pp kti ajeng (2)
Post on 05-Dec-2015
254 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK CEMARAN BAKTERI PADA SUSU SAPI MURNI YANG DIJUAL ECERAN DI KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2014
OLEH:ASTRINI ASLAM
110100016
PEMBIMBING:
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Medan 2014
dr. GERBEN F. HUTABARAT, DTM&H,M.Sc, SpMK
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sejak ribuan tahun sebelum masehi manusia mulai mengkonsumsi susu
sapi ternak sebanyak ribuan ton.(Purwandini, 2012)
Di Amerika Serikat dan Eropa sejak tahun 1960 snack jagung, susu bubuk, coklat, dan makanan cemilan lain yang
mengandung bahan susu terkontaminasi Salmonella . (Syamsir,
2008)
Meskipun susu dan produk susu merupakan komponen penting dari
diet yang sehat, jika dikonsumsi tidak dipasteurisasi , mereka juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan
karena kemungkinan kontaminasi dengan bakteri patogen.
Bakteri Patogen yang sering didapati dalam susu sapi murni adalah Escheria
coli, Staphylococcus aureus, Salmonella sp., Mycobacterium spp. E.coli termasuk bakteri berbahaya karena dapat menyebabkan diare.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran cemaran bakteri patogen pada susu sapi murni yang dijual
eceran di beberapa tempat di daerah Kecamatan Medan Polonia ?
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Mengetahui gambaran cemaran bakteri
patogen pada susu sapi murni yang dijual eceran di beberapa
tempat di Kecamatan Medan Polonia tahun
2014
TUJUAN KHUSUS
1.Mengetahui cemaran Escheria coli pada susu sapi murni
2. Mengetahui cemaran Salmonella sp pada susu sapi murni
3.Mengetahui cemaran Staphylococcus aureus pada susu sapi murni
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah tentang tingkat cemaran bakteri yang terdapat di dalam susu sapi murni di beberapa tempat di Kecamatan Medan Polonia
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Susu sapi merupakan minuman yang bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah menyusui. Mengandung sumber protein, lemak, karbohidrat mineral dan vitamin.
FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN BAKTERI
Suhu Nutrisi / makanan Air Keasaman / nilai pH Oksigen Waktu Kelembaban Cahaya
Bakteri patogen pada susu
• Eschcherichia coli• Staphylococcus aureus
• Salmonella spp• Bacillus spp
• Mycobacterium spp• Brucella sp
• Campylobacter spp• Enterobacter sakazakii• Listeria monocytogenes• Streptococcus spp
• Yersinia anterocolitica
BAB 3KERANGKA KONSEP
DANDEFINISI OPERASIONAL
12
KERANGKA KONSEP
Cemaran susu sapi murni berdasarkan:
Wadah penyimpanan
Waktu penyimpanan
Bakteri Patogen
13
DEFINISI OPERASIONAL
Susu Sapi Murni
Definisi: Minuman bergizi tinggi yang dihasilkan sapi perah yang belum di proses
lebih lanjut.
Cemaran Bakteri
Definisi : Situasi dimana terdapat bakteri berada di tempat yang tidak seharusnya
Cara ukur :Metode Total Plate Count (TPC).
Alat Ukur :
1. Medium EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) untuk E.coli
2. Medium TSI (Triple Sugar Iron Agar) untuk Salmonella sp.
3. Medium MSA (Manitol Salt Agar) untuk Staphylococcus aureus.
Hasil Ukur : Numerik
Skala Ukur : Nominal
Wadah Penyimpanan Definisi : Tempat yang digunakan untuk menyimpan susu Cara Ukur : Observasi Hasil Ukur :
1. Wadah terbuat dari wadah steril disediakan dari lab. Mikrobiologi
2. Wadah terbuat dari plastik eceran disediakan dari penjual.
Waktu Penyimpanan Definisi : Lamanya waktu penyimpanan susu sapi adalah
setelah dilakukan pemerahan didalam satu wadah tertentu sampai proses pendistribusian
Cara Ukur : Observasi Skala Ukur : Nominal Hasil Ukur :
1. < 24 jam
2. > 24 jam
BAB 4METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif
Desain penelitian cross-sectional (potong lintang)
Waktu Penelitian
Dari Juni 2014 sampai dengan November 2014
Tempat Penelitian
Di Kecamatan Medan Polonia
METODE PENELITIAN
Populasi Susu sapi murni yang di jual eceran di Kecamatan Medan Polonia
SampelTotal sampling → Seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Data primer
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Akan disajikan dalam bentuk tabel
BAB 5HASIL PENELITIAN
DANPEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi
Penelitian
Di Kecamatan Medan Polonia
Deskripsi Karakteristik Sampel
Wadah penyimpanan plastik eceran dan waktu pendistribusian
< 24 jam.
Wadah penyimpanan plastik eceran dan waktu pendistribusian
> 24 jam.
Wadah penyimpanan wadah steril dan waktu pendistribusian < 24
jam.
Wadah penyimpanan wadah steril dan waktu pendistribusian > 24
jam.
DESKRIPSI KARAKTERISTIK SAMPEL
Susu Sapi
1
Susu Sapi
2
Susu Sapi
3
Susu Sapi
4
Susu Sapi
5
Susu Sapi
6
Susu Sapi
7
Susu Sapi
8
Susu Sapi
9
Susu Sapi 10
128 128
120
128
120
128 128130 130 130
Wadah penyimpanan plastik eceran dan waktu pendistribusian < 24 jam.
E.coli
Rata-rata:127
koloni/100ml
DESKRIPSI KARAKTERISTIK SAMPEL
Susu Sapi
1
Susu Sapi
2
Susu Sapi
3
Susu Sapi
4
Susu Sapi
5
Susu Sapi
6
Susu Sapi
7
Susu Sapi
8
Susu Sapi
9
Susu Sapi 10
140
145 145
150 150 150 150
160
150
160
Wadah penyimpanan plastik eceran dan waktu pendistribusian > 24 jam.
E.coli
Rata-rata:150
koloni/100ml
DESKRIPSI KARAKTERISTIK SAMPEL
Susu Sapi
1
Susu Sapi
2
Susu Sapi
3
Susu Sapi
4
Susu Sapi
5
Susu Sapi
6
Susu Sapi
7
Susu Sapi
8
Susu Sapi
9
Susu Sapi 10
104 100
68 72
96
76 8090
8478
Wadah penyimpanan wadah steril dan waktu pendistribusian < 24 jam.
E.coli
Rata-rata:85
koloni/100ml
DESKRIPSI KARAKTERISTIK SAMPEL
Susu Sapi
1
Susu Sapi
2
Susu Sapi
3
Susu Sapi
4
Susu Sapi
5
Susu Sapi
6
Susu Sapi
7
Susu Sapi
8
Susu Sapi
9
Susu Sapi 10
128
120
114
124
130
118
126
114116
122
Wadah penyimpanan wadah steril dan waktu pendistribusian > 24 jam.
E.coli
Rata-rata:121
koloni/100ml
BATAS MAKSIMUM CEMARAN MIKROBA MENURUT SNI 7388 : (2009)
Escherichia coli : < 300/100ml Salmonella sp. : 4/100ml Staphylococcus aureus : 100/ml
Dari keempat penelitian yang telah dilakukan hanya ditemukan bakteri E.coli pada seluruh sampel, dengan jumlah yang terkecil hingga terbesar berturut-turut menurut wadah penyimpanan dan waktu pendistribusian 68 koloni/100 ml – 160 koloni/100 ml, maka semuanya dinyatakan memenuhi syarat SNI.
Pada penelitian ini yang paling banyak ditemukan bakteri E.coli adalah pada sampel susu sapi yang disimpan menggunakan plastik eceran dengan waktu pendistribusian > 24 jam dimana ditemukan bakteri E.coli dengan rata-rata 150 koloni/100 ml.
Pada penelitian Barro (2007), pada industri kecil di dapati susu segar yang diproduksi tanpa sistem pendinginan dan wadah dengan higienitas yang kurang seperti wadah plastik terdapat kontaminasi E.coli.
Pada penelitian Murphy et al (2010) mengatakan semakin lama susu murni disimpan sebelum di proses semakin tinggi kesempatan untuk jumlah bakteri psychotropic meningkat.
BAB 6KESIMPULAN &
SARAN
KESIMPULAN
Susu sapi yang disimpan menggunakan wadah plastik eceran dengan waktu pendistribusian > 24 jam merupakan susu dengan tingkat higienitas yang terburuk karena nilai cemaran bakteri E.coli paling banyak dengan nilai rata-rata 150 koloni/100ml.
Susu sapi yang disimpan menggunakan wadah plastik eceran dengan waktu pendistribusian < 24 jam merupakan susu dengan tingkat higienitas terburuk kedua karena nilai cemaran bakteri E.coli yang masi banyak ditemukan dengan nilai rata-rata 127 koloni/100ml.
KESIMPULAN
Susu sapi yang disimpan menggunakan wadah steril dengan waktu pendistibusian > 24 jam merupakan susu dengan tingkat hieginitas yang terbaik kedua karena nilai cemaran bakteri yang sedikit dengan nilai rata-rata 121 koloni/100ml.
Susu sapi yang disimpan menggunakan wadah steril dengan waktu pendistribusian < 24 jam merupakan susu dengan tingkat higienitas yang terbaik karena nilai cemaran bakteri yang paling sedikit dengan nilai rata-rata 85 koloni/100ml.
SARAN
Diharapkan kepada pemilik peternakan untuk menjaga higiene peternakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan sapi-sapi perah sehingga di dapatkan susu hasil perahan dengan kualitas yang baik.
Diharapkan kepada pemerah untuk memperhatikan proses pemerahan untuk menghindari kontaminasi dari bakteri yang akan menurunkan kualitas susu sapi perah.
Diharapkan kepada distributor untuk menyediakan wadah atau menyarankan kepada konsumen untuk menyimpan susu pada wadah yang bersih dan tertutup rapat untuk meminimalisir tingkat kontaminasi.
Diharapkan kepada konsumen untuk melakukan pemanasan dengan metode pasteurisasi sebelum dikonsumsi agar dapat mengurangi kandungan bakteri di dalam susu.
TERIMA KASIH
top related