prosedur penelitian -...

19
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini diarahkan pada metode deskriptif analisis melalui metode survey yaitu menjelaskan secara sistematis faktor atau gejala. Gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan atau informasi secara utuh dan faktual untuk pada saat ini. Kerlinger (Sugiyono, 1993 : 3) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode ekspenmen. namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif, David Kline (Sugiyono, 1993 : 3). Selanjutnya peneliti akan menganalisis tentang masalah keterlibatan stakeholder dan strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jadi, sifat analisis dari penelitian ini merupakan kegiatan lanjutan dari deskripsi gejala dan peristiwa. Analisis secara mendalam dilakukan berdasarkan kajian teori, setelah didapat gambaran yang jelas dan lengkap tentang aspek-aspek yang diteliti. 66

Upload: dangkhuong

Post on 29-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini diarahkan pada metode deskriptif analisis melalui metode

survey yaitu menjelaskan secara sistematis faktor atau gejala. Gejala yang ada dan

mencari keterangan-keterangan atau informasi secara utuh dan faktual untuk pada

saat ini. Kerlinger (Sugiyono, 1993 : 3) mengemukakan bahwa, penelitian survey

adalah, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi datayang

dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar

variabel, sosiologis maupun psikologis.

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini

tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode ekspenmen. namun

generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif,

David Kline (Sugiyono, 1993 : 3).

Selanjutnya peneliti akan menganalisis tentang masalah keterlibatan

stakeholder dan strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Jadi, sifat analisis dari penelitian ini merupakan kegiatan lanjutan dari

deskripsi gejala dan peristiwa. Analisis secara mendalam dilakukan berdasarkan

kajian teori, setelah didapat gambaran yang jelas dan lengkap tentang aspek-aspek

yang diteliti.

66

67

Mengenai pendekatan kualitatif, dapat dijelaskan menurut Lexy J. Moleong

(1996), sebagai berikut:

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metodekualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkansasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifatdeskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studidengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahandata, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannyadisepakati oleh kedua belah pihak: Peneliti dan Subyek Penelitian.

Berdasarkan pada definisi di atas, tergambarlah mengenai karakteristik

pendekatan kualitatif, sebagai berikut : Pertama, menunjukkan bahwa penelitian

kualitatif memiliki latar alamiah sebagai sumber data langsung serta peneliti menjadi

instrumen utama; Kedua, mengimplikasikan bahwa data.yang dikumpulkan dalam

penelitian kualitatif lebih cenderang dalam bentuk kata-kata dari pada angka-angka

sebagaimana yang ada dalam penelitian kuantitatif; Ketiga, menyatakan bahwa

penelitian ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil. Dalam penelitian ini

data dan informasi yang dikumpulkan lebih terfokus pada kegiatan yang dilakukan.

bukan dari hasil semata; Kempat dan Kelima, menegaskan mengenai analisis yang

digunakan oleh peneliti kualitatif serta pemaknaannya. Melalui analisis induktif,

peneliti berupaya mengungkapkan makna dari keadaan yang diamatinya.

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, maka jelaslah bahwa

instmmen penelitian yang dimaksud adalah peneliti yang menjadi pengumpul data

utama dalam penelitian ini.

68

B. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 1994 : 112) sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan Iain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian mi

jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto.

Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor

(1975) yang menyatakan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata orang yang ditulis atau diucapkan

sendiri dan tingkah laku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada setting

dan individu-individu dalam setting tersebut secara utuh. Dengan demikian subjek

penelitian mi tidak direduksi menjadi variabel-variabel yang terpisah atau menjadi

Hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari keselurahan. Penelitian kualitatif

memberikan deskripsi secara naratif tentang gejala tertentu.

1. Kata-kata dan Tindakan

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai

merapakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis

atau melalui perekaman audio tapes dan pengambilan foto. Pencatatan sumber data

utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merapakan hasil usaha

gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dengan seperangkat

petunjuk seperti yang telah diungkapkan, kiranya peneliti akan dapat menjaring kata-

kata dan tindakan yangrelevan saja, terutama dengan memanfaatkan kriteria inklusi-

eksklusi.

69

2. Sumber Tertulis

Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merapakan

sumber data kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data,

bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan

jurnal ilmiah, sumber dari arsip, dan dokumen resmi.

3. Foto

Digunakan bersama-sama dengan pengamatan berperan serta. Saat-saat suatu

peristiwa yang bemilai sejarah, sosial, ritual, dan kultural akan sangat bermanfaat

apa bila dipelajari detail-detailnya dalam foto dari pada hanya mengalami

peristiwanya tanpa foto. Penggunaan foto untuk melengkapi sumber data jelas sekali

manfaatnya. Pada prinsipnya data-data tersebut merapakan segala sesuatu yang dapat

dilihat sebagai suatu sumber informasi yang dapat dianalisa dan diinterpretasikan

dari aspek-aspek yang dibahas dalam penelitian ini.

Selanjutnya mengenai sumber data atau populasi dalam penelitian kualitatif,

mengacu pada empat tipe sumber data penelitian kualitatif, yaitu setting, penstiwa,

orang dan proses (Huberman,1984) Dengan demikian pemilihan sampel dilakukan

secara purposive dan mengacu pada konsep sampel berlanjut untuk mencapai

redundancy dengan berdasarkan tujuan penelitian dan mampu memberikan

kelengkapan informasi tentang keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan

pendidikan pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten.

70

Merujuk pada kerangka pemikiran dan fokus masalah penelitian ini yang

menjadi sumber data, diantaranya : 1) Stakeholder Internal, yang terdiri dari

penguras yayasan, unsur pimpinan lembaga, para dosen tetap yayasan dan

mahasiswa; 2) Stakeholder Ekstemal, yang terdiri dari pemerintah daerah, tokoh

masyarakat di bidang pendidikan, dan dunia usaha.

Sebagai rincian dari sumber data yang penulis lakukan wawancara, adalah;

1) UNTIRTA Banten, terdiri dari; Sekretaris Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten,

Pimpinan Universitas (Pembantu Rektor I) dan Pimpinan Fakultas (Tiga Orang

Dekan), Ketua Lembaga Tingkat Universitas, dan Para Dosen (Sembilan Orang),

serta mahasiswa; 2) STIA Maulana Yusuf Banten, terdiri dan; Sekretaris Yayasan

Pendidikan Administrasi Maulana Yusuf Banten, Para Unsur Pimpman (Ketua dan

Pembantu Ketua I, II dan III, Ketua jurusan, dan Para Dosen (Delapan Orang), serta

mahasiswa.

Dalam melakukan penelusuran data penelitian, yang dijadikan sebagai

sandaran untuk wawancara dan studi dokumentasi adalah dengan mengacu kepada

kisi-kisi instmmen penelitian yang tergambar pada tabel di bawah ini:

VA

RIA

BE

L

AS

PE

K

Per

umus

anS

trat

egi

Pere

ncan

aan

Pen

did

ikan

2.

Kete

rlib

ata

n

Sta

keh

old

er

Tab

el.

3.1

KIS

I-K

ISI

INS

TR

UM

EN

PE

NE

LIT

IAN

SU

BV

AR

IAB

EL

1N

DIK

AT

0R

1.V

isid

anM

isiy

ang

dii

rum

usk

an

.

2.S

osi

alis

asi

Vis

id

an

Mis

i.

3.St

rate

giya

ngdi

ingi

nkan

Yay

asan

.4.

Stra

tegi

yang

dike

mba

ngka

nPa

raP

enge

lola

.

5.K

enda

laya

ngdi

hada

pi.

6.U

paya

yang

dila

kuka

n.

1.K

ete

rlib

ata

nU

nsu

r

Pim

pina

n.2.

Ket

erli

bat

anP

ara

Do

sen

.

3.K

ete

rlib

ata

nP

em

da

&

Mas

yara

kat.

4.U

paya

mel

ibat

kai-

Sta

keh

old

er.

SU

MB

ER

/

RE

SP

ON

DE

N

1.Y

ayas

an2.

Uns

urP

impi

nan

Uni

vers

itas

dan

Faku

ltas,

Seko

lah

Tin

ggi

dan

Juru

san

.

1.P

ara

Do

sen

.

1.Y

ayas

an.

1.U

nsur

Pim

pina

nU

nive

rsit

as&

Faku

ltas,

Seko

lah

Tin

ggi

&Ju

rusa

n.

1.S

.d.a

1.S

.d.a

Uns

urP

impi

nan.

Do

sen

.

Uns

urP

impi

nan

AS

DA

II.

Tok

ohM

asya

raka

t.S

tak

eh

old

er

Inte

rnal

&

Ek

stem

al.

CA

RA

/M

ET

OD

E

INS

TR

UM

EN

1.W

aw

an

cara

.

2.St

udi

doku

men

;R

IPda

nPo

kok-

poko

kPr

ogea

m.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Do

ku

men

tasi

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

Wan

cara

/D

ok

um

en

.

Waw

an

cara

.

Waw

an

cara

.

72

Menentukan sumber data dalam penelitianini dilakukan, sementara penelitian

berjalan, dengan metode sebagai berikut; Peneliti memilih sampel yang dinilai akan

memberikan data dan informasi yang diperlukan; kemudian berdasarkan data dan

informasi yang diperoleh, peneliti menetapkan sampel atau sumber data berikutnya

yang memungkinkan dapat memberikan data dan informasi yang telah lengkap.

Namun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Nasution (1988), yang

berpendapat bahwa penentuan sampel atau responden dianggap telah memadai

apabila telah sampai pada taraf "Redudancy" atau kejenuhan, artinya bahwa dengan

menggunakan sumber data atau responden yang berlanjut, dinilai tidak akan ada lagi

tambahan informasi dan data yang berarti.

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian yang bersifat deskriptif analitik

lebih menitikberatkan pada perekaman situasi yang terjadi dalam kontek masalah

yang dibahas. Dengan demikian pada penelitian ini alat utama bagi pengumpulan

data yang diperlukan adalah melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

E. Kusmana (1984 : 94), mejelaskan bahwa metode deskriptif analitis

memungkinkan adanya suatu langkah evaluatif atas keadaan yang nyata terjadi. Juga

memungkinkan pula peneliti memberikan masukan-masukan yang dipandang

berguna, bermanfaat dari aspek yang dikaji atau tehadap masalah-masalah yang ada

di lapangan, sehingga akan memberikan suatu analisa yang lebih mendalam terhadap

kondisi yang terjadi.

73

Irawan Soehartono (dovo :4) menegaskan bahwa pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif tidak menggunakan kuesioner berstruktur seperti alat ukur untuk

vanabel tertentu. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif temtama

menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation), dan juga

wawancara mendalam (m-depth interview), analisis ,si (content analysis), serta

beberapa lainnya. Dalam pengamatan berperan serta pembuatan catatan dilakukan

sesegera mungkin setelah pengamatan selesai dilaksanakan.

Penelitian kualitatif sangat mendasarkan din pada desknpsi, perbandingan,

pengamatan, analisis isi, tinjauan histons, dan proses single-subjeck. Jadi, penelitian

kualitatif menggunakan manusia sebagai suatu kesatuan secara utuh dan tidak

. direduksi menjadi variabel-variabel.

Diperlukannya observasi atau pengamatan secara langsung maupun tidak

langsung adalah, sebagai langkah untuk memperoleh data-data atau informasi

mengenai tindakan-tindakan yang mencermmkan kmerja dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Cara im dimaksudkan untuk mendapatkan data yang cermat,faktual dan kontekstual.

Moleong (1996 : 112) dengan mengutip pendapat Lofland dan Lofland yang

menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan. Kata-kata tersebut terangkap melalui seangkaian wawancara yang telah di

persiapkan secara matang, baik berupa wawancara yang bersifat terbuka maupunwawan cara yang terstruktur.

74

Wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka ditunjukan

untuk mendapatkan data atau informasi yang lengkap dan mendalam, sedangkan

wawancara terstruktur lebih ditujukan untuk menjaga agar wawancara dapat

berlangsung, tetap pada konteks permasalahan penelitian dan untuk meyakinkan

kebenaran data yang bersifat spesifik. Wawancara yang diarahkan pada suasana

dialogis ini dilakukan beralang-ulang kepada responden hingga mencapai kejenuhan,

dalam pengertian peneliti telah menemukan hal-hal yang berkaitan dengan faktor

yang diteliti.

Studi dokumentasi dilakukan untuk melacak berbagai informasi yang

berkaitan dengan keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan

pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten. Dokumen-dokumen yang dikaji

antara lain; Rumusan Visi, Misi dan Tujuan Lembaga, Konsep Strategi Perencanaan

Pendidikan, Rencana Induk Pengembangan, Bukti keterlibatan Stakeholder Internal

maupun Ekstemal, Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Edukatif,

Bentuk Pengembangan PTS tersebut, serta Laporan Kegiatan.

Studi ini sangat penting sebagai produk nyata yang dapat memberikan

gambaran lebih jelas mengenai keterlibatan Stakeholder (Internal atau Ekstemal)

dalam merumuskan strategi perencanaan pendidikan pada kedua PTS tersebut.

Sekaligus dapat digunakan sebagai bahan 'trianggulasi' dan 'member check'

terhadap kebenaran dari keterangan responden.

75

Sebagai kelengkapan catatan lapangan (field notes) dan ketelitian data yang

diperoleh, peneliti melengkapi diri dengan buku catatan dan tape recorder, peralatan-

peralatan tersebut digunakan untuk "mencatat" informasi verbal maupun non-verbal

selengkap mungkin.

Sedangkan Instrumen penelitian yang di maksud adalah peneliti sendiri

(human instrument), karena manusia mempunyai adaptabilitas tinggi serta responsif

terhadap situasi yang berubah-ubah yang terjadi selama penelitian berlangsung.

Selain itu, sebagai menusia peneliti memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada

responden tentang sesuatu yang kurang dipahami, juga memiliki kemampuan untuk

menggali sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya, tidak diduga atau tidak lazim

yang dapat memperdalam makna penelitian (Nasution, 1990 : 55-66).

D. Tahap-tahap Penelitian

Usaha mempelajari penelitian kulitatif tidak terlepas dan usaha pengenalan

tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri

pokoknya peneliti menjadi sebagai alat penelitian, menjadi sebagai alat penelitian,

menjadi berbeda dengan tahap-tahap penelitian non-kualitatif. Khususnya analisa

data ciri khasnya sudah dimulai sejak awal pengumpulan data.

Kirk dan Miller (Moleong, 1994) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

memiliki empat tahapan antara lain; (1) Invensi; (2) Kegiatan Lapangan; (3)

Penafsiran; dan (4) Eksplanasi. Kemudian Nasution (1992 : 85) membagi langkah

penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahapan : (1) Tahap orientasi; (2) Tahap

eksplorasi; (3) Tahap memberi check.

76

Menurut Bogdan (Moleong, 1993 : 85) mengatakan bahwa pelaksanaan

sesuatu penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu; (1) Pra-lapangan; (2) Kegiatan

lapangan; (3) Analisis intensif.

Tahapan-tahapan penelitian yang diajukan oleh Nasution tersebut adalah

sebagai berikut:

Tahap orientasi, yaitu berupa penelitian awal dengan tujuan memperoleh

gambaran permasalahan yang lebih lengkap guna memantapkan fokus penelitian.

Tahapan ini terdiri dari langkah-langkah :

(a) Menjajaki dan menilai kondisi lapangan, setelah peneliti membaca terlebih

dahulu tentang situasi dan kondisi lapangan yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian;

(b) Memilih dan menggunakan informasi, yaitu memafaatkan orang-orang yang-

layak dipilih dan dipercaya memberikan informasi mengenai masalah penelitian

ini;

(c) Menyiapkan perlengkapan penelitian yaitu jauh sebelumnya dipersiapkan

pedoman wawancara, observasi, kamera/foto, alat rekaman atau tape recorder.

Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait yang berada pada kedua PTS

tersebut, seperti; Penguras Yayasan, Para Pejabat Struktural, Dosen Yayasan,

Mahasiswa, Tokoh-tokoh Masyarakat Pengamat Pendidikan, Pemerintahan

Daerah dan Dunia Usaha;

(d) Melakukan adaptasi atau penyesuaian dengan situasi lapangan, dan peneliti

menjadi bagian dari organisasi untuk memperoleh gambaran situasi sebenarnya

77

Tahap eksplorasi, terdiri dari kegiatan; (a) melakukan pemahaman latar

penelitian dan mempersiapkan diri untuk melakukan penelitian, memperoleh data

dengan sikap yang selektif, menjauhi keadaan yang akan mempengaruhi data,

mencari informasi yang relevan dan selalu berpedoman pada masalah penelitian; (b)

ke lapangan dengan menjaga hubungan keakraban dan menyadari tugas sebagai

peneliti pada objek penelitian; (c) mengumpulkan data sesuai dengan masalah

melalui teknik pengumpulan data, yaitu melalui wawancara dengan strategi setiap

tahapan wawancara yang telah dilakukan, peneliti menyusun deskripsi hasil

wawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan.

Hal itu dilakukan untuk membantu kemudahan analisis data dan untuk

menemukan pola jawaban dengan cara reduksi data. Terkait dengan deskripsi yang

telah dibuat, peneliti membuat catatan terpisah bempa catatan refleksi yang

merupakan pandangan peneliti dalam melihat permasalahan penelitian.

Tahap member check terdiri dari tiga kegiatan : (a) melakukan korfimasi

terhadap data yang diperoleh dengan mengecek kebenaran data bersama pihak

informan untuk memberikan tanggapan-tanggapannya sebagai langkah re-check

kebenaran data; (b) melakukan kegiatan yang sifatnya trianggulasi yakni

menuntaskan kebenaran data dan meminta tanggapan mengenai data yang diperoleh

dengan pihak ketiga yang relevan dan diyakini dapat memberikan informasi tentang

permasalahan penelitian; (c)menyajikan ataumempresentasikan data.

78

Tahap ini pada prinsipnya dilakukan dengan verifikasi data yaitu mengecek

validitas data yang dimaksudkan untuk mengecek kebenaran informasi-informasi

yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Pengecekan informasi

ini dilakukan setiap kali peneliti selesai melakukan wawancara yakni dengan

mengkonfirmasikan catatan-catatan hasil wawancara. Dalam wawancara itu juga

dapatmungkin disimpulkan bersama-sama dengan informan.

E. Prosedur Analisis Data

Nasution (1998); menyatakan bahwa persoalan yang dihadapi oleh peneliti

kualitatif dalam menganalisis data adalah tidak adanya prosedur baku yang dapat

dijadikan pedoman atau pola analisis data. Pendapatnya, bahwa "Analisis data

memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Lagi pula tidak

ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap

peneliti harus mencari sendiri metoda yang dirasakan cocok dengan sifat

penelitiannya.

Moleong (1996 : 104), berpendapat bahwa karakter analisis dalam penelitian

kualitatif berlangsung secara induktif dan terus menerus, dengan kata lain analisis

data ini dilakukan dalam suatu poses yang berarti pelaksanaannya sudah dilakukan

semenjak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih intensif lagi sesudah

meninggalkan lapangan. Miles dan Huberman (1984 : 21) menjelaskan bahwa

pengolahan dan analisis data dilaksanakan semenjak awal hingga selesai penulisan

laporan penelitian, melalui tahap reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan.

79

Bogdan dan Biklen (1982 : 154-149) memisahkan proses analisis data atas ']",jj

analisis selama di lapangan dengan analisis setelah data terkumpul dan kegiatan

lapangan telah cukupmemadai.

Berdasarkan pada keterangan di atas, maka prosedur penglolahan dan analisis

data meliputi kegiatan :

1. Reduksi data; dilakukan dengan cara memilih data yang sudah disusun dalam

laporan lapangan, kemudian menyusunnya kembali dalam bentuk uraian atau

laporan yang lebih terperinci. Selanjutnya laporan yang direduksi dirangkum

dan dipilih berdasarkan hal-hal pokok serta difokuskan pada hal-hal penting

dan relevan dengan fokus penelitian.

Kategorisasi data; data atau informasi yang diperoleh diidentifikasi satuan

anahsisnya dan altematif kategori yang dimungkinkan untuk satuan analisis

tersebut. Tahapan proses analisisis ini dilakukan dengan cara mengorganisasi

data dan membangun kategori. Organisasi data, dilakukan dengan membuat

kode berdasarkan pertanyaan penelitian, membuat pengertian untuk

memeriksa tulisan-tulisan, melihat pada kode-kode utama untuk setiap

pertanyaan penelitian, membangun kategori, karena interaksi antara teori dan

data (Huberman, 1984). Kategori dilihat dari kemiripan unsur-unsur yang

terkandung dalam suatu aspek atau unsur-unsur yang membedakan antara

satu aspek dengan yang lainnya. Kategori dalam studi ini dilihat berdasarkan

tempat, pelaku dan proses.

80

Nasution (1988 : 129-150) menyarankan, bahwa selesai analisis data dengan

tahapan diatas, dilakukan juga prosedur reduksi data, display data, kesimpulan dan

verifikasi;

1. Reduksi data, dilakukan dengan menelaah kembali seluruh catatan lapangan

yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi

dengan tujuan untuk menemukan hal-hal pokok atau penting yang berkenaan

dengan fokus penelitian yakni keterlibatan stakehoder UNTIRTA Banten dan

STIA MY Banten (Internal dan Ekstemal) dalam merumuskan strategi

perencanaan pendidikan. Selanjutnya hal-hal pokok tersebut dirangkum

dalam susunan yang lebih sistematis sehingga dapat diketahui dengan mudah

makna tema atau polanya.

2. Display data, dan pola yang tampak di atas, yang dimaksud adalah display

data, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan, sehingga data yang dikumpulkan

menjadi memiliki makna tetentu.

3. Kesimpulan dan Verifikasi, menarik kesimpulan data penelitian untuk

memantapkannya, maka dilakukan verifikasi melalui member check maupun

trianggulasi. Sehingga proses verifikasi kesimpulan ini dapat berlangsung

selamadan sesudah data dikumpulkan.

81

F. Validitas Penelitian.

Nasution (1992 : 105) Menjelaskan mengenai validitas penelitian, dengan

pemyataan :

Keabsahan data merupakan konsep penting dari konsep kesahihan(validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi "Positivisme".Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai denganapa yang sesungguhnya ada dan terjadi dalam dunia kenyataan, danapakah penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata memang sesuaidengan yang sebenarnya ada atau terjadi.

Selanjutnya, Nasution (1992 : 149-151) mengungkapkan bahwa validitas

menilai proses dan produk dengan kriteri-kriteria, yaitu Kredibilitas,

Transferabilitas, Dependabilitas, dan Konfirmabilitas, secara aktual usaha memenuhi

kriteria tersebut di jelaskan dalam uraian di bawah ini:

1. Kredibilitas, merupakan salah satu ukuran tentang kebenaran data yang

dikumpulkan. Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan

kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden atau

nara-sumber. Untuk memenuhi kriteria ini dilakukan upaya antara lain:

a. Menyediakan waktu yang cukup untuk mengenai baik responden maupun

keadaan lapangan, sehingga mendapatkan kesempatan yang sebaik-

baiknya dalam mengumpuikan dan re-check semua data yang diperlukan.

b. Mempelajari fokus penelitian secara mendalam melalui observasi secara

penuh dan terus menerus.

c. Melakukantrianggulasi melalui pengecekan kebenaran data pada sumber

dan metode yang berbeda.

82

d. Mendiskusikan hasil penelitian dengan pihak yang relevan seperti teman

sejawat, dan lainnya yang mengetahui ihwal penelitian ini atau peer

debriefing.

e. Melakukan komparasi penelitian ini dengan penelitian lainnya.

f Meminta penilaian reponden terhadap kebenaran data, tafsiran, dan

kesimpulan atau melakukan member-check.

2. Transferabilitas, mencapai kriteria penelitian ini tergantung dari pengguna

yang memanfaatkan pada suatu situasi tertentu dalam mengupayakan untuk

kemungkinan dapat diaplikasikan pada situasi dan kondisi yang lain.

Karenanya dilakukan deskripsi data yang disusun secara rinci dan jelas.

3. Dependabilitas, tercapainya kriteria ini diupayakan agar pengumpulkan data,

pembentukan dan penggunaan konsep, pembuatan penafsiran serta

kesimpulan penelitian dijaga agar tetap konsisten.

4. Konfirmabilitas, pencapaiannya dilakukan melalui audit-audit trail dalam

mengupayakan agar hasil penelitian sesuai dengan data dan merapakan satu

kesatuan. Kegiatan audit trail antara lain;

a. Merekam dan mencatat data inentah selengkap mungkin untuk

digunakan sebagai bahan analisis selanjutnya.

b. Menganalisis data dengan menyeleksi, merangkum, kemudian

menyusun kertibali, dan melakukan pembahalan dengan arahan

pembimbing.

c. Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data

d. Melaporkan keselurahan proses dan hasil penelitian dalam tulisan ini.

83

Dengan upaya dan berbagai langkah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian

ini diharapkan akan diperoleh data dan informasi yang lengkap, sehingga dapat

dijadikan dasar bagi pembahasan penelitian yang mengkaji tentang keterlibatan

stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan pada Universitas Tirtayasa

Banten dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Maulana Yusuf Banten di

Kabupaten Serang.

I

i nT>*mV" "Ssr si i. > f £eri::w;Ms:::^!:;»«srafflffl!HiwKM!-s;:». . :_ J» , . i. .. ?. * r S i i:KLS,»R::?tsKEbl.:ssS:U;HSi)ii»::.sIH:!.- • -J." "!'" —" — f f- t PB'BTirT"! !"• KiJKfT"—•: !