perbandingan kejadian pendarahan saluran cerna … · 2018. 1. 22. · pendarahan saluran cerna...
Post on 02-Dec-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PERBANDINGAN KEJADIAN PENDARAHAN SALURAN CERNA
ANTARA PENGGUNAAN ANTIPLATELET TUNGGAL DAN GANDA
PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Ni Putu Gita Yanti
NIM : 148114051
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERBANDINGAN KEJADIAN PENDARAHAN SALURAN CERNA
ANTARA PENGGUNAAN ANTIPLATELET TUNGGAL DAN GANDA
PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Ni Putu Gita Yanti
NIM : 148114051
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSETUJ
HALAMAN PERSEMBAHAN
GOD LOVE US
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
IDA SANG HYANG WIDHI WASA.
Keluarga tercinta, papa, mama, dan adik yang selalu memberikan dukungan.
Almamaterku, sahabat tercinta, dan semua orang yang mendapatkan manfaat dari
karya sederhana ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat dan tuntunannya selama penulis membuat karya tulis ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul Perbadingan Kejadian
Pendarahan Saluran Cerna Antara Penggunaan Antiplatelet Tunggal dan
Ganda pada Pasien Stroke Iskemik Akut sebagai salah satu persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Berkat dorongan, motivasi dan doa dari berbagai pihak, akhirnya karya
tulis ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan
kepada peneliti.
2. Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, Sp.S, M.Kes selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing dan memberi masukan, serta bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
3. Bapak Christianus Heru Setiawan M.Sc., Apt dan Ibu Dr. Rita Suhadi,
M.Si., Apt, selaku dosen penguji atas saran dan dukungan yang
membangun.
4. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis
selama proses perkuliahan
5. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang memberika ijin kepada
peneliti untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.
6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian
7. Papa, Mama, Adik, dan seluruh keluarga tercinta yang telah
memberikan semangat, dorongan, doa, dan kasih sayang kepada
penulis hingga terselesainya naskah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................iii
PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................. vii
PRAKATA....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xi
ABSTRAK........................................................................................................ xii
ABSTRACT.....................................................................................................xiii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN.................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 5
KESIMPULAN................................................................................................ 12
SARAN............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BIOGRAFI PENULIS......................................................................................42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Subjek Penelitian pada Kelompok Kasus (n=79) dan
Kontrol (n=79) di RS Bethesda Yogyakarta ....................................... 5
Tabel II. Faktor Resiko yang Mempengaruhi Pendarahan Saluran Cerna di
RS Bethesda Yogyakarta ................................................................. 9
Tabel III. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik .................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 15
Lampiran 2. Ethical Clearance ......................................................................... 16
Lampiran 3. Sertifikat CE&BU ....................................................................... 17
Lampiran 4. Perhitungan Sampel Penelitian ..................................................... 18
Lampiran 5. Instrumen Penelitian .................................................................... 19
Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Kontrol (Tidak
Pendarahan Saluran Cerna) .............................................................................. 20
Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Kasus
(Pendarahan Saluran Cerna) ............................................................................. 24
Lampiran 8. Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Pendarahan
Saluran Cerna dengan Tidak Pendarahan Saluran Cerna ................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Terapi antiplatelet merupakan terapi yang efektif untuk kejadian stroke
iskemik akut, tetapi antiplatelet mempunyai efek samping perdarahan saluran cerna
yang dapat meningkatkan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
perbedaan pengunaan antiplatelet tunggal dan ganda pada pasien stroke iskemik
akut terhadap kejadian pendarahan saluran cerna di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta selama periode 2015 – 2017. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitik dengan rancangan nested case control dan menggunakan
data retrospektif. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis bivariat, dan
analisis multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square apabila data
yang diperoleh memenuhi syarat atau uji Fisher apabila data yang diperoleh tidak
memenuhi syarat serta analisis multivariat jika nilai p <0,05.
Data 158 pasien stroke iskemik akut serangan pertama yang mengalami
pendarahan saluran cerna sebanyak 79 orang dan tidak mengalami pendarahan
saluran cerna 79 orang. Pasien dengan pendarahan saluran cerna yang diresepkan
antiplatelet ganda sebanyak 44 orang (27%) dan tunggal sebanyak 35 orang (22,2
%). Hasil perbandingan kejadian pendarahan saluran cerna antara antiplatelet
tunggal dan antiplatelet ganda tidak berbeda bermakna yaitu dengan nilai p >0,05.
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam
penggunaan antiplatelet tunggal dan ganda terhadap kejadian pendarahan saluran
cerna pada pasien stroke iskemik akut di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Kata Kunci : Stroke iskemik akut, antiplatelet, pendarahan saluran cerna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Antiplatelet therapy is an effective therapy for the occurrence of acute
ischemic stroke, but antiplatelet has a side effect of gastrointestinal bleeding that
can increase mortality. This study was intended to measure differences between
single and dual antiplatelet drug in acute ischemic stroke patients for
gastrointestinal bleeding at Bethesda Hospital Yogyakarta during 2015 - 2017
period.This was an observational analytic study using nested case control and
retrospective data. Data analysis were descriptive, bivariate analysis, and
multivariat analysis. Bivariate analysis use Chi-square test if the data obtained
qualified or Fisher's exact test if the data obtained are not eligible, with
multivariate analysis if the p value <0,05.
Among 158 patients with first acute ischemic stroke , 79 patients with
gastrointestinal bleeding event and 79 patients is not gastrointestinal bleeding.
Patients with gastrointestinal bleeding prescribed dual antiplatelet is 44 people
(27%) and prescribed single antiplatelet is 35 (22.2%). The result of comparison
of gastrointestinal bleeding incidence between single and dual antiplatelet was not
significantly different that the p value> 0.05. The result showed no difference in the
use of single and dual antiplatelet with gastrointestinal bleeding event in acute
ischemic stroke patient at Bethesda Hospital Yogyakarta .
Keywords: Acute ischemic Stroke, Antiplatelet, Gastrointestinal Bleeding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Stroke merupakan defisit atau gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi
mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi
akibat gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan peredaran darah di otak dapat
berupa tersumbatnya pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah
diotak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi
terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel
saraf (Pinzon, 2016).
Stroke merupakan salah satu penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan
penyebab kamatian nomor tiga di USA setelah kardiovaskuler dan kanker. Sekitar
duapertiga stroke terjadi di negara-negara berkembang dengan insiden stroke akan
meningkat seiring bertambahnya usia (Sutrisno, 2007). Di Amerika Serikat terdapat
sekitar 795.000 orang yang mengalami stroke per tahun, dimana sekitar 610.000
kejadian adalah serangan stroke yang pertama kali, dan sekitar 6,4 juta penduduk
Amerika adalah penderita stroke (Goldstein et al., 2011).
Menurut Rikesdas (2013) stroke merupakan penyebab kematian utama di
Indonesia. Jumlah penderita stroke di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 juta jiwa
(7,0%), sedangkan berdasarkan diagnosis Nakes gejala yang diperkirakan sebanyak
2.137.941 juta jiwa (12,1%). Yogyakarta merupakan salah satu dari empat provinsi
yang prevalensi penderita strokenya tinggi dan yang menempati urutan pertama ada
di Sulawesi Utara (10,8 per mil), Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka Belitung (9,7
per mil), dan DKI Jakarta (9,7 per mil) (Kemenkes RI, 2013).
Angka kejadian stroke di Rumah Sakit Bethesda dari tahun 2011 – 2015
terus mengalami peningkatan. Stroke iskemik merupakan serangan yang paling
sering dijumpai dibandingkan stroke hemoragik di RS Bethesda dengan proporsi
stroke iskemik sebesar 76% (Pinzon et al., 2016). Stroke dibagi menjadi 2 katagori
yaitu stroke iskemik dan stroke pendarahaan. Sekitar 85% dari semua kejadian
stroke adalah stroke iskemik, tingginya kejadian stroke iskemik maka
menyebabkan tingginya juga kejadian stroke iskemik akut (Gofir, 2009). Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terapi yang digunakan untuk merestorasi aliran darah otak dengan menghilangkan
sumbatan pada aliran darah menggunakan terapi antiplatelet.
Menurut Ng et al. (2008), terapi antiplatelet efektif untuk mengurangi
kejadian stroke, namun antiplatelet mempunyai efek samping pendarahan saluran
cerna dan dapat meningkatkan angka kematian. Pada penelitian O’Donnel et al.
(2008), melibatkan 6.853 pasien stroke iskemik sebanyak 1,5% menderita
pendarahan saluran cerna selama masa perawatan. Mortalitas penderita pendarahan
saluran cerna secara bermakna lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang
tidak mengalami pendarahan saluran cerna.
The SPS3 Investigators (2012) melakukan penelitian yang melibatkan 2500
pasien yang berusia 63 tahun dan 63% pasien merupakan laki-laki. Penelitian ini
menggunakan metode randomized clinical trial (RCT). Mortalitas meningkat pada
pasien yang mendapatkan antiplatelet ganda yaitu sebesar 77 kematian pada
penggunaan aspirin saja 113 kematian (hazard ratio, 1.52; 95% CI, 1.14 to 2.04; p
= 0.004).
Susanti et al. (2014) melakukan penelitian menggunakan metode potong
lintang menggunakan data stroke registry bulan Januari 2011 sampai Desember
2013 dan studi kasus kontrol yang menggunakan data pasien rawat inap di RS
Bethesda. Penelitian ini melibatkan 1.267 pasien stroke iskemik selama 3 tahun,
didapatkan sebesar 4,1% pasien stroke iskemik mengalami pendarahan saluran
cerna. Penggunaan terapi antiplatelet secara bersamaan dengan terapi antikoagulan
merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi pendarahan saluran cerna.
UK Transient Ischemic Attack study melaporkan bahwa 3,1% pasien yang
mendapatkan terapi antiplatelet mengalami pendarahan saluran cerna. Sebuah
penelitian dengan metode randomized, double-blind, placebo controlled
melibatkan 5.170 pasien dengan hasil yang menunjukan penggunaan antiplatelet
ganda atau kombinasi aspirin dan clopidogrel meningkatkan kejadian pendarahan
dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan aspirin tunggal (Wang et al.,
2013). Hasil yang berbeda-beda inilah yang melatarbelakangi penelitian dengan
tujuan untuk mengukur perbedaan pengunaan antiplatelet tunggal dan ganda pada
pasien stroke iskemik akut terhadapat kejadian pendarahan saluran cerna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan
rancangan Nested Case Control secara retrospektif. Variabel dalam penelitian ini
terbagi menjadi tiga yaitu variabel tergantung, bebas, dan pengacau. Variabel bebas
yaitu obat antiplatelet aspirin, clopidogrel dan aspirin plus clopidogrel. Variabel
tergantung yaitu kejadian pendarahan saluran cerna. Variabel pengacau terkendali
yaitu komorbiditas, konsumsi obat lain yang dapat meningkatkan pendarahan
saluran cerna. Variabel pengacau tak terkendali yaitu gaya hidup.
B. Teknik Sampling, Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian
Subjek penelitiannya adalah pasien laki-laki atau perempuan yang
terdiagnosis stroke iskemik akut serangan pertama yang mengalami pendarahan
saluran cerna (untuk kasus) atau tidak mengalami pendarahan saluran cerna (untuk
kontrol). Pasien yang berusia ≥ 18 tahun yang menjalani pengobatan rawat inap di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama periode 2014 hingga 2017 yang
memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Subjek memenuhi kriteria inklusi
mendapatkan terapi antiplatelet yaitu aspirin tunggal atau clopidogrel tunggal atau
kombinasi aspirin plus clopidogrel. Pasien yang ada pada rekam medis terdapat
pendarahan saluran cerna. Kriteria ekslusinya yaitu pasien dengan data rekam
medis tidak lengkap.
Pengambilan data dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2017.
Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Perhitungan besar sampel minimal
software Openepi Sample Size Calculators dan didapatkan 79 sampel minimal
untuk setiap kelompok. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi 158
kelompok yang mengalami pendarahan saluran cerna 79 orang dan kelompok yang
tidak mengalami pendarahan saluran cerna 79 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengumpulan data
dari rekam medis yang memuat nomor rekam medis, nama pasien, umur, jenis
kelamin, riwayat penyakit, diagnosis pendarahan saluran cerna, jenis obat
antiplatelet, aturan pemakaian, dosis obat, dan penggunaan bersama obat lain.
Bahan yang digunakan adalah data rekam medis pasien stroke iskemik akut yang
mengalami pendarahan saluran cerna atau tidak mengalami pendarahan saluran
cerna di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama periode 2014 - 2017.
D. Pengambilan dan Analisis Data
Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dengan
menggunakan sistem komputerisasi dan melihat rekam medis. Responden yang
diambil adalah responden yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Data yang didapat ditulis dalam instrumen penelitian dan kemudian dilakukan
pengolahan serta analisis data menggunakan Softwere SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 22. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat serta
multivariat. Data univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik subyek
penelitian yang terdiri dari : usia, jenis kelamin, penurunan kesadaran, pendarahan
saluran cerna, obat antiplatelet tunggal atau ganda, faktor resiko lain dan obat yang
mempengaruhi terjadinya pendarahan saluran cerna. Uji hipotesis untuk analisis
bivariat adalah uji komparatif kategorik tidak berpasang dan uji komparatif numerik
tidak berpasang. Uji komparatif kategorik digunakan untuk membandingkan
perbedaan karakteristik responden penelitian, yaitu: jenis kelamin, pendarahan
saluran cerna terhadap antiplatelet tunggal dan ganda, faktor resiko lain dan obat
lain yang mempengaruhi pendarahan saluran cerna dengan uji Chi-square apabila
data yang diperoleh memenuhi syarat atau uji Fisher apabila data yang diperoleh
tidak memenuhi syarat. Syarat uji Chi-Square adalah bila tidak ada sel yang
mempunyai nilai expected kurang dari lima dengan tabel 2x2 atau 2xK. Uji
komparatif numerik tidak berpasangan menggunakan dua uji yaitu uji t tidak
berpasangan Uji t tidak berpasangan digunakan untuk membandingkan rata-rata
usia terhadap pendarahan saluran cerna. Analisis bivariat yang mempunyai nilai
p<0,05 dilakukan analisis multivariat dengan regresi logistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan usia, jenis
kelamin, obat antiplatelet, penurunan kesadaran, faktor resiko, dan obat lain yang
mempengaruhi pendarahan saluran cerna. Dari 4.211 pasien stroke iskemik selama
tahun 2014 sampai 2017 didapatkan 79 orang yang mengalami pendarahan saluran
cerna yaitu 1,8 % . Pada penelitian ini digunakan subjek sebanyak 158 pasien stroke
iskemik akut dengan jumlah masing-masing kelompok yang diresepkan antiplatelet
tunggal sebanyak 72 pasien dan kelompok yang diresepkan antiplatelet ganda
sebanyak 86 pasien. Pendarahan saluran cerna yang digunakan yaitu pendarahan
saluran cerna yang terjadi selama masa perawatan di Rumah Sakit. Dosis aspirin
yang digunakan yaitu 80-100mg dan dosis clopidogrel yang digunakan 75mg. Dari
kelompok kasus dan kontrol mayoritas mengalami hipertensi.
Tabel I. Karakteristik Subjek Penelitian pada Kelompok Kasus (n=79) dan Kontrol
(n=79) di RS Bethesda Yogyakarta
Karakteristik Kasus (n=79) Kontrol (n=79)
n % n %
Usia >70 tahun 21 13,3 25 15,8
61-70 tahun 29 18,4 26 16,5
51-60 tahun 19 12,0 23 14,6
40-50 tahun 8 5,1 5 3,2
<40 tahun 2 1,3 0 0,0
Jenis Kelamin Laki-laki 49 31,0 39 24,7
Perempuan 30 19,0 40 25,3
Obat Antiplatelet Tunggal 35 22,2 37 23,4
Ganda 44 27,8 42 26,6
Penurunan Kesadaran Ya 65 41,1 18 11,4
Tidak 14 8,9 61 38,6
Komorbid Hipertensi Ya 44 27,8 56 35,4
Tidak 35 22,2 23 14,6
Komorbid DM Ya 17 10,8 20 12,7
Tidak 62 39,2 59 37,3
Komorbid Dislipidemia Ya 21 13,3 30 19,0
Tidak 58 36,7 49 31,0
Penggunaan bersama
NSAID
Ya
Tidak
12
67
7,6
42,4
8
71
5,1
44,9
Penggunaan bersama Ya 4 2,5 4 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kortikosteroid Tidak 75 47,5 75 47,5
Penggunaan bersama
Antikoagulan
Ya
Tidak
22
57
13,9
36,1
10
69
6,3
43,7
Data pada Tabel I. menunjukan karakteristik subjek penelitian pasien stroke
iskemik baik sebagai kasus maupun kontrol di RS Bethesda Yogyakarta. tahun.
Usia terbanyak mengalami stroke iskemik akut dengan pendarahan saluran cerna
yaitu pada usia 61-70 tahun. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan Debora et al. (2016) mengenai pendarahan saluran cerna sebagai faktor
prognosis pada pasien stroke iskmik periode 2011-2015 adalah pasien stroke
iskemik yang mengalami pendarahan terbanyak pada usia >70 tahun. Penelitian lain
juga menunjukkan hasil yang sama yaitu distribusi pasien stroke iskemik dengan
pendarahan saluran cerna terbanyak pada usia 61-70 tahun sebanyak 21 orang
(35,0%) (Susanti et al., 2014)
Hasil karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik dengan pendarahan saluran cerna paling
banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan yaitu sebesar 49 orang (31
%). Menurut penelitian Ruijun et al. (2014) mengenai risk score to predict
gastrointestinal bleeding after acute ischemic stroke, pasien dengan jenis kelamin
laki-laki lebih dominan mengalami pendarahan saluran cerna yaitu sebesar 62%.
Pasien stroke iskemik akut dengan pendarahan saluran cerna yang diresepkan obat
antiplatelet ganda sebanyak 44 orang (27,8%) dan antiplatelet tunggal sebanyak 35
orang (22,2%). Hasil penelitian Wang et al. (2013) menunjukan pasien stroke yang
menerima terapi antiplatelet ganda yaitu sebanyak 2584 orang (8,2%).
Pada pasien stroke iskemik akut dengan pendarahan saluran cerna terjadi
penurunan kesadaran sebanyak 65 orang (41,1%) yang dilihat dari nilai GCS
(Glasgow Coma Scale) < 15. Penelitian analisis bivariat menggunakan 147 pasien
stroke iskemik dengan pendarahan saluran cerna menyakatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat kesadaran dengan luaran klinis pasien
pasien stroke iskemik akut yang diukur menggunakan skor Mrs (Debora et al.,
2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Karakteristik pasien stroke iskemik akut dengan pendarahan saluran cerna
berdasarkan komorbiditas yang paling tinggi adalah hipertensi sebanyak 44 orang
(27,8%). Pada penelitian Ogata et al. (2014) menyatakan bahwa hipertensi
merupakan faktor resiko terbanyak pada pasien stroke iskemik akut yang
mengalami pendarahan saluran cerna sebanyak 68 pasien sebesar 78 pasien
(76,4%). Pada penelitian Susanti et al. (2014) juga menyatakan bahwa mayoritas
pasien mengalami hipertensi.
Karakteristik pasien stroke iskemik akut dengan pendarahan saluran cerna
berdasarkan penggunaan obat lain yang dapat mempengaruhi pendarahan saluran
cerna paling tinggi adalah pada penggunaan bersama antikoagulan sebanyak 22
orang (13, 9%). Menurut penelitian Pipilish et al. (2014) menggunakan analisis
univariat menyakatakan bahwa pemberian antiplatelet bersama antikoagulan
meningkatkan kejadian pendarahan saluran cerna sebesar 2-3%.
B. Hubungan Faktor Risiko yang Mempengaruhi Pendarahan Saluran Cerna
Tabel II. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Pendarahan Saluran Cerna di RS
Bethesda Yogyakarta
Karakteristik Kasus Kontrol OR IK 95% p
n % n %
Jenis Kelamin
Ya
Tidak
49
30
31,0
19,0
39
40
24,7
25,3
1,675
0,889-3,156
0,109
Obat Antiplatelet
Tunggal
Ganda
35
44
22,2
27,8
37
42
23,4
26,6
0,903
0,483-1,689
0,749
Penurunan Kesadaran
Ya
Tidak
65 14
41,1 8,9
18 61
11,4 38,6
15,734
7,206-34,356
<0,001
Komorbid Hipertensi
Ya
Tidak
44
35
27,8
22,2
56
23
35,4
14,6
0,516
0,267-0,997
0,048
Komorbid DM
Ya
Tidak
17
62
10,8
39,2
20
59
12,7
37,3
0,809
0,387-1,692
0,573
Komorbid
Dislipidemia
Ya
Tidak
21
58
13,3
36,7
30
49
19,0
31,0
0,591
0,301-1,161
0,126
Penggunaan bersama
NSAID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Ya
Tidak
12
67
7,6
42,4
8
71
5,1
44,9
1,590 0,612-4,130 0,339
Penggunaan bersama
Kortikosteroid
Ya
Tidak
4 75
2,5 47,5
4 75
2,5 47,5
1,000
0,241-4,147
1,000*
Penggunaan bersama Antikoagulan
Ya
Tidak
22
57
13,9
36,1
10
69
6,3
43,7
2,663
1,166-6,081
0,018
*Uji Fisher
Tujuan pembuatan Tabel III adalah untuk melihat adakah pengaruh dari
usia, jenis kelamin, obat antiplatelet, penurunan kesadaran, komorbiditas serta
penggunaan bersama obat lain yang mempengaruhi pendarahan saluran cerna.
Pendarahan saluran cerna ini terjadi karena permeabilitas gastrointestinal
meningkat serta disfungsi barrier gastrointestinal yang memicu terjadinya stress
ulcer disebabkan oleh Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) pada hipotalamus
yang meningkat ketika terjadinya infark serebral (Liu et al., 2011).
Data Tabel III menunjukkan hasil analisis bivariat bahwa jenis kelamin,
usia, dan obat antiplatelet (tunggal dan ganda) mempunyai nilai p>0,05 yang berarti
tidak memiliki hubungan yang bermakna antara kedua variabel. Penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan antiplatelet ganda (kombinasi asirpin plus
clopidogrel) dibandingkan dengan antiplatelet tunggal (aspirin) memiliki nilai
OR=0,903 (IK 95% 0,483-1,689). Hasil penelitian Wang et al (2013) melibatkan
5.170 pasien melaporkan bahwa 3,1% pasien yang mendapatkan terapi antiplatelet
mengalami pendarahan saluran cerna pendarahan pada pasien yang menggunakan
kombinasi aspirin dan clopidogrel sebanyak 7 (0,3%) pasien dan pada kelompok
yang menggunakan aspirin sebanyak 8 (0,3%) orang. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah penggunaan antiplatelet ganda atau kombinasi aspirin dan clopidogrel
tidak meningkatkan kejadian pendarahan dibandingakan dengan kelompok yang
menggunakan aspirin tunggal.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian antiplatelet ganda tidak
meningkatkan kejadian perdarahan saluran cerna dibanding antiplatelet tunggal
pada pasien stroke iskemik akut di RS Bethesda Yogyakarta. Penyebabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kemungkinan karena peneliti hanya menggunakan subyek dari data rekam medis
pasien rawat inap yang mengalami pendarahan saluran cerna. Hal ini juga
kemungkinan disebabkan oleh penggunaan antiplatelet jangka pendek (selama
rawat inap saja), seharusnya efek samping pendarahan saluran cerna pada
penggunaan antiplatelet timbul akibat dari penggunaan jangka panjang. Untuk bisa
melihat penggunaan antiplatelet mempengaruhi pendarahan saluran cerna
seharusnya penggunaan antiplatelet dipantau pada pasien saat keluar dari RS atau
pada penggunaan di rumah. Menurut penelitian Huang et al. (2011) menyatakan
bahwa penggunaan aspirin jangka panjang secara signifikan mempengaruhi
pendarahan saluran cerna bagian atas dengan nilai p=0,004.
Hasil penelitian pengaruh penurunan kesadaran terhadap pendarahan
saluran cerna memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p<0,001. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian Hamidon and Raymond (2006) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara GCS score
dengan pendarahan salura cerna, nilai p<0,105 OR= 1,45 (IK 95% 0,73-27,3).
Hasil analisis pengaruh komorbiditas terhadap pendarahan saluran cerna
menghasilkan nilai p>0,05 untuk dislipidemia, diabetes mellitus, yang
menunjukkan tidak ada hubungan sedangkan komorbiditas yang memiliki
hubungan dengan pendarahan saluran cerna yaitu hipertensi dengan nilai p= 0,048
OR = 0,516 (IK 95% 0,267-0,997). Hasil ini berbeda dengan pelitian Ogata et al.
(2014) yang menyatakan bahwa faktor resiko hipertensi tidak memiliki hubungan
yang bermakna dengan pendarahan saluran cerna, nilai p= 0,600.
Hasil analisis pengaruh obat lain yang digunakan terhadap pendarahan
saluran cerna menghasilkan nilai p>0,05 untuk penggunaan NSAID dan
kortikosteroid hal ini menunjukan tidak ada pengaruh dari obat NSAID dan
kortikosteroid. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Walace and Linda
(2008) menyatakan bahwa NSAID mempunyai hubungan signifikan terhadap
pendarahan saluran cerna. NSAID menghambat COX-1 dan COX-2 dimana dapat
menginduksi terjadinya ulcer. Penghambatan COX-1 dimana COX-1 berfungsi
sebagai produksi prostagladi. Prostagladin berfungsi sebagai pertahanan mukosa
lambung, sehingga menyebabkan terjadinya tukak lambung yang memicu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terjadinya pendarahan saluran cerna. Pada penelitian ini NSAID tidak mempunyai
pengaruh terhadap pendarahan saluran cerna kemungkinan karena penggunaan
NSAID jangka pendek. Pada penelitian Waganugraha et al (2010) menyatakan
bahwa penggunaan NSAID jangka panjang menyebabkan iritasi lokal mukasa
lambung menjadi lebih lama dan hebat. Mekanisme kortikosteroid mempengaruhi
pendarahan saluran cerna karena kortikosteroid menginduksi ulcer dan pendarahan
saluran cerna dimana ulcer terbentuk akibat penghambatan sintesis prostaglagin
pada phospholipase A (Dowling, 2011).
Hasil analisis bivariat pada penggunaan bersama Antikoagulan memiliki
hubungan yang bermakna terhadap kejadian pendarahan saluran cerna dengan nilai
p<0,018. Hal ini sama dengan hasil penelitian Barada et al. (2009) melaporkan
bahwa penggunaan antiplatelet bersama antikoagulan meningkatkan kejadian
pendarahan saluran cerna yang dapat memperburuk luaran klinis pasien. Obat
antikoagulan juga memiliki efek samping pendarahan saluran cerna. Mekanisme
obat antiplatelet plus antikoagulan menyebabkan peningkatan pendarahan yaitu
obat antiplatelet yang membuat ulcer dan erosi pada saluran cerna dan obat
antikoagulan yang memicu pendarahan dari lesi yang ada (Pipilis et al., 2014).
Tabel IV. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik
Karakteristik OR IK 95% Nilai p
Penurunan Kesadaran 20,742 8,305-51,806 <0,001
Komorbid Hipertensi 0,418 0,171-1,025 0,057
Penggunaan bersama Antikoagulan 1,981 0,639-6,145 0,236
Hasil data analisis bivariat yang nilai p <0,005 dilakukan analisis
multivariat. Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa penurunan kesadaran
meningkatkan resiko pendarahan saluran cerna dengan nilai p <0,001 OR= 20,742
(IK 95% 0,171-1,025). Hasil ini sama dengan penelitian Ruijun et al. (2014) yang
menggunakan data dari China National Stroke Registry menyatakan bahwa
penurunan kesadaran (yang dilihat dari penurunan GCS sebanyak 1 poin)
mempengaruhi pendarahan saluran cerna pada pasien stroke iskemik akut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
nilai p = 0,01 OR=1,06 (IK 95% 1,01-1,11). Penurunan kesadaran meningkatkan
resiko pendarahan saluran cerna karena hampir semua pasien pendarahan saluran
cerna mengalami anoreksia dan penurunan status gizi sehingga akan mempengaruhi
kadar protein di dalam darah yang menyebabkan tubuh kekurangan asam amino
esensial untuk mensintesis berbagai macam zat dan hormon (Faridah dan Farida,
2017).
Hasil analsis multivariat menunjukan bahwa hipertensi tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan pendarahan saluran cerna dengan nilai p <0,057
OR= 0,418 (IK 95% 0,171-1,025). Hasil peneletian Ogata et al. (2014) melakukan
penelitian yang menggunakan 6,529 pasien stroke iskemik yang mengalami
hipertensi dengan pendarahan saluran cerna berdasarkan analisis multivariat
dinyatakan bahwa tidak memiliki hubungan yang signifikan antara hipertensi
dengan pendarahan saluran cerna. Pada penelitian ini juga menunjukan bahwa
penggunaan obat bersama antikoagulan tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan pendarahan saluran cerna yang dianalisis menggunakan analisis multivariat
dengan nilai p = 0,236. Pada penelitian Debora et al. (2016) menunjukan hasil yang
sama bahwa penggunaan antiplatelet dengan antikoagulan tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan nilai p = 0,886.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti hanya melihat kejadian
pendarahan saluran cerna selama rawat inap saja. Pada penggunaan antiplatelet
jangka panjang yang dapat menyebabkan pendarahan saluran cerna, seharusnya
dilakukan pemantauan setelah pasien keluar dari rumah sakit atau saat sudah
dirumah untuk melihat kejadian pendarahan dengan durasi penggunaan antiplatelet
yang lebih lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
KESIMPULAN
Tidak ada perbedaan dalam penggunaan antiplatelet tunggal dan ganda terhadap
kejadian pendarahan saluran cerna pada pasien stroke iskemik akut di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melihat penggunaan antiplatelet yang
mempengaruhi pendarahan saluran cerna setelah keluar dari rumah sakit dengan
durasi penggunaan antiplatelet yang lebih lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR PUSTAKA
Barada, K., et al., 2009. Gastrointestinal Bleeding in the Setting of Anticoagulation
and Antiplatelet Therapy. J clin Gastroenterol, 43(1), 5.
Debora, R.S., Pinzon, R.T., Pramuditas, E.A., 2016. Pendarahan Saluran Cerna
Sebagai Faktor Prognosis pada Pasien Stroke Iskemik Akut. Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana.
Dowling, P., 2011. Corticosteroid & Nonsteroidal Antiinflammatory Drug
Interaction. NAVC Clinician’s Brief, 89.
Faridah, V.N., dan Farida., 2017. Penatalaksanaan pendarahan saluran cerna bagian
atas dengan nutrisi enteral dini terhadap kadar albumin. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 13(4), 188-195).
Gofir, A., 2009. Manajemen Stroke Evidence Based Medicine.
Goldstein, L.B. et al., 2011. Guidelines for primary prevention of stroke: a
guideline for healthcare professionals from the American Heart
Association. Stroke. 42, 517.
Hamidon, BB., and Raymond, AA., 2006. The risk factors of gastrointestinal
bleeding in acute ischemic stroke. Med J Malaysia, 61(3), 288-291.
Huang, S.E., Strate, L.L., Wendy, W., 2011. Long Term Use of Aspirin and the
Risk of Gastrointestinal Bleeding. Am J Med, 124(5), 426–433.
Junaidi, I., 2011. Stroke Waspadai Ancamannya.
Ng, Y.S., Stein, J., Ning, M.M., Schaeffer, R.M., 2007. Comparison of Clinical
Characteristics And Functional Outcomes of Ischemic Stroke in Different
Vascular Territories. Stroke, 38:2309-2314.
Ogata, T., Kamouchi, M., Mutshuo, R., et al., 2014. Gastrointestinal Bleeding in
Acute Ischemic Stroke: Recent Trends from the Fukuoka Stroke Registry.
Cerebrovascular Disease, 4, 156–164.
Pipilish, A., Makrygiannis, S., Chrisanthopoulou, E., et al., 2014. Gastrointestinal
Bleeding in Patients Receiving Antiplatelet and Anticoagulant Therapy:
Practical Guidance for Restarting Therapy and Avoiding Recurrences.
Hellenic J Cardiol, 55, 499-509.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pinzon, R.T., Adnyana, K.S.G., Sanyasi, R.D.L.R., 2016. Profil Epidemiologi
Stroke: Gambaran Tentang Pola Demografi, Faktor Resiko, Gejala Klinik,
dan Luaran Klinis Pasien Stroke.
Pinzon, R.T., 2016. AWAS STROKE.
Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar : Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Ruijun, Ji., Shen, H., Pan, Y., et al., 2014. Risk Score to Predict Gastrointestinal
Bleeding After Acute Ischemic Stroke. BMC Gastroenterology, 14, 130.
Sutrisno, A., 2007. Stroke? you must know before you get it.
Susanti, M.E., Pinzon, R., Sugiyanto., 2014. Evaluasi Penggunaan Obat
Antiplatelet Terhadap Kejadian Pendarahan Saluran Cerna Beserta Faktor
Resikonya Pada Pasien Stroke. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah
Mada.
The SPS3 Investigators, 2012. Effects of klopidogrel added to aspirin in patient
with recent lacunar stroke. New England Journal of Medicine, 367, 817-
825.
Wallace, J.L., and Linda, V., 2008. NSAID-induced gastrointestinal damage and
the design of GI-sparing NSAIDs. Current Opinion in Investigational
Drugs, 9(11), 1151-1156.
Waranugraha., Y., Suryana, B.P., Pratomo, B., 2010. Hubungan Pola Penggunaan
OAINS dengan Gejala Klinis Gastropati pada Pasien Reumatik. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 26(2), 107-111.
Wang, Y., Wang, Y., Zhao, X., Liu, L., Wang, D., Wang, C., et al., 2013.
Clopidogrel with Aspirin in Acute Minor Stroke or Transient Ischemic
Attack. New England Journal of Medicine, 369, 11–19.
Liu, Y. Qi, Z., Guo, S., Wang, Z., Yu, X., Ma, S., 2011. Role of Corticotrophin
Releasing Hormone in Cerebral Infarction-Related Gastrointestinal
Barrier Dysfunction. World J Emerg Med, 2(1), 59–65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 4. Perhiitungan Sampel Penelitian
Penjabaran perhitungan sample menggunakan software Openepi Sample Size
Calculators:
1. Kesalahan tipe 1 (𝛼) ditetapkan sebesar 5% 100%-5% = 95% 0,05
(Dahlan, 2010).
2. Kesalahan tipe 2 (𝛽) ditetapkan sebesar 20% sehingga power 100 – 20% = 80%
0,8 (Dahlan, 2010).
3. Ratio of unexposed to exposed sampel 1,0 merupakan selisih proporsi yang
dianggap bermakna (Dahlan, 2010).
4. Percent unexposed with outcome 14 (angka kejadian pendarahan saluran
cerna sebesar 13,9%) (Hansen dkk, 2010).
5. Odds ratio 3 (Susanti et al, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Kontrol (Tidak Pendarahan Saluran Cerna)
No Nama
Pasien
Usia
(Tahun)
Jenis
Kelamin
Pendarahan
Saluran
Penurunan
Kesadaran
Faktor resiko Terapi
Antiplatelet
Dosis Dosis Aturan Obat lain
HT DM Dislipid Aspirin CPG Pakai NSAID Kortiko Antikoagulan
1 Bp. AW 61 1 2 2 1 2 1 1 - 75 1X1 2 2 2
2 Bp.MW 80 1 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
3 Ny. WG 84 2 2 1 1 1 2 2 100 75 1X1 1 2 2
4 Ny. CH 60 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
5 Ny. SE 76 2 2 1 1 1 1 2 100 75 1X1 2 2 2
6 Ny.TF 58 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 1 2 2
7 Bp. HF 85 1 2 2 1 1 2 2 100 75 1X1 2 2 2
8 Bp. AP 60 1 2 2 1 2 1 1
75 1X1 2 2 2
9 Bp. B 59 1 2 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
10 Bp.DJ 59 1 2 2 1 1 2 1 80
1X1 2 2 2
11 Bp. TP 84 1 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
12 Ny. S 68 2 2 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
13 Bp. WT 43 1 2 2 1 2 2 1 100
1X1 1 2 2
14 Bp. DM 66 2 2 2 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
15 Bp. S 62 1 2 2 1 2 1 1
75 1X1 2 1 1
16 Bp. SK 71 1 2 2 1 2 2 1
75 1X1 2 2 2
17 Ny. W 61 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
18 Ny. NW 58 2 2 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
19 Ny. SY 61 2 2 1 1 2 2 1
75 1X1 2 2 2
20 Ny. BS 68 2 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 1 2 1
21 Bp. PA 59 1 2 1 2 1 2 1 100
1X1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
22 Ny. L 68 2 2 2 2 1 1 1 100
1X1 2 2 2
23 Bp. JK 53 1 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
24 Ny. MA 67 2 2 2 1 1 2 1 100
1X1 2 2 1
25 Ny. SM 74 2 2 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
26 Bp. SR 44 1 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
27 Ny. SM 67 2 2 2 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
28 Ny. P 89 2 2 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
29 Bp. AS 52 1 2 2 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
30 Bp. SR 61-70 1 2 1 1 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
31 Ny. SL 56 2 2 2 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
32 Ny. WA 80 2 2 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
33 Ny. EL 47 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
34 Bp. SH >70 1 2 2 1 2 2 2 80 75 1X1 2 2 1
35 Ny. SI 71 2 2 2 1 1 1 2 100
1X1 1 2 1
36 Bp. BS 65 1 2 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
37 Ny. SR 71 2 2 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
38 Bp. MY 67 1 2 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
39 NY. TM 70 2 2 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
40 Ny. LT 81 2 2 2 1 2 2 2 80 75 1X1 1 2 2
41 Bp. CE 53 1 2 1 1 1 1 2 100 75 1X1 2 2 2
42 Ny. SP 45 2 2 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
43 Bp. PO 60 1 2 1 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
44 Bp. MT 70 1 2 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
45 Ny. RS 74 2 2 1 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
46 Ny. SH 72 2 2 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
47 Bp. PW 54 1 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
48 Bp. IS 72 1 2 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
49 Bp. GU 71 1 2 2 2 1 1 2 100 75 1X1 2 2 2
50 Ny. RA 52 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
51 Ny. SS 74 2 2 2 1 2 2 2 100
1X1 2 2 2
52 Bp. PS 67 1 2 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
53 Ny. SK 53 2 2 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
54 Ny. KR 83 2 2 2 1 2 1 1 80
1X1 2 2 2
55 Ny. JW 53 2 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 1 2 2
56 Ny. NG 46 2 2 2 2 1 2 2 100 75 1X1 2 2 2
57 Bp. SS 57 1 2 2 2 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
58 Ny. SM 70 2 2 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
59 Ny. BO 74 2 2 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 1
60 Ny. RW 58 2 2 2 1 2 2 1 100
1X1 2 2 1
61 Ny. WY 57 2 2 1 1 1 2 2 100 75 1X1 2 2 1
62 Bp. KH 65 1 2 2 1 2 2 2 80 75 1X1 2 2 2
63 Bp. JP 61 1 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
64 Ny. DT 64 2 2 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
65 Bp. AM 74 1 2 2 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
66 Bp. SE 74 1 2 2 2 2 2 2 80 75 1X1 2 2 2
67 Bp. HR 70 1 2 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 1 2
68 Bp. SJ 68 1 2 2 2 1 2 2 80 75 1X1 2 2 2
69 Ny. AM 57 2 2 2 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
70 Bp. TU 56 1 2 2 2 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
71 Ny. PA 54 2 2 2 1 1 1 1 100
1X1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
72 Bp. NU 72 1 2 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
73 Bp. AS 84 1 2 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
74 Bp. EH 64 1 2 2 1 1 1 2 80 75 1X1 2 2 2
75 Ny. RE 60 2 2 2 2 2 1 2 100 75 1X1 2 1 2
76 Bp. SA 73 1 2 2 2 2 1 1 80
1X1 2 2 2
77 Bp. PN 67 1 2 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
78 Bp. JA 77 1 2 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 1 2
79 Ny. SB 67 2 2 2 2 1 1 2 100 75 1X1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Kasus (Tidak Pendarahan Saluran Cerna)
No Nama
Pasien
Usia
(Tahun)
Jenis
Kelamin
Pendarahan
Saluran
Penurunan
Kesadaran
Faktor resiko Terapi
Antiplatelet
Dosis Dosis Aturan Obat lain
HT DM Dislipid Aspirin CPG Pakai NSAID Kortiko Antikoagulan
80 Bp. SI 70 1 1 1 1 1 2 1 100
1x1 2 2 1
81 Bp. SW 72 1 1 2 2 1 2 2 80 75 1x1 2 2 2
82 Bp.AA 58 1 1 1 1 2 2 2 100 75 1x1 2 2 2
83 Ny. ST 68 2 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
84 Ny. SM 64 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
85 Bp.ZM 54 1 1 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
86 Ny. SR 84 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
87 Ny. DJ 72 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
88 Bp.ST 65 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
89 Bp. SK 80 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 1
90 Bp.AR 42 1 1 1 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
91 Bp.SM 57 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
92 Bp.S 55 1 1 1 2 1 2 2 100 75 1X1 2 2 2
93 Bp. SR 78 1 1 2 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
94 Bp.SO 77 1 1 2 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
95 Ny. P 69 2 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 1 2 2
96 Ny. SI 84 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
97 Bp. HP 75 1 1 2 2 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
98 Ny. MJ 70 2 1 1 1 2 2 1 100
1X1 1 2 1
99 Ny. T 62 2 1 1 1 1 2 2 100 75 1X1 2 2 2
100 Bp. LT 70 1 1 1 1 1 2 2 100 75 1X1 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
101 Ny.EW 68 1 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
102 Ny. WH 72 1 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 1
103 Bp. WD 67 1 1 2 1 1 1 1 100
1X1 2 2 2
104 Bp. KR 90 1 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
105 Bp. MS 68 1 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 1 2 1
106 Bp.SR 55 1 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
107 Ny.NH 42 2 1 2 1 1 1 1 100
1X1 2 2 2
108 Bp. JM 59 1 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
109 Bp. AH 62 1 1 1 1 1 1 2 100 75 1X1 2 2 2
110 Bp. SK 65 1 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
111 Bp. MB 64 1 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
112 Bp.PY 56 1 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
113 Bp. SR 80 1 1 1 2 2 1 1 100
1X1 2 2 1
114 Bp. SJ 56 1 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
115 Bp. ET 51 1 1 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
116 Bp. SO 70 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 1 2 2
117 Bp. RT 60 1 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 1
118 Ny. ES 60 2 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
119 Ny. MD 81 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
120 Bp. SD 72 1 1 2 1 1 2 1 100
1X1 2 2 2
121 Bp. MY 43 1 1 1 1 2 2 2 80 75 1X1 2 2 1
122 Ny. KA 81 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
123 Ny.TR 70 2 1 1 2 1 2 1 100
1X1 2 2 2
124 Ny. LA 41 2 1 1 2 1 2 1 100
1X1 2 2 2
125 Ny. RY 45 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
126 Bp. MT 48 1 1 1 1 2 1 1 100
1X1 2 1 2
127 Ny. SA 74 2 1 1 1 1 1 1 100
1X1 2 2 1
128 Ny. SR 69 2 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
129 Bp. KA 67 1 1 2 1 1 2 2 100 75 1X1 2 2 2
130 Bp. WK 59 1 1 1 1 2 2 1 80
1X1 2 2 2
131 Bp. TS 77 1 1 1 1 2 2 1
75 1X1 2 2 2
132 Ny.JH 76 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
133 Ny. KG 44 2 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 1
134 Bp. GY 53 1 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
135 NY. LM 19 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 1 2
136 Bp. MI 37 1 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
137 Ny. TM 64 2 1 1 1 1 1 1 100
1X1 2 2 2
138 Ny. TI 62 2 1 1 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
139 Ny. IS 61 2 1 1 2 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
140 Bp.DC 64 1 1 1 2 2 1 2 100 75 1X1 1 2 1
141 Bp. SD 63 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 1 2 1
142 Bp. JI 76 1 1 1 1 2 1 1 100
1X1 2 2 2
143 BP. SD 68 1 1 2 1 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
144 Bp. SS 51 1 1 1 2 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
145 Ny. TA 49 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
146 NY W 65 2 1 1 1 2 1 2 100 75 1X1 2 1 2
147 BP.S B 67 1 1 2 2 1 2 1 100
1x1 2 2 2
148 Bp. AF 52 1 1 1 2 2 1 1 100
1X1 1 2 2
149 Ny. MU 69 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
150 Ny. SI 72 2 1 1 2 2 1 2 100 75 1X1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
151 Bp. SI 58 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
152 NY.WR 78 2 1 1 2 1 2 2 100 75 1X1 2 2 1
153 Bp. SM 68 1 1 1 2 2 2 1 100
1X1 2 2 2
154 Ny. ML 74 2 1 2 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 1
155 Bp. SN 62 1 1 2 2 2 2 2 100 75 1X1 1 2 2
156 Bp. AT 56 2 1 1 1 2 2 2 100 75 1X1 2 2 2
157 Bp. MH 53 1 1 1 1 2 2 1 100
1X1 2 2 2
158 Bp. RS 57 1 1 1 2 2 1 2 100 75 1X1 2 2 1
Keterangan :
1= ya, 2 = tidak. Pada terapi antiplatelet 1 = tunggal dan 2 = ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 8. Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Pendarahan
Saluran Cerna dengan Tidak Pendarahan Saluran Cerna
JENIS KELAMIN
Uji chi square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
USIA
UJI T-TEST
Crosstab
Pendarahan Saluran Cerna
Total Ya Tidak
Usia >70 Count 21 25 46
% within Usia 45.7% 54.3% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 26.6% 31.6% 29.1%
% of Total 13.3% 15.8% 29.1%
61-70 tahun Count 29 26 55
% within Usia 52.7% 47.3% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 36.7% 32.9% 34.8%
% of Total 18.4% 16.5% 34.8%
51-60 tahun Count 19 23 42
% within Usia 45.2% 54.8% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 24.1% 29.1% 26.6%
% of Total 12.0% 14.6% 26.6%
40-50 tahun Count 8 5 13
% within Usia 61.5% 38.5% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 10.1% 6.3% 8.2%
% of Total 5.1% 3.2% 8.2%
< 40 tahun Count 2 0 2
% within Usia 100.0% 0.0% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 2.5% 0.0% 1.3%
% of Total 1.3% 0.0% 1.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Total Count 79 79 158
% within Usia 50.0% 50.0% 100.0%
% within Pendarahan Saluran
Cerna 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.585a 4 .465
Likelihood Ratio 4.365 4 .359
Linear-by-Linear Association .935 1 .334
N of Valid Cases 158
a. 2 cells (20.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 1.00.
Group Statistics
Pendarahan Saluran Cerna N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Usia Ya 79 63.49 12.383 1.393
Tidak 79 65.33 10.324 1.162
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t df
Usia Equal variances assumed 1.319 .253 -1.012 156
Equal variances not assumed -1.012 151.112
Independent Samples Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
t-test for Equality of Means
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower
Usia Equal variances assumed .313 -1.835 1.814 -5.418
Equal variances not
assumed .313 -1.835 1.814 -5.419
Independent Samples Test
t-test for Equality of
Means
95% Confidence Interval
of the Difference
Upper
Usia Equal variances assumed 1.747
Equal variances not assumed 1.748
REGRESI LOGISTIK
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 73.734 5 .000
Block 73.734 5 .000
Model 73.734 5 .000
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square Nagelkerke R Square
1 145.300a .373 .497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates
changed by less than .001.
Classification Tablea
Observed
Predicted
Pendarahan Saluran Cerna
Percentage Correct Ya Tidak
Step 1 Pendarahan Saluran Cerna Ya 65 14 82.3
Tidak 18 61 77.2
Overall Percentage 79.7
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig.
OR
Adjusted
95% C.I.for
OR
Lower
Step 1a jenkel 1.213 .460 6.955 1 .008 3.364 1.366
kesadaran 3.032 .467 42.154 1 .000 20.742 8.305
hipertensi -.871 .457 3.633 1 .057 .418 .171
Dislipidemia -.218 .460 .225 1 .635 .804 .327
Antikoagulan .684 .578 1.402 1 .236 1.981 .639
Constant -5.883 1.758 11.198 1 .001 .003
Variables in the Equation
95% C.I.for EXP(B)
Upper
Step 1a jenkel 8.287
kesadaran 51.806
hipertensi 1.025
Dislipidemia 1.980
Antikoagulan 6.145
Constant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BIOGRAFI PENULIS
Ni Putu Gita Yanti, lahir di Gianyar, 8 September 1996
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Anak dari
pasangan I Nyoman Tri Budi Artanto dan Ni Wayan Sugiari.
Penulis menempuh pendidikan di TK Purwokanti II Lotunduh
pada tahun 2001 – 2002, SD N 1 Singapadu Tengah pada
tahun 2002 – 2008, SMP N 2 Sukawati pada tahun 2008 –
2011, SMA N 1 Gianyar pada tahun 2011 – 2014, dan pada
tahun 2014 meneruskan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selama Menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi USD penulis
pernah aktif dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan dan kepanitian seperti
menjadi anggota divisi Dana dan Usaha pada acara Pharmacy 3ON3 and Dance
Competition (2016), divisi Dana dan Usaha pada acara Penyuluhan Gerakan
Keluarga Sadar Antibiotik (2016), divisi Acara pada acara Kampanye Informasi
Obat (2015) dan peserta Seminar Nasional Kefarmasian “Herbal Medicine as
Alternative and Complementary Treatment for Patients” pada tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related