proposal tugas akhir (2)
Post on 02-Jan-2016
62 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui bidang keuangan merupakan bidang yang sangat
penting dalam sebuah perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil maupun
besar, yang mempunyai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, dimana
tujuan jangka pendek adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal dan kontinuitas
perusahaan dapat dipertahankan, sedangkan jangka panjangnya adalah untuk perluasan
atau ekspansi, dan hal ini disebabkan oleh alasan – alasan tertentu yang tidak semata –
mata untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik melainkan keinginan perusahaan
untuk berprestasi yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan kondisi yang lebih baik
serta agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan dapat tumbuh berkembang maka
perusahaan juga harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Dan untuk
mengetahui dengan tepat kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan analisis yang
tepat.
Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah Laporan
Keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat
menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Laporan
keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan di Indonesia harus mengacu pada, Standar
Akuntansi Keuangan ( SAK ) yang di susun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),
disamping itu harus memenuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai dengan
prinsip akuntansi yamg berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
1
Pada dasarnya Pimpinan Perusahaan atau manajer sangat berkepentingan terhadap
laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan maka manajer dapat
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dari waktu yang terdahulu
maupun waktu yang sedang berjalan. Dengan menganalisis data keuangan tahun-tahun
yang lalu maka dapat diketahui kelemahan dari perusahaan, serta hasil-hasil yang
dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya bagi
perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan di lakukan di waktu yang akan
datang.
Selain manajemen, kreditur dan investor juga berkepentingan atas laporan
keuangan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit dan penanaman modal. Kreditur
jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui besarnya aktiva yang akan digunakan
sebagai jaminan dalam pemberian kredit. Kreditur jangka pendek berkepentingan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban yang harus segera
dipenuhi, dengan dana yang bersumber dari aktiva lancarnya. Dalam mengadakan
interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya ukuran
atau standar tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah
rasio. Pengertian rasio adalah gambaran suatu hubungan dari dua unsur (suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain) secara sistematis sehingga dapat diketahui deskripsi
tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila
angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka standar. Analisis laporan keuangan
meliputi penelaahan tentang hubungan dan hasil kecenderungan atau trend dan untuk
mengetahui apakah keadaaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan :
2
memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan
antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
Oleh karena itu untuk kepentingan pilihan investasinya masyarkat perlu mengetahui
perbedaan kinerja keuangan dari perusahaan – perusahaan yang terkait.
Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka peneliti mengambil judul, yaitu :
“ Penerapan Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Bantu Untuk Mengevalusai Kinerja
Perusahaan Pada PT.AXX “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah
yang diajukan adalah:
a. Metode apakah yang tepat dalam menilai kinerja perusahan pada PT.AXX?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dari salah satu faktor likuiditas, solvabilitas, dan profitability
apa yang dapat di terapkan dalam pada PT.AXX.
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada manajemen agar dapat mengetahui perbedaan dari
suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan juga dapat menilai prospek dan risiko
perusahaan.
1.4.2 Manfaat Teori
Menambah saranan informasi perbendaharaan kepustakaan dan memperluas ilmu
pengetahuan mahasiswa yang telah diterima di bangku kuliah dan dihaarpkan dapat
membantu peneliti lain yang hendak menyusun Tugas Akhir ini dengan mengambil topik
permasalahan yang sama.
1.4.3 Manfaat Kebijakan
Dalam perekonomian sekarang ini laporan keuangan merupakan media yang
pentng sebagai dasar perusahaan untuk dapat mentukan atau menilai posisi keuangan
perusahaan tersebut phak – pihakyang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.
1.5 Metode Pengamatan
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan Tugas akhir ini penulis menggunakan metode – metode berikut
untuk mengumpulkan data :
a. Metode Observasi, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang ditelit.
4
b. Metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan meihat foto - foto dan catatan –
catatan atau dokumen – dokumen yang dianggap penting.
2. Teknik Analisa Data
Adapun untuk penganalisaan data, penulis menggunakan analisa data sebagai berikut :
a. Analisa Kualitatif
Yaitu teknik analisa data dengan menggunakan logika, pendapat dari fakta atau bukti
– bukti lain yang kemudian diberikan penjelasan dalam bentuk uraian kalimat.
b. Analisa Kuantitatif
Yaitu teknik analisa data dengan memasukkan angka – angka kedalam suatu rumus,
dimana yang penulis maksd adalah teknik analisa rasio yang terdiri dari :
( Mamduh M. Hanafi : 1995 )
1. Rasio Likuditas
Rasio yang dimana mengukur kemampuan likuditas jangka pendek
perusahaan dengan menggunakan aktiva lancar. Ada 2 macam rasio likuiditas
yaitu :
a.) Current Rasio : Aktiva Lancar
Hutang Lancar
5
b.) Quick Rasio : Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
2. Rasio Solvabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan memenuhi kewajiban – kewajiban
jangka panjangnya. Dan rasio ini memiliki 3 macam yaitu :
a.) Total Hutang terhadap Total Aset : Total Hutang
Total Aktiva
b.) Time Intersest Earned : Laba Sebelum Pajak & Bunga ( EBIT)
Bunga
c.) Fixed charge Coverage : EBIT + Biaya Sewa
Bunga + Sewa
3. Rasio Profitabilitas
Rasio yang menukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
( profitabilitas ) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.
Dan ada beberapa macam rasio dalam profitabilitas, antara lain :
a.) Profit Margin : Laba Bersih
Penjualan
6
b.) Return on Asset : Laba Bersih
Total Aktiva
c.) Return on Equity : Laba Bersih
Modal Saham
4. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur sejauh mana tingkat efektifitas penggunaan aset dengan
melihat aktivitas aset. Dimana rasio ini memiiki beberapa aktivitas, yaitu :
a.) Rata – rata umur piutang : Piutang
Penjualan / 365
b.) Perputaran Piutang : HPP
Persediaan
c.) Perputaran Aktivitas Tetap : Penjualan
Total aktifa tetap
d.) Perputaran Total Aktiva : Penjualan
Total Aktiva
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjuan Teori
2.1.1 Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
keuangan yang dapat dipergunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan sebagai alat
bantu untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan, baik dari intern
maupun ekstern.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2004:07.2) definisi laporan keuangan
adalah, laporan keuangan yang didalamnya terdapat proses pelaporan keuangan. Dimana
laporan keuangan yang lengkap meliputi : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan ( yang dapt disajikan dalam bentuk laporan arus kas atau laporan arus
dana ), dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan materi penjelasan dan bagian
integral dari laporan keuangan tersebut.
2. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
( 2004:12,13,14.4), yaitu :
8
a.) Tujuan Pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b.) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Misalnya informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang
diatur perusahaan seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan.
c.) Memberikan informasi keuangan mengenai perubahan dalam harta dan hutang suatu
perusahaan, misalnya informasi mengenai sumber pengguanaan dana.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Dikatakan kualitatf karena sampai saat ini tidak ada model matematis atau
kuantitatif yang bisa dipakai untuk membentuk informasi yang bermanfaat. Karakteristik
– karakteritik tersebut akan membedaka informasi yang lebih bermanfaat dengan
informasi yang kurang bermanfaat. Karakteristik – karakteristik ini harus
dipertimbangkan ketika perusahaan memilih beberapa alternatif metode akuntansi.
( Mamduh M. Hanafi,MBA). Dan terdapat beberapa macam karakteristik kualitatif
pokok, yaitu ; dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
a.) Bisa Dipahami
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dipahami oleh pemakai, serta
mengacu kepada pemakai laporan keuangan umum ( broad classes of decision
makers ), tidak mengacu kepada sekelomok orang tertentu.
9
b.) Relevan
Suatu informasi dapat dikatakan relevan apabila dapat membuat perbedaan
keputusan yang diambil, dan mempengaruhi ekonomi pemakai. Sehingga dapat
berguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan.
c.) Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal ( reliable ). Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang tak akurat, kesalahan material, dan dapat
diandalkan. Keandalan informasi dipengaruhi oleh : substansi mengungguli bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat, dan kelengkapan.
d.) Dapat Dibandingkan
pemakian harus dapat membandingkan laporan keuanga perusahaan antarperiode
untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Selain itu,
pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
4. Pemakai Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2004:09,2 ) pemakaian laporan keuangan
meliputi pihak – pihak intern perusahaan ( manajer / pimpianan ) maupun pihak ekstern
( pemilik perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, karyawan ), yang dimansebagai
dasar pembuatan pertimbangan- pertimbangan dan pengambilan keputusan yang sesuai
dengan kepentingan pihak – pihak pemakai laporan keuangan tersebut, beberapa
kebutuhan ini meliputi :
10
a.) Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai :
Laporan pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan/pemegang saham
atas kepercayaan yang diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk mengelola
perusahaan.
Dasar atau bahan pertimbangan untuk menetapkan rencana kegiatan usaha di
masa mendatang.
b.) Investor
Seorang investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah
harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden.
c.) Kreditur
yang berkepentingan untuk mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan,
terutama perusahaan yang mengajukan permohonan kredit, yaitu untuk
memutuskan pemberian kredit dan menentukan besarnya pinjaman yang akan
diberikan.
d.) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berbeda di bawah kekuasaan
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan
dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasr
untuk menyusun statistik pendaptan nasional dan statistik lainnya.
11
e.) Karyawan
Karyawan berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dan terkadang mereka
sering tertarik pada informasi mengenai stabilitas dn profitabilitas. Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,
kesempatam kerja.
5. Keterbatasn Laporan Keuangan
Adapun sisi lain untuk memahami manfaat laporan keuangan seperti adanya
keterbatasan laporan keuangan, agar dalam membacanya tidak enimbulkan salah tafsir.
1. Laporan keuangan bersifat historis, yangtidak lain merupakan laporan atas kejadian –
kejadian yang telah lewat,laporan tidak dapat dianggap sebagai satu – satunya sumjbet
informai dalam proses pengambilan keputusan.
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap – tiap
pemakai.
3. Laporan keuangan melalui proses penyusunan tidak dapat lepas dari taksiran dan
berberapa pertimbangan.
4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian
yang tidak menguntungkan, maka lazimnya dipilh alternatif yang nantinya dapt
menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
12
5. Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya, dan peristiwa
– peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formalitas.
6. Laporan keuangan disusun menggunakan istilah – istilah teknis, yang dimana para
pemakaianya diasumsikan memahami teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses perhitungan rasio agar dapat
mengevaluasi keadaan keuangan pada masa lalu, masa sekarang dan memproyeksikan
hasil yang akan datang. ( Drs. S. Munawir 1998:5)
Menurut Hanafi dan Abdul Halim ( 2007:69 ), laporan keuangan menjadi penting
karena memberikan input ( informasi ) yang diberikan adalah mengenai pengambilan
keputusan. Adapun laporan informasi yang diberikan adalah mengeani profitabilitas,
risiko dan timing aliran kas. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dengan
informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh
kareana itu perlu dilakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan.
2. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisa ( alat – alat analisa ) digunakan untuk menentukan
dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut. Agar dari laporan
13
keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat diperoleh informasi yang lebih dalam maka
laporan keuangan harus dianalisis terlebih dahulu.
Dan ada dua metode yang dapat digunakan oleh setiap penganalisis laporan
keuangan, yaitu: ( Drs.S.Munawir,1998:36).
a.) Analisis Horizontal, yaitu analisa dengan menggunakan perbandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui
perkembangnnya. Dan metode horizontal ini disebut juga metode analisis dinamis.
b.) Aanalisis Vertikal, yaitu apabila lporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
priode atau satu saat saja, adalah dengan memperbandingkan antar pos yang atau
dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui
keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut
juga sebagai metode analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya
untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisis yang bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut :
a.) Analisa perbandingan laporan keuangan, yaitu metode dan teknik analisa dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
Data absolut atau jmlah – jumlah dalam rupiah
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
Prosentase dari total
14
b.) Trend atau kecenderungan posisi dan kemajuan keuangan perusahan yang dinyatakan
dalam prosentase
c.) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, yaitu suatu
metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing – masing aktiva
terhadap total aktiva, stuktur permodalannya, dan komposisi beban – beban
( perogkosan ) dibandingkan dengan jumlah penjualan.
d) Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu suatu analisa untuk mengetahui
sumber – sumber serta penggunaan modal kerja selama periode akuntansi tertentu.
e.) Analisa sumber dan penggunaaan kas ( cash flow statement analysis ), yaitu suatu
analisa untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk
mengetahui sumber – sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
f.) Analisa rasio, yaitu suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos – pos
tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi
( gabungan ) dari kedua laporan tersebut.
2.1. 3 Analisa Rasio
1. Pengertian Analisa Rasio
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan ( berarti ). Misalnya antara Hutang dan Modal, antara Kas dan Total Asset,
antara Harga Pokok Produksi dengan total Prnjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat
15
lazim digunakan para analisa keuangan. Serta rasio keuangan sangat penting dalam
melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. ( Sofyan S, 1998 : 297 )
Analisa rasio seperti halnya alat – alat analisa lain adalah ” future oriented ”, oleh
karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor – faktor yang ada pada
periode atau waktu ini dengan faktor – faktor di masa yang akan datang yang mungkin
akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.
Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung
kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterprstasiakan data yang
bersangkutan ( Drs. S.Munawir, 1998 : 64 )
2 . Keunggulan Analisis Rasio
Analisa rasio ini memiliki keunggulan dibandingan teknik analisa lainnya.
Keunggulan tersebut adalah :
a.) Rasio merupakan angka – angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
b.) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c.) Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain
d.) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi metode pengambilan keputusan dan
prediksi.
e.) Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau ” time series ”.
16
f.) Lebuh mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
2.1.4 Jenis – jenis Rasio
Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang dikenal untuk memahami
perusahaan. Umumnya rasio yang dikenal dan populer adalah : Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, Profibilitas. Namun sebenarnya banyak lagi rasio yang dapat dihitung dari
laporan keuangan, yang tentunya tergantung pada jenis rasio atau metode yang akan
diteliti.
Disamping Courties Dupont juga memiliki kerangka analisa yang lain. Dupont
menganggap yang penting adalah ROI dan dari sini ia kembangkan rasio yang dapat
menghubungkan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Selanjutnya akan kita bahas jenis
– jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis.
Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Rasio – rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi
tentang modal kerja yaitu pos – pos aktiva lancar dan hutang lancar. Beberapa rasio
likuiditas ini adalah sebagai berikut :
Rasio Lancar =
17
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Quick Rasio =
2. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Ada beberapa rasio solvabilitas yaitu :
1) Debt Ratio
Debt Ratio =
2) The Debt to Equity Ratio
The Debt to Equity Ratio =
3) Debt to Total Capitalization Ratio
Debt to Total Capitalization Ratio =
4) Times Interest Earned Ratio
Times Interest Earned Ratio =
3. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas
Rasio Profitabilitas / Rentabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur
18
Aktiva Lancar - Persediaan
Hutang Lancar
Total Utang
Total Aktiva
Jumlah Utang
Modal Sendiri
Utang Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang + Modal Sendiri
Laba Sebelum Bunga & Pajak (EBIT)
Beban Bunga
dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara
produktif, dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Ada pulamacam –macam
dari rasio ini yaitu :
1) Net Profit Margin
Net Profit Margin =
2) Gross Profit Margin
Gross Profit Margin =
3) Return on Investment
Return on Investment (ROI) =
4) Return on Equity
Return on Equity (ROE) =
5) Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) =
4. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat
aktivitas asset. Rasio aktivitas ada 4 yaitu :
19
Laba Bersih Sesudah Pajak
Penjualan
Penjualan
Laba Kotor
Laba Bersih Sesudah Pajak
Laba Bersih Sesudah Pajak
Laba Bersih Sesudah Pajak
Total Aktiva
Modal Sendiri
Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar
1) Total Assets Turnover
Total Assets Turnover =
2) Fixed Assets Turnover
Fixed Assets Turnover =
3) Receiveable Turnover
Receiveable Turnover =
4) Average Collection Period
Average Collection Period =
20
Penjualan
Total Aktiva
Penjualan
Aktiva Tetap
Penjualan
Piutang Rata-Rata
Piutang Rata-Rata x 360
Penjualan
top related