pp bisa ular

Post on 24-Oct-2015

63 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KGD

TRANSCRIPT

Nama Kelompok:Muhammad Faqihuddim dan Nur

Faela Sofa

Asuhan Kegawatdaruratan Bisa Ular

Pengertian

Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri.

Terdapat 3 famili ular yang berbisa, yaitu Elapidae, Hidrophidae, dan Viperidae.

Beberapa ular berbisa dapat dikenali melalui bentuk kepala, warna, morfologi gigi, dan bekas gigitan

Tanda dan gejala

Bekas gigitan yang khas yaitu 2 luka tusuk dengan jarak tertentu disertai luka bekas gigitan gigi bawah yang lebih dangkal

Daerah yang digigit dalam waktu 3-5 menit akan membengkak

Darah yang dihancurkan menembus dinding pembuluh lalu berkumpul di jaringan sekitarnya (perdarahan lokal)

Sakit yang hebat didaerah gigitan

Gejala lanjut yang mungkin terjadi adalah : Jantung berdenyut tak teratur, diikuti

dengan kelemahan seluruh badan dan berakhir dengan syok

Sakit kepala hebat, pusing, mengigau, pikiran terganggu sehingga tidak sadar

Otot tidak terkoordinasi sehingga tidak dapat mengambil atau memindahkan benda kecil (lumpuh dan kejang)

Sesak napas karena terjadi kelumpuhan pernapasan

Mual, muntah, dan mencret

Bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, menimbulkan daya toksin. Toksik tersebut menyebar melalui peredaran darah yang

dapat mengganggu berbagai system. Seperti, sistem neurogist, sistem

kardiovaskuler, sistem pernapasan.Pada gangguan sistem neurologis, toksik

tersebut dapat mengenai saraf yang berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan oedem pada

saluran pernapasan, sehingga menimbulkan kesulitan untuk bernapas.

Pada sistem kardiovaskuler, toksik mengganggu kerja pembuluh darah yang dapat mengakibatkan hipotensi. Sedangkan pada sistem pernapasan dapat mengakibatkan syok hipovolemik dan terjadi koagulopati hebat yang dapat mengakibatkan gagal napas.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hitung sel darah lengkapWaktu protrombinWaktu tromboplastin parsial,

hitung trombositUrinalisisPenentuan kadar gula darah, BUN

dan elektrolit.

Penatalaksanaan

Prinsip penanganan pada korban gigitan ular:

Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular.

Menetralkan bisa.Mengobati komplikasi.

Pertolongan pertama Pastikan daerah sekitar aman dan ular telah

pergi, segera cari pertolongan medis jangan tinggalkan korban.

Bersihkan bagian yang terluka dengan air Untuk efek lokal dianjurkan imobilisasi

menggunakan perban katun elastis dengan lebar + 10 cm, panjang 45 m, yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit, mulai dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan gigitan. Bungkus rapat dengan perban seperti membungkus kaki yang terkilir, tetapi ikatan jangan terlalu kencang agar aliran darah tidak terganggu.

Korban harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, dengan cara yang aman dan senyaman mungkin. Hindari pergerakan atau kontraksi otot untuk mencegah peningkatan penyerapan bisa.

Bila ular telah dimatikan, sebaiknya dibawa serta.

Jika berada di wilayah yang terpencil dimana transportasi ke instalasi gawat darurat akan lama, pasang bidai pada ekstremitas yang tergigit. Jika memasang bidai, ingat untuk memastikan luka tidak cukup bengkak sehingga menyebabkan bidai menghambat aliran darah. Periksa untuk memastikan jari atau ujung jari tetap pink dan hangat, yang berarti ekstrimitas tidak menjadi kesemutan, dan tidak memperburuk rasa sakit.

Manajemen di Rumah Sakit

Pengecekan kembali ABC dan mengevaluasi pasien atas tanda-tanda syok

Rawat dahulu keadaan yang mengancam nyawa. Korban dengan kesulitan bernafas mungkin membutuhkan endotracheal tube dan sebuah mesin ventilator untuk menolong korban bernafas.

Heparin 20.000 unit per 24 jam.Monitor diathese hemorhagi setelah 2

jam, bila tidak membaik, tambah 2 flacon ABU lagi. ABU maksimal diberikan 300 cc (1 flacon = 10 cc).

Observasi pasien minimal 1 x 24 jamPemberian ABU

Bersihkan luka dan cari pecahan taring ular atau kotoran lain.

Suntikan tetanus jika korban belum pernah mendapatkannya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Antibiotik untuk mencegah infeksi.

Pengkajian

Primary survey

Nilai tingkat kesadaranLakukan penilaian ABC :

A – airway: kaji apakah ada muntah, perdarahanB – breathing: kaji kemampuan bernafas akibat kelumpuhan otot-otot pernafasanC – circulation: nilai denyut nadi dan perdarahan pada bekas patukan, Hematuria, Hematemesis /hemoptisis

Intervensi primerBebaskan jalan nafas bila ada

sumbatan, suction kalau perluBeri O2Kontrol perdarahan, toniquet

dengan pita lebar untuk mencegah aliran getah bening (Pita dilepaskan bila anti bisa telah diberikan).

Pasang infus

Secondary survey dan Penanganan Lanjutan :

menentukan diagnosa patukan ular berbisaBila ragu, observasi 24 jam. Jika gejala

keracunan bisa ular nyata, perlu pemberian anti bisa

Kolaborasi pemberian serum antibisa.Anti bisa diulang pemberiannya bila gejala-

gejala tak menghilang atau berkurang. Kaji Tingkat kesadaran

Nilai dengan Glasgow Coma Scale (GCS)Ukur tanda-tanda vital

Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan cidera

jaringanGangguan Jalan napas tidak efektif

berhubungan dengan reaksi endotoksinHipertermia berhubungan dengan efek

langsung endotoksin pada hipotalamus Resiko tinggi Infeksi menyeluruh

berhubungan dengan proses penyebaran racun

IntervensiDx 1Pantau tanda  tanda vital, R/ Perubahan

TTV merupakan indikasi adanya peningkatan respon nyeri.

Jelaskan penyebab nyeri, R/ Informasi dapat berdampak pada psikologis klien dan klien dapat lebih kooperatif terhadap tindakan medis yang akan dilakukan.

Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi , R/ Mengalihkan perhatian nyeri dan menoleransi nyeri.

Kolaborasi pemberian analgesik, R/ menurunkan rangsang nyeri. 

Dx 2Auskultasi bunyi nafas Pantau frekuensi pernapasan Atur posisi klien dengan nyaman dan atur

posisi kepala lebih tinggi Motivasi/Bantu klien latihan nafas dalam Observasi warna kulit dan adanya sianosis Kaji adanya distensi abdomen dan spasme

otot Pantau seri GDA Beri O2 sesuai indikasi (menggunakan

ventilator)

Dx 3Pantau suhu klienBeri kompres hangat Beri antipiretik Berikan selimut pendingin

Dx 4Pantau tanda tanda vital dan

keadaan umum klien, R/ perubahan TTV dapat mengindikasikan terjadinya keracunan 

Hindarkan kontak luka dengan asam, yodium, R/ dapat mempercepat sirkulasi racun

Kolaborasi untuk dilakukan insisi pada area gigitan

R/ untuk memperlebar luka sehingga memberikan kesempatan pada racun untuk keluar bila dilakukan pengisapan maupun setelah dilakukan injeksi anti bisa

Hisap luka dengan Breast pum / semprit atau hisapan mulut,

Berikan injeksi SABU (serum anti bisa ular) 2,5 cc pada area sekitar luka dan 2,5 cc pada intra muskular

Untuk anak kecil berikan 2-3 x dari dosis orang dewasa

Sekian dan Terimakasih…..

top related