polimer
Post on 19-Jul-2015
114 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 1/8
Polimer Berdasarkan Asalnya
Kata Kunci: amilum, bakelit, formaldehida, kapas, karet, lignin, polimer alam, polimer
buatan, polisakarida, rayon, selulosa, sutra, wol
Ditulis oleh Utiya Azizah pada 18-04-2009
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam danpolimer buatan. Polimer
alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol,
dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang
dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul
sederhana (monomer) dalam pabrik.
Polimer Sintetis
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenoldengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada
tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai
secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester,
kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-
hari. Berapa banyak polimer yang dapat Anda temukan pada Gambar 5
Gambar 5. Aktivitas olahraga akan berbeda tanpa polimer sintesis. Bola, seragam, rumput
buatan, dan net yang digunakan sepak bola umumnya terbuat dari polimer sintesis
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah
Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan,Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari
nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah
dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih
berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang
kehidupan kita.
Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga
merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 2/8
wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang
disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi
kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer
glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk
proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba.
AmatiGambar 6 yang menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan
pemintalan secara industri.
Gambar 6. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b). Benang yang
panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui lubang kecil
didalam pemintalan, baik secara alami dan industri
Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari
karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber . Karet ini
diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar.
Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet
dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.
Polimer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik . Contoh terkenal dari polimer
adalah plastik dan DNA.
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 3/8
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan
rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan
polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern
baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear
berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal
sebagai ―vulkanisasi‖. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari
nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene,
polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‗ledakan‘ dalam penelitian polimer
yang masih berlangsung sampai sekarang. Sebelum mendiskusikan peranan polimer dalam
konstruksi komersial, berikut ini kami sajikan sedikit infromasi mengenasi struktur, tipe, dan
sifat-sifat fisik polimer. Polimer seperti kapas, wol, karet, dan semua plastik digunakan di
hampir semua industri. Polimer alami dan sintetik bisa diproduksi dengan beragam kekakuan,
kekuatan, ketebalan, dan ketahanan terhadap panas. Elastomer (polimer bersifatelastis) memiliki struktur yang saling bersilangan dan longgar. Struktur rantai bertipe
inilah yang menyebabkan elastomer memiliki ingatan. Rata-rata 1 dari 100 molekul saling
bersilangan. Saat jumlah rata-rata ikatan saling bersilangan itu meningkat (sekitar 1 dalam
30), material menjadi lebih kaku dan rapuh. Baik karet alami dan sintetis adalah contoh dari
elastomer. Di bawah kondisi temperatur dan tekanan tertentu, plastik yang juga termasuk
polimer dapat dibentuk atau dicetak. Berbeda dengan elastomer, plastik lebih kaku dan tidak
memiliki elastisitas yang dapat dibalik. Selulosa mreupakan salah satu contoh material
berpolimer yang harus dimodifikasi secara bertahap sebelum diproses dengan metode yangbiasanya digunakan untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa asetat)
dibentuk menjadi fiber. Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki orientasi yang kecil di
sepanjang polimer yang besar. Temperatur transisi kaca merupakan titik dimana polimer
mengeras menjadi padatan amorf. Istilah ini digunakan sebab padatan amorf punya sifat-sifat
yang mirip dengan kaca. Dalam proses kristalisasi, ditemukan bahwa rantai-rantai yang
relatif pendek mengorganisir diri mereka sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat
daripada molekul yang lebih panjang. Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan
sebuah faktor yang penting dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer. Polimer denganDP yang tinggi sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab cenderung menjadi kusut. Dalam
mempelajari polimer dan aplikasinya, penting untuk memahami konsep temperatur transisi
kaca, T g. Polimer yang temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin kusut. Sedang
polimer yang temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih mirip dengan karet. Dengan
begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang penting dalam memilih bahan-bahan untuk
berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai T g di bawah temperatur ruangan menentukan bidang
elastomer sedang nilai T g di atas temperatur ruangan menyebabkan polimer berstruktur
kaku. Perilaku ini bisa dipahami dalam hal struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk
oleh substansi yang mengandung rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 4/8
berhubungan, atau apapun yang memiliki struktur molekul yang komples. Normalnya dalal
keadaan cair, bahan-bahan seperti itu memiliki sifat rekat/kekentalan yang tinggi. Saat
temperatur berubah menjadi dingin dengan cepat, kristalin berada dalam keadaan lebih stabil
sedang pergerakan molekul menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu kaku untuk
membentuk kristalin. Istilah kaca bersinonim dengan keadaan tak seimbang yang terus-
menerus. Sifat polimer lainnya, yang juga sangat tergantung pada temperaturnya, adalah
responsnya terhadap gaya — sebagaimana diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama:
elastis dan plastik. Bahan-bahan bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya begitu gaya
tidak ada lagi. Bahan-bahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya. Di dalam bahan
plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya tinggi.
Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis dan plastik,
memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz1mbOLF1x7
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sekilas
2 Klasifikasi polimer
o 2.1 Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
3 Industri
4 Daftar pustaka
[sunting]Sekilas
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik , tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan
peranan penting dalam proses biologi.
[sunting]Klasifikasi polimer
Teknologi polimer berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu
(1) Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat, protein, selulosa,
dan wol. (2) Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan
bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa nitrat. (3) Polimer Sintesis, yaitu polimer yang
dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer, seperti formaldehida."
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 5/8
Demikian papar Ir. Yusuf Setiawan, M.Eng selaku Peneliti Bidang Derivat Selulosa dan
Lingkungan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung. Hal ini disampaikan Yusup ketika
menjadi pembicara Kuliah Umum "Peranan Polimer Sebagai Bahan Baku Pengembangan
Produk Manufaktur" di Jurusan Teknik Kimia FTI UII, Rabu, 29 Desember 2010. Dalam
Kuliah Umum tersebut, Yusuf berdampingan dengan Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D selaku
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer, Teknik Kimia, FT UGM.
Menurut kedua pembicara, teknologi polimer di Indonesia berkembang secara aplikatif dan
dinamis. "Pemanfaatan teknologi polimer dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita lihat
pada produk pelumas mesin, pesawat terbang, kampas rem, isolator alat listrik, gigi palsu dan
lain sebagainya. Jadi, pemanfaatan teknologi polimer ini tidak akan ada matinya. Hal inilah
yang seharusnya dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk terus mengkaji dan meneliti
teknologi polimer", ujar Prof. Rochmadi.
Bagi Indonesia, menurut mereka, dampak positif dengan berkembangnya industri polimer
dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. "Apalagi dengan sifat-sifat yang dimiliki polimer
seperti mudah diolah menjadi produk pada suhu rendah dan biaya murah, ringan, tahan
korosi, dan bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik, maka teknologi polimer ini
ke depan akan semakin banyak diminati oleh perusahaan manufaktur sebagai bahan baku
mereka." tutur mereka.=== Berdasarkan sumbernya ===
1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
2. Polimer sintetis
1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari
selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga
kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 6/8
A. SIFAT-SIFAT POLIMER
Sebelum membahas tentang faktor yang mempengaruhi sifat-sifat polimer, berikut akan
dijelaskan terlebih dahulu tiga sifat polimer yang harus kita ketahui.
1. Termoplas
Termoplas bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Hal
ini dikarenakan termoplas memiliki banyak rantai panjang yang terikat oleh gaya antar
molekul yang lemah. Contoh polimer yang memiliki sifat termoplas adalah PVC, polietena,
nilon 6,6 dan polistirena
2. Termoset
Termoset mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan.
Penyebabnya adalah termoset memiliki banyak ikatan kovalen yang sangat kuat diantara
rantai-rantainya. Ikatan kovalen akan terputus serta terbakar jika dilakukan pemanasan yangtinggi. Polimer yang memiliki sifat termoset adalah bakelit
3. Elastomer
Elastomer merupakan polimer yang elastic atau dapat mulur jika ditarik, tetapi kembali ke
awal jika gaya tarik ditiadakan. Penyebabnya adalah tumpang tindih antara polimer yang
memungkinkan rantai-rantai ditarik, dan ikatan silang yang akan menarik kembali rantai-
rantai tersebut ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis SBR.
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 7/8
SPIDOL Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata
mengandung bahan kimia yang disebut xylene, yaitu bahan kimia yang menimbulkan aromakhas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis.
Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-barang rumah
tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di
Amerika Serikat.
Partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun
dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat
menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol,
yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit.
Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic
Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu
pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori jangka pendek.
Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan
hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi
dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan.
Untuk mengatasi bahaya tersebut, sebaiknya jangan gunakan spidol dengan jarak dekat atau
dalam jangka waktu yang lama. Juga jangan dengan sengaja menghirup spidol dan batasi
penggunaannya.
Ventilasi ruangan yang baik, segera mencuci tangan dan sering-sering bernapas dalam udara
yang segar dapat mengurangi dampak dan bahaya dari debu kapur tulis dan juga partikel
spidol.
5/17/2018 polimer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 8/8
Makromolekul dibagi atas dua material yaitu1. Material biologis (makromolekul
alam)Contoh : karet alam, wool, selulosa, sutera dan asbes2. Material non biologis
(makromolekul sintetik)Contoh : plastik, serat sintetik, elastomer sintetik
top related