proposal tugas akhir - uchup

17
PROPOSAL TUGAS AKHIR “ VIRTUAL ENVIRONMENT MENGGUNAKAN GEOTAGGING PADA TEKNOLOGI MOBILE ANDROID ” Oleh : YUSUF MACHSAR 10.04.111.00026 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO

Upload: luqman-harris

Post on 29-Dec-2015

64 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Tugas Akhir - Uchup

PROPOSAL TUGAS AKHIR

“ VIRTUAL ENVIRONMENT MENGGUNAKAN GEOTAGGING PADA TEKNOLOGI MOBILE ANDROID ”

Oleh :

YUSUF MACHSAR 10.04.111.00026

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNOJOYOBANGKALAN

2013

Page 2: Proposal Tugas Akhir - Uchup

1. JUDUL

VIRTUAL ENVIRONMENT MENGGUNAKAN GEOTAGGING BERBASIS SIG

PADA TEKNOLOGI MOBILE ANDROID.

2. ABSTRAKS

“Lingkungan virtual” (Virtual environment) diartikan sebagai sebuah lingkungan

berbasis sistem virtual reality, di mana seorang user dapat berinteraksi dengan objek-

objek dalam dunia virtual. Dibuat secara virtual karena objek-objek yang disimpan

hanya bisa di buka dengan aplikasi ini, aplikasi virtual ini sebagai pemandu dalam

perjalan untuk menuju suatu tempat atau lokasi, berbagai informasi foto dengan

menggunakan gotangging, dan menampilkan jalan terpendek untuk menuju lokasi.

Geotagging adalah fitur pada handphone untuk mengetahui posisi dari foto yang telah

dihasilkan. Informasi tersebut berupa GPS (latitude dan longitude). Pemanfaatan fitur

GPS yang sangat banyak manfaatnya tetapi belum teraplikasikan dengan apa yang di

minta pemakai sebagai contohnya : Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UKKM) saat

ini sangat berkembang, tapi mereka punya kendala yakni akses informasi kepada

konsumen untuk mempromosikan barang yang mereka produksi. Dengan memakai

aplikasi ini mereka bisa mempromosikan produk mereka dengan objek foto dan

informasi-informasi produk mereka, memalui device android yang dijalankan di

mobile sehingga bisa di gunakan bnyak orang.

Keywords : virtual environment, geotagging, gps, android

3. LATAR BELAKANG

Akhir- akhir ini GIS ( geoggraphic Information System ) telah menjadi bagian tak

terpisahkan dari solusi yang digunakan oleh berbagai industri seperti pertambangan,

pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, transportasi dll. Dalam dunia transportasi

GIS dapat digunakan untuk mencari solusi bagaimana suatu daerah dapat dipetakan

kedalam aplikasi mobile yang dapat di akses dimana saja dan kapan saja, sehingga

dapat membantu para pengguna jalan atau wisatawan yang belum mengenal betul

dengan daerah yang dikunjungi. Pencarian jalur sangat diperlukan bagi pengguna

jalan yang tidak tahu jalan mana yang akan dilalui agar sampai ke tempat tujuannya

dalam suatu kab / kota. Dengan berkembangnya teknologi terutama pada teknologi

ponsel / mobile dan popularitas pengguna ponsel, terutama penerapan open source

programing, GPRS, dan teknologi lainnya, maka sangat memungkinkan untuk

Page 3: Proposal Tugas Akhir - Uchup

menggabungkan teknologi komunikasi mobile dengan GIS yang kemudian

membentuk teknologi baru mobile GIS. Dengan menginterasikan GIS dan ponsel,

akan didapatkan data informasi yang aman dan ekonomis untuk pengguna yang ingin

mengakses dan mempublikaskan informasi, misalnya berdasarkan lokasi. Pada proyek

akhir ini dirancang sebuah sistem informasi geografis untuk menganalisa rute

terpendek antar lokasi di kab. Pamekasan, sehingga dengan sistem ini diharapkan

dapat dilakukan antisipasi untuk memperkecil jarak tempuh ke lokasi tujuan sehingga

dapat menghemat waktu dan BBM.

4. PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana membuat aplikasi android yang mampu menampilkan peta digital,

croping peta, pinning alamat, pada google maps.

2. Bagaimana membuat aplikasi yang bisa memberikan informasikan dengan tepat

dan dapat dipertanggung jawabkan ke pada pengguna sistem.

3. Bagaimana menerapkan algoritma ant System dalam pencarian jalur terbaik.

5. TUJUAN

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membantu menampilkan peta berupa visual dalam handphone

2. Mampu memberikan informasi yang tepat mengenai suatu lokasi umum dan

tempat wisata

3. Memberikan alternatif jalur terbaik menuju lokasi tujuan

6. BATASAN MASALAH

Sedangkan batasan masalah untuk membangun aplikasi ini yaitu :

1. Pemakaian jalan yang digunakan adalah jalan – jalan utama dan jalan lokal

2. Study kasus di Kabupaten Pamekasan.

3. Gadget yang digunakan harus yang berbasi Android

4. Fasilitas yang dimaksud antara lain :

1. POM Bensin

2. Rumah Makan

3. Hotel

Page 4: Proposal Tugas Akhir - Uchup

4. Rumah sakit

5. Pusat Oleh – Oleh khas Pamekasan

6. Tempat Beribadah

7. Pusat Perbelanjaan

8. Tempat Wisata

9. Pelabuhan, Airport, terminal

7. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode pengumpulan data

dan pengembangan sistem.

7.1 Metode pengumpulan data

Pengumpulan data yang diperlukan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Literatur

Menggunakan berbagai macam literatur yang berhubungan dengan Ant System

dan permasalahan jalur terpendek.

2. Observasi

Mengadakan observasi dan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada

narasumber yang mengetahui tentang hal yang berhubungan dengan topik.

3. Referensi Internet

Mencari referensi melalui internet.

4. Data – data

Mengumpulkan data – fasilitas umum dan pariwisata yang diperlukan

Data titik jalan dari openstreetmaps

7.2 Metode pengembangan sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan meliputi analisis kebutuhan

perangkat lunak, perancangan perangkat lunak, implementasi perangkat lunak dan

analisis kinerja perangkat lunak.

7.3 Perancangan sistem

1. Membuat use case

2. Membuat activity diagram

7.4 Implementasi Sistem

Page 5: Proposal Tugas Akhir - Uchup

Setelah kita mendapatkan data dari google maps dan beberapa data dari dinas

terkait kita masuk dalampembuatan aplikasi yaitu membangun aplikasi pencarian

terpendek.

1. Memasukkan data peta dalam simulator android

2. Membuat menu sistem

3. Memasukkan algoritma ANT SYSTEM dalam system pencarian jalur

terpendek

7.5 Uji coba Sistem

Setelah selesai, melakukan penegcekan terlebih dahulu pada simulasi jave SDK

Android, apakah berhasil, menginstal aplikasi ini pada gadget mobile yang

bersistem operasi Android dan melakukan Ujicoba

8. TINJAUAN PUSTAKA

8.1 Graf

Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain melalui

sisi/busur (edges) (Zakaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan yaitu

himpunan V dan himpunan E.

a. Verteks (simpul) :V = himpunan simpul yang terbatas dan tidak kosong

b. Edge (sisi/busur):E = himpunan busur yang menghubungkan sepasang simpul.

Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota, atom-

atom suatu zat, nama anak, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya.

Busur dapat menunjukkan hubungan (relasi) sembarang seperti rute penerbangan,

jalan raya, sambungan telepon, ikatan kimia, dan lain-lain. Notasi graf: G(V,E)

artinya graf G memiliki V simpul dan E busur.

Macam-macam Graf

Menurut arah dan bobotnya, graf dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

Page 6: Proposal Tugas Akhir - Uchup

1. Graf berarah dan berbobot : tiap busur mempunyai anak panah dan bobot.

Gambar 2.1 menunjukkan graf berarah dan berbobot yang terdiri dari tujuh

titik yaitu titik A,B,C,D,E,F,G. Titik menujukkan arah ke titik B dan titik

C, titik B menunjukkan arah ke titik D dan titik C, dan seterusnya. Bobot

antar titik A dan titik B pun telah di ketahui.

Gambar 8.1 Graf berarah dan berbobot

2. Graf tidak berarah dan berbobot : tiap busur tidak mempunyai anak panah

tetapi mempunyai bobot. Gambar 2.2 menunjukkan graf tidak berarah dan

berbobot. Graf terdiri dari tujuh titik yaitu titik A,B,C,D,E,F,G. Titik A

tidak menunjukkan arah ke titik B atau C, namun bobot antara titik A dan

titik B telah diketahui. Begitu juga dengan titik yang lain.

Gambar 8.2 Graf tidak berarah dan berbobot

3. Graf berarah dan tidak berbobot: tiap busur mempunyai anak panah yang

tidak berbobot. Gambar 2.3 menunjukkan graf berarah dan tidak berbobot.

Gambar 8.3 Graf berarah dan tidak berbobot

Page 7: Proposal Tugas Akhir - Uchup

4. Graf tidak berarah dan tidak berbobot: tiap busur tidak mempunyai anak

panah dan tidak berbobot.

Gambar 8.4 Graf tidak berarah dan tidak berbobot

8.2 PENCARIAN JALUR TERPENDEK

Secara umum penyelesaian masalah pencarian jalur terpendek

dapat dilakukan menggunakan dengan dua metode, yaitu

metode algoritma konvensional dan metode heuristik. Metode

algoritma konvensional diterapkan dengan cara perhitungan

matematis seperti biasa, sedangkan metode heuristik diterapkan

dengan perhitungan kecerdasan buatan dengan menentukan

basis pengetahuan dan perhitungannya.

A. Metode konvensional

Metode konvensional berupa algoritma yang menggunakan

perhitungan matematis biasa. Ada beberapa metode

konvensional yang biasa digunakan untuk melakukan

pencarian jalur terpendek, diantaranya Djikstraa, Floyd -

Warshall, dan algoritma Bellman-Ford

B. Metode heuristik

Adalah sub bidang dari kecerdasan buatan yang digunakan

untuk melakukan pencarian dan penentuan jalur terpendek.

Ada beberapa algoritma pada metode heuristik yang biasa

digunakan dalam pencarian jalur terpendek. Salah satunya

adalah algoritma semut.

8.3 ALGORITMA SEMUT

Algoritma Semut diadopsi dari perilaku koloni semut yang dikenal sebagai sistem

semut (Dorigo, 1996). Secara alamiah koloni semut mampu menemukan rute

terpendek dalam perjalanan dari sarang ke tempat-tempat sumber makanan.

Page 8: Proposal Tugas Akhir - Uchup

Koloni semut dapat menemukan rute terpendek antara sarang dan sumber

makanan berdasarkan jejak kaki pada lintasan yang telah dilalui. Semakin banyak

semut yang melalui suatu lintasan, maka akan semakin jelas bekas jejak kakinya.

Hal ini akan menyebabkan lintasan yang dilalui semut dalam jumlah sedikit,

semakin lama akan semakin berkurang kepadatan semut yang melewatinya, atau

bahkan akan tidak dilewati sama sekali. Sebaliknya lintasan yang dilalui semut

dalam jumlah banyak, semakin lama akan semakin bertambah kepadatan semut

yang melewatinya, atau bahkan semua semut akan melalui lintasan tersebut.

Gambar 2.1 menujukkan perjalanan semut dalam menemukan jalur terpendek dari

sarang ke sumber makanan.

Gambar 8.2.1 Perjalanan semut menemukan sumber makanan.

Gambar 8.2.1..a di atas menunjukkan ada dua kelompok semut yang akan

melakukan perjalanan. Satu kelompok bernama L yaitu kepompok yang berangkat

dari arah kiri yang merupakan sarang semut dan kelompok lain yang bernama

kelompok R yang berangkat dari kanan yang merupakan sumber makanan. Kedua

kelompok semut dari titik berangkat sedang dalam posisi pengambilan keputusan

jalan sebelah mana yang akan diambil. Kelompok semut L membagi dua

kelompok lagi. Sebagian melalui jalan atas dan sebagian melalui jalan bawah. Hal

ini juga berlaku pada kelompok semut R. Gambar 8.2.1.b dan gambar 8.2.1.c

menunjukkan bahwa kelompok semut berjalan pada kecepatan yang sama dengan

meninggalkan feromon atau jejak kaki di jalan yang telah dilalui. Feromon yang

ditinggalkan oleh kumpulan semut yang melalui jalan atas telah mengalami

banyak penguapan karena semut yang melalui jalan atas berjumlah lebih sedikit

Page 9: Proposal Tugas Akhir - Uchup

dari pada jalan yang di bawah. Hal ini dikarenakan jarak yang ditempuh lebih

panjang daripada jalan bawah. Sedangkan feromon yang berada di jalan bawah,

penguapannya cenderung lebih lama. Karena semut yang melalui jalan bawah

lebih banyak daripada semut yang melalui jalan atas. Gambar 8.2.1 d

menunjukkan bahwa semut-semut yang lain pada akhirnya memutuskan untuk

melewati jalan bawah karena feromon yang ditinggalkan masih banyak.

Sedangkan feromon pada jalan atas sudah banyak menguap sehingga semut-semut

tidak memilih jalan atas tersebut. Semakin banyak semut yang melalui jalan

bawah maka semakin banyak semut yang mengikutinya. Demikian juga dengan

jalan atas, semakin sedikit semut yang melalui jalan atas, maka feromon yang

ditinggalkan semakin berkurang bahkan hilang. Dari sinilah kemudian terpilihlah

jalur terpendek antara sarang dan sumber makanan.

8.4 Algoritma Ant System

Menurut Dorigo dan Gambardella (dalam Lelsono, 2009), Ant Colony

Optimization (ACO) diadopsi dari perilaku koloni semut yang dikenal sebagai

sistem semut. Sedangkan Ant System (AS) sendiri adalah sebuah algoritma dalam

kelompok ACO yang diaplikasikan untuk masalah TSP. Beberapa jenis

pendekatan ACO yang lain yaitu Ant System (AS), elistis Ant System (EAS),

Rank-based Ant System (ASRank), Max-min Ant System (MMAS).

Secara informal khususnya untuk khususnya untuk kasus TSP murni AS bekerja

sebagai berikut : ( setiap semut memiliki titik awal yang berbeda ). secara

berulang kali satu per satu titik yang ada dikunjungi oleh semut dengan tujuan

untuk menghasilkan sebuah rute. Pemilihan titik – titik yang akan dilaluinya

didasarkan pada suatu fungsi probabilitas, dinamai aturan transisi stastus ( State

Transition rule ) dengan mempertimbangkan visibility ( invers dari jarak ) titik

tersebut dan jumlah feromon yang terdapat pada ruas yang menghubungkan titik

tersebut.

8.5 GIS (Geographic Information System)

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang

digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Dalam

pemanfaatannya, SIG banyak diaplikasikan untuk :

Pengaturan infra struktur seperti jaringan listrik, telepon, jalan, jalur kereta api,

saluran pipa air minum, Studi dampak lingkungan, seperti erosi dan banjir.

Perencanaan dan pengelolaan Tata Guna Lahan. Pengelolaan dan pemetaan

Page 10: Proposal Tugas Akhir - Uchup

sumber daya alam. Secara umum Sistem informasi geografi merupakan sistem

informasi sistem informasi yang berbasis komputer yang digunakan untuk

mengelola dan menyimpan data atau informasi geografi.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu

titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan

hasilnya. Data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki

sistem koordinat tertentu, sebagai dasar refensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat

menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, ternd, pola dan pemodelan.

Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi yang lainnya.

8.6 Mobile GIS

Teknologi GIS mengalami perkembangan yang sangat pesat. Diantaranya adalah

mobile GIS, dimana GIS yang tadinya hanya digunakan di lingkungan kantor

menjadi semakin fleksibel dan mampu digunakan di luar kantor secara mobile.

Mobile GIS dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, update, manipulasi,

analisa dan menganalisa informasi geografis secara mudah. Mobile GIS

mengintergasi salah satu atau lebih teknologi berikut :

Perangkat mobile

Global Positioning System (GPS)

Wireless communication untuk mengakses internet (GIS)

Data GIS biasanya diperoleh dari lapangan melalui lembaran – lembaran peta.

Proses editing dilakukan secara manual dengan cara memasukkan kedalam

database GIS. Mobile GIS mempunyai kelebihan dan kekurangan yang

diantaranya sebagai berikut :

Kelebihan Mobile GIS

Bersifat mobile, bisa digunakan dimana saja

Lebih efisien dan bisa dipadukan dengan GPS

Penggunaan lebih mudah, ringgan dan mudah dibawah.

Kekurangan Mobile GIS

User interface ditampilkan dalam layar yang kecil

Pengaksesan terhadap GIS dan fungsi-fungsinya tidak selengkap dan

sekomplek di desktop

8.7 ANDROID

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti

telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi

Page 11: Proposal Tugas Akhir - Uchup

para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan

oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc.,

pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk

mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari

34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google,

HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan

perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance

menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler.

Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache,

sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini

terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat

dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah

yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau

dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

8.8 JADWAL KEGIATAN

Berikut adalah jadwal dalam pembuatan dan penyusunan tugas akhir ini.

No KegiatanBulan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1. Studi literatur

2. Analisa dan

perancangan

3. Implementasi

4. Pengujian dan

analisis hasil

5. Penulisan

8.9 DAFTAR PUSTAKA

1. Nor Azlina Ab.aziz, Mohamad Yusoff Alias, Kamarulzaman Ab. Aziz “

Particle swarm Optimizition for Constrained and Multiobjective Problems ”

Faculty of engineering and technology multimedia University Malaysia 2011

2. Boko Susilo, Rusdi Efendi, Siti Maulinda “Implementasi dan analisa kinerja

algoritma Ant System dalam penyelesaian multiple travelling salesman

problem ” seminar nasional aplikasi teknologi informasi 2011

Page 12: Proposal Tugas Akhir - Uchup

3. Muttakhiroh, I. “ Menentukan jalur terbaik menggunakan algoritma semut ”.

Yogjakarta program gelar sarjana universitas islam indonesia 2007

4. Hu, X. Particle Swarm Optimization. 2006

5. Mark L. Murphy. “Beginning Android ” 2009

6. Wei-Meng lee. “ Begining Android Aplication Development “ 2011