plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2018. 4. 12. · matematika dan ilmu pengetahuan alam,...
Post on 28-Mar-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
i
MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA
DALAM POKOK BAHASAN WUJUD ZAT
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh:
Anton Dedy Kurniawan
(061424002)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Yesus Kristus yang selalu membimbingku
Bapak dan Ibuk
Adik-adikku dan kakak-kakakku yang di rumah yang selalu
mendoakan.
Terimakasih atas Doa, Dukungan yang telah diberikan
Teman-teman Pendidikan Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
ABSTRAK
Kurniawan, Aton Dedy 2011. Media Pembelajaran Komik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Dalam Pokok Bahasan Wujud Zat. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dari Penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran komik dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa (2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran komik terhadap minat belajar siswa pada pelajaran fisika.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4-15 Oktober 2011 di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B yang masing-masing berjumlah 27 orang dan 25 orang. Dengan kelas VII B yang menjadi kelas kontrol dengan menggunakan media ceramah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Pretes, Pembelajaran menggunakan media komik, Postes, mengisi angket, dan wawancara.
Tes tertulis (Pretes dan Postes) yang diberikan berupa tes esay yang terdiri dari 6 soal. Pengisian angket berhubungan dengan minat siswa terhadap pembelajaran yang telah digunakan pada mata pelajaran fisika selama proses pembelajaran. Wawancara terhadap siswa berhubungan dengan tanggapan mereka terhadap penerapan metode pembelajaran komik yang telah dilakukan dan tanggapan siswa pada kelas ceramah.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode pembelajaran komik meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas VII A dan juga pada kelas VII B yang menggunakan metode ceramah berdasarkan perhitungan statistik p = 0.000 < α = 0.05 (signifikan) dan p = 0.045 < α = 0.05 (signifikan), (2) Kelas dengan metode pembelajaran komik lebih baik dibandingkan dengan kelas dengan metode ceramah berdasarkan perhitungan statistik p = 0.000 < α = 0.05 dan p = 0.045 < 훼 = 0.05 (signifikan). Minat siswa terhadap kedua pembelajaran tidak jauh berbeda terlihat dari hasil statistik yang menunjukkan p = 0.371 > α = 0.05 (tidak significan), tetapi jika dikaji dengan interval skor yang didapat, media pembelajaran komik masuk dalam kategori minat, sedangkan media ceramah masuk dalam kategori cukup berminat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
ABSTRACT
Kurniawan, Anton Dedy 2011. Comic Learning Media to Improve the Concept Understanding for 7th grade students of Kanisius Gayam Yogyakarta Junior High School to the Shape of Matter as the Main Topic. Physic Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The aims of this research are (1) to identify how deep the influences of comic learning media for the shape of matter as the main topic in physic learning to improve the concept understanding of the students (2) To identify how deep the influences of comic learning media for the students’ interest in physic learning.
The research was done on October 4th – 15th, 2011 in Kanisius Gayam Yogyakarta Junior High School Yogyakarta. The samples of this research are 27 students of the 7th A grade students and 25 students of the 7th B grade students. The 7th B grade class is as the controlled class by using communicative media. The data collecting in this research was done in five steps, such as: Pre test, Learning process by Using Comic Media, Post Test, Filling the questionnaires, and interviewing.
The written test (Pre test and Post test) which was provided is an essay test that consists of 6 questions. The questionnaire filling is related to the students’ interest to the learning process which has been used in physic subject course during teaching learning process. Interviewing to the students is related to their responses to the application of the comic learning method which has been done and the students’ responses in communicative class.
The result of this research reveals that (1) The application of the comic learning method to improve the concept understanding of the 7th A and B grade students that used the communicative method based on the statistic counting p = 0.000 < α = 0.05 (significant) and p = 0.045 < α = 0.05 (significant), (2) The class with comic learning method is better than the class with communicative method based on the statistic counting p = 0.000 < α = 0.05 and p = 0.045 < 훼 = 0.05 (significant). The students’ interest to both learning method is not too different, it seems from the statistic result that reveals p = 0.371 > α = 0.05 (insignificant), but if it is counted by a score interval which is gained from comic leaning media includes on interest category, while communicative media includes on interest enough category.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih atas
penyertaanmu selama ini, dan semua yang telah Engkau berikan kepadaku. Semua
ini karena begitu besar melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi
ini berjudul
MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM
YOGYAKARTA DALAM POKOK BAHASAN WUJUD ZAT
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan dengan
baik tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis
secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada :
1. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S. J., MST. yang selalu memberikan
senyum walaupun terkadang saya tau romo kelihatan lelah. Terima kasih
atas bimbingan dan perhatiannya selama membimbing saya.
2. Dosen penguji, terima kasih atas segala saran-saran dan kritik yang telah
disampaikan selama pendadaran.
3. Ibu Maria Hartini, S. Pd. selaku kepala sekolah SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya
untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Ika, S. Pd. selaku guru mata pelajaran fisika yang telah memberi
waktu, ruang, dan kesempatan kepada saya sehingga siswa-siswi kelas
VII dapat saya jadikan sebagai subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
5. Seluruh dosen dan karyawan JPMIPA yang telah membantu penulis
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa
perkuliahan.
6. Siswa-siswi SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan
dukungan dalam perolehan data penelitian.
7. Bapak dan Mamak (Bapak Riswanto dan mamak Endang), yang telah
memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Adik, Mbakku, Mas Dan Saudaraku : Mbak lia & mbak Dwi, Santi &
Doni, Riski yang manja, Mas Eko dan Lek Edi yang telah memberikan
dukungan, semangat, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Terimakasih buat F4 (fisika 4, Gagan, Bendhot, Dion), Era dan Ambar,
Fajar dan Hendrikus, Lusi Dan Suster Afia yang yang selalu
memberikan dukungan lebih.
10. Terimakasih buat Gagan, Hendrikus yang ikut membantu dalam
penelitian.
11. Buat teman-teman P.Fis angkatan 2006 : Ambar, Fajar, Gagan, Benny,
Dion, Hendrikus, Lusi, Mella, Nurma, Ari, Suster Yuliant, Rudy,
Miranda, Desi, Lia, Ratna, Enita, Nani, Nana.
12. Teman-teman: Era (P. Fis), Wisnu (P. Fis), Eko (P. Fis), Melly (P. Fis),
game 3Ko terutama pak Ajhi dan yang lain dalam 1 Guild, PPL, KKN
dan semua teman-temanku selama kuliah. Terima kasih atas bantuan
dan dukungannya selama kuliah.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah
sampai penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan juga dituntut untuk
mampu mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Peserta didik sebagai subjek pendidikan harus dikembangkan agar mampu
menggunakan seluruh potensinya untuk mempersiapkan diri menghadapi
semua tantangan tersebut. Guna mempersiapkan peserta didik diperlukan
program pendidikan yang berkualitas, yang menyediakan berbagai
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang luhur, sehingga menghasilkan
sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, tanggung jawab dalam
menghadapi tantangan di masa depan.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah
khususnya melalui Depdiknas terus menerus berupaya melakukan berbagai
perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah satu upaya yang
sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada
dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya memuat usaha
pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Michael
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
G.Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam dalam Hary (2011)
mengemukakan bahwa “educational change depends on what teachers do and
think…”. Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa perubahan dan
pembaharuan system pendidikan sangat bergantung pada “what teachers do
and think “, atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi
Guru.
Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah membantu dan
membimbing siswa untuk mencapai kedewasaan seluruh ranah kejiwaan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk dapat menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya itu, guru berkewajiban merealisasikan segenap upaya
yang mengarah pada pengertian membantu dan membimbing siswa dalam
melapangkan jalan menuju perubahan positif seluruh ranah kejiwaannya.
Tercapainya tujuan pembelajaran bukan hanya semata-mata tugas dan
tanggung jawab guru saja, peran siswa juga sangat berpengaruh penting dalam
tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Saat ini masih banyak siswa
yang mengalami kesulitan belajar, terlebih lagi jika menyangkut bidang studi
fisika. Kesan sulit sudah melekat pada bidang studi fisika. Tugas guru di sini
membantu dan membimbing siswa agar dapat menemukan cara belajar yang
cocok. Karena setiap siswa memiliki cara belajar sendiri untuk mengerti, maka
penting bagi setiap siswa mengerti kekhasannya, juga keunggulan dan
kelemahannya dalam mengerti sesuatu. Setiap siswa mempunyai cara yang
cocok untuk mengkonstruksikan pengetahuannya yang sangat berbeda dengan
teman-teman yang lain. Dalam kerangka ini, sangat penting bahwa siswa di
2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
kenalkan bermacam-macam cara belajar yang cocok. Artinya guru dianjurkan
mencoba metode-metode belajar yang cocok untuk siswanya.
Dunia pendidikan khususnya proses belajar mengajar sebenarnya sudah
memiliki banyak sarana dan materi yang secara representatif dapat membantu
guru dalam tercapainya tujuan belajar dalam bidang studi. Berbagai
pengajaran dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
untuk setiap tingkatan di setiap jenjang pendidikan. Salah satunya adalah
media pembelajaran komik untuk pembelajaran Fisika.
Alasan mendasar dipilihnya media pembelajaran komik, karena
pengalaman yang didapatkan oleh peneliti. Peneliti adalah seorang pecinta
komik atau penggemar komik, dari setiap jalan cerita yang telah dibaca,
peneliti sangat mengingatnya dan diharapkan ini terjadi juga pada siswa-siswi
disekolah, tentunya komik dalam hal ini adalah komik pembelajaran fisika.
Diharapkan penampilan dari komik yang menarik dengan rangkaian gambar
yang tersusun menjadi sebuah cerita, akan membangkitkan minat baca dari
para siswa yang selama ini masih sangat kurang, terlebih jika menyangkut
pelajaran Fisika. Media komik juga dapat membantu siswa menghilangkan
kesan susah pada pelajaran Fisika.
Alasan lain dipilihnya media pembelajaran komik adalah, masih sangat
minimnya penelitian tentang pembelajaran dengan menggunakan media
komik di Indonesia. Berbeda halnya dengan Indonesia, di luar negeri
khususnya Amerika, telah lama menggunakan media komik untuk
3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
pembelajaran disekolah. Seperti yang di lakukan oleh pendidik Kay Haugaard
(1973) dan Constance Alongi (1974) merekomendasikan komik bagi siswa
yang tidak suka membaca; dan Bruce Brocka dalam Hary (2011)
menganjurkan komik sebagai benteng pertahanan terhadap alat yang
mengancam budaya membaca seperti Televisi. Namun kebanyakan penelitian-
penelitian yang dilakukan, di tujukan pada siswa-siswi Sekolah Dasar dan
peneliti ingin menujukan pada siswa yang berada satu tingkat di atasnya
(SMP).
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP, karena peneliti ingin
membuktikan seberapa besar pengaruh media pembelajaran komik pada siswa
SMP, selain itu pada masa ini merupakan masa peralihan menuju remaja.
Menurut Hamalik dalam Nur Marianah (2005) periode masa remaja yaitu
periode masa permulaan pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar
antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara usia 12-21 tahun untuk anak
perempuan. Pada masa SMP tersebut memerlukan suatu media untuk
membangkitkan minat baca. Sudjana dan Rivai dalam Nur Marianah (2005)
menyatakan bahwa buku-buku komik dapat dipergunakan secara efektif oleh
guru-guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan
pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca dan memperluas minat
baca, oleh karena itu peneliti menggunakan siswa SMP untuk sampel
penelitian. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa melalui media
komik dapat menunjang pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa pada
umumnya dan terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar pada
4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
khususnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan
tersebut dengan judul : “Media Pembelajaran Komik Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pokok Bahasan Wujud Zat”.
B. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran komik dalam
pembelajaran fisika di sekolah, ada beberapa masalah yang akan diungkap
dalam penelitian ini, antara lain:
1. Seberapa besarkah pengaruh media pembelajaran komik dalam
pembelajaran fisika pokok bahasan wujud zat untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
2. Seberapa besar pengaruh media komik terhadap minat belajar siswa pada
pelajaran fisika.
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran komik
dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran komik
terhadap minat belajar siswa pada pelajaran fisika
5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
xvii
D. Perumusan Hipotesis
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis nol (H0)
Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran komik terhadap pemahaman
konsep, dan minat siswa pada pembelajaran fisika pokok bahasan wujud
zat.
2. Hipotesis satu (H1)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman konsep, dan minat
siswa terhadap media pembelajaran komik pada pembelajaran fisika pokok
bahasan wujud zat. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap media
pembelajaran komik karena siswa akan lebih tertarik dan bermiat melihat
rangkaian gambar yang tersusun menjadi sebuah cerita dan belajarpun
terasa menyenangkan. Dengan demikian siswa akan lebih mudah
memahami konsep fisika yang akan di jelaskan dan pembelajaran fisika
dengan sendirinya menjadi lebih baik.
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
xviii
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi
pada bidang pendidikan, khususnya media pembelajaran pada proses
belajar mengajar.
2. Sebagai masukan untuk alternatif lain dalam mengajar fisika bagi guru dan
calon guru.
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
xix
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Winkel dalam Nita Mujayanti (2010) mengemukakan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Dengan demikian hasil
dan kegiatan belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang relatif
permanen pada diri orang yang belajar.
Hamalik dalam Nur Marianah (2005) menjelaskan bahwa belajar
merupakan aspek dari perkembangan yang menunjuk kepada perubahan
(modifikasi) perilaku sebagai hasil dari praktik dan pengalaman. Belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya (Arsyad dalam Nur Marianah, 2005). Belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga penguasaan,
kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian social, bermacam-macam
keterampilan, dan cita-cita. Menurut Hamalik dalam Nur Marianah (2005)
8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
xx
belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan
perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan
masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Tidak semua perubahan perilaku
berarti belajar, orang yang tangannya patah karena kecelakaan mengubah
tingkah lakunya, tetapi kehilangan tangan itu sendiri bukanlah belajar. Orang
itu melakukan perbuatan belajar untuk mengimbangi tangannya yang hilang
satu dengan mempelajari keterampilan-keterampilan yang baru.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan di atas,
Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam
perbuatan melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman. Ada berbagai teori
belajar (Hamalik dalam Nur Marianah, 2005) yaitu antara lain:
1. Simple conditioning atau teori contiguity menekankan bahwa belajar
terdiri atas pembangkitan respons dengan stimulus yang pada mulanya
bersifat netral atau tidak memadai untuk menimbulkan respon, akhirnya
mampu menimbulkan respon.
2. Connectionism, stimulus-respons atau teori reinforcement yang
dijelaskan oleh E.L. Thorndike menekankan bahwa belajar terdiri atas
pembentukan ikatan atau hubungan-hubungan antara stimulus-respons
yang dibentuk melalui pengulangan.
3. Field theory dirumuskan sebagai reaksi terhadap teori conditioning dan
reinforcement yang dipandang bersifat atomistis. Field theory
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
xxi
menekankan keseluruhan daripada bagian-bagian, bahwa bagian-bagian
itu erat sekali berhubungan dan saling bergantung satu sama lain.
4. Psikologi Fenomenologis dan Humanistis, menaruh perhatian besar
terhadap kondisi-kondisi di dalam diri individu.
5. Definisi S-R (Secara Relatif), ide ini dilandasi oleh konsep hukum sebab
akibat yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam perilaku
mekanistis. Perilaku manusia merupakan akibat pengaruh dari luar tanpa
mengasumsikan adanya faktor dinamis dalam tingkah laku manusia itu.
Perilaku manusia merupakan moral behavior dan keseluruhan perilaku
terhadap stimulus.
Kegiatan belajar mengajar merupakan kondisi yang dengan sengaja
diciptakan. Gurulah yang menciptakannnya guna membelajarkan anak didik.
Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur
manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai
mediumnya. Selain proses belajar mengajar, metode pengajaran juga penting
dalam pembelajaran.
B. Pengertian Mengajar
Arifin dalam Nuruddin (2011) mendefinisikan bahwa mengajar adalah
suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi ajar kepada siswa agar dapat
menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Tyson dan Caroll dalam Nuruddin (2011) mengemukakan bahwa mengajar
adalah “A way working with students…a process of interaction, the teacher
10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
xxii
does something to student, the students do something in return”, Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu cara dan sebuah
proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif
melakukan kegiatan. Nasution dalam Nuruddin (2011) berpendapat bahwa
mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses
belajar.
Tardif dalam Nuruddin (2011) mendefinisikan mengajar sebagai
tindakan yang dilakukan seseorang pendidik dengan tujuan membantu atau
memudahkan orang lain (peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs
dalam Nuruddin (2011), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar
menjadi tiga macam pengertian yaitu:
1. Kuantitatif
Mengajar diartikan sebagai transmission of knowledge, yakni
penyebaran pengetahuan. Dalam hal ini, guru hanya perlu menguasai
pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada peserta didik
dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya peserta didik
bukan tanggung jawab pendidik.
2. Institusional
Mengajar adalah penataan segala kemampuan mengajar secara
efisien. Dalam hal ini, pendidik dituntut untuk selalu siap
11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
xxiii
menyesuaikan berbagai teknik mengajar terhadap peserta didik yang
memiliki berbagai macam tipe belajar, bakat, kemampuan, dan
kebutuhan
3. Kualitatif
Mengajar adalah upaya memfasilitasi pembelajaran (facilitation of
learning), yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar
peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Dari beberapa teori di atas, terlihat pentingnya metode mengajar dalam
tercapainya tujuan dari metode pembelajaran itu sendiri. Agar metode
pembelajaran yang dipilih oleh guru dapat berjalan dengan baik, guru dapat
menggunakan media pembelajaran sebagai penunjang dari pembelajaran yang
digunakan.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya
perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang
memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip
oleh Rohani dalam Sirajuddin (2010) “media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian
media menurut Djamarah dalam Sirajuddin (2010) adalah “alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan
pembelajaran”.
12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
xxiv
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni dalam
Sirajuddin (2010) bahwa : media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga terjadi proses belajar”.
Pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat
belajar para siswanya. Schramm (Latuheru dalam Nurul, 2011)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara
itu, Briggs (Latuheru dalam Nurul, 2011) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Edgar Dale (Latuheru dalam Nurul, 2011) mengatakan bahwa bila
media pembelajaran digunakan dengan baik dalam suatu proses belajar
mengajar, maka manfaatnya adalah sebagai berikut: (1) perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran akan lebih tinggi, (2) anak didik mendapatkan
13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
xxv
pengalaman yang konkret, (3) mendorong anak didik untuk berani bekerja
secara mandiri atau self activity, (4) hasil yang diperoleh atau dipelajari oleh
anak didik sulit dilupakan.
McKnown yang dikutip Latuheru dalam Nurul (2011) mengatakan
bahwa: (1) pada umumnya media pembelajaran itu merupakan sesuatu yang
baru bagi anak didik sehingga menarik perhatian mereka, sekaligus
perhatiannya tertuju pada materi pengajaran yang disajikan, (2) dengan
menggunakan media pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar
anak didik mendapatkan kebebasan yang lebih besar, (3) materi pengajaran
yang disajikan dengan memanfaatkan media mudah dipahami karena lebih
konkret, (4) dengan menggunakan media pembelajaran, rasa ingin tahu dari
anak didik dapat ditingkatkan.
Dari uraian manfaat media oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa (1)
media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran
membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan
cara yang lain, (3) media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang
dan waktu, misalnya benda atau sesuatu yang diajarkan itu terlalu besar
untuk dibawa ke dalam kelas, maka dapat saja menggunakan model, foto,
atau gambar dari benda tersebut, (4) media pembelajaran memungkinkan
terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan guru, dengan
masyarakat, maupun dengan lingkungan alam di sekitar mereka (Lataheru
dalam Nurul, 2011)
14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvi
xxvi
3. Jenis-jenis media pembelajaran
a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Contohnya grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun,
komik
b. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Contohnya, televisi, video, film.
Media audiovisual dapat dibedakan menjadi :
1. Audiovisual diam
Audiovisual diam adalah media yang menampilkan suara
dan gambar diam (tidak bergerak).
2. Audiovisual gerak
Audiovisual gerak adalah media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak. Contohnya, film suara
dan video kaset.
15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvii
xxvii
c. Media yang Diproyeksikan
Media yang termasuk media yang diproyeksikan :
1. Overhead transparansi (OHT)
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan
karena relatif mudah dalam penyediaan materinya, karena
hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis.
2. Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya
diproyeksikan ke layar lebar, dengan menggunakan slide
gambar yang disampaikan sangat realistis. Hal itu disebabkan
materi atau bahan slide adalah film fotografi yang berbentuk
transparan.
d. Media Video
Media video adalah Media yang menggunakan teknologi
pemrosesan sinyal elektronik yang meliputi gambar gerak dan suara.
video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai
bidang studi. Media ini dapat memberikan gambaran kepada peserta
didik tentang dunia luar.
16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxviii
xxviii
e. Media Berbasis Komputer
Media berbasis komputer adalah media yang mapu memuat dan
mengintegrasikan berbagai macam media baik itu gambar maupun
grafik, selain itu komputer juga mampu mencetak informasi dan juga
member reaksi terhadap tanggapan siswa yang diketik lewat keyboard.
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh
dunia pendidikan.
Media komputer mampu menampilkan unsur audio-visual yang
bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau yang dikenal
dengan program multimedia. Media komputer pun dapat memberi
umpan balik bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
D. Media Pembelajaran Komik
1. Pengertian Media Komik
Shadely dalam Nur Mariyanah (2005) mengartikan media komik
sebagai berikut: komik merupakan rangkaian gambar-gambar yang
keseluruhannya membentuk rentetan suatu cerita. Ada kalanya disertai
narasi sebagai penjelasan.
2. Bentuk Media Komik
Secara garis besar menurut Trimo dalam Nur Mariyanah (2005)
media komik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu strip komik (comic strip)
dan buku komik (comic book). Strip komik adalah suatu bentuk komik
17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxix
xxix
yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu
harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang
dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Penelitian ini
menggunakan bentuk strip komik karena lebih sederhana, waktu yang
digunakan lebih efektif dan akan lebih cepat dipahami siswa.
3. Komik Pembelajaran Materi Wujud Zat
Komik ini berisi tentang meteri wujud zat diantaranya :
a. Perubahan Zat : percakapan antara seorang profesor dan murid
tentang perubahan wujud zat.
b. Teori Partikel Zat : kisah Nobita yang sedang kesulitan dan bertanya
pada Doraemon tentang materi teori partikel zat.
c. Kohesi dan Adhesi : Percakapan antara Doraemon dan Nobita.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (hal. 95).
4. Kelebihan Media Komik
Sebagai salah satu media visual media komik tentunya memiliki
kelebihan tersendiri jika di manfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Gene Yang dalam Eko Wurianto (2009) komik memiliki
lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran. Kelebihan itu adalah:
a. Memotivasi
Hutchinson dalam Eko Wurianto (2009) menemukan bahwa 74%
guru yang disurvei menganggap bahwa komik membantu memotivasi,
18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxx
xxx
sedangkan 79% mengatakan komik meningkatkan partisipasi
individu. Satu guru mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran
menjadi pembelajaran yang sangat mudah. DC Comics, Thorndike,
dan Downes juga menemukan bahwa komik mampu memotivasi
siswa ketika mereka memperkenalkan buku latihan bahasa Superman
ke kelasnya. Mereka menemukan bahwa siswa memiliki ketertarikan
yang tak biasa dan, komik mampu membuat siswa menyelesaikan
tugas yang seharusnya diselesaikan dalam satu minggu menjadi satu
hari saja (Sones, dalam Eko Wurianto, 2009). Hasil eksperimen di
atas menunjukkan kepada kita bahwa komik benar – benar mampu
memotivasi siswa selama proses belajar mengaja.
b. Visual
Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual.
Sones dalam Eko Wurianto (2009) menyimpulkan bahwa kualitas
gambar komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Sones
membagi empat ratus siswa kelas enam sampai kelas sembilan
kedalam dua kelompok. Masing-masing kelompok seimbang dalam
pembagian kelas dan kecakapannya. Kelompok pertama disuguhi
pembelajaran cerita dengan menggunakan komik dan yang kedua
hanya menggunakan teks saja. Setelah itu, mereka dites untuk
mengetahui isi dari pembelajaran cerita itu. Setelah seminggu,
prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks saja sedang yang
19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxi
xxxi
kedua diberikan komik. Kemudian kedua grup dites lagi. Akhirnya,
Sones dalam Eko Wurianto (2009) berkesimpulan bahwa pengaruh
gambar terlihat dalam hasil tes. Tes pertama menunujukkan bahwa
kelompok pertama mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada
kelompok kedua. Di tes kedua kelompok kedua mendapatkan nilai
jauh lebih tinggi daripada kelompok pertama.
c. Permanen
Menggunakan komik sebagai media pembelajaran jauh berbeda
dengan menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi
juga merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa
mengulanginya sekehendak kita. Komik, berbeda dengannya,
merupakan media yang permanen. Jika siswa tidak memahami suatu
adegan film atau animasi, mereka tidak bisa mengulanginya. Tetapi
dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka.
d. Perantara
Karl Koenke dalam Eko Wurianto (2009) mengatakan bahwa
komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya
mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran
akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk membaca buku
yang lebih serius. Haugaard dalam Eko Wurianto (2009) mengatakan
bahwa komik bisa mengubah siswanya yang tidak suka membaca
menjadi siswa penyuka buku Jules Verne and Ray Bradbury.
20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxii
xxxii
e. Populer
Kita bisa mengatakan bahwa siswa kita saat ini berada dalam
budaya populer. Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George
Chilcoat dalam Eko Wurianto (2009) mengatakan bahwa dengan
memasukkan budaya populer kedalam kurikulum bisa menjembatani
kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah. Komik
adalah bagian dari budaya populer. Kita tahu bahwa Spiderman and
Batman adalah film yang diambil dari komik. Ini akan berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.
5. Kelemahan Media Komik
Media komik disamping mempunyai kelebihan juga memiliki
kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Menurut
Trimo dalam Eko Wurianto (2009) kelemahan media komik antara lain:
1. Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca
sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku
yang tidak bergambar
2. Ditinjau dari segi bahasa beberapa komik banyak
menggunakan kata-kata yang kurang baik ataupun kalimat-
kalimat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan dalam
pembelajaran
3. Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun
tingkah laku yang sinting(perverted)
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxiii
xxxiii
4. Banyak adegan percintaan yang menonjol.
Media komik dalam penelitian ini tidak menggunakan kata-kata
yang kurang baik atau tidak layak digunakan untuk pendidikan, tetapi
menggunakan kata-kata yang mengandung pesan-pesan pengetahuan.
6. Peranan Media Komik dalam Pembelajaran
Nilai edukatif media komik dalam proses belajar mengajar tidak
diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai dalam Nur Marianah (2005)
media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para
peserta didik, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat
meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresiasi.
E. Pemahaman Konsep
Menurut Kartika Budi (1993) dalam artikelnya yang berjudul
“Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi yang Terjadi”,
fisika pada hakekatnya merupakan akumulasi hasil keilmuan berupa
konsep-konsep fisis, prinsip, hukum, dan teori yang diperoleh melalui
keilmuan, dan sikap keilmuan. Sehingga memfasilitasi siswa, dapat
diartikan sebagai proses siswa membangun konsep, hukum, dan teori. Bila
hal ini dilakukan, maka tujuan yang harus dicapai dalam belajar fisika
supaya dapat memahami konsep adalah dengan melakukan proses dan teori
yang bersangkutan.
Kartika Budi (1987) dalam artikelnya yang berjudul “Konsep:
Pembentukan dan Penanamannya” menyatakan bahwa pemahaman konsep
22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxiv
xxxiv
memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dimengerti sejauh tidak mengabaikan aspek-aspek lain.
Menurut Kartika Budi (1992), untuk dapat memutuskan apakah siswa
memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator
yang dapat menunjukkan pemahaman tersebut. Beberapa indikator yang
menunjukkan pemahaman siswa akan suatu konsep, antara lain:
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan kalimat sendiri.
b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang
lain.
c. Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum.
d. Dapat menerapkan konsep untuk (1) menganalisis gejala-gejala
alam, (2) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis
maupun secara praktis, (3) memprediksi kemungkinan-kemungkinan
yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi.
e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat.
f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang
saling berkaitan.
g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang
salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada
dalam suatu pokok bahasan
23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxv
xxxv
F. Minat Belajar Siswa
1. Pengertian Minat Belajar
Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan
mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang
berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Hilgard dalam Hsalma (2011) memberi rumusan pengertian tentang
minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to
and enjoy some activity or content” yang berarti minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-
menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.
Menurut Slameto dalam Hsalma (2011) minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai
rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat
adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata dalam
Hsalma, 2011). Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak
24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxvi
xxxvi
disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung
dari bakat dan lingkungan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih
memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa
senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang
dipelajari dapat dipahami. Dengan demikian siswa dapat melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu
perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi
siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini
adalah suatu kemampuan pengetahuan pelajaran fisika yang dimiliki
siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan
dengan kegiatan belajar yang efektif dan juga kesenangan dalam
membaca buku fisika setelah menerima pembelajaran dengan
menggunakan media komik.
2. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar
Menurut Slameto dalam Hsalma (2011) siswa yang berminat dalam
belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxvii
xxxvii
Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang
diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang
diminati.
Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya.
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
G. Persiapan Pembelajaran
Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka
pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang
dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam
mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara
teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar.
Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang
harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori,
keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar
dan situasi pembelajaran.
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan
dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,
26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxviii
xxxviii
bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa
peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut
merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap
persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan persiapan mengajar, di antaranya :
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus
jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin
tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk
kompetensi tersebut.
2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam
persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi
dasar yang telah ditetapkan.
4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh
serta jelas pencapaiannya.
27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxix
xxxix
5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di
sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team
teaching) atau moving class.
Mulyasa dalam Ahmad Sudrajad (2008) menyebutkan bahwa guru
profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik,
logis dan sistematis, karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan
pembelajaran, persiapan mengajar merupakan bentuk dari “profesional
accoutability”. Dengan mengutip pemikiran Cythia, Mulyasa dalam Ahmad
Sudrajad (2008) mengemukakan bahwa persiapan mengajar akan membantu
guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta
didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
H. Materi Pembelajaran Wujud Zat
Materi ini di rangkum dari (Prof.Yohanes Surya, Ph.D. : 2006 : 96-112, IPA
Fisika gasing untuk smp, Teguh Sugiarto, Eny Ismawati : 2008 : 117-120,
Ilmu Pengetahuan Alam)
1. Wujud Zat
a. Zat
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Di
alam ini ada 3 macam zat, yaitu padat, cair, dan gas. Di sekitar kita
terdapat benda-benda yang dapat dikelompokkan kedalam 3 wujud zat.
Contoh, air dan minyak dapat dikelompokan kedalam zat cair, gas
28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xl
xl
elpiji dapat dikelompokan menjadi zat gas, dan kayu dan besi dapat
digolongkan menjadi zat padat.
b. Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud zat digolongkan menjadi 6 peristiwa diantaranya
adalah:
1. Membeku. Membeku adalah perubahan wujud dari cair menjadi
padat.
2. Mencair. Mencair adalah perubahan wujud dari padat menjadi
cair
3. Menguap. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi
gas.
4. Mengembun. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas
menjadi cair.
5. Menyublim. Menyublim adalah perubahan wujud dari zat padat
menjadi gas.
6. Mengkristal. Mengkristal adalah perubahan wujud dari gas
menjadi padat.
2. Teori Partikel Zat
Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat zat
itu. Sedangkan atom adalah partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda.
Partikel suatu zat dapat bergerak, sebagai pembuktian adalah jika kita
menyemprotkan minyak wangi, sebelum disemprotkan kita tidak dapat
mencium harumnya, tetapi setelah disemprotkan harumnya akan tercium.
29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xli
xli
a. Susunan Dan Gerak Partikel Pada Berbagai Wujud Zat
1. Zat padat
Zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuknya
tetap karena partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan,
tersususn teratur dan memiliki daya ikat antar partikel yang sangat
kuat. Volumenya tetap karena partikel pada zat padat dapat bergerak
dan berputar hanya hanya pada kedudukannya saja.
2. Zat Cair
Zat cair memiliki sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap.
Bentuknya berubah-ubah karena partikel-partikel pada zat cair
berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya antar partikel agak
lemah. Volumenya tetap karena partikel pada zaat cair mudah
berpindah tetpi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.
3. Zat Gas
Zat gas mempunyai sifat dan bentuk berubah-ubah dan volumenya
juga berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-
partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar
partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel
pada zat gas dapat ergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlii
xlii
3. Kohesi Dan Adhesi
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel zat sejenis.
Sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel yang tidak
sejenis. Contohnya adalah apabila setetes air raksa dituangkan pada
permukaan kaca, air raksa tidak menyebar, melainkan mengumpul dan
membentuk gumpalan, itu artinya gaya kohesi air raksa lebih besar dari
pada gaya adhesi air raksa dengan permukaan kaca.
I. Kaitan Teori Dengan Penelitian
Teori-teori yang telah dijelaskan di atas sangat berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah teori tentang minat
belajar siswa yang menjadi dasar dari instrumen wawancara yang akan
dibuat dalam pengambilan data. Pembahasan-pembahasan materi yang
akan diajarkan sangat berpengaruh besar pada instrumen pretest. Metode
dan media pembelajaran komik sangat berpengaruh pada proses belajar
mengajar sebagai treatmen.
Secara keseluruhan, teori-teori yang telah dijelaskan menjadi dasar
atau tuntunan peneliti dalam melakukan penelitian.
31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xliii
xliii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Termasuk
dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan pemahaman
konsep siswa menggunakan media komik. Termasuk dalam penelitian
kualitatif karena dalam penelitian ini, minat siswa pada pembelajaran fisika
menggunakan media komik diteliti secara kualitatif.
B. Waktu dan Tempat
Penelitian akan dilakukan pada pertengahan bulan Oktober 2011 di
SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta.
D. Treatment
Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media Komik.
32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xliv
xliv
1. Pembelajaran Pada Kelas Esperimen (Menggunakan Media Komik)
a. Pembukaan
1). Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang metode
pembelajaran dengan menggunakan media komik
2). Peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1). Siswa diminta untuk mengerjakan pretest. Soal yang di berikan
mengenai materi wujud zat.
2). Peneliti menjelaskan pengetahuan awal tentang wujud zat dan
materi yang akan di pelajari.
3). Peneliti membagikan materi berupa komik strip, sebagai pedoman.
4). Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Pengelompokan ini berdasarkan sifat heterogenitas, yaitu setiap
kelompok memiliki kemampuan akademik yang berbeda dan juga
jenis kelamin. Pengelompokan siswa ini sudah dirancang peneliti
terlebih dahulu, dengan meminta data dari sekolah.
5). Peneliti meminta setiap kelompok melalui perwakilannya untuk
maju kedepan dan membacakan dialog cerita dalam komik, selama
dialog berlangsung, siswa-siswa yang lain menyimpulkan isi
dialog. Setelah itu, peneliti membahasnya secara bersama-sama,
33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlv
xlv
bagi yang kurang paham boleh bertanya pada teman kelompoknya
yang lebih mengerti atau bertanya langsung pada peneliti.
6). Sebagai latihan, peneliti memberikan beberapa soal untuk di
kerjakan dalam kelompok dengan waktu tang telah ditentukan.
7). Setelah waktu yang di tentukan habis, peneliti meminta salah satu
kelompok melalui perwakilannya untuk maju dan mengerjakan
soal di depan kelas.
8). Jika jawaban yang di kerjakan masih salah, peneliti membahasnya
secara bersama-sama dan mencari jawaban yang benar dan
memberikan semangat bagi kelompok tersebut.
9). Bagi kelompok yang telah maju, diberikan keistimewaan untuk
memilih kelompok lain untuk mengerjakan soal yang lain.
c. Penutup
1). Peneliti memberikan kesimpulan dari pembelajaran, bersama-sama
dengan siswa.
2). Peneliti memberikan postest untuk di kerjakan oleh siswa, soal
yang di berikan sama dengan postest, untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan.
34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlvi
xlvi
2. Pembelajaran Pada Kelas Kontrol (Metode Ceramah)
a. Pembuka
1). Peneliti menjelaskan materi yang akan di ajarkan.
2). Peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1). Peneliti memberikan pretest untuk di kerjakan oleh siswa.
2). Peneliti memberikan penjelasan tentang materi dengan
menggunakan metode ceramah, disertai dengan tanya jawab.
3). Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan
secara individual.
4). Peneliti membahas latihan soal secara bersama-sama dengan siswa.
Jika ada yang belum jelas siswa, siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya.
c. Penutup
1). Peneliti menarik kesimpulan tentang apa apa yang sudah dipelajari
bersama-sama dengan siswa.
2). Peneliti memberikan postest untuk dikerjakan oleh siswa.
Sebagai pedoman siswa, peneliti membuat RPP seperti dalam
lampiran.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yaitu tes tertulis berupa
pretest-posttest, kuesioner/angket, dan yang ketiga adalah wawancara. Tes
tertulis digunakan peneliti sebagai alat untuk mengukur seberapa jauhkah
35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlvii
xlvii
keberhasilan media pembelajaran komik dalam meningkatkan pemahaman
konsep siswa. Instrumen kuesioner/angket digunakan untuk melihat minat
pada pelajaran fisika, terutama dalam membaca buku fisika, dan instrumen
wawancara digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan media komik.
1. Tes Tertulis
Peneliti membagi tes tertulis ini menjadi 2 yaitu :
a. Pretest
Pretest (tes awal) diberikan dengan tujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa sebelum menerima pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran komik pada pokok bahasan
kalor. Pertanyaan yang di gunakan menyangkut tentang materi yang
akan di ajarkan yaitu tentang kalor.
b. Posttest
Posttest (tes ahir) diberikan dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa setelah menerima pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran komik. Soal-soal yang diberikan
sama dengan pretest, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
jauh perkembangan pemahaman konsep siswa.
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlviii
xlviii
Tabel 1. Kisi-kisi pembuatan pretest dan posttest.
Materi
pokok
Inti materi Soal
wujud zat 1. Macam-macam
zat
2. Perubahan wujud
zat
1. Ada berapa macam
perubahan wujud
benda?sebutkan. (skor 1 )
2.Apa yang dimaksud dengan
menyublim?berikan
contohnya (skor 2)
Teori
partikel zat
1. Istilah
2. Sifat partikel
pada zat gas
1. Mengapa bentuk dan
volume zat padat tetap?
(skor 2)
2. gas mempunyai sifat
mudah dimampatkan
daripada zat padat ataupun
zat cair. Apa sebabnya?
(skor 2)
Kohesi dan
Adhesi
1. istilah
2. contoh peristiwa
kohesi dan
adhesi dalam
kehidupan
sehari-hari
1. Apa yang dimaksud
dengan kohesi dan
adhesi?(skor 2)
2. Tinta dapat melekat dan
menyebar pada buku tulis
hal ini menunjukkan
peristiwa apa saja? (skor
1)
Pretest dan posttest lengkap dapat dilihat pada lampiran (hal. 78).
Validitas pretest dan posttest di atas adalah validitas isi, yaitu mengacu
pada isi materi yang akan diajarkan.
37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xlix
xlix
2. Kuisioner/Angket Minat
Kuisioner Minat digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat
siswa terhdap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
komik dan ceramah. Untuk membandingkan pembelajaran metode apa
yang diminati siswa.
Table 2. Distribusi soal kuesioner sikap berdasarkan indikator
Komponen Minat Indikator Nomor
soal
Memperhatikan dan
mengingat terus
Memperhatikan dan mengingat terus-
menerus apa yang diajarkan dengan
media pembelajaran komik/ceramah
1, 6
Perasaan suka Suka terhadap media pembelajaran
komik/ceramah 2, 10
Kebanggaan dan
kepuasan
Bangga telah mengikuti pembelajaran
dengan media komik/ ceramah 3, 8
Pilihan Lebih memilih media pembelajaran
komik/ceramah dari pada media
pembelajaran lain
4, 5
Keikutsertaan Ikut serta dalam kegiatan media
pembelajaran komik/ceramah 7, 9
Kuesioner lengkap dapat dilihat pada lampiran (hal.81).
38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
l
l
3. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana
tanggapan siswa, tentang metode pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran komik. Wawancara dilakukan dengan semi
terstruktur. Daftar pertanyaan dapat dilihat pada lampiran. Wawancara
dilakukan pada beberapa siswa.
F. Metode Analisis Data
1. Pretest dan Posttest
Pretest dan posttest dianalisis melalui beberapa tahap sebagai
berikut:
a. Peneliti menggunakan soal berbentuk esay pada soal pretest dan
posttest, dengan harapan, siswa dapat mengeluarkan semua
pemahaman yang telah didapatkan setelah pembelajaran
menggunakan media pembelajaran komik. Setiap soal memiliki
skor yang berbeda, tergantung pada tingkat kesulitan dari soal itu
sendiri. Peneliti memberikan 5 soal pada siswa, dengan jumlah skor
keseluruhan adalah 10. Soal yang diberikan saat pretest sama
dengan soal posttest. Cara penilaian hasil pretest dan posttest adalah
dengan membagi skor yang dicapai siswa dengan skor maksimal
lalu dikalikan 100% %100
xtotalskor
diperolehyangskorjumlahNilai
39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
li
li
Pengelompokan skor dibagi menjadi 5 kelompok dengan interval
sebagai berikut:
Table 3. Pengelompokan/kualifikasi skor dan interval pretest dan
postest
interval kualifikasi
76-100 Sangat baik
66-75 baik
56-65 cukup
50-55 kurang
1-49 Kurang baik
b. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran komik mampu meningkatkan
pemahaman konsep siswa, peneliti menggunakan analisis uji Test-T
pada kelompok dependen. Dependen adalah kelompok yang saling
tergantung atau bahkan sama (Suparno; 2006), dengan rumus
t = ( ̅ ̅ )
perhitungan Test-T dengan menggunakan program SPSS. Setelah hasil
muncul, kita dapat menyimpulkan :
Apabila p < α = 0.05 maka signifikan
Apabila p > α = 0.05 maka tidak signifikan
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lii
lii
Yang artinya bila signifikan adalah terjadi peningkatan
pemahaman konsep pada siswa setelah menerima pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran komik. Dan jika tidak
signifikan artinya adalah tidak terjadi peningkatan pemahaman
konsep sebelum dan sesudah menerima pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran komik. Dan cara yang sama juga
dilakukan pada kelas kontrol (metode ceramah).
c. Menggunakan Test-T untuk 2 kelompok yang independen. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran
dengan media komik lebih baik dalam meningkatkan pemahaman
konsep siswa dari pada metode ceramah.
Dengan menggunakan tahapan analisis di atas dapat di tarik
kesimpulan apakah terdapat perbedaan antara pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran komik dan ceramah, dan apakah
metode pembelajaran komik lebih meningkatkan.
1) Dilakukan uji t-test independen antara skor pretest media
pembelajatan komik dan pembelajaran ceramah, untuk
mengetahui apakah kedua kelompok tersebut setaraf.
2) Dilakukan uji t-test independen untuk nilai skor posttest media
pembelajaran komik dan metode ceramah, untuk melihat nilai
yang lebih baik.
41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
liii
liii
2. Kuesioner/Angket Minat
Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan menggunakan media komik pada pokok
bahasan wujud zat, maka peneliti menggunakan kuesioner/Angket.
Angket/Koesioner dibrikan setelah posttest.
Kuesioner/Angket yang diberikan terdiri dari 10 soal. Maksimal
skor yang diberikan untuk 1 soal adalah 5, maka jumlah keseluruhan
total skor adalah 50.
1. Untuk jawaban A diberi skor 5
2. Untuk jawaban B diberi skor 4
3. Untuk jawaban C diberi skor 3
4. Untuk jawaban D diberi skor 2
5. Untuk jawaban E diberi skor 1
Cara penilaian untuk hasil kuesioner/angket adalah dengan
membagi skor yang diperoleh siswa dengan skor total, lalu dikalikan
dengan 100%.
%100
xtotalskor
diperolehyangskorjumlahNilai
Setelah diketahui hasilnya, maka dapat dilihat seberapa besar minat
siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran komik
pada kelas eksperimen. Dengan cara memberikan kriteria skor, pada
tiap interval skor yang didapat siswa seperti pada tabel 4.
42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
liv
liv
Tabel 4. Kriteria skor pada kuesioner
interval kriteria
46-50 Sangat berminat
36-45 berminat
26-35 Cukup berminat
16-25 Kurang berminat
10-15 Tidak berminat
3. Wawancara
Peneliti menggunakan wawancara untuk mengetahui tanggapan
siswa tentang metode pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran komik terhadap minat dan pemahaman konsep siswa.
Cara penilaian hasil angket adalah dengan cara peneliti
mendeskripsikan hasil jawaban siswa. Wawancara dilakukan pada
beberapa siswa, dengan cara mengajukan pertanyan-pertanyaan.
43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lv
lv
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, dari
tanggal 4 Oktober 2011 hingga tanggal 15 Oktober 2011.
Proses pengambilan data yang dilakukan, tidak berjalan 100 persen
sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Ada beberapa hal yang
menghambat proses pengambilan data, diantaranya adalah :
1. Pengurangan jam pelajaran dan libur yang dilakukan pihak sekolah
ketika pengambilan data dilakukan. Pengurangan dilakukan karena
diadakan rapat para guru dan staff pada saat sepulang sekolah. Hal
ini juga berpengaruh terhadap proses pengambilan data, yang
seharusnya berjalan 2 kali pertemuan menjadi 5 kali pertemuan.
2. Ketidak hadiran siswa pada uji pretest dan posttest menyebabkan
pencoretan jumlah siswa yang menjadi sampel. Sehingga yang
seharusnya terdapat 27 siswa menjadi 25 siswa pada kelas VII B
dan pada kelas VII A seharusnya terdapat 28 siswa menjadi 27
siswa.
3. Minat siswa terhadap mata pelajaran fisika yang kurang, membuat
peneliti harus bekerja keras dalam mengelola kelas.
44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lvi
lvi
4. Terjadi perubahan pada metode pembelajaran dengan
menggunakan media komik. Pada perencanaan, peneliti telah
membagi siswa kedalam kelompok-kelompok yang sudah
ditentukan, namun hal ini malah membuat siswa menjadi kurang
kondusif. Meskipun sebagian siswa ada yang senang dengan
pembagian kelompok ini. Tetapi peneliti merasa hal ini kurang
efektif. Melihat siswa yang sudah terbiasa dengan kebiasaan yang
diberikan oleh guru di sekolah, yaitu mereka boleh ribut, asal
mencatat apa yang diminta oleh guru. Hal ini diketahui setelah
peneliti bertanya pada siswa. Meskipun tidak semua guru bertindak
demikian, namun kebiasaan ini terlihat seperti sudah biasa
dilakukan oleh siswa. Untuk lebih mengkondusifkan siswa, peneliti
membubarkan kelompok yang telah di bentuk dan meminta atau
menunjuk siswa untuk menjelaskan dialog di dalam komik. Hal ini
cukup membantu dalam usaha penertipan siswa, meskipun tidak
100 persen berhasil, tetapi cukup membantu dalam pengelolaan
kelas.
Setelah melewati beberapa hambatan tersebut peneliti memperoleh
data berupa hasil pretest dan posttest, kuesioner minat, dan hasil
wawancara beberapa siswa kelas VII A dan B.
Berikut ini adalah jadwal dan proses pengambilan data metode
ceramah dan media pembelajaran komik yang dilakukan di kelas VII A,
dan VII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.
45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lvii
lvii
Tabel 5: Pembagian metode pada masing-masing kelas
No. Kelas Metode
1. VII A Media pembelajaran komik
2. VII B Ceramah
Tabel 6:Jadwal waktu pelaksanaan penelitian
No. Hari/Tanggal Pukul Kelas Kegiatan
1. Selasa, 4-10-2011 9.15-10.15 VII B Pretest, pembelajaran
metode ceramah materi
perubahan wujud zat dan
teori partikel zat
2. Kamis, 6-10-2011 9.15-10.15 VII A Pretest, pembelajaran
komik materi perubahan
wujud zat.
3. Selasa, 11-10-
2011
9.15-10.15 VII B Melanjutkan materi teori
partikel zat, dan materi
kohesi, adhesi
4. Kamis,
13-10-2011
9.15-10.15 VII A Pembelajaran komik
materi teori partikel zat
dan kohesi, adhesi
5. Jumat, 14-10-
2011
7.00-7.40 VII B Posttest, dan kuesioner
46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lviii
lviii
6. Jumat, 14-10-
2011
9.15-9.55 VII A Posttest, dan kuesioner
7. Selasa, 18-10-
2011
9.55-10.15 VII B wawancara
8. Kamis,
20-10-2011
9.55-1020 VIIA wawancara
B. Data Penelitian
Peneliti mendapatkan data berupa hasil pretest dan posttest kelas VII A
dan VII B, hasil kuesioner minat, dan hasil wawancara yang dilakukan
pada enam siswa dari tiap kelas. Berikut adalah penjabarannya.
1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VII A dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7: Hasil pretest dan posttest kelas VII A
No. Siswa Pretest Posttest
1. Siswa 1 0.5 5.4
2. Siswa 2 3.5 5.2
3. Siswa 3 3.4 7.2
4. Siswa 4 4 7
5 Siswa 5 4.5 9.8
6. Siswa 6 4.4 6
7. Siswa 7 3.9 7.5
47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lix
lix
8. Siswa 8 5.5 7
9. Siswa 9 3.9 6.5
10. Siswa 10 3 7.2
11. Siswa 11 2.5 4.8
12. Siswa 12 1 7.3
13. Siswa 13 4 6.5
14. Siswa 14 3.2 9
15. Siswa 15 4 4.5
16. Siswa 16 3.5 8.2
17. Siswa 17 0 7.2
18. Siswa 18 0.5 9.3
19. Siswa 19 5 9.3
20. Siswa 20 2.7 7.4
21. Siswa 21 2.5 3.5
22. Siswa 22 2.7 6.4
23. Siswa 23 0.5 7
24. Siswa 24 1 4.5
25. Siswa 25 1 8
26. Siswa 26 4.4 7.5
27. Siswa 27 3.1 5.5
48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lx
lx
2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VII B dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8: Hasil pretest dan posttest kelas VII B
No. Siswa Pretest Posttest
1. Siswa 1 1.5 5.4
2. Siswa 2 3 6
3. Siswa 3 2.4 3.5
4. Siswa 4 2.5 7.3
5 Siswa 5 4.3 9
6. Siswa 6 4 8
7. Siswa 7 3.7 7.5
8. Siswa 8 2.5 3
9. Siswa 9 2.3 4.5
10. Siswa 10 3.4 7.5
11. Siswa 11 2 4
12. Siswa 12 2.9 5.5
13. Siswa 13 2.5 6.5
14. Siswa 14 3.8 6.9
15. Siswa 15 3.9 5.7
16. Siswa 16 3 4
17. Siswa 17 2.8 7
18. Siswa 18 2.5 7
19. Siswa 19 1.5 6.9
49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxi
lxi
20. Siswa 20 3.9 7.5
21. Siswa 21 3.7 6.5
22. Siswa 22 3.4 4.4
23. Siswa 23 4 6.5
24. Siswa 24 2.9 3
25. Siswa 25 3.4 5
3. Hasil kuesioner minat
Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap
pembelajaran komik, peneliti memberikan kuesioner minat siswa
tehadap pembelajaran yang baru saja digunakan. Peneliti juga
memberikan kuesioner untuk kelas kontrol. Tujuan pemberian
kuesioner bagi kelas kontrol adalah untuk membandingkan seberapa
besar minat siswa terhadap pembelajaran komik.
50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxii
lxii
Tabel 9: Data kuesioner kelas VII A yang menggunakan metode
pembelajaran komik ( kelas eksperimen.)
No. kode Pertanyaan
skor total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 43 5 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 5 37 6 6 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 36 7 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 8 8 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 35 9 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 11 11 1 3 3 4 4 3 4 4 4 5 35 12 12 3 5 4 2 2 2 4 3 4 2 31 13 13 3 5 4 2 2 2 4 3 4 2 31 14 14 5 2 4 4 4 3 4 3 4 5 38 15 15 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37 16 16 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 17 17 2 4 4 3 5 2 2 3 4 4 33 18 18 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 36 19 19 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33 20 20 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 25 21 21 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 40 22 22 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47 23 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 24 24 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 41 25 25 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 38 26 26 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 24 27 27 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 39
Rata-rata
3.4 3.8 3.6 3.7 3.7 3.3 3.5 3.5 3.5 3.7 36.11
51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxiii
lxiii
Tabel 10: Data kuesioner kelas VII B yang menggunakan
metode ceramah (kelas kontrol)
No. kode Pertanyaan skor
total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 30 2 2 3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 30 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 46 5 5 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 35 6 6 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 7 7 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 38 8 8 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 34 9 9 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 41
10 10 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 28 11 11 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 39 12 12 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 43 13 13 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 45 14 14 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27 15 15 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 37 16 16 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 34 17 17 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 29 18 18 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 30 19 19 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27 20 20 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 35 21 21 1 4 4 4 5 2 2 5 5 5 37 22 22 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 31 23 23 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 24 24 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 39 25 25 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 36
Rata-rata
3.48 3.8 3.6 3.32 3.6 2.9 3.3 3.5 3.3 3.6 34.56
52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxiv
lxiv
4. Data Hasil Wawancara
Peneliti mewawancarai siswa dengan tujuan untuk mengetahui,
bagai mana tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran dengan
menggunakan media komik. Peneliti melakukan wawancara pada 7
siswa kelas VII A (kelas eksperimen) dan 5 siswa kelas VII B (kelas
kontrol). Peneliti mewawancarai siswa kelas kontrol untuk melihat
bagaimana tanggapan siswa tentang metode ceramah dan bagaimana
pengaruhnya terhadap minat siswa pada pelajaran fisika.
Berikut ini adalah hasil menggunakan wawancara yang dilakukan
pada beberapa siswa-siswi kelas VII B dan A. Hasil lengkap dapat
dilihat di lampiran (hal. 86)
Tabel 11: Hasil wawancara pada kelas VII A.
No. Pertanyaan dan jawaban
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang media pembelajaran komik?
Jawaban: dari ke 7 siswa menjawab senang dan suka dengan
pembelajaran komik.
2. Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan media
komik?mengapa?
Jawaban :3 siswa menjawab Suka dengan media komik, 4 siswa
lebih suka dengan cara mengajar guru (peneliti).
3. Apakah kamu dipermudah dalam belajar fisika dengan komik,
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxv
lxv
dari pada belajar dengan metode sebelumnya?
Jawaban : ke 7 siswa lebih memilih belajar dengan
menggunakan media komik. ya mas..lebih gampang pake komik
4. Apa kesulitan yang kamu alami?
Siawa 1: 2 siswa menjawab digagian materi teori partikel zat
dan terlalu banyak basa-basi, gambarnya kurang jelas, 1 siswa
menjawab hampir tidak ada, 3 siswa menjawab suara kurang
keras, 1 siswa menjawab tidak suka dengan mata pelajaran
fisika sehingga semuanya sulit.
5. Setelah menerima pembelajaran dengan komik, apa pendapat
kamu tentang fisika?
Jawaban : 3 siswa menjawab lebih asik, 3 siswa menjawab
lebih menyukai, dan 1 siswa menjawab sama saja.
Tabel 12: Hasil wawancara pada kelas VII B.
No. Pertanyaan dan jawaban
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu
dapatkan?mengapa?
Jawaban : Dari ke 5 siswa mereka menjawab senang.
2. Apa kesulitan yang kamu dapatkan waktu menerima
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxvi
lxvi
pembelajaran yang kemarin?
Jawaban : 2 siswa menjawab tulisannya kurang jelas, 2 siswa
menjawab ada sebagian yang kurang jelas, 1 siswa menjawab
kayaknya gak ada.
3. Apakah kamu ingin belajar dengan menggunakan media
pembelajaran lain?contohnya komik?
Jawaban : 4 siswa menjawab kepingin, 1 siswa menjawb gak
ingin, lebih suka yang ceramah.
55 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxvii
lxvii
C. Analisis Data
Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis
data hasil penelitian yang berupa pretest dan posttest, kuesioner, dan
wawancara yang masing-masing dilakukan pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Tahapan tersebut antara lain adalah:
1. Analisis Pretest Dan Posttest
Kemampuan dasar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Peneliti Menggunakan uji T-test untuk 2 kelompok independen
untuk mengetahui apakah kemampuan dasar siswa kelas
eksperimen dan kontrol sama pada hasil pretest yang didapatkan
dari masing-masing metode?
Keterangan : kode 1 = kelas VII A
Kode 2 = kelas VII B
Tabel 13: Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
(Ignore this variable) 1.00 27 2.8963 1.54284 .29692
2.00 25 3.0320 .78513 .15703
56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxviii
lxviii
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
(Ignore
this
variable)
Equal variances
assumed
10.110 .003 -.395 50 .695 -.13570 .34373 -.82611 .55470
Equal variances
not assumed -.404 39.251 .688 -.13570 .33589 -.81496 .54355
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat
diartikan sebagai berikut:
Analisis statistik menunjukkan p = 0.695 > α = 0.050 maka
tidak signifikan. Artinya adalah bahwa kedua kelas, baik kelas
kontrol maupun kelas eksperimen memiliki pemahaman
konsep awal yang hampir sama.
Peningkatan pemahaman konsep siswa
Data hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen maupun kelas
kontrol dianalisis untuk mengetahui apakah metode ceramah ataupun
media komik mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa. Yaitu
dengan menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen, baik yang
ceramah maupun yang pembelajaran komik.
57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxix
lxix
Menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen untuk
mengetahui apakah metode pembelajaran komik mampu meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
Tabel 14: Analisis pretest dan posttest pada kelas eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 2.8963 27 1.54284 .29692
posttest 6.8407 27 1.57560 .30322
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 27 .121 .548
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest
-3.94444 2.06758 .39791 -4.76235 -3.12654 -9.913 26 .000
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat
diartikan sebagai berikut:
58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxx
lxx
Analisis statistik menunjukkan p = 0.000 < α = 0.050 maka
signifikan. Artinya adalah bahwa terjadi peningkatan
pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen.
Menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen untuk
mengetahui apakah metode pembelajaran ceramah mampu
meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Tabel 15: Analisis pretest dan posttest pada kelas kontrol.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 3.0320 25 .78513 .15703
posttest 5.9240 25 1.63841 .32768
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 25 .440 .028
59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxi
lxxi
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest
-2.89200 1.47307 .29461 -3.50005 -2.28395 -9.816 24 .000
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat
diartikan sebagai berikut:
Analisis statistik menunjukkan p = 0.000 < α = 0.050 maka
signifikan. Artinya adalah bahwa terjadi peningkatan
pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol.
Perbandingan antara pembelajaran komik dan ceramah
Menggunakan uji T-test pada hasil posttest ceramah dan media
komik, untuk mengetahui metode manakah yang lebih baik dalam
meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Keterangan : 1 = kelas VII A
2 = kelas VII
60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxii
lxxii
Tabel 16: Analisis posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
skor 1.00 27 6.8407 1.57560 .30322
2.00 25 5.9240 1.63841 .32768
61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxiii
lxxiii
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat
diartikan sebagai berikut:
Analisis statistik menunjukkan p = 0.045 < α = 0.050 maka
signifikan. Artinya adalah bahwa metode pembelajaran komik
lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan
dengan metode ceramah.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Difference Lower Upper
skor Equal
variances
assumed
.372 .545 2.057 50 .045 .91674 .44577 .02139 1.81210
Equal
variances not
assumed
2.053 49.31
9
.045 .91674 .44645 .01971 1.81378
62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxiv
lxxiv
2. Analisis Kuesioner
Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran komik mampu
menarik atau membuat siswa menjadi berminat untuk belajar, peneliti
menggunakan uji T-tes pada kuesioner minat belajar siswa yang
dibagikan pada masing-masing kelas.
Keterangan : 1 = kelas VIIA (eksperimen)
2 = kelas VII B (kontrol)
Tabel 17: Analisis kuesioner pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
skor 1.00 27 36.1111 6.76719 1.30235
2.00 25 34.5600 5.50061 1.10012
63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxv
lxxv
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
skor Equal
variances
assumed
.395 .532 .903 50 .371 1.55111 1.71853 -1.90065 5.00287
Equal
variances
not
assumed
.910 49.203 .367 1.55111 1.70481 -1.87447 4.97670
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat
diartikan sebagai berikut:
Analisis statistik menunjukkan p = 0.371 > α = 0.050 maka
tidak signifikan. Artinya adalah bahwa metode pembelajaran
komik dan metode ceramah mampu menarik minat belajar
siswa yang hampir sama.
3. Analisis Wawancara
Setelah proses pembelajaran berahir, baik dengan menggunakan
metode ceramah maupun yang menggunakan media komik, peneliti
ingin mengetahui tanggapan siswa mengenai kedua metode yang baru
saja mereka dapatkan.
64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxvi
lxxvi
Pengambilan sampel untuk wawancara, dilakukan pada 7 siswa
kelas VII A dan 5 siswa pada kelas VII B. minimnya sampel yang
diambil dikarenakan keterbatasan waktu untuk penelitian.
Hasil wawancara yang didapatkan, banyak siswa yang rata-rata
suka dengan metode pembelajaran komik. Untuk kelas yang hanya
mendapatkan metode ceramah, mereka sangat ingin sekali belajar
dengan menggunakan metode lain. Bahkan sebagian siswa merasa
kurang diberi keadilan karena tidak mendapatkan pembelajaran dengan
komik.
D. Pembahasan
1. Pemahaman Konsep Siswa
Pandangan siswa terhadap mata pelajaran siswa sangat
berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa atau pemahaman
konsep siswa terhadap mata pelajaran fisika, selain itu peran guru juga
sangat berpengaruh besar, bagaimana cara guru dalam membawakan
atau mengajarkan pelajaran fisika begitu juga dengan metode yang
digunakan.
Soal pretest terdiri dari enam soal esay. Masing-masing soal
berpedoman pada indikator-indikator dari materi wujud zat. Bentuk
soal berupa esay karena peneliti ingin mengetahui seberapa jauh
65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxvii
lxxvii
pemahaman konsep siswa tentang materi wujud zat. Soal pretest sama
dengan soal post test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran
dengan menggunakan media komik, maupun dengan metode ceramah.
Dari hasil pretest yang didapatkan, siswa terlihat sangat kesulitan
dalam mengerjakan setiap soal, baik kelas VII A maupun kelas VII B,
hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata pada kelas VII A adalah 2,89
dan 3,03 pada kelas VII B. Kedua kelas juga memiliki kemampuan
yang hampir sama, hal ini dapat dilihat dari analisis statistik yang
menunjukkan bahwa p = 0.695 > α = 0.050 dan ini artinya tidak
signifikan. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang mencolok
dari kedua kelas atau hampir sama.
Setelah menerima pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran komik dan ceramah pada masing-masing kelas, terlihat
ada peningkatan pemahaman konsep yang diterima siswa baik dengan
menggunakan media komik maupun dengan metode ceramah, hal ini
dapat dilihat dari hasil statistik yang menunjukkan peningkatan.
Pada metode ceramah hasil statistik menunjukkan hasil p = 0.000
< α = 0.050 maka signifikan. Yang artinya adalah terjadi
peningkatan pemahaman konsep siswa. Hal ini juga dapat dilihat
dari nilai rata-rata kelas saat pretest adalah 3,03 menjadi rata-rata
5,9 pada saat posttest.
66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxviii
lxxviii
Pada metode pembelajaran komik juga terdapat peningkatan
pemahaman konsep siswa, hal ini ditunjukkan pada hasil analisis
statistik dengan hasil p = 0.000 < α = 0.050 yang artinya
signifikan. Dengan nilai rata-rata saat pretest adalah 2,89 menjadi
6,84 saat posttest.
Dalam usaha peningkatan pemahaman konsep siswa, metode
pembelajaran dengan komik kelihatan lebih baik dibandingkan dengan
metode ceramah. Hal ini dapat dilihat pada analisis statistik yang
menunjukkan hasil p = 0.045 < α = 0.050 maka signifikan. Dengan
nilai rata-rata adalah 5,9 pada metode ceramah dan 6,84 pada metode
pembelajaran komik.
Hasil penelitian ini memperkuat teori-teori yang menyatakan
bahwa media pembelajaran komik dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa seperti yang diungkapkan Gene Yang dalam Eko
Wurianto (2009). Selain itu penelitian ini juga mendukung penelitian
sebelumnya yang memiliki hasil yang sama penelitian yang dilakukan
oleh Nur Marianah.
2. Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa dapat diukur melalui kuesioner yang telah di
dapatkan. Kuesioner diberikan pada kedua kelas, baik yang
menggunakan metode ceramah, maupun yang menggunakan metode
pembelajaran komik.
67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxix
lxxix
Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap mata
pelajaran fisika setelah menggunakan kedua metode, peneliti
menggunakan T-tes untuk dua kelompok yang independen dari hasil
kuesioner yang didapatkan.
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang
mencolok antara minat siswa terhadap mata pelajaran fisika dengan
menggunakan media pembelajaran komik maupun dengan metode
ceramah. Ini dapat dilihat pada hasil analisis statistik dimana p = 0.371
> α = 0.050 maka tidak signifikan. Lain hal nya jiga analisis yang
dilakukan menurut interval skor dimana kelas yang menggunakan
media pembelajaran komik (kelas VII A) memiliki jumlah skor rata-
rata 36,11 skor ini masuk kedalam kategori siswa yang berminat dan
pada kelas ceramah mendapatkan skor rata-rata 34,56 skor ini masih
berada dalam kategori cukup berminat. Dari setiap pertanyaan
kuesioner rata-rata skor dari kedua kelas hampir sama, tetapi pada
pertanyaan kuesioner yang ke 4, yaitu pertanyaan yang berisi tentang
perbandingan media yang baru digunakan dengan media yang lain.
Terdapat perbedaan yang cukup besar antara media pembelajaran
komik dan media ceramah yaitu rata-rata skor kelas ceramah adalah
3,3 dan pada kelas media pembelajaran komik 3.7. Hal ini yang
membuat media komik lebih dipilih daripada media ceramah.
Latar belakang mengapa terjadi perbedaan yang tidak mencolok
pada minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika karena, ketidak
68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxx
lxxx
senangan siswa terhadap pembelajaran fisika sebelumnya. Hal inilah
yang menyebabkan siswa menjadi merasa tidak berminat terhadap
mata pelajaran fisika dan ketika peneliti memberikan pembelajaran,
siswa merasa lebih senang menerima pembelajaran yang diberikan
peneliti dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya.
Hasil penelitian ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa
media pembelajaran komik dapat menaikan minat belajar siswa pada
pelajaran fisika..
3. Tanggapan Siswa Pada Media Pembelajaran Komik
Untuk memperkuat hasil dari kuesioner, peneliti melakukan
wawancara kepada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dilakukannya wawancara pada kelas kontrol bertujuan untuk
apakah siswa yang menerima pebelajaran dengan metode ceramah
lebih senang dengan metode ceramah ataukah lebih ingin menerima
pembelajaran dengan komik.
Hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa yang
mewakili dari tiap kelas menunjukkan, siswa senang terhadap media
pembelajaran komik ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban yang
dilontarkan dari tiap-tiap siswa yang menerima pembelajaran dengan
media komik.
69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxi
lxxxi
Jawaban serupa juga ditunjukkan oleh siswa yang menerima
pembelajaran dengan metode ceramah, namun dari sebagian besar
siswa lebih memilih ingin menggunakan metode pembelajran dengan
media komik. Karena mereka mengetahui jika pada kelas eksperimen
menggunakan media komik dan mereka hanya menggunakan media
ceramah, ada beberapa siswa yang protes terhadap hal ini. Dan yang
membuat peneliti yakin bahwa mereka lebih memilih media
pembelajaran komik adalah mereka mengatakan jika peneliti tidak adil
dan harus mengulang mengajar lagi dengan menggunakan media
pembelajaran komik di kelas mereka.
70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxii
lxxxii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapatkan, peneliti dapat menyimpulkan:
1. Pembelajaran fisika dengan menggunakan media komik dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta pada pokok bahasan wujud zat.
2. Media pembelajaran komik dapat meningkatkan minat belajar siswa
kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada mata pelajaran
fisika.
B. Saran
1. Disarankan bagi guru, untuk menggunakan media pembelajaran komik
sebagai media pembelajaran alternatif dalam memberikan materi
pembelajaran.
2. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya materi yang akan diajarkan tidak
terlalu banyak. Sehingga pencapaian dalam penelitian lebih maksimal.
3. Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan media komik, dalam
pembuatan komik akan lebih baik jika menggunakan cerita yang
sebenarnya terjadi dalam perkembangan ilmu fisika. Dengan
memasukkan unsur-unsur sejarah yang terdapat di dalamnya, tentunya
materi juga harus disesuaikan, seperti perkembangan ilmu atom yang
memiliki sejarah yang sangat menarik untuk di ketahui dan masih
71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxiii
lxxxiii
banyak lagi. Sehingga siswa tidak hanya mengerti konsepnya saja,
tetapi juga mengetahui sejarah yang sebenarnya terjadi dengan
menggunakan ilmuwan sebagai tokoh dalam komik tersebut.
4. Wawancara pada penelitian ini hanya mengambil 12 siswa.
Duharapkan pada penelitian selanjutnya agar mengambil lebih banyak
lagi siswa sebagai sumber, agar lebih mengetahui tanggapan siswa
secara keseluruhan.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pada saat wawancara, peneliti tidak melibatkan keseluruhan siswa atau
paling tidak setengah dari kesuluruhan siswa sebagai perwakilan, hal
ini dikarenakan keterbatasan waktu yang diberikan.
2. Observasi yang kurang banyak membuat peneliti kesulitan pada
awalnya dalam mengelola kelas.
72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxiv
lxxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Akhmat, Sudrajat. 2008. Kompentensi guru dan peran kepala sekolah. Dalam
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/kompetensi-guru-
dan-peran-kepala-sekolah-2/. Diunduh pada tanggal 19 Oktober
2010.
Budi, Kartika. 1993. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
yang Terjadi. Yogyakarta : Penerbit Widyatama.
Budi, Kartika. 1993. Konsep: pembentukan dan penanamannya. Yogyakarta :
Penerbit Widyatama.
Eko, Wurianto. 2009. Komik sebagai media pembelajaran. Dalam
http://guruindo.blogspot.com/2009/06/komik-sebagai-media-
pembelajaran.html. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2010.
Hsalma. 2011. Minat dalam belajar. Dalam
http://hsalma.wordpress.com/2011/05/27/minat-dalam-belajar/.
Diunduh pada tanggal 23 oktober 2011.
Kaniyem. 2010. Minat belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam
http://kaniyem.blog.uns.ac.id/. Diunduh pada tanggal 20 oktober
2010.
Marianah, Nur. 2005. Efektivitas media komik dengan media gambar dalam
pembelajaran geografi pokok bahasan perhubungan dan
pengangkutan (studi eksperimen pada siswa kelas ii smp n I
pegandon kabupaten kendal). Dalam
http://www.pustakaskripsi.com/download.php?file=1074. Diunduh
pada tanggal18 oktober 2010.
Mujayanti, Nita. 2010. pengaruh persepsi siswa tentang strategi belajar group
resume dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas
73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxv
lxxxv
x sma muhammadiyah 2 surakarta tahun pelajaran 2009/2010
diunduh pada tanggal 25 September 2011
Nuruddin. 2011. Metode pembelajaran untuk siswa. Dalam
http://mtsbirrulrensing.wordpress.com/2011/03/26/metode-
pembelajaran-untuk-siswa/
Nurul. 2011. Media pembelajaran. Dalam http://nurulelkhalieqy.blogspot.com/2011/07/media-pembelajaran.html. diunduh pada tanggal 20 September 2011
Sirajuddin. 2005. Media pembelajaran. Dalam
http://diknasba.info/banyuasin/index.php?option=com_content&task
=section&id=63&Itemid=160. Diunduh pada tanggal 20 September
2011.
Sugiarto, Teguh, Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTS
Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Kanisius.
Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistika. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata
Dharma.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Penerbit
Universitas Sanata Dharma.
Surya, Yohanes. 2006. IPA Fisika Gasing. Jakarta : Grasindo.
Wijaya, Kusumah. 2009. Pengertian media pembelajaran. Dalam http://media-
grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. Diunduh pada 22
Oktober 2010.
74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxvi
lxxxvi
LAMPIRAN
75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxvii
lxxxvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxviii
lxxxviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lxxxix
lxxxix
Lampiran 3: Pretest dan Posttest
1. Ada berapa macam perubahan wujud benda? Sebutkan.?
Jawab : …………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan menyublim ? Berikan contohnya?
Jawab: …………………………………………………………………………
3. Mengapa bentuk dan volume partikel zat padat tetap?
Jawab : ………………………………………………………………………….
4. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat ataupun zat cair.
Apa alasannya?
Jawab : ………………………………………………………………………….
5. Apa yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi?
Jawab : ………………………………………………………………………….
6. Tinta dapat melekat dan menyebar pada buku tulis. Hal ini menunjukkan
peristiwa apa saja?
Jawab : …………………………………………………………………………
76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xc
xc
Lampiran 4: Pedoman Jawaban Pretest dan Posttest
1. Ada berapa macam perubahan wujud benda? sebutkan.?
Jawab : Ada 6 macam yaitu:
1.mengembun
2. Menguap
3. membeku
4. mencair
5. menyublim
6. mengkristal
2. Apa yang dimaksud dengan menyublim ? Berikan contohnya?
Jawab: Menyublim adalah perubahan wujud zat dari zat padat ke gas,
Contohnya: kapur barus yang lama-kelamaan akan habis.
3. Mengapa bentuk dan volume partikel zat padat tetap?
Jawab : Bentuknya tetap karena partikel-partikel pada zat padat saling
berdekatan, tersususn teratur dan memiliki daya ikat antar partikel
yang sangat kuat. Volumenya tetap karena partikel pada zat padat
dapat bergerak dan berputar hanya pada kedudukannya saja.
77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xci
xci
4. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat ataupun zat cair.
Apa alasannya?
Jawab : Gas mudah dimampatkan karena, gas memiliki susunan dan jarak
antar partikel zat nya berjauhan.
5. Apa yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi?
Jawab : Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel zat sejenis
sedangkan adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel zat yang
berbeda jenis.
6. Tinta dapat melekat dan menyebar pada buku tulis. Hal ini menunjukkan
peristiwa apa saja?
Jawab : Hal ini menunjukan bahwa kohesi tinta lebih kecil dari pada adhesi
tinta pada buku.
78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcii
xcii
Lampiran 5 : Kuesioner Minat
1. Pada saat pembelajaran fisika berlangsung dengan menggunakan metode yang
baru saja digunakan, saya :
a. Sangat memperhatikan
b. Memperhatikan
c. Biasa saja
d. Tidak memperhatikan
e. Asyik bermain dengan teman
2. Apa perasaan kamu saat menerima pembelajaran dengan menggunakan
metode yang baru saja digunakan?
a. Sangat suka
b. Suka
c. Biasa saja
d. Tidak suka
e. Sangat tidak suka
3. Setelah menerima pembelajaran fisika dengan menggunakan metode yang
baru saja digunakan, saya merasa:
a. Sangat bangga
b. Bangga
c. Biasa saja
d. Kecewa
e. Sangat kecewa
79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xciii
xciii
4. Dibandingkan media pembelajaran lain, metode yang baru saja digunakan,:
a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Sama saja
d. Membosankan
e. Sangat membosankan
5. Untuk materi fisika yang selanjutnya, apa kamu setuju jika pembelajarannya
menggunakan metode yang baru saja digunakan?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Mengikuti saja
d. Kurang setuju
e. Sangat tidak setuju
6. Setelah menerima pembelajaran dengan metode yang baru saja digunakan,
apakah kamu masih ingat materi yang di ajarkan?
a. Sangat ingat
b. Ingat
c. Cukup ingat
d. Agak Lupa
e. Tidak mengingat sama sakali
80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xciv
xciv
7. Pada saat kegiatan-kegiatan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode
yang baru saja digunakan berlangsung, saya:
a. Sangat mengikuti
b. Mengikuti
c. Cukup mengikuti
d. Kurang mengikuti
e. Tidak mengikuti
8. Dari semua pembelajaran fisika yang kamu dapatkan, apakah kamu merasa
tertarik pada pembelajaran fisika dengan menggunakan metode yang baru saja
digunakan?
a. Sangat tertarik
b. Tertarik
c. Biasa saja
d. Kurang tertarik
e. Tidak tertarik
9. Bagaimana perasaan kamu pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam
pembelajaran fisika yang berhubungan dengan metode yang baru saja
digunakan?
a. Sangat bersemangat
b. Semangat
c. Biasa saja
d. Kurang semangat
e. Tidak semangat
81 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcv
xcv
10. Apa pendapat kamu tentang metode yang baru saja digunakan?
a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Biasa saja
d. Membosankan
e. Sangat membosankan
82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcvi
xcvi
Lampiran 6 : Pertanyaan Wawancara
Kelas eksperimen (menggunakan media komik)
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang media pembelajaran komik?
2. Apakah kamu suka dengan media pembelajaran komik? Mengapa?
3. Apakah media pembelajaran komik, mempermudah kamu dalam memahami
konsep fisika?
4. Kesuliatan apa yang kamu dapatkan dalam belajar dengan media
pembelajaran komik?
5. Setelah menerima pembelajaran fisika dengan media komik, apa pendapat
kamu tentang mata pelajaran fisika?
Kelas kontrol (menggunakan metode ceramah)
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kemarin digunakan?
Mengapa?
2. Apa kesulitan yang kamu dapatkan ketika pembelajaran kemarin?
3. Apakah kamu ingin belajar menggunakan media pembelajaran lain?
Contohnya komik?
83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcvii
xcvii
Lampiran 7 : Hasil wawancara
Hasil wawancara pada kelas VII A.
No. Pertanyaan dan jawaban
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang media pembelajaran komik?
Siswa 1:
Bagus pak..menarik.
Siawa 2:
Seneng..dan menyenagkan.
Siawa 3:
Baik, seneng..
Siawa 4:
Wah penak pak, lebih santai.
Siawa 5:
Wesss…suka..
Siawa 6:
Menyenangkan mas…
Siawa 7:
Seneng mas…suka.
2. Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan media
komik?mengapa?
Siawa 1:
Suka ...karena menarik. komiknya enak dibaca di sekolah
maupun di rumah
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcviii
xcviii
Siawa 2:
Seneng..seneng karena gurunya asik.
Siawa 3:
Seneng..senengnya karena gurunya tegas
Siawa 4:
Wah penak pak, karena lebih santai, trus gak gampang marah
Siawa 5:
Wesss…suka..suka aja..enak ngajarnya
Siawa 6:
Menyenangkan mas…asik aja, kalo bisa mas aja yang ngajar
terus.
Siawa 7:
Seneng mas, apalagi pas pake kelompok…bisa diskusi bareng
temen.
3. Apakah kamu dipermudah dalam belajar fisika dengan komik,
dari pada belajar dengan metode sebelumnya?
Siawa 1:
Iya mas..lebih gampang pake komik
Siawa 2:
Kalo dibandingkan dengan belajar yang sebelumnya enak yang
pake komik.
85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xcix
xcix
Siawa 3:
Gampang yang ini.. lebih mudah dari yang sebelumnya.
Siawa 4:
Lebih enak yang ini.. jadi lancar..seeplah pokoknya.
Siawa 5:
Dari pada yang sebelumnya lebih enak yang ini.
Siawa 6:
Mudah pake komik mas..
Siawa 7:
Enak pake komik..gak bosen.
4. Apa kesulitan yang kamu alami?
Siawa 1:
Pas materi teori partikel zat..gambarnya kurang jelas.
Siawa 2:
Apa ya..bingung, kayaknya gak ada.
Siawa 3:
Kesulitannya, komiknya terlalu banyak basa-basi..maunya
langsung aja.hehehe
Siawa 4:
Suaranya maunya dikerasin lagi pak…
Siawa 5:
86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c
c
Sudah gak suka sama fisika…jadi semuanya sulit.
Siawa 6:
Suaranya kurang keras.
Sandi 7:
Suaranya kurang keras.
5. Setelah menerima pembelajaran dengan komik, apa pendapat
kamu tentang fisika?
Siawa 1:
Lebih mudah…
Siawa 2:
Lebih asik..
Siawa 3:
Lebih asik..
Siawa 4:
Lebih asik aja..
Siawa 5:
Sama aja…tetap nggak suka
Siawa 6:
Lebih suka..
Siawa 7:
Lebih senang..
87 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ci
ci
Hasil wawancara pada kelas VII B.
No. Pertanyaan dan jawaban
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu
dapatkan?mengapa?
Siawa 1:
Lebih enak…lebih santai. Banyak candanya, jadi seneng.
Siawa 2:
Lebih seneng..senengnya karena lebih dong(mengerti)
Siawa 3:
Seneng mas…dari pada belajar dengan guru sebelumnya.
Siawa 4:
Lebih enak…ada santai-santainya..gak serius terus
Siawa 5:
Enak mas…ya enak aja jelasinnya.
2. Apa kesulitan yang kamu dapatkan waktu menerima
pembelajaran yang kemarin?
Siawa 1:
Tulisannya kurang jelas..heheh
Siawa 2:
Kemaren ada kurang jelas….mau nanya malu.
Siawa 3:
Catetannya kurang jelas
Siawa 4:
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cii
cii
Ada sebagian yang belum jelas.
Siawa 5:
Apa ya…kayaknya gak ada..
3. Apakah kamu ingin belajar dengan menggunakan media
pembelajaran lain?contohnya komik?
Siawa 1:
Pengen banget mas…manya kemaren curang. Kelas sebelah
makai komik kami nggak.gak terima pokoknya..
Siawa 2:
Pengen banget…kemarin kelas sebelah ada komiknya. Kami kok
nggak?
Siawa 3:
Seneng yang ceramah…..
Siawa 4:
Pengen..pengen banget…asik kayak kelas sebelah ada buku
komiknya
Siawa 5:
Pengen mas…asik kayaknya.
89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ciii
ciii
Lampiran 8: RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Untuk Kelas Eksperimen
Sekolah : SMP Kanisius Gayam Yogyakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VII/ I
Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar : menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-har menggunakan
media pembelajaran komik.
Indikator : agar siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian zat.
2. melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud
zat.
3. menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai
wujud zat.
4. Membedakan kohesi dan adhesi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian zat.
2. melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud zat.
3. menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai
wujud zat.
4. Membedakan kohesi dan adhesi
90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
civ
civ
B. Metode Pembelajaran :
Media Pembelajaran Komik
C. Kegiatan Pembelajaran :
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pertemuan I
I Membuka Pelajaran:
1. Mengucapkan salam, perkenalan dan meminta siswa
menyiapkan peralatan belajar
2. Peneliti menjelaskan metode pembelajaran menggunakan
media komik, dan meminta siswa untuk berkelompok
menurut kelompok yang telah peneliti tentukan sebelumnya,
dan membagikan komik pembelajaran.
3. Komik pembelajaran yang dibagikan berisi dialog materi
wujud zat.
4. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
15 menit
II Kegiatan Inti
1. Peneliti membagikan soal pretest kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakan soal pretest.
2. Siswa diminta untuk membaca komik yang telah dibagikan
dan memilih perwakilan kelompok yang akan memperagakan
dialog di dalam komik di depan kelas.
3. Peneliti meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk
maju kedepan kelas dan memperagakan dialog di dalam
komik yang berisi tentang perubahan wujud zat yaitu
penguapan, siswa yang lain diminta untuk merangkum
konsep fisika dari dialog tersebut.
4. Peneliti meminta kelompok lain untuk memperagakan materi
tentang dialog pengembunan, siswa yang lain juga diminta
untuk menangkap konsep yang terdapat di dalamnya. Begitu
65 menit
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cv
cv
juga pada dialog mengenai materi selanjutnya yaitu
perubahan wujud zat dan teori partikel zat serta sifat-sifat zat.
5. Siswa diberi waktu untuk mempersiapkan hasil diskusi
bersama kelompok.
6. Peneliti meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi tentang konsep yang terdapat didalam dialog .
7. Peneliti merangkum hasil presentasi siswa dan memperbaiki
apabila ada kesalahan.
8. Peneliti memberikan beberapa latihan soal untuk dikerjakan
bersama kelompok.
9. Peneliti meminta setiap kelompok melalui perwakilannya
untuk menuliskan hasil dari diskusi bersama.
10. Peneliti membahas kembali soal-soal yang diberikan, dan
memperbaiki jika terjadi kesalahan.
11. Keistimewaan bagi kelompok yang mampu mengerjakan soal
didepan, mereka boleh menunjuk kelompok lain untuk
mengerjakan soal yang mereka inginkan.
III Menutup pelajaran
1. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa
2. Peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya terlebih dahulu dan mempersiapkan diri untuk
posttest.
3. Siswa diminta untuk mengumpulkan komik pembelajaran.
4. Peneliti menutup pembelajaran dengan salam.
10 menit
Pertemuan 2
I Pendahuluan
1. Membuka pelajaran ( memberi salam/ menyapa siswa,
mengecek kehadiran siswa).
2. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan
dipelajari. Meminta siswa duduk bersama kelompok yang telah
5 menit
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cvi
cvi
ditentukan minggu lalu. Dan membagikan komik pembelajaran
yang berisi meteri wujud zat.
2. Kegiatan Inti
1. Siswa di minta mempersiapkan perwakilan dari tiap kelompok
dan membaca komik untuk mengingat kembali.
2. Peneliti kembali meminta perwakilan dari salah satu kelompok
yang belum maju minggu lalu untuk memperagakan dialog
tentang kohesi dan adhesi, siswa yang lain diminta untuk
menangkap konsep yang terdapat didalam dialog.
3. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi.
4. Seperti minggu lalu peneliti meminta setiap kelompok untuk
menjelaskan hasil dari diskusi.
5. Peneliti merangkum dan memperbaiki jika terdapat kesalahan.
6. Peneliti memberikan beberapa soal latihan.
7. Setiap kelompok diminta untuk mengerjakan soal dalam
kelompok.
8. Perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk maaju dan
mengerjakannya didepan kelas.
9. Siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest.
35 menit
3. Penutup
1. Peneliti memberikan penegasan tentang materi agar tidak
terjadi miskonsepsi. Dan memberikan angket untuk diisi oleh
siswa.
2. Menutup pelajaran dengan salam
5 menit
93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cvii
cvii
D. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : keaktifan siswa, sikap
Bentuk : pretest dan posttest
E. Materi Pembelajaran
4. Wujud Zat
94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cviii
cviii
Lampiran 9: RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Untuk Kelas Kontrol
Sekolah : SMP Kanisius Gayam Yogyakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VII/ I
Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar : menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-har menggunakan
metode ceramah.
Indikator : agar siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian zat.
2. melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud
zat.
3. menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai
wujud zat.
4. Membedakan kohesi dan adhesi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
F. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian zat.
2. melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud zat.
3. menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud
zat.
4. Membedakan kohesi dan adhesi
95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cix
cix
G. Metode Pembelajaran :
Ceramah
A. Kegiatan Pembelajaran :
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pertemuan I
I Membuka Pelajaran:
1. Mengucapkan salam, berkenalan dan memberi kesempatan
siswa untuk mempersiapkan buku pelajaran
2. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
10 menit
II Kegiatan Inti
1. Peneliti membagikan soal pretest kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakan soal pretest.
2. Peneliti menjelaskan tentang materi wujud zat.
3. Peneliti menginformasikan perubahan wujud zat.
4. Peneliti menjelaskan tentang materi teori partikel zat.
5. Siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal.
6. Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju dan
mengerjakannya di depan kelas.
7. Peneliti mengoreksi bersama siswa, jika siswa belum
mengerti, peneliti mempersilahkan siswa untuk bertanya
70 menit
III Menutup pelajaran
1. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa
2. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya terlebih dahulu dan mempersiapkan diri
untuk posttest.
10 menit
Pertemuan 2
I Pendahuluan
1. Membuka pelajaran ( memberi salam/ menyapa siswa, 5 menit
96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cx
cx
mengecek kehadiran siswa).
2. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan
pelajari.
2. Kegiatan Inti
1. Peneliti menjelaskan pengertian kohesi dan adhesi.
2. Peneliti menerapkan memberikan beberapa contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal.
4. Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju dan
mengerjakannya didepan kelas.
5. Peneliti mengoreksi bersama siswa dan member kesempatan
siswa untuk bertanya jika belum mengerti.
6. Peneliti meminta siswa untuk mengerjakan posttest.
35 menit
3. Penutup
1. Guru memberikan penegasan tentang materi agar tidak
terjadi miskonsepsi.
2. Menutup pelajaran dengan salam
5 manit
B. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : keaktifan siswa, tugas terstruktur, sikap
Bentuk : pretest dan posttest
C. Materi Pembelajaran
Wujud Zat
97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxi
cxi
Lampiran 10: Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen
kelompok 1 kelompok 2 ANGELINA MANAR SETIA N. BENYDIKTUS YULI NUGROHO DIONISIUS ANGGI ARINTO
OKTAVIANUS RENALDO WIBOWO
NATHANIA DARMABRATA
DINDA AYU PERTIWI
JUDITHYA P.P.S ARI
RUDI SETIAWAN IMMANUELLA NUSACA F.C.
ROBERTUS OCTAVERINO
kelompok 3
kelompok 4
PRISCILLA ESTIKA MIRMANING B.
DIAN RETNO SARASWATI OTNIEL MANUMPIL
HILARION YAN KRIS A.
KLEMENS SANDI ANDIKA PRATAMA
VINCENTIUS ALVIAN PERDANA MIRA YOHANA TUMPAG CRYSTI MONITA DAMAYANTI
ROSALIA DINDA ARIYANTO STEPHANIE NADYA LITA
kelompok 5 kelompok 6
ELISHA HOSEA PINASTI BRIGITA NATASYA LY RAHADIAN ADI PERDANA ALEXANDER ELGAR W.
STEFANUS KEVIN HENRYANTO FEBIOLA GIESELA SETIADI SHEILOMITA ANGGIA PUTRI N.
IGNATIUS ARYO BIMO SAMUDERA
98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxii
cxii
Lampiran 11: komik pembelajaran materi wujud zat
1. Perubahan Wujud Zat a. Membeku
Siapa yang pernah memasukkan air kedalam mesin pendingin atau kulkas?
Saya, prof.air dapat berubah menjadi es jika dimasukkan ke dalam mesin pendingin.
Ya benar sekali naruto. Tumben kamu benar.
Saya gitu loh… tapi kenapa begitu prof?
Peristiwa berubahnya air menjadi es dinamakan membeku. Pada proses ini, ketika air didinginkan, molekul-molekul bergerak makin lambat. Ahirnya mereka saling mengikat satu sama lain membentuk Kristal-kristal es. Pada tekanan normal , air membeku pada suhu 00C. selama proses pembekuan, air akan terus mengeluarkan kalor. Walaupun keluar kalor, suhu air tetap 00C. kalor dikeluarkan agar molekul air bisa lebih diam sehingga bisa membentuk Kristal es.
99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxiii
cxiii
b. Mencair
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxiv
cxiv
c. Menguap
101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxv
cxv
d. Mengembun
102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxvi
cxvi
e. Menyublim
Doraemoonnn….
Bantu aku nyelesain PR dari pak guru dong
Kali ini aku sudah tidak sanggup lagi mengerjakan soalnya.
Hemhh..nobita
Bisakan…??
Emangnya PR apa??
PR fisika…menyublim itu maksutnya apa??
Ehhmm…..Itu aja kamu gak tau….
Kenapa kamu malah ikut-ikutan mengejek!!
Mending aku tidur aja….hehe
103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxvii
cxvii
Menyublim itu adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas.
Contohnya : kapur barus yang biasa diletakkan dilemari, lama-lama akan habis.
Begitu nobita
Doraemon……
Jadi begitu ya….hehehe.... ternyata mudah
104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxviii
cxviii
f. Mengkristal
Lalu untuk mengkristal bagaimana???
Kalau mengkristal itu kebalikan dali menyublim, yaitu perubahan zat dari zat gas menjadi zat padat.
Contohnya: udara yang berubah menjadi salju pada musim salju.
Hayo ….apa??
Jadi begitu….
Baiklah….akan aku kerjakan semua PR nya…..
Ahirnya selesai juga……. Aku juga ikut senang nobita…..
Baru sebentar sudah mau main
lagi..dasar nobita
105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxix
cxix
2. Teori Partikel Zat
Susunan dan Gerak Partikel Pada Berbagai Wujud Zat
Kepalaku rasanya pusing…
Kenapa nobita??
Pak guru meminta ku untuk menjelaskan soal teori partikel zat
Bagaimana ya….ehmmm
Ayo pulang..gak usah takut
Tenang gak usah pusing nobita …nanti di rumah aku jelaskan…
Gak usah khawatir soal itu……
Ia tapi bagaimana caranya??
Aku punya alat yang bisa menjelaskan itu semua..yaitu ilmu berfikir.
106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxx
cxx
1) Zat padat
2) Zat Cair
Zat padat memiliki susunan partikel dengan pola yang teratur…dapat kamu lihat pada gambar diatas ini nobita….
zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap.
bentuknya tetap karena susunan partikelnya sangat dekat dan gaya tarik menarik antar partikelnya sangat kuat.
Dan volumenya tetap karena partikel zat padat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.
Lalu zat cair??
Zat cair memiliki gaya tarik menarik yang lebih kecil bila dibandingkan oleh zat padat. Dan memiliki sifat bentuknya
berubah-ubah tetapi volumenya tetap. Bentuknya berubah-ubah karena susunan partikelnya berdekat tatapi renggang, susunannya teratur, tatapi gaya tarik menarinya cukup lemah. Volumenya tetap karena, partikelnya memang mudah berpindah tetapi tidak meninggalkan kelompoknya. Gambarnya bisa dilihat dibawah ini.
107 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxi
cxxi
3) Zat Gas
Dan yang terahir adalah zat gas. Susunan partikelnya dapat dilihat dibawah ini.
Gas ini memiliki sifat yang berbeda dari yang lain.. yaitu memiliki bentuk dan volume yang berubah-ubah
Bentuknya berubah karena susunan partikelnya berjauhan, susunannya tidak teratur, dan gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah.
Volumenya berubah-ubah karena partikel zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxii
cxxii
3. Kohesi dan Adhesi
Doraemon boleh bertanya ?
Tanya apa??
Boleh nggak??
Kehesi itu apa??
Hemmm…
Kohesi itu adalah gaya tarik menarik antar partikel zat yang sejenis…
Itu aja masa gak tau…
Ia apa maksutnya adhesi???
Dan Kalau adhesi kabalikannya
Hehe….adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda jenis……….
109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxiii
cxxiii
Jadi begitu ya….
Sebagai contohnya tetesan air raksa pada kaca, tidak meresap tetapi berbentuk bola. Ini menunjukan peristiwa kohesi dan adhesi…tetepi piristiwa kohesi lebih besar dari pada peristiwa adhesinya….atau dengan kata lain…gaya tarik menarik partikel sejenis air raksa(kohesi) lebih besar daripada gaya tarik menarik antara partikel air raksa dan partikel kaca(adhesi).
Ternyata fisika tak sesulit yang ku bayangkan
Semangat nobita……hehe
110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxiv
cxxiv
Lampiran 12: Foto-foto saat penelitian
111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxv
cxxv
112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxvi
cxxvi
Lampiran 13 : Hasil pekerjaan siswa
113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxvii
cxxvii
pretest
114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxviii
cxxviii
115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxix
cxxix
116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxx
cxxx
Posttest
117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxi
cxxxi
118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxii
cxxxii
119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxiii
cxxxiii
Kuesioner
120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxiv
cxxxiv
121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxv
cxxxv
122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxvi
cxxxvi
123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxvii
cxxxvii
124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxviii
cxxxviii
125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxxxix
cxxxix
126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxl
cxl
127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cxli
cxli
128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related