penyakit muskuloskeletal pada hewan...

Post on 20-Nov-2020

10 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Penyakit Muskuloskeletalpada hewan kecil

Drh Ahmad Fauzi, M.Sc

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya

Exercise intolerance

Sindrom ketidakmampuan hewan dalam exercise selama waktu yang cukuplamaPenyebab• Orthopedic • Cardiovasculer• Respiratory• hematologic• Metabolic/endocrine • Neurologic• Neuromusculer• Muscular disorders

Gejala Klinis

• Ataxia

• Kaki bagian belakang lemah

• Collapse (hyperthermic dan hiperventilasi)

• Tidak ada reflex saat collapse

• 10-20 menit kembali pulih

Pemeriksaan klinis

• Atrofi, nyeri dan kelamahan otot gangguan otot

• Nyeri sendi polyarthritis, penyakit degenerasi sendi

• Evaluasi cardiac auskultasi atau pulsus arterial

Diagnosis

Mengeliminasi kemungkinan atau differensial diagnosanya

• Pemeriksaan EKG

• Pemeriksaan kelenjar adrenal

• Biopsi otot

• Exercise parameters (elektrolit, glukosa, creatinine kinase,

lactate dan pyrufat)

Terapi

Mengikuti diagnosa

DISORDER OF MUSCLE

Masticatory Muscle Myositis (MMM)

Merupakan penyakit immune mediated yang hanya mempengaruhi otot darimastikasi dari anjing

• German shepherd, Doberman pinscher dan large breed yang lain lebihsering terserang

• Tidak pernah dilaporkan pada kucing

• Menyerang hewan umur middle aged

Gejala Klinis

• Pembengkakan dan nyeri pada otot temporal dan masseter

• Pireksia

• Tonsilitis

• Submandibular dan prescapular lymphadenopathy

• Sulit membuka mulut tetapi tidak ada rasa nyeri

• Bola mata ‘masuk’ kedalam

Chronic masticatory muscle myositis (MMM) causing

(A) severe temporalis and masseter muscle atrophy a nd

(B) inability to open the mouth more than a few centimeters

in an adult Vizsla.

Diagnosis

• Gejala klinis

• Membuka mulut sakit retrobulbar ada masa atau abses, dental disease, dan abnormalitas dari sendi temporo-mandibular atau bullae

• Harus dibedakan dengan atrophy karena gangguan syaraf trigeminus, sistemik hypothyroidism dan hyperadrenocorticism

Pemeriksaan Patologi Klinis

• Anemia ringan

• Neutrophilic leukocytosis

• Serum Creatinine Kinase, aspartate aminotransferase dan konsentrasiglobulin meningkat

Pengobatan

• Kortikosteroid 1-2 mg/Kg BB q12h, dikurangi dosisnya setelah 3 weeks

• Azathioprine 2 mg/Kg BB q24h

• penarikan mulut anjing dalam kondisi teranastesi (tidak digunakanlagi)

EXTRAOCULAR MYOSITIS

• Salah satu bentuk myositis pada otot ekstraocular mengakibatkanexopthalmus akut pada anjing.

• Golden retriever dan large breed lain rentan penyakit ini

Gejala Klinis

• Bilateral exopthalmus

• Eyelid retraction

• Chemosis (edema/pembengkakan conjunctiva)

• Penglihatan dapat terganggu

EXTRAOCULAR MYOSITIS

Diagnosis

• Orbital sonography: swollen extraocular muscles, eliminasiretrobulbar abses dan mass

• Biopsi otot yang terkena

Treatment

• Sama dengan pengobatan MMM

Canine Idiopathic Polymyositis

Inflamasi diffuse dari otot skeletal diduga karena proses autoimun. Sering German shepherd dan boxers

Gejala klinis

• Kelemahan ringan sampai sedang

• Kaku, cara berjalan kaku

• Diperparah dengan exercise

• Otot nyeri atau tidak nyeri jika terjadi atrofi

• Proses akut terjadi pireksia dan nyeri secara umum

Diagnosis• Gejala klinis• CK• Biopsi otot• Complete Blood Count• Synovial fluid analysis• Profil biokimia• Urinalysis• Biopsi hepar, liver, nodus limfatikus• Cerebrospinal fluid

Treatment

• Prednisone 1 – 2 mg/Kg BB q12h selama 14 hari, q24h selama 14 hari, q48h selama 14 hari

• Azathioprine

Prognosis

Baik jika tanpa megasoephagusatau pneumonia aspirasi danneoplasia

Feline Idiopathic Polymyositis

Gangguan inflamasi perolehan dari otot skelet terjadi juga pada kucing

Gejala Klinis

• Ventral neck flexion, tidak mampu melompat

• Cenderung duduk/berbaring setelah berjalan jarak dekat

• Ada tanda nyeri otot

• Pemeriksaan neurologi: normal mentation, nervus cranialis, proprioceptives dan reflexes normal

Diagnosis

• Gejala klinis

• Serum CK dan AST

• EMG

• sedikit hipokalemik (70% kucing)

• Evaluasi pengobatan dengan thiamine dan koreksi hypokalemia

• Serum titer T.gondii

• Radiografi thorax, abdominal ultrasound: ada kemungkinan neoplasia

Terapi

• Terapi toxoplasmosis Clindamycin 12,5 – 25 mg/Kg BB q12h

• Kortikosteroid (prednisone) 4 – 6 mg/Kg BB/ hari selama 2 bulan

Hipokalemik polymyopathy

• Gangguan pada musculoskeletal yang disebabkan karena menurunnyaasupan harian atau meningkatnya ekskresi potassium urin

Gejala klinis

• Kelemahan, ventroflexion dari leher

• Cara berjalan kaku, malas bergerak

Diagnosis

• BUN dan Creatinine meningkat

• Serum CK tinggi

• Gejala mereda setelah diberi injeksi/supplemen mengandung potassium

Terapi

• Pottasium gluconate 2,5-5,0 mEq/cat b.i.d selama 2 hari

• Pottasium turun berat: RL solution 80 mEq/L

• Terapi jangka panjang diperlukan

DISORDER OF JOINT

DISORDER OF JOINT

• NONINFLAMMATORY JOINT DISEASE• Degenerative joint disease

• INFECTIOUS INFLAMMATORY JOINT DISEASE• Septic (bacterial) arthritis• Mycoplasma Polyarthritis• Ricketsia Polyarthritis• Lyme Disease• Fungal arthritis• Viral Arthritis

• NONINFECTIOUS INFLAMMATORY JOINT DISEASE-EROSIVE• Rheumatoid arthritis

Degenerative Joint Disease (DJD)

Etiologi:

penyakit kronis, progressive, dengan respon inflamasi yang sedikit padapersendian dan mengakibatkan kerusakan kartilago dan bersifatdegenerative dan proliferative.

DJD sering terjadi pada anjing, dan jarang pada kucing

Gejala klinis

Lemenes, exercise intolerance, muscular atrophy, dapat terjadi padasatu atau lebih persendian

Diagnosa

Penyakit DJD dapat didiagnosa dari sejarah penyakit, Physical examination, dan perubahan radiography.

Pada pemeriksaan fisik hewan tampak merasa kesakitan padapersendian, hewan malas berjalan, ada suara krepuitasi pada saatekstensi dan fleksi persendian, dan kadang disertai pembengkakan.

Predisposis : trauma, rupture ligament, kelainan konginetal

Patologi klinik : penyakit DJD pada hewan tidak tampak fever, leukositosis, depresi

Perubahan radiograpy

• Terdapat efusi (penumpukancairan) pada persendian, subcondral bone sclerosis, joint space narrowing, bone remodeling

Treatment

1. Menghilangkan rasa tidaknyaman dan mencegahberlanjutnya penyakitdegenerative spt pemeberianNSAID dan joint support

2. Terapi fisik: terapi pijit danakupuntur pada otot danpersendian.

SEPTIC (BACTERIAL) ARTHRITIS

Etiologi:

1. Dapat berasal dari infeksi sistemik atauinfeksi langsung akibat pembedahan, penetrasi benda asing, dan trauma.

2. Infeksi pada beberapa sendi (septic polyarthritis) disebabkan oleh penyakitsistemik.

3. Anjing: Staphylococcus sp, streptococcus sp dan coliform. Kucing : Pasteurella sp

4. Predisposisi : anjing lbh sering dari kucing, jantan lebih sering dari betina, seringterjadi pada Large breed dog.

Lanjutan.. SEPTIC (BACTERIAL) ARTHRITIS

Gejala klinis:

1. Gejala sistemik, demam, depresi.

2. Persendian yg terkena sangatsakit saat di gerakkan, dantampak ada pembengkakanedema dan cairan synovial.

3. Dapat terjadi pada satu ataulebih persendian.

Diagnosa:

1. Cytologi cairan synovial ataukultur bakteri untuk identifikasibakteri penyebab.

2. Pemeriksaan hematologi danurin.

3. Arthrocentesis : cairan warnakuning, viskositas kental, cloudy dan bloody.

4. Radiography: diffuse periosteal proliferation

Lanjutan.. SEPTIC (BACTERIAL) ARTHRITIS

MYCOPLASMA POLYARTHRITIS

1. Terjadi akibat polyarthiritiskronis.

2. Kultur bakteri aerobic- seringnegative palsu, harusmenggunakan media mycoplasma.

3. Treatmen: tetracyclin (22mg/kg PO q8h), doxycylin (5mg/kg PO q12h), Tylosin (20mg/kg PO q8h) dan Chloramphenicol (20 mg/kg PO q8h)

TREATMENT:

1. Tergantung dari jenis bakteri

2. Terapi bakteri segera diberikansetelah mengetahui penyebab

3. Tretment Broad spectrum antibiotik: Cephalosporin (cephalexin dan Clavamox), Quinolon dapat diberikan jikaindikasi gram-negative.

RICKETSIAL POLYARTHRITIS

Etiologi: Erlichiosis (Ehrlichiamorulae) dan ikutan Rocky mountain spotted fever (RMSF)-terjadi secara sistemik.

Gejala klinis arthritis disertaidemam.

Hematologi: trombositopenia dananemia.

Treatmen:

1. Doxycyclin (5mg/kg PO q12h)

2. Chloramphenicol (25-50 mg/kg PO q8h)

3. Glucocorticoid : Prednisone (0.5-2 mg/kg/day) dibutuhkanjika anjing masih tampakdemam, lameness dan joint swelling.

LYME DISEASE

Etiologi: Tick borne spirochete Borrelia burgdorferi penyakitmultisistemik pada anjing

Tick genus Ixodes trasmisikanspirochete.

Gejala klinis:

Lemeness, demam, lymphadenopathy and anoreksia.

Diagnosa: anamnesa, tes serologis& tes parasit darah SNAP IDEXX

Treatmen:

1. 1. Doxycyclin (5mg/kg PO q12h)

2. Amoxicillin, ampicillin, Clavamox, cephalexin

Pengobatan selama 3-4 minggu di sarankan.

FUNGAL ARTHRITIS

Etiologi: Blastomyces dermatitidis, Cryptoccus neoforman, Coccidioido immitis.

Gejala klisis : arthritis disertaidemam.

Diagnosa: Arthrocystesis

Treatment: Anti fungal PO Itrazonazole dan Shampoo

Coccidioidomycosis

VIRAL ARTHRITIS- CALICIVIRUS

Etiologi : Calicivirus infection, post vaksin calicivirus

Gejala klinis: lameness, stiffness (Kaku) disertai demam. Kadang bisasembuh sendiri 2-4hr.

Diagnosa: Arthrocyntesis-peningkatan jumlah nucleated cell, mononuclear cell dan macropag.

Ada lesi oropharyng.

Treatmen: hewan diisolasi, terapisupportive dan simtomative, kurangstress.

SISTEMIC LUPUS ERYTHROMATOSUS (SLE)-INDUCED POLYARTHRITISEtiologi: SLE adalah penyakitimmune complex yang blm diketahuietiologinya.

Immune complex mengnduksiinflamasi dan menyebabkandisfungsi organ dan gejala klinis.

Predisposis: breed: any breed of the dog may be affected, lebih dominanpada ras Shetland Sheepdog, Cloies, German Shepherd, Beagles, Sporting breed. Umur 2-4 Tahun.

Gejala klinis: sistemik polyarthritis, glomerulonephritis, skin lesion, anemia hemolitika, trombosiitopenia, myosistis, danpolyneuritis.

Diagnosa: berdasar Gejala klinis, CBC, Kimia klinik, urinalisis.

Treatment: spt terapi immune polyarthritis yaki Glucocortikoid-Prednisone 2-4 mg/kg/day PO for 2 week.

Azathioprine 2 mg/kg 4-6 week.

TAHAPAN DIAGNOSAJOINT DISORDERS

SELAMAT BELAJARTERIMA KASIH

top related