prosedur penelitian -...
Post on 29-May-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini diarahkan pada metode deskriptif analisis melalui metode
survey yaitu menjelaskan secara sistematis faktor atau gejala. Gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan atau informasi secara utuh dan faktual untuk pada
saat ini. Kerlinger (Sugiyono, 1993 : 3) mengemukakan bahwa, penelitian survey
adalah, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi datayang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel, sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini
tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode ekspenmen. namun
generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif,
David Kline (Sugiyono, 1993 : 3).
Selanjutnya peneliti akan menganalisis tentang masalah keterlibatan
stakeholder dan strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Jadi, sifat analisis dari penelitian ini merupakan kegiatan lanjutan dari
deskripsi gejala dan peristiwa. Analisis secara mendalam dilakukan berdasarkan
kajian teori, setelah didapat gambaran yang jelas dan lengkap tentang aspek-aspek
yang diteliti.
66
67
Mengenai pendekatan kualitatif, dapat dijelaskan menurut Lexy J. Moleong
(1996), sebagai berikut:
Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metodekualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkansasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifatdeskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studidengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahandata, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannyadisepakati oleh kedua belah pihak: Peneliti dan Subyek Penelitian.
Berdasarkan pada definisi di atas, tergambarlah mengenai karakteristik
pendekatan kualitatif, sebagai berikut : Pertama, menunjukkan bahwa penelitian
kualitatif memiliki latar alamiah sebagai sumber data langsung serta peneliti menjadi
instrumen utama; Kedua, mengimplikasikan bahwa data.yang dikumpulkan dalam
penelitian kualitatif lebih cenderang dalam bentuk kata-kata dari pada angka-angka
sebagaimana yang ada dalam penelitian kuantitatif; Ketiga, menyatakan bahwa
penelitian ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil. Dalam penelitian ini
data dan informasi yang dikumpulkan lebih terfokus pada kegiatan yang dilakukan.
bukan dari hasil semata; Kempat dan Kelima, menegaskan mengenai analisis yang
digunakan oleh peneliti kualitatif serta pemaknaannya. Melalui analisis induktif,
peneliti berupaya mengungkapkan makna dari keadaan yang diamatinya.
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, maka jelaslah bahwa
instmmen penelitian yang dimaksud adalah peneliti yang menjadi pengumpul data
utama dalam penelitian ini.
68
B. Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 1994 : 112) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan Iain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian mi
jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto.
Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor
(1975) yang menyatakan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata orang yang ditulis atau diucapkan
sendiri dan tingkah laku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada setting
dan individu-individu dalam setting tersebut secara utuh. Dengan demikian subjek
penelitian mi tidak direduksi menjadi variabel-variabel yang terpisah atau menjadi
Hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari keselurahan. Penelitian kualitatif
memberikan deskripsi secara naratif tentang gejala tertentu.
1. Kata-kata dan Tindakan
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merapakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis
atau melalui perekaman audio tapes dan pengambilan foto. Pencatatan sumber data
utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merapakan hasil usaha
gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dengan seperangkat
petunjuk seperti yang telah diungkapkan, kiranya peneliti akan dapat menjaring kata-
kata dan tindakan yangrelevan saja, terutama dengan memanfaatkan kriteria inklusi-
eksklusi.
69
2. Sumber Tertulis
Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merapakan
sumber data kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data,
bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan
jurnal ilmiah, sumber dari arsip, dan dokumen resmi.
3. Foto
Digunakan bersama-sama dengan pengamatan berperan serta. Saat-saat suatu
peristiwa yang bemilai sejarah, sosial, ritual, dan kultural akan sangat bermanfaat
apa bila dipelajari detail-detailnya dalam foto dari pada hanya mengalami
peristiwanya tanpa foto. Penggunaan foto untuk melengkapi sumber data jelas sekali
manfaatnya. Pada prinsipnya data-data tersebut merapakan segala sesuatu yang dapat
dilihat sebagai suatu sumber informasi yang dapat dianalisa dan diinterpretasikan
dari aspek-aspek yang dibahas dalam penelitian ini.
Selanjutnya mengenai sumber data atau populasi dalam penelitian kualitatif,
mengacu pada empat tipe sumber data penelitian kualitatif, yaitu setting, penstiwa,
orang dan proses (Huberman,1984) Dengan demikian pemilihan sampel dilakukan
secara purposive dan mengacu pada konsep sampel berlanjut untuk mencapai
redundancy dengan berdasarkan tujuan penelitian dan mampu memberikan
kelengkapan informasi tentang keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan
pendidikan pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten.
70
Merujuk pada kerangka pemikiran dan fokus masalah penelitian ini yang
menjadi sumber data, diantaranya : 1) Stakeholder Internal, yang terdiri dari
penguras yayasan, unsur pimpinan lembaga, para dosen tetap yayasan dan
mahasiswa; 2) Stakeholder Ekstemal, yang terdiri dari pemerintah daerah, tokoh
masyarakat di bidang pendidikan, dan dunia usaha.
Sebagai rincian dari sumber data yang penulis lakukan wawancara, adalah;
1) UNTIRTA Banten, terdiri dari; Sekretaris Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten,
Pimpinan Universitas (Pembantu Rektor I) dan Pimpinan Fakultas (Tiga Orang
Dekan), Ketua Lembaga Tingkat Universitas, dan Para Dosen (Sembilan Orang),
serta mahasiswa; 2) STIA Maulana Yusuf Banten, terdiri dan; Sekretaris Yayasan
Pendidikan Administrasi Maulana Yusuf Banten, Para Unsur Pimpman (Ketua dan
Pembantu Ketua I, II dan III, Ketua jurusan, dan Para Dosen (Delapan Orang), serta
mahasiswa.
Dalam melakukan penelusuran data penelitian, yang dijadikan sebagai
sandaran untuk wawancara dan studi dokumentasi adalah dengan mengacu kepada
kisi-kisi instmmen penelitian yang tergambar pada tabel di bawah ini:
VA
RIA
BE
L
AS
PE
K
Per
umus
anS
trat
egi
Pere
ncan
aan
Pen
did
ikan
2.
Kete
rlib
ata
n
Sta
keh
old
er
Tab
el.
3.1
KIS
I-K
ISI
INS
TR
UM
EN
PE
NE
LIT
IAN
SU
BV
AR
IAB
EL
1N
DIK
AT
0R
1.V
isid
anM
isiy
ang
dii
rum
usk
an
.
2.S
osi
alis
asi
Vis
id
an
Mis
i.
3.St
rate
giya
ngdi
ingi
nkan
Yay
asan
.4.
Stra
tegi
yang
dike
mba
ngka
nPa
raP
enge
lola
.
5.K
enda
laya
ngdi
hada
pi.
6.U
paya
yang
dila
kuka
n.
1.K
ete
rlib
ata
nU
nsu
r
Pim
pina
n.2.
Ket
erli
bat
anP
ara
Do
sen
.
3.K
ete
rlib
ata
nP
em
da
&
Mas
yara
kat.
4.U
paya
mel
ibat
kai-
Sta
keh
old
er.
SU
MB
ER
/
RE
SP
ON
DE
N
1.Y
ayas
an2.
Uns
urP
impi
nan
Uni
vers
itas
dan
Faku
ltas,
Seko
lah
Tin
ggi
dan
Juru
san
.
1.P
ara
Do
sen
.
1.Y
ayas
an.
1.U
nsur
Pim
pina
nU
nive
rsit
as&
Faku
ltas,
Seko
lah
Tin
ggi
&Ju
rusa
n.
1.S
.d.a
1.S
.d.a
Uns
urP
impi
nan.
Do
sen
.
Uns
urP
impi
nan
AS
DA
II.
Tok
ohM
asya
raka
t.S
tak
eh
old
er
Inte
rnal
&
Ek
stem
al.
CA
RA
/M
ET
OD
E
INS
TR
UM
EN
1.W
aw
an
cara
.
2.St
udi
doku
men
;R
IPda
nPo
kok-
poko
kPr
ogea
m.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Do
ku
men
tasi
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
Wan
cara
/D
ok
um
en
.
Waw
an
cara
.
Waw
an
cara
.
72
Menentukan sumber data dalam penelitianini dilakukan, sementara penelitian
berjalan, dengan metode sebagai berikut; Peneliti memilih sampel yang dinilai akan
memberikan data dan informasi yang diperlukan; kemudian berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh, peneliti menetapkan sampel atau sumber data berikutnya
yang memungkinkan dapat memberikan data dan informasi yang telah lengkap.
Namun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Nasution (1988), yang
berpendapat bahwa penentuan sampel atau responden dianggap telah memadai
apabila telah sampai pada taraf "Redudancy" atau kejenuhan, artinya bahwa dengan
menggunakan sumber data atau responden yang berlanjut, dinilai tidak akan ada lagi
tambahan informasi dan data yang berarti.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian yang bersifat deskriptif analitik
lebih menitikberatkan pada perekaman situasi yang terjadi dalam kontek masalah
yang dibahas. Dengan demikian pada penelitian ini alat utama bagi pengumpulan
data yang diperlukan adalah melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
E. Kusmana (1984 : 94), mejelaskan bahwa metode deskriptif analitis
memungkinkan adanya suatu langkah evaluatif atas keadaan yang nyata terjadi. Juga
memungkinkan pula peneliti memberikan masukan-masukan yang dipandang
berguna, bermanfaat dari aspek yang dikaji atau tehadap masalah-masalah yang ada
di lapangan, sehingga akan memberikan suatu analisa yang lebih mendalam terhadap
kondisi yang terjadi.
73
Irawan Soehartono (dovo :4) menegaskan bahwa pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif tidak menggunakan kuesioner berstruktur seperti alat ukur untuk
vanabel tertentu. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif temtama
menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation), dan juga
wawancara mendalam (m-depth interview), analisis ,si (content analysis), serta
beberapa lainnya. Dalam pengamatan berperan serta pembuatan catatan dilakukan
sesegera mungkin setelah pengamatan selesai dilaksanakan.
Penelitian kualitatif sangat mendasarkan din pada desknpsi, perbandingan,
pengamatan, analisis isi, tinjauan histons, dan proses single-subjeck. Jadi, penelitian
kualitatif menggunakan manusia sebagai suatu kesatuan secara utuh dan tidak
. direduksi menjadi variabel-variabel.
Diperlukannya observasi atau pengamatan secara langsung maupun tidak
langsung adalah, sebagai langkah untuk memperoleh data-data atau informasi
mengenai tindakan-tindakan yang mencermmkan kmerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Cara im dimaksudkan untuk mendapatkan data yang cermat,faktual dan kontekstual.
Moleong (1996 : 112) dengan mengutip pendapat Lofland dan Lofland yang
menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Kata-kata tersebut terangkap melalui seangkaian wawancara yang telah di
persiapkan secara matang, baik berupa wawancara yang bersifat terbuka maupunwawan cara yang terstruktur.
74
Wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka ditunjukan
untuk mendapatkan data atau informasi yang lengkap dan mendalam, sedangkan
wawancara terstruktur lebih ditujukan untuk menjaga agar wawancara dapat
berlangsung, tetap pada konteks permasalahan penelitian dan untuk meyakinkan
kebenaran data yang bersifat spesifik. Wawancara yang diarahkan pada suasana
dialogis ini dilakukan beralang-ulang kepada responden hingga mencapai kejenuhan,
dalam pengertian peneliti telah menemukan hal-hal yang berkaitan dengan faktor
yang diteliti.
Studi dokumentasi dilakukan untuk melacak berbagai informasi yang
berkaitan dengan keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan
pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten. Dokumen-dokumen yang dikaji
antara lain; Rumusan Visi, Misi dan Tujuan Lembaga, Konsep Strategi Perencanaan
Pendidikan, Rencana Induk Pengembangan, Bukti keterlibatan Stakeholder Internal
maupun Ekstemal, Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Edukatif,
Bentuk Pengembangan PTS tersebut, serta Laporan Kegiatan.
Studi ini sangat penting sebagai produk nyata yang dapat memberikan
gambaran lebih jelas mengenai keterlibatan Stakeholder (Internal atau Ekstemal)
dalam merumuskan strategi perencanaan pendidikan pada kedua PTS tersebut.
Sekaligus dapat digunakan sebagai bahan 'trianggulasi' dan 'member check'
terhadap kebenaran dari keterangan responden.
75
Sebagai kelengkapan catatan lapangan (field notes) dan ketelitian data yang
diperoleh, peneliti melengkapi diri dengan buku catatan dan tape recorder, peralatan-
peralatan tersebut digunakan untuk "mencatat" informasi verbal maupun non-verbal
selengkap mungkin.
Sedangkan Instrumen penelitian yang di maksud adalah peneliti sendiri
(human instrument), karena manusia mempunyai adaptabilitas tinggi serta responsif
terhadap situasi yang berubah-ubah yang terjadi selama penelitian berlangsung.
Selain itu, sebagai menusia peneliti memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada
responden tentang sesuatu yang kurang dipahami, juga memiliki kemampuan untuk
menggali sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya, tidak diduga atau tidak lazim
yang dapat memperdalam makna penelitian (Nasution, 1990 : 55-66).
D. Tahap-tahap Penelitian
Usaha mempelajari penelitian kulitatif tidak terlepas dan usaha pengenalan
tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri
pokoknya peneliti menjadi sebagai alat penelitian, menjadi sebagai alat penelitian,
menjadi berbeda dengan tahap-tahap penelitian non-kualitatif. Khususnya analisa
data ciri khasnya sudah dimulai sejak awal pengumpulan data.
Kirk dan Miller (Moleong, 1994) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
memiliki empat tahapan antara lain; (1) Invensi; (2) Kegiatan Lapangan; (3)
Penafsiran; dan (4) Eksplanasi. Kemudian Nasution (1992 : 85) membagi langkah
penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahapan : (1) Tahap orientasi; (2) Tahap
eksplorasi; (3) Tahap memberi check.
76
Menurut Bogdan (Moleong, 1993 : 85) mengatakan bahwa pelaksanaan
sesuatu penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu; (1) Pra-lapangan; (2) Kegiatan
lapangan; (3) Analisis intensif.
Tahapan-tahapan penelitian yang diajukan oleh Nasution tersebut adalah
sebagai berikut:
Tahap orientasi, yaitu berupa penelitian awal dengan tujuan memperoleh
gambaran permasalahan yang lebih lengkap guna memantapkan fokus penelitian.
Tahapan ini terdiri dari langkah-langkah :
(a) Menjajaki dan menilai kondisi lapangan, setelah peneliti membaca terlebih
dahulu tentang situasi dan kondisi lapangan yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian;
(b) Memilih dan menggunakan informasi, yaitu memafaatkan orang-orang yang-
layak dipilih dan dipercaya memberikan informasi mengenai masalah penelitian
ini;
(c) Menyiapkan perlengkapan penelitian yaitu jauh sebelumnya dipersiapkan
pedoman wawancara, observasi, kamera/foto, alat rekaman atau tape recorder.
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait yang berada pada kedua PTS
tersebut, seperti; Penguras Yayasan, Para Pejabat Struktural, Dosen Yayasan,
Mahasiswa, Tokoh-tokoh Masyarakat Pengamat Pendidikan, Pemerintahan
Daerah dan Dunia Usaha;
(d) Melakukan adaptasi atau penyesuaian dengan situasi lapangan, dan peneliti
menjadi bagian dari organisasi untuk memperoleh gambaran situasi sebenarnya
77
Tahap eksplorasi, terdiri dari kegiatan; (a) melakukan pemahaman latar
penelitian dan mempersiapkan diri untuk melakukan penelitian, memperoleh data
dengan sikap yang selektif, menjauhi keadaan yang akan mempengaruhi data,
mencari informasi yang relevan dan selalu berpedoman pada masalah penelitian; (b)
ke lapangan dengan menjaga hubungan keakraban dan menyadari tugas sebagai
peneliti pada objek penelitian; (c) mengumpulkan data sesuai dengan masalah
melalui teknik pengumpulan data, yaitu melalui wawancara dengan strategi setiap
tahapan wawancara yang telah dilakukan, peneliti menyusun deskripsi hasil
wawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan.
Hal itu dilakukan untuk membantu kemudahan analisis data dan untuk
menemukan pola jawaban dengan cara reduksi data. Terkait dengan deskripsi yang
telah dibuat, peneliti membuat catatan terpisah bempa catatan refleksi yang
merupakan pandangan peneliti dalam melihat permasalahan penelitian.
Tahap member check terdiri dari tiga kegiatan : (a) melakukan korfimasi
terhadap data yang diperoleh dengan mengecek kebenaran data bersama pihak
informan untuk memberikan tanggapan-tanggapannya sebagai langkah re-check
kebenaran data; (b) melakukan kegiatan yang sifatnya trianggulasi yakni
menuntaskan kebenaran data dan meminta tanggapan mengenai data yang diperoleh
dengan pihak ketiga yang relevan dan diyakini dapat memberikan informasi tentang
permasalahan penelitian; (c)menyajikan ataumempresentasikan data.
78
Tahap ini pada prinsipnya dilakukan dengan verifikasi data yaitu mengecek
validitas data yang dimaksudkan untuk mengecek kebenaran informasi-informasi
yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Pengecekan informasi
ini dilakukan setiap kali peneliti selesai melakukan wawancara yakni dengan
mengkonfirmasikan catatan-catatan hasil wawancara. Dalam wawancara itu juga
dapatmungkin disimpulkan bersama-sama dengan informan.
E. Prosedur Analisis Data
Nasution (1998); menyatakan bahwa persoalan yang dihadapi oleh peneliti
kualitatif dalam menganalisis data adalah tidak adanya prosedur baku yang dapat
dijadikan pedoman atau pola analisis data. Pendapatnya, bahwa "Analisis data
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Lagi pula tidak
ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap
peneliti harus mencari sendiri metoda yang dirasakan cocok dengan sifat
penelitiannya.
Moleong (1996 : 104), berpendapat bahwa karakter analisis dalam penelitian
kualitatif berlangsung secara induktif dan terus menerus, dengan kata lain analisis
data ini dilakukan dalam suatu poses yang berarti pelaksanaannya sudah dilakukan
semenjak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih intensif lagi sesudah
meninggalkan lapangan. Miles dan Huberman (1984 : 21) menjelaskan bahwa
pengolahan dan analisis data dilaksanakan semenjak awal hingga selesai penulisan
laporan penelitian, melalui tahap reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan.
79
Bogdan dan Biklen (1982 : 154-149) memisahkan proses analisis data atas ']",jj
analisis selama di lapangan dengan analisis setelah data terkumpul dan kegiatan
lapangan telah cukupmemadai.
Berdasarkan pada keterangan di atas, maka prosedur penglolahan dan analisis
data meliputi kegiatan :
1. Reduksi data; dilakukan dengan cara memilih data yang sudah disusun dalam
laporan lapangan, kemudian menyusunnya kembali dalam bentuk uraian atau
laporan yang lebih terperinci. Selanjutnya laporan yang direduksi dirangkum
dan dipilih berdasarkan hal-hal pokok serta difokuskan pada hal-hal penting
dan relevan dengan fokus penelitian.
Kategorisasi data; data atau informasi yang diperoleh diidentifikasi satuan
anahsisnya dan altematif kategori yang dimungkinkan untuk satuan analisis
tersebut. Tahapan proses analisisis ini dilakukan dengan cara mengorganisasi
data dan membangun kategori. Organisasi data, dilakukan dengan membuat
kode berdasarkan pertanyaan penelitian, membuat pengertian untuk
memeriksa tulisan-tulisan, melihat pada kode-kode utama untuk setiap
pertanyaan penelitian, membangun kategori, karena interaksi antara teori dan
data (Huberman, 1984). Kategori dilihat dari kemiripan unsur-unsur yang
terkandung dalam suatu aspek atau unsur-unsur yang membedakan antara
satu aspek dengan yang lainnya. Kategori dalam studi ini dilihat berdasarkan
tempat, pelaku dan proses.
80
Nasution (1988 : 129-150) menyarankan, bahwa selesai analisis data dengan
tahapan diatas, dilakukan juga prosedur reduksi data, display data, kesimpulan dan
verifikasi;
1. Reduksi data, dilakukan dengan menelaah kembali seluruh catatan lapangan
yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi
dengan tujuan untuk menemukan hal-hal pokok atau penting yang berkenaan
dengan fokus penelitian yakni keterlibatan stakehoder UNTIRTA Banten dan
STIA MY Banten (Internal dan Ekstemal) dalam merumuskan strategi
perencanaan pendidikan. Selanjutnya hal-hal pokok tersebut dirangkum
dalam susunan yang lebih sistematis sehingga dapat diketahui dengan mudah
makna tema atau polanya.
2. Display data, dan pola yang tampak di atas, yang dimaksud adalah display
data, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan, sehingga data yang dikumpulkan
menjadi memiliki makna tetentu.
3. Kesimpulan dan Verifikasi, menarik kesimpulan data penelitian untuk
memantapkannya, maka dilakukan verifikasi melalui member check maupun
trianggulasi. Sehingga proses verifikasi kesimpulan ini dapat berlangsung
selamadan sesudah data dikumpulkan.
81
F. Validitas Penelitian.
Nasution (1992 : 105) Menjelaskan mengenai validitas penelitian, dengan
pemyataan :
Keabsahan data merupakan konsep penting dari konsep kesahihan(validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi "Positivisme".Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai denganapa yang sesungguhnya ada dan terjadi dalam dunia kenyataan, danapakah penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata memang sesuaidengan yang sebenarnya ada atau terjadi.
Selanjutnya, Nasution (1992 : 149-151) mengungkapkan bahwa validitas
menilai proses dan produk dengan kriteri-kriteria, yaitu Kredibilitas,
Transferabilitas, Dependabilitas, dan Konfirmabilitas, secara aktual usaha memenuhi
kriteria tersebut di jelaskan dalam uraian di bawah ini:
1. Kredibilitas, merupakan salah satu ukuran tentang kebenaran data yang
dikumpulkan. Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan
kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden atau
nara-sumber. Untuk memenuhi kriteria ini dilakukan upaya antara lain:
a. Menyediakan waktu yang cukup untuk mengenai baik responden maupun
keadaan lapangan, sehingga mendapatkan kesempatan yang sebaik-
baiknya dalam mengumpuikan dan re-check semua data yang diperlukan.
b. Mempelajari fokus penelitian secara mendalam melalui observasi secara
penuh dan terus menerus.
c. Melakukantrianggulasi melalui pengecekan kebenaran data pada sumber
dan metode yang berbeda.
82
d. Mendiskusikan hasil penelitian dengan pihak yang relevan seperti teman
sejawat, dan lainnya yang mengetahui ihwal penelitian ini atau peer
debriefing.
e. Melakukan komparasi penelitian ini dengan penelitian lainnya.
f Meminta penilaian reponden terhadap kebenaran data, tafsiran, dan
kesimpulan atau melakukan member-check.
2. Transferabilitas, mencapai kriteria penelitian ini tergantung dari pengguna
yang memanfaatkan pada suatu situasi tertentu dalam mengupayakan untuk
kemungkinan dapat diaplikasikan pada situasi dan kondisi yang lain.
Karenanya dilakukan deskripsi data yang disusun secara rinci dan jelas.
3. Dependabilitas, tercapainya kriteria ini diupayakan agar pengumpulkan data,
pembentukan dan penggunaan konsep, pembuatan penafsiran serta
kesimpulan penelitian dijaga agar tetap konsisten.
4. Konfirmabilitas, pencapaiannya dilakukan melalui audit-audit trail dalam
mengupayakan agar hasil penelitian sesuai dengan data dan merapakan satu
kesatuan. Kegiatan audit trail antara lain;
a. Merekam dan mencatat data inentah selengkap mungkin untuk
digunakan sebagai bahan analisis selanjutnya.
b. Menganalisis data dengan menyeleksi, merangkum, kemudian
menyusun kertibali, dan melakukan pembahalan dengan arahan
pembimbing.
c. Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data
d. Melaporkan keselurahan proses dan hasil penelitian dalam tulisan ini.
83
Dengan upaya dan berbagai langkah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian
ini diharapkan akan diperoleh data dan informasi yang lengkap, sehingga dapat
dijadikan dasar bagi pembahasan penelitian yang mengkaji tentang keterlibatan
stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan pada Universitas Tirtayasa
Banten dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Maulana Yusuf Banten di
Kabupaten Serang.
top related