peran strategis komite penunjang kpei news q4... · dan tanggung jawab dalam ... penting untuk...
Post on 30-Aug-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
indeks >>Peran strategis komite Penunjang kPei1
Account Operator, Mengefisienkan Perusahaan efek5
kegiatan kLik di Triwulan iii 2017
statistik kilas Peristiwa7 8
63 Mengenal dekat Profil komite-komite di kPei
Divisi Sumber Daya Manusia dan UmumMenjadi Jembatan antara karyawan dan Manajemen 4
arTikeL uTaMa
alam mengemban tugas sebagai penyedia jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI punya wewenang khusus dalam merumuskan
peraturan bagi Anggota Kliring (AK). Meski punya wewenang, menurut Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, pihaknya harus berpegang teguh pada prinsip kehatihatian dalam menjalankan kewenangan yang diemban. “Sebagai Perusahaan yang tunduk pada aturan OJK, KPEI didukung perangkat khusus, yaitu komitekomite yang menunjang kerja KPEI,”ujar Hasan.
Ada dua komite utama yang mendukung kinerja KPEI, Tugas komite utama ini diatur dalam Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa pasal 27, yakni Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko serta Peraturan Bapepam dan LK No V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan angka 3 huruf d) mengenai pembentukan komite oleh KPEI yang bertugas menetapkan haircut. Selain itu, juga diperjelas melalui Peraturan KPEI No. II9 tentang Komite dan No II11 tentang
D
Sesuai amanat Peraturan OJK dan BapepamLK, tugas KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan ditunjang sejumlah komite penting. Komitekomite punya peran strategis agar proses kliring dan penjaminan berjalan sesuai koridor.
Peran strategis komite Penunjang kPei
e d i s i 4 I Tr i w u l a n i V l 2 0 1 7
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1KPEI Newsletter
Komite Haircut. Pertama, Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (Komite KKPR), yang tugasnya memberi masukan terkait kebijakan pengelolaan risiko penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan kebijakan investasi Dana Jaminan. “Bisa dikatakan posisi Komite KKPR ini menjadi penyeimbang. Usul serta saran komite wajib didengarkan. Karena perannya sebagai penyeimbang, maka unsur keanggotaan komite datang dari perwakilan AK,” ujar Hasan. Komite kedua
“Sebagai Perusahaan yang
tunduk pada aturan OJK, KPEI didukung
perangkat khusus, yaitu komitekomite
yang menunjang kerja KPEI”– Hasan Fawzi -
KPEI Newsletter2
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
disebut Komite Haircut. Komite ini punya tugas menentukan besaran haircut atas saham yang dimiliki Perusahaan Efek. Berbeda dengan Komite KKPR, Komite Haircut beranggotakan dari perwakilan AK, SRO dan praktisi yang memahami pasar modal terutama mengenai valuasi saham.
Sementara, dua komite lainnya yakni Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris terkait laporan keuangan dan pengendalian internal yang dijalankan Perusahaan. Kedua, Komite Investasi yang memberi masukan kepada Direksi dalam memutuskan strategi investasi keuangan.
Tugas Pokok koMiTe uTaMa
Untuk merealisa sik an kewenangan yang diamanatkan peraturan, anggota Komite KKPR diwajibkan mengadakan rapat rutin minimal sekali dalam dua bulan, sementara Komite Haircut setiap sebulan sekali. Hasil rapat tersebut harus dibuat dalam bentuk catatan tertulis. Selain merumuskan rencana kebijakan kredit dan pengendalian risiko, Komite KKPR juga berwenang melakukan penanganan masalah kepailitan AK, memberikan persetujuan atas besaran biaya jasa akuntansi dan audit laporan keuangan Dana Jaminan dan merekomendasikan nilai penyisihan laba bersih Perusahaan untuk dijadikan Cadangan Jaminan. Roni Gunardi, Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko KPEI menambahkan, agar kebijakan kredit dan pengendalian risiko berjalan optimal, KPEI juga meminta masukan soal kebijakan investasi Dana Jaminan yang dalam prosesnya harus mendapat persetujuan Komite KKPR. “Termasuk dalam pemilihan bank untuk penempatan dana maupun pilihan investasi pada portfolio Surat Berharga Negara yang masuk kriteria jaminan,” terang Roni.
Selain tugas, Komite KKPR punya sejumlah kewenangan yang diatur dalam Peraturan OJK seperti akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas untuk mengetahui data Dana Jaminan dan data lain terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko KPEI. Saat melak
A R T I K E L U TA M A
sanakan tugas, Komite KKPR diwajibkan untuk bekerja sama dengan Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko (Divisi PPR) KPEI. “Misalnya, jika ada kejadian gagal bayar, biasanya kami mengundang Komite KKPR dan meminta pendapat soal penanganannya. Jadi Komite ini bisa melihat dari sisi governance,” ujar Roni. Di sisi lain, Komite KKPR diamanatkan untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepada OJK yang harus disampaikan rutin setiap bulan. Isi laporan terutama tentang posisi Dana Jaminan yang tidak terpisahkan dari kegiatan Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Bulanan.
Berikutnya, Komite Haircut yang punya tugas dan tanggung jawab dalam menentukan faktor pengurang nilai pasar wajar efek (haircut). Perubahan nilai haircut dapat mempengaruhi Modal Kerja Bersih
Disesuaikan (MKBD) AK. Sesuai ketentuan OJK, aset yang masuk perhitungan haircut meliputi Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat di Bursa maupun Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa. “Setelah ditetapkan, komite wajib mengumumkan besaran nilai haircut melalui website KPEI, selambatnya satu hari bursa sebelum diberlakukan,” ujar Hasan.
Seperti halnya pada Komite KKPR, Komite Haircut juga punya kewenangan penuh dan tidak terbatas untuk mengakses data fundamental dan data transaksi emiten dalam lingkup tugas Komite serta didaulat untuk bekerja sama dengan Divisi PPR saat melaksanakan tugasnya. Komite Haircut punya kewajiban membuat laporan berkala pada AK setiap akhir bulan. Laporan ini diperlukan AK untuk jadi acuan dalam membuat laporan posisi MKBD maupun agunan.
Menurut Hasan, semua tugas komite dilaksanakan dalam koordinasi yang harmonis dengan divisidivisi di internal KPEI. Pemenuhan atas amanat Peraturan merupakan bagian dari tuntutan pelaksanaan good corporate governance. Untuk memastikan bahwa kerja komite dalam mendukung kerja KPEI berjalan sesuai tata kelola, diadakan audit rutin. Bahkan, jika diperlukan, OJK turun langsung untuk melakukan pemeriksaan.F
[TiM redaksi]
Menjalankan apa yang sudah diamanatkan dalam Peraturan, menjadi kewajiban KPEI untuk membentuk suatu komite. Kali ini, KPEI Newsletter mengangkat headline terkait peran strategis komitekomite di KPEI yang mendukung operasional Perusahaan serta pemenuhan pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Tersaji pula ulasan menarik pada kolom artikel khusus, dengan mengenal lebih dekat profil para anggota komite KPEI. Pada kolom edukasi, dipaparkan peran Account Operator dalam penyelesaian transaksi bursa yang merupakan “barang baru” di dunia pasar modal Indonesia. Artikel yang tak kalah penting adalah Profil Divisi Sumber Daya Manusia & Umum yang menjadi penghubung Manajemen dengan karyawan KPEI.
Kami berharap semua artikel di atas, menarik untuk disimak dan pastinya dapat menambah wawasan para pembaca.
Salam,Redaksi
E D I T O R I A L
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat: Direksi PT KPEI
Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan
dewan redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, Mohamad Yaser Arafat, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia
alamat redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120Toll Free 0800-100-KPEI (5734)email: customer.care@kpei.co.idwebsite www.kpei.co.id
Pemenuhan atas amanat Peraturan merupakan bagian dari tuntutan pelaksanaan good corporate governance.
3
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
KPEI Newsletter
ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. oleh karenanya kita perlu mengenal sosok para komite
yang senantiasa mengawal kPei dalam menjalankan operasionalnya.
A R T I K E L K H U S U S
ebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, eksistensi KPEI sudah dipagari dengan banyak
nya peraturan. Operasional KPEI pun diawasi dan dievaluasi secara rutin, baik oleh OJK maupun KomiteKomite yang diamanatkan Peraturan OJK dan BapepamLK. Keberadaan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko serta Komite Haircut di KPEI manjadi contoh pelaksanaan good corporate governance dalam menunjang operasional Perusahaan. Kedua komite tersebut memiliki tugas dan wewenang yang berbeda, dimana penjelasannya dapat dibaca melalui artikel utama bulletin ini.
koMiTe kebiJakan krediT dan PengendaLian risiko
Personel yang terpilih menjadi anggota Komite KKPR datang dari usulan AK, selanjutnya ditetapkan 5 orang anggota dengan memperhitungkan tingkat keterwakilan baik dari AK lokal atau asing serta mempertimbangkan pangsa pasar dari AK tersebut yakni pada nasabah ritel atau institusi.
Masa tugas komite ini minimal 1 tahun dengan periode keanggotaan sesuai dengan masa jabatan Direktur yang bersangkutan. Adapun profil Komite KKPR sebagai berikut:l R.M Irwan, merupakan Direktur PT
CIMB Sekuritas Indonesia dan telah menamatkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Indonesia, Jakarta;
l Rosmini Lidarjono, merupakan Wakil Presiden Direktur PT Panin Sekuritas Tbk dan sudah menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta;
l Tjeng Susanty Wijaya, beliau sebagai Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan telah mendapat kan gelar Magister Manajemen dari Institut Pengemban
sia, Jakarta;l Edwin J Sebayang, berasal dari ka
langan profesional yang saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Riset PT MNC Sekuritas dan telah mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas Brawijaya, Malang;
l John CP Tambunan, merupakan Direktur PT Citigroup Sekuritas Indonesia yang telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta;
l Lisana Irianiwati, beliau merangkap sebagai anggota Komite KKPR KPEI yang merupakan Managing Director PT Mandiri Sekuritas. Beliau telah menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
l Riza Rachbini, merupakan Direktur Eksekutif PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia dan telah menamatkan pendidikan Master di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia, Jakarta;
l Rudy Utomo, adalah Direktur Utama PT Evergreen Capital dan telah menyelesaikan Studi Manajemen Ekonomi di Universitas Atmajaya, Jakarta;
l Hamdi Hassyarbaini, adalah Direktur PT Bursa Efek Indonesia yang telah mendapatkan gelar Magister Manajemen Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta;
l Samsul Hidayat, adalah Direktur PT Bursa Efek Indonesia yang telah mendapatkan gelar MBA dari Cleveland State University, Ohio;
l Syafruddin, merupakan Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang telah menamatkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, Bandung;
l Indriani Darmawati, merupakan Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta ;
l Sunandar, adalah Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia yang merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor, Bogor.F
[TiM redaksi]
S
gan Manajemen Indonesia, Jakarta;l Lisana Irianiwati, merupakan Mana
ging Director PT Mandiri Sekuritas dengan pendidikan terakhir Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
l Zaki Mubarak, sebagai Direktur PT Bosowa Sekuritas dan sudah menamatkan pendidikan Sarjana Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya.
koMiTe HAircut Hampir sama dengan Komite KKPR,
anggota Komite Haircut beranggotakan 11 orang. Dengan komposisi 5 orang dari perwakilan AK, 5 orang perwakilan SRO serta 1 orang profesional, biasanya dari kalangan analisis pasar. Komite ini memiliki masa tugas minimal 2 tahun untuk perwakilan dari AK dan profesional. Sedangkan, periode keanggotaan dari perwakilan SRO sesuai dengan masa jabatan Direktur yang bersangkutan. Adapun profil Komite Haircut sebagai berikut:l Budi Susanto, adalah Direktur PT
Danareksa Sekuritas yang telah menyelesaikan pendidikan Magister Ekonomi di Universitas Indone
Mengenal dekat Profil komite-komite di kPei
KPEI Newsletter4
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
P R O F I L
kepatuhan tata kelola. Selain komitmen yang kuat terhadap pekerjaan, untuk menjadi bagian dari divisi ini juga diperlukan integritas dan kemauan continuous improvement serta karakter customer-centered yang besar.
Unit Urusan Umum, kata Lucia, ibarat rumah tangga yang mengurus kebutuhan harian maupun kebutuhan strategis yang diperlukan Perusahaan. Kebutuhan harian seperti pengelolaan sarana kantor, layanan surat menyurat, kendaraan, perjalanan dinas, cleaning service, pengadaan alat tulis kantor, pembaharuan perangkat kerja, dan administrasi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga. Adapun kebutuhan strategis antara lain pengadaan barang dan jasa untuk pengembangan bisnis, pengelolaan aset, serta vendor mana-gement. Unit ini dikepalai oleh Kurnia Imam Rianto dengan anggota tim yang dimiliki sebanyak 14 orang.
Sementara, Unit SDM menangani urusan yang berhubungan dengan karyawan. Dari mulai perekrutan, personalia, pengelolaan dan pengembangan kompetensi, pengelolaan kegiatan komunikasi karyawan serta penilaian kinerja karyawan. Disampaikan Kepala
P R O F I L
demi kemajuan Perusahaan, divisi sumber daya Manusia dan umum dituntut menjadi partner yang mampu
menjaga kepentingan karyawan maupun Manajemen. komunikasi antar pihak yang efektif dan terjalin baik
menjadi kunci penghubungnya.
eberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan kuat menjadi salah satu elemen
penting untuk mewujudkan misi dan visi perusahaan. SDM yang berkualitas, mengedepankan profesionalitas, serta memiliki loyalitas tinggi, dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan untuk menyukseskan bisnis perusahaan. Di sinilah peran pengelolaan SDM diperlukan.
Bagi KPEI, penge lolaan SDM perlu mendapat perhatian khusus. Di tahun 2013, KPEI melakukan evaluasi peningkatan kapasitas orga nisasi yang menghasilkan restrukturisasi. Salah satunya, dibentuk Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum atau disingkat SUM. Pada Divisi SUM terbagi menjadi dua unit, yaitu Unit Sumber Daya Manusia dan Unit Urusan Umum. Sebelum menjadi divisi sendiri, SDM merupakan unit yang menjadi bagian dari Divisi Keuang an dan Akutansi, sedangkan Umum menjadi bagian dari Divisi Hukum.
Disampaikan oleh Kepala Divisi SUM Lucia Sintha Sari, kedua unit di bawah Divisi SUM menangani tugas dan fungsi yang cukup signifikan berbeda namun serupa dalam prinsip layanan serta
K
Menjadi Jembatan antara karyawan dan Manajemen
Unit SDM Yossy Oktoviany, unit SDM dibagi lagi menjadi tiga bagian yang meliputi Organization Development (OD), Personal Development (PD), dan Personalia dengan tim seba nyak 4 orang. Bagian OD bertanggung jawab untuk memastikan setiap posisi di Perusahaan jelas tugas dan tanggung jawabnya, melakukan man power planning dan mengevaluasi kesesuaian struktur organisasi dengan perkembang an bisnis seperti yang tertuang dalam Rencana Bisnis Strategis Perusahaan. Unit ini juga bertanggung jawab atas proses penilaian karyawan dan reward mana-gement. Sedangkan PD bertanggung jawab atas program pelatihan dan pengembangan karyawan, melakukan survei karyawan terkait pengelolaan engagement karyawan terhadap perusahaan dan penilaian kepemimpinan dalam organisasi secara periodik. Untuk bagian Personalia, lebih menangani administrasi personalia seperti dokumen kontrak kerja, payroll, pajak, dan benefit karyawan, misalnya asuransi, me dical check-up dan dana pensiun karyawan.
Menurut Yossy, menghadapi era milenial ini, Unit SDM mendapat tantangan baru. Untuk mengakomodir karyawan muda dengan talenta bagus tentu berbeda de ngan karyawan ge nerasi sebelumnya. Selain itu, ditambahkan Lucia, divisi ini menghadapi tantangan internal lainnya. Seiring dengan meningkatnya umur Perusahaan, maka meningkat juga jumlah karyawan yang memasuki usia pensiun. Maka, diperlukan evaluasi atas keselarasan kebijakan retainment dan reward sesuai kebutuhan generasi yang berbeda tersebut agar tetap efektif bagi kinerja Perusahaan.
Sadar dengan tantangan yang bertambah ke depannya, KPEI terus menerus membekali karyawannya dengan pengetahuan dan program pelatihan. Diharapkan, karyawan yang handal akan membawa KPEI menjadi sebuah world class organization.F
[TiM redaksi]
Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum
5
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
KPEI Newsletter
baik. Selain itu, governance atas pencatatan dan pengawasan aset dan transaksi nasabah menjadi lebih baik. Bagi bank kustodian, terbukanya layanan jasa AO akan memberikan tambahan pendapatan bagi perusahaan dalam bentuk fee based income.
Untuk bisa membuka jasa AO, bank kustodian harus mengantongi persetujuan dari OJK terkait kepastian kesiap an dan keakuratan sistem yang dimiliki. Selanjutnya, AO wajib melakukan uji tuntas (due diligence) atas penyediaan jasa AO sesuai ketentuan yang dipersyaratkan OJK. Kemudian, KPEI akan melakukan pertemuan untuk uji coba sistem AO. Tahap berikutnya, KPEI dan calon AO membuat Non Disclosure Agreement (NDA) ter
kait pe ngujian sistem. Tahap terakhir, calon AO dan KPEI melakukan pengujian sistem milik AO dengan eCLEARS, sistem utama KPEI yang terhubung melalui Jaring an Terpadu Pasar Modal (JTPM).
Keberadaan AO telah lazim di pasar modal dunia. Di Indonesia, otoritas pasar modal te lah mengeluarkan Peraturan BapepamLK No.V.D.3 pasal 13 yang
memperbolehkan Perantara Pedagang Efek (PPE) menyerahkan fungsi pemasaran, fungsi pembukuan, fungsi kustodian, dan/atau fungsi teknologi informasi kepada pihak lain (outsourc-ing). Berdasarkan peraturan tersebut, layanan AO termasuk dalam fungsi kustodian, yang bertanggung jawab ter hadap pelaksanaan penyelesaian transaksi efek, meliputi penghitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi efek, pemindahan efek dan/atau dana, serta penyampaian konfirmasi tertulis kepada setiap nasabah.
Sinergi antara bank kustodian dan perusahaan efek melalui keberadaan AO akan memberikan warna baru bagi pasar modal Indonesia.F [TiM redaksi]
Keberadaan AO telah lazim di pasar
modal dunia. Di Indonesia, otoritas pasar modal telah memperbolehkan
Perantara Pedagang Efek menyerahkan fungsi pemasaran, fungsi pembukuan, fungsi kustodian, dan/atau fungsi
teknologi informasi kepada pihak lain.
tercatat ada 19 bank kustodian di KSEI dan 108 per usahaan efek yang menjadi Anggota Bur sa di BEI. Satu bank kustodian bisa melayani be berapa perusahaan efek sebagai AO.
Kehadiran AO memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan efek. Pertama, dengan menggunakan jasa AO, perusahaan efek bisa mengurangi biaya operasional seperti biaya pegawai, teknologi, dan sebagainya. Melalui AO, perusahaan efek dapat mengalihkan biaya operasional tetap (fixed cost) menjadi biaya operasional bergerak (variable cost) dan mentransfer sejumlah risiko operasional ke bank kustodian. Kedua, perusahaan efek dapat lebih fokus pada fungsi marketing dan penjualan, sehingga diharapkan volume transaksi bursa ikut meningkat.
Proses penyelesaian transaksi bursa dengan dialihkan kepada AO dapat dilakukan secara lebih efisien dan otomatis karena bank kustodian pada umumnya telah memiliki sistem yang lebih canggih sehingga risiko operasional dapat lebih termitigasi dengan
Perusahaan efek bisa lebih mengoptimalkan aktivi tas-nya sebagai Perantara Pedagang efek (PPe) dengan
kehadiran Account Operator (ao). bank kustodian yang memiliki izin sebagai ao berperan menjalankan fungsi
back office Perusahaan efek.
itibank NA menjadi pioner Ac-count Operator (AO) di pasar modal Indonesia. Dengan
layanan jasa ini, perusahaan efek bisa mendelegasikan aktivitas back office yang sebelumnya ditangani sendiri oleh perusahaan kepada AO. Layanan AO termasuk kegiatan penyelesaian transaksi bursa (settlement) dan asset ser-vicing. Perusahaan efek pertama yang menggunakan jasa AO bermitra dengan Citi Indonesia adalah PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI). Momentum dimulainya peran AO ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Citi Indonesia dengan CSI yang disaksikan KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) di pasar modal Indonesia pada Agustus lalu. Hadirnya AO diharapkan dapat menjadi momentum dimulainya implementasi perluasan peran Bank Kustodian, yaitu sebagai Account Operator, Settlement Agent dan ke depannya menjadi General Clearing Mem-ber. Demikian disampaikan Suryadi, Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian, dan Pinjam Meminjam Efek.
Saat ini, beberapa bank kustodian lain diantaranya BCA, Deutsche Bank, BNI dan Bank Mandiri menurut Suryadi juga tengah mempersiapkan diri untuk dapat melayani jasa AO bagi perusahaan efek. Di pasar modal Indonesia
C
Account Operator, Mengefisienkan Perusahaan efek
E D U K A S I
KPEI Newsletter6
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
lebih memahami fungsi SPI sebagai audit internal yang berusaha untuk memberikan kepastian bahwa risiko yang ada di KPEI telah dikelola secara baik, selain itu dijelaskan juga mengenai peran SPI dan kaitannya dengan Enterprise Risk Management, serta langkah – langkah yang dilakukan SPI ketika Risk Based Internal Audit dijalankan.
Sementara itu, pada tanggal 11 Agustus 2017, bertempat di Restoran Batik Kuring kawasan SCBD, KLIK melalui COPAS Band turut memeriahkan acara Seremoni HUT KPEI ke21 dengan
lagu – lagu pilihan yang mengajak para karyawan untuk turut bernyanyi bersama. Selain penampilan dari COPAS Band, COPAS Tari juga mempersembahkan tari Piring yang berasal dari Sumatera Barat. Seremoni ini kian meriah dengan adanya penampilan dari tiap –tiap Divisi yang mengundang gelak tawa seluruh karyawan, Direksi serta Dewan Komisaris KPEI.
Pada 18 Agustus 2017, KLIK melalui COP Bahasa mengadakan kegiatan KPEI Fun Corner (KFC), dengan konsep yang berbeda dari KFC sebelumnya, yaitu cooking class. Kelas memasak ini mengangkat tema healthy food. Pada kesempatan tersebut, diperagakan bagaimana cara membuat salad dan smoothie bowls. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris ini, menjadi ajang karyawan dalam menambah pengalaman berbahasa Inggris.
Thanks KLIK It’s Friday juga kembali hadir pada tanggal 22 September 2017, dengan tema “Legal Due Diligence”. Kegiat an ini bertujuan untuk mengetahui salah satu fungsi kerja dari Unit Hukum di bawah Divisi Hukum dan Keang
gotaan KPEI yakni proses investigasi dalam kaitannya dengan urusan hukum sebelum melakukan kerjasama de ngan pihak external KPEI.
Akhirnya, kegiatan KLIK di triwulan ke3 tahun ini ditutup dengan penyelenggaraan turnamen olahraga di Internal KPEI dalam rangka HUT KPEI ke21. Turnamen ini dijadwalkan pada bulan September hingga Oktober 2017. Adapun turnamen yang dipertandingkan adalah Futsal Futsil, Bulutangkis, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Squash, Catur, Photography.F [TiM redaksi]
kLik di Triwulan iii 2017
riwulan ke3 ini, dimulai dengan geliat turnamen olahraga untuk memperingati HUT Pasar Modal ke40. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan ada
lah Bulutangkis, Futsal, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Billiard, dan Catur. COP olahraga KPEI pun turut menurunkan atlit – atlit terbaiknya pada ajang turnamen yang biasa dilakukan setiap tahun ini, yang diselenggarakan pada 29 Juli 2017 di Arena Futsal Menara Imperium, Jakarta.
Cabang olahraga Futsal KPEI berhasil menjadi Runner up (Juara ke2) dan me ngan tarkan Bob Ker topati menjadi Top Scorer pada turnamen tahun ini. Harapan tim Fut sal KPEI menjadi juara sirna karena harus mengakui ke tangguh an juara ber tahan OJK pada par tai final dengan skor 42.
Cabang olahraga Tenis Lapangan juga turut memberikan persembahan juara kepada KPEI dengan menjadi Juara ke3, turnamen ini diselenggarakan pada 29 Juli 2017 di Kemang Club 25, Jakarta. Sebagai juara bertahan di cabang olahraga Tenis Meja, atlit – atlit KPEI berhasil mempertahankan gelar juara 1 dengan mengalahkan OJK pada partai final yang diselenggarakan di Main Hall BEI pada tanggal 5 Agustus 2017.
Tidak berhenti disitu, KPEI juga berhasil mendapatkan gelar juara pada cabang olahraga Billiard dengan menjadi Juara ke2 setelah dikalahkan Indonesia SIPF dan TICMI di partai final, pertandingannya sendiri dilakukan pada 5 Agustus 2017 di Main Hall BEI. Pada tanggal dan tempat yang sama, KPEI juga meraih juara 4 atas turnamen Catur. Sedangkan pada cabang olahraga Bulutangkis, KPEI harus mengurungkan niatnya meraih gelar setelah kalah melawan OJK pada pertandingan pertama di arena Bulutangkis, Manggala Wanabakti, Jakarta tanggal 30 Juli 2017.
Pada bulan Agustus, KLIK kembali mengadakan Thanks KLIK It’s Friday pada 4 Agustus 2017 bertempat di Ruang Rapat Utama KPEI, yang kali ini bertemakan “Risk Based In-ternal Audit” dengan pembicara dari Satuan Pemeriksa Internal (SPI). Sharing ini mengajak seluruh karyawan untuk
T
keikutsertaan kLikérs dalam Turnamen olahraga, Sharing informasi dan Penampilan seni Musik serta Tari.
E D U K A S I
7
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
KPEI Newsletter
Penggunaan (rp) biaya (rp)
Total Penggunaan 146,191,020,101,600 3,613,340,683
RataRata Bulanan 16,243,446,677,956 401,482,298
RataRata Harian 830,630,796,032 20,530,345
FasiLiTas intrAdAy
Data sampai dengan 29 September 2017
Data sampai dengan 29 September 2017
Tipe Produk Frekuensi (kali)
Volume (lembar) nilai (rp)
index Futures 69 72 32,155,300,000
Transaksi deriVaTiF
Data sampai dengan 29 September 2017
Data sampai dengan 29 September 2017
PenYeLesaian Transaksi bursa
S TAT I S T I K
Posisi dana JaMinanJenis Pasar nilai (rp) Persentase
Ekuiti 2,471,363,420,941 64.25%
Derivatif-Kontrak Berjangka 597,516,103 0.02%
Surat Utang 1,087,103 0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,374,375,713,271 35.73%
Total 3,846,337,737,418 100.00%
nilai (rp)
Cadangan Jaminan 144,433,407,765
Posisi Cadangan JaMinan
Data sampai dengan 29 September 2017
Data sampai dengan 29 September 2017
Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase
Bank Garansi 4,329,043,600,000 60.62%Deposito 2,252,271,490,990 31.54%Dana Minimum Kas 549,628,158,705 7.70%Saham Bursa 10,800,000,000 0.15% Total 7,141,743,249,695 100.00%
koMPosisi agunan OFFLinE
Data sampai dengan 29 September 2017
Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase
Uang 297,668,972,645 1.98%
Saham 14,557,350,187,981 96.87%
Obligasi 171,995,924,996 1.14%
Total 15,027,015,085,621 100.00%
koMPosisi agunan OnLinE
Data sampai dengan 29 September 2017
Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi
Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)
Total 55,362,262 2,144,952,171,071 1,280,403,426,610,850 561,125,097,600 510,122,918,849,400 61.79 44.46
Tertinggi harian 473,638 35,700,658,271 42,159,420,466,520 10,427,890,300 6,639,720,471,700 68.93 46.42
Rata-rata harian 314,558 12,187,228,245 7,275,019,469,380 3,188,210,782 2,898,425,675,281 61.79 44.46
Terendah harian 167,864 4,986,328,005 4,189,079,952,903 1,495,185,800 1,572,357,598,600 45.87 33.11
Transaksi PinJaM MeMinJaM eFek
bulanTotal rata-rata Harian Jumlah
Harinilai (rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) nilai (rp) Volume (lembar)
Januari 2,328,663,900 3,425,100 10 75,118,190 110,487 31Februari 4,167,843,000 996,500 13 148,851,536 35,589 28Maret 60,829,863,400 12,485,300 22 1,962,253,658 402,752 31April 10,010,063,900 6,379,800 15 333,668,797 212,660 30Mei 24,802,110,600 6,163,800 20 800,068,084 198,832 31Juni 4,846,197,500 1,563,300 9 161,539,917 52,110 30Juli 27,665,009,500 1,402,600 11 892,419,661 45,245 31Agustus 13,858,825,500 3,223,700 11 447,058,887 103,990 31September 6,613,217,500 913,300 9 220,440,583 30,443 30Total 155,121,794,800 36,553,400 120 568,211,703 133,895 273
aCs JuMLaH ak(ACS)
Volume (Lembar) nilai (rp) ak serah
ak Terima
Total 160,241,300 24,095,894,875 26 63
Tertinggi harian 113,464,700 15,289,225,000 4 26
Ratarata harian 5,341,377 803,196,496 1 2
Terendah harian
ALtErnAtE cASH SEttLEmEnt (aCs)
KPEI Newsletter8
Edisi 4 I Triwulan IV l 2017
K I L A S P E R I S T I W A
inhouse training tentang collateral managementTanggal 20 Juli 2017, KPEI mengadakan In-house Training terkait Collateral Management di Ruang Rapat KPEI, Jakarta yang bertujuan untuk me ningkatkan pengetahuan karyawan KPEI tentang tren pengelolaan collateral dan persiapan imple mentasi collateral management system yang ter integrasi.
kPei Menghadiri Peresmian kantor baru Pu-sat informasi Go Public surabayaKPEI turut menghadiri peresmian Kantor Baru Pusat Informasi Go Public Surabaya pada 29 Agustus 2017 yang dilakukan oleh Gubenur Jawa Timur, Soekarwo. Peresmian tersebut disaksikan juga oleh Kepala Ekesekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Direksi BEI dan Direktur Utama KPEI.
konferensi Pers Memperingati 40 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal indo-nesiaDalam rangka memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kem bali Pasar Modal Indonesia, OJK, BEI, KPEI dan KSEI menye leng garakan konferensi pers pada tanggal 11 Agustus 2017. Acara yang berlangsung di Main Hall BEI, Jakarta ini dibuka dengan pemaparan mengenai perkembangan dan peran central counterparty di pasar modal Indonesia oleh Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dan Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, serta didampingi oleh Direksi SRO.
edukasi kepada ksPM universitas atma Jaya YogyakartaTanggal 25 Juli 2017, KPEI bersama dengan BEI dan KSEI memberikan edukasi mengenai peran dan fungsinya di pasar modal Indonesia kepada Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Ruang Auditorium BEI, Jakarta.
sosialisasi kepada Media, investor dan Mahasiswa di kota banjarmasin dan balikpapanTanggal 2526 Juli 2017, KPEI mengisi acara sosialisasi Fasilitas AKSes yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ber temakan peran dan fungsi KPEI. Dilanjutkan dengan sosialisasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 27 Juli 2017. Acara ini termasuk salah satu rangkaian kegiatan Media Luncheon, Media Visit, Investor Gathering, dan Edukasi Kampus.
Penandatanganan Perjanjian KPEI dengan CitibankTanggal 30 Agustus 2017, KPEI melakukan penan datanganan perjanjian dengan Citibank terkait layanan Citibank sebagai Account Operator dalam penyelesaian transaksi bursa. Penandatanganan dila kukan oleh Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI dan Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia serta disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Direksi SRO, Dewan Komisaris KPEI dan pejabat Citibank Indonesia yang bertempat di Main Hall BEI, Jakarta.
seminar mengenai Perluasan Peran bank kustodian dalam Proses Penyelesaian Transaksi bursaTanggal 30 Agustus 2017, KPEI menyelenggarakan seminar dengan tema “Perluasan Peran Bank Kus todian dalam Proses Penyelesaian Transaksi Bursa” di Main Hall BEI, Jakarta kepada Anggota Kliring. Pembicara dalam se minar tersebut antara lain dari KPEI, Citibank Indonesia dan Citi Asia Pacific.
2017 asia Pacific Securities Leadership ForumTanggal 13 September 2017, Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi bersama dengan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis KPEI, Iding Pardi menghadiri 2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum di Hongkong. Forum tersebut membahas tentang per kem ba ngan mak ro eko nomi global dan regional, perkembangan infrastruktur pa sar modal, tren ope rasional tek no logi, ma najemen risiko serta cyber-security di industri pasar modal.
kunjungan bisnis korea exchange ke kPeiTanggal 28 September 2017, KPEI menerima kunjungan bisnis dari Korea Exchange (KRX) di Ruang Rapat KPEI, Jakarta. Pertemuan antara KRX dan KPEI tersebut membicarakan mengenai peran Central Counterparty di pasar derivatif serta sharing KRX dalam mendapatkan status Qualified Central Counterparty dari European Securities Market Association.
top related