potensi dan peluang pendayagunaan sumber energi

Post on 24-Oct-2015

165 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Potensi Dan Peluang Pendayagunaan Sumber Energi

TRANSCRIPT

Kajian Energi Biomasa Sebagai Energi Alternatif Baru Terbarukan

1

Disampaikan oleh :DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PROVINSI JAWA TENGAH

LUASLUAS

3,25 JT Ha

1,70 % DARI LUAS INDONESIA

GEOGRAFIGEOGRAFI

PERTANIAN, PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN,

PERIKANAN, UMKM, INDUSTRI PADAT KARYA

PERTANIAN, PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN,

PERIKANAN, UMKM, INDUSTRI PADAT KARYA

MAYORITASMATA PENCAHARIAN

MAYORITASMATA PENCAHARIAN

32,38 JT DUK JATENG65% DI PEDESAAN

DEMOGRAFIDEMOGRAFI

LAHAN SAWAH 992 RIBU Ha

LAHAN SAWAH 992 RIBU Ha

BUKAN SAWAH2,26 JT Ha

BUKAN SAWAH2,26 JT Ha

29 KAB & 6 KOTA, MELIPUTI 573 KEC & 8. 576 DESA & KEL29 KAB & 6 KOTA, MELIPUTI 573 KEC & 8. 576 DESA & KEL

KONDISI UMUM JAWA TENGAH

LAKI-LAKI : 16.081.140 JIWAPEREMPUAN : 16.299.547 JIWA

LAKI-LAKI : 16.081.140 JIWAPEREMPUAN : 16.299.547 JIWA

1. Beban Puncak : 3.271 MW2. Daya Terpasang Total Pembangkit (Interkoneksi): 5.752,56 MW a. Daya Thermal : 5.442,36 MW (21 unit) b. Daya Hydro : 310,20 MW (31 unit)3. Daya Terpasang Isolated : 2.436.250 W/WP 4. Energi Jual : 18.419 GWh5. Daya Tersambung Pelanggan PLN : 9.256 MVA6. Jumlah Pelanggan PLN : 8.338.244 Pelanggan (Pelanggan Rumah Tangga : 7.813.615 (93,71 %)6. Jumlah KK Total : 8.913.425 KK7. Jumlah KK Berlistrik : 7.128.995 KK8. Jumlah KK belum Berlistrik : 1.784.430 KK9. Rasio Elektrifikasi (RE) Tahun 2012 : 79,98 % (RE Nasional : 75,2 %)10. Jumlah PLTMH : 33 unit (772 KVA)11. Jumlah PLTS Komunal : 11 unit (130,5 KVA)12. Jumlah PLTS SHS : 4.815 unit (240,75 KVA)13. Jumlah PLTS PJU : 466 unit14. Jumlah PLTD : 9 unit (1.655 KVA)15. Jumlah Dusun belum Berlistrik : ± 4.175 Dusun

1. Kilang Minyak :2. Depot :3. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) :4. SPPBE (Stasiun Pengisian & Penyimpanan Bulk Energi) :5. SPDN (Solar Paket Dealer Nelayan) :6. SPBB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Bunker) :7. SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan) :8. PPDN (Premium Paket Dealer Nelayan) :9. SPB Polri :10. SPB AD :11. SPB AU :12. SPB AL :13. Terminal LPG :14. Agen LPG :15. Jumlah Paket Konversi :

2 Kilang Cilacap dan 1 Kilang Cepu6 Depo Pertamina, 1 Swasta615 Unit72 Unit + 1 Filling Plant di Cilacap33 Unit4 Unit8 Unit3 Unit3 Unit

10 Unit3 Unit1 Unit1 Unit di Semarang

375 Unit9.549.149 paket

- Premium- Solar- Pertamax- Pertamax +- Pertamina Dex *)- Minyak Tanah *)

16. Realisasi penggunaan BBM Tahun 2012 di Jawa Tengah :

: 3.017.768 KL (Kuota 2012 : 3.017.675 KL): 1.813.446 KL (Kuota 2012 : 1.817.894 KL): Est : 31.281 KL: Est : 4.472 KL: Est : 992 KL: Est : 16.326 KL

PERKEMBANGAN KUOTA VS REALISASI PREMIUM (SUBSIDI) DI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN KUOTA VS REALISASI SOLAR (SUBSIDI) DI JAWA TENGAH

JAWA TENGAH BERDIKARIJAWA TENGAH BERDIKARI

PAKET MANDIRIMendorong

penguatan ekonomi perdesaan

BERBAGAI CAPAIAN POSITIF DAN

BERAGAM PRESTASI

BERBAGAI CAPAIAN POSITIF DAN

BERAGAM PRESTASI

PAKET LINGKUNGAN

Melestarikan LH & Mengembangkan

energi ramah lingkungan

Prog Aksi

BERDAULAT PANGAN DAN

ENERGI

POLA UMUM PEMBANGUNAN ENERGI DI JAWA TENGAHPOLA UMUM PEMBANGUNAN ENERGI DI JAWA TENGAH

Peningkatan Kegiatan

ekonomi

Peningkatan Daya Saing

P E

R A

N

E N

E R

G I

KEM

AN

DIR

IAN

EN

ER

GI

PEMENUHAN KEBUTUHAN

ENERGI

DIVERSIFIKASI &

KONSERVASI

MENJAMIN PRODUSEN

DAN KONSUMEN

DIVERSIFIKASI

KONSERVASI (EFISIENSI)

SUPPLY SIDE POLICY

DEMAND SIDE POLICY

PENYEDIAANINFRASTRUKT

UR

PENINGKATAN

KESADARAN PELAKU

USAHA DAN MASYARAKA

T

REGULASI

MENARIK INVESTASI

BBM, 37,783,587, 69%

Gas, 1,095,288, 2%

Panas Bumi, 725,504, 1%

EBT, 2,230, 0%

Batu Bara, 13,577,149, 25%

PLTA, 1,593,850, 3%

PLTA BBM Panas Bumi Gas EBT Batu Bara

TAHUN 2006

BBM, 29,770,125, 26.243%

Panas Bumi, 3,797,168, 3.347%

Gas, 21,110,741, 18.610%

EBT, 26,581,405, 23.432%

Batu Bara, 27,654,719, 24.378%

PLTA, 4,525,611, 3.989%

PLTA BBM Panas Bumi Gas EBT Batu Bara

Kebijakan Alternatif Optimistik

SASARAN ENERGI MIX JAWA TENGAH TAHUN 2016

8

1. Penyusunan Rencana Umum Pengelolaan Energi Daerah (RUPED)• Disusun berdasar KEN dan RUEN• Arah dan pedoman dalam pengelolaan Energi Daerah.• Memuat kondisi energi saat ini dan Rencana Pengelolaan Energi Daerah dalam 5 tahun

kedepan (Energi Mix).• Dievaluasi setiap tahun disesuaikan dengan perkembangan data.2. Evaluasi Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD).• Disusun berdasar RUKN• Arah dan Pedoman dalam pengembangan ketenagalistrikan• Memuat perkembangan upaya penyediaan listrik dan prakiraan kebutuhan listrik dalam 5 tahun

kedepan.• Dievaluasi setiap tahun.3. Mendorong pencarian potensi dan cadangan sumber energi listrik serta penganekaragaman

pemanfaatan energi alternatif.4. Prioritas Pembangunan Energi melalui APBD.5. Percepatan fasilitasi investasi infrastruktur Bidang Energi.

3015

kilometers

0

TUBAN0 MMBOE

BLORA830,778 MMBOE

BOJONEGORO1566,282 MMBOE

LAUT JAWA

0 150

kilometers

300

Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Sumberdaya Mineral, Subdit Panas Bumi

Potensi panas bumi di Jawa Tengah secara hipotetik diperkirakan sebesar 1.633 MW atau 5,7 % dari seluruh cadangan Nasional sebesar 29.000 MW. Adapun yang sudah operasional di Dieng dengan total kapasitas

sebesar 1 x 60 MW atau 5,1 % dari kapasitas total Nasional sebesar 1.189 MW.

Secara geografis Jawa Tengah berada di daerah khatulistiwa yang terletak pada 100 LS, dengan intensitas penyinaran matahari 3,5 kwh/m2/hari – 4,67

kwh/m2/hari.

Potensi PLTMHtotal kapasitas 28,9 MW berada di :• Banjarnegara, • Banyumas,• Brebes, • Pemalang,• Pekalongan, • Kendal,• Kebumen• Wonosobo, • Temanggung,

Potensi PLTMHtotal kapasitas 28,9 MW berada di :• Banjarnegara, • Banyumas,• Brebes, • Pemalang,• Pekalongan, • Kendal,• Kebumen• Wonosobo, • Temanggung,

Biofuel berasal dari tanaman penghasil energi hijau, seperti : nyamplung, jarak pagar, tebu, kapas, ubi kayu, ubi jalar dan jagung, yang hasilnya bisa dikembangkan menjadi biodiesel, biopremium dan bio-pertamax.Untuk Biodiesel :Nyamplung, meliputi Kab.Cilacap, Kebumen, Purworejo (jumlah 199,9 Ha)Jarak pagar, meliputi Kab. Cilacap, Pemalang, Grobogan, Wonogiri, (jumlah 22.679 Ha)Untuk Bioethanol : Salak afkir, meliputi Kab. Banjarnegara ( jumlah 9,7 ton/hr )Singkong, menyebar di seluruh Kab. di Jateng (jumlah 14.179,25 Ha).

Potensi biofuel

22

• Potensi jumlah ternak di Jawa Tengah ± 2,205.407 ekor Sapi, Ternak Babi ± 163.377 ekor, Kerbau ± 79.667 ekor, untuk sapi dengan rata-rata kotoran 15-20 kg/ekor, saat ini telah dibangun Biogas sejumlah 1.788 unit (APBD, APBN, Swadaya).

• Apabila rata-rata 1 digester diperlukan 10 sapi maka butuh = 17.880 ekor jadi sisa 2,205.407 – 17.880 = 2.187.527 ekor sapi.

• Dibuat Digester 6 m3 sejumlah 546.881 Unit Digester.• Dibuat Digester 20 m3 sejumlah 546.881 Unit Digester.

• Potensi jumlah ternak di Jawa Tengah ± 2,205.407 ekor Sapi, Ternak Babi ± 163.377 ekor, Kerbau ± 79.667 ekor, untuk sapi dengan rata-rata kotoran 15-20 kg/ekor, saat ini telah dibangun Biogas sejumlah 1.788 unit (APBD, APBN, Swadaya).

• Apabila rata-rata 1 digester diperlukan 10 sapi maka butuh = 17.880 ekor jadi sisa 2,205.407 – 17.880 = 2.187.527 ekor sapi.

• Dibuat Digester 6 m3 sejumlah 546.881 Unit Digester.• Dibuat Digester 20 m3 sejumlah 546.881 Unit Digester.

Potensi biogas kotoran ternak

23

• Kabupaten Sragen Ds. Made Kec. Ngrampal dengan cadangan sebesar 0,984 juta SCF• Kabupaten MagelangDsn. Candirejo Ds. Kaliduren Kec. Borobudur dengan cadangan 8,47 juta SCF• Kabupaten PemalangDsn. Rakim Ds. Karangmoncol Kec. Randudongkal dengan cadangan sebesar 3,03 juta SCF• Kabupaten Benjarnegara Dsn. Simpar Ds. Pegundungan Kec. Pejawaran dengan cadangan sebesar 1,63 juta SCF.•yang telah dilakukan kajian terdapatnya Gas Rawa/Gas Dangkal adalah Kab. Semarang, Boyolali, Kebumen, Banyumas, Magelang dan Pemalang, •sedangkan Kabupaten yang di Indikasikan terdapat Gas Dangkal, meliputi : Kab.Grobogan, Pati, Salatiga, Kendal, Batang, Pekalongan, Brebes, Cilacap, dan Purworejo,

• Kabupaten Sragen Ds. Made Kec. Ngrampal dengan cadangan sebesar 0,984 juta SCF• Kabupaten MagelangDsn. Candirejo Ds. Kaliduren Kec. Borobudur dengan cadangan 8,47 juta SCF• Kabupaten PemalangDsn. Rakim Ds. Karangmoncol Kec. Randudongkal dengan cadangan sebesar 3,03 juta SCF• Kabupaten Benjarnegara Dsn. Simpar Ds. Pegundungan Kec. Pejawaran dengan cadangan sebesar 1,63 juta SCF.•yang telah dilakukan kajian terdapatnya Gas Rawa/Gas Dangkal adalah Kab. Semarang, Boyolali, Kebumen, Banyumas, Magelang dan Pemalang, •sedangkan Kabupaten yang di Indikasikan terdapat Gas Dangkal, meliputi : Kab.Grobogan, Pati, Salatiga, Kendal, Batang, Pekalongan, Brebes, Cilacap, dan Purworejo,

Potensi gas rawa

A. LISTRIK

1. Meningkatkan rasio elektrifikasi sebesar ± 10 %.

2. Melistriki seluruh desa (8.574 desa).

3. Memfasilitasi investasi pembangunan PLTU (Jepara, Rembang, Batang dan Cilacap), PLTP dan PLTG.

4. Membangun jaringan listrik sepanjang 64,134 kms di Jepara, Kebumen, Kendal, Rembang, Boyolali, Wonogiri, Purbalingga, Pemalang, Batang, Brebes, Banyumas, Purworejo, Cilacap, Pati, Blora, Demak.

5. Melaksanakan Pengawasan Manajemen & Operasional Lisdes dan Captive Power di Kab/Kota.

6. Menyusun dan mengevaluasi RUKD.

B. MIGAS

1. Melaksanakan wasdal Usaha Jasa SPBU, Agen dan Pangkalan Mitan serta LPG (3 Kilang, 7 Depo, 485 SPBU, 7 SPBE, 98 Agen LPG, 242 Agen Mitan dan 16.449 Pangkalan Mitan).

2. Memfasilitasi investasi perpipaan Gas (Semarang – Gundih; Kepodang – Tambak Lorok; Semarang – Gresik).

3. Menyusun RUPED.

C. EBT

1. Melaksanakan lelang Panas Bumi di 3 (tiga) WKP (Ungaran, Guci dan Baturaden).

2. Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebanyak 13 Unit (kapasitas 381 KWp) di Brebes, Banyumas, Pekalongan dan Magelang.

3. Memfasilitasi dan Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal sebanyak 10 Unit dengan kapasitas 102,5 KWp dan PLTS SHS sebanyak 4.255 Unit (total Kapsitas 212,75 KWp) di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Pekalongan, Pemalang, Batang, Kebumen, Rembang, Jepara, Grobogan, Blora, Kendal, Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Wonogiri

4. Membangun PLTS PJU sebanyak 487 unit di Kab. Semarang, Pekalongan, Jepara dan Kota Tegal.

5. Menyusun DED PLTMH di Kab. Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan Pekalongan.

6. Memfasiltasi dan membangun demplot pengolahan Biogas sebanyak 1.788 Unit di seluruh Kab/kota di Jawa Tengah.

7. Memfasiltasi dan membangun demplot pengolahan Biofuel sebanyak 17 Unit di Kab. Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Pur-

worejo, Boyolali, Karanganyar, Kudus, Pati dan Blora.8. Membangun 1 Unit demplot pengolahan Biogas untuk

Pembangkit listrik skala kecil di Grobogan.9. Membangun 3 Unit demplot pengolahan biomassa skala kecil

di Magelang, Kudus dan Wonosobo.10. Membangun demplot pemanfaatan Gas Rawa pada 6 Lokasi di

Kab. Sragen, Banjarnegara dan Grobogan.

RENCANA PEMBANGUNANRENCANA PEMBANGUNAN2013 - 20182013 - 2018

RENCANA PEMBANGUNANRENCANA PEMBANGUNAN2013 - 20182013 - 2018

2013

2014

2015

2016

2017

2018

RE : 92,12 %

RE : 85,02 %PLTG CNG Karimunjawa (4x 1 MW)PLTU Adipala (1 x 660 MW)RFCC Cilacap

RENCANA PEMBANGUNAN 2013 – 2018 Permasalahan Kebijakan Prog/Keg Anggaran

• Ratio Elektrifikasi baru mencapai 79,98 %.

• Masih banyak masyarakat terpencil belum berlistrik.

• Belum optimalnya pemanfaatan EBT

• Kebutuhan BBM dan LPG setiap tahun selalu meningkat.

• Budaya masyarakat dalam penggunaan energi masih boros.

• Peningkatan Rasio Elektrifikasi

REGULASI

• Optimalisasi pemanfaatan EBT

• Mendorong Realisasi Investasi.

• Diversifikasi dan konservasi energi.

• APBD Prov.APBD Prov.

• Kementerian / APBNKementerian / APBN

• SwastaSwasta

•Pe

ngem

bang

an K

eten

agal

istrik

an d

an M

igas

•Pe

ngem

bang

an E

BT d

an K

onse

rvas

i Ene

rgi

NO KEBIJAKANINDIKATOR

KINERJASATUA

N

TAHUN

JUMLAH2014 2015 2016 2017 2018

1. Penyusunan regulasi/Dokumen Perencanaan

Tersedianya materi regulasi Energi

Dokumen

- - - - - 1

1. RUKD Dokumen

- - - - - 1

2. RUPED Dokumen

- - - - - 1

2. Peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE)

Meningkatnya RE sebesar 10 %

% 2 2 2 2 2 10

1. Jarlisdes Kms 17,68

18 19 20 21 95,68

2. Sambungan Rumah

Unit 50 100 150 150 50 500

3. Peningkatan Investasi

Terealisasinya Investasi Bidang Energi

1. Jumlah Rekomtek IUPTL & IO

Rekomtek

1 1 1 1 - 4

2. Jumlah Pemb. PLTP Unit - - 1 1 - 2

3. Jumlah Pemb. PLTU

Unit - - - 1 - 1

4. Jumlah Pemb. PLTG

Unit - 1 - - - 1

5. Pemb. Perpipaan Gas

wilayah - 1 1 1 - 3

6. Wasdal jasa usaha penunjang Migas

Kab/Kota

35

NO KEBIJAKANINDIKATOR

KINERJASATUAN

TAHUN

JUMLAH2014 2015 2016 2017 2018

4. Pengembangan EBT

Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan EBT

1. Jumlah Pemb. PLTS SHS

Unit 200 100 100 100 100 600

2. Jumlah Pemb. PLTS PJU

Unit 94 101 100 105 110 510

3. Jumlah Pemb. PLTS Komunal

Unit - 1 - - - 1

4. Jumlah Pemb. PLTMH

Unit 2 1 1 1 - 5

5. Jumlah Rehab PLTMH

Unit 3 1 1 1 - 6

6. DED PLTMH Lokasi 2 1 1 - - 4

7. Jumlah Kajian Potensi EBT

Wilayah 1 1 1 1 - 4

8. Jumlah Demplot Gas Rawa

Lokasi 1 1 1 1 1 5

9. Jumlah Demplot Biogas

Unit 10 10 10 10 10 50

10.Jumlah Demplot Biomass

Unit - 1 1 1 1 4

11.Jumlah demplot Biofuel

Unit - 1 1 1 1 4

12.Identifikasi potensi Gas Rawa

Lokasi 3 2 3 2 2 12

NO KEBIJAKANINDIKATOR

KINERJASATUAN

TAHUN

JUMLAH2014 2015 2016 2017 2018

13.Wasdal Panas Bumi

Obyek - - - - - 5

5. Deversifikasi dan Konservasi Energi

Terwujudnya kesadaran masy. dan pelaku usaha dalam penghematan energi.

1. Audit Energi Gedung 6 2 2 3 3 16

2. Wasdal manajemen operasional jarlisdes dan captive power

Kab/Kota 35

1. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan diharapkan nantinya harga energi dapat semakin murah sehingga dapat dijangkau masyarakat secara lebih luas tanpa membebani APBN dengan subsidi.

2. Pengoptimalan pemanfaatan potensi energi di Jawa Tengah akan dapat mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera.

3. Dengan adanya regulasi tata niaga dan insentive dalam pengembangan EBT akan mendorong masyarakat/swasta dan para investor dalam pengusahaan EBT, utamanya dalam pengembangan biomasa di Jawa Tengah.

1. Pemanfaatan energi terbarukan merupakan upaya diversifikasi dan konservasi energi untuk menjamin penyediaan energi.

2. Pemanfaatan energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan energi fosil dan mendukung penyediaan energi yang berkesinambungan.

3. Regulasi (insentif) sangat diperlukan untuk pengembangan dan pemanfaatan EBT.

4. Belum disusunnya KEN yang baru sehingga PENYUSUNAN RUED masih mengacu pada KEN 2006.

37

Perlunya pengalihan subsidi dari bahan bakar fosil ke Energi Baru Terbarukan,

Dibentuk koperasi/kelompok tani ternak di perdesaan dalam mengembangkan Energi Baru terbarukan.

Perlunya optimalisasi pemanfaatan potensi biomasa (sampah) untuk kebutuhan energi, disamping untuk dapat mengurangi limbah juga membantu mengurangi kebutuhan energi fosil.

SARAN

top related