plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · subjek dalam penelitian ini adalah wanita, berusia...
Post on 19-May-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN
DENGAN KEPUASAN DALAM PERKAWINAN
PADA WANITA YANG BEKERJA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
LINTANG HAPSARI DEWI
NIM : 01 9114 023
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hidup adalah kegelapan yang sesungguhnya kecuali kalau disana ada dorongan Dan semua dorongan adalah buta kecuali kalau ada pengetahuan
Dan pengetahuan adalah sia-sia kecuali kalau ada kerja Dan semua pekerjaan adalah hampa kecuali kalau ada kecintaan
Dan apabila kau bekerja dengan cinta, kau satukan dirimu dengan dirimu, orang lain, dan juga dengan Tuhan
(Kahlil Gibran)
Memiliki sedikit pengetahuan namun digunakan untuk bekerja Adalah jauh lebih berarti Daripada memiliki pengetahuan luas namun mati tak berfungsi (Kahlil Gibran)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sometimes you might feel that you’ll be happier alone But it’s always nice to have someone to laze around
with... Someone to think about... Someone to care about...
Someone to share your joy... And someone to kiss...
So take a chance, you’ll never know what you will get Until you have really tried
So if there’s somebody you miss, tell them that you do Cause there’s something only love can do
(Melvin Ho)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya kecil ini ku persembahkan untuk.......
Anak-anakku tersayang...PINKY & DIMAZ yang membuat
usahaku terasa nggak sia-sia...ini semua karna kalian...luv u, kidz..
Bapak & Ibuku...GIYATTO SUNUNTORO, SH, MM & Dra. SRI
INDAH ASMARAWATI buat semua doa, dukungan, kasih sayang,
dan segala pengorbanannya...
Suamiku tercinta... LUKAS KURNIAWAN buat cinta, kesetiaan,
kesabaran, dan support yang ruaaarrr biasa...always luv u..
Kakak-kakakku....maz BAYU & mba ISTI, maz TEGUH & mba
SITA, maz BOMO & mba NANA buat support, perhatian dan kasih
sayangnya...
Keponakan-keponakanku yang lucu....TIO, ADY, KAYLA, ICHA,
RARAS...
Sahabatku....ULIN, RIZTA, ADIZ, ERNA dan nggak lupa..
NUKE...buat sebuah persahabatan yang manis..I will always
remember...
-LUV-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Lintang Hapsari Dewi Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Dan Kepuasan Dalam Perkawinan Pada Wanita Yang Bekerja Yogyakarta : Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Program Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan antara penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja.
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita, berusia minimal 20 tahun dan maksimal 40 tahun, telah menikah dan bekerja, usia perkawinan maksimal 10 tahun, dan pendidikan terakhir minimal SMA. Alat pengumpulan data yang digunakan terdiri dari 2 macam skala yaitu skala penyesuaian diri dan skala kepuasan perkawinan yang disusun dengan metode rating yang dijumlahkan.
Data penelitian ini dianalisis menggunakan tekhnik Product Moment Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,629 dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, ini berarti ada hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja. Kata Kunci : Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan, Kepuasan Dalam Perkawinan, Wanita Yang Bekerja
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lintang Hapsari Dewi The Relation Between Marital Adjustment And Marital Satisfaction
of Career Women Yogyakarta : Faculty of Psychology, Psychology Department,
Major Study in Psychology Sanata Dharma University
This research is aimed to know the relation between marital adjustment and marital satisfaction of career women. Hypothesis which is proposed is that there is a relation between marital adjustment and marital satisfaction of career women. Subjects of this research are women between 20 years of age and 40 years at the most, married, have jobs, maximum age of marriage is 10 years and graduated from at least senior high school. The tool used for gathering the data consist of 2 kinds of scales, namely marital adjustment scale and marital satisfaction scale, arranged in rating method which are added. The data of this research are analyzed using Product Moment Pearson technic. The correlation coefficient which are gained is 0,629 with the probability of 0,000 (p<0,001). The result of this research shows that the hypothesis is accepted. This means there is a relation between marital adjustment and marital satisfaction of career women. Key Words : Marital Adjustment, Marital Satisfaction, Career Women
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Dan Kepuasan Dalam Perkawinan Pada Wanita Yang Bekerja” disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi Universtas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan skripsi ini telah mendapat
bantuan dan dukungan dari banyak pihak, sehingga dalam kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, yaitu :
1. Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M, S.Psi, M.Si selaku Kaprodi dan Dosen Pembimbing
Akademik Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas
bimbingan akademik dan perhatiannya.
3. Ibu M.L. Anantasari, S.Psi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas bimbingan,
kesabaran dan perhatiannya selama saya menyusun skripsi.
4. Ibu Tanti Arini, S.Psi, M.Si dan Ibu Agnes Indar E, S.Psi, Psi, M.Si selaku dosen
penguji atas kritik dan sarannya.
5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk
semua ilmu yang sudah diberikan kepada saya selama saya kuliah, semoga bisa
berguna sampai seterusnya.
6. Seluruh karyawan & karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya
di Fakultas Psikologi untuk segala macam bantuannya.
7. RS. Condong Catur & RSI. Hidayatullah yang memudahkan saya dalam mengambil
data.
8. Teman-teman seperjuangan F.Psi USD angkatan 2001…makasih udah jadi bagian
dari perjalanan hidupku…
9. Teman-teman F.Psi dari angkatan lain (1999-2004)…senengnya bisa berteman ma
kalian semua…
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………............. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING …………………….......... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….......... iii
MOTTO …………………………………………………………………………........ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….......... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………………. vii
ABSTRAK ................................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ x
KATA PENGANTAR ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 7
C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................... 7
D. MANFAAT PENELITIAN ....................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN .................................................. 9
1. Pengertian Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan ................................................ 9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan ......................................... 10
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan .......13
B. KEPUASAN DALAM PERKAWINAN .................................................................14
1. Pengertian Perkawinan ...................................................................................... 14
2. Pengertian Kepuasan Diri Dalam Perkawinan .................................................. 15
3. Aspek-Aspek Kepuasan Dalam Perkawinan ..................................................... 16
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Dalam Perkawinan .................. 18
C. WANITA YANG BEKERJA .................................................................................. 20
D. HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN
DAN KEPUASAN DALAM PERKAWINAN PADA WANITA YANG
BEKERJA ………………………………………………………………………… 22
E. HIPOTESIS ............................................................................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN …………………………………………………………….. 27
B. IDENTIFIKASI VARIABEL …………………………………………………….. 27
C. DEFINISI OPERASIONAL ………………………………………………………27
D. SUBJEK PENELITIAN …………………………………………………………. 30
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA …………………………….. 31
F. PROSES UJI COBA ALAT UKUR …………………………………………….. 33
G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR ………………………………………………. 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN ……………………………………………… 39
B. DISTRIBUSI SUBJEK ………………………………………………………… 39
1. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia ………………………………………… 39
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan …………………………… 40
3. Distribusi Subjek Berdasarkan Pekerjaan …………………………………… 41
4. Distribusi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………………………… 41
C. HASIL PENELITIAN ………………………………………………………….... 42
1. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………………… 42
2. Uji Asumsi …………………………………………………………………… 44
a. Uji Normalitas …………………………………………………………… 44
b. Uji Linearitas …………………………………………………………….. 45
c. Uji Hipótesis …………………………………………………………….. 45
D. PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 46
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………….. 57
B. KETERBATASAN PENELITIAN ……………………………………………… 57
C. SARAN ………………………………………………………………………….. 58
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… xix
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..... xxiii
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan ............................ 32
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepuasan Perkawinan ................................................... 32
Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan Setelah
Uji Coba ................................................................................................... 35
Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan Untuk
Penelitian .................................................................................................. 36
Tabel 3.5 Tabel Spesifikasi Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba ........... 37
Tabel 3.6 Tabel Spesifikasi Skala Kepuasan Perkawinan Untuk Penelitian ............ 38
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Berdasarkan Usia ......................................................... 40
Tabel 4.2 Distribusi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan ..................................... 40
Tabel 4.3 Distribusi Subjek Berdasarkan Pekerjaan ................................................ 41
Tabel 4.4 Distribusi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................... 42
Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................... 42
Tabel 4.6 Hasil Mean Teoritis dan Mean Empiris ................................................... 43
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Skala Uji Coba dan Skala Penelitian............................... xxiii
LAMPIRAN II : Skor Skala Uji Coba dan Reliabilitas dan Validitas ....... xlix
LAMPIRAN III : Skor Skala Penelitian dan Total Skor Skala Penelitian .. lxxi
LAMPIRAN IV : Uji Normalitas, Uji Linearitas, Uji Hipotesis ................. lxxxv
LAMPIRAN V : Surat Ijin Penelitian ......................................................... xcvi
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan dan
Kepuasan Dalam Perkawinan Pada Wanita Yang Bekerja .................... 26
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa dewasa dini atau dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan mencari
pasangan serta menikah. Individu yang berada pada masa ini memiliki kriteria yang
menunjukkan berakhirnya masa remaja dan dimulainya masa dewasa yaitu mandiri
secara ekonomi dan mandiri dalam membuat keputusan (Santrock, 2002) serta telah
siap menerima kedudukannya dalam masyarakat dan dapat bergabung dengan orang
dewasa lainnya (Hurlock, 1980).
Orang muda akan memulai hidup berumah tangga apabila mereka telah
mampu untuk memenuhi kebutuhan kini dan masa depan (Hurlock, 1980), memiliki
tanggung jawab untuk bekerja serta telah menemukan pasangan yang dicintainya
(Kartono, 1977). Perkawinan yang terjadi antara pria dan wanita adalah suatu
bentuk peristiwa dimana secara resmi mereka dinyatakan telah menjadi satu
kesatuan yang saling memiliki satu sama lain (Kartono, 1977) dan membentuk
sistem keluarga baru (Santrock, 2002).
Perkawinan tidak luput dari berbagai masalah, baik itu masalah kecil
maupun masalah besar (Gunarsa, 1990). Berbagai macam persoalan dalam
kehidupan perkawinan dapat menimbulkan gejolak dalam rumah tangga yang bisa
saja mengakibatkan perceraian atau perpisahan. Perceraian atau perpisahan tersebut
berhubungan dengan ketidakbahagiaan dan salah penyesuaian dalam perkawinan
(Spanier dalam Pramesti, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam kehidupan perkawinan, pasangan suami istri menginginkan
tercapainya kebahagiaan yang ditandai dengan adanya kepuasan dalam perkawinan
tersebut. Kepuasan dalam perkawinan mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap kehidupan pribadi suami maupun istri, sehingga sangat penting pula untuk
mencapai kepuasan perkawinan agar dapat mewujudkan kebahagiaan dan
keharmonisan pasangan suami istri (Powell, 1991). Apabila kepuasan dalam
perkawinan tidak tercapai, maka dapat menimbulkan hancurnya penyesuaian diri
baik secara pribadi maupun sosial (Hurlock, 1980).
Kepuasan dalam perkawinan menurut Hurlock (1980) merupakan tingkat
keberhasilan suami istri dalam menyesuaikan diri dan menghadapi setiap
permasalahan dalam rumah tangga. Lasswell & Lasswell (dalam Sembiring, 2003)
berpendapat bahwa kunci dari kepuasan perkawinan adalah terjalinnya kerjasama
yang baik antara suami istri dalam menghadapi berbagai masalah dalam rumah
tangga.
Taraf kepuasan dalam perkawinan ditentukan oleh seberapa baik pasangan
suami istri dapat memenuhi kebutuhan, harapan, keinginan masing-masing dan
bersama. Puas atau tidaknya mereka dalam kehidupan perkawinan tergantung dari
kemampuan masing-masing dalam menjalani perannya untuk memenuhi setiap
kebutuhan dan harapan yang diinginkan dalam rumah tangga (Lasswell & Lasswell
dalam Sembiring, 2003). Kepuasan perkawinan akan mencapai puncaknya pada usia
lima tahun perkawinan (Pineo dalam Pramesti, 2006) dan akan mengalami
peningkatan kepuasan hingga sepuluh tahun usia perkawinan (Reedy dalam
Pramesti, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pada era ini baik pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama untuk
berkarir. Wanita tidak lagi hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja tetapi juga
sudah aktif berperan dalam berbagai bidang kehidupan baik sosial, ekonomi maupun
politik. Selain tingkat pendidikan yang dimiliki wanita telah memadai dan setara
dengan tingkat pendidikan pria, tuntutan ekonomi juga menjadi faktor pendorong
bagi kaum wanita untuk memasuki dunia kerja (Stefani dkk, 2000).
Kesuksesan yang menyertai seorang wanita bekerja tidak terlepas dari
perjuangannya menghadapi berbagai tantangan dan dilema. Dilema terbesarnya
adalah bagaimana ia bisa menyeimbangkan pekerjaannya dengan keutuhan
keluarganya. Jika salah satu terabaikan, maka ia tidak bisa disebut sebagai wanita
bekerja yang sukses. Tantangan lain yang harus dihadapi yaitu budaya, etika dan
fenomena adat ketimuran yang memandang sebelah mata pada keterlibatan wanita
di dunia kerja dan bisnis, dan seolah-olah membatasi fleksibilitas wanita dibanding
dengan pria (Oetomo, 2004).
Perkawinan bagi wanita merupakan salah satu hal terpenting dalam hidupnya
termasuk dalam karirnya. Perkawinan bagi wanita di satu sisi dapat menunjang
kemajuan karirnya, akan tetapi di sisi lain perkawinan juga bisa menghambat
karirnya (Gunarsa, 1990). Pada saat banyak wanita mengejar karir, mereka
dihadapkan pada pertanyaan apakah mereka harus memilih salah satu diantara karir
dan keluarga, ataukah mereka harus mengkombinasikan antara keduanya (Santrock,
2002)
Banyak wanita bekerja merasa tidak sanggup apabila diharuskan untuk
berperan sebagai ibu rumah tangga karena mereka berpikir bahwa tugas rumah
tangga dapat membatasi geraknya sehingga mereka merasa kalut dan frustasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tugas rumah tangga yang ada (Hurlock, 1980). Hubungan suami istri pun bisa
menjadi tegang bagi wanita yang bekerja dan dapat meningkatkan ketidakpuasan
wanita itu sendiri karena beban tugas yang dilakukan terasa terlalu berat (Hurlock,
1980).
Sejalan dengan banyaknya wanita yang telah menikah dan memutuskan
untuk bekerja diluar rumah, mereka menjadikan pekerjaannya sebagai jalan untuk
mengaktualisasikan diri dan membentuk identitasnya, akan tetapi terkadang diikuti
dengan tidak terpenuhinya fungsi wanita sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu,
bagi wanita yang memiliki peran ganda tersebut dituntut untuk menjaga
keseimbangan antara keluarga dengan pekerjaannya (Suprapto, 2007).
Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, kepuasan dalam perkawinan
dikaitkan dengan berbagai macam variabel yang diantaranya yaitu komunikasi,
perilaku asertif, kesetaraan gender, peran gender, usia perkawinan, kecerdasan
emosional, aspirasi karier, dan penyesuaian diri. Penelitian ini mengambil variabel
penyesuaian diri karena persoalan dalam kehidupan perkawinan umumnya
bersumber pada kesulitan menyesuaikan diri (Gunarsa, 1990). Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya data dari Pengadilan Agama (dalam Wahyuningsih, 2005)
yang memaparkan bahwa permasalahan yang paling sering dilaporkan oleh
pasangan suami istri yang akan bercerai adalah adanya perselisihan yang terus
menerus diantara mereka dengan presentase sebesar 48,8% dari kasus perceraian.
Perselisihan antara suami istri merupakan permasalahan yang terkait dengan
penyesuaian diri dalam perkawinan sehingga untuk dapat menjalani kehidupan
perkawinan dengan baik, baik istri maupun suami harus dapat menyesuaikan diri.
Penyesuaian diri dalam perkawinan akan tercapai apabila kehidupan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terhindar dari tekanan, bermacam-macam kegoncangan dan ketegangan jiwa serta
mampu menghadapi kesulitan dengan cara yang objektif dan berpengaruh pada
kehidupannya (Mu’tadin, 2002).
Penyesuaian diri dalam perkawinan bersifat dinamis, pasangan suami istri
saling menyesuaikan diri satu sama lain hingga mencapai hubungan yang harmonis
dan memuaskan (Bowman, 1954) serta mampu memenuhi tuntutan penyesuaian diri
dalam lingkungan perkawinan seperti hadirnya anak, perubahan status sosial
ekonomi dan perubahan kebiasaan-kebiasaan buruk serta hal-hal lainnya (Thomas
dalam Schneiders, 1964).
Kegagalan dalam menyesuaikan diri dalam perkawinan dapat berdampak
pada individu secara psikologis seperti stres dan depresi karena menghadapi situasi
yang penuh tekanan (Handayani, 2004), tidak dapat berinteraksi dengan baik, serta
dapat mengalami gejolak rumah tangga yang bisa saja tidak terselesaikan dan
berujung pada perceraian (Rose, 1987).
Badan Pusat Statistik (dalam Sembiring, 2003) memaparkan angka
perceraian pada tahun 1990-1991 di Indonesia mencapai 61.151 kasus dari
1.338.364 perkawinan. Tahun 1991-1992 meningkat menjadi 113.897 kasus dari
1.358.616 perkawinan. Banyak juga masalah perkawinan yang meskipun tidak
berakhir dengan perceraian tapi diwarnai oleh ketidakharmonisan pasangan suami
istri seperti perselingkuhan atau pisah ranjang yang bisa menyebabkan
ketidakpuasan perkawinan.
Bagi wanita, peran sebagai ibu rumah tangga membuatnya harus melakukan
pekerjaan rumah tangga lebih banyak daripada suaminya (Santrock, 2002).
Pekerjaan rumah tangga yang tidak pernah habis membuat banyak wanita memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
perasaan yang bercampur aduk terhadap pekerjaan rumah tangga karena tidak semua
wanita memiliki persiapan yang cukup matang dalam menjalankan kehidupan
berumah tangga (Santrock, 2002).
Penyesuaian yang dijalani oleh kaum wanita akan terasa lebih berat apabila
ia memilih untuk bekerja diluar rumah. Meningkatnya status wanita yang telah
menikah dan bekerja dapat menimbulkan gangguan rumah tangga karena bila wanita
telah memilih berkarir maka ia akan kesulitan dalam menjalankan fungsinya sebagai
ibu rumah tangga (Setyowati dkk, 2003).
Dalam lingkungan masyarakat, wanita juga mengalami perlakuan yang
kurang menguntungkan karena masih ada bias gender di masyarakat dalam
memandang dan memperlakukan wanita (Suyanto dalam Stefani dkk, 2000).
Masyarakat, suami, maupun diri wanita itu sendiri merasa bahwa walaupun seorang
wanita bekerja, peran ideal wanita dalam rumah tangga tetap harus terlaksana
dengan baik, sehingga akan timbul rasa bersalah dalam diri wanita tersebut apabila
ia tidak mampu melakukan perannya dengan baik karena pada saat ia bekerja, ia
merasa telah mengabaikan keluarga dan rumah tangganya (Stefani dkk, 2000) dan
pekerjaan rumah tangga diambil alih oleh pembantu (Mappiare, 1983).
Wanita yang menikah dan bekerja menghadapi konflik antara keinginan
untuk terlibat dalam aktivitas keluarga dan keinginan untuk melakukan pekerjaan
atau karirnya dengan baik (Senecal, dkk dalam Baron & Byrne, 2003). Keinginan-
keinginan tersebut dapat dengan mudah mengarah pada konflik, keterasingan dan
kelelahan emosional (Barom & Byrne, 2003).
Penyesuaian diri yang dilakukan wanita yang menikah dan bekerja tentunya
akan menguras tenaga lebih banyak dan menimbulkan kelelahan baik secara fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
maupun emosional. Apabila kelelahan ini tidak teratasi dengan baik maka akan
muncul konflik yang dapat mempengaruhi wanita dan mengarah pada ketidakpuasan
terhadap perkawinan dan juga pekerjaannya (Perrewe, dkk dalam Baron & Byrne,
2003).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dalam
perkawinan memiliki peran yang cukup penting untuk mencapai kepuasan dalam
perkawinan. Namun pada wanita yang bekerja, walaupun mereka telah berusaha
untuk menyesuaikan diri dengan baik, mereka belum tentu mendapatkan kepuasan
dalam perkawinannya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor seperti komunikasi
yang bisa terhambat karena kesibukan dalam bekerja dan ada atau tidaknya
dukungan dari pasangan (Handayani, 2004), sehingga penelitian ini ingin menguji
lebih lanjut apakah memang benar ada hubungan antara penyesuaian diri dalam
perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada
wanita yang bekerja?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri
dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Menambah khasanah ilmu psikologi perkembangan dewasa dini dan ilmu
psikologi sosial khususnya yang terkait dengan penyesuaian diri wanita dalam
perkawinannya serta kaitannya dengan pencapaian kepuasan dalam perkawinan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Wanita / Istri
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi wanita yang
dapat digunakan untuk mengetahui pentingnya penyesuaian diri dalam
perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan, khususnya bagi wanita yang
menjalani peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita
bekerja.
b. Bagi Pria / Suami
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengetahui
pentingnya penyesuaian diri untuk mencapai kepuasan perkawinan bersama
pasangan, terutama bagi suami istri yang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN
1. Pengertian Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan.
Gunarsa (1990) menjelaskan bahwa penyesuaian diri dalam perkawinan
adalah suatu usaha tercapainya pengenalan dan pengertian yang lebih mendalam
dengan berkurangnya perbedaan-perbedaan maupun sumber permasalahan demi
terbinanya kesatuan antara suami istri.
Spanier (dalam Nainggolan, 2003) berpendapat bahwa penyesuaian
dalam perkawinan merupakan tuntutan untuk saling mengakomodasikan
kebutuhan, keinginan dan harapan antara suami istri tentang bagaimana kinerja
masing-masing dalam menjalankan kewajiban sehubungan dengan situasi
perkawinan.
Graham,dkk (dalam Wahyuningsih, 2005) menyatakan bahwa
penyesuaian diri dalam perkawinan adalah penilaian subjektif mengenai tingkat
kepuasan yang berkaitan dengan bagaimana suami istri berbagi minat, tujuan,
nilai dan pandangan dalam hubungan perkawinannya.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penyesuaian diri
dalam perkawinan merupakan suatu usaha untuk mencapai pengenalan dan
pengertian pada kebutuhan, keinginan, harapan, berbagi minat, tujuan, nilai dan
pandangan dalam hubungan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Hurlock (1980) mengungkapkan 4 aspek dalam penyesuaian diri dalam
perkawinan, yaitu:
a. Penyesuaian Dengan Pasangan
Dalam perkawinan, hubungan interpersonal memainkan peran yang
penting. Semakin banyak pengalaman dalam hubungan interpersonal suami
istri pada masa lalu maka mereka akan semakin mampu mengembangkan
wawasan sosial, mau bekerja sama dengan orang lain dan mampu
menyesuaikan diri dengan baik dalam perkawinannya.
Penyesuaian dengan pasangan dapat diukur dari komitmen pada
kelanjutan hubungan, frekuensi bertukar pendapat, memahami dan berbagi
minat, memberi dan menerima cinta, serta bekerjasama dalam mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
Terdapat beberapa unsur yang mendukung dalam penyesuaian terhadap
pasangan yaitu konsep pasangan yang ideal, pemenuhan kebutuhan,
kesamaan latar belakang, minat dan kepentingan bersama, keserupaan nilai,
konsep peran, dan perubahan dalam pola hidup.
b. Penyesuaian Seksual
Penyesuaian ini merupakan salah satu penyesuaian yang paling sulit
dalam perkawinan dan salah satu sebab yang mengakibatkan pertengkaran
dan ketidakbahagiaan perkawinan apabila kesepakatan mengenai hal ini
tidak dapat tercapai dengan memuaskan. Biasanya pasangan tersebut belum
mempunyai cukup pengalaman awal yang berhubungan dengan penyesuaian
ini dan cenderung kurang mampu untuk mengendalikan emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Penyesuaian seksual dapat dinilai dari pengungkapan perasaan cinta serta
tercapainya kepuasan dalam berhubungan seks. Istri mampu menyalurkan
hasrat seksualnya secara fisik dan emosi, ada komunikasi yang baik antara
suami istri dalam melakukan hubungan seks dan tidak adanya paksaan dalam
melakukan hubungan seks.
Unsur-unsur yang mendukung dalam penyesuaian seksual antara lain
perilaku terhadap seks, pengalaman seks masa lalu, dorongan seksual,
pengalaman seks marital awal, sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi,
dan efek vasektomi.
c. Penyesuaian Keuangan
Adanya uang dan kurangnya uang memiliki pengaruh yang besar
terhadap penyesuaian pasangan suami istri dalam perkawinan.
Banyak istri yang tersinggung karena dianggap tidak mampu
mengendalikan uang yang digunakan untuk melangsungkan hidup keluarga.
Sedangkan suami juga merasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan
keuangan, terutama jika istrinya bekerja setelah mereka menikah dan
terpaksa berhenti bekerja ketika anak mereka lahir, bukan hanya pendapatan
mereka berkurang, tetapi suami harus mampu menutupi semua pengeluaran
dengan pendapatannya.
Penyesuaian keuangan diukur dari bagaimana pengelolaan keuangan
keluarga dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Unsur-unsur yang terkait dengan penyesuaian keuangan yaitu situasi
keuangan pada awal perkawinan dan penggabungan pendapatan suami istri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Penyesuaian Dengan Pihak Keluarga Pasangan
Dengan perkawinan, orang dewasa secara otomatis akan memperoleh
anggota keluarga baru, mereka adalah anggota keluarga pasangan dengan
usia, pendidikan, budaya dan latar belakang yang berbeda-beda. Suami istri
harus mempelajari dan menyesuaikan diri bila tidak ingin memiliki
hubungan yang tegang dengan sanak saudara mereka.
Masalah hubungan dengan pihak keluarga pasangan akan menjadi serius
selama tahun-tahun awal perkawinan dan merupakan salah satu penyebab
utama perceraian.
Penyesuaian ini dapat dinilai dari hubungan dengan mertua, ipar dan
keluarga besar pasangan yang meliputi penerimaan, menghormati dan
menghargai keberadaan keluarga pasangan.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penyesuaian terhadap keluarga
pasangan antara lain stereotip tradisional, keinginan untuk mandiri,
keluargaisme, mobilitas sosial, anggota keluarga berusia lanjut serta bantuan
keuangan untuk keluarga pasangan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan aspek-aspek diatas
adalah:
a. Penyesuaian dengan pasangan : selalu menjaga komitmen, saling
memahami dan berbagi minat, bertukar pendapat dengan pasangan dan
bekerjasama dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
b. Penyesuaian seksual : mengungkapkan rasa cinta melalui hubungan seks
sehingga dapat mencapai kepuasan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Penyesuaian keuangan : mengelola keuangan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan keluarga.
d. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan : menerima keluarga
pasangan, saling menghormati dan menghargai dengan keluarga besar
pasangan.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Hurlock (1980) mengungkapkan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri dalam perkawinan, yaitu:
a. Menjadi Orangtua
Pada masa ini, suami istri akan mengalami stres atau ketegangan apabila
anak pertama lahir pada tahun pertama perkawinan, sebelum pasangan suami
istri memiliki waktu cukup untuk melakukan penyesuaian satu sama lain
atau untuk mengatur keuangannya dalam kondisi memuaskan.
b. Kondisi Keuangan
Harapan yang tidak realistis mengenai biaya hidup membuat pasangan
suami istri mengalami kesulitan dalam penyesuaian perkawinan karena
harapan mereka untuk memiliki barang-barang yang diinginkan dan
dianggap penting juga menjadi tidak realistis.
c. Harapan Perkawinan
Harapan perkawinan yang tidak realistis juga mempengaruhi
penyesuaian dalam perkawinan karena seringkali pasangan muda kurang
menyadari berbagai masalah dan tanggung jawab yang harus diembannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Jumlah Anak
Apabila suami istri setuju mengenai jumlah anak yang ideal dan mereka
memiliki anak sebanyak yang mereka harapkan maka proses penyesuaian
perkawinan akan jauh lebih baik.
e. Posisi dalam Keluarga
Faktor ini termasuk penting karena hal ini akan menjadikan individu
untuk belajar memainkan peran tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam
situasi perkawinan. Semakin mirip situasi baru dengan situasi lama, maka
akan semakin baik pula penyesuaian perkawinan mereka.
f. Hubungan dengan Keluarga Pasangan
Hubungan yang baik dengan keluarga pasangan sangat penting dan besar
pengaruhnya pada proses penyesuaian perkawinan.
Dari faktor-faktor yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa harapan terhadap perkawinan, kondisi keuangan, jumlah anak dan masa
menjadi orang tua dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu dalam
perkawinannya disamping faktor lainnya seperti posisi dalam keluarga dan
hubungan dengan keluarga pasangan.
B. KEPUASAN PERKAWINAN
1. Pengertian Perkawinan
Istiadi (1958) berpendapat bahwa perkawinan adalah suatu peristiwa
penting dalam sejarah kehidupan sebagian besar umat manusia karena dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perkawinan, seseorang telah menempuh hidup baru dan melepaskan diri dari
asuhan orang tua untuk membentuk keluarga baru.
Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
(dalam Walgito, 1988) adalah suatu ikatan lahir bathin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk
keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Lasswell & Lasswell (1987) menjelaskan bahwa perkawinan merupakan
proses belajar yang terjadi pada dua individu untuk mencocokkan kebutuhan,
keinginan dan harapan satu sama lain dengan tujuan untuk mencapai tingkat
yang menyenangkan melalui hubungan saling memberi dan menerima sehingga
tercapai pengenalan dan pengertian yang lebih mendalam.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa pernikahan merupakan suatu ikatan lahir bathin antara pria dan wanita
untuk hidup bersama dan membentuk keluarga baru berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa yang keutuhannya harus dijaga hingga akhir hayat serta
bertujuan untuk saling menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan harapan satu
sama lain sehingga dapat mencapai suatu kebahagiaan.
2. Pengertian Kepuasan Dalam Perkawinan
Hurlock (1980) mengatakan bahwa kepuasan dalam perkawinan
merupakan tingkat keberhasilan suami istri dalam menyesuaikan diri dan
menghadapi setiap permasalahan dalam rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Roach, dkk (dalam Sembiring, 2003) mengatakan bahwa kepuasan
perkawinan merupakan persepsi terhadap kehidupan yang diukur dari besar
kecilnya kesenangan yang dirasakan dalam jangka waktu tertentu.
Kepuasan perkawinan adalah evaluasi secara keseluruhan tentang segala
hal yang berhubungan dengan kondisi perkawinan (Clayton dalam Lailatushifah,
2003) atau evaluasi suami istri terhadap seluruh kualitas kehidupan perkawinan
(Snyder dalam Lailatushifah ,2003).
Bahr, dkk (dalam Nainggolan, 2003) mendefinisikan kepuasan
perkawinan sebagai evaluasi subjektif terhadap kualitas perkawinan secara
keseluruhan yaitu taraf terpenuhinya kebutuhan, keinginan dan harapan suami
istri dalam perkawinan.
Dari berbagai teori diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan
dalam perkawinan merupakan evaluasi subjektif terhadap taraf terpenuhinya
kebutuhan, keinginan dan harapan suami istri dalam perkawinan tersebut.
3. Aspek-Aspek Kepuasan Dalam Perkawinan
Dalam kehidupan rumah tangga setiap istri pasti menginginkan
kebahagiaan atau kepuasan dalam perkawinannya. Kepuasan dalam perkawinan
dapat tercapai apabila kebutuhan dan harapannya dapat terpenuhi.
Menurut Gunarsa (2002) kebutuhan penting untuk memperoleh
kebahagiaan dalam perkawinan adalah :
a. Keinginan dan kemampuan memperoleh anak sesuai dengan harapan
b. Sikap yang sehat dan dewasa mengenai hubungan seks atau keserasian
seksual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Keinginan dan kemampuan bersama menuju ke tujuan sosial
d. Kebersamaan : adanya waktu yang dihabiskan bersama pasangan.
Menurut Hauck (1964) ada beberapa kebutuhan dan harapan penting
dalam perkawinan yang bila tidak terpenuhi akan menimbulkan ketidakpuasan
dalam perkawinan. Kebutuhan dan harapan tersebut yaitu:
a. Kebersamaan
b. Seks
c. Pertumbuhan
d. Kedewasaan
e. Privacy
f. Kebebasan
g. Pembagian yang adil dari penghasilan rumah tangga
Knys (1985) menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan supaya
pasangan suami istri dapat mencapai kepuasan perkawinan yaitu:
a. Sosial ekonomi yang baik
b. Harapan terhadap anak-anak
c. Adanya toleransi
d. Adanya kepercayaan
e. Saling mencintai
f. Saling pengertian
Dari berbagai pendapat mengenai kebutuhan dan harapan dalam
perkawinan diatas, maka dapat diambil kesimpulan mengenai aspek-aspek
kepuasan dalam perkawinan, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Kebersamaan : dapat meluangkan waktu untuk bekumpul bersama yang
dapat digunakan untuk berbincang-bincang membicarakan masalah penting
dalam kehidupan keluarga.
b. Kedewasaan : memiliki kedewasaan dalam berperilaku, tidak tergantung
pada orang lain, dapat mengendalikan emosi dalam menyelesaikan konflik
dan memiliki pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan.
c. Kepercayaan : memiliki rasa percaya akan kesetiaan masing-masing, tidak
ada rasa saling curiga dan kecemburuan yang dapat menimbulkan konflik.
d. Toleransi : saling memahami dan menerima sifat baik dan buruk masing-
masing serta memahami kesulitan yang sedang dialami pasangan.
e. Kebebasan : memperoleh kebebasan untuk mengembangkan minat dan
prestasinya, memberi dukungan terhadap minat dan pekerjaan pasangannya
serta memberi kebebasan untuk menentukan sikap dan perilaku yang tepat
untuk dirinya.
f. Harapan terhadap anak-anak : anak-anak bertingkah laku baik,
menyenangkan dan taat pada orangtua, keberadaan anak-anak diterima
dengan baik dan memiliki perhatian yang cukup untuk mendidik anak-anak.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Dalam Perkawinan
Kepuasan perkawinan dapat tercapai apabila hasrat atau keinginan yang
sesuai dengan yang diharapkan dapat tercapai. Berikut adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan dalam perkawinan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Komunikasi
Untuk mencapai kepuasan dalam perkawinan, kemampuan dalam
berkomunikasi yang bersifat dua arah dan seimbang sangat diperlukan dalam
perkawinan, oleh karena itu komunikasi tersebut harus selalu dibina
sehingga apapun yang dialami oleh suami atau istri dapat diketahui
pasangannya (Stimet & Defrain dalam Lailatushifah, 2003).
b. Perilaku Asertif
Perilaku asertif mencakup kemampuan individu untuk mengungkapkan
pendapat, pikiran dan keinginan serta aspirasi. Individu yang mampu
berperilaku secara asertif dalam perkawinannya dapat lebih mudah mencapai
kepuasan dalam perkawinan dibandingkan dengan individu yang kurang
mampu berperilaku asertif (Leibo, 2004).
c. Penyesuaian Perkawinan
Penyesuaian perkawinan banyak dikaitkan dengan kepuasan dalam
perkawinan. Individu yang merasa puas dengan perkawinannya dikatakan
memiliki penyesuaian perkawinan yang baik, sedangkan individu yang
merasa tidak puas dengan perkawinannya dikatakan memiliki penyesuaian
perkawinan yang buruk (Dyer dalam Wahyuningsih, 2005).
d. Kecerdasan Emosional
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
berkaitan dengan kepuasan dalam perkawinan. Individu dengan kecerdasan
emosional yang baik akan lebih mampu mencapai kepuasan dalam
perkawinan (Wahyuningsih, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Kesadaran Akan Peran Gender
Untuk mencapai kepuasan dalam perkawinan diperlukan kesadaran akan
peran gender agar relasi antara suami istri dapat seimbang dan dapat
menjalin hubungan sebagai mitra sejajar. Masing-masing pihak akan
memberikan kontribusi sesuai yang dibutuhkan sehingga permasalahan
dalam keluarga dapat diselesaikan dan hubungan suami istri terasa lebih
menyenangkan dan memuaskan (Stefani, 2000)
f. Kesehatan
Walgito (1984) menjelaskan bahwa dengan kesehatan yang baik, maka
individu juga akan dapat menjalankan perannya dengan baik, dan bila
individu dapat menjalankan perannya dengan baik maka penyesuaian dirinya
akan semakin baik sehingga kepuasan dalam perkawinan dapat tercapai.
Dari faktor-faktor yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa kepuasan dalam perkawinan dapat dipengaruhi oleh komunikasi,
perilaku asertif, penyesuaian perkawinan, kecerdasan emosional, kesadaran
akan peran gender dan kesehatan.
C. WANITA YANG BEKERJA
Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi dan adanya kesempatan bagi wanita
untuk mencapai jenjang pendidikan yang setara dengan pria telah membuat wanita
mampu merambah dunia kerja dan mengembangkan karir di berbagai bidang
pekerjaan (Stefani dkk, 2000) serta telah melahirkan bentuk rumah tangga pekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ganda dimana suami istri sama-sama memiliki pekerjaan diluar rumah dan
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga (Lailatushifah, 2003).
Bagi wanita yang telah berkeluarga, keputusan untuk bekerja dan berkarir
tidak hanya bergantung pada dirinya sendiri tetapi juga bagaimana tanggapan dari
pihak keluarga terutama suami karena bagi mereka, kehidupan rumah tangga
merupakan hal yang diprioritaskan selain keinginannya untuk bekerja (Stefani dkk,
2000).
Meningkatnya status wanita dalam masyarakat, terutama bagi wanita yang
sudah menikah, dapat menimbulkan gangguan ketenangan rumah tangga (Setyowati
dkk, 2003) karena ia dituntut untuk bertanggung jawab penuh atas selesainya
pekerjaan rumah tangga (Mosse dalam Lailatushifah, 2003). Karir wanita akan
menimbulkan masalah apabila tidak dipersiapkan dengan matang dan profesional
dan apabila ia tidak pandai membagi waktu antara rumah tangga dan karir maka ia
akan kesulitan menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga (Setyowati dkk,
2003). Dengan adanya permasalahan yang muncul akibat dari peran ganda wanita,
maka dibutuhkan adanya penyesuaian tersendiri khususnya bagi wanita itu sendiri
dan penyesuaian keluarga pada umumnya (Mappiare, 1983).
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pada uraian diatas adalah untuk
dapat memenuhi fungsinya sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir, wanita
memerlukan dukungan dan pengertian dari berbagai pihak terutama suami dan
keluarganya sehingga konflik dalam rumah tangganya akibat dari ia bekerja dapat
diminimalisir sehingga dapat tercapai kesesuaian antara pekerjaan rumah tangga dan
karirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN
DAN KEPUASAN DALAM PERKAWINAN PADA WANITA YANG
BEKERJA
Setelah memasuki jenjang perkawinan, bukan berarti suami istri dapat
langsung mewujudkan kebahagiaan seperti yang diimpikan sewaktu mereka belum
menikah. Mereka harus menghadapi berbagai masalah yang muncul selama mereka
menikah (Dariyo, 2003). Berbagai masalah dalam kehidupan perkawinan dapat
mengakibatkan perselisihan antara suami istri, namun perselisihan merupakan hal
yang wajar karena setiap perkawinan merupakan perpaduan individu yang
membawa pendapat, kepribadian unik dan nilai-nilainya sendiri (Gottman dan
Silver, 2001).
Permasalahan dalam kehidupan perkawinan dapat menimbulkan
ketidakpuasan dalam perkawinan. Kepuasan perkawinan dapat tercapai apabila
kedua belah pihak saling berbagi kebahagiaan yang setara karena perkawinan adalah
penyatuan dua pribadi yang berbeda untuk mengarah ke suatu tujuan dan
keseimbangan (Spanier dalam Pramesti, 2006). Tercapainya kepuasan perkawinan
dapat dilihat dari terpenuhi atau tidaknya aspek-aspek dalam kepuasan perkawinan
yang meliputi kebersamaan, kedewasaan, kepercayaan, toleransi, kebebasan, serta
harapan terhadap anak-anak.
Hurlock (1980) mengatakan bahwa kepuasan dalam perkawinan bersifat
relatif, artinya kriteria perkawinan yang dapat memuaskan bagi satu pasangan belum
tentu memuaskan bagi pasangan lain. Puas atau tidaknya pasangan suami istri
terhadap kehidupan perkawinan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan motif masing-
masing yang ada pada setiap individu. Kepuasan dalam perkawinan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
yaitu komunikasi, perilaku asertif, penyesuaian dalam perkawinan, kecerdasan
emosional, kesadaran akan peran gender, dan kesehatan.
Dalam perkawinan, wanita pada era ini tidak lagi hanya berfungsi sebagai
ibu rumah tangga biasa, akan tetapi para wanita tersebut kini telah mampu
menunjukkan eksistensinya dalam bidang pekerjaan yang digeluti oleh para pria.
Pekerjaan dijadikan sebagai jalan untuk mengaktualisasikan diri dan membentuk
identitas bagi wanita, namun terkadang diikuti dengan tidak terpenuhinya fungsi
wanita sebagai ibu rumah tangga, sehingga walaupun wanita juga bekerja mencari
nafkah, ia juga dituntut untuk dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan
keluarganya (Suprapto, 2007).
Wanita yang menikah dan bekerja menghadapi konflik antara keinginan
untuk terlibat dalam aktivitas keluarga dan keinginan untuk melakukan pekerjaan
atau karirnya dengan baik (Senecal, dkk dalam Baron & Byrne, 2003). Keinginan-
keinginan tersebut dapat dengan mudah mengarah pada konflik, keterasingan dan
kelelahan emosional. Konflik ini dapat mempengaruhi wanita dan dapat mengarah
pada ketidakpuasan terhadap perkawinan dan juga pekerjaannya (Perrewe, dkk
dalam Baron & Byrne, 2003), sehingga wanita harus menemukan cara yang paling
baik untuk menyesuaikan diri dalam rangka mencapai kepuasan dalam perkawinan
(Baron & Byrne, 2003)
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kepuasan dalam
perkawinan adalah penyesuaian diri dalam perkawinan yang akan menentukan
apakah seseorang merasa puas atau tidak dengan kehidupan perkawinannya (Alston
& Dudley dalam Hurlock, 1980).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penyesuaian diri dalam perkawinan merupakan proses yang berlangsung
secara terus menerus sepanjang usia perkawinan karena setiap individu dapat
berubah sehingga setiap waktu masing-masing pasangan harus melakukan
penyesuaian. Penyesuaian diri dalam perkawinan sangat diperlukan pada awal-awal
masa perkawinan. Penyesuaian yang baik pada awal masa perkawinan akan
membantu pasangan suami istri untuk melakukan penyesuaian di masa yang akan
datang yang lebih sulit karena adanya pertumbuhan keluarga (Landis & Landis
dalam Wahyuningsih, 2005).
Kegagalan dalam menyesuaikan diri dapat berdampak pada individu secara
psikologis seperti stres dan depresi karena menghadapi situasi yang penuh tekanan
(Handayani, 2004), tidak dapat berinteraksi dengan baik serta mengalami gejolak
rumah tangga yang bisa saja tidak terselesaikan dan berujung pada perceraian (Rose,
1987).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dalam
perkawinan. Faktor-faktor yang dikemukakan oleh Hurlock (1980) yaitu masa orang
tua, kondisi keuangan, harapan perkawinan, jumlah anak, posisi dalam keluarga, dan
hubungan dengan keluarga pasangan.
Keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri dalam perkawinannya
ditentukan melalui 4 aspek yang dikemukakan oleh Hurlock (1980) yaitu
penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan dan
penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan.
Penyesuaian diri wanita yang menikah dan bekerja dapat memicu kelelahan
baik secara fisik maupun emosional. Apabila kelelahan tersebut tidak teratasi
dengan baik maka komunikasi dengan pasangan juga menjadi tidan baik. Akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tetapi apabila dalam kehidupan perkawinan wanita mendapatkan dukungan dan
perhatian dari pasangannya, maka hubungan komunikasi di antara mereka akan
menjadi lebih baik. Komunikasi yang baik dan dua arah dengan pasangannya dapat
membantu wanita mengurangi beban fisik dan emosional dalam dirinya sehingga
kepuasan dalam perkawinan dapat tercapai.
Untuk dapat berhasil mencapai kepuasan dalam perkawinan, seorang wanita
yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan pekerja harus menyesuaikan diri agar
dapat memperoleh variasi hidup yang lebih menyenangkan. Dengan penyesuaian
diri yang baik maka akan tercapai kepuasan dalam perkawinannya, sehingga dapat
menambah rasa percaya diri pada wanita serta merasa berguna karena telah dapat
berbuat sesuatu bagi dirinya sendiri maupun keluarganya (Hurlock, 1980).
Pada akhirnya, semakin baik penyesuaian diri seorang wanita pada
kehidupan perkawinannya maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan perkawinan
yang dapat dicapai, namun semakin buruk penyesuaian dirinya maka akan semakin
rendah pula tingkat kepuasan perkawinan yang didapatkan.
E. HIPOTESIS
Dari uraian diatas, hipotesis yang dapat diambil pada penelitian ini adalah :
ada hubungan antara penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam
perkawinan pada wanita yang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
WANITA YANG MENIKAH DAN BEKERJA : • Memiliki peran ganda • Rentan terhadap konflik
PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN :
1. Penyesuaian dengan pasangan 2. Penyesuaian Seksual 3. Penyesuaian Keuangan 4. Penyesuaian dengan pihak
keluarga pasangan
Komunikasi & Perilaku Asertif : Saling bertukar pikiran dan pendapat, dapat mengungkapkan keinginan dan aspirasi, saling mengetahui keadaan masing-masing
Dukungan dari pasangan yang dapat mengurangi kelelahan secara fisik dan emosional
KEPUASAN DALAM PERKAWINAN :
1. Kebersamaan 2. Kedewasaan 3. Kepercayaan 4. Toleransi 5. Kebebasan 6. Harapan terhadap anak-anak
Gambar 2.1 SKEMA HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DALAM PERKAWINAN
DAN KEPUASAN DALAM PERKAWINAN PADA WANITA YANG BEKERJA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional (Correlational Research)
yang merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan
korelasional antara dua variabel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada
atau tidaknya korelasi atau hubungan antara 2 (dua) variabel yaitu variabel
penyesuaian diri dalam perkawinan dan variabel kepuasan perkawinan.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel dapat didefinisikan sebagai suatu gejala yang menjadi fokus
peneliti untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
(Sugiyono dalam Sembiring, 2003). Variabel dalam penelitian ini adalah :
Variabel Bebas : Penyesuaian Diri dalam Perkawinan
Variabel Tergantung : Kepuasan Perkawinan
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Penyesuaian diri dalam perkawinan merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh istri untuk menyelaraskan hubungannya bersama suami dengan
tujuan agar perbedaan-perbedaan maupun sumber permasalahan dapat berkurang
sehingga kebutuhan, keinginan dan harapan dapat terpenuhi serta tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pemahaman dan pengenalan lebih mendalam sejauh yang dipersepsikan oleh
istri.
Penyesuaian diri dalam perkawinan memiliki 4 (empat) aspek yaitu :
(a) Penyesuaian Dengan Pasangan merupakan suatu usaha untuk selalu menjaga
komitmen pada kelanjutan hubungan dengan saling memahami dan berbagi
minat, bertukar pendapat dengan pasangan dan bekerjasama dalam
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
(b) Penyesuaian Seksual merupakan ungkapan rasa cinta melalui hubungan seks
sehingga dapat mencapai kepuasan yang diinginkan.
(c) Penyesuaian Keuangan merupakan usaha dalam mengelola keuangan
keluarga dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
(d) Penyesuaian Dengan Pihak Keluarga Pasangan merupakan usaha untuk
menerima keberadaan keluarga pasangan dengan saling menghormati dan
menghargai agar tercapai hubungan yang baik dengan mertua, ipar dan
keluarga besar pasangan.
Tinggi rendahnya penyesuaian diri dalam perkawinan akan diukur
melalui skala penyesuaian diri dalam perkawinan yang disusun berdasarkan
aspek-aspek diatas. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka penyesuaian yang
dilakukan juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
maka penyesuaian yang dilakukan juga semakin rendah.
2. Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan merupakan perasaan senang, lega, bahagia atau
gembira atas pencapaian dalam pengenalan dan pemahaman pribadi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
evaluasi dalam memenuhi kebutuhan, harapan dan keinginan diri sendiri
maupun pasangannya sejauh yang dipersepsikan oleh istri.
Kepuasan dalam perkawinan meliputi 6 (enam) aspek yaitu :
(a) Kebersamaan merupakan perasaan senang atas banyaknya waktu yang
dihabiskan bersama untuk berbincang-bincang dan berdiskusi mengenai hal-
hal penting dalam kehidupan keluarga.
(b) Kedewasaan merupakan perasaan puas karena telah mampu bertingkah laku
secara dewasa, tidak tergantung pada orang lain, dapat mengendalikan emosi
dalam menyelesaikan konflik serta memiliki pertimbangan yang matang
dalam mengambil keputusan.
(c) Kepercayaan merupakan perasaan puas atas kesetiaan pasangan, tidak ada
rasa curiga dan cemburu.
(d) Toleransi merupakan perasaan senang karena dapat memahami dan
menerima sifat baik dan buruk masing-masing dan dapat memahami
kesulitan yang dialami pasangan.
(e) Kebebasan merupakan perasaan puas atas kebebasan yang diperoleh untuk
mengembangkan minat dan prestasinya dan pasangannya, memberi
dukungan terhadap minat dan pekerjaan pasangannya serta memberi
kebebasan untuk menentukan sikap dan perilaku yang tepat untuk dirinya.
(f) Harapan Terhadap Anak-anak merupakan perasaan puas karena memperoleh
anak dengan jumlah yang diinginkan, menerima keberadaan anak-anak
dengan baik, memberikan perhatian, kasih sayang dan mendidik anak-anak.
Tinggi rendahnya tingkat kepuasan dalam perkawinan akan diukur
melalui skala kepuasan perkawinan yang disusun berdasarkan aspek-aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diatas. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasannya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin
rendah pula tingkat kepuasan yang dicapai.
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang diambil menggunakan
tekhnik purposive sampling yaitu tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono dalam Sembiring,2003). Subjek penelitian diambil sebanyak 52
orang untuk meneliti penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan perkawinan
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Wanita usia 20 – 40 tahun dan sudah menikah dan bekerja
Alasan pengambilan kriteria ini adalah pada usia ini subjek berada pada
masa dewasa dini yang tugas perkembangannya antara lain menikah dan bekerja
(Hurlock, 1980). Pada masa ini seharusnya subjek telah menyelesaikan
pendidikannya dan mulai bekerja serta telah cukup matang untuk menjalani
hidup perkawinan.
2. Usia perkawinan berkisar antara 1 – 10 tahun
Kriteria ini diambil dengan alasan bahwa pada rentang usia perkawinan
ini suami istri mulai menunjukkan sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang
sebelumnya tidak diketahui oleh pasangannya, sehingga diperlukan penyesuaian
antara suami istri tersebut (Rose, 1987).
3. Pasangan masih ada atau masih hidup bersama-sama
Alasan pengambilan kriteria ini adalah bahwa perkawinan merupakan
ikatan antara pria dan wanita untuk hidup bersama. Apabila pasangan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tidak ada atau suami istri sudah tidak hidup bersama lagi, maka penyesuaian
perkawinan tidak dapat terlaksana dan kepuasan perkawinan juga tidak dapat
tercapai.
4. Tingkat pendidikan terakhir minimal SMA
Untuk mengisi skala yang diberikan, subjek memerlukan pemahaman
yang baik sehingga ia dapat memahami setiap pernyataan yang ada dalam skala
tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan subjek diharapkan pemahaman
mereka juga semakin baik.
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala
penyesuaian diri dalam perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan.
1. Metode dan Penyusunan Item
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner.
Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpul data karena ingin mendapatkan
informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai penyesuaian diri dalam
perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan. Jenis kuesioner yang digunakan
adalah kuesioner yang berstruktur dimana subjek memilih salah satu dari
alternatif jawaban yang disediakan.
Penyusunan skala penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan
perkawinan menggunakan model Likert dengan metode Summated Rating
dengan 4 (empat) alternatif jawaban yaitu Tidak Sesuai (TS), Kurang Sesuai
(KS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Aspek-aspek untuk skala penyesuaian diri dalam perkawinan dapat
dilihat pada tabel 3.1 dan aspek-aspek untuk skala kepuasan perkawinan dapat
dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.1
Blue Print Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Aspek-Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Penyesuaian dengan pasangan 8 8 16 2. Penyesuaian seksual 8 8 16 3. Penyesuaian keuangan 8 8 16 4. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
8 8 16
Jumlah 32 32 64
Tabel 3.2
Blue Print Skala Kepuasan Perkawinan
Aspek-Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Kebersamaan 5 5 10 2. Kedewasaan 5 5 10 3. Kepercayaan 5 5 10 4. Toleransi 5 5 10 5. Kebebasan 5 5 10 6. Harapan terhadap anak-anak 5 5 10
Jumlah 30 30 60
2. Cara Pemberian Skor
Pemberian skor pada skala penyesuaian diri dalam perkawinan bergerak
dari skor 1 (satu) sampai dengan 4 (empat), dilakukan dengan cara:
a. Untuk item favorable:
Jawaban Nilai Sangat Sesuai (SS) 4
Sesuai (S) 3 Kurang Sesuai (KS) 2 Tidak Sesuai (TS) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Untuk item unfavorable:
Jawaban Nilai Sangat Sesuai (SS) 1
Sesuai (S) 2 Kurang Sesuai (KS) 3 Tidak Sesuai (TS) 4
F. PROSES UJI COBA ALAT UKUR
Penelitian dapat dilakukan setelah peneliti melakukan uji coba terhadap alat
ukur, uji coba terhadap alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas
alat ukur tersebut, sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian nantinya
dapat lebih akurat dan dapat dipercaya (Azwar, 2000).
Uji coba alat ukur dilakukan di RS. Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 7 – 25 September 2008. Peneliti membagikan
skala uji coba kepada subjek, selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dari
pemberian skala tersebut, menerangkan cara pengerjaannya sesuai dengan petunjuk
dan memberi kesempatan kepada subjek untuk bertanya sebelum skala tersebut
ditinggal. Pengisian skala diberi tenggang waktu 1 – 3 hari.
Alat ukur yang diuji cobakan terdiri dari 2 skala yaitu skala penyesuaian diri
dalam perkawinan dan skala kepuasan perkawinan. Skala penyesuaian diri dalam
perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan yang pertama kali masing-
masing terdiri dari 64 dan 60 item. Subjek dalam uji coba alat ukur memperoleh 1
eksemplar yang terdiri dari 2 skala yaitu skala penyesuaian diri dalam perkawinan
dan skala kepuasan dalam perkawinan atau disebut sebagai kuesioner I dan
kuesioner II. Skala disebar sebanyak 35, namun yang memenuhi syarat hanya
berjumlah 30 saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
a. Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
1) Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Uji reliabilitas skala penyesuaian diri dalam perkawinan
menggunakan tekhnik Cronbach Alpha dengan menggunakan SPSS versi
12.0 dan diperoleh indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,945. Dengan indeks
koefisien reliabilitas uji coba sebesar 0,945, maka dapat dikatakan bahwa
item-item pada skala penyesuaian diri dalam perkawinan sangat reliabel
karena semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti
semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2000).
2) Validitas Alat Pengumpul Data
Hasil analisis yang diperoleh dari daya diskriminasi item skala
penyesuaian diri dalam perkawinan bergerak dari -0,041 sampai 0,724,
kemudian peneliti melakukan seleksi dengan memilih item-item yang
memiliki daya diskriminasi ≥ 0,30 dengan asumsi bahwa koefisien validitas
≥ 0,30 dianggap lebih memuaskan dan dapat diterima daripada koefisien
validitas ≤ 0,30 yang dianggap tidak memuaskan (Azwar, 1999).
Item-item yang gugur pada skala penyesuaian diri dalam perkawinan
setelah uji coba dapat dilihat pada tabel spesifikasi berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3
Tabel Spesifikasi Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan Setelah
Uji Coba
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Item Sebelum Uji Coba
Jumlah Item Setelah Uji Coba
1. Penyesuaian dengan pasangan
6, 13, 18, 30, 35, 42*, 51, 58
4, 12, 21, 31*, 38, 44, 53, 57
16 ( 25 % )
14 ( 30,43 % )
2. Penyesuaian seksual 1, 14, 23, 28*, 33, 47, 52, 63*
7*, 9, 17, 27*, 37*, 41*, 50, 61
16 ( 25 % )
10 ( 21,73 % )
3.Penyesuaian
keuangan 5, 10, 19, 29, 36*, 43, 49*, 59
3, 15*, 22, 26*, 39*, 45*, 55*, 60
16 ( 25 % )
9 ( 19,56 % )
4. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
2, 11, 20*, 25, 34, 46, 54, 62*
8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64*
16 ( 25 % )
13 ( 28,26 % )
Jumlah 32 32 64 ( 100 % )
46 ( 100 % )
* : item yang gugur setelah uji coba
Dari hasil uji coba alat ukur diatas, peneliti kemudian menyusun
kembali item-item yang akan digunakan dalam penelitian. Sebaran item
tersebut dapat dilihat pada tabel spesifikasi berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.4
Tabel Spesifikasi Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan Untuk
Penelitian
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Penyesuaian dengan
pasangan
6(13), 13(18), 18(35), 32(51)
4, 12, 21, 28(38), 34(53)
9 ( 25 % )
2. Penyesuaian
seksual
1(14), 14(23), 23(33), 30(47), 35(52)
7(9), 9(17), 17(50), 26(61)
9 ( 25 % )
3. Penyesuaian
keuangan
5, 10, 19, 27(29), 33(43), 36(59)
3, 15(22), 22(60) 9 ( 25 % )
4. Penyesuaian dengan
pihak keluarga
pasangan
2, 11(25), 20(34), 25(46), 31(54)
8, 16, 24(40), 29(56)
9
( 25 % )
Jumlah 20 16 36 ( 100 % )
() : nomor item sebelum uji coba
b. Skala Kepuasan Perkawinan
1) Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Uji reliabilitas skala kepuasan dalam perkawinan menggunakan
tekhnik Cronbach Alpha dengan menggunakan SPSS versi 12.0 dan
diperoleh indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,941. Dengan indeks
koefisien reliabilitas uji coba sebesar 0,941, maka dapat dikatakan bahwa
item-item pada skala kepuasan dalam perkawinan sangat reliabel karena
semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin
tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Validitas Alat Pengumpul Data
Hasil analisis yang diperoleh dari daya diskriminasi item skala
kepuasan dalam perkawinan bergerak dari -0,146 sampai 0,734, kemudian
peneliti melakukan seleksi dengan memilih item-item yang memiliki daya
diskriminasi ≥ 0,30 dengan asumsi bahwa koefisien validitas ≥ 0,30
dianggap lebih memuaskan dan dapat diterima daripada koefisien validitas ≤
0,30 yang dianggap tidak memuaskan (Azwar, 1999).
Item-item yang gugur pada skala kepuasan dalam perkawinan setelah
uji coba dapat dilihat pada tabel spesifikasi berikut:
Tabel 3.5
Tabel Spesifikasi Skala Kepuasan Dalam Perkawinan Setelah Uji
Coba
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Item Sebelum Uji Coba
Jumlah Item Setelah Uji Coba
1. Kebersamaan 4, 16, 31, 48, 57
10, 22, 32, 43, 60
10 ( 16,66 % )
10 ( 20,83 % )
2. Kedewasaan 5, 21*, 30*, 40, 56
9, 15, 25, 42*, 49
10 ( 16,66 % )
7 ( 14,58 % )
3. Kepercayaan 11*, 17, 28*, 39, 51
8, 23, 29, 45, 52
10 ( 16,66 % )
8 ( 16,66 % )
4. Toleransi 7*, 24*, 34, 44, 50
2,18, 33, 38, 58
10 ( 16,66 % )
8 ( 16,66 % )
5. Kebebasan 1*, 14, 26, 47, 55
12, 19, 36, 46, 53
10 ( 16,66 % )
9 ( 18,75 % )
6. Harapan terhadap anak-anak
6, 13*, 35*, 41, 54
3, 20*, 27, 37*, 59
10 ( 16,66 % )
6 ( 12,50 % )
Jumlah 30 30 60 ( 100 % )
48 ( 100 % )
* : item yang gugur setelah uji coba
Dari hasil uji coba alat ukur diatas, peneliti kemudian menyusun
kembali item-item yang akan digunakan dalam penelitian. Sebaran item
tersebut dapat dilihat pada tabel spesifikasi berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.6
Tabel Spesifikasi Skala Kepuasan Dalam Perkawinan Untuk
Penelitian
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Kebersamaan 4(16), 16(48), 30(57)
10, 22, 31(60) 6 ( 16,66 % )
2. Kedewasaan 5, 21(40), 29(56) 9, 15(25), 25(49) 6 ( 16,66 % )
3. Kepercayaan 11(17), 17(39), 27(51)
8, 23(29), 28(45) 6 ( 16,66 % )
4. Toleransi 7(34), 24(50) 2,18, 32(33), 35(58) 6 ( 16,66 % )
5. Kebebasan 1(26), 14(47) 12, 19, 34(36), 36(46)
6 ( 16,66 % )
6. Harapan terhadap anak-anak
6, 13(41), 35(54) 3, 20(27), 26(59) 6 ( 16,66 % )
Jumlah 16 20 36 ( 100 % )
() : nomor item sebelum uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di RSI Hidayatullah Yogyakarta pada tanggal 22
Desember 2008 sampai dengan 30 Januari 2009. Peneliti menyerahkan skala
penelitian kepada pegawai bagian administrasi untuk selanjutnya akan dibagikan
kepada masing-masing subjek melalui koordinator per seksi. Peneliti menjelaskan
maksud dari pemberian skala tersebut dan menerangkan cara pengerjaannya sesuai
dengan petunjuk sebelum skala tersebut ditinggal. Pengisian skala diberi tenggang
waktu 1 – 3 hari.
Alat ukur untuk penelitian terdiri dari 2 skala yaitu skala penyesuaian diri
dalam perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan. Skala penyesuaian diri
dalam perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan masing-masing terdiri dari
36 item. Subjek memperoleh 1 eksemplar yang terdiri dari 2 skala yaitu skala
penyesuaian diri dalam perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan atau
disebut sebagai kuesioner I dan kuesioner II. Skala disebar sebanyak 55, namun
yang memenuhi syarat hanya berjumlah 52 saja.
B. DISTRIBUSI SUBJEK
1. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia
Subjek berjumlah 52 orang dengan rentang usia 20-40 tahun. Jumlah
subjek paling banyak berada pada rentang usia 26-30 tahun yaitu berjumlah 25
orang, sedangkan pada usia 31-35 tahun berjumlah 14 orang. Subjek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memiliki usia pada rentang usia 20-25 tahun sebanyak 9 orang dan yang paling
sedikit jumlah subjeknya yaitu 4 orang berada di rentang usia 36-40 tahun.
Distribusi subjek berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Subjek Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah
1 20 – 25 tahun 9
2 26 – 30 tahun 25
3 31 – 35 tahun 14
4 36 – 40 tahun 4
2. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan
Usia perkawinan subjek yang diambil oleh peneliti adalah 1-10 tahun.
Usia perkawinan terbanyak yang dimiliki subjek berada pada rentang 4-6 tahun
dengan jumlah 23 orang, sedangkan usia perkawinan 1-3 tahun berjumlah 15
orang dan subjek yang usia perkawinannya pada rentang 7-10 tahun berjumlah
14 orang. Distribusi subjek berdasarkan usia perkawinan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan
No. Usia Perkawinan Jumlah
1. 1 – 3 tahun 15
2. 4 – 6 tahun 23
3. 7 – 10 tahun 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Distribusi Subjek Berdasarkan Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dimiliki subjek bervariasi. Pada penelitian ini,
profesi perawat merupakan jenis pekerjaan yang paling banyak dimiliki subjek
yaitu berjumlah 22 orang, sedangkan profesi sebagai bidan menempati urutan
kedua dengan jumlah subjek sebanyak 12 orang. Subjek yang memiliki
pekerjaan sebagai karyawan swasta berjumlah 8 orang dan yang termasuk lain-
lain berjumlah 4 orang. Profesi sebagai dokter hanya dimiliki oleh 4 orang
subjek. Distribusi subjek berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Subjek Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah
1. Swasta 8
2. Perawat 22
3. Bidan 12
4. Dokter 4
5. Lain-lain 6
4. Distribusi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Kriteria pendidikan terakhir yang dimiliki oleh subjek ada 3 macam yaitu
SMA/SMK, Diploma, dan Sarjana. Diploma merupakan pendidikan terakhir
yang paling banyak dimiliki oleh subjek yaitu berjumlah 31 orang, sedangkan
subjek yang memiliki gelar sarjana berjumlah 14 orang dan yang memiliki
pendidikan terakhir SMA/SMK hanya berjumlah 7 orang. Distribusi subjek
berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.4
Distribusi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendididkan Jumlah
1. SMA / SMK 7
2. Diploma 31
3. Sarjana 14
C. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Variabel N Min Max Mean SD
Penyesuaian 52 101 137 125,35 7,646
Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028
Variabel N Min Max Mean SD
Penyesuaian dengan
pasangan
52 24 36 31,42 2,652
Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028
Variabel N Min Max Mean SD
Penyesuaian seksual 52 24 36 32,31 2,556
Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Variabel N Min Max Mean SD
Penyesuaian keuangan 52 20 34 29,81 2,716
Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028
Variabel N Min Max Mean SD
Penyesuaian dengan
pihak keluarga
pasangan
52 26 36 32,27 2,434
Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028
Untuk mengetahui tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan dan
kepuasan dalam perkawinan maka dilakukan pembandingan antara mean teoritis
dan mean empiris serta standar deviasi dari hasil penelitian. Hasil mean teoritis
dan mean empiris dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Mean Teoritis dan Mean Empiris
Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD
Penyesuaian 90 125,35 7,646
Kepuasan 90 122,15 10,028
Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD
Penyesuaian dengan
pasangan
22,5 31,42 2,652
Kepuasan 90 122,15 10,028
Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD
Penyesuaian seksual 22,5 32,31 2,556
Kepuasan 90 122,15 10,028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD
Penyesuaian
keuangan
22,5 29,81 2,716
Kepuasan 90 122,15 10,028
Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD
Penyesuaian dengan
pihak keluarga
pasangan
22,5 32,27 2,434
Kepuasan 90 122,15 10,028
Mean empiris variabel penyesuaian diri dalam perkawinan (125,35) lebih
besar daripada mean teoritisnya (90), ini berarti bahwa tingkat penyesuaian diri
subjek tinggi, dan mean empiris pada variabel kepuasan dalam perkawinan
(122,15) juga lebih besar daripada mean teoritisnya yang berarti bahwa tingkat
kepuasan dalam perkawinan subjek juga tinggi.
2. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan korelasi Product
Moment Pearson, terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat yaitu melakukan uji
asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui sebaran item kedua
variabel normal atau tidak, bila sebaran tidak normal maka tidak dapat
dilakukan analisis dengan menggunakan analisis Product Moment Pearson
(Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(K-S) pada program SPSS 12.0 dan diperoleh hasil yaitu variabel penyesuaian
diri dalam perkawinan diketahui K-S sebesar 0,518 dengan probabilitas
sebesar 0,951, hal ini berarti sebaran item pada variabel penyesuaian diri
dalam perkawinan adalah normal karena probabilitasnya lebih dari 0,05
(p>0,05). Sedangkan hasil dari variabel kepuasan dalam perkawinan diketahui
K-S sebesar 0,444 dan probabilitasnya sebesar 0,989 yang menunjukkan
bahwa sebaran item pada variabel kepuasan dalam perkawinan juga normal
karena probabilitasnya lebih dari 0,05 (p>0,05).
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran item
pada kedua variabel adalah normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua variabel
bersifat linear atau tidak, apabila bersifat linear maka korelasi yang dihasilkan
akan semakin tinggi, namun apabila tidak linear maka korelasi yang
dihasilkannya akan menjadi rendah (Hadi, 2000). Uji linearitas pada penelitian
ini menggunakan SPSS 12.0, dan hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel
bersifat linear karena memiliki probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05).
c. Uji Hipotesis
Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis Product Moment Pearson. Teknik ini digunakan untuk melihat apakah
ada hubungan antara variabel penyesuaian diri dalam perkawinan dan variabel
kepuasan dalam perkawinan. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
teknik korelasi Pearson pada SPSS 12.0 dengan taraf signifikasi 1% (0,001),
artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis yang benar adalah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diantara seratus atau dengan kata lain adanya kepercayaan terhadap kebenaran
hipotesis sebesar 99% (Hadi, 1996).
Hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) antara
variabel penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan
adalah sebesar 0,629 dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,001) yang berarti
bahwa kedua variabel terbukti berkorelasi. Hasil uji hipotesis tersebut
menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kedua
variabel, sehingga hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan antara
penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada
wanita yang bekerja diterima, maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan maka akan semakin tinggi pula
tingkat kepuasan dalam perkawinan dan demikian pula sebaliknya bila
semakin rendah tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan maka akan
semakin rendah pula tingkat kepuasan dalam perkawinan.
Koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,3956 yang berarti
bahwa penyesuaian diri memberikan sumbangan sebesar 39,56% terhadap
kepuasan dalam perkawinan. Adanya sumbangan sebesar 39,56% tersebut
menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan
dalam perkawinan sebesar 60,44%.
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik Product
Moment Pearson maka hipotesis penelitian yang diajukan yaitu ada hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan pada wanita
yang bekerja diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penyesuaian diri dalam
perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan menghasilkan korelasi sebesar 0,629
dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,001), hal tersebut menunjukkan adanya
hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel. Hubungan tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan
maka semakin tinggi pula kepuasan dalam perkawinan dan begitu pula sebaliknya.
Dalam perkawinan, suami istri menginginkan kebahagiaan yang ditandai
dengan adanya kepuasan dalam perkawinan tersebut. Kepuasan dalam perkawinan
dapat tercapai apabila kebutuhan, keinginan dan harapan dapat terpenuhi (Bahr, dkk
dalam Nainggolan, 2003). Kebutuhan, keinginan dan harapan tersebut dapat
terpenuhi bila terjadi penyesuaian diri yang efektif dan timbal balik. Dengan
penyesuaian diri yang baik maka akan tercipta suatu kepuasan dalam diri masing-
masing maupun bersama sehingga dapat membina keluarga yang bahagia dan
harmonis (Padma, 2007).
Penyesuaian diri dalam perkawinan sangat diperlukan pada awal masa
perkawinan. Penyesuaian yang baik pada awal perkawinan akan membantu individu
untuk melakukan penyesuaian di masa yang akan datang yang lebih sulit karena
adanya pertumbuhan keluarga (Landis & Landis dalam Wahyuningsih, 2005).
Penyesuaian diri dalam perkawinan memiliki 4 aspek yaitu penyesuaian
dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian
dengan pihak keluarga pasangan. Keempat aspek tersebut memilki korelasi terhadap
kepuasan dalam perkawinan, aspek penyesuaian dengan pasangan memiliki korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang paling tinggi, disusul dengan aspek penyesuaian seksual, penyesuaian dengan
pihak keluarga pasangan dan yang terakhir penyesuaian keuangan. Hasil yang
ditemukan terkait dengan keempat aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian Dengan Pasangan
Penyesuaian dengan pasangan memiliki korelasi sebesar 0,545 dengan
probabilitas 0,000 (p<0,001), sehingga aspek penyesuaian dengan pasangan
memiliki korelasi yang cukup kuat dan signifikan dengan kepuasan dalam
perkawinan.
Penyesuaian dengan pasangan berkaitan dengan hubungan interpersonal
subjek bersama pasangannya. Pengalaman dalam hubungan interpersonal antara
subjek dengan pasangannya dapat membuat subjek semakin mampu
mengembangkan wawasan sosial, mau bekerjasama dengan orang lain dan
mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam perkawinannya (Hurlock, 1980).
Hurlock (1980) menambahkan bahwa perkawinan yang bahagia akan
membuahkan kepuasan yang diperoleh dari peran yang mereka mainkan
bersama.
Subjek mampu menunjukkan bahwa ia senang dengan kebersamaannya
bersama pasangan, mampu mengeluarkan pendapat dan bertukar pikiran,
memberi perhatian, pengertian, saling mencintai serta mampu bekerjasama
dalam mengerjakan tugas rumah tangga.
Subjek adalah wanita yang selain menjadi ibu rumah tangga juga
mempunyai pekerjaan di luar rumah, sehingga intensitas pertemuan subjek
dengan pasangannya menjadi berkurang. Akan tetapi, pertemuan dengan waktu
yang terbatas tidak membuat subjek kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pasangannya. Kemampuan subjek untuk menyesuaikan diri dengan pasangannya
tersebut dapat memberikan kepuasan dalam perkawinan.
2. Penyesuaian Seksual
Penyesuaian seksual memiliki koefisien korelasi sebesar 0,443 dengan
probabilitas 0,001, sehingga aspek ini mempunyai korelasi yang cukup kuat dan
signifikan terhadap kepuasan dalam perkawinan.
Penyesuaian seksual menyangkut pengungkapan cinta dan tercapainya
kepuasan dalam berhubungan seksual (Hurlock, 1980). Blumstein & Schwartz
(dalam Santrock, 2002) mengatakan bahwa istri lebih sering memberi ciuman
dan pelukan spontan kepada pasangan mereka.
Ada komunikasi yang terjalin ketika subjek atau pasangannya
menginginkan untuk berhubungan intim, subjek mampu memahami kondisi
yang baik maupun yang buruk dari pasangannya apabila ia menginginkan untuk
berhubungan intim. Cinta yang matang dan mantap antara subjek dengan
pasangannya dapat memberikan kepuasan dalam hubungan seksual. enyesuaian
seksual yang baik dapat membuat subjek merasakan kepuasan dalam
perkawinannya.
3. Penyesuaian Dengan Pihak Keluarga Pasangan
Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan memiliki koefisien
korelasi sebesar 0,425 dengan probabilitas 0,002 (p>0,001), sehingga dapat
dikatakan bahwa aspek ini memiliki korelasi yang cukup kuat dan signifikan
terhadap kepuasan dalam perkawinan.
Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan meliputi penerimaan
anggota keluarga pasangan dengan saling menghormati dan menghargai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Apabila suami istri memiliki hubungan yang baik dengan pihak keluarga
pasangan, maka kecil kemungkinannya terjadi pertengkaran dan ketegangan
hubungan dengan mereka (Hurlock, 1980).
Subjek mampu menjalin hubungan yang baik dengan mertua dan
iparnya, menerima mereka apa adanya, keluarga pasangan juga dapat menerima
subjek dengan baik seperti keluarga sendiri. Hubungan baik yang terjalin antara
subjek dengan keluarga pasangan dapat membantu subjek menyesuaikan diri
pada lingkungan baru. Dengan penyesuaian yang baik dengan pihak keluarga
pasangan, maka subjek akan merasa puas dengan kehidupan perkawinannya.
4. Penyesuaian Keuangan
Penyesuaian keuangan menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,299
dengan probabilitas 0,031 (p>0,001). Aspek ini memiliki korelasi yang lemah
dan kurang signifikan terhadap kepuasan dalam perkawinan.
Penyesuaian keuangan terkait dengan pengelolaan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, keluarga perlu belajar untuk membelanjakan
pendapatannya dan menghindari hutang sehingga dapat menikmati kepuasan
atas usahanya dengan sebaik-baiknya (Hurlock, 1980).
Subjek mampu mengelola keuangan dengan baik, dapat memiliki harta
benda yang cukup, adanya keterbukaan dengan pasangan dalam hal keuangan,
memiliki catatan pengeluaran dan pemasukan keuangan. Ada kemungkinan
subjek memiliki penghasilan kurang lebih separuh dari total pendapatan
keluarga, dan dengan adanya manajemen keuangan yang baik maka kebutuhan
keluarga dapat terpenuhi sehingga kepuasan dalam perkawinan tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kepuasan perkawinan dapat tercapai apabila subjek dapat melakukan
penyesuaian diri pada aspek-aspek yang telah dijelaskan diatas. Semakin baik
penyesuaian yang dilakukan maka kepuasan dalam perkawinan akan lebih mudah
dicapai. Tercapainya kepuasan dalam perkawinan dapat mewujudkan kebahagiaan
dan keharmonisan pada subjek dan keluarganya.
Uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,629 dan
koefisien determinasi sebesar 0,3956, hal ini berarti bahwa penyesuaian diri dalam
perkawinan memberi sumbangan sebesar 39,56% terhadap kepuasan dalam
perkawinan, sehingga masih ada 60,44% dari faktor-faktor lain yang juga ikut
mempengaruhi kepuasan dalam perkawinan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan
perkawinan. Komunikasi yang baik antara subjek dengan pasangan dapat membantu
subjek untuk mengetahui setiap keadaan yang dialami oleh pasangannya, begitu
pula sebaliknya, oleh karena itu komunikasi tersebut harus selalu dibina (Stimet &
Defrain dalam Lailatushifah, 2003), terlebih karena subjek adalah wanita bekerja
yang intensitas pertemuannya dengan pasangan menjadi terbatas. Komunikasi yang
baik dan efektif dalam perkawinan dapat menimbulkan rasa puas pada diri subjek
terhadap perkawinannya.
Berperilaku asertif dalam perkawinan dapat membantu subjek mencapai
kepuasan dalam perkawinan. Ketika subjek mampu untuk mengungkapkan
pendapat, pikiran, keinginan dan aspirasinya kepada pasangan maka pasangan dapat
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan subjek serta dapat
membantu subjek dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut (Leibo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2004). Apabila kebutuhan dan keinginan tersebut dapat terpenuhi maka kepuasan
dalam perkawinan dapat tercapai.
Pada perkawinan yang bahagia, pasangan suami istri dalam berselisih
tidak menggunakan kekerasan baik fisik maupun psikis, tetapi menggunakan humor
dan permintaan maaf untuk mengakhiri perselisihan (Wahyuningsih, 2005),
sehingga perkawinan tersebut dikatakan sebagai perkawinan yang cerdas secara
emosional (Gottman & Silver, 2001). Ketika subjek memiliki kemampuan untuk
mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, berempati, dan mampu
membina hubungan, maka ia dikatakan memiliki kecerdasan emosional yang baik
sehingga ia juga mampu mencapai kepuasan dalam perkawinan.
Kesadaran akan kesetaraan gender merupakan salah satu faktor penting
yang berperan bagi terciptanya kepuasan dalam perkawinan. Kesadaran ini akan
membuat suami istri dapat berperan secara luas dan luwes sesuai kebutuhan rumah
tangga (Lailatushifah, 2003). Subjek memiliki pekerjaan dengan sistem pembagian
waktu (shift), sehingga kesadaran akan kesetaraan gender sangat penting. Pasangan
akan mampu dan mau melakukan banyak hal menyangkut peran sosial dalam rumah
tangga ketika subjek sedang bekerja dan begitu pula sebaliknya, sehingga dapat
memberi kepuasan dalam perkawinan.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi individu untuk
mencapai kepuasan dalam perkawinan. Apabila kesehatan baik, maka individu juga
akan dapat menjalankan perannya dengan baik pula, dan bila individu dapat
menjalankan perannya dengan baik maka penyesuaian dirinya juga akan semakin
baik sehingga kepuasan dalam perkawinan dapat tercapai. McMunn (2006)
mengatakan bahwa wanita yang memiliki peran ganda cenderung memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang hanya menjadi
ibu rumah tangga biasa karena wanita yang memiliki peran ganda tersebut mampu
mengkombinasikan karir dan keluarga dalam menjalani kehidupan.
Dalam proses penyesuaian dalam perkawinan, tercapainya harapan
individu dan memperoleh rasa puas atas hasil kerjanya merupakan hal yang penting
(Hurlock, 1980). Bagi wanita yang menjalani peran sebagai ibu rumah tangga
sekaligus pekerja memerlukan dukungan orang-orang terdekat, terutama suami, agar
ia bisa menyesuaikan diri dengan baik. Komitmen yang disepakati bersama antara ia
dan suami mengenai tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerja
dapat memberi kepuasan dalam kehidupan perkawinannya.
Dari hasil analisis tambahan, ditemukan hasil penelitian pada tabel 4.6
yang menjelaskan bahwa subjek memiliki penyesuaian diri dalam perkawinan yang
tinggi yang dilihat dari mean empiris (125,35) yang lebih besar daripada mean
teoritisnya (90). Individu yang memiliki penyesuaian diri dalam perkawinan yang
tinggi memiliki ciri-ciri antara lain bebas dari tekanan, bebas dari berbagai macam
kegoncagan dan ketegangan jiwa, dan mampu menghadapi kesulitan dengan cara
yang objektif (Mu’tadin, 2002).
Subjek juga memiliki kepuasan dalam perkawinan yang juga tinggi yang
dilihat dari mean empiris (122,15) yang lebih besar dari mean teoritis (90). Individu
yang memiliki kepuasan dalam perkawinan yang tinggi mempunyai ciri-ciri mampu
menghadapi dan meredakan stres, mampu mendukung pasangan, mampu
menghargai dan menghormati pasangan, dan dapat bekerjasama dengan baik dengan
pasangannya dalam menghadapi berbagai masalah dalam rumah tangga sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kebutuhan, keinginan dan harapannya dalam kehidupan perkawinan dapat terpenuhi
(Lasswell & Lasswell dalam Sembiring, 2003).
Walgito (1984) berpendapat bahwa perkawinan sebaiknya dilangsungkan
pada usia 23-24 tahun bagi wanita dan 26-27 tahun bagi pria dengan alasan telah
mempunyai sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga. Mappiare (1983)
mengatakan bahwa orang yang berusia 20-40 tahun merupakan orang yang sudah
mulai matang dan mulai mampu untuk berpikir luas dan realistis sehingga dalam
menjalani perkawinan mereka telah mempersiapkannya secara matang. Hal serupa
juga dikemukakan oleh Hurlock (1980) bahwa usia 18-40 tahun berada pada masa
dewasa dini dan diharapkan siap menerima kedudukannya dalam masyarakat dan
mampu bergabung dengan orang dewasa lainnya. Dari uraian diatas, dapat dilihat
bahwa untuk mencapai kepuasan dalam perkawinan, faktor usia bukanlah hal yang
penting. Dalam penelitian ini subjek berusia antara 22-39 tahun, telah
menyelesaikan pendidikan dan dianggap telah siap untuk melangsungkan
perkawinan dengan alasan sudah mulai matang, dapat berpikir luas dan realistis
serta telah memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarga.
Usia perkawinan dapat berkaitan dengan kepuasan dalam perkawinan.
Lamanya usia perkawinan yang dijalani dapat memberikan kesempatan bagi
individu untuk dapat lebih menyesuaikan diri dan lebih mengenal pribadi masing-
masing dengan tujuan tercapainya kepuasan dalam perkawinan, semakin lama usia
perkawinan maka individu cenderung akan lebih puas dengan perkawinannya. Hal
ini didukung oleh pernyataan Rose (1987) yang mengatakan bahwa semakin tinggi
usia perkawinan maka akan semakin banyak pula penyesuaian yang terjadi. Dalam
penelitian ini diperoleh subjek yang memiliki usia perkawinan antara 2-10 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sehingga dapat dikatakan bahwa dalam rentang usia perkawinan tersebut subjek
telah memiliki cukup waktu untuk dapat melakukan penyesuaian diri dalam rangka
mencapai kepuasan dalam perkawinan.
Latar belakang pendidikan dapat memberi kontribusi yang positif
terhadap perkawinan karena dengan memiliki pengetahuan yang luas individu dapat
lebih banyak belajar untuk menyesuaikan diri guna mencapai kepuasan dalam
perkawinan. Havinghurst (dalam Monks dkk, 1989) berpendapat bahwa tingkat
pendidikan yang dimiliki seseorang dapat menentukan tugas apa yang dapat
dilakukan seseorang dalam hidupnya. Memperoleh pendidikan yang tinggi dapat
mempengaruhi tercapainya kepuasan dalam perkawinan karena dengan memiiki
pendidikan formal yang tinggi diharapkan individu menjadi lebih mampu untuk
menjalankan tugasnya sesuai bidang yang dijalani berdasarkan pengalaman yang
telah dilalui. Subjek dalam penelitian ini memiliki pendidikan yang kebanyakan
adalah diploma dalam bidang keperawatan dan kebidanan, sehingga dapat dikatakan
bahwa dengan pengetahuan yang dimiliki subjek mampu menjalankan tugasnya
dalam merawat anak-anak dan suami sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai
perawat atau bidan yang harus melayani pasien dengan baik.
Dalam hal pekerjaan, tidak tertutup kemungkinan bila istri bekerja untuk
membantu mencari nafkah atau sekedar mengembangkan ilmu dan bakat yang
dimiliki sesuai bidangnya karena dengan menikmati pekerjaannya di tengah
perkawinannya dapat memberikan kepuasan dalam perkawinan (Hurlock, 1980).
Subjek dalam penelitian ini kebanyakan berprofesi sebagai perawat dan bidan,
dimana profesi tersebut memerlukan tanggung jawab yang sangat besar, dengan jam
kerja shift serta harus selalu siap apabila sewaktu-waktu dipanggil untuk bertugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pekerjaan ini menuntut subjek untuk lebih mampu dalam menyesuaikan diri serta
memerlukan pengertian dan dukungan dari suaminya. Apabila pekerjaannya dapat
berjalan seiring dengan kehidupan perkawinannya, maka subjek dapat mencapai
kepuasan dalam perkawinan.
Apabila dalam kehidupan perkawinan setiap permasalahan dapat diatasi
dengan baik dan sudah mampu memahami diri sendiri maupun memahami
pasangan, maka akan muncul perasaan puas yang tercermin dalam perasaan senang,
lega, bahagia atau gembira karena hasratnya telah terpenuhi.
Pusat kesuksesan dan kebahagiaan perkawinan adalah kepuasan dalam
perkawinan, dan kepuasan dalam perkawinan dapat tercapai bila dalam kehidupan
perkawinan individu mampu menyesuaikan diri dengan baik. Individu yang
melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mencapai tingkat kepuasan dalam
perkawinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang kurang mampu
menyesuaikan diri dalam perkawinannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara
penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada
wanita yang bekerja, hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penyesuaian diri
dalam perkawinan maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang diperoleh, demikian
pula sebaliknya bahwa semakin buruk penyesuaian diri dalam perkawinan maka
akan semakin rendah pula tingkat kepuasan yang dicapai.
Penyesuaian diri dalam perkawinan memberikan sumbangan sebesar
39,56% terhadap kepuasan dalam perkawinan, sehingga masih ada 60,44% dari
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan perkawinan selain
penyesuaian diri.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini hanya mengambil subjek wanita saja, sehingga hasil
penelitian merupakan persepsi subjektif dari wanita itu sendiri mengenai
penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan. Selain itu ada
kemungkinan terjadi faking mengingat seks dan keuangan adalah hal yang sangat
pribadi dalam kehidupan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
C. SARAN
1. Bagi Wanita / Istri
Dengan hasil penelitian ini disarankan kepada wanita yang berperan
ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita bekerja untuk berusaha
melakukan penyesuaian diri dengan baik dalam perkawinannya dengan tujuan
menyeimbangkan antara pekerjaan dengan keluarga sehingga kepuasan dalam
perkawinan dapat tercapai.
2. Bagi Pria / Suami
Penelitian ini menyarankan kepada pria atau suami untuk melakukan
penyesuaian diri yang baik dalam perkawinannya dan selalu mendukung serta
membantu istri dalam melakukan penyesuaian diri dengan tujuan mencapai
kepuasan dalam perkawinan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan variabel kepuasan
dalam perkawinan disarankan untuk menggunakan metode pengambilan data
yang lain, misalnya dengan melakukan penelitian kualitatif, karena untuk
metode dalam penelitian ini ada kemungkinan terjadi faking dari subjek
mengingat bahwa kepuasan dalam perkawinan merupakan suatu hal yang
bersifat sangat pribadi dan tertutup. Metode lain tersebut diharapkan dapat
mengungkap kepuasan dalam perkawinan secara lebih objektif.
b. Diharapkan mencari unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi kepuasan
dalam perkawinan selain penyesuaian diri dalam perkawinan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
komunikasi, perilaku asertif, kecerdasan emosional, kesadaran akan
kesetaraan gender, dan kesehatan.
c. Dalam penelitian ini subjek yang diambil adalah wanita, sehingga untuk
penelitian selanjutnya perlu diteliti hal yang sama pada subjek pria atau
menggunakan subjek pasangan suami istri agar dapat memperoleh hasil yang
lebih objektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar ________. 1998. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Penerbit
Pustaka Pelajar ________. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar ________. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar Baron, Robert A & Byrne, Donn. 2003. Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga Bowman, Henry A. 1954. Marriage For Moderns Third Edition. New York : Mc Graw Hill Book company Inc. Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : Penerbit
Grasindo Gottman, John M & Silver, Nan. 2001. Disayang Suami Sampai Mati. Bandung :
Penerbit Kaifa Gunarsa, Y.S. 1990. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : BPK Gunung Mulia ___________. 2002. Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta : PT. BPK Gunung
Mulia Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta : Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada ____________. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Hauck, P. 1964. Membina Perkawinan Bahagia. Jakarta : Penerbit Arcan Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga Istiadi, I.J. 1958. Sendi Perkawinan. Semarang : Penerbit Yayasan
Kanisius Kartono, Kartini. 1977. Psikologi Wanita Jilid I (Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa). Bandung : Mandar Maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
_____________ . 1977. Psikologi Wanita Jilid ii (Wanita Sebagai Ibu dan Nenek).
Bandung : Bandar Maju Knys, P. 1985. Berkeluarga Secara Arif. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Lailatushifah, Siti Noor Fatmah. 2003. Kesadaran Akan Kesetaraan Gender dan
Kepuasan Perkawinan Pada Suami Istri Pekerja Ganda. Jurnal Insight No. 2 Lasswell & Lasswell. 1987. Marriage and The Family Second Edition. California :
Wadsworth Publishing Company Lazarus, R.S. 1976. Patterns of Adjustment Third Edition. McGraw-Hill Kogakusha
LTD Leibo, Maria Selviana. 2004. Hubungan Antara Asertifitas Istri Suku Jawa dan
Kepuasannya Dalam Perkawinan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Pendidikan.
Surabaya : Usaha Nasional Monks, F. J, dkk. 1989. Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Gadjah Mada University Press Nainggolan, Ristawanti. 2003. Hubungan Antara Penyesuaian Diri Pada Perkawinan
dan Kepuasan Perkawinan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Padma, Astrida. 2007. Perbedaan Cinderella Complex Pada Wanita Yang Bekerja dan
Yang Tidak Bekerja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Peck, Jane Cary. 1991. Wanita dan Keluarga (Kepenuhan Jati Diri Dalam Perkawinan
dan Keluarga). Yogyakarta: Kanisius Powell. 1991 . Tampilkan Jati Dirimu . Yogyakarta : Penerbit Kanisius Pramesti, Elizabeth.I.D. 2006. Deskripsi Penyesuaian Diri Pasangan Yang Mengalami
Kepuasan Perkawinan di Tahun-Tahun Awal. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Purnomo, Hanifan Bambang. 1994. Pondok Mertua Indah (Suatu Tinjauan Psikologis
Hubungan Menantu-Mertua). Bandung : Mandar Maju Santrock, J.W. 2002. Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Schneiders,A.A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York : D. Van Nostrand Company
Sembiring, Gloryana. 2003. Hubungan Antara Kepuasan Perkawinan dengan
Komunikasi Pada Pasangan Suami Istri. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Setyowati, Retno, dkk. 2003. Perbedaan Aspirasi Karier Antara Wanita Yang Sudah
Menikah dan Yang Belum Menikah Pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Psikologika No. 16
Stefani, Jatie, dkk. 2000. Hubungan Antara Peran Gender dan Persepsi Terhadap
Dukungan Suami dengan Fear of Success Pada Wanita Karier. Jurnal Anima Volume 16 No. 1
Rose, La. 1987. Pendidikan Seks dan Cinta Remaja. Jakarta : Midas Surya Grafindo Vembriarto. 1984. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rasindo ( PT. Gramedia
Widiasarana ) Wahyuningsih, Hepi. 2005. Penyesuaian Perkawinan Pasangan Suami Istri Dewasa
Muda Ditinjau dari Kecerdasan Emosional dan Umur Perkawinan. Jurnal Anima Volume 20 No.4
Walgito, Bimo. 1988. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada DAFTAR PUSTAKA YANG DIAMBIL DARI INTERNET : Auliah, Arya. 2004. Penyesuaian Diri Remaja Putri Yang Mengalami Pernikahan di
Usia Muda.http://www.library.gunadarma.ac.id/files/disk1/13/jbptgunadarma-gdl-sl-2004-aryaauliah-607-babi.pdf. Rabu, 14 September 2005. 11:46 WIB
Handayani, Alva. 2004. Penyesuaian Diri (Stress Bukan Untuk Menyendiri).
http://www.indomedia.com/sripo/2004/01/25/2501lep.htm. Jumat, 9 September 2005. 20:53 WIB
McMunn, Anne. 2006. Wanita Karier Jauh Lebih Sehat. http://www.
kapanlagi.com/a/wanita-karir-jauh-lebih-sehat.html. Rabu, 25 Februari 2009. 09:33 WIB
Mu’tadin, Zainun. 2002. Penyesuaian Diri Remaja. http://www.e-
psikologi.com/remaja/160802.htm. Jumat, 9 September 2005. 20:53 WIB Oetomo, Idayati. 2004. Women at Work. http://www.visi-
bookstore.com/product/1104/39/women_@_work. Rabu, 25 Februari 2009. 09:40 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Suprapto. 2007. Karier Wanita dan Wanita Karier.
http://www.suprsptoe.wordpress.com/2007/03/24/karier-wanita-dan-wanita-karier. Rabu, 25 Februari 2009. 09:25 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
LAMPIRAN 1 :
SKALA UJI COBA
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
Usia : Usia Pernikahan : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : Berikut ini terdapat 64 pernyataan mengenai penyesuaian dalam pernikahan.
Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda check (V) pada salah satu pilihan jawaban
yang tersedia. Tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar, oleh karena
itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda sendiri.
Adapun arti pilihan jawaban tersebut adalah :
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak Sesuai
Terima Kasih Atas Kerjasama Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvi
Kuesioner I
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Saya mencari waktu yang tepat
untuk berhubungan seka agar
hubungan seks kami menjadi
lebih menyenangkan
2. Saya menerima kritik dan saran
dari keluarga suami saya dengan
senang hati
3. Saya malas untuk memisah-
misahkan uang rutin bulanan
sesuai dengan kebutuhan
4. Suami saya jarang
mengungkapkan rasa sayangnya
kepada saya
5. Saya selalu menyisihkan uang
untuk ditabung setiap bulan
6. Saya selalu berusaha untuk
berterus terang kepada suami
saya tentang segala hal
7. Jika saya sedang menginginkan
untuk berhubungan seks, saya
tidak peduli dengan kondisi
fisik suami saya
8. Tidak penting bagi saya untuk
diterima dalam keluarga besar
suami
9. Suami tidak memahami
keinginan saya jika ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvii
melakukan hubungan seks
10. Saya mengatur pengeluaran
setiap bulan agar tidak melebihi
pemasukan yang diterima
11. Suami saya dapat menghormati
keberadaan orangtua saya
12. Saya enggan menerima kritik
dan saran dari suami saya
13. Saya berusaha untuk dapat
memahami perasaan suami saya
14. Suami saya memberikan
kepuasan yang saya harapkan
dalam berhubungan seks
15. Saya tidak pernah mencatat
kebutuhan-kebutuhan yang akan
dibeli
16. Tidak penting bagi saya untuk
memahami adapt dan kebiasaan
keluarga suami saya
17. Hubungan seks yang saya
lakukan bersama suami tidak
memberikan kepuasan kepada
kami
18. Suami saya mau memahami apa
yang sedang saya rasakan
19. Saya selalu mencatat semua
pemasukan dan pengeluaran
setiap bulan
20. Suami saya menarik perhatian
orangtua dan keluarga saya
dengan berbagai cara yang
dilakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxviii
21. Karena kesibukan saya,
komunikasi dengan suami
menjadi terhambat
22. Pengeluaran keluarga tidak
dapat saya kendalikan
23. Suami saya dapat memahami
keinginan saya jika ingin
melakukan hubungan seks
24. Saya lebih mengutamakan
kepentingan keluarga besar saya
daripada keluarga besar suami
25. Saya menganggap mertua
sebagai orangtua saya sendiri
26. Saya malas untuk memperinci
pengeluaran untuk bulan
berikutnya
27. Hubungan seks tidak mampu
membuat hubungan kami tetap
mesra
28. Saya berusaha meredakan
ketegangan antara saya dan
suami dengan melakukan
hubungan seks
29. Saya dan suami hanya membeli
barang yang memang kami
butuhkan
30. Saya dan suami mampu
mengungkapkan pendapat
masing-masing tanpa harus ada
yang ditutup-tutupi
31. Suami saya tidak berusaha
untuk memahami apa yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxix
rasakan
32. Saya menolak kritik dan saran
dari keluarga suami
33. Hubungan seks yang kami
lakukan dapat memberikan
kepuasan bagi saya dan suami
34. Saya mampu menjalin
hubungan yang baik dengan
keluarga suami saya
35. Suami saya mau menerima
dengan baik apapun pendapat
saya
36. Saya berusaha untuk
memperinci pengeluaran bulan
berikutnya
37. Saya tidak berusaha melakukan
hubungan seks ketika kami
sedang bertengkar
38. Suami saya tidak mau
mendengarkan pendapat dari
saya
39. Saya dan suami sering membeli
barang-barang yang sebenarnya
tidak kami perlukan
40. Suami saya tidak berusaha
untuk menghormati keberadaan
orangtua saya
41. Saya tidak pernah mencari
waktu khusus untuk
berhubungan seks
42. Saya dan suami mencari waktu
yang tepat agar bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxx
berkomunikasi dengan baik
43. Saya mengendalikan keuangan
agar tidak terjadi pemborosan
44. Saya tidak mampu
mengungkapkan pendapat di
depan suami saya
45. Pengeluaran setiap bulan selalu
melebihi pemasukan yang
diterima
46. Saya berusaha untuk tidak
membeda-bedakan perlakuan
antara keluarga saya dengan
keluarga suami saya
47. Bagi saya, hubungan seks
mampu membuat hubungan
kami tetap mesra
48. Suami saya tidak bisa menarik
perhatian orangtua dan keluarga
besar saya
49. Saya selalu mencatat terlebih
dahulu kebutuhan-kebutuhan
yang akan dibeli
50. Suami saya tidak bisa memberi
kepuasan yang saya harapkan
dalam berhubungan seks
51. Saya mau menerima kritik dan
saran dari suami saya
52. Saya dapat memberikan
kepuasan kepada suami saya
ketika berhubungan seks
53. Saya merasa tidak dapat
memahami perasaan suami saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxi
54. Saya belajar untuk dapat
memahami adapt dan kebiasaan
keluarga suami
55. Saya tidak berusaha mencatat
pemasukan dan pengeluaran
setiap bulan
56. Saya merasa kesulitan untuk
menjalin hubungan baik dengan
keluarga suami saya
57. Saya takut untuk berterus terang
kepada suami saya apabila saya
berbuat salah dibelakangnya
58. Suami saya selalu
mengungkapkan rasa sayangnya
kepada saya
59. Saya berusaha untuk memisah-
misahkan uang rutin bulanan
sesuai dengan kebutuhan
60. Saya tidak menyisakan uang
untuk ditabung setiap bulan
61. Saya merasa tidak dapat
memberi kepuasan kepada
suami ketika berhubungan seks
62. Saya berusaha agar keluarga
suami dapat menerima saya
dengan baik
63. Saya tidak memaksakan diri
untuk berhubungan seks ketika
suami sedang lelah
64. Saya merasa canggung dengan
mertua saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxii
Kuesioner II
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Saya senang suami saya
mendukung pekerjaan yang
saya tempuh
2. Saya merasa tidak mampu
memahami kebiasaan suami
saya
3. Saya sedih kelekatan saya
dengan anak-anak cenderung
kurang karena kesibukan saya
bekerja
4. Saya menikmati setiap
percakapan yang menyenangkan
bersama suami
5. Saya senang keputusan yang
saya ambil untuk bekerja sudah
saya pertimbangkan dengan
matang baik dan buruknya
6. Saya senang karena saya dan
suami bisa menemani anak-anak
bermain disaat liburan
7. Saya puas karena suami saya
dapat mengerti jika saya sedang
tidak ingin diganggu
8. Saya tidak yakin bahwa suami
saya dapat menjaga
kepercayaan yang telah saya
berikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxiii
9. Saya kecewa karena suami saya
selalu merasa pendapatnya
paling benar
10. Saya merasa tidak nyaman
untuk berdiskusi dengan suami
11. Saya senang suami saya
mempercayai saya selama ini
12. Saya malas menemani suami
saya ketika ia sedang
melakukan kegiatan yang
disenanginya
13. Saya senang karena suami mau
menggantikan mengasuh anak-
anak bila saya terpaksa
terlambat pulang dari bekerja
14. Saya bangga karena suami saya
mengijinkan saya bekerja demi
kemajuan diri saya
15. Saya malu suami saya masih
meminta bantuan kepada
orangtuanya
16. Suami saya adalah teman yang
paling baik untuk diajak
berdiskusi tentang segala hal
17. Saya senang suami saya tidak
curiga apabila saya beraktivitas
diluar rumah
18. Saya kecewa suami saya tidak
bisa berhenti dari kebiasaan
buruknya
19. Saya kecewa karena suami saya
melarang saya melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxiv
kegiatan diluar rumah selain
pergi bekerja
20. Kesibukan saya membuat saya
tidak bsa meluangkan waktu
untuk merayakan ulang tahun
anak saya
21. Saya senang karena saya dan
suami tidak pernah bertengkar
di depan anak-anak
22. Saya kecewa karena saya dan
suami tidak memiliki waktu
untuk berbincang-bincang
berdua setelah bekerja
23. Saya kecewa suami saya tidak
mempercayai saya
24. Saya mengerti apabila disaat
tertentu suami saya sedang tidak
ingin diganggu
25. Saya sedih karena ketika
mengambil keputusan untuk
bekerja saya belum
mempertimbangkan dengan
matang baik dan buruknya
26. Saya senang karena suami
memberi kebebasan pada saya
untuk mengatur waktu dengan
adil antara pekerjaan dan
keluarga
27. Saya kecewa suami saya tidak
mau membantu saya mengurus
keperluan anak-anak sehari-hari
28. Saya senang karena saya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxv
akan merasa cemburu tanpa ada
alasan yang kuat
29. Saya meragukan kesetiaan
suami saya
30. Saya senang karena saya dan
suami dapat menyelesaikan
masalah tanpa bertengkar
31. Saya senang membicarakan
masalah pekerjaan dengan
suami
32. Saya kurang puas dengan waktu
yang saya habiskan bersama
suami
33. Saya kawatir suami saya akan
marah apabila saya tidak bisa
memahami masalah yang
dihadapi dalam pekerjaannya
34. Saya memahami kebiasaan-
kebiasaan suami saya
35. Saya senang karena suami saya
mau membantu mengurus
keperluan anak sehari-hari
36. Saya kecewa suami saya tidak
mendukung pekerjaan yang
saya tempuh
37. Saya kecewa karena suami saya
tidak mau menggantikan
mengasuh anak-anak bila saya
terpaksa terlambat pulang dari
bekerja
38. Saya curiga apabila suami saya
sedang menginginkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxvi
menyendiri
39. Saya yakin suami saya akan
setia hingga akhir hidup kami
40. Saya senang suami saya mampu
mandiri tanpa meminta bantuan
dari orangtuanya
41. Saya senang bisa
menyempatkan waktu untuk
merayakan ulang tahun anak
saya
42. Saya sedih apabila saya dan
suami harus bertengkar di
hadapan anak-anak
43. Saya kurang bisa menikmati
percakapan saya dengan suami
44. Kebiasaan buruk suami saya
tidak membuat saya
membencinya
45. Saya selalu merasa cemburu
apabila suami tidak ada
disamping saya
46. Saya kecewa suami saya
mengijinkan saya bekerja hanya
untuk menambah penghasilan
keluarga
47. Saya senang suami saya
memberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang saya
senangi
48. Saya senang karena saya dan
suami dapat menyempatkan diri
untuk berbincang-bincang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxvii
walaupun kami sama-sama lelah
setelah bekerja
49. Saya kecewa karena setiap
permasalahan selalu berakhir
dengan pertengkaran
50. Saya senang bisa memahami
suami saya ketika ia sedang
memiliki masalah dalam
pekerjaannya
51. Saya senang karena saya
mampu memberikan
kepercayaan kepada suami
sebagaimana yang
diinginkannya
52. Saya kecewa suami mencurigai
saya apabila saya beraktivitas
diluar rumah
53. Saya kecewa karena suami
memaksa saya untuk
meluangkan lebih banyak waktu
untuk keluarga daripada
pekerjaan
54. Saya bersyukur anak-anak bisa
dekat dengan saya walaupun
saya sibuk bekerja
55. Saya senang menemani suami
saya ketika ia sedang
melakukan kegiatan yang
disenanginya
56. Saya senang suami saya mampu
menerima perbedaan pendapat
diantara kami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxviii
57. Saya puas dengan waktu yang
saya habiskan bersama suami
58. Saya kecewa karena suami tidak
dapat mengerti jika saya sedang
ingin menyendiri
59. Saya kecewa karena saya dan
suami tidak bisa menemani
anak-anak bermain disaat
liburan
60. Saya malas untuk
membicarakan masalah
pekerjaan saya dengan suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxix
Usia : Usia Pernikahan : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : Berikut ini terdapat 2 (dua) kuesioner yang masing-masing berisi 36 pernyataan
mengenai kehidupan pernikahan. Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda check (V)
pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang salah. Semua
jawaban adalah benar, oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri
anda sendiri.
Adapun arti pilihan jawaban tersebut adalah :
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak Sesuai
Terima Kasih Atas Kerjasama Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xl
Kuesioner I
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Suami saya memberikan
kepuasan yang saya harapkan
dalam berhubungan seks
2. Suami saya dapat
menghormati keberadaan
orangtua saya
3. Saya malas untuk memisah-
misahkan uang rutin bulanan
sesuai dengan kebutuhan
4. Suami saya jarang
mengungkapkan rasa
sayangnya kepada saya
5. Saya selalu menyisihkan uang
untuk ditabung setiap bulan
6. Saya berusaha untuk dapat
memahami perasaan suami
saya
7. Suami tidak memahami
keinginan saya jika ingin
melakukan hubungan seks
8. Tidak penting bagi saya untuk
memahami adat dan
kebiasaan keluarga suami
saya
9. Hubungan seks yang saya
lakukan bersama suami tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xli
memberikan kepuasan kepada
kami
10. Saya mengatur pengeluaran
setiap bulan agar tidak
melebihi pemasukan yang
diterima
11. Saya menganggap mertua
sebagai orangtua saya sendiri
12. Saya enggan menerima kritik
dan saran dari suami saya
13. Suami saya mau memahami
apa yang sedang saya rasakan
14. Suami saya dapat memahami
keinginan saya jika ingin
melakukan hubungan seks
15. Pengeluaran keluarga tidak
dapat saya kendalikan
16. Saya lebih mengutamakan
kepentingan keluarga besar
saya daripada keluarga besar
suami
17. Suami saya tidak bisa
memberi kepuasan yang saya
harapkan dalam berhubungan
seks
18. Suami saya mau menerima
dengan baik apapun pendapat
saya
19. Saya selalu mencatat semua
pemasukan dan pengeluaran
setiap bulan
20. Saya mampu menjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlii
hubungan yang baik dengan
keluarga suami saya
21. Karena kesibukan saya,
komunikasi dengan suami
menjadi terhambat
22. Saya tidak menyisakan uang
untuk ditabung setiap bulan
23. Hubungan seks yang kami
lakukan dapat memberikan
kepuasan bagi saya dan suami
24. Suami saya tidak berusaha
untuk menghormati
keberadaan orangtua saya
25. Saya berusaha untuk tidak
membeda-bedakan perlakuan
antara keluarga saya dengan
keluarga suami saya
26. Saya merasa tidak dapat
memberi kepuasan kepada
suami ketika berhubungan
seks
27. Saya dan suami hanya
membeli barang yang
memang kami butuhkan
28. Suami saya tidak mau
mendengarkan pendapat dari
saya
29. Saya merasa kesulitan untuk
menjalin hubungan baik
dengan keluarga suami saya
30. Bagi saya, hubungan seks
mampu membuat hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xliii
kami tetap mesra
31. Saya belajar untuk dapat
memahami adat dan
kebiasaan keluarga suami
32. Saya mau menerima kritik
dan saran dari suami saya
33. Saya mengendalikan
keuangan agar tidak terjadi
pemborosan
34. Saya merasa tidak dapat
memahami perasaan suami
saya
35. Saya dapat memberikan
kepuasan kepada suami saya
ketika berhubungan seks
36. Saya berusaha untuk
memisah-misahkan uang rutin
bulanan sesuai dengan
kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xliv
Kuesioner II
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Saya senang karena suami
memberi kebebasan pada saya
untuk mengatur waktu dengan
adil antara pekerjaan dan
keluarga
2. Saya merasa tidak mampu
memahami kebiasaan suami
saya
3. Saya sedih kelekatan saya
dengan anak-anak cenderung
kurang karena kesibukan saya
bekerja
4. Suami saya adalah teman
yang paling baik untuk diajak
berdiskusi tentang segala hal
5. Saya senang keputusan yang
saya ambil untuk bekerja
sudah saya pertimbangkan
dengan matang baik dan
buruknya
6. Saya senang karena saya dan
suami bisa menemani anak-
anak bermain disaat liburan
7. Saya memahami kebiasaan-
kebiasaan suami saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlv
8. Saya tidak yakin bahwa suami
saya dapat menjaga
kepercayaan yang telah saya
berikan
9. Saya kecewa karena suami
saya selalu merasa
pendapatnya paling benar
10. Saya merasa tidak nyaman
untuk berdiskusi dengan
suami
11. Saya senang suami saya tidak
curiga apabila saya
beraktivitas diluar rumah
12. Saya senang bisa
menyempatkan waktu untuk
merayakan ulang tahun anak
saya
13. Saya senang bisa
menyempatkan waktu untuk
merayakan ulang tahun anak
saya
14. Saya senang suami saya
memberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang
saya
15. Saya sedih karena ketika
mengambil keputusan untuk
bekerja saya belum
mempertimbangkan dengan
matang baik dan buruknya
16. Saya senang karena saya dan
suami dapat menyempatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlvi
diri untuk berbincang-bincang
walaupun kami sama-sama
lelah setelah bekerja
17. Saya yakin suami saya akan
setia hingga akhir hidup kami
18. Saya kecewa suami saya tidak
bisa berhenti dari kebiasaan
buruknya
19. Saya kecewa karena suami
saya melarang saya
melakukan kegiatan diluar
rumah selain pergi bekerja
20. Saya kecewa suami saya tidak
mau membantu saya
mengurus keperluan anak-
anak sehari-hari
21. Saya senang suami saya
mampu mandiri tanpa
meminta bantuan dari
orangtuanya
22. Saya kecewa karena saya dan
suami tidak memiliki waktu
untuk berbincang-bincang
berdua setelah bekerja
23. Saya meragukan kesetiaan
suami saya
24. Saya senang bisa memahami
suami saya ketika ia sedang
memiliki masalah dalam
pekerjaannya
25. Saya kecewa karena setiap
permasalahan selalu berakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlvii
dengan pertengkaran
26. Saya kecewa karena saya dan
suami tidak bisa menemani
anak-anak bermain disaat
liburan
27. Saya senang karena saya
mampu memberikan
kepercayaan kepada suami
sebagaimana yang
diinginkannya
28. Saya selalu merasa cemburu
apabila suami tidak ada
disamping saya
29. Saya senang suami saya
mampu menerima perbedaan
pendapat diantara kami
30. Saya puas dengan waktu yang
saya habiskan bersama suami
31. Saya malas untuk
membicarakan masalah
pekerjaan saya dengan suami
32. Saya kawatir suami saya akan
marah apabila saya tidak bisa
memahami masalah yang
dihadapi dalam pekerjaannya
33. Saya bersyukur anak-anak
bisa dekat dengan saya
walaupun saya sibuk bekerja
34. Saya kecewa suami saya tidak
mendukung pekerjaan yang
saya tempuh
35. Saya kecewa karena suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlviii
tidak dapat mengerti jika saya
sedang ingin menyendiri
36. Saya kecewa suami saya
mengijinkan saya bekerja
hanya untuk menambah
penghasilan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlix
LAMPIRAN 2 :
SKOR SKALA UJI COBA
RELIABILITAS & VALIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
l
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item134 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 33 2 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 43 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 44 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 43 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 43 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 34 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 43 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 41 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 31 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 43 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 32 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 1 4 2 2 1 4 4 4 3 24 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 43 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 34 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 1 4 3 1 1 2 4 1 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 43 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
li
item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item264 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 43 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 43 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 44 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 4 33 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 34 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 44 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 14 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 44 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 33 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 33 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 33 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 13 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 33 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 34 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 44 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 42 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 32 4 3 1 2 2 3 2 3 2 3 4 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 34 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 33 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 42 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lii
item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item393 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 34 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 43 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 33 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 33 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 43 3 4 4 3 4 3 1 4 4 3 3 44 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 34 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 24 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 23 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 33 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 23 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
liii
item40 item41 item42 item43 item44 item45 item464 3 1 1 4 4 43 3 4 2 2 3 43 4 3 4 3 4 43 4 4 3 2 4 43 3 3 3 3 4 34 4 3 4 4 4 43 4 4 3 3 4 43 4 4 4 3 3 33 3 3 4 3 4 34 4 4 4 3 4 43 4 4 4 1 4 43 4 4 3 3 4 43 4 3 3 4 4 33 4 3 3 3 3 33 4 3 3 3 4 34 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 3 43 3 4 4 3 3 43 3 3 2 2 3 33 3 3 2 2 3 34 3 4 3 2 2 34 4 3 3 3 3 44 4 3 4 4 4 43 3 2 3 3 3 33 4 3 2 1 3 33 3 2 3 3 3 33 3 3 2 3 4 33 3 3 3 3 4 43 3 4 4 3 4 43 3 2 3 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
liv
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item133 3 3 4 2 3 1 3 3 4 1 3 13 1 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 44 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 34 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 43 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 24 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 34 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 34 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 32 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 24 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 34 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 23 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 34 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 43 2 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 32 1 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 42 1 4 4 4 2 1 3 3 3 1 3 14 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 34 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 42 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 32 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 23 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lv
item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item262 3 3 3 4 4 4 2 4 3 1 3 42 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 43 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 43 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 31 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 42 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 44 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 31 1 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 43 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 33 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 44 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 21 3 3 1 4 4 4 4 3 3 2 4 12 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 32 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 42 2 2 4 3 3 1 2 3 3 3 4 33 3 2 2 4 4 3 4 1 4 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 23 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lvi
item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item392 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 44 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 34 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 43 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 44 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 34 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 24 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 32 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 42 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 43 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 33 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 32 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 2 33 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 33 2 1 4 3 1 3 3 3 4 4 2 11 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 44 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 43 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 23 1 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lvii
item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 2 4 4 4 1 3 2 1 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 1 3 3 1 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxi
LAMPIRAN 3 :
SKOR SKALA PENELITIAN
TOTAL SKOR SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxii
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13
4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 34 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 44 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 33 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 44 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 33 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 34 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 44 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 33 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 4 1 2 3 4 3 4 4 3 4 4 43 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 24 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 43 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 34 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 44 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 43 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 44 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 34 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 44 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 43 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 34 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 33 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 34 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 44 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 44 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 43 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 34 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 44 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 44 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 44 3 4 2 4 3 2 4 3 1 4 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 34 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 44 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 44 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 34 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 34 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxiii
3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 34 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 44 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxiv
item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25
3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 33 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 44 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 43 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 34 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 43 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 33 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 44 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 43 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 44 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 44 1 1 1 4 2 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 44 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 32 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 34 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 33 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 14 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 34 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 43 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 43 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 34 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 44 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 44 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 43 2 4 4 3 2 4 4 3 3 4 33 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 33 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 44 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 34 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 44 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 33 3 3 4 1 3 3 4 3 2 4 34 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 33 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 33 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 34 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 44 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 41 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 42 4 2 1 4 3 4 1 2 4 4 34 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 44 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 44 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 43 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 43 4 2 4 2 1 3 4 2 4 3 13 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxv
3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 23 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 33 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 44 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxvi
item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 4 4 4 2 4 3 3 2 34 3 3 3 3 2 3 4 4 3 44 3 4 4 3 3 3 3 4 4 34 3 3 4 4 4 4 3 4 4 44 3 4 4 3 3 3 3 4 4 33 2 4 4 3 3 3 2 3 4 34 3 4 4 4 3 4 3 4 4 43 2 4 4 4 4 4 4 3 4 34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 3 4 4 4 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 4 4 3 3 4 3 2 43 3 2 3 2 3 3 3 3 3 24 4 3 3 4 3 3 3 3 3 44 3 4 4 4 4 4 2 4 4 44 4 3 3 4 3 3 3 3 3 44 3 3 4 4 3 3 3 3 4 44 3 4 4 3 3 3 3 4 4 23 3 2 3 3 3 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34 3 4 4 3 3 3 3 4 4 34 4 3 3 3 3 3 4 4 3 33 3 4 4 4 3 3 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44 3 4 4 3 3 3 3 4 4 34 4 4 3 4 3 2 2 3 4 44 3 3 3 4 3 3 3 4 3 34 3 3 4 4 3 3 3 3 4 34 3 4 4 4 3 3 3 4 4 44 1 4 4 3 3 3 4 3 4 43 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34 3 3 4 4 4 3 3 3 3 44 4 4 3 3 4 4 3 3 4 44 3 2 2 4 4 1 4 4 4 33 4 4 4 3 4 3 3 3 4 44 3 4 3 3 4 4 3 3 4 43 3 3 3 3 2 4 3 2 1 44 3 3 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 4 3 3 4 3 3 2 44 4 4 4 3 4 3 3 4 4 43 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxvii
1 4 3 1 4 2 3 4 4 3 44 4 4 4 4 4 3 3 3 3 44 4 3 4 4 3 2 4 4 4 43 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxviii
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13
4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 43 4 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 34 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 43 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 33 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 44 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 44 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 44 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 2 34 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 44 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 44 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 43 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 34 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 13 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34 3 1 4 3 4 4 3 2 4 3 4 44 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 34 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 34 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 43 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 44 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 32 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 14 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 24 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 4 23 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 34 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 33 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 43 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 34 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 33 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxix
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 34 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 43 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxx
item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25
4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 21 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 14 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 33 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 44 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 23 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 44 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 44 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 14 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 34 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 24 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 43 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 33 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 34 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 24 3 4 4 1 4 2 4 3 4 3 43 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 24 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 44 2 2 3 2 3 3 4 1 2 3 34 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 44 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 44 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 44 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 43 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 43 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 44 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 33 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 41 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 33 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 22 3 4 1 3 4 4 4 3 3 4 24 4 4 3 3 4 4 3 1 3 2 43 2 3 4 4 1 3 2 3 3 3 33 3 2 3 2 3 3 4 3 2 1 34 1 3 3 4 4 1 4 3 4 2 42 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxi
4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 33 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 44 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 44 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 44 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxii
item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36
4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 33 1 1 4 4 3 3 3 3 4 44 4 4 4 4 3 3 3 4 2 43 4 3 4 3 3 4 4 3 3 44 3 3 4 4 4 4 3 4 4 43 4 3 4 3 3 4 4 3 3 44 3 3 4 3 2 3 3 3 3 44 1 4 4 4 4 4 1 4 4 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 2 3 3 3 4 3 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 3 4 3 3 3 34 1 4 4 4 4 4 4 4 4 44 1 4 4 4 4 4 4 4 4 44 1 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 4 3 3 4 4 33 2 3 3 2 3 3 2 3 3 32 2 3 3 4 1 4 4 4 4 34 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 4 4 4 3 3 3 43 3 3 3 3 4 4 3 3 2 34 1 4 3 3 4 3 3 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 1 4 4 3 4 4 3 4 4 44 1 4 4 3 4 4 3 4 4 44 3 4 4 3 3 4 3 3 3 44 1 4 4 4 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 4 3 4 3 3 4 4 3 3 44 4 3 3 2 4 4 3 3 3 43 4 3 3 2 3 3 3 4 4 33 2 3 4 2 3 4 3 3 3 43 4 3 3 2 4 3 3 4 3 23 3 3 4 3 3 3 3 3 3 44 4 2 3 4 4 4 3 3 4 44 3 3 4 4 4 3 3 3 4 44 3 3 2 1 4 4 3 4 4 34 3 2 4 4 3 3 2 4 1 44 4 4 4 4 3 3 2 4 3 24 3 3 4 4 4 4 3 3 3 43 3 3 4 4 4 1 4 3 3 43 4 3 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxiii
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 44 4 4 4 4 3 3 3 3 3 44 3 4 3 4 3 4 3 4 3 44 4 4 3 3 3 4 4 4 3 33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Penyesuaian Kepuasan
35 118 29 104 30 117 31 118 34 111 31 122 31 120 32 130 36 116 35 112 33 138 34 120 36 132 36 133 36 132 32 126 29 92 31 121 32 134 28 106 33 124 32 111 30 110 36 135 36 138 34 142 33 123 31 126 33 127 36 124 36 137 32 132 30 124 31 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxiv
32 115 33 109 30 111 31 123 33 120 30 118 33 114 32 117 29 116 30 116 34 130 34 123 28 128 31 124 26 129 34 124 33 139 31 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxv
LAMPIRAN 4 :
UJI NORMALITAS
UJI LINEARITAS
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xciii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xciv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcvi
LAMPIRAN 5 :
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related