ppt serotinus firaz
Post on 15-Apr-2016
106 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kehamilan SerotinusPresentasi Kasus
M. Firas Khusyi11.2014.185
Pembimbing: dr. Wahyu , Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. MJenis kelamin : PerempuanUmur : 22 tahunSuku bangsa : JawaStatus perkawinan : Kawin (GIP0A0)Agama : IslamPekerjaan : Ibu rumah tanggaPendidikan : SMAAlamat : Karangbener rt 03/05 , Kudus Masuk Rumah Sakit : 28 September 2015Pukul 11.00 WIB
Nama suami : Tn. RUmur : 27 tahunPekerjaan : karyawan swastaAlamat : Karangbener rt
03/05, Kudus
Anamnesis ◦Dilakukan autoanamnesis tanggal 28 September 2015 Pukul 11.25 WIB
Keluhan utama : ◦Perut terasa kenceng-kenceng sejak 1 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari bidan datang dengan keluhan perut kenceng-kenceng yang dirasakan sejak 1 hari SMRS. Pasien mengaku pada saat memeriksakan diri ke bidan, bidan mengatakan sudah terjadi pembukaan 1 cm pada jam 8 malam tanggal 28 September 2015. Pasien mengaku ada lender dan dan darah yang keluar tetapi tidak ada cairan ketuban yang keluar Pasien mengatakan ini kehamilan yang pertama.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing, mata berkunang, dan mata tidak kabur. Pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke bidan dan tidak terdapat kelainan apapun.
Selama ini tidak pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi, baik sebelum dan selama pemeriksaan kehamilan. Tidak ada riwayat operasi sebelumnya.
Riwayat Kehamilan:◦ANC rutin di bidan, tidak ada masalah selama kehamilan
Riwayat Haid: ◦Menarche : 13 tahun ◦Siklus : 28 hari◦Lama : 7 hari◦HPHT : 07 Januari 2014
◦HPL : 14 September 2015
◦- Perkawinan : 1 kali◦- Menikah usia : 21 tahun◦- Lama menikah : 1 tahun◦- Riwayat KB : -
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Hamil
ke
Usia
kehamila
n
Jenis
persalina
n
Penyuli
t
penolon
g
Jenis
kelamin
BB/TB
lahir
Umur
sekarang
1 42
minggu
Hamil ini
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, asma dan alergi.
Os tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, asma dan alergi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos
mentisTekanan darah : 120/80
mmHgNadi : 84x/menitPernafasan : 20x/menitSuhu : 36,6oC
Pemeriksaan FisikMata : Konjungtiva anemis -/- ,
Sklera ikterik -/-Jantung : BJ I-II reguler murni,
gallop (-), murmur (-)Thorak : Suara napas dasar
vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan FisikAbdomen : Tampak
membuncit sesuai usia kehamilan,
tampak linea nigra, dan striae gravidarum.
BU (-), Nyeri tekan (-),Genitalia : Status
ObstetrikusEkstremitas : Edema -/-, akral
hangat+/+
Status Obstetrikus
Pemeriksaan LuarInspeksi: Membuncit sesuai usia
kehamilan, tampak linea nigra dan striae gravidarum. Sikatrik tidak ada.
Tinggi fundus uteri 32 cm
Status Obstetrikus Tafsiran Berat Janin: (32-12) x 155=
3100 gramLeopold I : Bulat, lunak, tidak
melenting (Bokong) Leopold II : Keras memanjang pada
bagian kiri (PUKI) Leopold III : Bulat, keras, melenting
(Kepala) Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
Auskultasi: Denyut jantung janin (+) 144 x/menit
His (+) 2x dalam 10 menit selama 10 detik.
Status ObstetrikusPemeriksaan dalam:
Vaginal Toucher – (pukul 11.30) Ø 1 cm, KK (+), Efficement 25%Bagian bawah janin kepala, ↓ H IUUK kiri depan
Pemeriksaan Laboratorium
HematologiGolongan Darah/Rh B / PositifWaktu Perdarahan/ BT 2.00 menit (N: 1-3)Waktu Pembekuan/ CT 4.30 menit (N: 2-6)Hemoglobin 13,3 g/dL (N: 11,7 – 15,5)Leukosit 11.000 /ul (N: 3.600 – 11.000)Hematokrit 35,2% (N: 35-47)Trombosit 188.000/ul (N: 150.000-440.000)
Pemeriksaan Laboratorium KimiaGula Darah Sewaktu 84 mg/dl (N: 75-110)
ImunoserologiHbsAG Stik: Negatif (N: Negatif)
Ringkasan Pasien rujukan dari bidan datang dengan
keluhan perut kenceng-kencengyang dirasakan sejak 1 hari SMRS. Pasien mengaku pada saat memeriksakan diri ke bidan, bidan mengatakan sudah terjadi pembukaan 1 cm pada jam 8 malam tanggal 27 September 2015. Lendir darah (+), cairan ketuban (-). Pasien mengatakan ini kehamilan yang pertama. Mual (-), muntah (-). Pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke bidan. Riwayat Ht (-) Riwayat operasi (-).
Riwayat Haid: ◦Menarche : 13 tahun ◦Siklus : 28 hari◦Lama : 7 hari◦HPHT : 07 Januari 2014◦HPL : 14 September 2015
Inspeksi◦Perut membuncit sesuai dengan umur
kehamilan, Striae gravidarum (+), linea nigra (+)
Palpasi : ◦Tinggi fundus uteri 32 cm ◦Tafsiran Berat Janin: (32-12) x155= 3100
gram◦Leopold I :Bulat, lunak, tidak melenting
(Bokong) ◦Leopold II :Keras memanjang pada bagian
kiri (PUKI) ◦Leopold III : Bulat, keras, melenting (Kepala◦Leopold IV : Kepala sebagian masuk PAP
Auskultasi : denyut jantung janin (+) 144 x/menit
His (+) 2x dalam 10 menit selama 10 detik
PPV(+) lendir dan darahPemeriksaan dalam:
◦ Pembukaan Ø 1 cm, KK (+), Efficement 25%
◦ Bagian bawah janin kepala, ↓ H I◦ UUK kiri depan
Diagnosis Kerja
◦GIP0A0 22 tahun hamil 42 minggu◦Janin I hidup intrauterin ◦Presentasi kepala U puki◦Inpartu kala I fase laten◦Kehamilan serotinus
Rencana PengelolaanVT : Pembukaan Ø 1cm, KK (+), Efficement 25%Bagian bawah kepala, ↓ H IUUK kiri depan
Sikap: Pengawasan 10 Evaluasi setiap 4 jam Infus D5/ RL + 20 ttmGastrul ¼ tab
Tanggal 28 September 2015, Jam 16.00
S : Perut terasa kencang-kencangO : KU : baik Kesadaran: CMTD : 120 / 80 mmHg RR: 20 x/menitHR : 84 x/menit T : 36,7°CDJJ: 144 x/menitHIS : 2x / 10 menit (10 detik)PPV : (+) lendir darahTanda – tanda inpartu kala I ( + )VT : Ø 4 cm, KK (+) Eff 50%Bagian bawah janin kepala ↓ H II
UUK kiri depan
A : GIP0A0 22 tahun hamil 42 mingguJanin I hidup intrauterin Presentasi belakang Ʉ pukiInpartu kala I fase aktifKehamilan serotinus
P : Evaluasi 4 jam
Tanggal 28 September 2015, Jam 20.00
S : Perut semakin terasa kencangO : KU : baik Kesadaran: CMTD : 130 / 80 mmHg RR: 20 x/menitHR : 88 x/menit T : 36,7°CDJJ: 152 x/menitHIS : 2x / 10 menit (10 detik)PPV : (+) lendir darahTanda – tanda inpartu kala I ( + )VT : Ø 7 cm, KK (+) Eff 75%Bagian bawah janin kepala ↓ H III
UUK kiri depan
A : GIP0A029 tahun hamil 42 minggu
Janin I hidup intrauterin Presentasi belakang kepala, kepala masuk PAP, pukiInpartu kala I fase aktifKehamilan serotinus
P : Evaluasi 1 jam DJJ ½ jam
s28 Septemberi 2015, Jam 22.30S : rasa ingin mengejan, keluar cairan ketubanO : KU : baik Kesadaran: CMTD : 130 / 80 mmHg RR: 20 x/menitHR : 88 x/menit T : 36,7°CDJJ: 144 x/menitHIS : 2x / 10 menit (10 detik)PPV : (+) lendir darah
VT :Ø 10 cm, KK (-) Efficement 0%Bagian bawah janin kepala ↓ H IVUUK kiri depan
A : GIP0A0 22 tahun hamil 42 mingguJanin I hidup intrauterin Presentasi belakang kepala Ʉ puki Inpartu kala IIKehamilan serotinus
P: Pimpin mengejan saat ada HisPartus + Episiotomi mediolateral Bayi perempuan 3200 gr, 49 cm ,
apgar score 9 10 10Plasenta lahir lengkap Jahitan Perineum , Hecting (+)Pospargin 1 ampInduksin ½ ampul
Prognosis
Power : ad bonamPassage : ad bonamPassanger : ad bonam
Follow Up Post Partus
29 September pukul 08.00S : Nyeri pada bekas jahitan di vaginaO :TD 130/90 mmHg N 84 x / menit RR 18 x/ menit S 36.4 o C Mata: CA -/-. SI -/- Thorax Cor: BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo: S.n.v +/+, Rh -/-, Wh -/- ASI (+) Puting menonjol
Abdomen: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, BU (+) PPV: Lochea +Ekstremitas: Edema (-), akral hangat (+)A : PIA0 post partus spontan h+1 dengan serotinusP : Amoksisilin 3x 500 mg
Pospargin 2x 1 tablet Hemafort 1x1
ASI eksklusif 6 bulan, kontrol di poliklinik obgyn 1 minggu.
TINJAUAN PUSTAKA
KEHAMILAN SEROTINUS
Definisi Kehamilan SerotinusKehamilan yang berlangsung
lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya 42 minggu atau lebih (>294 hari).
Menjelang partus
Etiologi
Reseptor oksitosin Oksitosin Progesteron
Produksi Prostaglandin
KONTRAKSI UTERUS
EtiologiKesalahan dalam penanggalan,
merupakan penyebab yang paling sering.
Kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan.
Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin, selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.
Etio-Patofisiologi
DiagnosisHPHT dan HPL siklus haid dan
keadaan klinis. Pengukuran tinggi fundus uterus
serial dengan sentimeter akan memberikan informasi mengenai usia gestasi lebih tepat.
Keadaan klinis yang mungkin ditemukan ialah air ketuban yang berkurang, gerakan janin yang jarang.
Perubahan Pada SerotinusCairan AmnionPlasentaJanin
Tanda-tanda bayi Post Mature
biasanya lebih berat dari bayi maturtulang dan sutura kepala lebih keras dari
bayi maturrambut lanugo hilang atau sangat kurangverniks kaseosa di badan kurangkuku-kuku panjangrambut kepala agak tebalkulit agak pucat dengan deskuamasi
epitel
Penatalaksanaan Anterpartum pada SerotinusHPHT harus jelasUSG sejak umur kehamilan 12-20
mingguTes nonstres
Penurunan frekuensi denyut jantung janin akibat berkurangnya cairan amnion (predisposisi untuk terjadinya kompresi tali pusat.)
Pemeriksaan profil biofisik janin lebih baik. Selain NST juga menilai volume cairan amnion, gerakan nafas janin, tonus janin dan gerakan janin.
Penatalaksanaan Intrapartum Serotinus
Amniotomi Mekonium dalam cairan ketuban
ibu masih jauh dari proses persalinan, sectio caesaria segera harus sudah dipertimbangkan, khususnya bila ditemukan kecurigaan akan disproporsi sefalopelvik
Induksi persalinanBishop score (kematangan cervix)
Faktor 0 1 2 3
Cervical dilatation
(cm)
Closed 1-2 3-4 5+
Cervical effacement
(%)
0-30 40-50 60-70 80+
Fetal station -3 -2 -1,0 +1,+2
Cervical consistency
Firm Medium Soft
Cervical position
Posterior Mid Anterior
Selama persalinan dapat terjadi fetal distress yang disebabkan kompresi tali pusat oleh karena oligohidramnion.
cairan amnion kental dan terdapat mekonium maka kemungkinan terjadi aspirasi
Penatalaksanaan Serotinus
Usia kehamilan > 40-42 minggu monitoring.
Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta janin, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.
Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
Tindakan operasi sectio caesaria dapat dipertimbangkan pada ◦ Insufisiensi plasenta dengan keadaan
serviks belum matang, ◦pembukaan yang belum lengkap,
persalinan lama dan terjadi tanda gawat janin,
◦pada primigravida tua, ◦kematian janin dalam kandungan, ◦pre-eklamsia,◦kesalahan letak janin.
SEKIANDAN
TERIMA KASIH
top related