perancangan kota
Post on 25-Jan-2016
11 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERANCANGAN KOTA
1. Identifikasi kulitas citra kotaTerdapat beberapa elemen kota yang menjadi citra kota di Perkotaan Wonosari.
a. Path
Path sebagai jalur peregerakan setiap individu untuk memperoleh pengalaman
dalam sebuah ruang kota. Berdasarkan dengan konsep Urban Ecotourism yang di
kembangkan di keempat kecamatan yang masing – masing kecamatan memiliki
potensi pariwisata andalan atau utama yang termasuk dalam Path adalah Jalan di
sekitar lokasi pariwisata Kars Mulo, Desa Mulo kecamatan Wonosari, Jalan di sekitar
lokasi pariwisata Kali suci di kecamatan semnu, jalan di sekitar lokasi pariwisata Air
terjun Sri Gethuk kecamatan Playen dan jalan di sekitar lokasi pariwisata Goa Pindul
kecamatan Karangmojo. Dengan adanya jalur Path yang ada di beberapa lokasi
pariwisata yang memadai dapat mendukung perkembangan pariwisata.
b. Edges
Batas antar kawasan yang dapat menjadi elemen prnting untuk memberi konsepsi
khusus mengenai sebuah kawasan. Di Perkotaan Wonosari seperti batas Gapura
“Selamat Datang di Wonosari” yang menjadi batas antara kecamatan Wonosari dan
kecamatan Playen, batas gapura “Selamat Datang di Goa Pindul” yang menunjukan
akses menuju lokasi pariwisata Goa Pindul di Kecamatan Karangmojo dan batas
Gapura menuju lokasi pariwisata Kali Suci kecamatan Semanu.
c. Districts
Sebuah kawasan bagian dari ruang kota yang memiliki karakter tertentu. Keterkaitan
antar districts dan path menjadi dasar dalam mengenali struktur ruang kota. Yang
termasuk dalam Districts adalah Desa Wisata Bejiharjo yang berada di kecamatan
Karangmojo dan Desa Ekowisata Pacarejo kecamatan semanu. Dengan keberadaan
desa wisata dan desa ekowisata yang strategis yaitu dekat dengan Pariwisata Goa
Pindul dan Kali Suci dapat memberikan manfaat dalam berbagai hal.
d. Nodes
Sebuah simpul atau tempat strategis yang menjadi titik bagi proses datang dan pergi
individu. Atau tempat dimana konsentrasi masa atau kegiatan kawasan
berkumpul.yang termasuk Nodes di perkotaan wonosari adalah Persimpangan yang
berada di perkotaan Wonosari, Area Transit terminal kota wonosari dan
persimpangan menuju lokasi pariwisata Kali Suci Kecamatan Semanu.
e. Landmark
Sebuah penanda atau simbol ruang berupa struktur fisik seperti bangunan dan ciri
geografis. Umumnya penanda atau simbol ini menjadi arahh/orientasi didalam ruang
kota. Contoh dari landmark dari landmark di perkotaan Wonosari adalah bundaran
BPD DIY menunjukan atau menandakan Kota Wonosari dan tulisan Gunung Kidul
yang berada di kecamatan Patuk menunjukan wilayah Gunungkidul.
2. Indentifikasi aspek spasial perancangan kota
a. Figure Ground Theory
Pendekatan dalam perancangan kota di lakukan melalui pemahaman hubungan
massa bangunan (Solid) sebagai “Figure” dan ruang terbuka (void) sebagai
“ground”. di perkotaan wonosari yang termasuk dalam solid atau masa bangunan
adalah kawasan perkantoran yaitu Kantor DPR, Kantor Bappeda dan Kantor Bupati.
massa bangunan beberapa kantor tersebut menyambung dan Ruang Terbuka (void)
mengikuti setiap massa bangunan seperti taman dan alun – alun di sekitar kantor.
b. Linkage Theory
Pendekatan dalam perancangan kota dilakukan melalui garis (lines) yang
menghubungkan elemen – elemen dalam ruang kota. Di perkotaan Wonosari
terdapat Pedestrian yang menjadi Linkage dan Ruang terbuka linear atau ruang
terbuka yang mengikuti arah jalan di kecamatan wonosari.
c. Place Theory
Pendekatan dalam perancangan kota di lakukan melalui pemahaman lebih lanjut
mengenai Konteks sosial, Budaya, Sejarah dan alam. di perkotaan Wonosari yang
termasuk dalam Place theory adalah kawasan Candi Gondang kecamatan
Karangmojo menunjukan kasawan tersebut termasuk dalam kawasan atau tempat
sejarah (Herritage) dan kawasan Wisata Goa Pindul di kecamatan Karangmojo
sebagai kawasan atau wisata alam.
3. Identifikasi 8 elemen perancangan kota
a. Tata Guna Lahan
Tata guna lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah peruntukan
lahan sebuah kota. Ruang- ruang tiga dimensi (bangunan) akan di bangun di tempat
– tempat sesuai dengan fungsi bangunan tersebut. (Hamid Shirvani). Di Perkotaan
Wonosari terdapat Kawasan Pariwisata Goa Pindul. dalam kawasan pariwisata
tersebut akan terdapat beberapa guna lahan yaitu terdapat Perdagangan, pertanian,
Wisata dan Permukiman.
b. Bentuk dan massa Bangunan
Membahas mengenai bagaimana bentuk dan massa – massa bangunan yang ada
dapat membentuk suatu kota serta bagaimana hubungan antar – (banyak
bangunan) yang ada (Hamid Shirvani). Bentuk dan massa bangunan dapat meliputi
kualitas yang berkaitan dengan penampilan bangunan (Hamid Shirvani) yaitu :
1) Ketingian Bangunan
Ketinggian bangunan berkaitan dengan jarak pandangan manusia, baik yang
berada dalam bangunan maupun yang berada pada jalur pejalan kaki (luar
bangunan). Di Perkotaan Wonosari rata – rata bangunannya adalah dua
lantai.
2) Koefesien Dasar Bangunan
Adalah luas tapak yang tertutup di bandingkan dengan luas tapak
keseluruhan. Koefesien Dasar bangunan di maksudkan untuk menyediakan
area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar tidak keseluruhan tapak
didisi denga bangunan. Diperkotaan Wonosari terdapat Ruang terbuka yang
menyeimbangi keberadaan bangunan seperti terdapat taman maupun alun –
alun yang berada di antara bangunan dan dapat membantu dalam
penyerapan air kedalam tanah.
3) Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan bangunan merupakan jarak bangunan terhadap as jalan. di
perkotaan wonosari terdapat bangunan yang memiliki garis sempadan
sehingga dapat mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota serta
berfungsi sebagai jarak keselamatan pengguna jalan.
c. Sirkulasi dan Parkir
Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk
dan mengontrol pola kegiatan kota, Diperkotaan Wonosari Sirkulasinya mulai padat
pada jam – jam tertentu seperti jam pergi dan pulang kerja dengan di dukung oleh
aksesbilitas yang baik. Tempat parkir di Perkotaan Wonosari pada setiap bangunan
seperti perkantoran menyediakan tempat parkir dan masyarakat yang datang ke alun
– alun memanfaatkan tepi jalan sebagai lahan parkir.
d. Ruang Terbuka
Ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk kehidupan manusia, baik secara
individu maupun kelompok. Di perkotaan Wonosari terdapat Alun – alun Sebagai
ruang terbuka atau tempat berkumpulnya masyarakat untuk berkreasi maupun
aktivitas lain seperti event – event yang di laksanakan oleh pemerintah dan
masyarakat.
e. Jalur Pejalan Kaki
Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen – elemen
dasar desain tata kota dan pola –pola aktivitas serta sesuai dengan rencana
perubahan atau pembangunan fisik kota di masa mendatang. Di perkotaan Wonosari
telah di sediakan jalur pejalan kaki bagi masyarakat sehingga dapat di manfaatkan
dengan baik.
f. Aktivitas Pendukung
Semua fungsi bangunan dan kegiatan – kegiatan yang mendukung ruang public
suatu kawasan kota. Di perkotaan Wonosari terdapat berbagai aktivitas pendukung
seperti pedagang Kaki Lima yang berada di sekitar alun – alun.
g. Signage
keberadaan Penandaan atau Signage adalah petunjuk arah jalan. Di perkotaan
Wonosari terdapat petunjuk arah jalan sebagai informasi Namun di beberapa tempat
wisata keberadaan Signage tidak strategis sehingga tidak dapat memberi petunjuk
arah yang jelas khususnya lokasi wisata di Perkotaan Wonosari.
PENUTUP
Citra Kota yang ada Pada Perkotaan Wonosari masih terpusat pada Kota Wonosari
yang termasuk kawasan perkantoran dan pemerintahan sedangkan kawasan wisata
lain yaitu di Playen, Semanu, Karangmojo, masih kurang penanda dan petunjuk
arah menuju lokasi wisata. Ruang Terbuka sebagian besar masih berupa Ladang,
semak dan sawah. Tempat berkumpul/ ruang publik masih terpusat di alun- alun
saja. Butuh banyak penambahan dalam citra kota dan elemen- elemen perancangan
kota untuk dapat memberikan persepsi citra kota bagi masyarakat dan pengunjung
wisatawan dan mempermudah bagi pengenalan lokasi wisata.
top related