ppt oral medicine ince tien ayu nilam kusuma maulana

Post on 29-Jan-2016

61 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Idiopatik LeukoplakiaLaporan Dan Tinjauan Kasus Langka

TRANSCRIPT

Idiopatik LeukoplakiaLaporan Dan Tinjauan Kasus Langka

DIBACAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2015

Nama : Ince Tien Ayu Nilam KusumaStambuk : J111 11 149Pembimbing : Drg. IsrayaniTempat : Ruang Oral Medicine

RSGMP.Drg.Hj.Halimah Dg. Sikati  

Baca Refarat

Leukoplakia

?

Defenisi

• Adalah salah satu ganguan pada rongga mulut yang ditandai dengan adanya suatu bercak putih atau plak yang tidak normal yang terdapat pada membran mukosa dan sukar untuk dihilangkan atau terkelupas.

Prevalensi

• Leukoplakia dapat terjadi pada individu dari semua usia, dan lebih sering terjadi dikalangan orang dewasa; sekitar 1% dari orang dewasa terkena penyakit ini, meskipun setengah populasi didapati mempunyai prevalensi yang lebih tinggi tetapi sebagian besar keadaan ditemukan pada pria antara usia 40 sampai 70 tahun. leukoplakia di dasar mulut berkaitan dengan kebiasan merokok, sedangkan leukoplakia di tepi lateral lidah lebih sering terjadi di para bukan perokok

Daerah lateral dan ventral lidah, dasar

mulut, mukosa alveolar, bibir,

trigonum retromolar, palatum lunak dan gingiva

cekat rahang bawah.

Warnanya dari putih

pucat translusen,

abu-abu atau putih-coklat.

Bila dilakukan palpasi akan terasa keras,

tebal, berfisure, halus, datar atau agak menonjol

Gambaran Klinis

Leukoplakia

• lesi tersebut sangat bermacam-macam dan dapat berupa lapisan keratin pada epitelium yang normalnya tidak terkeratinisasi atau peningkatan ketebalan dari lapisan keratin semula sampai perubahan yang hebat pada epitelium.

1. Hiperkerato

sis

2. Hiperparak

eratosis

3. Akantosis

4. Diskeratosis

atau displasia

5. Carsinoma in situ Tahap

Perubahan Leukoplakia

Hiperkeratosis

Hiperparakeratos

is

Akantosisi

Diskeratosis atau displasia

Karsinoma in situ

Homogen

Nonhomogen

• Eritroplakia (lesi putih dengan komponen merah besar)• Noduler (lesi putih dengan permukaan yang menonjol dan lembek• Verukoid (lesi putih dengan permukaan yang menonjol dan kasar).

Klasifikasi leukoplakia

Homogen

• Homogeneous leukoplakia disebut juga leukoplakia simpleks, dalam perkembangannya dapat menjadi semakin meluas, dan menebal. Berupa lesi berwarna keputih-putihan, dengan permukaan rata, licin atau berkerut, dapat pula beralur atau berupa suatu peninggian dengan pinggiran yang jelas

Nonhomogen

• Eritroleukoplakia (lesi putih dengan komponen merah besar)

• Leukoplakia nodular (lesi putih dengan permukaan yang menonjol dan lembek)

• Leukoplakia verukosa/ verukoid (lesi putih dengan permukaan yang menonjol dan kasar).

Faktor Lokal

Faktor Sistemik

Faktor Malnutrisi Vitamin

Faktor Predisposis

i lainnya

Etiologi Leukoplakia

Faktor Lokal

• Trauma• Kemikal atau Thermal• Infeksi

Faktor Sistemik

• sifilis tertier, anemia sidrofenik, dan xerostomia yang disebabkan oleh penyakit kelenjar saliva.

• obat-obat antimetabolit dan serum anti limfosit• Candidiasis kronik

Faktor malnutrisi vitamin

• Defisiensi vitamin A • vitamin B kompleks

Faktor predisposisi

• faktor usia

Menentukan Diagnosa

• Etiologi• Deteksi secara dini lesi praganas menggunakan toluidine blue

menggunakan 1% solusi cair sat pewarna yang didekolorisasi dengan asam acetic 1%

• Biopsi untuk dilihat secara histopatologi, hal ini dilakukan untuk megetahui secara pasti diagnosis suatu lesi mengalami keganasan atau tidak

Diferensial diagnosa

• Syphililitic mucous patches; “lupus erythematous” • ”White sponge nevus”; infeksi mikotik• Kandidiasis; white folded gingivo stomatitis

Perawatan Leukoplakia

Biopsi

• Biopsi merupakan suatu keharusan untuk semua penderita leukoplakia. Menentukan daerah yang akan dibiopsi dapat merupakan suatu masalah bila mukosa mulut yang terlibat sangat luas.

Pemeriksaan hematologi

• Pemeriksaan hematologi penting untuk semua kasus seperti ini karena status defesiensi menimbulkan atrofi mukosa, dan meningkatkan kerentanan terhadap karsinogen.

Eksisi

• Penatalaksanaan leukoplakia adalah dengan melakukan eksisi secara“chirurgis” atau pembedaahan terhadap lesi yang mempunyai ukuran kecil atau agak besar. Bila lesi telah mengenai dasar mulut dan meluas, maka pada daerah yang terkena perlu dilakukan “stripping”.

Tindakan penunjang umum

• Perawatan dengan pemberian vitamin B kompleks dan vitamin C dapat dilakukan sebagai tindakan penunjang umum, terutama bila pada pasien tersebut ditemukan adanya faktor malnutrisi vitamin.

Prognosis leukoplakia

BAIK

BURUK

Apabila permukaan jaringan yang terkena lesi leukoplakia

secara klinis menunjukkan hiperkeratosis ringan

Apabila permukaan jaringan yang terkena lesi leukoplakia

menunjukkan proses diskeratosis atau ditemukan

adanya sel-sel atipia

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki-laki dengan umur 78 tahun dilaporkan ke departemen rawat jalan, dengan keluhan terdapat plak putih di perbatasan lateral kanan lidahnya yang telah terjadi selama satu bulan. Pemeriksaan fisik tampak biasa-biasa saja. Pemeriksaan

rongga mulut menunjukkan adanya plak putih keabu-abuan yang homogen di perbatasan ventrolateral kanan yang berukuran 4 cm x 2,5 cm. Pada permukaan menunjukkan penampilan seperti lumpur

retak dan pada saat palpasi lesi, terasa menonjol dan kasar. Lesi yang ada tidak lunak dan tidak ada goresan. Bibir, mukosa bukal,

faring, dan jaringan lunak ekstra oral tampak normal. Limfadenopati tidak tampak. Pasien tidak mengkonsumsi obat apa

pun atau punya kebiasaan merokok. Pemeriksaan gigi menunjukkan mahkota i.r.t 11, 12, 13, 14, 15, 16, 44, 45, 46, 47, 34,

dan 35. Tidak ada tepi tajam yang nyata pada saat palpasi mahkota tersebut.

Gambar 6: Lesi Bagian Lateral LidahSumber: R PraSaD SheSha dkk. Idiopathic

Leukoplakia- Report of a Rare Case and Review. Journal of Clinical and Diagnostic

Research. 2015:9(3):11-2

Gambar 7: Lesi Bagian Ventrolateral LidahSumber: R PraSaD SheSha dkk. Idiopathic

Leukoplakia- Report of a Rare Case and Review. Journal of Clinical and Diagnostic

Research. 2015:9(3):11-2

Gambar 8: Pembentukan hiperplastik epithelium menunjukkan mutiara keratin dan keratinisasi sel

Sumber: R PraSaD SheSha dkk. Idiopathic Leukoplakia- Report of a Rare Case and Review. Journal of Clinical and Diagnostic Research.

2015:9(3):11-2

Pasien tersebut tidak memiliki gigi dengan tepi yang tajam ataupun tepi pada gigi yang

menyebabkan keratosis traumatik atau gesekan.

Pasien tidak menderita diabetes dan tidak mengkomsumsi obat apa pun. Serta bukan

merupakan penderita kandidiasis karena mukosa tampak terlihat normal dan terhidrasi baik.

Pasien tidak mempunyai riwayat melakukan pengobatan secara lokal pada daerah lesi yang

menjadi penyebab terdapatnya plak putih.

Hasil pemeriksaan darah rutin dilaporkan normal. Pengujian Toluidin blue statin dinyatakan negatif. Biopsi insisi telah direncanakan dan hal tersebut termasuk normal dan mempengaruhi mukosa dari

sisi tersebut.

Anamnesa dan

pemeriksaan klinis

Diagnosa •Biopsi insisi menunjukkan bentuk histologis yang konsisten dengan hyperplastic stratified squamous epithelium dengan intra epithelial infiltrasi sel inflamasi yang tersusun oleh leukoplakia.

Perawatan •Eksisi pada lesi dilakukan dan didapatkan laporan hasil histologis adanya leukoplakia.

Pengawasan •Pasien dikontrol setiap 4 bulan untuk memeriksa ada tidaknya kekambuhan. Hasilnya pasien tidak menunjukkan adanya kekambuhan 1 tahun setelah eksisi dilakukan.

• rentang rasio pria:wanita dari 4:1 menjadi 85:1 di berbagai daerah di india. Perbedaan seperti ini mungkin dijelaskan oleh variasi pada kebiasaan merokok dan menginang di berbagai daerah dan negara. Distribusi usia pada contoh terbesar dari penderita leukoplakia (Waldron dan Shafer, 1985) dapat terlihat pada tabel. Tetapi dari berbagai penelitian lainnya mengatakan, tidak ada perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan.

• Pada penelitian Vaander Waal dan Arduino melaporkan bahwa lesi dibatas lateral lidah pada pasien lanjut usia terutama pria indian memiliki resiko karsinogenesis yang besar.7 Sedangkan pada penelitian Yugeslovia, Angka kejadian leukoplakia di mulut berdasarkan lokasi paling banyak terjadi pada mukosa bukal (28,3%), dilanjutkan oleh kommisura (20,8%), lidah 15,1%), dan bagian dalam bibir (13,2%) menjadi karsinogen.20

PENUTUPKesimpulan:Idiopathic leukoplakia adalah lesi maligna potensial yang langka, biasanya ditemukan di lidah dengan peningkatan risiko transformasi maligna sebanding dengan bentuk yang disebabkan oleh tembakau. Risiko dari transformasi maligna akan bertambah berdasarkan usia.

Saran:Bila terdapat salah satu atau beberapa tanda-tanda tersebut, dokter gigi harus segera melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi secara dini lesi kanker pada tahap awal, yang hasilnya dapat mendukung gambaran klinis yang ada didalam rongga mulut. Biasanya dilakukan pemeriksaan histopatologi. Hasil pemeriksaan dan ketepatan diagnosis histopatologis tergantung pada kerjasama antara klinikus dan ahli patologi.

Terima Kasih

top related