presentation1 irigasi
Post on 12-Jan-2016
19 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN DISTRIBUSI AIR UNTUK IRIGASIDAN
PEMAHAMAN PARTISIPATIF KONDISI PEDESAAN(Studi kasus Daerah Irigasi TINALUN)
Disusun Oleh :Siswo Hadi Murdoko
NIM. 105724207
Latar Belakang Kondisi ketersediaan air untuk irigasi pada daerah
irigasi Tinalun ini sangat kurang namun kemampuan daerah irigasi ini cukup baik. Di Ds. Wonorejo, Ds. Wonoyoso dan Ds. Candirejo pertanian adalah usaha utama. Petani di desa ini menanam padi pada musim tanam pertama dan kedua langsung disusul tanaman palawija jenis jagung dan kacang tanah atau kedelai yang ditanam secara tumpang sari atau kadangkadang menanam tembako dan sebagian ada yang menanam tebu. Sedangkan di Ds. Klepu, Ds. Pringsari dan Ds. Pringapus pertanian merupakan usaha sambilan dan petani di desa ini hanya menanam padi pada musim pertama dan kedua kemudian.
PENDAHULUANLatar Belakang, Tujuan, dan Manfaat
Tujuan Penelitian
Menemukan pengaturan – pengelolaan distribusi air irigasi yang efisien – optimal untuk daerah irigasi Tinalun yang dimungkinkan untuk didukung secara partisipatif oleh masyarakat sendiri sehingga petani (Perkumpulan Petani Pemakai Air – P3A) siap untuk menerima pengelolaan distribusi air irigasi secara mandiri.
Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini dapat
memberikan sumbangan kepada pemerintah daerah Kabupaten Semarang dinas Pekerjaan Umum – Subdin Pengairan dalam mempersiapkan masyarakat, khususnya P3A untuk menerima pengelolaan distribusi air irigasi di daerahnya secara mandiri.
Lokasi perencanaan Proyek
Praktik industri dilaksanakan di PT. MARGA NUJYASUMO
AGUNG yang bergerak dibidang perencana atau investasi
untuk mengelola Jembatan Kali Buntung pada proyek tol
Surabaya- Mojokerto.
Sesuai dengan Buku Pedoman Akademik FT Unesa tahun
2010/2011, dimana untuk kegiatan Praktik Industri I (satu)
adapun difokuskan di bidang industri perencanaan suatu
proyek pembangunan.
Analisa data yang dilakukan meliputi analisa data iklim, analisa data curah hujan, analisa data debit dan analisa data questioner. Sedangkan simulasi kebutuhan air irigasi dilakukan dengan menggunakan komputer model “Cropwat” yang didukung dengan program microsoft Excell.
PEMBAHASANAnalisa Data dan Simulasi Kebutuhan Air Irigasi
Data iklim yang diperlukan untuk menghitung evapotranspirasi potensial dalam komputer model “Cropwat” antara lain: temperatur (dalam °C); kelembaban udara (dalam % atau mbar); radiasi matahari (dalam jam atau %) dan kecepatan angin pada ketinggian 2 m (dalam km/hari atau m/det). Data yang diperoleh dari Stasiun Klimatologi Klas I – Semarang adalah dari tahun 1989 s.d. 2001.
Data kecepatan angin yang diperoleh dari Badan Klimatologi Jawa Tengah adalah data kecepatan angin pada ketinggian yang beraneka ragam antara lain: data tahun 1989, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001 pada ketinggian 0,5 meter; data tahun 1990 pada ketinggian 10,0 meter dan pada tahun 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1995 pada ketinggian 2,0 meter. Data kecepatan angin tersebut harus dikonversikan pada ketinggian 2 meter di atas permukaan tanah dengan menggunakan formula:
1. ANALISA DATA IKLIM
Lanjutan
dimana : U2 = kecepatan angin pada elevasi 2 meter di atas permukaan tanah
Uz = kecepatan angin pada elevasi z meter di atas permukaan tanah
z = elevasi pengukuran kecepatan
Hasil pengolahan data kecepatan ini terdapat dalam lampiran 3 halaman L3 – 3 sehingga data iklim yang siap digunakan sebagai input komputer model “Cropwat” dalam menghitung evapotranspirasi potensial dapat dituliskan seperti dalam tabel 4.1. berikut ini:
Tabel: 4.1. Hasil pengolahan data iklim Stasiun Klimatologi Klas I –
Semarang.
Tinggi: 3 m dpl
Koordinat :
Lanjutan
Sumber: Hasil Pengolaan
Untuk memperkirakan jumlah hujan bagi kebutuhan air tanaman, suatu analisa statistik dilakukan untuk mendapatkan beberapa macam variasi data hujan. Masingmasing data hujan mempunyai probabilitas kegagalan sebesar 20%, 50%, 80% atau yang lebih dikenal dengan tahun basah, tahun normal dan tahun kering.
Selanjutnya, curah hujan bulanan dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
2. ANALISA DATA CURAH HUJAN
Lanjutandimana: = curah hujan rata-rata bulanan pada bulan i
= curah hujan bulanan dalam tahun kering pada bulan i
= curah hujan rata-rata tahunan
= curah hujan tahunan pada 80 % kemungkinan terlampaui
Hasil pengolahan data curah hujan stasiun penakar hujan Sta. Klepu dapat dituliskan dalam tabel: 4.2. berikut ini:
Tabel: 4.2. Hasil pengolahan data curah hujan pada stasiun penakar hujan Sta. Klepu:
Sumber: Hasil pengolahan
Sekian Dan
Terima kasih
top related