peradaban mesir kuno

Post on 30-Jun-2015

3.197 Views

Category:

Education

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Materi pelajaran Sejarah kelas X mengenai peradaban di lembah sungai Nil, yaitu peradaban Mesir kuno.

TRANSCRIPT

Peradaban Kuno di Lembah Sungai Nil - Afrika

Kelompok 2

• Casey Aphrodita (07)• Dicky Marsellino (09)• Kriska Riskianingsih (15)• Lutfi Adi Prihastomo (17)• Sandyarini Melati Irawan (19)

Letak Geografis

• Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.

• Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer.

• Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Antara Laut Tengah dan Laut Merah terdapat Terusan Suez yang menghubungkan pelayaran Eropa dan Asia Terletak di benua Afrika

• Berikut ini adalah batas-batas geografis Mesir :

1. Sebelah Barat berbatasan : Libia

2. Sebelah Timur berbatasan : Laut Merah

3. Sebelah Utara berbatasan : Laut Tengah

4. Sebelah Selatan berbatasan : Sudan

KEBUDAYAAN MATERIAL

Hieroglyph

• Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno.

• Bentuk hurufnya dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf.

• Hieroglyph ini ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.

Contoh bentuk Hieroglyph ada pada Batu Rosetta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Rosetta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno.

Arsitektur

• Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti :a. Piramida (makam para firaun), b. Sphinx (singa berkepala manusia sebagai

lambang kekuatan dan kebijaksanaan),c. Obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon

Ra).

• Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti :

a. Piramida (makam para firaun),

b. Sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan),

c. Obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).

a. Piramida• Bangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbentuk

kerucut yang berfungsi untuk menyimpan mummi.• Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal

menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.

• Ada beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau manusia mengalami kesulitan untuk membuat konstruksi  kubah, oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah.

b. Sphinx

• Sphinx adalah makhluk mitos bertubuh singa berkepala manusia dalam mitologi Mesir. Sphinx juga dikenal dalam mitologi Yunani sebagai makhluk yang mengajukan teka-teki.

• Patung Sphinx paling terkenal terdapat di Giza, Mesir yang diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki tinggi 3 meter dan panjang 20 meter.

• Melambangkan watak gagah laksana singa dan kepribadian lembut laksana manusia.

c. Obelisk

• Monumen tinggi, ramping bersisi empat yang dimahkotai kemuncak berbentuk piramida.

• Obelisk purbakala biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal, sedangkan obelisk modern dibangun dari batu dan memiliki ruangan di dalamnya.

KEBUDAYAAN NON-MATERIAL

Mata Pencaharian

Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil, apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau mereka akan menghindar.

Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bisa dipergunakan setiap saat.

Pemerintahan

• Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen.

• Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

• Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerajaan Mesir yang besar.

• Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak.

• Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.

Keadaan Pemerintahan Mesir Dibagi Menjadi 3 Garis Besar:

1. Kerajaan Mesir Tua lahir setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar. Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

2. Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa Hyksos.

3. Patung Raja/Firaun Thutmosis III, Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.

Sistem Kepercayaan

Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme), juga mengenal kepercayaan bahwa roh orang mati tidak akan meninggal. Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain: Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi. Dewa Ra sebagai dewa matahari. Dewa Thoth sebagai dewa pengetahuan. Dewa Horus anak Dewa Osiris. Dewa Amon sebagai dewa bulan. Firaun (Pharaoh) sebagai penguasa kehidupan, politik dan

keagamaan, Firaun(Pharaoh) ini diistimewakan karena dianggap Dewa Horus, perantara manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.

DEWA OSIRIS•Kerajaannya terdapat di barat, ia menghakimi jiwa manusia menurut pahala yang mereka kumpulkan. •Secara tradisional ia ditampilkan berkulit hijau dengan mengenakan janggut firaun, sebagian tubuhnya dibalut seperti mummi, mengenakan mahkota yang unik dengan dua bulu burung unta di kedua sisinya, memegang atribut kait dan cambuk.

DEWA RA•Ra digambarkan sebagai tubuh seorang pria dengan kepala elang dengan Ankh dan tongkat di tangannya.• Ra terutama dipuja di Heliopolis (kota matahari) yang merupakan tempat pemujaan di Mesir kuno.•Orang-orang Mesir menganggap Ra sebagai penakluk kejahatan dan kebohongan dengan membawa cahaya untuk dunia.

DEWA THOTH•Thoth adalah salah satu dewa paling penting di peradaban Mesir kuno.•Dalam seni, ia sering digambarkan sebagai orang dengan kepala sebuah ibis atau babon. •Mitra femininnya adalah Seshat Kuil utama yang terletak di kota Khmun, yang kemudian diubah namanya menjadi Hermopolis Magna semasa era Greco-Roma.

DEWA HORUS•Bentuk perwujudan paling awal dari Horus adalah Rajawali yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir Atas dan juga merupakan salah satu dewa nasional pertama Mesir. •Dewa ini secara khusus dikaitkan dengan raja (firaun) yang ketika hidup dianggap sebagai manifestasi Horus di muka bumi dan sebagai Osiris ketika sudah wafat.•Horus melayani banyak fungsi di jajaran Mesir, terutama menjadi dewa matahari, perang dan perlindungan.

DEWA AMON•Amon, rekonstruksi dari bahasa Mesir; Yamānu (juga diucapkan Amun, Amoun, Amen, dan kadang Imen).•BahasaYunani; Ἄμμων (diucapkan Ammon), dan Ἅμμων  (diucapkan Hammon).• Amon adalah nama dewa dalam mitologi Mesir yang muncul secara berangsur-angsur dari konsep abstrak menjadi dewa pelindung Thebes dan menjadi salah satu dewa penting di Mesir Kuno sebelum memudar.

FIR’AUN

•Fir'aun (Arab: فرعون Firʻawn; bahasa Ibrani: ע�ה ר� (paroh; bahasa Inggris: Pharaoh ,פ�adalah gelar yang dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh penguasa Mesir kuno dari semua periode. •Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno.•Untuk penyederhanaan, terdapat kesepakatan umum di antara penulis modern untuk menggunakan istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua periode. •Firaun juga mengaku sebagai Tuhan

Astronomi

• Kehidupan agraris bangsa Mesir mempengaruhi terhadap pengetahuannya yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok tanam, panen atau berdagang, dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya, yaitu dengan mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis yang bertepatan dengan pasang naiknya air Sungai Nil.

• Hasilnya : mereka sudah mengenal kalender yaitu setahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulan 30 hari, jadi setahun ada 360 hari, kemudian direvisi menjadi 365 hari.

Sistem Pengawetan

• Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya apabila tidak rusak.

• Dari kepercayaan ini timbul usaha untuk mengawetkan orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah- rempah atau ramuan lainnya supaya tidak tercium bau busuk.

Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh :– Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;– Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah

gurun di sekitarnya;– Perkembangan sistem tulisan dan sastra;– Organisasi proyek kolektif;– Perdagangan dengan wilayah Afrika

Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; – Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan

terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.

Pengaruh Peradaban Mesir Terhadap Kebudayaan dan Seluruh Aspek Kehidupan

Bangsa Indonesia

a. Tulisan Mesir Purba berkembang keluar dan disederhanakan oleh orang Funisia. Tulisan itu kemudian diajarkan kepada orang Yunani dan tersebardi Romawi. Setelah itu, berkembang menjadi tulisan latin yang digunakan oleh bangsa Indonesia.

b. Kepercayaan pada jalangkung, yaitu upacara menghadirkan roh dan ilmu hipnotis, pada awalnya berkembang di Mesir Kuno.

c. Menurut teori difusi kebudayaan, teknologi bangunan-bangunan besar, seperti piramida, menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia dengan dibangunnya Candi Borobudur.

d. Kedatangan Islam berasal dari Mesir, teori ini dikemukakan oleh HAMKA dan Crawford, yang mengemukakan bukti tulisan Ibnu Battutah yang menyatakan bahwa raja Samudera Pasai bermahzab Syafii. Mahzab Syafiii banyak terdapat di Mekah dan Mesir, sementara Iran itu bermahzab Syiah, dan Gujarat bermahzab Hanafiah. Gelar yang biasa dipakai oleh raja di Samudera Pasai ialah Al Malik yang biasa digunakan di Mesir, sementara gelar di Iran ialah Syah bukan Malik.

Hikmah yang Didapat:

1. Meneladani kerja keras bangsa Mesir kuno dalam mencapai tujuan,

2. Belajar memanfaatkan alam sebaik mungkin tanpa merusak mereka,

3. Taat dan rajin beribadah pada agama masing-masing,

4. Belajar menghargai budaya dunia.

Ada Pertanyaan?

top related