penolakan yunani dalam perpanjangan sanksi uni...
Post on 30-Mar-2019
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI
UNI-EROPA TERHADAP RUSIA TAHUN 2014-2015
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
oleh
Akbar Azmi
1112113000001
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016 M/1437 H
iv
Abstrak
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Yunani menolak adanya
perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Untuk itu, dalam menjawab
pertanyaan tersebut penulis menggunakan kerangka konsep dan teori yang
digunakan. Penulis menggunakan konsep kebijakan luar negeri menurut alex
mintz dengan membagi analisa tersebut ke dalam faktor ekonomi dan faktor
politik. Dalam faktor ekonomi, penulis menggunakan economic interest dan teori
keamanan energi menurut Carlos Pasqual untuk memperdalam analisa faktor
ekonomi. Sedangkan dalam faktor politik, penulis menggunakan sub-faktor the
role of public opinion dan electoral cycle dari Alex mintz. Penulis menggunakan
metode kualitatif dengan objek negara dan menggunakan data sekunder.
Dengan teori dan konsep tersebut, dapat ditemukan beberapa alasan yang
kuat mengapa Yunani menolak adanya perpanjangan sanksi tersebut. Dalam
faktor ekonomi, ekspor Yunani menjadi salah satu acuan dimana negara merugi
akibat menurunnya perdagangan dalam bidang pertanian. Keamanan energi dalam
sektor migas yaitu gas alam terancam karena adanya sanksi Uni Eropa kepada
Rusia melemahkan energi Yunani, terlihat dari penurunan impor Yunani dari
Rusia.
Dalam faktor politik, opini publik dari masyarakat Yunani yang diyatakan
polling secara mayoritas tidak mendukung adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa
terhadap Rusia sampai tahun 2016. Disisi lain Yunani, Opini tersebut
dimanfaatkan oleh Alexis Tsipras dalam Partai Syriza untuk memenangkan
pemilihan parlemen. Sehingga, Yunani dalam pertemuan para menteri luar negeri
dari setiap negara anggota Uni Eropa yang hadir, mengeluarkan sikap menolak
dan tidak meratifikasi. Hal ini disusul sikap yang sama oleh Alexis Tsipras dalam
kunjungannya di ke Rusia untuk menolak dalam perpanjangan sanksi Uni Eropa
terhadap Rusia pada tahun 2015 sampai 2016.
Kata kunci: Sanksi, Ekonomi-Politik, Perdagangan, Gas alam, Turkish Stream,
Opini Publik, Partai Syriza.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahiramanirahim, Puji syukur ucapkan kepada Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat, berkah dan karunianya. Sholawat serta salam
terlanturkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi tentang “Penolakan Yunani dalam Perpanjangan Sanksi
Uni Eropa Terhadap Rusia Tahun 2014-2015” .
Skripsi ini merupakan salah satu program kuliah yang wajib ditempuh di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, prodi iIlmu
Hubungan Internasional. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan
gelar yang terkait
Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan, motivasi, serta inspirasi baik berupa materi maupun
immateri kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Keluarga Peneliti, Ibunda Trini Pujiastuti dan Ayahanda Agus Sapari,
kakak peneliti Tita Harja dan Wahyuni Anggraeni, serta keluarga besar
Soeyarwidodo dan juga Hasan Pingil, yang selalu memberikan doa,
nasihat, semangat, rasa sayang, motivasi kepada penulis sehingga
alhamdulillah skripsi dapat terselesaikan.
2. Bapak Febri Dirgantara Hasibuhan, selaku dosen pembimbing. Terima
kasih atas kesabaran, saran, arahan, motivasi dan keluangan waktu
dalam membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
3. Mas Ahmad Al Fajri, selaku dosen metode penelitian hubungan
internasional. Terima kasih atas saran, kritik dan keluangan waktu
dalam membuka cakrawala ilmu hubungan internasional serta
mendorong peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Dosen-dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif
Hidayatullah. Terima kasih atas Ilmu bermanfaat yang telah diberikan
sejak masa perkuliahan.
5. Sahabat-sahabat Kumpulan Bangsawan (Kumbang), Rizki Ahmad
Firdaus, Ahmad Kiflan, Labib Syarif, Dede Abdurachman, Darmawan
Ardiansyah, Eufrat Kamil Kahar, Tegar Hanif, Mabrur Alfath Didi,
Dirga Eka, Luthfi Anugrah, Luthfi Kurnia Agustian, Ash-Siddiq,
Haerudin Fauzi, Rahmat Abril Kholis, dan Muhammad Ismail. Terima
kasih atas keluarga kedua, motivasi, saran, dorongan baik berupa materi
ataupun immateri.
6. Sahabat, adik serta Senior-senior HI UIN Jakarta lainnya. Ahsan
Ridhoi, Fikri Mahir Lubis, M. Kurnia Madjid, Derry Alfikry, Rizka
Nurul Amanah, Auditya Rachmania, Nurvika Vidya Kusuma, Habibi
Fahmi Ameer Ria Nitami, Arini, Amrina Rasyada, Annisa Shabrina,
Dinda, Fajrin, Shavira, Fathu, Dirga, Iqbal M. , M. Farhan Al Ja’fary,
Irma R. Shofia, Karim Bakri, Malik Abdillah, Sarah Hajar, Diza, Sherly
Maisa, Gilang, Tami, Madinna, Luthfan, Tika, Muh. Jaya, Fathin,
Unggul, Veriska, Marisa Cesa, Raden Arqelien, Muchsin Sulaiman,
Ichal, Prayoga Anugrah, Farid Ramadhan, Eki, Sarah Safitri, Astrid
vii
Haura, Nisa, serta sahabat-sahabati yang belum bisa penulis sebutkan.
Terima kasih atas semangat serta dorongan yang positif bagi peneliti.
7. Sahabat-sahabati keluarga besar PMII KOMFISIP. Terima kasih sudah
memberikan pengalaman yang lebih berarti sebagai mahasiswa. Ilmu
dan bakti kuberikan.
8. Teman-Teman HI yang tergabung dalam keluarga besar Forum
Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia
(FKMHII). Terima kasih atas pegalaman, motivasi, inspirasi yang terus
bisa dirasakan.
9. Teman-Teman seperjuangan HI UIN Jakarta 2012, adik-adik dari
angkatan 2013-2015 HI UIN Jakarta yang belum disebutkan. Terima
kasih atas pengalaman untuk peneliti hingga sampai saat ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan dalam rangka mengembangkan studi Ilmu Hubungan
Internaional kedepannya, Terimakasih.
Wallahulmuafiq ilaa aqwamithariq
Jakarta, 06 Juni 2016
Akbar Azmi
NIM: 1112113000001
viii
DAFTAR ISI
PERYATAAN BEBAS PLAGIARISME..............................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI.......................................................ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.....................................................iii
ABSTRAKSI..........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi
DAFTAR GRAFIK..............................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah.................................................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian................................................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C.1 Tujuan Penilititan..........................................................................6
C.2 Manfaat Penlitian.........................................................................6
D. Tinjauan Pustaka.......................................................................................................7
E. Kerangka Pemikiran
E.1 Kebijakan Luar Negeri.........................................................9
E.2 Keamanan Energi...............................................................12
E.3 Sanksi Ekonomi Internasional............................................15
F. Metode Penelitian.................................................................................................... 15
G. Sistematika Penulisan.............................................................................................. 16
BAB II LATAR BELAKANG PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA
TERHADAP RUSIA 2015
A. Latar Belakang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia................................................18
B. Sanksi Balasan Rusia terhadap Uni Eropa 2014.................................................. 25
C. Perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.................................................. 28
ix
BAB III LATAR BELAKANG PENOLAKAN YUNANI DALAM SANKSI
UNI EROPA 2015
A. Situasi dan Kondisi Yunani.................................................................................. 33
B. Pertemuan Negara Uni Eropa 2015...................................................................... 39
BAB IV KEBIJAKAN LUAR NEGERI YUNANI DALAM MENOLAK
PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA TERHADAP RUSIA
A. Faktor Ekonomi.................................................................................................... 44
A.1 Sektor Non-Migas.......................................................................48
A.2 Sektor Migas...............................................................................50
B. Faktor Politik.........................................................................................................55
B.1 Opini Publik................................................................................56
B.2 Electoral Cycle (Perubahan Rezim)............................................58
C. Kerjasama dengan Rusia ......................................................................................62
BAB V PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... ix
Lampiran-Lampiran
x
DAFTAR TABEL
Tabel I.A.1 Hak Suara Anggota Uni Eropa........................................................2
Tabel IV.A.2 Mitra Importir Dagang Terbesar untuk Yunani.............................48
Tabel IV.A.3 Gas Alam Yunani...........................................................................51
Tabel IV.A.4 Data Cadangan Gas Ala, Dunia.....................................................52
Tabel IV.B.5 Opini Publik Yunani tentang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia...56
Tabel IV.B.6 Pandangan Masyarakat Yunani tentang Dampak Pengaruh dalam
Sanksi.....................................................................................................................57
Tabel IV.B.7 Hasil Pemilu Parlemen Yunani 2012-2015...................................60
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.B.1 Sanksi Balasan Rusia dalam Sektor Pangan.............................26
Gambar IV.A.2 Jalur Pipa Gas Selatan Eropa...................................................54
Gambar IV.A.3 Pertemuan Perdana Menteri Yunani dengan Rusia..................63
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik II.A.1 Pengaruh Sanksi terhadap Perdagangan Rusia dengan Uni
Eropa......................................................................................................................24
Grafik II.B.2 Negara-negara yang Ditargetkan Sanksi Balasan Rusia...........27
Grafik III.B.3 Produk Domestik Bruto (PDB) Yunani....................................36
Grafik IV.A.4 Total Ekspor-Impor Yunani dan Rusia.....................................45
Grafik IV.A.5 Ekspor Perdagangan Pertanian (Sayuran) Yunani Seluruh
Negara Tahun 2014................................................................................................48
Grafik IV.A.6 Ekspor Perdagangan Yunani ke Rusia Tahun 2014..................49
Grafik IV.A.7 Impor Gas Yunani Tahun 2012.................................................53
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BUMN Badan Usaha Milik Negara
CEU Council of European Union
CIA Central Inteligence Agency
DESFA Hellenic Gas Transmission System Opeator S.A
EBRD European Bank For Reconstruction and Development
EC European Council
EEAS European External Action Service
EIA Energy Informations Administration
FDI Foreign Direct Investment
Elstat Hellenic Statistical Authority
IEA International Energy Agency
IMF International Monetary Fund
LNG Liquid Nautral Gas
NATO North Atlantic Treaty Organization
ND New Party Democracy
OMV Osterreiche Mineralol Verwaltung
OPK Ob’endinennaya Promshlennaya Korporaiitsiya Obronprom
PASOK Panhellenik Sosialist
PBB Perserikatan Bangsa Bangsa
VEB Vneshekonombank
VTB Vneshturgbank
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini akan menganalisa tentang ketidaksepakatan Yunani terhadap
sanksi yang diberikan Uni Eropa terhadap Rusia tahun 2014-2015. Penelitian
skripsi ini diambil dari tahun 2014 dimulai dengan terbentuknya sanksi Uni Eropa
kepada Rusia. Tahun 2015 lebih tepatnya pada bulan Febuari diambil karena
disebutkan adanya pertemuan untuk membahas perpanjangan sanksi tersebut.
Yunani menolak dalam perpanjangan sanksi ekonomi yang telah diberikan Uni
Eropa terhadap Rusia.
Isu skripsi ini diteliti karena adanya sikap dari anggota organisasi Uni
Eropa dimana salah satu anggotanya adalah Yunani.1 Dalam statement-nya,
Yunani menolak perpanjangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa
kepada Rusia. Adanya sanksi tersebut akan berdampak kepada hubungan
beberapa anggota dalam Struktur Anggota Uni Eropa, sebagai organisasi regional
yang ingin bekerjasama dengan Rusia. Namun, hal terebut dihambat karena
adanya sanksi dari Uni Eropa.
1 Yunani Secara Sah Menjadi Anggota Uni Eropa Sejak Tanggal 1 Januari 1981,
Http://Europa.Eu/About-Eu/Countries/Member-Countries/Greece/Index_En.Htm Diakses Pada
Tanggal 27 September 2015
2
Tabel I.A.1 Hak Suara Anggota Uni Eropa
Sumber: European Council,Council of European Union2
Posisi Yunani sampai saat ini dalam Dewan Uni Eropa (European
Council) memiliki 12 suara seperti Portugal, Republik Ceko, Belgia, dan
Hungaria (lihat tabel I.A.1). Keputusan akan disetujui oleh Dewan Uni Eropa
apabila ada sekitar 72% suara negara anggota dari total anggota Uni Eropa, atau
dapat disetujui apabila setidaknya 65% dari total populasi keseluruhan masyarakat
Eropa.3
2 http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-system/qualified-majority/, update
terakhir pada tanggal 5 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 16 Februari 2015 3 http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-system/qualified-majority/.
Negara Anggota Uni Eropa Total Suara
Perancis, Jerman, Italia, Inggris Raya 29 Suara
Spanyol dan Polandia 27 Suara
Romania 14 Suara
Belanda 13 Suara
Belgia, Portugal, Yunani, Republik Ceko, Hungaria 12 Suara
Austria, Bulgaria, Swedia 10 Suara
Kroasia, Denmark, Irlandia, Lithuania, Slovakia,
Finlandia
7 Suara
Cyprus, Estonia, Latvia, Luxemburg, Slovenia 4 Suara
Malta 3 Suara
3
Sebelumnya Keanggotaan Yunani dalam Uni Eropa dimulai ketika
Yunani meratifikasi Memorandum of Understanding (MoU) pada 28 Juni 1979
untuk bergabung dengan Masyarakat Eropa saat dan secara resmi bergabung pada
1 Januari 1981. Salah satu motif keikutsertaan Yunani untuk bergabung Uni Eropa
antara lain untuk pengembangan dan modernisasi ekonomi Yunani saat itu, serta
keinginan untuk hadir dan berpengaruh dalam organisasi regional tersebut.4
Isu dalam skripsi ini dimulai saat Yunani dihadapi dinamika yaitu
pemberian sanksi Uni Eropa terkait masalah aneksasi Rusia terhadap Ukraina
tahun 2014. Uni Eropa melihat masalah tersebut dan segera membuat sanksi-
sanksi besar yang meliputi sanksi ekonomi, yaitu; Pertama, Membatasi akses ke
pasar modal Uni Eropa setiap lembaga keuangan milik negara Rusia. Kedua,
memberlakukan embargo perdagangan senjata. Ketiga, mendirikan larangan
ekspor barang yang digunakan secara ganda untuk pengguna militer. Keempat,
mengurangi akses ke Rusia dalam hal teknologi secara cepat dan peka, khususnya
di bidang sektor energi minyak.5
Sanksi ekonomi diperkuat dan diperluas pada tanggal 8 September 2014.
Menurut peraturan yang terakhir, durasi kredit dipotong sampai 30 hari untuk
bank milik negara yang terdaftar dan pembatasan ini diperpanjang untuk tiga
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perusahaan pertahanan yaitu; Oboronprom,
United Aircraft Corporation dan Uralvagonzavod dan tiga perusahaan energi
4http://www.mfa.gr/en/foreign-policy/greece-in-the-eu/greeces-course-in-the-eu.html terakhir
di update minggu tanggal 6 Februari 2011 dan diakses pada tanggal 16 Desember 2015 5 Peryataan dari President Of The European Council Herman Van Rompuy dan President
Of The European Commission In The Name Of The European Union On The Agreed Additional
Restrictive Measures Against Russia, (Brussels, European Council: Press EN. 29 Juli 2014).
4
negara yaitu; Rosneft, Transneft dan Gazpromn. Pembatasan atau larangan
menyiratkan bahwa tidak ada pinjaman baru yang dapat diberikan kepada
perusahaan terdaftar dengan durasi lebih dari 30 hari; Namun, kredit perdagangan
diperbolehkan, tapi hal ini untuk pelayanan terhubung untuk perdagangan di
daerah terlarang termasuk dalam melarang ekspor pada peralatan eksplorasi
minyak yang dibutuhkan di Arktik.6
Karena ketidakjelasan penanggulangan konflik di Ukraina maka Uni
Eropa mengadakan sebuah pertemuan negara anggota di Bruseels, Belgia Februari
2015 yang membahas tentang perpanjangan sanksi terhadap Rusia karena
mengenai kondisi yang terjadi yaitu kelompok separatis yang masih berkonflik di
daerah Ukraina. Namun hal tersebut mengalami pertentangan dari Yunani di
bawah Perdana Menteri Alexis Tsipras.7
Dalam pertemuan Foreign Affairs Council (FAC) di Brussels pada tanggal
29 Januari 2015, Menteri Luar Negeri Yunani berpendapat bahwa:
―Dewan setuju – sejalan dengan pemikiran dasar kita - bahwa Eropa
sebaiknya hari ini mengejar pelaksanaan perjanjian Minsk melalui dialog
dengan Rusia, mitra kita harus terlibat dalam dialog, dan tidak melalui
sanksi baru‖8
6 Susanne Oxenstierna dan Per Olson, ― The Economic Sanction Againts Russia: Impact and
Prospect of Success‖, (FOI-R--4097—SE, September 2015). hal 17 7 Joséphine Vanden Broucke, Dkk, ―Outlook For The Informal European Council Meeting‖,
(Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European Parliamentary Research Service,
12 Februari 2015). 8 Joséphine Vanden Broucke, Dkk, ―Outlook For The Informal European Council
Meeting‖
5
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, berbicara pada sebuah konferensi
pers bersama Putin setelah pembicaraan mereka, menyatakan penentangannya
terhadap sanksi yang dikenakan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat kepada
Rusia atas konflik di Ukraina.9
"Sangsi balasan yang dikenakan oleh Rusia telah menimbulkan rasa
sakit pada ekonomi Yunani. Tapi kita tahu pembalasan terhadap
respon sangsi [melawan Rusia], logika yang kita lakukan tidak
sepenuhnya kita bagi. Kami secara terbuka tidak menyetujui sangsi.
Ini bukan solusi yang efisien. Kami pikir itu bisa membawa perang
dingin baru antara Rusia dan Barat. Untuk keluar dari krisis yang
mendalam ini kita perlu meninggalkan lingkaran setan sangsi ini‖.10
Skipsi ini menarik untuk dianalisa karena Yunani sebagai anggota yang
sah dalam Uni Eropa menolak untuk meratifikasi perpanjangan sanksi ekonomi
yang diberikan Uni Eropa terhadap Rusia. Larangan atau pemberhentian untuk
tidak bekerjasama kepada Rusia dalam bidang ekonomi, memberatkan Yunani.
Selain itu, ketika adanya pernyataan menolak, Alexis Tsipras selaku kepala negara
justru berkunjung ke Rusia untuk menjalin kerjasama dengan Rusia. Ini
membuktikan bahwa sanksi tersebut tidak mematahkan semangat Yunani untuk
bekerjasama dengan Rusia.
9Shaun Walker, ―Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against Russia‖,
http://www.theguardian.com/world/2015/apr/08/alexis-tsipras-in-moscow-asks-europe-to-end
sanctions-against-russia diterbitkan Rabu 8 April 2015 Pukul 18.19 BST dan diakses pada tanggal
3 September 2015 10
―Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against Russia‖.
6
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian dalam skripsi ini
sebagai berikut: Mengapa Yunani menolak Perpanjangan Sanksi Uni Eropa
Terhadap Rusia Tahun 2015?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C.1 Tujuan Penulisan
Memahami letak kepentingan nasional Yunani dalam rangka menolak
sanksi Uni Eropa tersebut terhadap Rusia, selain itu juga peneliti memiliki tujuan
sekunder yakni seberapa kuatkah Uni Eropa sebagai Organisasi Regional (Supra
State) yang menaungi anggotanya yaitu Yunani dalam rangka intervensi
kerjasama yang ingin atau sudah dijalankan dengan Rusia, bahwa Uni-Eropa
disinyalir mengambat proses kerjasama tersebut dengan bukti adanya sanksi
terhadap Uni-Eropa ke Rusia.
Dari data-data yang diperoleh dalam penelitian diharapkan juga dapat
ditarik pemahaman mengenai bagaimana dinamika mengenai hubungan antara
Uni Eropa secara kolektif dan negara anggotanya itu Yunani dengan Rusia.
C.2 Manfaat Penulisan
Peneltian ini diharapkan memberi sumbangan tentang adanya pemahaman
atau pengetahuan kepentingan Yunani dalam konteks sanksi yang telah diberikan
7
Uni Eropa terhadap Rusia dengan menggunakan kerangka pemikiran yang telah
diajukan oleh peneliti. Kemudian, yang selanjutnya penelitian ini akan
dikembangkan dari kerangka pemikiran lainnya mengenai kepentingan dari
Yunani sebagai negara anggota Uni Eropa.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam jurnal yang ditulis oleh Oleksandr Sharov dengan topik yang
berjudul ―Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their Reverse
Effect” Jurnal No.2 Vol. 14 yang diterbitkan oleh Ternopil National Economic
University Juni 2015 menjelaskan bagaimana dampak adanya sanksi Uni Eropa
terhadap Russia terhadap negara-negara anggota Uni Eropa. Jurnal ini
menjelaskan adanya faktor-faktor yang didalamnya adalah kegiatan bisnis dengan
Rusia termasuk didalamnya adalah bisnis pangan, agrikultur/pertanian,
perdagangan, otomotif, dan ekspor impor barang dan jasa. Dalam hal ini memang
ekonomi negara Jerman sebagai salahsatu negara Uni Eropa akan mengalami
penurunan akibat sanksi tersebut.11
Adapun perbedaan dengan skripsi peneliti
yakni skripsi ini akan membahas dari sudut pandang Yunani mengapa menolak
sanksi tersebut. Meskipun, hal tersebut sangat membebani perekonomian negara
anggota Uni Eropa. Dalam jurnal ini hanya secara umum dampak dari sanksi Uni
Eropa terhadap negara-negaranya, paling spesifik dibahas adalah negara Jerman
dalam jurnal ini. Peneliti akan lebih masuk kepada Yunani sebagai anggota Uni
Eropa dan juga dalam peryataannya menolak sanksi tersebut.
11
Oleksandr Sharov, ―Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their Reverse
Effect” Jurnal No.2 Vol. 14, Ternopil National Economic University, June 2015, hal 172
8
Sebuah skripsi yang dibuat oleh Sanzhar Salauat yang berjudul ―Practical
Ineffectiveness Of Sanctions Imposed On Russia” di Lahti University of Applied
Sciences tahun 2015. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah ―langkah-
langkah apa yang perlu diambil dalam rangka untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam hal kebijakan luar negeri Rusia?‖. Skripsi in menjelaskan
sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dengan menggunakan framework international
political economy dan ditambah dengan diplomacy. Dalam hal ini banyak faktor
yang menjadi adanya efek sanksi terhadap hubungan Rusia dan negara-negara Uni
Eropa yakni national security, territorial integrity, political rating, public
support, volume of money in circulation in the economic cycle and the
infrastructure of energy complex dari sudut pandang Rusia. Skripsi ini juga ada
pandangan Turkish Stream adalah sebuah alternatif untuk mengurangi pengaruh
dengan Ukraina dan justru meningkatkan ketergantungan Turki terhadap Rusia.
Turkish Stream adalah suatu kerjasama antara Turki dan Rusia. Meskipun
mempunyai framework yang sama namun, dalam skripsi ini juga tidak
memperhatikan hubungan Yunani sebagai anggota Uni Eropa sebagai salah satu
anggota Uni Eropa lainnya yang menolak adanya sanksi tersebut.
Jurnal No.54 tahun 2014 yang di tulis oleh Theocharis Grigodiaris dan
Vlantis Iordanidis mengenai ―Greek-Russian Relations: Foreign Policy and
Diplomacy‖ , menjelaskan dari sudut pandang Yunani mengenai hubungannya
dengan Rusia. Secara gambaran umum dalam jurnal ini membicarakan
keberlangsungan hubungan kedua negara sampai pada tahap kerjasama-kerjasama
dalam beberapa bidang. Hubungan antar kedua negara ini pasang-surut
9
dikarenakan adanya pengaruh faktor domestik. Adanya metode komparasi
kepemimpinan antara Perdana Menteri Karamanlis dari Partai New Democracy
(2004-2009), dengan Perdana Menteri setelahnya yaitu Papandreou dari Partai
PASOK (2009-2011) mengesimpulkan bahwa adanya pengaruh partai dalam
penetuan suatu kebijakan termasuk pengaruh hubungan dengan Rusia. Namun,
dalam jurnal ini tidak dijelaskan dengan kaitan isu Sanksi Uni Eropa terhadap
Rusia maupun perpanjangan dari sanksi tersebut. Meskipun adanya teori yang
sama dalam menganalisa yaitu electoral cycle dalam menjawab isu mengenai
hubungan antara Yunani dan Rusia, tetapi dalam skripsi ini akan lebih
menanggapi statement penolakan Yunani dalam Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia
tahun 2014-2015.
E. Kerangka Konsep Teori
Adapun beberapa kerangka teori sebagai pisau analisa dalam menjawab
pertanyaaan penelitian yang sudah dikemukakan, kerangka teori tersebut antara
lain adalah sebagai berikut.
E.1 Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy)
Penulis menggunakan teori dari Alex Mintz mengenai Kebijakan luar negeri
atau pengambilan keputusan yang mengacu pada pilihan individu, kelompok, dan
koalisi yang membuat atau mempengaruhi tindakan suatu bangsa di tahap
internasional. Keputusan suatu kebijakan luar negeri biasanya ditandai dengan
taruhan yang tinggi, ketidakpastian yang besar, dan risiko yang besar. Sebagian
besar dari apa yang dibaca tentang urusan terhadap konsentrasi hubungan
10
internasional hanya suatu tindakan negara dari para pemimpin mereka. Hal ini
dapat menerangi atau memahami apa yang masuk kedalam suatu keputusan yang
menandakan tindakan dan peristiwa tersebut.12
Kebijakan luar negeri atau pengambilan keputusan merupakan jalan penting
penelitian karena keputusan bisa membentuk pilihan akhirnya. Ini membuat arti
bahwa, seorang aktor bisa tiba di hasil yang berbeda tergantung pada keputusan
suatu proses. Selain itu, keterbatasan kognitif yang signifikan sering mendistorsi
pengolahan informasi. Beberapa keputusan dihitung dengan hati-hati, sedangkan
yang lain lebih intuitif.13
Adam smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations menjadi
suatu fondasi besar adanya pengetahuan baru mengenai ekonomi politik yang
kemudian menjadi patron para ilmuan pada tahun 1770 sampai 1890. Menurut
Heilbroner dalam buku The World Philosphers menekankan Ekonomi politik
menjadi suatu pandangan intelektual bagi perangkat penentu kebijakan di suatu
institusi seperti Negara (Nations state).14
Oleh karena itu, penulis membagi analisa
kebijakan menjadi 2 faktor yaitu faktor ekonomi dan politik.
Adapun beberapa faktor dalam kerangka konsep kebijakan luar negeri yang
akan diimplementasikan sebagai alat untuk menganalisa kasus yang akan
diangkat, antara lain adalah sebagai berikut:
12
Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”,(
United Kingdom: Cambridge University Press, 2010), hal 3-4 13
Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, hal 4 14
Raymond C. Miller, ― International Political Economy: Contrasting World View‖, (New
York: Routledge Taylor and Francis Group, 2008), hal 9
11
a) Faktor ekonomi: Economic Interest, Keputusan kebijakan luar
negeri sering dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi negara yang
berasal dari motif imprealistik dari negara tersebut.15
b) Faktor politik: The Role of Public Opinion, opini publik tentang
krisis tertentu dapat mempengaruhi penggunaan kekuatan,
eskalasi, terminasi, dan keputusan kebijakan luar negeri.16
c) Faktor politik: Electoral Cycles, banyak bukti menunjukkan
bahwa politik elektoral memainkan peran penting dalam
pengambilan keputusan pemimpin. Waktu pemilihan, pencarian
pemimpin untuk survival politik, dan persaingan politik
mempengaruhi keputusan anggaran belanja, penggunaan kekuatan,
de-eskalasi, dan perjanjian perdamaian. Sederhananya, pemimpin
dalam survival politik tergantung persetujuan pemilih dari
kebijakan mereka lebih memilih untuk membuat pemilih bahagia
daripada tidak bahagia. Ketika kemungkinan pemilihan muncul
terancam atau tidak pasti, pemimpin mungkin memutuskan untuk
memanipulasi kebijakan ekonomi untuk memanfaatkan
keuntungan.17
15
Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, hal
130-131. 16
Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, Hal
131. 17
Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making” , hal
132
12
E.2 Keamanan Energi (Energy Security)
Penulis kemudian mengkaitkan konsep teori sebelumnya dengan keamanan
energi sebagai kerangka teori untuk memperdalam analisa dari faktor ekonomi.
Definisi tradisional dari keamanan energi antara lain adalah ketersediaan,
keandalan, dan keterjangkauan. Jelas pemahaman kontemporer keamanan energi
harus mencakup tiga dimensi, tapi sekarang juga harus termasuk fungsi keempat
yakni kelestarian lingkungan.18
a. Ketersediaan (Availability), Ketersediaan membutuhkan keberadaan
pasar energi komersial di mana pembeli dan penjual berdagang barang
dan jasa energi, pasar yang mengambil bentuk hanya ketika pihak
setuju pada istilah yang mengakomodasi secara komersial, ekonomi,
politik, strategis, dan lainnya seperti kepentingan pembeli, penjual, dan
pengirim.19
Ketersediaan menjelaskan komponen:
1) Dana abadi fisik negara produsen,
2) Kemampuan produsen, negara transit dan konsumen untuk
menyepakati persyaratan perdagangan,
3) Solusi teknologi untuk produksi, transportasi, konversi,
penyimpanan dan distribusi,
4) Penanaman modal investasi,
18
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,
and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, (Washington DC:
Brookings Institution Press, 2010) hal. 121 19
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,
and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. Hal 123
13
5) Peraturan yang legal dan kepatuhan terhadap struktur
regulasi, kepatuhan terhadap lingkungan dan persyaratan
peraturan lainnya.20
b. Keandalan (Reliabilty), melibatkan sejauh mana layanan energi
terlindungi dari interupsi. Energi merupakan sektor bangunan penting
dari kegiatan ekonomi, itu mempermudah kehidupan sehari-hari.
Interupsi membahayakan kemampuan untuk menjalankan pabrik,
menerangi rumah sakit, dan rumah panas terus menerus. Dalam kasus
tertentu, oleh karena itu, keandalan energi bisa menjadi masalah hidup
dan anggota tubuh.21
Keandalan menjelaskan Komponen:
1) Kuat, energi yang beragam dalam rantai suplai,
2) Kapasitas cadangan yang memadai untuk seluruh rantai
suplai,
3) Perlindungan jangka pendek dan jangka panjang dari
serangan teroris, cuaca ekstrim, dan interupsi politik,
4) Informasi yang memadai tentang fungsi dari pasar energi
global.22
c. Keterjangkauan (Affordability), Energi yang tidak terjangkau secara
absolut adalah energi yang tidak dapat digunakan, dan pada
kenyataannya sekitar 1,8 miliar orang di seluruh dunia menderita dari
20
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and
Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖.hal 122 21
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and
Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, hal 124 22
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and
Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. Hal 122
14
apa yang disebut sebagai kemiskinan energi: mereka tidak memiliki
listrik di rumah mereka. Namun, unsur keterjangkauan keamanan
energi bukan hanya pertanyaan apakah harga energi yang rendah atau
tinggi relatif terhadap pendapatan bersih. Volatilitas harga bahkan lebih
sentral. Guncangan harga sering menimbulkan kesulitan kemanusiaan
atau ekonomi yang serius, bahkan ketidakstabilan politik, sebagai
konsumen energi berjuang untuk mengatasi beban keuangan yang tak
terduga.23
Keterjangkauan menjelaskan komponen:
1) Volatilitas harga rendah,
2) Harga transparan,
3) Ekspektasi yang realistis untuk masa depan, keterjangkauan
harga bukan hanya soal biaya mutlak energi, tetapi juga soal
masa depan yang diharapkan harga dibandingkan dengan
harga saat ini,
4) Harga yang mencerminkan biaya penuh, sebagai suatu hal
jangka pendek biaya tambahan dan selama siklus hidup
penuh.24
d. Kelestarian (Suistainability), menjelaskan komponen:
1) Emisi rendah dari gas rumah kaca dan polutan lainnya
2) Kontribusi minimal untuk lokal, regional, atau ancaman
global untuk kualitas lingkungan
23
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,
and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. 24
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,
and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda―, hal. 124
15
3) Perlindungan sistem energi dari dampak dari perubahan
iklim.25
E.3 Sanksi Ekonomi Internasional
Sanksi memiliki sasaran dalam tahap partikular seperti militer dan migas
(energi). Itu akan memutuskan hubungan lalu lintas udara, mengentikan secara
drastis batasan suatu hubungan diplomatik, memblokir pergerakan suatu individu,
melarang investasi, atau pembekuan bank deposit internasional. Hukum
Internasional tidak membuat adanya standarisasi dalam suatu sanksi yang
memiliki dasar atau bisa dikatakan dampak destruktifnya terbatas.26
Sanksi ekonomi internasional sering digunakan negara-negara bangsa atau
internasional organisasi sebagai sarana memproyeksikan kekuasaan atau
mempengaruhi perilaku pemerintah lain tanpa konflik militer. Utilitas sanksi
sebagai instrumen kebijakan luar negeri telah dibuktikan oleh jangka waktu
sebagai pokok diplomasi internasional dengan popularitas dimulai sejak akhir
Perang Dingin.27
F. Metodologi Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Metodologi
penelitian Deskriptif yang dimaksud adalah metode yang digunakan untuk
25
Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,
and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, 26
Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, ―International Relations: The Key Concepts”,
hal. 285 27
William H. Kaempfer dan Anton D. Lowenberg, ―The Political Economy Of Economic
Sanctions‖, Handbook of Defense Economics, Volume 2 Edited by Todd Sandler and Keith
Hartley, hal. 869
16
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai
dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya.
Salah satu bentuk pelaksanaan metodologi penelitian deskriptif untuk mencapai
jawaban yang sesuai dari pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah dengan
menganalisa tingkah laku.28
Unit analisis penelitian ini adalah negara dan data yang dipergunakan
dalam penilitian ini adalah sekunder, yang didapat dari sumber antara lain, buku
dam jurnal ilmiah.
Data-data tersebut didapat baik melalui perpustakaan arsip instutisionla
maupun internet. Selain itu penelitian ini juga menggunakan berbagai naskah
tidak diterbitkan seperti dokumen resmi, dokumen yang belum diterbitkan, catatan
pertemuan, pidato, pernyataan, surat-surat resmi.
G. Sistematika Penulisan
Bab I dalam penelitian ini akan membahas mengenai peryataan masalah
yang didalamnya ada signifikansi dan kontra logika, kemudian pertanyaan
penelitian sebagai rumusan masalah dari penyataan masalah. Adapun kerangka
pemikiran sebagai pisau analisa untuk menjawab pertayaan penelitan tersebut,
tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, studi pustaka, dan
sistematika penulisan ini.
Bab II akan menjelaskan mengenai latar belakang Perpanjangan Sanksi Uni
Eropa terhadap Rusia 2015. Bab ini mempunyai sub-bab yaitu permulaan sanksi
28
Suryana, ―Metodologi Penulisan, Metode Praktis Penulisan Kuantitatif dan Kualitatif‖,
Universitas Pendidikan Indonesia, 2010. Hal. 20
17
ekonomi Uni Eropa tahun 2014. Kemudian sub-bab selanjutnya menjelaskan
sangsi balsan rusia atas respon dari sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa. Bab
ini ditutup pada tahap perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia tahun 2015 .
Bab III akan menjelaskan mengenai Penolakan Yunani sebagai anggota Uni
Eropa terhadap Sanksi Uni Eropa kepada Rusia. Bab ini mempunyai sub-bab yaitu
situasi dan kondisi Yunani dalam Uni Eropa sebelum serta saat adanya sanksi
tersebut. Kemudian, sub-bab selanjutnya menjelaskan pertemuan-pertemuan
pembahasan sanksi dimana adanya sikap Yunani dalam perpanjangan sanksi
ekonomi Uni Eropa kepada Rusia tahun 2015.
Bab IV menjelaskan analisa kebijakan luar negeri Yunani dalam menolakan
perpanjangan sanksi ekonomi Uni Eropa kepada Rusia tahun 2015. Dalam sub-
bab disesuaikan dengan kerangka pemikiran yang sudah diutarakan oleh peneliti.
Dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri, membagikan ke dalam faktor
ekonomi dan politik. Untuk faktor ekonomi, dijelaskan dengan sub-konsep
kebijakan luar negeri economic interest dan teori keamanan energi untuk
memperdalam analisa. Untuk faktor politik, dijelaskan menggunakan sub-konsep
kebijakan luar negeri the role of public opinion dan electoral cycles.
Bab V Penutup yang akan dijelaskan dengan kesimpulan hasil analisa
dari keseluruhan bab sebelumnya.
18
BAB II
LATAR BELAKANG PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA
TERHADAP RUSIA 2014-2015
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang atau awal mulai munculnya
masalah. Kemudian, peneliti angkat didalamnya mengenai latar belakang adanya
perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Adanya sanksi balasan oleh Rusia
dan ketidakjelasan penanggulangan konflik di Ukraina, memaksakan Uni Eropa
mengekskalasi sanksi tersebut, serta keinginan untuk memperpanjang sanksi
tersebut.
A. Latar Belakang Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia 2014
Dimulai dengan pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan
Presiden Ukraina yaitu Yanukovych membahas permasalahan mengenai solusi
Krimea dengan Uni Eropa. Rusia tidak menyutujui atau tidak menandatangi solusi
perjanjian tersebut. Kondisi yang tidak dapat ditangani oleh para pemerintah
Ukraina yaitu para protestan yang semakin memuncak. Memaksakan Ukraina
bersama Perancis, Polandia dan Jerman untuk memutuskan kontrak perjanjian
dengan pemimpin utama oposisi dari pemerintah Ukraina.1
Pada 27 Februari 2014, pasukan Rusia (tanpa lencana) mulai mengambil
alih Krimea, sebuah wilayah otonom dalam Ukraina. Kemudian pada tanggal 18
1 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia”, Centre of European Reform (Maret 2015) hal. 2
19
Maret 2014, Rusia telah menganeksasikan Krimea. Hal ini memicu krisis terbesar
dalam hubungan antara Rusia dan Barat2 sejak Perang Dingin dan memperdalam
krisis tersebut. Peristiwa tersebut memaksakan pemerintah negara-negara barat
yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat (dalam aliansi NATO) untuk memberikan
sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Presiden Vladimir Putin
dan Pemerintahannya. Gelombang sanksi pertama ditargetkan untuk individu dan
organisasi yang telah dipromosikan atau mendukung aneksasi Krimea.3
Setelah aneksasi Krimea, masalah menyebar melalui bagian dari timur
Ukraina. Kelompok separatis mengambil alih gedung-gedung pemerintah dan
seluruh kota. Konflik memasuki tahap yang lebih panas sejak April 2014, dan
khususnya setelah penembakan dari pesawat komersil MH17 pada tanggal 17 Juli
2014. Negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat (Barat) memberlakukan
gelombang sanksi kedua, termasuk langkah-langkah ekonomi yang luas
(sweeping) yang telah dibekukan yaitu arus kredit dan ekspor barang berteknologi
tinggi ke Rusia.4
Penandatanganan perjanjian perdamaian yang dilakukan antara
pemberontak pro-Rusia dan pemerintah Ukraina di Minsk (Minsk Protocol) pada
5 September 2014 tidak mengakhiri kekerasan atau peperangan tersebut. Ratusan
2 Dimaksudkan untuk negara-negara dalam Uni Eropa, Amerika Serikat dan para aliansinya
atau sekutu. 3 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia”. 4 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia”, hal. 3
20
orang tewas sejak gencatan senjata itu, sementara bukti aksi militer Rusia yang
terorganisir di wilayah timur Ukraina terus menambah.5
Penjelasan mengenai sanksi ekonomi yang telah dikeluarkan oleh Uni
Eropa terhadap Rusia antara lain; Pertama, Pembekuan aset dan larangan visa,
tanggapan Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk aneksasi Rusia Krimea adalah
membekukan aset dan memberlakukan larangan bepergian pada pemberontak pro-
Rusia di Ukraina termasuk Pejabat Rusia, dan memberlakukan larangan
melakukan bisnis dengan organisasi, perusahaan atau kelompok politik, yang
terlibat dalam pengambilalihan secara ilegal.6
Pembatasan sanksi ekonomi tersebut mulai berlaku pada 17 Maret 2014,
awalnya untuk enam bulan. Namun, diperpanjang selama enam bulan lebih lanjut
pada September 2014 dan pada bulan Januari 2015 diperpanjang lagi sampai
September 2015. Selanjutnya Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap
132 individu dan 28 perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan
penyitaan Krimea dan / atau memberikan dukungan kepada para pembuat
keputusan Rusia. Pada tanggal 20 Desember 2014, Uni Eropa melarang investasi
Eropa di Krimea, penyediaan keuangan dan layanan lainnya untuk perusahaan
Krimean atau untuk digunakan di Krimea, dan termasuk kunjungan pelabuhan ke
Semenanjung dengan kapal pesiar Eropa.7
5 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia”. 6 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia”. 7 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia” hal 6
21
Sanksi ekonomi kedua terjadi setelah penembakan dari penerbangan
MH17 pada 31 Juli 2014. Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Pemerintah
Rusia di empat bidang; Pertama, pembatasan pinjaman ke bank-bank negara
Rusia; Kedua, embargo senjata; Ketiga, larangan ekspor teknologi minyak dan
layanan yang dapat digunakan di daerah Artik atau pengeboran dalam laut, atau
proyek minyak shale; Keempat, larangan ekspor pada penggunaan barang ganda
peralatan seperti spesialis komputer atau kendaraan berat (engineering) yang
dapat digunakan untuk tujuan militer. Sanksi ini akan berakhir setelah satu tahun,
kecuali ada konsensus untuk memperpanjang sanksi tersebut.8
Sanksi ekonomi lainnya, menargetkan kepada individu dari Uni Eropa dan
Amerika Serikat. Pemberlakukan berbagai tindakan yang disebut sanksi sektoral
yaitu suspensi pembangunan ekonomi pinjaman preferensial ke Rusia oleh
European Bank for Reconstruction and Development (EBRD). Selanjutnya
melarang obligasi perdagangan dan jasa ekuitas (percaloan) terkait untuk produk
yang jangka waktunya melebihi 30 hari dengan beberapa bank yang dikendalikan
negara terbesar di Rusia (Termasuk Sberbank dan Gazprombank), tiga perusahaan
energi Rusia, dan tiga perusahaan pertahanan Rusia (OPK Oboronprom, United
Aircraft Corporation, Uralvagonzavod); larangan pinjaman kepada lima BUMN
(bank utama Rusia) yaitu Sberbank, VTB, Gazprom Bank, Vneshekonombank
(VEB), dan Rosselkhozbank.9
8 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of
Sanctions Againts Russia” 9 Agnieszka Pikulicka-Wilczewska dan Richard Sakwa, “Ukraine and Russia: People, Politics,
Propaganda and Perspectives : Western Economic Sanctions and Russia‟s Place in the Global
Economy”, (United Kingdom, E-International Relations, 2015), hal 224
22
Sanksi sektoral lainnya yang telah disebutkan yaitu embargo perdagangan
senjata antara anggota Uni Eropa dan Rusia; larangan ekspor produk penggunaan
ganda, yaitu barang-barang industri sipil yang dapat digunakan sebagai (atau
untuk menghasilkan) persenjataan atau untuk tujuan militer lainnya, dan larangan
ekspor terhadap peralatan energi.10
Dalam peraturan nomor 833 tahun 2014 artikel 3, sanksi energi ditujukan
untuk sektor minyak atau gas yang merupakan ekspor utama (sektor utama). Hal
ini memberikan arti bahwa perusahaan minyak atau pembagian minyak dari
perusahaan minyak dan gas yang akan ditargetkan. Pada produksi gas dan
pengiriman tidak langsung dibatasi oleh sanksi Uni Eropa.11
Ini mencerminkan ketergantungan Uni Eropa pada gas Rusia. Minyak
adalah homogen yang tersedia di pasar dunia dengan harga pasar dan dapat
dengan mudah diganti. Namun negara-negara yang masih sangat tergantung pada
pipa minyak Rusia memiliki masalah, serta mereka yang sangat
tergantung pada gas pipa, dengan atau tanpa terminal Liquid Natural Gas (LNG),
dan tidak bisa mengubah pemasok gas dalam jangka pendek dan menengah
dengan mudah.12
Disisi lain, Uni Eropa adalah mitra ekonomi Rusia, Menurut Eurostat,
bisnis dengan pasar tunggal telah memperhitungkan bagian terbesar dari total
10
Agnieszka Pikulicka-Wilczewska dan Richard Sakwa, “Ukraine and Russia: People,
Politics, Propaganda and Perspectives : Western Economic Sanctions and Russia‟s Place in the
Global Economy”. 11
Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “The Economics Sanction Againts Russia: Impact and
Prospect of Success”, hal. 20 12
Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “The Economics Sanction Againts Russia: Impact and
Prospect of Success”.
23
perdagangan. Hubungan timbal balik ekonomi, dengan setengah dari total ekspor
Rusia ke negara-negara Uni Eropa pada 2013 dan 47% dari impor Rusia yang
datang dari Eropa. Tiga perempat dari Foreign Direct Investment (FDI) ke Rusia
berasal Uni Eropa dan pada tahun 2013, Rusia menginvestasikan € 8 miliyar yang
menyebabkan saling ketergantungan ekonomi Uni Eropa. Sektor ekonomi telah
berkembang antara Rusia dan Uni Eropa serta mencapai puncak yang belum
pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2012.13
Menurut perkiraan yang berbeda, Rusia adalah mitra bisnis ketiga terbesar
untuk Uni Eropa yang volume perdagangan antara Federasi Rusia dan Uni Eropa
mencapai jumlah total 270 Miliyar euro di tahun yang sama dan meningkat
menjadi 326 miliar di tahun depan.14
13
Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”, (Bow Group, United Kingdom, Agustus
2015), hal. 17 14
Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”.
24
Grafik II.A.1 Pengaruh Sanksi terhadap Perdagangan Rusia dengan
Uni Eropa
Sumber : Database Bank Sentral Rusia 2015
Gambar di atas menjelaskan tren data neraca perdagangan antara Uni
Eropa dan Rusia. Sanksi (ditambah sanksi balasan Rusia) memiliki dampak
negatif yang kuat pada perdagangan (dan dengan demikian berpotensi pada
lowongan pekerjaan di negara-negara perdagangan yang paling intensif dengan
Rusia). Namun, sanksi ini memiliki biaya yang tinggi dan sanksi ini dianggap hal
merugikan bagi Rusia. Secara keseluruhan impor Rusia, harga minyak telah
menurun lebih dari 50%, mendorong ekonomi Rusia ke dalam resesi yang
mendalam.15
15
Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”.
25
B. Sanksi Balasan Rusia terhadap Uni Eropa 2014
Menanggapi langkah-langkah Uni Eropa, Rusia mengumumkan sanksi
balasan, melarang impor barang-barang tertentu yang mudah rusak (daging, ikan
dan sayuran) dari negara-negara yang mengikuti sanksi Uni Eropa. Proses
pengambilan keputusan yang mengarah pada sanksi ini sangat sulit untuk Uni
Eropa, dengan beberapa anggota menyatakan dan mengklaim bahwa
perekonomian mereka telah terpukul, sangat sulit karena ekspor ke Rusia yang
penting dalam sektor ekonomi mereka.16
Pada tanggal 6 Agustus 2014, Rusia mengumumkan larangan impor
sebagian besar adalah pangan dan produk pertanian dari Uni Eropa maupun dari
Australia, Kanada, Norwegia dan Amerika Serikat selama satu tahun.17
16
Daniel Gros dan Federica Mustilli, “The Economic Impact of Sanctions against Russia:
Much ado about very little”, Centre for European Policy Studies, (Brussels, 23 Oktober 2015), hal
1 17
Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”, European Liberal Forum, (Friedrich
Naumann Stiftung : Fur Die Freiheit), hal 4.
26
Gambar II.B.1 Sanksi Balasan Rusia dalam Sektor Pangan
Sumber : Eurostat - Amerika Serikat, Departemen Pertanian Dewan Pangan Laut
Norwegia18
Gambar di atas menjelaskan bahwa, Pemerintah Rusia pada tanggal 7
Agustus 2014 membuat daftar produk yang akan dilarang, yang meliputi berbagai
produk dari beberapa sektor yaitu: buah, sayuran, susu dan daging. Daftar itu
dilanjut dan direvisi pada tanggal 20 Agustus tahun 2014. Negara-negara yang
ditargetkan adalah negara anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia, Kanada
dan Norwegia. 73% dari impor yang dilarang akan mempengaruhi kondisi
perekonomian di Uni Eropa dan juga sebagai target dari sanksi balasan Rusia.19
Dalam musim panas 2015, Rusia memutuskan perpanjangan
penanggulangan ini untuk satu tahun lebih lanjut, mulai dari 24 Juni 2015. Pada
18
Tatia Dolize, “EU Sanctions Policy towards Russia: The Sanctioner-Sanctionee’s Game of
Thrones”, No. 402, CEPS, (Januari 2015). hal. 4 19
Marcin Szczepanski, “Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine conflict”,
European Parliamentary Research Service, (Oktober 2015), hal. 3
27
13 Agustus 2015, Pemerintah Rusia membuat pernyataan lebih lanjut
mengumumkan bahwa embargo pangan akan diperluas, mencakup produk pangan
yang terdaftar yaitu berasal di Albania, Montenegro, Islandia, dan Liechtenstein.20
Grafik II.B.2 Negara-Negara yang Ditargetkan Sanksi Balasan Rusia
Sumber : Jurnal Wall Street Rusia, International Trade Center21
Gambar di atas menjelaskan sisi lain sanksi balasan Rusia. Larangan
impor tidak diragukan lagi, menciptakan biaya ekonomi dan ketidaknyamanan
bagi produsen dan eksportir di negara-negara yang ditargetkan. Sanksi Rusia telah
memotong setidaknya $15 miliar pada impor Rusia dari Uni Eropa.22
Rusia adalah pasar ekspor terbesar kedua Eropa untuk bahan pangan,
secara penghitungan 10% dari total penjualan luar negeri Uni Eropa. Yang perlu
20
Marcin Szczepanski, “Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine conflict”. 21
Eduard Steiner, dkk , http://www.welt.de/wirtschaft/article142742046/Russland-Krise-
kostet-Europa-bis-zu-100-Milliarden-Euro.html diterbitkan pada selasa 19 Juni 2015 dan diakses
pada tanggal 21 Maret 2016 Pukul 06.17 WIB 22
Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”.
28
diperhatikan, pangan dan ekonomi pertanian Rusia telah sangat berubah selama
empat dekade terakhir. Rusia telah berubah menjadi salah satu importir gandum
terbesar dari lima eksportir.23
Perdagangan Rusia diimpor lebih dari $43 Miliyar pangan dan bahan
pertanian baku sebesar lebih dari 40% dari total cadangan. Pangan Negara Rusia
lebih dari 60% produk pangan yang dijual di Moskow dan kota-kota besar
lainnya. Larangan impor tidak akan diperhatikan oleh banyak konsumen Rusia.
Sebagai akibat dari larangan impor, beberapa produk pangan sekarang yang
diimpor dari negara lain. Menemukan pemasok baru tidak hanya menjadi
konsumen, tetapi juga membebankan biaya tambahan untuk waktu impor. Dengan
demikian, memungkinkan adanya kenaikan inflasi pangan. Seperti yang terlihat
dengan sanksi perdagangan lainnya, negara semakin dalam kondisi yang lemah
perekonomiannya dan jauh lebih banyak daripada negara-negara yang sebenarnya
mereka ditujukan.24
C. Perpanjangan Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia 2015
Layanan dan kontrol European External Action Service (EEAS) terhadap
sanksi perdagangan termasuk keuangan terhadap Rusia, yang diatur dalam
Peraturan Komisi Eropa nomor 833 tahun 2014. Peraturan ini mulai berlaku pada
tanggal 1 Agustus 2014 dan yang kemudian diubah pada bulan September dan
Desember 2014. Sebagaimana dijelaskan dalam peringatan tanggal 30 Juli, 13
23
Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”. 24
Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”.
29
September, dan 24 Desember. Sanksi yang diterapkan dalam peraturan tersebut
mencakup berbagai barang dan pembatasan jasa berfokus pada militer Rusia dan
sektor minyak dan gas, serta pembatasan terhadap transaksi dalam beberapa jenis
surat berharga dan instrumen pasar uang yang diterbitkan oleh, atau pemberian
pinjaman baru atau kredit, yang ditunjuk pihak Rusia dan beberapa afiliasinya.
Khususnya, perpanjangan Peraturan nomor 833 tahun 2014 akan dilaksanakan
dalam regulasi asli pada bulan Agustus 2014, yang memungkinkan kinerja
lanjutan yang timbul dari kontrak dan disimpulkan sebelum bulan Agustus 2014.25
Perpanjangan Peraturan nomor 833 tahun 2014 tersebut yang akan
diajukan sampai Januari 2016 melalui deklarasi yang dibuat di Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Uni Eropa Brussels, hal ini akan diadakan pada bulan Maret 2015,
dimana mayoritas negara-negara anggota Uni Eropa mengisyaratkan bahwa
mereka akan mempertahankan sanksi terhadap Rusia untuk enam bulan lebih di
luar Juli 2015, periode awal mulanya berlaku peraturan tersebut, dalam rangka
untuk pelaksanaan yang efektif dari Perjanjian Minsk.26
Perjanjian Minsk (Minsk Protocol) kedua dimana Ukraina, Rusia, Jerman
dan Perancis yang telah menandatangani pada Februari 2015, menetapkan paket
kebijakan yang dimaksudkan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina Timur. Uni
Eropa telah menyatakan dalam siaran pers bahwa ia siap untuk mempertahankan
sanksi saat itu dan memberlakukan tindakan pembatasan tambahan, di luar yang
25
“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”, Covington, unsubscribe@cov.com,
(June 23 2015) hal. 1 26
“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”.
30
tercermin dalam peraturan komisi eropa nomor 833 tahun 2014, jika Rusia tidak
memenuhi komitmennya berdasarkan Perjanjian Minsk.27
Ada sebuah risiko besar bahwa batas waktu akan segera berakhir.
Persyaratan (termasuk kontrol kembali dari perbatasan antara Rusia, Donetsk dan
daerah Luhansk di Ukraina untuk menarik pasukan asing di wilayah tersebut) saat
ini jauh dari yang sudah terpenuhi. Salah satu kemungkinan bahwa Uni Eropa
akan menentukan tindakan meskipun pihak mencoba untuk menerapkan langkah-
langkah memperpanjang sanksi tersebut, tidak ada waktu untuk melakukannya
sebelum akhir tahun yaitu batas tenggat waktu dari perjanjian tersebut yang
kemudian bisa berubah, dan sanksi bisa diperpanjang sampai ada waktu untuk
melaksanakan langkah-langkah tersebut.28
Sebuah pendahuluan sebelum perjanjian antara Ukraina, Uni Eropa dan
Rusia pada akhir September 2014 dalam pengiriman gas alam Rusia dari Oktober
sampai Maret 2015 memperkuat gambar baru „pendinginan‟ dalam konflik di
Krimea. Hal ini datang setelah Ukraina telah mengumumkan pada bulan Juli 2014
bahwa Ukraina akan berhenti membeli gas dari Gazprom karena harga pengisian
perusahaan Rusia yang lebih tinggi daripada pelanggan Eropa lainnya. Salah satu
interpretasi dari hal tersebut, bahwa Vladimir Putin (Perdana Menteri Rusia) puas
dengan apa yang Rusia telah capai sejauh ini dalam penanganan Ukraina dan tidak
ingin meningkatkan konflik militer. Putin sebaliknya mungkin berharap bahwa
gangguan politik dalam negeri Ukraina disebabkan oleh ketidakpuasan yang
27
“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”. 28
Mikael Johansson, dkk, “Economic picture remains divided Russian recession in 2016 too,
Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions”, Eastern European Outlook Economic
Research, (October 2015), hal. 6
31
populer dengan reformasi dan konstitusi amandemen yang akan memperburuk
negara.29
Negara-negara anggota Uni Eropa (Austria, Yunani dan Hungaria) yang
mengkritik kebijakan Uni Eropa terhadap sanksi Rusia memiliki hubungan
ekonomi yang mendalam dengan Rusia. Kepala negara dari dari masing-masing
negara tersebut telah mempertahankan kontak dekat dengan Rusia. Dengan
instrument ekonomi, Rusia mencoba untuk meyakinkan mereka untuk
melemahkan pengucilan Uni Eropa dan membuat mereka berbagi interpretasi dari
konflik Ukraina tersebut. Selama kunjungannya ke Budapest pada bulan Februari
2015, Rusia menyatakan pembebasan Hungaria dari klausul yang berkaitan
dengan pasokan gas Rusia.30
Rusia mengandalkan hubungan baik dengan Yunani. Sebagai hasil dari
kunjungan perdana menteri Yunani Alexis Tsipras untuk Rusia, Yunani mungkin
menandatangani nota pada partisipasi dalam investasi di pipa gas Turkish Stream
yang baru, manfaat imbalan dari diskon harga gas. Yunani juga telah
mengumumkan negosiasi untuk membeli rudal yaitu sistem S-300. Mengenai
proyek pipak gas Turkish Stream, Rusia juga membahas proyek ini dengan
Austria, Macedonia, Serbia, dan Turki. Perlu dicatat bahwa, pada bulan Juni 2014,
Putin mengunjungi Wina, dan ini diikuti oleh dan OMV dan Gazprom
(Perusahaan Rusia) yang kemudian menandatangani kontrak mengenai proyek
pipa South Stream yang sebelumnya ditinggalkan. Pada bulan Januari 2015, kedua
29
Mikael Johansson, dkk, “Economic picture remains divided mRussian recession in 2016
too, Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions”. 30
Elżbieta Kaca dan Hélène Galewicz, “The Fragile Unity of the Union: The Future of the
EU‟s Sanctions Policy towards Russia”, No. 46 (778), Polski Instytut Spraw Miedzynarodowych,
The Polish Institute of International Affairs, (30 April 2015), hal 1
32
belah pihak menandatangani perjanjian kerjasama jangka panjang, tujuannya
dalah untuk mempertahankan peran strategis hubungan jalur pipa gas Baumgarten
di Uni Eropa.31
31
Elżbieta Kaca dan Hélène Galewicz, “The Fragile Unity of the Union: The Future of the
EU‟s Sanctions Policy towards Russia”.
33
BAB III
LATAR BELAKANG PENOLAKAN YUNANI DALAM
SANKSI UNI EROPA TERHADAP RUSIA 2015
Dalam bab ini menjelaskan lebih lanjut keterkaitan Yunani dalam
dinamika sanksi Uni Eropa terhadap Rusia yang telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya. Selain itu, dalam bab ini dijelaskan juga mengenai sikap penolakan
Yunani termasuk dinamika yang terjadi dalam penolakan tersebut.
A. Situasi dan Kondisi Yunani
Selama beberapa tahun terakhir, Yunani yang dilanda krisis telah membuat
upaya luas untuk menarik bisnis dan investasi Rusia. Antonis Samaras, Perdana
Menteri Yunani tahun 2012-2015, telah berbicara kepada Vladimir Putin (Perdana
Menteri Rusia) tentang kemungkinan bahwa operator kereta api negara Rusia
(Russian Railways), mungkin akan diambil alih rekan Yunani, yaitu Organisasi
Kereta Api Hellenik (Hellenic Hellenic Railways Organisation), serta Otoritas
Pelabuhan Thessaloniki, keduanya akan diprivatisasi. Selain itu, Pemerintah
Yunani menyesuaikan dengan aturan imigrasi, untuk memberikan visa jangka
panjang kepada Rusia yang membeli properti di negaranya. Arus pariwisata dari
34
Rusia telah meningkat secara substansial sebagai hasilnya, dengan 1,4 juta
pengunjung di tahun 2013 (meningkat 46% dari tahun sebelumnya).1
Sejak 2008, Yunani mengalami krisis. Hal ini memicu periode panjang
resesi yang mendalam dalam Perkonomian Yunani dan menegakan penyesuaian
program dalam hal tersebut. Periode ini sudah berlangsung terlalu lama dan harus
berakhir secepat mungkin. Ini harus dilakukan melalui penciptaan kondisi yang
memungkinkan perekonomian membiayai secara mandiri dari pasar internasional
dan bergerak pada jalur pertumbuhan dan konvergensi dengan Uni Eropa.
Sementara itu ada ekspektasi pertumbuhan negatif, meskipun hal itu bertahap
lebih tinggi dan akan terjadi sepanjang tahun berikutnya. Namun, ada
kemungkinan juga untuk membangun kondisi yang diperlukan untuk kembali ke
tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif sedini mungkin dalam tahun
berikutnya sebelum diakhiri dengan program antisipasi mendatang.2
Pada akhir 2014, ada indikasi bahwa ekonomi Yunani telah mengatasi
resesi dan kembali ke pertumbuhan positif. Pada saat itu, Bank of Greece, serta
semua organisasi internasional, yang memproyeksikan pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang positif pada tahun 2015 sampai pada tahun 2016.
Proyeksi ini telah direvisi ke bawah, hal ini diakibatkan memburuknya indikator
sentimen ekonomi dan kondisi pembiayaan di sektor swasta yang
1 David Clark Dan Andrew Foxall, “Russia’s Role In The Balkans – Cause For Concern?”,
(London, The Henry Jackson Society, Juni 2014), Hal. 10. 2 IOBE, “The Greek Economy”, vol. 02/15, Editorial Policy, (Juli 2015), Hal.7-8
35
mememungkinan perkonomian merlambat, dan kemudian mempercepat pada
kuartal kedua 2015, menempatkan kondisi ekonomi pada risiko baru resesi.3
Dampak paling serius dan secara langsung dalam ketidakpastian yang
berlaku beberapa bulan terakhir yaitu hilangnya suatu kepercayaan. Hal yang
dimaksud adalah meningkatnya imbal hasil obligasi Yunani dan
mengesampingkan usaha mandiri Yunani dari pembiayaan di pasar modal.
Sementara itu, gangguan kepercayaan telah menghambat negosiasi, memperkuat
argumen dari masyarakat yang menginginkan Yunani keluar dari zona euro.4
Faktor yang semakin memperburuk situasi likuiditas adalah penundaan
pembayaran terutama untuk pemasok entitas pemerintah umum dan
memanfaatkan cadangan entitas Pemerintah Umum melalui pinjaman jangka
pendek. Dengan demikian, saldo utama pemerintahan umum, atas dasar uang
tunai, masih surplus dalam empat bulan pertama tahun 2015, namun memburuk
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.5
Utang dan krisis ekonomi di Yunani juga telah mengguncang sistem
politik Yunani dan memicu kebencian publik terhadap lembaga Uni Eropa dan
sesama anggota zona euro. Sejak akhir 2009, negara ini telah memiliki 5
pemerintah yang berbeda, yang mewakili kedua sisi dari spektrum politik. Setiap
pemerintah telah berjuang dan kemudian runtuh, dalam menghadapi
3Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-
2015”,http://www.bankofgreece.gr/Pages/en/Bank/News/PressReleases/DispItem.aspx?Item_ID=4
988&List_ID=1af869f3-57fb-4de6-b9ae-bdfd83c66c95&Filter_by=DT , Diterbitkan pada 17 Juni
2015 dan diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 15.05 WIB 4 Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-
2015”. 5 Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-
2015”.
36
meningkatnya tekanan publik untuk menghentikan pemotongan belanja dan
reformasi ekonomi yang telah dilaksanakan dalam pertukaran untuk bantuan
keuangan dari kreditur dalam zona euro dan International Monetary Fund (IMF).6
Grafik III.A.3 Produk Domestik Brutto (PDB) Yunani
Sumber : Hellenic Statistical Authority (ElStat)7
Gambar di atas adalah mengenai perkiraan output riil bagi perekonomian
Yunani, yang diterbitkan oleh Hellenic Statistical Authority (ElStat),
menunjukkan beberapa tanda-tanda pemulihan hingga 2014 pada kuartal ketiga,
setelah enam tahun yang cukup panjang tanpa gangguan jatuhnya pengeluaran,
meskipun pada kuartal keempat 2014 dan perkiraan awal untuk kuartal pertama
ini yaitu pada Mei 2015 menunjukkan pembalikan kondisi itu, jika ini berlanjut
6 Rebecca M. Nelson, Dkk, “The Greek Debt Crisis: Overview And Implications For The
United States”, 7-5700 R44155, (Congressional Research Service, 19 Agustus 2015) Hal. 9 7 Dimitri P. Papadimitriou, Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza, “Greece: Conditions and
Strategies for Economic Recovery”, (Levy Economics Institute, May 2015), hal. 2
37
pada kuartal kedua, ini akan mengindikasikan kondisi ekonomi telah kembali
merosot ke dalam resesi yang sama.8
Antara pertengahan 2014 dan pertengahan 2015, program bantuan
keuangan kedua Uni Eropa untuk Yunani tergelincir oleh kebuntuan antara
pemerintah dan zona euro dan kreditur IMF. Kunci ketidaksepakatan termasuk
reformasi ekonomi antara lain terkait dengan komitmen pencairan dana,
khususnya yang berkaitan dengan pajak, pensiun, dan target fiskal, dan potensi
utang dari pemerintah zona euro lainnya dalam tingkat utang yang tidak
berkelanjutan dan berkembang ketidakpuasan publik dengan penghematan
tersebut.9
Pemerintah Yunani telah meminta lebih banyak fleksibilitas pada
reformasi tersebut, namun banyak orang Yunani melihat tuntutan kreditur sebagai
tindakan yang memalukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar uang bail-out
sebelumnya keluar untuk membayar utang, terutama untuk bank-bank Prancis dan
Jerman, dan tidak membantu kondisi Perekonomian Yunani. Sementara itu,
kreditur Eropa, yang dipimpin oleh Jerman, telah menyatakan frustrasi dengan
penundaan berulang dari pihak Yunani dalam melaksanakan reformasi dan apa
yang dipandang, sebagai kurangnya Yunani memperhatikan serta mematuhi
"aturan" dari zona euro.10
8 Dimitri P. Papadimitriou, Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza, “Greece: Conditions and
Strategies for Economic Recovery”. 9 Rebecca M. Nelson,“U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 5
10 Rebecca M. Nelson,“U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”
38
Oposisi publik terhadap kebijakan ekonomi ini merupakan faktor
pendorong di balik pemilihan pada bulan Januari 2015 saat Perdana Menteri
Alexis Tsipras dan Koalisi dari Radikal Kiri, atau Syriza. Syriza memenangkan
lebih dari 36% suara, hampir 10% lebih dari tempat kedua New Party Democracy
(ND) dari spectrum politik kanan-tengah. kemenangan pemilu Syriza, yang
pertama dalam sejarah sepuluh tahun yang terkejutkan oleh pembentukan politik
Yunani didominasi oleh dua partai-besar Partai Demokrasi Baru dan Gerakan
Panhellenik Sosialis (PASOK) sejak pertengahan 1970-an.11
Sanksi balasan Rusia, terutama embargo pada impor makanan ke negara-
negara Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutunya, memiliki efek dalam sektor
ekonomi yang jauh lebih besar, negara-negara yang terkena sanksi balasan secara
keseluruhan tidak menghadapi kerusakan besar dari efek ini. Namun, sektor
tertentu telah merasakan dampak yang tidak proporsional. Ekspor buah telah
dirugikan pada negara Yunani, terutama mengingat kondisi ekonomi yang rapuh.
Ini penting bahwa pemerintah Syriza baru di Athena telah tergoda untuk meminta
Moskow untuk selektif mengangkat embargo makanan.12
11
Rebecca M. Nelson, “U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 9 12
Rebecca M. Nelson, “U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 6
39
B. Pertemuan Negara Uni Eropa 2015
Pada tanggal 29 Januari 2015 Dewan Komisi Uni Eropa telah mengadakan
diskusi mendalam mengenai eskalasi kekerasan terakhir di Ukraina dan reaksi Uni
Eropa untuk itu.13
Dalam diskusi tersebut, disepakati beberapa kesimpulan, dalam
kesimpulan poin ketiga, mengingat situasi yang memburuk Dewan Uni Eropa
setuju untuk memperpanjang (dalam hal ini sanksi Uni Eropa kepada Rusia) ,
secara penuh sesuai dengan persyaratan hukum Uni Eropa, tindakan pembatasan
menargetkan orang dan perusahaan yang mengancam atau merusak kedaulatan
Ukraina dan integritas wilayah, diadopsi pada Maret 2014 dan kemudian
diperbarui, sampai September 2015.14
Selain itu, menyerukan Perwakilan Tinggi dan Komisi untuk menyajikan
proposal dalam waktu seminggu pada daftar tambahan untuk keputusan di
Foreign Affairs Council (FAC) pada 9 Februari 2015. Dewan akan terus
mengikuti situasi di lapangan dan upaya diplomatik saat ini , dan meminta
persiapan pekerjaan lebih lanjut oleh Komisi Jasa dan European External Action
Service (EEAS) yang dilakukan pada setiap tindakan yang sesuai dalam
konteksnya, yang bertujuan untuk memastikan implementasi secara cepat dan
komprehensif dari Perjanjian Minsk.15
13
Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th
Council Meeting”, Presse 12 Pr Co 4, Brussels, 29 January 2015.hal.3 14
Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th
Council Meeting”, hal. 4 15
Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th
CounciJUJNU l Meeting”.
40
Menteri luar negeri Uni Eropa memperpanjang sanksi yang ada terhadap
Rusia pada Kamis 29 Januari 2015, Yunani menunda langkah-langkah tersebut
karena memang dalam hal ini juga baru diumumkan pemenang pemerintah baru
yaitu dari partai sayap kiri (Syriza), yang posisinya telah diragukan oleh Uni
Eropa. Kepala kebijakan luar negeri mengatakan keputusan tentang langkah-
langkah tersebut akan diserahkan kepada para pemimpin Uni Eropa yang akan
bertemu bulan depan (Februari). Jerman mengatakan bahwa keputusan akan
tergantung pada situasi di lapangan, dengan peristiwa pemberontakan baru yang
besar ini akan menuntut sanksi lebih keras dari Uni Eropa.16
Pemerintah Yunani baru datang dalam pertemuan pertama dengan Uni
Eropa, menunda kesepakatan tentang sanksi Uni Eropa lebih lanjut terhadap
separatis Rusia yang didukung di Ukraina. Sebuah pertemuan darurat para menteri
luar negeri Uni Eropa diadakan di Brussels untuk menanggapi meningkatnya
kekerasan di timur Ukraina, terutama penembakan pekan lalu dari kota Mariupol
oleh separatis pro-Rusia yang meninggalkan 30 warga sipil yang tewas dan 100
luka-luka.17
Pada hari yang sama yaitu 29 Januari 2015, para menteri luar negeri dalam
Uni Eropa (kecuali Yunani) setuju untuk memperpanjang daftar hitam18
para
16
Robin Emmot dan Pavel Polityuk, “EU wins Greek backing to extend Russia sanctions,
delaysdecisi on on new steps”, http://www.reuters.com/article/us-ukraine-crisis-
idUSKBN0L22B720150129 diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 22
Mei 2015 pukul 2.57 WIB.
17 Ian Traynor, “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”.
http://www.theguardian.com/world/2015/jan/29/greece-delays-eu-agreement-russia-sanctions,
diterbitkan pada hari Kamis 29 Januari 2015 dan diakses pada 22 Mei 2015 pukul 03.39WIB 18
Daftar hitam dimaksudkan adalah daftar yang terkena sanksi-sanksi Uni Eropa terhadap
Rusia
41
pemimpin separatis pro-Rusia dari Maret sampai September, untuk menambahkan
nama baru ke daftar hitam minggu selanjutnya, dan meminta komisi Eropa untuk
melihat ke dalam memperluas sanksi ekonomi dan keuangan terhadap Rusia yang
dikenakan bulan Juli tahun sebelumnya (2014). Sebelum pertemuan para menteri
luar negeri, 28 duta besar Uni Eropa di Brussels bertemu untuk menyusun
keputusan yang akan dibahas oleh para menteri. Duta besar Yunani menolak
untuk menyetujui yang merupakan bagian kunci untuk memperpanjang sanksi
daftar hitam tersebut yaitu dari 132 individu dan 28 "entitas", terutama di wilayah
timur Ukraina dan Krimea. Para diplomat mengatakan bahwa wakil Yunani dalam
pertemuan tidak bisa mengambil posisi (statement-nya) sampai menteri tiba di
Brussels.19
Eskalasi konflik yang terjadi di Ukraina memasakan Konferensi Tingkat
Tinggi termasuk Perdana Menteri Belgia Charles Michel untuk mengadakan
pertemuan formal. Pertemuan tersebut memutuskan bagaimana untuk
mengkoordinasikan tindakan terhadap terorisme dan radikalisme, menyusul
serangan teroris Paris pada bulan Januari 2015. Pada tanggal 26 Januari 2015, 28
Kepala Negara (Yunani Belum meratifikasi) atau Pemerintah mengeluarkan
pernyataan pada situasi di Ukraina Timur.20
Adanya klaim bahwa Rusia telah memberi dukungan kepada separatis
serta bertanggung jawab kepada separatis tersebut. Mendesak Rusia untuk
mengutuk tindakan separatis. Hal ini digunakan untuk melaksanakan Minsk
19
Ian Traynor, “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”. 20
Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”,
(Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European Parliamentary Research Service,
12 Februari 2015). Hal. 1
42
Protocol.21
Membuat referensi kejadian tersebut menjadi kesimpulan Dewan Uni
Eropa pada 18 Desember 2014, para pemimpin meminta FAC pada pertemuan
pada Kamis 29 Januari 2015 di Brussels untuk mempertimbangkan tindakan yang
sesuai, khususnya pada tindakan pembatasan lebih lanjut, melihat dengan cara
melakukan tindakan musyawarah pada pertemuan mendatang Dewan Eropa yaitu
pada 12 Februari 2015.22
Pemerintah Yunani yang baru terpilih pada awalnya mengeluarkan
pernyataan bahwa tidak setuju dengan perpanjangan sanksi tersebut, dan meminta
lebih banyak waktu dalam membicarakan lebih lanjut mengenai solusi yang tepat,
namun itu tidak dengan menentang kesimpulan FAC berikut dengan pertemuan
pada 29 Januari 2015, yang memperpanjang durasi tindakan pembatasan (sanksi)
terhadap Rusia sampai September 2015.23
Dalam pernyataannya setelah 29 anggota Dewan Luar Negeri Uni Eropa
pada 29 Januari 2015, Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Kotzias mengatakan
bahwa, Dewan setuju dan sejalan dengan pemikiran dasar Yunani bahwa Eropa
dengan harus mengejar pelaksanaan perjanjian Minsk melalui dialog dengan
Rusia, bukan melalui sanksi baru. Pengenaan sanksi lebih lanjut di Rusia
membutuhkan kebulatan semua 28 negara anggota. Parlemen Yunani belum
meratifikasi Perjanjian Asosiasi EU-Ukraina yang disetujui oleh Parlemen Eropa
pada tanggal 16 September 2014 (enam Parlemen Eropa Syriza dan Partai
21
Minsk Protocol atau perjanian minsk dimaksudkan bagaimana Rusia komitmen untuk
menyelesaikan situasi konflik di Ukraina atau Krimea. 22
Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”. 23
Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”.
43
Independent, mitra koalisi Syriza dalam pemerintahan baru Yunani,
menentang/menolak).24
24
Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”,
hal. 1-2
44
BAB IV
KEBIJAKAN LUAR NEGERI YUNANI DALAM
MENOLAK PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA
TERHADAP RUSIA 2015
Dalam bab ini menjelaskan hasil analisa mengenai alasan adanya sikap
Yunani dalam menolak perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia tahun
2015. Yunani menolak sanksi tersebut dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi dan
faktor politik.
A. Faktor Ekonomi
Alasan Yunani menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia
dikarenakan faktor ekonomi baik dalam sektor migas maupun non-migas. Menurut
Jens Bastian salah satu peneliti ekonomi di Hellenic Foundation for European and
Foreign Policy (ELIAMEP), pada tahun 2013 perdagangan antara Yunani dan
Rusia mencapai US$ 9,3 miliar yang di antaranya di sektor gas, minyak, produksi
makanan, dan pariwisata.1
1 Jens Bastian, “Trying to Unearth a Recovery in Greece”, (Friedrich Ebert Stiftung,
November 2014), hal. 20
45
Grafik IV.A.4 Total Ekspor-Impor Yunani dengan Rusia 2010-2014
Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).2
Gambar di atas menjelaskan total ekspor-impor seluruh produk
perdagangan antara Yunani dengan Rusia. Akibat dari efek sanksi Uni Eropa
kepada Rusia mempengaruhi sektor perdagangan. Karena adanya sanksi Uni
Eropa yang dijatuhkan pada tahun 2014, hal ini dapat melemahkan sektor
perdagangan Yunani dengan Rusia. Di sektor Ekspor jatuh dari US$ 539 juta ke
US$ 474 juta dan di sektor impor dari US$ 8,7 Miliyar ke 6,4 Miliyar.3
2World Integrated Trade Solutions (WITS),
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/EndYear/2014/TradeFl
ow/Import/Indicator/MPRT-TRD-VL/Partner/RUS/Product/Total# dan
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/EndYear/2014/TradeFl
ow/Export/Indicator/XPRT-TRD-VL/Partner/RUS/Product/Total diakses pada tanggal 29 Mei
2016 pukul 01.40 WIB 3 World Integrated Trade Solutions (WITS).
46
Tabel IV.A.2 Mitra Importir Dagang Terbesar untuk Yunani Tahun
2014
10 Mitra Importir Terbesar Volume Import ($)
Rusia $6,425,370,865
Jerman $6,176,952,453
Irak $5,187,212,198
Italia $4,669,588,166
Tiongkok $3,313,757,754
Kazakhstan $3,220,221,016
Belanda $3,080,465,050
Perancis $2,815,091,155
Spanyol $2,085,272,002
Korea Selatan $1,953,862,764
Sumber: Global Edge.4
Melihat tabel diatas, Rusia merupakan mitra importir Yunani yang dapat
diandalkan. Adapun hubungan perdagangan bilateral antara Yunani dan Rusia
yang telah meningkat dalam volume selama tahun terakhir. Rusia adalah eksportir
terbesar ke Yunani dan pengimpor terbesar ke-14 dari ekspor Yunani. Volume
perdagangan kedua negara pada tahun 2008 mencapai US $ 7 miliar. Impor
4 “Greece Trade Statistic”, http://globaledge.msu.edu/countries/greece/tradestats diakses
pada tanggal 29 Mei 2016 puku 03.15 WIB
47
Yunani dari Rusia terdiri dari minyak mentah, minyak mineral, gas alam, produk
limbah dan curam dari logam besi, dan aluminium mentah.5
Sementara ekspor Yunani ke Rusia antara lain: bulu, tembakau, cat dan
pernis, pipa baja, persik, buah kaleng, peralatan untuk produksi industri makanan
atau minuman, film yang dibuat dari bahan polimer atau foil, serta minyak
mineral. Yunani juga menarik lebih dari 300.000 wisatawan Rusia dalam
momentum terbaik dari kedua hubungan ini.6
5 Krisztina Hedeuz, “Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle”, Vol. 1.
No.2. (Délkelet Európa – South-East Europe, International Relations Quarterly, 2010) hal. 3 6 Krisztina Hedeuz, “Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle” hal 3-4
48
A.1 Sektor Non-Migas
Dalam ekspor perdagangan, sektor non-migas, lebih speisifik pada bidang
pertanian, adalah bidang yang terkena dampak besar dari adanya sanksi Uni Eropa
terhadap Rusia. Seperti halnya sayur-sayuran atau buah-buahan.
Grafik IV.A.5 Ekspor Perdagangan Pertanian (Sayuran) Yunani Seluruh
Negara Tahun 2014
Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).7
Dari total ekspor keseluruhan ekspor Yunani dalam bidang pertanian,
terkhusus sayur-sayuran mengalami penurunan. Di tahun 2013 sebesar 2,47
Miliyar US$ menjadi 2,17 Miliyar US$. Hal ini membuat para petani sayuran-
sayuran mengalami kerugian dalam keadaan krisis Yunani yang belum ditangani
penuh oleh pemerintah.
7World Integrated Trade Solutions (WITS).
49
Grafik IV.A.6 Ekspor Perdagangan Yunani ke Rusia Tahun 2014
Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).8
Gambar di atas adalah total secara keseluruhan ekspor perdagangan Yunani
ke Rusia dari berbagai sektor. Dapat dilihat bahwa Yunani mempunyai ekspor
tertinggi dalam sektor pertanian. Dalam sektor ini, perdagangan sayuran menurun
dari 163 juta US$ pada 2013 menjadi 106 juta US$ pada 2014. Produsen
mengatakan sekitar 15.000 keluarga yang tinggal di wilayah utara Yunani tumbuh
bertahan hidup dengan industri buah.9 Data ini tidak siginifikan apabila Yunani
dalam kondisi yang normal, namun realitanya Yunani dalam kondisi krisis
ekonomi.
Menurut Christos Yannakakis, presiden asosiasi regional terbesar dari
petani dan koperasi Yunani. Rusia telah membeli lebih dari 60% dari ekspor buah
8World Integrated Trade Solutions (WITS).
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/Year/2014/TradeFlow/Export/Partner/
RUS/Product/all-groups# diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.59 WIB 9“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”.
50
persik Yunani, dan untuk buah strawberi mendekati angka presentase 90%. Rusia
adalah mitra dagang terbesar Yunani di luar Uni Eropa dengan total pendapatan
melebihi € 5,7 miliar 2013. Produsen Yunani memperkirakan kerugian dari sektor
buah melebihi € 178 juta selama tahun. Dalam hal ini, Serikat Petani Yunani
mengatakan embargo makanan Rusia (Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia) telah
membuat tindakan yang dapat membuat kondisi ekonomi pertanian Yunani
melemah sekitar US$ 3,5 juta.10
A.2 Sektor Migas
Pada peraturan nomor 833 tahun 2014 artikel 3 mencatat bahwa tidak
hanya sektor minyak yang menjadi target, namun gas alam juga menjadi target,
termasuk jalur pipa gas. Meskipun dibatasi, adanya sanksi Uni Eropa terhadap
Rusia dalam impor Yunani mengalami kerugian dalam sektor migas, lebih
spesifik dalam bidang gas alam.
Hellenic Gas Transmission System Operator S.A (DESFA),
memainkan peran utama dalam perencanaan darurat dan mengelola situasi krisis
gas di Yunani. Gangguan pasokan gas untuk para pelanggan didasarkan pada
daftar prioritas, penggantian bahan bakar di pembangkit listrik dan penggunaan
10
“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”
,https://www.rt.com/business/180320-greece-hit-russian-sanctions/ , diterbitkan pada tanggal 14
Agustus 2014 pukul 16:04 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 3.11 WIB.
51
cadangan gas yang tersimpan di terminal LNG sebagai langkah tanggap darurat
dalam krisis gas.11
Tabel IV.A.3 Gas Alam Yunani
Sumber : International Energy Agency, Yunani 2014.12
Gambar tersebut menjelaskan ketersediaan (availability) Gas Alam
yang berada dalam Yunani. Kebijakan secara keseluruhan Yunani pada keamanan
gas alam yang diversifikasi kepada sumber pasokan, mengukur pembentukan
berdasarkan permintaan pasar, pengurangan waktu pengiriman Liquid Natural
Gas (LNG) yang memimpin selama periode permintaan yang tinggi,
menandatangani kontrak baru untuk pasokan gas serta pengembangan sistem
transmisi gas alam (memperbarui terminal LNG yang ada, pipa baru dan fasilitas
penyimpanan gas bawah tanah).13
Dalam hal ini Kondisi Gas alam Yunani,
tingkat produksi Gas alam dan permintaan memiliki kesenjangan yang cukup
signifikan dengan import depedency sebanyak 99,99%.
11
International Energy Agency (IEA), “Energy Suppy Security: Greece”, (France: OECD,
2014), hal 219. 12
International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”. hal 214. 13
International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”, hal 219
52
Tabel IV.A.4 Data Cadangan Gas Alam Dunia
Sumber: Central Intelligence Agency (CIA)14
Tabel di atas merupakan data negara yang mempunyai cadangan gas alam
terbanyak. Rusia merupakan negara kedua dengan total 32,6 Triliyun Cubic
Meter. Data tersebut berdasarkan informasi yang sudah diupdate sejak 1 Januari
2015. Dalam hal ini Rusia mempunyai ketersediaan yang cukup besar untuk gas
alam. Dengan kata lain, Rusia dapat diandalkan dalam keamanan energi Yunani.
Hal ini juga untuk menutupi total konsumsi gas alam dalam beberapa tahun
kedepan. Dengan supply yang besar, mengindikasikan harga gas alam yang akan
cenderung lebih murah.
14
Central Inteligence Agency (CIA), “Country Comparison: Natural Gas – Proved
Reserves”, https://www.cia.gov/library/publications/the -world-
factbook/rankorder/2253rank.html diakses pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 03.20
WIB
PERINGKAT NEGARA (CUM) INFORMASI
TANGGAL
1 IRAN 34,020,000,000,000 July 6, 1905
2 RUSIA 32,600,000,000,000 1 January
2015
3 QATAR 25,070,000,000,000 1 January
2014
4 TURKMENISTAN 17,500,000,000,000 1 January
2014
5 AMERIKA
SERIKAT
8,734,000,000,000 1 January
2013
53
Grafik IV.A.7 Impor Gas Yunani tahun 2012
Sumber: International Energy Agency (IEA) 2014.15
Rusia merupakan mitra importir gas alam yang dapat diandalkan
(reliability). Pada dasarnya gambar diatas menjelaskan total impor gas alam
Yunani pada tahun 2012 yaitu sekitar 4,5 bcm atau sekitar tiga-perempat dari
yang disediakan oleh pipa gas dan sisanya diimpor dalam bentuk LNG. Rusia
telah menjadi sumber utama impor gas alam sejak awal Yunani menjadi mitra
impor pada bulan November 1996. Sejak 2005, Yunani mengurangi risiko
dengan menggunakan diversifikasi. Oleh karena itu, Gas Rusia dalam total impor
gas secara bertahap menurun dari 85% menjadi 60% pada tahun 2012, karena
15
International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece” hal 226.
54
peningkatan impor dari Aljazair dan Turki yang menyumbang sekitar 16% dan
15% dari total impor gas pada 2012.16
Namun, adanya krisis ekonomi sejak 2008,
memaksakan Yunani untuk kembali mengimpor gas alam ke Rusia dengan alasan
harga ketimbang risiko.
Gambar IV.A.2 Jalur Pipa Gas Selatan Eropa
Sumber: Atlantic Council, Global Energy Center17
Gambar tersebut merupakan Jalur Pipa Gas Selatan Eropa. Yunani
setuju untuk bekerjasama dengan Rusia dalam pembangunan jalur pipa gas yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak di St Petersburg pada tahun 2015.
16
International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”, hal 225. 17
John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the
Southern Gas Corridor”, Atlantic Council, Global Energy Center, (July 2015), hal. 10
55
Pengembangan jalur pipa gas dengan harga 2 milyar € bersama Rusia-Yunani,
yaitu usaha untuk ekstensi Proyek Pipa Gas Turkish Stream di Yunani.18
Dengan
kata lain, proyek ini dapat menjangkau kebutuhan atau permintaan dari gas alam
Yunani. Proyek ini kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu Yunani
dan Rusia pada 18 Juni 2015.19
Meskipun dalam peraturan nomor 833 tahun 2014
dengan penjatuhan sanksi kepada Rusia, adanya jalur pipa gas dilarang.
Adanya kerjasama proyek pipa gas Turkish Stream pasca adanya
perpanjangan sanksi membuat Yunani mempunyai hubungan yang baik dengan
Rusia dalam sektor Gas. Mengesampingkan adanya sanksi tersebut, dengan tujuan
untuk mengamankan (krisis) sektor energi yang sedang dihadapi pemerintah
Yunani yang baru saja terpilih.
B. Faktor Politik
Yunani dalam statement-nya untuk menolak perpanjangan sanksi Uni
Eropa terhadap Rusia dilatarbelakangi oleh faktor politik. Faktor politik dibagi
menjadi dua hal yaitu opini publik dan politik elektoral dalam perubahan rezim
yang terjadi di Yunani.
18
John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the
Southern Gas Corridor”, hal. 16 19
Gazrpom, “TurkStream”, http://www.gazpromexport.ru/en/projects/6/ diakses pada
tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.30 WIB
56
B.1 Opini Publik
Opini publik masyarakat Yunani yang dinyatakan polling tidak mendukung
adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan sanksi
tersebut berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian yang telah
berlangsung di Yunani.
Tabel IV.B.5 Opini Publik Yunani Tentang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia
Sumber: GALLUP.20
Gambar di atas merupakan opini publik atas sanksi ekonomi Amerika
Serikat dan Uni Eropa terhadap Rusia. Berdasarkan data tersebut masyarakat
Yunani tidak mendukung perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Lemahnya dalam sektor perdagangan telah merugikan perekonomian yang
20
Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”,
http://www.gallup.com/poll/184811/greeks-oppose-economic-sanctions-against-russia.aspx ,
diterbitkan pada tanggal 25 agustus 2015 dan diakses pada tanggal 29 mei 2016 pukul 05.20 WIB
57
sebenarnya sudah rapuh karena krisis. 62% suara mayoritas Masyarakat Yunani
yang disurvei sesaat sebelum sanksi Uni Eropa terhadap Rusia diperpanjang pada
akhir Juni menyatakan tidak mendukung.21
Sebelum sanksi, ekspor pertanian Yunani ke Rusia terdiri 41% dari seluruh
ekspor Yunani ke Rusia yang bernilai sekitar € 200 juta per tahun. Oleh karena itu,
sanksi pembalasan Rusia pada impor pangan Uni Eropa telah mengecewakan
masyarakat Yunani awal bulan 2015 dan telah menurunkan secara signifikan
(ketika kondisi krisis) bagi perekonomian Yunani.22
Tabel IV.B.6 Pandangan Masyarakat Yunani Tentang Dampak
Ekonomi dalam Sanksi
Sumber: Gallup.23
Gambar di atas menjelaskan bahwa hampir setengah dari orang Yunani
(45%) percaya bahwa Perkonomian Yunani telah terkena dampak negatif dari
sanksi ekonomi terhadap Rusia, sementara hanya 5% mengatakan mereka telah
21
Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”. 22
Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”. 23
Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”,
58
memiliki efek positif, dan 25% mengatakan tidak berpengaruh. Tapi pada tingkat
pribadi(yang dirasakan), jauh lebih sedikit Yunani (26%) mengatakan sanksi
memiliki dampak negatif, dan memiliki dampak positif baik (6%) serta tidak ada
efek (45%). Pendidikan Masyarakat Yunani dibandingkan dengan pendidikan
yang kurang memiliki pendapat tentang sanksi, dan mereka lebih cenderung untuk
menentang sanksi tersebut dan melihat itu sebagai hal buruk bagi kepentingan
nasional mereka dan untuk situasi ekonomi pribadi mereka. 24
B.2 Electoral Cycle (Perubahan Rezim)
Opini publik yang tidak mendukung adanya sanksi Uni Eropa terhadap
Rusia, dimanfaatkan oleh Partai Syriza dalam kampanye di pemilu parlement
Yunani 2015. Pada Akhirnya Alexis Tsipras dalam partai Syriza memenangkan
Pemilahan Parlemen tersebut bersama dengan koalisinya yang ikut dalam opini
tersebut. Opini yang cenderung mendukung Rusia untuk tidak mendukung adanya
sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Sejak partai Syriza berkuasa pada pemilu. Perdana Menteri Alexis Tsipras
membuat pertemuan di Brussels kembali panas. Perjalanannya ke Moskow
membuat siaga tinggi bagi beberapa negara di Eropa. Analis mengutip komentar
Tsipras telah meremehkan sangsi Eropa pada Rusia, hubungan partainya dalam
tokoh politik Rusia dan pesona sebagai tanda bahwa Yunani tidak hanya berputar
24
Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”.
59
jauh dari Uni Eropa namun akan segera menjadi "Trojan Horse" bagi Rusia di
Eropa.25
Hubungan Rusia-Syriza menghadapi pengawasan oleh banyak negara sejak
menang pemilu parlemen. Pada salah satu pertemuan pertama Tsipras sebagai
perdana menteri bersama dengan Andrei Maslov, duta besar Rusia untuk Yunani
kritis terhadap sangsi tersebut dan Tsripras merupakan salah satu dari beberapa
pemimpin utama Eropa secara terbuka berbicara menentang pemerintah di
Ukraina. Seharusnya hal ini tidak akan mengejutkan, bahwa hanya beberapa hari
sebelum Alexis Tsipras berkunjung ke Moskow, ia kembali menegaskan bahwa
sangsi Uni Eropa terhadap Rusia tidak masuk akal.26
25
Hannah Gais, “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”,
http://www.themoscowtimes.com/opinion/article/russia-gave-greece-only-gas-and-
sympathy/519176.html, diterbitkan pada 15 April 2015 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016
pukul 04.12 WIB 26
Hannah Gais, “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”.
60
Tabel IV.B.7 Hasil Pemilu Parlemen Yunani 2012-2015
Sumber : Ekloges 2015.27
Gambar diatas menjelaskan stastistik pemerintahan parlemen Yunani yang
baru pada saat itu. Ketika koalisi Alexis Tsipras dalam partai Syriza ini terpilih
pada bulan Januari 2015. Alexis Tsipras dalam partainya memenangkan 149 Kursi
ditambah dengan koalisnya partai independent dengan 13 Kursi. Apabila dijumlah,
sudah mencukupi mayoritas suara dalam parlement dalam penentuan kebijakan.
Yunani meningkatkan upayanya untuk membuat hubungan yang lebih erat
dengan Rusia. Hal ini menyebabkan kegugupan di Brussels atau ibukota Eropa. Di
27
Roman Gerodimos, “First thoughts on the 25th January2015 election in Greece”,
Pamphlet No.14, Greek Politics Specialist Group ,( 2 Februari 2015) hal. 4
61
satu sisi, solusi negosiasi yang langgeng dalam kasus krisis utang Yunani akan
melalui masa sulit. Tsipras datang ke Uni Eropa dengan janji pemilu untuk
melakukan negosiasi ulang persyaratan kredit dengan kreditur Eropa dan memberi
siasat dengan meminta pemerintah Rusia untuk memberikan bantuan gantinya.28
Terpilihnya Tsipras sebagai perdana menteri tentu merupakan terobosan
besar dalam politik Yunani. Untuk pertama kalinya, pihak dari margin dari
spektrum kelompok politik partai radikal kiri Syriza mengambil tanggung jawab
pemerintah. Presiden Putin adalah orang yang pertama untuk menawarkan ucapan
selamat dalam hal tersebut.29
Dalam hal tertentu, kedua belah pihak yaitu Yunani dengan Rusia
memunculkan ikatan, ketika perjalanan (kunjungan) Alexis Tsipras ke Moskow
pada bulan pertama mereka menjabat. Kekuatan di Parlemen Yunani, Syriza,
sudah diucapkan dalam mendukung, memperbaharui dan memperluas kerjasama
dengan Rusia selama waktu menjadi oposisi sebelumnya. Dalam program
partainya di tahun 2013. Menteri Luar Negeri Nikos Kotzias, mengusulkan bahwa
Yunani harus mengasumsikan posisi mediator hubungan antara Uni Eropa dan
Rusia. Ia menganggap Rusia sebagai elemen fundamental.30
Dengan begitu, Syriza sebagai partai yang memenangkan pemilu parlemen
2015 mempunyai simpati terhadap Rusia. Sebagian besar, hal ini juga telah
28
Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and
Russian Temptation”, No.03, DGAPkompakt, (Februari 2016), hal. 2-3 29
Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and
Russian Temptation”, hal. 3 30
Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and
Russian Temptation”.
62
menyebabkan partai Independen Yunani masuk dalam koalisi di Athena (pusat
pemerintahan). Mengenai perekonomian dan negosiasi dengan Uni Eropa yang
akan mendominasi bulan pertama kabinet Yunani baru ini. Segala hal lain terkait
masalah diluar konteks akan menjadi nomor dua (sekunder).31
Adanya statement penolakan Yunani dalam perpanjangan sanksi Uni Eropa
terhadap Rusia dipengaruhi oleh faktor politik. Pengaruh opini publik dan adanya
perubahan rezim atau politik elektoral dalam pemilihan parlemen Yunani 2015
dalam kedekatannya hubungan Syriza dengan Rusia mengambil pengaruh penting
untuk adanya ketidaksepakatan Yunani dalam sanksi Uni Eropa kepada Rusia
dalam pertemuan anggota-aggota Uni Eropa di Brussels, Belgia.
C. Kerjasama dengan Rusia
Adanya kerugian dalam sektor perdagangan baik dalam sektor migas dan
non-migas, serta adanya hubungan politik yang baik dengan Rusia. Pada 8 April
2015 Alexis Tsipras berkunjung menemui Vladimir Putin di Rusia pada suatu
kunjungan kerja. Tsipras dan Putin membahas berbagai hal kerjasama bilateral,
31
Jonathan Marcus, “Could Syriza win tilt Greece's foreign policy towards Russia?”,
http://www.bbc.com/news/world-europe-31029940 diterbitkan pada tanggal 28 Januari 2015 dan
diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.11WIB
63
khususnya dalam perdagangan, ekonomi, investasi, budaya dan bidang
kemanusiaan. Kedua pemimpin bertukar pandangan dalam agenda internasional.32
Gambar IV.A.3 Pertemuan Perdana Menteri Yunani dengan Rusia
Sumber : The Embassy Of The Russian Federations to Republic Of Malta.33
Gambar di atas mengenai pembicaraan Vladimir Putin dan Alexis Tsipras,
mereka sepakat kemudian menandatangani rencana Joint statement antara
Federasi Rusia dan Republik Yunani untuk tahun 2015-2016, dan membuat
pernyataan bersama oleh Presiden Rusia dan Perdana Menteri Yunani.34
32
Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between
President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”, Press Release
no.07/15, (14 April 2015). hal. 1 33
Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between
President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”. 34
Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between
President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”.
64
Rusia dan Yunani menegaskan kembali dukungan secara konsisten mereka
sebagai peran sentral PBB dan Dewan Keamanan dalam memelihara perdamaian
internasional, dan menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB untuk
menahan diri dari penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional. Pada
akhirnya Vladimir Putin sebagai presiden dan Alexis Tsipras sebagai perdana
menteri Yunani menyaksikan penandatanganan Joint Memorandum pada tahun
2016. 35
Selain itu, Alexis Tsipras sebagai Perdana Menteri Yunani berkunjung ke
Moskow bukan untuk mencari bantuan disaat situasi konflik antara Uni Eropa dan
Rusia. Namun, Putin mengatakan Rusia akan mempertimbangkan pinjaman ke
Yunani untuk proyek besar bersama, berpotensi di dalam sektor energi. Putin
menyerukan hubungan dagang untuk dipulihkan, dan mengatakan kedua
pemimpin telah membahas berbagai cara kooperasi, termasuk proyek-proyek besar
di bidang energi. Salah satu rencana untuk pipa yang disebut Turkish Stream,
untuk menyalurkan gas alam dari perbatasan Turki-Yunani ke Yunani.36
Yunani sendiri tidak memiliki cukup dana dalam kondisi ekonomi saat ini,
akan ada sedikit hasrat untuk memberikan ruang investor komersial dalam suatu
proyek. Rusia dasarnya harus membiayai proyek itu sendiri. Dalam panggilan
telepon pada tanggal 7 Mei 2015, Vladimir Putin dilaporkan telah mengatakan
kepada Aelxis Tsipras bahwa Rusia bersedia menyediakan pembiayaan untuk
35
Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between
President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”hal. 2 36
“Putin: Greece did not seek financial aid from Russia”.
65
perusahaan Yunani untuk kemungkinan ekstensi untuk proyek pipa gas Turkish
Stream.37
37
John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the
Southern Gas Corridor”, Hal 15
66
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Alasan Sikap Yunani dalam menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa
dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik. Adanya sanksi tersebut merugikan
kondisi ekonomi Yunani. Gejolak politik yang terjadi dalam kurun waktu 2014-
2015 berupa perubahan rezim (pemilihan umum parlemen) serta opini publik
membuat Yunani dengan tegas menolak sanksi tersebut. Sanksi ini dirasa
merugikan Yunani sejak awal dicetuskannya penjatuhan sanksi tersebut, yaitu
pada tahun 2014.
Sejak adanya dinamika yang terjadi di daerah timur Ukraina dan Krimea,
yaitu kelompok oposisi (yang disiasati bahwa hal ini adalah kelompok orang-
orang Rusia) dan pemerintah Ukraina yang berlanjut kepada peperangan tersebut
mengambil simpati banyak negara-negara di dunia, namun hal ini ditanggapi
sebagai persoalan yang serius bagi Uni Eropa. Karena dalam hal ini Ukraina
masuk ke dalam negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO)
yang di dalam Uni Eropa mayoritas juga masuk dalam aliansi ini.
Kondisi semakin memburuk, ketika Rusia dianulir ikut serta dalam campur
tangan masalah dalam kasus peperangan di Ukrania. Kondisi mulai memanas
ketika adanya aneksasi Krimea (salah satu wilayah Ukraina) oleh Rusia pada
67
tanggal 18 Maret 2014. Hal ini membuat Uni Eropa dan Rusia mengalami masa-
masa yang tegang, padahal sebelumnya pihak Ukraina dan Rusia sudah bertemu
untuk menanggapi masalah ini dan membuat solusi. Oleh karena itu, Uni Eropa
dengan tegas memberikan sanksi pertama untuk individu atau organisasi yang
mendukung aneksasi tersebut.
Kondisi diperburuk dengan adanya penembakan pesawat MH17 yang
bertujuan ke Belanda saat itu, hal ini sontak membuat Uni Eropa bersama
aliansinya Amerika Serikat membuat daftar sanksi kedua yaitu: Pertama,
pembatasan pinjaman ke bank-bank negara Rusia; Kedua, embargo senjata;
Ketiga, larangan ekspor minyak dan gas; Keempat, larangan ekspor pada barang-
barang tekonologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer. Sanksi ini dapat
diperpanjang tergantung dari konsesus yang akan terjadi dalam tubuh Uni Eropa
suatu saat nanti.
Kondisi sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia membuat
perekonomian Rusia memburuk. Maka pada tanggal 6 Agustus 2014 memicu
adanya sanksi balasan dalam beberapa sektor termasuk didalamnya adalah dalam
sektor pangan untuk Uni Eropa dan beberapa aliansinya dalam NATO.
Perjanjian Minsk yang terjadi pada 5 September 2014 antara pihak pro-
Rusia telah dicetuskan. Namun, hal ini tidak sesuai dengan realita yang ada,
kondisi peperangan terus berlangsung. Beberapa orang tewas meskipun adanya
gencatan senjata yang sudah dituangkan dalam Minsk Protocol tersebut.
68
Seiring berjalannya waktu, kondisi semakin memperburuk atau semakin
tegang di wilayah Timur Ukraina. Pemberontak Pro-Rusia membuat banyak
penyerangan dan mengambil wilayah-wilayah penting Ukraina. Maka, pada
tanggal 26 Januari 2015, Uni Eropa menanggapi dengan munculnya wacana
perpanjangan sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia.
Maka dibuatlah suatu pertemuan darurat untuk membahas implementasi
dari perjanjian minsk tersebut yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Januari
2015. Selain itu, Yunani pada bulan Januari, perdana menteri baru terpilih yaitu
Alexis Tsipras dari Partai Syriza, partai oposisi pemerintahan sebelumnya. Hal ini
membuat dinamika baru dalam pertemuan yang ada di Brussels tersebut. Yunani
menunda-nunda dan pada akhirnya mencoba untuk menolak (tidak meratifikasi)
dari perpanjangan sanksi tersebut.
Meskipun Yunani masuk secara resmi kedalam anggota Uni Eropa sejak 1
Januari 1981. Namun, Yunani tidak mematuhi daripada kesepakatan beberapa
mayoritas anggota Uni Eropa untuk memperpanjang sanksi tersebut ke Rusia.
Yunani juga masuk kedalam aliansi NATO sejak tahun 1952 (masa-masa perang
dingin). Mengesampingkan makna aliansi, hal ini membuat kontralogika daripada
masalah peneliti sebagai masalah yang menarik.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dijabarkan dalam bab
sebelumnya. Penulis membagi pengaruh adanya sikap tersebut menjadi 2 faktor
yaitu faktor ekonomi dan faktor politik. Peneliti memakai konsep kebijakan luar
negeri menurut Alex Mintz untuk menjawab pengaruh dari faktor ekonomi
69
dengan sub-konsep Economic Interest. Kemudian, untuk memperdalam analisa di
faktor ekonomi, peneliti memakai teori keamanan energi menurut Carlos Pasqual.
Dalam faktor politik, peneliti menggunakan sub-konsep kebijakan luar negeri
menurut Alex Mintz yaitu The Role of Public Opinion, dan Electoral Cycle.
Dengan teori tersebut teori mendapatkan beberapa kesimpulan faktor-
faktor apa saja yang melatarbelakangi adanya penolakan Yunani dalam
perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Dalam faktor ekonomi,
kepentingan ekonomi (economic interest) menyimpulkan bahwa dinamika sanksi
tersebut melemahkan kondisi Yunani. Selain karena Yunani sebelumnya
mengalami krisis yang berkepanjangan dan belum cukup pulih dalam
perekonomiannya dan masih mencari cara untuk memulihkan kondisi trsebut.
Rusia merupakan mitra impor utama untuk Yunani dengan data yang sudah
disajikan menginisiasikan bahwa Yunani memiliki hubungan yang sangat baik
dalam sektor perdangan terkhusus dalam sektor non-migas. Sanksi tersebut
membuat kerugian besar bagi Yunani.
Analisa dalam faktor ekonomi diperdalam dengan teori keamanan energi.
Tingginya kesenjangan antara tingkat produksi gas dan permintaan
menyimpulkan adanya krisis gas di Yunani. Sedangkan Rusia merupakan mitra
importir yang dapat diandalkan dalam sektor energi ditunjukan dengan data
peneliti yang sudah disajikan. Terkhusus dalam sektor energi gas alam, karena
Rusia adalah negara pengimpor gas alam kedua terbesar di dunia. Hal ini
dibuktikan setelah adanya statement penolakan dari perpanjangan sanksi tersebut.
Alexis Tsipras langsung ke Moskow (Ibu Kota Negara Rusia) untuk
70
membicarakan proyek besar jalur pipa gas Turkish Stream yang ini ditunjukan
kepada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara
kedua belah pihak.
Dalam faktor politik, opini publik dimana polling data yang sudah
diterangkan mengarah sanksi tersebut bukanlah suatu solusi yang tepat. Maka
hampir dari setengah penduduk Yunani tidak mendukung adanya sanksi tersebut
ke Rusia. Masyarakat Yunani percaya dan merasakan dampak yang negatif dalam
perekonomian negara mereka. Politik Elektoral atau Perubahan rezim yang terjadi
di Yunani mengundang adanya pengaruh kebijakan luar negeri Yunani dalam
menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Opini publik yang tidak
mendukung adanya sanksi tersebut dimanfaatkan untuk kemenangan Alexis
Tsipras dalam partainya yaitu Partai Syriza. Ucapan selamat pertama kali oleh
Vladimir Putin sebagai Perdana Menteri Rusia kepada Tsipras pertanda bahwa
hubungan kedepan akan menjadi hal yang sangat baik. Karena Syriza menjadi
oposisi dari pihak pemerintahan sebelumnya tentu membuat kondisi kebijakan
yang berbeda dari pemerintahan yang diperintah oleh Antonis Samaras
(pemerintah sebelumnya). Hal ini dimanfaatkan oleh Rusia untuk mengambil
simpati Yunani atas kondisi dinamika sanksi ini. Dengan begitu kedua belah pihak
perdana menteri memiliki kedekatan yang harmonis.
Dengan begitu ada 2 faktor yang menjadi landasan mengapa Yunani
menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Tentu kedua faktor
tersebut menjadi landasan atau alasan mengapa Yunani dalam pertemuan di
Brussels pada tanggal 12 Februari 2015 menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa
71
terhadap Rusia, ditujukan dengan statement dan Yunani tidak meratifikasi adanya
perpanjangan sanksi tersebut.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Digital (Ebook)
Griffiths, Martin dan Terry O’Callaghan. International Relations: The Key
Concepts. London: Routledge Taylor & Francis Group, 2002.
International Energy Agency (IEA). “Energy Suppy Security: Greece”. France:
OECD, 2014.
Kaempfer, William H. dan Anton D. Lowenberg. The Political Economy Of
Economic Sanctions, Handbook of Defense Economics, Volume 2 Edited by
Todd Sandler and Keith Hartley, 2007.
Miller, Raymond C. International Political Economy: Contrasting World View.
New York: Routledge Taylor and Francis Group, 2008.
Mintz, Alex dan Karl DeRouen. Understanding Foreign Policy Decision Making.
United Kingdom: Cambridge University Press, 2010.
Pasqual, Carlos and Jonathan Elkind. Energy Security: Economics, Politics,
Strategies, and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a
Broader Agenda. Washington DC: Brookings Institution Press, 2010.
Suryana. Metodologi Penelitian, Metode Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.
Wilczewska, Agnieszka Pikulicka dan Richard Sakwa. Ukraine and Russia:
People, Politics, Propaganda and Perspectives : Western Economic
Sanctions and Russia’s Place in the Global Economy”. United Kingdom: E-
International Relations, 2015.
xv
B. Artikel, Jurnal, Working Paper (Digital)
Bastian, Jens. Trying to Unearth a Recovery in Greece. Friedrich Ebert Stiftung,
November 2014. 20-45
Bond, Ian ,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin. Frozen: The Politics and
Economics of Sanctions Againts Russia”, Centre of European Reform, (Maret
2015.1-6
Clark, David dan Andrew Foxall, “Russia’s Role In The Balkans – Cause For
Concern?”. London: The Henry Jackson Society, Juni 2014. 10-16
Dolize, Tatia. EU Sanctions Policy towards Russia: The Sanctioner-Sanctionee’s
Game of Thrones. No. 402 CEPS, Januari 2015.4-8
________. EU Extends Sanctions Relating to Crimea and Russia. Covington,
unsubscribe@cov.com, June 23 2015. 1-3
Gerodimos, Roman. First thoughts on the 25th January2015 election in Greece.
Pamphlet No.14, Greek Politics Specialist Group ,2 Februari 2015.
Gros, Daniel dan Federica Mustilli. “The Economic Impact of Sanctions against
Russia: Much add about very little”. Brussels: Centre for European Policy
Studies, 23 Oktober 2015.
Hedeuz, Krisztina. Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle. Vol.
1. No.2. . Délkelet Európa – South-East Europe, International Relations
Quarterly, 2010.
IOBE. The Greek Economy. vol. 02/15. Editorial Policy, Juli 2015. 7-8
xvi
Johansson, Mikael dkk. Economic picture remains divided Russian recession in
2016 too, Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions. Eastern
European Outlook Economic Research, October 2015, 6-9
Kaca, Elżbieta dan Hélène Galewicz. The Fragile Unity of the Union: The Future
of the EU’s Sanctions Policy towards Russia. No. 46 (778). Polski Instytut
Spraw Miedzynarodowych, The Polish Institute of International Affairs. 30
April 2015. 1-7
Kasonta, Adriel dkk. The Sanctions on Russia. United Kingdom: Bow Group,
Agustus 2015.
Nelson, Rebecca M. Dkk. The Greek Debt Crisis: Overview And Implications
For The United States. 7-5700 R44155. Congressional Research Service, 19
Agustus 2015. 9-13
Papadimitriou, Dimitri P. Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza. Greece:
Conditions and Strategies for Economic Recovery. Levy Economics Institute,
May 2015.
Rappold, Julian. In Search pf alternatives: Greece between European Frustration
and Russian Temptation. No.03, DGAPkompakt, Februari 2016. 2-5
Roberts, John. The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and
the Southern Gas Corridor. Atlantic Council, Global Energy Center, July
2015.
Sharov, Oleksandr. Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their
Reverse Effect. Jurnal No.2 Vol. 14. Ternopil National Economic University,
June 2015.
xvii
Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “ The Economic Sanction Againts Russia:
Impact and Prospect of Success”. FOI-R, September 2015.
Svetilnik, Tanja Porcnik. EU-Russia Sanctions. European Liberal Forum,
Friedrich Naumann Stiftung, Fur Die Freiheit, 4-7
Szczepanski, Marcin. Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine
conflict. European Parliamentary Research Service, Oktober 2015.3-5
C. Skripsi, Thesis dan Disertasi (Digital)
Koga, Yoshifumi. Constructivist Approach of International Sanctions:
Realism, Liberalism, Cosmopolitanism, and Hegemonism. Disertasi, University
of Pittsburgh, Department of Political Science, 2005.
Salauat, Sanzhar. Practical Ineffectiveness Of Sanctions Imposed On Russia:
Alternative Solutions To Achieve The Desired Political Effect. Skripsi Lahti
University Lahti University Of Applied Sciences, Degree programme in
International Business, 2015.
D. Data Resmi (Digital)
Broucke, Joséphine Vanden Dkk. Outlook For The Informal European Council
Meeting. Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European
Parliamentary Research Service, 12 Februari 2015.
Dewan Komisi Uni Eropa. Press Release: Outcome Of The Council Meeting
3369th Council Meeting. Press 12 Pr Co 4, Brussels, 29 January 2015.
xviii
Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta. On meeting
between President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece
Alexis Tsipras. Press Release no.07/15, 14 April 2015.
President Of The European Council Herman Van Rompuy dan President Of The
European Commission in The Name Of The European Union On The
Agreed Additional Restrictive Measures Against Russia. Brussels, European
Council: Press EN. 29 Juli 2014.
E. Website Resmi
Bank of Greece. Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy
2014-2015. Tersedia di
http://www.bankofgreece.gr/Pages/en/Bank/News/PressReleases/DispItem.as
px?Item_ID=4988&List_ID=1af869f3-57fb-4de6-b9ae-
bdfd83c66c95&Filter_by=DT Diterbitkan pada 17 Juni 2015 dan diakses
pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 15.05 WIB
Central Inteligence Agency (CIA). “Country Comparison: Natural Gas – Proved
Reserves”. tersedia di https://www.cia.gov/library/publications/the-
world-factbook/rankorder/2253rank.html diakses pada tanggal 30
Mei 2015 pukul 03.20 WIB
_______. “European Member” . tersedia di Http://Europa.Eu/About-
Eu/Countries/Member-Countries/Greece/Index_En.Htm Diakses Pada
Tanggal 27 September 2015
xix
______.tersedia di http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-
system/qualified-majority/ update terakhir pada tanggal 5 Januari 2015 dan
diakses pada tanggal 16 Februari 2015
______. Tersedia di https://www.eia.gov/tools/faqs/faq.cfm?id=73&t=11 terakhir
diupdate pada tanggal 18 Juni 2015 dan dikases pada tanggal 27 Mei 2016
pukul 18.59 WIB.
Gazrpom. “TurkStream”. Tersedia di http://www.gazpromexport.ru/en/projects/6/
diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.30 WIB
World Integrated Trade Solutions (WITS). Tersedia di
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/Year/2014/TradeF
low/Export/Partner/RUS/Product/all-groups# diakses pada tanggal 29 Mei
2016 pukul 02.59 WIB
World Integrated Trade Solutions (WITS). Tersedia di
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/E
ndYear/2014/TradeFlow/Import/Indicator/MPRT-TRD-
VL/Partner/RUS/Product/Total# dan
http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/E
ndYear/2014/TradeFlow/Export/Indicator/XPRT-TRD-
VL/Partner/RUS/Product/Total diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul
01.40 WIB.
xx
F. Website Online
Esipova, Neil dan Julie Ray. Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia.
Tersedia di http://www.gallup.com/poll/184811/greeks-oppose-economic-
sanctions-against-russia.aspx diterbitkan pada tanggal 25 agustus 2015 dan
diakses pada tanggal 29 mei 2016 pukul 05.20 WIB
Gais, Hannah. “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”,
http://www.themoscowtimes.com/opinion/article/russia-gave-greece-only-
gas-and-sympathy/519176.html, diterbitkan pada 15 April 2015 dan diakses
pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 04.12 WIB
Emmot, Robin dan Pavel Polityuk. “EU wins Greek backing to extend Russia
sanctions, delaysdecisi on on new steps”. http://www.reuters.com/article/us-
ukraine-crisis-idUSKBN0L22B720150129 diterbitkan pada tanggal 29
Januari 2015 dan diakses pada tanggal 22 Mei 2015 pukul 2.57 WIB.
Marcus, Jonathan “Could Syriza win tilt Greece's foreign policy towards
Russia?”, http://www.bbc.com/news/world-europe-31029940 diterbitkan
pada tanggal 28 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul
02.11WIB
Steiner, Eduard dkk. http://www.welt.de/wirtschaft/article142742046/Russland-
Krise-kostet-Europa-bis-zu-100-Milliarden-Euro.html diterbitkan pada selasa
19 Juni 2015 dan diakses pada tanggal 21 Maret 2016 Pukul 06.17 WIB
Traynor, Ian “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”.
http://www.theguardian.com/world/2015/jan/29/greece-delays-eu-agreement-
xxi
russia-sanctions, diterbitkan pada hari Kamis 29 Januari 2015 dan diakses
pada 22 Mei 2015 pukul 03.39WIB
________.“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”
,https://www.rt.com/business/180320-greece-hit-russian-sanctions/ ,
diterbitkan pada tanggal 14 Agustus 2014 pukul 16:04 dan diakses pada
tanggal 29 Mei 2016 pukul 3.11 WIB.
______. “Putin: Greece did not seek financial aid from Russia”
http://www.bbc.com/news/world-europe-32213161.diterbitkan pada tanggal 8
April 2015, dan diakses pada tanggal 26 Mei 2016 pukul 19.33 WIB.
_______. “Greece in the EU”. Tersedia di http://www.mfa.gr/en/foreign-
policy/greece-in-the-eu/greeces-course-in-the-eu.html terakhir di update
minggu tanggal 6 Februari 2011 dan diakses pada tanggal 16 Desember 2015
_______.“Greece Trade Statistic”. Tersedia di
http://globaledge.msu.edu/countries/greece/tradestats diakses pada tanggal 29
Mei 2016 puku 03.15 WIB
_______. “Global Opinion of Russia”:.
http://www.pewglobal.org/2013/09/03/global-opinion-of-russia-mixed/
diterbitkan pada tanggal 3september 2013 dan diakses pada tanggal 29 Mei
2016 pukul 05.10 WIB
Walker, Shaun. “Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against
Russia”,http://www.theguardian.com/world/2015/apr/08/alexis-tsipras-in-
moscow-asks-europe-to-end-sanctions-against-russia diterbitkan Rabu 8 April
2015 Pukul 18.19 BST dan diakses pada tanggal 3 September 2015.
LAMPIRAN PERJANJIAN MINSK
A LIST OF MEASURES TO FULFILL THE MINSK AGREEMENT FEBRUARY 12,
2015
1. An immediate and comprehensive ceasefire in individual areas of the Donetsk and
Luhansk regions of Ukraine and its strict implementation starting at 0000 (Kyiv time)
February 15, 2015.
2. The withdrawal of all heavy weapons by both parties at equal distances in order to create at
least a 50 kilometer security zone for 100mm or larger caliber artillery systems, a 70
kilometer security zone for Grad multiple rocket launcher systems and a 140 kilometer
security zone for the Tornado-S, Uragan, and Smerch multiple rocket launcher systems and
Tochka (Tochka-U) tactical missile systems: - for the Ukrainian troops: [withdrawal] from
the actual contact line; - for the military units of individual areas of the Donetsk and Luhansk
regions of Ukraine: [withdrawal] from the contact line in accordance with the Minsk
memorandum of September 19, 2014 Withdrawal of aforementioned heavy weapons shall
begin no later than the second day of the ceasefire and end within 14 days. The OSCE will
contribute to this process with the support of the Trilateral Contact Group.
3. Starting the first day of such withdrawal, ensuring the effective monitoring and verification
by the OSCE of the ceasefire and the withdrawal of heavy weapons with the use of all
necessary technical means, including satellites, UAVs, radar systems, etc.
4. On the first day after the withdrawal, to begin a dialogue on the procedures for holding
local elections in accordance with Ukrainian law and the Law of Ukraine "On a temporary
order of local government in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions," as well as
on the future regime of these areas, according to this Act. Immediately, no later than 30 days
from the date of signing of this document, to adopt a resolution of the Verkhovna Rada of
Ukraine with the specification of a territory subject to the special regime in accordance with
the Law of Ukraine "On temporary order of local government in some regions of the Donetsk
and Luhansk regions" based on the line set in a Minsk memorandum of September 19, 2014
5. To provide pardons and amnesties by the enactment of a law prohibiting prosecution and
punishment of persons with regard to the events that took place in individual areas of the
Donetsk and Luhansk regions of Ukraine.
6. To ensure the release and exchange of hostages and illegally detained persons based on the
principle of "all for all". This process must be completed no later than the fifth day after the
withdrawal.
7. To provide secure access, delivery, storage and distribution of humanitarian aid to the
needy on the basis of an international mechanism.
8. Determination of the procedure for the full restoration of the socio-economic relations,
including transactions of social payments, such as pensions and other payments (takings and
income, timely payment of all utility bills, renewal of taxation within Ukraine’s legal
framework). To this end, Ukraine shall regain control over the segment of its banking system
in conflict-affected areas, and an international mechanism to facilitate such transfers will
probably be created.
9. Restoration of full control over the state border of Ukraine by Ukraine’s government
throughout the whole conflict area, which should begin on the first day after the local
elections and be completed after a comprehensive political settlement (local elections in
individual areas of the Donetsk and Luhansk regions on the basis of the Law of Ukraine, and
a constitutional reform) by the end of 2015, on condition of implementation of paragraph 11 -
with consultations and in agreement with the representatives of individual areas of the
Donetsk and Luhansk regions in the framework of the Trilateral Contact Group.
10. The withdrawal of all foreign armed forces, military equipment, as well as mercenaries
from the territory of Ukraine under the supervision of the OSCE. Disarmament of all illegal
groups.
11. Conducting constitutional reform in Ukraine, with the new constitution coming into force
by the end of 2015, providing for decentralization as a key element (taking into account the
characteristics of individual areas of the Donetsk and Luhansk regions, agreed with
representatives of these areas), as well as the adoption of the permanent legislation on the
special status of individual areas of the Donetsk and Luhansk regions in accordance with the
measures specified in Note [1], until the end of 2015. (See Notes)
12. On the basis of the Law of Ukraine “On temporary order of local government in
individual areas of Donetsk and Luhansk regions” the questions regarding local elections
shall be discussed and agreed with the individual areas of the Donetsk and Luhansk regions
in the framework of the Trilateral Contact Group. Elections will be held in compliance with
the relevant standards of the OSCE with the monitoring by the OSCE ODIHR.
13. To intensify the activities of the Trilateral Contact Group, including through the
establishment of working groups to implement the relevant aspects of the Minsk Agreement.
They will reflect the composition of the Trilateral Contact Group.
Notes: Such measures, in accordance with the Law "On the special order of local government
in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions," include the following:
- Exemption from punishment, harassment and discrimination of persons associated with the
events that took place in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;
- The right to self-determination with regard to language;
- Participation of local governments in the appointment of heads of prosecutors’ offices and
courts in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;
- The possibility for the central executive authorities to conclude agreements with the
relevant local authorities on economic, social and cultural development of individual areas of
Donetsk and Luhansk regions;
- The state shall support socio-economic development of individual areas of Donetsk and
Luhansk regions;
- Assistance from the central government to cross-border cooperation between the individual
areas of the Donetsk and Luhansk regions and regions of the Russian Federation;
- The creation of people's militia units [police] upon the decision of local councils in order to
maintain public order in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;
- The powers of local council deputies and other officials elected in snap elections, appointed
by the Verkhovna Rada of Ukraine according to this law, cannot be terminated.
The document is signed by the members of a Trilateral Contact Group:
[OSCE] Ambassador Heidi Tagliavini
Second President of Ukraine L.D. Kuchma
The Ambassador of the Russian Federation to Ukraine M.Yu. Zurabov A.
V. Zakharchenko
I.V.Plotnitsky
Sumber : www.europarl.europa.eu
II
(Non-legislative acts)
REGULATIONS
COUNCIL REGULATION (EU) No 833/2014
of 31 July 2014
concerning restrictive measures in view of Russia's actions destabilising the situation in Ukraine
THE COUNCIL OF THE EUROPEAN UNION,
Having regard to the Treaty on the Functioning of the European Union, and in particular Article 215 thereof,
Having regard to Council Decision 2014/512/CFSP concerning restrictive measures in view of Russia's actions destabilising the situation in Ukraine (1),
Having regard to the joint proposal of the High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy and of the European Commission,
Whereas:
(1) Council Regulation (EU) No 269/2014 (2) gives effect to certain measures provided for in Decision 2014/145/CFSP (3). Those measures comprise the freezing of funds and economic resources of certain natural and legal persons, entities and bodies and restrictions on certain investments, as a response to the illegal annexation of Crimea and Sevastopol.
(2) On 22 July 2014, the Council concluded that should Russia fail to respond to the demands formulated in the European Council conclusions of 27 June 2014 and in its own conclusions of 22 July, it would be ready to introduce without delay a package of further significant restrictive measures. It is therefore considered appropriate to apply additional restrictive measures with a view to increasing the costs of Russia's actions to undermine Ukraine's territorial integrity, sovereignty and independence and to promoting a peaceful settlement of the crisis. These measures will be kept under review and may be suspended or withdrawn, or be supplemented by other restrictive measures, in light of developments on the ground.
(3) It is appropriate to apply restrictions on exports of certain dual-use goods and technology, as laid down in Council Regulation (EC) No 428/2009 (4), and on the provision of related services and to apply restrictions on certain services related to the supply of arms and military equipment, if an embargo on such goods is applied by the Member States. This prohibition should not affect the exports of dual-use goods and technology, including for aeronautics and for the space industry, for non-military use or for a non-military end-user.
(4) It is also appropriate to apply restrictions on the sale, supply, transfer or export, directly or indirectly, of certain technologies for the oil industry in Russia in the form of a prior authorisation requirement.
(5) It is also appropriate to apply restrictions on access to the capital market for certain financial institutions, excluding Russia-based institutions with international status established by intergovernmental agreements with Russia as one of the shareholders. Other financial services such as deposit business, payment services and loans to or from the institutions covered by this Regulation, other than those referred to in Article 5, are not covered by this Regulation.
31.7.2014 L 229/1 Official Journal of the European Union EN
(1) See page 13 of this Official Journal. (2) OJ L 78, 17.3.2014, p. 6. (3) Council Decision 2014/145/CFSP of 17 March 2014 concerning restrictive measures in respect of actions undermining or threatening
the territorial integrity, sovereignty and independence of Ukraine (OJ L 78, 17.3.2014, p. 16). (4) Council Regulation (EC) No 428/2009 of 5 May 2009 setting up a Community regime for the control of exports, transfer, brokering and
transit of dual-use items (OJ L 134, 29.5.2009, p. 1).
(6) These measures fall within the scope of the Treaty and, therefore, in particular with a view to ensuring their uniform application in all Member States, regulatory action at the level of the Union is necessary.
(7) In order to ensure that the measures provided for in this Regulation are effective, it should enter into force immediately,
HAS ADOPTED THIS REGULATION:
Article 1
For the purposes of this Regulation, the following definitions apply:
(a) ‘dual-use goods and technology’ means the items listed in Annex I to Regulation (EC) No 428/2009;
(b) ‘competent authorities’ means the competent authorities of the Member States as identified on the websites listed in Annex I;
(c) ‘technical assistance’ means any technical support related to repairs, development, manufacture, assembly, testing, maintenance, or any other technical service, and may take forms such as instruction, advice, training, transmission of working knowledge or skills or consulting services; including verbal forms of assistance;
(d) ‘brokering services’ means:
(i) the negotiation or arrangement of transactions for the purchase, sale or supply of goods and technology or of financial and technical services, including from a third country to any other third country, or
(ii) the selling or buying of goods and technology or of financial and technical services, including where they are located in third countries for their transfer to another third country;
(e) ‘brokering’ means the following services and activities:
(i) reception and transmission of orders in relation to one or more financial instruments,
(ii) execution of orders on behalf of clients,
(iii) dealing on own account,
(iv) portfolio management,
(v) investment advice,
(vi) underwriting of financial instruments and/or placing of financial instruments on a firm commitment basis,
(vii) placing of financial instruments without a firm commitment basis,
(viii) any service in relation to the admission to trading on a regulated market or trading on a multilateral trading facility;
(f) ‘transferable securities’ means those classes of securities which are negotiable on the capital market, with the exception of instruments of payment, such as:
(i) shares in companies and other securities equivalent to shares in companies, partnerships or other entities, and depositary receipts in respect of shares,
(ii) bonds or other forms of securitised debt, including depositary receipts in respect of such securities,
(iii) any other securities giving the right to acquire or sell any such transferable securities or giving rise to a cash settlement;
(g) ‘money-market instruments’ means those classes of instruments which are normally dealt in on the money market, such as treasury bills, certificates of deposit and commercial papers and excluding instruments of payment;
31.7.2014 L 229/2 Official Journal of the European Union EN
(h) ‘credit institution’ means an undertaking the business of which is to take deposits or other repayable funds from the public and to grant credit for its own account;
(i) ‘territory of the Union’ means the territories of the Member States to which the Treaty is applicable, under the conditions laid down in the Treaty, including their airspace.
Article 2
1. It shall be prohibited to sell, supply, transfer or export, directly or indirectly, dual-use goods and technology, whether or not originating in the Union, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if those items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user.
Where the end-user is the Russian military, any dual-use goods and technology procured by it shall be deemed to be for military use.
2. When deciding on requests for authorisations in accordance with Council Regulation (EC) No 428/2009, the competent authorities shall not grant an authorisation for exports to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if they have reasonable grounds to believe that the end-user might be a military end-user or that the goods might have a military end-use.
The competent authorities may, however, grant an authorisation where the export concerns the execution of an obligation arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014.
Exporters shall supply the competent authorities with all relevant information required for their application for an export authorisation.
Article 3
1. A prior authorisation shall be required for the sale, supply, transfer or export, directly or indirectly, of technologies as listed in Annex II, whether or not originating in the Union, to any natural or legal person, entity or body in Russia or in any other country, if such equipment or technology is for use in Russia.
2. For all sales, supplies, transfers or exports for which an authorisation is required under this Article, such authorisation shall be granted by the competent authorities of the Member State where the exporter is established and shall be in accordance with the detailed rules laid down in Article 11 of Regulation (EC) No 428/2009. The authorisation shall be valid throughout the Union.
3. Annex II shall include certain technologies suited to the oil industry for use in deep water oil exploration and production, Arctic oil exploration and production, or shale oil projects in Russia.
4. Exporters shall supply the competent authorities with all relevant information required for their application for an export authorisation.
5. The competent authorities shall not grant any authorisation for any sale, supply, transfer or export of the technologies included in Annex II, if they have reasonable grounds to determine that the sale, supply, transfer or export of the technologies is for projects pertaining to deep water oil exploration and production, Arctic oil exploration and production, or shale oil projects in Russia.
The competent authorities may, however, grant an authorisation where the export concerns the execution of an obligation arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014.
6. Under the conditions set out in paragraph 5, the competent authorities may annul, suspend, modify or revoke an export authorisation which they have granted.
7. Where a competent authority refuses to grant an authorisation, or annuls, suspends, substantially limits or revokes an authorisation in accordance with paragraphs 5 or 6, the Member State concerned shall notify the other Member States and the Commission thereof and share the relevant information with them, while complying with the provisions concerning the confidentiality of such information in Council Regulation (EC) No 515/97 (1).
31.7.2014 L 229/3 Official Journal of the European Union EN
(1) Council Regulation (EC) No 515/97 of 13 March 1997 on mutual assistance between the administrative authorities of the Member States and cooperation between the latter and the Commission to ensure the correct application of the law on customs and agricultural matters (OJ L 82, 22.3.1997, p. 1).
8. Before a Member State grants an authorisation in accordance with paragraph 5 for a transaction which is essentially identical to a transaction which is the subject of a still valid denial issued by another Member State or by other Member States under paragraphs 6 and 7, it shall first consult the Member State or States which issued the denial. If, following such consultations, the Member State concerned decides to grant an authorisation, it shall inform the other Member States and the Commission thereof, providing all relevant information to explain the decision.
Article 4
1. It shall be prohibited:
(a) to provide, directly or indirectly, technical assistance related to the goods and technology listed in the Common Military List (1), or related to the provision, manufacture, maintenance and use of goods included in that list, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia;
(b) to provide, directly or indirectly, financing or financial assistance related to the goods and technology listed in the Common Military List, including in particular grants, loans and export credit insurance or guarantee, for any sale, supply, transfer or export of such items, or for any provision of related technical assistance to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia;
(c) to provide, directly or indirectly, technical assistance or brokering services related to dual-use goods and technology, or related to the provision, manufacture, maintenance and use of such goods or technology, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if the items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user;
(d) to provide, directly or indirectly, financing or financial assistance related to the dual-use goods and technology, including in particular grants, loans and export credit insurance, for any sale, supply, transfer or export of such items, or for any provision of related technical assistance to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if the items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user.
2. The prohibitions in paragraph 1 shall be without prejudice to the execution of an obligation arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014, and to the provision of assistance necessary to the maintenance and safety of existing capabilities within the EU.
3. The provision of the following shall be subject to an authorisation from the competent authority concerned:
(a) technical assistance or brokering services related to technologies listed in Annex II and to the provision, manufacture, maintenance and use of those items, directly or indirectly to any natural or legal person, entity or body in Russia or, if such assistance concerns technologies for use in Russia, to any person, entity or body in any other country;
(b) financing or financial assistance related to technologies referred to in Annex II, including in particular grants, loans and export credit insurance, for any sale, supply, transfer or export of those items, or for any provision of related technical assistance, directly or indirectly, to any natural or legal person, entity or body in Russia or, if such assistance concerns technologies for use in Russia, to any person, entity or body in any other country.
4. Where authorisations are requested pursuant to paragraph 2 of this Article, Article 3, and in particular paragraphs 2 and 5 thereof, shall apply mutatis mutandis.
Article 5
It shall be prohibited to directly or indirectly purchase, sell, provide brokering or assistance in the issuance of, or otherwise deal with transferable securities and money-market instruments with a maturity exceeding 90 days, issued after 1 August 2014 by:
(a) a major credit institution or other major institution having an explicit mandate to promote competitiveness of the Russian economy, its diversification and encouragement of investment, established in Russia with over 50 % public ownership or control as of 1 August 2014, as listed in Annex III; or
(b) a legal person, entity or body established outside the Union whose proprietary rights are owned for more than 50 % by an entity listed in Annex III; or
(c) a legal person, entity or body acting on behalf or at the direction of an entity referred to in point (b) of this paragraph or listed in Annex III.
31.7.2014 L 229/4 Official Journal of the European Union EN
(1) Latest version published in OJ C 107, 9.4.2014, p. 1.
Article 6
1. The Member States and the Commission shall inform each other of the measures taken under this Regulation and share any other relevant information at their disposal in connection with this Regulation, in particular information:
(a) in respect of authorisations granted under Article 3;
(b) in respect of violation and enforcement problems and judgments handed down by national courts.
2. The Member States shall immediately inform each other and the Commission of any other relevant information at their disposal which might affect the effective implementation of this Regulation.
Article 7
The Commission shall be empowered to amend Annex I on the basis of information supplied by Member States.
Article 8
1. Member States shall lay down the rules on penalties applicable to infringements of the provisions of this Regulation and shall take all measures necessary to ensure that they are implemented. The penalties provided for must be effective, proportionate and dissuasive.
2. Member States shall notify the rules referred to in paragraph 1 to the Commission without delay after the entry into force of this Regulation and shall notify it of any subsequent amendment.
Article 9
1. Member States shall designate the competent authorities referred to in this Regulation and identify them on the websites listed in Annex I. Member States shall notify the Commission of any changes in the addresses of their websites listed in Annex I.
2. Member States shall notify the Commission of their competent authorities, including the contact details of those competent authorities, without delay after the entry into force of this Regulation, and shall notify it of any subsequent amendment.
3. Where this Regulation sets out a requirement to notify, inform or otherwise communicate with the Commission, the address and other contact details to be used for such communication shall be those indicated in Annex I.
Article 10
Actions by natural or legal persons, entities or bodies shall not give rise to liability of any kind on their part, if they did not know, and had no reasonable cause to suspect, that their actions would infringe the measures set out in this Regulation.
Article 11
1. No claims in connection with any contract or transaction the performance of which has been affected, directly or indirectly, in whole or in part, by the measures imposed under this Regulation, including claims for indemnity or any other claim of this type, such as a claim for compensation or a claim under a guarantee, notably a claim for extension or payment of a bond, guarantee or indemnity, particularly a financial guarantee or financial indemnity, of whatever form, shall be satisfied, if they are made by:
(a) entities referred to in points (b) or (c) of Article 5, or listed in Annex III;
(b) any other Russian person, entity or body;
(c) any person, entity or body acting through or on behalf of one of the persons, entities or bodies referred to in points (a) or (b) of this paragraph.
31.7.2014 L 229/5 Official Journal of the European Union EN
2. In any proceedings for the enforcement of a claim, the onus of proving that satisfying the claim is not prohibited by paragraph 1 shall be on the person seeking the enforcement of that claim.
3. This Article is without prejudice to the right of the persons, entities and bodies referred to in paragraph 1 to judicial review of the legality of the non-performance of contractual obligations in accordance with this Regulation.
Article 12
It shall be prohibited to participate, knowingly and intentionally, in activities the object or effect of which is to circumvent the prohibitions referred to in Articles 2, 4 and 5, including by acting as a substitute for the entities referred to in Article 5.
Article 13
This Regulation shall apply:
(a) within the territory of the Union;
(b) on board any aircraft or any vessel under the jurisdiction of a Member State;
(c) to any person inside or outside the territory of the Union who is a national of a Member State;
(d) to any legal person, entity or body, inside or outside the territory of the Union, which is incorporated or constituted under the law of a Member State;
(e) to any legal person, entity or body in respect of any business done in whole or in part within the Union.
Article 14
This Regulation shall enter into force on the day following that of its publication in the Official Journal of the European Union.
This Regulation shall be binding in its entirety and directly applicable in all Member States.
Done at Brussels, 31 July 2014.
For the Council
The President S. GOZI
31.7.2014 L 229/6 Official Journal of the European Union EN
ANNEX I
Websites for information on the competent authorities and address for notification to the European Commission
1. Information on competent authorities of the Member States
BELGIUM
http://www.diplomatie.be/eusanctions
BULGARIA
http://www.mfa.bg/en/pages/135/index.html
CZECH REPUBLIC
http://www.mfcr.cz/mezinarodnisankce
DENMARK
http://um.dk/da/politik-og-diplomati/retsorden/sanktioner/
GERMANY
http://www.bmwi.de/DE/Themen/Aussenwirtschaft/aussenwirtschaftsrecht,did=404888.html
ESTONIA
http://vm.ee/et/estonian-competent-authorities-implementation-eu-restrictive-measures
IRELAND
http://www.dfa.ie/home/index.aspx?id=28519
GREECE
http://www.mfa.gr/en/foreign-policy/global-issues/international-sanctions.html
SPAIN
http://www.exteriores.gob.es/Portal/es/PoliticaExteriorCooperacion/GlobalizacionOportunidadesRiesgos/Documents/ ORGANISMOS%20COMPETENTES%20SANCIONES%20INTERNACIONALES.pdf
FRANCE
http://www.diplomatie.gouv.fr/autorites-sanctions/
CROATIA
http://www.mvep.hr/sankcije
ITALY
http://www.esteri.it/MAE/IT/Politica_Europea/Deroghe.htm
CYPRUS
http://www.mfa.gov.cy/sanctions
LATVIA
http://www.mfa.gov.lv/en/security/4539
LITHUANIA
http://www.urm.lt/sanctions
LUXEMBOURG
http://www.mae.lu/sanctions
31.7.2014 L 229/7 Official Journal of the European Union EN
HUNGARY
http://2010-2014.kormany.hu/download/b/3b/70000/ENSZBT-ET-szankcios-tajekoztato.pdf
MALTA
https://www.gov.mt/en/Government/Government%20of%20Malta/Ministries%20and%20Entities/Officially% 20Appointed%20Bodies/Pages/Boards/Sanctions-Monitoring-Board-.aspx
NETHERLANDS
www.rijksoverheid.nl/onderwerpen/internationale-vrede-en-veiligheid/sancties
AUSTRIA
http://www.bmeia.gv.at/view.php3?f_id=12750&LNG=en&version=
POLAND
http://www.msz.gov.pl
PORTUGAL
http://www.portugal.gov.pt/pt/os-ministerios/ministerio-dos-negocios-estrangeiros/quero-saber-mais/sobre-o- ministerio/medidas-restritivas/medidas-restritivas.aspx
ROMANIA
http://www.mae.ro/node/1548
SLOVENIA
http://www.mzz.gov.si/si/zunanja_politika_in_mednarodno_pravo/zunanja_politika/mednarodna_varnost/omejevalni_ ukrepi/
SLOVAKIA
http://www.mzv.sk/sk/europske_zalezitosti/europske_politiky-sankcie_eu
FINLAND
http://formin.finland.fi/kvyhteistyo/pakotteet
SWEDEN
http://www.ud.se/sanktioner
UNITED KINGDOM
https://www.gov.uk/sanctions-embargoes-and-restrictions
2. Address for notifications to the European Commission:
European Commission
Service for Foreign Policy Instruments (FPI)
EEAS 02/309
B-1049 Brussels
Belgium
E-mail: relex-sanctions@ec.europa.eu
31.7.2014 L 229/8 Official Journal of the European Union EN
ANNEX II
List of technologies referred to in Article 3
CN code Description
7304 11 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of stainless steel
7304 19 10 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter not exceeding 168,3 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)
7304 19 30 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 168,3 mm but not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)
7304 19 90 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)
7304 22 00 Drill pipe, seamless, of stainless steel, of a kind used in drilling for oil or gas
7304 23 00 Drill pipe, seamless, of a kind used in drilling for oil or gas, of iron or steel (excl. products of stainless steel or of cast iron)
7304 29 10 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter not exceeding 168,3 mm (excl. products of cast iron)
7304 29 30 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 168,3 mm, but not exceeding 406,4 mm (excl. products of cast iron)
7304 29 90 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 406,4 mm (excl. products of cast iron)
7305 11 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of iron or steel, longitudinally submerged arc welded
7305 12 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of iron or steel, longitudinally arc welded (excl. products longitudinally submerged arc welded)
7305 19 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of flat-rolled products of iron or steel (excl. products longitudinally arc welded)
7305 20 00 Casing of a kind used in drilling for oil or gas, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of flat-rolled products of iron or steel
7306 11 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, welded, of flat-rolled products of stainless steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm
7306 19 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, welded, of flat-rolled products of iron or steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)
7306 21 00 Casing and tubing of a kind used in drilling for oil or gas, welded, of flat-rolled products of stainless steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm
31.7.2014 L 229/9 Official Journal of the European Union EN
CN code Description
7306 29 00 Casing and tubing of a kind used in drilling for oil or gas, welded, of flat-rolled products of iron or steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)
8207 13 00 Rock-drilling or earth-boring tools, interchangeable, with working parts of sintered metal carbides or cermets
8207 19 10 Rock-drilling or earth-boring tools, interchangeable, with working parts of diamond or agglomerated diamond
8413 50 Reciprocating positive displacement pumps for liquids, power-driven (excl. those of subheading 8413 11 and 8413 19, fuel, lubricating or cooling medium pumps for internal combustion piston engine and concrete pumps)
8413 60 Rotary positive displacement pumps for liquids, power-driven (excl. those of subheading 8413 11 and 8413 19 and fuel, lubricating or cooling medium pumps for internal combustion piston engine)
8413 82 00 Liquid elevators (excl. pumps)
8413 92 00 Parts of liquid elevators, n.e.s.
8430 49 00 Boring or sinking machinery for boring earth or extracting minerals or ores, not self-propelled and not hydraulic (excl. tunnelling machinery and hand-operated tools)
ex 8431 39 00 Parts of machinery of heading 8428, n.e.s.
ex 8431 43 00 parts for boring or sinking machinery of subheading 8430 41 or 8430 49, n.e.s.
ex 8431 49 Parts of machinery of heading 8426, 8429 and 8430, n.e.s.
8705 20 00 Mobile drilling derricks
8905 20 00 Floating or submersible drilling or production platforms
8905 90 10 Sea-going light vessels, fire-floats, floating cranes and other vessels, the navigability of which is subsidiary to their main function (excl. dredgers, floating or submersible drilling or production platforms; fishing vessels and warships)
31.7.2014 L 229/10 Official Journal of the European Union EN
ANNEX III
List of institutions referred to in Article 5(a)
1. SBERBANK
2. VTB BANK
3. GAZPROMBANK
4. VNESHECONOMBANK (VEB)
5. ROSSELKHOZBANK
31.7.2014 L 229/11 Official Journal of the European Union EN
top related