praktikum indra rasa

Post on 26-Oct-2015

224 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

a presentation about research result in sense of taste on skin. we try to find the receptor in human body.

TRANSCRIPT

INDERA RASAPRAKTIKUM FAAL

Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan: Paleo-sensibilitas Neo-sensibilitas

PALEO-SENSIBILITAS

RASA PANAS DAN DINGIN

A. Jari tangan

B. Punggung Tangan

Lokasi Uraian RasaKa ( Panas ) Terasa PanasKi (Dingin) Terasa DinginKa-Ki (normal)

Kanan : Pada awalnya hangat, lama kelamaan terasa dinginKiri : Semakin hangat

Lokasi Uraian Rasa

Kondisi kering Terasa hembusan nafas, tidak hangat

Basahi alkohol Dingin seperti terkena air es

Olesi alkohol Dingin

Perubahan suhu tubuh mengubah aktivitas sel. Peningkatan suhu mempercepat reaksi-reaksi kimia sel, sedangkan penurunan suhu memperlambat reaksi-reaksi tersebut.

Karena fungsi sel sensitif terhadap fluktuasi suhu internal, manusia secara homeostasis mempertahankan suhu tubuh pada tingkat yang optimal agar metabolisma sel berlangsung stabil.

Reseptor-reseptor panas dan dingin pada daerah tangan paling banyak terletak pada daerah tengah.

Pada bagian tengah lebih sedikit jaringan lemaknya menyebabkan sensasi titik panas dan dingin lebih terasa.

REAKSI-REAKSI DI KULIT

Pada tangan

Punggung tangan

Kuduk

Lengan bawah

Pipi

Pada air dingin

Punggung tangan

Kuduk

Lengan bawah

Pipi

Dengan pensil

Punggung tangan

Kuduk

Lengan bawah

Pipi

Reaksi Kulit

Punggung Tangan Lengan Bawah Pipi Kuduk

Air Panas 9 8 4 8

Air Dingin 20 19 24 19

Tekan (Pensil) 15 15 18 19

Dari percobaan di dapati bahwa: reseptor rasa panas paling sensitif

pada daerah pipi dan kuduk. Rasa nyeri berada pada lengan bawah, dan rasa dingin pada krause yang terdapat pada dermis dan banyak ditemukan di daerah mukokatis/bibir dan gomalia eksternal).

NEO-SENSIBILITAS

LOKALISASI RASA TEKAN

Ujung Jari Telapak tangan Lengan Bawah

Lengan Atas Pipi Kuduk

I 2 mm 5 mm 2 mm 12 mm 4 mm 3 mmII 0 mm 3 mm 9 mm 11 mm 6 mm 2 mmIII 4 mm 3 mm 9 mm 27 mm 1 mm 3 mm

Rata-rata

2 3.67 6.67 16.67 3.67 2.67

Reseptor yang merespon pada tekanan adalah corpuscle Pacini.

Sensitivitas yang optimal dari corpuscle pacini adalah 250 Hz, rentang frekuensi yang dihasilkan pada ujung jari dengan tekstur yang terbuat dari fitur yang lebih kecil dari 200 mikrometer, sehingga daerah pada ujung jari lebih peka terhadap rangsangan.

DISKRIMINASI RASA TEKAN Dari dekat ke jauh

Dari jauh ke dekat

Jarak (mm)

Ujung Jari Kuduk Bibir Pipi

Simultan Suksesif Simultan Suksesif Simultan Suksesif Simultan Suksesif

1 mm 1 1 1 1 1 1 1 12 mm 1 1 1 1 1 1 1 14 mm 2 2 1 1 2 2 1 26 mm 2 2 1 1 2 2 1 18 mm 2 2 2 2 2 2 2 2

Jarak (mm)

Ujung Jari Kuduk Bibir Pipi

Simultan Suksesif Simultan Suksesif Simultan Suksesif Simultan Suksesif

8 mm 2 2 1 2 2 2 2 26 mm 2 2 1 2 2 2 1 24 mm 2 2 1 1 2 2 1 12 mm 1 2 1 1 1 2 1 11 mm 1 1 1 1 1 1 1 1

Ada perbedaan ditekan secara serentak (simultant) dan berturut-turut (succesif). Apabila dilakukan secara simultant, merasakan 2 titik lebih kecil atau sedikit dibanding dengan yang dilakukan secara succesif. Pada succesif, meskipun jarak yang dibuat cukup kecil, masih bisa terasa sebagai 2 titik.

DISKRIMINASI KEKUATAN RANGSANGAN

BeratMula-Mula(gr)

BeratAkhir yang DirasakanOrang ke-1

(gr)

BeratAkhir yang DirasakanOrang ke-2

(gr)5 15 15

10 15 4550 55 115

100 115 125

Menurut hukum Weber-Fechner sensor perasa memiliki pengaruh langsung pada perilaku. Pada hasil percobaan didapatkan bahwa sebuah rangsang/stimulus yang didapatkan akan lebih rendah daripada rangsang/stimulus yang diberikan sehingga beban akan terasa lebih ringan dari beban asalnya.

Weber kemudian Fechner mengajukan prinsip bahwa gradasi kekuatan rangsangan dibedakan secara proposional dalam bentuk logaritma kekuatan rangsangan.

Kekuatan sinyal yang diinterpretasikan = Log (Rangsangan) + Konstanta

 Weber-Fechner secara kuantitatif hanya akurat untuk intensitas penglihatan, pendengaran, dan pengalaman sensorik kutaneus yang lebih tinggi, dan penerapannya tidak begitu baik pada kebanyakan pengalaman sensorik jenis lain.

KEMAMPUAN DISKRIMINASI KEKASARAN

No.kekasaran

kertasgosok

Jari Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III

1 halus + + + + + + + + -

2 sedang + + + - + + + - +

3 kasar + + + + + + + + +

Bagian yang paling peka dalam menebak kekasaran kertas gosok adalah pada bagian jari tangan, sedangkan pada telapak tangan, lengan bawah dan kuduk terjadi kesalahan dalam penebakan terutama dalam menebak kekasaran kertas gosok sedang.

KEMAMPUAN DISKRIMINASI BENTUK

No. Bentuk

Jari Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III

1 Bola + + + + + + + + +

2 Balok + + + + + + - + +

3 Kubus + + + + - + - + +

4Bentuk

campuran+ + + + + + + + +

. Pada jari tangan dan telapak tangan orang coba dapat menebak semua bentukan dengan benar namun pada lengan bawah dan kuduk terjadi kesalahan dalam penebakan terutama dalam menebak bentuk balok dan kotak.

RASA NYERI KULIT DAN OTOT

Perlakuan pada orang percobaan normal

Perlakuan pada orang percobaan tidak normal

No. Perlakuan TeganganListrik Waktu1. Lingkaran yang dihitamkan 100 mV 50 s2. Lingkaran yang dihitamkan +

dialihkanperhatian120 mV 60 s

3. Lingkaranhitam + balsam 100 mV 50 s4. Lingkaranhitam + anestetikatropikal 100 mV 50 s

No. Perlakuan TeganganListrik Waktu1. Lingkaran yang dihitamkan 80 mV 40 s2. Lingkaran yang dihitamkan +

dialihkanperhatian60 mV 30 s

3. Lingkaranhitam + balsam 80 mV 40 s4. Lingkaranhitam + anestetikatropikal 80 mV 40 s

Pengaruh hiperaemia Hiperaemia merupakan reaksi kompensasi

sementara agar efektif rangsangan harus dihentikan. Setelah diadesi dengan balsam, nilai ambang rasa nyeri menurun karena sebelum aliran darah kembali normal, rangsangan nyeri sudah terjadi lagi dan jaringan mengalami kerusakan sehingga rasa nyeri semakin cepat dirasakan.

Pengalihan PerhatianDengan pengalihan perhatian maka rasa nyeri akan berkurang. Membuktikan bahwa faktor psikologis juga mempengaruhi rasa nyeri pada seseorang. Pengalihan perhatian dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endorfin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk untuk tidak dikirimkan ke korteks cerebri sehingga menurunkan persepsi nyeri

Anestetika Topikal Anastetika topikal yaitu pengolesan analgetik lokal diatas selaput mukosa. Anestetika topikal diperoleh melalui aplikasi agen anestesi tertentu pada daerah kulit maupun membran mukosa yang dapat dipenetrasi untuk memblok ujung-ujung saraf superfisial.

KESIMPULAN

Tubuh memiliki tingkat kepekaan yang berbeda-beda pada tiap bagiannya disebabkan kepadatan titik-titik reseptor di setiap bagian kulit tidaklah sama. Pada hasil percobaaan, daerah yang memiliki kepekaan paling tinggi adalah pipi, diikuti dengan kuduk, lengan bawah, dan telapak tangan.

top related