program kreativitas mahasiswa.pdf
Post on 15-Dec-2015
49 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“PERKERASAN BETO BERPORI SEBAGAI SALAH SATU
SOLUSI KONSTRUKSI RAMAH LINGKUNGAN”
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
FAZA ADITA FARIZKI (NIM: 1304448; Angkatan: 2013)
RIYAN NURDIYANSYAH (NIM: 1307130; Angkatan: 2013)
TRISNA ADETIA RAMDANI (NIM: 1305212; Angkatan: 2013)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan program kreativitas mahasiswa
gagasan tertulis yang berjudul “Penggunaan Beton Berpori Sebagai Solusi
Konstruksi Ramah Lingkungan”.
Ucapan terimakasih kami berikan kepada semua pihak yang membantu
dalam penulisan program kreativitas mahasiswa ini, terutama pada pembimbing
kami, Bpk. Dr. Ir. Drs. Iskandar Muda P. MT.
Kami menyadari dalam penulisan PKM ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan, akhir kata semoga PKM ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, 31 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan .............................................................................................i
Kata Pengantar .............................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................iii
1.Ringkasan .............................................................................................1
2.Pendahuluan .............................................................................................2
A.Latar Belakang.........................................................................................2
B.Tujuan Penulisan......................................................................................3
C.Manfaat Penulisan....................................................................................3
3.Gagasan ..............................................................................................4
4.Kesimpulan ..............................................................................................8
5.Daftar Pustaka ..............................................................................................9
Lampiran
PENGGUNAAN BETON BERPORI SEBAGAI SOLUSI PERKERASAN
KAKU YANG RAMAH LINGKUNGAN
RINGKASAN
Pada umumnya pembangunan sebuah jalan dilakukan dengan
menggunakan perkerasan kaku yang kedap air, sehingga menyebabkan
berkurangnya daerah lahan terbuka hijau yang berdampak pada berkurangnya
daerah resapan air.
Hal ini menjadi tuntutan rasional bagi para Rekayasawan melakukan alternatif
rekayasa sipil yang diusahakan dapat membuat sebuah konstruksi atau rekasaya
sipil tanpa mengurangi aspek ramah lingkungan. untuk menjaga kelestarian
Solusi Alternatif yang diperlukan oleh kita sebagai bagian dari lingkungan
tersebut adalah dengan membangun sebuah konstruksi yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu penulisan ini merujuk pada bagaimana membangun sebuah
konstruksi jalan yang ramah lingkungan, yaitu salah satunya dengan
pembangunan jalan dengan perkerasan beton berpori.
Penggunaan beton berpori merupakan alternatif yang ramah lingkungan,
penggunaannya diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah pada bagian sisi
jalan.
Beton berpori adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari campuran
agregat kasar, semen, air, dan sedikit agregat halus dengan atau tanpa bahan
tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut, campuran ini
menciptakan suatu sel terbukas truktur, membiarkan air hujan untuk menembus
mendasari lahan, sehingga terbentuklah daerah-daerah resapan air.
Gagasan tersebut diharapakan menjadi solusi alternatif dalam membangun sebuah
konstruksi perkerasan jalan yang ramah lingkungan. Gagasan ini dibuat
berdasarkan fenomena lingkungan di sekitar kita , yaitu berkurangnya daerah
lahan hijau yang berdampak berkurangnya daerah resapan air.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beton berpori adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari
campuran agregat kasar, semen, air, dan sedikit agregat halus dengan atau
tanpa bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu beton
tersebut,campuran ini menciptakan suatu sel terbukastruktur, membiarkan air
hujan untuk menembus mendasari lahan.
Beton berpori (porous concrete) merupakan material konstruksi yang
memiliki keunikan tersendiri. Sesuai dengan namanya, beton berpori adalah beton
yang memiliki pori-pori sehingga dapat ditembus oleh air. Dengan adanya pori-
pori pada beton, maka dapat digunakan untuk menyerap limpasan permukaan dan
sekaligus menambah cadangan air tanah. Dengan diaplikasikan pada perkerasan
jalan misalnya pada bahu maka limpasan air darijalan diharapkan akan terserap
kedalam tanah, dan dapat terkuranginya debit air pada saluran drainase.
Perkerasan beton berpori sangat jarang digunakan dalam pembangunan
infrastruktur. Tetapi apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton
multifungsiterutama untuk menanggapi isu green engineering, maka beton
berpori dapat dianggap layak dijadikan salah satu bahan konstruksi ringan yang
memegang peranan penting di masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian
tentang cara pembuatan, komposisi, dan daya tahan dari beton berpori sebagai
bahan konstruksi yang ramah lingkungan terutama untuk aplikasi konstruksi
dengan beban yang relatif ringan.
Oleh karena itu, untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan
penelitian sejauh mana besarnya kekuatan beton berpori dari nilai kuat tekan, kuat
lentur, porositas dan mengetahui kapasitas beton berpori dalammeloloskan air
untuk diresapkan ke dalam tanah dengan metode falling head water permeability
test.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembahasan ini untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
antara beton berpori dengan beton normal. Adapun sasarannya antara lain :
a) Penggunaan beton berpori untuk preservasi jalan
b) Menggunakan material limbah beton bekas yang tidak bernilai menjadi
material beton yang berkualitas untuk preservasi jalan rigid pavement
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat digunakan sebagai alternatif beton berkualitas untuk preservasi dan
rehabilitasi di jalan raya menggunakan struktur perkerasan kaku (rigid
pavement).
2. Dapat menghemat anggaran, dengan mengurangi penggunaan material batu
pecah sebagai pengganti agregatnya dengan menggunakan hasil daur ulang
limbah beton.
3. Menguragi eksploitasi batu pecah di gunung dan di sungai
4. Menambah daerah resapan air, dengan memberi ruang lebih untuk air masuk
ke dalam tanah.
SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN SEBELUMNYA
Umumnya, untuk menangani kerusakan surface-course pada jalan
beton digunakan beton normal secara ready-mix untuk preservasi jalan yang
rusak tersebut. Dengan proporsi campuran beton sebagai berikut :
Tabel 1.1 Standar Proporsi Campuran Beton Rigid Pavement
(sumber : Suryawan Ari, 2006)
Dengan menggunakan beton normal maka semen, batu pecah dan pasir, volume
yang dipesan dan bentuk konstruksi seperti pada umumnya, tanpa adanya
penghematan dana dan upaya rekayasa lingkungan.
GAGASAN YANG DIAJUKAN
Kondisi ruas jalan yang saat ini menggunakan perkerasan kaku (rigid
pavement) sampai saat ini belum terjadi kerusakan yang berat. Untuk
mengantisipasi adanya kerusakan pada bagian surface course agar tidak sampai
merusak bagian base course nya harus dilakukan penanganan yang cepat pada saat
surface course telah mengalami kerusakan.
Berdasarkan hasil penelitian sifat-sifat yang dimiliki oleh beton daur ulang dengan
agregat bekas pakai dapat dipergunakan untuk beton struktural dengan kekuatan
relatif sama dengan beton normal, dimana kuat tekan yang dimiliki dapat
mencapai 380 kg/cm2 atau sekitar 98% dibanding dengan beton normal, pada
faktor air semen 0,4 dapat mencapai 350 kg/cm2, atau sekitar 92% dibanding
beton normal pada faktor air semen 0,5. (Techno Konstruksi, 2010).
Penggunaan beton berpori merupakan alternatif yang ramah lingkungan,
penggunaannya diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah pada bagian sisi
jalan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan
mengurangi proporsi agregat halus padamix desain beton normal. Agregat batu
pecah yang dipakai yaitu ukuran seragam 1-2 cm. Agregat halus dalam uji
pendahuluan dengan proporsi 5%, 10% dan 30% dari proporsi agregat halus
beton normal. Setelah diketahui proporsi yang tepat maka akan diuji dengan
variasi FAS 0,30; 0,35; dan 0,40. Kemudian akan diuji kuat tekan, kuat
lentur, porositas, permeabilitas dengan metode falling head water permeability
test. Dari hasil pengujian beton berpori menggunakan 30% pasir dan variasi FAS
0,30; 0,35; dan 0,40 didapat nilai tertinggi yaitu pada campuran 30% pasir dan
FAS 0,35 sebesar 5,190 MPa untuk kuat tekan dan 0,383 Mpa untuk kuat lentur.
Porositas dan permeabilitas horisontal tertinggi terjadi pada campuran 30% pasir
dan FAS 0,40 yaitu porositas sebesar 20,807 % (Metode betonnormal) ,porositas
sebesar 27,696 % (Metode VIM), permeeabilitas horisontal sebesar 1,363 cm/dt.
Permeabilitas secara vertikal dicapai pada FAS 0,30 dengan nilai 3,132cm/dt.
Beton berpori dalam penelitian ini tidak memenuhi spesifikasi sebagai perkerasan
untuk badan jalan karena memilikki nilai kuan tekan dan kuat tarik lentur yang
rendah, sehingga hanya dapatdigunakan sebagai bahan trotoardan bahu jalan saja.
Material Penyusun Beton Berpori
A. Agregat
Agregat kasar yang digunakan pada beton berpori memiliki dimensi yang
seragam atau dapat dikombinasikan dengan agregat berdimensi lain dengan
minimal dimensi 9mm – 5mm. Sedangkan untuk agregat halus pada beton
berpori hanya digunakan sedikit Semen. Semen yang dibutuhkan dalam
pembuatan beton berporisebaiknya dalam kondisi baik serta memenuhi standart.
SNI 15-2049-2004 mengenai semen portland. Jenis semen yang digunakan PPC
(Pozoland Portland Cement).
B. Air
Kualitas air yang digunakan dalam campuran beton berpori tidak berbeda dengan
beton normal, dimana air yang digunakan memiliki kualitas yang baik juga.
Sesuai dengan persyaratan SNI 03-6871-2002. Pada pembuatanbeton, air
diperlukan dalam proses pengadukan untukmelarutkan semen supaya membentuk
pasta semen yangkemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar
sampai yang paling halus dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat
agar dapat mudah dikerjakan dalam proses pengadukan, maupun pemadatan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa air berperan sebagai penyatu dari keseluruhan
komponen beton.
C. Aplikasi Beton Berpori sebagai Perkerasan
Menggunakan beton berpori sebagai salah satu alternatif perkerasan
diharapkan dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang ada. Dengan
penggunaan beton berpori maka air permukaan, terutama air hujan akan
dapatdisalurkan ke dalam tanah kembali agar tidak terbuang begitu saja. Sehingga
dapat menambah cadangan air tanah, serta mencegah terjadinya kebanjiran. Akan
tetapi dengan adanya pori-pori pada beton maka kuat tekan beton berpori akan
lebih rendah dari pada beton normal, sehingga beton jenis ini lebih cocok
digunakan untuk menahan beban lalulintas yang rendah pada aplikasinya sebagai
perkerasan.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Pada saat terlihat jalan mengalami kerusakan pada bagian surface
course nya, maka harus dilakukan penanganan dengan cepat agar tidak merambat
sampai bagian base course atau sub base nya.Pada jalan yang rusak kemudian di
keruk (milling) pada bagian yang rusak yang kemudian diganti dengan material
beton CTB hasil recycling limbah beton langsung dihamparkan pada bagian jalan
yang mengalami kerusakan.
Adapun langkah-langkah proses daur ulang limbah beton menjadi beton siap
pakai untuk perkerasan jalan rigid pavement sebagai berikut :
Pembuatan benda uji beton berpori dalam penelitian ini dirancang berdasarkan
kesimpulan yang didapat dari berbagai jurnal penelitian yang telah
dilakukan
sebelumnya. Tata cara pembuatan beton berpori dalampenelitian ini adalah :
a. Menentukan kuat tekan beton berpori yaitu 150 - 180kg/cm
b. Memilih jenis semen, yaitu semen portland komposit, dan menentukan
berat jenis semen dalam campuran beton, yaitu 325 kg/m
c. Menentukan nilai faktor air semen yang digunakan, yaitu sebesar 0,4 (menurut
ACI 522R-10 Report on Pervious Concrete).
d. Menentukan berat jenis agregat kasar yang digunakandalam campuran. Dalam
hal ini digunakan berat jenis agregat kasar 1.300 kg/m (berdasarkan penelitian
Bagus H.P.).
Ukuran agregat kasar yang digunakan adalah dengan persentase 30% agregat
2-3 cm (lolos saringan 38 mm dan tertahan pada saringan 19mm), 40% agregat
1-2 cm (lolos saringan 19 mm dan tertahan pada saringan 9,6 mm) dan 30%
agregat 0,5-1 cm (lolos saringan 9,6 mm dan tertahan pada saringan 4,8 mm).
e. Admixture yang digunakan adalah Abu sekam padi dengan kadar 10, 15,
20% dari berat semen dalam setiap campuran beton berpori; Fly ashdengan
kadar 10, 15, 20% dari berat semen dalam setiap campuran beton berpori;
dan Produk Sika Air Entraining dengan kadar 1, 2, 3% dari berat air dalam
setiap campuran beton berpori.
f. Nilai slump diabaikan, karena nilai slumpyang terbentuk dari campuran beton
berpori sangat besar. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pemakaian
agregat halus dalam campuran beton berpori.
g. Mencari kadar air dan penyerapan dari agregat kasar, yang bertujuan untuk
mencari hasil koreksi persentase jumlah air dalam campuran,agar didapatkan
campuran pasta semen yang dapat mengikat agregat secara kuat.
h. Koreksi proporsi jumlah air dalam campuran beton berdasarkan kadar air
dan penyerapan pada agregat kasar.
i. Pengadukan dilakukan secara manual dan terdiri dari dua tahap, yaitu
pertama mencampur agregat dengan sebagian bubuk semen selama kurang
lebih 2 menit, agar semen dapat menyelimuti keseluruhan permukaan
agregat. Setelah itu dilanjutkan pengadukan dengan campuran air dan
seluruh semen sampai terbentuk campuran beton yang siap dicetak.
KESIMPULAN
1. Dengan begitu kualitas beton berpori memiliki kekuatan 98% dibandingkan
beton normal pada faktor air semen 0,5 dan 92% pada faktor air semen
0,4. Sehingga beton daur ulang ini dapat dipergunakan untuk preservasi,
rehabilitasi dan pembangunan jalan dengan perkerasan kaku (rigid
pavement).
2. Dengan penggunaan teknologi beton berpori diharapkan setidaknya dapat
mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat kurangnya daerah
resapan air
DAFTAR PUSTAKA
Aly Anas, (1998), Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
Anon (2000) Bituminous Pavements Material, Design and Evaluations, Lechres
Notes, School of Civil Engineering, University Nottingham.
Ary Suryawan (2005) Perkerasan jalan beton dengan semen Portland, Beta
Offset, Yogyakarta.
Basuki, Achmad. 2012. Beton Ramah Lingkungan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Manu, A.I, (1995), Perkerasan Kaku, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Sukirman Silvia, (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit : NOVA,
Bandung.
Suprapto, T.M, (2004), Bahan dan Struktur Jalan Raya, KMTS FT UGM,
Yogyakarta.
Techno Konstruksi Majalah (2010) Daur Ulang Limbah beton untuk perkerasan
jalan berkualitas, Jakarta.
LAMPIRAN 1 KETUA
BIODATA KETUA
a. NAMA : TRISNA ADETIA RAMDANI
b. NIM : 1305212
c. TEMPAT TANGGAL LAHIR : MAJALENGKA, 24 FEBRUARI
2015
d. ALAMAT : DESA PAGANDON,
KADIPATEN
MAJALENGKA JAWA BARAT
e. EMAIL : trisnaadetia@gmail.com
f. No telpon : 085724483251
g. RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN 1 BD. MAKMUR
SMPN 1 RAWAJITU TIMUR
SMAN 1 MAJALENGKA
h. DAFTAR PRESTASI : -
LAMPIRAN 2 ANGGOTA
BIODATA ANGGOTA
a. NAMA : FAZA ADITYA FARIZKI
b. NIM : 1304448
c. TEMPAT TANGGAL LAHIR : BANDUNG 18 APRIL 1995
d. ALAMAT : JALAN LAPANG TEMBAK
SELATAN NO. 10
RT 09 RW 07 KELURAHAN
PADASUKA KECAMATAN
CIMAHI TENGAN KOTA
CIMAHI 40526
e. EMAIL : fazaafarizki@gmail.com
f. No telpon : 082117071777
g. RIWAYAT PENDIDIKAN : SD KARTIKA SILIWANGI 5
SMPN 3 CIMAHI
SMAN 5 CIMAHI
h. DAFTAR PRESTASI : -
LAMPIRAN 3 ANGGOTA
BIODATA ANGGOTA
a. NAMA : RIYAN NURDIANSYAH
b. NIM : 1307130
c. TEMPAT TANGGAL LAHIR : GARUT 22 FEBRUARI 1995
d. ALAMAT : DESA PADAULUN ,
MAJALAYA BANDUNG
e. EMAIL : riyannurdiansyah7@gmail.com
f. No telpon : 085794163542
g. RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN 9 KEBON TIWU
SMPN 1 CIPARAY
SMAN 1 CIPARAY
h. DAFTAR PRESTASI : -
top related