ppt tgas infeksi kulit

Post on 04-Jan-2016

120 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

PPT Tgas Infeksi Kulit

TRANSCRIPT

KELOMPOK 1

1.Rijalul Fikri2.Andi Nur Fadilah

3.Sri Dewi4.Nikra Wulandari

5.Herlina6.Rajiv Fahrulla

KELOMPOK 1

1.Rijalul Fikri2.Andi Nur Fadilah

3.Sri Dewi4.Nikra Wulandari

5.Herlina6.Rajiv Fahrulla

Oleh

1. KONSEP MEDIS

A.Definisi

Herpes Selulitis

Herpes adalah radang kulit yang

ditandai dengan pembentukan

gelembung-gelembung

berkelompok. Gelembung-

gelembung ini berisi air pada

dasar peradangan.

Cellulitis adalah infeksi umum pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit. Hal ini terjadi ketika bakteri menyerang kulit yang rusak atau normal dan mulai menyebar di bawah kulit dan ke dalam jaringan lunak. Hal ini menyebabkan infeksi dan peradangan. Peradangan merupakan sebuah proses di mana tubuh bereaksi terhadap bakteri.

B.ETIOLOGI

Herpes Zoster Selulitis

Penyakit Selulitis disebabkan oleh Infeksi

bakteri dan jamur :

1.Streptococcus grup A dan Staphylococcus

aureus.

2.Pada bayi yang terkena penyakit ini disebabkan

oleh Streptococcus grup B.

3.Infeksi dari jamur, tapi infeksi yang

diakibatkan jamur termasuk jarang  Aeromonas

Hydrophila.

4.S. Pneumoniae ( Pneumococcus ).

Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi

dari virus varicella zoster .Infeksiositas

virus ini dengan cepat dihancurkan oleh

bahan organic , deterjen, enzim proteolitik,

panas dan suasana Ph yang tinggi.

C.TANDA DAN GEJALAHerpes Zoster

Pada permulaannya, herpes zoster akan

menyebabkan:

Sedikit demam, Pilek, cepat merasa lelah, Lesu,

lemah., nyeri sendi,rasa pegal, sakit kepala dan pusing,

terbakar atau menusuk-nusuk.

Beberapa hari kemudian, timbullah bintik kecil

kemerahan pada kulit. Bintik-bintik ini lalu berubah

menjadi gelembung-gelembung transparan berisi

cairan, persis seperti pada cacar air namun hanya

bergerombol di sepanjang kulit yang dilalui oleh saraf

yang terkena.

 

Gambar

Lanjut.....

Selulitis

Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan

yang terlokalisasi. Kulit tampak merah, bengkak,

licin disertai nyeri tekan dan teraba hangat. Ruam

kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas

yang tegas.Bisa disertai memar dan lepuhan-

lepuhan kecil.

Gejala lainnya adalah:

Demam peningkatan suhu tubuh yang menyolok,

Nyeri kepala, Penurunan kesadaan, Mendadak

shock, Hipertensi, Taki kardi, Peningkatan

rangsang meningen, Kejang Kadang-kadang

penderita koma.

Gambar

D.PATOFISIOLOGIHerpes zoster:

Herpes zoster bermula dari Infeksi primer dari VVZ (virus

varisells zoster) terjadi di daerah nasofaring. Disini virus

mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga terjadi

viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik.

diikuti masuknya virus ke dalam Reticulo Endothelial System

(RES) kemudian mengadakan replikasi kedua yang sifat

viremianya lebih luas dan simptomatik dengan penyebaran

virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus juga menjalar

melalui serat-serat sensoris ke satu atau lebih ganglion sensoris

dan berdiam diri atau laten didalam neuron. Selama antibodi

yang beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dari virus

yang laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu

dimana antibodi tersebut turun dibawah titik kritis maka

terjadilah reaktivasi dari virus sehingga terjadi herpes zoster.

Selulitis:

Invasi bakteri masuk melalui trauma,

luka, gigitan serangga berinvasi  

streptokokus dan staphylococcus aureus

melalui barier epidermal yang rusak

menyerang kulit dan subkutan, masuk ke

jaringan yang lebih dalam dan menyebar

secara sistemik  yang menyebabkan

terjadinya reaksi infeksi/inflamasi yang

merupakan respon dari tubuh sehingga

muncul nyeri, pembengkakan kulit, lesi

kemerahan dan demam.

E.KOMPLIKASI

Herpes Zoster

Herpes zoster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan orang. Bila timbul komplikasi, hal-hal berikut dapat terjadi:

1.Neuralgia pasca herpes. 

2.Infeksi kulit.

3. Masalah mata.

4.Kelemahan/layuh otot. 

5.Komplikasi lain. 

Selulitis:

Berupa ganggren

Mentastasis

Abses

Sebsis yang berat

F.PENATALAKSANAAN MEDIS

Herpes Zoster

Herpes zoster biasanya sembuh sendiri

setelah beberapa minggu. Biasanya

pengobatan hanya diperlukan

untuk meredakan nyeri dan

mengeringkan inflamasi.

1.Pereda nyeri. 

2.Antivirus. 

3.Steroid. 

Selulitis:

Pengobatan yang tepat dapat

mencegah penyebaran infeksi ke

darah dan organ lainnya.Diberikan

penicillin atau obat sejenis penicillin

(misalnya cloxacillin).Jika infeksinya

ringan, diberikan sediaan per-oral

(ditelan

2. KONSEP KEPERAWATAN

A.Pengkajian

1. Identitas2. Riwayat penyakit3. Keluhan utama4. Riwayat penyakit dahulu5. Riwayat penyakit sekarang6. Riwayat penyakit keluarga7. Keadaan emosi psikologi8. Keadaan social ekonomi

B.Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal jaringan subkutan

2) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi/inflamasi sistemik

3) Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka pada kulit.

 

 

C. Rencana Tindakan Selulitis Dan Herpes Zoster

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Dx. Nyeri Berhubungan dengan respon inflamasi lokal jaringan subkutan

Tujuan : Klien menyatakan nyeri berkurang setelah dilakukan asuhan keperawatanKriteria Hasil :a.Skala nyeri stabil (0-3).b.Menunjukkan nyeri hilang/terkontrol.

1. Observasi skala nyeri (0-10), karakteristik nyeri, dan lokasi nyeri.

2. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman dan tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.

3. Berikan masase yang lembut.

1. membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan ke efektifan program.

2. untuk membatasi nyeri.

3. meningkatkan relaksasi/mengurangi ketegangan otot.

LANJUTAN...

c. Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpatisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan

d. Mengikuti program farmakologis yang dianjurkan

4. Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif, sentuhan terapeutik, biofeedback, visualisasi, pedoman imajinasi, hipnotis diri, dan pengendalian napas.

4. meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol, dan mungkin meningkatkan kemampuan koping.

2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi/inflamasi sistemik

klien menunujukkan penurunan suhu tubuh setelah dilakukan asuhan keperawatanKriteria Hasil :TTV dalam batas normala.TD : 120/80 mmHgb.N : 87 x/menitc.S : 37’cd.RR : 12 – 20 x/menite.Tidak terjadi demamf.Intake–output seimbang

1. Observasi suhu tubuh tekanan darah, frekuensi permapasan dan denyut nadi.

2. Monitor intake dan output setiap 8 jam.

3. Anjurkan banyak minum bila tidak ada kontraindikasi.

4. Berikan kompres hangat

1. menunjukkan status sirkulasi tubuh.

2. menunjukkan status hidrasi

3. mengganti cairan tubuh yang hilang akibat dari peningkatan laju metabolisme tubuh

4. membantu menurunkan suhu tubuh.

3. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka pada kulit.

klien menunjukkan tidak terjadi infeksi setelah dilakukan asuhan keperawatan.Kriteria hasil :a.Tidak terdapat tanda – tanda infeksi (kalor, rubor, tumor, dolor).b.TTV dalam batas normal.c.TD : 120/80 mmHgd.N : 87 x/menite.S : 36-37’5°Cf.RR : 18-20 x/menitg.Leukosit dalam batas normal

1. Observasi adanya tanda – tanda infeksi.

2. Observasi tanda – tanda vital.

3. Rawat luka klien dengan prinsif aseptik.

4. Anjurkan klien untuk selalu menjaga kebersihan diri

1. Melihat perkembangan dari terapi yang telah diberikan.

2. menunjukkan sirkulasi tubuh.

3. mengurangi resiko kontaminasi silang.

4. menurunkan resiko infeksi.

D. EVALUASI

DX 1 :Tujuan : Klien menyatakan nyeri berkurang setelah dilakukan asuhan keperawatanKriteria Hasil :1.Skala nyeri stabil (0-3)2.Menunjukkan nyeri hilang/terkontrol3.Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpatisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan4.Mengikuti program farmakologis yang dianjurkan.

LANJUTAN...

DX 2:Tujuan :klien menunujukkan penurunan suhu tubuh setelah dilakukan asuhan keperawatanKriteria Hasil : TTV dalam batas normal a) TD : 120/80 mmHg b) N : 87 x/menit c) S : 37’c RR : 12 – 20 x/menit Tidak terjadi demam Intake–output seimbang

LANJUTAN...DX 3:tujuan: klien menunjukkan tidak terjadi infeksi setelah dilakukan asuhan keperawatan.Kriteria hasil :Tidak terdapat tanda – tanda infeksi (kalor, rubor, tumor, dolor) TTV dalam batas normal a) TD : 120/80 mmHg b) N : 87 x/menit c) S : 36-37’5°C RR : 18-20 x/menit Leukosit dalam batas normal

top related