga sering merasa tidak bertenaga, gangguan tidur dan jarang keluar rumah sejak 3
bulan. Pasien diketahui sedang memakai obat inhalasi dan obat minum steroid sejak
lama. Pasien pernah dirawat karena mengalami serangan jantung 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal dan tidak
ditemukan ronki maupun wheezing. Terapi farmakologis yang paling tepat pada
pasien ini adalah:
A. Sertraline B. Klobazam
C. Alprazolam
D. Amitriptilin
E. Clomipramin
Depresitidak bertenaga, gangguan tidur, dipilih golongan SSRI
Depresi dengan gejala retardasi psikomotor seperti rasa lelah, kurang
semangat, hipersomnia dipilih obat anti depresan golongan SSRI, SSRE
atau RIMA.
Phytopharmaka seperti Hypericum perforatum dapat diberikan pada kedua
kelompok pasien diatas.
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Adanya penyakit medik yang ditemukan bersama-sama atau adanya kontra
depresan.
Obat-obat anti depresan yang sering digunakan ialah :
Golongan Trisiklik (TCA).
(Amitryptylin, Imipramin, Amineptin dan opipramol )
Golongan Tetrasiklik.
(Maprotilin, Mianserin dan Amoksipen)
Golongan RIMA (Reversible Inhibitory Monoamine Oxsidase Type-A
( Moklobemide )
Golongan Atipikal ( Trazodone )
Golongan SSRI : Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (Paroksetin, Fluoksetin,
Sertalin,Fluvoksamin )
Pembahasan karena pada kasus ini terjadi Depresitidak bertenaga, gangguan tidur,
dipilih golongan SSRI yaitu setralin
24.Seorang laki-laki mengeluh saat siang hari sering mengantuk dan keliatan
kelelahan. Menurut keterangan istrinya saat malam hari pasien sering didapatkan
berbicara dan berjalan saat tidur. Kelainan pada pasien ini adalah
A. Gangguan tidur primer
B. Parasomnia
C. Disomnia
D. Insomnia
E. Sindroma lelah kronik
Pembahasan karena pada kasus ini terjadi Parasomnia yakni Gangguan episodik yang
terjadi selama tidur.
Pada orang dewasa terutama akibat kondisi psikis.
Kelompok ini mencakup somnabulism/sleep walking, teror tidur dan mmimpi buruk.
25. Seorang perempuan, 30 tahun datang dengan keluhan rasa lelah yang dirasakan
terus menerus dan berulang sejak 8 bulan terakhir. Rasa lelah tidak hilang meski
sudah beristirahat. Pasien juga mengeluh pegal-pegal, nyeri sendi dan sakit kepala,
akibatnya pasien sulit berkonsentrasi dan susah tidur. Seringkali pasien juga
mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan nyeri tenggorok. Pada pemeriksaan
didapatkan pembesaran kelenjar aksiler. Tatalaksana yang tepat pada kondisi tersebut
diatas adalah:
A. Analgetik, antidepresan, Cognitive behaviour therapy B. diet tinggi lemak, istirahat cukup, antibiotik
C. Antidepresan, diet tinggi lemak, istirahat cukup
D. Antidepresan, diet tinggi lemak, psikoterapi
E.diet tinggi lemak, antibiotik, Cognitive behaviour therapy
Sindrom lelah kronik (Chronic fatique sindrome/CFS)
Suatu kumpulan gejala yang ditandai dengan keluhan rasa lelah yang berlangsung
terus-menerus atau berulang dalam waktu enam bulan atau lebih
Dapat disertai gejala demam tidak tinggi, mialgia, artralgia, sefalgia
Bimbingan Ujian Interna Board PPDS DokterCares – Pendaftaran Bisa Hubungi AGUS (082131018135)
Kadang-kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening, gejala psikis terutama
depresi dan gangguan tidur
Penelitian menunjukkan bahwa diagnosis dini, menyeimbangkan istirahat dengan
aktivitas, penggunaan obat untuk mengontrol gejala tertentu, dan edukasi dapat
membantu penderita CFS pada berbagai tingkat. Terapi lainnya yang berguna
termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), terapi latihan bergradasi (GET),
manajemen aktivitas, manajemen tidur dan relaksasi, didukung oleh intervensi
farmakologis, diet dan gizi.
Pada keadaan di mana etiologi spesifik dapat diketahui maka pengobatan yg
memadai harus segera diberikan.
n
simtomatis dapat didahulukan. Misalnya :
Artralgia dan mialgia dapat diobati dengan memberikan analgetik .
Untuk rinitis alergika dan sinusitis dapat diberikan anti-histamin dan dekongestan
dsb.
Pembahasan: Pada kasus ini kemungkinan diagnosisnya adlah sindrom kelelahan
kronik, untuk terapinya adalah Analgetik, antidepresan, Cognitive behaviour
therapy
top related