pr kelompok 3 konduksi sirip
Post on 06-Feb-2016
18 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PR KELOMPOK
PERMODELAN TEKNIK KIMIA
Semester Genap 2013/2014
Kelompok : 3
Nama Anggota :
1) Budi Mulia (1206220586)
2) Danar Aditya (1206263401)
3) Gifari Setyarso (1206263295)
4) Hana Julia (1206202066)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
TUGAS KONDUKSI PADA SIRIP
Fin plate heat exchanger memiliki konfigurasi pertukaran panas berbentuk sirip
seperti gambar di bawah. Kembangkan neraca panas konduksi untuk sistem pada
gambar tersebut!
Penyelesaian :
Pendekatan masalah dilakukan dengan membuat neraca energi untuk sirip
setebal Δz seperti pada gambar diatas.
Asumsi untuk penyelesaian soal ini antara lain adalah:
– Keadaan tunak
– Konduktivitas termal konstan
– Koefisien perpindahan panas konstan
Δz
– Tidak ada perpindahan panas dari tepi dan ujung sirip
Berikut merupakan situasi sebenarnya dan model yang dilakukan pada fin plate heat
exchanger yang digunakan pada cooling fin :
Situasi sebenarnya Model
(1) T adalah fungsi x dan z, tetapi lebih
tergantung pada z.(1) T adalah fungsi z.
(2) Sejumlah kecil panas hilang dari
sirip pada ujung (area BW) dan tepi
(area BL + BL).
(2) Tidak ada panas yang hilang dari
ujung atau tepi.
(3) Koefisien perpindahan panas
sebagai fungsi posisi
(3) Fluks panas pada permukaan
diberikan oleh q = h(T-Ta), dengan h
adalah konstan dan T = T(z)
Perpindahan panas terjadi dalam lingkup 1 dimensi. Terdapat perpindahan panas
yang terjadi secara konduksi dan konveksi pada sirip, sehingga komponen fluks
energi tak-nol adalah,
qz=−kdTdz
dan perpindahan kalor secara konveksinya adalah
qkonveksi=h (2W ∆ z )(T−T ∞)
Neraca energi dalam perpindahan panas steady-state tanpa generasi yaitu,
(Laju energimasuk )−(Lajuenergi
keluar )=0
maka,
qz|z BW −qz|z+Δ z B W −h (2W ∆ z ) (T−T ∞ )=0
persamaan diatas dikalikan dengan
1B W Δ z
sehingga menjadi,
qz|z
∆ z−
qz|z+Δ z
∆ z−
2 h (T−T ∞ )B
=0
kedua ruas diatas dilimitkan untuk mendapatkan fungsi turunannya, sehingga
menjadi
lim∆ z → 0
( qz|z
∆ z−
qz|z+Δ z
∆ z )= lim∆ z → 0
2 h (T−T ∞ )B
−d qz
dz=
2 h (T−T ∞ )B
Sekarang kita substitusikan nilai qz pada persamaan tersebut, seperti yang
diketahui bahwa,
qz=−kdTdz
Maka persamaan akan menjadi,
−d (−kdTdz )
dz=
2h (T−T ∞ )B
d (k dTdz )
dz=
2 h (T−T ∞ )B
ddz (k
dTdz )=2h (T−T ∞ )
B
karena nilai koefisien perpindahan panas telah diasumsikan konstan, maka nilai k
bisa dikeluarkan,
kddz ( dT
dz )=2h (T−T ∞ )B
ddz ( dT
dz )=2 h (T−T ∞ )kB
atau juga dapat dituliskan sebagai
d2Td z2 =
2 h (T−T ∞ )kB
apabila persamaan diatas diintegralkan sekali terhadap z maka hasilnya adalah
∬ d2Td z2 =∬
2h (T−T ∞ )kB
∫ dTdz
=∫ 2 hkB
(T−T ∞ ) z+C1
Persamaan diatas adalah persamaan yang digunakan dalam penyelesaian
perpindahan panas pada sirip.
Dalam soal kita mengetahui bahwa kondisi batasnya adalah
saat z = 0, maka T = Tw
saat z = L, maka dTdz
=0
Maka dengan memasukkan kondisi batas ke dalam persamaan perpindahan panas
pada sirip kita bisa mengetahui fungsi temperaturnya yaitu,
1. Pada saat z = L, maka dTdz
=0
d Tdz
=2hkB
(T−T ∞ ) z+C1
0=2 hkB
(T−T ∞ ) L+C1
C1=−2hkB
(T−T ∞ ) L
2. Pada saat z = 0, maka T = Tw
dTdz
=2 hkB
(T−T ∞ ) z+C1
dT=( 2hkB
(T−T ∞ ) z+C1)dz
apabila kedua ruas diintegralkan maka akan menjadi,
∫ dT=∫( 2hkB
(T−T ∞ ) z+C1)dz
T=12
x2 hkB
(T−T ∞ ) z2+C1 z+C2
T= hkB
( T−T∞ ) z2+C1 z+C2
seperti yang diketahui bahwa z = 0 dan T = Tw, maka
T w=C2
Maka didapatkan konstanta C1 dan C2 yaitu,
C1=−2hkB
(T−T ∞ ) L
C2=T w
sehingga fungsi T adalah sebagai berikut
T= hkB
( T−T∞ ) z2+C1 z+C2
T= hkB
( T−T∞ ) z2+(−2hkB
( T−T∞ ) L)z+T w
T= hkB
( T−T∞ ) z2−2 hLkB
(T−T ∞ ) z+Tw
DAFTAR PUSTAKA
Bird, B. B.; Stewart, W. E.; Lightfoot, E. N. 2002. “Transport phenomena”, 2nd
Ed. New York : John Wiley & Sons
Holman, J.,P. 1998. “Perpindahan Kalor” , Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga
top related