peningkatan keterampilan membaca permulaan …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...
Post on 22-Apr-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF
SECARA KELOMPOK
(PADA SISWA KELAS I SD MUNCANGLARANG 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010)
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
MUJI RAHAYU
NIM. X2707005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVESITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
2010
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF
SECARA KELOMPOK
(PADA SISWA KELAS I SD MUNCANGLARANG 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010)
Oleh :
MUJI RAHAYU
NIM. X2707005
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
2010
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang tanda tangan
Ketua : Drs. Kartono, M.Pd. ………………………
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ………………………
Anggota I : Taufiq Lilo, S.T.,M.T. ………………………
Anggota II : Dra. Rukayah, M.Hum ………………………
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP.196007271987021001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Laporan tindakan kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2010
Pembimbing, Supervisor,
Taufiq Lilo, S.T, M.T. Sri Budiarti, SPd.SD
NIP.06182000031001 NIP.1964714198602005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF
SECARA KELOMPOK (PADA SISWA KELAS I SDN MUNCANGLARANG 01 KECAMATAN BUMIJAWA
KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010.)
Oleh :
MUJI RAHAYU
NIM. X2707005
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah permainan kartu huruf
dapat meningkatkan keberhasilan keterampilan membaca permulaan dan mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ditemui dalam penerapan pembelajaran menggunakan metode permainan kartu huruf secara kelompok pada siswa kelas I.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode dasar deskriptif kualitatif. Pelaksnaannya dilakukan dengan dua siklus dengan langkah: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyeknya adalah siswa dan guru kelas I SDN Muncanglarang 01. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2009/2010. Pengumpulan data dengan observasi langsung selama tindakan dan hasil tes kemampuan siswa.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa bermaian kartu huruh akan meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan keberhasilan keterampilan membaca permulaan. Setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN Muncanglarang 01 Tahun Ajaran 2009/2010.
Kata kunci : ketrampilan membaca permulaan, bermain kartu huruf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberi karunia, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “
Peningkatan Keterampilan Membaca Melelui Metode Bermain Kartu Huruf
Secara Kelompok (Pada Siswa Kelas I SD Muncanglarang 01 Tahun Pelajaran
2009/2010) “ dengan baik.
Laporan Penelitian tindakan kelas (PTK) diajukan sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Ilmu Pendidikan
, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sebelas Maret , Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Kartono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan UNS.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Pelaksana Program S1 PJJ ICT
PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.
4. Taufiq Lilo, ST, M.T, selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan
dengan sabar.
5. Kusprihatin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Muncanglarang 01,
Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
6. Sri Budiarti, S.Pd,SD selaku supervisor dalam pelaksanaan kegiatan PTK.
7. Siswa – siswa kelas I SD Negeri Muncanglarang 01 yang dengan semangat
telah membantu berhasilnya penelitian tindakan kelas.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas
ini.
Penulis berharap Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi siswa kelas
I SD Negeri Muncanglarang 01 dan memberi solusi bagi rekan-rekan guru yang
menghadapi permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
membaca permulaan.
Atas segala bantuan yang telah diberikan demi tersusunnya Penelitian
tindakan kelas ini penulis haturkan terima kasih, hanya doa yang dapat penulis
panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
amal ibadah mulia yang telah diberikan. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang
tidak lepas dari segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-
tulusnya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya.
Surakarta, Juni 2010
Muji Rahayu X2707005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL ( Depan )…………………………………………………………….... i
SAMPUL ( Dalam )…………………………………………………………….... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………….. iv
ABSTRAK ……………………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan dan Pemecahannya …………………………………….. 2
C. Tujuan Penelitian ……………………… …………………………2
D. Manfaat Hasil Penelitian …………………………………………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ………………………………………………….. 4
B. Kerangka Pikir ………………………………………………….. 9
C. Hipotesis Tindakan ……………………………………………… 10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………… 11
B. Subyek Penelitian ……………………………………………… 12
C. Prosedur Penelitian …………………………………………….. 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…………………………………………………... 17
B. Pembahasan………………………………………………………. 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 31
B. Saran ……………………………………………………………. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 33
LAMPIRAN …………………………………………………………………... 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
1. Jadwal pelaksanaan PTK .......................................................................... 11
2. Pengelompokan nilai siswa siklus I .......................................................... 26
3. Hasil observasi teman sejawat siklus I ...................................................... 27
4. Pengelompokan nilai siklus II ................................................................... 28
5. Hasil observasi teman sejawat siklus II ..................................................... 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Bagan Alur Pikir ……………………………………………………. 9 2. Bagan Kerangka Pikir ………………………………………………. 10 3. Bagan Prosedur Penelitian ………………………………………….. 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Curriculum vitae/Personalia Peneliti ………………………... 34
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………... 35
3. Data Nilai Siswa Siklus I …………………………………… 43
4. encana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………… 46
5. Data Nilai Siswa Siklus II …………………………………... 54
6. Gambar Proses Pembelajaran ……………………………… . 57
7. Absensi Murid ……………………………………………... . 61
8. Presensi Mahasiswa Peneliti ……………………………….. 63
9. Instrumen penilaian Kepala Sekolah ………………………. 65
10. Instrumen penilaian Teman Sejawat ………………………... 72
11. Daftar Nilai Kondisi Awal Pembelajaran …………………… 75
12. Daftar Nilai Kondisi Siklus I dan Siklus II ………………….. 77
13. Pendapat Siswa ………………………………………………. 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah adalah keterampilan
berbahasa yang meliputi membaca, mendengarkan, berbicara dan menulis.
Dari keempat keterampilan tersebut keterampilan membaca harus dikuasai
siswa dengan baik untuk dapat mempelajari dan menguasai keterampilan
berbahasa lainnya.
Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri
Muncanglarang 01 masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini
dibuktikan dari jumlah siswa sebanyak 58 siswa yang sudah bisa membaca
dengan lancar hanya 9 siswa (15%) sedangkan 49 siswa (85%) lainnya belum
dapat membaca dengan lancar. Selain itu motivasi belajar siswa selama
pembelajaran masih kurang. Hal ini ditunjukkan bahwa selama pembelajaran
berlangsung konsentrasi belajar siswa rendah bahkan masih ada yang bermain
sendiri.
Berdasarkan dari wacana-wacana di atas maka keterampilan membaca
ini sangat perlu dikaji lebih lanjut guna meningkatkan keterampilan membaca
siswa untuk dapat mempermudah siswa dalam mempelajari dan menguasai
keterampilan berbahasa lainnya.
Menurut pendapat peneliti siswa akan tumbuh dan berkembang dengan
baik dalam belajarnya jika berada dalam satu kelompok. Kelompok belajar
yang efektif dan efisien adalah kelompok belajar yang memungkinkan semua
anggotanya terlibat secara aktif dalam belajar dibawah bimbingan guru.
Oleh kerena itu peneliti mengambil judul penelitian “Peningkatan
Keterampilan Membaca Melalui Metode Bermain Kartu Huruf Secara
Kelompok Pada Siswa Kelas I SDN Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2009 – 2010”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
B. Rumusan Masalah Dan Pemecahannya
A Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah permainan kartu huruf dapat memperbaiki proses
pembelajaran Bahasa Indonesia dari yang menjemukan menjadi
menyenangkan?
b. Apakah permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri
Muncalarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal
c. Hambatan-hambatan apa sajakah yang ditemui dalam penerapan
pembelajaran menggunakan metode permainan kartu huruf secara
kelompok untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan
pada siswa kelas I SD Negeri Muncalarang 01, Kecamatan Bumijawa,
Kabupaten Tegal?
B. Pemecahan Masalah
Dari berbagai masalah tersebut diharapkan dapat dipecahkan dengan
menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok.
Bermain kartu huruf secara kelompok dapat dilakukan dengan cara
menyiapkan kartu huruf, satu kelompok satu set. Kemudian siswa bersama
kelompoknya menyusun kartu-kartu huruf tersebut sesuai dengan perintah
guru dan melaporkan hasilnya di depan kelas.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia dari yang
menjemukan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
2. Meningkatkan kemampuan berbahasa siswa khususnya keterampilan
membaca permulaan dengan permainan kartu huruf secara kelompok.
3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dialami dalam penerapan
pembelajaran keterampilan membaca dengan metode bermain kartu huruf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
secara kelompok sebagai pedoman untuk perbaikan pada pembelajaran
selanjutnya.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Secara teoritis, bermain kartu huruf secara kelompok dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa pada pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas I SDN. Muncanglarang 01.
Secara praktis bermain kartu huruf secara kelompok mempunyai manfaat
yaitu :
1. Bagi guru
a. Dapat membantu guru memperbaiki proses pembelajaran keterampilan
membaca dikelas yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai
pembelajaran membaca dengan bermain kartu huruf secara kelompok
dan implementasinya di kelas
2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa khususnya
kegiatan belajar membaca
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar membaca
3. Bagi sekolah
a. Membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, baik secara
mikro maupun makro
b. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru secara umum
c. Meningkatkan kredibilitas sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Agar konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini jelas,
maka kita perlu mengkaji pendapat – pendapat para ahli mengenai masalah
yang kita teliti. Dengan pendapat – pendapat tersebut kita mempunyai
pedoman untuk mengkaji pendapat para ahli.
1. Pengertian Belajar
Ada beberapa pengertian belajar. Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya
mengingat tetapi lebih dari itu mengalami (Hamalik, 2003 : 27).
Pengertian lain tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Suparno (2001 : 2) belajar adalah suatu perubahan yang relatif
permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari
suatu praktik atau latihan. Belajar adalah suatu proses perubahan aktivitas
atau tingkah laku individu. Setiap individu yang belajar akan terjadi
perubahan pada dirinya yang dapat mengembangkan pribadinya.
2. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Sutrisno ( 2005 : 16 ) dalam kurikulum yang berorientasi
pencapaian kompetensi siswa dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar
di kelas harus mengacu hal-hal berikut :
a. Berpusat pada siswa
Bahwa kegiatan belajar mengajar perlu menempatkan siswa sebagai
subyek belajar
b. Belajar dengan melakukan
Bahwa kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata
dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja terkait dengan penerapan
konsep, kaidah dan disiplin ilmu yang dipelajari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Mengembangkan kemampuan sosial dalam belajar
Siswa akan merasa lebih mudah membangun pemahamannya dengan
bekerjasama dengan orang lain
d. Mengembangkan keingintahuan, imaginasi dan fitrah bertuhan
Kegiatan pembelajaran perlu mempertahankan rasa ingin tahu siswa,
imaginasi dan fitrah bertuhan agar pembelajaran bermakna bagi siswa
e. Mengembangkan keterampilan pemeacahan masalah
Kegiatan pembelajaran hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu
mendorong dan melatih siswa untuk mampu mengidentifikasi masalah
dan memecahkannya dengan menggunakan kemampuan kognitif dan
metakognitif
f. Mengembangkan kreativitas siswa
KBM perlu dirancang dan dipilih agar siswa berpeluang untuk
berkreasi secara berkesinambungan untuk mengembangkan dan
mengoptimalkan kretivitas siswa.
g. Mengembangkan kemampuan menggunakan iptek
Siswa perlu dikenalkan dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dalam pembelajaran. Setidak-tidaknya dalam penyajian
materi dan penggunaan media pembelajaran.
h. Menumbuh kesadaran sebagai warga negara yang baik
KBM perlu memberikan nilai-nilai moral dan sosial yang dapat
membekali siswa agar menjadi warga yang bertanggungjawab,
sehingga tumbuh kesadaran atas kemajemukan bangsa akibat kerataan
latar geografis, sosial, adat istiadat, agama, sumber daya alam dan
sumber daya manusia, sehingga mampu menggugah kesadaran siswa
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
i. Belajar sepanjang hayat
Siswa diberi pengertian bahwa kegiatan belajar dapat dilakukan
sepanjang hayat (seumur hidup) artinya dimulai sejak lahir sampai
kaliang lahat.
j. Perpaduan kompetisi, kerjasama dan solidaritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan semangat berkompetisi secara sehat guna
memperoleh insentif, bekerjasama dan solidaritas. Oleh karena itu
perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja
secara mandiri.
3. Keterampilan
Pengertian keterampilan konteks pembelajaran mata pelajaran
Keterampilan di sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi
cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
4. Membaca
Membaca dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai hasil. Membaca
sebagai suatu proses merupakan semua kegiatan dan tekhnik yang
ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap
tertentu (Burn, 1985 dalam Haryadi 1996 : 9 ). Proses tersebut berupa
penyandian kembali dan penafsiran sandi. Kegiatannya dimulai dari
mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat dan wacana, serta
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986 dalam
Haryadi 1996 : 9). Bahkan lebih dari itu, pembaca menghubungkannya
dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalamannya (Ulit,
1995 dalam Haryadi 1996 : 9 ). Sejalan dengan itu Kridalaksana (1993 :
135) menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan
memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan
perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-
diam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara
dapat pula tidak bersuara.
Untuk memperoleh pemahaman bacaan, seorang pembaca memerlukan
pengetahuan baik kebahasaan maupun non kebahasaan. Kaluasan latar
belakang pengetahuan dan pengalaman pembaca sangat berguna sebagai
bekal untuk mencapai keberhasilan membaca sebab pembaca harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mengenali konsep dan kosakata serta latar yang terdapat dalam bacaan
(Burn, 1985 dalam Haryadi 1996 : 10).
Dari uraian singkat tentang proses membaca tersebut dapat disimpulkan
bahwa kegiatan membaca terkait dengan :
a. Pengenalan huruf
b. Bunyi dan huruf atau rangkaian huruf
c. Makna atau maksud
d. Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks
wacana
Indikator Ketrampilan Membaca Permulaan
a. Nilai A dapat menunjukkan, membaca dengan cepat, lancar, dan tepat
b. Nilai B dapat menunjukkan, membaca dengan kurang cepat, lancar,
dan tepat.
c. Nilai C dapat menunjukkan, membaca dengan lambat, lanca, dan tepat
d. Nilai D (gagal) tidak dapat menunjukkan, membaca
Keterangan :
Nilai A = 90 - 100
Nilai B = 80 - 89
Nilai C = 70 - 79
Nilai D = kurang dari 70
http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-2-membaca permulaan.html
5. Model Pembelajaran kooperatif ( Belajar Kelompok )
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,asih, dan asuh
sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning Community). Siswa tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Karena
pembelajaran kooperatif mengembangkan interaksi yang silih asuh maka
dapat digunakan untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman
yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di
masyarakat.
Elemen-elemen atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004 :
3) adalah :
a. Saling ketergantungan positif
b. Interaksi tatap muka
c. Akuntabilitas individual
d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
6. Media Grafis
Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan,
dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi visual ( menyangkut
indera pengelihatan). Meliputi : gambar, foto, sketsa, diagram, bagan,
grafik, kartun, poster, peta/globe, papan planel, dan papan bulletin.
7. Kartu Huruf
Adalah merupakan alat bantu pembelajaran yang berupa huruf-huruf lepas,
kata, frase atau kalimat yang dapat digunakan untuk membantu
pembelajaran keterampilan membaca di kelas 1 (kelas rendah)
Contoh kartu huruf
a b i k u
abiku membaca koran
abiku membaca koran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Kerangka Berpikir
Menurut pengamatan penulis selama semester I tahun pelajaran 2009 /
2010, pembelajaran ketrampilan membaca di kelas I masih kurang. Hal ini
disebabkan siswa merasa kurang tertarik dengan cara mengajar guru yang
tidak tepat ( masih bersifat gurusentris ). Untuk itu dipilih alat peraga yang
tepat sesuai dengan konsep pembelajaran membaca permulaan sehingga akan
diperoleh ketrampilan membaca siswa yang meningkat. Hal ini dapat
digambarkan dalam sebuah bagan alur pikir sebagai berikut :
Gambar 1. Alur pikir
Pembelajaran keterampilan membaca permulaan dapat lebih optimal bila
menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok. Metode ini
termasuk dalam model pembelajaran kooperatif.
Metode bermain kartu huruf secara kelompok suatu permainan merangkai
kartu huruf menjadi sebuah kata, frase, kalimat atau wacana yang
dilakukan secara kelompok.
Latar Belakang Keterampilan membaca kurang : 1. Kurang tertarik 2. Cara mengajar yang tidak tepat
Menggunakan alat peraga yang tepat sesuai konsep
Keterampilan membaca siswa dapat meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dengan demikian kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Bagan kerangka pikir
C. Perumusan Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis penulisan ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
a“Jika guru melaksanakan pembelajaran menggunakan metode bermain
kartu huruf secara kelompok maka proses pembelajaran menjadi
menyenangkan keterampilan membaca permulaan siswa akan
meningkat”.
b.Pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf secara
kelompok dapat meningkatkan kemampuan keterampilan membaca
permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Muncalarang 01, Kecamatan
Bumijawa, Kabupaten Tegal
Guru, Siswa, Materi
Metode bermain kartu huruf
Ketrampilan membaca
Input Proses Output berupa ketrampilan membaca
permulaan siswa meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dengan judul ” Peningkatan Ketrampilan Membaca Melalui Metode
Bermain Kartu Huruf Secara Kelompok Pada Siswa Kelas I SDN
Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Ajaran
2009/2010”. Dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Muncanglarang 01
Kecamatan Bumijawa KabupatenTegal. Pelaksanaan pembelajaran ini
dilaksanakan untuk kelas I. pemilihan tempat didasarkan pada:
a. Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti
dalam melakukan penelitian
b. Tidak menganggu tugas mengajar peneliti
c. Tidak menganggu proses belajar mengajar disekolah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2009 /
2010. Dalam kurun tersebut untuk mengurus izin penelitian, menyusun
instrument, pengumpulkan data dan pelaksanaan penelitian, analisis data
dan menulis laporan penelitian dengan jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan PTK
No. Kegiatan Pebruari Maret April Mei Juni
1 Perencaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal x
Perijinan x x
2 Pelaksanaan
Siklus I x
Perencanaan x
Tindakan x x
Observasi x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Refleksi x
Siklus 2
Perencanaan x
Tindakan x x
Observasi x
Refleksi x
3 Pelaporan x x
Draf x x x x x x
Revisi
Pelaporan
x
Hasil
laporan
x
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa sekolah Dasar Negeri
Muncanglarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Siswa yang
dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas I. berjumlah 58 siswa terdiri
dari 28 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun
mengenai pelaksanaan tindakan secara umum melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan, kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1) Mengidentifikasi masalah
2) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran membaca
permulaan
3) Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran membaca
permulaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan tekhnis analisis
data yang digunakan dalam PTK ini
Berikut gambaran dari setiap siklus.
Rancangan Siklus 1
a. Tahap perencanaan
- Menghubungi Kepala Sekolah
- Menentukan kelas sebagai subyek penelitian
- Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP)
- Menentukan fokus observasi dan aspek yang diamati
- Menentukan jenis data
- Menentukan pelaku observasi (obsouver) alat bantu observasi
- Menentukan cara pelaksanaan dan pelaku refleksi.
b. Tahap pelaksanaan
- Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 35 menit
- pendahuluan dengan memberi apersepsi
- Kegiatan Inti
1) Pengenalan dan tanya jawab mengenai sebuah keluarga
2) Menyanyikan sebuah lagu
3) Siswa berkelompok untuk mencermati gambar sebuah keluaga
4) Siswa bersama kelompoknya menyusun kartu huruf untuk anggota
keluarga dan kegiatan keluarga
5) Siswa bersama kelompoknya menyusun kartu huruf membentuk
kalimat dengan bimbingan guru
6) Siswa melaporkan hasilnya didepan kelas dan siswa lain
menanggapi
- Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi angket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Tahap Observasi
Kepala sekolah dengan supervisor mengamati aktifitas guru dan
siswa dengan menggunakan pedoman observasi. Observasi pada guru
difokuskan pada penyampaian materi dan pengorganisasian kelas.
Observasi pada siswa difokuskan pada pengamatan personal
dilakukan kapada guru dan siswa dalam mengikuti keaktifan siswa dalam
bertanya, manjawab mengerjakan tugas, konsentrasi.
d. Tahap analisis dan refleksi
Dilakukan dengan cara menganalisa:
a. Menganalisa hasil evaluasi
b. Menganalisa hasil angket
c. Menganalisa hasil observasi
d. Menyimpulkan dan memperbaiki hal sebagai berikut:
- pembagian waktu
- ketertiban kelas
- siswa belum dapat menggunakan kartu huruf secara optimal.
Rancangan Siklus 2
a. Tahap perencanaan
- Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP)
- Menentukan fokus observasi dan aspek yang diamati
- Menentukan jenis data
- Menentukan pelaku observasi (obsever)
- menyiapkan alat bantu observasi
b. Tahap pelaksanaan
- Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 35 menit
- Pendahuluan dengan memberi apersepsi
- Kegiatan Inti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Siswa membuat lagi satu kalimat secara individu menggunakan
kartu huruf yang ada kemudian membacanya mengikuti bimbingan
guru
2) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar LKS
3) Bagi kelompok yang sudah selesai dipersilahkan
mempresentasikan di depan kelas.
4) Siswa lain dipersilahkan menanggapi hasil kerja temannya
5) Guru melakukan evaluasi baik proses maupun hasilnya
6) Guru memberikan penguatan sebagai kesimpulan pembelajaran
saat itu
7) Guru bersama siswa mengadakan refleksi untuk mengetahui kesan-
kesan atau respon siswa terhadap pembelajaran yang baru
berlangsung
Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi angket
c. Tahap observasi
Kepala sekolah dengan supervisor mengamati proses pembelajaran
(aktivitas guru dan siswa). Supervisor mengamati pada poin – poin dalam
pedoman yang telah disiapkan peneliti, antara lain :
1. Aspek pra pembelajaran
2. Kegiatan membuka pelajaran
3. Kegiatan inti pembelajaran
a. Penyampaian materi pelajaran
b. Strategi belajar yang digunakan
c. Pemanfaatan media pembelajaran
d. Penilaian proses dan hasil belajar
e. Penggunaan bahasa
4. Penutup
d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisa hasil evaluasi
siswa. hasil observasi, hasil angket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Dari uraian tersebut dapat dibuat bagan sebagai berikut :
Gambar 3. Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, Sugiyanto, 2009 : 12)
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
SIKLUS II
Pengamatan
Tindakan Selanjutnya
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Latar
Paparan situasi dan kondisi kelas, sebagai berikut :
Kelas yang dijadikan subyek dalam pelaksanaan PTK adalah kelas I
SD Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Secara garis
besar situasi dan kondisi kelas sudah cukup baik, walaupun secara jumlah
siswanya tidak ideal, karena siswanya berjumlah 58 anak dengan rincian 30
anak laki-laki dan 28 anak perempuan. Namun selama ini kegiatan
pembelajaran berlangsung lancar. Hubungan sosial antar siswa baik laki-laki
maupun perempuan berlangsung baik dan lancar. Kondisi kelas sudah baik, ini
terlihat dari lantai yang sudah memakai keramik, namun jumlah meja dan
kursi anak kurang mencukupi dengan 20 meja dan 58 kursi. Sehingga terlihat
cukup berdesakan karena ruangan hanya berukuran 7 X 7 meter. Selain meja
dan kursi anak, terdapat 1 meja dan 1 kursi guru dan 1 almari buku serta papan
tulis yang masih menggunakan papan triplek. Pada dinding sudah sebagian
terpajang data kelas dan beberapa gambar untuk sarana / media pembelajaran.
Penataan tempat duduk anak dengan empat berbanjar, 58 siswa yang ada
sebagian besar berlatar belakang dari orang tua yang hanya lulusan SD, 1
siswa orang tuanya lulusan S1 Sosial ( namun anaknya kurang pandai
dibandingkan teman-teman lainnya ). Dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia, khususnya dalam aspek membaca sangat sedikit yang lancer
membacanya. Dari jumlah 58 siswa yang lancer membaca hanya 10 anak,
sedangkan yang belum lancar 48 anak. Dengan fenomena yang demikian,
maka sangat perlu diadakan penelitian tindakan dengan harapan dapat
meningkatkan kelancaran membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia
khususnya di kelas I.
Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini adalah masih terpusat
pada guru, siswa masih sulit untuk melakukan pembelajaran sendiri. Artinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
guru menuliskan sebuah bacaan di papan tulis kemudian memberi contoh cara
membacanya dengan mengeja terlebih dahulu dan siswa menirukannya. Hal
ini terjadi karena sarana dan prasarana yang sangat minim, baik yang
diperuntukkan bagi guru maupun bagi siswa.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran,
antara lain; kondisi siswa yang sangat beragam dari tingkat ekonomi orang
tuanya, siswa kurang aktif, jumlah siswa yang tidak ideal, waktu yang tersedia
untuk kegiatan pembelajaran sering berbenturan dengan kegiatan yang
dilaksanakan oleh tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Mengingat
hal tersebut maka dalam menentukan KKM sekolah tidak berani mematok
nilai tinggi.
Guru merasakan ketidakberhasilan dalam melaksanakan proses
pembelajarannya. Karena dengan bisa bahkan terampil membaca maka dalam
rangka untuk memahami segala bentuk pembelajaran sangat membantu,
contoh untuk mengerjakan soal-soal yang menggunakan cerita, siswa akan
merasa mudah. Masalah keterampilan membaca ini sangat diperlukan bagi
semua orang baik yang sudah lulus sekolah bahkan bagi siswa-siswa yang
masih bersekolah. Jika penulis perhatikan, selama ini pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya aspek membaca permulaan cenderung hanya menirukan
ucapan guru. Dengan demikian kecenderungan siswa pasif, tidak ada upaya
untuk membiasakan membaca dan mengenal huruf sendiri secara tertulis
maupun lisan dan hanya menerima apa yang disampaikan guru. Hal ini tentu
saja membuat siswa tidak maksimal dalam belajar bahasa Indonesia. Melalui
hasil yang dicapai waktu semester satu terlihat ketidakberhasilan dalam proses
pembelajaran, yaitu dari jumlah siswa 58 anak, hanya sekitar 15 % yang
tuntas, sisanya belum tuntas. Melihat kenyataan ini , maka untuk menuntaskan
hasil belajar akan dilaksanakan PTK dengan permasalahan tersebut diatas.
Tak lepas dari hal tersebut maka timbulah keinginan membuat
penelitian tindakan kelas. Dari judul penelitian tindakan kelas ini dapat dipetik
manfaatnya, keterampilan membaca akan lebih baik, kemudahan dalam
menimba ilmu, dan kemudahan-kemudahan yang lain. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pemahaman tersebut, beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah dengan
mencoba pembelajaran melalui metode bermain kartu huruf secara kelompok.
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
a. Perencanaan
Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan waktu 70 menit.
Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan pembelajaran
membaca permulaan. Perencanaan RPP mencakup penentuan
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, dampak pengiring, materi pelajaran, strategi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber
pembelajaran dan penilaian.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah :
a) Ruang Belajar
Ruang belajar yang digunakan adalah gedung pusat sumber
belajar. Guru menyiapkan kapur, penggaris.
b) Buku Pelajaran
Buku pelajaran yang digunakan adalah :
Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas I,hal. 77 – 79, Surana.PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
c) Alat Peraga
Kartu huruf
Gambar sebuah keluarga
d) Menyiapkan Lembar Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan
materi yang diajarkan dan menyiapkan materi diskusi.
e) Menyiapkan Lembar Evaluasi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa
f) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat
Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis
dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
Guru :
o Apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar tentang
keluarga.
o Menyampaikan tujuan pembelajaran.
o Memimpin menyanyikan lagu “ Sayang Semuanya”.
Siswa :
o Siswa merespon pertanyaan-pertanyaan guru.
o Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran dari guru.
o Menyanyikan lagu “ Sayang Semuanya” bersama-sama.
2) Kegiatan Inti
Guru :
o Menyampaikan inti materi pembelajaran membaca dengan
menggunakan kartu huruf.
o Membentuk kelompok bermain siswa.
o Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menyusun kartu huruf.
o Memimpin diskusi kelas.
o Memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil menyusun
kartu huruf dengan baik.
o Memberikan tugas secara individu ( evaluasi )
Siswa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
o Memperhatikan materi pembelajaran membaca dengan
menggunakan kartu huruf dari guru.
o Berkumpul bersama kelompok bermainnya.
o Menyelesaikan tugas guru menyusun kartu huruf secara kelompok.
o Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya dalam menyusun
kartu huruf di depan kelas.
o Kelompok lain menanggapi.
o Menyelesaikan tugas individu ( soal evaluasi ).
3) Kegiatan Penutup
o Siswa merangkup materi pembelajaran alat pencernaan
o Guru memberi PR (menggambarkan sistem pencernaan pada
manusia)
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat
memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan
oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan
penilaian pada lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal
yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :
a) Pra pembelajaran
b) Kegiatan Membuka Pelajaran
c) Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Pelaksanaan materi pelajaran
2. Strategi pola pembelajaran
3. Pemanfaatan media pembelajaran
4. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Penggunaan bahasa
d) Penutup
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar meliputi :
1. Banyaknya siswa yang antusias (dilihat dari jumlah anak yang
tunjuk jari untuk membaca kata/kalimat yang ditunjuk guru)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari
partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)
3. Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.
4. Banyak siswa yang mengerjakan tugas
5. Banyak siswa yang melamun
6. Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain
7. Banyak siswa yang mengganggu teman
8. Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas
Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat
pada bagian hasil penelitian dan lampiran.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dari
kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan
penyempurnaan pembelajaran.
Siklus II
a. Perencanaan
Pada putaran siklus II dilaksanakan dengan waktu 2 x 35 menit.
Tindakan yang dilakukan adalah :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada siklus II ini
juga dilaksanakan dengan menyusun RPP mencakup penentuan
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian.
Adapaun langkah-langkah pembelajaran
1. Guru menjelaskan menyusun kata menjadi kalimat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Secara kelompok siswa bermain kartu huruf menyusun kata/kalimat
3. Evaluasi
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran
adalah :
f. Ruang Belajar
Guru menata terlebih dahulu tempat duduk siswa, menyiapkan
kapur dan penggaris.
g. Buku Pelajaran
Buku pelajaran yang digunakan adalah :
Buku Pelajaran Aku Cinta Bahasa Indonesia karangan Surana
penerbit Tiga Serangkai Putaka Mandiri, Hal 69– 73
h. Alat Peraga
Alat peraga yang dipersiapkan kartu huruf/kata/kalimat
Menyiapkan Lembar Kerja
Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan dan menyiapkan materi diskusi.
3. Menyiapkan Lembar Evaluasi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa
4. Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat
Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan
b) Kegiatan Awal
Guru :
· Apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar tentang laut.
· Menyampaikan tujuan pembelajaran.
· Memimpin menyanyikan lagu “ Kapal laut”.
Siswa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
o Siswa merespon pertanyaan-pertanyaan guru.
o Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran dari guru.
o Menyanyikan lagu “ Kapal laut” bersama-sama.
c) Kegiatan Inti
Guru :
§ Menyampaikan inti materi pembelajaran membaca dengan
menggunakan kartu huruf.
§ Membentuk kelompok bermain siswa.
§ Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menyusun kartu huruf.
§ Memimpin diskusi kelas.
§ Memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil menyusun
kartu huruf dengan baik.
§ Memberikan tugas secara individu ( evaluasi )
Siswa :
§ Memperhatikan materi pembelajaran membaca dengan
menggunakan kartu huruf dari guru.
§ Berkumpul bersama kelompok bermainnya.
§ Menyelesaikan tugas guru menyusun kartu huruf secara kelompok.
§ Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya dalam menyusun
kartu huruf di depan kelas.
§ Kelompok lain menanggapi.
§ Menyelesaikan tugas individu ( soal evaluasi ).
d) Kegiatan Penutup
1) Guru memberi PR membaca
c. Pengamatan / Observasi
Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh
teman sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan
meliputi :
1. Pra pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Pelaksanaan materi pelajaran
2. Strategi pola pembelajaran
3. Pemanfaatan media pembelajaran
4. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Penggunaan bahasa
e) Penutup
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau
kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar
hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir
yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.
2. Deskripsi per siklus
a) Siklus I
Pada siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah
cukup baik. Guru sudah berhasil meningkatkan motivasi siswa untuk aktif
dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih terdapat beberapa
kekurangan. Karena banyak siswa yang masih bercanda sendiri sehingga
menyebabkan kelas terlihat agak gaduh.
Dari pelaksanaan siklus diperoleh hasl pengamatan yang berupa
nilai evaluasi siswa ( Dapat dilihat pada lampiran )
Dari data lampiran tersebut dapat disimpulkan bahwa, anak yang
memperoleh nilai rata-rata 70 ke atas sebanyak 37 anak, nilai rata-rata 70
sebanyak 6 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata
70 sebanyak 15 anak,dengan nilai rata-rata dari dua kali penilaian adalah
75.4. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 2. Pengelompokan nilai siswa pada siklus I
Kelompok Nilai Jumlah siswa Persentase (%) A > 70 37 63,8 B 70 6 10,3 C < 70 15 25,9
Jumlah 58 100 Keterangan : Kompetensi Dasar : Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri
dari 3 – 5 kata dengan intonasi yang tepat.
Indikator : membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi ada
37 anak (63,8%), siswa yang cukup menguasai materi ada 6 anak (10,3%), dan
yang kurang menguasai materi ada 15 anak (25,9%).
Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti, kepala sekolah
dan guru teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut :
a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah
berhasil meningkatkan motivasi siswa.
b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan /
tekanan.
d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok.
e. Hasil evaluasi belajar belum memuaskan karena masih banyak yang
belum tuntas.
Kelemahan proses pembelajaran siklus I
a. Masih banyak siswa yang bercanda sendiri.
b. Waktu yang tersedia sudah habis tapi KBM belum selesai.
c. Karena ada siswa yang bercanda sendiri maka terlihat agak gaduh.
d. Penggunaan alat peraga kurang optimal.
e. Hadirnya observer juga mempengaruhi KBM, siswa agak terbagi
konsentrasinya dengan proses pengambilan foto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Dari hasil penilaian/observasi dan refleksi maka peneliti harus melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Guru perlu memberi perhatian khusus pada siswa yang masih senang
bercanda sendiri.
b. Alokasi waktu ditata kembali.
c. Guru memberi aturan cara bertanya , menjawab , dan harus tunjuk jari
terlebih dahulu.
d. Sebelum pelajaran guru memberitahu bahwa kelas akan diobservasi dan
difoto diharap anak tidak terpengaruh.
Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Observasi Teman Sejawat Siklus I
No Aspek yang diamati Hasil 1 Pra pembelajaran Baik 2 Kegiatan membuka pelajaran Baik 3 Kegiatan inti pelajaran A.Pelnyampaian materi pelajaran Sedang B.Strategi belajar Sedang C.pemanfaatan media pembelajaran Baik D.Penilaian proses dan hasil belajar Baik E.Penggunaan bahasa Baik 4 Penutup Baik
Deskripsi Siklus II
Siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari Rabu, 14 April 2010 dengan
mengikutsertakan 58 siswa kelas I. Materi pokok yang diajarkan sama tetapi
temanya berbeda dengan siklus I. Pada siklus II ini merupakan pemantapan
dari siklus I dengan tema selanjutnya sesuai silabus. Hal ini disebabkan
dalam pelaksanaan kegiatan PTK diharapkan tidak mengganggu
pembelajaran yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Pada siklus II proses pembelajaran sudah berjalan dengan lebih baik.
Hal ini terlihat dari keaktifan siswa yang meningkat dan berkurangnya siswa
yang bermain sendiri dalam kelas.
Dari pelaksanaan siklus II diperoleh hasil pengamatan yang berupa
nilai evaluasi siswa dan hasil pengamatan siswa dapat pada lampiran
Dari data lampiran tersebut dapat disimpulkan bahwa, anak yang
memperoleh nilai rata-rata 70 ke atas sebanyak 46 anak, nilai rata-rata 70
sebanyak 4 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata 70
sebanyak 8 anak,dengan nilai rata-rata dari dua penilaian adalah 81.65. Hal
ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Pengelompokan nilai siswa pada siklus II
Kelompok Nilai Jumlah siswa Persentase (%) A > 70 46 79,3 B 70 4 6,9 C < 70 8 13,8
Jumlah 58 100 Keterangan : Kompetensi Dasar : Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri
dari 3 – 5 kata dengan intonasi yang tepat.
Indikator : Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi
ada 46 anak, siswa yang cukup menguasai materi ada 4 anak, dan yang kurang
menguasai materi ada 8 anak.
Hasil dari Refleksi antara peneliti, kepala sekolah, dan guru teman sejawat
diperoleh data sebagai berikut :
a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil
meningkatkan prestasi siswa.
b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif .
c. Siswa belajar dengan menyenangkan.
d. Pembelajaran menjadi lebih efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
e. Hasil evaluasi meningkat dengan rata-rata 81,65 artinya siswa
mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik .
Kelemahan dalam siklus II adalah yang mendapat predikat amat baik
jumlahnya berkurang namun, harus tetap mengoptimalkan keaktifan siswanya
dalam proses melaksanakan pembelajarannya.
.
Tabel 5. Data singkat dari hasil observasi yang di lakukan oleh teman sejawat
siklus II
No. Aspek yang di amati Hasil
1 Pra pembelajaran Baik
2 Kegiatan membuka pelajaran Baik
3 Kegiatan inti pelajaran Baik
a. Penyampaian materi pembelajaran Baik
b. Strategi belajar Baik
c. Pemanfaatan media pembelajaran Baik
d. Penilaian proses dan hasil belajar Baik
e. Penggunaan bahasa Baik
4 Penutup Baik
D. Pembahasan dari setiap siklus
Berdasarkan hasil penelitian yangt telah dilaksanakan yang terdiri
daridua siklus. Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari
siklus I ke siklus II, seperti yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan
pengamatan teman sejawat.
Pada siklud I berdasarkan lembar observasi penilaian teman sejawat
diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dinilai cukup atau sedang.
Berdasarkan hasil tes ketrampilan membaca permulaan siswa dapat diketahaui
rerata kelas sebesar 75,4. Sejumlah 15 siswa mendapat nilai kurang dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Sebanyak 43 siswa mendapat
nilai sesuai dengan KKM atau lebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pada siklus II perlu mendapatkan perhatian sebagai tindak lanjut dari
siklus I yaitu dengan meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran tersebut. Penggunaan waktu yang
kurang efektif dapat ditindaklanjuti dengan pengarahan pada siswa untuk
menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Dalam pembelajaran siswa perlu
diberi penekanan untuk tidak malu bertanya jika masih ada kesulitan
khususnya merangkai huruf atau merangkai suku kata pada membaca
permulaan. Peran guru dalam memberikan bimbingan dan arahan pada waktu
kerja kelompok sangat membantu siswa.
Sedangkan pada siklus II proses pembelajaran telah berlangsung
dengan lebih baik dan telah diikuti siswa dengan baik pula. Terlihat adanya
peningkatan ketrampilan membaca permulaan. Demikian juga saat menhikuti
kerja kelompok siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas.
Jika diukur dengan indikator hasil evaluasi terlihat adanya peningkatan
keberhasilan siswa dalam ketrampilan membaca permulaan, dibandingkan
dengan pembelajaran sebelumnya ( siklus I ).
Siswa tampak aktif dan kreatif dalam mengikuti setiap kegiatan dalam
proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan
menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas suatu laporan pembelajaran akan di dapat
suatu kesimpulan yang merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka
dari itu hasil pembahasan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran cooperative learning dengan metode
berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf secara kelompok
dapat meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga
pembelajaran yang menjemukan menjadi menyenangkan.
2. Penggunaan metode berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf
secara kelompok yang tepat akan meningkatkan hasil prestasi belajar
siswa khususnya dalam keterampilan membaca lancar permulaan untuk
kelas I SD sehingga akan didapat hasil yang memuaskan.
3. Dalam penerapan pembelajaran Cooperative learning dengan metode
berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf secara kelompok
ditemukan beberapa hambatan antara lain alat peraga/ media pembelajaran
yang jumlahnya banyak, biaya yang lebih besar, dan kondisi kelas yang
agak ramai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang sebaiknya di
lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk
memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya:
1. Guru harus menguasai penggunaan metode dan media pembelajaran secara
efektif dan efisien serta mengadakan evaluasi dalam setiap kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia, guna merubah pembelajaran yang
menjemukan menjadi menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam mengelompokkan
siswa dalam kegiatan pembelajarannya dengan harapan kegiatan
pembelajaran yang akan datang akan lebih baik.
3. Guru harus pandai menumbuhkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran
Bahasa Indonesia khususnya materi membaca lancar permulaan untuk
meningkatkan keterampilan membacanya.
4. Guru harus dapat memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan
mampu menciptakan alat peraga/media pembelajaran yang efektif dan
efisien.
6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung
keberhasilan pembelajaran.
7. Guru harus membiasakan berbahasa Indonesia dalam kegiatan
pembelajarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
DAFTAR PUSTAKA
Djumiran. 2009.Profesi Keguruan. Dirjen Dikti, Depdiknas
Drs. Haryadi, MPd. Dkk, 1996/1997.Peningkatan Keterampilan Berbahasa
Indonesia
Habibi Lapono, 2009, Belajar dan Pembelajaran SD, Dirjen Dikti, Depdiknas
Drs. Sugiyanto, M.Si, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Panitia
Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13. Surakarta
R.Angkowo – A. Kosasih, 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo
Sutrisno.2005.Revolusi Pendidikan di Indonesia.Ar-Ruzz
St.Y.Slamet.2007.Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia.LPP UNS
http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-2-membaca permulaan.html.
Akses tanggal 25 Juni 2010 jam 09.45 wib
http://aksay.multiply.com/journal/item/20. Akses tanggal 18 Juni 2010 jam
14.30 wib
top related