prester.doc
Post on 11-Dec-2014
128 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RESEP 1
1.1Dosen : Bu Sinta
Informasi: tensi tinggi, punya penyakit maag, nyeri sendi, asam urat,
bengkak, tidak sering makan jeroan.
DTP, penjelasan dan solusi:
Wrong dose (no 4) : dosis metilprednisolon 2mg-40mg/hari (BNF,
369).
Dosis prednisolon 30-60mg/hari (dipiro, 1544)
4mg prednisolon setara dg 5mg metilpred, 24 mg setara dg 30mg
metilpred (BNF, 394)
Penggunaan prednisolon: 3-5hari
Rentang dosis metilpred: 4/5 x (30-60mg/hari)= 24-48mg/hari.
Metilpred yg tersedia: 4 mg.
Untuk mencapai terapi dibutuhkan: 3x2 tab, untuk 5 hari =
3x2tabx5hari=30 tab.
SOLUSI: aturan pakai diganti 3x2 tablet.
Drug Interaction (no 5) (interaksi obat): Interaksi kortikosteroid
dengan antasida (mengandung magnesium) menyebabkan tubuh
kehilangan kalium & menahan terlalu banyak natrium (Interaksi Obat,
18).
SOLUSI: hindari penggunaan antasida yg mengandung magnesium
(antasida dapat diganti dg PPI) & menjaga keadaan pasien agar tidak
stress.
Pemakaian jangka panjang menyebabkan osteoporosis (Obat2
Penting, 729).
SOLUSI: Penambahan vit. D + kalsium untuk menghindari terjadinya
osteoporosis.
Terapi non frmaklogi: mengurangi konsumsi makanan yg tinggi purin.
Rekomendasi resep:
R/ metilpred tab mg 4 XXX
s.t.d.d tab 2 da X
1.2Dosen: Bu Sinta
Informasi: gout pertama kali (akut), tidak alergi obat, tidak konsumsi
purin, sangat bermasalah dg pencernaan (pernah operasi usus buntu),
nyeri hebat dan rasa sakit di persendian.
DTP, penjelasan dan solusi:
Wrong dose (no 4) : dosis pada resep tidak sesuai. Dosis untuk gout
prednisolon 30-60mg/hari setara dg 24-48mg/ hari (BNF 58, 399).
SOLUSI: perbaikan aturan pakai menjadi 3x2tab & dilakukan
perhitungan kesetaraan prednisolon dg metilpred.
Metilpred merupakan kortikosteroid yg memiliki aktvitas
glukokortikoid (efek samping:diabetes, osteoporosis) &
mineralokortikoid (efek samping: hipertensi, retensi Na) (BNF 58,
397). Metilpred memiliki efek samping gangguan pencernaan (PIO
depkes RI).
SOLUSI: first choice untuk gout akut adlah NSAID dosis tinggi
(dipiro 7, 1543), tpi pasien sangat bermasalah pda pencernaan shngga
tdak bisa diberi NSAID. Tetap diberi metilpred dg aturan pemakaian
saat lambung terisi dan diantara waktu makan (farmklogi terapi, 513).
Rekomendasi resep:
R/ metilpred tab mg 4 XXX
s.t.d.d tab 2 da X
RESEP 2
2.1 Dosen: Bu Sinta
Informasi: gout awal, sakit dan bengkak pada sendi, demam, pernah
operasi tukak lambung, alergi amoksisilin, minum jamu pegal linu
DTP, penjelasan dan solusi:
Dosis dexamethasone: 0,5mg-10mg/ hari (BNF 58, 398)
- Frequency inappropriate (no 4): dosis terlalu rendah.
Penggunaan jangka panjang menimbulkan glukokortikoid (ISO farter:
653).
SOLUSI: untuk penyakit ringan sebaiknya tidak digunakan dalam
jangka waktu lama karena resikonya lebih besar daripada manfaatnya
(ISO farter: 652)
- Waktu penggunaan obat belum diketahui.
SOLUSI: obat digunakan setelah makan pagi (OOP: 734)
Rekomendasi resep:
R/ Dexamethasone tab mg 0,75 XXX
s.t.d.d tab II da X
3.2 Dosen: Bu Sinta
Informasi: gout pertama, ada mual (peptic ulcer), kadang2 konsumsi
paracetamol, tidak alergi obat, riwayat hipertensi.
DTP, penjelasan, dan solusi:
- Contra indications present (no 5) : penggunaan paracetamol sebaiknya
dihentikan karena akan meningkatkan efek sampingnya pada
pencernaan/ memperparah peptic ulcer.
SOLUSI: penggunaan paracetmol dihentikan.
- Penggunaan kortiko jangka panjang menimbulkan efek samping
akibat khasiat glukokortikoid dan mineralokortikoid (ISO farter: 653)
SOLUSI: Penggunaan kortiko 2-3 hari, kemudian dosis dikurangi secara
bertahap (dipiro: 1744).
- Tidak ada aturan penggunaan obat dalam resep
SOLUSI: obat diminum pada saat makan
Rekomendasi resep:
Resep te2p, tidak diganti
R/ dexamethason tab mg 0,75 XXX
s.t.d.d tab 1 dc. da X
RESEP 3
3.1 Dosen: Bu Ika
Informasi: nyeri di jempol kaki, bengkak, demam, pernah makan jeroan
DTP, penjelasan dan solusi:
More effective drug available (no 3) : kemungkinan pasien menderita
gout akut. Dari informasi, pasien tidak alergi dg NSAID yg
merupakan pilihan pertama terapi gout akut. (dipiro: 1543).
Obat yg dresepkan merupakan kortikosteroid(alternative terapi gout),
sehingga obat kortiko tidak efektif.
SOLUSI: obat kortiko diganti dg NSAID yaitu ibuprofen. Karene
memiliki efek samping lebih sedikit dari NSAID lain (BNF 57, 552).
DOSIS: ibuprofen 3,2g/hari
Pemilihan ibuprofen juga didasarkan pada aktivitas antiterapetik
untuk mengobati demam pasien.
Penggunaan ibuprofen: 400mg 4.d.d, 2 tab d.c (saat makan) (OOP,
333)
Rekomendasi resep:
R/ Ibuprofen tab mg 400 XL
s.4.d.d tab II d.c da X
3.2 Dosen: Bu Ika
Informasi: demam, nyeri ujung kaki (gout akut), baru pertama kali, tidak
ada riwayat pnyakit dan alergi, konsumsi daging.
DTP, penjelasan dan solusi:
- More effective drug available (no 3) : Untuk pasien tanpa penyakit
tukak lambung dan tidak kontraindikasi dg NSAID, maka first line
terapi yg lebih efektif adalah NSAID (dipiro, 1578).
SOLUSI: terapi diganti menggunakan NSAID yaitu ibuprofen dg
dosis penuh yg lazim karena akan memperlihatkan efek analgesic yg
bertahan lama yg membuat sangat berguna pada pengobatan nyeri
berlanjut (ISO farter, 647).
Ibuprofen juga dapat digunakan untuk mengatasi demam (dipiro,
1728).
Efek samping terhadap saluran GI atas paling kecil dibandingkan dg
NSAID lain (BNF 57, 554).
Ibuprofen diminum bersama makanan
Rekomendasi resep:
R/ Ibuprofen tab mg 400 LVI
s.4.d.d tab II d.c da X
RESEP 4
DOSEN : BU IKA
Permasalahan (diagnosa) :
Sakit dan nyeri dibagian jempol kaki, bengkak, selama 2 hari disertai demam
Belum menkonsumsi obat lain
Tidak pernah uji lab
Konsumsi makanan berlemak dan jeroan
Tidak ada alergi obat lain
Tidak ada riwayat penyakit lain
Sakit yang dialami bukan yang pertama kalinya, namun sudah berulang
(sudah yang ke 4 kalinya)
DTP :
No 2 (preventive / profilacsis)
Penjelasan DTP :
Dosis maksimum ibuprofen perhari untuk dewasa 1,2 – 3,2 g
Penggunaan ibuprofen = 400 mg x 2 kali / sekali pakai = 800 mg
Sehari 800 mg x 4 kali / hari = 3200 mg / hari (masuk dalam rentang dosis =
ISO Farter 635)
Dosis ibuprofen = 800 mg x 4 kali untuk gout akut (DIPIRO, 1544)
Resep suda digunakan pasien, namun kurang efektif dalam mengobati asam
urat (sering kambuh). Terdapat bengkak dan demam, indikasi adanya gejala
gout akut. (DIPIRO, 1541)
Perlu profilaksis / preventive action untuk mencegah kekambuhan penyakit
(penyakit sudah kambuh lebih dari 3x)
Solusi :
Perlu adanya obat tambahan, dengan mekanisme mengurangi kadar asam
urat dan mencegah kekambuhan dimasa dating, untuk mengurangi
pembengkakan pada ibu jari kaki, seperti allupurinol.
Perlu adanya terapi non farmakilogi, seperti diet makanan rendah protein,
dan hindari makanan jeroan (jeroan mengandung asam lemak jenu dan
tinggi kadar purin) = DIPIRO, 1545
Istirahat apabila rasa nyeri muncul
Allupurinol tidak berinteraksi dengan ibuprofen (NSAID) = STOCKLEY,
29 -30
Ibuprofen masi digunakan karena efektif untuk mengurangi nyeri pada
pasien
Perlu dilakukan pemeriksaan lab untuk memeriksa kadar asam urat dan
memantaunya.
Rekomendasi resep :
Hanya digunakan selama 1 minggu jadi yang diambil hanya 7 tablet bukan 10
Perlu ditambah allupurinol (7 tab)
Allupurinol 100 mg VII
s.1.d.d.tab.1 p.c
Lain – lain :
Pasien disarankan menghindari makanan yang tinggi purin (jeroan, daging,
kacang2an, bayam, kubis, kopi)
Hindari konsumsi alcohol dan intake garam
Minum allupurinol dengan air yang cukup
Banyak minum air (2 liter / hari)
Pemberian allupurinol lebih baik setelah makan karena dapat mengurangi
iritasi lambung (MARTINDALE, 554)
Usahakan istirahat ketika rasa nyeri dan dikompres dengan air dingin
Disarankan untuk cek lab untuk mengetahui kadar asam uratnya
Resep no 5 (bu.diana)
Hiperlipid
Simvastatin tab mg 20 LX dan Gemfibrosil kap mg 300 XXX
DTP: - Interaksi gemfibrosil-simvastatin,me kdr simvastatin dlm plasma
efeksamping toksisitas otot (BNF 58 143)
- Dosis simvastatin(20mg) trlalu tggiefeksamping dr simvastatin : miositis,
dyspepsia, rhabdomiolisis, gguan tdr, pusing, skt kpla, depresi, kelelahan.
Simvastatin dikombinasimenghndari ESO maka simvas dibatasi 10 mg (stockley
267, isofarter 116, farter UI 383)
- Simvastatin: menrunkan kolestrol & LDL(3x1/2 tab), Gemfibrosil: menrunkan
trigliserol & HDL(1/2 jam sblm mkn pagi & mlm, bgs bersama mknan(farter UI
381))
- Klasifikasi kolstrol di isofarter 110
Solusi: - Simvastatin ttp dipake dg kmbinasi gemfibrosil, dosis simvastatin
dibatasi 10 mg/hari(stockley 267, BNF 58 145)
- Simvastatin diminum mlm hri u/ mngrangi dyspepsia (applied theraupetic 12-25)
recomendasi: R/ Simvastatin tab.10 mg LX
S.1.d.d tab d.c
da X
Info u/pasien: - Hentikan pnggnaan & hub dokter bila kelelahan, pegal2, susah
bdiri dr posisi du2k
- Kurangi makanan lmak, - Banyak olahraga, - Banyak makan serat.
RESEP 6
DOSEN : BU DIANA
PERMASALAHAN (DIAGNOSA)
Sakit kulit berupa gatal dan kemerahan pada daerah vagina
TBC dan mendapat pengobatan selama 2 bulan (obat yang diminum
rifampicin dan isoniazid)
Tidak mempunyai riwayat maagh dan alergi
DTP :
No 5 (drug interaction)
No.6 (wrong dose)
PENJELASAN DTP :
Pemberian rifampisin, ketokonazole, dan isoniazid secara bersamaan
menghasilkan konsentrasi serum yang menurun dari masing2 obat dan
mengasilkan kegagalan tretmen. Konsentrasi serum rifampisin berkurang
ketika diberikan bersama dengan ketokonazol (MARTINDALE, 327)
Dosis untuk treatment atau profilaksis infeksi jamur 200mg / hari diminum
pada saat makan. Dinaikkan menjadi 400 mg / hari jika respon adequate
tidak diperoleh. (MARTINDALE, 540)
Ketokonazol kurang efektiv untuk pengobatan candidiasis pada daerah
vagina, maka diganti klotrimazole secara topical (DIPIRO, 1959)
SOLUSI :
Untuk menghindari interaksi obat TBC dengan ketokonazol maka digunakan
sediaan topical (DIPIRO, 1959)
Diberikan sediaan topical 1% krim klotrimazol (1 x sehari = DIPIRO, 1959)
REKOMENDASI RESEP :
R/ clotrimazole 1% / g krim tube I
s.u.e
INFORMASI UNTUK PASIEN :
Pasien mengalami riwayat TBC dan menggunakan rifampisin dan isoniazid
Obat yang ada dalam resep diganti dengan klotrimazole topical karena ada
interaksi obat dengan obat TBC yang digunakan.
Pemakaian obat secara topical dan digunakan secara teratur
Pemakaian obat TBC tidak boleh dihentikan sampai waktu yang ditentukan
Menjaga kebersian pada daerah2 yang rentang terkena jamur
Jaga kebersihan pada organ kewanitaan, jangan menggunakan celana ketat,
dan setelah buang air usahakan kering.
Resep no 7 (p. anton)
Ranitidine tab mg 150 VII dan amoxiciline syr mg 125 btl I
GERD
DTP : - Jika ≠ dmam, ≠ infeksi antibiotik dhilangkan DTP no1, - Dosis
ranitidine ank umur 3-12 th: 2-4 mg/kg (max 150 mg)2x sehari dosis dbrikan=
150/4=37,5berat=10kgmasuk rentang 20-40 mg(BNFC 61)
Solusi: - amoxicillin ≠ dbrikan, - dose max ranitidine:150mg,jd dosis ≠ diubah
Recomendasi: R/ Ranitidine 37,5 mg
Glukosum q.s
m.f.la. pulv dtd no. XVI
S.b.d.d. pulv I m.et.v.ac
Info u/ pasien: - posisi tdr, kpala pasien lbh tggi dari perut, - mengurangi
konsumsi daging dan ≠ makan 3 jam sebelum tidur, - menghindari makanan dan
obat yang bs menimbulkan GERD (dipiro, 560)misalmakanan asam, pedas,
parasetamol, as.mefenamat, - makan secara teratur, - jauhkan dari asap rokok.
RESEP 8 dosen P. ANTON
omeprazol 20 mg kapsul dan amoksisilin 125 mgdiperkirakan peptic ulcer
An. Bella 15 kg 5 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- garis penutup resep
- paraf dokter
Informasi dari pasien
Jenis pasien: pediatrik
- keluhan: perut sakit (mual), baru kemarin, sering jajan di luar
- tidak pernah diterapi sebelumnya
- tidak alergi amoksisilin, biasanya diberi ponstan untuk menghilangkan nyeri
- pernah rawat inap 3 hari, sekarang rawat jalan
DTP
- DTP no 5 (unsafe drug for patient) obat-obat golongan NSAID seperti asam mefenamat dan parasetamol dapat memperparah PUD
- DTP no. 1 (no medical indication) PUD yang diderita pasien bukan karena H. Pylori sehingga tidak memerlukan antibiotik
- dosis omeprazol : 10-20kg 10 mg/1x/hr, jika parah 20 mg/1x/1hr
Solusi
- penggunaan obat-obat NSAID dihentikan atau dikurangi dosisnya
- menghilangkan amoksisilin dari resep karena tidka diperlukan
rekomendasi/koreksi rx
omeprazol mg 20 VIII
s.1dd kaps I a.c
d.i.d
Informasi untuk pasien
- obat diminum pada malam hari
- menhentikan konsumsi obat NSAID
- jika masih sakit (1-2 minggu) perlu ke dokter untuk melakukan endoskopi
- konsumsi makanan yang sehat dan bersih
*etiket: label SEBELUM MAKAN
RESEP 8 dosen P. ANTON
omeprazol 20 mg kapsul dan amoksisilin 125 mgdiperkirakan peptic ulcer
An. Bella 15 kg 5 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- garis penutup resep
- paraf dokter
Informasi dari pasien
Jenis pasien: pediatrik
- diagnosa dokter: tukak/luka di lambung
- sudha sering sakit perut sebelumnya
- sebelum rawat inap 3 hari di rumah sakit, dan sekarang rawat jalan
- tidak ada alergi obat apapun
- sakit perut diatasi dengan kompres air panas, minum teh hangat dan antasid
- makan teratur, tidak bs menelan kapsul/tablet
DTP
- pemberian amoksisilin untuk usia 1-6 th 250 mg 2x sehari (dengan klaritomisin) BNFC hal 59
- untuk pemberantasan H. Pylori terapi pertama menggunakan tiga kombinasi obat yaitu amoksisilin, omeprazol dan klaritomisin. Apabila hanya digunakan dua kombinasi saja akan menyebabkan resisten (Dipiro 577)
- dosis claritomycin usia 1-6 th 7,5 mg/kg 2x sehari dikombinasi dengan amoksisilin (BNFC 59)
Solusi
- penambahan antibiotik chlaritomycin
-dosis untuk kombinasi amoksisilin dan klaritomisin
Amox: 250 mg 2x1
Kla: 7,5 x 15 : 125 mg 2 x/hr (BNFC 59)
rekomendasi/koreksi rx
omeprazol mg 20 XIV
m.f pulv NO XIV
s.t.d.d pulv 1
Amoxicillin syr mg 125 btl 1
s.b.d.d.cth 1
chlarytomycin mg 125 btl 1
s.b.d.d.cth 1
Informasi untuk pasien
- tidak boleh makan mkanana pedas, asam yg bisa memicu asam lambung
Obat harus dihabiskan
Diminum setelah makan
Resep no.9
Dosen :
bu ika
Informasi dari pasien (pediatrik):
- Typus ; demam (panas 41oC), menggigil, lidah putih
- batuk kering
- Tidak mengonsumsi obat sebelumnya
- sudah 5 hari
- tidak alergi obat
DTP :
No. 1 nondrug theraphy indicated (obat tidak diindikasikan untuk terapi)
No. 5 drug interaction (interaksi obat)
Penjelasan :
DTP no. 1
Ciprofloxacin tidak direkomendasikan untuk anak-anak berusia
kurang dari 18 tahun (dipiro hal 50 clinical controversy
Ciprofloxacin tidak dianjurkanpada anak-anak dan remaja yg dlm
prtumbuhan (ISO farter hal 752)
DTP no.5
AINS dengan 4-kuinolon meningkatkan resiko kejang (ISO farter
hal. 534)
NSAID dengan quinolon (ciprofloxacin) dapat menyebabkan
konvulsi (stockley hal 337)
Efek samping quinolon adalah konvulsi (BNFC hal 358)
Dosis
Chloramphenicol : 50 mg/kg/hari dibagi dalam 4 dosis (iso farter 749)
jadi dosis maksimal anak BB 20 kg adlah 1000/ hari dibagi dalam 4 dosis
menjadi 250 mg (pada resep diberikan 125 mg jadi tidak OD)
Proris Forte menurunkan demam anak usia 1-12 tahun
Suhu <39oC 3-4 x 1 hari 5 mg/kgBB/hari
Suhu >39oC 3-4 x 1 hari 10 mg/kgBB/hari sehingga dosis anak 20 kg
adalah 200 mg/hari resep tidak OD
SOLUSI :
Kloramfenikol merupakan alternative untuk demam tifoid (BNFC hal 340)
sehingga ciprofloxacin dapat dihilangkan
Karena adanya interaksi NSAID dengan quinolon maka cipro lebih baik
dihilangkan (stockley hal 337)
REKOMENDASI RESEP :
R/ Chloramphenicol syr. Mg 125 mg/5 ml btl II
s.4.d.d.cth.II.a.c
d.i.d
R/ Proris Forte Syr. 200 mg/5 ml btl I
s.t.d.d.cth.I.d.c
INFORMASI PASIEN :
1. Kloramfenikol diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
2. Tidak boleh makan makanan yang pedas dan masam untuk menghindari
iritasi pencernaan
3. Istirahat total
4. Hindari jajan sembarangan
5. Tiap akan minum obat, kocok obat terlebih dahuu
6. Kloramfenikol harus diminum sampai habis
Resep 9
Dosen :
bu sinta
Informasi dari pasien (pediatrik):
- panas / demam selama seminggu
- susah makan
- sakit perut (tidak enak makan)
- indikasi penyakit karena penyakit tersebut lagi musim di lingkungan pasien
diperkirakan karena mikroba
- uji lab belum keluar
DTP :
No. 1 duplicate theraphy (terapi sama/ganda)
No. 5 drug interaction (interaksi obat)
Penjelasan :
DTP no. 1
Ciprofloxacin dan kloramfenikol merupakan antibiotikyang
digunakan untuk demam tifoid (iso farter 746,748). Tetapi karena
ciprofloxacin merupakan antibiotic golongan kuinolon dimana
ESOnya menyebabkan arthropathy (inflamasi) sehingga akan
mengganggu pertumbuhan, maka dianjurkan tidak digunakan pada
anak-anak (BNFC, 358). Selain itu, karena penyakit tersebut
adalah yg pertama kali, maka lbih baik dgunakan kloramfenikol
sbgai firs line theraphy (Farmakologi UI, 701)
DTP no.5
Penggunaan ciprofloxacin dg NSAID (ibuprofen pda proris) dapat
menginduksi konvulsi/ kejang (BNFC, 357)
SOLUSI :
Digunakan kloramfenikol saja sebagai antibiotic first line theraphy untuk
demam tifoid agar resistensi tdk terjadi, apalagi untuk anak-anak
(Farmakologi UI, 701)
Penggunaan kloramfenikol saja jga dapat dibenarkan untuk demam tifoid
karena pasien blum mengalami resistensi (Farmakologi UI, 701)
REKOMENDASI RESEP :
R/ Chloramphenicol syr. Mg 125 mg/5 ml btl II
s.4.d.d.cth.II.a.c
d.i.d
R/ Proris Forte Syr. 200 mg/5 ml btl I
s.t.d.d.cth.I.d.c
INFORMASI PASIEN :
1. Tidak boleh makan makanan yang pedas dan masam untuk menghindari
iritasi pencernaan
2. Istirahat total
3. Suspensi kloramfenikol diminum 4x sehari, 2 sendok takar 5 ml, 1 jam
sebelum makan dalam selang waktu 6 jam.
Resep No.10
Dosen : B.sinta
Informasi dari pasien
Demam thypus Panas suhu 38-39ºC Diare Alergi dengan amoxicilin
DRP
Non drug therapy indicated (tidak diindikasikan untuk terapi) Drug interaction (interaksi obat) Contraindications present (adanya kontraindikasi)
Penjelasan DRP
NSAID (ibuprofen) dengan quinolon (ciprofloxacin) terjadi interaksi obat dan dapat menimbulkan kejang (konfulsan). Tetapi kejang ini jarang terjadi, kecuali pada pasien epilepsi, penggunaan bersama harus dihindari. (stockley’s drug interaction: 367)
Loperamid tidak dianjurkan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri, ex: E.coli, Shigella, Salmonella (dipiro: 620)
Ciprofloxacin tidak boleh digunakan untuk pasien hamil atau anak-anak di usia < 18 tahun (pharmacotherapy handbook 7th edition: 382)
Untuk anak umur 1-18 tahun dosis max sehari 750 mg 2 x sehari BNFC 2009 : 359
Solusi
Loperamid diganti dengan oralit (oralit selain sebagai antidiare juga dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang karena dehidrasi)
Dosis kloramfenikol 12,5 mg/kg BB tiap 6 jam (BNFC: 341) Kloramfenikol alternatif untuk demam tifoid (BNFC: 340)
Karena adanya interaksi antara NSAID dengan ciprofloxacin maka ciprofloxacin lebih efektif untuk tidak digunakan (stockley: 378)
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ kloramfenikol syr. 125 mg/ 5 ml btl IIs.4.d.d. cth II a.c.
d.i.d ttdR/ proris forte syr. 100 mg/ 5 ml btl I
s.t.d.d. cth II d.c. ttdR/ oralit
s.p.r.n. ttd
Copy resep R/ kloramfenikol syr. 125 mg/ 5 ml btl II
s.4.d.d. cth II a.c.d.i.d
det 1
Lain-lain Cara minum oralit
Usia 5-12 tahun : o Tidak ada dehidrasi: tiap BAB diberi oralito Mencegah dehidrasi: 1,5 gelas tiap kali BABo Dengan dehidrasi: 3 jam pertama
Informasi pasieno Silakan periksa ke dokter jika demam tidak turum selama 3 hari (obat
sudah habis)o Hindari makanan pedas dan asamo Istirahat yang cukupo Jaga kebersihan (higienitas) misal: cuci tangan sebelm makan
Resep No.10
Dosen: b. diana
Informasi dari pasien
Diagnosa dokter: tidak ada Keluhan yang dialami pasien: demam, BAB beberapa kali sehari, sakit
selama 1 minggu (diare akut) Riwayat alergi: tidak ada Riwayat pengobatan: tidak ada
DRP
More effective drug available (tersedia obat yang lebih efektif) Wrong dose (kesalahan dosis) Drug interaction (interaksi obat)
Penjelasan DRP
Loperamid HCl tidak boleh digunakan pada anak-anak dibawah usia 12 tahun (martindale: 1742)
Dosis proris forte terlalu rendah. Dosis ibuprofen untuk anak usia 10-12 tahun 300 mg 3 kali sehari (BNFC: 604)
Ada interaksi antara ciprofloxacin (quinolon) dengan ibuprofen (NSAID) yang menyebabkan terjadinya konvulsi (kejang) (BNFC: 860)
Solusi
Terapi pertama untuk demam tifoid yaitu fluoroquinolon seperti ciprofloxacin, namun karena adanya interaksi dengan NSAID maka diganti dengan kloramfenikol (martindale: 198)
Terapi dehidrasi bisa dengan pemberian oralit 300 ml pertama (harus), serta diberikan setiap kali selesai BAB sebanyak 1 gelas (iso farter: 352)
Dosis dinaikkan menjadi 200 mg/ 5 ml karena sirup proris forte yang tersedia di apotek 200 mg/ 5 ml, dan penggunaannya diganti dengan 1,5 sendok teh tiap kali minum dengan frekuensi 3 kali sehari
Kloramfenikol dosis untuk usian 1-18 tahun 12,5 mg/ kg BB
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ kloramfenikol cap 250 mg XXs.4.d.d. I p.c.
da XR/ proris forte syr. 200 mg/ 5 ml btl I
s.t.d.d. cth 1,5 d.c. ttdR/ oralit X
s.p.r.n. da X
Copy resep R/ kloramfenikol cap 250 mg XX
s.4.d.d. I p.c. det X
Lain-lain Informasi untuk pasien
o Hindari jajanan yang tidak bersiho Istirahat totalo Makan makanan yang haluso Tidak makan makanan yang pedas dan asamo Banyak minum air t.u. air gula hangat untuk menambah asupan energio Kapsul kloramfenikol diminum 4 kali sehari (tiap 6 jam sekali) 1 jam
setelah makano Oralit dilarutkan dalam 200 ml air (1 gelas) dan diminum sesring
mungkin dan selama masih diperlukan (apabila diare terus berlanjut) BAB berulang lebih dari 1-2 kali sehari
Resep No.10
Dosen: p.anton
Informasi dari pasien
Demam sekitar 5 hari Demam tipus Tidak ada alergi obat-obat tertentu Tidak cek lab Tidak ada pengobatan yang sedang dijalani Diare sekitar 2 hari Sudah mengkonsumsi oralit Dapat menelan tablet
DRP
Not effective for condition (tidak efektif untuk kondisinya) Drug interaction (interaksi obat)
Penjelasan DRP
Loperamid tidak dianjurkan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri, ex: E.coli, Shigella, Salmonella (dipiro: 620)
Ciprofloxacin tidak boleh digunakan untuk anak-anak di usia < 18 tahun (dipiro: 382)
AINS dengan quinolon meningkatkan resiko kejang (iso farter: 752) Ciprofloxacin tidak boleh digunakan untuk anak-anak di usia < 18 tahun
karena dapat menghambat pertumbuhan (iso farter: 752) Loperamid tidak digunakan untuk pasien dengan demam yang disebabkan
oleh EHEC (Entero Hemorragic E. Colli) pendarahan
Solusi
Loperamid dihilangkan dan penggunaan oralit tetap dipertahankan untuk mengganti cairan yang hilang
Penggunaan ciprofloxacin digantikan dengan kloramfenikol, karena kloramfenikol juga efektif terhadap kebanyakan strain E Colli
Kloramfenikol merupakan alternatif untuk demam tifoid (iso farter: 748)
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ kloramfenikol syr. 125 mg/ 5 ml btl IIs.4.d.d. cth II a.c.
d.i.d ttdR/ proris forte syr. 200 mg/ 5 ml btl I
s.t.d.d. cth I d.c. ttd
Copy resep R/ kloramfenikol syr. 125 mg/ 5 ml btl II
s.4.d.d. cth II a.c.d.i.d
det 1
Lain-lain Informasi pasien:
o Silakan periksa ke dokter jika demam tidak turun selama 3 hari (obat sudah habis)
o Hindari makanan yang pedas dan asamo Istirahat yang cukupo Jaga kebersihan
Resep No.11
Dosen : B.ika
Informasi dari pasien
Diagnosis: insomnia selama 3 minggu Tidak ada riwayat penyakit, riwayat pengobatan maupun riwayat alergi
DRP
Not effective for condition (tidak efektif untuk kondisinya)
Penjelasan DRP
Fenobarbital (golongan barbiturat) seharusnya dihindari untuk pasien geriatrik (BNF: 193)
Solusi
Pasien menderita insomnia yang tergolong insomnia jangka pendek (2-3 mingguan) sehingga terapi yang digunakan BZDRA (benzodiazepin dengan jangka pendek/ short acting) dan mengatur pola tidur (dipiro: 1195)
Contoh short acting: lorazepam (BNF: 58) Penggunaan lorazepam 1-2 mg/ hari pada malam hari (BNF 58: 192)
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ lorazepam tab 1 mg XXs.p.r.n tab 1 h.s.
d.i.d ttd
Copy resep R/ lorazepam tab 1 mg XX
s.p.r.n tab 1 h.s.d.i.d
det X
Lain-lain Latihan rutin (3-4 kali seminggu) tetapi tidak dilakukan menjelang tidur
karena hal ini mungkin dapat menyebabkan terjaga waktu tidur Lakukan relaksasi dan hal- hal yang menyenangkan sebelum tidur Hindari minum dengan kuantitas cairan yang tinggi pada sore hari untuk
menghindari bolak- balik ke toilet sepanjang malam Atur waktu kerja selama belum tidur. Jangan membawa masalah ke tempat
tidur.
Resep No.11
Dosen : B.sinta
Informasi dari pasien
Keluhan: susah tidur, banyak mikir, rumah tangga hampir 1 bulan Obat yang diminum: obat LELAP Punya sakit asma Tidak ada gangguan kambung atau riwayat alergi
DRP
Unsafe drug for patient (obat yang tidak aman untuk pasien)
Penjelasan DRP
Obat- obat golongan barbiturat tidak direkomendasikan pada pasien geriatrik karena golongan barbiturat memiliki interaksi dan efek samping yang lebih buruk daripada benzodiazepin dan lebih berbahaya jika terjadi overdosis (BNF: 183)
Pemberhentian obat berbiturat dapat menyebabkan efek yang sangat serius dibandingkan dengan benzodiazepin (BNF: 183)
Solusi
Obat golongan barbiturat diganti dengan benzodiazepin karena efeknya lebih sedikit (BNF: 183)
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ diazepam 2 mg XXs.t.d.d. tab 1/2
d.i.d ttd
Copy resep R/ diazepam 2 mg XX
s.t.d.d. tab 1/2d.i.d
det X
Lain-lain Mengurangi stress Jangan tidur siang Jika 20-30 menit belum bisa tidur maka lakukan aktivitas yang rileks seperti
mendengarkan musik, membaca, dll Latihan fisik secara rutin 3-4 kali seminggu Jangan minum terlalu banyak saat malam
Resep No.11
Dosen : B.ika
Informasi dari pasien
Tidak bisa tidur (insomnia) Baru mengalami hal seperti ini Sering berkeringat Lemas Detak jantung meningkat/ deg-degan Suka minum kopi Akhir- akhir ini cemas karena sering memikirkan masalah RT Alamat jl.jawa no 37
DRP
-
Penjelasan DRP
Fenobarbital sebagai pengobatan insomnia sebaiknya dihindari oleh pasien geriatrik (BNF: 191)
Obat golongan hipnotik sebaiknya tidak digunakan untuk pasien geriatrik karena beresiko tinggi terhadap timbulnya ataksia, kebingungan, keseimbangan tubuh menurun sehingga mudah jatuh dan terluka BNF: 194)
Solusi
Penggunaan fenobarbital dengan obat golongan SSRI. SSRI merupakan 1st line antidepresan dan efektif untuk anxietas (efektif 60-80%) dipiro 1171 & 1134
Penggantian fenobarbital dengan obat SSRI (citalopram). Dosis awal citalopram = 20 mg perhari (BNF: 1160). Penggunaan SSRI selama 4 minggu (isofarter: 249)
2nd line terapi untuk pasien geriatrik adalah benzodiazepin (ISO: 247) Dipilih 2nd line terapi karena obat golongan SSRI tidak tersedia di apotek Golongan benzodiazepin, ex: diazepam. Dosis: 2-40 mg/ hari (dipiro: 1165)
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ diazepam 50 mg tab XXs.p.r.n. tab ½ h.s
d.i.d ttd
Copy resep R/ diazepam 2 mg XX
s.p.r.n. tab ½ h.sd.i.d
det X
Lain-lain Berolah raga secara teratur Kurangi minum kopi Hindari stres Hindari minuman beralkohol
Resep No.11
Dosen : B.sinta
Informasi dari pasien
Riwayat pasien: susah tidur, mudah cemas Tidak punya riwayat alergi
DRP
More effective drug available (tersedia obat yang lebih efektif) Unsafe drug for patient (obat yang tidak aman untuk pasien) Contraindications present (adanya kontraindikasi)
Penjelasan DRP
Fenobarbital merupakan barbiturat yang harus dihindari oleh pasien geriatrik karena menyebabkan ataksia (BNF: 193)
Fenobarbitak mempunyai efek samping yang tinggi dan toksisitas barbiturat, antipsikotik, kombinasi antipsikotik dan antidepresan dan antihistamin umumnya tidak diindikasikan dalam treatment GAD (dipiro: 1198)
Solusi
Menggunakan terapi benzodiazepin yang paling efektif dalam pengobatan untuk menghilangkan anxietas (GMEB: 1177)
Terapi dengan benzodiazepin memiliki efek hipnotik sedatif yaitu yang dapat digunakan untuk mengubah insomnia
Rekomendasi/ koreksi resep
R/ lorazepam tab 2 mg XIVs.1.d.d. I h.s.
ttd
Copy resep -
Lain-lain Olahraga yang cukup Menghindari stres Menghindari kafein (kopi dan teh) Meditasi
Menghindari diet
(dipiro: 1165)
Resep no. 12
Dosen :
Antonius Nugraha
Informasi dari pasien (geriatrik):
- sering ngompol, batuk
- tidak menderita diabetes mellitus dan ginjal
- tidak memiliki riwayat alergi
- Pasien mengonsumsi obat batuk
DTP :
No. 6 wrong dose (dosis salah)
Penjelasan :
DTP no. 6
Dosis kaptopril untuk pasien geriatric seharusnya lebih kecil dari
initial dose (12.5 mg ) (BNF hal 104)
Captopril yg tersedia 12,5mg/tablet
Efek samping kaptopril adalah batuk kering. Dengan adanya batuk
kering tersebut dapat meningkatkan tekanan intraabdominal sehingga
dapat menekan kantong kemih sehingga pasien tidak sengaja buang
air kecil (Dipiro, 945)
Absorbsi kaptopril berkurang dengan adanya makanan (Stockley, 16),
iso farter 121
Untuk seumur hidup pasien harus minumobat kaptopril dan detrusitol
biaya bertambah
SOLUSI :
Dosis kaptopril untuk pasien geriatrtik 6,25 mg 2x sehari (Dipiro, 126)
Diminum ½ tablet
Diberi obat urinary incontinence yaitu tolteradine (detrusitol) (dipiro, 949)
dengan dosis 1-2 mg 2x sehari (dipiro, 947)
Direkomendasikan untuk diberikann 1 jam sebelum makan
Diganti dengan antihipertensi golongan thiazide sbgai first line theraphy hipertensi
tahap 1 (iso farter, 120, 121 bagan), dipiro bagan 148
REKOMENDASI RESEP :
R/ Hidroklorothiazide 25 mg XX
s.b.d.d.I tab
INFORMASI PASIEN :
1. Pasien Makan buah pisang untuk mengatasi hipokalemia
2. Membatasi makanan bergaram
3. Hindari minuman beralkohol
4. Olahraga rutin
5. Mengurangi konsumsi kafein
6. Lain-lain lht di isofarter, 120
Resep no.12
Dosen :
bu diana
Informasi dari pasien (geriatrik):
- Hipertensi tingkat I (140-159/90-99)
- Sering kencing
DTP :
No. 2 untreated condition (kondisi tidak diobati)
No. 7 drug product too expensive (produk obat terlalu mahal)
Penjelasan :
DTP no. 2
Captopril merupakan ACE inhibitor yang mempunyai efek
samping batuk kering dan sering miksi (iso farter 121, dipiro 945),
GMEB 554
Apabila mengonsumsi kaptopril jangka panjang maka pasien perlu
mengonsumsi detrusitol jangka panjang, pada pasien geriatric
terjadi penurunan metabolisme sehingga konsentrasi detrusitol dlm
plasma meningkat sehingga menambah efek samping yg terjadi
DTP no.7
Adanya penambahan obat untuk mengatasi efek samping dapat
membuat biaya terapi meningkat
SOLUSI :
Mengganti kaptopril dengan losartan (ARB untuk HT tipe II) shg tdk prlu
tmbhan untuk mengatasi kencing
REKOMENDASI RESEP :
R/ Losartan tab 50 mg XL
s.b.d.d. tab I
d.i.d
INFORMASI PASIEN :
1. Membatasi konsumsi garam dan kafein
2. Olahraga rutin
3. Hindari alkkohol
4. Jaga pola makan
5. Losartan diminumm dua kali sehari, diminum setelah makan
Resep no.12
Dosen :
Pak anton
Informasi dari pasien (geriatrik):
- Hipertensi, tek. Darah 150 (HT tipe I)
- sakit sekitar 1 bulan
- Ada batuk setelah minum kaptopril
- Sering mengalami miksi/pipis
DTP :
No. 1 nondrug theraphy indicated (obat tidak mengindikasikan terapi),
treating avoidable ADR (pengobatan dapat menghindarkan ADR)
No. 5 undesirable effect (efek tak diinginkan)
No.6 incorrect administration ( pemberian tidak benar)
Penjelasan :
Detrusitol (tolteradine) digunakan untuk menangani miksi
berlebih. First line (diuretic ) tidak digunakan krn pasien sudah
sering pipis namun TD tetap tinggi
Miksi dpt diatasi meskipun tnpa terapi detrusitol
Captopril dlm jngka pnjang dpat menyebabkan batuk kering yg
membuat pasien tidk nyaman
SOLUSI :
Detrusitol dihilangkan dari resep
Untuk HT tipe I, dgunakan beta blocker yaitu propanolol dg efek samping
yg lbih ringan. Propanolol biasanya diberikan dg diuretic, tpi diuretic tdk
dberikan krn pasien sdh seringmengalami miksi (iso farter 121 bagan)
REKOMENDASI RESEP :
R/ propanolol tab 40mg LXXX karena sati kali minum 2 tablet maka
diberikan 2x lipt
s.b.d.d. tab II
d.i.d
INFORMASI PASIEN :
1. Olahraga ringan
2. Kurangi makanan garam
RESEP 13
Bisacodyl tab mg 5 s.p.r.n tab 1Ny MH (hamil) 27 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- alamat praktik dokter
- alamat pasien
Informasi dari pasien
Jenis pasien: dewasa, pregnansi
- diagnosa dokter: sembelit dan anemia
- keluhan: lemas, muntah tidak bisa berak
- konsumsi obat: pengobatan pertama
- riwayat alergi: udang
- riwayat obat-obatan: tidak ada
- tekanan darah tidak teratur
- konstipasi sudah 1 minggu
DTP
1. vitonal mengangung Vit B1, B2, B3, B12, C, Fe, fumarat, Mg, Cu, Asam folat (MIMS 306)dalam PIP 22, konsumsi zat besi dapat menyebabkan konstipasi, vitonal yang diresepkan dokter dikonsumsi 2 x sehari sehingga bisa memperparah konstipasi.
2. bisacodyl memiliki efek samping berupa:
- peningkatan intestinal motiliti dan biasanya menyebabkan sakit perut (BNF 60)
- tidak boleh digunakan untuk pasien mual dan muntah
- bisacodyl dapat menyebabkan rasa terbakar pada rektum dalam menimbulkan prokititis pada penggunaan beberapa minggu ( farkol terapi hal 529)
- supositoria bisacodyl lebih baik dicegah karena dapat menyebabkan prostitis atau ulcerated hemorroid (martindale 170)
- bisacodyl merupakan third line agent untuk konstipasi sedangkan lactulose merupakan second terapi agent (PIP hal 22)
- bisacodyl mempunyai faktor resiko C dalam keamanan kehamilan (DIH hal 198) sedangkan lactulose memiliki faktor resiko B (DIH hal 347)
Solusi
- sebaiknya dosis vitonal diturunkan dari 2x menjadi 1 x sehari
- bisacodyl diganti lactulose
rekomendasi/koreksi rx
vitonal F kaplet LX
s.1.d.d kaplet 1 dc
da XX
laxadilac mL 60 I
s.p.r.n I C dc
Informasi untuk pasien
- banyak minum air minimal 8-10 gelas/hari
- banyak konsumsi sayuran dan buah
- lakukan olahraga secara teratur
RESEP 13 dosen bu Siska
Bisacodyl tab mg 5 s.p.r.n tab 1Ny MH (hamil) 27 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- alamat praktik dokter
- alamat pasien
Informasi dari pasien
Jenis pasien: dewasa, pregnansi
- susah BAB, tidak pusing
- tidka mengkonsumsi obat lain
- tidak alergi obat
- bisa mengkonsumsi obat
- tidak menngkonsumsi susu dan antasida
DTP
1. konsumsi zat besi dan alumunium dalam antasida dapat menyebabkan konstipasi (PIP hal 22)adanya kandungan besi berpotensi menimbulkan konstipasi akibat dari konsumsi vitonal F (dipiro hal 657). Hal ini dikarenakan pada vitonal F terdapat komponen besi (Fe) yang dapat menyebabkan susah BAB / konstipasi
2. bisacodyl memiliki faktor resiko C untuk wanita hamil (DIH 198). Dimana obat ini uji pada hewan coba menunjukkan efek samping teratogenik dan belum dilakukan uji klinis pada manusia (khususnya untuk wanita hamil) (DIH 13)pemberian bisacodyl secara oral memberikan efek samping mual, muntah, kram, bisacodyl digunakan seperlunya (BNF 61. PIO). Bisacodyl dapat meningkatkan motilitas menyebabkan keguguran (BNF)
Solusi
- pemberian vitonal D tetap karena tidak men* susu dan karena kadar Fe tidak sebanyak kadar yang dapat menyebabkan konstipasi
- penggunaan bisacodyl tetap dilakukan namun diberikan seperlunya yaitu bila mengalami konstipasi. Dosis bisacodyl 5-15 mg sehari sebagai dosis tunggal sampai dengan 30 mg per hari (PIO)
- untuk menghindari iritasi lambung dan muntah, tablet bisacodyl tidak boleh diminum dalam waktu 1 jam setelah pemberian susu/produk susu (PIO)
- perlu dilakukan terapi non farmakologi untuk mempercepat kesembuhan pasien antara lain konsumsi serat, buah dan sereal.
- dilakukan monitorung bisacodyl jika kram hubungi dokter
rekomendasi/koreksi rx
vitonal F kaplet LX
s.1.d.d kaplet 1 dc
da XX
Dulcolax tab mg 5 XX
s.p.r.n tab I d.i.d
Informasi untuk pasien
- perbanyak makan makanan berserat
- banyak minum air putih 8-10 gelas
- jangan menahan BAB
- lakukan olahraga ringan secara teratur
- jangan minum susu
RESEP 13 dosen pak wir
Bisacodyl tab mg 5 s.p.r.n tab 1Ny MH (hamil) 27 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- alamat praktik dokter
- alamat pasien
Informasi dari pasien
Jenis pasien: dewasa, pregnansi
- keluhan: sembelit. Konstipasi
- tidak mengkonsumsi obat apapun
- tidak ada riwayat alergi obat
- sedikit anemia
DTP
- bisacodyl mempunyai faktor resiko C untuk wanita hamil (DIH 198).- vitonal F merupakan multivitamin yang digunakan untuk mengobati anemia pada wanita hamiil. Vitonal mengandung zat besi yang berpotensi menimbulkan konstipasi
Solusi
- tetap diberikan bisacodyl namun hanyak digunakan jika perlu (jika sembelit saja). Karena terkadang menyebabkan kram otot abdomen dan ketidakseimbangan elektrolit pada pemberian jangka panjang (Dipiro 627)
- terapi non farmakologi juga dibutuhkan , misalnya mengkonsumsi buah, sayur dan perbanyak minum airt putih
- penurunan dosis multivitamin vitonal F menjadi 1 x sehari
rekomendasi/koreksi rx
Dulcolax mg 5 XX
s.p.r.m tab 1
vitonal F kaplet XX
s.1.d.d cap 1 dc
Informasi untuk pasien
- perbanyak makan makanan berserat dan tinggi zat besi seperti bayam,, ikan laut
- banyak minum air putih 8-10 gelas
- jika sembelit belum teratasi makan gunakan obat antisembelir (dulcolax) 1 x sehari jika diperlukan. Dan gunakan pada saat malam hari sebelum tidur
RESEP 13 bu. ika
Bisacodyl tab mg 5 s.p.r.n tab 1Ny MH (hamil) 27 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- alamat praktik dokter
- alamat pasien
Informasi dari pasien
Jenis pasien: dewasa, pregnansi
- darah rendah, sembelit (setelah dapat resep tambah parah)
- tidak ada riwayat penyakit, alerhi, pengobatan
- keluhan: kurang konsentrasi, anemia
DTP
1. Vitonal F mengandung Fe dimana pasien sebelumnya sudah mengalami konstipasi dan semakin parah setelah menerima resep obat vitonal F (PIP hal 20)
2. Pemberian bisacodyl secara oral memberikan efek samping mual, muntah dan kram (BNF 61)
3. Pasien tidak nyaman dengan supo)
Solusi
- peningkatan konstipasi tidak signifikan, dosis yang diberikan tetap. Vitonal tidak ada di apotek, diganti sangobion
- pemakaian bisacodyl seminimal mungkin, hanya ketika konstipasi
rekomendasi/koreksi rx
sangobion kaps XX
s.d.d.d caps 1 dc
bisacodyl tab mg 5 XX
sprn tab I
d.i.d
Informasi untuk pasien
- perbanyak makan makanan berserat
- banyak minum air putih 8-10 gelas
- jangan menahan BAB
- lakukan olahraga ringan secara teratur
- jangan minum dengan susu
Resep 13 bu sinta
Bisacodyl tab mg 5 s.p.r.n tab 1Ny MH (hamil) 27 th
Kelengkapan Resep
- tanggal penulisan resep
- alamat praktik dokter
- alamat pasien
Informasi dari pasien
Jenis pasien: dewasa, pregnansi
- susah BAB selama 1 minggu
- lemas, tidak bertenaga
- mudah capek
- tidak mau makan (nafsu makan berkurang)
- belum menerima obat apapun
- riwayat alergi udang dan amoksisilin
DTP
1. Adanya penggunaan vitonal F dapat menyebabkan konstipasi (Dipiro 657). Hal ini dikarenakan pada vitonal terdapat komponen besi yang menyebabkan konstipasi
2. Pemberian bisacodyl secara oral memberikan efek samping mual, muntah, kram (A to Z drug)
3. Vitonal tidak tersedia di apotek
Solusi
- dikombinasikan obat pencahar untuk mencegah terjadinya konstipasi. Diberikan obat bisacodyl yang aman bagi wanita hamil karena memiliki faktor B (MIMS dan A to Z drug)
- diberikan bisacodyl dalam bentuk supositoria
- apoteker merekomendasikan sangobion karena kandungan zat besi lebih tinggi dan mengandung sorbitol yang mencegah konstipasi ((Dipiro 626)
rekomendasi/koreksi rx
sangobion kaps LX
s.d.d.d caps 1 dc
da XX
bisacodyl tab mg 5 LX
sprn tab I
d.i.d
Informasi untuk pasien
- perbanyak makan makanan berserat
- banyak minum air putih 8-10 gelas
- jangan menahan BAB
- suppo dibasahi dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan
Resep no 14 (bu sinta pyridoxine)
Metoclopramide HCl tab mg 10 XX
Antiemetik
Info dr pasien: mual, muntah, lemas, tidak mau makan, mengkonsumsi susu,
skt 7hari
DTP: - Metoclopramide anti emetic u/ pasien hamil.Terapi pilihan adl
pyridoxinefirst line(10-25 mg 1-4 xsehari). Bila ada gjala sama tp blm bs
diatasi o/pyridoxine, bs digunakan histamine-antagonis reseptor spt
dimenhidramin,tp bl ≠ bs diatasi lg bs menggunakan metoclopramide(dipiro
614). Pyridoxin sbg suplemen dioksilamine ≠ menyebabkan teratogenik,
pyridoxine =B6efektif u/ mengurangi mual-muntah(isofarter 383)
Solusi: metoclopramide diganti pyridoxine. Dosis 10 -25 1-4 x sehari(dipiro
614)
Recomendasi: R/ Pyridoxine tab mg 10 XX
S.p.r.n pulv I
da X
Info u/ pasien: diminum bl perlu, diminum 30 mnt sblm mkn, bl perlu minum
minuman hangat
Resep 14 (bu sinta metoclopramide)
Info dr pasien: mual, muntah, ≠ bs makan apa2, bs mnm sdkt2, blm prnah mnm
obat, sakit 1 mggu
DTP: Metoclopramide anti emetic u/ pasien hamil.Terapi pilihan adl
pyridoxinefirst line(10-25 mg 1-4 xsehari). Bila ada gjala sama tp blm bs
diatasi o/pyridoxine, bs digunakan histamine-antagonis reseptor spt
dimenhidramin,tp bl ≠ bs diatasi lg bs menggunakan metoclopramide(dipiro
614).
- Metoclopramide second terapy line, sdgkn pasien hamil pd msa trimester1
dan blm dpt pengobatan sblmnya (BNF 222), - Metoclopramide termasuk obt
beresiko B (dipiro 615), - Metoclopramide pg wanita hamil masih aman (DHI
980)
Solusi: Ttp diberi Metoclopramide
Recomendasi: R/ Metoclopramide HCl tab mg 10 XX
S.p.r.n pulv I
da X
Info u/ pasien: puyer dminum 3x sehari, dminum bl perlu, hndari mnum/makan
b’bau tjam, istirahat, byk mnm air n mkn b’serat u/ mencukupi nutrisi
(BP.WIRATMO)
Info dr pasien: mual, muntah, ≠ bs makan apa2, bs mnm sdkt2, blm prnah mnm
obat
DTP: - Metoclopramide anti emetic u/ pasien hamil.Terapi pilihan adl
pyridoxinefirst line(10-25 mg 1-4 xsehari). Bila ada gjala sama tp blm bs
diatasi o/pyridoxine, bs digunakan histamine-antagonis reseptor spt
dimenhidramin,tp bl ≠ bs diatasi lg bs menggunakan metoclopramide(dipiro
614).
- Mnurut FDA Pregnancy Categories,metoclopramideobat pyrodoxine
obat A/C
Recomendasi: R/ Metoclopramide HCl tab mg 10 XX
Glukosum q.s
m.f. pulv no XX
S.p.r.n pulv I
did
RESEP 15
DOSEN : BU SISKA
PERMASALAHAN (DIAGNOSA)
Nyeri kepala dari semalam hingga pagi ini
Pasien tidak alergi obat
Tidak ada riwayat penyakit dan pengobatan
Bisa menelan tablet
DTP :
No 3 (more effective drug available)
PENJELASAN DTP :
Asetosall diekskresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi kecil, namun
karena metabolisme yang belum matang, konsentrasi yang tinggi berpotensi
terakumulasinya dalam serum infant, yang secara teoritis mengakibatkan
disfungsi platelet dan sindrom reye (PIP, 218)
SOLUSI :
Diganti dengan NSAID lainnya seperti diklofenak, ibuprofen, asam
mefenamat, naproxen, karena meskipun diekskresikan pada ASI dalam
konsentrasi yang sangat kecil tetapi tidak ada pelaporan tentang efek
samping terhadap obat ini (PIP, 219)
Obat yang dipilih diklofenak karena efeknya sangat kecil terhadap
kemungkinan terjadinya sindrom reye, sedangkan lainnya seperti diklofenak,
ibuprofen, asam mefenamat, naproxen disarankan untuk dihindari (BNF 5,
847)
Dosis yang disarankan max 200 mg sehari atau 4 kali dosis (BNF, 556)
REKOMENDASI RESEP :
R / K.diklofenak mg 50 tab XX
s.p.r.n
d.i.d
INFORMASI UNTUK PASIEN :
Minum obat ini hanya bila merasa sakit (bila perlu)
Istirahat yang cukup
Pemakaian max 3 kali sehari
RESEP 15
DOSEN : BU SISKA
PERMASALAHAN (DIAGNOSA)
Pusing, sakit kepala
Tidak alergi obat
Menyusui baru 3 minggu
DTP :
NO 5 (unsafe drug for patien)
No 7 (drug product not available)
PENJELASAN DTP :
Asetosall diekskresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi kecil, namun
karena metabolisme yang belum matang, konsentrasi yang tinggi berpotensi
terakumulasinya dalam serum infant, yang secara teoritis mengakibatkan
disfungsi platelet dan sindrom reye (PIP, 218)
Adanya resiko teori menyebabkan dosis analgesic pada aspirin searusnya
diindari (PIP, 219)
SOLUSI :
Cara pemberian obat pada pasien harus dilakukan secara monitoring (jika
menyusui, maka sebaiknya dilakukan sampai bayi kenyang. Selang 2-3 jam
setelah menyusui baru minum obat 1 tablet)
LAIN2 :
jika menyusui, maka sebaiknya dilakukan sampai bayi kenyang. Selang 2-3
jam setelah menyusui baru minum obat 1 tablet
RESEP 15
DOSEN : Bu ika
PERMASALAHAN (DIAGNOSA)
Sakit kepala, pusing
Anak pertama
Tidak alergi obat
Tidak ada riwayat penyakit
DTP :
No 5 (andesirable effect)
PENJELASAN DTP :
Asetosall diekskresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi kecil, namun
karena metabolisme yang belum matang, konsentrasi yang tinggi berpotensi
terakumulasinya dalam serum infant, yang secara teoritis mengakibatkan
disfungsi platelet dan sindrom reye (PIP, 218)
Aspirin menyebabkan hipoprotrombinaemia pada bayi jika jumlah vitamin
K nya rendah (BNF, 853)
SOLUSI :
Aspirin diganti dengan parasetamol, karena parasetamol diekskresikan
dalam konsentrasi yang sangat kecil dalam ASI sehingga efeknya pada bayi
sangat kecil dan parasetamol merupakan analgesic yang paling aman (PIP,
218)
Dosis parasetamol 325-1000mg setiap 4-6 jam, max 4000mg / hari
(DIPIRO, 993)
REKOMENDASI RESEP :
R / Parasetamol 500 tab XX
s.p.r.n tab 1
LAIN2 :
Kurangi stress
Menimlah obat setelah menyusui hingga bayi kenyang
Banyak istirahat
RESEP 15
DOSEN : BU DIANA
PERMASALAHAN (DIAGNOSA) :
Pusing dari semalam (1 hari)
Tidak ada riwayat alergi
Tidak mengkonsumsi obat lain
Sudah minum parasetamol tapi tidak manjur
DTP :
No 5 (unsafe drug for patient)
PENJELASAN DTP :
Aspirin sebaiknya diindari untuk pasien menyusui karena menyebabkan
sindrom reye, penggunaan dosis yang tinggi dapat merusak fungsi platelet
dan apabila bayi kekurangan vitamin K akan menyebabkan
hipoprotrombipenia pada bayi (BNF, 339),(MARTINDALE, 22)
Parasetamol tidak dapat mengatasi pusing pada pasien
SOLUSI :
Ibuprofen masuk dalam ASI dengan konsentrasi yang sangat sedikit
sehingga tidak menyebabkan efek samping pada bayi (BNF, 244)
Ibuprofen dan asetosal mempunyai efek analgesic yang sama
(FARMAKOLOGI UI, 190)
REKOMENDASI RESEP :
R / ibuprofen mg 400 tab XX
s.p.r.n tab I
LAIN2 :
Istirahat yang cukup
Hindari stress
Pola makan teratur
top related