pertumbuhan ookista eimeria tenelladigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
Post on 14-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERTUMBUHAN OOKISTA Eimeria tenella DALAM BEBERAPA MEDIABUATAN
Sukardji Partodihardjo* dan E. Suwadji*
ABSTRAK
PERTUMBUHAN OOKISTA Eimerio tenel/Q DALAM BEBERAPA MEDIA BUATAN.Pad a percobaan ini telah dilakukan usaha untuk menumbuhkan ookista E. tenello dalam beberapamedia buatan. Media ini digunakan untuk pertumbuhan protozoa dan penyakit saluran pencernaan.Telah dicoba beberapa media buatan untuk melihat kemampuan daya tahan hidup ookista, perubahanstadia pertumbuhan dalam daur hidup sporozoit, dan perkembangan ookista. Media A ialah mediumgaram agar, media B ialah media SS agar cairo dan medium C larutan Hanks. Masing-masing media.ditempatkan dalam keadaan aerob dan anaerob (tanpa udara). Waktu inkubasi 18 hari. Tiap perlakuandiulang 4 kali. Dari hasil percobaan dapat diamati perbedaanjumlah ookista antara perlakuan ketigamedia tersebut. Ookista dalam garam agar menunjukkan adanya degenerasi baik dari struktur bagiandalam maupun jumlah ookista. Dalam media SS agar ookista mampu mempertahankan baik jumlahmaupun strukturnya (granula). Dalam larutan Hanks jumlah ookista tetap, juga terlihat adanyapertumbuhan jaringan yang belum sempurna, tetapi tidak terlihat adanya perkembangan stadium di luarookista. Jumlah ookista antara perlakuan aerob dan anaerob tidak berbeda nyata, sedangkanjumlahookista dalam media SS agar dan larutan Hanks lebih ban yak dibanding jumlah ookista dalam mediagaram agar.
ABSTRACT
THE GROWTH OF Eimeria tenella OOCYSTS IN DIFFERENT MEDIA. In thisexperiment oocysts were grown in several media. These media are generally used for the growth ofprotozoa and gastro intestinal diseases. Several media were used to see the survival capability ofoocysts, the change of growth stadium in the life cycle of sporozoite. and the development of oocysts.Medium A was sodium chloride agar, medium B was Bacto SS agar, and medium C was Hanks' solution. Each medium was placed in an aerob and anaerob container. Incubation periods were 2, 6, lZ.and 18 days. Each treatment was repeated 4 times. The oocysts number in sodium chloride agar werefound to be significantly lower than in the other two media. Oocysts in the sodium chloride agarshowed degeneration either in the structure of inner part or in the number of oocysts. In Bacto SS agar.oocyst was stable either its number or its structure (granula). In Hanks'solution the number of oocystsremain the same, but there was growth of tissue which was not developed perfectly. There was nosignificant difference between aerob and anaerob treatments.
PENDAHULUAN
Untuk mengatasi pencegahan penyakit koksidiosis pada ternak ayam, diPAIR-BAT AN Jakarta, telah dilakukan penelitian untuk memperoleh vaksin dari
Eimeria tenella yang sudah dilemahkan dengan iradiasi dengan sinar gamma padadosis 125 Gy. Ookista yang digunakan diambil dari usus buntu anak ayam hidup,sehingga setiap kali pembuatan vaksin, preparat harus dibuat melalui anak ayam
* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, SATAN
63
yang hidup Un vivo). Tujuan penelitian ini ialah apabila mungkin mempeJbanyak
ookista dengan menggunakan kultur jaringan seperti yang telah dilaporkan olehDORAN (1).
Para peneliti terdahulu seperti TANIELIAN (2), SUKARDONO et al. (3),dan ABU ALl .m ilL. (4) telah menggunakan media kaliumbikromat 2%, sedangkanSOKOLIC ~.ill. (5) untuk koksidia telahmencoba media 199 dan Medium basal
Eagle's, yang keduanya diproduksi oleh Wellcome Laboratory, Beckenham,England. Menurut SADIK et ill,. (6) di Amerika dan beberapa negara lain vaksindalam bentuk oil adiuvant (emulsi) dengan bermacam-macam stabilizer bentukemulsi (misalnya arlacerlanolin), dan suspensi (misalnya alhidrogel, sodium alginat)telah banyak dipakai sesuai dengan perkembangan di negara-negara tersebut.
STROUT dan OUELLETE (7) telah berhasil menumbuhkan sporozoit .menjadi bentuk gametosit, dengan menggunakan kultur jaringan dari ginjal embrioanak ayam. Dengan inokulasi sporozoit akan diperoleh bentuk schizont I denganmenggunakan jaringan ginjal sapi (8) dan dapat pula dilakukan pada jaringan ginjalembrio sapi (1,9). Penelitian BEDRNIK (10) mendapatkan bentuk gametosit danookista yang hampir serupa, bila pada waktu bentuk merozoit II.
BAHAN DAN METODE
Dalam penelitian ini digunakan 3 macam media, yaitu :Garam Agar. Mengandung 1,5 g agar; 0,5 g NaCl; dan 100 ml Air. Media
ini berdasarkan acuan dari GARBUTT, et al. (11).55 Agar Cair, mengandung : 5 g Bacto-beef extract; 5 g Proteose Peptone,
Difco; 10 g Bacto-Iactose; 8,5 g Bacto-Bilqse Salts No.3; 8,5 g Sodium sitrat; 8,5 gSodium thiosulfat; 13,5 g Bacto agar; 0,00033 g Bacto Brilliant green; dan 0,025 gBacto Neutral Red. Media ini berdasarkan acuan komposisi bahan dari "DifcoManual of Dehydrated Culture Media and Reagents" (12).
Larutan Hanks. Menurut petunjuk dari DORAN, yaitu terdiri dari 80%Bacto Salt Solution (BSS) dan kultur jaringan dari ginjal anak ayam umur 14 - 17hari.
Ke dalam masing-masing tabung reaksi yang berisi 20 ml media diteteskan 2ml stok larutan ookista yang berasal dari hasil perbenihan laboratorium kelompokpenyakit ternak. Dari inokulum ookista dalam media diketahui jumlah awal sekitar30 - 35 ookista. Masing-masing media ditempatkan dalam keadaan aerob dan anaerob, tiap perlakuan diulang 4 kali. Waktu inkubasi sal1)pai 18 hari, dengan intervalpengamatan pada hari ke 2, 6, 12, dan 18. Parameter yang diamati ialah jumlahpertumbuhan ookista baik pada kondisi aerob maupun anaerob dengan menggunakanmikroskop pada lapangan pandang 400 kali di dalam 0,05 ml cuplikan bahan mediayang ditumbuhkan dalam medium di atas. Kemudian untuk membandingkan perbedaan nyata atau tidak dilihat secara uji statistik pada P<0,05 (13, 14).
64
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media A ialah media garam agar, media B ialah media SS agar, dan mediaC ialah larutan Hanks. Dari hasH percobaan dapat diamati perbedaan jumlah ookistaantara perlakuan media garam agar dengan kedua media yang lain. Hasil pengamatan pada 3 media tersebut ialah sebagai berikut :
Pada Media Garam Agar. Jumlah ookista dalam 0,05 ml bahan vaksin,pada perlakuan aerob dan anaerob terlihat pada Tabel 1. Terlihat tidak ada gejalaperkembangan ookista dalam media garam agar, karena sebelum berkembangsempurna ookista ada yang mengalami degenerasi baik dalam struktur bagian dalammaupun dalam jumlah ookista, seperti terlihat pada Gambar 1.
Da/am Media 55 Agar. Ookista sempat membesar dan mampu mempertahankan baik jumlah maupun struktur ookista (granula). Bila telah melalui proses·sporulasi akan terbentuklah inti. Pada keadaan aerob, kalau mula-mula diinokulasikan 30 ookista maka pada hari ke-I8 pasca inkubasi masih terlihat tetap 30 jad i tidakada perubahan. Akan tetapi, pada keadaan anaerob bila mula-mula diinokulaikan 32ookista maka pada hari ke 12 pasca inokulasi menjadi 31, berarti tidak ada perkembangan. HasH ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2.
Dalam Larutan Hanks. Jumlah ookista tetap. Juga terlihat adanya pertumbuhan jaringan yang belum sempurna, tetapi tidak terlihat adanya perkembanganstadium di luar ookista. HasH pengamatan menunjukkan bahwa pada keadaan aerobtidak, ada perkembangan.
Akan tetapi, pada keadaan anaerob terlihat adanya gejala perkembanganoo11sta di dalam media, yaitu dengan jumlah 31, meskipun secara statistik tidaknyata, lalu pada hari ke-18 pasca inkubasi turun kembali menjadi 28 ookista dalam0,05 ml bahan vaksin, seperti terlihat pada Tabel 1 dan Gambar 3. Meskipundemikian secara statistik perubahan tersebut tidak nyata.
Secara keseluruhan antara perlakuan aerob dan anaerob tidak memperlihatkan adanya perbedaan baik pa~a media SS agar maupun larutan Hanks, kecuali padaperlakuan dengan media garab agar (Tabel 1). Masa inkubasi sarna sekali tidakmempengaruhi jumlah ookista dalam media SS dan larutan Hanks. Hal ini menunjukkan bahwa ookista yang diinkubasikan di dalam media SS agar dan larutan Hanksmasih mampu mempertahankan diri atau tahan untuk disimpan meskipun tidakmengalami perkembangan lebih lanjut seperti yang diharapkan, kecuali pada perlakuan dengan medium garam agar.
KESIMPULAN
Di antara ke-3 media yang digunakan dalam penelitian ini hanya media larutan Hanks dan SS agar yang dapat mempertahankan jumlah ookista sampai masainkubasi 18 hari. Terlihat bahwa kedua media tersebut dapat mempertahankan
jumlah ookista meskipun struktur ookista tidak berkembang seperti yang diharap-
65
kan, yaitu sampaLterbentuknya sporozoit baru. Kedua media ini terlihat cukup baik
untuk bahan atau media penYlmpanan vaksin ookista.
DAFfAR PUSTAKA
1. DORAN, DJ., Eimeria tenella from sporozoit to oocysts in cell culture", Proceedings of the Helminthological SocIety of Washington, Vol. 37 (1970) 84.
2. TANIELlAN, Z., The effect of amprolium on Eimeria tenella in chicken kidneycell culture, Agricultural Research Institute, Tel-Amara, Magon Ser. Sci., 49Lebanon (1973) ..
3. SUKARDONO,S. ASHADI, G., dan PRASTOWO,B.P., A laboratory manual
of protozoology, Dept. I1mu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat,IPB, Bogor (1966) ..
4. ABU All, N., BINNERS, W.T., and KLIMES, B., "Immunization by irradiated Eimeria acervulina", Proc. of the Helminthological Soc. of Washington,vol. 19, 177 .. ~
5. SOKOLlC, A., TANIELlAN,Z., and ABU All, N, Studies on cell culturedevelopment and antigenicity of 60Co irradiated Eimeria tenella , Publicated,49, Magon Institute de Recherclos Agronomiques, Tel-Amara, Lebanon(1973) ..
6. SADIK, A., dan SOELISTYANTO, Pemakaian oil adjuvant, Bulletin PusatVeterinaria Farma I, Surabaya (1979) 7.
7. STROUT,R.G., and OUELLETE,C.A., "Gametogony of Eimeria tenella(Coccidia) in cell cultures, Science 163 (1968) 659.
8. PATTON,W.H., Eimeria tenella cultivation of the asexual stages in culturedanimal cells, Science 150 (1965) 767.
9. DORAN, D.J., and VETTERLING , Survival and development of Eimeriamelagrimitis in bovine kidney and turkey in-testine cell cultures, J. Protozool15 ( 1969) 796.
10. BEDRNIK, P., Further development of the second generation of Eimeria tenellamerozoites in tissue cultures, Folia Paras it 14 (1967) 361.
11. GARBUTT, J.W., and BARLETT, A.J.,Experimental Biology with Microorganism, 1st Ed. The Butterworth Group, London (1972) 159.
12. ANONYMOUS, Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents forMicrobiolo~ical and Clinical Laboratory Procedures, 9th ed., Difco Lab.,Detroit, MIchigan (1953) 134.
13. QUILFORD, J.P., and FRUCHTER, E., Fundamental Statistics in Psychologyand Education, 5th Ed. London (1973) 251.
66
14. SNEDECOR, G.W.,and COCHRAN, Statistical Methods, The Lowa StateCollege Press, Ames, U.S.A. (1959).
Tabe1 1. Perkembangan jum1ah ookista selama 18 hari masa inku
basi dalam beberapa medium pertumbuhan
Inkubasi Garam agar55 agarLarutan Hanks
(hari)
AAn AAnAAn
2
30a30a30a32a32a30a
62sab22b30a29a31a28a
12
20b18bc28a31a27a31a
18
12c14c30a27a28a28a
A = aerob
An = anaerob
Setiap perbedaan dalam huruf, berbeda nyata pada P < 0,05
67
Gamhar 1. Perkembangan ookista yang tidak sempllrna di dalam garam agar pada
perbesaran 400 X.
Gamhar 2. Ookista yang tllmbuh dan mampu mempertahankan struktur granula
bagian dalam pada pembesaran 400 X.
68
top related